PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI SE-GAMES
(SOCIAL EXPERIMENT BERBASIS PERMAINAN) PADA SISWA KELAS 5
SDN 030 BALIKPAPAN UTARA
Oleh :
SAFINATUL HASANAH, S.Pd
NDH : 35
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN IX
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN
KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
SAMARINDA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-NYA sehingga Laporan Aktualisasi nilai-nilai dasar Prajab CPNS
Golongan III Angkatan IX ini dapat tersusun dengan baik. Kegiatan aktualisasi nilai-
nilai dasar ini bertujuan untuk memahami materi yang telah diajarkan selama on class,
dan semua aktualisasi yang penulis lakukan ditempat kerja sesuai dengan rancangan
aktualisasi yang telah penulis buat dan menerapkan semua nilai-nilai dasar ASN
kedalam kegiatan sehari-hari di tempat kerja.
Laporan ini disusun dengan tujuan memberikan pelaksanaan prajabatan pola
baru dengan peningkatan teori aktualisasi nilai dasar dengan pelaksanaan kegiatan
profesi penulis sebagai Guru Penjasorkes di SD Negeri 012 Balikpapan Selatan.
Laporan ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta petunjuk dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si. selaku kepala PUSLATBANG KDOD LAN
Samarinda
2. Ibu Winarlin, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 012 Balikpapan Selatan
selaku mentor yang telah memberikan bimbingan sehingga laporan ini dapat
terealisasikan dengan baik
3. Ibu Elliyana, S.ST selaku coach/pembimbing yang berkenan meluangkan waktu
dan tenaganya untuk memberikan pengarahan serta bimbingan dalam penyusunan
laporan aktualisasi ini.
4. Para Widyaiswara selaku pemberi materi nilai dasar ANEKA.
5. Keluarga besar SD Negeri 012 Balikpapan Selatan atas dukungan dan
kerjasamanya.
Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan untuk memperoleh hasil sesuai dengan yang
diharapkan
Semoga laporan hasil aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Samarinda 18 Maret 2020
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................. i
Lembar Persetujuan …………………………… ............................................. ii
Lembar Pengesahan ......................................................................................... iii
Lembar Konsultasi …………………………………………………………. .. iv
Kata Pengantar …………………………………………………………… ..... vi
Daftar Isi .......................................................................................................... viii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................................... 2
C. Manfaat ...................................................................................................... 3
D. Ruang Lingkup ......................................................................................... 3
Bab II Gambaran Umum Organisasi
A. Profil Sekolah ........................................................................................... 4
B. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ................................................................. 5
C. Struktur Organisasi ................................................................................... 6
D. Uraian Tugas dan Fungsi Guru ................................................................. 7
E. Nilai-nilai Organisasi …………………………………………………... 7
Bab III Landasan Teori
A. Nilai-nilai Dasar ASN
1. Akuntabilitas ...................................................................................... 9
2. Nasionalisme ..................................................................................... 9
3. Etika Publik ....................................................................................... 10
4. Komitmen Mutu ................................................................................ 11
5. Anti Korupsi ...................................................................................... 11
B. Peran dan Kedudukan ASN
1. Manajemen ASN …………… ........................................................... 12
2. Pelayanan Publik …………………………………………………… 13
3. Whole of Government ……………………………………………… 14
Bab IV Rancangan Aktualisasi
A. Identifikasi Isu .......................................................................................... 16
B. Teknik Analisis ………………………………………………………… . 17
C. Analisis Isu Strategis…………………………………………………… . 18
D. Isu Yang Terpilih ....................................................................................... 18
E. Uraian Kegiatan ......................................................................................... 18
F. Rancangan Aktualisasi .............................................................................. 19
G. Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 25
Bab V Pelaksanaan Aktualisasi
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar ANEKA
Kegiatan 1 …………………………………………………………………. 26
Kegiatan 2 ………………………………………………………… ......... 28
Kegiatan 3 ………………………………………………………………… 30
Kegiatan 4 ……………………………………………………………… . 33
B. Role Model……………………………………………………………… 37
Bab VI Penutup
A. Kesimpulan ………………………………………… ............................... 38
B. Saran ……………………………………………………………………… 39
Daftar Pustaka ............................................................................................... 40
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sekolah dasar merupakan jenjang paling dasar pada pendidikan formal
yang mempunyai peran besar bagi berlangsungan proses pendidikan selanjutnya. Hal
ini sesuai dengan Undang-undang RI Nomor Tahun 2003 pasal 17 yang menyebutkan
bahwa “Pendidikan Dasar merupakan jejang pendidikan yang melandasi jenjang
pendidikan menengah”. Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulai, serta keteranpilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sekolah merupakan pusat pendidikan, tempat guru
mengajar dan murid belajar, sehingga terjadilah proses belajar mengajar yang bertujuan
untuk menyiapkan peserta didik yang memiliki moral, spiritual, intelektual, sosial serta
memiliki keterampilan.
Sesuai dengan tugas dan peran guru dimana juga tertuang dan diamanatkan dalam
undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 4 (5) bahwa
dalam mencerdaskan bangsa dilakukan melalui pengembangan budaya baca, tulis, dan
hitung bagi segenap masyarakat. Dari hal tersebut maka peserta pelatihan dasar akan
mengoptimalisasikan kemampuan hitung karena merupakan pengetahuan dasar yang
harus dimiliki siswa.
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di SDN 030 Balikpapan Utara,
ketertarikan atau minat siswa terhadap mata pelajaran matematika masih sangat rendah,
terutama pada mata pelajaran matematika. Selain itu, sikap siswa di kelas yang suka
ribut di kelas, suka berbicara sendiri, pasif, kurang aktif dalam pembelajaran
matematika. Padahal hal tersebut merupakan dasar untuk memahami materi
matematika yang disampaikan oleh guru. Akibatnya hal ini sangat berpengaruh pada
proses pembelajaran karena akan menghambat siswa dalam menyelesaikan soal-soal
yang berakibat rendahnya nilai matematika siswa. Bagi guru, permasalahan tersebut
membuat penyampaian materi akan tertunda dan tidak sesuai rencana pembelajaran.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu metode pembelajaran yang menarik
bagi siswa sehingga dapat merangsang minat siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran dan mudah dipahami. Siswa dapat mengingat materi yang disampaikan
oleh guru. Metode pembelajaran matematika yang bisa diaplikasikan di lingkungan
sekolah antara lain; membuat buku saku rumus matematika, membuat pohon perkalian
dan pembagian matematika, membuat kartu pintar matematika, dan membuat tangga
ajaib matematika.
B. Tujuan Aktualisasi
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah ditemukan, tujuan
yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Menerapkan nilai-nilai ASN yaitu nilai ANEKA ke dalam setiap kegiatan yang
dilakukan di satuan kerja.
