Download - Pengelasan (Welding Overview)
Page 1 of 8
Pengelasan ( Welding )
Tahukah anda bahwa pengelasan ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan ?
Iya sih,… garis besarnya memang proses penyambungan besi dengan menggunakan panas, tetapi ketika didalami
ternyata merupakan cabang teknologi yang cukup dalam dan sangat menarik.
1. kebutuhan rumah tangga , konstruksi sampai dengan industri
2. Teknologi konventional sampai dengan robotik
3. Peralatan sederhana, portable sampai dengan kompleks
4. Lokasi pengerjaan yang nyaman sampai dengan berbahaya
www.atmi.a
c.id
Page 2 of 8
A. Persiapan :
1. Pengetahuan tentang bahan / material
setiap jenis logam memiliki struktur yang berbeda, karena itu sifat tiap jenis logam pun berbeda satu dengan yang
lainnya. Hal ini sangat mempengaruhi metode proses pengelasan itu sendiri.
2. Standar Keselamatan Kerja
3. Alat bantu kerja
www.atmi.a
c.id
Page 3 of 8
B. Pengetahuan Dasar
1. Simbol dan contoh penggunaan
Mutlak diperlukan kalau mau menekuni bidang ini secara profesional, karena bahasa perintah pengelasan yang
tertuang pada gambar ya seperti ini. Analoginya : membaca bagi pelajar atau baca not (angka/balok) bagi musisi
2. Jenis Pengelasan
www.atmi.a
c.id
Page 4 of 8
C. Beberapa contoh jenis pengelasan
1. Las Asetilen Oxy Acetylene ( OAW – Oxy Acetylene Welding)
Las gas, yang dilapangan lebih dikenal dengan istilah las karbit, adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan
pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Gas yang digunakan adalah
campuran dari gas Oksigen (O2) dan gas lain sebagai gas bahan bakar (fuel gas). Gas bahan bakar yang paling
popular dan paling banyak digunakan dibengkel‐bengkel adalah gas Asetilen ( dari kata “acetylene”, dan memiliki
rumus kimia C2H2 ).
Nyala api dari hasil reaksi gas Oksigen dan gas bahan bakar tidak hanya dimanfaatkan untuk keperluan mengelas saja. Lebih dari itu, nyala api dapat dimanfaatkan untuk keperluan lainnya, seperti : a) Operasi brazing ( flame brazing ) Yang dimaksud dengan brazing disini ada lah proses penyambungan tanpa mencairkan logam induk ( material yang disambung) hanya logam pengisi saja. Misalnya saja proses penyambungan pelat baja yang menggunakan kawat las dari kuningan. Ingat bahwa titik cair Baja ( ± 1550 °C) lebih tinggi dari kuningan ( sekitar 1080°C). dengan perbedaan titik car itu, proses brazing, akan lebih mudah dilaksanakan daripada proses pengelasan. b) Operasi pemotongan logam ( flame cutting ) Pemotongan pelat logam dengan nyala api ini dilakukan dengan memberikan suplai gas Oksigen berlebih. Pemberian gas Oksigen lebih, dapat diatur pada torch yang memang dibuat untuk keperluan memotong.
www.atmi.a
c.id
Page 5 of 8
c) Operasi perluasan / pencukilan (flame gauging)
Retak/cacat pada material sebelum ditambal kembali dengan pengelasan, terlebih dahulu dicukil atau diperluas
agar bisa diisi kembali dengan logam las.
d) Operasi pelurusan (flame straightening)
Operasi pelurusan dilaksanakan dengan memberikan panas pada komponen dengan bentuk pola pemanasan
tertentu.
www.atmi.a
c.id
Page 6 of 8
2. Las Listrik memakai elektroda ( SMAW ‐ Shielded Metal Arc Welding)
Jenis pengelasan ini termasuk jenis las listrik dengan elektroda sekaligus sebagai filler metal, sering disebut
“consumable electrode”. Panas las dihasilkan oleh busur listrik yang terbentuk diantara elektroda berpelindung
flux dengan benda kerja. Elektroda (filler metal) dibungkus oleh material pembungkus yang terdiri dari 2 bagian
yaitu bagian inti yang terbuat dari baja yang berfungsi sebagai bahan pengisi (filler) dan bahan pembungkus yang
disebut fluks.
