Download - PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DALAM …
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DALAM
PEMBELAJARAN TEMATIK PADA MASA PANDEMI
COVID-19 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 23/X
MUARA SABAK TIMUR
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S1) dalam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Winda Sasmita
NIM. 204172747
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021
iii
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat. Jl Jambi-Ma Bulian KM 16 Simp. Sungai Duren Kab.
Muaro Jambi 36365
NOTA DINAS
Kode
Dokumen
Kode Formulir Berlaku
Tgl
No
Revisi
Tgl
Revisi
Halam
an
In.08-PS-
05
In.08-FM-PS-
05-01
R-0 - 1 dari1
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah membaca, meneliti memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudari:
Nama : Winda Sasmita
NIM : 204172747
Judul Skripsi : “Pengaruh Teknologi Informasi Dalam
Pembelajaran Tematik Pada Masa Pandemi Covid-
19 Di Sekolah Dasar Negeri 23/X Muara Sabak
Timur”
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam dunia pendidikan Guru Kelas
Madrasah Ibtidaiyah.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudari di atas
dapat segera dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, Mei 2021
Mengetahui
Pembimbing I
Dr. H. M. Syahran Jailani, M.Pd
NIP. 196908181996031002
iv
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat. Jl Jambi-Ma Bulian KM 16 Simp. Sungai Duren Kab.
Muaro Jambi 36365
NOTA DINAS
Kode
Dokumen
Kode Formulir Berlaku
Tgl
No
Revisi
Tgl
Revisi
Halaman
In.08-PS-
05
In.08-FM-PS-
05-01
R-0 - 1 dari1
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah membaca, meneliti memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudari:
Nama : Winda Sasmita
NIM : 204172747
Judul Skripsi : “Pengaruh Teknologi Informasi Dalam
Pembelajaran Tematik Pada Masa Pandemi Covid-
19 Di Sekolah Dasar Negeri 23/X Muara Sabak
Timur”
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam dunia pendidikan Guru Kelas
Madrasah Ibtidaiyah.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudari di atas
dapat segera dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, Mei 2021
Mengetahui
Pembimbing II
Dr. A.A. Musyaffa, M.Pd.I
NIP. 197706022009021004
v
vi
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakulatas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya
saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan
hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
Jambi, Mei 2021
Winda Sasmita
NIM.204172747
iv
PERSEMBAHAN
Rasa syukur Alhamdulillah ku ucapkan kepada Allah SWT yang maha Agung
pemilik segalanya, tak lupa sholawat untuk baginda Rasulullah Saw semoga ku
mendapat syafaatnya di yaumul akhir. Aamiin
Ku persembahkan skripsi ku ini terutama kepada kedua orang tuaku tercinta yaitu,
Ibundaku tercinta Suyatmi terimakasih telah melahirkan, membesarkan,
merawatku dan mencurahkan kasih sayangmu, hingga saat ini tak dapat ku balas
dengan segala yang ku punya saat ini dan Terimakasih untuk Ayahandaku
Tarmizi yang telah mencurahkan kasih sayangmu padaku dan telah bekerja keras
untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anakmu. Untukmu adik
perempuanku Nova Liza Arsita terimakasih telah menjadi penyemangat dalam
hidupku untuk mengejar impianku . Semoga Allah melimpahkan Rahmat-Nya
kepada kalian.
Terimakasih untuk seluruh keluarga besarku yang telah membantu dan
mendukungku yang tidak dapat disebutkan satu-persatu semoga Allah
mempermudah segala urusan kalian semua. Aamiin
Jambi, Mei 2021
Winda Sasmita
NIM. 204172747
v
v
MOTTO HIDUP
ن إنهۥ بكل حم ت ويقبضن ما يمسكهن إل ٱلرف أولم يروا إلى ٱلطير فىقهم ص
شىء بصير
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan
dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di
udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala
sesuatu”. (Q.S al-Mulk ayat 19)
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha’Alim,
atas Iradahnya hingga skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam atas Nabi
SAW pembawa risalah pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat akademik
guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan di UIN STS Jambi. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada yang
terhormat:
1. Prof. Dr. H. Su’aidi, MA., Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
2. Dr. Rofiqoh Ferawati,SE., M. El selaku Wakil Rektor 1, Dr. As’ad Isma, M.Pd
selaku Wakil Rektor II, dan Dr. Bahrul Ulum, S. Ag., MA selaku Wakil Rektor
II UIN Sulthan Thaha Saifuddin.
3. Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
4. Dr. Risnita, M.Pd selaku Wakil Dekan I, Dr. Najmul Hayat, M.Pd.I selaku
Wakil Dekan II, dan Dr. Yusria, S. Ag. M. Ag selaku Wakil Dekan III
5. Ibu Ikhtiati, M.Pd dan Ibu Nasya Siregar, M.Pd.I selaku Kaprodi dan Sekprodi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
6. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
7. Bapak Dr. H. M. Syahran Jailani, M.Pd dan Bapak Dr. A.A Musyaffa, M.Pd.I
selaku Pembimbing I dan Pembimbing II, yang sudi meluangkan waktu untuk
mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak Raden Abdul Kadir, S.Pd. selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 23/X
Muara Sabak, yang telah memberikan kepada penulis dalam memperoleh data
dilapangan dan para staf Guru dan TU
9. Teman-teman yang telah memotivasi.
vii
ABSTRAK
Nama : Winda Sasmita
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : Pengaruh Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran Tematik
Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Sekolah Dasar Negeri 23/X
Muara Sabak Timur
Skripsi ini membahas tentang Pengaruh Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran
Tematik Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Sekolah Dasar Negeri 23/X Muara
Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode survey dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Subyek
penelitian ini adalah siswa dan orang tua di Sekolah Dasar Negeri 23/X Muara
Sabak Timur. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik Non
Probality yaitu sampel jenuh yang sering disebut dengan total sampling.
Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau kuisoner
yang disebarkan kepada responden melalui link google form yang berjumlah 50
orang. Metode analisis data yang digunakan adalah Regresi Linear Sederhana.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1). Berdasarkan hasil data tentang
pemanfaatan teknologi informasi di Sekolah Dasar Negeri 23/X Muara Sabak
Timur menunjukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dalam kategori tinggi
sebanyak 1 responden (2%) kategori sedang sebanyak 47 responden (94%) dan
kategori kurang sebanyak 2 responden (4%) . 2). Berdasarkan hasil data
pembelajaran Tematik dalam kategori tinggi 1 siswa ( 2%) dan kategori sedang
sebanyak 40 siswa (80%) . 3). Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi
sederhana yang menyatakan bahwa Fhitung lebih besar daripada Ftabel (Fhitung > Ftabel
) dengan nilai Fhitung = 47,9999999939 dan Ftabel = 1,67722. sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesa alternative (Ha) penelitian ini dapat diterima dan
hipotesa nol (H0) penelitian ditolak. Kemudian diperoleh koefisien determinasi
(R2) sebesar 99,00%.
Kata Kunci : Pengaruh Teknologi Informasi, pembelajaran Tematik
viii
ABSTRACT
Name : Winda Sasmita
Department : Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education
Title : Influence of Information Technology in Thematic Learning
During the Covid-19 Pandemic at 23 / X State Elementary
Schools in Muara Sabak Timur
This thesis discusses the influence of Information Technology in Thematic
Learning during the Covid-19 Pandemic at 23 / X State Elementary School Muara
Sabak Timur, Tanjung Jabung Timur Regency. The research method used is a
survey method with a descriptive quantitative approach. The subjects of this study
were students and parents at the 23 / X State Elementary School in Muara Sabak
Timur. The sampling technique in this study is the Non Probality technique,
namely saturated samples which are often referred to as total sampling.
Meanwhile, the data collection technique used was a questionnaire or
questionnaire that was distributed to respondents via the google form link,
amounting to 50 people. The data analysis method used is Simple Linear
Regression.
The results showed that: 1). Based on the results of data on the use of information
technology in the State Elementary School 23 / X Muara Sabak Timur, it shows
that the use of information technology in the high category is 1 respondent (2%),
the medium category is 47 respondents (94%) and the less category is 2
respondents (4%). ). 2). Based on the results of thematic learning data in the high
category 1 student (2%) and the medium category as many as 40 students (80%).
3). Based on the results of the calculation of simple regression analysis which
states that Fcount is greater than Ftable (Fcount> Ftable) with Fcount =
47,99999999639 and Ftable = 1.67722. So it can be concluded that the
alternative hypothesis (Ha) of this study can be accepted and the null hypothesis
(H0) is rejected. Then the coefficient of determination (R2) is 99.00%.
Keywords: Influence of Information Technology, Thematic learning
ix
DAFTAR ISI
NOTA DINAS 1 ............................................................................................. i
NOTA DINAS 2 ............................................................................................ ii
PERNYATAAN ORISINIL ....................................................................... iii
PERSEMBAHAN ........................................................................................ iv
MOTTO ........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
ABSTRACK .............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 5
D. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6
BAB II Landasan Teori ............................................................................... 7
A. Deskripsi Teori ................................................................................... 7
1. Pengaruh Teknologi Informasi ..................................................... 7
a. Pengertian Teknologi Informasi ............................................. 7
b. Kelebihan Dan Kekurangan Teknologi Informasi ................. 9
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran ............. 9
3. Pengertian Pembelajaran ............................................................ 14
4. Pembelajaran Tematik ................................................................ 17
5. Pengertian Pembelajaran Daring ................................................ 18
B. Penelitian Yang Releven .................................................................. 20
x
C. Kerangka Berpikir ............................................................................ 21
D. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 23
A. Pendekatan dan Desain Penelitian ................................................... 23
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 23
C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 24
D. Alat dan Teknik Pengumpulan data ................................................. 24
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ......................................... 26
F. Instrumen Penelitian......................................................................... 26
G. Teknik analisis Data ......................................................................... 27
H. Jadwal Penelitian .............................................................................. 33
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................... 34
A. Data Umum Sekolah ........................................................................ 34
B. Deskripsi Data .................................................................................. 40
C. Analisis Data .................................................................................... 53
D. Analisis Data Tentang Pengaruh Teknologi Informasi .................... 50
E. Pembahasan ...................................................................................... 53
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 57
A. Kesimpulan ...................................................................................... 57
B. Saran ................................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 59
LAMPIRAN ................................................................................................ 61
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tingkat Pengaruh Teknologi Informasi ....................................... 28
Tabel 3.2 Tabel Anova ................................................................................. 31
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian.......................................................................... 33
Tabel 4.1 Jumlah Pegawai SDN 23/X Muara Sabak Ilir ............................. 35
Tabel 4.2 Banyak Siswa ............................................................................... 36
Tabel 4.3 Pembelajaran Menggunakan Media Teknologi Informasi
(Hp,Laptop) Dalam Pembelajaran Tematik Secara Daring ......... 38
Tabel 4.4 Alat Teknologi Informasi (Hp,Laptop) Membantu Proses
Pembelajaran Tematik Secara Daring ......................................... 39
Tabel 4.5 Alat Teknologi Informasi (Hp,Laptop) Mempermudah
Siswa Memahami Materi Pembelajaran ................................... 39
Tabel 4.6 Penggunaan Alat Teknologi Informasi (Hp,Laptop) dalam
Penggunaannya Membutuhkan Waktu Yang Lama .................. 40
Tabel 4.7 Materi Yang Diberikan OLEH Guru Kepada Siswa Sesuai
Dengan Materi Pembelajaran .................................................... 41
Tabel 4.8 Pembelajaran Tematik Secara Daring Mempengaruhi Sikap
Siswa Selama Pembelajaran Berlangsung................................. 42
Tabel 4.9 Pemahaman Materi Disampaikan Oleh Guru Melalui
Pembelajaran Daring Mudah Dipahami .................................... 43
Tabel 4.10 Terdapat Kendala Dalam Pembelajaran Tematik
Secara Daring ............................................................................ 43
Tabel 4.11 Perlu Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran
Secara Daring ............................................................................ 44
Tabel 4.12 Perhitungan Mean Pemanfaatan Teknologi Informasi............... 46
Tabel 4.13 Perhitungan Standar Deviasi Pemanfaatan
Teknologi Informasi .................................................................. 46
Tabel 4.14 Penggolongan Pemanfaatan Teknologi Informasi ..................... 47
Tabel 4.15 Perhitungan Mean Pembelajaran Tematik ................................. 48
Tabel 4.16 Perhitungan Standar Deviasi Pembelajaran Tematik ................. 49
Tabel 4.17 Penggolongan Pembelajaran Tematik ........................................ 50
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 ................................................................................................... 38
Gambar 4.2 ................................................................................................... 41
Gambar 4.3 ................................................................................................... 55
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 .................................................................................................. 66
Lampiran 2 ................................................................................................... 69
Lampiran 3 ................................................................................................... 72
Lampiran 4 .................................................................................................. 75
Lampiran 5 ................................................................................................... 77
Lampiran 6 ................................................................................................... 78
Lampiran 7 ................................................................................................... 80
Lampiran 8 .................................................................................................. 81
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi
peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan
lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan
dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat
dalam kehidupan masyarakat, pengajaran bertugas mengarahkan proses
ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang
diinginkan.(Oemar Hamalik, 2014:3)
Menurut Hasan Langgulung (dalam Jailani. 2014) mengatakan
tugas dan fungsi pendidikan untuk menjawab nilai-nilai harkat dan
martabat manusia melalui potensi fitrah. Pendidikan berkewajiban
membimbing, mengarah manusia kearah kesempurnaan harkat dan
martabat kemanusiaan (Jailani. 2014. Vol.21 : 8)
Pendidikan juga memiliki arti usaha sadar yang dilakukan
masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan
atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang
hayat untuk mempersiapkan peserta didik untuk dapat memainkan
peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat pada masa yang
akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar
terprogram dalam bentuk Pendidikan formal, non formal, dan informal di
sekolah dan luar sekolah yang berlangsung seumur hidup, bertujuan
untuk mengoptimalisasi kemampuan-kemampuan individu.(Abdul Kadir,
2014:60)
“Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menegaskan bahwa pendidikan pada dasarnya merupakan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
2
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.”
