PENGARUH PEMILIHAN JENIS FOUNDATION
TERHADAP HASIL MAKE UP PESTA
Skripsi
Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Kecantikan
Oleh
Difa Nabila Fairuz NIM. 5402412015
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nama : Difa Nabila Fairuz
NIM : 5402412015
Program Studi : Pendidikan Tata Kecantikan
Judul Skripsi : Pengaruh Pemilihan Jenis Foundation Terhadap Hasil Make
up Pesta
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi Program Studi S-1 Pendidikan Tata Kecantikan.
Semarang, 14 November 2016
Pembimbing II, Pembimbing I,
Dra. Marwiyah, M.Pd Dr. Trisnani Widowati, M.Si.
NIP 195702201984032001 NIP 196202271986012001
iii
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Pengaruh Pemilihan Jenis Foundation Terhadap Hasil Make
Up Pesta” telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang pada 1 Desember tahun 2016.
Oleh:
Nama : Difa Nabila Fairuz
NIM : 5402412015
Program Studi : Pendidikan Tata Kecantikan
Panitia :
Ketua Sekretaris
Dra. Sri Endah Wahyuningsih. M.Pd Ade Novi Nurul Ihsani, M.Pd.
NIP. 196805271993032010 NIP. 198211092008012005
Penguji I Penguji II/Pembimbing I Penguji III/Pembimbing II
Dra. Erna Setyowati, M.Si. Dr. Trisnani Widowati, M.Si. Dra. Marwiyah, M.Pd
NIP.196104231986012001 NIP.196202271986012001 NIP 195702201984032001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademik (sarjana, magister, dan/ atau doctor), baik di Universitas Negeri
Semarang (UNNES) maupun di perguruan tinggi lain.
2. Skripsi ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan
pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukan Tim Penguji.
3. Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di perguruan tinggi ini.
Semarang, Oktober 2016
Yang membuat pernyataan,
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Make up is art, beauty is a spirit (unknown)
2. Kecantiakan bukan hanya berasal dari kosmetik yang melekat diwajahmu,
senyum dan ketulusan hati juga merupakan sumber kecantikanmu. (peneliti)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada:
1. Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat
dan segala yang terbaik untukku
2. Bapak (Eddi Purnomo) dan Ibu (Istiqomah) tercinta
yang doa, motivasi, dan kasih sayangnya tidak
pernah putus.
3. Adikku Rifqi Fauzanudin dan Rifan Arhadian dan
keluarga tercinta.
4. Teman paling setia dalam kondisi apapun, yang
selalu memberi motivasi.
5. Teman-teman Pendidikan Tata Kecantikan 2012.
6. Almamater tercinta, Universitas Negeri Semarang.
vi
ABSTRAK
Difa Nabila Fairuz. 2016.“Pengaruh Pemilihan Jenis Foundation Terhadap Hasil
Make up Pesta” Skripsi, S-1 Program Studi Pendidikan Tata Kecantikan, Jurusan
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Dosen Pembimbing Dr. Trisnani Widowati, M.Si, Marwiyah, M. Pd.
Kata kunci: jenis foundation, make up pesta
Foundation merupakan kosmetik yang digunakan setelah pelembab atau base make up. Penggunaannya bertujuan untuk menghasilkan riasan tahan lama dan
menutupi kekurangan pada wajah. Make up pesta memerlukan penggunaan
foundation pada pengaplikasiannya. Adapun jenisnya diantaranya adalah liquid, creamy, dan cake. Pengetahuan masyarakat mengenai jenis, cara pengaplikasian, dan
teknik penggunaan foundation yang sesuai masih sangat minimal, padahal teknik
pemakaian foundation dan jenis kulit sangat berpengaruh pada hasil akhir riasan.
Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui pengaruh pemilihan jenis
foundation terhadap hasil make up pesta. 2) Untuk mengetahui tingkat kesukaan
model dan beauticiant terhadap jenis foundation yang digunakan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Penelitian
dilakukan menggunakan 3 jenis foundation yaitu liquid, cream, dan cake.Penelitian
dilakukan dalam 3 tahap, tahap pertama persiapan alat, pelaksanaan dan penilaian
oleh panelis ahli dan responden. Penelitian dilakukan pada model dengan jenis kulit
normal, berminyak, dan kering. Kemudian dinilai oleh panelis ahli yang terdiri dari 2
dosen prodi Tata Kecantikan dan 1 orang ahli tata rias. Uji kesukaan dilakukan pada
model dan beauticiant masasiswa Prodi Pendidikan Tata Kecantikan 2012. Analisis
data yang digunakan dalam eksperimen adalah analisis varian 2 jalur sedangkan uji
kesukaan menggunakan analisis dskriptif persentase.
Hasil penelitian ditemukan F hitung sebesar 16,437 lebih besar dari F tabel
sebesar 2,776 dengan signifikansi 5%, artinya hipotesis diterima. Uji kesukaan pada
model ditemukan jenis cake foundation sangat disukai (SS) oleh model dengan
persentase 83,33%, seangkan uji kesukaan pada beauticiant ditemukan jenis creamy foundation paling disukai (SS) dengan persentase 83,33%. Simpulan dalam
penelitian ini adalah ada pengaruh pemilihan jenis foundation terhadap hasil make up pada kulit normal, berminyak dan kering. Foundation yang sesuai untuk kulit normal
adalah cream dan cake, kulit berminyak adalah cake foundation sedangkan kulit
kering adalah creamy foundation. Jenis foundation yang disukai oleh model secara
umum adalah cake foundation, sedangkan jenis foundation yang paling disukai oleh
beauticiant adalah creamy foundation. Saran perlu penelitian lanjut mengenai
pengaruh pemilihan jenis foundation terhadap hasil make up pada kulit khusus
(berjerawat dan flek). Hasil foundation yang halus, rata, dan tahan dapat diperoleh
apabila wajah berada dalam kondisi lembab, untuk itu pada kulit kering harus
menggunakan pelembab sebelum bermakeup dan teknik pengaplikasian foundation yang paling tepat adalah liquid foundation menggunakan kuas, creamy menggunakan
spons, dan cake menggunakan spons basah.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih atas limpahan
rahmat dan kasihnya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Pemilihan Jenis Foundation Terhadap Hasil Make Up Pesta”. Skripsi
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari hambatan dan rintangan serta
kesulitan-kesulitan. Namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat, dan dorongan serta
saran-saran dari berbagai pihak, khususnya Pemimbing, segala hambatan dan
rintangan serta kesulitan tersebut dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis sampaikan terimakasih kepada.
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum, rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Dr. Nur Qudus, M.T.yang
telah memberi ijin dan kesempatan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi
ini.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Dra. Sri Endah Wahyuningsih.
M.Pd yang telah memberi petunjuk dan saran.
4. Dr. Trisnani Widowati, M. Si dan Dra. Marwiyah, M.Pd, Dosen Pembimbing
yang telah memberikan motivasi dan bimbingan dengan sabar, serta arahan
kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini.
5. Dra. Hj. Erna Setyowati, M.Si, dosen Penguji yang telah memberi masukan yang
berharga berupa saran, ralat, komentar, dan tanggapan untuk menambah kualitas
skripsi ini.
6. Teman-temanku seperjuangan Pendidikan Tata Kecantikan 2012.
viii
7. Panelis Ahli dan responden yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.
8. Berbagai pihak yang telah memberi bantuan untuk skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca,
baik dalam lingkup Universitas Negeri Semarang maupun masyarakat luas.