SMAW banyak digunakan untuk mengelas logam‐logam ferrous dan non ferrous, termasuk carbon steel, low alloy
steel, stainless steel, nickel steel, cast iron, dan paduan tembaga. Bisa juga untuk mengelas pipa‐pipa refinery
hingga pipelines, bahkan mengelas di bawah laut .
Klasifikasi Elektroda menurut AWS (American Welding Society)
misalnya :
E 70 1 8
E : elektroda, bisa carbon steel atau low‐alloy steel
70 : kekuatan sambungan las sebelum dilakukan treatment selanjutnya. Pada contoh ini, 70 kpsi.
1 : posisi pengelasan. Ada 4 posisi pengelasan : flat, horizontal, vertical, overhead. 1: all, 2: flat and horizontal, 3 :
flat only.
8 : tipe pelapis. Ada 8 tipe pelapis; 0 : cellulosic; 1 : cellulosic + Ca and K; 2 : Titania; 3 : High titania‐potassium; 4 :
titania + iron powder; 5 : low hydrogen (lime); 6 : low hydrogen + potassium; 7 : cellulosic + iron powder; 8 :
low hydrogen + iron powder.
www.atmi.a
c.id
Page 7 of 8
3. Las Gas
(GMAW ‐ Gas Metal Arc Welding)
MIG ‐ Metal Inert Gas
MAG ‐ Metal Active Gas
Proses pengelasan dimana sumber panas berasal dari busur listrik antara elektroda yang sekaligus berfungsi
sebagai logam pengisi (filler) dan logam yang dilas. Pengelasan MIG (metal inert gas) dan MAG (metal active gas)
secara luas digunakan setiap kali dibutuhkan peleburan / penyatuan logam dengan kecepatan tinggi dan sedang.
Kedua teknik ini menggunakan arus DC.
Pengelasan MIG, gasnya adalah gas inert : argon atau campuran argon‐helium. Pengelasan MAG menggunakan
campuran argon dengan gas aktif seperti oksigen, CO atau keduanya sebagai pelindung busur dan logam cair.
Model pengelasan ini hampir tidak terjadi perubahan bentuk (distorsi) dengan teknik‐teknik sambungan tertentu.
Cocok untuk sambungan baja ringan, stainless steel dan aluminium.
www.atmi.a
c.id
Page 8 of 8
( GTAW – Gas Tungsten Arc Welding)
TIG ‐ Tungsten Inert Gas
Pengelasan TIG (tungsten inert gas) adalah teknik pengelasan berkualitas tinggi dengan kecepatan peleburan /
penyatuan yang rendah. busur listrik terjadi antara elektroda tungsten dan material yang dikerjakan, elektrodanya
tidak meleleh, jadi hanya berfungsi sebagai pembawa dan penghantar arus.
Untuk pekerjaan lembaran logam yang tipis, pengelasan TIG dapat digunakan tanpa filler / logam pengisi. Untuk
yang lebih tebal atau ketebalan yang bervariasi, digunakan filler dalam bentuk kawat batangan atau kawat
gulungan.
Gas pelindung biasanya, menggunakan argon, atau menggunakan campuran baik argon dan helium atau argon dan
hidrogen.
Proses ini menghasilkan lasan rapi dan kecil tapi karena kecepatan yang lambat maka kemungkinan terjadi
perubahan bentuk / distorsi lebih besar. Penggunaan secara umum pada berbagai campuran bahan alumunium
dan stainless steel yang mengutamakan kualitas.
Hmmm,.. sekelumit sajian dari sekian banyak hal yang bisa digali dari dunia pengelasan. Tapi sampai di sini dulu
ya,.. Semoga ber manfaat dan dilanjut next time . :P
By : H4n
Sumber : ATMI dan google
www.atmi.a
c.id