Download - PENYAKIT BAKTERIAL
PENYAKIT BAKTERIAL
CORIZA/ SNOT/ SELESMA MENULAR PADA AYAMPenyebabnya : Haemophillus paragalinarum.Masa inkubasi : 1-3 hari.Cara penularan : akibat kontak langsung
dengan hewan yang sakit, lewat udara, secara tidak langsung melalui air minum.
Hewan yang terserang secara kronis dan tampak sehat dapat menjadi sumber infeksi.
Gejala klinis :Hewan yang terserang kurang nafsu makan dan minum, produksi telur dapat turun sampai 40 %.
Muka jadi bengkak, sesak nafas, ngorok.Adanya cairan pada mata, terjadinya
pembengkaan pada sinus nasalis.Sinus intraorbitalis berisi eksudat perkejuan
yang berbau busuk bila ada infeksi sekunder.
Perubahan pasca mati :Kedua sinus infraorbitalis penuh dengan eksudat.
Pada mucosa saluran hidung menebal, dan terdapat bintik bintik perdarahan.
CHRONIC RESPIRATORY DISEASE [ CRD ]Disebabkan oleh Mycoplasma gallisepticum.Cara penularan : horizontal dan vertikal.Menyerang semua umur.Masa inkubasi : 4 – 21 hari.Anak ayam angka morbiditas sampai 100%,
ayam dewasa 35%.
Gejala klinis :Nafas berbunyi, keluar ingus dari lubang
hidung.Muka bengkak.Pertumbuhan terhambat.
Perubahan pasca mati :Terlihat radang kantong hawa.Terlihat pembengkakan pada sinus sinus
infraorbitalis , kadang juga ditemukan nanah.
FOWL CHOLERA/ KOLERA PADA UNGGASDisebabkan oleh : Pasteurella multocida.Bakteri tersebut dapat hidupdalam kotoran
ayam selama 1 bln, bangkai 3 bln, litter 2 mg, setelah hewan mati.
Bakteri mudah mati oleh : formalin1%, NaOH 0,5%.
Penularan dapat terjadi secara kontak langsung, tidak langsung melalui pakan, air minum, alat yang tercemar.
Penyakit ini erat hubungannya dengan stress.
Gejala klinis :Anoreksia, depresi, mulut dan hidung
mengeluarkan eksudat.Diare berwarna putih atau hijau.Bentuk akut : hanya bertahan 2-3 hari .Bentuk kronis : terjadi pembengkakan pial,
persendian.Kepala bengkak, bila bernafas berbunyi.
Perubahan pasca matiAdanya purulent pleuropneumonia .Adanya radang pada bronkus dan paru paru [
bronchopneumania ].Terlihat adanya rhinitis, sinusitis, tracheitis
yang bersifat kataral.Adanya purulent synovitis pada hock joint.Juga bisa terlihat adanya peritonitis,
haemoragi mucus pada mulut.
PULLORUM/ BERAK PUTIHDisebabkan oleh Salmonella pullorum.Penularan melalui horizontal dan vertikal.
Tingkat mortalitas : bisa sampai 100% pada kondisi akut.
Kematian tinggi pada anak ayam yang baru menetas, biasanya dibawah 4 mg.
Gejala klinis :Depresi, tidak mau makan , cenderung
berkumpul dibawah pemanas.Diare putih, banyak kotoran yang menempel
di kloaka.Jengger dan pial berwarna pucat.Bila selamat, anak ayam menunjukkan
kekerdilan, bulu jarang, serang terjadi kelumpuhan karena radang sendi.
Perubahan pasca mati :Terdapat nodul berwarna abu abu di jantung,
hati, limpa, peritonium, lambung, usus dan pankreas.
Pada kasus akut : hati dan limpa membesar.Ginjal bengkak pucat, ureter dipenuhi asam
urat.Ovarium abnormal dengan folikel yang tidak
pucat pada ayam dewasa.Pembesaran sendi. [ tibiotarsal ].Kadang ditemui peritonitis, acites.