Semarang, November 2016
Peneliti,
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... iii
LEMBARPERNYATAAN KEASLIAN .................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ v
ABSTRAK ................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
DAFTAR ISI....................................................................................... ...... ix
DAFTAR TABEL................................................................................... .. xiii
DAFTAR GAMBAR................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................... 3
1.3 Pembatasan Masalah .......................................................... 3
1.4 Rumusan Penelitian ........................................................... 4
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................... 4
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................. 4
1.7 Penegasan Istilah ................................................................ 5
BABII LANDASAN TEORI ................................................................ 7
2.1 Make up .............................................................................. 7
2.1.1 Jenis-Jenis Make up .................................................. 8
2.2 Make Up Pesta .................................................................... 12
2.2.1 Langkah-langkah Make up Pesta .............................. 16
2.3 Kulit .................................................................................... 18
2.3.1 Struktur Kulit ............................................................ 18
2.3.2 Jenis-jenis Kulit ........................................................ 19
x
2.4 Foundation ......................................................................... 21
2.4.1 Jenis-jenis Foundation.............................................. 24
2.4.2 Karakteristik Foundation.......................................... 26
2.4.3 Pemilihan Foundation .............................................. 27
2.5 Kerangka Berpikir ............................................................... 29
2.6 Hipotesis Penelitian ............................................................ 31
BAB III METODELOGI PENELITIAN ................................................ 32
3.1 Jenis Penelitian ................................................................... 32
3.2 Desain Eksperimen ............................................................. 32
3.3 Variabel Penelitian .............................................................. 34
3.3.1 Variabel Bebas ........................................................... 34
3.3.2 Variabel Terikat ......................................................... 34
3.4 Metode penentuan Objek................................................. ... 34
3.4.1 Tempat penelitian ....................................................... 34
3.4.2 Obyek penelitian ........................................................ 34
3.4.3 Subyek Penelitian ....................................................... 35
3.4.4 Pengelompokan Sampel ............................................. 35
3.5 Instrumen Penelitian ........................................................... 36
3.6 Metode Pengumpulan Data ................................................. 36
3.6.1 Observasi .................................................................... 36
3.6.2 Angket ........................................................................ 36
3.6.3 Dokumentasi .............................................................. 37
3.6.4 Uji Eksperimen .......................................................... 37
3.6.5 Uji Kesukaan .............................................................. 39
3.7 Prosedur Penelitian ............................................................. 41
3.7.1. Persiapan Alat dan Bahan ......................................... 41
3.7.2 Tahap Pelaksanaan ..................................................... 44
3.7.2.1 Pengaplikasian Liquid Foundation .................. 44
3.7.2.2 Pengaplikasian Creamy Foundation................ 45
xi
3.7.2.3 Pengaplikasian Cake Foundation .................... 45
3.8 Validitas Instrumen ............................................................. 48
3.8.1 Validitas ..................................................................... 48
3.9 Metode Analisis Data .......................................................... 48
3.9.1 Uji Prasyarat Analisis ................................................ 49
3.9.1.1 Uji Normalitas ................................................. 49
3.9.2.2 Uji Homogenitas .............................................. 49
3.9.2 Metode Analisis Data Eksperimen ............................ 49
3.9.3 Metode Analisis Data Kesukaan ................................ 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 54
4.1 Hasil Penelitian .................................................................. 54
4.1.1 Hasil Eksperimen ...................................................... 54
4.1.2 Hasil Uji Kesukaan ................................................... 57
4.1.2.1 Hasil Uji Kesukaan Model ..................................... 59
4.1.2.2 Hasil Uji Kesukaan Beauticiant ............................. 60
4.2 Pembahsan ......................................................................... 61
4.2.1 Pembahasan Eksperimen Kulit Normal ................. 62
4.2.2 Pembahsan Eksperimen Kulit Berminyak ............. 63
4.2.3 Pembahasan Eksperimen Kulit Kering .................. 64
4.2.4 Pembahasan Uji Kesukaan Model ......................... 65
4.2.5 Pembahsan Uji Kesukaan Beauticiant ................... 66
4.3 Keterbatasan Penelitian ...................................................... 67
BAB V PENUTUP................................................................................. 68
5.1 Kesimpulan ........................................................................ 68
5.2 Saran .................................................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 70
LAMPIRAN .............................................................................................. 73
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Alat yang Digunakan dalam Make Up Pesta ............................. 21
Tabel 2.2 Bahan yang Digunakan dalam Make Up Pesta ......................... 22
Tabel 2.3 Kosmetik yang Digunakan dalam Make Up Pesta .................... 22
Tabel 2.4 Langkah Make up Pesta ............................................................. 24
Tabel 3.1 Sampel Penelitian ...................................................................... 39
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Responden Model ......................... 43
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Responden Beauticiant ................. 44
Tabel 3.4 Alat yang Digunakan dalam Penelitian ..................................... 44
Tabel 3.5 Bahan yang Digunakan dalam Penelitian .................................. 45
Tabel 3.6 Kosmetik yang Digunakan dalam Penelitian ............................ 46
Tabel 3.7 Interval Presentase Uji Kesukaan .............................................. 57
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Eksperimen....................................................... 57
Tabel 4.2 Tabel Anova .............................................................................. 58
Tabel 4.3 Hasil Uji Kesukaan Responden Model ..................................... 59
Tabel 4.4 Hasil Uji Kesukaaan Responden Beauticiant ............................ 60
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar2.1 Make up Sehari-hari ................................................................ 17
Gambar2.2 Rias Wajah Pesta .................................................................... 17
Gambar2.3 Rias Wajah Citratical ............................................................. 18
Gambar2.4 Rias Wajah Geriatric .............................................................. 18
Gambar 2.5 Rias Wajah Panggung ............................................................ 19
Gambar 2.6 Rias Wajah TV ...................................................................... 19
Gambar 2.7 Rias Wajah Teater ................................................................. 20
Gambar 2.8 Desain Eksperimen ................................................................ 37
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Perhitungan Validasi Instrumen ............................................. 72
Lampiran 2 Uji Normalitas dan Homogenitas........................................... 73
Lampiran 3 Hasil Eksperimen ................................................................... 74
Lampiran 4 Perhitungan Anava ................................................................. 75
Lampiran 5 Hasil Uji Kesukaan ................................................................ 76
Lampiran 6 From Usulan Topik ................................................................ 77
Lampiran 7 Usulan Dosen Pembimbing.................................................... 78
Lampiran 8 SK Dosen Pembimbing .......................................................... 79
Lampiran 9 Surat Keterangan Validasi Instrumen .................................... 80
Lampiran10 Lembar Penilaian Validasi Instrumen ................................... 90
Lampiran 11 Formulir Uji Eksperimen ..................................................... 92
Lampiran 12 Dokumentasi ........................................................................ 100
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kosmetik sudah dikenal sejak zaman dahulu. Berbagai jenis kosmetik
tradisional yang berasal dari bahan-bahan alami, kemudian semakin berkembang
menjadi berbagai macam kosmetik modern yang memiliki bentuk dan kemasan yang
lebih mudah digunakan. Penggunaan kosmetik dari waktu ke waktu semakin
mengalami peningkatan bedasarkan fungsi dan kebutuhan pengguna. Ada jenis
kosmetik yang memiliki fungsi untuk merawat wajah dan tubuh, dan ada pula
kosmetik yang berfungsi untuk mengubah penampilan wajah atau biasa disebut
dengan kosmetik dekoratif.
Kosmetik dekoratif terdiri dari berbagai macam jenis. Misalnya pemulas
mata, pemulas bibir, dan bedak. Salah satu kosmetik yang termasuk dalam kosmetik
dekoratif adalah foundation. Foundation merupakan kosmetik yang digunakan
setelah pelembab ataupun base make up. Penggunaan foundation berfungsi untuk
melicinkan kulit, menutup kekurangan pada wajah, dan memberikan efek halus dan
rata pada kulit wajah. Foundation merupakan kosmetik yang digunakan untuk
berbagai macam make up yang digunakan untuk keperluan khusus. Misalnya make
up pengantin, meke up panggung, make up fantasi, make up karakter dan make up
1
pesta. Fungsi foundation pada berbagai jenis make up tersebut bertujuan untuk
memperoleh hasil make up yang tahan lama.
2
Make up pesta merupakan salah satu jenis riasan yang memerlukan
foundation. Penggunaan foundation dan bedak yang lebih tebal serta pemilihan
warna khususnya warna perona mata dan warna lipstik untuk pesta lebih meriah,
sehingga riasan yang digunakan tampak elegant dan tahan lama. Foundation dalam
make up pesta memiliki beberapa fungsi diantaranya: menutupi kekurangan-
kekurangan pada wajah, melicinkan kulit, dan mengawetkan hasil riasan. Dalam
pelaksanaan pesta tentunya seseorang akan bertemu dengan banyak orang. Tentu saja
penampilan dan make up yang sempurna akan menjadi salah satu faktor yang harus
diperhatikan.
Kesempurnaan dalam aplikasi make up dapat dilihat bedasarkan beberapa
faktor, diantaranya: kehalusan, kerataan, dan daya tahan. Untuk dapat memperoleh
riasan yang halus, rata, dan tahan lama perlu diperhatikan beberapa faktor penunjang,
yaitu: pemilihan kosmetik yang tepat sesuai jenis kulit, shading dan highlight sesuai
dengan koreksi bentuk wajah, warna bedak sesuai dengan warna kulit wajah, dan
make up sesuai dengan waktu dan keperluan.