2. Menjalankan kode etik dan kode perilaku ASN sebagaimana di atur dalam
Undang-undang ASN.
3. Mampu mewujudkan pelayanan publik dibidang pendidikan yang lebih baik
untuk mewujudkan tercapainya tujuan nasional.
4. Mampu memberikan kontribusi nyata untuk mengoptimalkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran matematika.
5. Menumbuhkan minat belajar matematika sehingga akan berakibat pada hasil
belajar siswa
C. Manfaat Aktualisasi
1. Bagi Guru
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-
nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi) sebagai acuan dalam menjalankan tugas dan
fungsinya.
2. Bagi Peserta Didik
Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa
dapat meningkatkan hasil belajar matematika melalui metode pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Menjadikan acuan sebagai bentuk inovasi baru dalam pembelajaran
matematika di sekolah.
D. Ruang Lingkup
Sebagai penerapan ilmu yang telah didapatkan selama mengikuti Pelatihan Dasar
CPNS. Dalam hal ini, kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di SDN 030 Balikpapan
Utara yang bertempat di Jalan Tiga Dalam No.1 RT.5 Kelurahan Gunung Samarinda
Baru Kecamatan Balikpapan Utara.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Sekolah
SDN 030 Balikpapan Utara berada di Jalan Tiga Dalam No.1 RT.5 Kelurahan
Gunung Samarinda Baru Kecamatan Balikpapan Utara. Sekolah ini berdiri pada lahan
seluas 2.500 m2 dengan luas bangunan 692 m2.
Dibawah kepemimpinan Ibu Poniati, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah, jumlah
pengajar dan pegawai pada saat ini 21 orang. Dalam perkembangannya kini SDN 030
Balikpapan Utara menjadi salah satu sekolah dengan akreditasi “A” di Balikpapan.
Memiliki Motto “BERBUDI PEKERTI LUHUR, CERDAS, TERAMPIL, BERWIBAWA, DAN
PEDULI LINGKUNGAN”.
B. Visi dan Misi
a. Visi SDN 030 Balikpapan Utara
“ Berprestasi di Segala Bidang yang Dilandasi Iman dan Taqwa Didasari Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, Demokratis dalam Pemecahan Masalah yang
Dijiwai Nilai-Nilai Budaya Berkarakter Bangsa dan Berwawasan Lingkungan”.
b. Misi SDN 030 Balikpapan Utara
1) Mewujudkan sumber daya manusia yang beriman dan bertakwa.
2) Meningkatkan mutu lulusan yang berkualitas dan berprestasi.
3) Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, dan inovasi.
4) Membekali siswa dengan ketrampilan, olahraga, dan seni.
KELAS IV A
Hj.NIRLAWATY,S.Pd
NIP.197003151991082001
KELAS V A
ELLYDA,S.Pd.SD
NIP.197606232009032005
KELAS VI A
M.RACHMADANI,S.Pd
NIP.199103292014031001
KETUA KOMITE
SEKOLAH A.ZAINI HAZMI
KEPALA SEKOLAH
PONIATI,S.Pd.SD
NIP.1964082819840920011
KELAS I B
L.SULARSIH,S.Pd
NIP.196007141984012003
KELAS II B
NITA PURNAMA S,S.Pd
KELAS III B
AYU CIPTA N,S.Pd
KELAS I C
JUMIATI,S.Pd
KELAS II C
EMY KRIANTI,S.Pd
KELAS III C
YUNI SUSILAWATI,S.Pd
NIP.197105312014072002
KELAS IV B
SRI UTARI,S.Pd
NIP.196406251992122001
KELAS V B
RINI AZMILA,S.Pd
NIP.198803102019032009
KELAS VI B
SRI SUDJIATI,S.Pd
NIP.196605062007012019
KEPALA URUSAN UMUM
Hj.NIRLAWATY,S.Pd
NIP.197003151991082001
KEBERSIHAN
ENDRIANSYAH
PENJAGA SEKOLAH
SUMARDIONO
SISWA SD NEGERI 030 BPP UTARA
KELAS I A
Hj.MISRIYAH,S.Pd
NIP.196107121982012006
KELAS II A
ANNISA TRI N,S.Pd
KELAS III A
YUYUN,S.Pd.MM
KEPEGAWAIAN
RINI AZMILA,S.Pd
NIP.198803102019032009
KEUANGAN
ELLYDA,S.Pd.SD
NIP.197606232009032005
SURAT MENYURAT
M.RACHMADANI,S.Pd
NIP.199103292014031001
PERLENGKAPAN
MANAF,S.Pd
NIP.196708172007011045
UKS
SITTI ROSLINAH,S.Pd
PRAMUKA
RIRIS MARTHA P,S.Pd
KOPERASI
Hj.MISRIYAH,S.Pd
NIP.196107121982012006
PERPUSTAKAAN
FETTY APRILIA
TATA USAHA
RAMLAWATI,S.Pd
ANISA NOVIA,S.Pd
KELAS IV C
RIRIS MARTHA P,S.Pd
KELAS V C
SAFINATUL HASANAH,S.Pd
NIP.199608092019032009
C. Tugas dan Fungsi Guru
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2005, guru adalah pendidik
professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selain itu,
guru juga memiliki tugas sebagai berikut:
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik/siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan;
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan.
Fungsi guru berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 adalah
sebagai berikut:
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis;
4. Memelihara komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu
pendidikan; dan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
D. Nilai Organisasi Pemerintah Kota Balikpapan
1. Responsif, antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah.
2. Humanis, mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi
yang baik.
3. profesional, menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektivitas,
ketekunan dan komitmen tinggi.
4. Integritas, konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Nilai-Nilai Dasar CPNS
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai
publik tersebut antara lain: mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar
ketika terjadi konflik kepentingan, memiliki pemahaman dan kesadaran untuk
menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis,
memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik, menunjukan sikap dan prilaku yang
konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah: kepemimpinan,
transparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan,
keseimbangan, kejelasan, dan konsisten.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme adalah pandangan tentang
rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati
bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan
persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan
moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditunjukan pada hal-hal prinsip
dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode prilaku ASN yakni
sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegrasi tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntunfan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang ASN:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Meciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Menngutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasim dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesama dengan target;
b. Efisiensi, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengundang kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu
terhadap produk atau jasa.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah sikap dan perilaku yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melanggar aturan dan norma-norma
yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tindak pidana merupakan suatu perbuatan yang pelakunya dapat dikenakan
hukuman (pidana). Tindak pidana korupsi yang berlaku di Indonesia adalah
kerugian keuangan Negara, penyuapan, perbuatan curang, pemerasan,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan serta
gratifikasi.
