vi
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR MELALUI
MEDIA VIDEO TUTORIAL SISWA KELAS VII A MTS
MUHAMMADIYAH MARADEKAYA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
OLEH :
SELFINA NUGRAWATI
10533 11181 16
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA DAN INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSA
2020
vii
viii
ix
x
xi
xii
xiii
ABSTRAK
Selfina Nugrawati. 2020. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Prosedur
Melalui Media Video Tutorial Siswa Kelas VIIA MTs Muhammadiyah
Maradekaya. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing I Muhammad Akhir dan Pembimbing II H. Nurdin.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui
Media Video Tutorial pada teks prosedur. Metode penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana
menerapkan media video tutorial untuk meningkatkan hasil belajar menulis teks
prosedur siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Maradekaya.
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2
siklus dimana disetiap siklus dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Prosedur
penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIA MTs Muhammadiyah Maradekaya
yang terdiri atas 22 Siswa.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu siklus I dan Siklus II
dengan target ketuntasan minimal, yaitu 75,00. Nilai rata-rata siswa dari siklus I
sebesar 40,90, pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 77,27 persen.
Keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari jumlah ketuntasan siklus I sebesar 40,90
persen, dan siklus II meningkat menjadi 81,81 persen. Perilaku siswa juga
mengalami perubahan yang positif selama mengikuti pembelajaran menulis teks
prosedur melalui media video tutorial. Siswa lebih aktif dan tertarik untuk belajar
menulis prosedur. Berdasarkan hasil penelitian tersebut , guru Bahasa Indonesia
disarankan untuk menggunakan media video tutorial dalam pembelajaran menulis
teks prosedur.
Kepada peneliti selanjutnya agar menerapkannya pada materi
pembelajaran Bahasa Indonesia selanjutnya, tujuannya untuk membuktikan bahwa
dengan media video tutorial adalah langkah yang efektif digunakan dalam
pembelajaran. Namun perlu diperhatikan kesesuaian media dengan materi yang
diberikan.
Kata Kunci:Teks Prosedur, Video Tutorial
xiv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Man Shabara Zhafira ( Siapa yang bersabar, akan beruntung)
“Barang siapa mengerjakan kebajikan, dan dia beriman, maka usahanya tidak
akan diingkari (disia-siakan) dan sungguh, kamilah yang mencatat untuknya” Qs.
Al Anbiya Ayat 94 (surah 21)”.
Sulitnya hidup terkadang merupakan jalan tuhan untuk mengasah potensi yang
ada dalam diri manusia. Bukankah untuk menjadi pedang yang tajam, sepotong
besi harus rela dibakar dan dipukuli berkali-kali?
Bukankah untuk menghasilkan mutiara, seekor kerang harus rela menahan sakit
yang berkepanjangan oleh pasir yang mengendap di tubuhnya.
Persembahan~
Sembah dan sujud syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang
telah memberikan kehidupan, pertolongan, dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Persembahan terindah untuk:
Ayah dan ibu tercinta atas segala cinta, kasih sayang, dan doa yang tak
pernah henti untuk keberhasilan dan kesuksesanku
Sahabat-sahabatku untuk kebersamaan dan kebagiaan selama ini, semoga
tali silaturahmi kita tidak pernah terputus
xv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Skripsi dengan judul peningkatan kemampuan
menulis teks prosedur melalui media video tutorial siswa kelas VIIA Mts.
Muhammadiyah Maradekaya dapat terselesaikan. skripsi ini disusun untuk
memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Starata Satu
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan proposal ini tidak dapat
berhasil dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Teristimewa kepada orang tua yang saya cintai yaitu ayah Empo dan ibu
Amriati yang telah memberikan motivasi, doa, dan dukungan sehingga penulisan
skripsi ini berjalan dengan baik.
Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan kegiatan
penelitian.
Erwin Akib, S.Pd., M. Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Dr. Munirah, M.Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah mengesahkan secara
xvi
resmi judul penelitian sebagai bahan penulisan proposal sehingga penulisan
proposal berjalan dengan lancar.
Dr. Muhammad Akhir, M.Pd. selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, motivasi, saran, pengarahan, dan masukan-masukan yang sangat
berarti dalam penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini dengan lancar.
Drs. H. Nurdin, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, motivasi, saran, pengarahan dan masukan-masukan yang sangat
berarti dalam penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi dengan lancar.
Peneliti menyadari dalam skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,oleh
karena itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari para pembaca. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat
memberikan setitik ilmu dan manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan pada
peneliti khususnya.
Makassar, Desember 2020
Penulis
xvii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI .................................................. iv
ABSTRAK ........................................................................................................... xiii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... xiv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... xv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan penelitian ............................................................................. 5
D. Manfaat penelitian ........................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 7
B. Kajian Pustaka ................................................................................. 7
1. Penelitian yang relevan .................................................................... 7
2. Landasan teori .................................................................................. 8
C. Kerangka pikir ................................................................................. 15
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 17
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 17
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 17
C. Faktor yang Diselidiki ..................................................................... 17
xviii
D. Subjek Penelitian ............................................................................. 17
E. Desain Penelitian ............................................................................. 18
F. Instrumen Penelitian ........................................................................ 18
G. Prosedur Penelitian .......................................................................... 19
H. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 25
I. Teknik Analisis Data ....................................................................... 26
J. Indikator Keberhasilan ..................................................................... 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 28
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 28
B. Pembahasan ..................................................................................... 36
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 38
A. Simpulan ......................................................................................... 38
B. Saran ............................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu wadah dalam menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas. Hal ini harus relevan dengan tanggungjawab yang
secara nyata dilakukan demi terciptanya sumber daya manusia yang dapat
menjadikan suatu negara maju bahkan berkembang. Maka lembaga pendidikan
harus bersungguh-sungguh menjalankan tugasnya agar menghasilkan kompetensi
lulusan yang berdaya guna. Berdasarkan uraian berikut maka, pemerintah wajib
meningkatkan mutu pendidikan. Mutu pendidikan akan meningkat jika,
kompetensi dasar sebagai salah satu aspek dalam proses pembelajaran dapat
terealisasikan dengan baik. Maka dibutuhkan komunikasi dalam penyampaian
substansi tersebut.
Komunikasi adalah salah satu bagian dari pembelajaran bahasa yang
menuntut peningkatan kemampuan didalam berinteraksi. Kurikulum 2013
merupakan merupakan kurikulum yang menekankan pentingnya keseimbangan
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Hal ini sangat menuntut
keaktifan dan kekreaktifan siswa yang dibentuk melalaui pembelajaran
berkelanjutan mulai dari mengamati, menanyakan, mengeksplorasi, mengasosiasi,
hingga mengkomunikasikan. Proses ini dimulai dari meningkatkatkan konsep
suatu teks, dilanjutkan dengan kompetensi keterampilan menyajikan suatu teks
baik lisan maupun tulisan, dan bermuara pada pembentukan sikap kesantunan
berbahasa dan penghargaan terhadap Bahasa Indonesia sebagai warisan budaya
2
bangsa. Didalam kuriukulum ini terdapat pergeseran model pembelajaran dari
siswa diberitahu menjadi siswa mencari tahu dari berbagai media belajar.
Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang digunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia, aspek
keterampilan menulis adalah suatu hal yang juga terdapat dalam kurikulum
disamping ketiga aspek lainnya yaitu menyimak, membaca, dan berbicara yang
juga tidak kalah pentingnya. Menuangkan ide pikiran kedalam suatu tulisan
tidaklah mudah, banyak orang pandai berbicara namun tidak mampu dalam
menuangkan ide pikirannya secara tertulis.
Sejalan dengan pendapat Parera dalam jurnal: peningkatan keterampilan
menulis prosedur dengan media tabel pada siswa kelas VII B SMP
Muhammadiyah 1 Surakarta (http:// http://eprints.uny.ac.id), mengatakan menulis
merupakan suatu proses. Menulis harus mengalami tahap prakarsa, tahap
pelanjutan, tahap revisi, dan tahap pengakhiran. Dalam tahap prakarsa, sebelum
penulis menulis, harus mencari ide yang akan dituangkan, kemudian dilanjutkan
dengan tahap pelanjutan, yaitu penulis mulai mengembangkan idenya. Setelah
selesai mengembangkan, ide harus direvisi karena sebagai seorang manusia tidak
lepas akan kesalahan. Setelah tulisan itu direvisi, maka ada tahap pengakhiran,
atau tahap penyelesaian yaitu tahap selesai yang siap untuk dipublikasikan.