Foundation terdiri dari berbagai jenis, diantaranya adalah liquid, creamy, dan
cake. Menurut hasil pengamatan dan observasi peneliti ditemukan bahwa foundation
yang paling sering digunakan dalam make up pesta adalah jenis creamy dan cake,
sedangkan penggunaan jenis liquid jarang ditemukan. Perias cenderung lebih suka
menggunakan creamy dan cake foundation dibandingkan jenis lainnya. Creamy
foundation dinilai lebih praktis dibandingkan dengan jenis lainnya.
Tiap-tiap bentuk dari foundation memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri. Misalnya bentuk cair lebih cepat merata dan menempel di kulit wajah
3
daripada ang berbentuk krim. Tetapi pada dasarnya semua jenis foundation memiliki
fungsi yang sama, salah satunya adalah menyamarkan kekurangan pada wajah.
Pengetahuan masyarakat mengenai jenis, cara pengaplikasian, dan teknik
penggunaan foundation yang sesuai masih sangat minimal, padahal tiga hal tersebut
sangat berpengaruh pada hasil akhir riasan. Jenis foundation yang semakin beragam
dimungkinkan berpengaruh terhadap hasil make up pesta. Pemilihan foundation yang
tepat pada tata rias wajah diharapkan dapat memberikan hasil riasan pesta yang
halus, tahan lama, rata, dan nyaman digunakan. Berdasarkan uraian di atas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Pemilihan Jenis
Foundation Terhadap Hasil Make up Pesta”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pembahasan latar belakang dapat diidentifikaskan beberapa
masalah dalam bentuk pernyataan sebagai berikut:
1. Foundation merupakan salah satu jenis kosmetik dekoratif yang digunakan dalam
make up pesta.
2. Pengetahuan mengenai teknik pengaplikasian dan pemilihan foundation yang
sesuai dengan jenis kulit masih minim ditemukan
3. Jenis foundation semakin beragam dimungkinkan berpengaruh terhadap hasil
make up pesta.
1.3 Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Foundation yang akan digunakan dalam penelitian adalah liquid foundation,
creamy foundation dan cake foundation.
4
2. Responden yang dipilih yaitu responden yang memiliki jenis kulit normal,
berminyak, dan kering dengan warna kulit yang sama dan tekstur kulit halus
(tidak memiliki jerawat dan flek).
1.4 Rumusan Masalah
Permasalahan yang muncul berdasarkan latar belakang di atas adalah:
1. Adakah pengaruh pemilihan jenis foundation terhadap hasil make up pesta?
2. Bagaimanakah tingkat kesukaan model dan beauticiant terhadap masing-masing
jenis foundation?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui adakah pengaruh pemilihan jenis foundation terhadap hasil
make up pesta.
2. Untuk mengetahui tingkat kesukaan model dan beauticiant terhadap masing-
masing jenis foundation.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun
praktis antara lain:
1) Bagi Akademisi
� Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
keteraampilan serta memberikan masukan sebagai penelitian lanjutan pada
mahasiswa prodi Pendidikan Tata Kecantikan.
5
� Memberikan wawasan, referensi, literature dan memberikan semangat atau
mendorong pembaca agar tertarik dalam pengembangan penelitian yang berkaitan
dengan pengaruh pemilihan jenis foundation terhadap hasi make up pesta.
2) Bagi Masyarakat
Sebagai referensi unuk membantu memilih dan menentukan jenis foundation
yang akan digunakan dalam make up pesta sesuai dengan jenis kulit.
1.7 Penegasan Istilah
Untuk mempertegas makna yang terkandung didalam judul skripsi, maka
diperlukan penegasan-penegasan istilah untuk menghindari kesalahan penafsiran
istilah terhadap judul penelitian. Istilah-istilah yang ditegaskan dari judul penelitian
ini antara lain:
1. Pengaruh
Kata pengaruh dalam Kamus Bahasa Indonesia mempunyai arti perubahan
yang terjadi pada suatu benda akibat adanya suatu perlakuan tertentu terhadap benda
tersebut. Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengaruh pemilihan
jenis foundation terhadap hasil make up pesta.
2. Foundation
Foundation merupakan salah satu kosmetik dekoratif, pengertian foundation
menurut Kusantati (2008:123) adalah:
Alas bedak (Foundation) dalam tata rias wajah menjadi dasar sebelum
dibubuhi bedak. Foundation dapat menahan bedak, hingga bedak
mudah menempel pada kulit wajah, alas bedak juga dapat memperhalus
permukaan kulit dengan menutupi noda, luka bekas jerawat, noda
kebiruan (couperese) di seputar pipi. Alas bedak dapat berfungsi untuk
menyamarkan warna kulit yang pucat dan bayangan gelap di seputar
mata. Alas bedak digunakan di atas pelembab agar pigmen zat warna
yang dikandungnya tidak bersentuhan langsung dengan kulit. Alas
6
bedak dapat digunakan untuk membuat shape atau dimensi wajah
sehingga riasan wajah menjadi lebih sempurna.
3. Make Up Pesta
Rias wajah pesta menurut Kusantati (2008:472) dalam bukunya Tata
Kecantika Kulit Jilid 3 sebagai berikut:
Rias wajah untuk pesta pada dasarnya hampir sama dengan rias wajah
sehari-hari, yang berbeda yaitu pemilihan warna khususnya warna
perona mata dan warna lipstik untuk pesta lebih meriah. Perona mata
misalnya warna hijau, biru, oranye dengan sentuhan glitter di sudut
mata untuk memberikan kesan mata lebih hidup. Bulu mata palsu
dengan maskara water proof dapat diaplikasikan untuk memberikan
kesan bulu mata lebih panjang. Lipstik warna-warna gelap dan lipgloss
dapat diaplikasikan untuk memberikan kesan elegan.
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijabarkan mengenai teori yang meliputi tinjuan tentang
make up, jenis-jenis make up, make up pesta, langkah-langkah make up pesta, kulit,
jenis kulit, foundation, jenis-jenis foundation, karakteristik foundation serta
pemilihan foundation. teori-teori tersebut berkaitan dengan variabel yang diambil
dalam penelitian menganai pengaruh pemilihan jenis foundation terhadap hasil make
up pesta. Dijabarkan tentang kerangka berfikir dan hipotesis dalam penelitian yang
akan diuraikan sebagai berikut:
2.1 Make Up
Dewasa ini make up atau tata rias wajah sudah menjadi kebutuhan wanita
tidak hanya waita dewasa saja mealinkan juga bagi remaja. Tata rias wajah pada
dasarnya merupakan seni untuk mempercantik wajah dengan bantuan kosmetik.
Menurut Kusantati (2008:452) Tata rias wajah merupakan seni menghias wajah yang
bertujuan untuk memperindah dan mempercantik penampilan wajah. Tata rias wajah
dengan teknik make up yang benar akan dapat menutui beberapa kekurangan yang
ada pada wajah dan membuat penampilan wajah akan terlihat fresh.
Tata rias merupakan perwujudan mengubah penampilan dari bentuk asli
sebenarnya dengan bantuan make up dan alat kosmetik. (Agustin W, 2014:2). Tata
rias adalah suatu seni merias yang mengandung unsur keindahan. Seni tata rias
wajah merupakan upaya menciptakan suatu keindahan dengan medium wajah
(Tilaar, 95:3) dalam (Sicilia, 2014: 10).
8
Make up atau tata rias wajah merupakan kegiatan yang sangat digemari oleh
wanita di era modern. Tata rias wajah memiliki fungsi untuk mempercantik wajah
seseorang menutupi kekurangan dan menonjolkan kelebihan menggunakan kosmetik
dekoratif. Menurut Narwastu, (2014:30) Tata rias itu sendiri memiliki fungsi untuk
mengubah (make over). Perubahan tersebut selain ke arah lebih cantik dan sempurna
(korektif) tetapi juga merubah seseorang menjadi berbeda. Bermacam-macam
kosmetik dekoratif yang digunakan dalam make up dipilih bedasarkan jenis kulit.
Foundation merupakan salah satu jenis kosmetik yang berpengaruh dalam
menghasilkan riasan yang sempurna.
Secara umum tata rias wajah merupakan satu ilmu mempelajari seni merias
wajah untuk menampilkan kecantikan diri sendiri maupun orang lain menggunakan
kosmetika yang dapat menutupi kekurangan pada wajah dan menonjolkan bagian
wajah yang sempurna sehingga mencapai kecantikan yang sempurna. (Herlambang,
2016:2)
Make up atau tata rias wajah adalah kegitan mempercantik atau
memperindah penampilan wajah seseorang dengan cara menutupi kekurangan dan
menonjolkan kelebihan pada wajah dengan menggunakan kosmetik.
