Download - penyakit tidak menular.pptx
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR
Prof. Dr. drg.A.Arsunan Arsin, M.Kes
Perhatian terhadap penyakit tidak menular makin hari makin meningkat, karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya pada masyarakat.
Dari 3 penyebab utama kematian (WHO, 1990) dua diantaranya adalah penyakit tidak menular yakni penyakit jantung koroner dan stroke.
Perubahan pola struktur masyarakat agraris ke masyarakat industri banyak memberi andil terhadap pola fertilitas, gaya hidup, sosial ekonomi yang pada gilirannya memacu semakin meningkatnya PTM.
Epidemiologi PTM sangat penting peranannya dengan semakin meningkatnya prevalensi PTM dalam masyatakat.
Latar Belakang
Istilah lain untuk PTM: Penyakit Kronik Penyakit non-infeksi New communicable disease Penyakit degeneratif
Beberapa Istilah PTM
Penularan penyakit tidak melalui suatu rantai penularan tertentuMasa inkubasi yang panjangPerlangsungan penyakit yang berlarut-larut (kronik)Banyak menghadapi kesulitan diagnosisMempunyai variasi yang luasMemerlukan biaya yang tinggi dalam upaya pencegahan maupun penanggulangannya.Faktor penyebabnya bermacam-macam (multikausal), bahkan tidak jelas
Karakteristik Penyakit Tidak Menular
Perbandingan antara PTM dengan Penyakit Menular
Penyakit Menular Penyakit Tidak Menular1.Banyak ditemui di
negara berkembang2.Rantai penularan yg
jelas3.Perlangsungan akut4.Etiologi
mikroorganisme jelas
5.Bersifat single-kausa6.Diagnosis mudah7.Agak mudah mencari
penyebabnya8.Biaya relatif murah9.Jelas muncul di
permukaan 10.Morbiditas dan
mortalitasnya cenderung menurun.
1.Ditemui di negara industri
2.Tidak ada rantai penularan
3.Perlangsungan kronik
4.Etiologi tidak jelas5.Biasanya multiple-
kausa6.Diagnosis sulit7.Sulit mencari
penyebabnya8.Biaya mahal9.Ada iceberg
phenomen10.Morbiditas dan
mortalitasnya cenderung meningkat
Penelitian Ekologis Penelitian Potong Lintang (Cross
Sectional Study) Penelitian Kasus Kontrol Penelitian Kohor
Jenis- Jenis Penelitian untuk PTM
Faktor Penyebab (Kausa) merupakan istilah umum untuk berbagai faktor yang mempunyai hubungan dengan timbulnya penyakit. Hubungan Kausal terjadi jika bukti menunjukkan faktor kausal menyebabkan meningkatnya probabilitas terjadinya penyakit, atau sebaliknya jika faktor kausa dikurangi akan menurunkan frekuensi penyakit.
Analisis KausalAnalisis Kausal ditujukan kepada pencarian dan penentuan faktor penyebab terjadinya PTM.
Hubungan Independen: Hubungan 2 faktor yang tidak menunjukkan hubungan bermakna secara statistik.
Hubungan Dependen: Hubungan 2 faktor yang bermakna secara statistik. Yang terdiri dari1. Hubungan Non-kausal: hubungan semu yang terjadi kebetulan atau karena adanya bias2. Hubungan Kausal: Hubungan murni bermakna secara statistik dan dapat dibagi menjadi hubungan langsung dan hubungan tidak langsung
Hubungan Kausal
1. Kuatnya hubungan : Besanya pengaruh faktor kausa dalam menyebabkan terjadinya penyakit
2. Temporaliti : Suatu faktor kausa haruslah mempunyai keberadaan yang mendahului terjadinya penyakit atau akibat (outcome) apa saja
3. Dosis Respon : Jika dosis atau besarnya keterpaparan oleh unsur dinaikkan maka risiko dan besarnya akibat/ penyakit makin besar pula
