Download - PERAN RIO SEBAGAI PEMANGKU ADAT DALAM …
i
PERAN RIO SEBAGAI PEMANGKU ADAT DALAM
PEMBERDAYAAN GENERASI MUDA
(Studi di Desa Teluk Pandak, Kecamatan Tanah Sepenggal,
Kabupaten Bungo)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu ( S1 )
Dalam Ilmu Pemerintahan
Pada Fakultas Syariah
Oleh :
ARI ANDRIAN
NIM. SIP 162244
Dosen Pembimbing
Dr. Hj. Ramlah., M.Pd.I.,M.SY
Neni Triana, M.Si
FAKULTAS SYARIAH
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ari Andrian
Nim : SIP 162244
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Alamat : Perumahan Puri Masurai II Blok H No 19, Mendalo Darat
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul :
Peran RIO Sebagai Pemangku Adat Dalam Pemberdayaan Generasi Muda
(Studi di Desa Teluk Pandak, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo).
adalah hasil karya pribadi yang tidak mengandung plagiarisme dan tidak berisi
materi yang dipublikasikan atau ditulis orang lain, kecuali kutipan yang telah
disebutkan sumbernya denga ketentuan yang dibenarkan secara ilmiah.
Apabila pernyataan ini tidak benar, maka penelitian siap mempertanggungkan
jawaban sesuai hukum yang berlaku dan ketentun UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh dari skripsi ini.
iii
NOTA DINAS
Pembimbing I : Dr.Hj.Ramlah.,M.Pd.I.,M,SY
Pembimbing II : Neni Triana,M.Si
Alamat : Fakultas Syariah UIN STS Jambi Jl. Jambi Muara
Bulian KM. 16 Simp. Sei Duren Kab. Muaro Jambi
31346 Telp (0741 ) 582021
Jambi, November 2020
Kepada Yth.
Bapak Dekan Fakultas Syariah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
JAMBI
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Assalamu’alaikum wr.wb
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi
saudara ARI ANDRIAN NIM.SIP 162244 yang berjudul : “Peran RIO Sebagai
Pemangku Adat Dalam Pemberdayaan Generasi Muda (Studi di Desa Teluk
Pandak, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo).” telah disetujui
dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi syarat – syarat
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1) dalam ilmu Pemerintahan pada
Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Demikian, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi
kepentingan Agama, Nusa, dan Bangsa.
Wassalamu’alaikum wr. Wb
iv
v
MOTTO
إلى أهلها وإذا حكمتم بيه ٱلأمىتيأمركم أن تؤدوا ٱللهإن
ٱللهإن وعما يعظكم به ٱللهإن ٱلعدلأن تحكمىا ب ٱلىاس
(٨٥)ا كان سميعا بصير
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruhkamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat” (Qs. An-nissa : 58 )1
1Al Qur‟an dan Terjemahanya Departemen Agama RI, (Jakarta Timur:CV Darus Sunnah)
Surah Al Fath Ayat 8-9 Hal 512
vi
ABSTRAK
Karya Ilmiah ini mengkaji tentang “Peran RIO Sebagai Pemangku Adat
Dalam Pemberdayaan Generasi Muda”(Studi kasus di Desa Teluk Pandak
Kecamatan Tanah Sepenggal Kabupaten Bungo). Berdasarkan latar
belakang masalah maka penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peran,
upaya, dan hambatan Rio Sebagai Pemangku Adat Dalam Pemberdayaan
Generasi Muda di Desa Teluk Pandak. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptip kualitatif dan menggunakan pendekatan sosiologis empiris dengan
teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperolah hasil dan kesimpulan sebagai
berikut; (1) Terdapat 3 program Rio yang bertujuan untuk pemberdayaan
generasi muda, diantaranya program di bidang agama, di bidang olah raga, di
bidang adat istiadat dan budaya. (2) Hambatan yang di hadapi Rio dalam proses
pemberdayaan di antaranya; di bidang agama kurangnya minat para generasi
muda akan pentingnya pengetahuan agama, di bidang olah raga Rio hanya
berfokus pada 1 cabang olahraga sehingga cabang olah raga lain tidak
berkembang, di bidang adat istiadat dan budaya kurangnya minat para generasi
muda dan lebih tertarik dengan hal-hal moderen. (3) Upaya Rio dalam
pemberdayaan generasi muda; di bidang agama mewajibkan bagi anak usia dini
untuk belajar agama dan menyiapkan segala kebutuhan yang terkait, di bidang
olahraga memberi support sarana dan prasarana, di bidang adat istiadat dan
budaya, memberi pemahaman tentang adat di pengujung acara yasinan dalam 1
bulan sekali, dan mendukung program pelatihan pencak silat. Di mana program
tersebut di jalankan agar para generasi muda menjadi generasi yang bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat jasmani dan rohani, serta berbudi luhur
tau benar dan salah.
Kata Kunci: RIO, Generasi Muda, dan Pemberdayaan.
vii
PERSEMBAHAN
“Bismillahirahmanirrahim. Hamba ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya, serta Solawat dan Salam saya kirimkan kepada
junjungan alam yakni Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah dengan rizki
berbadan sehat, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat pada
waktunya. Kupersembahkan skripsi ini kepada:
Ayah (Muhammad Syayuti) dan Ibu (Siti amina) tercinta, terimakasih untuk
semua bentuk kasih sayang yang selalu diberikan kepada penulis
sejak lahir hingga saat ini dan sampai seterusnya, atas segala do‟a yang tiada
henti, kesabaran, dukungan, nasehat yang selalu diberikan untuk penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Semoga anakmu bisa menjadi penjamin kebahagiaan Bapak dan Ibu dunia akhirat.
Aamiin Ya Rabbal Alamiin.
Ungkapan terimakasih juga kepada:
Adikku Fachry Munawar dan Izza Kamila. Terimakasih atas segala do‟a dan
motivasi serta dukungan yang tiada henti diberikan kepada penulis.
Sahabat sekaligus keluarga seperjuangan (Dede Jasman, Doddy Almusaddad,
Candra Kurnia, Edi Kurniawan, M. Norewa Dan M Amin, Silviana, Eva
Cahayana, Elisa Indriyani, Dwi Krisdayanti, Endah wigati)
Terimakasih orang-orang terkasih dan tersayang mudah-mudahan kita selalu
dalam lindungan dan rahmat Allah SWT”.
Aamiiin...
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT,
yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan sebaik-
baiknya. Shalawat beriring salam kepadajunjugan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing umat-Nya kejalan Islam dan ilmu pengetahuan. Penulisan
skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
Strata Satu (S1) dalam Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Syariah UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi dengan judul “Peran RIO Sebagai Pemangku Adat
Dalam Pemberdayaan Generasi Muda ”
Dalam rangka proses tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
dan bimbingan, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asya‟ari, MA., Ph.D selaku Rektor UIN
STS Jambi.
2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag., MH selaku Dekan Fakultas Syariah UIN
STS Jambi.
3. Bapak Agus Salim, S. Th.I., MA., M.IR selaku Wakil Dekan Bidang
Akademik di lingkungan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH selaku Wakil Dekan Bidang
Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan di lingkungan
Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
5. Bapak Dr. H. Ishaq, SH., M..Hum Selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama di Lingkungan Fakultas Syariah UIN
STS Jambi
6. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP.,M.SI dan Bapak Yudi Armansyah,
S.Th.I., M.Hum selaku ketua jurusan dan sekretaris jurusan Ilmu
Pemerintahan di fakultas Syariah UIN STS Jambi
ix
7. Ibu Dr.Hj.Ramlah.,M.Pd,I,M,Sy selaku pembimbing I skripsi ini.
8. Ibu Neni Triana,SE,M.SI selaku pembimbing II pada skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen, Asisten Dosen dan seluruh karyawan/I Fakultas
Syariah UIN STS Jambi.
10. Semua pihak yang terlibat dalam skripsi ini baik langsung maupun
tidak langsung yang telah terlibat banyak membantu sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan.
Disamping itu, disadari juga bahwa masih banyak terdapat kekuranngan
dalam skripsi ini, oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
member kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini.
Jambi, November 2020
x
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR .............................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii
MOTTO.................................................................................................................. iii
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A.Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah ................................................................................................. 6
C.Batasan Masalah ................................................................................................... 7
D.Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ......................................................................... 7
E.Kerangka Teori ..................................................................................................... 8
F.Tinjauan Pustaka………………………………………………………………………………………..…21
BAB II METODE PENELITIAN ......................................................................... 24
1. Pendekatan Penelitian ......................................................................................... 24
2. Jenis dan Sumber Data ........................................................................................ 25
3. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................................. 26
4. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 27
xi
5. Sistematika Penulisan .......................................................................................... 28
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ................................... 30
1. Profil Desa Teluk Pandak .................................................................................... 30
2.Visi Dan Misi ...................................................................................................... 38
3. Struktur Organisasi.............................................................................................. 40
4. Tugas Dan Fungsi ............................................................................................... 41
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ...................................... 46
1. Peran Rio Sebagai Pemangku Adat Dalam Pemberdayaan Generasi Muda Di
Desa Teluk Pandak .............................................................................................. 46
2. Hambatan Yang Di Hadapi Rio Sebagai Pemangku Adat Dalam Pemeberdayaan
Generasi Muda Di Desa Teluk Pandak ................................................................ 51
3. Upaya Yang Di lakukan Rio Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Pemeberdayaan
Generasi Muda Di Desa Teluk Pandak ................................................................ 55
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 60
A.Kesimpulan ......................................................................................................... 60
B. Saran .................................................................................................................. 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Jauh pada masa dimana bangsa Indonesia masih dijajah oleh bangsa asing,
Para pemuda putra-putri ibu pertiwi Indonesia sudah mengikut sertakan diri dalam
merebut kemerdekaan pada masa penjajahan, bersusah payah dengan
mempertaruhkan jiwa dan raga mereka dalam merebut kemerdekaan dari tangan
para penjajah. Mereka yang seharusnya bersenang-senang dengan masa mudanya
namun rela mengorbankan jiwa raga demi merebut kemerdekaan. Hal ini
dibuktikan dengan adanya kongres pemuda II yang menghasilkan sumpah pemuda
tanggal 28 oktober 1928 yang berbunyi, “kami putra dan putri Indonesia mengaku
bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia
mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan, bahsa Indonesia.”
Menurut Prof. Dr. Ing. H. Bacharudin Jusuf Habibie yang menjelaskan
tahapan generasi yang ada di Indonesia ditinjau dari perkembangan sejarah politik
modern di Indonesia:
1. Generasi 28, adalah generasi yang tanpil jauh sebelum kemerdekaan, “sering
saya katakana bahwa mereka adalah generasi pertama yang menancapkan
tonggak kesadaran kaum terpelajar dari anak dinegeri
2
Nusantara untuk membangkitkan kedalan suatu tekad. Generasi ini sering
disebut generasi kebangkitan Nasional.
2. Generasi 45, adalah generasi bukan saja military atau military and civil yang
memperjuangkan secara aktif atau memberikan pengorbanan sampai
tercapainya Indonesia merdeka.
3. Generasi peralihan (pasca 45), adalah generasi yang pernah erat bekerja sama
dengan generasi 45, tapi juga pernah bekerja secara erat dengan generasi
penerus. 2
4. Genrasi alpha, adalah generasi yang lahir setelah tahun 2010. Mereka
merupakan generasi yang sudah terbiasa dengan teknologi informasi, dan
beraneka ragaman budaya modern.3
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan majemuk, terdiri atas
bebagai suku, bahasa, budaya, agama dan adat istiadat, keaneka ragaman itu
merupakan kekayaan dan kekuatan sekaligus menjadi tantangan bagi bangsa
Indonesia. Tantangan itu sangat terasa, terutama ketika bangsa Indonesia
membutuhkan kebersamaan dan persatuan dalam menghadapi dinamika
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, baik yang berasal dari dalam
maupun luar negeri.
Berkaitan dengan tantangan seiring dengan berkembangnya zaman atau
yang lebih dikenal dengan zaman globalisasi atau era milenial, rasa nasionalisme
dikalanagan pemuda-pemudi yang dulu berkobar bagaikan api yang takkunjung
2Firdaus Syam, Renungan Bacharudin Jusuf Habibie Membangun Peradaban
Indonesia,(Jakarta:Gema insani, 2009 ), hlm. 192.
3https:www.google.co.id/search?q=generasialpha
3
padam yang terus bersemangat maju tanpa gentar, namun kini seakan redup dan
semakin memudar. Hal ini dibuktikan dari berbagai sikap dan mental generasi
muda dalam memaknai berbagai hal penting bagi negara Indonesia. Jati diri
bangsa yang kian memudar, tergerus oleh moderenisasi membuat identitas bangsa
semakin merosot dan kesadaran akan pentingnya peran pemuda akan kemajuan
tanah air juga kian hilang.
Menurut world helath organization(WHO) dalam Hartomo dan Arnicum
Aziz mendefinisdikan bahwa pemuda atau generasi muda merupakan seorang
yang berusia 10-24 tahun. Karena pada usia tersebut dinilai masa-masa yang
sangat produktif bagi perkembangan dirinya.4
Generasi muda merupakan generasi penerus yang akan mewarisi negara
pada masa yang akan datang, dan akan menjadi penentu mau jadi negara yang
sepeti apa Indonesia dimasa yang akan datang, berbagai harapan diletakan agar
mereka berupaya menjadi individu yang berguna bagi nusa dan bangsa, dilihat
dari sisi positif pemuda dikenal sebagai agen perubahan (agen of changes) dalam
masyarakat mempunyai peranan sangat penting sebagai seorang revolusioner
social, karena pemuda dianggap mempunyai kemampuan dan semangat yang
tinggi, serta didukung dengan fisik yang masih sangat gesit. Namun pada
realitanya, semangat idealisme tersebut hanya bisa didapati dalam sebagian dari
banyaknya pemuda Indonesia. Berbagai macam permasalahan timbul dikalangan
4Hartomo dan Arnicum Aziz,Ilmu Sosial Dasar,(Jakarta:Bumi aksara 2008), hlm. 111.