2.1.1 Jenis-jenis Make Up
Make up memiliki jenis yang beragam sesuai dengan penggunaan dan cara
pengaplikasiannya. Make up yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari tentunya
berbeda dengan make up yang digunakan untuk kesempatan pesta. Tata rias dibagi
menjadi beberapa jenis diantaranya adalah tata rias sehari-hari, tata rias panggung,
tata rias foto, tata rias fantasi, tata rias TV/film. Dari beberapa jenis tata rias ini
9
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tata rias untuk berbagai kesempatan dan tata
rias digunakan oleh banyak kalangan dan sesuai dengan selera masing-masing untuk
kesempatan yang berbeda. (Suci, 2014:88)
Adapun jenis-jenis make up menurut Kusantati (2008:456) sebagai berikut:
a. Rias Wajah Sehari-hari (Street Make-up), Rias wajah sehari-hari (street make-up) dapat digunakan untuk pagi hari dan untuk malam hari. Karakter
lain dari rias wajah sehari-hari dapat dimunculkan dari teknik pemberian
make-up yang tetap fresh sepanjang hari. Penggunaan make-up bisa menutupi
beberapa kekurangan yang ada pada wajah, di samping itu wajah akan
terlihat fresh dengan seharian bermake-up.
Gambar 2.1. Make up Sehari-hari
Sumber: Kusantati, 2008
b. Rias Wajah Pesta, Rias wajah untuk pesta pada dasarnya hampir sama
dengan rias wajah sehari-hari, yang berbeda yaitu pemilihan warna
khususnya warna perona mata dan warna lipstik untuk pesta lebih meriah.
Perona mata misalnya warna hijau, biru, oranye dengan sentuhan glitter di
sudut mata untuk memberikan kesan mata lebih hidup. Bulu mata palsu
dengan maskara water proof dapat diaplikasikan untuk memberikan kesan
bulu mata lebih panjang. Lipstik warna-warna gelap dan lipgloss dapat
diaplikasikan untuk memberikan kesan elegan.
Gambar 2.2. Rias Wajah Pesta
Sumber: Kusantati, 2008
c. Rias Wajah untuk Menutupi Cacat, Noda hitam/hiperpigmentasi, bekas luka
atau cacat pada wajah (cicatricial), sangat mengganggu penampilan. Selain
disebabkan oleh penggunaan kosmetika yang tidak sesuai, noda hitam pada
wajah dapat disebabkan oleh pembawaan sejak lahir, pengaruh hormon,
10
pengaruh sinar matahari (sinar ultra violet), dan pengaruh obatobatan.
Kosmetika untuk jenis rias wajah ini sebaiknya bersifat hipoalergenik, kedap
air (water proof), dan mempunyai daya penutup yang baik, karena dipakai
satu hari penuh. Dilihat dari sudut teknik, rias wajah cicatrial mudah
dikenakan pada kulit yang rata dari pada di bagian kulit wajah yang
permukaannya tidak rata, berkerut atau di lipatan mata. Rias wajah cicatrial sukar dilakukan pada kulit wajah yang terdapat lobang-lobang bekas cacar
atau jerawat, parut yang cekung, atau parut bekas operasi.
Gambar 2.3. Rias Wajah Cicatrial
Sumber: Kusantati, 2008
d. Rias Wajah Usia Lanjut (Geriatric make-up), Wanita golongan usia lanjut
yaitu mereka yang berusia kurang lebih empat puluh tahun ke atas, meskipun
proses penuaan sesungguhnya sudah mulai tampak pada usia dua puluh lima
tahun. Kondisi kulit wanita usia lanjut umumnya timbul kerenyut-kerenyut
pada kulit, berkurangnya kelembaban kulit karena faktor pelembab alamiah
(natural moisturizing factor), timbulnya bercak-bercak hiperpigmentik
karena pengeringan kulit, penipisan lapisan hidrolipid yang memudahkan
penguapan air, struktur wajah dan bagian-bagian wajah yang serba menurun,
rambut beruban, dan sebagainya. Perubahan ini dipengaruhi oleh perubahan
struktur tengkorak wajah, perubahan jaringan lunak wajah secara umum dan
kulit khususnya, serta posisi absolut dan proporsional bagian-bagian wajah.
Gambar 2.4. Rias Wajah Geriatric
Sumber: Kusantati, 2008
e. Rias Wajah Panggung (Stage Make-up),Tata rias wajah panggung adalah
riasan wajah yang dipakai untuk kesempatan pementasan atau pertunjukan di
atas panggung sesuai tujuan pertunjukan tersebut. Rias wajah panggung
merupakan rias wajah dengan penekanan efek-efek tertentu seperti pada
mata, hidung, bibir, dan alis supaya perhatian secara khusus tertuju pada
wajah. Dalam rias wajah panggung dibutuhakan teknik shading yang agak
tebal, agar hasil conturing dapat terlihat dari kejauhan. Selain itu
11
pengaplikasian make up cukup tebal dan mencolok, sedangkan menurut Zani
(2014:54) Rias wajah panggung ini untuk dilihat dari jarak jauh di bawah
sinar lampu yang terang (spot light), kosmetik yang diaplikasikan cukup tebal
dan mengkilat, dengan garis-garis wajah yang nyata, dan menimbulkan
kontras yang menarik perhatian. Tata rias panggung diaplikasikan untuk
penampilan diatas panggung, misalnya untuk peragawati pada acara fashion show, penyanyi pada acara musical show, pemain teater, dan penari.
Gambar 2.5. Rias Wajah Panggung
Sumber: Kusantati, 2008
f. Rias Wajah Foto/TV, Riasan flawless atau riasan halus bagai pualam
merupakan konsep dalam merias wajah sehari-hari yang akhir-akhir ini
banyak digemari oleh para wanita dalam berdandan. Untuk mendapat kan
riasan yang halus bagai pualan, maka penggunaan base atau dasar sebelum menggunakan foundation sangat penting. Base ini fungsinya untuk mengontrol kulit agar kulitnya bagus saat di make-up. Misalnya orangorang yang berkulit kering make up-nya tidak akan terlihat pecah, atau orang yang
kulitnya berminyak dengan memakai base maka riasannya tidak akan cepat
luntur. Biasa juga dipakai es batu sebelum berdandan untuk memperkecil
pori-porinya.
Gambar 2.6. Rias Wajah TV
Sumber: Kusantati, 2008
g. Rias Wajah Teater, Rias teater tidak hanya berusaha membuat wajah yang
cantik, tetapi juga kalau perlu membuat wajah yang jelek selama pertunjukan
berlangsung. Titik tolak pemikiran tata rias adalah melihat dengan jelas apa
yang dikemukakan untuk suatu peran tertentu, kepribadian pemain, dan
hakiki dramanya.
12
Gambar 2.7. Rias Wajah Teater
Sumber: Kusantati, 2008
2.2 Make Up Pesta
Salah satu jenis make up yang sering digunakan oleh wanita saat ini adalah
make up pesta. Berbeda dengan jenis make up lain seperti pengantin, panggung,
karakter dan sebagainya, jenis make up ini tergolong dalam make up yang sering
digunakan setelah make up sehari-hari.
Pengertian make up pesta Menurut Kusantati (2008:472) sebagai berikut:
Rias wajah untuk pesta pada dasarnya hampir sama dengan rias wajah
sehari-hari, yang berbeda yaitu pemilihan warna khususnya warna
perona mata dan warna lipstik untuk pesta lebih meriah. Perona mata
misalnya warna hijau, biru, oranye dengan sentuhan glitter di sudut
mata untuk memberikan kesan mata lebih hidup. Bulu mata palsu
dengan maskara water proof dapat diaplikasikan untuk memberikan
kesan bulu mata lebih panjang. Lipstik warna-warna gelap dan lipgloss
dapat diaplikasikan untuk memberikan kesan elegan.
Make up pesta malam adalah kegiatan merias wajah yang diperuntukkan
untuk kegiatan pesta pada malam hari. Make up pesta malam pada dasarnya sama
dengan make up sehari-hari, hanya saja warna pemulas mata yang digunakan dipilih
warna yang elegan dan lebih tajam dibandingkan warna pemulas mata yang
digunakan pada make up sehari-hari.
13
2.2.1 Langkah-langkah Pengaplikasian Make Up Pesta
Perabot dan Alat yang digunakan:
Tabel 2.1 Alat yang digunakan dalam make up pesta
No. Nama Alat Kegunaan
1.
Kaca rias
Untuk berkaca pada saat make up
2.
Kursi Rias
Tempat duduk client
3.
Kuas rias
Untuk mengaplikasikan kosmetik
4.
Spon foundation
Untuk mengaplikasikan foundation
5.
Spon bedak
Mengaplikasikan bedak tabur dan bedak padat
6.