Kriteria Kausa
4. Konsisten: walaupun dilakukan oleh orang atau peneliti yang berbeda, hasil penelitian tetap diharapkan serupa.
5. Khusus : kausa harus bersifat khusus, tersendiri/ tunggal, mempunyai pengaruh tunggal yang khusus
6. Layak biologi : kalau keterpaparan terjadi di jalan napas maka secara biologis penyakitnya kemungkinan besar terjadi di jalan napas pula
Kriteria kausa
7. Koheren: kesesuaian kausa dengan riwaya alamiah (natural history) dan biologi dari penyakit, misalnya rokok kontak dengan sistem pernapasan
8. Bukti percobaan : suatu kausa harus mendapat bukti dari populasi manusia sendiri
9. Analogi : membandingkan satu unsur dengan unsur lainnya yang sejenis. Jika satu unsur menyebabkan penyakit maka unsur lain yang sejenis harus pula menyebabkan hal sama.
Kriteria kausa
FAKTOR RISIKO
Sejarah Framingham Study adalah sejarah
penting perkembangan epidemiologi di bidang PTM. Penelitian ini adalah sebuah penelitian prospektif yang ingin menentukan faktor risiko penyakit jantung.
MRFIT (Multiple Risk Factor Intervention Trial)Penelitian lain yang mencoba mengidentifikasi faktor risiko penyakit jantung/percobaan intervensi
Untuk faktor penyebab PTM dipakai sebutan faktor risiko (risk) >< etiologi untuk penyakit menular atau diagnosis klinis.
Faktor Risiko
Pengertian Faktor Risiko
Risk factors are characteristics, signs, symptoms in disease-free individual which are statistically associated with an increased incidence of subsequent disease (Simborg DW)
Macam-Macam Faktor Risiko Menurut dapat tidaknya risiko
itu diubah, a. Unchangeable risk factorsb. Changeable risk factors
Menurut Kestabilan peranan faktor risiko, a. Suspected risk factorsb. Established risk factors
Faktor risiko yang “well documented dan less documented”
Faktor risiko “Strong and Weak”
Prediksi : untuk meramalkan kejadian penyakit.
Penyebab : Kejelasan/beratnya faktor risiko dapat mengangkatnya menjadi faktor penyebab, setelah menghapuskan pengaruh dan faktor pengganggu (confounding faktor)
Diagnosis : membantu proses diagnosis Prevensi : jika satu faktor risiko juga
sebagai penyebab pengulangan dapat digunakan untuk pencegahan penyakit meskipun mekanisme penyakit sudah diketahui atau tidak
Kegunaan Identifikasi Faktor Risiko :
Merokok Alkohol Diet/makanan Gaya Hidup Kegemukan (obese) Asbes Radiasi Sexual Behavior Obat-obatan
Contoh Faktor Risiko :
Secara sederhana dapat digambarkan sbb :SEHAT SAKIT
MATI Risiko Prognosis
Perbedaan Risiko dan prognosis
Faktor Risiko : Faktor Prognosis :
- Umur tinggi - Tinggi- LDL Tinggi - Umur- HDL Tinggi - Pria- Rokok - Infark anterior- Hipertensi - Jantung
Kongesti- Tidak Aktif - Aritmia
Ventrikular
Harapan hidup 5 tahun (5 year survival rate)
Kasus-fatal : prosentase penderita yang mati karena sakit
Respon : prosentase penderita yang mengalami perbaikan
Remisi : prosentase penderita yang “sembuh” tidak terdeteksi
Kambuh : prosentase yang kembali sakit setelah “sembuh”
Angka-angka yang sering digunakan untuk menggambarkan prognosis :
Pencegahan Premordial Pencegahan Tingkat Pertama,
yang meliputi :a. Promosi Kesehatan Masyarakatb. Pencegahan Khusus
Pencegahan Tingkat Kedua :a. Diagnosis Dinib. Pengobatan
Pencegahan Tingkat Ketiga :Rehabilitasi
Upaya Pencegahan :
JANTUNG
Penyakit jantung adalah penyakit negara maju atau negara industri lebih tepatnya, penyakit dengan pola hidup modern serta perilaku masyarakat modern.
Penyakit jantung tidak hanya memonopoli negara maju, tetapi juga di negara yang sedang berkembang yang menunjukkan kecenderungan peningkatan modernisasi masyarakatnya. Hal ini disebabkan karena penyebab penyakit jantung berkaitan dengan keadaan dan prilaku masyarakat maju misalnya tingginya stress, salah makan, dan gaya hidup modern seperti rokok dan minum alkohol yang berlebihan.
Jantung
ATHEROSKLEROSIS
PengertianAtherosklerosis adalah keadaan pengerasan dinding pembuluh darah
PatogenesisProses patologi terjadi gangguan/penyakit jantung berkaitan dengan proses atherosklerosis. Konsekuensi adanya atherosklerosis adalah penyempitan liang pembuluh darah yang akan menimbulkan kekurangan aliran darah yang menyebabkan insufisensi oksigen dan makanan yang dialiri pembuluh darah tersebut
Epidemiologi Atherosklerosis
Faktor yang tidak dapat diintervensi :a. Genetik/Riwayat keluarga d. Anatomi coronariab. Usia e. Profil lipoproteinc. Jenis Kelamin f. Faktor metabolik
Faktor risiko yang dapat diintervensi :a. Rokok d. Obesitasb. Hipertensi e. Hiperglisemiac. Heperkolesterolemia f. Faktor riwayat keluarga dgn iskemik
jantung Faktor Perilaku : kurang gerak
(sedentary), stress/tegangan sosial, dan jenis personaliti
Faktor Risiko Atherosklerosis
HIPERTENSI
Masalah Hipertensi 1. Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yg memberi gejala yg akan berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke (otak), penyakit jantung koroner (pembuluh darah jantung) dan left ventricle
hyperthrophy (otot jantung) 2. Penderita hipertensi di Indonesia diperkirakan 15 juta dan hanya 4% yang controlled hypertension.3. Gambaran umum masalah hipertensi :
- Prevalensi 6-15% pada orang dewasa.- 50% penderita tidak menyadari diri sebagai
penderita- 70% adalah hipertensi ringan
- 90% Hipertensi esensial
Epidemiologi Hipertensi
Umur : BP meningkat sesuai umur , > 40 thn Ras/Suku : Orang kulit hitam > white Urban/rural : Kota > desa Geografis : Pantai > pegunungan Seks : Wanita > Lelaki Gemuk: Gemuk > kurus Stres :Banyak tekanan > Personality type : Type A > Type B Diet : Tinggi Garam DM : Ada > Water composition: - Sodium: inconsistent
- Cadmium : ada bukti dari studi - Lead : Kemungkinan ada hubungan
Alkohol : Meninggi bila minum > 3x/hari Rokok : non significant Kopi : belum ditemukan Pil KB : Risk meninggi dengan lamanya pakai
Faktor Risiko Hipertensi
STROKE
Sinonim stroke = Gangguan Peredaran Darah Otak (GPDO)
Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan menimbulkan gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah otak yang terganggu.
Ditemukan pada semua golongan usia namun sebagian besar akan dijumpai pada usia di atas 55 tahun.
Insiden stroke bervariasi antarnegara dan tempat. Menurut hasil penelitian yang dikoordinasi oleh WHO memperlihatkan bahwa insiden stroke yang paling tinggi adalah di Ahita (Jepang) yaitu 287 per 100.000 populasi per tahun, sedang yang terendah adalah di Ibadan (Nigeria) sebesar 150 per 100.000 populasi per tahun.
Di Indonesia, secara rata-rata disebutkan mortaliasnya sebesar 100 kematian per 100.000 penduduk per tahun.
Gambaran Umum
• Umur : Rate meninggi sesuai dengan pertambahan umur
• Ras : Lebih tinggi Black dari white• Seks : Lelaki > wanita• Hipertensi : faktor risiko tertinggi dari stroke• Diabetes : (> 120 mg/100 ml) kuat assosiasinya• Obesitas : inconsistent findings• Rokok : tidak ditemukan efek besar• Kolesterol dan trigliserida : inconsistent• Penyakit jantung sebelumnya : risiko meninggi
sampai 3 XAtrial fibrilation/TIA : faktor risiko kuat
Faktor Risiko Stroke
KANKER
KankerTumor = PembengkakanNeoplasma = kanker = karsinoma = keganasanOnkologi = ilmu tentang kanker
Gambaran Umum Kanker Kanker bukanlah satu penyakit, tetapi
beberapa penyakit dengan patogenesis, gambaran klinik dan penyebab yang berbeda.
Sel-sel kanker tumbuh dengan tanpa kontrol dan tanpa tujuan yang jelas. Pertumbuhan ini akan akan mendesak dan merusak pertumbuhan sel-sel normal.
Pertumbuhan sel-sel kanker akan menyebabkan jaringan menjadi besarb yang disebut sebagai tumor.
Kausa Kanker
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab kanker adalah : Kimia : adanya senyawa
karbon Fisik : trauma/ pukulan
berulang-ulang, penyinaran Bio organisme : Virus Nutrisi : Jamur pada kacang
dan padi-padian sebagai penyebab kanker hati
Hormon : peningkatan hormon seksual meningkat pada kejadian kanker payudara dan rahim
Initation Promotion
1. Dapat berupa zat kimiawi, fisik dan biologi
2. Mengakibatkan perubahan struktur molekuler/genetik sel
3. Bersifat irreversibel4. Biasanya sulit
diidentifikasi
1. Berupa diet, hormon, lingkungan. Dll
2. Perubahan RNA
3. Reversibel, perlu kontinu
4. Lebih mudah diidentifikasi
Karakteristik Initiator dan Promotor Kanker
Faktor Risiko Kanker
Faktor Estimasi Kontribusi (%)
1. Rokok 30%2. Alkohol 3-13%3. Diet 35-50%4. Food additives 1%5. Pekerjaan 4%6. Asbes 3%7. Radiasi 8%8. Obat-obatan 4%9. Polusi 2%10. Behavior Seks 7%11. Infeksi 5-10%
Beberapa jenis Kanker dan Faktor Risikonya
Jenis Kanker Faktor Risiko1. Kulit2. Payudara3. Colorectal4. Paru5. Cervix
6. Endometrial7. Kandung kemih8. Mulut
Terapar sinar matahari, nevusKegemukan, riwayat keluargaPolip, riwayat keluarga,low fiber foodRokok, asbesUmur muda, intercourse, multiple seksual prtner, HPV 6 endometrialKegemukan, post-menopausal estrogenRokokRokok, alkohol
Upaya Pencegahan Kanker
I. Pencegahan tingkat pertama a. Promosi Kesehatan masyarakat,
misalnya : 1. Kampanye kesadaran masyarakat 2.. Program pendidikan kesehatan masyarakat 3. Promosi Kesehatan b. Pencegahan Khusus, misalnya : 1. Intervensi sumber keterpaparan 2. KemopreventifII. Pencegahan tingkat II : a. Diagnosis Dini, misalnya screening b. Pengobatan, misalnya :
1. Kemotearapi 2. bedah
III. Pencegahan tingkat III rehabilitasi misalnya perawatan rumah
KECELAKAAN LALU LINTAS
Masalah Kecelakaan Lalu Lintas
Sekitar 3,5 juta jiwa di dunia terenggut tiap tahunnya akibat kecelakaan dan kekerasandan sebanyak 2 juta di antaranya adalah korban kecelakaan di jalan raya.
Pada tahun 1988, menurut catatan Jasa Raharja, korban yang meninggal, cacat, atau luka sekitar 36.000 jiwa.
Tahun 1992 menjadi 40.500 jiwa korban Kecelakaan Lalu Lintas;lebih 100 kejadian per hari.
Masalah Penting Kecelakaan lalu Lintas adalah :
• KLL adalah suatu masalah yang luas dan cuku rancu (kompleks)
• Sekitar 90% disebabkan oleh faktor manusia (human factor)
• Dapat terjadi di semua tempat : udara, laut, dan udara• Angka kejadian dan kematian yang tinggi. Setiap hari
ada 30 orang mati di jalanan Indonesia. Angka kematian yang tinggi, terutama dengan cidera kepala. Kejadian yang ditemukan sekitar 40.000 KLL setahun atau 100-150 KLL perhari dengan 30 korban jiwa, 54 luka berat, 76 luka ringan.