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal, secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan, yaitu
lingkungan, yakni lingkungan pendidikan yang menyediakan berbagai
kegiatan belajar. Dengan berbagai kesempatan belajar itu, pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong ke pencapaian
tujuan yang dicita-citakan. Lingkungan tersebut disusun dan ditata
dalam suatu kurikulum, yang pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk
proses pembelajaran. (Oemar Hamalik, 2014:3)
Proses pembelajaran biasanya dilakukan di sekolah-sekolah
formal dengan cara tatap muka dan terjadinya interaksi antara guru dan
para siswa. Pembelajaran ini mengarahkan agar terdapat perubahan
secara baik dan terencana, baik itu dalam aspek pengetahuan,
keterampilan maupun sikap siswa, proses pembelajaran tersebut dapat
berjalan di pengaruhi oleh faktor lingkungan, yang terdiri atas
Siswa/Murid, Guru, Staf TU, Kepala Sekolah dan juga fasilitas yang
memadai. Salah satunya adalah dengan adanya penggunaan teknologi
informasi sebagai faktor pendukung atau penunjangnya. Hal sama juga
diungkapkan, oleh A.A Musyaffa, RA (2020:5), dimana pada hakikat
aktivitas belajar merupakan suatu proses yang dilalui oleh individu untuk
memperoleh perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik sebagai hasil
dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan.
Menurut Syahran (2020 : 101) menyatakan bahwa proses
pendidikan adalah proses pertemuan antara pendidik dan subjek didik,
baik dalam pandangan pendidik maupun terdidik. Maka dari itu,
pertemuan antara pendidik dan subjek didik di buat semenarik dan
senyaman mungkin agar tidak ada rasa bosan antar keduanya pada
pembelajaran berlangsung.
Saat ini dunia sedang marak wabah coronaviru atau Covid-19.
Covid-19 yang terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia berdampak
pada berbagai bidang termasuk pendidikan. Saat ini dunia pendidikan
3
sedang menghadapi permasalahan yang cukup kompleks. Serangan virus
tersebut berdampak pada penyelenggaraan pembelajaran di semua
jenjang pendidikan. Tentunya tidak ada banyak kendala pada jenjang
perguruan tinggi dan sebagian sekolah menengah yang sudah terbiasa
menerapkan pembelajaran online, namun tidak demikian dengan jenjang
pendidikan dasar (sekolah dasar) yang bahkan tidak diperbolehkan
membawa perangkat komunikasi (handphone) ke sekolah atau ke ruang
kelas.
“Tanggal 24 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 tahun
2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat
penyebaran COVID-19. Proses belajar dilaksanakan di rumah
melalui pembelajaran daring/jarak jauh yang bertujuan untuk
memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Pembelajaran daring
merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran daring membuat siswa memiliki
keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan dimanapun.
Siswa dapat berinteraksi dengan guru menggunakan beberapa
aplikasi seperti classroom, video converence, telepon atau live chat,
zoom maupun melalui whatsapp group. Pembelajaran ini
merupakan inovasi pendidikan untuk menjawab tantangan akan
ketersediaan sumber belajar yang variatif. (Nakayama M,
Yamamoto H, 2007: 200).”
Penggunaan teknologi mobile mempunyai sumbangan besar
dalam lembaga pendidikan, termasuk di dalamnya adalah pencapaian
tujuan pembelajaran jarak jauh (Korucu & Alkan, 2011). Berbagai
media juga dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan
pembelajaran secara daring. Misalnya kelas-kelas virtual menggunakan
layanan Google Classroom, Edmodo, dan Schoology (Enriquez, 2014;
Sicat, 2015; Iftakhar, 2016), dan applikasi pesan instan seperti
WhatsApp,. Pembelajaran secara daring bahkan dapat dilakukan melalui
media social seperti Facebook dan Instagram (Kumar & Nanda, 2018).
Permasalahan yang dihadapi siswa terdiri dari permasalahan
finansial dan psikologis. Secara Finansial yang dihadapi adalah siswa
siswi di Indonesia tidak semua memiliki keadaan ekonomi yang baik.
4
Sudah barang tentu hal ini menjadi permasalahan yang sangat serius.
Banyak diantara siswa tidak bias mengikuti pembelajaran dalam
jaringan karena terkendala materi. Tidak bisa membeli alat belajar
online seperti smartphone ataupun laptop sebagai fasilitas utama. Dan
juga kuota internet. Sedangkan secara psikologis, siswa mengalami
tekanan dalam mengikuti pembelajaran daring secara total. (Albert
Efendi Pohan, 2020:5)
Saat pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia seperti saat ini
sangat berdampak pada proses pembelajaran di sekolah karena tidak
dapat berjalan dengan cara tatap muka secara langsung dan harus belajar
secara daring atau secara jarak jauh. Hal ini juga berdampak pada proses
pembelajaran SDN 23/X yang terdapat di Kel. Muara Sabak Ilir, Kec.
Muara Sabak Timur Kab.Tanjung Jabung Timur karena pembelajaran
yang berubah menjadi secara daring/online dan mengharuskan
menggunakan teknologi informasi seperti Handphone, Televisi atau pun
Laptop, sehingga adanya kendala pertama, tidak semua orang tua/wali
murid memiliki handphone dan laptop apalagi proses pembelajaran
biasanya menggunakan handphone dan gangguan jaringan
telekomunikasi , kedua tidak semua orang tua paham untuk
membimbing pembelajaran dari rumah dan anak menjadi jenuh dan
kurang memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru, keterbatasan
kuota dan lainnya.
Untuk mengetahui sejauh mana Pemanfaatan Teknologi
Informasi Dalam Pembelajaran maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Pengaruh Teknologi Informasi Dalam
Pembelajaran Tematik Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SDN 23/X
Muara Sabak Timur”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut:
5
1. Guru dan peserta didik belum terbiasa dengan pembelajaran secara
daring karena biasanya pembelajaran dilakukan secara tatap muka
2. Pembelajaran Belum Terbiasa Menggunakan Teknologi Informasi
3. Peserta didik banyak yang mengeluh karena banyaknya tugas yang
diberikan oleh guru.
4. Orangtua mengalami kesulitan dalam membimbing dan
mendampingi kegiatan belajar anak.
5. Perlu gambaran Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam
Pembelajaran
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar peneliti lebih terfokus
maka permasalahan dibatasi pada “Pengaruh Teknologi Informasi
(Laptop, Handphone) Dalam Pembelajaran Tematik Pada Masa
Pandemi Covid-19 Di SDN 23/X Muara Sabak Timur”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan Pembatasan Masalah yang dikemukakan, maka
dapat dirumuskan pertanyaan penelitian, sebagai berikut :
1. Berapa Skor Tingkat Pengaruh Teknologi Informasi Dalam
Pembelajaran Tematik Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SDN
23/X Muara Sabak Timur ” ?
2. Berapa Taraf Signifikasi Pengaruh Teknologi Informasi Dalam
Pembelajaran Tematik Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SDN
23/X Muara Sabak Timur” ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis Pengaruh Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran
Tematik Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SDN 23/X Muara Sabak
Timur.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkaitan yaitu:
6
1. Manfaat teoritis
a. Diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang Pengaruh
Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran Tematik Pada Masa
Pandemi Covid-19
b. Menjadi kajian teori untuk penelitian sejenis tentang Pengaruh
Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran Tematik Pada Masa
Pandemi Covid-19.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pengaruh Teknologi Informasi
a) Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi Informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap
proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima
sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas
sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya. Teknologi Informasi
meng-handle kebutuhan manusia dalam mengambil dan
memindahkan, mengolah dan memproses informasi dalam konteks
sosial yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat secara
keseluruhan melalui perangkat elektrik, elektronik maupun
mikroelektronik. terdapat acuan kemampuan IT yang hendak dicapai
dan sistem nilai dalam bekerja pada kehidupan sehari-hari yang
hendak dibelajarkan, seperti nilai apa yang perlu dikembangkan dalam
suatu sistem sosial masyarakat, berkenaan dengan kemampuan
menggunakan IT. Banyak ahli yang mencoba mendefinisikan tentang
teknologi informasi, beberapa diantaranya :
Definisi teknologi informasi menurut Sutarbi (2014:3) yakni
sebagai berikut :
“Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan
untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi
yang relevan , akurat dan tepat waktu, yang digunakan
keperluan pribadi, bisnis dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan”
Definisi dari teknologi informasi menurut Mulyadi (2014:21)
yaitu sebagai berikut :
“Teknologi informasi adalah mencakup computer (baik
perangkat keras dan perangkat lunak), berbagai peralatan kantor
elektronik, perlengkapan pabrik dan telekomunikasi.”
8
Pengertian teknologi informasi menurut Kadir dan Triwahyuni
(2013:10) yakni sebagai berikut :
“Teknologi informasi adalah studi penggunaan peralatan
elektronika, terutama computer, untuk menyimpan,
menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk
kata-kata, bilangan dan gambar.”
Pengertian dari teknologi informasi menurut Darmawan (2012:
17) mendefinisikan bahwa :
“Teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap
proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima
sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, lebih lama
penyimpanannya.”
Definisi dari teknologi informasi menurut Ricarhardus Eko
Indrajit (2011:2) yakni sebagai berikut :
“Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang berhubungan
dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran
data/informasi tersebut dalam batas-batas ruang dan waktu.”
Dari beberapa teori tentang Teknologi Informasi yang telah
dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi
adalah segala hal yang dapat digunakan untuk mengambil,
memindahkan dan memproses informasi dengan menggunakan alat
atau media yang sesuai dan bersifat dinamis mengikuti pekembangan
zaman. (Muhammad Jafar, 2018:35)
Bedasarkan dari penjabaran pengertian dari teknologi informasi
diatas maka dapat dilihat bahwa pengertian dari teknologi informasi
adalah segala hal yang sangat bermanfaat dalam membantu dalam
segala bidang, termasuk dalam bidang Pendidikan yang dimana
dengan memanfaatkan atau dengan menggunakan alat multimedia atau
yang lainnya sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
9
b). Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Informasi
Kelebihannya :
1). Teknologi memiliki manfaat yaitu dapat meningkatkan kinerja
serta memungkinkan semua kegiatan dapat terselesaikan dengan
cepat, tepat, akurat.
2). Dapat mempermudah berbagai bidang pekerjaan
3). Melalui internet dapat berinteraksi tanpa batasan jarak fisik, waktu,
kelas ekonomi, ras, negara atau jarak geografis.
4). teknologi informasi yang paling sederhana berupa perangkat radio
dan televisi, hingga internet dan telepon genggam dengan protocol
aplikasi tanpa kabel (WAP), informasi mengalir dengan sangat
cepat dan menyeruak ruang kesadaran banyak orang.
Kekurangannya :
1) kemungkinan besar anak akan mengkonsumsi permainan yang
menonjolkan unsur-unsur kekerasan tanpa sepengetahuan orangtua
2) anak akan kehilangan waktu bermain dengan teman seusianya yang
akan menjadikan kurangnya keseimbangan kehidupan sosial anak
tersebut.
3) Akses internet juga akan berdampak negatif walaupun
sesungguhnya, mampu mengakses internet adalah awal yang baik
bagi pengembangan wawasan anak. Anak akan terancam dengan
banyaknya informasi buruk yang membanjiri internet.
4) Mengganggu kesehatan misalnya repetitive stress atau strain injury,
kelelahan mata dan sakit kepala, sakit punggung dan leher dan lain
sebagainya.
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran
Menurut Robinson Situmorang (2013:17) pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pada masa
10
perkembangannya lebih dikenal dengan sebutan “media komputer”
yang digunakan sebagai media pembelajaran baik itu yang bersifat
online atau online. Komputer sebagai media pembelajaran secara
bergantian pula disebut multimedia. Ini disebabkan kemampuan
teknologi yang dimiliki perangkat komputer mampu mengintegrasikan
berbagai fungsi media (mulai dari audio, visual, animasi, sistem
transisi, kemampuan interaktif, dll).
Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran
sangat-sangat membantu siswa dalam memperluas cakrawala sajian
materi pembelajaran yang diberikan. Peserta didik akan memperoleh
pengalaman yang beragam selama proses pembelajaran yang sangat
berguna bagi peserta didik dalam menghadapi berbagai tugas dan
tanggung jawab berbagai macam, baik dalam Pendidikan, di keluarga
dan di masyarakat.