Nilai-nilai dasar anti korupsi meliputi: mandiri, kerja keras, berani, disiplin,
peduli, jujur, tanggung jawab, sederhana, dan adil.
B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik,bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
2. Whole Of Government
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan public.
Dalam prakteknya WoG dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang
terkait dengan pelayanan public berdasarkan nila-nilai dasar koordinasi,
integrasi, sinkronisasi dan simplikasi.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik merupakan segala bentuk pelayanan sektor publik yang
dilaksanakan aparatur pemerintah, termasuk aparat yang bergerak di bidang
perekonomian dalam bentuk barang dan jasa, yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Salah satu fungsi ASN adalah sebagai Pelayan Publik (Pasal 10 huruf b
Undang-Undang ASN) dan salah satu tugas ASN adalah memberikan
pelayanan public yang professional dan berkualitas (Pasal 11 huruf b Undang-
Undang ASN).
Yang disebut sebagai Penyelenggara Pelayan Publik adalah setiap institusi
penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk
berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan public, dan badan
hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik (pasal
1 ayat (2)). Sedangkan yang disebut dengan Pelaksana Pelayan Publik adalah
pejabat, pegawai, petugas, dan setia orang yang bekerja di dalam organisasi
penyelenggara yang bertugas melaksanakan tindakan atau serangkaian
tindakan pelayanan publik.
Adapun prinsip pelayanan public yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima, sebagai berikut: partisipatif, transparan, responsive, tidak deskriminatif,
mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, berkeadilan.
Dalam Undang-Undang Pelayanan Publik pasal 18 terdapat hak-hak
masyarkat:
a. Mengetahui kebeneran standar isi pelayanan.
b. Mengawasi pelaksanaan standar pelayanan.
c. Mendapat tanggapan terhadap pengaduan yang diajukan.
d. Mendapat advokasi, perlindungan, dan/atau pemenuhan pelayanan.
e. Memberitahukan kepada pimpinan penyelenggara untuk memperbaiki
pelayanan apabila pelayanan diberikan tidak sesuai dengan standar
pelayanan.
f. Memberitahukan kepada pelaksana untuk memperbaiki pelayanan
apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar
pelayanan.
g. Mengadukan pelaksana yang melakukan penyimpangan standar
pelayanan dan/atau tidak memperbaiki pelayanan kepada
penyelenggara dan ombudsman.
h. Mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan tujuan
pelayanan.
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
SDN 030 Balikpapan Utara adalah sekolah yang mempunyai visi “Berprestasi
di segala bidang yang dilandasi ilmu pengetahuan dan teknologi, demokratis dalam
pemecahan masalah yang dijiwai nilai-nilai budaya berkarakter bangsa dan
berwawasan lingkungan” dan memiliki misi diantaranya mewujudkan sumber daya
manusia yang beriman dan bertakwa, meningkatkan mutu lulusan yang berkualitas
dan berprestasi, membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, dan inovasi
sesuai dengan perkembangan zaman, dan membekali siswa dengan ketrampilan,
olahraga dan seni.
Agar mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara professional
maka CPNS diwajibkan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya pada satuan kerja masing-masing. Dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut terkadang ditemukan isu-isu yang
memerlukan pemecahan masalah.
Berdasarkan hasil observasi dan praktik kerja yang dilakukan di SDN 030
Balikpapan Utara selama 6 bulan terakhir, maka penulis menemukan beberapa isu
yang dalam pelaksanaannya masih dapat dilakukan perbaikan, seperti kurang
minatnya belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika, sering bermain selama
pembelajaran, tidak fokus, dan berbicara dengan teman selama pembelajaran
matematika.
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu yang
ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai guru di instansi tempat bekerja, yaitu
SDN 030 Balikpapan Utara. Sumber isu yang diangkat berasal dari individu, unit
kerja, kelompok maupun organisasi. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan
aktualisasi ini bersumber dari aspek whole of government (WoG), pelayanan publik
dan manajemen ASN.
Beberapa isu yang ada di SDN 030 Balikpapan Utara, antara lain:
1. Minimnya minat belajar matematika pada siswa
2. Kurang sadarnya siswa dalam kepedulian lingkungan di sekolah
3. Kurang optimalnya penggunaan sarana dan prasarana sekolah dalam proses
pembelajaran
Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat diidentifikasi isu-isu sebagai berikut:
Tabel 4.1 Identifikasi Isu
No. Identifikasi Isu Prinsip
ASN
Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
1. Minimnya minat
belajar matematika
pada siswa
Pelayanan
publik
Masih minimnya minat
belajar matematika
pada siswa
Siswa memiliki minat
belajar yang tinggi pada
mata pelajaran matematika
2. Kurang sadarnya
siswa dalam
kepedulian
lingkungan di
sekolah
Pelayanan
publik
Masih banyak siswa
yang belum memiliki
kepedulian lingkungan
di sekolah
Siswa memiliki kepedulian
yang tinggi tentang
lingkungan di sekolah
3. Kurang optimalnya
penggunaan sarana
dan prasarana
sekolah dalam
proses pembelajaran
Pelayanan
publik
Masih banyak siswa
yang memiliki minat
baca buku yang sangat
rendah
Siswa menjadi sering
membaca buku bacaan di
sekolah maupun di rumah.
B. Teknik Penetapan Isu
Dalam penentuan isu prioritas yang akan diangkat digunakan metode USG.
1. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau
tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan
sistem atau tidak, dan sebagainya.
3. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Berikut penilaian isu yang berkembang di SDN 030 Balikpapan Utara dengan
metode USG:
Tabel 4.2 Analisis Isu
No. Identifikasi Isu USG
Peringkat U S G ∑
1.
Minimnya minat belajar
matematika pada siswa 5 5 4 14 1
2. Kurang sadarnya siswa
dalam kepedulian
lingkungan di sekolah
4 4 4 12 2
3. Kurang optimalnya
penggunaan sarana dan
prasarana sekolah dalam
proses pembelajaran
4 4 3 11 3
Berdasarkan tabulasi USG seperti tercantum pada table 4.2. Analisis Isu,
ditemukan isu utama yang memenuhi syarat dan ditetapkan isu paling prioritas yaitu
minimnya minat belajar matematika pada siswa dengan perolehan skor USG 14.
Untuk itulah, penulis memilih isu tersebut untuk mengambil langkah perbaikan
dan peningkatan mutu sekolah dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS
dengan judul “Peningkatan Minat Belajar Matematika Melalui SE-Games
(Social Experiment Berbasis Permainan) pada Siswa Kelas 5 SDN 030
Balikpapan Utara”.