Pembelajaran menulis teks prosedurmerupakan salah satu keterampilan
menuangkan ide pikiran kedalam tulisan. Pembelajaran menulis teks prosedur
dalam kurikulum K13 diterapkan pada siswa kelas VII SMP. Teks prosedur
bertujuan untuk melatih siswa dalam mengembangkan ide dan gagasannya
3
ke dalam bentuk teks prosedur.
Aspek keterampilan yang diharapkan oleh kurikulum 2013 ini adalah
siswa mampu memoroduksi, menyunting, mengabstraksi dan mengonversi.
Darikeempat aspek tersebut tampak jelas bahwa keterampilan utama yang harus
dikuasai oleh siswa adalah keterampilan memproduksi atau menulis.Berarti, pada
kurikulum 2013 ini, siswa diharapkan mampu memproduksi atau menulis teks
prosedur dengan baik. Hal ini terlihat dalam silabus kurikulum 2013 pada
Kompetensi Dasar 4.2 yaitu memproduksi teks prosedur yang koheren sesuai
dengan karakteristik teks yang akan dibuat secara lisan maupun tulisan.
Walaupun menulis banyak manfaatnya, namun tidak semua siswa suka
dalam menulis, siswa sekarang lebih suka menulis di sosial medianya
dibandingkan menulis pada proses akademiknya. (Menurut Rosdiana Mawarni
dalam Skripsinya: Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Prosedur
Menggunakan Media Audio Siswa Kelas VII SMP Pencar 2, Sleman) siswa malas
menulis khususnya dalam menulis teks prosedur karena media pembelajaran yang
kurang variatif dan inovatif. Menurut Saiful (http://id.shool), teks prosedur adalah
bacaan berupa karangan yang menceritakan atau menjelaskan suatu peristiwa
secara detail berdasarkan urutan waktu, yang dapat berupa imajinasi atau dapat
juga berupa kejadian yang benar terjadi.
Saat ini keterampilan menulis teks prosedur siswa sangat rendah yang
disebabkan beberapa faktor, diantaranya: teknik mengajar yang digunakan guru
dalam mengajarkan teks prosedur kurang menarik minat siswa dalam belajar,
media yang digunakan guru yang membuat siswa kurang memahami materi yang
4
disampaikan, kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menulis, khususnya
minat dalam menulis teks prosedur, serta siswa kurang mampu dalam memilih
dan menyusun kata dan kalimat yang efektif termasuk penggunaan tanda baca.
Berdasarkan hasil Observasi awal pada tanggal 4 agustus tahun 2019 di
kelas VIIA MTs Muhammadiyah Maradekaya, kecematan polong bangkeng
selatan, kabupaten Takalar, dari hasil kerja teks prosedur siswa, sebagian besar
tidak ada bagian resolusi yang dijelaskan bahkan ada hasil kerja siswa yang
langsung membahas inti dari teks prosedurnya dan tidak terdapat pengenalan
cerita dalam teks prosedu rsiswa, ada juga yang tidak memiliki koda atau bagian
penutup cerita. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman tentang struktur dari
teks proseduritu sendiri. Struktur dari teks prosedur rmeliputi orientasi, yang
merupakan pengenalan tokoh, setting, latar dan komponen lainnya sebagai
pengenal cerita, komplikasi, merupakan pokok permasalahan dari suatu cerita,
resolusi, merupakan solusi dari masalah suatu cerita, dan koda merupakan bagian
akhir atau penutup dari suatu cerita.
Untuk mengatasi masalah tersebut sebaiknya guru perlu menggunakan
media yang tepat agar pembelajaran lebih efektif, variatif dan lebih menarik.
Berdasarkan hasil pengamatan, penulis menemukan salah satu media yang dapat
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar menulis teks prosedur siswa kelas
VII MTs Muhammadiyah Maradekaya, yaitu media video tutorial. Video adalah
salah satu hiburan yang disukai kalangan remaja khususnya kalangan pelajar
SMP, videotutorial dapat menampilkan gambar-gambar menarik yang dapat
seolah-olah ada sehingga dianggap mampu meningkatkan hasil belajar menulis
5
teks prosedur siswa. Dengan media video tutorial dapat memancing siswa dalam
mengembangkan daya fikir, ide-ide, gagasan serta imajinasi yang lebih luas
kedalam teks prosedur.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermotivasi melakukan
penelitian dengan judul Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Melalui
Media Video Tutorial Siswa Kelas VIIA MTs Muhammadiyah Maradekaya,
kecematan Polongbangkeng Selatan, kabupaten Takalar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang trsebut maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana peningkatan keterampilan menulis teks prosedur
melalui media video tutorial siswa kelas VIAI MTs Muhammadiyah Maradekaya,
kecematan Polongbangkeng Selatan, kabupaten Takalar ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatan keterampilan
menulis teks prosedur melalui media video tutorial siswa kelas VIIA MTs
Muhammadiyah Maradekaya, kecematan polongbangkeng selatan, kabupaten
Takalar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai informasi dan teori baru bagi siswa, pendidik maupun peneliti
bahwa dengan menggunakan media video tutorial dapat meningkatkan
kemampuan menulis Teks prosedur siswa MTs Muhammadiyah Maradekaya.
Selanjutnya, memperkaya pengetahuan, memperluas wawasan tentang materi teks
6
prosedur sehingga dapat meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur dan
memahami materi yang disampaikan oleh guru.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Bagi Siswa
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi siswa untuk
meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur melalui media video
tutorial.
b) Bagi Guru
1) Memberikan pengalaman bagi guru dalam menerapkan
pembelajaran menulis teks prosedur menggunakan media video
Tutorial.
2) Sebagai pertimbangan pilihan media yang dapat digunakan guru
untuk memperbaiki proses pembelajaran menulis teks prosedur.
c) Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dapat dijadikan acuan atau pertimbangan
untuk meneliti masalah yang relevan bagi penelitian selanjutnya.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang keterampilan menulis dewasa ini telah banyak
dilakukan oleh mahasiswa dalam penyusunan skripsi. Walaupun banyak
penelitian yang telah dilakukan tidak sama persis tetapi setidaknya terdapat
kesamaan dalam pemakaian metode atau teknik, media maupun desain
penelitiannya.
beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian
Burhan (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan
Menulis Teks Drama dengan Menggunakan Media Video pada Siswa Kelas XIIIA
SMA Muhammadiah 1 Semarang, memperoleh hasil yaitu bahwa melalui
pembelajaran menulis teks drama dengan menggunakan media video,
keterampilan menulis teks drama siswa meningkat 11,94% dengan nilai rata-rata
67 pada siklus I dan nilai rata-rata 75 pada siklus II. Adapun perubahan perilaku
siswa, yaitu siswa semakin aktif dan antusias dalam belajar tanpa ada tekanan dan
lebih termotivasi untuk menulis teks drama serta tidak bermalas-malasan dalam
proses pembelajaran.
Susparni (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan
Keterampilan Menulis Teks Drama Melalui Teknik Pemberian Tugas dengan
Media VideoSiswa Kelas VIII A SMP Negeri I Bumijawa Tegal Tahun Ajaran
2016/2017, memperoleh hasil yang membuktikan bahwa menggunakan media
8
video dapat meningkatkan keterampilan menulis naskah drama.
Dari beberapa penelitian tersebut membuktikan bahwa media video dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran menulis. Dari segi penggunaan, media
videodapat membuat tingkah laku siswa menjadi lebih antusias dan termotivasi,
sedangkan dari segi hasil, gambar dapat meningkatkan kualitas, struktur ejaan,
dan isi tulisan yang dibuat siswa.
2. Landasan teori
a. Hakikat Menulis
Menurut Tarigan, (1986:3-4) menulis merupakan suatu keterampilan
berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak
secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang
produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis harus terampil
memanfaatkan grafologi, struktur kata, dan kosakata. Keterampilan menulis tidak
datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak
dan teratur. Dalam jurnal: http://enpritis.uny.ac.id menyatakan bahwa menulis
adalah mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan hasil bacaan dalam
bentuk tulisan, bukan dalam bentuk tutur.
Menulis dapat diistilahkan mengarang, yaitu segenap rangkaian kegiatan
seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui Bahasa
tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami.