Trolly
Untuk menyimpan alat, bahan, lenan
Sumber: Dokumen peneliti 2016
Bahan dan Lenan yang Digunakan:
Tabel 2.2: Bahan/lennan yang digunakan dalam make up pesta
No Alat Kegunaan 1 Handuk kecil
Untuk menutupi meja rias atau melindungi baju
client
2. Cape rias Melindungi baju dari kosmetik dan bedak
3. Hair bando
Menutupi rambut agar tidak menggagu saat dirias
14
4.
Kapas Mengaplikasikan penyegar
5. Tissue
Untuk mengangkat susu pembersih
6. Cotton bud
Untuk membersihkan kosmetik yang mengenai
wajah
7. Bulu mata palsu Sebagai bulu mata imitasi yang membuat mata
terlihat lebih indah
Sumber: Dokumen peneliti 2016
Kosmetik yang digunakan:
Tabel 2.3: Kosmetik yang digunakan dalam make up pesta
No Kosmetik Kegunaan 1 Susu pembersih dan penyegar
Membersihkan wajah dan mengangkat
kotoran sebelum melakukan make up.
2. Foundation
Sebagai alas bedak, menyamarkan bagian
bagian yang kurang cantik, melicinkan kulit
3. Pelembab
Melembabkan kulit, melindungi kulit dari
kosmetik yang digunakan
4. Bedak tabur
Membuat foundation menjadi lembut dan
tidak lengket
15
5.
Bedak padat
Untuk menghaluskan dan melembutkan
wajah
6 Pallete cosmetic
Terdiri dari eye shadow, blush on, shading, dan lipstick digunakan untuk memercanti
wajah
7 Pensil alis
Untuk membentuk alis
8 Eye liner pensil
Untuk memberi garis tegas pada sudut mata
dan bawah mata
9 Eye liner cair
Menegaskan garis mata bagian atas
10 Mascara
Mempertebal dan melentikkan bulu mata
11 Lem bulu mata
Merekatkan bulu mata
12 Lip gloss
Mengilapkan lipstick
13. Lip liner
Menegaskan bentuk bibir
14. Finishing powder
Memperindah riasan
Sumber: Dokumen peneliti 2016
16
LANGKAH MAKE UP PESTA:
Tabel 2.4 Langkah Make up Pesta
Langkah pertama adalah identifikasi jenis kulit
client, selanjutnya bersihkan wajah client menggunakan susu pembersih dan penyegar
Aplikasikan pelembab pada wajah client
Gunakan foundation, untuk menutupi noda-noda
di wajah, yang dimulai dari dagu. Cara
menggunakan foundation dengan cara ditekan-
tekan agar meresap dan setelah rata, wajah
ditepuktepuk
agar lebih merata.
Lalu baurkan bedak tabor
Beri bedak padat dengan warna yang lebih gelap
dari warna kulit untuk membuat degradasi di
pinggir-pinggir wajah.
Buat shading di tulang pipi dan hidung.
17
Gunakan blush on dengan tarikan dari tulang pipi
menuju kuping untuk membuat kesan tajam pada
wajah dan untuk mempertegas tulang pipi.
Tahap berikutnya membuat alis menggunakan
warna coklat.
Kenakan eye liner di atas mata dan juga di bawah
mata, untuk memberi kesan mata lebih besar.
Bauri kelopak mata dengan base eye shadow warna coklat tua. Lalu kelopak mata ditimpa
dengan eye shadow warna coklat keemasan,
untuk memberi efek membesarkan mata. Berikan
highlight warna keemasan di bawah alis mata.
Kemudian timpa lagi kelopak mata dengan eye shadow warna yang lebih gelap.
Pasang bulu mata palsu atas, agar mata kelihatan
lebih indah
Bentuk bibir menggunakan lip liner, aplikasikan
lip stick dengan warna natural pada bibir client
Untuk sentuhan terakhir aplikasikan finishing powder untuk memberi efek shimerr pada wajah
Sumber: Kusantati, 2008:150
18
2.3 Kulit
Kulit merupakan bagian tubuh yang paling utama yang perlu
diperhatikan dalam tata kecantikan kulit. Pemahaman tentang anatomi dan
fisiologi kulit akan membantu mempermudah perawatan kulit untuk
mendapatkan kulit wajah yang segar, lembab, halus, lentur dan bersih. Kulit
merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh
membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada
manusia rata-rata + 2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang
dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 16% dari
berat badan seseorang. (Kusantati 2008:57)
Kulit wajah merupakan bagian yang sangat berhubungan dengan berbagai
jenis kosmetik dan make up. Kulit wajah merupakan bagian yang nantinya akan di
berikan aplikasi make up. Untuk itu jenis kondisi kulit wajah juga akan berpengaruh
pada hasil make up. Pada masing-masing jenis kulit dibutuhkan penggunaan
kosmetik yang sesuai dengan kebutuhan kulit tersebut. Misalnya saja pada jenis kulit
berminyak, tidak disarankan menggunakan jenis kosmetik yang memiliki banyak
kandungan minyak.
2.3.1 Sruktur Kulit
Struktur kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu: kulit ari (epidermis), sebagai
lapisan yang paling luar, kulit jangat (dermis, korium atau kutis) dan jaringan
penyambung di bawah kulit (tela subkutanea, hipodermis atau subkutis). (Kustanti,
2008:59). Bagian lapisan kulit yang diaplikasikan kosmetik dekoratif adalah kulit ari
atau epidermis yang terletak dibagian paling luar.
1. Kulit Ari (epidermis)
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar yang paling menarik untuk
diperhatikan dalam perawatan kulit, karena kosmetik dipakai pada bagian
epidermis. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh,
yang paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan dan
telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada
kelopak mata, pipi, dahi dan perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit.
19
Epidermis melekat erat pada dermis karena secara fungsional epidermis
memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang
merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis. Pada
epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu: Lapisan tanduk (stratum corneum), Lapisan bening (stratum lucidum) disebut juga lapisan barrier, Lapisan berbutir (stratum granulosum), lapisan taju dan lapisan tunas atau
basal.
2. Kulit Jangat (dermis)
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat
keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjarkelenjar palit atau
kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot
penegak rambut (muskulus arektor pili). Sel-sel umbi rambut yang berada di
dasar kandung rambut, terus-menerus membelah dalam membentuk batang
rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung rambut,
menghasilkan minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara
kandung rambut. Kulit jangat sering disebut kulit sebenarnya dan 95 % kulit
jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata kulit jangat
diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak mata
serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki
3. Jaringan penyambung (jaringan ikat) bawah kulit (hipodermis)
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah
dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-
cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat.
Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga
benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan
sebagai cadangan makanan. Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak
bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling
tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam
jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya
berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur
serta makin kehilangan kontur.
2.3.2 Jenis-jenis Kulit
Menurut Kusantati (2008:69) pada umumnya jenis kulit manusia dapat
dikelompokkan menjadi:
a. Kulit Normal
Kulit normal cenderung mudah dirawat. Kelenjar minyak (sebaceous gland) pada kulit normal biasanya ‘tidak bandel’, karena minyak (sebum) yang dikeluarkan seimbang, tidak berlebihan ataupun kekurangan. Meski demikian, kulit normal tetap harus dirawat agar senantiasa bersih, kencang, lembut dan segar. Jika tidak segera dibersihkan, kotoran pada kulit normal dapat menjadi jerawat. Selain itu
20
kulit yang tidak terawat akan mudah mengalami penuaan dini seperti
keriput dan tampilannya pun tampak lelah. (Kusantati, 2008:69).
Jenis kulit ini merupakan jenis kulit yang mudah cocok dengan berbagai jenis
kosmetik. Pemilihan kosmetik untuk jenis kulit normal lebih mudah dibanding jenis
kulit lainnya. Ciri-ciri kulit normal adalah kulit lembut, lembab berembun, segar dan
bercahaya, halus dan mulus, tanpa jerawat, elastis, serta tidak terlihat minyak yang
berlebihan juga tidak terlihat kering. Meskipun jika dilihat sepintas tidak bermasalah,
kulit normal tetap harus dijaga dan dirawat dengan baik, karena jika tidak dirawat,
kekenyalan dan kelembaban kulit normal akan terganggu, terjadi penumpukan kulit
mati dan kotoran dapat menyebabkan timbulnya jerawat.
Kulit normal merupakan jenis kulit yang memiliki tingkat kelembapan baik.
Pada umumnya semua jenis foundation cocok digunakan untuk jenis kulit normal.