C. Uraian Kegiatan
Berdasarkan analisis isu yang telah dilakukan, maka berikut adalah kegiatan
yang dirancang dalam rangka memecahkan masalah dalam isu tersebut, yaitu:
1. Menyusun Buku Saku Rumus Matematika
2. Membuat Kartu Pintar Matematika
3. Menemukan Ular yang Pintar
4. Membuat Tangga Ajaib
D. Rancangan Aktualisasi
Rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan adalah:
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subs. Mata
Pelatihan
1. Menyusun Buku
Saku Rumus
Matematika
a. Konsultasi dengan kepala
sekolah • Catatan hasil
konsultasi
• Materi dan arahan
• Kertas HVS
• Nama anggota
kelompok
• Rumus matematika
kelas 5
• Buku saku rumus
matematika
• Sampul buku saku
rumus matematika
Akuntabilitas: guru
memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai kegiatan
menyusun buku saku rumus
matematika
Nasionalisme: guru
mengarahkan siswa untuk
membentuk kelompok tanpa
membeda-bedakan teman dari
asal, suku, ras dan agama yang dianut.
Etika Publik: guru
mengajarkan siswa untuk
bekerjasama dengan
kelompoknya untuk
menyelesaikan tugas yang
diberikan.
Komitmen Mutu: Guru
menciptakan pembelajaran
yang inovatif yaitu
b. Menjelaskan kepada siswa
tentang kegiatan yang akan
dilakukan.
c. Mengumpulkan bahan-bahan
untuk pembuatan buku saku
matematika
d. Membagi siswa menjadi 6
kelompok.
e. Mengajak siswa menuliskan
rumus-rumus dikertas yang telah
disediakan
f. Menggabungkan kertas rumus
menjadi sebuah buku saku rumus
matematika
g. Menghias sampul buku saku
rumus matematika
mengadakan strategi
pembelajaran yang nantinya
akan memudahkan siswa dalam
belajar matematika kapanpun
dan dimanapun.
Anti Korupsi: pembuatan
buku saku rumus dengan
memanfaatkan peralatan dan
bahan yang ada di sekolah,
seperti karton, gunting, spidol.
2. Membuat Kartu
Pintar Matematika
a. Konsultasi dengan kepala
sekolah • Catatan konsultasi
• Materi dan arahan
pembelajaran
• karton
• Nama anggota
kelompok
• Kartu pintar
(domino)
Akuntabilitas: guru
memberikan penjelasan kepada
siswa mengenai kegiatan
membuat kartu pintar
matematika
Nasionalisme: guru
mengarahkan siswa untuk
membentuk kelompok tanpa
membeda-bedakan teman dari
asal, suku, ras dan agama yang dianut.
b. Menjelaskan kepada siswa
tentang kegiatan dan materi yang
akan disampaikan
c. Mengumpulkan bahan-bahan
untuk pembuatan kartu pintar
(domino)
d. Membagi siswa menjadi 6
kelompok
e. Membuat kartu pintar
matematika
f. Melakukan simulasi permainan
kartu pintar matematika
g. Memainkan kartu pintar
matematika dengan teman
kelompok
• Simulasi permainan
domino
• Hafalan perkalian
siswa
Etika Publik: terbuka dalam
menerima masukan dan ide-ide yang diberikan oleh berbagai
pihak.
Komitmen Mutu: guru
melakukan kolaborasi antara
permainan dan materi
pelajaran untuk meningkatkan
minat belajar siswa agar siswa
tidak merasa jenuh karena
pembelajaran yang hanya
dilakukan dengan metode
ceramah
Anti Korupsi: mengawasi
setiap kelompok dan
membantu siswa yang merasa
kesulitan dalam mengikuti
langkah kerja.
3. Menemukan Ular
yang Pintar
a. Konsultasi kepada kepala
sekolah • Catatan konsultasi
• Materi dan arahan
selama permainan
Akuntabilitas: guru
memberikan penjelasan
mengenai kegiatan permainan
yang akan dilakukan, serta b. Menjelaskan kepada siswa
mengenai permainan ular yang
pintar (ular naga)
c. Menunjuk siswa secara acak
untuk menjadi tiang naga
• Nama 2 orang siswa
yang menjadi tiang
naga
• Tata cara
permainan ular
pintar
• Hafalan matematika
yang
menyenangkan
penjelasan mengenai system
permaianan ular naga.
Nasionalisme: guru menunjuk
secara acak siswa untuk
menjadi tiang naga secara
heterogen tanpa membeda-
bedakan agama, suku, ras.
Etika Publik: melakukan
permainan sesuai dengan
aturan yang telah dibuat.
Komitmen Mutu: berinovasi
dalam mengkolaborasikan
antara permainan dengan
materi pembelajaran
matematika
Anti Korupsi: guru harus
mengawasi kegiatan permainan
dari awal hingga akhir agar
tidak terjadi kecurangan pada
saat permainan berlangsung.
d. Menjelaskan cara memainkan
ular pintar
e. Melaksanakan permainan ular
pintar sesuai dengan arahan guru
. 4. Membuat Tangga
Ajaib
a. Konsultasi kepada kepala
sekolah • Catatan Konsultasi
• Arahan dan
pemahaman siswa
• Alat mewarnai
• Gambaran tangga
rumus matematika
• Hafalan yang
menyenangkan
Akuntabilitas: guru
memberikan penjelasan
mengenai kegiatan yang akan
dilakukan.
Nasionalisme: siswa diajarkan
untuk saling menghargai
sesama teman dalam
menyelesaikan tugas
Etika Publik: siswa diajarkan
untuk bersikap
bertanggungjawab pada setiap
tugas yang diberikan oleh
guru.
Komitmen Mutu: guru
menciptakan pembelajaran
yang inovatif, yaitu
menciptakan kolaborasi antara
materi matematika dengan
permainan, serta fasilitas yang
ada di sekolah.
Anti Korupsi: pembuatan
tangga ajaib dengan
memanfaatkan fasilitas yang
ada di sekolah (tangga).
b. Menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan
c. Menyiapkan alat dan bahan
d. Menuliskan materi matematika
yang telah ditentukan
e. Melakukan permainan sambil
menghafal (menaiki tangga
sambil menyebutkan materi
matematika)
Kegiatan aktualisasi ini dapat mewujudkan salah satu misi sekolah yaitu: meningkatkan mutu lulusan yang berkualitas dan
berprestasi, membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, dan inovasi sesuai dengan perkembangan zaman, dan membekali
siswa dengan ketrampilan, olahraga dan seni.
Selain itu, kegiatan ini memperkuat nilai organisasi yaitu: professional, inovatif, integritas, akuntabel, peduli, mengutamakan
keterbukaan, saling percaya dan komunikasi yang baik
E. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di SDN 030 Balikpapan Utara pada
tanggal 05 Februari 2019 sampai dengan 17 Maret 2020. Kegiatan-kegiatan aktualisasi
akan dijabarkan dalam timeline kegiatan pada table 4.3. Jadwal Pelaksanaan
Aktualisasi.