Berdasarkan beberapa defenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa menulis
adalah suatu kegiatan seseorang dalam mengungkapkan ide, gagasan dan buah
pikirannya melalui tulisan. Buah pikir tersebut dapat berupa pendapat,
9
pengetahuan, pengalaman, keinginan, atau perasaan seseorang yang dirancang
sedemikian rupa agar dapat dipahami pembaca.
b. Pengertian Teks
Teks yaitu bahan tulisan yang berisi materi tertentu, seperti naskah materi
kuliah, pidato atau lainnya. Salah satu defenisi teks yang paling dikenal luas
berasal dari De Beaugrade dan Dressler (dalam Eriyanto, 20012: 3) yang
mendefenisikan teks sebagai sebuah peristiwa komunikatif yang harus memenuhi
beberapa syarat, yakni kohesi, koherensi, intensionalitas, ekseptabilitas,
informativitas, situasionalitas, dan intertekstualitas.
Sebuah teks terdiri dari unit-unit bahasa dalam penggunaannya. Unit
Bahasa tersebut berupa unit gramatikal seperti klausa dan kalimat. Teks terkadang
pula digambarkan sebagai sejenis kalimat yang super yaitu sebuah unit gramatikal
yang lebih panjang daripada sebuah kalimat yang saling berhubungan satu sama
lain. Jadi, sebuah teks terdiri dari beberapa kalimat. Selain itu, sebuah teks
berhubungan dengan semantik yaitu unit Bahasa yang berhubungan dengan
bentuk maknanya. Dengan demikian, teks dalam realisasinya berhubungan dengan
klausa yaitu suatu Bahasa yang terdiri atas subjek dan predikat dan apabila diberi
intonasi final akan menjadi sebuah kalimat.
Berdasarkan beberapa defenisi teks diatas, dapat disimpulkan bahwa teks
adalah sebuah tulisan yang berisi materi tertentu meliputi setiap jenis ujaran yang
komunikatif. Syarat dikatakan teks jika memenuhi syarat, yakni kohesi, koherensi,
intensionalitas, ekseptabilitas, informativitas, situasionalitas, dan intertekstualitas.
10
c. Teks prosedur
Widjono (2007 : 175) Teks prosedur adalah teks yang berisi cara, tujuan
untuk membuat atau melakukan sesuatu hal dengan langkah demi langkah yang
tepat secara berurutan sehingga menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan. Teks
prosedur biasanya terdapat pada tulisan yang mengandung cara, tips atau tutorial
melakukan langkah tertentu. Pada teks prosedur terdapat kata imperatif atau kata
perintah untuk melakukan apa yang dibahas pada teks agar si pembaca melakukan
apa yang diperintahkan pada isi teks tersebut sehingga menjadi suatu rangkaian
cerita yang lengkap.
Keraf (2001 : 137) mengatakan,teks prosedur adalah teks yang berisi
langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan
dan terdapat penjelasan/keterangan dalam langkah tersebut. Misalnya kamu
sedang mencari tulisan cara memutihkan wajah melalui internet, nah pada teks
tulisan tersebut akan ada cara atau langkah bagaimana memutihkan wajah
sehingga menghasilkan putih bersih seperti yang kamu inginkan. cara yang
disajikan pun langkah demi langkah secara berurutan agar sipembaca mampu
mengikuti tutorial yang disajikan.Berdasarkan pengertian para ahli tersebut maka
saya dapat menyimpulkan bahwa Teks proseduradalah karangan berupa khayalan
penulis, yang ditulis secara teratur (berdasarkan urutan waktu) sehingga menjadi
suatu rangkaian cerita.
d. Menurut Keraf (2010) ciri-ciri Teks prosedur adalah sebagai berikut:
1) Berisikan langkah-langkah
2) Disusun secara informative
11
3) Dijelaskan secara mendetail
4) Bersifat objektif
5) Langkah berkelanjutan dengan penjelasan
6) Menggunakan syarat/pilihan
7) Bersifat universal
8) Bersifat aktual dan akurat
9) Bersifat logis
e. Jenis-jenis Teks prosedur
1) Teks prosedur Sederhana, merupakan suatu prosedur yang bisa di lakukan
hanya dengan dua hingga tiga aksi / langkah saja. Contohnya : cara
menggunakan kipas angin
2) Teks prosedur Kompleks, merupakan prosedur yang didalamnya itu terdapat
aksi / langkah-langkah yang banyak atau bisa dibilang cukup rumit.
Contohnya : Misalnya, prosedur pengurusan KTP.
3) Teks prosedur Protokol, merupakan prosedur yang aksi atau tata cara atau
juga langkah-langkahnya tidak terlalu rumit sehingga mudah untuk
dipahami.
f. Media
Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan
melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi
para siswa mancapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Media adalah suatu
alat yang dipakai sebagai saluran (chanel) untuk menyampaikan suatu pesan
(message) atau informasi dari suatu sumber (resource) kepada penerimanya
12
(receiver).
Dalam dunia pengajaran, pada umumnya pesan atau informasi tersebut
berasal dari sumber informasi, yakni guru, sedangkan sebagai penerima
informasinya adalah para siswa. Pesan atau informasi yang dikomunikasikan
tersebut berupa sejumlah kemampuan yang perlu di kuasai oleh para siswa
(Soeparno 2017:1).
Media pengajaran adalah sesuatu alat yang dipergunakan guru dalam
proses penyampaian pengajaran kepada siswa untuk membantu, mempermudah,
memperlancar jalannya pengajaran sehingga materi tersebut dapat dipahami oleh
siswa. Fungsinya adalah sebagai alat yang membantu siswa dalam memahami
materi melalui pengalaman yang tidak langsung.
Hidayat, dkk (1988:107). Media pembelajaran adalah suatu media yang
bermuatan pesan-pesan tertentu yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu
pula. Oleh karena itu, media pembelajaran disebut juga sebagai perantara.
Penggunaan media dan strategi yang tepat akan menimbulkan minat dan
semangat siswa dalam proses pembelajaran, sehingga memacu siswa untuk lebih
bersikap kreatif khususnya menulis naskah drama. Dalam penelitian tindakan
kelas ini penulis memilih videotutorial sebagai media.
g. Media Video
Trianto (2010:34), megemukakan kata media berasal dari bahasa latin
medus yang secara harfiah berarti ‘tengah’ , ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Istilah
medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
Jadi televisi, film, radio, foto, rekaman, audio, gambar yang diproyeksikan,
13
bahan-bahan cetakan dan sejenisnya adalah media komunikasi. Media adalah
suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya memengaruhi orang lain yang
tidak mengadakan kontak langsung dengannya.
Menurut Arsyad (2007: 21-23), bahwa dampak positif dari penggunaan
media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas sebagai cara utama
pembelajaran langsung sebagai berikut:
1) Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku.
2) Pembelajaran menjadi lebih menarik.
3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkan teori belajar dan
prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan
balik dan penguatan.
4) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat.
5) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar
sebagai media terorganisasi dengan baik, spesifik dan jelas.
6) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan.
7) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses
belajar dapat ditingkatkan dan,
8) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.
Trianto. (2010:38), mengatakan Penggunaan media dalam pembelajaran
memiliki tujuan instruksional yang mengandung maksud pengajaran. Media itu
lebih sering disebut dengan media pembelajaran. Media pembelajaran adalah
sebagai penyampaian pesan (the carriers of messages) dari beberapa sumber
saluran ke penerima pesan (receiver of messages). Media pembelajaran hanya
14
meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran
yang terencana (arti sempit). Media pembelajaran diharapkan dapat memberikan
manfaat, antara lain:
1) Bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan tidak
bersifat verbalistik.
2) Metode pembelajaran lebih bervariasi.
3) Siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas.
4) Pembelajaran lebih menarik, dan
5) Mengatasi keterbatasan ruang.
Media video merupakan rangkaian gambar visual yang memberikan ilusi
gerak pada layar computer. Hal ini sesua dengan pendapat Burke (2007: 33),
Beberapa fungsi video diantaranya dapat digunakan untuk mengarahkan perhatian
siswa pada aspek penting dari materi yang dipelajarinya, dapat digunakan untuk
mengajarkan pengetahuan prosedural, penunjang belajar siswa dalam melakukan
proses kognitif.
Video memiliki tiga fungsi dalam pembelajaran yaitu mengambil
perhatian, presentasi, dan latihan. Video untuk menarik perhatian dimaksudkan
agar siswa dapat memilih persepsi ciri- ciri tampilan tertentu dari pembelahan sel
saat informasi tersebut disimpan dan diproses dalam memori jangka pendek.
Video membantu dalam memperpanjang aspek visual dari Memori Jangka
Panjang. Lebih Lanjut Hamzah (2012: 55. Dalam Jurnal “Penggunaan Media
Video Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Organ
Pencernaan Manusia”. Studi Eksperimental pada Siswa Kelas V Semester Ganjil
15
SD Negeri 1 Gumukrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2015/2016)
menyatakan bahwa video yang ada membuat siswa lebih mengingat materi lebih
lama, gambar-gambar yang ada dapat memperjelas materi yang belum dipahami.