Menurut Ekel (1981:152) cream foundation berfungsi untuk melicinkan dan
mengawetkan tata rias pada jenis kulit normal dan kering. Sedangkan menurut Nizar
(2009:24) jika anda memiliki jenis kulit normal jatuhkan pilihan foundation pada
liquid foundation.
b. Kulit Berminyak
Kulit berminyak banyak dialami oleh wanita di daerah tropis. Karena
pengaruh hormonal, kulit berminyak biasa dijumpai pada remaja puteri
usia sekitar 20 tahunan, meski ada juga pada wanita usia 30-40 tahun
yang mengalaminya. Penyebab kulit berminyak adalah karena kelenjar
minyak (sebaceous gland) sangat produktif, hingga tidak mampu
mengontrol jumlah minyak (sebum) yang harus dikeluarkan. (Kusantati,
2008:69).
Kulit berminyak cenderung lebih basah dibandingkan dengan kulit normal,
jumlah minyak yang berlebih pada wajah menyebabkan pemilihan jenis kosmetik
pada kulit berminyak harus tepat. Jenis kosmetik yang digunakan pada kulit
berminyak memiliki tekstur yang padat dan mengandung sedikit pelembab.
21
Cake foundation adalah pressed powder yang digunakan dengan spons yang
dibasahi dengan air dan baik untuk jenis kulit berminyak (Ekel, 1981:153)
c. Kulit Kering
Kulit kering memiliki karakteristik yang cukup merepotkan bagi pemiliknya,
karena pada umumnya kulit kering menimbulkan efek yang tidak segar pada kulit,
dan kulitpun cenderung terlihat berkeriput. Kulit kering memiliki kadar minyak atau
sebum yang sangat rendah dan cenderung sensitif, sehingga terlihat parched karena
kulit tidak mampu mempertahankan kelembabannya.
Kulit wajah kering merupakan kulit wajah yang mempunyai ciri–ciri kelenjar
lemak bekerja kurang aktif, kulit kelihatan kusam, bersisik, halus, dan lebih cepat
keriput. (Maspiyah, 2008:3) dalam (Dhita, 2017:2)
Ciri dari kulit kering adalah kulit terasa kaku seperti tertarik setelah mencuci
muka dan akan mereda setelah dilapisi dengan krim pelembab. Kondisi kulit dapat
menjadi lebih buruk apabila terkena angin, perubahan cuaca dari dinginke panas atau
sebaliknya. Garis atau kerutan sekitar pipi, mata dan sekitar bibir dapat muncul
dengan mudah pada wajah yang berkulit kering.
Kulit kering memiliki kandungan minyak yang sangat sedikit, sehingga perlu
memilih jenis kosmetik yang mengandung pelembab. Foundation yang cocok
digunakan pada kulit kering adalah liquid foundation dan foundation cream.
2.4 Foundation
Foundation digolongkan ke dalam jenis kosmetik dekoratif. Kosmetik
dekoratif merupakan jenis kosmetik yang digunakan dengan tujuan untuk
mempercantik wajah. Menurut Kusantati, (2008:123)
22
Kekhasan kosmetik dekoratif adalah semata-mata untuk mengubah
penampilan sehingga tampak lebih cantik dan bebas dari noda-noda
atau kelainan kulit. Penggunaan kosmetik dekoratif lebih untuk alasan
psikologis dari pada kesehatan kulit yaitu dimaksudkan untuk menutupi
hal-hal yang dapat mengurangi kecantikannya, seperti garis-garis
penuaan (age-spot), noda bekas jerawat (acne scar), serta untuk
mengoreksi bagian-bagian wajah yang kurang baik.
Kosmetik dekoratif ialah kosmetik yang semata-mata untuk mengubah
penampilan sehingga tampak lebih cantik dan bebas dari noda-noda atau kelainan
kulit. (Wasitaatmadja, Syarif M. 1997:122) dalam (Rusetyaningsih, 2016:125)
Kosmetika rias wajah untuk dasar bedak atau alas bedak bertujuan memberi
warna dasar serta mendasari bedak, agar menempel lebih baik pada kulit muka dan
lebih bertahan lama, berdasarkan jenis wujudnya foundation ada yang padat, cair
atau pasta. Foundation adalah bahan kosmetik yang amat penting dipakai sebelum
urutan-urutan dari make up yang akan diteruskan. (Rostamailis, 2005:76) dalam
(Mawlidah 2014:78).
Menurut Kusantati (2008:123) pengertian dari alas bedak atau foundation
sebagai berikut:
Alas bedak (Foundation) dalam tata rias wajah menjadi dasar sebelum
dibubuhi bedak. Foundation dapat menahan bedak, hingga bedak
mudah menempel pada kulit wajah, alas bedak juga dapat memperhalus
permukaan kulit dengan menutupi noda, luka bekas jerawat, noda
kebiruan (couperese) di seputar pipi. Alas bedak dapat berfungsi untuk
menyamarkan warna kulit yang pucat dan bayangan gelap di seputar
mata. Dapat disimpulkan bahwa foundation memiliki peran penting
dalam make up
Foundation adalah bagian terpenting dalam ber-makeup. Foundation
merupakan dasar yang menentukan apakah make up seseorang akan lebih baik atau
lebih buruk. Kesalahan dalam memilih foundation bisa membuat penampilan tidak
natural. Sebaliknya pemilihan dan pemakaian foundation yang tepat akan membuat
23
make up tampak lebih alami dan wajah tampak lebih berdimensi. (Kusumawardhani,
2009:10)
Foundation atau yang lebih dikenal secara umum sebagai alas bedak
memiliki fungsi untuk lebih merekatkan bedak pada wajah selain itu fungsi lain dari
foundation adalah menutup kekurangan kecil yang terdapat pada wajah, misalnya
flek atau bintik hitam. Seperti yang dipaparkan oleh Novitasari, (2016:49)
Foundation adalah kosmetik yang menjadi dasar dari sebuah tata rias mempunyai
banyak fungsi dan terdiri dari beberapa warna, bentuk. Selain itu foundation
memegang peran penting untuk mengubah tampilan wajah seseorang, menyamarkan
kekurangan dan memberikan koreksi pada bentuk wajah. Dengan penggunaan
foundation tekstur wajah akan terlihat lebih halus dan rata, pemilihan warna yang
tepat pada penggunaan foundation juga akan mempengaruhi kesempurnaan hasil
make up.
Seseorang biasanya memilih warna foundation yang akan digunakan dengan
cara mengaplikasikan foundation tersebut pada daerah punggung tangan. Menurut
Nizar, (2009:25) Tempat yang paling tepat adalah bagian diantara rahang dan dan
leher. Bahkan, sebaiknya coba tiga warna sekaligus sebagai perbandingan. Warna
yang paling melebur dengan warna kulit adalah warna foundation yang paling tepat.
Foundation merupakan kosmetika yang digunakan sebagai dasar make up
yang berfungsi untuk menutupi kekurangan pada wajah. Foundation merupakan
kosmetik yang berpengaruh untuk memperoleh hasil make up yang sempurna. Untuk
itu perlu adanya pemilihan jenis foundation yang tepat dalam ber-make up.
24
2.4.1 Jenis-jenis Foundation
Menurut Ekel (1981:152) dalam bukunya yang berjudul “Kecantikan dan
Kesehatan Masa Kini” menyebutkan bahwa ada 5 jenis foundation, yaitu:
a. Cream Foundation
Untuk melicinkan dan mengawetkan tata rias pada jenis kulit normal dan
kulit kering.
b. Lotion (Liquid) Foundation
Adalah alas bedak berbentuk cair, dimana sebelum dipergunkan harus
dikocok dahulu dengan baik, baru dipulaskan rata pada kulit muka. Cocok
untuk semua jenis kulit.
c. Cake Foundation Adalah pressed powder yang digunakan dengan spons yang dibasahi dengan
air dan baik untuk jenis kulit yang berminyak.
d. Stick Foundation Adalah bedak dasar dalam bentuk stick (batangan) seperti lipstick. Terutama
dipakai untuk membuat bayangan muka, untuk menyamamarkan bentuk
muka atau untuk menutupi cacat-cacat (kelainan-kelainan) di muka.
e. Blemish Masking Cream
Krim untuk menutupi kulit bernoda. Krim ini sejenis dengan cream foundation.
Menurut Kusantanti (2008:123) foundation wajah dibagi menjadi lima jenis
yaitu:
a. Water based foundation (liquid). “Alas bedak jenis ini cocok untuk wanita muda dan dewasa yang berkulit
normal. Menggunakan foundation ini, kulit menjadi lembab dan akan
menghasilkan riasan yang halus. Bahan dasar foundation ini adalah air,
sehingga penggunaannya akan lebih mudah menyerap ke dalam kulit dan
lebih ringan dari minyak. Hasil akhir dari penggunaan foundation ini, riasan
akan tampak lebih natural. Gunakan spons untuk mengaplikasikan liquid foundation, kemudian kenakan dengan cara ditekan untuk menutupi pori-pori
dan rongga kulit wajah.”
b. Oil based foundation.
“Alas bedak jenis ini cocok untuk wanita dewasa yang memiliki kulit kering,
karena foundation ini mengandung minyak dan pelembab. Alas bedak ini
dapat menutup kerutan sehingga riasan lebih bagus dan rata. Apabila
menggunakan Oil based foundation, sebaiknya tidak menggunakan bedak
lagi, karena jenis foundation ini cenderung lebih berat. Sehingga Jika ingin
25
menggunakan bedak, sebaiknya aplikasikan secara tipis. Oil based foundation dikemas dalam bentuk compact atau stick.”
c. Oil free moisturizer Foundation Kosmetika ini cocok untuk kulit berminyak dan jenis alas bedak ini
mampu menyerap kelebihan minyak pada kulit, sehingga wajah tidak tampak
mengkilap. d. Concealer
Jenis foundation ini digunakan untuk menutupi bagian-bagian kulit
yang memerlukan penutupan khusus seperti noda, bercak-bercak, bekas
jerawat atau luka sehingga kulit wajah akan tampak bersih dan rata. Selain itu
juga dapat menutupi lingkaran hitam di seputar mata.
e. Foundation krim pemutih. Jenis alas bedak ini biasanya digunakan di bawah mata untuk
memberikan efek cerah di daerah tersebut dan mampu menyamarkan kantung
mata.
Sedangkan menurut Nizar (2009:24) ada empat jenis foundation yang paling
popular, yaitu:
a. Tined Mouisturizer
Sesuai namanya ini adalah pelembab yang diberi warna, yang
membuatnya masuk dalam kategori foundation; menjadikannya
foundation yang paling ringan plus menghasilkan efek akhir yang sangat
tipis.
b. Liquid Foundation Foundation ini merupakan jenis yang paling popular, tersedia dari yang
ringan, sedang, sampai tebal.
c. Cream Foundation
Berkat teksturnya yang padat dan tebal, foundation ini ampuh membuat
wajah terlihat lembut dan mulus.
d. Powder Foundation
Hasil dari foundation yang juga dikenal dengan sebutan dual-finish powder atau two-way cake ini tidak mengkilap, cocok untuk anda yang
berkulit berminyak.
Menurut Turyani (30:2014) Alas bedak ada tiga macam yaitu cair, krim dan
padat.
a. Jenis alas bedak cair merupakan jenis alas bedak yang ringan. Tidak
terlalu melekat pada kulit dan tidak menutup pori – pori.
b. Jenis alas bedak krim bersifat lebih melekat dan bersifat lebih menutup
pori – pori sehingga lebih tahan lama dari alas bedak cair.
c. Jenis alas bedak padat digunakan untuk menutup bagian kulit yang
memerlukan penutupan khusus seperti bercak dan bekas jerawat.
Foundation memiliki jenis yang sangat beragam. Jenis foundation semakin
berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan zaman. Jenis
26
foundation yang akan diambil dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Turyani
(30:2014) yaitu alas bedak cair atau liquid foundation, alas bedak krim atau cream
foundation dan alas bedak padat atau cake foundation.
2.4.2 Karakteristik Foundation
Karakteristik adalah sesuatu yang menjadi ciri khas atau yang membedakan
suatu obyek dengan obyek lainnya. Jenis foundation yang beragam menjadikan
masing-masing foundation tersebut memiliki ciri khas tersendiri. Karakteristik utama
yang membedakan dari foundation yang dipilih dalam penelitian ini adalah tekstur
dari foundation tersebut. Tiga jenis foundation memiliki tekstur cair, cream, dan
padat.
1. Liquid Foundation
Liquid foundation merupakan jenis foundation yang berbentuk cair dan
kental. Jenis foundation ini mudah diratakan dan mudah meresap pada kulit wajah.
Liquid foundation merupakan foundation yang paling ringan diantara 3 jenid
foundation yang digunakan dalam pnelitian ini. Menurut Kusantati, (123:2008)
Bahan dasar foundation ini adalah air, sehingga penggunaannya akan lebih mudah
menyerap ke dalam kulit dan lebih ringan dari minyak. Hasil akhir dari penggunaan
foundation ini, riasan akan tampak lebih natural.
Penggunaan liquid foundation lebih efektif menggunakan kuas khusus
foundation atau yang popular saat ini adalah beauty blender. Penggunaan foundation
dengan spons dinlai kurang efektif, Karena jenis foundation ini akan meresap pada
spons yang digunakan.
2. Cream Foundation
27
Cream foundation memiliki tekstur yang padat, tebal namun tidak kering atau
biasa disebut cream. Foundation ini memiliki tekstur lembut yang dapat mengcover
kekurangan-kekurangan pada kulit wajah. Penggunaan liquid foundation
menghasilkan riasan yang natural dan agak tebal. Manurut Turyani, (30:2014) bedak
krim bersifat lebih melekat dan bersifat lebih menutup pori – pori sehingga lebih
tahan lama dari alas bedak cair.
Pengaplikasian cream foundation dapat menggunakan spons kering atau
spons yang dibasai dengan sedikit air. Penggunaan spons pada cream foundation
harus ditepuk da nagak ditekan agar foundation dapat menempel dan menutup pori
wajah.
3. Cake Fondation
Cake foundation memiliki tekstur padat, kering dengan sedikit kandungan
minyak. Memiliki partikel yang halus dan padat, sehingga dapat menutup sempurna
kekurangan pada wajah. Foundation ini merupakan jenis yang paling berat diantara
tiga jenis foundation yang digunakan dalam penelitian. Menurut Ekel (1981:152)
cake foundation adalah pressed powder yang digunakan dengan spons yang dibasahi
dengan air.
Pengaplikasian cake foundation menggunakan spons basah, tekstur
foundation yang padat memerlukan bantuan spons basah saat pengaplikasian pada
kulit wajah.
2.4.3 Pemilihan Foundation
Pemilihan foundation yang tepat dapat menghasilkan riasan yang tahan lama
dan natural. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan foundation
28
yang akan digunakan. Foundation dipilih bedasarkan warna, dan jenis foundation,
untuk kemudian disesuaikan dengan warna kulit dan jenis kulit pemakai. Menurut
Ekel (1981:152) ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk memperoleh
foundation yang sesuai, yaitu:
a. Sama dengan warna kulit.
b. Boleh 1 tingkat diatas warna kulit bila anda menginginkan warna kulit
yang lebih terang dari pada warna asli kulit anda.
c. Satu tingkat dibawah warna asli kulit, bila anda menghendaki warna kulit
yang lebih gelap.
d. Untuk membentuk bayangan dalam menyamarkan bentuk muka
diperlukan bedak dasar yang lebih gelap daripada warna asli kulit anda.
e. Warna kulit yang hitam atau cokelat (sawo matang), pantang memakai
warna bedak dasar merah jambu, sebab hasil tat arias muka akan tampak
membiru. Karena warna ini ada pada beberapa tingkat diatas warna asli
kulit anda.
Penentuan warna foundation juga dapat dilakukan dengan menggunakan
spons, pulaskan beberapa warna foundation yang berbeda pada tulang pipi bagian
bawah. Pulaskan foundation dengan warna satu tingkat diatas dan satu tingkat
dibawah warna yang mendekati warna kulit. Perhatikan warna foundation, lalupilih
warna yang memantulkan cahaya paling natural pada kulit wajah. (Kusumawardhani,
2009:12), sedangkan dari segi jenis foundation ada beberapa pendapat dari para ahli.
Misalnya saja Kusumawardani, (2008:12) dalam bukunya memaparkan bahwa jika
kulit berminyak, pilih foundation bebas minyak berbentuk cair, sedangkan Nizar,
(2009:24) menjelaskan bahwa jika anda memiliki jenis kulit normal, kering, dan
kombinasi jatuhkan pilihan pada liquid foundation.
Foundation yang akan dipilih dalam make up adalah foundation yang
membuat riasan tahan lama, tidak pecah, tidak kering, tidak berubah warna saat
dipakai, dan terasa nyaman saat digunakan. Sedangkan pada kulit berminyak
29
foundation tidak menampakkan hasil yang berkilap dan basah, serta hasil bedak tidak
mudah pudar.