Table 4.3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
No. Kegiatan Waktu Kegiatan Portofolio/Bukti
Kegiatan 1 2 3 4 5
1. Menyusun
buku saku
rumus
matematika
Foto/Video
2. Membuat
kartu pintar
matematika
Foto/Video
3. Menemukan
ular yang
pintar
Foto/Video
4. Membuat
tangga ajaib
Foto/Video
Keterangan:
: Pelaksanaan Kegiatan
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Pelaksaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS sebagai guru kelas di SDN
030 Balikpapan Utara dilaksanakan selama off campus terhitung mulai tanggal 05
Februari sampai dengan 17 Maret 2020. Adapun kendalanya kondisi di lapangan yang
tidak terduga seperti hujan, dan akan dilaksanakannya Penilaian Tengah Semester
(PTS). Strategi yang diterapkan yakni memaksimalkan waktu yang ada. Adapun
kegiatan pelaksanaan aktualisasi yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Pertama : Menyusun Buku Saku Rumus Matematika
Dalam kegiatan menyusun buku saku rumus matematika bertujuan untuk
memudahkan siswa dalam proses pembelajaran matematika, agar siswa tidak
harus membuka buku matematika sekolah yang cenderung tebal, lebih efisien
dibawa oleh siswa kemana-mana, sehingga siswa dapat belajar matematika
dimanapun dan kapanpun.
a. Tahapan Kegiatan:
1) Melakukan konsultasi kepada kepala sekolah dan teman sejawat
2) Menjelaskan kepada siswa mengenai kegiatan yang akan dilakukan
3) Menyiapkan alat dan bahan yang memanfaatkan fasilitas yang ada di
sekolah
4) Guru mengajak siswa membuat kelompok yang heterogen tanpa
melihat suku, ras, agama.
5) Guru membagi tugas kepada setiap kelompok
6) Setiap kelompok menuliskan rumus matematika yang ada di buku
pada setiap bab yang terpilih
7) Setiap kelompok dapat menghias sampul buku rumusnya masing-
masing agar terlihat cantik dan indah
8) Siswa menggabungkan tulisan-tulisan rumus menjadi sebuah buku
rumus matematika.
b. Hasil Kegiatan
Pada tanggal 06 Februari 2020 saya melakukan kegiatan yang pertama
yaitu kegitan menyusun buku saku rumus matematika. Kegiatan ini bertujuan
untuk memudahkan siswa dalam proses pembelajaran matematika, agar siswa
tidak harus membuka buku matematika sekolah yang cenderung tebal, lebih
efisien dibawa oleh siswa kemana-mana, sehingga siswa dapat belajar
matematika dimanapun dan kapanpun. Agar kegiatan dapat berjalan dengan
lancar pada tanggal 05 Februari 2020
saya menghadap kepala sekolah untuk
mengkonsultasikan beberapa kegiatan
yang akan saya laksanakan
diantarannya yaitu menjelaskan
tujuan dari kegiatan-kegiatan yang akan saya lakukan lalu meminta saran dan
masukan dari kepala sekolah. Selain itu, saya juga berkonsultasi dengan guru
sejawat untuk meminta saran dan masukan atas kegiatan yang akan saya
lakukan.
Pada tanggal 05 Februari 2020 saya menugaskan siswa untuk membawa
pewarna dan memberikan sedikit penjelasan mengenai kegiatan yang akan
dilakukan esok hari. Lalu pada tanggal 06 Februari 2020 saya masuk kelas V-
C dan melakukan kegiatan menyusun buku saku rumus matematika. Kegiatan
ini diawali dengan memberi salam dan berdoa, lalu saya menjelaskan kegiatan
yang akan dilakukan yakni menyusun buku saku rumus matematika, selain itu
saya juga menjelaskan tujuan dari menyusun buku saku rumus matematika,
diantaranya: untuk memudahkan siswa dalam proses pembelajaran
matematika, agar siswa tidak harus membuka buku matematika sekolah yang
cenderung tebal, lebih efisien dibawa oleh siswa kemana-mana, sehingga
siswa dapat belajar matematika dimanapun dan kapanpun.
Setelah itu, saya mulai
menjelaskan alat dan bahan apa saja
yang akan digunakan untuk
membuat buku saku rumus,
diantaranya ada kertas cover
berwarna putih, kertas hvs, pewarna,
alat tulis, gunting dan staples. Semua alat dan bahan akan dibagikan setelah
siswa terbagi menjadi 8 kelompok.
Siswa terbentuk kelompok yang heterogen
tanpa melihat teman dari suku, agama, ras
manapun. Setelah terbagi kelompok, saya
membagi tugas kepada setiap kelompok,
diantaranya membagi bab matematika dan
membagikan alat dan bahan yang telah dijelaskan.
Kemudian siswa melakukan memotong kertas hvs
menjadi beberapa bagian sesuai dengan
bimbingan saya sebagai guru. Setelah itu, siswa dapat menuliskan sesuai bab
yang telah ditentukan. Ketika siswa menuliskan
rumus di kertas yang telah disedikan, siswa lain
dapat menghias sampul buku rumus yang
terbuat dari kertas cover berwarna putih dengan
pewarna.
Setelah tahapan menulis rumus matematika
selesai serta menghias sampul selesai, siswa
dapat menggabungkannya menjadi sebuah buku dengan staples.
Perubahan Kegiatan
Di rancangan kegiatan, tahapan kegiatan menyusun buku saku rumus
matematika awalnya siswa hanya dibentuk menjadi 6 kelompok, namun
setelah berkonsultasi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat, siswa
dibentuk kelompok menjadi 8 kelompok. Hal ini sesuai dengan jumlah bab
yang ada di buku matematika. Perubahan pada kegiatan ini tidak
mempengaruhi tujuan dari kegiatan tersebut.
c. Output Kegiatan
Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya penyusunan buku saku
rumus matematika.
Nilai-Nilai Dasar ANEKA
Akuntabilitas
Dalam kegiatan ini guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai
kegiatan menyusun buku saku rumus matematika. Kejelasan pemaparan
informasi tentang langkah-langkah menyusun buku saku rumus matematika
serta tujuan dari kegiatan tersebut yang akan dirasakan langsung oleh siswa.
Nasionalisme
Untuk menanamkan rasa bhinneka tunggal ika yakni berbeda-beda tapi tetap
satu jua. Siswa membentuk kelompok tanpa membeda-bedakan teman dari
asal, suku, ras dan agama yang dianut.