4
generasi muda mulai dari permasalahan yang kecil/ringan, bahkan sampai
kepermasalahan yang besar dan harus berurusan dengan pihak yang berwajib.
Dan genrasi yang dimaksud oleh penulis dalam penelitian ini adalah
genrasi alpha, yaitu generasi yang sejak lahir mereka suda hidup di dunia dengan
perkembngan teknologi yang pesat serta budaya modern yang suda membaur
dengan budaya asli. Kecanggihan teknologi dan budaya pada zaman ini menjadi
pengaruh paling besar terhadap pertumbuhan generasi alpha, baik dari segi ilmu
pengetahuan serta kepribadinya.5
Untuk mengatasi berbagai permasalahan dikalangan generasi ini maka
diperlukan upaya yang serius dari semua stakeholders baik pemerintah, tokoh
agama, maupun peran keluarga untuk memberdayakan generasi muda. Rio
sebagai salah satu pihak yang terlibat untuk memberikan pembinaan kepada
generasi muda pada tingkat dusun. Mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang
desa, bahwa kepala desa (Rio) bertugas menyelengarakan pemerintah desa
(dusun), melaksanakan pembangunan desa, pembinaan masyarakat desa, dan
pemberdayaan masyarakat desa.6
Pembinaan dan pemberdayaan terhadap genreasi muda termasuk tugas dan
tangung jawab Rio dalam pembinaan masyarakat. Ditengah masyarakat sosok Rio
selain sebagai pemangku kekuasaan tertinggi ditingkat desa juga berperan sebagai
5 https:www.google.co.id/search?q=generasialpha
6Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
5
pemangku adat sehgingga menjadi panutan dan dihormati dihormati serta disegani
masyarakat, oleh karena itu seiring dengan berjalanya otonomi daerah maka Rio
mempunyai hak-hak untuk mengatur masanyarkat desanya termasuk generasi
muda sesuai dengan ketentuan adat dan tidak melenceng dari ketetapan Undang-
Undang dasar 1945, agar tidak terpengaruh oleh hal-hal yang dapat merugikan
dirinya dan masyarakat.
Desa (dusun) Teluk Pandak merupakan salah satu dusun tuo (tua) dalam
Kecamatan Tanah Sepenggal Kabupaten Bungo, dimana banyak sekali ditemukan
generasi muda yang mengalami masalah sosial, seperti kurangnya norma sopan
santun, ugal-ugalan dijalan, perkelahian antar remaja, pencurian, mabuk-
mabukan, dan narkoba. Yang kemudian harus dihadapkan dengan Ninek-Mamak,
pegawai syarak dan Rio.Oleh karna itu, semua pemangku adat yang ada dalam
dusun Teluk Pandak baik Rio, BPD, pegawai syarak, Perangkat dusun dan Ninek-
Mamak lainnya harus bekerja sama dalam melakukan pemberdayaan terhadap
generasi muda.
Namun dalam pelaksananya, Rio sebagai pemangku adat serta semua
pihak terkait belum mampu mengoptimalkan kinerjanya dan memberikan dampak
positif bagi pemberdayaan generasi muda, sehingga masalah social generasi
muda di Dusun Teluk Pandak tidak bisa teratasi secara keseluruhan. Pada
dasarnya Rio Dusun Teluk Pandak memberikan dukungan pada setiap kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh generasi muda namun Rio belum mampu
bagaimana memberdayakan keseluruhan generasi muda, hal ini terjadi selain
6
keterbatasan kemampuan Rio dalam memimpin juga kurangnya kesadaran
masyarakat dalam pentingnya memprihatikan pertumbuhan generasi muda.
Dari pengamatan awal penelitian, Rio Dusun Teluk Pandak belum optimal
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam melakukan pemberdayaan
terhadap generasi muda dikarenakan:
1. Kurangnya pemahaman dan kemampuan tentang pentingnya melakukan
pemberdayaan bagi generasi muda dengan mengikut sertakan dalam acara
Adat.
2. Belum mampu memberikan pengarahan kepada generasi muda agar tidak
melakukan hal-hal yang dapat merugikan.
3. Belum optimalnya sanksi adat yang ditujukan kepada generasi muda yang
bermasalah.
Kondisi ini menarik perhatian peneliti untuk mengkaji lebih dalam tentang
peran Rio dalam pemberdayaan generasi muda. Oleh sebab itu peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul:
“Peran RIO Sebagai Pemangku Adat Dalam Pemberdayaan Generasi
Muda”(Studi Kasus Di Dusun Teluk Pandak, Kecamatan Tanah Sepenggal,
Kabupaten Bungo).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka yang
menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:
7
1. Bagaimana peran Rio sebagai pemangku adat di Dusun Teluk Pandak dalam
pemberdayaan generasi muda?
2. Apakah hamabatan yang dihadapi Rio sebagai pemangku adat di Dusun Teluk
Pandak dalam pemberdayaan generasi muda?
3. Apakah upaya yang dilakukan Rio untuk mengatasi hambatan dalam
melakukan pemberdayaan kepada generasi muda di Dusun Teluk Pandak?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah ini bertujuan sebagai alur dari mana peneliti akan dimulai
dan diakhiri, batasan masalah ini disusun sesuai dengan latar belakang masalah.
Supaya peneitian ini lebih fokus maka penulis membatasi permasalahan ini pada
hal-hal yang bersangkutan dengan peran rio sebagai pemangku adat dalam
pemberdayaan generasi muda di desa teluk Pandak, agar penelitian ini terarah dan
fokus pada permasalahan yang diteliti.
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini hakikatnya adalah memberikan informasi atau gambaran
yanag jelas terhadap “Peran Rio Sebagai Pemangku Adat Dalam Pemberdayaan
Generasi Muda” melalui analisa dan telaah data dan informasi yang diperoleh
dilapangan. Adapun tujuan penelitian ini adalah:
a. Ingin mengetahui peran Rio sebagai pemangku adat di Dusun Teluk Pandak
dalam memberdayakan generasi muda.
8
b. Ingin mengetahui hambatan yang dihadapi Rio sebagai pemangku adat di
Dusun Teluk Pandak dalam memberdayakan generasi muda.
c. Ingin mengetahui upaya yang dilakukan Rio sebagai pemangku adat di
Dusun Teluk Pandak dalam memberdayakan generasi muda.
2. Kegunaan penelitian
Hasil penelitian ini nantinya diharafkan dapat meberikan manfaat, baik
secara teoritis maupun praktis:
a. Kegunaan teoritis
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan studi dan menjadi salah satu
sumbangsih pemikiran ilmiah dalam melengkapi kajian-kajian yang mengarah
pada pengembangan ilmu pemerintahan. Selain itu diharapkan juga bisa
dijadikan bahan rujukan bagi peneliti berikutnya yang mengambil judul yang
sama dan obyek yang berbeda.
b. Kegunaan praktis
penelitian ini mengharapkan dapat memberi masukan yang bermanfaat
bagi Rio Dusun Teluk Pandak dalam pemberdayaan generasi muda. Agar rio
untuk kedepanya bisa lebih optimal dalam melakukan pemeberdayaan generasi
muda, sehingga bisa meneyelamatkan para generasi muda dari pengaruh yang
kurang baik serta cinta budaya dan mau melestarikanya.
E. Kerangka Teori
Konsep atau teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan
seperangkat konsep, definisi, dan proporsi yang disusun secara sistematis, secara
umum, konsep atau teori mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk menjelaskan
9
(eksplanation), meramalkan (prediction) dan pengendalian (control) suatu gejala.
Sedangkan kerangka teoritis didefinisikan sebagai suatu model konseptual tentang
bagaimana teorisasi dari suatu hubungan antara masing-masing factor yang telah
didefinisikan sebagai penting untuk masalah.7
Dalam penelitian ini, penulis mebahas masalah peran RIO di masyarakat,
yakni apakah peran RIO dalam pemberdayaan masyarakat atau tidak berperan
sama sekali dalam kajian sosiologi. Yang berlandaskan dengan teori yang bersifat
sosiologis-empiris.
Dari penjelasan di atas, maka untuk melengkapi suatu penelitian perlunya
disusun suatu kerangka teori, agar dapat mendukung konsep penelitian dan
sebagai penjelas konsep tersebut. Untuk itu penulis memberikan definisi
mengenai istilah-istilah yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini, istilah yang
berkaitan dengan penulisan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Rio/Kepala Desa
Kepala desa adalah sebutan pemimpin desa di Indonesia. Sebutan Kepala
Desa di Kabupaten Bungo diganti dengan sebutan Rio. Hal ini sesuai dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 9 Tahun 2007 tentang Perubahan
Nama Kepala Desa Menjadi Rio, Desa Menjadi Dusun dan Dusun Menjadi
Kampung, disebutkan bahwa Rio merupakan pimpinan tertinggi dari pemerintah
7H. Afifudin, Metodelogi Penelitian Kualitatif,(Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012). Hlm.
73
10
dusun masa jabatan Rio adalah 6 (enam) tahun, dan dapat diperpanjang lagi untuk
1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.8
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 9 Tahun 2007
tentang Perubahan Nama Kepala Desa menjadi Rio, Desa menjadi Dusun dan
Dusun menjadi Kampung disebutkan dalam pasal 3 bahwa pemberian gelar
kepada Rio yaitu sebagai berikut:9
a. Gelar Rio selaku pemangku adat diberikan oleh Lembaga Adat Dusun dengan
berpedoman kepada ico pakai, atau ketentuan adat yang sudah berlaku di
dusun setempat yang ditetapkan Peraturan Daerah.
b. Pemberian gelar adat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada
acara pelantikan Rio.
c. Pelantikan Rio sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh Bupati
atau pejabat yang ditunjuk dihadapan masyarakat dusun setempat dengan
pengucapan/janji sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sebagai pemangku adat, maka seorang Rio dijadikan tempat betanyo oleh
seluruh masyarakat dibawah pemerintahannya. Dan ditangan Rio lah hitam putih
dan maju mundurnya perkembangan hukum adat setempat. Adapun sistem
Pemerintahan Rio antara lain:
a. Rio dipilih atas dasar musyawarah dan mufakat masyarakat banyak.
b. Tidak terikat pendidikan formal.
8 Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 9 Tahun 2007 tentang Perubahan Nama
Kepala Desa Menjadi Rio, Desa Menjadi Dusun dan Dusun Menjadi Kampung. 9Ibid, Pasal 3
11
c. Mutlak melihat asal usul keturunan dan perilaku dalam masyarakat (mutlak
dari keturunan baik-baik dan terhormat).
d. Selalu mengayomi masyarakatnya konsekuensinya.
e. Sangat bertanggung jawab.
f. Waktunya tidak terbatas (selagi masyarakat menghendaki)
Dengan dirubahnya pergantian nama, diharapkan bisa menegakan nilai-
nilai adat didalam pemerintahan dusun. Sehinga dapat menjaminjalannya
pemerintahan yang lebih efektif. Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bungo
menegaskan gelar Rio selaku pemangku adat diberikan oleh lembaga adat dusun
dengan berpedoman kepada ico pakai/ ketentuan yang berlaku di dusun setempat.
Berdasarkan dari Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 9 Tahun 2007 maka
diatur lebih rinci lagi dengan Peraturan Bupati Bungo Nomor 4 Tahun 2009
tentang Persyaratan Calon Rio Sebelum Mengikuti Pemilihan Rio dan Rio Selaku
Pemangku Adat.
Peraturan Bupati ini menimbang bahwa Rio memiliki kedudukan yang
strategis, karena disamping sebagai kepala pemerintahan di dusun yang harus
mampu bersikap dan bertindak sebagai pengayom dan pemangku adat. Hal ini
dilakukan dalam rangka menghasilkan pemimpin dusun yang mampu menguasai
tata pemerintahan yang baik serta memahami adat istiadat dan kemasyarakatan
dusun, selain memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan
12
perundang-undangan terhadap Rio yang mengikuti pemilihan Rio dilakukan uji
(fit and proper test).10
Kemudian Rio dipilih langsung melalui Pemilihan Rio oleh penduduk
dusun setempat usia minimal untuk pencalonan Rio adalah 25 tahun, dan Rio
tidak dibatasi dari segi pendidikan, bukan hanya orang tua yang akan dipilih
menjadi Rio, tetapi kaum muda pun bisa dipilih menjadi Rio, asalkan ia benar-
benar mendapat dukungan dari masyarakat dusun setempat dan dianggap mampu
serta dituakan dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan suatu masalah
yang timbul ditengah masyarakat dusun.
2. Peran Rio
Sebagai pemimipin desa dan sekaligus pengemban gelar adat, Rio
memiliki perananan yang besar dalam memimpin masyarakat adat, dan setiap hal-
hal yang berkaitan dengan jalanya kepemimpinan Rio harus sejalan dengan adat
istiadat desa setempat, hal ini dikarenakan adat menentukan tugas dan wewenang
pemimpin adat. Suda tentu penegertian tugas dan wewenang semasa dulu.
Setidaknya sampai ahir masa pemerintahan marga. Dan apa yang dapat menjadi
tugas dan dan wewenang pemimpin adat itu, dapat di lihat dari seluko adat yang
dilukiskan dalam kata-kata yang amat sederhana, tapi mempunyai makna yang
dalam11
:
”Pelarik, penjaju. Tukang larik, tukang laju. Tukang hukum, tukang
hakam. Tukang ajum, tukang arah. Mengatur anak dengan pinak. Cupak dengan
gantang, kerat dengan kudungan, dalam wilayah kekuasaanya”.
10
Peraturan Bupati Bungo Nomor 4 Tahun 2009 tentang Persyaratan Calon Rio Sebelum
Mengikuti Pemilihan Rio dan Rio Selaku Pemangku Adat. 11
Anonym, Buku Pedoman Lembaga Adat Kabupaten Bungo, hlm.30
13
Hal itu juga dikarenakan fungsi Rio sebagai suri teladan dan panutan bagi
masyarakat dusun setempat. Seperti kata pepatah, pemimpin itu adalah:
“suluh sinang dalam negeri, menjadi suri teladan kain, pemimpin sebagai
tempat mengadu, bane gedang tempat besanda, kayu rimbun tempat beteduh,
landeh besak tempat menitip, gedung bicaro tempat balik, sempit tempat
mengadu, sesak tempat batenggang”12
3. Penegertian Pemangku Adat
Pemangku adat adalah penyelenggara adat yang dalam bahasa lain disebut
ninik mamak. Sesuai dengan konteks penelitian ini maka pemangku adat adalah
orang atau sebagian orang yang mengatur kepentingan orang banyak dalam
wilayah adat khususnya Kabupaten Bungo dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Berikut tugas dari pemangku adat:
a. Memangku (manampung) segala urusan.
b. Sebagai penengah apabila terjadi suatu permasalahan atau pelanggaran adat.
c. Sebagai pengambil keputusan, suatu keputuasan yang menyangkut
kepentingan bersama.
d. Sebagai pelaksana adat istiadat, seperti acara pesta pernikahan, sunatan, naik
rumah dan lain sebagainya.
e. Sebagai Kepala, maka semua urusan diserahkan kepada pemangku terlebih
dahulu, dari pemangku ini baru diteruskannya kepada yang berkepentingan.
Jika suatu urusan itu soal agama maka pemangku adat akan menyerahkan
pada Alim Ulama yang sebagai suluh bindang pemangku adat, kalau masalah
keluarga atau masalah anak jantan dan anak batino pemangku akan
12
Ibid, hlm.30
14
menyampaikan kepada ninik mamak, itulah yang dikatakan bajenjang naik
batakah turun.
Pemangku adat tidak bisa memutuskan sendiri segala masalah begitu juga
dalam musyawarah, mereka boleh buka suara tetapi keputusan tidak terletak
ditangannya, karena dalam setiap keputusan dibuat atas dasar kesepakatan
bersama.
4. Adat
a. Pengertian adat
Adah atau Adat artinya kebiasaan, yaitu kebiasaan perilaku masyarakat
yang selalu dan senantiasa terjadi di dalam kehidupan masyarakat sehari-
hari.13
Dengan demikian dapat dikatakan pula bahwa adat adalah kebiasaan
masyarakat dan kelompok-kelompok masyarakat yang lambat laun menjadikan
adat itu sebagai adat yang seharusnya berlaku bagi semua anggota masyarakat
dengan dilengkapi oleh sanksi, sehingga menjadi hukum adat.14
b. Adat istiadat
Menurut Soejono Soekanto, adat istiadat (custom) adalah tata kelakuan
yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat.15
Dan
menurut, Herimanto dan Winarto memberi definisi adat istiadat adalah tata
kelakuan yang telah menyatu kuat dalam pola-pola perilaku sebuah masyarakat.
Oleh karena itu, pada umumnya kelompok masyarakat atau suku memiliki norma
adat yang berbeda-beda. Norma ini memiliki daya ikat yang sangat kuat, norma
13Tolib Setiady ,Instansi Hukum Adat Indonesia Dalam Kajian Kepustakaan, (Bandung :
Alfabeta, 2013), hlm.5 14
Ibid,hlm.1. 15
Soejono Soekarto, sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : Raja Grapindo Persada, 2003),
hlm. 2020.
15
adat berisi perintah dan larangan. Anggota masyarakat yang melanggar norma ini
akan mendapat sanksi adat yang berlaku.16
Jadi, dapat disimpulkan pola tingkah laku masyarakat yang ada sejak
zaman dahulu dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi
berikutnya yang terintegritas kuat dengan masyarakat yang memilikinya, dan
berisikan aturan-aturan dan tatacara bagaimana cara bersikap di dalam
masyarakat.
c. Macam-Macam Adat
Ada empat macam adat yaitu adat yang sebenarnya adat, adat yang
diadatkan, adat yang teradat dan adat istiadat, berikut uraiannya.17
1) Adat yang sebenarnya adat, adalah adat yang tidak lekang oleh panas, tak
lapuk oleh hujan, dipindah tidak layu, dibasuk habis air. Artinya semua
ketetapan yang ada di alam ini memiliki sifat-sifat yang tak akan berubah.
Contoh: hutan gundul menjadi penyebab banjir, kejahatan pasti mendapat
hukuman, kebaikan akan membuahkan kebahagiaan.
2) Adat yang diadatkan, ialah semua ketentuan yang berlaku didalam
masyarakat. Ketentuan-ketentuan itu dikodifikasikan oleh datuk dan duo
berdasarkan sifat benda-benda alam. Gunanya untuk mengatur masyakat
dalam hal ketertiban, perekonomian dan sosial budaya.
3) Adat yang teradat, yaitu aturan yang terbentuk berdasarkan musyawarah.
Setiap kelompok masyarakat mempunyai aturan dan tata cara berbeda dengan
masyarakat lainnya.
16
Hermanto dan Winarto, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar,(Jakarta:Bumi Aksara,
2010),HLM.51 17
Tolib Setiady, Op. Cit, hlm. 6-7.
16
4) Adat istiadat, merupakan kebiasaan atau kesukaan masyarakat setempat ketika
melaksakan pesta, berkesenian, hiburan, berpakaian, olah raga dan lain
sebagainya.
5. Lembaga Adat
a. Penegertian Lembaga Adat
Pengertian Lembaga Adat menurut Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 39
Tahun 2007 tentang Pedoman Fasilitasi Organisasi Kemasyarakatan Bidang Kebudayaan,
Keraton, dan Lembaga Adat Dalam Pelestarian dan Pengembangan Budaya Daerah pada
pasal 1 angka 5 disebutkan bahwa Lembaga Adat adalah organisasi kemasyarakatan yang
karena kesejerahan atau asal usulnya untuk melakukan kegiatan pelestarian serta
pengembangan adat budaya. Pihak yang berperan menegakkan adat istiadat adalah
Lembaga Adat.
Peranan Lembaga Adat sangat penting untuk membina serta mengendalikan
tingkah laku warga masyarakat agar sesuai dengan ketentuan adat. Bentuk pengendalian
sosial ini antara lain penetapan sanksi berupa denda, pengucilan dari lingkungan adat,
atau teguran.18
Dapat disimpulkan bahwa lembaga adat adalah suatu organisasi atau
lembaga yg dibentuk masyarakat adat, yang bertujuan untuk membantu pemerintah
daerah, dalam memberdayakan, melestarikan adat istiadat
b. Wewenang Lembaga Adat
Lembaga adat memiliki tanggung jawab meliputi.19
1) Menegakkan hukum adat.
18
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pedoman Fasilitas
Organisasi Kemasyarakatan Bidang Kebudayaan, Keraton, dan Lembaga Adat Dalam Pelestarian
dan Pengembangan Budaya Daerah. 19
Pasal 10 Ayat 1, Peraturan Daerah Jambi Nomor 2 Tahun 2014Tentang Lembaga Adat
Melayu Jambi
17
2) Memantau, mengawasi, dan menerapkan adat.
3) Menetapkan ketentuan adat.
4) Menyelesaikan masalah sosial kemasyarakatan.
5) Menjaga eksitensi nilai-nilai adat dan adat istiadat setempat dalam lingkupnya.
6) Menyelenggarakan upacara keagamaan adat.
c. Tanggung Jawab Lembaga Adat
Lembaga adat memiliki tangung jawab meliputi:20
1) Menjadi fasilitator dan mediator dalam penyelesaian perselisihan yang
menyangkut perkara perdata dan pidana adat masyarakat dalam lingkupnya.
2) Menciptakan hubungan yang demokratis dan harmonis antara lembaga adat
desa /kelurahan dengan aparat pemerintah desa serta organisasi seni budaya
lainnya.
3) Mengayomi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan
penerapan hukum adat di Provinsi Jambi yang memiliki corak/bentuknya
masing-masing dengan tetap berpijak pada asas adat bersendi syarak, syarak
bersendi kitabullah (ico pakai) dan nilai-nilai adat.
d. Fungsi Lembaga Adat
Lembaga adat memiliki fungsi yang meliputi:21
1) Mengemban, mengamalkan, dan memelihara nilai, aturan, norma dan
kebiasaan kuat dan benar serta menjadi pedoman dalam penataan tatanan
masyarakat, sistem hukum, sistem kepemimpinan dan pemerintahan yang
20
Ibid,Pasal 12 Ayat 1. 21
Ibid, Pasal 14 ayat 1
18
dipegang teguh masyarakat melayu jambi dengan sistem sanksi yang tegas
jika anggota masyarakat melakukan pelanggaran.
2) Menetapkan ketentuan adat dalam penerapan hukum adat di Provinsi Jambi
yang memiliki corak/bentuknya masing-masing dengan tetap berpijak pada
asas adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah (ico pakai).
3) Menyelesaikan perselisihan dan perkara perdata dan pidana adat sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4) Mengurus dan mengelola hal yang berkaitan dan berhubungan dengan adat
istiadat.
5) Menjaga eksitensi nilai adat dan adat istiadat.
6) Sebagai sarana saringan/filter terhadap pengaruh negatif budaya luar
e. Tugas Lembaga Adat
Lembaga adat memiliki tugas yang meliputi22
1) Optimalisasi badan permusyawaratan adat di desa dengan menerapkan
kembali struktur lama adat melayu jambi, yaitu Rio, Kepala Kampung,
Mangku, dan Debalang, dan/atau sebutan lainnya, sebagaimana dalam
penerapan hukum adat di Provinsi Jambi yang memiliki corak/bentuknya
masing-masing dengan tetap berpijak pada asas adat bersendi syarak, syarak
bersendi kitabullah (ico pakai) di masing-masing wilayah adat.
2) Mengatur kebijakan dan tata cara pelaksanaan hukum adat sesuai penerapan
hukum adat di Provinsi Jambi yang memiliki corak/bentuknya masing-masing
22
Ibid,Pasal 16 Ayat 1
19
dengan tetap berpijak pada asas adat bersendi syarak, syarak bersendi
kitabullah (ico pakai) di masing-masing wilayah adat.
3) Mengurus, menyelenggarakan, dan memimpin seluruh kegiatan yang
berkenaan dengan upacara agama dan adat.
4) Memberi nasihat dan pendapat kepada Pemerintahan Desa, baik diminta
maupun tidak diminta dalam rangka pencapaian kualitas pembangunan Desa.
5) Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang adat sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
6) Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat adat dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
7) Menjaga dan mengelola hak dan/atau harta kekayaan adat untuk meningkatkan
kemajuan dan taraf hidup masyarakat ke arah yang lebih baik.
8) Melakukan uji kelayakan dan kepatutan bagi Calon Kepala Desa tentang adat
Melayu Jambi apabila dipersyaratkan untuk itu.
6. Pemberdayaan
a. Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan berasal dari kata daya, artinya kekuatan. Jadi
pemberdayaan adalah penguatan, yaitu penguatan yang lemah. Berangkat dari
pengertian di atas, maka pengertian pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari 2
(dua) sisi, yaitu:
1) Penguatan masyarakat yang lemah
Masyarakat yang lemah bukan berarti kurus atau sakit, tetapi lemah
secara politik, lemah secara ekonomi, dan lemah secara sosial budaya. Jadi
20
pemberdayaan masyarakat adalah penguatan masyarakat dibidang politik,
ekonomi, dan sosial budaya, serta mengandung adanya penguatan moral.
2) Pengembangan aspek pengetahuan, sikap mental dan keterampilan
masyarakat.
Dengan adanya pemberdayaan, diharapkan sebagai proses peningkatan
sumber pengetahuan bagi masyarakat dari yang tidak tahu menjadi tahu, dan dari
yang tidak mau menjadi mau, sekligus bertujuan untuk pencapaian sumber daya
manusia yang bermutu.
b. Pemberdayaan Generasi Muda
Pemberdayaan generasi muda merujuk pada ketentuan perundang-
undangan yang berlaku, dalam ketentuan umum Undang – Undang Republik
Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan, pasal 9 dan 13 yang
menyatakan bahwa pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat bersinergi
dalam pelayanan kepemudaan dalam upaya pemberdayaan, pasal 1 ayat 6
menyebutkan pemberdayaan pemuda adalah kegiatan membangkitkan potensi dan
peran aktif pemuda, selanjutnya pasal 17 ayat 3 huruf e bahwa peran aktif pemuda
sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan: Olahraga, Seni,
dan Budaya.23
7. Generasi Muda
a. Pengertian
Secara teknis defenisi generasi muda/pemuda selalu dikaitkan dengan
umur/usia, menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan
23
Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.
21
disebutkan bahwa Pemuda adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35
tahun.24
World Health Organization (WHO)dalam Hartomo dan Arnicum Azis
mendefenisikan bahwa pemuda atau generasi muda merupakan seseorang yang
berusia 10-24 tahun.25
Generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang diharapkan mampu
menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang unggul, bangsa maju, dan bangsa
yang makmur. Dimana nasib bangsa ini kedepanya ada di tangan mereka, maju
atau mundurnya suatu bangsa dan Negara di kedepanya ditentukan dari generasi
muda penerus bangsa, untuk itu moral generasi muda harus dibentuk sedini
mungkin dengan nilai nasionalis dan agamis agar tercipta karakter genrasi penerus
bangsa yang sesuia dengan pancasila.
F. Tinjauan Pustaka
Dalam proses pembuatan skripsi, tinjauan pustaka sangat diperlukan
dalam rangka menambah wawasan terhadap masalah yang akan penulis teliti.
Sekaligus tinjauan pustaka di jadikan studi perbandingan terhadap penelitian-
penelitian sebelumnya. Setelah peneliti mengadakan suatu kajian kepustakaan
peneliti akhirnya menemukan beberapa karya tulis hasil penelitian yang
bahasanya mungkin hampir sama dengan yang akan peneliti tertulis. Penelitian-
penelitian tersebut antara lain :
Pertama, Ica Safitri dengan judul (Peran Pemerintah Desa Dalam
Mengatasi Peneyebaran Narkoba Di Desa Sungai Pulai). Skripsi ini memiliki
tujuan, untuk menegtahui peran pemerintah desa dalam upaya menegatasi
24
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan 25
Hartomo dan Azis, Op.Cit, hlm.110
22
peradaran narkoba di Desa Sungai Pulai. Sksripsi ini mengunakan pendekatan
kualitatif dengan instrument pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. Dan hasil penelitian yang di peroleh dari penulis adalah, langkah
pemerintah desa dalam upaya mengatasi peredaran narkoba di Desa Sungai Pulai
sudah berjalan dengan baik terbukti dengan suda melakukan penyuluhan dari dana
APBDes sebanyak 2 kali di harapkan akan berdampak baik kepada masyarakat itu
sendir.26
Kedua, Erik Astra dengan judul (Peran Pemerintah Dalam Penaggulangan
Narkoba Di Desa Pangkalan Kecamatan Rawas Ulu Kabupaten Musirawas Utara
Provinsi Sumatra Selatan). Skripsi ini memiliki tujuan, agar pemerintah bisa
menanggulangi narkoba, dan menyadarkan masyrakat akan dampak negative dari
narkoba. Metode penelitian adalah studi kelapngan, serta hasil dari penelitian ini,
kasus penyalahgunaan narkoba mengalami peningkatan yang sangat tajam karena
belum ada standarisasi sistem pencatatan dan pelaporan penyalahgunaan
narkoba.27
Ketiga, A. Lambun, dengan judul (Peran Pemerintah Desa Dalam
Memerdayakan Masyakat, Studi Kasus Desa Pangkalan Kecamatan Rawas Ulu
Kabupaten Musirawas Utara). Skripsi ini bertujuan ingin menegetahui peran desa
dalam memberdayakan Masyarakat Desa Pangkalan Kecamatan Rawas Ulu
Kabupaten Musirawas Utara. Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan
26
Safitri Ica, (Peran Pemerintah Desa Dalam Mengatasi Penyebaran Narkoba Di desa
Sungai Pulai 27
Astra Erick, (Strategi Pemerintah Dalam Penanggulangan Narkoba Di Desa Pangkalan
Kecamatan Rawas Ulu Kabupaten Musirawas Utara Provinsi Sumatra Selatan)
23
dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang di lakukan diperoleh hasil dari
kesimpulan sebagai berikut: Upaya pemerintah Desa Pangkalan untuk
meningkatkan sumberdaya masyarakat dalam pemberdayaan, pertama dengan
melakukan sosialisasi pemberdayaan terutama di bidang pertanian, kesehatan dan
pendidikan serta keagamaan, kedua meningkatkan sarana dan prasarana di setiap
bidang, ketiga memberikan jaminan kepada masyarakat tidak mampu untuk di
berikan keringanan di setiap bidang yang di programkan.28
Dari ketiga karya tulis yang penulis yang suda di kaji oleh penulis
memiliki perbedaan sebagai berikut: selain dari lokasi penelitian yang berbeda,
perbedaan lainya terdapat pada objek penelitian, di mana penelitian yang di
lakukan penulis bukan hanya berpokus pada upaya pemerintah namun di landasi
dengan adat istiadat, serta terkusus pada pemberdayaan generasi mudadengan
judul (Peran Rio Sebagai Pemangku Adat Dalam Pemberdayaan Generasi Muda.
Studi Kasus Di Desa Teluk Pandan,Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten
Bungo.)
28
Lambun A, (Peran Pemerintah Desa Dalam Memerdayakan Masyakat, Studi Kasus
Desa Pangkalan Kecamatan Rawas Ulu Kabupaten Musirawas Utara).
24
BAB II
METODE PENELITIAN
Metode penelitian membicarakan mengenai tata cara pelaksanaan
penelitian, prosedur penelitian membicarakan urutan kerja penelitian dan tekhnik
penelitian dan membicarakan alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau
mengumpulkan data penelitian, dengan demikian metode penelitian melingkupi
prosedur dan teknik penelitian.
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif
yang bersifat mendalam, mengikuti proses, dilakukan oleh peneliti sendiri, tidak
boleh di wakilkan atau meyuruh orang lain untuk mengumpulkan data.29
Metode
kualitatif sendiri merupakan sebuah metode yang menekankan pada aspek
pemahaman lebih mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat sebuah
permasalahan.30
Artinya yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan
hasil dari naskah wawancara, memo dokumen pribadi, catatan lapangan dan
dokumen resmi lainnya.
Penelitian kualitatif adalah sebuah penelitian riset yang sifatnya deskripsi,
cenderung menggunakan analisis dan lebih menampakkan proses maknanya.
Sementara metode deskriptif adalah sebagai prosedur pemecahan maslah yang di
selidiki dengan menggambarkn atau melukiskan keadaan suatu subjek atau objek
29
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi, cet ke-1 (Jambi: Syari‟ah Press Fakultas
Syari‟ah, 2010), hal. 19
30
Amarudin, Metode Penelitian Sosial, (Yogyakarta: Prana Ilmu, 2016), hal. 98
25
penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain sebagainya) pada saat
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis sumber data yaitu
data Primer dan data Sekunder.
a. Data Primer
Dalam penelitian ini di gunakan data primer yaitu data yang di peroleh
atau di kumpulkan langsung di lapangan oleh yang melakukan penelitian atau
yang bersangkutan memerlukannya. Data primer ini disebut juga sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.31
Data primer yang
peneliti maksud adalah informasi-informasi yang di peroleh secara langsung yang
di lakukan dengan observasi dan wawancara kepada:
1). Rio Dusun Teluk Pandak
2). Sekdus Dusun Teluk pandak
3). Ketua LAM Dusun Teluk Pandak
4). Tokoh Masyarakat Teluk Pandak
5). Pemuda dan Masyarakat Teluk Pandak
Data primer ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai Peran
sekaligus kendala Rio Dusun Teluk Pandak dalam Pemberdayaan generasi muda
didusun Teluk Pandak, Kecamatan Tanah sepenggal, Kabupaten Bungo.
31
Djaman Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta 2011), Hlm. 42.
26
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pengumpulan atau
pengelolaan data yang bersifat studi dokumentasi atau data yang berbentuk sudah
jadi.32
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari sumber berupa literatur-
literatur berupa buku-buku, skripsi, jurnal, dan data-data yang terkait.
2. Sumber Data
Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah Rio beserta
staf Dusun Teluk Pandak, para pemuda dusun Teluk Pandak, dan masyarakat
dusun Teluk Pandak.
C. Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dapat dilakukan dengan
berbagai teknik, namun dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Observasi
Observasi adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan serangkaian perilaku
dan sesuai yang berkenaan dengan organisme yang sesuai dengan tujuan empiris.
Akan tetapi, observasi disini diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan cara
menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan
pertanyaaan/Kuesioner. Maka peneliti mengamati secara langsung
dilapangan.Objek penelitian ini menggunakan observasi partisipasi, dimana
peneliti melakukan interaksi secara langsung dalam situasi sosial dengan subjek
32
Ibid. Hlm. 42.
27
penelitian, teknik ini digunakan untuk mengamati dan memahami peristiwa yang
terjadi dilapangan.
2. Wawancara
Wawancara adalah cara mengumpulkan bahan-bahan keterangan yang di
laksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan
muka. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang sering digunakan
dalam penelitian kualitatif. Melaksanakan teknik wawancara berarti melakukan
interaksi komunikasi atau percakapan antara pewawancara (Interviewer) dan
terwawancara (Interviewee) dengan maksud menghimpun informasi dari
Interviewee.Interviewee pada penelitian kualitatif adalah informan yang
daripadanya pengetahuan dan pemahaman diperoleh.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk gambar tulisan, atau karya monumental dari seseorang. Dan
berikut data dukumentasi yang di kumpulkan oleh penulis yang berupa:
a. Data pemerintah desa Teluk Pandak
b. Gambar dari hasil wawan cara dengan narasumber
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data deskriptif kualitatif.Analisis data kualitatif merupakan bentuk
penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik bahwa datanya dinyatakan
dalam keadaan yang sewajarnya dan sebagaimana adanya.Ada beberapa langkah
dalam proses analisis data kualitatif, yaitu:
28
a. Penyusunan data
b. Klasifikasi data
c. Pengolahan data
d. Penyimpulan data.
E. Sistematika Penulisan
Penyusunan skripsi ini terbagi lima bab, antara babnya ada yang terdiri
dari sub-sub bab, masing-masing bab mebahas permasalahan tersendiri, tapi saling
berkaitan antara sub bab dengan bab yang berikutnya. Untuk memberikan
gambaran secarah mudah agar lebih terarah dan jelas mengenai pembahasan
skripsi ini penyusun mengunakan sistematika dengan membagi pembahasan
sebagai berikut:
Bab I, merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan tinjaun
pustaka.
Bab II, metode penelitian, meliputi pendekatan penelitian, jenis dan
sumber data, instrument pengumpulan data, teknik analisis data dan sistematika
penulisan.
Bab III, Gambaran umum lokasi penelitian meliputi profil umum Desa
Teluk Pandak, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo, visi dan misi
Desa Teluk Pandak, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo, struktur
organisasi Desa Teluk Pandak, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo,
dan tugas dan fungsi pelaksana kepemerintahan Desa Teluk Pandak, Kecamatan
Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo.
29
Bab IV, Pembahasan dan hasil penelitian, membuat penjelasan isi dari
penulisan skripsi yang membahas tentang peran RIO sebagai pemangku adat
dalam pemberdayaan generasi muda (studi kasus Di Desa Teluk Pandak,
Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo Provinsi Jambi)
Bab V penutup, dalam penulisan skripsi ini terdiri dari kesimpulan hasil
skripsi dan saran-saran dari hasil penelitian.
30
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Profil Desa Teluk Pandak
1. Sejarah Desa
Pada awalnya, Dusun-dusun yang telah di huni masyarakat saat ini
merupakan revolusi dari keadaan hutan belantara.Setelah dalam kurun waktu yang
cukup lama, kini dusun ini semakin berkembang. Namun, tak pernah terlintas
sedikitpun jika suara seekor binatang bisa menjadi tanda sebagai cikal bakal
peradaban masa akan datang.Siapa sangka kokokan ayam bisa dijadikan sebagai
wangsit bagi masyarakat dalam menentukan tempat bermukim yang baru.Konon
katanya, kokokan ayam benar-benar dijadikan petunjuk dalam membuat tempat
bermukim yang baru bagi masyarakat zaman dahulu. Persoalan kokokan ayam ini
juga dijadikan cerita turunan bagi warga Dusun Teluk Pandak dalam proses awal
berdirinya dusun tersebut33
.
2. Letak Wilayah
Desa Teluk Pandak adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Tanah
Sepenggal, Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Desa Teluk Pandak memiliki luas
wilayah 16,23 Km². dengan batas wilayah administrasi Pemerintahan Desa Teluk
Pandak adalah:
a. Sebelah Utara : Desa Bangun Jayo Kecamatan
b. Sebelah Timur : Desa Lubuk Benteng Kecamatan Batin III
33
Hasil pengumpulan data dari Pemerintah Desa Teluk Pandak tanggal 08 juli 2020
c. Sebelah Selatan : Desa Embacang Gedang Kec Tanah spenggal
lintas
d. Sebelah Barat : Desa Empelu Kecamatan Tanah Sepenggal
Topografi dan kontur tanah Desa Teluk Pandak secara umum berupa Arel
Pertanian berupa kebun dan tegalan. Ketinggian dari atas permukaan laut wilayah
± 1450 m berupa bukit. Suhu rata-rata adalah 30 - 32 . Secara umum sepanjang
tahun mengalami dua musim yaitu musim hujan (Januari-September) dan musim
kemarau (April-Agustus)34
.
3. Luas Wilayah
Jumlah luas tanah Desa Teluk Pandak seluruhnya mencapai 930 ha dan
terdiri dari tanah darat, dan tanah sawah dengan rincian penggunaanya sebagai
berikut:
Tabel 1 Luas wiwlayah Desa Teluk Pandak35
Luas pemukiman 18,20 ha/m2
Luas persawahan 120,00 ha/m2
Luas perkebunan 50,00 ha/m2
Luas kuburan 1,00 ha/m2
Luas pekarangan 0,00 ha/m2
Luas taman 0,00 ha/m2
Perkantoran 0,85 ha/m2
Luas prasarana umum lainnya 739,95 ha/m2
34
Ibid, hlm 2 35Ibid,hlm 3
Total luas 930,00 ha/m2
4. Sumber Daya Alam
a. Pertanian
b. Peternakan
c. Perkebunan
d. Lahan Tanah36
5. Orbitasi
Tabel 2 Orbitasi Desa Teluk Pandak37
1 Jarak ke Ibu Kota Kecamatan 7 km
2 Jarak tempuh ke Ibu Kota Kabupaten/Kota 18 km
3 Jarak ke Ibu Kota Provinsi 250 km
4 Jarak tempuh ke Ibu Kota Pusat memakai
kendaraan
6. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur
Data ini bermanfaat untuk mengetahui laju pertumbuhan penduduk dan
mengetahui jumlah angkatan kerja yang ada.Data penduduk menurut golongan
umur di Desa Teluk Pandak:
36
Ibid,hlm 4 37Ibid, hlm 4
Table 3 Jumlah Penduduk38
No
. Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa)
1. 0 Bln – 12 Bln 152
2. 12 Bln – 5 Thn 472
3. 5Thn – 10 Thn 664
4. 10Thn – 25 Thn 1.026
5. 25Thn – 60 Thn 1.220
6. 60 Thn tahun keatas 245
Jumlah 3.779
7. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan berpengaruh pada kualitas sumberdayamanusia. Proses
pembangunan Desa akan berjalan dengan lancar apabila masyarakat memiliki
tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Akses untuk mendapatkan pendidikan
cukup sulit karena jarak tempat pendidikan untuk tingkat SMA sangat jauh
dengan pemukiman warga, sehingga kalau dilihat dari data statistik masih
rendahnya tingkat pendidikan masyarakat merupakan suatu permasalahan yang
harus segera dipecahkan terutama dalam membangun kesadaran masyarakat akan
arti pentingya pendidikan. Data penduduk menurut tingkat pendidikannya dapat
dilihat pada Tabel berikut.berikut :
38Ibid, hlm 4-5
Tabel 4 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan39
No. Tingkat Pendidikan Jumlah ( orang )
1. Tidak Sekolah / Buta Huruf „-
3. Tidak Tamat SD/Sederajat 378
4. Tamat SD / sederajat 1.895
5. Tamat SLTP / sederajat 327
6. Tamat SLTA / sederajat 124
7. Tamat D1, D2, D3 65
8. Sarjana / S-1 85
8. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian
Mata pencaharian penduduk di Desa Teluk Pandak sebagian besar masih
berada di sektor pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian
memegang peranan penting dalam bidang ekonomi masyarakat. Data menurut
mata pencaarian penduduk dapat dilihat pada
Tabel 5 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian40
Tani Dagang Buruh Tani PNS/TNI/Polri Swasta Lain-lain
589 81 371 20 117 2.088
9. Keadaan Ekonomi
Mayoritas mata pencarian penduduk Desa Teluk Pandak bergerak di
bidang pertanian. Permasalahan yang sering muncul berkaitan dengan mata
pencaarian penduduk adalah tersedianya lapangan pekerjaan yang kurang
39Ibid, hlm 6
40Ibdid, hlm 6-7
memadai dengan perkembangan penduduk sebagaimana tertuang dalam
perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Bungo. Hal lain yang perlu di
perhatikan dalam pembangunan desa adalah melakukan usaha perluasan
kesempatan kerja dengan melakukan penguatan usaha kecil pemberian kredit
sebagai modal untuk pengembangan usaha khususnya di bidang perdagangan.
Tingkat angka kemiskinan Desa Teluk Pandak. yang masih tinggi
menjadikan Desa Teluk Pandak. harus bisa mencari peluang lain yang bisa
menunjang peningkatan taraf ekonomi bagi masyarakat.
Kekayaan Sumber Daya Alam yang ada di Desa Teluk Pandak amat
sangat mendukung baik dari segi pengembangan ekonomi maupun sosial budaya.
Selain itu letak geografis desa yang cukup strategis dan merupakan jalur
transportasi yang mempertemukan 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Tanah
Sepenggal Lintas, Kecamatan Batin III dan Kecamatan Muko-muko.
Pendapatan desa merupakan jumlah keseluruhan penerimaan desa yang di
bukukan dalam APBDes setiap tahun anggaran. Menurut Peraturan Dusun Teluk
Pandak Nomor 02 TAHUN 2020 bahwa Sumber Pendapatan Desa :
a. Sumber Pendapatan Desa
1) Pendapatan asli desa terdiri dari hasil kekayaan desa, hasil swadaya dan
partisipasi, hasil gotong royong dan lain-lain pendapatan asli desa yang sah.
2) Bagi hasil pajak daerah kabupaten untuk desa dan dari retribusi kabupaten
sebagian di peruntukkan bagi desa yang merupakan pembagian untuk setiap
desa secara proporsional.
3) Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang di terima
oleh kabupaten untuk desa yang pembagiannya untuk setiap desa secara
proporsional yang merupakan alokasi dana desa.
4) Bantuan keuangan dari pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah
Daerah dalam rangka pelaksanaan urusan Pemerintah;
5) Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.
b. Bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah
Daerah sebagaimana di maksud pada ayat (1) huruf d disalurkan melalui kas
desa.
c. Sumber Pendapatan Desa yang telah di miliki dan di kelola oleh Desa tidak di
benarkan di ambil alih oleh Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah
Daerah.
Adapun Kekayaan desa terdiri dari :
1). Tanah kas desa
2). Bangunan desa yang dikelola desa
3). Lain-lain kekayaan milik desa
Dusun Teluk Pandak sebagaian besar mata pencaarian
penduduknya adalah petani yang mayoritas memeluk agama Islam dan
juga memiliki kepatuhan terhadap adat dan tradisi41
.
41Ibid, hlm 7-9
10. Perekonomian Desa
Desa Teluk Pandak terletak pada dataran tinggi dan memiliki karakter
wilayah yang berbukit-bukit, tidak berawa, tidak terletak pada kawasan gambut
sehingga memungkinkan para warga Desa Teluk Pandak untuk membuka lahan
dan bercocok tanam sebagai petani.Mayoritas penduduk desa Teluk Pandak
bermata pencaharian sebagai petani Kebun Karet, tanaman pangan seperti padi
sawah, padi ladang, ubi-ubian, dan talas. Kemudian hasil dari bercocok tanam
tersebut dipergunakan warga Desa Teluk Pandak untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari dengan digunakan sendiri untuk keluarga atau pun untuk dijual.
Disamping tanaman pangan, warga Desa Teluk Pandak juga
memfungsikan karakter tempat tinggal dengan menanam buah-buahan seperti
mangga, rambutan, sawo, dan pisang yang sebagian besar dijual, sehingga dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.Perekonomian yang ada di Desa Teluk
Pandak merupakan aset yang besar bagi pertumbuhan perekonomian penduduk
Desa.Selain mayoritas penduduk sebagai petani di Desa Teluk Pandak tumbuh
usaha-usaha kerajinan, warung, toko, peternakan dan perikanan.42
42Ibid,hlm 5-6
B. Visi Dan Misi
1. Visi
Bersamaan dengan penetapan RPJMDes Teluk Pandak, dirumuskan dan
ditetapkan juga visi Desa Teluk Pandak:
“TERWUJUDNYA KERJASAMA YANG BAIK ANTAR APARATUR DESA
DAN TERWUJUDNYA PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT DAN
MEMEBERIKAN PELAYANAN PRIMA KEPADA MASYARAKAT YANG
DIDUKUNG TERTIB ADMINISTRASI DENGAN SUASANA AMAN DAN
RELEGIUS”.
Visi tersebut mengandung pengertian bahwa cita-cita yang akan dituju
dimasa mendatang oleh segenap warga Desa Teluk Pandak untuk terus bekerja
dan menjadi Pusat Pemerintahan yang selalu kompak dan perekonomian yang
berbasis pada pertanian dan perkebunan guna meningkatkan pendidikan,
inprastruktur, sosial dan budaya dengan memberdayakan ekonomi kerakyatan
yang dijamin dengan kondusifitas sehingga terbuka untuk berinvestasi.43
2. Misi
Misi Desa Teluk Pandak merupakan turunan dari visi Desa Teluk Pandak.
Misi merupakan tujuan jangka lebih pendek dari visi yang menunjang
keberhasilan tercapainya sebuah visi. Dengan kata lain misi Desa Teluk Pandak
merupakan penjabaran lebih operasional dari visi. Penjabaran dari visi ini
diharapkan dapat mengikuti dan mengantisifasi setiap terjadinya perubahan
43Ibid,hlm 7
lingkungan di masa yang akan datang dari usaha-usaha mencapai visi Desa Teluk
Pandak. Dalam meraih misi Desa Teluk Pandak seperti yang sudah di jabarkan
diatas,dengan mempertimbangkan potensi dan hambatan baik internal maupun
eksternal. Maka disusunlah misi Desa Teluk Pandak :
a. Meningkatkan Kerjasama dan Disiplin Terhadap Afaratur Pemerintahan Desa.
b. Menyelenggarakan Kegiatan Tertib Administrasi Pemerintahan Desa.
c. Membangun dan mendorong majunya bidang pembangunan fisik material
serta mental spiritual dengan membuka akses terhadap inpestor baik dari
dalam maupun luar.
d. Membangun dan mendorong terciptanya pendidikan yang menghasilkan insan
intelektual serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
e. Membangun kemandirian dalam usaha serta pemanfataan sumberdaya alam
yang ada dan tidak ketergantungan kepada pencarian lapangan kerja.
f. Membangun dan mendorong terciptanya sarana pendidikan umum dan agama
sehingga menghasilkan generasi penerus yang siap pakai.
g. Membangun dan mendorong majunya bidang pendidikan baik formal maupun
non formal serta pendidikan agama yang mudah dan murah.44
44Ibid, hlm 8
C. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
PEMERINTAH DESA TELUK PANDAK
KECAMATAN TANAH SEPENGGAL KABUPATEN BUNGO
TAHUN 201945
45Ibid, hlm 9
BPD
Kades/RIO
ERFUADAN
Sekdes
M. Syayuti
Kasi
Pemerintahan
IKKA BENITA
Kasi Kesra
AGUS
SAPUTRA
Kasi
Pelayanan
RIZKY
AULIA Kaur
Perencanaan
Agus
Kaur
Keuangan
Ramaini
Kaur TU /
Umum
Syargawi
Kadus Auar
Kuning
Munandar
Kadus
Bukit
Manggis
M.Syargawi
Kadus Titin
Bulian
M. Najmi
Kadus Kayu
Aro
Baihaki
Kadus
Mangibung
Muhammad
D. Tugas Dan Fungsi
Dengan terbitnya Permendagri Nomor 84 Tahun 2015 Tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa. Maka Susunan Organisasi Tata Kerja
Pemerintah Desa terdiri dari46
:
1. Kepala Desa
2. Sekretaris Desa
3. Pelaksana Kewilayahan
4. Pelaksana Teknis
Dengan tugas pokok dan fungsi pekerjaan sesuai dengan jabatannya
masing-masing, yaitu sebagai berikut :
1. Tupoksi Kepala Desa
Tugas pokok dan fungsi kepala Desa Di Desa Teluk Pandak adalah
sebagai Beriku:
a. Kepala Desa berkedudukan sebagai Kepala Pemerintah Desa yang memimpin
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
b. Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
c. menyelenggarakan Pemerintahan Desa, seperti tata praja Pemerintahan,
penetapan peraturan di desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan
ketentraman dan ketertiban, melakukan upaya perlindungan masyarakat,
administrasi kependudukan, dan penataan dan pengelolaan wilayah.
46
Permendagri Nomor 84 Tahun 2015 Tentang Susunan Organisasi dan Tata
KerjaPemerintah Desa.
d. melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana prasarana
perdesaan, dan pembangunan bidang pendidikan, kesehatan.
e. pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan kewajiban
masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya masyarakat, keagamaan,
dan ketenagakerjaan.
f. pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi masyarakat
di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan
keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.
g. menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan lembaga
lainnya
2. Tupoksi Sekretaris Desa
Tugas pokok dan fungsi Sekretaris Desa Di Desa Teluk Pandak adalah
sebagai Beriku:
a. Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur pimpinan Sekretariat Desa.
b. Sekretaris Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang administrasi
pemerintahan.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2),
Sekretaris Desa mempunyai fungsi:
1) Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi surat
menyurat, arsip, dan ekspedisi.
2) Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat desa,
penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat,
pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan umum.
3) Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan,
administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi
administrasi keuangan, dan admnistrasi penghasilan Kepala Desa, Perangkat
Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya.
4) Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran
pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data dalam rangka
pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta penyusunan
laporan.
3. Tupoksi Kepala Urusan
Tugas pokok dan fungsi kepala Urusan Di Desa Teluk Pandak adalah
sebagai Beriku:
1. Kepala urusan berkedudukan sebagai unsur staf sekretariat.
b. Kepala urusan bertugas membantu Sekretaris Desa dalamurusan
pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
c. Untuk melaksanakan tugas kepala urusan mempunyai fungsi
1) Kepala urusan tata usaha dan umum memiliki fungsi seperti melaksanakan
urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi surat menyurat, arsip,
dan ekspedisi, dan penataan administrasi perangkat desa, penyediaan
prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian
aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan umum.
2) Kepala urusan keuangan memiliki fungsi seperti melaksanakan urusan
keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan, administrasi sumber-
sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, dan
admnistrasi penghasilan Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, dan lembaga
pemerintahan desa lainnya.
3) Kepala urusan perencanaan memiliki fungsi mengoordinasikan urusan
perencanaan seperti menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja desa,
menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan, melakukan
monitoring dan evaluasi program, serta penyusunan laporan.
4. Tuposi Kepala Seksi
Tugas pokok dan fungsi kepala SeksiDi Desa Teluk Pandak adalah sebagai
Beriku:
a. Kepala seksi berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis.
b. Kepala seksi bertugas membantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugas
operasional.
c. Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi mempunyai fungsi:
1) Kepala seksi pemerintahan mempunyai fungsi melaksanakan manajemen tata
praja Pemerintahan, menyusun rancangan regulasi desa, pembinaan masalah
pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya
perlindungan masyarakat, kependudukan, penataan dan pengelolaan wilayah,
serta pendataan dan pengelolaan Profil Desa.
2) Kepala seksi kesejahteraan mempunyai fungsi melaksanakan pembangunan
sarana prasarana perdesaan, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, dan
tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik,
lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang
taruna.
3) Kepala seksi pelayanan memiliki fungsi melaksanakan penyuluhan dan
motivasi terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat, meningkatkan
upaya partisipasi masyarakat, pelestarian nilai sosial budaya masyarakat,
keagamaan, dan ketenagakerjaan.
5. Tupoksi Pelaksana Kewilayahan
Tugas pokok dan fungsi Pelaksana Kewilayahan Di Desa Teluk Pandak
adalah sebagai Beriku:
a. Kepala Kewilayahan atau sebutan lainnya berkedudukan sebagai unsur satuan
tugas kewilayahan yang bertugas membantu Kepala Desa dalam pelaksanaan
tugasnya di wilayahnya.
b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala
Kewilayahan/Kepala Dusun memiliki fungsi:
1) Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan
masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan dan pengelolaan wilayah.
2) Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.
3) Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan kemampuan
dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya.
4) Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam menunjang
kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
46
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Peran Rio Sebagai Pemangku Adat Dalam Pemberdayaan Generasi
Muda Di Desa Teluk Pandak
Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 9 Tahun 2007
tentang perubahan penyebutan Kepala Desa menjadi Rio, Desa menjadi Dusun,
Dusun menjadi Kampung, pada dasarnya tidak semudah yang dibayangkan
sebelumnya. Meskipun merupakan hasil dari suatu kebijakan Pemerintah Daerah
Kabupaten Bungo yang berkeinginan menunjukkan karakteristik daerah dan untuk
mendorong pemerintahan yang lebih baik.
Kondisi itu disebabkan peran Rio sekaligus menjadi Pemangku Adat. Hal
ini berbeda, dengan tanggung jawab yang diemban oleh Kepala Desa sebelum
berlakunya Perda tersebut, pada saat itu konsentrasi Kepala Desa mutlak tercurah
kepada urusan tata pemerintahan. Dampak dari pemerintahan desa yang
dijalankan Rio selaku pelaksanaan pemerintahan desa sekaligus pemangku adat
lebih kompleks dibanding Kepala Desa. Posisi Rio sebagai pemimpin desa,
diharuskan menguasai tata pemerintahan serta memahami adat istiadat masyarakat
desa setempat.Persepsi pemerintahan desa dan masyarakat desa sebagai sasaran
implementasi keputusan ini tentu berbeda dari sebelum terjadinya perubahan.
Pandangan masyarakat ini juga berdampak pada pemerintahan desa yaitu Rio
selaku pelaksana pemerintahan dan pemangku adat. Rio dipandang memiliki nilai
lebih dihormati, berwibawa dan kharismatik menjalankan pemerintahan dan
penegakan nilai-nilai adat dalam masyarakat desa. Pandangan tersebut lahir
karena memang fakta itu yang pernah ada pada masa pemerintahan desa sebelum
berlakunya hukum formal.
Melalui pemberdayaan, bagaimana masyarakat secara bertahap dapat
bergerak dari kondisi tidak tahu, tidak mau dan tidak mampu menjadi tahu, mau
dan mampu. Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses, dimana kekuatan
masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan sangat
dominan.Pemberdayaan terhadap masyarakat merupakan salah satu tugas dan
kewajiban Rio, sebagaimana telah dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa, disebutkaan bahwa salah satu tugas dan wewenang
Kepala Desa (Rio) adalalah memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di
desa. Sebagai seorang pemimpin pada tingkat desa, Rio harus mampu
membimbingi mengayomi masyarakatnya dan melestarikan nilai-nilai adat secara
turun temurun. Berdasarkan hasil penelitian yang di adakan di Desa Teluk Pandak
terdapat beberapa program-program yang di buat oleh pemerintah desa dan
kemudian di jalankan untuk proses pemberdayaan generasi muda, antaralain
sebagai berikut:
1. Pemberdayaan di Bidang Keagamaan
pentingnya pendidikan agama pada generasi muda adalah untuk
mewujudkan cita-cita masyrakat khussnya para orang tua agar setiap generasi
muda, menjadi genrasi yang patuh dan taat serta bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, sehinga bisa terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan.
Dan berikut hasil wawancara yang di lakukan bersama Datuk Erfuadan,
selaku Rio Desa Teluk Pandak:
”untuk pemeberdayaan saya selaku pemimpin desa dan bekerjasama
dengan perangkat desa dan tokoh masyarakat, baik LAM, ninek mamak
desa dan beberapa pemuda desa yang memiliki kemauan dan kemampuan
di bidang agama suda menjalankan program yang suda jadi kebiasaan
masyarakat desa dan ada juga upaya baru dari permintaan masyarakat yg
sedang dijalankan47
.
Hasil wawancara yang di lakukan bersama Bapak Muhammad Syayuti,
selaku Sekretaris Desa Teluk Pandak:
“dari segi agama saya dengan perangkat-perangkat desa lain sudah
mengajak dan menghimbau semua orang tua yang ada di desa Teluk
Pandak untuk mengikut sertakan anak-anak mereka masuk dalam setiap
kegiatan agama yang ada di desa, dan menyediakan fasilitas tempat dan
membuat anggaran gaji untuk setiap guru ngaji di masing-masing rt.
Karena kami paham menanam nilai agama untuk usia dini itu sangatlah
penting agar kelak ketika mereka besar nanti dan jauh dari orang tua dan
kampung halaman, nilai agama yang tertanam didalam diri mereka bisa
jadi pembatas dan pelindung dari hal-hal yang tidak di inginkan.48
Hasil wawancara yang dilakukan bersama Datuk Ismail, selaku Ketua
Lembaga Adat Melayu (LAM) Desa Teluk Pandak:
“Untuk urusan agamu saya peribadi tentu sangat mendukung baik dari
segala upaya pemerintah dan usulan dari setiap penakan (pemuda) yang
semangat untuk memperindah desa, karna jelas yang memperindah desa
iyalah ketika anak kecil berlari dg riang gembira menuju langgar untuk
belajar mengaji, dan yang muda berpakain elok untuk semangat mengajar” 49
47 Hasil wawancara dengan Datuk ERFUADAN Rio Dusun Teluk Pandak tanggal 11 juli
2020 48
Hasil wawancara dengan Datuk Muhammad Syayuti Sekdus Dusun Teluk Pandak
Tanggal 8 juli 2020 49
Hasil wawancara dengan Ninek Isamail Ketua Lembaga Adat Melayu DusunTeluk
Pandak tanggal 11 juli 2020
Berikut proses pembinaan atau pemeberdayaan yang sudah terlaksanakan
pemerintah Desa Teluk Pandak yang bekerjasama dengan setiap lapisan
masyarakat sebagai berikut:
a. Mewajibkan bagi setiap anak usia 05-13 tahun untuk belajar ngaji di setiap rt
masing-masing dari sesudah azan magrib sampai azan isya dan solat
berjamaah bagi yang tempat pengajianya di Langgar atau Mushola.
b. Mengaktifkan madrasah atau sekolah petang (sore) yang sudah berjalan dan
berdiri dari dulu bagi setiap anak sekolah dasar.
c. Melakukan pembinaan bagi remaja untuk masuk kedalam organisasi remaja
mesjid dan kemudian mengadakan pengajian setiap 1 bulan sekali
d. Mengadakan MTQ setiap 1 tahun sekali pada hari raya Idul Fitry yang
berkerja sama dengan remaja mesjid
e. Menanamkan minat baca dan hafal AL-QUR‟AN dengan dirikan rumah tahfiz
untuk anak usia dini.
f. Mendirikan pondok pesantren Tahfizul Qur‟an Al Karim Daarul Futuh yang
bekerjasama dengan Pemerintah Desa Teluk Pandak dan Pemerintah
Kabupaten Bungo beserta seluruh masyarakat Teluk Pandak50
.
2. Pemberdayaan di Bidang Olahraga
Dengan berolah raga selain membuat jasmani dan rohani menjadi sehat,
juga bisa menarik pokus para generasi muda sehingga dapat terhindar dari
pergaulan bebas yang dapat merugikan.
50
Op.cit hlm 10-11
Berikut adalah hasil wawancara dengan narasumber mengenai
pemeberdayaan di bidang olahraga:
Hasil wawancara yang di lakukan bersama Bapak Muhammad Syayuti,
selaku Sekretaris Desa Teluk Pandak:
“Untuk dibidang olahraga sejak zaman dulu pemuda dusun suda menaruh
minat besar di bidang olahraga, hampir setiap cabang olahraga di minati
oleh pemuda-pemudi Desa Teluk Pandak dan Alhamdulillah selalu
memberi nama harum kepada dusun, jadi kami sebagai pemerintah tinggal
memberikan dukungan dari belakang”51
Berikut data cabang olahraga yang masih aktif sampai sekarang di Desa
Teluk Pandak:
a. Sepak bola dan futsal
Terhusus sepak bola selain memiliki perestasi yang gemilang dan suda di
akui di kawasan Muaro Bungo bahkan kerap untuk di jadikan pemain di tingkat
Provinsi, juga diadakan pelatihan bagi anak usia dini yg diadakan seminggu 3 kali
latihan
b. Sepak takraw
c. Bola voly
d. Badminton
3. Pemberdayaan di Bidang Adat Istiadat dan Budaya
Selain sebagai hujut pelestarian Adat Istiadat dan Budaya pentingnya
mengajarkan pemahaman ini kepada generasi muda adalah, karena di dalam adat
istiadat terdapat norma-norma dan aturan-aturan yang mengatur bagaiamana tata
51
Hasil wawancara dengan Datuk Muhammad Syayuti Sekdus Dusun Teluk Pandak
Tanggal 8 juli 2020
cara berkehidupan di dalam masyarakat, sehingga para generasi muda paham dan
mampu untuk melaksanakanya, serta dapat mendidik para generasi muda yang
memiliki budi pekerti yang luhur tau benar dan salah.
Berikut adalah hasil wawancara dengan narasumber mengenai
pemeberdayaan di bidang olahraga:
Hasil wawancara yang di lakukan bersama Datuk Erfuadan, selaku Rio
Desa Teluk Pandak:
“Untuk masalah adat istiadat memang agak kurang penerepanya saat ini
kerena kurangnya minat dari pemuda, akan tetapi di dalam pengajian yang
diadakan oleh kami perangkat desa yang diadakan 1 kali dalam seminggu
tetap diberikan pengajaran yg disampaikan langsung oleh ninek mamak,
dan dengan di bukaknya tempat latihan silat pada tahun 2017 lalu di
harapkan bisa menibulkan minat generasi muda akan pentingnya
melestarikan budaya, karena dengan belajar silat, itu bukan hanya tentang
bagai mana caranya mengolah jasmani tapi juga mengasah rohani, agar
pemuda kedepanya bisa bijak dan tau mana yang benar dan mana yg salah
dalam menetukan langkah di kehidupan bermasyarakat, karena sejatinya
kaidah pencak silat berjalan sesuai kehendak tuhan yang Maha Esa.”52
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis bersama beragam
lapisan masyarkat dapat disimpulkan bahwa peran Rio dalam memberdayakan
generasi muda itu berpokus pada tiga poin yaitu, dibidang agama, olahraga dan
adat istiadat.
B. Hambatan Yang Di Hadapi Rio Sebagai Pemangku Adat Dalam
Pemeberdayaan Generasi Muda Di Desa Teluk Pandak
Berdasarkan temuan penelitian yang telah peneliti rangkum dari hasil
wawancara dengan berbagai pihak, maka adapun yang menjadi hambatan bagi Rio
52
Hasil wawancara dengan Datuk ERFUADAN Rio Dusun Teluk Pandak tanggal 11 juli
2020
menjalankan tugasnya sebagai pemangku adat dalam melakukan pemberdayaan
kepada generasi muda Dusun Teluk Pandak adalah sebagai berikut:
1. Hambatan di bidang kegamaan
Hasil wawancara yang dilakukan bersama Datuk Ismail, selaku Ketua
Lembaga Adat Melayu (LAM), Desa Teluk Pandak:
“untuk di bidang agama kami pemerintah desa merasa sangat sulit untuk
menarik minat anak-anak kami usia remaja dan dewasa, karena sebagian
dari mereka suda terlanjur terlena sama kesibukan mereka dan terlalu asik
bermain, dam paktor lingkungan yang hobinya hura hura, parahnya lagi
kurangnya pemahan dari pihak orang tua yang sebgaian masyarkat seakan
acuh, jangan kan untuk memerintahkan untuk mengaji atau gabung ke
remaja mesjid memerintahkan solat pun enggan”53
Hasil wawancara yang di lakukan bersama Bapak Amri, selaku Ketua
Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Desa Teluk Pandak
“kalu mau mengajak pemuda desa yang sekrang ini untuk meramaikan
mesjid, itu sama dengan mau narik kambing kayeik (sungai), karna
susahnya yang mintak ampun, di karenakan paktor pengaruh dari luar dan
di tambah lagi terlalu asik megang handpone untuk main game ”54
Hasil wawancara yang di lakukan bersama wawancara Dengan Ibuk Siti
Aminah, Mayarakat Desa Teluk Pandak
“budak bujung kini( pemuda laiki-laki) sudah terlena dengan bagusnya
dunia sehingga lupa dengan solat, dan pada ahirnya karna lemah iman
mudah sekali terjerumus dalam pergaulan luar yang tidak sasuai dengan
adat istiadat, apa lagi sampai bergaul sama kawan yang peminum dan
pemakai bakalan sangat mudah terpengaruh nya, sehingga kalau orang
tuanya e berbicara tidak mau mendengarkan”.55
53
Hasil wawancara dengan Ninek Isamail Ketua Lembaga Adat Melayu DusunTeluk
Pandak tanggal 11 juli 2020 54
Hasil wawancara dengan Wo Am BPD Dusun Teluk Pandak tanggal 15 juli 2020 55
hasil wawancara dengan Ibuk Siti Aminah, Masyarakat Teluk Pandak 8 juli 2020
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis bersama beragam
lapisan masyarkat dapat disimpulkan bahwa hambatan yang dihadapi Rio dalam
memberdayakan generasi muda dibidang keagamaan adalah:
“Kendala atau hambatan yang di hadapi pemerintah desa dan masyarakat
dalam membimbing para generasi muda untuk beribadah dikarenakan para
genarasi muda sudah salah dalam menejemen waktu dalam mengunakan
kecangihan teknolgi, serta terlalu sibuk dengan kesibukan yang kurang
bermanfaat dan beresiko merugikan”.
2. Hambatan Di Bidang Olahraga
Hasil wawancara yang di lakukan bersama Ilham, pemuda Desa Teluk
Pandak
“Untuk bidang olahraga sebenarnya tidak terlalu sulit untuk mengajak
generasi muda karena pada dasarnya mereka sejak dari kecil suda senang
dengan olahraga, dan suda jadi hobi tapi sebagian dari pemuda
berkenadala dengan waktu karena suda sibuk bekerja dan jarang sekali
memiliki waktu luang untuk bermain di sore hari, dan ada beberapa
pemuda yang sayang sekali yang dulunya hobi olahraga semenjak
terpengaruh lingkungan luar ahirnya jadi peminum dan pemakai narkoba
sehingga merusak fisik mereka.”56
Hasil wawancara yang di lakukan bersama Jamhuri, Pemuda Desa Teluk
Pandak
“dulu saya adalah salah satu pemain kampung yang ikut pelatihan sepak
bola sejak kecil dan pernah beberapa kali jadi pemain cataran di kampung
lain, tapi untuk sekrang bukanya tidak mau tapi waktu untuk bermain bola
lagi suda tidak ada karena himpitan ekonomi saya harus bekerja dan
pulang malam dan pernah juga terlibat dalam pergaulan yang salah
sehingga untuk fisik main bola suda tidak kuat lagi”57
56
Hasil wawancara dengan ilham Pemuda Desa Teluk Pandak 25 juli 2020 57
Hasil wawancara dengan Jamhuri Pemuda Desa Teluk Pandak 27 juli 2020
Hasil wawancara yang di lakukan bersama Tawakal, pemuda Desa Teluk
Pandak
“kami pemuda dusun yang hobi main takraw kenapa lapnganya ilang dan
timbul itu di karenakan tembentur dengan dana, misalnya kalau net rusak
atau bola rusak, itu kami harus iuran dulu untuk membeli sehingga
lapangan takraw di dusun kadang aktif kadang tidak, ya walupun ada
bantuan dari desa tapi itu ketika ada acara tertentu, dan tidak sama dengan
perhatian yang debiberikan pemerintah terhadap anak sepak bola, jadi
untuk latihan biasa kadang tidak ada”.58
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis bersama beragam
lapisan masyarkat dapat disimpulkan bahwa peran Rio dalam memberdayakan
generasi muda dibidang olahraga sebagai berikut:
“menurut pengamatan penulis masi kurangnya peran dari pemerintah
untuk mengembangkan minat dan bakat para generasi muda, hal ini dapat
dilihat dari pemerintah yang hanya berpokus pada salah satu cabang
olahraga”.
3. Hambatan di Bidang Adat Istiadat Dan Budaya
Hasil wawancara yang di lakukan bersama Datuk Erfuadan, selaku Rio
Desa Teluk Pandak:
“untuk masalah adat ini yang sepertinya yang menjadi tugas besar bagi
kami pemerintah desa teluk pandak karena minat akan ahal tersebut masi
sangat kurang, karena kalau mengingat jaman dulu itu kami waktu jadi
pemuda kami sendiri yang datang kerumah parah ninek mamak untuk
balajar besagamba (seloko adat), apalagi ketika acara tunjuk aja di
pernikahan (pembekalan pengantin baru) itu kami sangat senang
mendengarnya, yang mana para ninek mamak memberikan nasehat kepada
penganten mengunakan bahasa-bahsa adat yang sangat enak untuk di
dengar, namun pemuda jaman sekarang, kalo ada acara pernikahan itu
yang di tunggu-tunggu malah acara malam orgennya.”59
58
Hasil wawancara dengan Tawakal Pemuda Desa Teluk Pandak 27 juli 2020 59
Hasil wawancara dengan Datuk ERFUADAN Rio Dusun Teluk Pandak tanggal 11 juli
2020
Hasil Wawancara yang dilakukan bersama Saputra Doni, Pemuda Desa
Teluk Pandak :
“untuk belajar tentang adat desa sebetulnya saya memiliki sedikit minat
karena, waktu abng saya menikah itu saya ikut menemani abng saya di
acara tunjuk aja di pernikahan (pembekalan pengantin baru), dimana disitu
saya melihat para ninek mamak dengan bahsa yang bagus dan berpantun
mengajarkan abng saya tentang bagaimana sikap seharusnya berumah
tangga agar tidak salah jalan dan menyesal, akan tetapi saya bingung untuk
belajar hal semacam demikian itu dengan siapa dan jujur saya pun agak
malu untuk memulainya.”60
Hasil Wawancara yang dilakukan bersama Silviana, Pemudi Desa Teluk
Pandak :
“kami ini para pemudi desa kalau tidak ada kesibukan atau ada acara
tertentu sesekali meluangkan waktuuntuk mengajar anak-anak tingkat SD
dan Madrasah untuk latihan tari daerah tapi jujur minatnya agak kurang,
terlebih lagi dengan maraknya penguna aplikasi tik-tok dikalangan
generasi muda, sehingga adik-adik usia muda lebih banyak tau tentang tari
itu di bandingkan tari daerah”.61
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis bersama beragam
lapisan masyarkat dapat disimpulkan bahwa peran Rio dalam memberdayakan
generasi muda dibidang adat istiadat dan budaya adalah;
“kurangnya minat dan pengawasan dari orang tua terhadap generasi muda
dalam memampaatkan kemajuan teknologi, sehingga hal ini berdampak
pada minat generasi muda terhadap adat istiadat yang terkesan
membosankan dan penuh aturan”.
C. Upaya Yang Di lakukan Rio Untuk Mengatasi Hambatan Dalam
Pemeberdayaan Generasi Muda Di Desa Teluk Pandak
Di lihat dari perkebangan dusun dan di barengi dengan kemajuan zaman
perintah memang agak kesulitan dalam pembinaan generasi muda, akan tetapi
beberapa tahun terakhir khususnya pada tahun 2019 pemerintah genjar sekali
60
Hasil wawancara dengan Doni Saputra Pemdua Desa Teluk Pandak 15 juli 2020 61
Hasil wawancara dengan Silviana Pemudi dsusn Teluk Pandak tanggal 17 juli 2020
untuk melakukan pembinaan kepada generasi muda, karena sebelumnya hanya
berfokus dengan pembangunan yang mengakibatkan banyak sekali pemuda dusun
baik anak-anak, remaja sampai dewasa yang terjerumus ke dalam pergaulan
bebas. Dan berikut upaya-upaya yang ditemukan penelti di Desa Teluk Pandak.
1. UpayaRio dalam pemberdayaan di bidang keagamaan
Hasil wawancara yang di lakukan bersama Datuk Erfuadan, selaku Rio
Desa Teluk Pandak:
“terhusus di bidang keagamaan saya suda menetapkan untuk anak-anak
usia dini untuk wajib belajar agama, baik belajar ngaji sama guru di malam
hari, wajib belajar tahfiz di sore, dan harus masuk sekolah petang/sekolah
arab( sekolah agama), karena seperti yang diketuhi oleh masyarakat secara
luas bahwa dusun Teluk Pandak adalah tempat nya alim ulama, yang mana
dulu banyak sekali para orang tua yang paham agama di desa ini, dengan
di buktikan banyak sekali tepat pengajian di desa, dan sekolah yang ada di
desa berdiri sekolah agama mulai dari Min, Mts, dan Man.62
Hasil wawancara yang di lakukan bersama Bapak Muhammad Syayuti,
selaku Sekretaris Desa Teluk Pandak (Sekdus):
“Bukan hanya mewajibkan bagi anak-anak untuk belajar agama kami juga
menganggarkan gaji bagi setiap guru agama sebagai hujud terima kasih
kami dari pemerintah desa dan atas ridho tuhan inshallah didesa kami ini
bahkan di dirikan sebuah pondok pesantren yang mana peletakan batu
pertama kalinya di hadiri langsung oleh Bupati Bungo”63
Hasil wawancara yang di lakukan bersama Datuk Ali, selaku Guru Ngaji
Desa Teluk Pandak:
“kami di tempat pengajian yang di adakan di Rt 04 di langgar Nurul Falah
ini bukan hanya mengajarkan baca Al-Qur‟an tapi juga mengajarkan cara
solat wajib dan solat jenazah”.64
62
Hasil wawancara dengan Datuk ERFUADAN Rio Dusun Teluk Pandak tanggal 11 juli
2020 63
Hasil wawancara dengan Datuk Muhammad Syayuti Sekdus Dusun Teluk Pandak
Tanggal 8 juli 2020 64
Hasil wawancara dengan Datuk Ali Kodol guru ngaji di Desa Teluk Pandak Tanggal 20
juli 2020
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis bersama beragam
lapisan masyarkat dapat disimpulkan bahwa upaya Rio dalam memberdayakan
generasi muda dibidang agama adalah:
“dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan penulis bersama lapisan
masyrakat, penulis dapat menyimpulkan bahwa upaya pemerintah desa
dalam memeberdayakan genrasi muda suda sangat maksimal, denga
menrapkankan aturan untuk mewajibkan setiap generasi muda untuk
mengikuti pengajian malam, serta membantuh memenuhi segala keperluan
dibidang agama, serta bekerja sama dengan pemerintah kabupaten untuk
mendirikan pondok pesantren.
2. Upaya Rio dalam Pemberdayaan di Bidang Olahraga
Hasil wawancara yang di lakukan bersama Bapak Muhammad Syayuti,
selaku Sekretaris Desa Teluk Pandak (Sekdus):
“untuk masalah pemberdayaan generasi muda saya rasa bidang olahraga
lah tempat yang cocok, karena mayoritas pemuda dusun itu suda hobi olah
raga sejak kecil sampai mereka besar, jadi kami sebagai pemerintah
tinggal memberikan dukungan semaksimal mungkin tentang itu, misalnya
membelikan bola bagi anggota klub bola, memberi bantuan kalo pemain
mau turnamen, dan mengadakan turnamen bola kaki serta cabang olahraga
lainya, dan setiap tahunya hari raya idul fitry selalu memberikan dukungan
terhadap turnamen futsal, agar minat merka bisa tersaluri.”65
Hasil wawancara yang di lakukan bersama Datuk Subhan, Mayarakat
Desa Teluk Pandak:
“saya selaku orang yang hobi sepak bola dari jaman dulu sudah senang
dengan perkembangan purta dusun yang sudah hebat dalam bermain,
bahkan ada beberapa yang namanya tidak asing lagi bagi pecinta bola di
kawasan bungo, sehingga setiap ada turnamen saya selalu mendukung dan
menonton begitupun dengan masyarakat lainya kalo mereka tidak lagi
sibuk.”66
Hasil wawancara yang di lakukan bersama Abang Lingga Satria,
Mayarakat Desa Teluk Pandak:
65
Hasil wawancara dengan Datuk Muhammad Syayuti Sekdus Dusun Teluk Pandak
Tanggal 8 juli 2020 66
Hasil wawancara dengan Datuk subhan masyarakat desa teluk pandak pada tanggal 10
juli 2020
“saya sebagai putra daerah asli selain hobi tentu saya sangat senang untuk
bisa melatih anak-anak dusun bermain bola, selain sehat karena olahraga
bisa mengalihkan perhatian mereka dari pergaulan yang kurang baik.”67
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis bersama beragam
lapisan masyarkat dapat disimpulkan bahwa upaya Rio dalam memberdayakan
generasi muda di bidang olahraga adalah:
“upaya pemerintah desa dalam bidang olahraga dari hasil wawancara
dengan pemerintah desa dan kalangan masyarakat adalah, dengan
memberikan dukungan penuh terhadap generasi muda baik sarana maupun
prasarana, agar dengan adanya hal tersebut para generasi muda memiliki
kesibukan yang positif sehingga lupa dan bisa menjauhi kegiatan yang
negative.