Teori Koehnert mengatakan bahwa semakin banyak indra yang terlibat
dalam proses belajar, maka proses belajar tersebut akan menjadi lebih efektif.
Secara tegas teori ini menyarankan penggunaan lebih dari satu indera manusia.
Oleh karena itu, pemanfaatan media video dalam pembelajaran diharapkan dapat
menambah pemahaman materi siswa sebagai hasil belajar.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media video dapat
membantu siswa dalam proses belajar, siswa menjadi lebih mudah mengingat
materi, siswa juga mejadi legih semangat dalam belajar. Yang berarti bahwa
aktivitas belajar siswa meningkat.
B. Kerangka Pikir
Pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus kepada siswa
dengan harapan terjadinya respon yang positif pada diri siswa. Siswa menjadi
aktif dalam proses pembelajaran dan akan berpengaruh terhadap hasil belajar.
Proses pembelajaran tersebut dipengaruhi pemilihan media yang sesuai dalam
pembelajaran yang mempunyai dampak terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.
Saat ini banyak media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran salah
satunya yang sesuai dengan materi pembelajaran adalah media videotutorial.
Media videotutorial dapat menyajikan informasi secara lebih konkrit, sehingga
informasi tersebut lebih mudah dimengerti dan dipertahankan dalam ingatan.
Video dapat menampilkan urutan-urutan gambar dari suatu peristiwa seperti
16
kejadian yang sebenarnya. Selain itu, video dapat menjelaskan perubahan keadaan
tiap waktu. Hal ini sangat membantu dalam menjelaskan informasi yang bersifat
prosedural atau urutan kejadian. Dengam demikian, diharapkan media
videotutorial dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam menulis
teks prosedur.
Bagan Kerangka Pikir
Pembelajaran Bahasa
Indonesia
Kondisi awal 1. Guru tidak menggunakan
media pembelajaran
2. Siswa tidak paham dalam
menulis teks prosedur
Video Tutorial Media pembelajaran
pem
Temuan Kemampuan Menulis Teks
Prososedur Melalui Media
Video Tutorial Meningkat
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif model
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto. (1996: 3) mengemukakan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan
dari guru yang dilakukan oleh siswa. Sedangkan, Kunandar (2012: 45)
mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian (action research)
yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau
bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang,
melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasif yang
bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu siklus.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dilaksanakan di kelas VIIA MTs Muhammadiyah Maradekaya, kecematan
polongbangkeng selatan, kabupaten Takalar.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2020/2021.
C. Faktor Yang Diselidiki
Faktor yang diselidiki dalam penelitian ini adalah:
1. Faktor proses yakni keterlaksanaan proses belajar mengajar sesuai
media gambar antara lain keaktifan siswa, interaksi siswa dengan
siswa`
18
2. Faktor hasil yaitu untuk melihat hasil belajar Bahasa Indonesia
khususnya kemampuan menyimak setelah diadakan tes untuk
mengetahui respon siswa telah diterapkanya Media Vedeo Tutorial
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis Teks Prosedur Melalui
Media Video Tutorial siswa kelas VIIA MTs Muhammadiyah Maradekaya,
subjek 22 oran, laki-laki, Sebanyak 9 orang dan perempuan sebanyak 13 orang.
E. Desain Penelitian
Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas.
Dalam penelitian ini penelitian dilakukan dengan dua siklus dan melalui beberapa
proses antara lain: Perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini berupa tes dan nontes. Tes digunakan untuk mengumpulkan data
tentang keterampilan menulis teks prosedur. Instrumen nontes berupa lembar
observasi, pedoman wawancara, pedoman jurnal, dan pedoman dokumentasi.
Angka Keterangan
85-100 Sangat baik
75-85 Cukup Baik
50-74 Sedang
35-49 Kurang
19
Tabel: Kriteria Penilaian teks prosedur.
G. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan
penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap penelitian yaitu sebagai berikut:
Bagan 3.1 Alur Siklus. (Sumber: Arikunto, 2010:58)
Proses Siklus I
1. Perencanaan
Penyusunan perencanaan tindakan dilakukan untuk memecahkan
permasalahan yang ditemukan berdasarkan hasil observasi. Permasalahan yang
ditemukan oleh peneliti adalah rendahnya keterampilan menulis teks prosedur
siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Maradekaya. Pada tahap ini peneliti
merancang tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan
Pelaksanaan Siklus I
I
Refleksi
Pengamatan
Pelaksanaan SiklusII
Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
Hasil
20
menulis teks prosedur siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Maradekaya. Hasil
dari perencanaan adalah sebagai berikut.
a. Peneliti menemukan masalah penelitian yang ditemukan berdasarkan hasil
observasi awal. Masalah yang dipilih adalah meningkatkan keterampilan
menulis teks prosedur siswa.
b. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrumen
penelitian.
c. Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan, yaitu media
Animasi Kartun.
d. Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
e. Melakukan tes untuk mengukur hasil teks prosedur siswa. Tes dilakukan pada
setiap akhir pertemuan.
2. Melaksanakan Pembelajaran/ Pelaksanaan Tindakan
Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Namun, perencanaan yang dibuat bersifat
fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan dalam pelaksanaannya. Oleh
karena itu, penelitian bersifat tidak tetap dan dinamis, yang memerlukan
keputusan cepat tentang apa yang perlu dilakukan. Pada tahap ini, guru kelas
melaksanakan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan pokok bahasan
menulis teks prosedur dengan menggunakan media film. Peneliti melaksanakan
tindakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari tiga
kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 35 menit.
21
3. Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan guru dan siswa
dalam proses pembelajaran menulis teks prosedur dengan media film. Pengamatan
difokuskan pada keaktifan siswa saat menulis teks prosedur siswa, kegiatan yang
dilakukan oleh guru, dan situasi pada saat pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan
dilakukan terhadap siswa baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan tindakan
dalam pembelajaran. Observasi terhadap hasil pelaksanaan tindakan dilakukan
untuk mendokumentasikan hasil menulis teks prosedur siswa sebagai dasar untuk
kegiatan refleksi untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan pada kegiatan
selanjutnya (revisi).
Dalam kegiatan ini, peneliti bertindak sebagai observer yang melakukan
pengamatan dengan pedoman lembar observasi. Selain itu, peneliti juga
mengambil beberapa foto sebagai dokumentasi. Setelah itu, peneliti dan guru
berdiskusi mengenai hasil akhir tindakan serta menyusun rancangan tindakan
berikutnya.
4. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari
pengamatan. Refleksi dilakukan secara bertahap untuk memperbaiki pelaksanaan
yang telah dilakukan sebelumnya. Kegiatan refleksi dalam penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui hasil tindakan dan kendala kendala yang muncul
pada saat proses pembelajaran.
Data atau hasil perubahan setelah adanya tindakan, dianalisis kemudian
dijadikan acuan perubahan atau perbaikan tindakan untuk dilakukan pada tindakan
22
selanjutnya. Apabila pada tindakan pertama hasil penelitian masih belum sesuai
dengan tujuan pembelajaran, dapat dilakukan perbaikan terhadap kekurangan dan
kendala yang terjadi pada proses pembelajaran sebelumnya.
Proses Siklus II
1. Perencanaan
Penyusunan perencanaan tindakan dilakukan untuk memecahkan
permasalahan yang ditemukan berdasarkan hasil observasi. Permasalahan yang
ditemukan oleh peneliti adalah rendahnya keterampilan menulis teks prosedur
siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Maradekaya. Pada tahap ini peneliti
merancang tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan
menulis teks prosedur siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Maradekaya. Hasil
dari perencanaan adalah sebagai berikut.
a. Peneliti menemukan masalah penelitian yang ditemukan berdasarkan hasil
observasi awal. Masalah yang dipilih adalah meningkatkan keterampilan
menulis teks prosedur siswa.
b. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrumen
penelitian.
c. Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan, yaitu media
Animasi Kartun.
d. Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
e. Melakukan tes untuk mengukur hasil teks prosedur siswa. Tes dilakukan pada
setiap akhir pertemuan.
2. Melaksanakan Pembelajaran/ Pelaksanaan Tindakan
23
Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran menulis teks prosedur pada
siklus I ini adalah sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Materi
pembelajaran adalah keterampilan menulis Teks prosedur melalui media animasi
kartun. Setiap pelaksanaan dilakukan dalam tiga tahap yaitu persiapan,
pelaksanaan, dan tindak lanjut.