Faktor Risiko KLL
Faktor Manusia : pejalan kaki, penumpang sampai pengemudi. Faktor pengemudi
Keterampilan mengemudi Gangguan kesehatan (mabuk, ngantuk, letih) SIM : tidak semua pengemudi punya SIM
Faktor penumpangMisalnya jumlah muatan (baik penumpangnya maupun barangnya) yang berlebih.
Faktor pemakai jalanan
Faktor Kendaraan Jenis-Jenis Kendaraan :
Kendaraan tidak bermotor : sepeda, becak, gerobak, bendi/delman.
Kendaraan bermotor : sepeda motor, roda tiga/bemo, oplet, sedan, bus, truk gandengan
Faktor Jalanan : keadaan fisik jalanan, rambu-rambu jalanan. Kebaikan jalan Sarana jalanan
Faktor Lingkungan : cuaca, geografik
Bentuk Kecelakaan di Jalan
Manusia a. Pengemudi b. Penumpang c. Pemakai jalan lainnya
Kendaraan Sepeda sampai mobil truk
Binatang Tumbuhan Bangunan, dan lain-lain
Akibat Kecelakaan Lalu LintasKLL dapat mengakibatkan berbagai cidera sampai kematian seperti : cedera kepala (trauma capitis), Faktor (patah tulang) Ruptura lien (pecah limpa)Upaya Pencegahan :1. Safety fasilities : helmet,seat belt,sidewalk (koridor),over head bridge (jembatan
penyeberangan), trafic signal (rambu jalanan)2. Penggunaan helm3. Law enforcement/peraturan
Helm dan KLL Helm (helmet) adalah salah satu alat
proteksi cedera kepala yang memungkinkan besar terjadi pada pengemudi kendaraan beroda dua, khususnya sepeda motor.
Peraturan wajib helm ini ditetapkan dalam peraturan SK Menteri Perhubungan No. 188/Aj.403/PHB/86
Masalah pemakaian helm : Tidak semua pengendara memakai helm Token complience (ketaatan semu):
hanya pakai takut polisi, asal pakai (tidak diikat dan pasang tepat; asal topi/kualitas rendah)
Alasan tidak pakai: Malas, discomfort/rasa tidak enak
MEROKOK
WHO menyatakan, tembakau membunuh lebih dari lima juta orang pertahun, dan diproyeksi akan membunuh 10 juta sampai tahun 2020.
70% berasal dari negara berkembang Kematian akibat penyakit yang
disebabkan rokok sekitar 22,5 % dari total kematian di Indonesia
Merokok
Rokok
Rokok merupakan salah satu produk industri dan komoditi internasional yg mengandung sekitar 1.500 bahan kimiawi. Unsur-unsur yang penting antara lain ; tar, nikotin, benzopyrin, metil kloride, aseton, amonia, dan karbonmonoksida.
Kecenderungan Masalah Rokok :Umur usia merokok makin muda.Semakin banyak wanita merokokKecenderungan peningkatan konsumsi rokok di
negara sedang berkembang.DemografisKesadaran penduduk yg rendah terhadap
bahaya rokokSosial ekonomi meningkat dan kemampuan
membeli rokok juga meningkatProteksi terhadap zat-zat berbahaya umumnya
kurangPerokok juga didominasi oleh kelompok
pendapatan rendah dan pekerja keras (blue car)
Makin meningkatnya masalah passive smoking.