2.4 Kerangka Pikir
Foundation merupakan kosmetik yang wajib digunakan dalam rias wajah
pesta. Adapun jenisnya terdiri dari liquid, cream, dan cake foundation yang jika
digunakan secara benar teknik dan cara pengaplikasian sesuai dengan jenis kulit
akan menghasilkan riasan yang halus, rata, dan tahan lama.
Sementara pengetahuan masyarakat mengenai jenis, cara pengaplikasian, dan
teknik penggunaan foundation yang sesuai jenis kulit masih sangat minimal, padahal
tiga hal tersebut sangat berpengaruh pada hasil akhir riasan. Jenisnya yang makin
beragam dimungkinkan dapat berpengaruh terhadap hasil make up pesta. Adapun
jenis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah liquid, craeamy dan cake
foundation, untuk selanjutnya dilakukan eksperimen pada model dengan jenis kulit
normal, berminyak, dan kering yang akan diberi perlakuan sama, yaitu model akan
dirias menggunakan tiga jenis foundation tersebut.
Hasil pengaplikasian dari tiga jenis foundation yang diterapkan pada jenis
kulit normal, berminyak, dan kering kemudian akan diteliti apakah ada pengaruh
terhadap hasil make up pesta.
30
Bagan Kerangka Pikir:
Teknik, jenis kulit, dan cara
pengaplikasian foundation adalah
Pengetahuan mengenai pemilihan
jenis foundation yang sesuai jenis
k li d k ih
Jenis foundation yang beragam
dimungkinkan dapat berpengaruh
Liquid Foundation Cake Foundation Cream Foundation
Normal Berminyak
Kering
Normal
Berminyak
Kering
Normal
Berminyak
Kering
HASIL
PENILAIAN
31
2.5 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban yang sifatnya sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi
Arikunto, 2013:110). Berdasarkan teori yang telah diuraikan diatas, maka diajukan
hipotesis sebagai berikut:
2.5.1 Hipotesis Kerja (Ha)
Ada pengaruh pemilihan jenis foundation yaitu liquid foundation, cream
foundation dan cake foundation terhadap hasil make up pesta pada jenis kulit normal,
berminyak, dan kering.
2.5.2 Hipotesis Nol (Ho)
Tidak ada pengaruh pemilihan jenis foundation yaitu liquid foundation,
cream foundation dan cake foundation terhadap hasil make up pesta pada jenis kulit
normal, berminyak, dan kering.
68
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan
sebagai berikut:
5.1.1 Ada pengaruh pemilihan jenis foundation yaitu liquid foundation, creamy
foundation, dan cake foundation terhadap hasil make up pesta pada kulit normal,
berminyak, dan kering. Jenis foundation yang sesuai untuk kulit normal adalah
creamy dan cake foundation, kulit berminyak adalah cake foundation dan kulit
kering adalah creamy foundation hasil penelitian dilihat bedasarkan indikator
kehalusan, kerataan dan daya tahan make up selama 2 jam.
5.1.2 Uji kesukaan model menunjukan bahwa jenis liquid foundation disukai
menurut indikator kenyamanan penggunaan, jenis cake foundation disukai
bedasarkan indikator dayatahan make up sedangkan creamy foundation disukai
bedasarkan kehalusan hasil make up. Uji kesukaan pada beauticiant menunjukan
bahwa jenis liquid foundation kurang disukai dari indikator kemudahan
pengaplikasian, sedangakan untuk indikator foundation mudah diratakan dan
foundation membuat bedak menempel pada wajah ketiga jenis foundation disukai
oleh beauticiant.
69
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat peneliti berikan terkait dengan hasil penelitian dan
pembahasan adalah sebagai berikut:
5.2.1 Perlu diadakan penelitian lanjutan mengenai pengaruh penggunaan jenis
foundation terhadap hasil make up pesta pada kulit yang memiliki kelainan, misalnya
pada kulit berjerawat dan kulit yang memiliki flek hitam.
5.2.2 Hasil foundation yang halus, rata, dan tahan dapat diperoleh apabila wajah
berada dalam kondisi lembab, untuk itu pada kulit kering harus menggunakan
pelembab sebelum bermakeup.
5.2.3 Aplikasi foundation yang paling tepat adalah liquid foundation menggunakan
kuas, creamy menggunakan spons, dan cake menggunakan spons basah.
70
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Percetakan
Angkasa.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta.
, . 2011. Prosedur Penelitian Pendidikan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Agustin W, Vicky. 2014. Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Tata Rias
Pengantin Wanita Yogya Putri Modifikasi Melalui Pelatihan di Club Persatuan Waria Kota Surabaya (PERWAKOS). e-journal 3(1):1-7. UNESA.
Surabaya. http://www.ejournal.unesa.ac.id. 11 November 2016 (08.36)
Ekel, Anita E.F. 1981. Petunjuk Lengkap dan Praktis Ilmu Kesehatan dan
Kecantikan Masa Kini untuk Wanita dan Pria. Manado: Karya Utama.
Departemen Pendidikan Nasional. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat.PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Dhita, Katrin Clara. 2017. Pelatihan Keterampilan Perawatan Kulit Wajah Kering
Bagi Remaja Putri Karang Taruna Desa Banjar Kemuning Kecamatan Sedati
Sidoarjo. e-journal 5(1): 1-8. UNESA. Surabaya. http://ejournal.unesa.ac.id 11 November 2016 (09.06)
Herlambang, Diah Ayu Puspita Sari. 2016. Peningkatan Keterampilan Tata Rias Tari
Gandrung Melalui Pelatihan di SMAN 2 Tanggul Kabupaten Jember. e-journal 5(3): 1-8. UNESA. Surabaya. 11 November 2016 (09.54)
Kartika,Bambang. 1998. Pedoman Uji Indrawi Bahan Pangan Pau Pangan dan
Gizi.Yogyakarta: PAU Pangan dan Gizi UGM.
Kusantati, Herni,dkk. 2008. Tata Kecantikan Kulit Jilid 1. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Kejuruan
, . 2008. Tata Kecantikan Kulit Jilid 3. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Kejuruan
Kusumawardani, Reni. 2008. Miracle Make-up by Wawa Sugimurti. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Mawlidah, Evi. 2014. Pengaruh Penggunaan Warna Foundation Terhadap Hasil Tata
Rias Wajah Cikatri Pada Bekas Jerawat. e-journal 3(3): 78-86. UNESA
Surabaya. http:// www.e-journal.unesa.ac.id. 11 November 2016 (08:33)
Narwastu, Sarah. 2014. Perbandingan Hasil Jadi Efek Luka Bakar pada Tata Rias
Karakter dengan Menggunakan Kosmetk Lem Bulu Mata dan Gelatin. e-
71
jurnal. 3(3): 29-37. UNESA. Surabaya. http://www.ejournal.unesa.ac.id 11
November 2016. (08.44)
69
Nizar, Ivy Aralia. 2009.Tip & Trik 01 Kamus Pintar Dasar Make Up. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Novitasari, Ratna. 2016. Pengaruh Penggunaan Jenis Foundation Dengan Efek
Lighting Pada Hasil Tata Rias Karakter Prabu Kresna Dalam Cerita
Bharatayuda. e-journal 5(1):48-54. UNESA. Surabaya.
http://www.ejournal.unesa.ac.id 10 November 2016 (20:55)
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
ALFABETA.
. 20015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
ALFABETA
Rusyetaningsih, Risya. 2016. Perbandingan Kualitas Hasil Jadi Kosmetik Body
Painting dan Kosmetik Dekoratif pada Tokoh Butho Prahasto dalam
Sendratari Ramayana di Prambanan. e-journal 5(3):124-131. UNESA.
Surabaya. http://www.ejournal.unesa.ac.id. 11 November 2016 (08.33).
Sicilia, Irma. 2014. Tata Rias Pengantin Muslim Terinspirasi Potensi Alam Pacitan.
e-journal 3(2): 9-15. UNESA. Surabaya. http://www.ejournal.unesa.ac.id 10
November 2016 (20:34)
Suci, Ega Rizki Wulan. 2014. Pengaruh Sudut Lighting dan Aplikasi Shading Terhadap Hasil Beauty Potrait Pothography. e-journal 3(3): 87-92. UNESA.
Surabaya. http://www.ejournal.unesa.ac.id 10 November 2016 (20:21)
Turyani, Sri Marwati Eka. 2014. Dasar Kecantikan Kulit. Bojongsari: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Zani, Hany Hajar. 2014. Pengaruh Penggunaan Jumlah Buli Mata Twrhadap Hasil
Riasan Mata Sipit untuk Riasa Wajah Panggung. e-journal 3(3): 53-61.
UNESA. Surabaya. http://www.ejournal.unesa.ac.id. 11 November 2016
(11.08)