Pada pertemuan pertama, tahap persiapan dilakukan dengan
mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dengan memberikan
apersepsi kepada siswa mengenai tujuan dan manfaat serta petunjuk pembelajaran
menulis paragraph narasi melalui media animasi kartun.
Pada tahap pelaksanaan, guru melakukan pembelajaran teks prosedurr. Guru
memberi contoh teks prosedur dalam bentuk video tutorial narasi pada siswa dan
menuntun siswa menemukan aspek-aspek yang ada dalam teks prosedur. Guru
bersama siswa menemukan langkah-langkah menulis teks prosedur dan memberi
kesempatan pada siswa menulis teks prosedur, kemudian guru menugasi siswa
untuk berlatih menulis teks prosedur dengan menggunakan media animasi kartun
sebagai sumber inspirasinya. Setelah teks prosedur selesai ditulis, tiap- tiap siswa
diarahkan untuk saling mengomentari teks prosedur teman sebangkunya,
kemudian memastikan tulisan teks prosedurnya sudah benar. Kemudian guru
mengambil tiga contoh hasil tulisan siswa untuk ditampilkan didepan kelas dan
siswa lain boleh mengomentarinya.
Apabilaterjadipenyimpangan pendapat guru segera meluruskan sambil
memberi penguatan. Sebagai tindak lanjut, guru memberi tugas rumah kepada
siswa untuk menulis teks prosedur dengan memilih salah satu gambar karukatur
24
yang tersedia sebagai bahan tema atau mencari media animasi kartun lain agar
lebih banyak pilihannya.
3. Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan guru dan siswa
dalam proses pembelajaran menulis teks prosedur dengan media video tutorial.
Pengamatan difokuskan pada keaktifan siswa saat menulis teks prosedur siswa,
kegiatan yang dilakukan oleh guru, dan situasi pada saat pelaksanaan
pembelajaran. Pengamatan dilakukan terhadap siswa baik sebelum maupun
sesudah pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran. Observasi terhadap hasil
pelaksanaan tindakan dilakukan untuk mendokumentasikan hasil menulis teks
prosedur siswa sebagai dasar untuk kegiatan refleksi untuk memperbaiki
pelaksanaan tindakan pada kegiatan selanjutnya (revisi).
Dalam kegiatan ini, peneliti bertindak sebagai observer yang melakukan
pengamatan dengan pedoman lembar observasi. Selain itu, peneliti juga
mengambil beberapa foto sebagai dokumentasi. Setelah itu, peneliti dan guru
berdiskusi mengenai hasil akhir tindakan serta menyusun rancangan tindakan
berikutnya.
5. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari
pengamatan. Refleksi dilakukan secara bertahap untuk memperbaiki pelaksanaan
yang telah dilakukan sebelumnya. Kegiatan refleksi dalam penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui hasil tindakan dan kendala kendala yang muncul
pada saat proses pembelajaran.
25
Data atau hasil perubahan setelah adanya tindakan, dianalisis kemudian
dijadikan acuan perubahan atau perbaikan tindakan untuk dilakukan pada tindakan
selanjutnya. Apabila pada tindakan pertama hasil penelitian masih belum sesuai
dengan tujuan pembelajaran, dapat dilakukan perbaikan terhadap kekurangan dan
kendala yang terjadi pada proses pembelajaran sebelumnya.
H. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti melalui teknik tes dan
teknik observasi.
1. Teknik Tes
Teknik Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa
menulis teks prosedur. Arikunto (2007: 129) menyatakan bahwa teknik tes
digunakan untuk mengukur kemampuan siswa menulis paragraph prosedur
melalui media animasi kartun. Teknik Tes digunakan untuk memberikan tugas
menulis teks prosedur.
2. Teknin Observasi
Nurgiyantoro (2013: 93) mengemukakan bahwa observasi
(pengamatan) merupakan cara untuk mendapatkan informasi dengan cara
mengamati objek secara cermat dan terencana. Pengamatan dilakukan
terhadap objek secara langsung, cermat, dan sistematis dengan mendasar pada
rambu-rambu tertentu. Biasanya kegiatan pengamatan disertai dengan
pencatatan terhadap sesuatu yang diamati.
Teknik Observasi digunakan peneliti untuk mengamati setiap kegiatan
yang berlangsung dan mencatat dalam lembar observasi untuk mengamati
26
aktivitas guru dan siswa pada saat pelaksanaan tindakan.
Peneliti melakukan observasi dengan melakukan pengamatan langsung
kegiatan pembelajaran menulis teks prosedur siswa kelas VIIA MTs
Muhammadiyah Maradekaya. Selain melakukan pengamatan, peneliti juga
melakukan pencatatan menggunakan lembar observasi. Melalui observasi,
peneliti akan mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh siswa dalam
menulis teks prosedur.
I. Teknik Analisis Data
Analisis data dari hasil penilaian tes menulis teks prosedur menggunakan
teknik analisis kualitatif dan kuantitatif, dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan menulis teks prosedur menggunakan media video tutorial siswa kelas
VIIA MTs Muhammadiyah Maradekaya.
Setelah mendapatkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka
langkah selanjutnya adalah mengolah data yang terkumpul dengan menganalisis
data, mendeskripsikan data, serta mengambil kesimpulan. Untuk menganalisis
data ini menggunakan teknik analisis data kualitatif, karena data-data yang
diperoleh merupakan kumpulan keterangan-keterangan. Proses analisis data
dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian
kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, setelah selesai
pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah
melakukan analisis terhadap jawaban dari informan. Apabila jawaban yang
diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, peneliti akan
27
melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu sehingga datanya sudah tidak
jenuh. Aktivitas dalam menganalisis data kualitatif yaitu antara lain: a. Reduksi
Data (Reduction Data) Reduksi data diartikan sebagai peroses pemilihan,
pemisahan, perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data
kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Laporan atau data
yang diperoleh dilapangan akan dituangkan dalam bentuk uraian yang lengkap
dan terperinci. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya akan cukup banyak,
sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti
Untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis teks prosedur siswa,
dilakukan perbandingan nilai rata-rata pada siklus I dan siklus II.
Apabila nilai rata-rata siklus II lebih tinggi dibandingkan dengan nilai
ratarata siklus I maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis karangan
prosedur siswa meningkat, dengan rumus sebagai berikut:
𝑀 = Σ𝑋
𝑁
Keterangan:
M = nilai rata-rata
∑x = jumlah nilai siswa
N = jumlah siswa
J. Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dinyatakan berhasil jika terjadi peningkatan keterampilan
menulis karangan prosedur yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah nilai
rata-rata kelas. Adapun kriteria keberhasilan tindakan yang ditentukan adalah 80%
dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran telah mencapai nilai
minimal yang ditetapkan yaitu mendapatkan nilai ≥ 75.
28
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri
dari 22 siswa. Subjek penelitian kelas VIIA MTs Muhammadiyah Maradekaya.
Hasil tes siklus I dan siklus II berupa hasil keterampilan menulis teks prosedur
dengan media video tutorial. Tahapan-tahapa yang dilaksanakan adalah sebagai
berikut.
Tahap pertama pada siklus pertama yaitu, perencanaan, pelaksanann
tindakan, observasi, serta refleksi. Tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut;
1. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar menulit
teks prosedur siswa kelas VIIa MTs Muhammadiyah Maradekaya pada siklus
pertama yaitu tahap perencanaan berupa penyusunan RPP, menyusun perangkap
pembelajaran dan pedoman awancara guru dan aktivitas belajar siswa, serta
menyusun format penilaian hasil belajar menulis teks prosedur siswa dan
menetapkan waktu pertemuan yaitu sebanyak 3 kali pertemuan, serta menetapkan
indicator keberhasilan pembelajaran yaitu 75%.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dan dianalisis sesuai
dengan teknik dan prosedur seperti yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya. Data yang diolah dan dianalisis adalah data skor mentah hasil tes
tentang kemampuan menulis teks prosedur, kemampuan menulis teks prosedur
pada aspek isi, struktur, kaidah penulisan, ciri kebahasaan. Adapun
29
langkahlangkah dalam menganalisis data, yaitu membuat daftar skor mentah,
membuat distribusi frekuensi dari skor mentah, membuat distribusi frekuensi dari
skor mentah, menghitung nilai kemampuan siswa, mencari kemampuan rata-rata
siswa dan membuat tabel klasifikasi kemampuan siswa.
tahap pelaksanaan dengan mengajar secara daring via aplikasi Whatsap
yang dimulai pada tanggal 27 Oktober 2020, tahap pengamatan yang dilakukan
oleh 2 orang pengamat, dan tahap refeleksi merupakan pernyataan-pernyataan
tentang hal-hal yang masih kurang untuk diperbaiki.