Etika Publik
Dalam tahapan ini, ada siswa diajarkan untuk bekerjasama dengan
kelompoknya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Komitmen Mutu
Guru menciptakan pembelajaran yang inovatif yaitu mengadakan strategi
pembelajaran yang nantinya akan memudahkan siswa dalam belajar
matematika kapanpun dan dimanapun.
Anti Korupsi
Pada pelaksanaan kegiatan tersebut memanfaatkan peralatan dan bahan
yang ada di sekolah, seperti karton, gunting, spidol.
Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diaktualisasikan
1) jika pemaparan informasi tentang penyusunan buku saku rumus
matematika tidak jelas, maka akan menimbulkan kebingungan bagi siswa
untuk apa mereka menyusun dan apa tujuan dari penyusunan buku saku
rumus matematika.
2) Apabila siswa tidak dibiasakan untuk tidak membeda-bedakan teman
maka jiwa diskriminasi, tidak menghargai, tidak toleransi, dan juga nilai-
nilai nasionalisme pada diri siswa perlahan akan luntur.
3) Apabila tidak menanamkan budaya kerjasama, siswa tidak akan mampu
memahami dirinya adalah makhluk social, dimana mereka hidup dan
melakukan apa saja juga tetap membutuhkan orang lain di sekitarnya.
4) Apabila pembelajaran terus menerus dilakukan dengan menggunakan
buku cetak yang cenderung tebal, siswa kurang efektif dalam belajar
karena sumber belajar yang hanya terfokus pada buku dan susah serta
berat jika dibawa kemana-mana.
5) Apabila kegiatan dilaksanakan tidak memanfaatkan alat dan bahan yang
ada di sekolah, maka akan sulit menemukan nota pembayaran alat dan
bahan sebagai bukti dari pengaplikasian bentuk anti korupsi. Selain itu,
juga termasuk prinsip keefiesien dan keefektifan waktu dan tempat.
2. Kegiatan Kedua : Membuat Kartu Pintar Matematika
Membuat kartu pintar matematika dilakukan agar siswa dapat melatih berifkir
cepat dan tepat, serta mengingat materi pelajaran matematika. Selain itu, siswa
dapat mengetahui organ gerak yang aktif saat mereka sedang melakukan
permainan kartu pintar matematika (domino card) tersebut sesuai dengan materi
pelajaran yang sedang mereka pelajari.
a. Tahapan Kegiatan
1) Konsultasi dengan kepala sekolah serta rekan sejawat
2) Penjelasan mengenai kegiatan atau permainan yang akan dilakukan
3) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
4) Mengelompokkan siswa secara heterogen tanpa membedakan suku
agama dan ras
5) Melakukan tahapan pembuatan kartu pintar matematika
6) Membuat pola pada kertas karton yang telah disedikan
7) Memotong sesuai pola di karton
8) Menuliskan materi pecahan pada pola kartu
9) Melakukan simulasi permainan
10) Melakukan permainan dengan teman dalam kelompok
b. Hasil Kegiatan
Pada tanggal 18 Februari
2020, saya melakukan konsultasi
dengan kepala sekolah dan rekan
sejawat dengan tujuan menerima
segala masukan dan tanggapan
sebelum memulai kegiatan. Pada
tanggal 20 Februari 2020, saya memulai kegiatan yakni membuat kartu
pintar matematika dengan menggunakan system permainan domino.
Kegiatan dimulai dengan salam dan berdoa, lalu dilanjutkan dengan saya
menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan hari ini, kemudian
memperkenalkan alat dan bahan yang merupakan fasilitas sekolah. Siswa
dibuat kelompok secara acak.
Saya menugaskan siswa
untuk membuat kartu
pintar, dengan tahapan
membuat pola berbentuk
persegi Panjang dengan
ukuran (3cm x 5,5 cm).
setelah pola dibuat, lalu dipotong dan dituliskan materi matematika pecahan.
Setelah setiap kelompok selesai membuat kartu, selanjutnya saya
melakukan simulasi permainan domino di salah satu kelompok, sementara
kelompok yang lain memperhatikannya. Setelah dirasa cukup dan siswa
paham mengenai system permainan domino. Saya mempersilahkan siswa
untuk kembali ke kelompoknya masing-masing dan bermain Bersama teman
sekelompoknya. Saya
mendatangi setiap meja
kelompok untuk mengawasi
permainan yang mereka
lakukan.
c. Output Kegiatan
Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya pembelajaran yang
menyenangkan, serta adanya produk hasil karya peserta didik berupa kartu
pintar matematika.
Nilai-Nilai Dasar ANEKA
Akuntabilitas
Dalam kegiatan ini guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai
kegiatan membuat kartu pintar matematika. Kejelasan pemaparan informasi
tentang langkah-langkah membuat kartu pintar matematika serta tujuan dari
kegiatan tersebut yang akan dirasakan langsung oleh siswa.
Nasionalisme
Untuk menanamkan rasa bhinneka tunggal ika yakni berbeda-beda tapi tetap
satu jua. Siswa membentuk kelompok tanpa membeda-bedakan teman dari
asal, suku, ras dan agama yang dianut.
Etika Publik
Diwujudkan dengan terbuka dalam menerima masukan dan ide-ide yang
diberikan oleh berbagai pihak (siswa, guru, serta kepala sekolah) mengenai
permainan yang akan dimainkan.
Komitmen Mutu
Diwujudkan dengan melakukan kolaborasi antara permainan dan materi
pelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa agar siswa tidak merasa
jenuh karena pembelajaran yang hanya dilakukan dengan metode ceramah.
Anti Korupsi
Diwujudkan dengan mengawasi setiap kelompok dan membantu siswa yang
merasa kesulitan dalam mengikuti langkah kerja.
Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diaktualisasikan
1) jika pemaparan informasi tentang pembuatan kartu pintar matematika
tidak jelas, maka akan menimbulkan kebingungan bagi siswa untuk apa
mereka menyusun dan apa tujuan dari pembuatan kartu pintar
matematika.
2) Apabila siswa tidak dibiasakan untuk tidak membeda-bedakan teman
maka jiwa diskriminasi, tidak menghargai, tidak toleransi, dan juga nilai-
nilai nasionalisme pada diri siswa perlahan akan luntur.
3) Apabila tidak terbuka dalam menerima ide-ide dari siswa, rekan guru dan
kepala sekolah, maka guru menunjukkan sikap tidak menghargai pendapat
orang lain kepada siswa.
4) Apabila guru tidak berkolarasi antara permaianan dan materi pelajaran,
maka minat belajar siswa akan rendah karena kurang tertariknya dengan
pembelajaran dengan metode ceramah yang cenderung membosankan.
5) Apabila tidak menanamkan rasa peduli, maka siswa akan merasa
kesulitan dan ada beberapa langkah-langkah yang akan membahayakan
jika tidak diawasi oleh guru.