Teknologi memiliki manfaat yaitu dapat meningkatkan kinerja
serta memungkinkan semua kegiatan dapat terselesaikan dengan cepat,
tepat, akurat dan meningkatkan produktifitas kerja karena teknologi
informasi menghasilkan informasi yang berkualitas dan sangat relevan
baik untuk keperluan pribadi, bisnis, kesehatan, hobi, dan rohani
maupun pemerintahan. Sebagaimana hakekat manusia sebagai
makhluk sosial yang membutuhkan orang lain, kita kini dapat dengan
mudah saling berinteraksi dengan cepat menggunakan teknologi
informasi yang memungkinkan kita berinteraksi dengan orang lain di
belahan bumi manapun. (Muhammad Jafar, 2018:11)
Menurut Yudhi Munadi (2008 : 150) beberapa bentuk
pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan sudah
merupakan kelaziman. Membantu menyediakan komputer dan jaringan
yang menghubungkan rumah siswa dengan ruang kelas, guru, dan
administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke Internet, dan para
guru dilatih menggunakan komputer pribadi.
11
Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini
adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti
informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian
untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan
asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang
satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas
jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor
lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran
Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru
dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir,
kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini
sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik.
Beberapa Teknologi Informasi Yang Dapat Digunakan Dalam
Pembelajaran :
a). Aplikasi WhatsApp
WhatsApp adalah aplikasi berbasis internet yang merupakan
salah satu dampak perkembangan teknologi informasi yang paling
popular. Aplikasi berbasis internet ini sangat potensial untuk
dimanfaatkan sebagai media komunikasi, karena memudahkan
penggunanya untuk saling berkomunikasi dan berinteraksi tanpa
menghabiskan biaya banyak dalam pemakaiannya, karena whatsapp
tidak menggunakan pulsa melainkan menggunakan data internet
(Pranajaya & Hendra Wicaksono, 2017)
Menurut Larasati, dkk (2013), WhatsApp merupakan
Aplikasi untuk saling berkirim pesan secara instan, dan
memungkinkan kita untuk saling bertukar gambar, video, foto, pesan
suara, dan dapat digunakan untuk berbagi informasi dan diskusi.
Larasati Menyimpukan bahwa pemanfaatan aplikasi whatsapp
12
sebagai sarana diskusi pembelajaran ini termasuk dalam kategori
efektif.
Pemanfaatan program WhatsApp sangat efektif dengan
dukungan fitur-fiturnya disbanding dengan aplikasi pesan instan
lainnya. Kecepatan pesan tanpa waktu lama hingga tertunda, mampu
beroperasi dalam kondisi sinyal lemah, kapasitas pengiriman data
teks, suara, foto dan video yang besar, tanpa gangguan iklan berikut
sifat penyebarannya membuat WhatsApp sebagai salah satu media
alternative dalam memberikan informasi dan meningkatkan kinerja
(Andi Miladiyah, 2017)
Berdasarkan dari beberapa uraian mengenai pengertian
Aplikasi WhatsApp diatas maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi
WhatsApp ini sangat berguna dan membantu dalam terjalinnya suatu
komunikasi antar penggunanya karena adanya fitur, chat, pesan
suara, video call dan lainnya. Hal ini juga dapat dilihat bahwa
aplikasi WhatsApp ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran
daring, karena penggunaan aplikasinya yang mudah sehingga
memudahkan dalam terjadinya proses pembelajaran.
Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi WhatsApp sebagai
berikut :
1. Kelebihan Aplikasi WhatsApp
a. WhatsApp memiliki aplikasi chat yang sederhana, tidak
memerlukan paswoard.
b. Pengganti sms yang praktis. WhatsApp tetap menjadi pilihan
yang tepat dan praktis.
c. Interface yang simple, mudah dipahami dan hemat data
internet. WhatsApp memiliki keunggulan disbanding aplikasi
chat lainnya, yaitu interface yang simple dan mudah dipahami,
Sehingga pengguna baru pun mudah memahami penggunaan
13
aplikasi ini. Tidak memuat banyak gambar, aplikasi WhatsApp
ini terbilang sangat ringan, hemat baterai, dan dapat
menghemat data internet ketika dijalankan.
2. Kekurangan Aplikasi WhatsApp
a. Berubahnya praktik dan ruang komunikasi yang sebelumnya
dipelihara secara demokratis.
b. Teks akan menjadi satu-satunya sarana komunikasi yang
paling mendominasi.
c. Teks menjadi sarana untuk melakukan tindakan negative
seperti pelecehan atau ejekan.
b). Internet
Internet merupakan salah satu media yang memiliki
perkembangan luar biasa. Selain sebagai media pembelajaran,
internet juga banyak dimanfaatkan oleh beberapa instiusi, pebisnis,
dan para ahli untuk berbagai kepentingan. Jadi, internet disini
berperan sebagaisumber informasi yang memiliki jangkauan luas,
yaitu mulai dari antar kota sampai lintas negara.
c). Compact Disk (CD) pembelajaran.
CD pembelajaran adalah suatu media yang dirancang secara
sistematis dengan berpedoman kepada kurikulum yang berlaku dan
dalam pengembangan mengaplikasikan prinsip-prinsip
pembelajaran sehingga program tersebut memungkinkan peserta
didik menerima materi pembelajaran secara lebih mudah dan
menarik. Secara fisik CD pembelajaran merupakan program
pembelajaran yang dikemas dalam CD.
d). Video pembelajaran.
Video pembelajaran adalah suatu media yang dibuat untuk
menunjukkan contoh konkret atau penguatan dari isi materi
14
pelajaran yang telah disampaikan sehingga siswa dapat memahami
dan dapat menarik kesimpulan.
e). Buku Elektronik.
Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi
yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi
multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah
e-book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar,
animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih
kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-book paling
sederhana adalah yang sekedar
memindahkan buku konvensional menjadi bentuk
elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini,
ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact
disk (kapasitas sekitar 700 MB), DVD atau digital versatile disk
(kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk. Format
multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja
informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur
multimedia lainnya.
f). Electronic Learning (E-learning).
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita
adalah rendahnya kualitas pendidikan baik dilihat dari proses
pendidikan yang sedang berjalan maupun produk hasil pendidikan
itu sendiri. Tengoklah hasil laporan Bank Dunia tentang hasil tes
membaca anak kelas IV SD Indonesia sangat memprihatinkan,
belum lagi bidang matematika dari 38 negara, Indonesia
menduduki peringkat ke-32. Sedangkan dari segi proses
pendidikan khususnya pembelajaran, sebagian besar guru di kita
lebih cenderung pembelajaran dalam arti menanamkan materi
pelajaran yang bertumpu pada aspek kognitif tingkat rendah seperti
mengingat, menghafal, dan menumpuk informasi. Oleh karena itu,
beragam tudingan yang disampaikan ke pihak pemerintah yang
15
kurang peduli terhadap pendidikan bangsanya termasuk urusan
pendidikan dasar khususnya SD.
3. Pengertian Pembelajaran
Proses belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku
berkat pengalaman dan latihan. Perilaku itu terjadi karena ada
dorongan-dorongan dari apa yang dipikirkan, dipercayai, dan dirasakan
oleh pelaku pelajar. Dorongan-dorongan inilah yang disebut motivasi.
Dapat dikatakan pula bahwa motivasi merupakan segala sesuatu yang
mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. (Ega Trisna
Rahayu, 2016:48)
Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman (tidak selalu
berbentuk perubahan tingkah laku yang dapat diamati). Setiap orang
telah mempunyai pengetahuan/pengalaman dalam dirinya, yang tertata
dalam bentuk struktur kognitif. Proses belajar terjadi bila materi yang
baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki.
Manusia sebagai organisme yang aktif yang menjadi sumber dari
semua aktivitas. Tingkah laku manusia merupakan ekspresi dan akibat
dari eksistensi internal manusia yang dapat diamati. (Ridwan Abdullah
Sani, 2013:10)
Secara sederhana pembelajaran dapat diartikan sebagai aktivitas
menyampaikan informasi dari pengajar kepada pelajar. Menurut Azhar
(2011) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang
berlangsung antara pendidik dengan peserta didik. Alat yang
digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran yang
diajarkan, sesuai dengan karakteristik peserta didik, dan dipandang
efektif untuk menyampaikan informasi, sehingga siswa dapat
memahami dengan baik. (Albert Efendi Pohan, 2020:1)
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Dalam proses pembelajaran, peserta didik dipandang sebagai individu
16
yang unik dan berbeda antara satu dengan yang lainnya memiliki
kemampuan berbeda seperti kemampuan akademik, minat, dan latar
belakang (Palennari, 2011)
Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu ,
mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar peserta didik
sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik
melakukan proses belajar mengajar. Pembelajaran juga dikatakan
sebagai proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada peserta
didik dalam melakukan proses belajar.
Menurut Sagala (2010) pembelajaran adalah membelajarkan
siswa menggunakan asas Pendidikan maupun teori belajar yang
merupakan penentu utama keberhasilan Pendidikan. Pembelajaran
merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan pihak
guru sebagai pendidik sedangkan belajar oleh peserta didik.
Pembelajaran dapat dilakukan dalam berbagai bentuk maupun
cara. Seperti diungkapkan Gagne (1985), bahwa pembelajaran yang
efektif harus dilakukan dengan berbagai cara dan menggunakan
berbagai macam media pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran,
guru harus memiliki kiat maupun seni untuk memadukan antara bentuk
pembelajaran dan media yang digunakan sehingga mampu
menciptakan proses pembelajaran yang harmonis. (Made Wena,
2014:10)
Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk
mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-
kejadian ekstrem yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-
kejadian intern yang berlangsung dialami siswa (Winkel 1991).
Sementara Gagne (1985), mendifinisikan pembelajaran pembelajaran
sebagai peraturan peristiwa secara seksama dengan maksud agar
terjadi belajar dan membuatnya berhasil guna. Dalam pengertian
lainnya, Winkel (1991) mendifinisikan pembelajaran sebagai
pengaturan dan penciptaan kondisi-kondisi ekstrem sedemikian rupa,
17
sehingga menunjang proses belajar siswa dan tidak menghambatnya.
(Yuberti, 2014:12)
Pembelajaran yang dimaksudkan untuk menghasilkan belajar,
situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan,
mendukung dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam
setiap peristiwa belajar. Pengertian pembelajaran yang dikemukakan
oleh Miarso (1993), menyatakan bahwa pembelajaran adalah usaha
Pendidikan yang dilakukan secara sengaja, dengan tujuan yang telah
ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta
pelaksanaannya terkendali. (Yuberti, 2014:13)
Dari beberapa pengertian pembelajaran yang telah
dikemukakan, maka dapat disimpulkan beberapa ciri pembelajaran
sebagai berikut :
1. Merupakan upaya sadar dan disengaja
2. Pembelajaran harus membuat siswa belajar
3. Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses
dilaksanakan.
4. Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses
maupun hasil.
Pembelajaran harus menghasilkan belajar pada peserta didik dan
harus dilakukan suatu perencanaan yang sistematis, sedangkan
mengajar hanya salah satu penerapan strategi pembelajaran diantara
strategi-strategi pembelajaran yang lain dengan tujuan utamanya
menyampaikan informasi kepada peserta didik. Kalua diperhatikan,
perbedaan kedua istilah ini bukanlah hal yang sepele, tetapi telah
menggeser paradigma Pendidikan. Kegiatan Pendidikan yang semula
lebih berorientasi pada “mengajar” (guru yang lebih banyak berperan)
telah berpindah pada konsep “pembelajaran” (merencanakan kegiatan-
kegiatan yang orientasinya kepada siswa agar terjadi belajar pada
dirinya). (Yuberti, 2014:15)
4. Pembelajaran Tematik
18
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang
berdasarkan tema-tema tertentu, dalam pengertian lain pembelajaran
tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada peserta didik.
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi
pokok pembicaraan. Dan dalam pembehasannya tema itu ditinjau dari
beberapa mata pelajaran.
5. Pengertian Pembelajaran Daring
Perkembangan teknologi informasi memiliki pengaruh besar
terhadap perubahan dalam setiap bidang. Salah satunya ialah
perubahan pada bidang Pendidikan. Teknologi dapat dimanfaatkan
dalam proses belajar mengajar, yang dapat dikatakan merupakan
pergantian dari dari cara konvensional menjadi ke modern. (Gheytasi,
Azizifar & Gowhary (dalam Khusniah dan hakim, 2019:21)
menyebutkan bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan
adanya teknologi memberikan banyak pengaruh positif terhadap
pembelajaran. Internet telah dipadukan menjadi sebuah alat yang
digunakan untuk melengkapi aktivitas pembelajaran (Martin,2015).
Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan
dengan tidak bertatap muka langsung, tetapi menggunakan platform
yang dapat membantu proses belajar mengajar yang dilakukan
meskipun jarak jauh. Tujuan dari adanya pembelajaran daring ialah
memberikan layanan pembelajaran yang bermutu dalam jaringan yang
bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau peminat ruang belajar
agar lebih banyak dan lebih luas. (Sofyana & Abdul, 2019:82)
Kualitas Pendidikan adalah salah satu masalah Pendidikan yang
harus menjadi sorotang penting dalam perbaikan sistem Pendidikan,
khususnya yang berkenaan dengan kualitas pembelajaran. Dari
berbagai kondisi dan potensi yang ada, upaya yang dapat dilakukan
19
untuk peningkatan kualitas tersebut adalah mengembangkan
pembelajaran yang berorientasi pada siswa dapat dilakukan dengan
membangun sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa memiliki
kemampuan untuk belajar yang lebih menarik, interaktif, dan
bervariasi. Siswa harus mampu memiliki kompetensi yang berguna
bagi masa depannya. Seiring dengan perkembangan teknologi berikut
infrastruktur penunjangnya, upaya peningkatan kualitas pembelajaran
dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi tersebut dalam suatu
sistem online learning.