2. pelaksanaan Tindakan.
Tahap pelaksanaan sebanyak 3 kali pertemuan dengan mengajar secara
daring via aplikasi Whatsap yang dimulai pada tanggal 27 Oktober 2020, tahap
pengamatan yang dilakukan oleh 2 orang pengamat, dan tahap refeleksi
merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang masih kurang untuk
diperbaiki. Proses Pembelajaran menggunakan media video tutorial.
Proses pembelajaran melalui media video tutorial, terbagi menjadi tiga
kegiatan. Kegiatan pertama yaitu siswa kelas VII MTs Muhammadiyah
Maradekaya pada siklus pertama, yaitu memotivasi siswa berkaitan dengan materi
yang diajarkan, dan mengemukakan tujuan pembelajaran menulis teks prosedur.
Kegiatan inti yang dilakukan adalah guru menjelaskan materi pelajaran meliputi
pengertian teks prosedur, ciri-ciri teks prosedur dan struktur teks prosedur
kemudia memperlihatkan contoh video yang berkaitan dengan cara-cara membuat
sesuatu lalu menugaskan siswa untuk menulis teks prosedur melalui via Whatsapp
Grub. Kegiatan akhir, yaitu siswa dan guru membuat simpulan, melakukan
30
refleksi, dan mengemukakan materi yang akan diajarkan pada pertemuan
berikutnya.
3. Observasi
a. Hasil Observasi Peneliti
Aktivitas guru pada siklus I Pada tahap ini aktivitas guru diamati oleh seorang
guru bidang studi Bahasa. aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran menulis
teks prosedur pada umumnya sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Proses pembelajaran menulis teks prosedur melalui media video tutorial kelas VII
A, yaitu: guru menjelaskan materi secara singkat, jelas, dan sistematis, kemudian
mengelompokkan siswa secara kelompok memperhatikan aspek heterogen siswa,
dan mengarahkan siswa bekerja sama dalam kelompok untuk membaca teks.
Pada pertemuan 1 Berdasarkan hasil observasi tidak semua siswa aktif secara
keseluruhan serta kurang aktif memperhatikan penjelasan guru. Hasil observasi
mengajar guru melalui media video tutorial di kelas VII MTs Muhammadiyah
Maradekaya menunjukkan bahwa presentase aktivitas mengajar guru memperoleh
skor 45 dengan indikator keberhasilan 70% dan berada pada kategori cukup (C),
dengan demikian aktivitas mengajar guru belum mencapai indikator keberhasilan
yang ditentukan.
b. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
Untuk mengetahui tingkat kemampuan menulis teks prosedur aspek isi
siswa kelas VII A MTs Muhammadiyah Maradekaya dapat dilihat pada tabel 4.11
berikut ini.
31
Tabel 4.1 Tabel Klasifikasi Kemampuan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas
VII A MTs Muhammadiyah Maradekaya
Interval Kemampuan Menulis Teks
Prosedur
Frekuensi Persentase
85 – 100 Sangat mampu 0 00
75 – 84 Mampu 6 27,28
50 – 74 Cukup mampu 12 54,54
20 – 49 Kurang mampu 1 4,54
0 – 19 Tidak mampu 3 13,63
J u m l a h 22 100,00
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa yang memeroleh nilai
75 ke atas berjumlah 4 orang (27,28%), sedangkan siswa sampel yang memeroleh
nilai 70 ke bawah berjumlah 18 orang (72,72%) Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan menulis teks prosedur siswa kelas VII MTs Muhammadiyah
Maradekaya dikategorikan kurang mampu karena siswa yang memeroleh nilai 70
ke atas belum mencapai kriteria yang ditetapkan. Oleh karena itu, masih banyak
siswa yang kurang mampu dalam tes siklus 1 ini sehingga pembelajaran dapat
dilanjutkan pada siklus berikutnya.
4. Tahap Refleksi
Tahap Refleksi Refleksi adalah kegiatan untuk mengingat kembali semua
kegiatan dan hasil belajar pada tiap siklus untuk menyempurnakan pada siklus
berikutnya.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II ada beberapa hal yang harus
diperbaiki yaitu: Aktivitas Guru Aktivitas guru pada siklus II masih memiliki
kekurangan di antaranya adalah guru tidak menanyakan pembelajaran yang telah
32
dipelajari kepada siswa. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa selama kegiatan
pembelajaran pada siklus II juga masih memiliki kekurangan di antaranya adalah,
siswa tidak menjawab pembelajaran yang telah dipelajari karena guru tidak
menanyakan hal tersebut. Hasil Belajar Berdasarkan hasil tes pada siklus I dapat
diketahui bahwa masih ada siswa yang belum mencapai KKM dan belum
mencapai nilai ketuntasan secara klasikal. Oleh karena itu, peneliti harus
memperbaiki metode mengajar.
Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran, Kemampuan menulis teks
prosedur siswa rata-rata 54,54%. Nilai rata-rata tersebut belum mencapai standar
nilai 75 untuk kategori tuntas, bahkan terdapat 4,54% siswa yang memiliki
kemampuan menulis teks prosedur pada kategori kurang mampu, dan 13,63%
yang cukup mampu tetapi belum tuntas belajar. Hal ini menjadi masukan dalam
melakukan telaah terhadap kelemahan dalam proses pembelajaran sehingga
menjadi masukan dalam pelaksanaan pembelajaran menulis teks prosedur pada
siklus kedua.
Deskripsi Hasil Siklus Kedua
Kegiatan pada siklus kedua meliputi: perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, dan refleksi.
1. Perencanaan
Perencanaan pada siklus kedua dalam penelitian ini merupakan hasil
perbaikan pada siklus pertama. Perencanaan yang dilakukan untuk meningkatkan
hasil belajar menulis teks prosedur siswa kelas VIIA MTs Muhammadiyah
Maradekaya pada siklus pertama yaitu tahap perencanaan berupa penyusunan
33
RPP, menyusun perangkap pembelajaran dan pedoman wawancara guru dan
aktivitas belajar siswa, serta menyusun format penilaian hasil belajar menulis teks
prosedur siswa dan menetapkan waktu pertemuan yaitu sebanyak 3 kali
pertemuan, serta menetapkan indicator keberhasilan pembelajaran yaitu 75%.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dan dianalisis sesuai
dengan teknik dan prosedur seperti yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya. Data yang diolah dan dianalisis adalah data skor mentah hasil tes
tentang kemampuan menulis teks prosedur, kemampuan menulis teks prosedur
pada aspek isi, struktur, kaidah penulisan, ciri kebahasaan. Adapun
langkahlangkah dalam menganalisis data, yaitu membuat daftar skor mentah,
membuat distribusi frekuensi dari skor mentah, membuat distribusi frekuensi dari
skor mentah, menghitung nilai kemampuan siswa, mencari kemampuan rata-rata
siswa dan membuat tabel klasifikasi kemampuan siswa
tahap pelaksanaan dengan mengajar secara daring via aplikasi Whatsap
yang dimulai pada tanggal 27 Oktober 2020, tahap pengamatan yang dilakukan
oleh 2 orang pengamat, dan tahap refeleksi merupakan pernyataan-pernyataan
tentang hal-hal yang masih kurang untuk diperbaiki.
2. pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan Ada sebanyak 3 kali pertemuan dengan mengajar
secara daring via aplikasi Whatsap yang dimulai pada tanggal 27 Oktober 2020,
tahap pengamatan yang dilakukan oleh 2 orang pengamat, dan tahap refeleksi
merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang masih kurang untuk
diperbaiki. Proses Pembelajaran menggunakan media video tutorial
34
Proses pembelajaran melalui media video tutorial namun pada siklus
kedua menggunakan video yang berbeda, terbagi menjadi tiga kegiatan. Kegiatan
pertama yaitu siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Maradekaya pada siklus
pertama, yaitu memotivasi siswa berkaitan dengan materi yang diajarkan, dan
mengemukakan tujuan pembelajaran menulis teks prosedur. Kegiatan inti yang
dilakukan adalah guru menjelaskan materi pelajaran meliputi pengertian teks
prosedur, ciri-ciri teks prosedur dan struktur teks prosedur kemudia
memperlihatkan contoh video yang berkaitan dengan cara-cara membuat sesuatu
lalu menugaskan siswa untuk menulis teks prosedur melalui via Whatsapp Grub.