3. Upaya Rio dalam Pemberdayaan Di Bidang Adat Istiadat dan Budaya
Hasil wawancara yang di lakukan bersama Datuk Erfuadan, selaku Rio
Desa Teluk Pandak:
“untuk masalah adat dan budaya upaya kami adalah dengan melakukan
belajar bersama tentang seloko adat di pengujung acara yasinan, dan
mengizinkan memberikan pelatihan pencak silat untuk anak-anak generasi
muda agar budaya ninek kito buko (orang tua dulu) tidak hilang di
masyarakat dan dengan pencak silat berharap agar pemuda dusun bisa
bijak dalam bersikap dan bisa menentukan mana yang benar dan salah
serta memiliki budi yang luhur.”68
Hasil wawancara yang di lakukan bersama Mas Agus, Pelatih Pencak Silat
di Desa Teluk Pandak:
“kami sebagai masyarkat dusun yang alhamdulillah pernah belajar seni
bela diri yaitu pencak silat tentunya sangat senang di berikan ijin dan
kesempatan unutk bisa ngelatih, agar anak-anak kami para generasi muda
desa bisa meneruskan budaya pencak silat dan tetap ada di desa teluk
pandak, dan berharap bisa membentuk karakter pemuda yang tangguh dan
67
Hasil wawancara dengan Lingga Sataria peletih sepak bola di desa Teluk Pandak 68
Hasil wawancara dengan Datuk ERFUADAN Rio Dusun Teluk Pandak tanggal 11 juli
202
berjiwa kesatria yang bisa bijak menentukan siakap di dalam masyarakat,
berbudi yang luhur tau benar dan salah, serta bisa menjadi pelindung dan
contoh yang baik ditengah masyarkat sehingga bisa memberikan suasana
yang tentram dan rukun.”69
Hasil wawancara yang di lakukan bersama Ninek Ismail, selaku Ketua
Lembaga Adat Melayu Desa Teluk Pandak:
“sebagai orang yang suda tua (berumur) dan sedikit paham tentang adat
yang mana juga belajar dari para pendahulu tentu senang jika ada
masyarkat yang ingin belajar tentang adat istiadat desa, dan selalu siap jika
di undang untuk memberikan pengarahan tentang adat.”70
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis bersama beragam
lapisan masyarkat dapat disimpulkan bahwa upaya Rio dalam memberdayakan
generasi muda dibidang adat istiadat dan budaya adalah:
“dari hasil wawancara yang dilukukan penulis bersama pemerintah desa
dan lapisan masyarakat dapat disimpulkan bahwa upaya Rio dalam
memberdayakan generasi muda di bidang adat istiadat dan budaya adalah:
Selalu berusaha menarik minat pemuda akan pentingnya adat istiadat di
desa, dengan meberikan materi disetiap pengujung acara yasinan, serta
memberikan supot dan perizinan bagi setiap pemuda yang memiliki minat
pencak silat untuk berlatih.
69
Hasil wawancara dengan mas Agus Pelatih Pencak Silat di Desa Teluk Pandak tanggal
22 Agustus 2020 70 Hasil wawancara dengan Ninek Isamail Ketua Lembaga Adat Melayu DusunTeluk
Pandak tanggal 11 juli 2020
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan atas peran Rio sebagai pemangku adat
dalam pemberdayaan generasi muda pada Desa Teluk Pandak Kecamatan Tanah
Sepenggal Kabupaten Bungo yang telah dipaparkan di atas, akhirnya peneliti
dapat menarik kesimpulan dan mengemukakan pula beberapa saran untuk
perbaikan. Adapun kesimpulan antara lain:
1. Di dalam proses penelitian yang dilakukan penulis selama proses penelitian
terdapat 3 poin yang menjadi pokus rio dalam melaksankan peranya sebagai
pemangku adat dalam pemberdayaan genarasi muda, yaitu sebagai berikut:
b. Di Bidang Agama
c. Di Bidang Olahraga
d. Di Bidang Adat Istiadat Dan Budaya
2. Hambatan-hambatan yang di hadapi Rio selaku pemangku adat dalam
pemberdayaan generasi muda adalah:
a. Di bidang agama; kurangnya minat para generasi muda akan pentingnya
pengetahuan agama sehingga mereka dengan muda terjerumus kedalam
pergaulan bebas, hal ini di karenakan kurungnya pengetahuan rio tentang
bagaimana cara pendekatan yang harus di lakukan kepada generasi muda.
b. Di bidang olahraga; Rio Desa Teluk Pandak hanya berpokus pada satu cabang
olahraga sehingga pemuda yang hobi di bidang olah raga lain merasa tidak di
perhatikan dan itu mengakibatkan menurunya semngat mereka dalam latihan,
serta terdapat sebagian pemuda yang suda memiliki kesibukan lain, dan
beberapa suda terlanjur terlibat di dalam lingkungan bebas yang
mengakibatkan mereka enggan dalam berolahraga.
c. Di bidang adat istiadat dan budaya; Selain masi kurangya minat masyarkat
untuk belajar tentang adat istiadat desa, para generasi muda suda terlanjur
terpengeruh dengan kemajuan jaman yang membuat terlena dan lupa waktu,
sehingga mereka menganggap hal-hal yang mengenai adat dan budaya adalah
hal yang kuno dan tidak menarik, serta masi kurangnya peran Rio untuk
memperkenalkan nilai-nilai adat dan budaya kepada generasi muda.
3. Upaya yang di lakukan Rio dalam pemberdayaan generasi muda adalah:
a. Di Bidang Agama; Mewajibkan bagi anak-anak usia dini untuk belajar agama
di tempat yang telah di siapkan pemerintah desa yang bekerja sama dengan
masyarakat, dan mengganggarkan dana untuk para tenaga pengajar, serta
mendirikan Pondok Pesantren untuk menghafal AL-Qur‟an.
b. Di Bidang Olahraga; Membangkitkan kembali minat dan semangat pemuda
untuk berolahraga dengan memberi suport sarana dan prasarana.
c. Di Bidang Adat Istiadat dan Budaya;Mengajak masyarakat untuk belajar
bersama di pengujung acara yasinan yang di adakan 1 bulan sekali, serta
mendukung program pelatihan pencak silat yang ada di Desa Teluk Pandak.
B. Saran
Mengenai upaya yang di lakukan Rio sebagai Pemangku Adat maka
penulis mengajukan saran; Harus ada pendekatan yang lebih mendalam kepada
pemuda, karena sebagai pemerintah dan pemangku adat rio harus bisa menjalin
hubungan baik kepada generasi muda, harus penuh rasa mengkasihi, bijak dalam
memutuskan, tegas dalam menentukan dan tidak bole timbang pilih dalam
memberi kasih sehingga kemudian mereka merasa di sayangi dan di lindungi, dan
pada akhirnya mereka mengerti dan mau mematuhi setiap perintah yang di
berikan oleh Rio, karena Rio sebagai pemangku adat bukan hanya sebagai
pemimpin tapi harus bisa menjadi bapak sekaligus ibu bagi para generasi muda.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Al Qur‟an dan Terjemahanya Departemen Agama RI, (Jakarta Timur:CV Darus
Sunnah) 2017
Anonim, “Buku Pedoman Lembaga Adat Kabupaten Bungo”.
Amarudin, “Metode Penelitian Sosial” Yogyakarta : Prana Ilmu, 2016.
Brunetta R. Wolfma, “Peran Kaum Wanita Bagimana Menjadi Cukup Dan
Seimbang Dalam Aneka Peran, Yogyakarta : Bumi Aksara, 2008.
Djaman Saturi, “Metodelogo Penelitian Kualitatif” Bandung : Alfabeta 2011.
Firdaus Syam, “Renugan Bacharudin Habibie Membangun Peradaban
Indonesia”. Jakarta : Gema Insani, 2009.
H.Afifudin, “Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung : CV Pustaka Setia,
2012)
Hartomo dan Aziz arnicum, “Ilmu Sosial Dasar”, Jakarta : Bumi Aksara,
2008.
Hermanato Dan Winarto, “Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar” Jakarta : Bumi
Aksara, 2010.
Soejono Soekarto, “Sosiologi Suatu Pengantar” Jakarta : Raja Grapindo
Persada, 2003.
Tolib Setiady, “Instansi Hukum Adat Indonesia Dalam Kajian Kepustakaan,
Bandung : Alfabeta,20113.
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi, Cet Ke 1 Jambi : Fakultas Syariah,
2010.
B. Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang No 40 Tahun 2009, “Tentang Kepemudaan”.
Undang-Undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Peraturan Mentri Dalam Negeri No 39 Tahun 2007, “Tentang Fedoman
Fasilitas Organisasi kemasyarakatan Bidang Kebudayaan, Kraton,
Dan Lembaga Adat Dalam Pelestarian Dan Pengembangan Budaya
Daerah”.
Peraturan Daerah Jambi no 2 Tahun 2014 Tentang Lembaga Adat Melayu
Jambi”.
Peraturan Daerah Kabupaten Bungo NO 9 Tahun 2007 Tentang Perubahan
Nama Kepala Desa Menjadi Rio, Desa Menjadi Dusun, Dan Dusun
Menjadi Kampung.
C. Skripsi
A. Lambun “Peran Pemerintah Desa Dalam Memerdayakan Masyarakat. Studi
Kasus Desa Desa Pangkalan Kecamatan RawasUlu Kabupaten Musirawas
Utara Provinsi Sumtra Selatan”
Erick Astra “Strategi Pemerintah Dalam Penanggulangan NarkobaDi Desa
Pangkalan Kecamatan RawasUlu Kabupaten Musirawas Utara Provinsi
Sumtra Selatan”
Ica Safitri “Peran Pemerintah Desa Dalam Mengatasi Penyebaran Narkoba Di
Desa Sungai Pulai”
D. Internet
https:www.google.co.id/search?q=generasialpha
Lampiran:1 Data Informan
No Nama Jabatan
1 Erpuadan Rio Desa Teluk Pandak
2 Muhammad
Syayuti Sekretaris Desa Teluk Pandak
3 Ismail Ketua LAM Desa Teluk Pandak
4 Amri Ketua BPD Desa Teluk Pandak
3 M Ali Guru Ngaji Desa Teluk Pandak
5 Lingga Sataria Pelatih Sepak Bola
6 Agus Pelatih Pencak Silat
7 Subhan Masyarakat Desa Teluk Pandak
8 Siti Aminah Masyarakat Desa Teluk Pandak
9 Ilham Pemuda DesaTeluk Pandak
10 Jamhuri Pemuda DesaTeluk Pandak
11 Tawakal Pemuda DesaTeluk Pandak
12 Doni Sputra Pemuda DesaTeluk Pandak
13 Silviana Pemudi Desa Teluk Pandak
Lampiran : 2 Pedoman Wawancara
Daftar Wawancara
1. Bagaimana sejarah berdirinya Desa Teluk Pandak
2. Apakah Rio sebagai Pemangku Adat sudah melakukan tugasnya dengan
optimal dalam pemberdayaan generasi muda
3. Apa program Rio dalam pemangku adat dalam pemberdayaan genrasi muda
4. siapakah pihak yang bekerjasama dengan Rio dalam pemberdayaan generasi
muda
5. Apa Hambatan Rio dalam pemberdayaan generasi muda
6. Bagaimana upaya Rio mengatasi hambatan dalam pemeberdayaan generasi
muda
Lampiran
Gambar: 01 Kantor Desa Teluk Pandak
Gambar: 02 Foto Bersama Dengan Datuk Erpuadan, selaku Rio Desa Teluk
Pandak
Gambar: 03 Foto Bersama Ninek Ismail Ketua Lembaga Adat Melayu
Gambar: 03 Poto Bersama Bapak Muhammad Syayuti Selaku Sekretaris Desa
Teluk Pandak, dan Ibuk Siti Aminah Selaku Masyarakat Desa Teluk Pandak
CURRICULUM VITAE
Identitas Pribadi
Nama : Ari Andrian
Tempat/Tanggal Lahir : Desa Teluk Pandak, 23 April 1998
Jenis Kelamin : Laki-Laki
NIM : SIP.162244
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Golongan Darah : A
Alamat : Mendalo Darat, Perumhan Puri Masurai II Blok H
No 19
No. Hp : 0813-6755-2246
Nama Ayah : Muhammad Syayuti
Nama Ibu : Siti Aminah
Riwayat Pendidikan
Madrasah Aliyah Negeri 1 MuaroBungo Th. Tamat (2016)
Madrasah Tsanawiyah Negri Teluk Pandak Th. Tamat (2013)
Sekolah Dasar Negeri 11/II Desa Teluk Pandak Th. Tamat (2010)