Pembelajaran online pertama kali dikenal karena pengaruh dari
perkembangan pembelajaran berbasis elektronik (e-learning) yang
diperkenalkan oleh Universitas Illionis melalui sistem pembelajaran
berbasis komputer (Hardiyanto). Online learning merupakan suatu
sistem yang dapat memfasilitasi siswa belajar lebih luas, lebih banyak,
dan bervariasi. Melalui fasilitas yang disediakan oleh sistem tersebut,
siswa dapat belajar kapan dan dimana saja tanpa terbatas oleh jarak,
ruang dan waktu. Materi pembelajaran yang dipelajari lebih bervariasi,
tidak hanya dalam bentuk verbal, melainkan lebih bervariasi seperti
visual, audio dan gerak. Secara umum, pembelajaran online sangat
berbeda dengan pembelajaran secara konvensional. Pembelajaran
online lebih menekankan pada ketelitian dan kejelian siswa dalam
menerima dan mengolah informasi yang disajikan secara online.
Pembelajaran daring sangat dikenal di kalangan masyarakat dan
akademik dengan istilah pembelajaran online (online learning ). Istilah
lain yang yang sangat umum adalah pembelajaran jarak jauh (learning
distance). Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang
berlangsung di dalam jaringan dimana pengajar dan yang diajar tidak
bertatap muka secara langsung. Menurut Isman (2016) pembelajaran
daring adalah pemanfaatan jaringan internet dalam proses
pembelajaran. (Albert Efendi Pohan, 2020:2)
20
Sedangkan menurut Meldawati, dkk (2019) pembelajaran
learning sendiri dapat dapat dipahami sebagai Pendidikan formal yang
diselenggarakan oleh yang peserta didik dan instrukturnya (guru)
berada dilokasi yang terpisah sehingga memerlukan sistem
telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan
berbagai sumber daya yang diperlukan didalamnya. Pembelajaran
daring dapat dilakukan dari mana dan kapan saja tergantung pada
ketersediaan alat pendukung yang digunakan.
Berdasarkan dari beberapa pengertian dari pembelajaran daring
yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
daring/online adalah sistem pembelajaran yang sangat bermanfaat
untuk diterapkan pada masa pandemi seperti saat ini karena adanya
protokol kesehatan yang menyebabkan agar tidak dilaksanakannya
pembelajaran secara tatap muka seperti biasa, maka dari itu
pembelajaran daring ini adalah sistem pembelajaran yang tepat untuk
diterapkan. Karena pembelajaran daring bersifat tidak tatap muka dan
dapat dilakukan kapan dan dimana saja diantara guru dan murid/siswa.
Maka pembelajaran ini membutuhkan bantuan teknologi informasi
seperti handphone (HP) dan internet.
B. Penelitian Yang Relevan
1. Dyah Roesma Hayuningtyas (2018), Judul Penelitian “Pemanfaatan
Teknologi Informasi Terhadap Proses Pembelajaran Pada Siswa Kelas
V SD Muhammadiyah 9 Malang” penelitian ini bertujuan untuk dapat
mengetahui pemanfaatan dalam teknologi informasi dalam proses
pembelajaran dan dampak pemanfaatan teknologi informasi pada saat
proses pembelajaran
2. Wulandari (2014), Judul Penelitian “Manajemen Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SD Muhammadiyah
Wirobrajan 3 Yogyakarta” Untuk mengetahui bagaimana untuk
mengetahui perencanaan pembelajaran berbasis teknologi informasi
dan komunikasi di SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 Yogyakarta.
21
3. IRA Rohaya. S (2021), Judul Penelitian “Implementasi Pembelajaran
Tematik Berbasis TIK Pada Kelas IV Tema 5 Subtema 1 Di SD Negeri
23/IX Aur Duri”. Hasil penelitian bahwa dalam perencanaan
pembelajaran guru kelas IV telah mempersiapkan perangkat
pembelajaran dengan baik kemudian dalam pelaksanaan pembelajaran
tematik berbasis TIK menggunakan grup kelas di aplikasi whatssapp
dan evaluasi pembelajarannya menggunakan myquizizzi.com.
Berdasarkan beberapa penelitian diatas, maka terdapat
perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan. Adapun
perbedaannya adalah jika pada beberapa skripsi sebelumnya
terfokuskan pada pemanfaatan teknologi informasi dan internet dalam
pembelajaran yang seperti biasa yaitu tatap muka, dalam pembelajaran
agama dan dilakukan di sekolah menengah pertama dan sekolah
menengah atas, sedangkan peneliti lebih kepada pemanfaatan
teknologi informasi dalam pembelajaran di masa pandemi covid-19
seperti saat ini dimana proses pembelajaran terlaksana secara daring
dan tempat penelitiannya adalah tingkat sekolah dasar.
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan terjadinya penyebaran virus Covid-19 di Indonesia
maka membawa dampak yang besar di dunia Pendidikan, salah satunya
adalah adanya pembelajaran secara daring/jarak jauh sehingga para siswa
dan guru harus siap untuk belajar secara tidak tatap muka seperti biasanya.
Dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 mengenai Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru terdapat empat kompetensi
yang harus dikuasai oleh guru, dua diantaranya kompetensi pedagogik dan
kompetensi profesional. Kompetensi pedagogik meliputi pemanfaatkan
TIK untuk kepentingan pengelolaan pembelajaran, dan kompetensi
profesional meliputi memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan
mengembangkan keprofesian berkelanjutan. Kedua kompetensi tersebut
menjadi landasan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran merupakan
22
sesuatu yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan dalam
pencapaian tujuan pembelajaran.
Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui seberapa
pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran di masa pandemi
covid-19 seperti saat ini. Hal ini dilakukan mengingat bahwa pentingnya
penggunaan teknologi informasi pembelajaran di masa sekarang agar
pembelajaran tetap berjalan sebagai mana mestinya.
Bagan. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran
D. Hipotesis Penelitian
Ha Terdapat pengaruh teknologi informasi dalam pembelajaran
tematik secara daring.
H0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan
teknologi informasi terhadap pembelajaran tematik secara daring.
Pembelajaran Teknologi Informasi
Media Pembelajaran Pembelajaran Daring
Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran Pada Masa Pandemi
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif
kuantitatif . Arikunto (2017: 3) menyatakan bahwa penelitian
deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan
keaadan, situasi, peristiwa dan lainya. Menurut Sugiyono (2017: 9)
metode kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti populasi atau sampel. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian survei bersifat deskriptif, bertujuan untuk menggambarkan
keadaan atau status fenomena (Arikunto, 2010:245). Menurut Sujana
dan Ibrahim penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada
saat sekarang, dengan kata lain, penelitian deskriptif mengambil
masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual
sebagai mana adanya pada saat penelitian (2001;64). Metode
penelitian ini menggunakan metode survei, sedangkan pengumpulan
datanya menggunakan kuesioner. Pada saat pandemi COVID-19 yang
sedang terjadi saat ini tidak memungkinkan pengambilan data secara
langsung, sehingga diberikan kuesioner secara online. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam
Pembelajaran Tingkat Sekolah Dasar Pada Masa Pandemi Covid-19
Di Kelas VI SDN 23/X Muara Sabak Timur
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan untuk
pengambilan data tentang Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam
Pembelajaran Tingkat Sekolah Dasar Pada Masa Covid-19 di SDN
23/X yang beralamat di Rt. 03 Kelurahan Muara Sabak Ilir, Kecamatan
Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Dan waktu
24
penelitian adalah 28-29 Maret 2021.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2015:80). Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah
siswa dan wali murid.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang di ambil dari populasi itu. (Sugiyono, 2015:81). Sampel
yang diambil adalah wali murid, siswa yang berjumlah 50 orang
responden.
C. Alat Dan Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Metode Pengumpulan Data
a. Interview (Wawancara)
Wawancara digunakan sebagai Teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal cari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/kecil. Teknik pengumpulan data ini
mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report,
atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.
(Sugiyono, 2015: 137)
b. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan Teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan Teknik
25
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti
variable yang akan diukur dan tahu apa yang bias diharapkan dari
responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan apabila jumlah
responden cukup besar dan tersebar diwilayah yang luas. Kuesioner
dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat
diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos,
atau internet. Bila penelitian dilakukan pada lingkung yang tidak
terlalu luas, sehingga kuesioner dapat diantarkan langsung dalam
waktu yang tidak lama, maka pengiriman angket kepada responden
tidak perlu melalui pos. (Sugiyono, 2015:142)
c. Observasi
Sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan
kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi
dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga
obyek-obyek alam yang lain. (Sugiyini, 2015:145)
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan cara menganalisis Pengaruh Teknologi Informasi Dalam
Pembelajaran Tingkat Sekolah Dasar Pada Masa Pandemi Covid-19.
Peneliti menyebarkan kuisioner online menggunakan google form kepada
guru yang mengajar dan para wali murid.
Adapun mekanisme pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut:
a. Peneliti mencari data guru di SDN 23/X Muara Sabak Timur
b. Peneliti menentukan jumlah guru yang akan menjadi sampel penelitian.
c. Peneliti menentukan kelas mana yang menjadi sampel penelitian.
d. Peneliti menyebarkan kuesioner secara online melalui aplikasi
kepada responden.
e. peneliti melakukan proses pengolahan data dan analisis data
secara deskruptif kuantitatif dalam bentuk presentase.
26
f. Setelah memperoleh data penelitian peneliti mengambil kesimpulan dan
saran.
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2015:38). Variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya. Variabel dengan menggunakan instrumen berupa
kuesioner online melalui google form.
Variabel Penelitian menurut sugiyono ( 2012:38) adalah segala
sesutau yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya.
Penelitian ini terdari dari variabel bebas dan variabel terikat, yang
mana defenisinya sebagai berikut.
1. Variabel Independen/bebas (X)
Varibel bebas adalah variabel yang mempengaruhi varaibel lainnya
atau mengahasilkan akibat pada varibel lainnya, yang pada umumnya
variabel berada dalam urutan tata waktu yang terjadinya lebih dulu.
Keberadaan variabel ini dalam penelitian kuantitaif adalah variabel
yang mejelaskan terjadinya fokus atau topik penelitian. Variabel bebas
biasanya disimbolkan dengan variabel “ X”.
Variabel bebas atau variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah
pengaruh teknologi informasi..
2. Variabel Dependen/ terikat (Y)
Variabel terikat adalah varibel yang diakibatkan atau variabel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas, keberadaan variabel ini dalam
penelitian kuantitatif sebagai variabel yang dijelaskan dalam fokus
atau topik penelitian. Varibel terikat sering disimbolkan dengan
variabel “Y’
Variabel dependen atau variabel terikat (Y) dalam penelitian ini
adalah Pembelajaran tematik secara daring.
27
E. Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 136) instrumen penelitian
adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan
data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti
lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah di olah. Pada
penelitian ini peneliti menggunakan instrumen berupa kuisioner yang berisi
beberapa pertanyaan untuk mengetahui Pemanfaatan Teknologi Informasi
Dalam Pembelajaran.
Kuisioner merupakan Teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2015:142).
Bentuk angket yang digunakan adalah memilih jawaban dari
beberapa pertanyaan lewat google form, sehingga responden tinggal
memilih jawabannya dengan cara mengklik jawaban yang dipilih yang
telah disediakan oleh peneliti. Item pertanyaan dalam kuisioner ini bersifat
tertutup, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah
disediakan.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif kuantitatif dengan data persentase yang digunakan untuk
mengkaji variabel pada penelitian yaitu, data pemanfaatan teknologi
informasi dalam pembelajaran tematik diketahui dengan menghitung
persentase menggunakan rumus sebagai berikut:
Penyajian data analisis pada penelitian ini menggunakan metode
statistic deskriptif presentase untuk menunjukkan pemanfaatan teknologi
informasi dalam pembelajaran tematik. Untuk menganalisis data yang
dikumpulkan, langkah-langkah yang akan diambil adalah sebagai berikut:
1. Editing
Pada tahap ini penulis melakukan pengecekan kelengkapan dan
kebenaran kuesioner agar tidak terjadi kesalahan atau kesalahan..
2. Skoring
28
Penulis menilai pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner.
Skor diberikan dengan memperhatikan tipe datanya, sehingga tidak ada
kesalahan pada soal yang tidak layak mendapatkan skor.
Setelah mengumpulkan data yang dibutuhkan melalui kuisioner. Data
diolah pada tahap pengelompokan atau klasifikasi dan tahap tabulasi, dan
hasilnya akan ditampilkan untuk setiap item dalam bentuk tabel dengan
menggunakan rumus berikut untuk melihat frekuensi dan persentase pada
tabel.
Keterangan:
F = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya
N = Number of Cases ( Jumlah frekuensi/ banyaknya individu)
P = Angka presentase (Anas Sudijono, 2014 : 43)
Tingkat pengaruh teknologi informasi dalam pembelajaran tematik
dikonversikan ke dalam table berikut :
Rentang Presentase Tingkat Pengaruh
80% - 100% Sangat Tinggi
60% - 79% Tinggi
40% - 59% Sedang
20% - 39% Rendah
0% - 19% Sangat Rendah
Table 3.1 Tingkat Pengaruh Teknologi Informasi Dalam
Pembelajaran
Kemudian peneliti menggunakan rumus berikut untuk menghitung rata-
rata dan standar deviasi yang digunakan untuk menentukan kategori data
penelitian.
Rumus Mean:
P = 𝑭
𝑵 × 100%
Mx =𝚺𝐟𝐱
𝒏 dan My =
𝚺𝐟𝐲
𝒏
29
Keterangan:
Mx atau My : Meean yang dicari
Σ𝑓𝑥 atau Σ𝑓𝑦 : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dan
variabelnya
n : Number of cases
Rumus Standar Deviasi
Keterangan
SDx atau SDy : Standar Deviasi
Σ(𝑥′)2 atau Σ𝑓(𝑦′)2 : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi
dengan 2 atau 𝑦2
Σ(𝑥′)2 : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi
dengan x’ atau y’
n : Number of Cases
Setelah mean dan standar deviasi ditemukan hasilnya, kemudian
dibuat pengelompokan. Patokan untuk menentukan pengelompokan
menggunakan Rumus M + 1. SD dikatakan tinggi, M - 1.SD dikatakan
rendah, dan diantara M +1 . SD dan M - 1.SD dikatakan sedang. digambarkan
dalam bentuk sebagai berikut:
Rangking Atas
M + 1 SD
Rangking Tengah
M S
Rangking Bawah
Selanjutnya ketika setelah dibuat pengelompokan kemudian akan
dicari frekuensi dan hasilnya diperesentasekan dengan rumus sebagai
berikut:
SDx = 𝚺𝐟(𝐱)𝟐
𝒏−
𝚺𝐟𝐱′
𝒏 ² atau SDy =
𝚺𝐟(𝐱)𝟐
𝒏−
𝚺𝐟𝐱′
𝒏 ²
30
Keterangan:
F = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya
N = Number of Cases ( Jumlah frekuensi/ banyaknya individu)
P = Angka presentase
Selanjutnya menganalisis data dengan menggunakan “ Regresi Linear
Sederhana” yaitu sebagai berikut:
Langkah-langkah :
1) Mencari nilai 𝒙 dan ŷ
Yaitu :
2) Mencari nilai b1 dan b0
Yaitu :
Keterangan
N : Number of cases ( jumlah frekuensi banyaknya individu)
X : Variabel terikat/ dependen
Y : Variabel bebas/ independen
𝑥 : Mean varibel x
P = 𝑭
𝑵 × 100%
y’ =𝒃0+𝒃1X
𝒙 = Ʃ𝐱
𝒏 dan 𝒚 =
Ʃ𝐲
𝒏
b1 = (Ʃ𝐱𝐲)− 𝒏.𝐱 .𝐲
(Ʃ𝐱²)−𝒏.𝐱 ² dan
b0 = 𝒚 b1 𝒙
31
𝑦 : Mean dari varibel y
𝑏1 : Kemiringan garis lurus populaasi
𝑏0 : Titik potong populasi
3. Menghitung Koefesien determinasi ( besarnya pengaruh variabel x dan
varibel y)
Table 3.2 tabel anova
Sumber
variabel
Degree
of
freedom
(df)
Sum of Square (SS)
Mean Square
(MS)
Regresi 1 SSR = (b0Ʃy + b1 Ʃ y
(Ʃ
)
MSR =
Eror n-2 SSE = Ʃy’
(b0Ʃy + b1
Ʃ y
MSE =
−
Total n-1 SST = Ʃy’
Ʃ
Dari perolehan hasil tabel Anova, kemudian di statistik uji dengan rumus:
Jika Fhitunng > Ftabel dapat disimpulkan bahwa hipotess alternatif
( Ha) diterima dan hipotesa nol (H0) ditolak.
1. Menghitung koefesien determininasi
Fhitung = 𝑴𝑺𝑹
𝑴𝑺𝑬
Ftabel = n – nr
R2 =
𝑺𝑺𝑹
𝑺𝑺𝑻
32
Dimana 𝑅2 : Koefesien determinasi / proporsi keragaman/ variabilitas total
disekitar nilai tengah 𝑦 yang dapat dijelaskan dengan model regresi
(biasanya dinyatkan dalam persen ).
33
G. Jadwal Penelitian
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
No
.
Jenis
Kegiatan
Novemb
er
Desembe
r
Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan judul 4
2. Penyusunan
proposal
3. Bimbingan
proposal
4. Seminar
proposal
5. Perbaikan hasil
seminar
proposal
6. Pengurusan dan
Penerbitan Izin
Penelitian
7. Pengumpulan
Data Lapangan
8. Analisis dan
Penyusunan
Laporan
Penelitian
9. Sidang
Munaqosyah
34
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Penelitian
1. Data Umum sekolah
Sekolah Dasar Negeri 23/X Muara Sabak Ilir, Kecamatan
Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi
Jambi dengan kode pos 36561 sudah berdiri selama 46 Tahun dengan
SK pendirian sekolah pada tanggal 21 Juni 1973 dengan memiliki
luas 9.000 M2
dan kepemilikan pemerintah daerah.
Waktu penyelenggaraan proses belajar mengajar dilakukan
pada pagi hari selama 6 hari. Sekolah ini menerima dana bos, sumber
listrik PLN dengan daya 900 watt dan sumber air dari sumber yang
berada di sekolah.
Adapun identitas dari SD Negeri 23/X Muara Sabak Timur
adalah sebagai berikut :
Nama Sekolah : SDN 23/X Muara Sabak ilir
NPSN : 10504348
Jenjang Sekolah : Sekolah Dasar (SD)
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : Jln. Inpres RT.03 RW. 02 Sabak Ilir
Kode Pos : 36561
Kelurahan : Muara Sabak Ilir
Kecamatan : Muara Sabak Timur
Kabupaten : Tanjung Jabung Timur
Provinsi : Jambi
Luas Tanah : 9.000 M2
Sumber Listrik : PLN
Waktu Penyelenggaraan : Pagi
35
2. Letak Geografis
Sekolah Dasar Negeri 23/X Muara Sabak, beralamat lengkap di
Jln. Inpres RT. 03 RW. 02 Kelurahan Muara Sabak Ilir, Kecamatan
Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi
Jambi. Dengan memiliki luas 9.000 m2
dan kepemilikan pemerintah.
Posisi geografis dengan letak lintang -1.1271650 an bujur
103.8543850. terletak dipertengahan pemukiman warga dan di
pinggir jalan.
3. Jumlah Pegawai SDN 23/X Muara sabak Ilir
Tabel 4.1 Jumlah Pegawai SDN 23/X Muara Sabak Ilir
NO NAMA/NIP GOL RUANG JABATAN GURU
1 Raden Abdul Kadir ,S.Pd IV/a Kepala Sekolah
NIP. 19650504 199007 1 007
2 Nur Amanah ,S.Pd III/a Guru Kelas VI A
NIP. 19890929 201903 2 002
3. Ismiharni III/d Guru Kelas VI B
NIP. 196812051994032007
4. Thamrin ,S.Pd IV/a Guru PJOK
NIP. 19610909 198303 1 010
5. Murni ,S.Pd III/b Guru Kelas VA
NIP. 198412222006042008
6. HASNI,S.Pd.SD IV/a Guru Kelas I B
NIP. 19620627 198901 2 00 1
7. Hj. Siti Maisarah ,S.Pd. IV/a Guru Kelas I A
NIP. 196109101982032002
8. Siti Madinah,S.Pd III/c Guru Agama Islam
NIP. 19750913 199703 2 001
9. HJ.Zaitun ,S.Pd.Ina III/b
Guru Kelas III A
NIP. 19681010 199703 2 003
10. Meriana Malau,S.Pd.SD III/a Guru Kelas II B
NIP.19620909 199303 2 003
11. Nurlela ,S.Pd.SD III/b Guru Kelas V B
NIP.19810912 200312 2 005
12. Munawati ,S.Pd.SD II/a Guru Kelas III B
NIP.19810216 200801 2 004
13 Ermi Astuti, S.Pd - Guru Kelas II A
NIP. -
14. Tri Purwo Indahwati - Guru PAK
NIP.-
36
15. SYAROFAH,S.Pd.SD - Guru Kelas IV A
NIP.-
16. EKA APRIANTI,S.Pd - Guru Kelas IV B
NIP.-
17. Muhammad Zamroni - Operator Sekolah
NIP. -
18. Supriyanto - Satpam
NIP.-
4. Keadaan Siswa
Siswa adalah peserta didik dan yang menjadi sasaran dalam
pendidikan. Disebut juga peserta didik ini adalah pihak yang
diajarkan, dididik, dibimbing dan diarahkan. Yang dimana bukan
hanya diajarkan ilmu pendidikan saja namun juga diajarkan norma
dan sikap sehingga siswa dapat berbudi luhur yang baik. Jumlah
siswa siswi di SDN 23/X tergolong baik.
Tabel 4.2 Jumlah Siswa SDN 23/X Muara Sabak Ilir
Tahun
Pelajaran
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI
Jml
h
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Siw Rbl Siw Rbl Siw R
bl
Siw Rbl Siw Rbl Siw Rbl
2016/2017 69 2 55 2 39 1 46 2 40 2 54 2 30
3
2017/2018 54 2 68 3 55 2 36 1 49 2 37 1 29
9
2018/2019 52 2 47 2 66 3 54 2 37 1 48 2 30
4
2019/2020 54 2 51 2 45 2 64 3 54 2 36 1 30
5
2020/2021 50 2 52 2 53 2 42 2 64 3 54 2 31
5
37
B. Deskripsi Data
pada pembahasan sebelumnya penulis telah menyebutkan bahwa
teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah dengan menyebar
kuisioner melalui google form secara acak kepada siswa dan wali murid
dengan jumlah sampel 50 responden, yang terdiri dari 9 item pernyataan
yang disusun berdasarkan pokok penelitian dan indicator dari variable
yang ingin diteliti, yaitu Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam
Pembelajaran Tematik.
Untuk pernyataan masing-masing jawaban diberi bobot nilai
sebagai berikut :
a. SS (Sangat Setuju) : 4
b. S (Setuju) : 3
c. TS (Tidak Setuju) : 2
d. STS (Sangat Tidak Setuju) : 1
Setelah melakukan tahap penyebaran kuisioner (angket), maka
langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan data yang diperoleh, yaitu
gambaran dari semua data penulis peroleh dari hasil penelitian.
Sebelum pengolahan angket, terlebih dahulu angket ini akan
dianalisis dengan cara diuraikan dalam bentuk table dengan rumus :
1. Pengaruh Teknologi Informasi
Dari hasil kuisioner (angket) yang dibagikan kepada responden,
maka diperoleh hasil sebagaimana yang penulis jabarkan di table-tabel
frekuensi dan presentasi. Untuk lebih jelasnya jawaban-jawaban dari
responden dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :
𝑝 𝑓
𝑛× 100%
38
Gambar 4.1
Angket Variabel X Pengaruh Teknologi Informasi
Tabel 4.3 Pembelajaran Menggunakan Media Teknologi Informasi
(Hp,Laptop), Dalam Pembelajaran Tematik Secara Daring
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
SS Sangat Setuju 4 8 %
S Setuju 40 80 %
TS Tidak Setuju 4 8 %
STS Sangat Tidak Setuju 2 4 %
Jumlah 50 100 %
Berdasarkan table 4.3 bahwa sangat rendah responden
menjawab sangat setuju (8%), sangat tinggi responden menjawab
setuju (80%), sangat rendah responden menjawab tidak setuju (8%)
dan sangat rendah responden menjawab sangat tidak setuju (4%).
Dengan demikian dapat diketahui bahwa mayoritas responden setuju
dengan pembelajaran menggunakan media teknologi informasi (Hp,
Laptop), dalam pembelajaran tematik secara daring di SD Negeri 23/X
Muara Sabak Timur. Hal ini sesuai degan pendapat (Nurdin & La Ode
Anhusadar : 2020) yang menyatakan pembelajaran secara online pada
9%
71%
19% 1%
Rata-rata Angket Variabel X Pengaruh Teknologi Informasi
SS
S
TS
STS
39
masa pandemi covid-19 tidak bias berjalan efektif tanpa dukungan dari
teknologi informasi dan komunikasi.
Tabel 4.4 Alat Teknologi Informasi (Hp,Laptop), Membantu
Proses Pembelajaran Tematik Secara Daring
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
SS Sangat Setuju 9 18 %
S Setuju 37 74 %
TS Tidak Setuju 4 8 %
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 50 100 %
Berdasarkan tabel 4.4 bahwa sangat rendah responden
menjawab sangat setuju (18%), cukup tinggi responden menjawab
setuju (74%), sangat rendah responden menjawab tidak setuju (8%)
dan sangat rendah responden menjawab sangat tidak setuju (4%).
Dengan demikian dapat diketahui bahwa mayoritas responden setuju
bahwa Alat Teknologi Informasi (Hp,Laptop), membantu proses
pembelajaran tematik secara daring di SD Negeri 23/X Muara Sabak
Timur. Hal ini sesuai dengan (Abdul Latif, 2020), bahwa pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh dilakukan tidak berlangsung dalam satu
ruangan sehingga tidak adanya interaksi secara langsung antara
pengajar dengan siswa karena fokus pada pembelajaran jarak jauh
adalah metode pembelajaran yang dibantu dengan adanya teknologi
sebagai media untuk mengirimkan materi pembelajaran kepada siswa
secara virtual.
Tabel 4.5 Alat Teknologi Informasi (Hp,Laptop),
Mempermudah Siswa Memahami Materi Pembelajaran.
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
SS Sangat Setuju 2 4 %
40
S Setuju 33 66 %
TS Tidak Setuju 15 30 %
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 50 100 %
Berdasarkan table 4.5 bahwa sangat rendah responden menjawab
sangat setuju (4%), cukup tinggi responden menjawab setuju (66%),
cukup rendah responden menjawab tidak setuju (30%) dan tidak ada
responden menjawab sangat tidak setuju (0 %). Dengan demikian dapat
diketahui bahwa mayoritas responden setuju bahwa Alat Teknologi
Informasi (Hp,Laptop), membantu siswa memahami materi pembelajaran
di SD Negeri 23/X Muara Sabak Timur. Hal ini sesuai dengan Buselic
M., Tavakcu T., et al dalam (Latip,2020) menegaskan bahwa inti dari
pelaksanaan pembelajaran daring adalah bagaimana cara memilih
metode pembelajaran yang tepat dibantu teknologi yang bermaksus
menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik meskipun tidak
bertemu secara tatap muka secara langsung seperti halnya pembelajaran
konvensional.
Tabel 4.6 Penggunaan Alat Teknologi informasi (Hp,Laptop),
Dalam Penggunaannya Membutuhkan Waktu Yang Lama.
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
SS Sangat Setuju 2 4 %
S Setuju 31 62 %
TS Tidak Setuju 15 30 %
STS Sangat Tidak Setuju 2 4 %
Jumlah 50 100 %
Berdasarkan table 4.6 bahwa sangat rendah responden menjawab
sangat setuju (4%), cukup tinggi responden menjawab setuju (62%),
cukup rendah responden menjawab tidak setuju (30%) dan sangat rendah
41
responden menjawab sangat tidak setuju (4%). Dengan demikian dapat
diketahui bahwa mayoritas responden di SD Negeri 23/X Muara Sabak
Timur setuju bahwa Alat Teknologi Informasi (Hp,Laptop), dalam
penggunaannya membutuhkan waktu yang lama. Hal ini sesuai dengan
(Moore,dkk:2011) pembelajaran daring yaitu pembelajaran yang
membutuhkan konektivitas dan aksebilitas. Dari keterangan tersebut
dapat diketahui bahwa pembelajaran secara daring ini membutuhkan
waktu yang lebih lama dari pembelajaran secara konvensional karena
adanya jarak dan waktu serta akses dari jaringan telekomunikasi, seperti
pengumpulan tugas yang diberikan guru.
Gambar 4.2
Angket Variabel (Y) Pembelajaran Tematik Secara Daring
Tabel 4.7 Materi Yang Diberikan Oleh Guru Kepada Siswa
Sesuai Dengan Tema Pembelajaran.
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
SS Sangat Setuju 12 24%
S Setuju 38 76%
TS Tidak Setuju 0 0
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 50 100%
15%
62%
22% 1%
Rata-rata Angket Variabel Y Tentang Pembelajaran Tematik Secara Daring
SS
S
TS
STS
42
Berdasarkan table 4.7 bahwa cukup rendah responden menjawab
sangat setuju (24%), cukup tinggi responden menjawab setuju (76%),
tidak ada responden menjawab tidak setuju (0%) dan tidak ada responden
menjawab sangat tidak setuju (0%). Dengan demikian dapat diketahui
bahwa mayoritas responden di SD Negeri 23/X Muara Sabak Timur
setuju bahwa materi yang diberikan oleh guru kepada siswa sesuai
dengan tema pembelajaran. Hal ini sesuai dengan
(Barharuddin,2021:Vol.2)
Tabel 4.8 Pembelajaran Tematik Secara Daring
Mempengaruhi Sikap Siswa Selama Pembelajaran Berlangsung.
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
SS Sangat Setuju 4 8%
S Setuju 25 50%
TS Tidak Setuju 21 42%
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 50 100%
Berdasarkan table 4.8 bahwa sangat rendah responden menjawab
sangat setuju (8%), dalam kategori sedang responden menjawab setuju
(50%), cukup rendah responden menjawab tidak setuju (42%) dan tidak
ada responden menjawab sangat tidak setuju (0%). Dengan demikian
dapat diketahui bahwa mayoritas responden setuju pembelajaran tematik
secara daring mempengaruhi sikap siswa selama pembelajaran
berlangsung di SD Negeri 23/X Muara Sabak Timur. Hal ini sesuai
dengan (Maya Rahmatia, 2017: 214) kapasitas siswa amat bervariasi
tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Makin baik
keselarasan antar content dan alat penyampai dengan gaya belajar, maka
akan lebih baik kapasitas siswa yang pada gilirannya akan memberi hasil
yang lebih baik.
43
Tabel 4.9 Pemahaman Materi Disampaikan Oleh Guru Melalui
Pembelajaran Daring Mudah Dipahami
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
SS Sangat Setuju 3 6%
S Setuju 25 50%
TS Tidak Setuju 22 44%
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 50 100%
Berdasarkan table 4.9 bahwa sangat rendah responden menjawab
sangat setuju (6%), dikategorikan sedang responden menjawab setuju
(50%), cukup rendah responden menjawab tidak setuju (44%) dan tidak
ada responden menjawab sangat tidak setuju (0%). Dengan demikian dapat
diketahui bahwa mayoritas responden di SD Negeri 23/X Muara Sabak
Timur dikategorikan cukup setuju bahwa pemahaman materi disampaikan
oleh guru melalui pembelajaran daring mudah dipahami. Hal ini sesuai
dengan (Rohmawati, 2015:18) guru memegang peranan dalam proses
pembelajaran, dimana proses pembelajaran merupakan inti dari proses
pendidikan secara keseluruhan.
Tabel 4.10 Terdapat Kendala Dalam Pembelajaran Tematik
Secara Daring
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
SS Sangat Setuju 7 14%
S Setuju 32 64%
TS Tidak Setuju 10 20%
STS Sangat Tidak Setuju 1 2%
Jumlah 50 100%
Berdasarkan tabel 4.10 bahwa sangat rendah responden
menjawab sangat setuju (14%), cukup tinggi responden menjawab setuju
(64%), cukup rendah responden menjawab tidak setuju (20%) dan sangat
44
rendah responden menjawab sangat tidak setuju (2%). Dengan demikian
dapat diketahui bahwa mayoritas responden setuju bahwa terdapat
kendala dalam pembelajaran tematik secara daring di SD Negeri 23/X
Muara Sabak Timur. Hal ini sesuai dengan. (Albert Efendi Pohan,
2020:5) Permasalahan yang dihadapi siswa terdiri dari permasalahan
finansial dan psikologis. Secara Finansial yang dihadapi adalah siswa
siswi di Indonesia tidak semua memiliki keadaan ekonomi yang baik.
Sudah barang tentu hal ini menjadi permasalahan yang sangat serius.
Banyak diantara siswa tidak bias mengikuti pembelajaran dalam jaringan
karena terkendala materi. Tidak bias membeli alat belajar online seperti
smartphone ataupun laptop sebagai fasilitas utama. Dan juga kuota
internet. Sedangkan secara psikologis, siswa mengalami tekanan dalam
mengikuti pembelajaran daring secara total.
Tabel 4.11 Perlu Motivasi Siswa Dalam Mengikuti
Pembelajaran Secara Daring
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
SS Sangat Setuju 12 24%
S Setuju 36 72%
TS Tidak Setuju 2 4%
STS Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 50 100%
Berdasarkan tabel 4.11 bahwa cukup rendah responden menjawab
sangat setuju (24%), cukup tinggi responden menjawab setuju (72%),
sangat rendah responden menjawab tidak setuju (4%) dan sangat rendah
responden menjawab sangat tidak setuju (0%). Dengan demikian dapat
diketahui bahwa mayoritas responden setuju bahwa perlu adanya
motivasi siswa dalam pembelajaran secara daring di SD Negeri 23/X
Muara Sabak Timur. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
(Adhetya Cahyani,dkk : 2020) menunjukkan bahwa motivasi belajar
45
peserta didik yang mengikuti pembelajaran daring selama pandemi
menurun. Penurunan motivasi belajar peserta didik dipengaruhi beberapa
faktor, salah satunya yaitu kondisi selama pembelajaran daring yang
mewajibkan peserta didik untuk belajar dirumah masing-masing,
sehingga memaksa mereka untuk memahami materi pembelajaran secara
mandiri.
C. Analisis Data
1) Pengaruh Teknologi Informasi
Setelah responden mengisi kuisioner (angket) dan peneliti
telah melakukan penelitian , maka diperoleh sebaran data variable
(X) pemanfaatan teknologi informasi yang diurutkan dari nilai
tertinggi hingga nilai terendah :
a. Sebaran Data
15 14 14 13 13 13 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 11 11 11 11 11 11 11 11
11 11 11 11 11 11 11 11 10 10 10 9 9 8 8
b. Dstribusi Frekuensi
Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat table distribusi
frekuensi adalah :
1) Memasukkan nilai skor tertinggi dan terendah
Skor tertinggi (H) = 15
Skor terendah (L) = 8
2) Menentukan rentangan (R) menggunakan rumus :
R = H - L + 1
= 15 – 8 + 1
= 8
3) Menentukan banyaknya kelas (K) dengan rumus :
K = 1 + 3,33 log N
= 1 + 3,33 log 50
= 6,6575 = 7
46
4) Menentukan Panjang kelas (i)
=
= 1,14 = 2
Tabel 4.12 Perhitungan Mean Pengaruh Teknologi Informasi
Interval F X FX
15-16 1 15,5 15,5
13-14 5 13,5 67,5
11-12 37 11,5 425,5
9-10 5 9,5 47,5
7-8 2 7,5 15
Jumlah 50 571
Mx = 𝒙
Mx =
Mx = 11,42
Tabel 4.13 Perhitungan Standar Deviasi Pengaruh Teknologi Informasi
Interval F X X’ F ’ (X’ 2
F(X’ 2
15-16 1 15,5 +4 +4 16 16
13-14 5 13,5 +2 +10 4 20
11-12 37 11,5 0 0 0 0
9-10 5 9,5 -10 -10 4 20
7-8 2 7,5 -8 -8 16 32
Jumlah -4 88
SDx = (𝒙)
--
SDx =
−
−
2
= √1 76 − (−0 08 )2
𝑖
47
= √1 76 − 0 0064
= √1 7536
= 2 × 1,3242356286
= 2,6484712572
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui Mx = 11,42 dan SDx =
2,6484712572. Untuk melihat pengaruh teknologi apakah sedang, kurang
dibuat pengelompokannya dengan rumus berikut ini :
a. Skor lebih dari mean + 1.SD = Tingkat Tinggi
b. Skor antara mean – 1.SD = Tingkat Sedang
c. Skor kurang dari mean -1.SD = Tingkat Kurang
Adapun Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Mx + 1.SDx = 11,42 + 1.2,6484712572
= 11,42 + 2,6484712572
= 14,068471257 = 15
Mx – 1.SDx = 11,42 – 1.2,6484712572
= 11,42 - 2,6484712572
= 8,7715287428 = 9
Dari rumusan diatas, diperoleh pengklasifikasian berikut ini :
a. Nilai > 15 dikategorikan tinggi
b. Nilai 10-13 dikategorikan sedang
c. Nilai < 13 dikategorikan kurang
Tabel 4.14 Penggolongan Pengaruh Teknologi Informasi
Skor F Presentase Kategori
> 15 1 2% Tinggi
9-15 47 94% Sedang
< 9 2 4% Kurang
2) Pembelajaran Tematik
Setelah responden mengisi kuisioner (angket) dan peneliti
telah melakukan penelitian, maka dapat diperoleh sebaran data
variable (Y) pembelajaran tematik yang diurutkan dari nilai yang
48
tertinggi hingga yang terendah, seperti berikut ini :
a. Sebaran Data
17 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 15 15 15 15 15 15
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 14 14 14 14 14 14 14 14
14 14 14 14 14 13 13 13 13 13 13 13 12 12
b. Distribusi Frekuensi
Langkah-langkah yang digunakan untuk membuat tabel
distribusi frekuensi adalah sebagai berikut :
1) Menentukan skor tertinggi dan terendah
Skor tertinggi (H) = 17
Skor terendah (L) = 12
2) Menentukan rentangan (R) dengan menggunakan rumus :
R = H – L + 1
= 17 – 12 + 1
= 6
3) Menentukan banyaknya kelas (K) dengan rumus :
K = 1 + 3,33 log n
= 1 + 3,33 log 50
= 6,6575701144 = 7
4) Menentukan Panjang kelas (i)
=
= 0,8 = 1
Tabel 4.15 Perhitungan Mean Pembelajaran Tematik
Interval F Y FY
17-18 1 17,5 17,5
15-16 27 15,5 418,5
13-14 20 13,5 270
11-12 2 11,5 23
𝑖
𝑅
𝐾
49
Jumlah 50 729
My =
=
= 14,58
Tabel 4.16 Perhitungan Standar Deviasi Pembelajaran Tematik
Interval F Y Y’ FY’ (Y’ 2
F(y’ 2
17-18 1 17,5 +2 +2 4 4
15-16 27 15,5 0 0 0 0
13-14 20 13,5 -2 -40 4 80
11-12 2 11,5 -4 -8 16 32
Jumlah -46 116
SDy = ( )
-
=
−
−
2
= √2 32 − (−0 92) 2
= √2 32 − 0 8464
= √1 4736
= 1 × 1,2139192724
= 1,2139192724
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui My = 14,58 dan SDy =
1,2139192724. Untuk melihat pemanfaatan teknologi apakah sedang, kurang
dibuat pengelompokannya dengan rumus berikut ini :
a. Skor lebih dari mean + 1.SD = Tingkat Tinggi
b. Skor antara mean – 1.SD = Tingkat Sedang
c. Skor kurang dari mean -1.SD = Tingkat Kurang
Adapun Perhitungannya adalah sebagai berikut :
My + 1.SDy = 14,58 + 1. 1,2139192724
= 14,58 + 1,2139192724
50
= 15,793919272 = 16
My – 1.SDy = 14,58 – 1.1,2139192724
= 14,58 - 1,2139192724
= 13,366080728 = 14
Dari rumusan diatas, diperoleh pengklasifikasian berikut ini :
a. Nilai > 16 dikategorikan tinggi
b. Nilai 14-16 dikategorikan sedang
c. Nilai < 14 dikategorikan kurang
Tabel 4.17 Penggolongan Pembelajaran Tematik
Skor F Presentase Kategori
> 16 1 2% Tinggi
14-16 40 80% Sedang
< 14 9 18% Kurang
D. Analisis Data Tentang Pengaruh Teknologi Informasi Dalam
Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar Negeri 23/X Muara Sabak
Timur.
menganalisis data tentang pengaruh teknologi informasi dalam
pembelajaran tematik, maka peneliti menggunakan teknik perhitungan
regresi linier sederhana, dengan langkah-langkah berikut ini :
a. Mnghitung nilai ��
𝒙 = 𝒙
=
= 11,48
b. Menghitung nilai 𝑦
=
=
= 14,6
c. Menghitung nilai b1
b1 = ( )− . .
( )− .
51
= . − .( )( )
. − .( )
= . −
− .
=
= 0,160984
d. Menghitung nilai 𝑏
= - ��
= 14,6 – (0,160984)(11,48)
= 14,6 – 1,84809632
= 12,75190368
e. Mendapatkan persamaan regresi linier sederhana
ỹ = 𝑏 + - 𝑏
= 12,75190368 + 0,160984x
f. Uji Signifikan
1. Menghitung nilai SSR
SSR = (b0∑y + b1∑ y -
2
= ( 12,75190368 . 730 + 0, 160984 . 8.394) -
2
= 10.660,189382– 0,292
= 10.659,897382
2. Menghitung nilai SSE
SSE = ∑y’ – (b0∑y + b1 ∑ y
= 10.724 – (12,75190368 . 730 + 0,160984 .
8.324)
= 10.724 – 10.660,189382
= 63,810618
3. Menghitung nilai SST
SST = ∑y’ -
2
= 10.724 -
2
52
= 10.724 – 0,292
= 10.723,708
4. Menghitung nilai MSR
MSR =
= .
= 10.659,897382
5. Menghitung nilai MSE
MSE =
=
−
= .
−
= 222,08119546
6. Mencari Fhitung
Fhitung =
= .
= 47,99999999639
7. Mencari Ftabel
Ftabel = n – nr
= 50 – 2
= 48
Dengan melihat distributive “F” pada taraf signifikan
0,05 (5%), maka diperoleh angka tabel adalah 1,67722.
Kesimpulan :
Fhitung > Ftabel
47,99999999639 > 1,67722
8. Menghitung koefesien determinasi
R2 =
= .
.
= 0,9939
Berdasarkan perhitungan koefesien determinasi (R2) diatas
53
yang dinyatakan dalam bentuk persen, maka diperoleh nilai sebesar
0,9939 atau 99,00%.
E. PEMBAHASAN
1. Tingkat skor pengaruh teknologi informasi dalam proses
pembelajaran
Setelah nilai koefisien regresi diketahui, untuk analisis
interpretasi yaitu mencari db = n-nr = 50-2 = 48, kemudian
dibandingkan dengan nilai Ftabel. Pada taraf signifikan 5% diperoleh
Fhitung = 47,99999999639 dan Ftabel = 1,67722 maka Fhitung > Ftabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesa alternative (Ha) penelitian
ini diterima sedangkan hipotesa nol (H0) penelitian ditolak. Kemudian
diperoleh koefesien determinasi (R2) sebesar 99,00% ini berarti
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh dalam pembelajaran
tematik secara daring terhadap proses pembelajaran di SDN 23/X
Muara Sabak Timur. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Jailani
(2016) bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah
membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap dimensi
kehidupan manusia, baik dalam segi ekonomi, sosial, budaya maupun
Pendidikan saat ini (Jailani,2016,179).
Menurut Yudhi Munadi (2008 : 150) beberapa bentuk
pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan sudah
merupakan kelaziman. Membantu menyediakan komputer dan jaringan
yang menghubungkan rumah siswa dengan ruang kelas, guru, dan
administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke Internet, dan para
guru dilatih menggunakan komputer pribadi.
Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan
perkembangan cara penyampaian informasi yang selanjutnya dikenal
dengan istilah (Teknologi Informasi). Seperti menurut Bambang
Warsita (2008:150-151), secara umum ada tiga pemanfaatan teknologi
54
informasi atau intruksional komputer dan internet untuk Pendidikan
dan pembelajaran, adalah : pertama, learning about computers and the
internet, yaitu komputer dapat dijadikan sebagai objek pembelajaran,
misalnya ilmu computer (computers science) kedua, learning with
computers and the internet, yaitu teknologi informasi memfasilitasi
pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah.
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran Tematik
Teknologi Informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap
proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima
sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas
sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
Teknologi Informasi meng-handle kebutuhan manusia dalam
mengambil dan memindahkan, mengolah dan memproses informasi
dalam konteks sosial yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat
secara keseluruhan melalui perangkat elektrik, elektronik maupun
mikroelektronik. terdapat acuan kemampuan IT yang hendak dicapai
dan sistem nilai dalam bekerja pada kehidupan sehari-hari yang hendak
dibelajarkan, seperti nilai apa yang perlu dikembangkan dalam suatu
sistem sosial masyarakat, berkenaan dengan kemampuan
menggunakan IT. Yang sesuai dan bersifat dinamis mengikuti
pekembangan zaman. (Muhammad Jafar, 2018:35)
Bedasarkan dari penjabaran pengertian dari teknologi informasi
diatas maka dapat dilihat bahwa pengertian dari teknologi informasi
adalah segala hal yang sangat bermanfaat dalam membantu dalam
segala bidang, termasuk dalam bidang Pendidikan yang dimana dengan
memanfaatkan atau dengan menggunakan alat multimedia atau yang
lainnya sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Teknologi
dan informasi ini juga memiliki kelebihan dan kekurangannya.
55
Berdasarkan hasil penelitian, Pemanfaatan teknologi dan
informasi dalam pembelajaran tematik di SDN 23/X Muara Sabak
Timur tergolong baik, namun masih terdapat beberapa kendala. Hal ini
sesuai dengan hasil survey bahwa cukup tinggi wali murid dan siswa
bahwa terdapat kendala dalam proses pembelajaran berlangsung,
dengan diagram berikut :
Gambar 4.3 Presentase Survey Kendala Dalam Pembelajaran
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa sangat rendah responden
menjawab sangat setuju (14%), cukup tinggi responden menjawab setuju
(64%), cukup rendah responden menjawab tidak setuju (20%) dan sangat
rendah responden menjawab sangat tidak setuju (2%). Dengan demikian
dapat diketahui bahwa mayoritas responden setuju bahwa terdapat
kendala dalam pembelajaran tematik secara daring di SD Negeri 23/X
Muara Sabak Timur. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Atri (2012)
bahwa terdapapat beberapa masalah atau kendala yang dihadapi oleh
peserta didik pada saat pelaksanaan pembelajaran secara online, seperti :
biaya, motivasi belajar, layanan, umpan balik, kurangnya pengalaman
serta kebiasaan.
14%
64%
20% 2%
PRESENTASE SURVEY PERNYATAAN TERDAPAT KENDALA DALAM
PEMBELAJARAN TEMATIK SECARA DARING
SS
S
TS
STS
56
Hal ini sesuai dengan pendapat bahwa Permasalahan yang
dihadapi siswa terdiri dari permasalahan finansial dan psikologis. Secara
Finansial yang dihadapi adalah siswa siswi di Indonesia tidak semua
memiliki keadaan ekonomi yang baik. Sudah barang tentu hal ini
menjadi permasalahan yang sangat serius. Banyak diantara siswa tidak
bias mengikuti pembelajaran dalam jaringan karena terkendala materi.
Tidak bisa membeli alat belajar online seperti smartphone ataupun laptop
sebagai fasilitas utama. Dan juga kuota internet. Sedangkan secara
psikologis, siswa mengalami tekanan dalam mengikuti pembelajaran
daring secara total. (Albert Efendi Pohan, 2020:5)
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang telah dilaksanakan,
maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Berdasarkan hasil data tentang pengaruh teknologi informasi dalam
Pembelajaran tematik secara daring di Sekolah Dasar Negeri 23/X
Muara Sabak Timur, dibandingkan dengan nilai Ftabel. Pada taraf
signifikan 5% diperoleh Fhitung = 47,99999999639 dan Ftabel =
1,67722 maka Fhitung > Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesa alternative (Ha) penelitian ini diterima sedangkan hipotesa
nol (H0) penelitian ditolak. Kemudian diperoleh koefesien
determinasi (R2) sebesar 99,00% ini berarti pemanfaatan teknologi
informasi berpengaruh dalam pembelajaran tematik secara daring
terhadap proses pembelajaran di SDN 23/X Muara Sabak Timur.
2. Berdasarkan pernyataan tentang terdapat kendala dalam pelaksanaan
pembelajaran tematik secara daring, bahwa sangat rendah responden
menjawab sangat setuju (14%), cukup tinggi responden menjawab
setuju (64%), cukup rendah responden menjawab tidak setuju (20%)
dan sangat rendah responden menjawab sangat tidak setuju (2%).
Dengan demikian dapat diketahui bahwa mayoritas responden setuju
bahwa terdapat kendala dalam pembelajaran tematik secara daring di
SD Negeri 23/X Muara Sabak Timur. Kendala tersebut bukan hanya
masalah kuota internet dan handphone, Jaringan Komunkasi, namun
juga orang tua mengalami kesulitan untuk membantu anak dalam
proses pembelajaran karena ada beberapa siswa sulit untuk belajar
dan mengerjakan tugas dari guru, dan terkadang orang tua sulit untuk
menghendel anak dalam penggunaan handphonenya.
B. Saran-saran
1. Bagi orang tua
Diharapkan orang tua dapat lebih memperhatikan dan memantau
58
anak dalam menggunakan teknologi terutama handphone. Selain
penggunaannya untuk belajar anak perlu diawasi dalam penggunaan
handphone ini karena memiliki dampak negative juga jika tidak bijak
dalam penggunaannya. Salah satu contohnya anak dapat kecanduan
bermain game di handphonenya yang menyebabkan anak menjadi
tidak bersemangat untuk belajar, apa lagi bias saja anak dapat
mengakses situs-situs yang tidak sesuai dengan usianya. Maka dari
itu orang tua perlu untuk mengawasi anak saat menggunakan
handphone.
2. Bagi peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan dalam
penelitian-penelitian berikutnya. Terutama bagi peneliti yang ingin
meneliti tentang pemanfaatan teknologi informasi dalam
pembelajaran tematik secara daring.
3. Bagi Guru
Guru diharapkan mampu untuk dapat memberikan edukasi tentang
pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran terutama penggunaan
handphone. Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Kemudian guru diharapkan memberikan metode pembelajaran yang
menarik sehingga siswa tidak merasa bosan dalam pelaksanaan
pembelajaran secara daring, apa lagi untuk sekarang guru dituntut
agar dapat menggunakan teknologi informasi karena pembelajaran
secara daring diakibatkan dari masa pandemic covid-19.
59
DAFTAR PUSTAKA
Buku.
Al-Quran dan Tejermahan. Tafsir Jalalain Karya Imam As-Suyuti
Arikunto, S. (2017). Pengembangan Instrumen Penelitian dan Penilaian
Program. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hamalik, O. (2017). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Majid, A. (2014). Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Interes Media.
Sudijono, A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Menteri Pendidikan (2020). Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 Tentang
Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Corona Virus (Covid-19)
Jafar, M. (2018). Teknologi Dan Informasi Pendidikan. Laboratorium Sosial
Politik Press
A.A Musyaffa, RA. (2020), Kapita Selekta Pendidikan. Jambi: CV Oman
Publishing
Abdul Kadir, RA, (2014). Dasar-dasar Pendidikan. KENCANA Prenadamedia
Group
Yuberti, (2014). Teori Pembelajaran Dan Pengembangan Bahan Ajar Dalam
Pendidikan. Anugrah Utama Raharja (AURA)
Jurnal.
Kusniyah & Hakim,L, (2019). Efektifitas Pembelajaran Berbasis Daring: Sebuah
Bukti pada Pembelajaran Bahasa Inggris. Jurnal Pemikiran Dan Penelitian
Pendidikan, Vol, 17 No.1
60
Jailani, M Syahran. 2014. Guru Profesional dan Tantangan Dunia Pendidikan.
Jurnal Al-Ta’lim : Vol. 21 No.1
Jailani, M Syahran, 2018. Perkembangan Bahasa Anak dan Implikasinya dalam
Pembelajaran. Jurnal INNOVATIO: Journal for Religious Innovation
Studies : Vol. 18 No. 1
Attri, A.K. 2012. Distance Education Problems and Solustions. Internarional
Journal og Behavioral Social and Movement Sciences. Vol.1, No. 4
Latip, Abdul, 2020. “ Komunikasi Pada Pembelajaran Jarak Jauh Di Masa
Pandemi Covid-19”. Edukasi Dan Teknologi : Vol.1 No.2
Rohmawati,Afifatu, 2015. Efektifitas Pembelajaran. Jakarta : Jurnal Pendidikan
Usia Dini Vol.9 Edisi 1
Artikel.
Jailani, M Syahran., Al Ikhsan. 2020. PEMANFAATAN MEDIA
PEMBELAJARAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KOTA
JAMBI
Syafaruddin, Syafaruddin and Jailani, Syahran and Azim, Fauzan (2020)
APLIKASI PEMBELAJARAN DARING YANG DIGUNAKAN OLEH
GURU KELAS VI A SD NEGERI 151/IV ALAM BARAJO KOTA JAMBI
Maya Rahmatia, Monawati, Said Darius, 2017. “Pengaruh Media E-Learning
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN 20 Banda Aceh”
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
61
LAMPIRAN-LAMPIRAN
62
KEMENTRIAN AGAMA
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKUTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Nama
NIM
Pembimbing I
Judul Skripsi
Jurusan/Program Studi
:
:
:
:
:
Winda Sasmita
204172747
Dr. H. M. Syahran Jailani, M.Pd.
Pengaruh Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran Tematik
Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Sekolah Dasar Negeri
23/X Muara Sabak Timur
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
No Tangggal Konsultasi
Ke- Materi Bimbingan
Tanda Tangan
Pembimbing
1
23-12-2020
I
Penyerahan Surat Penunjukkan
Dosen Pembimbing
2
14-01-2021
II
Bimbingan Proposal
3
14-01-2021
III
ACC Seminar Proposal
4
22-02-2021
IV ACC Riset dan Pengesahan Judul
5
03-05-2021
V
Bimbingan Skripsi
6
03-05-2021
VI
Perbaikan BAB 1 dan BAB IV
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode
Dokumen
Kode Formulir Berlaku tgl No.
Resi
Tgl.R
evis
i
Halaman
In.08-PP-
05-01
In.08-FM-PP-
05-02
R-0 -
63
7
03-05-2021
VII
ACC Skripsi
Jambi, Mei 2021
Dosen Pembimbing I
Dr. H. M. Syahran Jailani, M.Pd.
NIP. 196908181996031002
64
KEMENTRIAN AGAMA
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKUTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Nama
NIM
Pembimbing II
Judul Skripsi
Jurusan/Program Studi
:
:
:
:
:
Winda Sasmita
204172747
Dr. A.A. Musyaffa, M.Pd.I
Pengaruh Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran Tematik
Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Sekolah Dasar Negeri
23/X Muara Sabak Timur.
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
No Tangggal Konsultasi
Ke- Materi Bimbingan
Tanda Tangan
Pembimbing
1
23-12-2020
I
Penyerahan Surat Penunjukkan
Dosen Pembimbing
2
28-12-2020
II
Bimbingan Proposal
3
13-01-2021
III
ACC Seminar Proposal
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode
Dokumen
Kode Formulir Berlaku tgl No.
Resi
Tgl.R
evis
i
Halaman
In.08-PP-
05-01
In.08-FM-PP-
05-02
R-0 -
65
4
22-02-2021
IV ACC Riset dan Pengesahan Judul
5
29-04-2021
V
Bimbingan Skripsi
6
30-04-2021
VI
Perbaikan BAB 1 dan BAB IV
7
03-05-2021
VII
ACC Skripsi
Jambi, Mei 2021
Dosen Pembimbing II
Dr.A.A. Musyaffa, M.Pd.I
NIP. 1977706022009021004
66
LAMPIRAN 1
Perhitungan Skor Variabel Pengaruh Teknologi Informasi
Variable X Pengaruh Teknologi Informasi
No. R Alternatif Jawaban Skor Total
Skor
SS S TS STS 4 3 2 1
1. 0 4 0 0 0 12 0 0 12
2. 2 1 1 0 8 3 2 0 13
3. 3 1 0 0 12 3 0 0 15
4. 0 1 2 1 0 3 4 1 8
5. 0 3 1 0 0 9 2 0 11
6. 0 3 1 0 0 9 2 0 11
7. 0 4 0 0 0 12 0 0 12
8. 0 2 2 0 0 6 4 0 10
9. 1 0 2 1 4 0 4 1 9
10. 2 0 2 0 8 0 4 0 12
11. 0 4 0 0 0 12 0 0 12
12. 3 0 1 0 12 0 2 0 14
13. 0 3 1 0 0 9 2 0 11
14. 0 4 0 0 0 12 0 0 12
15. 0 3 1 0 0 9 2 0 11
16. 0 3 1 0 0 9 2 0 11
17. 0 4 0 0 0 12 0 0 12
67
18. 0 4 0 0 0 12 0 0 12
19 1 0 1 2 4 0 2 2 8
20. 0 3 1 0 0 9 2 0 11
21. 0 4 0 0 0 12 0 0 12
22. 1 3 0 0 4 9 0 0 13
23. 0 3 1 0 0 9 2 0 11
24. 0 4 0 0 0 12 0 0 12
25. 1 2 1 0 4 6 2 0 12
26. 0 3 1 0 0 9 2 0 11
27. 0 2 2 0 0 6 4 0 10
28. 0 3 1 0 0 9 2 0 11
29. 0 4 0 0 0 12 0 0 12
30. 0 3 1 0 0 9 2 0 11
31. 0 4 0 0 0 12 0 0 12
32. 0 3 1 0 0 9 2 0 11
33. 0 4 0 0 0 12 0 0 12
34. 0 3 1 0 0 9 2 0 11
35. 0 3 1 0 0 9 2 0 11
36. 1 2 1 0 4 6 2 0 12
37. 1 0 3 0 4 0 6 0 10
38. 1 3 0 0 4 9 0 0 13
39. 0 4 0 0 0 12 0 0 12
68
40. 0 4 0 0 0 12 0 0 12
41. 0 3 1 0 0 9 2 0 11
42. 0 4 0 0 0 12 0 0 12
43. 3 0 1 0 12 0 2 0 14
44. 0 4 0 0 0 12 0 0 12
45. 0 4 0 0 0 12 0 0 12
46. 0 3 1 0 0 9 2 0 11
47. 0 4 0 0 0 12 0 0 12
48. 0 1 3 0 0 3 6 0 9
49. 0 4 0 0 0 12 0 0 12
50. 0 3 1 0 0 9 2 0 11
N =50 Jumlah 574
69
LAMPIRAN 2
Perhitungan Jumlah Skor Variabel Pembelajaran Tematik
Variable X Pemanfaatan Teknologi Informasi
No. R Alternatif Jawaban Skor Total
Skor
SS S TS STS 4 3 2 1
1. 0 5 0 0 0 15 0 0 15
2. 2 1 2 0 8 3 4 0 15
3. 2 2 1 0 8 6 2 0 16
4. 3 0 2 0 12 0 4 0 16
5. 0 3 2 0 0 9 4 0 13
6. 1 3 1 0 4 9 2 0 15
7. 1 2 2 0 4 6 4 0 14
8. 0 4 1 0 0 12 2 0 14
9. 3 0 2 0 12 0 4 0 16
10. 2 1 2 0 8 3 4 0 15
11. 1 4 0 0 4 12 0 0 16
12. 0 3 2 0 0 9 4 0 13
13. 0 4 1 0 0 12 2 0 14
14. 0 4 1 0 0 12 2 0 14
15. 2 2 0 1 8 6 0 1 15
16. 0 3 2 0 0 9 4 0 13
17. 1 4 0 0 4 12 0 0 16
70
18. 1 4 0 0 4 12 0 0 16
19 1 3 1 0 4 9 2 0 15
20. 0 4 1 0 0 12 2 0 14
21. 0 5 0 0 0 15 0 0 15
22. 0 5 0 0 0 15 0 0 15
23. 0 3 2 0 0 9 4 0 13
24. 1 4 0 0 4 12 0 0 16
25. 2 2 1 0 8 6 2 0 16
26. 2 1 2 0 8 3 4 0 15
27. 0 2 3 0 0 6 6 0 12
28. 0 3 2 0 0 9 4 0 13
29. 0 5 0 0 0 15 0 0 15
30. 1 3 1 0 4 9 2 0 13
31. 1 4 0 0 4 12 0 0 16
32. 0 3 1 1 0 9 2 1 12
33. 0 4 1 0 0 12 2 0 14
34. 0 3 2 0 0 9 6 0 15
35. 0 4 1 0 0 12 2 0 14
36. 0 4 1 0 0 12 2 0 14
37. 2 1 2 0 8 3 4 0 15
38. 1 2 2 0 4 6 4 0 14
39. 0 4 1 0 0 12 2 0 14
71
40. 1 3 1 0 4 9 2 0 15
41. 1 3 1 0 4 9 2 0 15
42. 0 5 0 0 0 15 0 0 15
43. 1 4 0 0 4 12 0 0 16
44. 2 3 0 0 8 9 0 0 17
45. 2 2 1 0 8 6 2 0 16
46. 2 1 2 0 8 3 4 0 15
47. 0 4 1 0 0 12 2 0 14
48. 0 3 2 0 0 9 4 0 13
49. 0 4 1 0 0 12 2 0 14
50. 0 4 1 0 0 12 2 0 14
N =50 Jumlah 730
72
LAMPIRAN 3
Tabel Bantu Uji Hipotesis
No X Y XY X’ Y’
1. 12 15 180 144 225
2. 13 15 195 169 225
3. 15 16 240 225 256
4. 8 16 128 64 256
5. 11 13 143 121 169
6. 11 15 165 121 225
7. 12 14 168 144 196
8. 10 14 140 100 196
9. 9 16 144 81 256
10. 12 15 180 144 225
11. 12 16 192 144 256
12. 14 13 182 196 169
13. 11 14 154 121 196
14. 12 14 168 144 196
15. 11 15 165 121 225
16. 11 13 143 121 169
17. 12 16 192 144 256
18. 12 16 192 144 256
73
19. 8 15 120 64 225
20. 11 14 154 121 196
21. 12 15 180 144 225
22. 13 15 195 169 225
23. 11 13 143 121 169
24. 12 16 192 144 256
25. 12 16 192 144 256
26. 11 15 165 121 225
27. 10 12 120 100 144
28. 11 13 143 121 169
29. 12 15 180 144 225
30. 11 13 143 121 169
31. 12 16 192 144 256
32. 11 12 132 121 144
33. 12 14 168 144 196
34. 11 15 165 121 225
35. 11 14 154 121 196
36. 12 14 168 144 196
37. 10 15 150 100 225
38. 13 14 182 169 196
39. 12 14 168 144 196
74
40. 12 15 180 144 225
41. 11 15 165 121 225
42. 12 15 180 144 225
43. 14 16 224 196 256
44. 12 17 204 144 289
45. 12 16 192 144 256
46. 11 15 165 121 225
47. 12 14 168 144 196
48. 9 13 117 81 169
49. 12 14 168 144 196
50 11 14 154 121 196
N=50 573 730 8.394 6.674 10.724
Dari Tabel Diatas Diperoleh :
N = 50
X = 573
Y = 730
XY = 8.394
X’ = 6.674
Y’ = 10.724
75
LAMPIRAN 4
Kuisioner Angket Penelitian
Identitas Responden :
Nama Lengkap :
Wali Murid :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
Petunjuk :
a. Wali murid membaca dan memahami pernyataan pada kuisioner.
b. Skala penelitian untuk masing-masing deskriptor adalah sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
Indikator :
Sumber Mencari Informasi
Media Pembelajaran Tematik
Daftar pernyataan :
No. Pernyataan
Variable Pengaruh Teknologi
Informasi (X)
SS
(4)
S
(3)
TS
(2)
STS
(1)
Pengaruh Teknologi Informasi
1. Pembelajaran menggunakan media
teknologi informasi (Hp,Laptop) dalam
pembelajaran tematik secara daring.
2. Alat teknologi informasi (Hp,Laptop)
membantu proses pembelajaran tematik
secara daring.
76
3. Alat teknologi informasi (Hp,Laptop)
mempermudah siswa memahami materi
pembelajaran.
4. Penggunaan alat teknologi informasi
(Hp,Laptop) dalam penggunaannya
membutuhkan waktu yang lama.
Pembelajaran Tematik Secara Daring
5. Materi yang diberikan oleh guru kepada
siswa sesuai dengan tema pembelajaran
.
6. Pembelajaran tematik secara daring
mempengaruhi sikap siswa selama
pembelajaran berlangsung.
7. Pemahaman materi disampaikan oleh
guru melalui pembelajaran daring
mudah dipahami.
8. Terdapat kendala dalam pembelajaran
tematik secara daring
9. Perlu motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran secara daring
77
LAMPIRAN 5
Jumlah Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Variabel X dan Y
78
LAMPIRAN 6
Wawancara dengan kepala sekolah
79
Setelah pengambilan data kuisioner dibantu oleh beberapa staf guru
80
Lampiran 7
SK TURNITIN
81
LAMPIRAN 8
Curriculum Vitae
DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)
Nama : Winda Sasmita
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl Lahir : Muara Sabak, 08 Mei 1999
Alamat : RT. 03 Kel. Muara Sabak Ilir,
Kec. Muara Sabak Timur, Kab.
Tanjung Jabung Timur, Jambi.
Pekerjaan : Mahasiswi
Email : [email protected]
No. Kontak : 085669864868
Pendidikan Formal :
No. Jenjang Pendidikan Tahun Tamat
1. TK DHARMA WANITA MUARA SABAK 2003/2004
2. SD NEGERI 23/X MUARA SABAK 2009/2010
3. SMP NEGERI 1 TANJAB TIMUR 2012/2013
4. SMA NEGERI 2 TANJAB TIMUR 2015/2016
5. UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020/2021
*Motto hidup : “Teruslah melangkah maju walau banyak rintangan di
langkahmu”