Kegiatan akhir, yaitu siswa dan guru membuat simpulan, melakukan refleksi, dan
mengemukakan materi yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya.
3. Observasi
Hasil Observasi Mengajar Guru
Aktivitas guru pada siklus I Pada tahap ini aktivitas guru diamati oleh seorang
guru bidang studi Bahasa. aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran menulis
teks prosedur pada umumnya sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Proses pembelajaran menulis teks prosedur melalui media video tutorial kelas VII,
yaitu: guru menjelaskan materi secara singkat, jelas, dan sistematis, kemudian
mengelompokkan siswa secara kelompok memperhatikan aspek heterogen siswa,
dan mengarahkan siswa bekerja sama dalam kelompok untuk membaca teks.
Pada pertemuan 1 Berdasarkan hasil observasi tidak semua siswa aktif secara
keseluruhan serta kurang aktif memperhatikan penjelasan guru. Hasil observasi
mengajar guru melalui mediavideo tutorial di kelas VII MTs Muhammadiyah
35
Maradekaya menunjukkan bahwa presentase aktivitas mengajar guru memperoleh
skor 45 dengan indikator keberhasilan 70% dan berada pada kategori cukup (C),
dengan demikian aktivitas mengajar guru belum mencapai indikator keberhasilan
yang ditentukan.
b. Data Hasil Belajar Siswa Siklus II
Untuk mengetahui tingkat kemampuan menulis teks prosedur pada aspek
isi siswa kelas VIIA MTs Muhammadiyah Maradekaya dapat dilihat pada tabel
4.2 berikut ini.
Tabel 4.2 Tabel Klasifikasi Kemampuan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas
VIIA MTs Muhammadiyah Maradekaya
Interval Kemampuan Menulis Teks
Prosedur
Frekuensi Persentase
85 – 100 Sangat mampu 8 36,36
75 – 84 Mampu 10 45,45
50 – 74 Cukup mampu 3 22,72
20 – 49 Kurang mampu 1 4,54
0 – 19 Tidak mampu - 0
J u m l a h 22 100,00
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa yang memeroleh nilai
75 ke atas berjumlah 4 orang (81,81%) sedangkan siswa sampel yang memeroleh
nilai 70 ke bawah berjumlah 18 orang (27,27%) Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan menulis teks prosedur siswa kelas VII MTs Muhammadiyah
Maradekaya dikategorikan mampu karena siswa yang memeroleh nilai 70 ke atas
sudah mencapai kriteria yang ditetapkan. Oleh karena itu, menggunakan media
video tutorial dapat meningkatkan hasil pembelajaran menulis teks prosedur
36
siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Maradekaya
4. Tahap Refleksi
Tahap Refleksi Refleksi adalah kegiatan untuk mengingat kembali semua
kegiatan dan hasil belajar pada tiap siklus untuk menyempurnakan pada siklus
berikutnya.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II ada beberapa hal yang harus
diperbaiki yaitu: Aktivitas Guru Aktivitas guru pada siklus II masih memiliki
kekurangan di antaranya adalah guru tidak menanyakan pembelajaran yang telah
dipelajari kepada siswa. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa selama kegiatan
pembelajaran pada siklus II juga masih memiliki kekurangan di antaranya adalah,
siswa tidak menjawab pembelajaran yang telah dipelajari karena guru tidak
menanyakan hal tersebut. Hasil Belajar Berdasarkan hasil tes pada siklus I dapat
diketahui bahwa masih ada siswa yang belum mencapai KKM dan belum
mencapai nilai ketuntasan secara klasikal. Oleh karena itu, peneliti harus
melanjutkan pembelajaran pada siklus III untuk memperbaiki kekurangan-
kekurangan pada siklus II.
B. Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang
dimaksudkan untuk mendeskrpsikan kemampuan siswa menulis teks
prosedursecara kuantitatif siswa kelas VIIA MTs Muhammadiyah Maradekaya.
Dalam menyusun teks prosedur ditemukan masih banyak siswa yang kekurangan
dalam segi struktur teks prosedur, namun hampir seluruh siswa menggunakan
37
keempat struktur teks yakni isi, struktur, kaidah penulisan, dan ciri kebahasaan.
Hal ini sejalan dengan Priyatni (2014: 87) mengungkapkan struktur teks prosedur
terbagi atas 4 bagian yakni judul, dapat berupa nama/benda sesuatuyang hendak
dibuat/dilakukan. Tujuan, dapat berupa pernyataan yang menyatakan tujuan
penulisan. Bahan dan alat, dapat berupa daftar rincian. Tahapan, berupa tahapan
yang ditunjukkan dengan penomoran, kata yang menunjukkan urutan, kata yang
menunjukkan perintah.
Data hasil tes yang telah diberikan kepada 22 siswa sampel juga telah
diolah untuk mendapatkan perolehan nilai yang dijadikan acuan untuk mengetahui
kemampuan menulis teks prosedur siswa kelas VIIA MTs Muhammadiyah
Maradekaya. Dari hasil olah data secara keseluruhan ditemukan bahwa siswa yang
mampu dalam menulis teks prosedur berjumlah 18 orang dari 22 siswa (81,81%)
dan siswa yang tidak mampu dalam menulis teks prosedur berjumlah 4 orang
(18,18%).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa siswa kelas VII MTs
Muhammadiyah Maradekaya mampu meningkatkan hasil belajar menulis teks
prosedur menggunakan media video tutorial karena jumlah siswa mancapai
81,81% siswa yang memeroleh nilai 70-100.
38
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan disimpulkan bahwa media video
tutorial dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas VIIA MTs Muhammadiyah
Maradekaya dalam menulis teks prosedur.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dan pembahasan penilitian
tindakan kelas ini penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan
keterampilan menulis teks prosedur siswa kelas VIIA MTs Muhammadiyah
Maradekaya setelah dilakukan penelitian keterampilan menulis teks prosedur
dengan video tutorial dapat diketahui dari hasil siklus I tidak ada subjek yang
berada pada kategori sangat mampu, hanya pada kategori mampu sebesar 8 subjek
atau 40,90 persen dan 8 subjek pada kategori cukup mampu atau 36,36 persen,
meningkat pada siklus II yaitu sebanyak 8 subjek berada pada kategori sangat
mampu atau 18,18 persen dan 10 subjek pada kategori mampu atau 77,27 persen.
Dari siklus I ke siklus II meningkat sebanyak 40,91 persen. Dari data tersebut
membuktikan bahwa dengan menggunakan media animasi kartun dapat
meningkatkan keterampilan menulis teks prosedursiswa kelas VII MTs
Muhammadiyah Maradekaya.
B. Saran
1. Guru bahasa dan sastra indonesia hendaknya menggunakan media animasi
kartun sebagai salah satu alternatif media dan metode dalam membelajarkan
keterampilan menulis teks prosedur. Terbukti dengan menggunakan media
39
video tutorial dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks
prosedur. Selain itu media ini juga dapat menumbuhkan minat serta ketertaikan
siswa dalam proses pembelajaran bahasa khususnya pada pembelajaran
menulis teks prosedur
2. Para peneliti yang sedang melakukan penelitian mengenai keterampilan
menulis teks prosedur hendaknya termotivasi dalam melengkapi penelitian ini
dengan menggunakan metode ataupun media yang lain untuk meningkatkan
keterampilan menulis teks prosedur.
40
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2010. Penelitian `Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: raja Grafindo Persada.
Burhan. 2017. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Drama dengan
Menggunakan Media Video pada Siswa kelas XI A SMA
Muhammadiyah 1 Semarang. (online) (https://lib.unnes.ac.id).
Diunduh Tanggal 26 November 2019.
Fauzi. 2017. Kedudukan Pembelajaran Menulis Naskah Drama Dalam Kurikulim
2013 pada Siswa Kelas XI SMK. (online) (https://lib.unnes.ac.id).
Diunduh Tanggal 25 November 2019.
Hamzah.2012. Penggunaan Media Video Terhadap Aktifitas dan Hasil Belajar
Siswa pada Materi Pokok Organ Pencernaan Manusia pada Siswa
Kelas V SD Negeri 1 Gumukrejo. (Online). Https://lib.unnes.ac.id).
diunduh tanggal 25 November 2019.
Intan. 2008. Keterampilan Menulis Teks Drama Menggunakan Media Komik
Strip Melalui Teknik Pemodelan pada Siswa Kelas VIII B SMP
Negeri 5 Sragen.(online). (http://repository.unpas.ac.id)Diunduh
Tanggal 25 November 2019.
Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Kunandar. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Grafindo Persada
Mulyana, 2005: 9. Peningkatan menulis Pidato melalui metode Braimstorming
pada siswa kelas VIII Mts Muhammadiyah 2 Tanggul. (online).
(http://enpritis.walisongo.ac.id). Diunduh Tanggal 26 November 2019.
Mawarni, Rosdiana. 2012. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Prosedur
Melalui Media Audio Siswa Kelas VII SMP Pencar 2 Sleman.
(Online). (http://repository.unpas.ac.id). Diunduh tanggal 26
November 2019.
Parera. 2007. Peningkatan Keterampilan Menulis Prosedur dengan media Tabel
pada Siswa Kelas VII B SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. (Online).
(http://enpritis.uny.ac.id). Diunduh tanggal 27 November 2019.
Sri. 2017. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Drama dengan Menggunakan
Media Gambar pada Siswa Kelas XIIIA SMA Muhammadiah 1
Semarang. Diunduh Tanggal 25 November 2019.
41
Soeparno. 2017. Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama
Menggunakan Strategi Sinektik (Model Gordon) Dengan Media
Gambar Komik Siswa Kelas VIII Smp Negeri 2 Nalumsari Kabupaten
Jepara. (online). (http://repository.unpas.ac.id). Diunduh Tanggal 25
November 2019.
Susparni. 2017. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Drama Melalui Teknik
Pemberian Tugas dengan Media Teks Lagu Siswa Kelas VIII A SMP
Negeri I Bumijawa Tegal Tahun Ajaran 2016/2017. (online).
(http://enpritis.walisongo.ac.id). Diunduh Tanggal 25 November 2019.
Tarigan. Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Waluyo. 2017. Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Menggunakan
Strategi Sinektik (Model Gordon) Dengan Media Gambar Komik
Siswa Kelas VIII Smp Negeri 2 Nalumsari Kabupaten Jepara.
(online). (http://enpritis.uny.ac.id) Diunduh Tanggal 25 November
2019. Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Makassar. (Skripsi).
Universitas Negeri makassar
Widjono. 2007. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks prosedur Melalui
Metode Problem based Introduction pad
Yunistia. 2016. Penggunaan Media Video Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Pokok Organ Pencernaan Manusia. (online).
(http://digilib.unila.ac.id) Diunduh Tanggal 25 November 2019.
42
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MTs. Muhammadiyah Maradekaya
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII / Ganjil
Materi Pokok : Teks Prosedur
Alokasi Waktu : 4 x JP
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
• Menentukan ciri umum teks prosedur pada teks yang dibaca/didengar.
• Mendaftar kata/kalimat sebagai ciri teks prosedur pada teks yang
dibaca/didengar.
• Menentukan jenis teks prosedur pada teks yang dibaca/didengar.
• Meringkas urutan isi teks prosedur
• Menjawab pertanyaan isi teks prosedur
• Mendemonstrasikan cara melakukan suatu pekerjaan dari simpulan teks yang
didengar
B. Media Pembelajaran, Alat dan Sumber Belajar
• Media : STUDYSASTER merupakan sebuah inovasi berupa model
pembelajaran untuk mengintegrasikan pendidikan dalam kegiatan belajar
mengajar, dengan tujuan meningkatkan minat siswa belajar.
• Sumber belajar : Buku Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum 2013 Revisi
2017, Kemendikbud
C. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.
43
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat) dengan mempelajari materi :
Teks Prosedur Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,
Kegiatan Inti Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Teks Prosedur dengan cara melihat, mengamati, membaca melalui tayangan yang di tampilkan.
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar khususnya pada materi Teks Prosedur
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Teks Prosedur
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Teks Prosedur Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
Penutup
• Guru bersama peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
• Guru memberikan penguatan terhadap materi yang sudah dipelajari dengan memberikan
penugasan dan menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya, serta diakhiri salam
penutup. D. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Sikap: Observasi dalam proses pembelajaran
2. Penilaian Pengetahuan: Tes lesan dan tes tulis bentuk uraian
3. Penilaian Keterampilan: Praktek
Bontocinde,
Juli 2020
Mengetahui
Kepala Madrasah Guru Mata
Pelajaran
Darmawati, S.Ag.,M.Pd Yulianti, S.Pd
Nip. 19710605 200604 2 040
44
LAMPIRAN
1. Penilaian Pengetahuan Teknik : Tes tulis dan penugasan.
Bentuk : Isian dan tugas yang dikerjakan secara individu.
Indikator Soal :
Disajikan teks prosedur.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Apa tujuan teks prosedur? 2. Sebutkan 3 ciri teks prosedur dari segi isinya? 3. Sebutkan ciri-ciri bahasa yang digunakan dalam teks prosedur? 4. Berdasarkan tujuannya teks prosedur dibagi menjadi tiga jenis yaitu …..
Kunci jawaban
1. Tujuan teks prosedur menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan agar pembaca / pemirsa dapat secara tepat dan akurat mengikuti sebuah proses membuat sesuatu, melakukan suatu pekerjaan, atau menggunakan suatu alat.
2. Ciri teks prosedur dari segi isinya ada tiga: (a) panduan langkah-langkah yang harus dilakukan, (b) aturan atau batasan dalam hal bahan/ kegiatan dalam melakukan kegiatan, (c) isi kegiatan yang dilakukan secara urut (kalau tidak urut disebut tips).
3. Ciri bahasa yang digunakan (a) kalimat perintah karena pada teks prosedur pembaca berfokus untuk melakukan suatu kegiatan, (b) Selain kalimat perintah juga diberikan saran, dan larangan agar diperoleh hasil maksimal pada waktu menggunakan, membuat, (c) penggunaan kata dengan ukuran akurat ( ¼ tepung, 5 buah rimpang kunyit), (d) menggunakan kelompok kalimat dengan batasan yang jelas (rebus hingga menjadi bubur, lipat bagian ujung kanan sehingga membentuk segitiga sama kaki).
4. Berdasarkan tujuannya teks prosedur dibagi menjadi tiga jenis yaitu (a) teks prosedur untuk memandu cara menggunakan/ memainkan suatu alat (cara memainkan suatu alat musik, cara menggunakan alat, (b) teks prosedur untuk memandu cara membuat (ada bahan, cara, dan langkah), dan (c) teks prosedur untuk memandu cara melakukan sebuah kegiatan (cara menari, cara melakukan senam)
2. Penilaian Keterampilan
Kegiatan
1. Tulislah ringkasan urutan langkah membuat batik tulis pada teks 1 dengan bahasamu sendiri!
45
2. Tulislah ringkasan langkah mencuci tangan pada teks 2 dengan bahasamu sendiri!
3. Simpulkan saran apa saja yang dikemukakan penulis agar mencapai hasil maksimal dalam membuat batik tulis! Buktikan jawabanmu dengan kata/ kalimat pada teks!
4. Simpulkan saran apa saja yang dikemukakan penulis agar mencapai hasil maksimal dalam melakukan cuci tangan! Buktikan jawabanmu dengan kata/ kalimat pada teks!
5. Tulislah simpulan langkah gerakan tari poco-poco dengan bahasa sendiri kemudian peragakan secara kelompok di depan kelas!
6. Peragakan tari poco-poco sesuai dengan teks prosedur yang kamu pahami. 7. Lakukan secara berkelompok! Kesesuaian langkah, kekompakan, dan
ketepatan gerakan menjadi unsur yang dinilai pada peragaanmu.
3. Pembelajaran Remedial
Aktivitas kegiatan pembelajaran remedial dapat berupa: pembelajaran ulang,
bimbingan perorangan, belajar kelompok atau tutor sebaya dengan
merumuskan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta
didik, alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.
4. Pembelajaran Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dirumuskan sesuai dengan karakteristik
peserta didik, alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.
Rubrik penilaian pengetahuan
No. Uraian Skor
1. Jawabanbenarlengkap 5
2. Menjawab 3 ciri-ciriteksprosedur 3
3. Menjawab 4 tujuanteksprosedur 4
Jumlah 12
Nilai= ∑skor X 100
12
46
Rubrik penilaian keterampilan
No. Uraian Skor
1. Jawaban lengkap dan benar 1-5
2. Jawaban benar dan lengkap 1-7
3. Jawaban benar dan lengkap 1-8
4. Jawaban benar dan lengkap 1-8
5. Jawaban benar dan lengkap 1-7
6. Memperagakantari poco-poco
Gerakan sesuai dengan teks prosedur
1-5
7 Keseuian langkah dengan musik 1-8
8 Gerakan luwes 1-7
9 Pandangan mata kedepan 1-5
Nilai= ∑skor X 100
45
45
48
49