PENGARUH PENCITRAAN TUBUH IDEAL WANITA
BARAT DALAM IKLAN TELEVISI TERHADAP
PERUBAHAN CITRA TUBUH WANITA DEWASA
AWAL INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Katarina Ani Kristianingrum
NIM : 099114044
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Jika kau punya dua pilihan yang
sulit, pilih yang kata hatimu benar.
(K. A. Kristianingrum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan khusus dan special bagi Tuhan Yesus
Kristus yang sudah memberiku kesempatan berkarya untuk
membuat bangga keluarga hebatku (almarhum Papa, Mama,
Klinton, Tomi, dan almarhumah mbak Agnes).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Januari 2014
Penulis
Katarina Ani Kristianingrum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PENGARUH PENCITRAAN TUBUH IDEAL WANITA BARAT DALAM
IKLAN DI TELEVISI TERHADAP PERUBAHAN CITRA TUBUH
WANITA DEWASA AWAL INDONESIA
Katarina Ani Kristianingrum
ABSTRAK
Penelitian kuasi eksperimen ini bertujuan untuk menyelidiki adanya pengaruh pencitraan
tubuh ideal wanita Barat dalam iklan di televisi terhadap citra tubuh wanita dewasa Indonesia.
Penelitian dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tanggal 6 September-7
Oktober 2013. Subjek penelitian adalah 44 orang mahasiswi Universitas Sanata Dharma yang
terdiri dari berbagai program studi. Dari keseluruhan subjek tersebut, 22 orang berfungsi sebagai
kelompok kontrol, sedangkan 22 orang yang lain sebagai kelompok eksperimen. Kelompok
eksperimen diberikan tayangan iklan yang menggunakan model dengan tubuh wanita Barat,
sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan apapun. Peneliti berhipotesis bahwa
terdapat pengaruh pencitraan tubuh ideal wanita Barat dalam iklan televisi terhadap penurunan
citra tubuh wanita dewasa Indonesia. Instrumen yang digunakan berupa skala citra tubuh dengan
reliabilitas 0,927 sebagai alat ukur bagi tahap pretest dan posttest. Skala tersebut digunakan untuk
mengukur citra tubuh subjek sebelum dan sesudah penelitian berlangsung. Penelitian dimulai
dengan penyusunan instrumen dan alat ukur, pemberian pretest, pelaksanaan penelitian dengan
penayangan iklan bagi kelompok eksperimen, dan pemberian posttest bagi masing-masing
kelompok pada waktu yang berbeda. Pengujian pengaruh pencitraan tubuh ideal tersebut
menggunakan uji statistik uji-T. Hasil penelitian menunjukkan 1) Uji beda rata-rata pretest dan
posttest pada kelompok eksperimen dengan taraf signifikansi sebesar 0,012 (p < 0,05)
menunjukan bahwa perubahan yang terjadi berbeda secara signifikan, sedangkan pada kelompok
kontrol memperoleh taraf signifikansi 0,056 (p > 0,05), yang berarti terjadi perubahan namun tidak
berbeda secara signifikan, 2) perbandingan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
secara keseluruhan menunjukan bahwa secara umum tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara kedua kelompok dengan taraf siginfikansi sebesar 0,329 (p > 0,05). Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa pencitraan tubuh ideal wanita Barat dalam iklan televisi tidak berpengaruh
terhadap penurunan citra tubuh wanita dewasa awal Indonesia.
Kata kunci : citra tubuh, pencitraan tubuh ideal wanita Barat, iklan televisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE EFFECT OF WESTERN WOMAN IDEAL BODY IMAGING IN
TELEVISION ADVERTISEMENT TOWARD BODY IMAGE CHANGES
IN INDONESIAN EARLY ADULT WOMAN
Katarina Ani Kristianingrum
ABSTRACT
This quasi-experimental study aimed to investigate the influence of Western woman Ideal
body imaging in television advertisement toward body Image changes in Indonesian adult woman. This
research held in Sanata Dharma University Yogyakarta on 6th
September – 7th
October 2013. The
research subjects are 44 Sanata Dharma University female students from some various study
program. From all subjects, 22 subjects serve as control group, while 22 subjects as experimental
group. The experimental group was given an advertisement clips with Western woman body as the
model, whereas the control group didn’t get any treatments. Researcher hypothesis is that there is
an influence of western woman ideal body image on television advertisement toward the body
dissatisfaction of Indonesian adult woman’s body image. The instrument that used is body image
scale with reliability 0,927 to measure the pretest and posttest stage. This scale is used to measure
subject’s body image before and after the research given. This research began with constructing
the instrument and measurement, gave pretest, did the research by showing advertisement for
experimental group, and gave posttest for each group in a different time. This analysis of ideal
body imaging effect is using statistic analysis T-test. This research shown that 1) the difference
between pretest and posttest on experimental group was shown with significancy 0,012 (p < 0,05)
it mean that the change happened significantly, whereas in the control group got significancy
0,056 (p > 0,05), which mean there is a changes but not significant. 2) the overall difference
between control and experimental group shown that generally there is no significant difference
between the two groups, with significancy 0,329 (p>0,05). From this result we can conclude that
Western woman ideal body imaging in television advertisement did not affect the body
dissatisfaction of Indonesian early adult woman’s body image.
Keywords: body image, Western women body imaging ideal, television advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Katarina Ani Kristianingrum
NIM : 099114044
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“Pengaruh Pencitraan Tubuh Ideal Wanita Barat dalam Iklan Televisi
Terhadap Perubahan Citra Tubuh Wanita Dewasa Awal Indonesia”
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perputakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet dan media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 24 Januari 2014
Yang menyatakan,
Katarina Ani Kristianingrum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
anugerah dan pendampingan sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi yang berjudul Pengaruh Pencitraan Tubuh Ideal Wanita Barat dalam
Iklan Televisi Terhadap Perubahan Citra Tubuh Wanita Dewasa Awal Indonesia.
Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini dapat terselesaikan berkat bantuan, dukungan, saran-saran dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak C. Siswa Widyatmoko, M.Psi., selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Ibu Ratri Sunar Astuti S.Psi., M.Si., selaku Kaprodi Psikologi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Ibu Dr. Tjipto Susana M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
sabar memberikan bimbingan, kritik dan saran kepada peneliti selama
penyusunan skripsi.
4. Bapak Y. Agung Santoso S.Psi., M.A., M.Si selaku dosen pembimbing
akademik yang telah memberikan saran, arahan dan bimbingan selama
peneliti belajar di Universitas Sanata Dharma.
5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Psikologi, yang telah memberikan
bantuan serta pelayanan yang baik kepada peneliti selama menempuh studi
di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Almarhum Papa yang luar biasa, Drs. Florentinus Suradi.
7. Mama hebat yang sabar dan pengertian, Damiana Wartini
8. Adik-adik gila yang selalu memberi dukungan yang aneh, Alfonsus Adi
Nugroho dan Bartolomeus Abdi Widyatama.
9. Gank Buntu (Christi, Yanti, Detha dan Steny) yang selalu ada dari awal
hingga akhir penulis berkuliah di Jogja.
10. Keluarga baru di kost musholla. Bunda We Es, dek Ay, dek Chint, dan
umi Nining yang selalu memberi semangat, menemani dan membantu
penulis menjelang akhir perkuliahan.
11. Sahabat-sahabat semasa SMA (Kania, Nia, Chintya, dan Ifa).
12. Mas Antonius Yuni Setiyawan yang telah sabar dan setia menemani serta
membantu peneliti selama ini.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu penyelesaian skripsi ini.
Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun.
Penulis,
Katarina Ani Kristianingrum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................ vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
ABSTRACT .......................................................................................................... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH .......................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .......................................................... 8
C. TUJUAN PENELITIAN .......................................................... 8
D. MANFAAT PENELITIAN ...................................................... 8
1. Manfaat Teoretis .................................................................. 8
2. Manfaat Praktis .................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 10
A. CITRA TUBUH ........................................................................ 10
1. Pengertian Citra Tubuh ...................................................... 10
2. Aspek Citra Tubuh ............................................................. 10
3. Faktor yang Mempengaruhi Citra Tubuh.............................12
B. PENCITRAAN TUBUH IDEAL WANITA BARAT ............. 14
1. Definisi Pencitraan Tubuh Ideal Wanita Barat .................. 14
2. Karakteristik Pencitraan Tubuh Ideal Wanita Barat .......... 15
3. Faktor Pencitraan Tubuh Ideal Wanita Barat........................16
C. IKLAN TELEVISI .................................................................... 17
D. PERUBAHAN NILAI .............................................................. 19
E. PERSEPSI ................................................................................. 24
F. WANITA DEWASA AWAL ................................................... 26
G. DINAMIKA ANTAR VARIABEL ......................................... 28
H. LOGIKA EKSPERIMEN ........................................................ 31
I. HIPOTESIS .............................................................................. 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 34
A. JENIS PENELITIAN ............................................................... 34
B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN ......................... 34
C. DEFINISI OPERASIONAL .................................................... 34
1. Citra Tubuh ........................................................................ 34
2. Pencitraan Tubuh Ideal Wanita Barat ................................ 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
D. SUBJEK PENELITIAN ............................................................ 36
E. METODE PENGUMPULAN DATA ....................................... 38
1. Materi Pretest dan Posttest ................................................. 38
2. Pencitraan Tubuh Ideal Wanita Barat ................................ 40
F. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN ....................... 41
G. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ....................................... 44
1. Validitas ............................................................................. 44
2. Reliabilitas ......................................................................... 50
H. METODE ANALISIS DATA ................................................... 51
1. Uji Asumsi ......................................................................... 51
2. Uji Homogenitas ................................................................ 51
3. Uji Hipotesis ....................................................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 53
A. PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................... 53
1. Pretest ................................................................................. 53
2. Kegiatan Penelitian pada Kelompok Eksperimen............... 53
3. Kegiatan pada Kelompok Kontrol ...................................... 54
B. DATA PENELITIAN ............................................................ 54
1. Deskripsi Subjek Penelitian ................................................ 54
2. Deskripsi Data Penelitian ................................................... 55
C. UJI ASUMSI .......................................................................... 56
1. Uji Normalitas .................................................................... 56
2. Uji Homogenitas ................................................................ 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
D. UJI HIPOTESIS ..................................................................... 58
E. PEMBAHASAN ..................................................................... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 64
A. KESIMPULAN ...................................................................... 64
B. KETERBATASAN PENELITIAN ....................................... 65
C. SARAN ................................................................................... 65
1. Bagi Wanita Indonesia ........................................................ 65
2. Bagi Produsen Iklan ........................................................... 65
3. Bagi Peneliti Selanjutnya .................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 67
LAMPIRAN ....................................................................................................... 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kriteria Kategorisasi............................................................................ 37
Tabel 3.2 Kategorisasi Skor Skala Citra Tubuh .................................................. 38
Tabel 3.3 Distribusi Item Skala Citra Tubuh Setelah Uji Coba pertama ............ 46
Tabel 3.4 Distribusi Item Skala Citra Tubuh Setelah Uji Coba kedua ............... 48
Tabel 3.5 Distribusi Item Skala Citra Tubuh untuk Penelitian ........................... 49
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 51
Tabel 4.1 Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia .................................................... 55
Tabel 4.2 Deskripsi Subjek Berdasarkan Program Studi .................................... 55
Tabel 4.3 Deskripsi Data Penelitian .................................................................... 56
Tabel 4.4 Uji Normalitas .................................................................................... 57
Tabel 4.5 Levene’s Test for Eguality of Variances ............................................. 57
Tabel 4.6 Uji Beda Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol… 58
Tabel 4.7 Uji Beda Rata-rata Selisih Pretest dan Posttest .................................. 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Dinamika Pengaruh Pencitraan Tubuh Ideal Wanita Barat
terhadap Citra Tubuh Wanita Dewasa Awal ..................................... 31
Gambar 2. Logika Eksperimen Pemaparan Citra Tubuh Wanita Barat dalam
Iklan Berpengaruh terhadap Ketidakpuasan Wanita Indonesia ........ 33
Gambar 3. Pretest-Posttests Control Group Design .......................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A. Skala Citra Tubuh (Try Out) .......................................................... 72
Lampiran B. Skala Citra Tubuh ......................................................................... 80
Lampiran C. Uji Reliabilitas .............................................................................. 87
Lampiran D. Uji Prasyarat ................................................................................ 94
Lampiran E. Uji Beda (T-Test)............................................................................ .99
Lampiran F. Prosedur Penelitian ......................................................................... 102
Lampiran G. Rundown Acara Penelitian ............................................................ 105
Lampiran H. Skala Penilaian Iklan .................................................................... 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Citra tubuh adalah gambaran mengenai tubuh yang meliputi persepsi
seseorang mengenai tubuhnya, kepuasan pada tubuh, hingga penghargaan
terhadap tubuh yang membentuk penilaian secara keseluruhan terhadap
penampilan tubuhnya sendiri (Thompson, Heinberg, Albate & Tantleff-Dunn,
2002). Beberapa penelitian menemukan bahwa keluarga, termasuk penilaian
dan komentar orang tua terhadap tubuh, mempengaruhi pembentukan citra
tubuh seseorang (Abraczinskas, Fisak, & Barnes 2011; Harris, 1995; Pratiwi,
2009). Lingkungan masyarakat, khususnya penilaian penampilan dari teman
sebaya juga mempengaruhi konseptualisasi citra tubuh (Harris, 1995; Pratiwi,
2009). Faktor media juga berpengaruh pada citra tubuh dengan pemaparan citra
wanita ideal yang ditampilkan oleh modelnya (Dittmar, 2009; Kasiyan, 2012;
Mask & Blanchard, 2010; Thomsen, Bower, & Barnes, 2004).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa citra tubuh negatif
berhubungan dengan kecenderungan mempercantik diri (Slevec & Tiggemann,
2010; Verstuyf, Vansteenkiste & Soenens, 2011). Menurut beberapa penelitian
di Indonesia, sebagian besar subjek penelitian, yaitu wanita yang memiliki
body dissatisfaction (ketidakpuasan terhadap tubuh), mempunyai
kecenderungan mempercantik diri yang tinggi (Astuti, 2009; Evahani, 2012;
Sari & Aminah, 2010; Sunartio, Sukamto & Dianovinina, 2012). Adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
ketidakpuasan terhadap tubuh, mendorong wanita untuk melakukan suntik
kurus (Pratiwi, 2009). Penelitian-penelitian di luar negeri juga menunjukkan
bahwa wanita yang mengalami ketidakpuasan terhadap tubuh memiliki
kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami gangguan makan dan regulasi
makan (Kim & Lennon, 2007; Verstuyf, dkk., 2011). Penelitian-penelitian
tersebut menunjukkan bahwa ketidakpuasan terhadap tubuh dapat mengancam
kesehatan fisik dan psikologis wanita.
Pemaparan di atas menunjukkan bahwa ketidakpuasan seseorang
terhadap tubuhnya memiliki dampak yang buruk. Ketidakpuasan terhadap
tubuh salah satunya disebabkan oleh pencitraan tubuh yang ideal di media
massa. Di masyarakat kita, terdapat globalisasi ideologi yang mengacu pada
budaya barat yaitu adanya pencitraan tubuh wanita di media yang mengarah
pada bentuk tubuh wanita Eropa-Amerika (Kasiyan, 2012; Khatab, 2012). Hal
tersebut didukung oleh survei kecil yang dilakukan peneliti bersama 4 asisten
peneliti dengan mencatat secara serempak iklan komersial yang ditayangkan di
5 stasiun televisi nasional pada 12 Maret 2013 pukul 19.00-20.00. Shimp
(dalam Damayanti, 2007) menyampaikan bahwa bagi beberapa negara, pukul
19.00-22.00 adalah waktu utama (prime time) yang efektif bagi penayangan
iklan. Hasil survei yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa rata-rata, 24%
dari 292 iklan yang tercatat, menayangkan iklan yang menggunakan model
utama wanita dengan citra tubuh wanita Eropa-Amerika yang bertubuh
langsing dan berkulit putih. Selain itu, iklan yang menggunakan model utama
pria sebanyak 8%, keluarga 31%, kelompok anak muda 16%, group band 5%,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
serta iklan yang hanya menampilkan gambar produknya saja 16%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa iklan yang menggunakan model utama wanita yang
bertubuh langsing dan berkulit putih memiliki prosentase penayangan yang
cukup besar. Walaupun prosentase penayangan terbesar adalah dengan
menggunakan model utama keluarga, namun prosentase iklan yang
menggunakan model utama wanita dengan citra tubuh Eropa-Amerika lebih
besar jika dibandingkan dengan iklan yang menggunakan model utama pria,
kelompok anak muda, group band, atau iklan yang hanya menampilkan
gambar produknya saja. Hal tersebut menunjukkan bahwa pencitraan tubuh
wanita Barat pada tayangan iklan di televisi nasional Indonesia cukup banyak
ditampilkan.
Faktor pemaparan dari media khususnya iklan di majalah dan televisi
turut mempengaruhi pembentukan maupun perubahan citra tubuh pada wanita
(Dittmar, 2009; Kasiyan, 2012; Mask & Blanchard, 2010; Thomsen, Bower, &
Barnes, 2004). Pengaruh tersebut dapat terjadi karena adanya internalisasi nilai
yang dipaparkan melalui media secara terus-menerus. Tinjauan pustaka Bardi
dan Goodwin (2011) menunjukkan bahwa penyampaian informasi dengan
menggunakan isyarat yang sangat kuat (effortfull route) dapat mengaktifkan
nilai baru yang sebelumnya pernah diberikan (priming) untuk merespon
kejadian yang berkaitan dengan skema baru tersebut. Iklan televisi sebagai
stimulus kuat dengan menampilkan model dengan bentuk tubuh wanita Eropa-
Amerika yang bertubuh langsing dan berkulit putih secara terus-menerus, dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
membentuk skema baru wanita Indonesia mengenai citra wanita yang ideal
sesuai gambaran tersebut.
Pengaruh paparan media terhadap citra tubuh wanita dewasa awal juga
dipengaruhi oleh tugas perkembangan masa dewasa awal. Salah satu tugas
perkembangan wanita dewasa awal adalah menyesuaikan diri dengan
lingkungan hidup baru serta kelompok orang dewasa seusianya (Hurlock,
1980). Dalam masa ini, wanita dewasa awal mengalami masa perubahan nilai
dalam diri mereka. Menurut Hurlock (1980), rasa ingin diterima dalam
kelompok orang dewasa membuat wanita dewasa awal harus menerima nilai,
keyakinan dan perilaku kelompok yang salah satunya dalam hal penampilan.
Hal tersebut memungkinkan wanita dewasa awal mengadopsi nilai yang ada
dalam masyarakat sekitarnya dalam memberi penilaian terhadap tubuh.
Penelitian-penelitian mengenai citra tubuh yang berkaitan dengan
pengaruh media, sebagian besar berfokus pada media cetak (Dittmar, 2009;
Kasiyan, 2012; Mask & Blanchard, 2010; Thomsen, dkk., 2004). Pengaruh
pemaparan media terhadap citra tubuh melalui media televisi, pernah diteliti
oleh Kim dan Lennon (2007). Hasil penelitian tersebut tidak menemukan
pengaruh pemaparan media televisi terhadap citra tubuh. Hal ini dikarenakan
tidak semua stasiun televisi menayangkan gambaran tubuh yang ideal dan tidak
realistis, sehingga pengukuran yang sebaiknya dilakukan adalah dengan
mengukur paparan acara televisi yang memiliki frekuensi penayangan
gambaran wanita ideal cukup besar. Kelemahan lain dari penelitian mereka
adalah penggunaan skala Likert dimana pilihan jawaban tidak didefinisikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
secara spesifik tetapi meninggalkan kesan untuk diinterpretasi oleh individu,
sehingga dirasakan paparan media massa akan bervariasi tergantung pada
persepsi subjek penelitian. Di sisi lain, Triyaningsih dan Triastity (2012)
menemukan bahwa iklan yang ditayangkan di televisi lebih mudah dipersepsi
konsumen dibandingkan iklan sama yang ditampilkan dalam media cetak. Hal
ini membuat penelitian terhadap iklan di televisi menjadi cukup penting untuk
dilakukan, karena iklan di televisi dapat memberikan daya tarik sebagai
stimulus yang lebih kuat dibanding iklan pada media cetak.
Meskipun uraian di atas berbicara tentang pengaruh, di Indonesia,
penelitian terhadap citra tubuh, sebagian besar merupakan penelitian
korelasional resiprokal yaitu untuk meneliti hubungan antara variabel citra
tubuh dengan variabel-variabel lain (Handayani, 2011; Hargiani, 2008;
Mahanani, 2012; Piganthi, 2009; Puspitasari, 2010; Putri, 2008; Sada, Hadju,
& Dachlan, 2012; Simanjuntak, 2009; Widianti, 2012). Desain penelitian
korelasional resiprokal digunakan untuk mendeskripsikan hubungan antara dua
variabel atau lebih tanpa saling mempengaruhi (Basuki, 2006; Sarwono, 2006;
Suryabrata, 2008) sehingga tidak dapat menunjukkan hubungan sebab akibat.
Pada penelitian-penelitian lain di Indonesia, citra tubuh juga diteliti
menggunakan metode studi kasus untuk menggambarkan fenomena-fenomena
yang dialami wanita maupun remaja putri berkaitan dengan citra tubuh mereka
(Januar & Putri, 2007; Pratiwi, 2009; Satyawati, 2011). Penelitian studi kasus
mungkin dapat menemukan hubungan sebab akibat dari sebuah fenomena,
tetapi kurangnya kontrol terhadap banyaknya variabel yang diteliti membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
hasil penelitian ini kurang spesifik menggambarkan kekuatan pengaruh sebuah
variabel terhadap variabel lain.
Penelitian-penelitian terhadap citra tubuh yang telah dilakukan,
memiliki keterbatasan. Di sisi lain, menurut Kerlinger (2006), desain penelitian
adalah sekumpulan petunjuk bagi peneliti untuk mengumpulkan serta
menganalisis data. Oleh karena itu, fungsi teknis utama dari desain penelitian
adalah mengontrol varian, yaitu memaksimalkan varian sistematik,
mengendalikan varian sistematik ekstra, dan meminimalkan varian galat.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian korelasional
kausal dengan metode kuasi eksperimen selain karena di Indonesia belum
banyak digunakan untuk meneliti citra tubuh, dengan membandingkan antara
kelompok kontrol dan eksperimen, hubungan kausalitas antar kedua variabel
tersebut dapat terlihat.
Pemaparan sebelumnya menggambarkan adanya masalah mengenai
citra tubuh wanita Indonesia yang cenderung negatif menurut beberapa
penelitian. Salah satu faktor pembentuk yang dapat mempengaruhi
ketidakpuasan wanita terhadap tubuhnya adalah pemaparan dari media
Dittmar, 2009; Kasiyan, 2012; Kim dan Lennon, 2007; Mask & Blanchard,
2010; Thomsen, dkk., 2004) khususnya iklan di televisi. Hal tersebut didukung
oleh studi kepustakaan yang menjelaskan bahwa seseorang dapat
menginternalisasi nilai baru yang didapatkanya dan secara tidak sadar
menggunakan skema baru tersebut untuk merespon kejadian yang berhubungan
dengan skema itu (Bardi & Goodwin, 2011). Hal ini dapat menjelaskan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
paparan bentuk tubuh model iklan yang menampilkan tubuh langsing dan
berkulit putih secara berulang-ulang dapat membentuk skema tubuh ideal bagi
wanita Indonesia sesuai penggambaran tersebut.
Tampilan iklan yang ditayangkan di Indonesia sebagian besar
menggunakan model utama wanita dengan bentuk tubuh seperti wanita Eropa-
Amerika. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpuasan wanita Indonesia pada
tubuhnya, karena tampilan fisik mereka jelas berbeda dari model yang
dimunculkan dalam iklan. Ketidakpuasan tersebut menurut beberapa penelitian
menyebabkan gangguan psikologis yang berdampak pula pada gangguan
kesehatan fisik pada wanita (Kim & Lennon, 2007; Pratiwi, 2009; Verstuyf,
dkk., 2011).
Penelitian terhadap citra tubuh di Indonesia sebagian besar meneliti
hubungan citra tubuh dengan variabel lain, seperti variabel konformitas, harga
diri, kepercayaan diri, konsep diri, dan status gizi (Handayani, 2011; Hargiani,
2008; Mahanani, 2012; Piganthi, 2009; Puspitasari, 2010; Putri, 2008; Sada,
Hadju, & Dachlan, 2012; Simanjuntak, 2009; Widianti, 2012) yang tidak dapat
menemukan hubungan sebab akibat diantara variabel citra tubuh dengan
variabel-variabel tersebut. Penelitian lain di Indonesia juga meneliti deskripsi
citra tubuh berkaitan dengan fenomena tertentu dengan metode studi kasus
(Januar & Putri, 2007; Pratiwi, 2009; Satyawati, 2011) dengan kurangnya
kontrol terhadap variabel lain yang mungkin mempengaruhi, membuat hasil
penelitian studi kasus kurang spesifik dalam menggambarkan hubungan sebab
akibat dari variabel yang ingin diteliti. Dengan melihat kekurangan penelitian-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
penelitian sebelumnya tentang citra tubuh, maka peneliti ingin meneliti dampak
dari pemaparan media yang menggunakan pencitraan tubuh ideal wanita Barat
dalam iklan di televisi pada konseptualisasi citra tubuh wanita Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
Apakah pencitraan tubuh ideal wanita Barat dalam iklan di televisi
mempengaruhi citra tubuh wanita dewasa awal Indonesia?
C. TUJUAN PENELITIAN
Menyelidiki adanya pengaruh pencitraan tubuh ideal wanita Barat
dalam iklan di televisi terhadap citra tubuh wanita dewasa awal Indonesia.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoretis
Kurangnya penelitian tentang pengaruh pencitraan tubuh ideal
wanita Barat dalam iklan di televisi terhadap citra tubuh wanita Indonesia,
menjadikan penelitian ini dapat melengkapi teori citra tubuh pada ranah
psikologi sosial. Selain itu, penggunaan teori priming dalam penelitian ini
dapat menambah informasi bagi ranah psikologi kognitif. Bagi ranah
psikologi konsumen, hasil penelitian ini menambah teori mengenai
dampak persuasif iklan komersial bagi konsumen sebagai sasaran utama
penayangannya. Hasil penelitian ini juga memberikan tambahan teori
dalam psikologi perkembangan mengenai dampak media massa terhadap
pembentukan dan perkembangan citra tubuh wanita pada masa
perkembangan dewasa awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada wanita
dewasa awal Indonesia mengenai pentingnya media massa dalam
pembentukan citra tubuh. Hal tersebut dapat membantu wanita Indonesia
agar lebih peka dalam menonton tayangan iklan yang memaparkan bentuk
tubuh ideal yang berbeda dengan kondisi biologisnya, yang akan
membentuk cara penilaian mereka terhadap tubuhnya sendiri. Bentuk
kepuasaan wanita Indonesia terhadap tubuhnya dapat mencegah adanya
gangguan mental dan kesehatan fisik wanita yang berfokus pada tubuhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. CITRA TUBUH
1. Pengertian Citra tubuh
Menurut Grogan (1999), citra tubuh adalah persepsi, pikiran, dan
perasaan seseorang mengenai tubuhnya. Ditambahkan pula oleh Schilder
(dalam Grogan, 1999) bahwa citra tubuh adalah gambaran seseorang
mengenai tubuhnya yang dibentuk oleh pikiran, dengan kata lain gambaran
tubuh menurut orang itu sendiri. Cash dan Pruzinsky (dalam Grogan ,1999)
juga menyatakan bahwa citra tubuh memiliki aspek termasuk pikiran dan
perasaan seseorang mengenai tubuhnya. Citra tubuh adalah gambaran
mengenai tubuh yang meliputi persepsi seseorang mengenai tubuhnya,
kepuasan pada tubuh, hingga penghargaan terhadap tubuh yang membentuk
penilaian secara keseluruhan terhadap penampilan tubuhnya sendiri
(Thompson, Heinberg, Albate & Tantleff-Dunn , 2002).
Dari berbagai definisi tersebut, dapat dirumuskan bahwa citra tubuh
adalah hasil berpikir seseorang yang melibatkan perasaan dan merupakan
hasil penilaiannya terhadap bagian tubuh tertentu maupun keseluruhan
penampilan tubuhnya.
2. Aspek Citra Tubuh
Menurut Schilder (dalam Grogan, 1999), yang termasuk
aspek citra tubuh adalah aspek persepsi, pikiran, dan perasaan seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
tentang tubuhnya. Komponen persepsi termasuk estimasi pada ukuran
tubuh. Komponen pikiran termasuk penilaian seseorang terhadap daya tarik
yang dapat dimunculkan oleh tubuhnya. Komponen perasaan termasuk
emosi yang diasosiasikan dengan bentuk dan ukuran tubuhnya.
Menurut Thompson, dkk. (2002), aspek-aspek citra tubuh
yaitu aspek kognitif, behavioral, dan perseptual. Aspek kognitif terdiri atas
ekspektansi seseorang terhadap penampilan mereka berkaitan dengan figur
tubuh ideal yang mereka inginkan. Aspek behavioral berkaitan dengan
usaha seseorang untuk menghindari situasi mencemaskan mengenai kondisi
tubuhnya. Aspek perseptual adalah kebiasaan mendefinisikan atau memberi
penilaian yang berlebihan terhadap ukuran tubuh.
Dari berbagai penjelasan di atas, aspek-aspek citra tubuh dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
a. Aspek Kognitif, yaitu proses yang melibatkan pikiran dan persepsi
individu dalam memberikan penilaian terhadap tubuhnya sendiri. Proses
ini berkaitan dengan pembentukan skema diri dalam diri individu
berdasarkan pengalamannya. Orang dapat memiliki skema diri tentang
tubuh yang jelek ketika sering diberi sebutan oleh orang lain sebagai
orang yang jelek. Hal tersebut berkembang menjadi skema utama yang
akan digunakan individu untuk membandingkan keadaan tubuhnya
dengan keadaan tubuh orang lain orang lain.
b. Aspek Perasaan, yaitu proses yang melibatkan komponen emosi dalam
memberikan penilaian terhadap tubuhnya. Perasaan seseorang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
diasosiasikan dengan penampilan (bentuk dan ukuran tubuh)
memunculkan emosi yang dapat membentuk penilaian individu
mengenai gambaran tubuhnya.
c. Aspek Perilaku, yaitu bentuk manifestasi (perwujudan) aspek lain dari
citra tubuh. Bentuk manifestasi ini adalah proses penghindaran individu
dari keadaan yang dapat menimbulkan kecemasan berkaitan dengan
kondisi tubuhnya. Skema mengenai tubuh ideal yang dimiliki individu
mendorong individu untuk lebih dekat dengan gambaran tubuh ideal
yang dapat memunculkan rasa aman bagi dirinya dibandingkan dengan
gambaran yang kurang ideal.
Dari pemaparan tersebut, aspek-aspek citra tubuh yang akan
digunakan dalam penelitian ini yaitu aspek kognitif, perasaan, dan
perilaku.
3. Faktor yang Mempengaruhi Citra tubuh
Menurut beberapa penelitian, terdapat faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi citra tubuh. Faktor-faktor tersebut adalah faktor keluarga,
lingkungan, dan media massa.
a. Keluarga
Harris (1995) menemukan adanya pengaruh keluarga terhadap
ketidakpuasan pada tubuh secara total maupun kepuasan pada area
tubuh tertentu. Hal serupa juga ditunjukkan oleh Pratiwi (2009) dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
penelitian untuk mengetahui citra tubuh remaja putri yang melakukan
suntik kurus. Dari hasil penelitian kualitatifnya, Pratiwi mendapatkan
hasil bahwa faktor keluarga juga mempengaruhi konseptualisasi citra
tubuh remaja putri. Dalam penelitian lain, Abraczinskas, Fisak, dan
Barnes (2011) menemukan bahwa komentar orang tua terkait masalah
makan, berpengaruh secara signifikan terhadap keinginan seseorang
untuk menjadi kurus dan mengalami Bulimia.
b. Lingkungan
Selain faktor keluarga, lingkungan juga menjadi faktor lain yang
mempengaruhi pembentukan dan pengembangan citra tubuh dalam diri
seseorang. Harris (1995) menemukan adanya pengaruh lingkungan
terhadap pembentukan dan konseptualisasi citra tubuh. Menurut hasil
penelitiannya, variabel sosial budaya berhubungan dengan evaluasi
penampilan diri. Sementara itu, Pratiwi (2009) juga menemukan adanya
faktor lingkungan yaitu teman sebaya yang mempengaruhi citra tubuh
remaja putri. Teman-teman sebaya subjek memiliki tubuh yang kurus,
sehingga mendukung penilaian diri subjek yaitu bentuk tubuh yang
ideal adalah yang tubuh yang kurus. Hal ini menunjukkan pentingnya
peran masyarakat dalam pembentukan citra tubuh seseorang.
c. Media Massa
Faktor lain yang ditemukan dapat mempengaruhi citra tubuh
yaitu faktor media massa. Thomsen, Bower, dan Barnes (2004)
mengemukakan bahwa foto pada majalah olah raga, mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
citra tubuh atlet bola Voli wanita. Hal tersebut didukung pula oleh Kim
dan Lennon (2007) yang menemukan bahwa pemaparan dari majalah
berpengaruh secara signifikan pada citra tubuh. Penelitian lain juga
menemukan adanya pengaruh media terhadap gambaran tubuh yang
ideal bagi seorang wanita (Dittmar, 2009; Mask & Blanchard, 2010).
Penelitian-penelitian tersebut menegaskan pentingnya media sebagai
pembawa informasi yang dekat dengan kehidupan kita juga memiliki
pengaruh terhadap pembentukan citra tubuh.
Penelitian ini mengacu pada faktor media massa sebagai faktor
pembentuk citra tubuh seseorang, dengan memberikan gambaran tubuh yang
ideal melalui tayangan iklan yang diberikan.
B. PENCITRAAN TUBUH IDEAL WANITA BARAT
1. Definisi Pencitraan Tubuh Ideal Wanita Barat
Obsesi ketubuhan Barat atau Indo adalah penggambaran sosok
wanita Barat atau Indo sebagai gambaran ideal yang dianggap memiliki daya
tarik luar biasa (Kasiyan, 2012). Ishiguro (dalam Turner & Yangwen, 2009)
mengemukakan bahwa westernisasi gambaran tubuh wanita adalah
representasi gambaran tubuh wanita Barat sebagai gambaran tubuh yang
ideal atau standar kecantikan bagi wanita. Idealisasi fisik wanita menurut
budaya Barat adalah nilai pusat dalam berpenampilan atau aturan sosial yang
dapat memberikan jaminan rasa aman, keintiman hubungan sosial,
kesuksesan, dan kepuasan hidup (Warren, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Dari beberapa pengertian tersebut, pencitraan tubuh Ideal wanita
Barat adalah gambaran tubuh wanita Barat sebagai standar ideal yang dapat
memberikan daya tarik luar biasa sehingga seseorang dapat merasa aman,
mudah berelasi sosial dan meraih kesuksesan serta merasakan kepuasan
pada tubuhnya.
2. Karakteristik Pencitraan Tubuh Ideal Wanita Barat
Menurut Kasiyan (2012), karakteristik ketubuhan Barat atau Indo
adalah penggunaan sosok model perempuan Barat atau model Indo yaitu
orang hasil dari perkawinan campur antara orang pribumi dan Barat. Ciri-
ciri model yang menggambarkan bentuk tubuh wanita Barat adalah model
berkulit putih khas Barat yang dapat mengubah standar ideal warna kulit
bangsa Asia yang berkulit sawo matang, kuning langsat, coklat, kuning, atau
hitam (Kasiyan, 2012). Khattab (2012), menjelaskan pula bahwa konstruksi
global tubuh ideal wanita mengacu pada citra wanita sempurna yaitu berkulit
cerah, muda, berbahasa Inggris, kurus dan heteroseksual. Ishiguro (dalam
Turner & Yangwen, 2009) menambahkan bahwa standar kecantikan Barat
adalah memiliki bentuk tubuh yang seimbang dengan bentuk wajah kecil,
mata besar, bulu mata panjang, dan kaki yang ramping. Rovi’atin (2010)
menambahkan bahwa konsep wanita cantik sesuai gambaran fisik wanita
Barat adalah wanita yang berkulit putih, bertubuh langsing, dan berambut
coklat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Dari beberapa teori tersebut dapat disimpulkan bahwa pencitraan
tubuh ideal wanita Barat adalah pencitraan wanita dengan bentuk tubuh
langsing dan berkulit putih sebagai bentuk tubuh yang ideal.
3. Faktor Pencitraan Tubuh Ideal Wanita Barat
Pencitraan tubuh ideal wanita Barat ini termasuk dalam salah satu
konsep penting dalam teori postcolonial. Said (dalam Kasiyan, 2012)
menjelaskan bawa postcolonial adalah dampak yang diteliti berdasarkan
catatan sejarah pada negara-negara bekas jajahan (kolonialisme) yang terkait
dengan masalah ketidakadilan hubungan dialektis seperti eksploitasi,
marginalitas, dan rasialisasi. Hal tersebut membuat pengaruh budaya Barat
lebih dominan bagi masyarakat budaya timur, khususnya pada
penggambaran tubuh ideal bagi wanita.
Selain dampak dari poskolonialisme, Isiguro (dalam Turner &
Yangwen, 2009) menambahkan mengenai adanya globalisasi budaya pada
masa kini. Perkembangan teknologi, ekonomi, dan tren yang berpusat dari
negara adi kuasa, Amerika Serikat, menciptakan sebuah sistem sosial yaitu
standar bahwa budaya Barat yang lebih popular dan dominan untuk negara-
negara lain di dunia. Hal tersebut menjelaskan bahwa dalam semua bidang,
seperti periklanan tidak bisa lepas dari tolak ukur atau standar dari budaya
Barat yang lebih disukai oleh masyarakat. Dominasi tersebut membuat
iklan-iklan yang ditayangkan juga menggunakan model dan budaya Barat
sebagai standar ideal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
C. IKLAN TELEVISI
Klepper (dalam Widyatama, 2005) menyebutkan bahwa advertising
berasal dari bahasa latin yaitu ad-vere yang berarti mengoperasikan pikiran dan
gagasan kepada pihak lain. Menurut Kasali (1992), iklan adalah pesan yang
disampaikan melalui suatu media, diarahkan untuk membujuk orang membeli
atau menawarkan suatu barang kepada masyarakat. Iklan adalah bentuk
komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-
produk yang ditujukan untuk masyarakat umum melalui media massa (Lee &
Johnson, 2004). Ditambahkan pula oleh Widyatama (2005), bahwa iklan
adalah pesan yang disampaikan komunikator (sponsor) yang dilakukan dengan
cara nonpersonal kepada khalayak dan mengharapkan dampak tertentu. Dari
definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa iklan adalah pesan yang
disampaikan produsen kepada masyarakat umum melalui media publikasi
massa yang ditujukan untuk menawarkan atau memperkenalkan produk atau
jasa yang dimilikinya untuk menghasilkan suatu respon tertentu yang
diinginkan.
Nilai ekonomis atau manfaat iklan yang paling penting adalah
membawa pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada masyarakat
(Kasali, 1992). Hal tersebut menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan
melalui iklan sama pentingnya dengan biaya pengemasan produk dan biaya
ditribusi yang merupakan investasi untuk mendapatkan laba. Penawaran
produk melalui iklan memiliki tujuan agar produk tersebut dikenal oleh
masyarakat dengan cara menciptakan reaksi-reaksi emosional dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
penontonnya. Respon emosional tersebut merupakan efek komunikasi yang
dilakukan melalui iklan yang diharapkan dapat diasosiasikan dengan merek
sehingga menghasilkan seleksi merek atau yang biasa disebut kesadaran merek
dan sikap teradap merek. Efek komunikasi tersebut mempengaruhi seseorang
dalam mempertimbangkan hingga mengambil keputusan dalam pembelian. Hal
ini lah yang dapat mempengaruhi keuntungan dari produk tersebut. Lee dan
Johnson (2004) juga menambahkan bahwa fungsi iklan adalah memberikan
informasi mengenai produk, membujuk konsumen untuk membeli produk,
mengubah sikap konsumen terhadap merek atau produk tersebut, dan
mengingatkan konsumen sehingga tetap membeli produk yang diiklankan
tanpa memperdulikan merek lain.
Selain manfaat yang menghasilkan keuntungan, iklan juga dapat
menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat. Kasali (1992) menjelaskan
penyalahgunaan iklan yang dilakukan untuk meraih keuntungan yang besar,
justru mengubah sudut pandang pemirsa bahwa realitas yang dimunculkan di
dalam iklan merupakan realitas yang sebenarnya. Orang dapat membeli barang
yang sebenarnya tidak ia butuhkan karena terbuai tawaran dalam iklan dan
melakukan pemborosan. Lee dan Johnson (2004) juga menjelaskan dampak
buruk lain dari iklan yaitu penciptaan stereotip atau proses kategorisasi
individu-individu yang menimbulkan diskriminasi terhadap mereka khususnya
diskriminasi seks dalam iklan produk kecantikan.
Lee dan Johnson membagi media periklanan menjadi tiga jenis yaitu
media cetak (koran, majalah, dll), media siaran (radio dan televisi), dan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
internet. Iklan televisi adalah iklan yang ditayangkan di televisi jaringan atau
televisi kabel. Kekuatan utama televisi yang membuatnya menarik sebagai
media periklanan adalah metode yang cukup efisien untuk menjangkau banyak
orang. Televisi juga memungkinkan dilakukannya demonstrasi produk atau
jasa yang ditawarkan. Sebagai media visual, televisi juga memungkinkan
adanya kombinasi suara, warna, dan gerakan membuat iklan yang ditayangkan
lebih kuat dalam menciptakan dampak emosi bagi penontonnya. Selain
kekuatan, iklan melalui media televisi juga memiliki kekurangan yaitu biaya
produksi dan penayangan yang sangat tinggi yang mengakibatkan pemadatan
waktu penayangan untuk menekan biaya serta kemungkinan penonton
melewatkan iklan dengan meloncat dari satu stasiun ke stasiun lain
menggunakan remote control.
Dari pemaparan tersebut, iklan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah iklan komersial yang mampu memberikan daya tarik sebagai bentuk
persuasi bagi subjek yang menyaksikan.
D. PERUBAHAN NILAI
Menurut Bardi dan Goodwin (2011), nilai adalah struktur kognitif yang
memandu seseorang untuk mempersepsikan sesuatu, mencapai tujuan,
bersikap, dan berperilaku. Nilai merupakan konstruksi abstrak yang dapat
membantu seseorang dalam berperilaku, memilih keadaan-keadaan yang
diinginkan serta hasil yang ingin diperoleh (Dayakisni & Yuniardi, 2008).
Rokeach (dalam Dayakisni & Yuniardi, 2008) juga menambahkan bahwa nilai
adalah suatu keyakinan yang relatif stabil mengenai perilaku spesifik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
keadaan akhir yang lebih diinginkan secara pribadi atau sosial. Dari definisi-
definisi tersebut, nilai merupakan struktur kognitif yang memandu seseorang
untuk mempersepsi sesuatu agar dapat berperilaku dengan tepat sesuai hasil
akhir atau tujuan yang diinginkan baik secara pribadi maupun sosial.
Nilai bisa berubah sementara (temporary) atau jangka panjang. Bardi
dan Goodwin (2011), menjelaskan beberapa tingkat perubahan nilai yaitu mean
level change dan intra-individual change. Mean level change adalah tingkat
perubahan nilai yang berarti bagi individu yang mengacu pada perubahan
berdasarkan rata-rata nilai yang penting dalam masyarakat. Intra-individual
change adalah perubahan dari dalam diri individu yang mengacu pada
perbedaan individual dalam menciptakan perubahan sesuai keinginan dirinya
sendiri untuk memilih nilai mana yang penting bagi dirinya.
Terdapat dua bentuk perubahan nilai yaitu route to initial value cange
dan route to long-term value change. Route to initial value cange adalah
perubahan nilai awal yang terbentuk melalui dua cara yaitu:
1. The automatic route to initial value change, yaitu perubahan otomatis yang
disebabkan isyarat lingkungan individu sehingga dapat diasosiasikan dalam
ingatan yang telah membentuk nilai yang sudah pasti. Asosiasi ini
menyebabkan perubahan nilai yang membentuk nilai baru dalam diri
individu.
2. Effortfull route to initial value cange, yaitu perubahan nilai yang dilakukan
dengan cara atau usaha lebih besar karena orang cenderung resisten dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
perubahan nilai sehingga perlu usaha lebih keras agar nilai yang dimilikinya
berubah.
Perubahan nilai sementara dapat menjadi awal perubahan jangka
panjang dengan cara effortfull dengan adanya priming secara otomatis. Priming
secara otomatis dapat mengaktivasi pikiran mengenai nilai baru yang pernah
diberikan. Isyarat tersebut akan menjadi lebih kuat jika ada pengulangan dan
memunculkan skema baru tersebut berulang kali. Hal ini yang dapat
menciptakan perubahan awal pada nilai individu.
Route to long-term value change adalah pemeliharaan nilai yang telah
diubah secara awal pada tahap sebelumnya, menjadi perubahan jangka panjang.
Perubahan ini dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. The automatic route to preserving initial value change.
Skema otomatis perlu diberikan berulang agar berangsur-angsur
menguatkan hubungan dari satu skema ke skema lain hingga skema
alternatif tersebut menjadi skema utama dan lebih dominan dalam
mempengaruhi persepsi dan perilaku orang tersebut.
2. The effortfull route to preserving initial value change
Adanya pengulangan pada aspek yang sama yaitu tantangan yang
sama yang didapat dari perubahan awal perlu diingatkan agar individu
mengingat nilai baru yang sudah berubah sebelumnya. Setiap pengingat
memperkuat perubahan agar menetap dalam jangka waktu yang lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Dalam perubahan nilai, terdapat beberapa fasilitator yang dapat
mempermudah perubahan nilai, yaitu proses priming, adaptasi, identifikasi,
pemeliharaan konsistensi, dan upaya persuasi secara langsung.
1. Priming
Priming adalah hasil pengaruh isyarat lingkungan yang
membentuk skema dalam pikiran seseorang yang memandunya untuk
merespon kejadian yang diasosiasikan sesuai dengan skema tersebut.
Priming merupakan awal dari perubahan nilai yang bersifat sementara.
Jika proses priming tersebut diulang melalui situasi kehidupan yang baru
(misalnya, orang tua) atau lingkungan (misalnya, budaya baru), perubahan
nilai awal menjadi yang lebih permanen dapat terjadi.
2. Adaptasi
Perubahan hidup yang disertai dengan isyarat lingkungan
kehidupan baru yang dialami, dapat mengarahkan individu pada perubahan
nilai baik melalui cara otomatis atau dengan usaha lebih besar. Individu
cenderung mengganti nilai-nilai lama mereka yang tidak adaptif dengan
nilai baru yang sesuai dengan kondisi lingkungan baru yang mereka alami.
3. Identifikasi
Identitas sosial yang penting dapat diinternalisasi oleh individu
sebagai nilai-nilai sehingga nilai yang dimiliki individu dapat berubah
sebagai akibat dari identifikasi. Internalisasi nilai kelompok dapat terjadi
ketika anggota baru mengadopsi intepretasi dari cara anggota lama
mempersepsikan suatu kejadian menggunakan nilai-nilai yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Anggota baru tersebut menggunakan skema alternatif yang sama untuk
menafsirkan peristiwa yang akhirnya dapat mengubah nilai lama mereka
menjadi nilai baru. Identifikasi nilai kelompok ini juga didukung oleh
adanya komunikasi dalam kelompok yang menjadikan nilai kelompok
lebih menonjol sehingga individu baru tertarik memikirkan hal tersebut
dan menjadikannya nilai yang penting bagi dirinya.
4. Pemeliharaan Konsistensi
Orang memiliki inkonsistensi mengenai konsep diri dalam dirinya.
Hal tersebut terjadi karena situasi atau tindakan yang mereka lakukan tidak
sesuai dengan harapan mereka terhadap diri mereka sendiri.
Ketidakpuasan pada diri ini mendorong individu untuk mengatasi
inkonsistensi mereka dengan menginduksi ketidakpuasan tersebut yang
menghasilkan perubahan nilai pada diri mereka. Proses pemeliharaan
konsistensi ini juga berkaitan dengan perubahan lingkungan, budaya, dan
peran seseorang dalam masyarakat.
5. Usaha Persuasi Langsung
Upaya persuasi langsung dalam perubahan nilai dapat dilakukan
melalui pesan media, program pendidikan, dan program sosialisasi nilai
dalam organisasi. Perubahan nilai dengan upaya persuasi langsung
dilakukan secara effortful karena proses ini dilakukan dengan mendorong
seseorang untuk berpikir tentang nilai yang baru. Upaya ini lebih dapat
berpengaruh jika dilakukan dalam budaya kolektif yang menganggap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kelompok lebih penting dari pada individu dibandingkan budaya
individual yang mendorong orang untuk berpikir mandiri.
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan nilai
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perubahan citra tubuh atau
perubahan penilaian seseorang berkaitan dengan citra tubuhnya. Citra
tubuh awal seseorang yang kemudian berubah setelah penelitian,
menggambarkan adanya perubahan struktur kognitif yang memandu
seseorang dalam mempersepsi bentuk tubuh maupun penampilan tubuhnya
secara keseluruhan.
E. PERSEPSI
Menurut Suharnan (2005), persepsi adalah proses mengintepretasi
informasi yang diperoleh melalui sistem indera manusia dengan menggunakan
pengetahuan yang telah dimiliki. Dalam pemrosesan informasi, persepsi
menjadi tahap awal dalam proses tersebut.
Berdasarkan definisi tersebut, menurut Suharnan (2005), persepsi
mencakup dua proses yaitu Bottom-up dan Top-down. Bottom-up atau data
driven processing adalah proses dimana aspek-aspek dunia luar ditangkap oleh
individu sebagai sebuah informasi (Stimulus-informasi). Top-down atau
conceptually driven processing merupakan proses penggunaan pengetahuan
relevan yang telah tersimpan di dalam ingatan individu untuk mengolah
informasi yang diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
seseorang mengenai suatu objek dipengaruhi oleh penampilan objek itu sendiri
serta pengetahuan yang dimiliki seseorang mengenai objek tersebut.
Proses persepsi meliputi tiga aspek yaitu pencatatan indera, pengenalan
pola, dan perhatian. Pencatatan indera adalah proses penerimaan informasi
berupa bentuk yang masih kasar atau belum memiliki makna melalui alat
indera. Setelah proses pencatatan indera, proses dilanjutkan pada
pengorganisasian informasi agar memiliki makna tertentu yang disebut
pengenalan pola. Proses ini berkaitan dengan objek atau pengalaman yang
tersimpan dalam ingatan yang diasosiasikan dengan hal baru yang memiliki
makna hampir serupa. Proses terakhir adalah proses pemberian perhatian yaitu
pemusatan pikiran pada suatu objek dan mengabaikan objek-objek lain pada
saat yang bersamaan.
Dalam proses mempersepsi, terdapat dua macam realitas yaitu realitas
objektif yang berkaitan dengan fisik dan geografis serta realitas subjektif yang
berkaitan dengan psikologis individual (Suharnan, 2005). Menurut Suharnan
(2005), sikap dan perilaku manusia, lebih banyak dipengaruhi oleh realitas
subjektif karena ketergantungannya pada konteks, pengetahuan, dan
pengalaman masing-masing orang menghasilkan persepsi orang terhadap suatu
objek dapat berbeda antara orang satu dengan yang lain. Di sisi lain, kesalahan
persepsi dapat disebabkan karena seseorang mempersepsikan suatu objek tidak
tepat atau tidak sesuai keadaan sebenarnya (realitas objektif).
Dari pemaparan di atas, persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah proses mengintepretasikan informasi yang diterima subjek dalam bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
tayangan iklan, menggunakan nilai yang telah subjek miliki sebelumnya
mengenai penilaian terhadap tubuh.
F. WANITA DEWASA AWAL
Santrock (1995) menyebutkan bahwa masa dewasa awal adalah masa
transisi dari masa remaja menuju masa dewasa yang ditandai dengan
kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam mengambil keputusan. Menurut
Hurlock (1980), masa dewasa awal dimulai pada umur 18 sampai kira-kira 40
tahun. Masa ini adalah masa pencarian kemantapan dan reproduksi yang penuh
dengan masalah dan gangguan emosional, kreatifitas, dan penyesuaian diri
pada pola hidup yang baru.
Papalia, Olds, dan Feldman (2008) mengatakan bahwa pada masa
dewasa awal, seseorang sedang berada dalam kondisi fisik yang prima dan
kemampuan sensoris yang sempurna. Seseorang memperoleh puncak
kemampuan fisiknya pada masa dewasa awal ini. Hal serupa juga disampaikan
Hurlock (1980) bahwa orang dewasa awal mencapai puncak kemampuan fisik
yaitu kecepatan respon maksimal dan kecepatan belajar menguasai suatu
keterampilan motorik yang baru. Mereka melakukan banyak aktivitas dan
mulai memiliki masalah dengan pola makan tidak teratur dan tidak terkontrol
yang membuat mereka bermasalah dengan kelebihan berat badan. Hal tersebut
memicu mereka untuk melakukan pengurangan berat badan dengan yang
didukung oleh munculnya model fesyen Twiggy sejak era 60-an (Santrock
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1995). Program diet seperti berolah raga hingga mengkonsumsi obat diet
menjadi kebutuhan wanita dewasa awal untuk mengurangi berat badannya.
Pada masa dewasa awal, Santrock (1995) berpendapat bahwa seseorang
merencanakan dan membuat hipotesis tentang masalah, namun melakukan
pendekatan terhadap masalah tersebut secara sistematis dengan mengandalkan
analisis yang logis untuk memecahkan masalah. Ia juga berpendapat bahwa
orang pada masa ini memiliki pemikiran beragam yaitu kepercayaan bahwa
setiap orang memiliki pandangan hidup dan pendapat masing-masing. Papalia,
dkk. (2008) menyatakan bahwa orang dewasa awal menghadapi keadaan
ketidakpastian, kontradiksi, ketidaksempurnaan, dan kompromi dengan
pemikiran yang fleksibel, terbuka, adaptif dan individualis berdasarkan
pengalaman subjektif dan intuisi, serta logikanya. Pemikiran pragmatis tersebut
digunakan dalam mencapai tujuan jangka panjang yang berkaitan dengan
pencapaian karir. Hal tersebut didukung oleh Hurlock (1980) yang mengatakan
bahwa orang dewasa awal memiliki kemampuan mental untuk mempelajari dan
menyesuaikan diri pada situasi-situasi baru dengan menggunakan ingatan yang
telah dipelajari untuk melakukan penalaran dengan analogis dan berpikir secara
kreatif.
Pada aspek sosial, wanita dewasa awal memiliki ketertarikan pada
orang yang memiliki kesamaan dengannya dalam sikap dan perilaku (Santrock,
1995). Pada masa ini, wanita dewasa awal mulai membangun hubungan sebaya
yang intim. Relasi sosial orang dewasa awal (Papalia, dkk., 2008) dikaitkan
dengan perasaan dan makna emosional yang dapat membantu meminimalkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
stres sehingga dapat menunjang kesehatan fisiknya. Menurut Hurlock (1980),
masa dewasa awal adalah masa perubahan nilai dalam diri seseorang.
Keinginan untuk dapat diterima dalam kelompok orang dewasa membuat orang
dewasa awal harus menerima nilai-nilai kelompok dalam hal keyakinan dan
perilaku salah satunya yang berkaitan dengan penampilan. Penampilan orang
dewasa merupakan simbol status yang mengidentifikasikannya dengan suatu
kelompok sosial tertentu. Selain sebagai identifikasi kelompok, cara
berpenampilan orang dewasa awal juga menunjukkan individualitas pribadi
untuk menimbulkan daya tarik bagi orang lain.
G. DINAMIKA ANTAR VARIABEL
Pencitraan tubuh ideal wanita Barat adalah penggambaran tubuh
wanita Eropa-Amerika sebagai tubuh yang dapat memberikan daya tarik
sehingga dapat menimbulkan kepuasan dan keuntungan bagi wanita.
Pencitraan tersebut terjadi karena adanya dominasi budaya Barat dalam segala
bidang, termasuk periklanan. Penggunaan model iklan dengan citra tubuh
wanita Barat, merupakan isyarat lingkungan yang ditangkap oleh wanita
Indonesia sebagai hal yang menarik. Dalam hal ini, proses penangkapan
informasi sebagai aspek dari luar diri individu (Bottom-up) terjadi yang
membentuk skema yang mungkin akan digunakan individu untuk merespon
kejadian yang serupa (priming).
Kecenderungan individu yang akan resisten dengan perubahan nilai
dalam diri mereka, membuat upaya yang lebih besar diperlukan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
terjadinya perubahan nilai, salah satunya dengan persuasi langsung dari media.
Iklan yang menampilkan pencitraan tubuh ideal wanita Barat secara berulang-
ulang merupakan upaya persuasi langsung yang dapat mendorong wanita
dewasa awal Indonesia untuk berpikir tentang citra tubuh wanita Barat. Upaya
ini dapat merubah nilai awal yang dimiliki wanita Indonesia yang digunakan
untuk menilai tubuh menjadi nilai baru, yaitu citra tubuh wanita Barat sebagai
citra tubuh yang ideal. Citra ideal ini mendorong wanita dewasa awal Indonesia
merubah standar ideal bagi tubuh mereka agar sesuai dengan tubuh wanita
Barat.
Pencitraan ideal wanita Barat yang dipaparkan di media massa,
menjadi citra tubuh ideal yang umum bagi wanita di Indonesia. Standar ideal
tersebut diidentifikasi oleh wanita Indonesia yang memiliki tugas
perkembangan dewasa awal untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan
kelompoknya. Citra ideal wanita Barat dalam iklan yang ditayangkan berulang-
ulang menjadikan standar nilai ini menonjol sehingga mendorong wanita
dewasa awal di Indonesia untuk berpikir bahwa standar tersebut merupakan
standar yang penting bagi mereka. Hal tersebut membuat wanita dewasa awal
di Indonesia mengadopsi standar tersebut dan menggunakannya untuk menilai
tubuhnya sendiri.
Adanya pemaparan iklan tersebut secara terus menerus membuat
bentuk tubuh wanita Barat adalah bentuk tubuh yang dapat memberikan
kepuasan bagi wanita. Hal tersebut berkaitan dengan inkonsistensi seseorang
pada konsep dirinya (Bardi dan Goodwin, 2011). Keadaan fisik yang berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dengan bentuk tubuh wanita Barat menyebabkan ketidakpuasan wanita
Indonesia pada tubuhnya. Ketidakpuasan tersebut berkaitan dengan konsep
bahwa bentuk tubuh yang ideal bagi wanita adalah bentuk tubuh wanita Barat.
Ketidakpuasan ini juga mendorong wanita Indonesia untuk mengatasi
inkonsistensi mereka dengan mengurangi ketidakpuasan yang menghasilkan
perubahan nilai yang dapat mengarahkan individu untuk lebih dekat dengan
citra idealnya.
Perubahan standar penilaian wanita dewasa awal Indonesia pada citra
tubuh ideal mereka agar sesuai dengan tubuh wanita Barat melalui persuasi
iklan, merupakan perubahan dini. Pengulangan pemberian informasi atau cara
meyakinkan yang lebih dalam, mengenai standar ideal tersebut diperlukan
untuk terjadinya perubaan jangka panjang. Penafsiran wanita pada sebuah
situasi yang mengacu pada standar ideal tersebut, membentuk skema mengenai
standar ideal wanita Barat sebagai skema utama. Skema ini yang menghasilkan
perubahan nilai jangka panjang sehingga setiap kali wanita dewasa awal
Indonesia dihadapkan pada situasi yang memerlukan penilaian terhadap tubuh
(citra tubuh) wanita, mereka menggunakan gambaran tubuh wanita Barat
sebagai gambaran yang ideal. Hal ini lah yang membuat pencitraan tubuh ideal
wanita Barat dalam iklan, secara berangsur-angsur dapat merekonstruksi
penilaian wanita terhadap tubuhnya (citra tubuh) yang mengarah pada standar
ideal tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Gambar 1
Dinamika Pengaruh Pencitraan Tubuh Ideal Wanita Barat terhadap Citra
Tubuh Wanita Dewasa Awal
H. LOGIKA EKSPERIMEN
Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa pencitraan tubuh
ideal wanita Barat dalam iklan dapat mempengaruhi penilaian wanita
Indonesia terhadap tubuhnya. Hal tersebut diawali oleh adanya priming
tentang citra tubuh wanita Barat yang kemudian menjadi standar umum di
masyarakat. Wanita Indonesia mengidentifikasikan standar tubuh tersebut
menjadi standar ideal yang digunakan untuk memberikan penilaian bagi
tubuh. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan pada wanita Indonesia yang
memiliki bentuk tubuh berbeda dengan wanita Barat.
Pencitraan tubuh ideal
wanita
Barat
Priming Identifikasi dengan
standar sosial
Perubahan awal/sementara Perubahan nilai
jangka panjang
Priming nilai secara
berulang
upaya persuasi
langsung (iklan)
Penilaian ulang (penilaian tubuh menggunakan standar baru)
Ketidakpuasan
Standar
umum
Pemeliharaan konsistensi
Tubuh Ideal Wanita Barat
menjadi
skema utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan efek priming. Priming
adalah pemberian skema baru yang tidak dianggap penting namun dapat
mengaktifasi pikiran dan perasaan pada suatu stimulus yang digunakan untuk
merespon situasi yang hampir serupa dengan situasi sebelumnya. Efek
priming terjadi ketika pengaktifan pikiran, ide, dan gagasan yang berhubungan
atau diasaosiasikan dengan kejadian yang telah di-priming sebelumnya.
Pada penelitian ini, pemaparan citra tubuh wanita Barat yang
diberikan pada kelompok eksperimen merupakan skema alternatif awal yang
diberikan kepada subjek. Dalam hal ini, digunakan upaya persuasi langsung
untuk menyampaikan pesan yang berbeda mengenai citra tubuh wanita. Proses
ini mendorong subjek pada kelompok eksperimen untuk berpikir tentang nilai
baru yang diterimanya. Citra tubuh yang ditayangkan dalam iklan yang
diberikan pada subjek, menciptakan standar penilaian tubuh ideal sesuai
dengan model-model dalam iklan-iklan tersebut. Pada tahap ini, terjadi proses
identifikasi individu terhadap standar di masyarakat yang digambarkan oleh
model-model yang digunakan dalam setiap tayangan. Identifikasi tersebut
membuat individu tertarik memikirkan hal tersebut dan mengadopsi skema
baru tersebut untuk merespon hal yang sama. Skema tersebut kemudian
digunakan oleh subjek untuk memberikan penilaian pada tubuhnya. Paparan
yang menampilkan citra tubuh yang tidak sesuai dengan bentuk fisik subjek
akan menimbulkan ketidakpuasan subjek dalam menilai tubuhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 2
Logika Eksperimen Pemaparan Citra Tubuh Wanita Barat dalam Iklan
Berpengaruh terhadap Ketidakpuasan Wanita Indonesia
I. HIPOTESIS
Dari penjelasan di atas, muncul dugaan bahwa pencitraan tubuh ideal
wanita Barat dalam iklan televisi dapat mempengaruhi ketidakpuasan citra
tubuh wanita dewasa awal Indonesia.
Citra tubuh
wanita
Barat
Priming Identifikasi upaya persuasi
langsung (iklan)
Penilaian ulang (penilaian tubuh menggunakan standar baru)
Ketidakpuasan
Standar
umum
sesuai
tayangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional kausal dengan
metode eksperimen yang bertujuan untuk mengukur akibat suatu perlakuan
dari satu atau lebih variabel kepada variabel lain (Kerlinger, 2006). Peneliti
memilih desain penelitian ini karena ingin melihat pengaruh pencitraan tubuh
ideal wanita Barat dalam iklan komersial di media televisi terhadap citra
tubuh wanita dewasa Indonesia.
B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel bebas : Pencitraan Tubuh Ideal Wanita barat
2. Variabel tergantung : Citra tubuh
C. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional dari masing-masing variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Citra tubuh
Citra tubuh adalah penilaian seseorang terhadap bagian tertentu
dari tubuh maupun keseluruhan penampilan tubuhnya sendiri. Aspek-
aspek dalam citra tubuh meliputi aspek perasaan, kognitif, dan perilaku
individu yang berkaitan dengan penilaian terhadap tubuhnya. Citra tubuh
diukur menggunakan skala yang terdiri dari aspek perasaan, kognitif, dan
behavioral yang diuraikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
jenjang nilai 1 sebagai nilai terendah dan nilai 9 sebagai nilai tertinggi.
Semakin rendah skor yang didapat oleh subjek penelitian, berarti
penilaian subjek terhadap tubuhnya semakin negatif atau dengan kata lain
subjek semakin tidak puas pada tubuhnya. Selain itu, semakin tinggi skor
yang didapat oleh subjek, berarti penilaian subjek terhadap tubuhnya
semakin positif atau dengan kata lain subjek semakin puas pada
tubuhnya.
2. Pencitraan Tubuh Ideal Wanita Barat
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel pencitraan
tubuh ideal wanita Barat. Pencitraan tubuh ideal wanita Barat adalah
penggambaran tubuh wanita Barat sebagai bentuk tubuh ideal yang dapat
memberikan daya tarik luar biasa sehingga dapat memberikan kepuasan
pada seseorang yang memilikinya. Definisi pencitraan tubuh ideal wanita
Barat dalam penelitian ini adalah wanita dengan tubuh yang langsing dan
memiliki kulit yang putih sebagai model iklan yang ditayangkan dalam
penelitian.
Variabel bebas ini dimanipulasi dengan cara membentuk dua
kelompok yaitu kelompok kontrol dan eksperimen. Kelompok
eksperimen diberikan tayangan iklan-iklan yang menggunakan model
iklan yang memiliki tubuh langsing dan berkulit putih. Iklan-iklan yang
menggunakan model dengan citra tubuh wanita Barat tersebut
ditayangkan di sela-sela penayangan film yang telah dipilih. Iklan-iklan
tersebut ditayangkan pada ketiga jeda penayangan film. Pada setiap jeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
iklan ditampilkan tiga iklan yang dipilih berdasarkan proporsi skor iklan
yang terbesar diletakkan pada awal jeda, sedangkan iklan dengan
proporsi nilai yang lebih rendah diletakkan setelahnya. Hal ini dilakukan
agar iklan yang memiliki nilai paling besar dapat memberi pengaruh
yang kuat karena diposisikan pada awal jeda. Hal ini dilakukan karena
iklan yang disajikan di sela-sela adegan yang menarik dari suatu program
yang banyak disukai orang, akan membuat pemirsa menghabiskan
banyak waktu serta memusatkan perhatiannya untuk melihat iklan
tersebut (Collett dalam Kasali, 1992). Sedangkan, kelompok kontrol
tidak diberikan perlakuan apa pun. Pembentukan dua kelompok tersebut
berfungsi untuk membandingkan perbedaan skor posttest kedua
kelompok tersebut, agar dapat melihat ada tidaknya pengaruh pemberian
perlakuan pada subjek.
D. SUBJEK PENELITIAN
Menurut Arikunto (2006), teknik sampling digunakan dengan tujuan
untuk menggeneralisasi hasil penelitian. Sampel yaitu bagian populasi yang
mewakili untuk menjadi subjek penelitian. Dengan demikian, sampel yang
diambil harus representatif atau dapat menggambarkan keadaan populasi
yang sebenarnya.
Menurut cara pengambilannya, sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah convenience sampling yaitu cara pemilihan subjek
dengan memilih anggota dari populasi untuk dijadikan sampel sesuai
keinginan peneliti untuk mempermudah dalam mendapatkan subjek. Agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
sampel yang diambil dapat merepresentasikan populasi, maka pengambilan
sampel harus berdasarkan ciri, sifat, atau karakteristik yang sama dengan
populasi (Arikunto, 2006). Subjek yang dipilih dalam penelitian ini adalah
mahasiswi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berusia 18-25
tahun. Peneliti mengambil kriteria subjek tersebut, karena sesuai dengan
tahap perkembangan dewasa awal. Selain itu, peneliti mengambil subjek
penelitian mahasiswi Universitas Sanata Dharma untuk memudahkan peneliti
dalam pengambilan data.
Selain kriteria yang disebutkan di atas, subjek yang dipilih adalah
yang memiliki skor dengan kategori tinggi dalam pretest. Tujuan pembatasan
ini dilakukan supaya penurunan citra tubuh setelah perlakuan dapat terlihat.
Tabel 3.1
Kriteria Kategorisasi
Norma Kategori Jenis Kategori
X < [ - 1,0 ( σ ) ] Rendah
[ µ - 1,0 ( σ ) ] ≤ X [ µ + 1,0 ( σ ) ] Sedang
[ µ + 1,0 ( σ ) ] ≤ X Tinggi
Pada skala citra tubuh, jumlah item adalah 35 butir dengan masing-
masing skor berkisar antara 1sampai dengan 9. Dengan demikian skor
terendah yang mungkin diperoleh subjek adalah 35 (yaitu 35 x 1) dan skor
tertinggi adalah 315 (yaitu 35 x 9). Dengan demikian , maka rentangan skor
skala sebesar 280 (yaitu 315 – 35). Skor skala tersebut kemudian dibagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dalam enam satuan deviasi standar sehingga diperoleh (σ) = 46 dan mean
teoritis (µ) = 35 x 3 = 105.
Tabel 3.2
Kategorisasi Skor Skala Citra Tubuh
Rentang Skor Jenis Kategori
X < 59 Rendah
59 ≤ X ≤ 151 Sedang
151 ≤ X Tinggi
E. METODE PENGUMPULAN DATA
Pada penelitian eksperimen ini, metode pengumpulan data yang
digunakan adalah pretest-posttests control group design. Pada pretest-
posttests control group design, dilakukan pengukuran pretest dan posttest
sebagai pengontrolan konstansi, serta adanya randomisasi sebagai kontrol
terhadap proactive history (Seniati, Yulianto & Setiadi, 2008). Pretest
diberikan untuk mengetahui penilaian awal subjek terhadap tubuhnya, yang
dapat dilihat dari skor skala yang diberikan sebelum penelitian dilakukan,
sedangkan posttest diberikan setelah penelitian dilakukan untuk melihat skor
yang didapat sebagai akibat dari perlakuan.
1. Materi Pretest dan Posttest
Materi pretest dan posttest yang diberikan adalah skala citra tubuh.
Skala citra tubuh ini disusun sendiri oleh peneliti dalam bentuk semantik
diferensial. Skala yang berbentuk semantik diferensial berisi pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
yang disertai pasangan kata yang merupakan stimulus untuk membantu
subjek dalam memberikan respon atas pernyataan yang disediakan
(Azwar, 2005). Dalam skala ini, masing-masing pernyataan memiliki dua
stimulus yang diletakkan dalam suatu kontinum yang digunakan untuk
menilai tingkat penilaian subjek pada tubuhnya (citra tubuh). Deretan
kontinum dalam skala ini dimulai dari angka 1 sebagai nilai terendah dan
angka 9 sebagai nilai yang tertinggi. Bentuk kontinum tersebut mengacu
pada skala citra tubuh yang disusun oleh Woertman tahun 1994. Bentuk
skala citra tubuh ini adalah sebagai berikut:
Menurut saya, wajah saya:
Tidak cantik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cantik
Bentuk paha saya:
Mengecewakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Memuaskan
Saya melakukan diet ketat dalam rangka untuk mengurangi berat badan.
Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak pernah
Skor terendah adalah 1, yaitu respon atau jawaban subjek yang mendekati
stimulus tidak cantik, mengecewakan, dan sering. Sedangkan, skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
tertinggi adalah 9 yaitu respon atau jawaban subjek yang mendekati
stimulus cantik, memuaskan, dan tidak pernah.
2. Pencitraan Tubuh Ideal Wanita Barat
Pencitraan tubuh ideal wanita Barat disajikan dalam video iklan
komersial dengan pesan iklan yang menunjukkan bahwa tubuh wanita
Barat adalah standar tubuh yang ideal bagi penontonnya. Iklan yang
dimaksudkan, menggunakan model utama wanita dengan citra tubuh
wanita Barat dengan ciri-ciri bertubuh langsing dan berkulit putih. Dalam
penelitian ini, dipilih video-video iklan komersial yang menggunakan
model utama wanita dengan citra tubuh wanita Barat.
Sebagai kontrol, pada subjek yang masuk ke dalam kelompok
kontrol, tidak diberikan tayangan video iklan. Pada kelompok ini, subjek
hanya diberikan pretest bersamaan dengan kelompok eksperimen. Setelah
empat minggu, subjek dalam kelompok kontrol ini diberikan posttest yang
sama dengan skala posttest yang diberikan pada kelompok eksperimen.
Iklan-iklan yang digunakan dalam penelitian, diambil melalui situs
internet. Penetapan video yang digunakan dalam penelitian dilakukan
dengan menggunakan professional judgement yaitu dua dosen Ilmu
Komunikasi dengan Konsentrasi Periklanan di Universitas Atma Jaya
Yogyakarta. Selain itu, iklan-iklan yang digunakan dalam penelitian juga
dipilih oleh 11 orang wanita yang berusia 18-22 tahun yang merupakan
populasi yang sama dari subjek penelitian. Proses pemilihan iklan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dilakukan dengan menampilkan 20 iklan yang sesuai dengan karakteristik
penelitian kepada penilai. Setelah itu, para penilai diminta untuk
menentukan sembilan iklan yang dianggap memberikan daya tarik
terhadap wanita dengan bentuk tubuh langsing dan berkulit putih. Dalam
penilaian ini digunakan skala kontinum 1 sampai 9 dengan bentuk respon
“sesuai” dan “kurang sesuai” untuk menilai kesesuaian pesan yang
disampaikan dalam iklan dengan karakteristik di atas.
Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
Penelitian ini menggunakan sembilan iklan dengan model utama
bercitra tubuh langsing dan berkulit putih, dengan durasi rata-rata 30 detik
bagi masing-masing iklan yang ditampilkan. Iklan-iklan yang terpilih,
ditampilkan menggunakan viewer yang disajikan langsung kepada subjek
penelitian.
F. PROSEDUR PELAKSAAN PENELITIAN
Subjek penelitian dibagi ke dalam dua kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok subjek yang
diberikan tayangan video iklan yang menggunakan citra tubuh wanita Barat,
sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok subjek yang tidak diberikan
tayangan video iklan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Agar subjek fokus dengan tayangan yang akan ditampilkan, maka
penelitian dilakukan di dalam ruangan yang tertutup. Ruangan yang
digunakan adalah Ruang Multi Media lantai 3 gedung pusat kampus III
Universitas Sanata Dharma. Ruangan tersebut diatur dengan membuat
ruangan menjadi redup (mematikan lampu). Hal ini dilakukan agar video
yang ditayangkan dapat terlihat dengan jelas dan membantu subjek untuk
fokus pada tayangan video. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan ruang
tunggu bagi subjek penelitian agar subjek penelitian dapat merasa nyaman
saat menunggu pelaksanaan penelitian.
Dalam penelitian ini, subjek diberikan tayangan film kartun pendek
yang netral. Film kartun yang dimaksud adalah film yang tidak menampilan
citra tubuh wanita. Hal tersebut diantisipasi supaya tidak mengaburkan hasil
perlakuan yang diberikan pada masing kelompok eksperimen. Oleh karena
itu, dipilih film kartun pendek dengan tokoh-tokoh hewan. Film pendek
tersebut ditayangkan dengan memberikan sisipan jeda iklan beberapa kali
dalam satu durasi penayangan.
Tahap-tahap pelaksanaan penelitian:
1. Awal
a. Subjek yang datang diminta menunggu di ruang tunggu sampai
seluruh subjek penelitian yang termasuk kelompok eksperimen
sudah datang, sembari mengisi lembar data pribadi sebagai
presensi kehadiran subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
b. Setelah seluruh subjek hadir, subjek kemudian dipersilahkan
masuk ke ruang observasi dan duduk di kursi yang telah
disediakan. Kemudian, asisten peneliti memulai rapport serta
membacakan peraturan yang harus subjek taati dalam mengikuti
proses penelitian.
2. Inti
a. Setelah sesi pembukaan selesai, film pertama dengan durasi ± 5
menit yang telah disiapkan mulai diputar. Setelah penayangan
film selesai, 3 video iklan yang menampilkan model wanita
bercitra tubuh Barat ditayangkan.
b. Setelah 3 iklan pertama selesai ditayangkan, pemutaran film lain
yang berdurasi sama mulai diputar, kemudian 5 iklan lain
diberikan. Setelah jeda iklan yang kedua selesai ditayangkan,
film terakhir kembali diputar hingga selesai. Setelah itu, 3 iklan
terakhir ditayangkan.
c. Setelah subjek selesai menyaksikan tayangan iklan pada jeda
iklan yang terakhir, asisten peneliti segera membagikan skala
citra tubuh sebagai pengambilan data untuk posttest selama
kurang lebih 15 menit.
3. Akhir
a. Setelah selesai mengisi skala posttest, asisten peneliti menutup
proses penelitian dengan memberi ucapan terima kasih dan
mempersilahkan subjek keluar dari ruangan untuk mengambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
makanan sebagai ucapan terima kasih yang telah disediakan
bagi para subjek.
Gambar 3
Pretest-Posttests Control Group Design
R
G. VALIDITAS DAN RELIABILITAS
1. Validitas
Pada penelitan ini terdapat dua macam validitas yaitu:
a. Validitas alat ukur
Validitas alat ukur ini diuji dengan menggunakan validitas isi.
Pengujian validitas ini dilakukan dengan menggunakan metode
professional judgement, yaitu dosen pembimbing skripsi untuk melihat
kesesuaian isi item dengan indikator-indikator variabel dalam skala
pengukuran. Selain itu, validitas alat ukur yang digunakan dalam
penelitian ini juga dilakukan dengan mengkorelasikan distribusi skor
tiap item dengan skor total atau Product Moment dari Pearson (Hadi,
1996). Item-item yang mencapai korelasi minimal r ≥ 0,30
menunjukkan bahwa daya pembedanya memuaskan. Sedangkan, item-
KE
KK
Perlakuan Posttest
Posttest
Pretest
Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
item yang memiliki r kurang dari 0,30 diintepretasikan sebagai item
dengan daya diskriminasi yang rendah. Di samping batasan tersebut,
penyusun skala dapat menentukan sendiri batasan daya diskriminasi
dengan mempertimbangkan isi dan tujuan skala yang akan digunakan
(Azwar, 2009).
Pada tahap awal, peneliti menguji apakah bentuk skala yang
akan disebar dapat dipahami dengan baik oleh subjek. Bentuk awal
skala yang digunakan menggunakan kontinum yang dibalik responnya,
seperti contoh berikut:
Menurut saya, wajah saya:
Cantik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak cantik
Respon pada kontinum ini bergerak dari kanan ke kiri, serta diberi
angka besar untuk menunjukkan ketidakpuasan, dan angka kecil untuk
menunjukkan kepuasan. Bentuk skala di atas dimaksudkan untuk
mengurangi faking subjek dalam menjawab. Selain itu, pemberian
bobot nilai skala tersebut adalah skor tinggi untuk respon yang
mendekati kata “cantik” sedangkan bobot skor rendah untuk respon
yang mendekati kata “tidak cantik”. Dari lima subjek yang menjawab
skala bentuk ini, satu diantaranya terkecoh menjawab. Subjek mengira
bahwa angka yang semakin besar berarti menunjukkan respon yang
semakin positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Berdasarkan uji coba kecil tersebut, maka peneliti mengubah
tampilan skala menjadi seperti berikut:
Menurut saya, wajah saya:
Tidak cantik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cantik.
Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kekeliruan subjek dalam
memberikan respon yang tepat sesuai keadaan dirinya. Dengan angka
pada kontinum yang menunjukkan bobot penilaian yang sama, maka
subjek akan lebih mudah dan cepat dalam memahami isi pertanyaan
serta mengisi skala yang diberikan.
Setelah dilakukan uji coba bentuk skala, skala citra tubuh yang
telah direvisi diujicobakan pertama kali kepada 54 mahasiswi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berusia 18-25 tahun.
Tabel 3.3
Distribusi Item Skala Citra Tubuh Setelah Uji Coba pertama
Aspek Item yang
dipakai (butir)
Item yang gugur
(butir)
Total
(butir)
Kognitif
1, 4, 7, 10, 13, 16,
19, 22, 25, 28, 31,
33, 35, 37, 39
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Perasaan 2, 5, 8, 11, 14, 17,
20, 23, 26, 29, 32,
34, 36, 38, 40
15
Behavioral 3, 6, 15, 9, 12, 18, 21, 24,
27, 30,
10
JUMLAH 33 7 40
Dari analisis statistik, pada uji coba pertama tersebut, 7
item pada aspek behavioral gugur dan menyisakan 3 item yang dapat
dipakai dalam skala citra tubuh. Selain menggunakan analisis statistik,
peneliti juga menanyakan tanggapan langsung dari 10 subjek uji coba,
untuk mengetahui item manakah yang sulit dipahami oleh subjek. Dari
tanggapan-tanggapan tersebut didapat 3 orang menyatakan bahwa
pernyataan-pernyataan dalam skala citra tubuh yang disajikan cukup
mudah untuk dipahami. Sementara itu, 7 orang lain berpendapat bahwa
item nomer 2, 3, 5, 9, 12, 15, dan 24 agak sulit dipahami. Hal tersebut
sesuai dengan hasil analisis statistik yang menunjukkan bahwa item
nomer 9, 12, 18, 21, 24, 27, 30 memiliki daya beda yang rendah
sehingga tidak dapat dipertahankan dalam skala. Karena item yang
gugur hanya dari aspek behavioral saja sementara kedua aspek yang
lain tidak ada satu pun item yang gugur, maka peneliti merasa perlu
memperbaiki kalimat pada item yang gugur dan mengujicobakannya
kembali. Peneliti memperbaiki struktur kalimat pernyataan pada item-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
item yang gugur dan mengkonsultasikannya kepada dosen jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma. Setelah
diperbaiki, item-item yang tidak gugur dan item gugur yang telah
diperbaiki diujicobakan kembali.
Tabel 3.4
Distribusi Item Skala Citra Tubuh Setelah Uji Coba kedua
Aspek Item yang
dipakai (butir)
Item yang gugur
(butir)
Total
(butir)
Kognitif 1, 4, 7, 10, 13, 16,
19, 22, 25, 28, 31,
33, 35, 37, 39
15
Perasaan 2, 5, 8, 14, 17, 20,
23, 26, 29, 32, 34,
36, 38, 40
11 5
Behavioral 3, 6, 12, 18, 27, 30 9, 15, 21, 24, 10
JUMLAH 35 5 40
Skala yang telah direvisi sesuai uji coba yang pertama,
diujicobakan kepada 53 responden berbeda, namun masih merupakan
mahasiswi Universitas Sanata Dharma yang berusia 18-25 tahun. Dari
hasil uji coba, terdapat 5 item yang gugur. Satu item dari aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
perasaan dan empat item dari aspek behavioral. Hasil uji coba kedua ini
yang kemudian dijadikan alat ukur citra tubuh dalam penelitian ini. Hal
tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa enam item behavioral
yang dapat dipertahankan, adalah setengah dari sepuluh item yang
direncanakan sehingga dinilai dapat mewakili aspek behavioral
tersebut.
Tabel 3.5
Distribusi Item Skala Citra Tubuh untuk Penelitian
Aspek Item yang dipakai (butir)
Kognitif 1, 4, 7, 10, 13, 16, 19, 22, 25, 28,
31, 33, 35, 37, 39
Perasaan 2, 5, 8, 14, 17, 20, 23, 26, 29, 32,
34, 36, 38, 40
Behavioral 3, 6, 12, 18, 27, 30
Total 35
b. Validitas eksperimen
1) Validitas internal
Ancaman validitas internal dalam penelitian ini adalah
maturation dan proactive history. Hal tersebut diatasi oleh peneliti
dengan teknik menggunakan dua kelompok subjek dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
karakteristik yang sama, yaitu wanita yang termasuk dalam masa
dewasa awal, usia 18-25 tahun. Selain itu, untuk mengontrol
persamaan tingkat pendidikan, semua subjek dalam penelitian ini
merupakan mahasiswi Universitas Sanata Dharma.
2) Validitas eksternal
Ancaman validitas eksternal dalam penelitian ini adalah
validitas ekologi dan pretesting effect. Acaman validitas ekologi
diatasi dengan merancang penelitian dengan menyajikan film serta
menyisipkan iklan-iklan yang sesuai dengan karakteristik yang
ditentukan, sehingga diharapkan efek dari perlakuan dapat
digeneralisasi dalam situasi yang sama seperti ketika subjek
menonton acara televisi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,
pretesting effect diatasi dengan memberikan pretest berjarak empat
minggu sebelum waktu pemberian perlakuan (kelompok
eksperimen) dan posttest untuk kelompok kontrol.
2. Reliabilitas
Instrumen pengukuran yang baik, salah satu cirinya adalah reliabel.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi adalah yang hasilnya bisa
dipercaya (Azwar, 2005). Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukan oleh
koefisiensi korelasi. Secara teoritik, besarnya koefisiensi reliabilitas
berkisar antara 0 sampai 1,00, akan tetapi koefisiensi sebesar 1,00 sulit
dijumpai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Hasil perhitungan koefisiensi korelasi pada skala citra tubuh setelah
dilakukan seleksi item adalah 0,927. Hal tersebut menunjukkan bahwa
skala citra tubuh ini dapat dipercaya.
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas
Jumlah Item yang Reliabel Nilai Alpha Cronbach
35 0,927
H. METODE ANALISIS DATA
1. Uji Asumsi
Uji asumsi pada penelitian ini menggunakan kolmogorov-Smirnov
dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows untuk menguji normalitas
data dari subjek penelitian pada masing-masing kelompok.
2. Uji Homogenitas
Pada penelitian ini, uji homogenitas dilakukan dengan
menggunakan Levene’s Test dengan menggunakan SPSS 16.0 for
windows untuk menguji kesamaan varians diantara dua kelompok yang
berbeda.
3. Uji Hipotesis
a. Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan T-test
karena melakukan uji beda terhadap rata-rata dua kelompok sampel
yang memiliki data interval dan rasio. T-test yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
merupakan kategori uji beda rata-rata dari dua kelompok sampel yang
berbeda dengan perlakuan yang berbeda pula.
b. T-test dalam penelitian ini juga dilakukan dengan menggunakan T-test
untuk sampel yang berhubungan atau correlated sample. Teknik ini
digunakan untuk melihat perbedaan antara keadaan subjek sebelum
dan sesudah penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Pretest
Pretest dilaksanakan pada tanggal 6 sampai dengan 8 September
2013 dengan menyebarkan skala Citra Tubuh kepada 205 subjek.
Pengisian skala oleh subjek ditunggu oleh peneliti untuk memastikan
bahwa skala benar-benar diisi oleh subjek sendiri sekaligus pemberian
Informed Consent mengenai tahap penelitian selanjutnya.
2. Kegiatan Penelitian pada Kelompok Eksperimen
Penelitian eksperimen dilakukan pada tanggal 4 Oktober 2013
di ruang Multi Media kampus III Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Subjek terdiri dari 22 orang subjek yang termasuk dalam
kategori tinggi menurut norma skala. Penelitian berlangsung pada
pukul 14.00-14.30 WIB. Waktu ini ditentukan berdasarkan pada waktu
berakhirnya kegiatan perkuliahan subjek. Penelitian ini dibantu oleh
lima orang asisten peneliti yang akan membantu operasionalisasi
penelitian pada kelompok eksperimen.
Sebelum penelitian dilaksanakan, ruang penelitian disusun
dengan 32 kursi dengan model tata ruang kelompok. Ruangan juga
dibuat tertutup dari sinar matahari dengan menutup tirai jendela supaya
ketika video ditayangkan, ruangan menjadi gelap. Selain itu, di luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
ruangan disediakan pula 30 kursi tunggu untuk subjek agar dapat
menunggu dengan nyaman. Untuk mendukung proses penelitian,
viewer, microphone, laptop, dan speaker disiapkan satu jam sebelum
penelitian dimulai.
Penelitian dimulai dengan rapport oleh asisten 3. Setelah
selesai pemberian rapport, asisten 5 mulai menayangkan video
penelitian. Setelah video selesai ditayangkan, skala posttest dibagikan
oleh asisten 1, 2, dan 4 kepada subjek. Acara ditutup dengan ucapan
terima kasih oleh asisten 3 dan pemberian ucapan terima kasih kepada
subjek.
3. Kegiatan pada Kelompok Kontrol
Dalam penelitian ini, dipilih 22 orang subjek yang termasuk
kategori tinggi menurut norma skala. Subjek tersebut dipilih secara
random dan jumlahnya disesuaikan dengan jumlah subjek pada
kelompok eksperimen yang termasuk subjek dengan skor rata-rata
kelompok (dari keseluruhan subjek pretest). Subjek pada kelompok
kontrol tidak diberikan perlakuan apapun dan hanya diberi skala
posttest. Pemberian posttest pada kelompok kontrol berlangsung mulai
tanggal 3 Oktober sampai 7 Oktober 2013.
B. DATA PENELITIAN
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu dilakukan
pengelompokan subjek ke dalam kelompok eksperimen dan kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Dari 205 subjek yang diberi skala pretest, 54 orang memiliki skor
tinggi berdasarkan norma skala. Selanjutnya, dipilih 27 orang subjek
yang terdapat diurutan nomor genap menjadi kelompok eksperimen
dan 27 orang pada urutan nomor ganjil menjadi kelompok kontrol. Hal
tersebut dilakukan agar subjek dalam setiap kelompok memiliki skor
seimbang. Dari 27 orang subjek pada kelompok eksperimen yang
dihubungi, hanya 22 orang yang dapat hadir dalam penelitian dan
dapat diambil datanya. Oleh sebab itu, hanya 22 orang subjek
kelompok kontrol juga yang diberi skala posttest.
Tabel 4.1
Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia
Usia Total
18th
19th 20th 21th 22th
Jumlah 17 18 4 4 1 44
Tabel 4.2
Deskripsi Subjek Berdasarkan Program Studi
Program Studi Total
B.K. Pend.
Matematika
Matematika Psikologi
Jumlah 6 16 5 17 44
2. Deskripsi Data Penelitian
Berikut ini adalah deskripsi data penelitian yang berfungsi
untuk melihat data secara umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 4.3
Deskripsi Data Penelitian
N mean skor maks skor min SD
Pre Eksperimen 22 202,14 231 176 13,425
Pre Kontrol 22 199,36 221 181 12,507
Post Eksperimen 22 213,18 245 180 18,687
Post Kontrol 22 205,45 260 167 20,430
C. UJI ASUMSI
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
distribusi sampel sesuai dengan teori atau tidak. Uji normalitas
dalam penelitian ini dihitung menggunakan SPSS 16.0 for windows
dengan teknik One-sample Kolmogorov-Smirnov Test. Asumsi
dalam uji normalitas adalah jika p>0,05 maka kesimpulannya
adalah hipotesis nol diterima, dengan kata lain sebaran data yang
diuji mengikuti distribusi normal (Santoso, 2010). Asymp.Sig. (2-
tailed) merupakan nilai p yang dihasilkan dari uji hipotesis nol
yang berbunyi tidak ada perbedaan antara distribusi data yang diuji
dengan distribusi data normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 4.4
Uji Normalitas
Kelompok Asymp. Sig. (2tailed)
Pretest Eksperimen 0,999
Kontrol 0,357
Posttest Eksperimen
Kontrol
0,620
0,338
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, sebaran data
dikatakan normal karena nilai Asymp.Sig (2-tailed) untuk skor
skala citra tubuh dari masing-masing kelompok lebih dari 0,05.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol diterima
atau dengan kata lain memiliki distribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk menguji apaka varians
dari setiap kelompok relatif homogeny atau tidak. Suatu data
penelitian dikatakan omogen jika p dari nilai F lebih besar dari
0,05 (p>0,05). Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan metode analisis uji Levene.
Tabel 4.5
Levene’s Test for Eguality of Variances
F Sig.
0,000 0,993
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Uji Levene menunjukkan nilai pobabilitas sebesar
0,993 atau berada di atas probabilitas 0,05. Nilai ini
menunjukkan bahwa varian data penelitian untuk data post-test
memenuhi asumsi homogenitas.
D. UJI HIPOTESIS
Hipotesis uji-t:
Ho: Tidak terdapat perbedaan citra tubuh secara signifikan antara
sebelum dan sesudah penelitian.
Ha: Terdapat perbedaan citra tubuh secara signifikan antara sebelum
dan sesudah penelitian.
Analisis: Jika harga sig. (2-tailed) >0,05, Ho diterima; dan jika harga
sig. (2-tailed) <0,05, Ho ditolak dan Ha diterima.
1. Hasil uji-t dari pretest ke posttest adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6
Uji Beda Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Variabel Kelompok Skor rata-rata Signifikansi Hasil
Analisis Pretest Posttest
Citra
Tubuh
Eksperimen 202,14 213,18 0,012 Berbeda
Kontrol 199,36 205,45 0,056 Tidak
berbeda
Kelompok Eksperimen memperoleh P = 0,012 < 0,05 =
signifikan. Hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
pretest dan posttest pada kel. Eksperimem dengan kata lain ada
perubahan setelah penelitian
Kelompok Kontrol memperoleh P = 0,056 > 0,05 = tidak
signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
antara pretest dan posttest pada kel. kontrol dengan kata lain tidak
ada perubahan setelah penelitian.
2. Hasil uji-t selisih pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol adalah sebagai berikut.
Tabel 4.7
Uji Beda Rata-rata Selisih Pretest dan Posttest
Variabel Kelompok Mean Signifikansi
(2-tailed)
Hasil
Analisis
Citra
Tubuh
Eksperimen 11,05 0,329 Tidak
Berbeda Kontrol 6,09
Hasil tersebut menunjukkan P = 0,329 > 0,05 = tidak signifikan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan tidak ada
perbedaan antara kel.aksperimen dan kel. Kontrol.
E. PEMBAHASAN
Dari hasil uji-t skor pretest dan posttest pada masing-masing
kelompok menunjukkan bahwa skor rata-rata posttest kelompok
eksperimen lebih tinggi daripada pretest. Hasil uji-t pun menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
adanya perbedaan yang signifikan. Selain itu, hasil uji-t skor rata-rata
kelompok kontrol menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan
antara skor pretest dan posttest. Dengan kata lain, skor citra tubuh subjek
pada kelompok kontrol tidak mengalami perubahan yang signifikan karena
tidak diberi perlakuan apapun. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
terdapat pengaruh penayang iklan terhadap peningkatan citra tubuh subjek.
Dari penjelasan di atas diperoleh bahwa terdapat pengaruh
penayangan iklan yang ditunjukkan dengan perbedaan hasil perbandingan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Akan tetapi, hasil uji
beda rata-rata selisih skor pretest dan posttest antara kelompok eksperimen
dan kontrol menunjukkan hasil tidak berbeda secara signifikan. Hal
tersebut menunjukan bahwa pengaruh tritmen yang diberikan tidak cukup
berpengaruh karena kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan pun
memiliki rata-rata selisih skor posttest yang tidak berbeda nyata dengan
rata-rata selisih skor kelompok eksperimen. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan citra tubuh
antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
Dari hasil tersebut, peneliti mewawancarai tiga orang subjek
kelompok eksperimen untuk menanyakan mengenai apa yang dirasakan
subjek terhadap tubuhnya setelah mengikuti penelitian (merasa baik,
buruk, atau biasa saja). Dari wawancara kecil tersebut, diperoleh
pernyataan bahwa perasaan ketiga subjek terhadap tubuhnya adalah biasa
saja. Ketiga subjek tersebut mengemukakan alasan yang hampir sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
bahwa mereka menerima keadaan tubuh mereka yang tidak seindah tubuh
model pada iklan yang ditayangkan dalam penelitian. Mereka mengetahui
bahwa beberapa bagian tubuh mereka tidak menarik, namun sacara
keseluruhan, mereka mencoba menerima kekurangan mereka tersebut.
Hasil wawancara tersebut menunjukkan adanya penghargaan subjek
terhadap tubuh yang cukup baik.
Hasil wawancara tersebut didukung oleh sebuah penelitian yang
menemukan bahwa wanita dengan penghargaan terhadap tubuh (body
appreciation) yang tinggi dapat terlindungi dari efek buruk paparan media
mengenai internalisasi idealisasi tubuh yang kurus (Halliwell, 2013).
Penghargaan terhadap tubuh adalah salah satu aspek dari citra tubuh yang
positif (Avalos, Tylka, Wood-Barcalow, 2005; Swami, Stieger, Haubner,
Voracek, 2007; Cotter, Kelly, Mitchell, Mazzeo, 2013). Skala
penghargaan terhadap tubuh (Avalos dkk, 2005) mengukur empat kualitas
penting dari citra tubuh yang positif. Empat kualitas penting tersebut yaitu
mengadakan evaluasi positif terhadap tubuh, penerimaan tubuh,
menghormati dan memperhatikan kebutuhan tubuh, dan melindungi tubuh
dengan menolak harapan akan penampilan ideal yang tidak realistis.
Kemungkinan hal tersebut yang membuat subjek pada penelitian ini tidak
merasa atau menilai tubuhnya lebih buruk dibandingkan bentuk tubuh
ideal yang mereka cita-citakan.
Fungsi penghargaan terhadap tubuh tersebut, menjelaskan tentang
kenaikan skor citra tubuh subjek pada penelitian ini, baik pada kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
eksperimen (yang diberi perlakuan) maupun kelompok kontrol. Variabel
penghargaan terhadap tubuh merupakan variabel moderator yang
mempengaruhi hubungan antara variabel pencitraan tubuh ideal wanita
Barat dalam iklan dengan variabel citra tubuh. Variabel moderator adalah
variabel yang nilainya mempengaruhi interaksi variabel bebas dan variabel
tergantung (Mustafa, 2009). Penghargaan wanita terhadap tubuh memberi
pengaruh yang kuat terhadap pengaruh pencitraan tubuh ideal wanita Barat
dalam iklan terhadap variabel citra tubuh. Hal ini menjelaskan tentang
tingginya penghargaan wanita terhadap tubuh, mampu melindungi mereka
dari internalisasi pencitraan ideal, sehingga citra tubuh mereka tidak
berubah menjadi negatif.
Selain adanya kemungkinan pengaruh variabel penghargaan
terhadap tubuh sebagai veriabel moderator, kenaikan skor citra tubuh
kemungkinan juga disebabkan oleh pemilihan subjek yang merupakan
wanita pada masa perkembangan dewasa awal. Menurut Santrock (1995)
orang dewasa awal merencanakan dan membuat hipotesis tentang masalah
dan melakukan pendekatan secara sistematis dengan menggunakan analisis
logis untuk menyelesaikan masalah tersebut. Wanita dewasa awal yang
memiliki tugas untuk menyesuaikan penampilan dengan kelompok wanita
usia dewasa mengalami kontradiksi antara harapan akan penampilan
tubuhnya dengan penampilan tubuh yang sebenarnya. Keadaan ini diatasai
wanita dewasa awal dengan berpikir secara logis sehingga seorang wanita
dewasa awal dapat menerima keadaan tubuhnya yang tidak sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
harapan. Hal tersebut yang kemungkinan dapat membuat skor citra tubuh
subjek pada penelitian ini tidak mengalami penurunan.
Hal lain yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian
eksperimen ini selain faktor variabel moderator dan pemilihan subjek
adalah faktor frekuensi pemberian perlakuan yang hanya dilakukan satu
kali. Dalam penelitian yang dilakukan Winter (1973), perlakuan dilakukan
sebanyak tujuh kali sehingga ditemukan perubahan sikap subjek terhadap
merek tertentu yang ditayangkan. Penelitian eksperimen lain yang
dilakukan oleh Zajonc (1968) juga menemukan bahwa paparan kata
berulang dapat mempengaruhi sikap individu terhadap hal yang
dipaparkan tersebut. Penelitian-penelitian tersebut menjelaskan bahwa
dalam penelitian eksperimen yang memberikan perlakuan berupa
pemaparan pada subjek, akan berhasil jika didukung oleh stimulasi yang
kuat, salah satunya dengan frekuensi pemberian perlakuan yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data statistik dengan menggunakan Uji-
T, diperoleh :
1. Perubahan skor dari pretest dan posttest yang terjadi pada kelompok
eksperimen berbeda secara signifikan dengan taraf signifikansi sebesar
0,012 < 0,5 , sedangkan pada kelompok kontrol terjadi perubahan namun
tidak berbeda signifikan dengan taraf signifikansi 0,056 > 0,05.
2. Perbandingan rata-rata selisih skor pretest dan posttest antara kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen secara keseluruhan menunjukkan bahwa
secara umum tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua
kelompok dengan taraf siginfikansi sebesar 0,329 > 0,05.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh pencitraan
tubuh ideal dalam iklan terhadap citra tubuh subjek. Dengan demikian,
hipotesis dalam penelitian ini, yaitu pencitraan tubuh ideal wanita Barat dalam
iklan televisi dapat mempengaruhi ketidakpuasan citra tubuh wanita dewasa
awal Indonesia tidak terjawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu:
1. Pemilihan subjek yang berada pada masa perkembangan dewasa awal.
2. Kurangnya kontrol terhadap variabel moderator, yaitu variabel
penghargaan terhadap tubuh.
3. Kurang kuatnya stimulus yang diberikan (penayangan iklan yang
dilakukan hanya dalam satu kali kesempatan saja).
C. SARAN
1. Bagi Wanita Indonesia
Dari hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan agar wanita
Indonesia lebih mengembangkan body appreciation atau penghargaan
terhadap tubuh. Citra tubuh positif antar lain berupa penerimaan tubuh,
menghormati dan memperhatikan kebutuhan tubuh, dan melindungi tubuh
dengan menolak harapan akan penampilan ideal yang tidak realistis.
Fungsi penghargaan terhadap tubuh adalah agar seseorang dapat
terlindungi dari pengaruh buruk penayangan pencitraan tubuh ideal
terhadap citra tubuhnya (Halliwell, 2013).
2. Bagi Produsen Iklan
Bagi para produsen iklan, sebaiknya dapat membuat tayangan iklan
televisi yang lebih mengedepankan penghargaan terhadap tubuh, berkaitan
dengan fungsi konstruktif penghargaan tubuh terhadap citra tubuh
seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan pada peneliti
selanjutnya yang berminat dengan tema pengaruh media pada citra tubuh
wanita, khususnya yang menggunakan metode eksperimen sebaiknya
memperhatikan dan mengontrol variabel moderator atau variabel lain yang
dapat mempengaruhi hubungan variabel bebas dan variabel kontrol dengan
lebih cermat, misalnya variabel body appreciation. Selain itu, peneliti juga
sebaiknya memperhatikan pemilihan subjek yang memiliki karakteristik
belum memiliki kestabilan identitas diri sehingga lebih mudah
dipengaruhi, misalnya remaja. Peneliti selanjutnya juga sebaiknya
meningkatkan lagi frekuensi pemberian perlakuan, yaitu dengan
memberikan perlakuan beberapa kali supaya memperkuat stimulasi yang
diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
DAFTAR PUSTAKA
Abraczinskas, M., Fisak, B. Jr. & Barnes, R. D. (2011). The relation between
parental influence, body image, and eating behaviors in a nonclinical
female sample. Diunduh 17 Oktober 2012 dari:
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1740144511001446
Arikunto, Suharsimi. (2006). PROSEDUR PENELITIAN: Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, Lidia. (2009). Hubungan iklan produk kecantikan di televisi dengan
orientasi tubuh wanita bekerja (studi di kelurahan menteng, kota Bogor
dan desa Cihideung Udik, kabupaten Bogor, provinsi Jawa Barat).
Departemen Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat Fakultas
Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor.
Azwar, Saifuddin. (2005). Sikap manusia, teori dan pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Azwar, Saifuddin. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Avalos, L., Tylka, T. L., Wood-Barcalow, N. (2005). The Body Appreciation
Scale: Development and Psychometric Evaluation. Journal of Elseiver.
Diunduh 26 April 2002 dari:
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1740144505000549
Bardi, A., Goodwin, R. (2011). The Dual Route to Value Change: Individual
Processes and Cultural Moderators. Journal of Cross-Cultural Psychology
42(2) 271-287.Diunduh 21 Maret 2013 dari
http://jcc.sagepub.com/content/42/2/271.short
Basuki, Sulistyo. (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya
Sastra. Bab 4.
Cotter, E. W., Kelly, N. R., Mitchell, K. S., Mazzeo, S. E. (2013). An
investigation of body appreciation, ethnic identity, and eating disorder
symptoms in Black women. Journal of Black Psychology. Diunduh 29
Oktober 2012 dari
http://jbp.sagepub.com/content/early/2013/09/05/0095798413502671.abstr
act
Damayanti, Ika. (2007). Hubungan antara tingkat kesadaran gender dengan
persepsi mahasiswa terhadap citra perempuan dalam iklan di televisi.
Bogor: Institut Pertanian Bogor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Dayakisni, T., Yuniardi, S. (2008). Psikologi Lintas Budaya. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang.
Dittmar, Helga. (2009). How do "Body Perfect" Ideals in the Media have a
Negative Impact on Body Image and Behaviors? Factors and Processes
Related to Self and Identity. Journal of Social and Clinical Psychology,
Vol. 28, No. 1, 2009, pp. 1-8.
Evahani, Luki. (2012). Hubungan antara Body Dissatisfaction Ibu dan Body
Dissatisfaction Anak Perempuan. Surabaya: Calypatra: Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 1 No. 1
Grogan, Sarah. (1999). Body Image: understanding body dissatisfaction in men,
women, and Children. United States: Routledge
Hadi, Sutrisno. (1996). Statistik [jil. II, cet. XVI]. Yogyakarta: Andi Offset.
Halliwell, Emma. (2013). The impact of Thin Idealized Media Image on Body
Satisfaction: Does Body Appreciation Protect Women from negative
Effects?. Journal of Elseiver.
Handayani, M., W., S. (2011). Hubungan antara Konformitas dengan Citra tubuh
pada Remaja Putri (Skripsi tidak diterbitkan). Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Hargiani, I., M. (2008). Hubungan antara Body Image dengan Harga Diri yang
Dimiliki oleh Remaja Putri SMU Negeri 1 Jatinom Klaten (Skripsi tidak
diterbitkan). Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Harris, Shanette. (1995). Family, Self, And Sociocultural Contributions To Body-
Image Attitudes OfAfrican-American Women. University of Rhode Island.
Calipatra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1.
Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Januar, V., Putri, D., E. (2007). Citra Tubuh Pada Remaja Putri Menikah dan
Memiliki Anak. Jurnal Psikologi Vol. 1, No. 1
Kasali, Rhenald. (1992). Manajemen Periklanan: Konsep & Aplikasinya di
Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Kasiyan. (2012). Hegemoni estetika postcolonial dalam representasi iklan di
media massa cetak Indonesia kontemporer. Humaniora vol. 24 hal 292-
302.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Kerlinger, F., N. (2006). Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada.
Khattab, Umi. (2012). Saya Happy: Re-reading the Promotion of Female Identity
in Local and International Women’s Magazines – a semiotic study. e-
qJournal of Social & Behavioural Research in Business, 3, 14-28.
Kim, J. H. & Lennon, S. J. (2007). Mass Media and Self-Esteem, Body Image,
and Eating Disorder Tendencies. Clothing and Textiles Research Journal
2007 25: 3. Diunduh 30 Oktober 2012 dari
http://ctr.sagepub.com/content/25/1/3.short
Lee, Monle & Johnson, Carla. (2004). Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam
Perspekrif Global. Jakarta: Prenada Media Group.
Mahanani, V., N. (2012). Hubungan antara Pengaruh Teman Sebaya dan
Ketidakpuasan Citra Tubuh Pada Remaja Awal (Skripsi tidak diterbitkan).
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Mask, L. & Blanchard, C. M. (2010). The protective role of general self-
determination against 'thin ideal' media exposure on women's body image
and eating-related concerns. Journal of Health Psychology 2011 16: 489.
Diunduh 30 Oktober 2012 dari
http://hpq.sagepub.com/content/16/3/489.short
Mustafa, Zainal, E., Q. (2009). Mengurai Variabel hingga Instrumentasi.
Yogyakarta: Garaha Ilmu.
Papalia, D. E., Old, S. W., Feldman, R. D. (2008). Human Development
(Psikologi Perkembangan) bag. V s/d IX Ed. 9. Jakarta: Kencana (Prenada
Media Group).
Piganthi, Kardinah. (2009). Hubungan antara Penerimaan Teman Sebaya dengan
Citra Tubuh pada Remaja Putri. Universitas Katolik Soegiapranata
Semarang.
Pratiwi, Nani. (2009). Citra Tubuh pada Remaja Putri Melakukan Suntik Kurus.
Universitas Gunadarma.
Puspitasari, Febrina. (2010). Hubungan antara Persepsi Terhadap Citra Raga
dengan Keputusan Membeli Produk Kosmetika pada Wanita Karir.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Putri, T., E., W. (2008). Hubungan antara Citra Raga dan Kepercayaan Diri pada
Mahasiswi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Rovi’atin, Nur. (2010). Rasisme Warna Kulit dalam Cover Majalah Kartini.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro
Sada, M., Hadju, V., Dachlan, D., M. (2012). Hubungan Body Image,
Pengetahuan Gizi Seimbang, dan Aktifitas Fisik terhadap Status Gizi
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Jayapura. Media Gizi Masyarakat
Indonesia, Vol.2, No.1
Santrock, J. W. (2002). Live-Span Devlopment. Jakarta: Erlangga.
Sari, N. A. Rr. & Aminah, S. (2010). The Relationship Between Education Level
and Employment Status to Enlightenment Skin Cosmetic Electoral
Behavior in Women. Observational Study On Women In Hamlet I
Geblakan RW 01 RT 04 Tegalwangi of Tamantirto Kasihan Bantul.
Medical Faculty Muhammadiyah University of Yogyakarta.
Sarwono, Jonathan. (2006). Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Bab 10
Satyawati, P., P. (2011). Deskripsi Citra Tubuh pada Penari Tarian Seksi (Skripsi
tidak diterbitkan). Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Seniati, L., Yulianto, A., Setiadi, B. N. (2007). Psikologi Eksperimen. Jakarta:
Indeks.
Simanjuntak, S., R., N., P. (2009). Persepsi Remaja Putri tentang Body Image
ditinjau dari Konsep Diri. Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Slevec, J. & Tiggemann, M. (2010). Attitudes Toward Cosmetic Surgery In
Middle-Aged Women: Body Image, Aging Anxiety, And The Media.
Psychology of Women Quarterly, 34 (2010), 65–74.
Suharnan. (2005). Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi
Sunartio, N., Sukamto, M., E., Dianovinina, K. (2012). Social comparison dan
body dissatisfaction pada wanita dewasa awal. Humanitas, Vol. IX No.2
Suryabrata, Sumadi. (2008). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. Bab 4.
Swami, V., Kannan, K., Furnham, A. (2007). Positive body image: Inter-ethnic
and rural–urban differences among an indigenous sample from Malaysian
Borneo. International Journal of Social Psychiatry. Diunduh 29 oktober
2013 dari http://isp.sagepub.com/content/58/6/568.short
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Thompson, J. K., Heinberg, L. J., Albate, M. & Tantleff-Dunn, S. (2002).
Exacting Beauty (Theory, Assesment, and treatment of Body Disturbance).
Washington, DC: American Psychological Association.
Thomsen, S. R., Bower, D. W., & Barnes, M. D. (2004). Photographic Images in
Women's Health, Fitness, and Sports Magazines and the Physical self-
concept of a Group of Adolescent Female Volleyball Players. Diunduh 30
Oktober 2012 dari http://jss.sagepub.com/content/28/3/266.short
Triyaningsih, S.L., Triastity, R. (2012). Analisis perbedaan persepsi konsumen
pada iklan provider telepon seluler di media televisi dengan media cetak.
Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta.
Turner, B., S.& Yangwen, Z. (2009). The Body in Asia. United States : Berghahn
Books.
Verstuyf, J., Vansteenkiste, M. & Soenens, B. (2011). Eating regulation and
Bulimic Symptoms: The differential correlates af health-focused and
appearance-focused eating regulation. Journal of Elseiver. Diunduh dari
17 Oktober 2012
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1740144511001355
Warren, Cortney, S. (2003). Does Culture Moderate the Relationship Between
Awareness and Internalization of Western Ideals and the Development of
Body Dissatisfaction in Women? The Office of Graduate Studies of Texas
A&M University
Widianti, Nur. (2012). Hubungan Body Image, Pengetahuan Gizi Seimbang, dan
Aktifitas Fisik Terhadap Status Gizi Mahasiswa Politeknik Kesehatan
Jayapura. Universitas Diponegoro Semarang.
Widyatama, Rendra. (2005). Pengatar Periklanan. Jakarta: Buana Pustaka
Indonesia.
Winter, Frederick W. 1973. A Laboratory Experiment of Individual Attitude
Response to Advertising Exposure. Journal of Marketing Research.
Diunduh 7 Januari 2014 dari http://www.jstor.org/stable/3149817
Zajonc, Robert B. 1968. Attitudinal Effects of Mere Exposure. American
Psychological Association.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LAMPIRAN A
SKALA CITRA TUBUH (TRY
OUT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
SKALA PENELITIAN
Katarina Ani Kristianingrum
(099114044)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
INFORMASI PENELITIAN
Saya, Katarina Ani Kristianingrum adalah mahasiswa Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2009. Saya sedang meneliti
mengenai Citra Tubuh, dalam rangka menyelesaikan tugas akhir (skripsi)
dibawah supervisi dari ibu Dr. Tjipto Susana. Saya akan membagikan skala yang
berisi pernyataan berkaitan dengan tema penelitian saya. Teman-teman diminta
untuk memberikan respon terhadap pernyataan dengan cara memilih jawaban
yang telah disediakan.
Hasil dari penelitian ini akan dipresentasikan dan akan dipublikasikan
dalam bentuk data hasil penelitian. Identitas teman-teman tidak akan dicantumkan
dalam laporan hasil penelitian ini. Skor dan identitas teman-teman akan berupa
kode sehingga data memungkinkan untuk digunakan kembali dalam penelitian
selanjutnya atau analisis ulang. Saya akan menjaga kerahasiaan identitas teman-
teman.
Terima kasih atas partisipasi dan kesediaan teman-teman.
Yogyakarta, 8 Juli 2013
Hormat saya,
Katarina Ani Kristianingrum
(Peneliti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
IDENTITAS DAN LEMBAR PERSETUJUAN
Setelah membaca informasi penelitian, dengan ini, saya,
nama lengkap :
usia :
no. handphone :
menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini secara
sukarela tanpa paksaan dari piak manapun.
Yogyakarta, Juli 2013
Hormat saya,
(Patisipan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PETUNJUK
1. Skala ini berjumlah 40 item.
2. Nyatakanlah sikap/tanggapan anda terhadap setiap pernyataan dengan
melingkari salah satu huruf yang berada di bawah pernyataan, yang lebih
sesuai dengan keadaan anda saat ini.
Contoh:
Menurut saya, bakso adalah makanan yang:
Tidak enak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Enak sekali
*jika anda berpendapat bahwa bakso adalah makanan yang hampir
mendekati “enak sekali”, maka lingkarilah angka yang mendekati kata
tersebut, contohnya angka 8.
3. Tidak ada jawaban benar atau salah.
4. Isilah semua peryataan sesuai keadaan anda saat ini. Jangan sampai ada
pernyataan yang terlewatkan.
No. PERNYATAAN
1. Menurut saya, wajah saya:
Tidak cantik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cantik
2. Bentuk paha saya:
Mengecewakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Memuaskan
3. Saya melakukan diet ketat dalam rangka untuk mengurangi berat badan.
Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak pernah
4. Menurut saya, bentuk tubuh saya:
Tidak bagus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bagus
5. Bagaimana perasaanmu mengenai penampilan pahamu:
Kecewa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Puas
6. Saya mencoba mengurangi berat badan saya:
Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
7. Menurut pria-pria, wajah saya:
Tidak cantik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cantik
8. Perasaan saya terhadap wajah saya:
Kecewa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Puas
9. Saya ingin mengubah penampilan wajah saya:
Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak pernah
10. Menurut pria-pria, bentuk tubuh saya:
Tidak bagus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bagus
11. Perasaan saya terhadap warna kulit saya:
Kecewa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Puas
12. Saya bergabung dalam olah raga atau latihan fisik yang bertujuan untuk membakar
banyak kalori atau mengurangi berat badan.
Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak pernah
13. Menurut gadis lain, wajah saya:
Tidak cantik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cantik
14. Ukuran lengan saya:
Mengecewakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Memuaskan
15. Seberapa sering saya mengabaikan makanan untuk mengurangi berat badan saya:
Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak pernah
16. Menurut gadis lain, tubuh saya:
Tidak bagus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bagus
17. Tinggi badan saya:
Mengecewakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Memuaskan
18. Saya menggunakan pil diet untuk mengurangi berat badan.
Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak pernah
19. Saya pikir ukuran perut saya:
Terlalu gemuk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Terlalu kurus
20. Saya menyukai bentuk pantat saya.
Tidak suka 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sangat suka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
21. Saya menggunakan krim pemutih agar kulit saya tampak lebih menarik.
Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak pernah
22. Saya pikir bentuk paha saya:
Tidak bagus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bagus
23. Saya menyukai bentuk pinggul saya.
Tidak suka 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sangat suka
24. Saya membandingkan penampilan saya dengan penampilan wanita yang menurut saya
terlihat sangat menarik.
Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak pernah
25. Saya pikir pinggul saya:
Tidak bagus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bagus
26. Saya menyukai bentuk paha saya.
Tidak suka 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sangat suka
27. Seberapa sering saya memuntahkan makanan untuk mengurangi berat badan.
Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak pernah
28. Saya pikir bentuk pantat saya:
Tidak bagus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bagus
29. Saya menyukai bentuk betis saya.
Tidak suka 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sangat suka
30. Saya hanya makan buah, sayuran, dan makanan lain rendah kalori.
Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak pernah
31. Saya pikir ukuran betis saya:
Terlalu besar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Terlalu kecil
32. Saya menyukai bentuk lengan saya.
Tidak suka 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sangat suka
33. Saya pikir warna kulit saya:
Tidak menarik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Menarik
34. Ukuran betis saya:
Mengecewakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Memuaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
35. Saya pikir ukuran lengan saya:
Terlalu besar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Terlalu kecil
36. Bentuk pinggul saya:
Mengecewakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Memuaskan
37. Saya pikir tinggi badan saya:
Tidak menarik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Menarik
38. Ukuran perut saya:
Mengecewakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Memuaskan
39. Menurut saya, gambaran saya mengenai wajah saya:
Tidak cantik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cantik
40. Perasaan saya terhadap penampilan saya:
Kecewa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Puas
MOHON PERIKSA KEMBALI JAWABAN TEMAN-TEMAN
JANGAN SAMPAI ADA YANG TERLEWATKAN
Terima Kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LAMPIRAN B
SKALA CITRA TUBUH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
SKALA PENELITIAN
Katarina Ani Kristianingrum
(099114044)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
INFORMASI PENELITIAN
Saya, Katarina Ani Kristianingrum adalah mahasiswa Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2009. Saya sedang meneliti
mengenai Citra Tubuh, dalam rangka menyelesaikan tugas akhir (skripsi)
dibawah supervisi dari ibu Dr. Tjipto Susana. Saya akan membagikan skala yang
berisi pernyataan berkaitan dengan tema penelitian saya. Teman-teman diminta
untuk memberikan respon terhadap pernyataan dengan cara memilih jawaban
yang telah disediakan.
Setelah mengisi skala, beberapa dari teman-teman akan saya minta untuk
mengikuti tahap penelitian selanjutnya. Pada tahap selanjutnya, teman-teman akan
diberikan beberapa tayangan film dan iklan dengan durasi ± 30 menit yang
dilakukan hanya dalam sekali waktu saja. Tugas teman-teman adalah menyimak
isi tayangan yang diberikan serta mengisi skala berikutnya. Penelitian ini tidak
akan menimbulkan efek samping atau kerugian apapun bagi teman-teman setelah
menjalaninya.
Hasil dari penelitian ini akan dipresentasikan dan akan dipublikasikan
dalam bentuk data hasil penelitian. Identitas teman-teman tidak akan dicantumkan
dalam laporan hasil penelitian ini. Skor dan identitas teman-teman akan berupa
kode sehingga data memungkinkan untuk digunakan kembali dalam penelitian
selanjutnya atau analisis ulang. Saya akan menjaga kerahasiaan identitas teman-
teman.
Jika teman-teman ingin mengundurkan diri dari penelitian eksperimen ini,
teman-teman dapat melakukannya kapan saja tanpa hukuman atau denda.
Jika teman-teman memiliki pertanyaan, teman-teman bebas
menanyakannya kepada peneliti. Terima kasih.
Yogyakarta, 4 September 2013
Hormat saya,
Katarina Ani Kristianingrum
(Peneliti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
IDENTITAS DAN LEMBAR PERSETUJUAN
Setelah membaca informasi penelitian, dengan ini, saya,
nama lengkap :
usia :
no. handphone :
menyatakan bahwa saya berpartisipasi dalam eksperimen ini secara sukarela dan
jika saya menolak atau mengundurkan diri dari eksperimen ini, saya tidak akan
dikenai hukuman atau denda.
Yogyakarta, September 2013
Hormat saya,
(Patisipan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PETUNJUK
5. Skala ini berjumlah 35 item.
6. Nyatakanlah sikap/tanggapan anda terhadap setiap pernyataan dengan
melingkari salah satu huruf yang berada di bawah pernyataan, yang lebih
sesuai dengan keadaan anda saat ini.
Contoh:
Menurut saya, bakso adalah makanan yang:
Tidak enak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Enak sekali
*jika anda berpendapat bahwa bakso adalah makanan yang hampir
mendekati “enak sekali”, maka lingkarilah angka yang mendekati kata
tersebut, contohnya angka 8.
7. Tidak ada jawaban benar atau salah.
8. Isilah semua peryataan sesuai keadaan anda saat ini. Jangan sampai ada
pernyataan yang terlewatkan.
No. PERNYATAAN
41. Menurut saya, wajah saya:
Tidak cantik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cantik
42. Bentuk paha saya:
Mengecewakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Memuaskan
43. Saya melakukan diet ketat dalam rangka untuk mengurangi berat badan.
Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak pernah
44. Menurut saya, bentuk tubuh saya:
Tidak bagus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bagus
45. Bagaimana perasaanmu mengenai penampilan pahamu:
Kecewa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Puas
46. Saya mencoba mengurangi berat badan saya:
Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak pernah
47. Menurut pria-pria, wajah saya:
Tidak cantik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cantik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
48. Perasaan saya terhadap wajah saya:
Kecewa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Puas
49. Menurut pria-pria, bentuk tubuh saya:
Tidak bagus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bagus
50. Saya berolah raga atau melakukan latihan fisik untuk mengurangi berat badan.
Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak pernah
51. Menurut gadis lain, wajah saya:
Tidak cantik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cantik
52. Ukuran lengan saya:
Mengecewakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Memuaskan
53. Menurut gadis lain, tubuh saya:
Tidak bagus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bagus
54. Tinggi badan saya:
Mengecewakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Memuaskan
55. Saya mengkonsumsi makanan atau minuman diet untuk mengurangi berat badan.
Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak pernah
56. Saya pikir ukuran perut saya:
Terlalu gemuk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Terlalu kurus
57. Saya menyukai bentuk pantat saya.
Tidak suka 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sangat suka
58. Saya pikir bentuk paha saya:
Tidak bagus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bagus
59. Saya menyukai bentuk pinggul saya.
Tidak suka 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sangat suka
60. Saya pikir pinggul saya:
Tidak bagus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bagus
61. Saya menyukai bentuk paha saya.
Tidak suka 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sangat suka
62. Saya mengurangi porsi makan untuk mengurangi berat badan.
Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
63. Saya pikir bentuk pantat saya:
Tidak bagus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bagus
64. Saya menyukai bentuk betis saya.
Tidak suka 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sangat suka
65. Saya mengkonsumsi makanan rendah kalori untuk mengurangi berat badan saya.
Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak pernah
66. Saya pikir ukuran betis saya:
Terlalu besar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Terlalu kecil
67. Saya menyukai bentuk lengan saya.
Tidak suka 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sangat suka
68. Saya pikir warna kulit saya:
Tidak menarik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Menarik
69. Ukuran betis saya:
Mengecewakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Memuaskan
70. Saya pikir ukuran lengan saya:
Terlalu besar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Terlalu kecil
71. Bentuk pinggul saya:
Mengecewakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Memuaskan
72. Saya pikir tinggi badan saya:
Tidak menarik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Menarik
73. Ukuran perut saya:
Mengecewakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Memuaskan
74. Menurut saya, gambaran saya mengenai wajah saya:
Tidak cantik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cantik
75. Perasaan saya terhadap penampilan saya:
Kecewa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Puas
MOHON PERIKSA KEMBALI JAWABAN TEMAN-TEMAN
JANGAN SAMPAI ADA YANG TERLEWATKAN
Terima Kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
LAMPIRAN C
UJI RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
A. UJI COBA PERTAMA
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 54 100.0
Excludeda 0 .0
Total 54 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.929 .936 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
A1 254.9074 1197.067 .496 .936 .927
A2 255.5556 1155.006 .709 .955 .925
A3 254.5370 1169.159 .452 .848 .928
A4 255.1111 1164.931 .730 .927 .925
A5 255.5185 1146.254 .783 .971 .924
A6 255.0556 1137.827 .541 .858 .927
A7 254.8148 1202.946 .503 .895 .927
A8 254.4074 1205.718 .366 .864 .928
A9 254.5926 1212.699 .193 .862 .930
A10 255.4259 1172.023 .540 .913 .926
A11 254.6667 1204.906 .389 .879 .928
A12 254.5741 1207.117 .206 .770 .930
A13 254.9074 1186.954 .649 .931 .926
A14 255.3333 1157.925 .632 .936 .925
A15 254.9630 1146.225 .552 .891 .926
A16 255.0741 1187.202 .504 .869 .927
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
A17 255.1667 1166.066 .488 .967 .927
A18 253.1667 1224.406 .141 .834 .930
A19 256.5000 1194.745 .374 .795 .928
A20 255.6667 1168.415 .601 .906 .926
A21 254.8519 1268.091 -.191 .842 .936
A22 255.6481 1152.383 .803 .967 .924
A23 255.1111 1183.157 .598 .952 .926
A24 256.0926 1205.331 .245 .868 .930
A25 255.4259 1177.042 .611 .918 .926
A26 255.5926 1151.152 .761 .972 .924
A27 252.9259 1235.542 .152 .876 .929
A28 255.5000 1169.009 .662 .883 .925
A29 255.9444 1149.412 .682 .940 .925
A30 254.8704 1196.266 .273 .885 .930
A31 256.8704 1181.889 .524 .964 .927
A32 255.8148 1174.078 .559 .893 .926
A33 254.9444 1199.412 .398 .873 .928
A34 256.0741 1163.730 .660 .931 .925
A35 256.1852 1194.305 .523 .920 .927
A36 255.6481 1166.270 .711 .942 .925
A37 255.2407 1172.450 .505 .964 .927
A38 256.0741 1159.617 .609 .879 .926
A39 254.7593 1198.224 .478 .919 .927
A40 254.3704 1198.615 .548 .922 .927
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
B. UJI COBA KEDUA
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 53 100.0
Excludeda 0 .0
Total 53 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.911 .927 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
A1 234.75 915.919 .399 .862 .910
A2 235.79 873.514 .699 .975 .906
A3 234.87 867.617 .544 .902 .907
A4 235.28 888.438 .671 .887 .907
A5 235.77 867.525 .738 .944 .905
A6 235.43 874.597 .440 .954 .909
A7 235.19 913.002 .397 .839 .910
A8 234.70 905.061 .512 .920 .909
A9 236.72 935.745 -.018 .799 .916
A10 235.87 883.617 .633 .936 .907
A11 235.00 918.077 .212 .894 .911
A12 235.85 877.861 .429 .901 .909
A13 235.17 908.990 .465 .870 .909
A14 235.96 887.037 .520 .908 .908
A15 235.45 901.522 .249 .849 .912
A16 235.68 880.799 .676 .962 .906
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
A17 235.42 909.132 .290 .889 .911
A18 234.79 881.514 .408 .842 .910
A19 237.32 894.337 .390 .924 .909
A20 235.79 894.283 .515 .924 .908
A21 235.25 933.766 -.007 .898 .917
A22 235.98 874.634 .662 .985 .906
A23 235.32 893.876 .579 .969 .908
A24 236.58 900.132 .238 .792 .913
A25 235.40 891.090 .607 .980 .907
A26 235.77 876.294 .716 .982 .906
A27 235.55 875.329 .453 .927 .909
A28 235.62 886.663 .643 .954 .907
A29 236.11 881.564 .570 .920 .907
A30 235.04 875.460 .461 .834 .909
A31 236.85 903.438 .366 .897 .910
A32 236.06 894.208 .423 .839 .909
A33 235.02 906.403 .353 .897 .910
A34 236.28 889.015 .485 .931 .908
A35 236.70 895.215 .401 .830 .909
A36 235.42 892.824 .637 .955 .907
A37 235.26 903.583 .377 .930 .910
A38 236.85 882.131 .467 .915 .908
A39 234.89 909.179 .388 .815 .910
A40 234.74 897.775 .633 .904 .908
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
C. FIX SKALA
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 53 100.0
Excludeda 0 .0
Total 53 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.927 .937 35
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
A1 205.36 822.427 .407 .825 .926
A2 206.40 781.513 .712 .956 .923
A3 205.47 776.792 .546 .876 .925
A4 205.89 794.872 .700 .776 .923
A5 206.38 775.547 .755 .922 .922
A6 206.04 789.152 .394 .903 .927
A7 205.79 819.591 .405 .814 .926
A8 205.30 812.907 .505 .866 .925
A9 206.47 791.062 .648 .911 .924
A10 206.45 791.676 .386 .861 .927
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
A11 205.77 814.717 .492 .814 .926
A12 206.57 795.173 .522 .896 .925
A13 206.28 786.938 .711 .932 .923
A14 206.02 817.250 .279 .847 .927
A15 205.40 793.052 .382 .832 .927
A16 207.92 800.225 .412 .852 .926
A17 206.40 798.898 .560 .906 .925
A18 206.58 779.747 .709 .970 .923
A19 205.92 802.456 .570 .949 .925
A20 206.00 799.115 .609 .956 .924
A21 206.38 784.663 .724 .954 .923
A22 206.15 786.323 .435 .864 .927
A23 206.23 792.025 .686 .941 .923
A24 206.72 788.591 .589 .850 .924
A25 205.64 786.619 .441 .799 .926
A26 207.45 810.329 .373 .874 .926
A27 206.66 801.229 .433 .824 .926
A28 205.62 814.316 .346 .747 .927
A29 206.89 794.410 .518 .912 .925
A30 207.30 805.176 .379 .811 .927
A31 206.02 799.327 .663 .936 .924
A32 205.87 812.001 .365 .903 .926
A33 207.45 785.906 .514 .874 .925
A34 205.49 814.716 .413 .767 .926
A35 205.34 803.613 .669 .864 .924
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
LAMPIRAN D
UJI PRASYARAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
A. NORMALITAS
1. KEL. EKSPERIMEN
a. PRETES
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAR00001
N 22
Normal Parametersa Mean 202.14
Std. Deviation 13.425
Most Extreme Differences Absolute .071
Positive .070
Negative -.071
Kolmogorov-Smirnov Z .333
Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000
a. Test distribution is Normal.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .071 22 .200* .992 22 .999
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
b. Posttest
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAR00001
N 22
Normal Parametersa Mean 213.18
Std. Deviation 18.687
Most Extreme Differences Absolute .111
Positive .084
Negative -.111
Kolmogorov-Smirnov Z .521
Asymp. Sig. (2-tailed) .949
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .111 22 .200* .966 22 .620
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
2. KEL. KONTROL
a. Pretes
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAR00001
N 23
Normal Parametersa Mean 200.57
Std. Deviation 13.510
Most Extreme Differences Absolute .128
Positive .128
Negative -.079
Kolmogorov-Smirnov Z .615
Asymp. Sig. (2-tailed) .844
a. Test distribution is Normal.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .128 23 .200* .954 23 .357
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
b. Postes
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAR00001
N 23
Normal Parametersa Mean 205.43
Std. Deviation 19.961
Most Extreme Differences Absolute .161
Positive .161
Negative -.120
Kolmogorov-Smirnov Z .771
Asymp. Sig. (2-tailed) .591
a. Test distribution is Normal.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .161 23 .127 .953 23 .338
a. Lilliefors Significance Correction
B. HOMOGENITAS
Group Statistics
A N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
data 1 22 2.1318E2 18.68699 3.98408
2 22 2.0545E2 20.43043 4.35578
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
data Equal variances
assumed .000 .993 1.309 42 .198 7.72727 5.90303 -4.18552 19.64006
Equal variances
not assumed
1.309 41.670 .198 7.72727 5.90303 -4.18831 19.64286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LAMPIRAN E
UJI BEDA (T-TEST)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
1. Analisis Uji Beda Pre Tes Dan Post Tes Pada Kelompok Ekperimen
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 PRETEST 202.14 22 13.425 2.862
POSTTEST 213.18 22 18.687 3.984
2. Analisis Uji Beda Pre Tes Dan Post Tes Pada Kelompok Kontrol
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 PRETEST -
POSTTEST -11.045 18.791 4.006 -19.377 -2.714 -2.757 21 .012
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 PRETEST 199.36 22 12.507 2.667
POSTTEST 205.45 22 20.430 4.356
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 PRETEST -
POSTTEST -6.091 14.142 3.015 -12.361 .179 -2.020 21 .056
3. Uji Beda Selisih
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
SKOR Equal variances
assumed .314 .578 .988 42 .329 4.955 5.014 -5.164 15.073
Equal variances
not assumed
.988 39.011 .329 4.955 5.014 -5.187 15.096
Group Statistics
KODE N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
SKOR EKSPERIMEN 22 11.05 18.791 4.006
KONTROL 22 6.09 14.142 3.015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
LAMPIRAN F
PROSEDUR PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PROSEDUR PELAKSAAN PENELITIAN
Subjek penelitian dibagi kedalam dua kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Kelompok aksperimen adalah kelompok subjek yang
diberikan tayangan video iklan yang menggunakan citra tubuh wanita Barat,
sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok subjek yang tidak diberikan
tayangan video iklan.
PERLAKUAN PADA KELOMPOK EKSPERIMEN
A. Lokasi dan kondisi ruangan eksperimen
Agar subjek fokus dengan tayangan yang akan ditampilkan, maka
penelitian dilakukan di dalam ruangan yang tertutup. Ruangan yang
akan digunakan adalah Ruang Observasi Fakultas Psikologi
Universtas Sanata Dharma lantai 3. Ruangan tersebut akan diatur
dengan membuat ruangan menjadi redup (mematikan lampu). Hal ini
dilakukan agar video yang ditayangkan dapat terlihat dengan jelas dan
membantu subjek untuk fokus pada tayangan video. Selain itu,
peneliti juga mempersiapkan ruang tunggu bagi subjek penelitian agar
subjek penelitian dapat merasa nyaman saat menunggu pelaksanaan
penelitian.
B. Tahap penelitian
4. Awal
c. Subjek yang datang diminta menunggu di ruang tunggu
sampai seluruh subjek penelitian yang termasuk kelompok
eksperimen sudah datang, sembari mengisi lembar data
pribadi sebagai presensi kehadiran subjek.
d. Setelah seluruh subjek hadir, subjek kemudian
dipersilahkan masuk ke ruang observasi dan duduk di
kursi yang telah disediakan. Kemudian, asisten peneliti
memulai rapport serta membacakan peraturan yang harus
subjek taati dalam mengikuti proses penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
5. Inti
d. Setelah sesi pembukaan selesai, film pertama dengan durasi
± 5 menit yang telah disiapkan mulai diputar. Setelah
penayangan film selesai, 5 video iklan yang
menampilakan model wanita bercitra tubuh Barat
ditayangkan.
e. Setelah 5 iklan pertama selesai ditayangkan, pemutaran
film lain yang berdurasi sama mulai diputar, kemudian 5
iklan lain diberikan. Setelah jeda iklan yang kedua selesai
ditayangkan, film terakhir kembali diputar hingga selesai.
Setelah itu, 5 iklan terakhir ditayangkan.
f. Setelah subjek selesai menyaksikan tayangan iklan pada
jeda iklan yang terakhir, asisten peneliti segera
membagikan skala citra tubuh sebagai pengambilan data
untuk posttest selama kurang lebih 15 menit.
6. Akhir
b. Setelah selesai mengisi skala posttest, asisten peneliti
menutup proses penelitian dengan memberi ucapan terima
kasih dan mempersilahkan subjek keluar dari ruangan
untuk mengambil makanan sebagai ucapan terima kasih
yang telah disediakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
LAMPIRAN G
RUNDOWN ACARA
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PELAKSANAAN EKSPERIMEN
A. Rundown Acara
No. Acara Perlengkapan Tempat Penanggung
Jawab
1. Presensi+Transit
peserta Snack
50 Kursi responden
Meja presensi
Kertas presensi
Bolpoin
Lembar identitas
Depan
ruang
Multi
Media
Asisten 1, 2
2. Pembukaan
(rapport) Microphone
Speaker
Kursi subjek
Ruang
Multi
Media
Asisten 3
3. Penayangan
Film dan Iklan Video
Viewer
Proyektor
speaker
Ruang
Multi
Media
Asisten 5
4. Pembagian
Posttest (skala
Citra Tubuh)
Skala
bolpoin
Ruang
Multi
Media
Asisten 4
5. Penutup
- ucapan terima
kasih
Kotak Makan siang Ruang
Multi
Media
Asisiten 3
B. Tugas Asisten
1. Asisten 1, 2:
Menerima tamu
Menjaga presensi
Membagikan identitas dan inform consent
2. Asisten 3:
Membuka acara (memberi Rapport)
Memandu pengisian posttest
Menutup acara
3. Asisten 4:
Membagikan skala posttest (dibantu asisten lain)
Membagikan makan siang (dibantu asisten lain)
4. Asisten 5:
Operator laptop menayangkan video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
C. Perlengkapan
1. Snack
2. 50 Kursi tunggu responden
3. Meja presensi
4. Kertas presensi
5. Bolpoin
6. Lembar identitas
7. Microphone
8. Speaker
9. 50 Kursi eksperimen subjek
10. Video
11. Viewer
12. Proyektor
13. Speaker
14. Skala (posttest)
15. Bolpoin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
LAMPIRAN H
SKALA PENILAIAN IKLAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
SKALA PENELITIAN
Katarina Ani Kristianingrum
(099114044)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
KATA PENGANTAR
Saya adalah mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
angkatan 2009. Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir (skripsi), saya ingin
meneliti mengenai citra tubuh yang berupa penelitian eksperimen dengan
menayangkan iklan yang menggunakan model wanita Barat. Oleh karena itu,
Anda diminta untuk memberikan penilaian terhadap setiap iklan yang ditayangkan
dengan cara memilih jawaban yang telah disediakan. Kuisioner ini digunakan
untuk memilih iklan-iklan yang paling sesuai dengan tujuan penelitian eksperimen
yang akan saya lakukan. Dalam kuisoner ini, tidak ada jawaban benar atau salah.
Terima kasih atas partisipasi dan kesediaan Anda.
Yogyakarta, 30 Agustus 2013
Peneliti
(Katarina Ani Kristianingrum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
IDENTITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk menjadi
penilai dalam penelitian ini. Saya juga menyatakan bahwa keterlibatan saya
bersifat sukarela tanpa paksaan dari pihak manapun.
Nama Lengkap :
Profesi :
Yogyakarta, September 2013
(Penilai)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
SKALA PENILAIAN IKLAN
Petunjuk:
1. Skala ini berjumlah 20 item.
2. Nyatakanlah penilaian anda terhadap setiap iklan yang ditayangkan dengan
melingkari salah satu huruf yang berada di bawah pernyataan, yang lebih
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
Contoh:
Iklan 1
Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
*jika anda berpendapat bahwa iklan 1 mendekati kriteria yang ditentukan,
maka lingkarilah angka yang mendekati kata sesuai, contohnya angka 8.
3. Kriteria:
a. Menggunakan model bertubuh langsing, tinggi, dan berkulit putih
b. Memberikan daya tarik terhadap tubuh yang langsing dan berkulit
putih
4. Tidak ada jawaban benar atau salah.
5. Isilah semua peryataan sesuai keadaan anda saat ini. Jangan sampai ada
pernyataan yang terlewatkan.
NO. PENILAIAN
1. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
2. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
3. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
4. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
5. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
6. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
7. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
8. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
9. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
10. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
11. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
12. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
13. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
14. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
15. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
16. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
17. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
18. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
19. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
20. Kurang sesuai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesuai
~~~~~Terima Kasih~~~~~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI