PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG BUNGA MARIGOLD (Tagetes sp.)SEBAGAI SUMBER KAROTENOID UNTUK MENINGKATKAN
KECERAHAN WARNA IKAN PLATI PEDANG (Xyphophorus helleri)
(Skripsi)
Oleh
Rudi Irawan
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTANFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG2017
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF INCREASE FLOUR MARIGOLD FLOWER(Tagetes sp.) AS A SOURCE OF CAROTENOIDS TO ENHANCE THEBRIGHTNESS OF THE COLOUR SWORDTAIL FISH (Xyphophorus
helleri)
By
RUDI IRAWAN
One of ornamental freshwater fish that have a high economic value is swordtailfish (Xyphophorus helleri). The benefit of swordtail fish is in a red orange of itsbody. Colour quality is the main factor of determining price of swordtail fish.Colour quality will be increase interest of consumer. The effort to increase thebrightness of fish with adding carotenoids from marigold (Tagetes sp.) to feed.The study aims to determine the exact marigold flour dose as carotenoid resourcesto increase the brightness of the colour swordtail fish. The study was usedCompeletely Random Design. The treatment were addition 0 mg/g, 6 mg/g, 9mg/g, and 12 mg/g marigold in feed. The result showed that addition 12 mg/gmarigold to the feed is effective for increase the brightness colour of swordtailfish that is 4,983 ± 0,284 and addition 9 mg/g marigold to the feed is effective forincrease total carotenoid that is 2,90 ± 0,23 and given significant effect. Thegrowth of length and survival rate was not given significant effect.
Keyword : swordtail fish, marigold, carotenoid, colour intensity
ABSTRAK
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG BUNGA MARIGOLD (Tagetes sp.)SEBAGAI SUMBER KAROTENOID UNTUK MENINGKATKAN
KECERAHAN WARNA IKAN PLATI PEDANG (Xyphophorus helleri)
OLEH
RUDI IRAWAN
Salah satu ikan hias air tawar yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi adalahikan plati pedang (Xyphophorus helleri). Keunggulan ikan plati pedang terletakpada warna oranye yang merona pada seluruh bagian tubuhnya. Kualitas warnaikan menjadi faktor utama dalam menentukan harga jual ikan. Kualitas warnayang indah dan menarik pada ikan akan meningkatkan minat konsumen ataupangsa pasar. Upaya untuk meningkatkan kecerahan warna ikan dapat dilakukandengan menambahkan karotenoid yang berasal dari bunga marigold (Tagetes sp.)yang dicampurkan kedalam pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuidosis tepung bunga marigold yang tepat dalam pakan sebagai sumber karotenoiduntuk meningkatkan pigmen warna ikan plati pedang. Rancangan percobaan yangdigunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap. Perlakuan yangdiberikan yaitu penambahan tepung bunga marigold 0 mg/g, 6 mg/g, 9 mg/g, dan12 mg/g pakan dalam formulasi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwapenambahan tepung bunga marigold 12 mg/g pakan dalam formulasi pakan efektifuntuk meningkatkan intensitas warna tubuh ikan yaitu sebesar 4,983 ± 0,284 danpenambahan tepung bunga marigold 9 mg/g pakan dalam formulasi pakan efektifuntuk meningkatkan total karotenoid yaitu sebesar 2,90 ± 0,23 serta memberikanpengaruh yang signifikan. Sedangkan pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhanberat mutlak dan survival rate tidak memberikan pengaruh yang signifikan.
Kata kunci: ikan plati pedang, marigold, karotenoid, kecerahan warna
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG BUNGA MARIGOLD (Tagetes sp.)SEBAGAI SUMBER KAROTENOID UNTUK MENINGKATKAN
KECERAHAN WARNA IKAN PLATI PEDANG (Xyphophorus helleri)
Oleh
Rudi Irawan
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PERIKANAN
Pada
Jurusan Perikanan dan KelautanFakultas Pertanian Universitas Lampung
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTANFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG2017
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sukamaju, pada tanggal 23 November
1992 sebagai putra kedua dari dua bersaudara, dari
pasangan Bapak Eko Pramono dan Ibu Khusnul Khotimah,
S.Pd yang di beri nama Rudi Irawan.
Penulis menempuh pendidikan formal dari Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Semuli
Raya, Kec. Abung Semuli, Kab. Lampung Utara pada tahun 1998-2004,
dilanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Abung Semuli, Kec.
Abung Semuli, Kab. Lampung Utara pada tahun 2004-2007, dan pendidikan
Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Abung Semuli, Kec. Abung Semuli,
Kab. Lampung Utara pada tahun 2007-2010. Penulis kemudian melanjutkan
pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas
Pertanian Univesitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SNMPTN) pada tahun 2010 dan telah menyelesaikan studinya
pada tahun 2017.
Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam kegiatan organisasi di Himpunan
Mahasiswa Budidaya Perairan (HIDRILA) sebagai anggota Bidang Minat dan
Bakat Periode 2011-2012 dan anggota Bidang Pengabdian Masyarakat Periode
2012-2013. Penulis juga pernah menjadi Asisten Dosen pada praktikum
Oceanografi pada saat menjadi mahasiswa.
Penulis melakukan kegiatan Praktik Umum (PU) di Balai Penelitian dan
Pengembangan Budidaya Ikan Hias (BPPBIH) Depok dengan judul “Pembenihan
Ikan Koi (Cyprinus carpio) di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan
Hias Depok” pada bulan Juli 2013 selama 30 hari. Penulis juga mengikuti
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tanjung Mas Mulya, Kec. Mesuji
Timur, Kab. Mesuji selama 40 hari di awal tahun 2014.
vi
Pada tahun 2017, penulis melaksanakan penelitian dan menyelesaikan tugas akhir
dalam bentuk skripsi yang berjudul “Pengaruh Penambahan Tepung Bunga
Marigold (Tagetes sp.) Sebagai Sumber Karotenoid Untuk Meningkatkan
Kecerahan Warna Ikan Plati Pedang (Xyphophorus helleri)”.
PERSEMBAHAN
BismillahirrahmannirrahimDengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Ku persembahkan skripsi ini kepada :
Bapak dan Ibu TercintaSebagai tanda bakti, hormat dan rasa terimakasih yang tiadaterhingga, yang selalu memberi kasih sayang, menasehatiku,
memotivasi, pengorbanan dan mendo’akanku yang menjadi jalankemudahan dalam menyelesaikan studi. Tanpa Kalian, aku tidak akan
jadi apa-apa. Terimakasih.
Kakak tersayang dan seluruh keluarga besar yang telah memberikando’a dan dukungan selama masa studi.
Sahabat-sahabatku yang telah menambah warna dalam indahnyakehidupanku.
“Chindo Squad” yang telah memberikan kebahagian, canda tawa, serta
saling berbagi.
Teman-teman BDPI 2010 yang telah memberikan dukungan dan arti
kebersamaan dari awal hingga akhir masa studi.
DAN
Almamaterku Tercinta “Universitas Lampung”
MOTTO
“Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenanganserta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya".
-HR.At-Tabrani-
“Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri merekamelakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus
dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak”.-Aldus Huxley-
“The greatest discovery of my generation is that man can alter hislife simply by altering his attitude of mind”.
-William James-
“Lebih Baik Membuat Perubahan daripada Mengeluh TanpaTujuan”.-Rudi Irawan-
“Tetap jalani hidup dan hadapi keadaan walau penuhtekanan. Berdo’alah dengan bersungguh-sungguh, berusaha,
yakin, bertekad dan berpasrahlah pada Tuhan, maka Diaakan mengembalikan takdirmu keposisi yang lebih baik
dengan cara-Nya”.
ix
SANWACANA
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan, kekuatan dan kemudahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penambahan Tepung
Bunga Marigold (Tagetes sp.) Sebagai Sumber Karotenoid Untuk
Meningkatkan Kecerahan Warna Ikan Plati Pedang (Xyphophorus helleri)”,
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan di Jurusan
Perikanan dan Kelautan Universitas Lampung.
Selama proses penyelesaian skripsi, penulis telah memperoleh banyak bantuan
dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung.
2. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan
Universitas Lampung.
3. Ibu Henni Wijayanti Maharani, S.Pi., M.Si., selaku Pembimbing Utama
dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktunya,
mencurahkan segenap pemikirannya, senantiasa membimbing penulis
selama ini dengan penuh kesabaran dan keuletan, selalu memberikan
motivasi, serta memberikan nasihat dalam mengarahkan penulis sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan.
4. Bapak Deny Sapto Chondro Utomo, S.Pi., M.Si., selaku Pembimbing
Kedua atas kesabaran dan kesediaan untuk meluangkan waktu disela-sela
kesibukannya, mencurahkan segenap pemikirannya, memberikan
bimbingan, motivasi, dan nasihat-nasihat dalam mengarahkan penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
5. Bapak Herman Yulianto, S.Pi., M.Si., selaku Penguji yang telah
meluangkan waktunya, memberikan kritik, saran, dan masukan yang
membangun terhadap skripsi ini, serta nasihat-nasihat dan motivasi
terhadap penulis.
x
6. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung yang penuh dedikasi dalam memberikan
ilmu yang bermanfaat bagi penulis, serta segala bantuan yang diberikan
selama penulis menyelesaikan studi.
7. Kedua Orang tuaku, Bapak Eko Pramono dan Ibu Khusnul Khotimah,
S.pd., atas segala yang diberikan, limpahan kasih sayang, dukungan
semangat serta do’a yang tiada hentinya untuk setiap langkahku. Aku
selalu bangga terlahir sebagai anak kalian.
8. Kakakku Andi Purnama Putra, S.T., Dian Permata dan keponakanku
Balqis Faiha Rifda serta kakekku yang selalu memberikanku dukungan,
do’a, semangat, dan menghibur selama ini.
9. Bang Beny, Jamed, Anggi Tri Satria, Dio Sandi Kiswara, dan Yuti Kardin
yang telah memberikanku nasihat, memotivasi dengan tegas dan
senantiasa sabar menghadapiku selama menjadi mahasiswa.
10. Muhammad Pebriansyah, Ajil, Yuti Kardin, Ahmad Mustawa, Agi, Dwi
Angga Kusuma, Dwinda, Ahmad Fauzi yang telah meluangkan waktunya
mengajariku, memberikanku ilmu, dan senantiasa dengan sabar banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Warek Sincan (Sandi Putra Barlian), yang telah menjadi partner penelitian,
terimakasih telah banyak membantu dan memotivasi.
12. Sahabat-sahabatku “otewe club” Makwin, Ajil, Shoffan, Winda, Dio,
Andi, Idung, Olip, Asove, Tiwi, Roma dan Caem atas tuangan kasih
sayang dan telah melengkapi indahnya warna pelangi kehidupan serta
memberi dukungan dan kebahagiaan.
13. Teman-teman Perikanan pengejar toga Aditya Kurniawan, Robert, Riska
Ncim, Duma, Memed, Poe, Elsa, Benedikta dan Adik-adik 2013 yang
telah membantu dan memberikan semangat serta dukungan.
14. Imam Sodikin sebagai sahabat dan teman seperjuanganku dari awal hingga
akhir yang tetap bersama menemaniku, memberikan keceriaan, waktu dan
tenaga serta tempat bernaung.
15. Septian Naldo sahabatku yang telah setia membantu dan menemaniku
selama penelitian.
xi
16. Cahyadi Prayuda sahabat kecilku yang telah mengajariku ilmu,
memberikan saran dan dukungan.
17. Adik-adik Perikanan “Chindo Squad” Ardian Thomas, Auliyan, Akbar,
Khanif, Tatang Purnama, Renaldo Saputra, Dimas Kumbir, Puraka, Agasi,
Alay, Rio, Shara, Ajeng, Eshy yang telah memberikanku bantuan, tenaga,
dukungan, do’a, ilmu, canda dan tawa yang selalu mengisi hari-hariku
selama ini.
18. Sahabat-sahabat Perikanan “Gembo Gun and Mulau” Eltsyin Eko Vrifana,
Yuti Kardin, Imam Sodikin, Dimas Kumbir, Dio Sandi, Jamed, Aris
Candra, Muhammad Pebriansyah, Pak Komti Soma, Anggi Tri satria,
Ableh, Ardiansyah Bakabon, Erwin, Dwi Angga Kusuma yang telah
memberikan keceriaan, kebahagiaan, penuh canda dan tawa.
19. Sahabat-sahabat “Silampari” Aan, Ridwan, Angga Hadi Hanggara, Dwi
Nurrahman, Yuda, Togor, Dea, Nano, Hapid, Naldo, Mario yang telah
menemani, berbagi cerita, canda tawa dan kebersamaan.
20. Ikbal, Ferdinand, Rendi Bendot, Ancha, Mirwan yang senantiasa menjadi
sahabat dan kawan bermain yang telah memberikan keceriaan, canda tawa,
semangat, nasihat dan dukungan.
21. Teman-teman satu angkatan 2010 Miftahul Baihaqi, Ali, Rico, Hermawan,
Aan, Toni, Ajiz, Regi, Prio, Arya, Adi Waluyo, Dian Yuni Emal, Safrina,
Dike, Rima, Jelita, Sera, Yuli, Tita, Oci, Tica, Mauli, Nikky, Friska, Septi,
Siti, Eli, Asri, Aulia dan lain-lain yang tak bisa kusebutkan satu persatu,
terimakasih atas kekompakan, kesolidan, kebersamaan, dan persaudaraan
kita selama ini sehingga kita semua mampu menghadapi berbagai masalah
bersama-sama.
22. Kepada abang-abang dan mba-mba angkatan 2008, 2009, dan adik-adik
angkatan 2011, 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016.
23. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas bantuan dan
dukungannya.
xii
Tiada kata terindah yang pantas terucap dan tiada sesuatu yang pantas penulis
berikan untuk membalas semua budi baik kecuali dengan do’a, semoga segala
bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan
dari Allah S.W.T dengan berlipat ganda. Akhir kata, Penulis menyadari bahwa
skripsi ini masih jauh dari sempuna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
yang membaca maupun bagi penulis untuk mengembangkan dan mengamalkan
ilmu yang telah diperoleh.
Bandar lampung, 7 November 2017Penulis,
Rudi Irawan
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii
PERNYATAAN................................................................................................. iv
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... v
PERSEMBAHAN.............................................................................................. vii
MOTTO ............................................................................................................. viii
SANWACANA .................................................................................................. ix
DAFTAR ISI...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 11.1. Latar Belakang ........................................................................................ 11.2. Tujuan Penelitian..................................................................................... 21.3. Manfaat Penelitian................................................................................... 21.4. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 31.5. Hipotesis.................................................................................................. 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 62.1. Aspek Biologi Ikan Plati Pedang ............................................................ 6
2.1.1. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Plati Pedang ................................ 62.1.2. Habitat dan Perilaku Reproduksi Ikan Plati Pedang ..................... 72.1.3. Pakan dan Kebiasaan Makan ........................................................ 7
2.2. Aspek Biologi Bunga Marigold .............................................................. 82.2.1. Klasifikasi dan Morfologi Bunga Marigold .................................. 82.2.2. Habitat Hidup Bunga Marigold..................................................... 92.2.3. Kandungan Bunga Marigold ......................................................... 9
2.3. Pakan Ikan ............................................................................................... 102.4. Penampakan Warna pada Ikan ................................................................ 11
xiv
III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 143.1. Waktu dan Tempat .................................................................................. 143.2. Alat dan Bahan Penelitian....................................................................... 14
3.2.1. Alat Penelitian............................................................................... 143.2.2. Bahan Penelitian............................................................................ 14
a. Ikan Uji ........................................................................................... 14b. Bahan Baku Pakan Ikan.................................................................. 15c. Aseton ............................................................................................. 15
3.3. Rancangan Penelitian .............................................................................. 153.4. Prosedur Penelitian.................................................................................. 17
3.4.1. Persiapan Wadah Penelitian .......................................................... 173.4.2. Pembuatan Pakan .......................................................................... 173.4.3. Masa Adaptasi ............................................................................... 18
3.5. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 183.5.1. Pemeliharaan dan Pemberian Pakan dan Sampling ...................... 183.5.2. Pergantian Air dan Pengontrolan Kualitas Air.............................. 18
3.6. Parameter yang Diamati .......................................................................... 183.6.1. Kualitas Warna Menggunakan M-TCF......................................... 183.6.2. Uji Total Karotenoid ..................................................................... 193.6.3. Pertumbuhan.................................................................................. 20
a. Pertumbuhan Panjang Mutlak......................................................... 20b. Pertumbuhan Berat Mutlak............................................................. 21
3.6.4. Survival Rate (SR)......................................................................... 213.6.5. Pengukuran Kualitas Air ............................................................... 21
3.7. Analisa Data ............................................................................................ 22
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 234.1. Intensitas Warna dan Total Karotenoid Ikan Plati Pedang ..................... 234.2. Pertumbuhan Ikan Plati Pedang .............................................................. 26
4.2.1. Pertumbuhan Panjang Mutlak Ikan Plati Pedang.......................... 264.2.2. Pertumbuhan Berat Ikan Mutlak Plati Pedang .............................. 28
4.3. Survival Rate (SR) pada Ikan Plati Pedang............................................. 304.4. Kualitas Air ............................................................................................. 32
V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 355.1. Kesimpulan ............................................................................................ 355.2. Saran....................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 36
LAMPIRAN....................................................................................................... 41
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Uji Proksimat pada Pakan Komersil .............................................................. 172. Parameter Kualitas Air................................................................................... 32
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Pikir Penelitian............................................................................... 52. Ikan Plati Pedang (Xyphophorus helleri) ....................................................... 63. Bunga Marigold (Tagetes sp.) ........................................................................ 84. Konversi Karotenoid pada Ikan Koi............................................................... 105. Struktur Kulit Ikan.......................................................................................... 116. Tata Letak Akuarium Penelitian..................................................................... 167. Grafik Total Karotenoid dengan Spektrofotometer dan Nilai Intensitas
Warna Ikan Plati Pedang dengan M-TCF. ..................................................... 238. Grafik Pertumbuhan Panjang Mutlak Ikan Plati Pedang................................ 279. Grafik Pertumbuhan Berat Mutlak Ikan Plati Pedang.................................... 2910. Grafik Survival Rate (SR) Ikan Plati Pedang................................................ 31
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Analisis Sidik Ragam Pada Parameter Pengamatan .................................... 422. Proses Pembuatan Tepung Bunga Marigold................................................ 483. Proses Pembuatan Pakan Uji Penelitian ...................................................... 494. Pengamatan Penelitian ................................................................................. 50
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ikan hias air tawar merupakan salah satu komoditas perikanan Indonesia
yang mempunyai peluang pasar yang cukup besar. Pasar ikan hias sangat berbeda
jika dibandingkan dengan ikan konsumsi. Kualitas warna ikan menjadi faktor
utama dalam menentukan harga jual ikan hias, sedangkan pada pasar ikan
konsumsi, kuantitas ikan menjadi faktor utama untuk menentukan harga jual.
Tingginya harga jual ikan hias ditentukan oleh performa dan keunikan yang
ditampilkan melalui keindahan bentuk tubuh atau corak warna, sehingga ikan hias
banyak diminati oleh semua kalangan masyarakat.
Salah satu ikan hias air tawar yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi
adalah ikan plati pedang (Xyphophorus helleri). Harga ikan plati pedang di pasar
ikan hias berkisar antara Rp. 3.000 sampai dengan Rp. 10.000 per ekor,
tergantung pada jenis kelamin dan ukuran ikan. Perbedaan harga ikan plati pedang
jantan dan betina dikarenakan ikan plati pedang jantan memiliki bentuk ekor
belakang yang lebih menarik, yaitu bagian bawah ekor belakang yang memanjang
dan menyerupai bentuk pedang. Sedangkan ikan plati pedang betina memiliki
bentuk ekor belakang normal seperti ikan plati pada umumnya, sehingga ikan plati
pedang jantan memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan betina.
(Lingga dan Susanto, 1999).
Warna indah pada ikan disebabkan oleh kromatofor (sel pigmen) yang
terletak pada lapisan epidermis dengan jumlah dan letak pergerakan kromatofor
yang dapat mempengaruhi tingkat kecerahan warna pada ikan (Sally, 1997;
Lesmana dan Satyani, 2002). Kandungan pigmen dalam pakan merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi kecerahan warna ikan (Bachtiar, 2002).
Kecerahan warna ikan dapat ditingkatkan dengan menambahkan
karotenoid dalam pakan yang merupakan komponen utama pembentuk warna
2
merah dan kuning (Satyani dan Sugito, 1997). Penambahan karotenoid alami
maupun sintetis dalam pakan dapat meningkatkan kualitas warna ikan hias (Sujath
et al., 2011). Berbagai penelitian seputar karotenoid pada ikan saat ini lebih
terfokus pada sumber karotenoid alami, karena harga karotenoid sintetis yang
sangat mahal, yaitu berkisar antara Rp. 2.500.000 hingga Rp. 4.000.000/kg (Yanar
et al., 2008).
Bunga marigold (Tagetes sp.) adalah salah satu jenis tanaman yang
mengandung karotenoid alami yaitu sebesar 3.890 mg/kg, sedangkan kelopak
bunganya mengandung karotenoid sebesar 6.000 – 13.000 mg/kg yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas warna pada ikan (Yanar et al., 2007).
Bunga marigold merupakan tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia.
Umumnya, tanaman ini tumbuh tegak 0,6 – 1,3 m dengan bunga berwarna putih,
kuning, merah hingga kuning keemasan tergantung pada spesiesnya. Tanaman
bunga marigold dapat tumbuh liar dengan baik pada lingkungan normal dan cukup
sinar matahari. Di Indonesia tanaman ini dijadikan sebagai tanaman pagar atau
bunga potong, sedangkan di Kanada dan Amerika bunga ini justru dijadikan
pewarna pada pakan ternak agar warna kaki dan paruhnya lebih kuning. Sukarman
dan Chumaidi (2010) menyatakan, kelopak bunga marigold mengandung
karotenoid yang sangat tinggi dari bobot keringnya. Tepung bunga marigold
merupakan salah satu penghasil karotenoid alami yang murah serta mudah didapat
dan dimanfaatkan.
1.2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis tepung bunga marigold
yang tepat dalam pakan sebagai sumber karotenoid untuk meningkatkan pigmen
warna ikan plati pedang.
1.3. Manfaat
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat terutama para pembudidaya ikan hias khususnya ikan plati pedang
mengenai pengaruh penambahan dosis tepung bunga marigold yang tepat dalam
3
pakan sebagai sumber karotenoid untuk meningkatkan kecerahan warna ikan plati
pedang.
1.4. Kerangka Pemikiran
Warna ikan merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam
penentuan harga jual ikan hias (Ahilan et al., 2008). Kualitas warna yang indah
dan menarik pada ikan akan meningkatkan minat konsumen atau pangsa pasar.
Keunggulan ikan plati pedang terletak pada warna oranye yang merona pada
seluruh bagian tubuhnya. Hal tersebut yang membuat ikan plati pedang memiliki
nilai jual yang cukup tinggi, sehingga banyak orang yang berusaha memperoleh
keuntungan dari hasil penjualan ikan tersebut. Menurunnya kualitas warna ikan
plati pedang pastinya akan berdampak pada harga jual sehingga mempengaruhi
pendapatan yang akan diperoleh pelaku usaha ikan plati pedang, baik
pembudidaya maupun pedagang ikan plati pedang itu sendiri.
Warna dan pigmentasi ikan hias dipengaruhi oleh penyerapan dan
timbunan karotenoid dalam tubuh (Shiang, 2006). Karotenoid merupakan pigmen
utama pada kulit ikan hias (Yuangsoi et al., 2010), tetapi tubuh ikan tidak mampu
mensintesis karotenoid (Gouveia et al., 2003). Dengan demikian kebutuhan
karotenoid harus diberikan dari luar tubuh ikan melalui perbaikan pakan, yang
dapat dilakukan dengan memberikan bahan tambahan (feed additive) yang
mengandung zat untuk meningkatkan kualitas warna seperti karotenoid sebagai
sumber pigmen warna, terutama pada sistem pemeliharaan yang intensif (Gouveia
et al., 2003).
Jenis karotenoid yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerahan
warna ikan adalah bunga marigold (Tagetes sp). Kandungan yang terdapat pada
bunga marigold (Tagetes sp.) adalah karotenoid, beta karoten, tran-lutein, lutein-
ester, dan xantofil (Simpson et al., 1981). Kelopak bunga marigold mengandung
karotenoid sangat tinggi yaitu 7.000 mg/kg dari bobot keringnya (Sukarman dan
Chumaidi, 2010). Jenis karotenoid yang paling banyak dimiliki oleh bunga
marigold ialah dari golongan xantofil yaitu pigmen lutein yang menyumbangkan
hampir 90% yang menyebabkan warna kuning (Andarwulan dan Faradilla, 2012).
Lutein merupakan sumber utama pigmentasi pada ikan yang selanjutnya dalam
4
tubuh ikan akan dikonversi dalam bentuk canthaxantin dan astaxantin (Sukarman
dan Chumaidi, 2010). Bunga marigold yang telah dijadikan tepung dapat
ditambahkan pada pakan ikan (feed additive) yang berfungsi untuk meningkatkan
kualitas warna ikan hias.
Berdasarkan penelitian Kusuma (2012), penambahan tepung bunga
marigold sebesar 1,5% dari total pakan buatan memberikan peningkatan kualitas
warna benih ikan Mas Koki varietas oranda tertinggi yaitu sebesar 127,53%
dengan kandungan chroma akhir sebesar 54,54, warna yang dihasilkan kuning
pekat (oranye). Sukarman dan Rina (2014) menyatakan penggunaan tepung
kelopak bunga marigold dengan formulasi pakan tepung ikan 30,62%, bungkil
kedelai 35%, terigu 5%, pollard 19,30%, premix/vitamin + mineral + CMC 3%
dan kelopak bunga marigold 2,32% merupakan hasil terbaik dibandingkan
menggunakan pengganti axtaxantin lainnya. Komposisi nutrient pakan : DE 1900
Kkal/kg, protein kasar 35%, lemak 10% dan total karotenoid 150 mg/kg dapat
digunakan sebagai alternatif pengganti karotenoid sintetis (Astaxantin sintetis)
untuk meningkatkan kualitas warna ikan mas koki yaitu dengan nilai chroma
35,59% dan total karotenoid pada kulit sebesar 59,55 mg/kg. Penggunaan tepung
kelopak bunga marigold menghasilkan warna yang lebih kuning dibandingkan
karotenoid sintetis dengan nilai hue sebesar 79,82°.
Penelitian-penelitian sebelumnya tentang pengaruh pemberian tepung
bunga marigold pada ikan menggambarkan pemberian karotenoid dalam pakan
dapat meningkatkan kualitas warna dan kandungan karotenoid pada ikan. Gouveia
dan Rema (2005) menyatakan, pemberian pakan yang kaya karotenoid adalah cara
yang paling efisien untuk memperbaiki proses pigmentasi pada ikan. Oleh karena
itu perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh penambahan tepung bunga
marigold sebagai sumber karotenoid untuk meningkatkan kecerahan warna ikan
plati pedang. Secara umum kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
5
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
1.5 Hipotesis
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H0 = τi = 0 : penambahan tepung bunga marigold (Tagetes sp.) tidak
berpengaruh terhadap peningkatan warna pigmen ikan hias plati
pedang (Xyphophorus helleri).
H1 = τi ≠ 0 : penambahan tepung bunga marigold (Tagetes sp.) berpengaruh
terhadap peningkatan warna pigmen ikan hias plati pedang
(Xyphophorus helleri).
Peluang Usaha Ikan Hias
Daya Tarik Ikan Plati Pedang
Kualitas Bagus
Peningkatan Kualitas Warna Ikan
Perbaikan Pakan
Harga JualTinggi
Penambahan Tepung BungaMarigold
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Aspek Biologi Ikan Plati Pedang
2.1.1. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Plati Pedang
Ikan Plati Pedang termasuk ke dalam family Poecilidae yang berasal dari
Amerika Serikat. Adapun taksonomi atau klasifikasi ikan plati pedang menurut
Lingga dan Susanto (1999), yaitu:
Ordo : Cyprinodontoidei
Subordo : Poecilioidei
Family : Poecilidae
Genus : Xyphophorus
Spesies : Xyphophorus helleri
Gambar 2. Ikan Plati Pedang (Xyphophorus helleri) : a) Jantan, dan b) Betina(Sumber : www.zonaikan.wordpress.com)
Ikan plati pedang jantan memiliki bentuk ekor belakang yang unik, yaitu
bagian bawah ekor belakang yang memanjang dan menyerupai bentuk pedang.
Sedangkan ikan plati pedang betina memiliki bentuk ekor belakang normal seperti
a b
7
ikan plati pada umumnya. Ukuran maksimal ikan ini dapat mencapai 10 cm untuk
betina dan 12 cm untuk jantan (Lingga dan Susanto, 1999).
2.1.2. Habitat dan Perilaku Reproduksi Ikan Plati Pedang
Ikan plati pedang adalah salah satu ikan hias air tawar yang cukup populer
dan termasuk dalam golongan Livebearers, yaitu ikan yang berkembang biak
melalui pembuahan secara internal. Tidak seperti kebanyakan ikan yang bertelur,
Livebearers bertelur di dalam tubuh kemudian terjadi pembuahan secara internal
dan telur dierami di dalam tubuh hingga menetas selanjutnya barulah melahirkan
(Sudradjat, 2003).
Suhu optimal untuk pemeliharaan ikan plati pedang berkisar antara 25 –
28°C, sementara pH air sekitar 7,0 – 7,5, dan DO 4 – 8 mg/l. Ukuran ikan plati
pedang dewasa berkisar antara 10 – 12 cm, sedangkan ukuran ikan plati pedang
yang umumnya dijual dan diperdagangkan yaitu 3 – 5 cm. Di dalam akuarium,
ikan plati pedang lebih menyukai berenang di area sekitar permukaan (top level).
Perbandingan jumlah ikan plati pedang jantan dan betina yang ideal untuk
pemijahan adalah 1 : 3. Ikan plati pedang jantan terkenal aktif secara seksual. Jika
jumlah jantan melebihi rasio ideal, ikan plati pedang betina akan mudah kelelahan
dan stress karena terus menerus diganggu oleh beberapa pejantan (Lingga dan
Susanto, 1999).
2.1.3. Pakan dan Kebiasaan Makan
Ikan plati pedang termasuk ikan omnivora, tetapi lebih cenderung
menyukai makanan dari tumbuh-tumbuhan. Makanan harus tersedia sejak fase
larva, oleh karena itu kebanyakan pembudidaya ikan terlebih dahulu telah
menyediakan atau melakukan kultur pakan alami sebelum memijahkan ikan.
Adapun beberapa jenis pakan alami yang sering diberikan pada fase larva ikan
antara lain Paramecium, Infusoria, Vinegar Eel, Artemia, Kutu Air, Jentik
Nyamuk, Cacing Sutra, Cacing Darah (Blood Worm), dan lain sebagainya
(Sudradjat, 2003).
8
2.2. Aspek Biologi Bunga Marigold
2.2.1. Klasifikasi dan Morfologi Bunga Marigold
Bunga marigold tumbuh liar di Indonesia dan sangat mudah tumbuh di
tanah ber-pH netral, panas, ber-drainase baik dan cukup sinar matahari. Biasanya
tanaman ini tumbuh tegak setinggi 0,6 – 1,3 m dengan panjang bunga berkisar 7 –
10 cm berwarna putih, kuning, oranye hingga kuning keemasan tergantung pada
spesiesnya (Sukarman dan Chumaidi, 2010). Klasifikasi bunga marigold menurut
Sukarman dan Chumaidi (2010) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Ordo : Asterales
Keluarga : Asteraceae
Suku : Tageteae
Genus : Tagetes
Spesies : Tagetes sp.
Gambar 3. Bunga Marigold (Tagetes sp.) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Salah satu tanaman yang menjadi sumber karotenoid adalah bunga
marigold. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan bunga marigold
sebanyak 9% dari komposisi pakan akan meningkatkan kecerahan warna pada
ikan koki (Sukarman, 2008). Sukarman dan Chumaidi (2010), juga menyatakan
9
bahwa kelopak bunga marigold mengandung karotenoid yang sangat tinggi dari
bobot keringnya. Tepung bunga marigold merupakan salah satu penghasil
karotenoid alami yang murah serta mudah didapat dan dimanfaatkan.
2.2.2. Habitat Hidup Bunga Marigold
Bunga marigold merupakan tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia,
dan dapat tumbuh liar dengan baik pada lingkungan normal serta cukup sinar
matahari. Di Indonesia tanaman ini umumnya digunakan sebagai tanaman pagar
atau bunga potong, sedangkan di Kanada dan Amerika bunga ini justru dijadikan
bahan untuk peningkat warna yang dicampur pada pakan ternak seperti unggas
agar warna kaki dan paruhnya lebih kuning (Sukarman dan Chumaidi, 2010).
2.2.3. Kandungan Bunga Marigold
Kelopak bunga marigold mengandung karotenoid sangat tinggi yaitu 7.000
mg/kg dari bobot keringnya (Sukarman dan Chumaidi, 2010). Jenis karotenoid
yang paling banyak dimiliki oleh bunga marigold ialah dari golongan xantofil
yaitu pigmen lutein yang menyumbangkan hampir 90% yang menyebabkan warna
kuning (Andarwulan dan Faradilla, 2012). Senyawa karotenoid lain yang
terkandung dalam bunga marigold dari kelas xantofil adalah astaxanthin. Bachtiar
(2002) menyatakan, ikan koi dapat memodifikasi karotenoid dari satu bentuk ke
bentuk lain, terutama astaxanthin dan lutein. Misalnya lutein dikonversi menjadi
astaxanthin. Karotenoid yang terdapat pada tepung bunga marigold jika diserap
dapat dimodifikasi dalam tubuh ikan koi sesuai kebutuhan pigmennya. Evan
(1993) dalam Indriati et al. (2012) menyatakan, secara fisiologis ikan akan
mengubah pigmen yang diperoleh dari makanannya, sehingga menghasilkan
variasi warna. Perubahan warna secara fisiologis adalah perubahan warna yang
diakibatkan oleh aktivitas pergerakan butiran pigmen atau kromatofor.
10
Gambar 4. Konversi Karotenoid pada Ikan Koi (Sumber : Shiang, 2006)
2.3. Pakan Ikan
Makhluk hidup membutuhkan energi yang berasal dari makanan untuk
tumbuh dan berkembang. Pakan yang baik adalah pakan yang jumlahnya cukup,
kandungan nutrisinya lengkap, mudah dicerna, disukai oleh ikan, tepat waktu, dan
berkesinambungan (Kusuma, 2012). Bila jumlah pakan tidak dapat mencukupi
kebutuhan, maka akan terjadi kompetisi pakan dan apabila jumlah pakan berlebih
dapat menurunkan kualitas air. Secara umum, ikan membutuhkan makanan
dengan jumlah 5 – 10% dari berat tubuhnya untuk proses pertumbuhan. Akan
tetapi, jumlah tersebut dapat mengalami perubahan tergantung pada kondisi
lingkungan ikan. Misalnya perubahan suhu yang dapat mempengaruhi
metabolisme tubuh ikan. Pada suhu yang tinggi, laju metabolisme meningkat
sehingga kebutuhan akan energi juga meningkat. Dari sejumlah makanan yang
dikonsumsi, hanya 10% saja yang akan digunakan untuk tumbuh, selebihnya
digunakan untuk tenaga atau tidak dapat dicerna (Mudjiman, 1994).
Secara umum makanan yang baik mengandung protein antara 20 – 40%,
tetapi kandungan protein sekitar 25% sudah dapat memberikan hasil yang baik.
Bahkan apabila hanya sebagai makanan tambahan kandungan proteinnya cukup
20% (Mudjiman, 1994). Di alam, ikan dapat memenuhi kebutuhan pakannya
11
dengan berbagai macam makanan yang tersedia, namun lain halnya pada kegiatan
budidaya. Ikan lebih bergantung pada pakan buatan dan tidak dapat memilih
makanan lain. Sehingga pada kegiatan budidaya diperlukan pakan yang cocok dan
tepat dengan segala kebutuhan yang diperlukan oleh ikan. Pakan dapat digunakan
juga untuk tujuan tertentu, antara lain sebagai pengobatan, perbaikan metabolisme
lemak, dan perbaikan kualitas warna pada ikan hias (Kusuma, 2012).
Penggunaan bunga marigold pada penelitian adalah sebagai bahan
tambahan pada pakan buatan untuk meningkatkan kualitas warna ikan plati
pedang. Penggunaan tepung bunga marigold dalam pakan ikan dapat
memperlambat pertumbuhan dan mengurangi kelangsungan hidup ikan karnivora,
karena bunga marigold mengandung selulosa tanaman yang sulit dicerna oleh
pencernaan ikan karnivora. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlaku pada jenis ikan
omnivora dan herbivora (Kusuma, 2012).
Ikan plati pedang termasuk ikan omnivora, tetapi lebih cenderung
menyukai makanan dari tumbuh-tumbuhan sehingga penggunaan tepung bunga
marigold tidak akan berpengaruh negatif pada pertumbuhan dan kelangsungan
hidup plati pedang.
2.4. Penampakan Warna pada Ikan
Warna adalah salah satu daya tarik ikan hias selain bentuk fisik, tingkah
laku, dan ukuran. Bachtiar (2002) menyatakan, tingkat kecerahan warna ikan koi
sangat ditentukan oleh jumlah pigmen penyusunnya.
Gambar 5. Struktur Kulit Ikan (Sumber : Walker dan Liem, 1994)
12
Fungsi utama pigmen pada ikan secara alami adalah sebagai pengenal
jenisnya, mengelabui predator, dan untuk melindungi tubuh dari cahaya yang
berlebih. Pigmen warna terletak pada bagian kulit dermis, ada yang tepat dibawah
sisik dan ada yang letaknya agak kebawah sisik. Pigmen yang terletak tepat
dibawah sisik akan menghasilkan warna yang bagus, sedangkan yang letaknya
agak kebawah, warna yang dihasilkan akan kurang cemerlang (Bachtiar, 2002).
Menurut Bachtiar (2002), pigmen-pigmen yang membentuk warna ikan
koi adalah pigmen merah, hitam, dan kuning (melanofora, xantofora, eritrofora,
dan guanofora), namun warna lain bisa muncul akibat adanya refleksi sel yang
disebut irridocytes. Sel irridocytes akan menimbulkan bayangan metalik yang
akan masuk ke dalam pigmen dan mempengaruhi warna yang dibentuk seperti
warna biru berubah menjadi hitam (Bachtiar, 2002). Banyaknya sel pigmen yang
terkandung dalam koi akan menghasilkan warna tertentu.
Bachtiar (2002) menyatakan, pada dasarnya ikan koi dan jenis ikan lainnya
mampu menghasilkan pigmen sendiri yaitu pigmen melanofora dan guanofora.
Melanofora atau melanin merupakan hasil akhir persenyawaan bahan fenol yang
dikontrol oleh hormon tirosin. Pigmen ini menghasilkan warna cokelat hingga
hitam. Guanofora merupakan hasil khusus dari ikan yang memiliki sel irridocytes.
Guanofora berfungsi seperti cermin, memantulkan cahaya dan warna dari luar
tubuhnya. Sel Guanofora terdiri dari endapan-endapan kristal putih yang
merupakan sisa metabolisme ikan.
Warna merah, oranye, dan kuning dihasilkan oleh pigmen eritrofora dan
xantofora yang tidak bisa diproduksi di dalam tubuh ikan. Warna-warna tersebut
diperoleh ikan dari pakan yang mengandung pigmen warna seperti karotenoid
(Bachtiar, 2002). Bachtiar (2002) juga menyatakan bahwa karotenoid merupakan
komponen utama pembentuk sel pigmen merah dan kuning. Zat karotenoid dapat
diperoleh dari tanaman karena tanaman dapat memproduksi dan menyimpannya,
sedangkan hewan termasuk ikan tidak bisa memproduksi karotenoid, tetapi dapat
menyimpannya.
Menurut Bachtiar (2002), zat karotenoid secara alami berfungsi untuk
memberikan atau memperjelas penampilan warna, sebagai protektor atau
pelindung sistem saraf pusat dari cahaya berlebihan, sebagai bahan dasar vitamin
13
A, pengenalan jenis kelamin, dan menunjang termoregulasi atau proses
pengaturan suhu tubuh. Karotenoid juga berfungsi untuk membantu pembentukan
kuning telur dalam proses reproduksi dan berpengaruh terhadap kesehatan ikan.
Satyani dan Sugito (1997) menyatakan, selain berfungsi sebagai pigmen dalam
warna, karotenoid berperan dalam melindungi ikan terhadap sinar dan dipercaya
dapat membantu dalam metabolisme siklus oksigen.
14
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus – Oktober 2016, bertempat
di Laboratorium Budidaya Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
Analisis proksimat bahan pakan dilakukan di Laboratorium PT. Saraswanti Indo
Genetech, Bogor.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
3.2.1. Alat penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain wadah pemeliharaan
berupa akuarium berukuran 50 x 40 x 40 cm sebanyak 12 buah, filter air akuarium
12 buah, mesin penggiling pakan, oven, timbangan digital, instalasi aerasi,
Modified Toca Color Finder (M-TCF), spektrofotometer, gelas volumetrik
berukuran 100 ml, kuvet gelas, pipet tetes, kertas saring, mortar laboratorium,
tabung reaksi, termometer, kertas milimeter blok, penggaris, DO meter, pH meter,
scoopnet, baskom, tandon air, selang, pisau, tisu, plastik, dan alat tulis (buku,
pensil dan pulpen).
3.2.2 Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Ikan Uji
Ikan uji berupa ikan plati pedang jantan dengan ukuran ± 4 cm dengan
ciri-ciri ekor belakang sudah terlihat menyerupai pedang, yang berasal dari petani
ikan hias di Bandar Lampung. Padat penebaran yang digunakan adalah 30 ekor
ikan pada setiap akuarium.
15
Pemilihan ikan uji berupa ikan plati pedang jantan dikarenakan ikan plati
pedang jantan memiliki daya tarik lebih jika dibandingkan ikan plati pedang
betina, yaitu bagian bawah ekor belakang ikan plati pedang jantan memanjang ke
belakang dan menyerupai bentuk pedang. Selain itu untuk menyeragamkan
kualitas warna dalam mempermudah pengamatan selama proses penelitian.
Karena seperti kebanyakan ikan hias pada umumnya, ikan plati pedang betina pun
cenderung memiliki kualitas warna yang kurang menarik atau kurang pekat.
Sedangkan untuk plati pedang jantan, kualitas warna lebih menarik dengan
penampakan warna oranye yang lebih pekat.
b. Bahan Baku Pakan Ikan
Bahan baku pakan ikan yang digunakan terdiri dari tepung bunga
marigold, minyak ikan, dan pakan komersil.
c. Aseton
Aseton digunakan sebagai solven dalam proses ekstraksi karotenoid dari
kulit ikan. Ekstraksi merupakan suatu metoda operasi yang digunakan dalam
pemisahan suatu komponen dari campurannya dengan menggunakan sejumlah
massa bahan (solven) sebagai tenaga pemisah (Maulida dan Zulkarnaen, 2010).
3.3. Rancangan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian Sukarman (2008), pakan yang diberikan pada
ikan mas koki dengan penambahan tepung bunga marigold sebesar 0,9% dari total
jumlah bahan baku pakan merupakan hasil terbaik. Oleh karena itu, rancangan
percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dengan 3 kali pengulangan pada masing-
masing perlakuannya. Adapun perlakuan yang diberikan yaitu:
Perlakuan A : Penambahan tepung bunga marigold 0 mg/g pakan dalam
formulasi pakan,
Perlakuan B : Penambahan tepung bunga marigold 6 mg/g pakan dalam
formulasi pakan,
16
Perlakuan C : Penambahan tepung bunga marigold 9 mg/g pakan dalam
formulasi pakan, dan
Perlakuan D : Penambahan tepung bunga marigold 12 mg/g pakan dalam
formulasi pakan.
Model Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan adalah:
Yij = µ + σi + єij
Keterangan:
Yij : Data pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j
µ : Nilai tengah umum
σi : Pengaruh pemberian pakan ke-i
єij : Galat percobaan pada Perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
i : Perlakuan pakan A, B, C ,D
j : Ulangan (1, 2, 3)
Untuk menguji perbedaan antar perlakuan digunakan analisis sidik ragam
(ANOVA) pada selang kepercayaan 95%. Jika antar perlakuan berbeda nyata,
maka akan dilanjutkan dengan uji Tukey pada selang kepercayaan 95%.
Tata letak akuarium yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut :
Gambar 6. Tata Letak Akuarium Penelitian
Keterangan :A1 : Perlakuan A ulangan 1 C1 : Perlakuan C ulangan 1A2 : Perlakuan A ulangan 2 C2 : Perlakuan C ulangan 2A3 : Perlakuan A ulangan 3 C3 : Perlakuan C ulangan 3B1 : Perlakuan B ulangan 1 D1 : Perlakuan D ulangan 1B2 : Perlakuan B ulangan 2 D2 : Perlakuan D ulangan 2B3 : Perlakuan B ulangan 3 D3 : Perlakuan D ulangan 3
C3 D1 A1 B2 D2 A2
D3 B3 C2 B1A3 C1
17
3.4. Prosedur Penelitian
3.4.1. Persiapan Wadah Penelitian
Disiapkan akuarium berukuran 50 x 40 x 40 cm, kemudian akuarium
dibersihkan dan dicuci hingga bersih kemudian dibilas dengan air bersih dan
dikeringkan selama 24 jam. Setelah kering, barulah akuarium dikondisikan
dengan penempatan/ tata letak akuarium di dalam ruangan kemudian diisi air
hingga ketinggian 15 cm atau memilki volume 30 liter air, selanjutnya dipasang
instalasi aerasi dan filter air akuarium. Sebelum digunakan air tersebut diberi
aerasi selama 24 jam.
3.4.2. Pembuatan Pakan
Proses pembuatan tepung bunga marigold yaitu bunga yang sudah mekar
(sekitar 1 minggu) kemudian dipanen dan dipisahkan kelopaknya. Bunga
dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 150 ºC selama 3 jam. Bunga yang
sudah kering kemudian diblender hingga halus lalu diayak. Setelah menjadi
tepung, dilakukan pengovenan kembali dengan suhu 100 ºC selama 30 menit agar
tepung benar-benar kering. Tepung disimpan dalam boks tertutup yang terlindungi
dari sinar matahari (Sukarman dan Chumaidi,2010).
Proses pembuatan pakan uji yaitu disiapkan pakan komersil dengan ukuran
0,5 – 0,7 mm yang kemudian ditambahkan dengan tepung bunga marigold sesuai
dengan dosis pada masing-masing perlakuan yaitu, perlakuan A sebesar 0 mg/g,
perlakuan B sebesar 6 mg/g, perlakuan C sebesar 9 mg/g dan perlakuan D sebesar
12 mg/g, kemudian ditambahkan minyak ikan satu sendok makan sebagai bahan
perekat pelet dengan tepung bunga marigold, lalu diaduk sampai tercampur rata.
Tabel 1. Uji Proksimat pada Pakan Komersil
Kandungan Pakan Nilai (%)
ProteinLemak
Serat KasarKadar AbuKadar Air
39541110
18
3.4.3. Masa Adaptasi
Ikan plati pedang yang akan digunakan dalam penelitian terlebih dahulu
diaklimatisasi selama 3 hari dengan tujuan agar ikan tersebut dapat menyesuaikan
diri terhadap kondisi lingkungan. Ikan tersebut dipilih berdasarkan kondisi normal
yang sehat dengan ukuran yang relatif sama yaitu ± 4 cm.
3.5. Pelaksanaan Penelitian
3.5.1. Pemeliharaan, Pemberian Pakan dan Sampling
Ikan plati pedang dipelihara selama 40 hari, selama pemeliharaan ikan
diberi makan dengan metode at satiation dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali
sehari pada pukul 08:00 WIB, 13:00 WIB dan 17:00 WIB. Feeding rate (FR)
yang diberikan yaitu 5% dari bobot tubuh ikan pada saat awal pemeliharaan,
kemudian dilakukan sampling pertumbuhan (panjang dan berat) setiap 10 hari
sekali untuk menentukan jumlah pakan yang harus diberikan hingga akhir masa
penelitian.
3.5.2. Pergantian Air dan Pengontrolan Kualitas Air
Pergantian air sebanyak 70% dengan tujuan agar ikan dapat beradaptasi
secara perlahan dengan kondisi lingkungan air yang baru. Pergantian air dilakukan
setiap 10 hari sekali yaitu pada pagi hari sebelum dilakukan pemberian pakan.
Pengontrolan kualitas air dilakukan dengan mensifon kotoran dan sisa pakan yang
terdapat di dasar akuarium yang dilakukan setiap 4 hari sekali, kemudian
dilakukan pengisian air kembali dengan menggunakan air yang berasal dari
tandon yang memiliki kualitas sama dengan air media pemeliharaan.
3.6. Parameter yang Diamati
3.6.1. Kualitas Warna Menggunakan M-TCF
Pengamatan warna ikan dilakukan dengan menggunakan alat Modified
Toca Colour Finder (M-TCF). Standar penilaian kualitas warna ikan uji
19
ditentukan dengan TCF yang disesuaikan dengan warna tubuh ikan plati pedang,
yaitu dengan cara diamati warna pada tubuh bagian depan maupun pada tubuh
bagian belakang ikan plati pedang yang dominan/ sering muncul pada semua
perlakuan, dan kemudian ditetapkan sebagai standar TCF. Ikan plati pedang
memiliki warna oranye merona pada seluruh permukaan tubuhnya, sehingga TCF
yang dijadikan standar penilaian adalah warna oranye.
Pemberian nilai atau pembobotan pada kertas warna M-TCF dilakukan
terlebih dahulu sebelum melakukan pengamatan terhadap intensitas warna ikan
plati pedang. Pembobotan dimulai dari skor terkecil 1, 2, 3 hingga skor terbesar
30 dengan gradasi warna dari oranye muda hingga merah pekat.
Pengamatan kualitas warna ikan plati pedang dilakukan setiap 10 hari
sekali selama 40 hari. Pengamatan dilakukan dengan cara membandingkan warna
dominan ikan pada kertas warna M-TCF dan diamati oleh 5 orang pengamat
dengan syarat memiliki indra penglihatan normal (tidak buta warna). Adapun
tingkat konsistensi dari 5 orang pengamat tersebut adalah baik atau konsisten.
Pada pengamatan warna pertama, semua warna ikan ditandai dan untuk
selanjutnya peningkatan warna kearah yang lebih kontras diberi nilai 1, 2, 3,
sampai 30, sehingga akan diperoleh selisih antara nilai warna awal dan nilai warna
di akhir penelitian.
3.6.2. Uji Total Karotenoid
Pengujian karotenoid dilakukan dengan mengambil sampel yaitu berupa
bagian sisik dan kulit ikan plati pedang menggunakan alat bedah. Sampel
dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 100 ºC selama 30 menit. Setelah
kering, sampel diblender dilanjutkan dengan ditumbuk menggunakan mortar
hingga halus seperti tepung, lalu sebanyak 5 g sampel dimasukkan ke dalam gelas
volumetrik, ditambahkan aseton 90% sampai volume gelas mencapai 10 ml,
kemudian dihomogenkan hingga larut sempurna dan disaring dengan kertas
whatman GF/F. Hasil saringan disuspensikan ke dalam 10 ml larutan aseton 90%
dan diaduk selama 1 menit dengan kecepatan rendah menggunakan vortex.
Endapan berupa pelet diambil kemudian diberi 10 ml larutan aseton 90%. Ekstrak
cair disentrifugasi pada 1.000 rpm selama 5 menit untuk menghilangkan serat dan
20
sisa kotoran. Ekstrak pigmen disimpan dalam cahaya gelap pada suhu -4 ºC
selama 24 jam.
Supernatan adalah substansi hasil sentrifugasi yang memiliki bobot jenis
yang lebih rendah dari pelet. Posisi dari substansi ini berada pada lapisan atas dan
warnanya lebih jernih, sementara pelet adalah substansi hasil sentrifugasi yang
memiliki bobot jenis yang lebih tinggi dari supernatan. Posisi pelet berada pada
bagian bawah (berupa endapan) dan warnanya lebih keruh (Miller, 2000).
Hasil berupa supernatan diambil dan diukur konsentrasinya menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang 480 nm, 510 nm, dan 750 nm. Hasil
yang diperoleh kemudian dihitung menggunakan rumus kosentrasi karotenoid (C-
car) (Strychar dan Sammarco, 2012).
Perhitungan:
3.6.3. Pertumbuhan
a. Pertumbuhan Panjang Mutlak
Pertumbuhan panjang mutlak merupakan selisih panjang total tubuh ikan
pada akhir penelitian dengan panjang total tubuh ikan pada awal penelitian.
Perhitungan panjang mutlak dapat dihitung dengan persamaan (Effendi, 2004) :
Keterangan:
Lm : Pertumbuhan panjang mutlak (cm)
Lt : Panjang rata-rata akhir penelitian (cm)
Lo : Panjang rata-rata awal penelitian (cm)
Ccar =7,6 ×[(Abs 480 nm Abs 750 nm) (1,49 ×{Abs 510 nm Abs 750 nm})]
Lm = Lt - Lo
21
b. Pertumbuhan Berat Mutlak
Pertumbuhan berat mutlak adalah selisih antara berat basah pada akhir
masa pemeliharaan dengan berat basah pada awal masa pemeliharaan (Effendi,
2004). Berikut merupakan rumus pertumbuhan berat mutlak:
Keterangan:
Wm : Pertumbuhan berat mutlak (g)
Wt : Berat ikan uji pada akhir pemeliharaan (g)
Wo : Berat ikan uji pada awal pemeliharaan (g)
3.6.4. Survival Rate (SR)
Survival Rate (SR) atau tingkat kelangsungan hidup ikan merupakan
perbandingan jumlah ikan yang hidup pada akhir pemeliharaan dengan total
jumlah ikan yang ditebar pada awal pemeliharaan (Effendi, 2004).
Keterangan:
SR : Survival Rate atau tingkat kelangsungan hidup (%)
Nt : Jumlah ikan di akhir pemeliharaan (ekor)
No : Jumlah ikan di awal pemeliharaan (ekor)
3.6.5. Pengukuran Kualitas Air
Adapun pengukuran data kualitas air meliputi suhu, derajat keasaman
(pH), dan kandungan oksigen terlarut (DO). Pengukuran kualitas air dilakukan
setiap 2 hari sekali (pagi, siang, dan sore) selama masa pemeliharaan.
SR = %
Wm = Wt -Wo
22
3.7. Analisa Data
Parameter uji yang digunakan untuk pengujian hasil dalam penarikan
kesimpulan adalah data kecerahan warna ikan plati pedang dalam setiap perlakuan
untuk melihat perbedaan respon kecerahan warna ikan plati pedang yang diberi
perlakuan dosis penambahan tepung bunga marigold sebagai sumber karotenoid.
Data hasil pengukuran kecerahan warna ikan plati pedang kemudian dianalisis
dengan menggunakan uji sidik ragam (ANOVA) pada selang kepercayaan 95%
dan akan dilanjutkan dengan uji Tukey pada selang kepercayaan 95% jika
hasilnya berbeda nyata.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dosis yang efektif untuk meningkatkan pigmen warna ikan plati pedang
yaitu dengan penambahan 12 mg/g tepung bunga marigold dalam formulasi pakan
memiliki nilai tertinggi pada intensitas warna ikan menggunakan M-TCF yaitu
dengan nilai 4,983 sedangkan dosis yang efektif untuk meningkatkan total
karotenoid adalah dengan penambahan 9 mg/g tepung bunga marigold dalam
formulasi pakan yaitu sebesar 2,90 mg/g.
5.2 Saran
Bagi para pembudidaya ikan hias khususnya ikan plati pedang, mengenai
tepung bunga marigold dapat digunakan sebagai sumber karotenoid alami yang
ditambahkan ke dalam pakan sesuai dengan dosis yang efektif yang telah
dilakukan pada penelitian ini untuk meningkatkan kecerahan warna pada ikan
plati pedang.
36
DAFTAR PUSTAKA
Ahilan, B., K. Jegan, N. Felix, dan K. Raveneswaran. 2008. Influence ofBotanical Additives on the Growth and Coloration of Adult Goldfish.Tamil Nadu Journal Veterinary and Animal Science 4(4) : 129 – 134.
Alfin, A. Kurnia, dan M. Hamzah. 2016. Subtitusi Minyak Ikan dengan MinyakJagung dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan HidupLobster Air Laut (Panulirus sp.). Media Akuatika: Jurnal Ilmiah JurusanBudidaya Perairan 1(1) : 6 – 10.
Alma, A., C. Juan, E. Pablo, G. Adrian, dan Maurilio. 2013. The Effect ofMarigold (Tagetas erecta) as Natural Carotenoid Source for ThePigmentation of Goldfish (Carassius auratus L.). Research Journal ofFisheries and Hydrobiology, 8(2) : 31-37.
Andarwulan dan Faradilla. 2012. Pewarna Alami untuk Pangan. South East AsianFood and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center.Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Arifin, M.Z. 1991. Budidaya Lele. Dohara Prize, Semarang.
Bachtiar, Y. 2002. Mencemerlangkan Warna Koi. Agromedia Pustaka, Jakarta.
BSN. 2015. SNI (Standar Nasional Indonesia) Produksi Ikan Hias Platy. BadanStandarisasi Nasional. SNI 8112:2015. ICS 65.150, Jakarta.
Çapar, H.M., M. Yanar, dan Y. Yanar. 2007. Pigmentation of Rainbow Trout(Onchorhynchus mykiss) with Carotenoids from Marigold Flower (Tageteserecta) and Red Pepper (Capsicum annum). Turkish Journal Veterinaryand Animal Science 31(1) : 7-12
Claiborne, J.B., S.L. Edwards, dan A.I. Morrison-Shetlar. 2002. Acid–BaseRegulation in Fishes: Cellular and Molecular Mechanisms. Journal Exp.Zool. 293, 302, 319.
Effendi, I. 2004. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya, Jakarta.
Effendi. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya danLingkungan Perairan. Kanisius, Yogyakarta.
Evan, D.H. 1993. The Physiology of Fishes. CCR Press, London. Dalam: Indriati,S., M. Muhaemin, dan S. Hudaidah. 2012. Modified Toca Colour Finder(M-TCF) dan Kromatofor sebagai Penduga Tingkat Kecerahan Warna
37
Ikan Komet (Carasius auratus auratus) yang Diberi Pakan denganProporsi Tepung Kepala Udang (TKU) yang Berbeda. Jurnal Rekayasadan Teknologi Budidaya Perairan 1 : 9 – 16.
Goddard, S. 1996. Feed Management Intensive Aquaculture. Chapman and Hall,New York.
Gouveia, L., P. Rema, O. Pereira, dan J. Empis. 2003. Colouring Ornamental Fish(Cyprinus carpio and Carassius auratus) with Micro-Algal Biomass.Aquaculture Nutrition 9 : 123 – 129.
Gouveia, L. dan P. Rema. 2005. Effect of Micro Algal Biomass Concentration andTemperature on Ornamental Goldfish (Carassius auratus) SkinPigmentation. Aquaculture Nutrition 11 : 19 – 23.
Harper, J. dan G. Jeffrey. 2008. Morphologic effects of the Stress response in fish.ILAR Journal 50(4) : 387-396.
Huda, C. 2013. Pengaruh Penambahan Ekstrak Ubi Jalar Merah Dalam PakanBuatan Terhadap Peningkatan Kecerahan Warna Benih Koi Kohaku(Cyprinus carpio L.). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,Universitas Padjajaran, Bandung.
Ishimatsu, A., M. Hayashi, K.S. Lee, T. Kikkawa dan J. Kita. 2005. PhysiologicalEffect on Fishes in a High-CO2 World. Journal of Geophysical Research110 : 2 – 7.
Iskandar. 2003. Budidaya Lobster Air Tawar. Jurnal Akuakultur Indonesia 4 : 1 –4.
Kusuma, D.M. 2012. Pengaruh Penambahan Tepung Bunga Marigold dalamPakan Buatan terhadap Kualitas Warna, Kelangsungan Hidup danPertumbuhan Benih Ikan Mas Koki (Carassius auratus). Skripsi. FakultasPerikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjajaran, Bandung.
Latscha, T. dan S.P. Mayers. 1997. Carotenoids. Crustacean Nutrition, Advancesin World Aquaculture. World Aquaculture Society, Baton Rouge, LA.
Law, A.T., Y.H. Wong, dan A.B.A. Munafi. 2002. Effect of Hydrogen Ion onMacrobrachium rosenbergii (de Man) Egg Hatchability in Brackish Water.Aquaculture 214 : 247 – 251.
Lesmana, D.S. dan Satyani. 2002. Agar Ikan Hias Cemerlang. Penebar Swadaya,Jakarta.
Lingga, P. dan H. Susanto. 1999. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya, Jakarta.
38
Lovell, T. 1989. Nutrition and Feeding of Fish. An A VI Book. Published by VanNostrand Reinhold, New York.
Maulida, D. dan N. Zulkarnaen. 2010. Ekstraksi Antioksidan (Likopen) Dari BuahTomat dengan Menggunakan Solven Campuran, n-Heksana, Aseton danEtanol. Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang.
Miller, J.N. dan J.C. Miller. 2000. Statistic and Chemometrics for AnalyticalChemistry. 4th ed, Prentice Hall, Essex.
Mudjiman, A. 1994. Makanan Ikan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Pörtner, H.O. dan A.P. Farrell. 2008. Physiology and climate change. Science 322,690 – 691.
Puspita, N. 2012. Pengaruh Penambahan Tepung Kepala Udang dalam PakanTerhadap Pigmentasi Ikan Koi (Cyprinus carpio) Jenis Kohaku. JurnalRekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan 1(1) : 31 – 38.
Ramadan, R. 2014. Pengaruh Penambahan Tepung Bunga Marigold dalamPakan Buatan Terhadap Kualitas Warna Benih Ikan Koi (CyprinuscarpioL). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjajaran,Bandung.
Said, S.D., W.D. Supyawati, dan Noortiningsih. 2005. Pengaruh Jenis Pakan danKondisi Cahaya Terhadap Penampilan Warna ikan Pelangi Merah(Glossolepis incisus) Jantan. Fakultas Biologi. Universitas Negeri Jakarta,Jakarta.
Sally, E. 1997. Pigment Granula Transport in Cromatophores. DepartementBiology Buckell University, Lewisbrug.
Sasson, A. 1991. Culture of Microalgae in Achievement and Evaluation. UnitedNation Educational, Scientific and Cultural Organitation (UNESCO) Placede Pontenry, Paris. France.
Satyani, D. dan S. Sugito. 1997. Astaxanthin Sebagai Suplemen Pakan UntukPeningkatan Warna Ikan Hias. Warta Penelitian Perikanan Indonesia,Instalasi Penelitian Perikanan, Vol 8. Depok.
Setyohadi, D., G.D.R. Wiadnya, dan Soemarno. 2001. Pengaruh Aerasi danResirkulasi Bio-Filter Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Udang Galah,Macrobrachium rosenbergii (de Man). Biosains 1 : 39 – 46.
Shiang, T.P. 2006. Skin Colour Changes in Ornamental Koi (Cyprinus carpio)Fed with Different Dietary Carotenoid Source. Master Thesis. Universityof Malaysia, Malaysia.
39
Simpson, K.L., T. Katayama, dan C.O. Chichester. 1981. Carotenoid in fish feeds.In Bauern- feind, J.C. (Ed.). Carotenoids as colorants and vitamin Aprecursors. Academic Press Inc, New York.
Slembrouck, J. Komarudin, O. Maskur, dan M. Legendre. 2005. Petunjuk TeknikPembenihan Ikan Patin Indonesia, Pangasius djambal. Badan RisetKelautan dan Perikanan, Jakarta.
Storebakken, T. dan H.K. No. 1992. Pigmentation of Rainbow Trout. Aquaculture100 : 209 – 229.
Strychar, K.B., dan P.W. Sammarco. 2012. Effect of Heat Stress onPhytopigments of Zooxanthellae (Symbiodinium spp.) Symbiotic with theCorals Acropora hyacinthus, Porites solida, and Favites complanata.International Journal of Biology 4(1) : 3 – 11.
Sudradjat. 2003. Pembenihan dan Pembesaran Ikan Hias. Kanisius, Yogyakarta.
Sujath, B.J.S., J.J. Shalin, dan A. Palavesam. 2011. Influence of Four OrnamentalFlowers on the Growth and Colouration of Orange Swordtail ChicilidaeFish (Xiphophorus hellerei, Heckel, 1940). International Journal BiologyMedecine Resource 2(3) : 621 – 626.
Sukarman. 2008. Bunga Tai Kotok (Tagetes sp.) sebagai Sumber Karotenoid padaIkan Hias. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Balai RisetBudidaya Ikan Hias, Depok.
Sukarman dan Chumaidi. 2010. Bunga Tai Kotok (Tagetes sp.) sebagai SumberKarotenoid pada Ikan Hias. Prosiding Forum Inovasi TeknologiAkuakultur. Buku I. Pusat Riset Perikanan Budidaya, Pusat Penelitian danPengembangan Perikanan Budidaya, Jakarta.
Sukarman dan H. Rina. 2014. Alternatif Karotenoid Sintetis (Astaxantin) untukMeningkatkan Kualitas Warna Ikan Koki (Carassius auratus). ProsidingForum Inovasi Teknologi Akuakultur. Balai Penelitian dan PengembanganBudidaya Ikan Hias, Depok.
Sulawesty, F. 1997. Perbaikan Penampilan Ikan Pelangi Merah (Glossolepisincises) Jantan Menggunakan Karotenoid Total dari Rebon. LimnotekPusat Penelitian Limnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,Cibinong.
Vasudevan P., S. Kashyaf, dan S. Sharma. 1997. Tagetes: A multipurpose plant.Journal Biosource Technology 62 : 29 – 35.
Walker Jr, W.F. dan K.F Liem. 1994. Functional Anatomy of the Vertebrates. 2nded. Saunders College Publishing, Fort Worth, Texas.
40
Wallin, M. 2002. Nature’s Palette How Animals, Including Humans, ProduceColours. Departement of Zoology Goteborg University, Sweden.
Wina. 2012. Manfaat Senyawa Karotenoid Dalam Hijauan Pakan untuk SapiPerah. Jurnal Semiloka Nasional Prospek Industri Sapi Perah MenujuPerdagangan Bebas-2020. Balai Penelitian Ternak, Bogor.
Yanar, Y., H. Büyükçapar, M. Yanar, dan M. Göcer. 2007. Effect of Carotenoidsfrom Red Pepper and Marigold Flower on Pigmentation, SensoryProperties, and Fatty Acid Composition of Rainbow Trout. FoodChemistry 100(1) : 326 – 330.
Yanar, M., Z. Erçen, A.ö. Hunt, dan H. M. Büyükçapar. 2008. The Use of Alfalfa(Medicago sativa) as a Natural Carotenoid Source in Diets of Goldfish(Carassius auratus). Aquaculture 284 : 196 – 200.
Yesilayer, N., O. Aral, Z. Karsli, M. Oz, A. Karachua, dan F. Yagci. 2011. TheEffects of Different Coarotenoid Source on Skin Pigmentation of Goldfish(Carassius auratus). The Israeli Journal of Aquaculture-Bamidgeh 63 :523 – 532.
Yuangsoi, B., O. Jintasataporn, P. Tabthipwon, dan C. Kamel. 2010. Utilization ofCarotenids in Fancy Carp (Cyprinus carpio): Astaxanthin, Lutein andCarotene. World Applied Science Journal 11(5) : 590 – 598.