Merokok sebagai Faktor Risiko
1. Batuk menahun2. Penyakit paru seperti penyakit paru obstruktif
menahun (PPOM), bronkhitis, dan empisema3. Ulkus Peptikum4. Infertiliti5. Gangguan kehamilan, bisa berupa keguguran,
kehamilan luar rahim6. Artherosklerosis sampai penyakit jantung koroner7. Beberapa jenis kanker seperti kanker mulut,
kanker paru, kanker sistem pernapasan lainnya. Juga kanker kandung kemih, pankreas, atau ginjal
MANUSIA USIA LANJUT
Manusia Lanjut Usia
Lansia = Lanjut usia atau manusia usia lanjut (manula)Golongan penduduk yang mendapat perhatian atau pengelompokan tersendiri (populasi berumur 60 tahun atau lebih)
Umur kronologis (kalender) manusia dapat digolongkan dalam berbagai masa, yakni masa anak, remaja, dan dewasa. Masa dewasa dapat dibagi atas dewasa muda (18-30 tahun), dewasa setengah baya (30-60 tahun) dan masa lanjut usia (lebih 60 tahun)
WHO mengelompokkan usia lanjut atas tiga kelompok : kelompok middle age (45-59), kelompok elderly age (60-74) dan kelompok old age (75-90)
Karakteristik Lansia Jenis Kelamin : Lansia lebih banyak
pada wanita Status perkawinan : status masih
pasangan lengkap atau sudah hidup janda/duda akan mempengaruhi keadaan kesehatan lansia baik fisik maupun psikologis.
Living arrangement: misalnya keadaan pasangan, tinggal sendiri atau bersama istri, anak atau keluarga lainnya.
Kondisi kesehatan : kondisi umum dan frekuensi sakit
Keadaan ekonomi Sumber pendapatan resmi Sumber pendapatan keluarga Kemampuan pendapatan.
Masalah Kesehatan Lansia
Ketidakberdayaan fisik yang menyebabkan ketergantungan pada orang lain
Ketidakpastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total dalam pola kehidupannya.
Membuat teman baru untuk menggantikan mereka yang sudah meninggal atau berpisah tempat
Mengembangkan aktivitas baru untuk mengisi waktu luang
Perubahan pada proses menua
Perubahan fisik-biologis/jasmani Kekuatan fisik secara menyeluruh
dirasakan berkurang, merasa cepat capek dan stamina menurun
Sikap badan yang semula tegap menjadi membongkok, otot-otot mengecil, hipotrofis, terutama di bagian dada dan lengan
Kulit mengerut dan menjadi keriput Rambut memutih dan pertumbuhan
berkurang Gigi mulai rontok Perubahan pada mata Pendengaran, daya cium dan perasa
mulut menurun Pengapuran pada tulang rawan, seperti
tulang dada sehingga rongga dada menjadi kaku sulit bernapas.
Perubahan mental-emosional/jiwa : Daya ingat menurun, terutama peristiwa
yang baru saja terjadi Sering pelupa/pikun : sering sangat
mengganggu dalam pergaulan dengan lupa nama orang.
Perubahan kehidupan seksualPenyakit Lansia dapat meliputi :– Gangguan pembuluh darah: dari hipertensi
sampai stroke– Gangguan metabolik : DM– Gangguan persendian : arthritis, encok dan
terjatuh– Gangguan sosial : kurang penyesuaian diri &
merasa tidak punya fungsi lagi.
Penanganan Masalah Lansia
Perlunya menyiapkan sarana pelayanan bagi lansia
Perlu adanya lembaga yang dapat mengayomi para lansia untuk dapat bekerja
Diperlukan adanya jaminan penunjang biaya kesehatan untuk lansia
Pemikiran untuk kondisi sosial kekeluargaan yang mendukung kehidupan lansia seperti extended family daripada pengadaan nursing home atau rumah jompo.
Pendekatan keluarga sebagai pendekatan utama dalam hal menghadapi lansia :
Menghormati dan menghargai orang tua Bersikap sabar dan bijaksana terhadap
perilaku usia lanjut Memberikan kasih sayang, menyediakan
waktu dan perhatian Jangan menganggapnya sebagai beban Memberikan kesempatan untuk tinggal
bersama Mintalah nasihat pada mereka dalam
peristiwa-peristiwa penting. Mengajaknya dalam acara-acara keluarga Dengan memberi perhatian yang baik
terhadap orang tua, maka kelak anak-anak kita akan bersikap sama terhadap kita
Membantu mencukupi kebutuhannya Memeriksa kesehatan secara teratur
Terima KasihTerima Kasih