3. Kegiatan Ketiga : Menemukan Ular yang Pintar
Kegiatan melatih kekompakan dan kerja sama siswa dan sebagai sarana
pembelajaran yang menyenangkan.
a. Tahapan Kegiatan
1) Konsultasi kepada kepala sekolah dan rekan sejawat
2) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
3) Menentukan siswa yang akan menjadi tiang naga
4) Menjelaskan system permainan ular naga
5) Melaksanakan permainan sesuai dengan petunjuk dan peraturan yang
telah dibuat oleh guru.
b. Hasil Kegiatan
Kegitan ini dimulai dari tanggal 8 Februari 2020, saya memilih materi
pelajaran dan membuat rancangan kegiatan berupa peraturan atau langkah-
langkah permainan. Pada tanggal 10 Februari 2020, saya melakukan
konsultasi mengenai kegiatan yang akan saya lakukan yakni, menemukan
ular yang pintar (menggunakan sistem permainan ular naga).
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2020, setelah siswa
berdoa saya menjelaskan mengenai kegiatan belajar sambal bermain yang
akan dilakukan yakni menemukan ular yang pintar. Kegiatan ini akan
menggunakan system permainan ular naga.
Selanjutnya saya mengambil secara acak nama siswa yang akan menjadi
tiang naga dalam permainan ini. Setelah terpilih 2 nama yang akan menjadi
tiang naga dan diberi tanda “Benar” dan “Kurang tepat”, selanjutnya
dijelaskan mengenai system permainan ular naga.
Kemudian siswa melakukan
permainan ular naga dengan
menyanyikan lagunya, “ular naga
panjangnya bukan kepalang.
Berjalan-jalan selalu riang gembira.
Umpan yang lezat itu yang dicari, ini dianya yang terperangkap”. Saat
diakhir lagu, para tiang naga akan otomatis mengurung ular yang melintas.
Saat ada siswa yang menjadi ular terperangkap, saya akan memberikan
1(satu) buah pertanyaan,
mengenai materi matematika
yakni kubus dan balok. Apabila
siswa dapat menjawab dengan
benar, maka akan berdiri di
belakang tiang naga yang diberi
tanda “Benar”, jika siswa menjawab kurang tepat, maka akan berdiri di
belakang tiang naga yang diberi tanda “Kurang tepat”.
Permainan terus berlanjut sampai ular habis dan terlihat tiang naga mana
yang memiliki ular lebih banyak. Permainan ini juga dapat menjadi evaluasi
pembelajaran sudah sampai mana siswa memahami materi matematika,
bangun kubus dan balok.
c. Output Kegiatan
Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya pembelajaran memahami
materi matematika Volume bangun ruang kubus dan balok melalui
permainan ular naga, dengan mengambil tema permainan “Menemukan ular
yang pintar”
Nilai-Nilai Dasar ANEKA
Akuntabilitas
Diwujudkan dengan penjelasan mengenai kegiatan permainan yang akan
dilakukan, serta penjelasan mengenai system permaianan ular naga.
Nasionalisme
Diwujudkan dengan menunjuk secara acak siswa yang menjadi tiang naga
dengan system pengambilan nama secara acak tanpa membeda-bedakan
agama, suku, ras, dan lain-lain.
Etika Publik
Diwujudkan dengan melalukan permainan sesuai dengan peraturan yang
telah dibuat oleh guru.
Komitmen Mutu
Diwujudkan dengan berinovasi dalam mengkolaborasikan antara permainan
dengan materi pembelajaran.
Anti Korupsi
Pada pelaksanaan kegiatan tersebut guru harus mengawasi kegiatan
permainan dari awal hingga akhir agar tidak terjadi kecurangan pada saat
permainan berlangsung.
Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diaktualisasikan
1) Apabila guru tidak menjelaskan dengan baik kegiatan serta system
permainan yang akan dilakukan, maka siswa akan merasa kebingungan
serta enggan untuk melakukan permainan.
2) Apabila menentukan tiang naga dengan memandang agama, suku, ras, dll
maka akan menimbulkan kecemburuan sosial dan juga rasisme.
3) Apabila siswa tidak mematuhi peraturan dalam permainan yang telah
dibuat oleh guru, maka tujuan dalam kegiatan ini tidak akan tersampaikan.
4) Apabila tidak berinovasi untuk mengkolaborasikan permainan dengan
materi pembelajaran, maka pembelajaran akan disampaikan hanya dengan
metode yang monoton.
5) Apabila kegiatan tidak diawasi oleh guru dari awal hingga akhir, maka
siswa akan hanya bermain-main saja serta tidak tersampaikannya tujuan
dalam kegiatan ini.
4. Kegiatan Keempat : Menciptakan Tangga Ajaib
Setelah banyak kegiatan yang dilakukan di lingkungan sekitar sekolah, siswa
harus menjaga kebersihan lingkungan karena lingkungan yang bersih akan
menimbulkan rasa nyaman saat melakukan pembelajaran yang dilakukan di
lingkungan. Kegiatan selanjutnya akan memanfaatkan fasilitas sekolah yang lain
yakni tangga-tangga sekolah akan dikreasikan sehingga menjadi sumber belajar.
a. Tahapan Kegiatan
1) Konsultasi kepada kepala sekolah dan rekan sejawat
2) Penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan
3) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
4) Membersihkan tangga-tangga sekolah
5) Mengukur stiker yang telah disedikan dan tangga sekolah
6) Menempelkan stiker di tangga dengan arahan guru
7) Melakukan permainan sederhana di tangga sekolah
b. Hasil Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 21
Februari 2020, sebelum memulai kegiatan ini
saya berkonsultasi dengan kepala sekolah dan
rekan sejawat untuk menerima setiap masukan
dan tanggapan mengenai kegiatan menciptakan
tangga ajaib.
Kegiatan ini dimulai dengan salam
dan berdoa, selanjutnya penjelasan
mengenai kegiatan menciptakan
tangga ajaib di sekolah. Lalu
mengenalkan alat dan bahan.
Beberapa siswa ada yang menyapu dan
mengelap debu-debu yang ada di tangga
sekolah. Sementara siswa yang lain,
mengukur Panjang dan lebar stiker dan
tangga. Selanjutnya, stiker siap
ditempelkan pada tangga sekolah. Saya memberikan arahan dimana
seharusnya stiker itu ditempelkan, tidak terlalu ke bawah atau ke atas, namun
pas berada di tengah-tengah tangga.
Setelah semua stiker telah
ditempelkan, selanjutnya saya akan
memulai permainan sederhana
dimana siswa menyebutkan posisi
awal ia berada hingga berakhir di
posisi tangga yang terakhir. Permainan ini melatih ingatan siswa mengenai
materi matematika, satuan berat dan satuan Panjang.
Perubahan Kegiatan
Di rancangan kegiatan, tahapan kegiatan menciptakan tangga ajaib
dilakukan dengan melukis/menuliskan materi matematika dengan goresan
cat, namun saya ganti dengan menempelkan stiker yang telah berisi materi
satuan panjang dan satuan berat. Perubahan ini dilakukan karena alat dan
bahan yang akan digunakan cukup sulit didapat yang berkualitas bagus dan
terjangkau. Selain itu belum mahirnya siswa dalam menggoreskan cat
dengan rapi, juga menjadi penyebab adanya perubahan dalam tahapan
kegiatan ini.
Output Kegiatan
Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya pembelajaran memahami
materi matematika mengenai tangga satuan berat dan satuan panjang, dengan
mengkolaborasikan dengan fasilitas yang tersedia di sekolah.
Nilai-Nilai Dasar ANEKA
Akuntabilitas
Diwujudkan dengan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan.
Nasionalisme
Diwujudkan dengan saling menghargai sesama teman dalam melaksanakan
tugas yang berikan guru.
Etika Publik
Dalam tahapan ini, ada siswa diajarkan untuk bertanggungjawab untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Komitmen Mutu
Guru menciptakan pembelajaran yang inovatif yaitu menciptakan kolaborasi
antara permainan dan materi pelajaran, serta fasilitas sekolah.
Anti Korupsi
Diwujudkan dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah untuk
melaksanakan kegiatan ini.
Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diaktualisasikan
1) Apabila guru tidak menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, siswa akan
merasa kebingungan dan enggan melakukan kegiatan.
2) Apabila rasa saling menghargai sesama tidak ditanamkan sejak dini, maka
siswa akan memiliki rasa egois, mau menang sendiri dan tidak
bertanggungjawab.
3) Apabila tidak menanamkan budaya bertanggungjawab terhadap tugas yang
diberikan, siswa akan melaksanakan tugas dengan baik dan cepat selesai.
4) Apabila guru tidak melakukan kolaborasi antara permainan dan materi
pelajaran, maka siswa akan merasa jenuh karena materi pelajaran hanya
dilakukan di kelas dengan metode penyampaian materi yang monoton.
5) Apabila pembelajaran terus menerus dilakukan di kelas, siswa kurang
efektif dalam belajar karena sumber belajar yang hanya terfokus pada buku
dan susah serta berat jika dibawa kemana-mana. Padahal sumber belajar
bisa darimana saja, termasuk pada fasilitas sekolah.
Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini memperkuat nilai organisasi yaitu: responsif, antisipatif dan
responsif dalam mengatasi masalah dan juga humanis, mengutamakan
keterbukaan, saling percaya dan komunikasi yang baik.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Sekolah
Kegiatan ini dapat mewujudkan salah satu misi sekolah yaitu: Menciptakan
suasana pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, komunikatif, demokratis dan
menyenangkan dan mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sarana dan
prasarana, sumber daya manusia agar memberikan hasil yang terbaik bagi
perkembangan peserta didik.
B. Role Model
Dalam program habituasi ini banyak sekali yang dapat dipelajari oleh penulis
ketika bekerja diinstansinya. Salah satunya adalah penulis menemukan seseorang
yang bisa menjadi panutan atau role model dalam mengabdi. Beliau adalah Ibu
Poniati, S.Pd.SD. Selaku Kepala Sekolah SDN 030 Balikpapan Utara. Beliau lahir di
Balikpapan tanggal 28 Agustus 1964. Suami beliau adalah Bapak Heru Setiawan dan
dalam pernikahannya mempunyai 1 orang anak bernama Alfereza Akbar Setiawan.
Sebelum menjadi kepala sekolah beliau adalah seorang guru di SDN 004
Balikpapan Barat pada tahun 1984-2015. Beliau menjadi kepala sekolah di SDN 011
Balikpapan Utara pada tahun 2015-2018 lalu di SDN 030 Balikpapan Utara pada
tahun 2018 hingga sekarang.
Karena semangat dan kedisiplinan beliau dalam mengabdi untuk Negara sebagai
PNS maka penulis ingin meneladani sikap dan semangat beliau dalam bekerja.
Harapannya setelah program Latihan Dasar ini penulis juga bisa bekerja lebih tekun,
integritas dan lebih semangat.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran yang monoton tentu akan membuat siswa merasa jenuh, sehingga
dapat menurunkan minat dan semangat siswa dalam belajar. Pembelajaran berbasis
permainan merupakan suatu hal yang sangat mengasikan, baik bagi siswa maupun
bagi guru itu sendiri. Hal ini dikarenakan selain dapat memberikan pembelajaran
yang lebih bermakna, juga akan membuat pikiran dan semangat belajar siswa
menjadi meningkat.
Melihat kurangnya pemanfaatan fasilitas sekolah dalam pembelajaran, sebagai
upaya untuk menyelesaikan isu dan permasalah tersebut, penulis
mengimplementasikan melalui kegiatan proses aktualisasi yaitu “Peningkatan Minat
Belajar Matematika melalui SE-Games (Berbasis Permainan) pada Siswa Kelas 5
SDN 030 Balikpapan Utara”. Kegiatan tersebut antara lain: menyusun buku saku
matematika, membuat kartu pintar matematika, menemukan ular yang pintar dan
menciptakan tangga ajaib.
Selama proses aktualisasi tersebut penulis menerapkan nilai-nilai dasar ASN
yang terdiri dari ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi) akan mampu meningkatkan kinerja peserta latsar dalam
menjalankan tugas dan fungsi di instansi tempat bekerja khususnya di SDN 030
Balikpapan Utara.
B. Saran
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi yang terintegrasi dalam 5 nilai-nilai
dasar ASN yaitu nilai dasar ANEKA di SDN 030 Balikpapan Utara, penulis
merekomendasikan sebagai berikut :
1. Bagi Peserta
Bagi ASN sendiri diharapkan untuk terus dapat menerapkan nilai-nilai dasar
ANEKA selama menjalankan tugasnya sebagai ASN dan juga dapat
menularkan kepada rekan kerja yang lainnya.
2. Guru
Sebagai ASN dalam melaksanakan tugas hendaknya secara total. Tugas-
tugasnya juga dilaksanakan dengan memegang prinsip nilai-nilai ANEKA
sehingga visi misi organisasi dapat tercapai dengan baik.
3. Sekolah
Pihak sekolah hendaknya selalu memberikan dukungan terhadap guru dalam
melaksanakan setiap kegiatan yang bersifat meningkatkan mutu peserta didik,
pendidik, serta kualitas pelayanan pendidikan di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Aktualisasi: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Aktuntabilitas: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Nasionalisme: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia