PENGARUH PEMBERIAN DANA BANTUANOPERASIONAL KESEHATAN (BOK) TERHADAP KINERJA
PUSKESMAS BONTONOMPO IIKABUPATEN GOWA
S K R I P S I
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk menyelesaikan Program Strata Satu dan meraih gelar
Sarjana Ekonomi
Diajukan Oleh :
SYARIFA UMMI HANI
Nomor Pokok Mahasiswa : 2009 110 00062
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PATRIA ARTHAM A K A S S A R
2 0 1 2
PENGARUH PEMBERIAN DANA BANTUANOPERASIONAL KESEHATAN (BOK) TERHADAP KINERJA
PUSKESMAS BONTONOMPO IIKABUPATEN GOWA
S K R I P S I
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk menyelesaikan Program Strata Satu dan meraih gelar
Sarjana Ekonomi
Diajukan Oleh :
SYARIFA UMMI HANI
Nomor Pokok Mahasiswa : 2009 110 00062
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PATRIA ARTHAM A K A S S A R
2 0 1 2
PENGARUH PEMBERIAN DANA BANTUANOPERASIONAL KESEHATAN (BOK) TERHADAP KINERJA
PUSKESMAS BONTONOMPO IIKABUPATEN GOWA
S K R I P S I
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk menyelesaikan Program Strata Satu dan meraih gelar
Sarjana Ekonomi
Diajukan Oleh :
SYARIFA UMMI HANI
Nomor Pokok Mahasiswa : 2009 110 00062
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PATRIA ARTHAM A K A S S A R
2 0 1 2
ii
S K R I P S I
PENGARUH PEMBERIAN DANA BANTUAN OPERASIONALKESEHATAN (BOK) TERHADAP KINERJA
PUSKESMAS BONTONOMPO IIKABUPATEN GOWA
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
SYARIFA UMMI HANINomor Pokok Mahasiswa : 200912000003
NIRM : 90131020410035
TELAH DISETUJUIPADA TANGGAL, ……………………………
Oleh
Pembimbing I, Pembimbing II,
Ita Hartati, Ak. MBA. Murbayani, ST. M.M., M.T.
MengetahuiDekan Fakultas Ekonomi
Nurdin, S.Pd.,M.M.
iii
S K R I P S I
PENGARUH PEMBERIAN DANA BANTUAN OPERASIONALKESEHATAN (BOK) TERHADAP KINERJA
PUSKESMAS BONTONOMPO IIKABUPATEN GOWA
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
SYARIFA UMMI HANINomor Pokok Mahasiswa : 200912000003
NIRM : 90131020410035
Telah dipertahankan di depan Panitia PengujiPada hari Rabu, tanggal 3 Oktober 2012
dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
Susunan Dewan Penguji,
I r i a n t i , S . P d . , M . M .(Ketua Penguji)
M u r b a y a n i , S . T . , M . M .(Anggota)
R i d w a n , S . E . , M . M .(Anggota)
UNIVERSITAS PATRIA ARTHAM A K A S S A R
2012
iv
ABSTRAK
Syarifa Ummihani, Pengaruh Pembelrian Dana bantuan OperasionalKesehatan (BOK) Terhadap Kinerja Puskesmas Bontonompo II Kab. Gowa.(dibimbing oleh Ibu Ita Hartati dan Ibu Murbayani).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yangbertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerjatertentu. Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya menggunakanbeberapa sumber dana yang antara lain dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ini ditujukan membiayai kegiatan-kegiatan puskesmas yang bersifat promotif dan preventif yang pada akhirnyadiharapkan dapat meningkatkan kinerja puskesmas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian danaBantuan Operasional Kesehatan (BOK) terhadap peningkatan kinerja PuskesmasBontonompo II. Kab. Gowa. Dalam penelitian ini digunakan metode analisisdeskriptif komparatif kualitatif. Data penelitian yang digunakan diperoleh dengantekhnik pengumpulan data yaitu observasi, kuisioner, wawancara dan dokumentasi.Data yang diperoleh adalah data kinerja Puskesmas Bontonompo II sebelum adanyadana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) tahun 2009 dan sesudah adanya danaBantuan Operasional Kesehatan (BOK) tahun 2010 yang kemudian diolahmenggunakan software SPSS Statistics 17.0 yang menghasilkan kesimpulan bahwapemberian dana bantuan operasional kesehatan (BOK) kepada PuskesmasBontonompo II pada tahun 2010 terbukti dapat meningkatkan kinerja PuskesmasBontonompo II.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah, SWT., karena atas
berkat dan rahmatNya sehingga penulis memperoleh kekuatan dalam menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi salah satu syarat dalam
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Patria Artha.
Dalam penulisan skripsi ini penulis mengakui masih terdapat kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Keadaan ini semata-mata karena keterbatasan kemampuan
yang ada pada diri penulis, oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun. Dalam menyusun skripsi ini penulis mengalami banyak
hambatan yang menimbulkan kesulitan, namun berkat bantuan, bimbingan, petunjuk,
dan dari berbagai pihak, akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
tulus dan tak terhingga kepada:
1. Bapak Nurdin, S.Pd,. M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Patria Artha.
2. Ibu Ita Hartati AK. M.B.A. selaku pembimbing I, yang senantiasa sabar dan
ikhlas dalam membimbing dan meluangkan waktunya dalam penyelesaian
skripsi ini.
vi
3. Ibu Murbayani, S.T., M.M., M.T., selaku pembimbing II, yang senantiasa sabar
dan ikhlas dalam membimbing dan meluangkan waktunya dalam
penyelesaian skripsi ini
4. Ibu Fina Diana S.E., Ak. Msi. Selaku ketua Prodi Akuntansi Universitas
Patria Artha
5. Bapak Abd. Latif, SKM., selaku Kepala Puskesmas Bontonompo II di
Bontonompo.
6. Seluruh staf Puskesmas Bontonompo II dan Dinas Kesehatan Kab. Gowa.
7. Suamiku Zulkifli,S.Si., anakku Wina Afiqah Zulkifli dan keluargaku tercinta
yang telah mendukung penulis baik secara moril maupun materil, yang
senantiasa memberikan doa, nasehat, dan semangat dalam penyelesaian
skripsi ini.
8. Teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaian skripsi ini, Sabir,
Winda dan teman-teman yang lain tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
penulis mengucapkan terima kasih.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf atas segala
kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat memberi
manfaat bagi pembaca.
Makassar ……..2012
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……...…….………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN ……...…….…………………………..………….ii
HALAMAN PENETAPAN PENGUJI ….……………………………...……… iii
ABSTRAK ………………………………………….…………...……………… iv
KATA PENGANTAR ………………………………………………………...….v
DAFTAR ISI ……………………………;………………………….…….…… vii
DAFTAR TABEL………………………;…………………………..…………. ix
DAFTAR LAMPIRAN …………………………..……………………………... x
BAB I : PENDAHULUAN …………..……………………….…..…………… 1
A. Latar Belakang ……………………..…………….…………..…………. 1
B. Rumusan Masalah …………………….………………………...……… 5
C. Tujuan Penelitian ……………………………..………………...………. 6
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………...…… 6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ……………………..………..……..………. 7
A. Pengertian …………………………………………………..….………. 7
1. Kinerja ................................................................................................. 7
2. Pengukuran/Penilaian kinerja ............................................................ 10
3. Mamfaat Penilaian Kinerja ................................................................ 10
4. Metode Penilaian Kinerja .................................................................. 12
5. Puskesmas ........................................................................................ 15
viii
6. Penilaian Kinerja Puskesmas ............................................................ 13
7. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ........................................... 17
8. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan ................... 20
9. Millennium Development Goals (MDGs) ........................................ 22
B. Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas ………….……...………….. 22
C. Kerangka Pikir ………………………………….……………...…...…. 24
D. Hipotesis .........………………………………….…………………..…. 26
BAB III : METODE PENELITIAN ………………………………......……… 27
A. Tempat dan Waktu Penelitian ………………….………...…………….. 27
B. Jenis dan Sumber Data …………………………...……...………....…. 27
C. Metode Pengumpulan Data ………………………….…..………….… 28
D. Populasi dan Sampel ……………………………………..…..……….. 28
E. Metode Analisa ……………………………………....……..………… 29
F. Definisi Operasional …………………..…………………………...…. 32
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………....…...… 35
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.………….……………...…….;….. 35
1. Sejarah Singkat Puskesmas Bontonompo II……….……...…...…… 35
2. Visi dan Misi Puskesmas Bontonompo II………………………..… 35
3. Struktur Organisasi Puskemas Bontonompo II……………......…… 35
4. Kondisi Geografis Wilayah Kerja …………………..………...….... 36
5. Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Bontonompo II ….. 36
6. Kondisi Ketenagaan Pada Puskesmas Bontonompo II ......….......… 37
7. Kondisi Fasilitas Kesehatan Pada Puskesmas Bontonompo II ......... 38
ix
8. Kondisi Fasilitas Pendidikan Pada Puskesmas Bontonompo II ..…. 38
9. Kondisi Kesehatan Lingkungan Pada Puskesmas Bontonompo II ... 39
B. Hasil Penelitian………….........…………………...………..….………. 40
C. Pembahasan Data Hasil Penelitian Dengan Software SPSS Statistics 17.00
................................................................................................................... 64
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN……….……………………....……… 67
A. Kesimpulan ………………………….…..……….…………………….. 67
B. Saran………………..…………………..…………...………….………. 68
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………..… 71
ix
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 : Jumlah Penduduk Di Wilayah Kerja Puskesmas Bontonompo II
............................................................................................................. 36
Tabel IV. 2 : Jumlah Tenaga Di Puskesmas Bontonompo .…………..…………. 37
Tabel IV. 3 : Jumlah Tenaga Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan Puskesmas
Bontonompo II …….................................................................…..... 38
Tabel IV. 4 : Jumlah Fasilitas Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Bontonompo II.……………………………………..……………..... 39
Tabel IV. 5 : Cakupan Kegiatan Pelayanan Puskesmas Bontonompo II tahun 2009
..........................……………………………………..……………..... 40
Tabel IV. 6 : Cakupan Kegiatan Pelayanan Puskesmas Bontonompo II tahun 2010
..........................……………………………………..……………..... 47
Table IV. 7 : Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas Bontonompo II Tahun
2009 .................……………………………………..……………..... 53
Table IV. 8 : Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas Bontonompo II Tahun
2010 .................……………………………………..……………..... 56
Table IV. 9 : Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas Bontonompo II Tahun 2009
................……………………………………...........……………..... 59
Table IV. 10 : Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas Bontonompo II Tahun 2010
................……………………………………...........……………..... 60
x
Table IV. 11 : Alokasi Bantuan Operasional Kesehatan (B.O.K.) Tahun 2010 ..... 60
Tabel IV. 12 : Pelayanan Kesehatan ……………...………………..….........…....... 61
Tabel IV. 13 : Manajemen Puskesmas .……………….……………..…..……....... 62
Tabel IV. 14 : Mutu Pelayanan Puskesmas ……...…………..……..……...…........ 62
Tabel IV. 15 : Indikator Penilaian Kinerja Puskesmas ...…..…….....…..……........ 63
Tabel IV.16 : Data Hasil Penelitian .......................................................................... 64
Tabel IV.17 : Paired Samples Statistics .................................................................... 65
Tabel IV.18 : Paired Samples Correlations .............................................................. 65
Tabel IV.19 : Paired Samples Test ........................................................................... 66
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Struktur Organisasi Puskesmas Bontonompo II …………………... 72
Lampiran 2 : Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bontonompo …………………..…. 73
Lampiran 3 : Foto dan Peta Lokasi Puskesmas Bontonompo II ………………..... 74
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk
keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan
kesehatan secara menyeluruh agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya.
Dalam rangka meningkatkan akses pelayanan kesehatan pada
masyarakat maka terus dilakukan peningkatan dan pemerataan puskesmas
dan jaringannya di semua wilayah termasuk pula di daerah tertinggal,
perbatasan dan kepulauan (DTPK). Demikian pula dengan upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM), khususnya poskesdes dan posyandu.
Walau demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini juga masih
ditemukan berbagai masalah yang dihadapi oleh puskesmas dan jaringannya
dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat. Beberapa masalah
tersebut salah satu masalah yang cukup mengemuka adalah pembiayaan
untuk pelayanan kesehatan dipuskesmas, khususnya biaya operasional
pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah. Saat ini biaya operasional
pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah sangat beragam. Beberapa
pemerintah daerah mampu mencukupi kebutuhan biaya operasional kesehatan
Puskesmas di daerahnya. Di saat yang sama, tidak sedikit pula pemerintah
2
daerah yang masih sangat terbatas dalam hal alokasi untuk biaya operasional
Puskesmas didaerahnya.
Berbagai upaya telah dan akan ditingkatkan baik oleh pemerintah
daerah maupun pemerintah pusat agar peran dan fungsi puskesmas sebagai
fasilitas pelayanan kesehatan primer akan semakin meningkat. Beberapa
upaya yang telah dilakukan , salah satu diantaranya saat ini dukungan
pemerintah pusat akan bertambah lagi dengan diluncurkannya Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK).
BOK sebagai dukungan pembiayaan dipuskesmas, ditujukan untuk
membantu membiayai berbagai upaya kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif di samping kegiatan lainnya seperti Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas) dan Jaminan Persalinan (Jampersal). Penyaluran dana Bantuan
Opersional Kesehatan (BOK) merupakan salah satu bentuk tanggungjawab
pemerintah dalam pembangunan kesehatan bagi seluruh masyarakat
khususnya dalam upaya meningkatkan pencapaian target yang diamanatkan
dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan, sebagai tolak
ukur urusan kewenangan wajib bidang kesehatan yang telah dilimpahkan oleh
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Puskesmas sebagai salah satu
pelaksana pelayanan bidang kesehatan juga mengemban amanat untuk
mencapai target tersebut sehingga masyarakat akan mendapat pelayanan
kesehatan yang semakin merata, berkualitas, dan berkeadilan.
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan salah satu
program unggulan Kementerian Kesehatan. BOK merupakan upaya
3
pemerintah untuk membantu daerah dalam mencapai target nasional bidang
kesehatan yang menjadi kewenangan wajib daerah. Kita menyadari bahwa
tidak semua kabupaten/kota mempunyai kecukupan anggaran atau kepedulian
untuk membiayai pembangunan kesehatan, khususnya di Puskesmas. Padahal
peran Puskesmas sangat penting, karena menjadi ujung tombak dalam upaya
kesehatan di masyarakat, terutama upaya promotif dan preventif.
Terdapat empat fungsi Puskesmas yang perlu terus ditingkatkan, yaitu
sebagai:
1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2) Pusat pemberdayaan masyarakat
3) Pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer
4) Pusat pelayanan kesehatan perorangan primer.
Saat ini terjadi kecenderungan Puskesmas kurang melakukan upaya
promotif dan preventif secara aktif ke masyarakat. Padahal banyak masalah
kesehatan yang dapat dicegah bila fungsi Puskesmas berjalan sebagaimana
yang diharapkan.
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) secara khusus dimaksudkan
untuk meningkatkan kinerja Puskesmas dan jejaringnya, serta Poskesdes dan
Posyandu. BOK mendorong agar Puskesmas mampu mengidentifikasi
permasalahan kesehatan di wilayah kerjanya melalui lokakarya mini,
selanjutnya disusun rencana kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut.
Peningkatan kinerja Puskesmas, Poskesdes dan Posyandu tentu akan
berdampak positif bagi masyarakat yang dilayani.
4
Komitmen pemerintah untuk membantu daerah terus meningkat. Pada
tahun 2010 dana BOK dialokasikan sebesar Rp. 216 Miliar. Tahun 2011
ditingkatkan menjadi Rp. 932 Miliar, dan tahun 2012 menjadi sebesar Rp.
1,065 Triliun. Namun demikian, BOK tetap bersifat suplemen, sehingga
komitmen pemerintah daerah sangat diharapkan untuk mengalokasikan
anggaran kesehatan secara memadai, terutama untuk upaya promotif dan
preventif.
Meningkatnya dana BOK harus dibarengi pengelolaan yang
transparan dan akuntabel. BOK harus dapat dimanfaatkan secara optimal,
karena BOK dapat dipergunakan untuk seluruh program kesehatan yang
bersifat promotif-preventif. Sangat diharapkan peran Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk mengkoordinasikan, membina dan mengawasi, agar
dana BOK digunakan secara efektif, efisien dan akuntabel, serta mampu
menjadi katalisator dalam mendorong pemanfaatan dana BOK yang
maksimal. Selain itu, sebagai perpanjangan tangan Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan Provinsi diharapkan melakukan pembinaan dan evaluasi
terhadap pelaksanaan BOK di kabupaten/kota.
Sejak diluncurkan Dana Bantuan Operasional (BOK) pertama kali
pada tahun 2010, telah banyak dilakukan penyempurnaan, seperti kebijakan
mekanisme penyaluran dana, pengorganisasian, ruang lingkup BOK dan
sebagainya. Setiap tahun pelaksanaan BOK terus kami evaluasi dan hasil
evaluasi ini menjadi masukan dalam menyempurnakan kebijakan BOK
selanjutnya, baik teknis maupun manajemen.
5
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis berminat melakukan
penelitian, untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan kinerja di puskesmas
Bontonompo II setelah adanya dana bantuana operasional kesehatan dengan
membandingkan kinerja puskesmas tahun 2009 & 2010 dengan judul:
“Pengaruh Pemberian Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Terhadap Peningkatan Kinerja Puskesmas Bontonompo II, Kab. Gowa”
B. Rumusan Masalah
Mengingat kepedulian pemerintah terhadap pelayanan kesehatan yang
optimal kepada masyarakat. Oleh karena itu, penyusun bermaksud
mengetahui “ bagaimana peningkatan kinerja puskesmas Bontonompo II
setelah adanya Dana Bantuan Operaional Kesehatan (BOK)” sebagai
penunjang peningkatan pelayanan kesehatan. Sehingga dapat
mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui program
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “pengaruh pemberian dana
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) terhadap peningkatan kinerja
Puskesmas Bontonompo II. Kab. Gowa”.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain :
6
1. Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang pastinya berguna
diwaktu yang akan datang.
2. Dapat dijadikan sebagai referensi atau masukan untuk kebijakan-kebijakan
puskesmas Bontonompo II dalam upaya peningkatan kinerja puskesmas
ke depan.
3. Dapat memberikan gambaran tentang manfaat pemberian dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) terhadap peningkatan kinerja puskesmas
dalam hal ini Puskesmas Bontonompo II.
.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
1. Kinerja
Kinerja (performance) dapat didefinisikan sebagai tingkat
pencapaian hasil atau dengan kata lain, kinerja merupakan tingkat
pencapaian tujuan organisasi. Semakin tinggi kinerja organisasi
semakin tinggi tingkat pencapaian tujuan organisasi. Jadi suatu
organisasi dikatakan memiliki kinerja yang optimal, jika
menghasilkan sesuatu yang menguntungkan.
Sandra J. Hale menyatakan "dua cara utama bagi organisasi
untuk mencapai kinerja yang tinggi adalah (1). Memusatkan pada
misi yang berorientasi kepada komitmen (2). Memastikan bahwa
seluruh pegawai dilibatkan dalam sepenuhnya dalam mengelola
pekerjaannya". Rummler dan Brache mengemukakan tiga tingkatan
kinerja yaitu tingkat organisasi, tingkat proses dan tingkat
pelaksanaan tugas.
Kinerja diartikan sebagai hasil kerja. Hasil kerja yang
dicapai tentunya sesuai dengan persyaratan atau aturan yang
ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan. Simamora
mengatakan bahwa kinerja merupakan suatu pencapaian persyaratan-
persyaratan tertentu yang pada akhirnya secara langsung dapat
8
tercermin dari out-put yang dihasilkan baik dalam jumlah
maupun kualitasnya.
Kirana mengemukakan kinerja merupakan serangkaian
akatifitas yang dikerjakan oleh para karyawan sesuai dengan adanya
budaya perusahaan, menyangkut kreativitas kerja terhadap
pelaksanaan juga melalui kemampuan keahlian, pengetahuan dan
perilaku spesifik dengan pekerjaan. Sedangkan kinerja menurut
Hasibuan diartikan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang
didasarkan atas kemampuan yang ditinjau dari seorang karyawan.
Untuk mengukur suatu kinerja organisasi yang efektif, efesien
dan optimal seperti halnya kinerja pada organisasi Puskesmas maka
sangat dipengaruhi oleh beberapa hal yang perlu mendapatkan
perhatian yang lebih serius, sebab hal itu dinilai sebagai ujung tombak
dalam pencapaian kinerja suatu organisasi diantaranya adalah :
a. Perencanaan
Planning atau perencanaan merupakan proses pemikiran dan
penentuan secara jelas dari segala sesuatu yang akan dijelaskan
dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Karena pada dasarnya
setiap proses pemikiran itu memerlukan suatu keputusan, maka
planning atau perencanaan meliputi serangkaian keputusan-
keputusan termasuk keputusan dalam hal tujuan kebijaksanaan,
9
prosedur, program dan metode serat jadwal waktu pelaksanaan.
Perencanaan merupakan dasar atau arah atau pedoman bagi
manajemen dalam melaksanakan tugas. Oleh karena itu berhasil
tidaknya organisasi mencapai tujuannya sangat ditentukan oleh
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan apabila rencana itu
salah maka dengan sendirinya tujuan organisasi tidak akan tercapai.
b. Pengawasan
Pengawasan atau controlling bertujuan untuk mengetahui
apakah pelaksanaan tugas/pekerjaan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan sebelumnya. Pengawasan menyangkut kegiatan
membandingkan antara hasil nyata yang dicapai dengan standar
yang telah ditetapkan dan apabila pelaksanaannya menyimpang
dari rencana maka perlu diadakan koreksi seperlunya. Organisasi
akan berhasil dan akan mencapai sasarannya apabila pimpinan
mampu melaksanakan fungsi pengawasan dengan sebaik-baiknya.
c. Evaluasi
Proses evaluasi di dalam manajemen adalah sangat penting.
Demikian pula di dalam dunia kesehatan. Pembangunan kesehatan
merupakan investasi sosial yang cukup berperan usaha-usahanya
mencakup sasaran kesejahteraan manusia.
Evaluasi sesungguhnya adalah proses kegiatan yang akan
menilai segala sesuatu yang akan diperoleh dengan apa yang sudah
10
ditetapkan perencanaannya atau dengan apa yang ingin dicapai
melalui perencanaan semula. Karenanya untuk menghindarkan agar
penyimpangan itu tidak berlangsung terlalu jauh dari suatu
kekeliruan. Jadi kita harus melakukan point evaluasi pada setiap
titik kegiatan yang dianggap perlu.
2. Pengukuran/Penilaian kinerja
Pengukuran/penilaian kinerja adalah suatu proses penilaian
kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan
sebelumnya, termasuk informasi atas : efisiensi dalam penggunaan
sumber daya untuk mengahsilkan barang dan jasa, kualitas barang dan
jasa (seberapa baik diserahkan kepada pelanggan dan seberapa jauh
pelanggang terpuaskan).
3. Mamfaat Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja mempunyai beberapa mamfaat bagi
organisasi dan pegawai antara lain :
a. Performance improvment, memungkinkan untuk pegawai dan
manejer untuk mengambil tindakan yang berhubungan dengan
peningkatan kinerja.
b. Compensation adjusment, membantu para pengambil
keputusan untuk menentukan siapa saja yang berhak
memperoleh kenaikan gaji atau sebaliknya.
c. Placement decision, menentukan promosi dan mutasi.
11
d. Training and development needs, mengevaluasi kebutuhan
pelatihan dan pengembangan bagi pegawai agar kinerja lebih
optimal.
e. Career planing and development, memandu untuk menentukan
jenis karir dan potensi karir yang dapat dicapai.
f. Staffing process defiencies, mempengaruhi proses perekrutan
pegawai.
g. Informational inaccuracies and job-design errors, membantu
menjelaskan apa saja kesalahan yang telah terjadi dalam
manajemen sumber daya manusia terutama di bidang informasi
job-analysis, job-design, dan sistem informasi manajemen
sumber daya manusia.
h. Equal employment opportunity, menunjukkan bahwa placement
decision tidak diskriminatif.
i. External challenges, kadang-kadang kinerja pegawai
dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti keluarga, keuangan
pribadi, kesehatan, dan lain-lainnya. Biasanya faktor ini tidak
terlalu kelihatan, namun dengan melakukan penilaian kinerja,
faktor- faktor eksternal ini akan kelihatan sehingga membantu
departemen sumber daya manusia untuk memberikan bantuan
bagi peningkatan kinerja pegawai.
j. Feedback, memberikan umpan balik bagi urusan kepegawaian
maupun bagi pegawai itu sendiri.
12
4. Metode Penilaian Kinerja
Banyak metode dalam penilaian kinerja yang bisa
dipergunakan, namun secara garis besar dibagi menjadi dua jenis :
a. Past based methods adalah penilaian kinerja atas kinerja
seseorang dari pekerjaan yang telah dilakukannya.
Kelebihannya adalah jelas dan mudah diukur, terutama secara
kuantitatif. Kekurangannya adalah kinerja yang diukur tidak
dapat diubah sehingga kadang- kadang justru salah
menunjukkan seberapa besar potensi yang dimiliki oleh
seseorang. Selain itu, metode ini kadang-kadang sangat
subyektif dan banyak biasnya.
b. Future based methods adalah penilaian kinerja dengan menilai
seberapa besar potensi pegawai dan mampu untuk menetapkan
kinerja yang diharapkan pada masa datang. Metode ini juga
kadang-kadang masih menggunakan past method. Catatan
kinerja juga masih digunakan sebagai acuan untuk menetapkan
kinerja yang diharapkan. Kekurangan dari metode ini adalah
keakuratannya, karena tidak ada yang bisa memastikan 100%
bagaimana kinerja seseorang pada masa datang.
13
5. Puskesmas
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan
kesehatan masyarakat telah dibangun puskesmas. Puskesmas adalah
unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai:
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
b. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
c. Pusat pelayanan strata pertama
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan
upayanya, puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang
terdiri dari:
a. Perencanaan tingkat Puskesmas
b. Lokakarya Mini Puskesmas
c. Penilaian kinerja Puskesmas dan manajemen sumberdaya termasuk
alat, obat, keuangan, dan tenaga, serta didukung dengan
manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem
informasi manajemen puskesmas (SIMPUS) dan upaya
peningkatan mutu pelayanan. (Pedoman Perencanaan Tingkat
Puskesmas, 2006:1)
6. Penilaian Kinerja Puskesmas
Penilaian kinerja puskesmas adalah suatu upaya untuk
melakukan penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas. Pelaksanaan
14
penilaian dimulai dari tingkat puskesmas, sebagai instrumen mawas
diri karena setiap puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara
mandiri, kemudian dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan
verifikasi hasilnya.
Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan
manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi
puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas
kesehatan kabupaten/kota bersama puskesmas dapat menetapkan
puskesmas ke dalam kelompok (I, II, III) sesuai dengan pencapaian
kinerjanya.
A. Tujuan dan manfaat penilaian kinerja puskesmas
Tujuan:
1. Tercapaianya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas
secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan kabupaten/kota.
2. Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan
mutu kegiatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun
kegiatan.
3. Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun
berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok puskesmas.
15
4. Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan
masukan dalam penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan
dinas kesehatan kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang.
Manfaat:
1. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan
dibandingkan dengan target yang harus dicapainya.
2. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah,
mencari penyebab dan latar belakang serta berdasarkan adanya
kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas (out put dan out
come)
3. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat
menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan
segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
4. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan
mendukung kebutuhan sumberdaya puskesmas dan urgensi
pembinaan puskesmas.
Indikator penilaian kinerja puskesmas berdasarkan pedoman
penilaian kinerja puskesmas, meliputi:
1. Pelayanan kesehatan
a. Upaya kesehatan wajib
1. Promosi kesehatan
2. Kesehatan lingkungan
3. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
16
4. Upaya perbaikan gizi masyarakat
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular
6. Upaya pengobatan
b. Upaya kesehatan pengembangan
1. Puskesmas dengan rawat inap
2. Upaya kesehatan lansia
3. Upaya kesehatan mata/pencegahan kebutaan
4. Upaya kesehatan telinga/pencegahan gangguan
pendengaran
5. Kesehatan jiwa
6. Kesehatan olah raga
7. Pencegahan dan penanggulangan penyakit jiwa
8. Perawatan kesehatan masyarakat
9. Bina kesehatan tradisional
10. Bina kesehatan kerja
2. Manajemen puskesmas
a. Manajemen operasional puskesmas
b. Manajemen alat & obat
c. Manajemen keuangan
d. Manajemen ketenagaan
3. Penilaian mutu pelayana
a. Persalinan oleh tenaga kesehatan
17
b. Penanganan komplikasi obstetri/risiko tinggi
c. Error rate pemeriksaan BTA
d. Error pemeriksaan darah malaria
e. Kepatuhan terhadap standar ANC
f. Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB paru
g. Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan puskesmas
(Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas, 2006: 2)
7. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Bantuan Operasinal Kesehatan (BOK) adalah bantuan dana
dari pemerintah melalui kementerian kesehatan dalam membantu
pemerintahan kabupaten dan pemerintahan kota melaksanakan
pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM)
kesehatan menuju Millennium Development Goals (MDGs) dengan
meningkatkan kinerja puskesmas dan jaringannya serta Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif.
BOK hanya dapat digunakan untuk upaya kesehatan yang bersifat
promotif dan preventif termasuk penunjangnya, untuk membantu
pencapaian target SPM Bidang Kesehatan di kabupaten/kota guna
mempercepat pencapaian target MDGs.
Upaya kesehatan promotif adalah upaya untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat melalui upaya dari, oleh, untuk, dan
bersama masyarakat, agar mereka dapat secara optimal menolong
18
dirinya sendiri (mencegah timbulnya masalah dan gangguan
kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya, dan
mampu berperilaku mengatasi apabila masalah kesehatan tersebut
sudah terlanjur datang), serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya setempat dan
didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Sedangkan upaya kesehatan preventif adalah suatu upaya untuk
mengendalikan risiko kesehatan, mencegah komplikasi penyakit,
meningkatkan seoptimal mungkin mutu hidup.
Upaya kesehatan yang dibiayai dari dana BOK adalah:
1. Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana
2. Imunisasi
3. Gizi
4. Promosi Kesehatan
5. Kesehatan Lingkungan
6. Pengendalian Penyakit
Selain 6 (enam) upaya prioritas di atas, Puskesmas dapat
melaksanakan upaya kesehatan lainnya sesuai dengan risiko dan
masalah utama di wilayah setempat.
1. Biaya transportasi petugas kesehatan untuk kegiatan kesehatan
luar gedung.
2. Biaya transportasi kader kesehatan dalam rangka mendukung
kegiatan
19
3. Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu.
4. Biaya transportasi dukun beranak dalam rangka mendukung
kegiatan terkait kemitraan bidan dan dukun.
5. Biaya pembelian bahan/makanan untuk kegiatan PMT
penyuluhan dan/atau PMT pemulihan untuk balita 6-59 bulan
dengan gizi kurang, gizi buruk pasca perawatan atau rawat jalan
dan ibu hamil KEK dengan mengutamakan bahan/makanan lokal.
Dana BOK di Puskesmas tidak boleh dimanfaatkan untuk:
1. Upaya kuratif dan rehabilitatif
2. Gaji, uang lembur, insentif;
3. Pemeliharaan gedung (sedang dan berat);
4. Pemeliharaan kendaraan (sedang dan berat);
5. Biaya listrik, telepon, dan air;
6. Pengadaan obat, vaksin dan alat kesehatan;
7. Biaya transportasi rujukan pasien.
Mekanisme pembiayaan dana bantuan operasional kesehatan
(BOK) :
1. Sumber Dana
Dana untuk Kegiatan bantuan operasional kesehatan (BOK)
bersumber dari APBN Kementerian Kesehatan.
2. Alokasi Dana
Alokasi dana bantaun dana operasional kesehatan (BOK) per
kabupaten/kota ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan.
20
Selanjutnya Kepala Dinas Keseehatan Kabupaten/Kota menetapkan
alokasi dana BOK tiap Puskesmas di daerahnya, dengan
mempertimbangkan berbagai kondisi setiap Puskesmas.
3. Penerima Dana
Penerima dana BOK adalah Puskesmas di seluruh Indonesia
yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
(Petunjuk Tehnis Penggunaan Dana Bantuan Operasional
Kesehatan Tahun 2009 , 2010: 4).
8. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang
berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. (Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/kota, 2008: 3).
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan adalah
tolak ukur kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
pemerintah daerah kabupaten/kota.
Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang
kesehatan meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Dasar
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K-4
2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
21
3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
4. Cakupan pelayanan nifas
5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
6. Cakupan kunjungan bayi
7. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Imunization (UCI)
8. Cakupan pelayanan anak balita
9. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 –
24 bulan keluarga miskin
10. Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan
11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
12. Cakupan peserta KB aktif
13.Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
14. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
b. Pelayanan Kesehatan Rujukan
1. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
2. Cakupan pelayan gawat darurat level I yang harus diberikan sarana
kesehatan (RS) di kabupaten/kota
c. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi < 24 jam
22
d. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Cakupan desa siaga aktif (Keputusan Menteri Kesehatan RI
No. 828/Menkes/SK/IX/2008 Tentang Petunjuk Teknis Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kab./Kota,
2008: 17).
9. Millennium Development Goals (MDGs)
Millennium Development Goals (MDGs) adalah komitmen
global untuk mengupayakan pencapaian delapan tujuan utama bersama
pada tahun 2015 terkait pengurangan kemiskinan, pencapaian
pendidikan dasar, prevalensi penyakit menular, pelestarian
lingkungan hidup, kerjasama global.
Tujuan Millennium Development Goals (MDGs), meliputi:
a. Menurunkan angka kematian anak
b. Meningkatkan kesehatan ibu
c. Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular lainnya
d. Memastikan Keberlanjutan Lingkungan Hidup (Laporan
Perkembangan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium
(Millenium Development Goals), 2004: 14)
B. Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas
Untuk dapat terselenggaranya pelayanan kesehatan promotif
dan preventif secara optimal, tepat sasaran, efesien, dan efektif perlu
dilaksanakan manjemen puskesmas yang mencakup:
23
1. Perencanaan Tingkat Puskesmas (P1)
Perencanaan yang dimaksud dalam hal ini bahwa puskesmas
sebelum melaksanakan kegiatan harus menyusun terlebih dahulu
perencanaan kegiatan promotif dan preventif selama satu tahun, yang
akan diselenggarakan oleh puskesmas dan jaringannya termasuk
poskesdes dan posyandu.
2. Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Penggerakan pelaksanaan pada dasarnya adalah suatu
rangkaian proses kegaiatan yang dimulai dari penyusunan
perencanaan, pelaksanaan, pembinaan/supervisi serta evaluasi hasil
yang telah disusun dalam suatu periode bulanan atau triwulan
(bergantung pada kondisi daerah setempat). Di Puskesmas kegiatan ini
dikenal dengan istilah Lokakarya Mini Puskesmas.
3. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
a. Pengawasan dan Pengendalian
Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan apakah sudah ada
kesesuaian dengan aturan, petunjuk teknis, sesuai dengan
perencanaan, serta sesuai dengan prinsip transparan dan akuntabel,
maka dilakukan pengawasan dan pengendalian.
b. Penilaian
Penilaian sebagai bagian dari instrumen manajemen Puskesmas
adalah penilaian kinerja puskesmas. Unsur yang akan dilakukan
penilaian adalah komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan upaya
24
kesehatan wajib dan upaya kesehatan pilihan, pencapaian berupa
cakupan-cakupan seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh puskesmas
di dalam maupun di luar gedung dalam periode satu tahun.
Penilaian kinerja puskesmas dilakukan oleh puskesmas sendiri
yang hasilnya diverifikasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
C. Kerangka Pikir
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian
Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) terhadap peningkatan
kinerja Puskesmas Bontonompo II, kab. Gowa, dimana kinerja
Puskesmas Bontonompo II pada tahun 2009 atau sebelum adanya
pemberian dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dibandingkan
dengan kinerja Puskesmas Bontonompo II pada tahun 2010 atau
setelah adanya pemberian dana Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) menggunakan metode analisis deskriptif menggunakan
software SPSS Statistic 17.0 untuk menarik kesimpulan apakah
pemberian dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) berpengaruh
terhadap kinerja Puskesmas Bontonompo II atau tidak.
25
Bagan Kerangka Pikir
Pemberian Dana BOK
Puskesmas Bontonompo II
Kinerja Puskesmas:
Pelayanan KesehatanPuskesmas
Manajemen Puskesmas Mutu Pelayanan Puskesmas
Analisis Deskriptif
Kesimpulan
26
D. Hipotesis
Hipotesis (hypo = sebelum; yhesisi = pernyataan, pendapat) adalah
suatu pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum diketahui
kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris.
Hipotesis memungkinkan untuk menghubungkan teori dengan
pengamatan, atau pengamatan dengan teori. Hipotesis mengemukakan
pernyataan tentang harapan peneliti mengenai hubungan –hubungan antara
variable-variabel didalam persoalan. Dengan demikian hipotesis ini
memberikan arah pada penelitian yang harus dilakuakn oleh peneliti.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis itu adalah jawaban sementara
terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus
dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
: jika nilai sig. > 0,05 berati kinerja puskesmas Bontonompo II
sebelum adanya dana bantuan operasional kesehatan (2009) dan setelah
adanya dana bantuan operasional kesehatan (2010) adalah sama.
: jika nilai sig. < 0,05 berati kinerja puskesmas Bontonompo II
sebelum adanya dana bantuan operasional kesehatan (2009) dan setelah
adanya dana bantuan operasional kesehatan (2010) adalah berbeda secara
signifikan (berarti).
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Puskesmas Bontonompo II.
Jl. Bontocaradde, Kelurahan Tamallayang, Kecamatan Bontonompo, Kab.
Gowa. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 3 (tiga) bulan,
dimulai pada bulan Juli – September 2012.
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-
angka seperti jumlah dan peningkatan indikator kinerja.
b. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk lisan
maupun tulisan yang berupa data hasil pengamatan.
2. Sumber Data
a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari perusahaan
dengan melakukan pengamatan atau peninjauan langsung pada
objek yang diteliti.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari luar perusahaan
seperti buku-buku referensi dan literatur yang relevan dengan
materi yang diangkat dalam penelitian.
28
C. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh informasi yang akurat sehingga target penelitian
dapat tercapai dalam rangka penelitian proposal ini maka dilakukan
pengumpulan data melalui :
1. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian.
2. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para
responden untuk dijawab.
3. Wawancara adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk menggali
data secara lisan. Hal ini haruslah dilakukan secara mendalam agar kita
mendapatkan data yang valid dan detail.
4. Analisis dokumen lebih mengarah pada bukti konkret. Dengan instrumen
ini, kita diajak untuk menganalisis isi dari dokumen-dokumen yang dapat
mendukung penelitian.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penanggungjawab
program kesehatan di Puskesmas Bontonompo II. Adapun jumlah
populasi pada penelitian ini adalah 22 penanggungjawab program
kesehatan.
2. Sampel
29
Berdasarkan populasi pada penelitian ini kurang dari 30 orang,
maka sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 100% atau
dengan kata lain jumlah populasi itu sendiri yaitu 22 responden.
E. Metode Analisa
Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah kinerja
puskesmas Bontonompo II sebelum adanya dana bantuan operasional
kesehatan (2009) dan setelah adanya dana bantuan operasional kesehatan
(2010). Tehnik analisa data akan menggunakan data deskriptif kuantitatif
untuk memperoleh gambaran mengenai Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK), khususnya mengenai peningkatan kinerja puskesmas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
komparatif/perbandingan, untuk melihat perbandingan kinerja puskesmas
sebelum dan setelah adanya dana bantuan operasional kesehatan (BOK)
dengan menggunakan 3 (tiga) indikator penilaian kinerja berdasarkan
pedoman kinerja puskesmas :
1. Penilaian cakupan kegiatan pelayanan kesehatan
Penilaian cakupan kegiatan pelayanan kesehatan sub variabel dan
variabel.
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil
pencapaian (H) dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau;
SV(%) = (H/T) x 100%
30
Cakupan variabel (V)dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub
variabel ( ∑ SV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau;
V (%) = ∑ SV/ n
Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah Rerata
perjenis kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan dikelompokkan
sebagai berikut:
a. Kelompok 1 (kinerja baik):
Tingkat pencapaian hasil ≥ 91%
b. Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81-90%
c. Kelompok III (kinerja kurang)
Tingkat pencapaian hasil ≤ 80%
2. Penilaian kegiatan manajemen puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi
4 kelompok:
a. Manajemen operasional kesehatan
b. Manajemen alat dan obat
c. Manajemen keuangan
d. Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai berikut:
Skala 1 nilai 4
Skala 2 nilai 7
31
Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah Rerata nilai
kegaiatan masing-masing kelompok manajemen.
Skala 1 nilai 4
Skala 2 nilai 7
Skala 3 nilai 10
3. Penilaian mutu pelayanan puskesmas
Cara penilaian:
a. Nilai mutu dihitung dengan hasil pencapaian puskesmas dan
dimasukkan kedalam kolom yang sesuai.
b. Hasil nilai skala dimasukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap
variabel
c. Hasil rata-rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan
nilai akhir mutu.
d. Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi:
Baik : nilai rata – rata > 8,5
Cukup : nilai 5,5 – 8,4
Kurang : nilai < 5,5
(Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas, 2006: 23)
Setelah diperoleh data kinerja puskesmas Bontonompo II sebelum adanya
dana bantuan operasional kesehatan (2009) dan setelah adanya dana bantuan
operasional kesehatan (2010), maka data tersebut diolah menggunakan software
32
SPSS Statistic 17.0 sehingga diperoleh nilai t hitung dan nilai sig., dari nilai ini
dapat diambil kesimpulan apakah terdapat perbedaan signifikan (berarti) atau
tidak terdapat perbedaan perbedaan signifikan (berarti) antara data kinerja
puskesmas Bontonompo II sebelum adanya dana bantuan operasional kesehatan
(2009) dan setelah adanya dana bantuan operasional kesehatan (2010). Dengan
menggunakan hipotesis sebagai berikut :
: jika nilai sig. > 0,05 berati kinerja puskesmas Bontonompo II
sebelum adanya dana bantuan operasional kesehatan (2009) dan setelah adanya
dana bantuan operasional kesehatan (2010) adalah sama.
: jika nilai sig. < 0,05 berati kinerja puskesmas Bontonompo II
sebelum adanya dana bantuan operasional kesehatan (2009) dan setelah adanya
dana bantuan operasional kesehatan (2010) adalah berbeda secara signifikan
(berarti).
F. Definisi Operasional
1. Bantuan operasional kesehatan (BOK) merupakan bantuan
pemerintah pusat kepada masyarakat melalui puskesmas untuk
memperoleh akses dan pemerataan pelayanan kesehatan bersifat
promotif dan preventif. Kebijakan operasional dana bantuan
operasional kesehatan (BOK) meliputi:
33
a. Dana bantuan operasional kesehatan (BOK) yang tersedia di
puskesmas dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan
puskesmas dan jaringannya, termasuk poskesdes dan posyandu.
b. Dana bantauan operasional kesehatan (BOK) bukan merupakan
dana utama, oleh karena itu pemerintah daerah tetap berkewajiban
menyediakan dana operasional yang tidak terbiayai melalui BOK.
c. Dana bantuan operasional kesehatan (BOK) dimanfaatkan
sepenuhnya secara langsung oleh puskesmas untuk pelayanan
kesehatan masyarakat dan tidak dijadikan sumber pendapatan
daerah sehingga tidak boleh disetotrkan ke kas daerah.
2. Penilaian kinerja puskesmas
Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan
manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi
puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas
kesehatan kabupaten/kota bersama puskesmas dapat menetapkan
puskesmas ke dalam kelompok (I, II, III) sesuai dengan pencapaian
kinerjanya.
3. Pelayanan kesehatan puskesmas, upaya kesehatan wajib sesuai dengan
kebijakan nasional, dimana penetapan jenis pelayanannya disusun oleh
dinas kesehatan kabupaten/kota
4. Pelaksanaan manajemen puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan,
meliputi:
34
a. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan lokakarya mini dan
pelaksanaan penilaian kinerja
b. Manajemen sumberdaya termasuk manajemen alat, obat,
keuangan, dll.
5. Mutu pelayanan puskesmas, penilaian input pelayanan berdasarkan
standar yang ditetapkan serta penilaian proses pelayanan dengan
menilai tingkat kepatuhannya terhadap standar pelayanan yang telah
ditetapkan.
6. Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian
hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan).
Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan
adalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang
berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap
memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama
dan data dari perlakuan kedua. Perlakuan pertama mungkin saja
berupa kontrol, yaitu tidak memberikan perlakuan sama sekali
terhadap objek penelitian. Misal pada penelitian mengenai
efektivitas suatu obat tertentu, perlakuan pertama, peneliti
menerapkan kontrol, sedangkan pada perlakuan kedua, barulah objek
penelitian dikenai suatu tindakan tertentu, misal pemberian obat.
Dengan demikian, performance obat dapat diketahui dengan
cara membandingkan kondisi objek penelitian sebelum dan sesudah
diberikan obat.
35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Puskesmas Bontonompo II
Puskesmas Bontonompo II didirikan pada tahun 1976, merupakan
puskesmas hasil pemekaran dari Puskesmas Bontonompo I yang
dulunya membawahi wilayah kerja kecamatan Bontonompo yang
kemudian dimekarkan menjadi kecamatan Bontonompo Selatan dan
Kecamatan Bontonompo.
2. Visi dan Misi Puskesmas Bontonompo II
- Visi Puskesmas Bontonompo II
Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan kesehatan
masyarakat Kecamatan Bontonompo menuju pelayanan prima
dalam menuju indonesia sehat.
- Misi Puskesmas Bontonompo II
Meningkatkan profesionalisme, pengembangan manajemen
puskesmas dan penyempurnaan sarana prasarana puskesmas.
3. Struktur Organisasi Puskemas Bontonompo II
Struktur organisasi adalah sebagai sarana untuk mencapai tujuan,
dimana dalam struktur tersebut jelas menunjukkan pembagian tugas
secara jelas menurut bagian-bagiannya, sehingga dalam menjalankan
36
tugas sehari-hari karyawan tidak kaku dan pelaksanaan tugas berjalan
semestinya. (Lampiran 1)
4. Kondisi Geografis Wilayah Kerja
Puskesmas Bontonompo II terletak di Jalan Bontocaradde', Kelurahan
Tamallayang, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa. Luas
wilayah kerja sekitar 38,5 km2 yang terdiri dari 3 kelurahan dan 11
desa, di mana pada sebelah utara berbatasan denganKecamatan
Bajeng, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Polongbangkeng
Selatan kabupaten Takalar, sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Bontonompo Selatan dan sebelah barat berbatasan dengan
Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Wilayah kerja
Puskesmas Bontonompo II berada di dataran rendah dan relatif mudah
dijangkau.
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bontonompo II. (Lampiran 2 & 3)
5. Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Bontonompo II
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Bontonompo II adalah
37.509 orang.
Tabel IV.1
Jumlah Penduduk Di Wilayah Kerja Puskesmas Bontonompo II
No.NAMA DESA /KELURAHAN
JUMLAH PENDUDUKJUMLAH
PEREMPUAN LAKI-LAKI
1 Bontonompo 1.904 1.798 3.702
2 Tamallayang 2.516 2.315 4.831
3 Kalase'rena 1.313 1.321 2.634
37
No.NAMA DESA /KELURAHAN
JUMLAH PENDUDUKJUMLAH
PEREMPUAN LAKI-LAKI
4 Bt. Biraeng Utara 876 821 1.697
5 Bt. Biraeng Selatan 1.448 1.341 2.789
6 Romanglasa 1.128 1.109 2.237
7 Bulogading 771 744 1.515
8 Barembeng 1.593 1.546 3.139
9 Kalebarembeng 1.534 1.375 2.909
10 Bt. Langkasa Utara 1.368 1.250 2.618
11 Katangka 887 852 1.739
12 Bt. Langkasa Selatan 1.626 1.510 3.136
13 Bategulung 777 748 1.525
14 Manjapai 1.478 1.560 3.038
JUMLAH 19.219 18.290 37.509
Sumber : Puskesmas Bontonompo II
6. Kondisi Ketenagaan Pada Puskesmas Bontonompo II
Jumlah tenaga yang ada di puskesmas Bontonompo II, termasuk
tenaga medis dan tenaga non medis adalah 45 orang.
Tabel IV.2
Jumlah Tenaga Di Puskesmas Bontonompo II
Nam
a P
uske
smas
Jumlah Tenaga KesehatanJumlah Tenaga Non
Kesehatan
Dok
ter
Spes
iali
s
Dok
ter
Um
um
Dok
ter
Gig
i
Pera
wat
Pera
wat
Gig
i
Bid
an (
tidak
term
asuk
Bid
ande
sa)
Bid
an d
iDes
a / d
iPo
skes
des
Apo
teke
r &
S1
Farm
asi
Asi
sten
Apo
teke
r
Ana
lisis
Far
mas
i
Kes
mas
(S1
)
Kes
mas
(S2
)
Sani
tari
an
Giz
i
Ket
erap
ian
Fisi
k
Ket
ekni
san
Med
is
Jum
lah
Peka
rya
TU
Sopi
r
Keu
anga
n
Ten
aga
Non
Kes
ehat
an L
ain
Jum
lah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Bon
tono
mpo
II
0 2 2 11 2 4 12 2 0 2 5 0 0 2 0 0 44 1 0 0 0 0 45
Sumber : Puskesmas Bontonompo II
38
7. Kondisi Fasilitas Kesehatan Pada Puskesmas Bontonompo II
Fasilitas kesehatan yang dimiliki Puskesmas Bontonompo II
terdiri dari Pustu sebanyak 11 buah, Polindes 2 buah, Poskesdes 1
buah dan Posyandu 46 buah yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas
Bontonompo II.
Tabel IV.3
Jumlah Fasilitas Kesehatan Di Puskesmas Bontonompo II
No.NAMA DESA /KELURAHAN
PUSTU POLINDES POSKESDES POSYANDU
1 BONTONOMPO 1 0 0 4
2 TAMALLAYANG 0 0 0 4
3 KALASE'RENNA 1 0 0 3
4 BT. BIRAENG UTARA 0 0 1 2
5 BT. BIRAENG SELATAN 0 0 0 4
6 ROMANG LASA 1 1 0 4
7 BULO GADING 0 0 0 3
8 BAREMBENG 1 0 0 2
9 KALEBAREMBENG 1 0 0 4
10 BT. LANGKASA UTARA 1 0 0 3
11 KATANGKA 1 0 0 2
12 BT. LANGKASA SELATAN 1 0 0 4
13 BATEGULUNG 1 0 0 2
14 MANJAPAI 1 1 0 5
JUMLAH 11 2 1 46
Sumber : Puskesmas Bontonompo II
8. Kondisi Fasilitas Pendidikan Pada Puskesmas Bontonompo II
Jumlah fasilitas pendidikan yang ada di wilayah kerja puskesmas
Bontonompo II adalah 58 buah, dengan perincian seperti pada tabel
IV.4
39
Tabel IV.4
Jumlah Fasilitas Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Bontonompo II
No. SARANA PENDIDIKAN JUMLAH
1 TK 18
2 SD / MI 32
3 SMP / MTs. 5
4 SMA / M A 3
5 PERGURURUAN TINGGI 0
JUMLAH 58
. Sumber : Puskesmas Bontonompo II
9. Kondisi Kesehatan Lingkungan Pada Puskesmas Bontonompo II
Data kesehatan Lingkungan meliputi :- Jumlah rumah = 8.763- Jumlah rumah yang menggunakan air bersih = 6.430- Jumlah rumah yang menggunakan air yang belum
memenuhi persyaratan
= 2.333
- Jumlah rumah yang menggunakan jamban = 5.871- Jumlah rumah yang menggunakan SPAL = 8.673- Jumlah Tempat-tempat Umum (TTU) = 139- Jumlah Tempat Pengolahan Makanan (TPM) = 54- Jumlah TP2 Pestisida = 0- Jumlah industri = 1
B. Hasil Penelitian
SUBVARIABEL
(SV)
VARIABEL(V)
UPAYA KESEHATAN WAJIB
Tabel IV.5Cakupan Kegiatan Pelayanan Puskesmas Bontonompo II tahun 2009
1. Cakupan kegiatan pelayanan puskesmas Bontonompo II tahun 2009
CAKUPAN
No. JENIS KEGIATAN SATUANTARGET
SASARAN(T)
PENCAPAIAN (H)
UPAYA KESEHATAN WAJIB
I. PROMOSI KESEHATAN
A. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada :
1. Rumah tangga rumah 9500 5500 57,89 42,41
2. Institusi pendidikan (sekolah) sekolah 32 21 65,63
3. Institusi sarana kesehatan sarkes 1 1 100,00
4. Intitusi TTU Lokasi 139 43 30,94
B. Mendorong terbentuknya upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
1. Posyandu Madya (baru) posyandu 5 0 0,00
2. Posyandu Purnama posyandu 5 0 0,00
II. KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Penyehatan Air
1. Inspeksi sanitasi air bersih sarana 120 50 41,67 53,20
2. Pembinaan kelompok masyarakat/kelompok pemakai air kelompok 120 50 41,67
B. Hygiene dan Sanitasi Makanan dan Minuman
1. Inspeksi sanitasi tempat pengelolaan makanan sarana 54 54 100,00
2. Pembinaan tempat pengelolaan makanan sarana 54 54 100,00
SUBVARIABEL
(SV)
VARIABEL(V)
CAKUPAN
No. JENIS KEGIATAN SATUANTARGET
SASARAN(T)
PENCAPAIAN (H)
C. Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah
1. Inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah dan limbah sarana 6048 0 0,00
D. Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga
1. Pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan sarana 6048 0 0,00
E. Pengawasan Sanitasi Tempat-tempat Umum
1. Inspeksi sanitasi tempat-tempat umum sarana 139 110 79,14
2. Sanitasi tempat-tempat umum memenuhi syarat sarana 139 110 79,142. Sanitasi tempat-tempat umum memenuhi syarat sarana 139 110 79,14
F. Pengamanan Tempat Pengelolaan Pestisida
1. Inspeksi sanitasi sarana pengelolaan pestisida sarana 14 7 50,00
2. Pembinaan tempat pengelolaan pestisida sarana 14 7 50,00
G. Pengendalian Vektor
1.Pengawasan tempat-tempat potensial perindukan vektor di pemukimanpenduduk dan sekitarnya
lokasi 14 7 50,00
2.Pemberdayaan sasaran/kelompok/pokja potensial dalam upaya pemberantasantempat potensial perindukan vektor di pemukiman penduduk dan sekitarnya
kelompok 14 7 50,00
3.Desa/lokasi potensial yang mendapat intervensi pemberantasan vektor penyakitmenular
desa/lokasi 14 7 50,00
III. KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA
A. Kesehatan Ibu
1. Pelayanan kesehatan bagi bumil sesuai standar untuk kunjungan lengkap ibu hamil 867 767 88,47 29,82
2. Dropout K4-K1 ibu hamil 97 45 46,39
SUBVARIABEL
(SV)
VARIABEL(V)
CAKUPAN
No. JENIS KEGIATAN SATUANTARGET
SASARAN(T)
PENCAPAIAN (H)
3.Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan persalinandukun oleh tenaga kesehatan sesuai standar
ibu bersalin 767 658 85,79
4. Pelayanan nifas lengkap (ibu & neonatus) sesuai standar (KN3) ibu/bayi 805 509 63,23
5. Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil resiko tinggi/komplikasi ibu hamil 876 35 4,00
B. Kesehatan Bayi
1. Penanganan dan atau rujukan neonatus resiko tinggi bayi 805 34 4,22
2. Cakupan BBLR ditangani bayi 805 8 0,992. Cakupan BBLR ditangani bayi 805 8 0,99
C. Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah
1. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang Balita balita 342 231 67,54
2. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang Anak Pra Sekolah anak 213 0 0,00
D. Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah Dan Remaja
1.Pelayanan kesehatan anak sekolah dasar oleh nakes atau tenaga terlatih/guruUKS/dokter kecil
anak 554 115 20,76
2. Cakupan pelayanan kesehatan remaja anak 0 0 0,00
E. Pelayanan Keluarga Berencana
1. Akseptor KB aktif di Puskesmas (CU) PUS 10056 6623 65,86
2. Akseptor aktif MKET di Puskesmas (CU) orang 768 0 0,00
3. Akseptor MKET dengan komplikasi orang 0 0 0,00
4. Akseptor MKET mengalami kegagalan orang 0 0 0,00
IV. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1. Pemberian kapsul Vit. A pada balita 2x/tahun anak 6191 5027 81,20 38,13
2. Pemberian tablet Besi (90 tablet) pada ibu hamil ibu hamil 920 635 69,02
3. Pemberian PMT pemulihan pada balita gizi buruk pada gakin anak 0 0 0,00
SUBVARIABEL
(SV)
VARIABEL(V)
CAKUPAN
No. JENIS KEGIATAN SATUANTARGET
SASARAN(T)
PENCAPAIAN (H)
4. Balita yang naik Bbnya anak 3490 1120 32,09
5. Balita BGM anak 48 4 8,33
V. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
A. TB Paru
1. Pengobatan Penderita TB Paru BTA positif orang 38 34 89,47 33,41
2. Pengobatan Penderita TB Paru BTA negatif Rontgen positif orang 38 1 2,63
B. MalariaB. Malaria
1. Pemeriksaan Sediaan Darah (SD) pada penderita malaria klinis*) % 0 0 0,00
2. Penderita malaria klinis yang diobati orang 0 0 0,00
3. Penderita '+' (positif) malaria yang diobati sesuai standar orang 0 0 0,00
4. Penderita yang terdeteksi Malaria Berat di Puskesmas yang dirujuk ke RS*) % 0 0 0,00
C. Kusta
1. Penemuan tersangka penderita kusta orang 3 3 100,00
2. Pengobatan penderita kusta orang 3 3 100,00
3. Pemeriksaan kontak penderita orang 104 104 100,00
D. Pelayanan Imunisasi
1. Imunisasi DPT 1 pada bayi bayi 805 866 107,58
2. Drop Out DPT 3 - Campak bayi 805 12 1,49
3. Imunisasi HB-1 <7 hari bayi 805 573 71,18
4. Imunisasi Campak pada bayi bayi 805 657 81,61
5. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD anak 554 546 98,56
6. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3 anak 554 362 65,34
SUBVARIABEL
(SV)
VARIABEL(V)
CAKUPAN
No. JENIS KEGIATAN SATUANTARGET
SASARAN(T)
PENCAPAIAN (H)
E. Diare
1. Penemuan kasus diare di puskesmas dan kader orang 37509 1243 3,31
2. Kasus diare ditangani oleh puskesmas dan kader dengan oral rehidrasi orang 37509 1154 3,08
3. Kasus diare ditangani dengan Rehidrasi intravena orang 0 0 0,00
F. ISPA
1. Penemuan kasus pnemonia dan pnemonia berat oleh puskesmas dan kader orang 37509 661 1,761. Penemuan kasus pnemonia dan pnemonia berat oleh puskesmas dan kader orang 37509 661 1,76
2. Jumlah kasus pnemonia dan pnemonia berat ditangani orang 37509 654 1,74
3. Jumlah kasus pnemonia berat / dengan tanda bahaya ditangani / dirujuk % 6 7 116,67
G. Demam Berdarah Dengue (DBD)*)
1. Angka Bebas Jentik (ABJ) % 95 55 57,89
2. Cakupan Penyelidikan Epidemiologi (PE) % 95 0 0,00
H. Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV / AIDS
1. Kasus PMS yang diobati orang 0 0 0,00
2. Klien yang mendapat penanganan HIV / AIDS orang 0 0 0,00
I. Pencegahan dan penanggulangan Rabies*)
1. Cuci Luka terhadap kasus gigitan HPR % 0 0 0,00
2. Vaksinansi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi & 0 0 0,00
J. Pencegahan dan penanggulangan Filariasis dan Schistozomiasis*)
1. Kasus Filariasis yang ditangani orang 0 0 0,00
2. Prosentase pengobatan selektif Schistozomiasis orang 0 0 0,00
3. Prosentase pengobatan selektif F. Buski orang 0 0 0,00
VI UPAYA PENGOBATAN
SUBVARIABEL
(SV)
VARIABEL(V)
CAKUPAN
No. JENIS KEGIATAN SATUANTARGET
SASARAN(T)
PENCAPAIAN (H)
A. Pengobatan
1. Kunjungan rawat jalan umum orang 38288 39454 103,05 14,01
2. Kunjungan rawat jalan gigi orang 38288 2409 6,29
B. Pemeriksaan Laboratorium*)
1. Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil spesimen 38288 546 1,43
2. Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD spesimen 38288 0 0,00
3. Pemeriksaan darah malaria spesimen 38288 0 0,003. Pemeriksaan darah malaria spesimen 38288 0 0,00
4. Pemeriksaan test kehamilan spesimen 38288 69 0,18
5. Pemeriksaan sputum TB spesimen 38288 307 0,80
6. Pemeriksaan Urine Protein pada ibu hamil spesimen 38288 134 0,35
UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
I Puskesmas dengan Rawat Inap
1. BOR Puskesmas tempat tidur % 85 77 90,59 92,42
2. Hari rawat rata-rata (ALOS) di puskesmas tempat tidur hari 3 2,6 86,67
3. Asuhan keperawatan individu pada pasien rawat inap orang 1010 1010 100,00
II Upaya Kesehatan Usia Lanjut 0,00
1. Pembinaan Kelompok Usia Lanjut sesuai standar kelompok 14 7 50,00 50,00
2.Pemantauan Kesehatan pada anggota Kelompok Usia Lanjut yang dibina sesuaistandar
orang 14 7 50,00
III Kesehatan Olah Raga
1. Pemberdayaan Masyarakat melalui pelatihan kader orang 0 0 0,00 25,00
SUBVARIABEL
(SV)
VARIABEL(V)
CAKUPAN
No. JENIS KEGIATAN SATUANTARGET
SASARAN(T)
PENCAPAIAN (H)
2. Pembinaan kelompok potensial / klub, dalam Kes. OR kelompok 4 4 100,00
3. Pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah orang 0 0 0,00
4. Pemeriksaan kesegaran jasmani pada atlet orang 0 0 0,00
IV Bina Kesehatan Kerja
1. Pos UKK berfungsi baik pos 3 3 100,00 100,00
2. Pos UKK menuju SIMASKER kali 4 4 100,00
3. Pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan pada pekerja di pos UKK orang 3 3 100,003. Pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan pada pekerja di pos UKK orang 3 3 100,00
SUBVARIABEL
(SV)
VARIABEL(V)
UPAYA KESEHATAN WAJIB
I. PROMOSI KESEHATAN
2. Cakupan kegiatan pelayanan puskesmas Bontonompo II tahun 2010
No. JENIS KEGIATAN SATUANTARGET
SASARAN(T)
PENCAPAIAN (H)
CAKUPAN
Tabel IV.6Cakupan Kegiatan Pelayanan Puskesmas Bontonompo II tahun 2010
UPAYA KESEHATAN WAJIB
I. PROMOSI KESEHATAN
A. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada :1. Rumah tangga rumah 9500 7000 73,68 66,792. Institusi pendidikan (sekolah) sekolah 32 32 100,003. Institusi sarana kesehatan sarkes 1 1 100,004. Intitusi TTU Lokasi 139 121 87,05
B. Mendorong terbentuknya upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat1. Posyandu Madya (baru) posyandu 5 2 40,002. Posyandu Purnama posyandu 5 0 0,00
II. KESEHATAN LINGKUNGANA. Penyehatan Air
1. Inspeksi sanitasi air bersih sarana 120 120 100,00 83,292. Pembinaan kelompok masyarakat/kelompok pemakai air kelompok 120 120 100,00
B. Hygiene dan Sanitasi Makanan dan Minuman1. Inspeksi sanitasi tempat pengelolaan makanan sarana 54 54 100,002. Pembinaan tempat pengelolaan makanan sarana 54 54 100,00
C. Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah1. Inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah dan limbah sarana 6048 4550 0,00
SUBVARIABEL
(SV)
VARIABEL(V)
No. JENIS KEGIATAN SATUANTARGET
SASARAN(T)
PENCAPAIAN (H)
CAKUPAN
D. Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga1. Pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan sarana 6048 4550 0,00
E. Pengawasan Sanitasi Tempat-tempat Umum1. Inspeksi sanitasi tempat-tempat umum sarana 139 139 100,002. Sanitasi tempat-tempat umum memenuhi syarat sarana 139 115 82,73
F. Pengamanan Tempat Pengelolaan Pestisida1. Inspeksi sanitasi sarana pengelolaan pestisida sarana 15 15 100,002. Pembinaan tempat pengelolaan pestisida sarana 15 15 100,00
G. Pengendalian VektorG. Pengendalian Vektor
1.Pengawasan tempat-tempat potensial perindukan vektor di pemukimanpenduduk dan sekitarnya
lokasi 14 14 100,00
2.Pemberdayaan sasaran/kelompok/pokja potensial dalam upaya pemberantasantempat potensial perindukan vektor di pemukiman penduduk dan sekitarnya
kelompok 14 14 100,00
3.Desa/lokasi potensial yang mendapat intervensi pemberantasan vektor penyakitmenular
desa/lokasi 14 14 100,00
III. KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANAA. Kesehatan Ibu
1. Pelayanan kesehatan bagi bumil sesuai standar untuk kunjungan lengkap ibu hamil 927 690 74,43 43,13
2. Dropout K4-K1 ibu hamil 105 50 47,62
3.Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan persalinandukun oleh tenaga kesehatan sesuai standar
ibu bersalin 885 724 81,81
4. Pelayanan nifas lengkap (ibu & neonatus) sesuai standar (KN3) ibu/bayi 842 758 90,025. Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil resiko tinggi/komplikasi ibu hamil 927 72 7,77
B. Kesehatan Bayi1. Penanganan dan atau rujukan neonatus resiko tinggi bayi 842 55 6,532. Cakupan BBLR ditangani bayi 842 13 1,54
SUBVARIABEL
(SV)
VARIABEL(V)
No. JENIS KEGIATAN SATUANTARGET
SASARAN(T)
PENCAPAIAN (H)
CAKUPAN
C. Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah1. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang Balita balita 342 343 100,292. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang Anak Pra Sekolah anak 213 126 59,15
D. Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah Dan Remaja
1.Pelayanan kesehatan anak sekolah dasar oleh nakes atau tenaga terlatih/guruUKS/dokter kecil
anak 643 435 67,65
2. Cakupan pelayanan kesehatan remaja anak 124 57 45,97E. Pelayanan Keluarga Berencana
1. Akseptor KB aktif di Puskesmas (CU) PUS 10168 6524 64,161. Akseptor KB aktif di Puskesmas (CU) PUS 10168 6524 64,162. Akseptor aktif MKET di Puskesmas (CU) orang 887 0 0,003. Akseptor MKET dengan komplikasi orang 0 0 0,004. Akseptor MKET mengalami kegagalan orang 0 0 0,00
IV. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT1. Pemberian kapsul Vit. A pada balita 2x/tahun anak 6191 5134 82,93 41,112. Pemberian tablet Besi (90 tablet) pada ibu hamil ibu hamil 927 729 78,643. Pemberian PMT pemulihan pada balita gizi buruk pada gakin anak 0 0 0,004. Balita yang naik Bbnya anak 3593 1248 34,735. Balita BGM anak 54 5 9,26
V. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR (P2M)A. TB Paru
1. Pengobatan Penderita TB Paru BTA positif orang 48 38 79,17 56,312. Pengobatan Penderita TB Paru BTA negatif Rontgen positif orang 48 2 4,17
B. Malaria1. Pemeriksaan Sediaan Darah (SD) pada penderita malaria klinis*) % 4 5 125,002. Penderita malaria klinis yang diobati orang 4 5 125,003. Penderita '+' (positif) malaria yang diobati sesuai standar orang 4 5 125,00
4. Penderita yang terdeteksi Malaria Berat di Puskesmas yang dirujuk ke RS*) % 100 100 100,00
SUBVARIABEL
(SV)
VARIABEL(V)
No. JENIS KEGIATAN SATUANTARGET
SASARAN(T)
PENCAPAIAN (H)
CAKUPAN
C. Kusta1. Penemuan tersangka penderita kusta orang 3 4 133,332. Pengobatan penderita kusta orang 3 4 133,333. Pemeriksaan kontak penderita orang 120 120 100,00
D. Pelayanan Imunisasi1. Imunisasi DPT 1 pada bayi bayi 842 903 107,242. Drop Out DPT 3 - Campak bayi 842 23 2,733. Imunisasi HB-1 <7 hari bayi 842 697 82,784. Imunisasi Campak pada bayi bayi 842 922 109,504. Imunisasi Campak pada bayi bayi 842 922 109,505. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD anak 643 721 112,136. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3 anak 643 624 97,05
E. Diare1. Penemuan kasus diare di puskesmas dan kader orang 37509 1546 4,122. Kasus diare ditangani oleh puskesmas dan kader dengan oral rehidrasi orang 37509 1293 3,453. Kasus diare ditangani dengan Rehidrasi intravena orang 0 0 0,00
F. ISPA
1. Penemuan kasus pnemonia dan pnemonia berat oleh puskesmas dan kader orang 37509 759 2,02
2. Jumlah kasus pnemonia dan pnemonia berat ditangani orang 37509 749 2,003. Jumlah kasus pnemonia berat / dengan tanda bahaya ditangani / dirujuk % 6 10 166,67
G. Demam Berdarah Dengue (DBD)*)1. Angka Bebas Jentik (ABJ) % 95 71 74,742. Cakupan Penyelidikan Epidemiologi (PE) % 95 0 0,00
H. Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV / AIDS1. Kasus PMS yang diobati orang 0 0 0,002. Klien yang mendapat penanganan HIV / AIDS orang 0 0 0,00
I. Pencegahan dan penanggulangan Rabies*)1. Cuci Luka terhadap kasus gigitan HPR % 0 0 0,00
SUBVARIABEL
(SV)
VARIABEL(V)
No. JENIS KEGIATAN SATUANTARGET
SASARAN(T)
PENCAPAIAN (H)
CAKUPAN
2. Vaksinansi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi & 0 0 0,00J. Pencegahan dan penanggulangan Filariasis dan Schistozomiasis*)
1. Kasus Filariasis yang ditangani orang 0 0 0,002. Prosentase pengobatan selektif Schistozomiasis orang 0 0 0,003. Prosentase pengobatan selektif F. Buski orang 0 0 0,00
VI UPAYA PENGOBATANA. Pengobatan
1. Kunjungan rawat jalan umum orang 37509 45165 120,41 16,442. Kunjungan rawat jalan gigi orang 37509 2828 7,542. Kunjungan rawat jalan gigi orang 37509 2828 7,54
B. Pemeriksaan Laboratorium*)1. Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil spesimen 37509 816 2,182. Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD spesimen 37509 0 0,003. Pemeriksaan darah malaria spesimen 37509 5 0,014. Pemeriksaan test kehamilan spesimen 37509 59 0,165. Pemeriksaan sputum TB spesimen 37509 216 0,586. Pemeriksaan Urine Protein pada ibu hamil spesimen 37509 241 0,64
UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
I Puskesmas dengan Rawat Inap1. BOR Puskesmas tempat tidur % 85 87,5 102,94 102,092. Hari rawat rata-rata (ALOS) di puskesmas tempat tidur hari 3 3,1 103,333. Asuhan keperawatan individu pada pasien rawat inap orang 1252 1252 100,00
II Upaya Kesehatan Usia Lanjut1. Pembinaan Kelompok Usia Lanjut sesuai standar kelompok 14 14 100,00 100,00
2.Pemantauan Kesehatan pada anggota Kelompok Usia Lanjut yang dibina sesuaistandar
orang 14 14 100,00
III Kesehatan Olah Raga
SUBVARIABEL
(SV)
VARIABEL(V)
No. JENIS KEGIATAN SATUANTARGET
SASARAN(T)
PENCAPAIAN (H)
CAKUPAN
1. Pemberdayaan Masyarakat melalui pelatihan kader orang 0 0 0,00 25,002. Pembinaan kelompok potensial / klub, dalam Kes. OR kelompok 4 4 100,003. Pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah orang 0 0 0,004. Pemeriksaan kesegaran jasmani pada atlet orang 0 0 0,00
IV Bina Kesehatan Kerja1. Pos UKK berfungsi baik pos 3 3 100,00 100,002. Pos UKK menuju SIMASKER kali 4 4 100,003. Pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan pada pekerja di pos UKK orang 3 3 100,00
SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10
I. MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS
1. Membuat data pencapaian/cakupan kegiatan pokok tahunlalu
sebagian <50%
sebagian 50%- 80%
semuanya100%
4No. JENIS VARIAVEL
NILAIHASIL
3. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas Bontonompo II Tahun 2009
Tabel IV.7Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas Bontonompo II Tahun 2009
1. Membuat data pencapaian/cakupan kegiatan pokok tahunlalu
sebagian <50%
sebagian 50%- 80%
semuanya100%
42. Menyusun RUK melalui analisa dan perumusan masalah
berdasarkan prioritasya, beberapaada analisaperumusan
ya, sebagianada analisaperumusan
ya,seluruhnyaada analisaperumusan
43. Menyusun RPK secara terinci dan lengkap ya, terinci
sebagiankecil
ya, terincisebagian
besar
ya, terincisemua 4
4. Melaksanakan Mini Lokakarya bulanan < 5x/tahun 5 - 8x/tahun 9 - 12x/tahun 45. Melaksanakan Mini Lokakarya tribulanan (lintas sektor) < 2x/tahun 2 - 3x/tahun 4x/tahun 46. Membuat dan mengirimkan laporan bulanan ke
kabupaten/kota tepat waktu< 6x 6 - 9 x/tahun 10 -
12x/tahun7
7. Membuat data 10 penyakit terbanyak setiap bulan < 6x/tahun 6 - 8x/tahun 9 - 12x/tahun 10
SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10
No. JENIS VARIAVELNILAIHASIL
II. MANAJEMEN ALAT DAN OBAT
1. Membuat kartu inventaris dan menempatkan di masing-masing ruangan
< 60% ruang 61 - 80%ruang
81 - 100%ruang
72. Melaksanakan up dating daftar inventaris alat < 3x/tahun 4 - 6x/tahun tiap bulan 73. Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di setiap unit
pelayananya, beberapa
unitya, sebagian
besarya,
seluruhnya7
4. Membuat kartu stok untuk setiap jenis obat/bahan digudang obat secara rutin
ya, beberapaitem obat
ya, sebagianbesar item
obat
ya, seluruhitem obat 74. Membuat kartu stok untuk setiap jenis obat/bahan di
gudang obat secara rutinya, beberapa
item obatya, sebagianbesar item
obat
ya, seluruhitem obat 7
5. Menerapkan FIFO dan FEFO ya, beberapaitem obat
ya, sebagianbesar item
obat
ya, seluruhitem obat 10
III. MANAJEMEN KEUANGAN
1. Membuat cacatan bulanan uang masuk-keluar dalam bukukas
ya, tidak tentu ya,setiap 3bulan
ya, setiapbulan
102. Kepala puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan
secara berkalaya, tidak tentu ya,setiap 3
bulanya, setiap
bulan7
IV. MANAJEMEN KETENAGAAN
SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10
No. JENIS VARIAVELNILAIHASIL
1. Membuat daftar/cacatan kepegawaian petugas ya, tidak tentu ya,setiap 3bulan
ya, setiapbulan
102. Membuat uraian tugas dan tanggung jawab setiap petugas ya, tidak tentu ya,setiap 3
bulanya, setiap
bulan4
3. Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap petugas sesuaidengan tugas, wewenang dan tanggungjawab
ya, tidak tentu ya,setiap 3bulan
ya, setiapbulan
104. Membuat penilaian DP3 tepat waktu ya, tidak tentu ya,setiap 3
bulanya, setiap
bulan10
SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10
I. MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS
1. Membuat data pencapaian/cakupan kegiatan pokok tahunlalu
sebagian <50%
sebagian 50%- 80%
semuanya100%
7
4. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas Bontonompo II Tahun 2010
No. JENIS VARIAVELNILAIHASIL
Tabel IV.8Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas Bontonompo II Tahun 2010
1. Membuat data pencapaian/cakupan kegiatan pokok tahunlalu
sebagian <50%
sebagian 50%- 80%
semuanya100%
72. Menyusun RUK melalui analisa dan perumusan masalah
berdasarkan prioritasya, beberapaada analisaperumusan
ya, sebagianada analisaperumusan
ya,seluruhnyaada analisaperumusan
103. Menyusun RPK secara terinci dan lengkap ya, terinci
sebagiankecil
ya, terincisebagian
besar
ya, terincisemua 10
4. Melaksanakan Mini Lokakarya bulanan < 5x/tahun 5 - 8x/tahun 9 - 12x/tahun 105. Melaksanakan Mini Lokakarya tribulanan (lintas sektor) < 2x/tahun 2 - 3x/tahun 4x/tahun 76. Membuat dan mengirimkan laporan bulanan ke
kabupaten/kota tepat waktu< 6x 6 - 9 x/tahun 10 -
12x/tahun10
7. Membuat data 10 penyakit terbanyak setiap bulan < 6x/tahun 6 - 8x/tahun 9 - 12x/tahun 10
SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10
No. JENIS VARIAVELNILAIHASIL
II. MANAJEMEN ALAT DAN OBAT
1. Membuat kartu inventaris dan menempatkan di masing-masing ruangan
< 60% ruang 61 - 80%ruang
81 - 100%ruang
102. Melaksanakan up dating daftar inventaris alat < 3x/tahun 4 - 6x/tahun tiap bulan 73. Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di setiap unit
pelayananya, beberapa
unitya, sebagian
besarya,
seluruhnya7
4. Membuat kartu stok untuk setiap jenis obat/bahan digudang obat secara rutin
ya, beberapaitem obat
ya, sebagianbesar item
obat
ya, seluruhitem obat 74. Membuat kartu stok untuk setiap jenis obat/bahan di
gudang obat secara rutinya, beberapa
item obatya, sebagianbesar item
obat
ya, seluruhitem obat 7
5. Menerapkan FIFO dan FEFO ya, beberapaitem obat
ya, sebagianbesar item
obat
ya, seluruhitem obat 10
III. MANAJEMEN KEUANGAN
1. Membuat cacatan bulanan uang masuk-keluar dalam bukukas
ya, tidak tentu ya,setiap 3bulan
ya, setiapbulan
102. Kepala puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan
secara berkalaya, tidak tentu ya,setiap 3
bulanya, setiap
bulan10
IV. MANAJEMEN KETENAGAAN
SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10
No. JENIS VARIAVELNILAIHASIL
1. Membuat daftar/cacatan kepegawaian petugas ya, tidak tentu ya,setiap 3bulan
ya, setiapbulan
102. Membuat uraian tugas dan tanggung jawab setiap petugas ya, tidak tentu ya,setiap 3
bulanya, setiap
bulan10
3. Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap petugas sesuaidengan tugas, wewenang dan tanggungjawab
ya, tidak tentu ya,setiap 3bulan
ya, setiapbulan
104. Membuat penilaian DP3 tepat waktu ya, tidak tentu ya,setiap 3
bulanya, setiap
bulan10
SKALA 3 SKALA 2 SKALA 1NILAI 10 NILAI 7 NILAI 4
1. < 10% 11 - 20% > 20% 7
2. > 80% 70 - 79% < 70% 10
3. > 5% 4 - 4,9% < 4% 0
4. > 5% 6 -10% > 10% 7Error rate pemeriksaanBTAError rate pemeriksaandarah malaria
Persalinan oleh TenagakesehatanPenanganan KomplikasiObstetri/risiko tinggi
5. Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas Bontonompo II Tahun 2009
No. JENIS KEGIATANNILAIAKHIR
Drop out pelayananANC (K1-K4)
Tabel IV.9Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas Bontonompo II Tahun 2009
4. > 5% 6 -10% > 10% 7
5. > 5% 6 -10% > 10% 7
6. > 50% 51 - 80% 81 -100% 7
7. > 50% 51 - 80% 81 -100% 7
8. > 50% 51 - 80% 81 -100% 7
Error rate pemeriksaanBTAError rate pemeriksaandarah malariaKepatuhan terhadapstandar ANCKepatuhan terhadapstandar pemeriksaan TBTingkat kepuasanpasien terhadap
SKALA 3 SKALA 2 SKALA 1NILAI 10 NILAI 7 NILAI 4
1. < 10% 11 - 20% > 20% 10
2. > 80% 70 - 79% < 70% 10
3. > 5% 4 - 4,9% < 4% 0
4. > 5% 6 -10% > 10% 7
6. Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas Bontonompo II Tahun 2010
No. JENIS KEGIATANNILAIAKHIR
Drop out pelayananANC (K1-K4)Persalinan oleh TenagakesehatanPenanganan KomplikasiObstetri/risiko tinggiError rate pemeriksaanBTAError rate pemeriksaandarah malaria
Tabel IV.10Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas Bontonompo II Tahun 2010
4. > 5% 6 -10% > 10% 7
5. > 5% 6 -10% > 10% 7
6. > 50% 51 - 80% 81 -100% 7
7. > 50% 51 - 80% 81 -100% 7
8. > 50% 51 - 80% 81 -100% 7Tingkat kepuasanpasien terhadap
Error rate pemeriksaanBTAError rate pemeriksaandarah malariaKepatuhan terhadapstandar ANCKepatuhan terhadapstandar pemeriksaan TB
59
5. Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas Bontonompo II Tahun 2009
Tabel IV.9
Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas Bontonompo II Tahun 2009
No. JENIS KEGIATANSKALA 3 SKALA 2 SKALA 1 NILAI
AKHIRNILAI 10 NILAI 7 NILAI 4
1.Drop out pelayanan ANC (K1-K4)
< 10% 11 - 20% > 20% 7
2.Persalinan oleh Tenagakesehatan
> 80% 70 - 79% < 70% 10
3.Penanganan KomplikasiObstetri/risiko tinggi
> 5% 4 - 4,9% < 4% 0
4. Error rate pemeriksaan BTA > 5% 6 -10% > 10% 7
5.Error rate pemeriksaan darahmalaria
> 5% 6 -10% > 10% 7
6.Kepatuhan terhadap standarANC
> 50% 51 - 80% 81 -100% 7
7.Kepatuhan terhadap standarpemeriksaan TB Paru
> 50% 51 - 80% 81 -100% 7
8.Tingkat kepuasan pasienterhadap pelayanan Puskesmas
> 50% 51 - 80% 81 -100% 7
Sumber : Data diolah , 2012
6. Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas Bontonompo II Tahun 2010
Tabel IV.`10
Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas Bontonompo II Tahun 2012
No. JENIS KEGIATANSKALA 3 SKALA 2 SKALA 1 NILAI
AKHIRNILAI 10 NILAI 7 NILAI 4
1.Drop out pelayanan ANC (K1-K4)
< 10% 11 - 20% > 20% 7
2.Persalinan oleh Tenagakesehatan
> 80% 70 - 79% < 70% 10
3.Penanganan KomplikasiObstetri/risiko tinggi
> 5% 4 - 4,9% < 4% 0
4. Error rate pemeriksaan BTA > 5% 6 -10% > 10% 7
5.Error rate pemeriksaan darahmalaria
> 5% 6 -10% > 10% 7
6.Kepatuhan terhadap standarANC
> 50% 51 - 80% 81 -100% 7
7.Kepatuhan terhadap standarpemeriksaan TB Paru
> 50% 51 - 80% 81 -100% 7
8.Tingkat kepuasan pasienterhadap pelayanan Puskesmas
> 50% 51 - 80% 81 -100% 7
Sumber : Data diolah , 2012
60
7. Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan (B.O.K.) Puskemas
Bontonompo II Pada Tahun 2010
Tabel IV.11
Alokasi Bantuan Operasional Kesehatan (B.O.K.) Tahun 2010
No. INDIKATORJUMLAH
DANAPERSENTASE
1. Pelayanan Kesehatan Rp. 60.383.150 67,09 %
2. Manejemen Puskesmas Rp. 23.866.850 26,52 %
3. Mutu Pelayanan Rp. 5.750.000 6,39 %
JUMLAH Rp. 90.00000 100,00 %
Sumber : Data diolah , 2012
Jumlah Dana Bantuan Operasional Kesehatan (B.O.K.) Puskemas
Bontonompo II Pada Tahun 2010 adalah Rp. 90.000.000 Dana
tersebut dialokasikan untuk kegiatan promotif dan preventif di
Puskemas Bontonompo II, yang meliputi kegiatan pelayanan
kesehatan sebesar Rp. 60.383.150 (67,09 %), kegiatan manejemen
puskesmas sebesar Rp. 23.866.850 (26,52 %) dan kegiatan mutu
pelayanan sebesar Rp. 5.750.000 (6,39 %).
61
8. Perbandingan Hasil Kinerja Puskesmas Bontonompo II Tahun 2009 dan
2010
Tabel IV.12
Pelayanan Kesehatan
No. JENIS KEGIATAN
PENCAPAIAN 2009 PENCAPAIAN 2010
NILAIKATEGORIKINERJA
NILAIKATEGORIKINERJA
I. Promosi Kesehatan 42,41 Kurang 66,79 Kurang
II.KesehatanLingkungan
53,20 Kurang 83,29 Cukup
III.Kesehatan Ibu danAnak Termasuk KB
29,82 Kurang 43,13 Kurang
IV.Upaya PerbaikanGizi Masyarakat
38,13 Kurang 41,11 Kurang
V.
Upaya Pencegahandan PemberantasanPenyakit Menular(P2M)
33,41 Kurang 56,31 Kurang
VI. Upaya Pengobatan 14,01 Kurang 16,44 Kurang
VII. Rawat Inap 92,42 Baik 102,09 Baik
VIII.Upaya KesehatanUsia Lanjut
50,00 Kurang 100,00 Baik
IX. Kesehatan Olahraga 25,00 Kurang 25,00 Kurang
X.Bina KesehatanKerja
100,00 Baik 100,00 Baik
Rata-rata 47,84 Kurang 63,42 Kurang
Sumber : Data diolah , 2012
Cakupan pelayanan kesehatan pada Puskesmas Bontonompo II
terjadi peningkatan, dimana pada tahun 2009 nilai rata rata kinerjanya
adalah 47,84 dan meningkat menjadi 63,42 pada tahun 2010. Namun
masih tergolong kurang karena tidak tercapainya target pada kegiatan
promosi kesehatan, Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB, Upaya
62
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M), Upaya
Pengobatan, dan Kesehatan Olahraga.
Tabel IV.13
Manejemen Puskesmas
PENCAPAIANNo. JENIS KEGIATAN TAHUN
2009TAHUN
2010
MANAJEMEN PUSKESMASI. Manajemen Operasional Puskesmas 5,29 9,14II. Manajemen Alat dan Obat 7,60 8,20III. Manajemen Keuangan 8,50 10,00IV. Manajemen Ketenagaan 8,50 10,00
Rata-rata 7,47 9,34Sumber : Data diolah, 2012
Cakupan kegiatan manajemen pada Puskesmas Bontonompo II
terjadi peningkatan , dimana pada tahun 2009 nilai rata rata
kinerjanya adalah 7,47 dan meningkat menjadi 9,34 pada tahun 2010.
Tabel IV.14
Mutu Pelayanan
No. JENIS KEGIATAN
PENCAPAIAN 2009 PENCAPAIAN 2010
NILAIKATEGORIKINERJA
NILAIKATEGORIKINERJA
MUTU PELAYANAN
I.Drop out pelayanan ANC(K1-K4)
7,00 Cukup10,00
Baik
II.Persalinan oleh Tenagakesehatan
10,00 Baik10,00
Baik
III.Penanganan KomplikasiObstetri/risiko tinggi
0,00 kurang 0,00 kurang
IV. Error rate pemeriksaan BTA 7,00 Cukup7,00
Cukup
V.Error rate pemeriksaan darahmalaria
7,00 Cukup7,00
Cukup
VI.Kepatuhan terhadap standarANC
7,00 Cukup7,00
Cukup
63
No. JENIS KEGIATANPENCAPAIAN 2009 PENCAPAIAN 2010
NILAIKATEGORIKINERJA
NILAIKATEGORIKINERJA
VII.Kepatuhan terhadap standarpemeriksaan TB Paru
7,00 Cukup7,00
Cukup
VIII.
Tingkat kepuasan pasienterhadap pelayananPuskesmas
7,00 Cukup7,00
Cukup
Rata-rata 6,50 Cukup 6,88 Cukup
Sumber : Data diolah, 2012
Cakupan mutu pelayanan pada Puskesmas Bontonompo II terjadi
peningkatan , dimana pada tahun 2009 nilai rata rata kinerjanya adalah
6,50 dan meningkat menjadi 6,88 pada tahun 2010.
Tabel IV.15
Indikator Penilaian Kinerja Puskesmas
No. JENIS KEGIATANPENCAPAIAN
2009PENCAPAIAN
2010
I PELAYANAN KESEHATAN 47,84 63,42
II MANAJEMEN PUSKESMAS 7,47 9,34
III MUTU PELAYANAN 6,50 6,88
Rata-rata 20,60 26,55
Sumber : Data diolah, 2012
Kinerja rata rata Puskesmas Bontonompo II terjadi peningkatan ,
dimana pada tahun 2009 nilai rata rata kinerjanya adalah 20,60 dan
meningkat menjadi 26,55 pada tahun 2010.
64
C. Pembahasan Data Hasil Penelitian Dengan Software SPSS Statistics
17.0
Tabel IV.16
Data Hasil Penelitian
No. VARIABEL
1 Promosi Kesehatan 42,41 66,792 Kesehatan Lingkungan 53,20 83,293 Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk KB 29,82 43,134 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 38,13 41,115 Upaya Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Menular 33,41 56,31
6 Upaya Pengobatan 14,01 16,447 Rawat Inap 92,42 102,098 Upaya Kesehatan Usia Lanjut 50,00 100,009 Kesehatan Olahraga 25,00 25,0010 Bina Kesehatan Kerja 100,00 100,0011 Manajemen Operasional Puskesmas 5,29 9,1412 Manajemen Alat dan Obat 7,60 8,2013 Manajemen Keuangan 8,50 10,0014 Manajemen Ketenagaan 8,50 10,0015 Drop out pelayanan ANC (K1-K4) 7,00 10,0016 Persalinan oleh Tenaga kesehatan 10,00 10,0017 Penanganan Komplikasi Obstetri/risiko tinggi 0,00 0,0018 Error rate pemeriksaan BTA 7,00 7,0019 Error rate pemeriksaan darah malaria 7,00 7,0020 Kepatuhan terhadap standar ANC 7,00 7,0021 Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru 7,00 7,0022 Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan Puskesmas 7,00 7,00
Sumber : Data diolah 2012
65
Berikut hasil pengolahan data dengan Software SPSS Statistics 17.0 :
Tabel IV.17
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 x1 25.4677 22 27.86521 5.94088
x2 33.0227 22 35.34967 7.53658
Paired Samples Statistic, menunjukkan rata – rata kinerja Puskesmas
Bontonompo II, sebelum adanya dana bantuan operasional kesehatan
(2009) = adalah 25.4677 dan setelah adanya dana bantuan
operasional kesehatan (2010) = adalah 33.0227
Tabel IV.18
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 x1 & x2 22 .942 .000
Paired Samples Correlation, hasil uji menunjukkan bahwa korelasi
antara dua variabel adalah 0.942 dengan sig sebesar 0.000. hal ini
menunjukkan bahwa korelasi antara dua rata – rata kinerja sebelum
66
dan sesudah adanya dana bantuan operasional adalah kuat dan
signifikan.
Tabel IV.19
Paired Samples Test
Paired Differences
MeanStd.
Deviation
Std.ErrorMean
t dfSig. (2-tailed)
Pair 1 x1 - x2 -755.500 1.306.143 278.471 -2.713 21 .013
Paired Samples Test, nilai t hitung adalah sebesar = - 2,713 dengan
sig. 0,013. Karena nilai sig. < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
ditolak atau diterima, artinya kinerja puskesmas
Bontonompo II sebelum adanya dana bantuan operasional
kesehatan (2009) dan setelah adanya dana bantuan operasional
kesehatan (2010) adalah berbeda, sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa pemberian dana bantuan operasional kesehatan
(BOK) kepada Puskesmas Bontonompo II pada tahun 2010 terbukti
dapat meningkatkan kinerja Puskesmas Bontonompo II.
67
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bagian Pembahasan Data Hasil Penelitian
diperoleh data indikator penilaian kinerja sebagai berikut :
1. Pelayanan kesehatan meningkat dari 47,84 pada tahun 2009 menjadi 63,42
pada tahun 2010.
2. Manajemen puskesmas meningkat dari 7,47 pada tahun 2009 menjadi 9,34
pada tahun 2010.
3. Mutu pelayanan meningkat dari 6,50 pada tahun 2010 menjadi 6,88 pada
tahun 2010.
Dari data tersebut kemudian diolah dengan metode uji t-berpasangan
menggunakan software SPSS Statistics 17.0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
bahwa pemberian dana bantuan operasional kesehatan (BOK) kepada Puskesmas
Bontonompo II pada tahun 2010 terbukti dapat meningkatkan kinerja Puskesmas
Bontonompo II.
68
68
B. SARAN
Berdasarkan pada hasil penelitian ini penulis menyarankan :
1. Agar pemberian dana bantuan operasional kesehatan ini dapat dilanjutkan
dimasa-masa yang akan datang bahkan dapat lebih ditingkatkan baik dari segi
jumlah maupun kualitas pengelolaannya.
2. Data hasil penelitian ini dapat dijadikan salahsatu referensi dalam
perencanaan kegiatan di Puskesmas Bontonompo II ke depannya.
3. Untuk indikator pelayanan kesehatan dapat lebih ditingkatkan kinerjanya
karena masih tergolong kategori kurang yaitu pada kegiatan promosi
kesehatan, Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB, Upaya Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Menular (P2M), Upaya Pengobatan, dan Kesehatan
Olahraga, sehingga bisa meningkatkan kinerja puskesmas secara umum.
69
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, 1996, Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ketiga, Rina RupaAkasara;Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006, Pedoman Penilaian KinerjaPuskesmas, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat; Jakarta
, 2006, Pedoman PerencanaanTingkat Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat;Jakarta
, 2008, Standar Pelayanan MinimalBidang Kesehatan di Kabupaten/kota, biro hukum dan organisasi setjendepkes RI; Jakarta
, 2008, Keputusan MenteriKesehatan RI No. 828/Menkes/SK/IX/2008 Tentang Petunjuk TeknisTentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan DiKab./Kota, Kementerian Kesehatan; Jakarta
, 2010, Tata Cara PenyelenggaraanAdministrasi Keuangan Bantuan Operasional Kesehatan Tahun 2012,Kementerian Kesehatan; jakarta
, 2009, Petunjuk TehnisPenggunaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Tahun 2010,Kementerian Kesehatan; Jakarta
Hessel, Nogi, Manajemen Modern Untuk sector Public, Balairung &Co.;Yogyakarta
Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional, 2004, LaporanPerkembangan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium(Millenium Development Goals), Kementrian PerencanaanPembangunan Nasional; jakarta
Kurniawan, Dedy, 2008, Uji T Berpasangan (Paired T-Test), Dedy Kurniawan,Jakarta.
Mangkunegara, A.P., 2010, Evaluasi Kinerja SDM, Refika Aditama; Jakarta.
Soeprihanto, John, 2005, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan,Edisi 1, BPFE; Yogyakarta.
70`
Sugiyono, 2011, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta; Bandung.
Tim Manajemen Puskesmas Banjarangkan II, 2010, Laporan KinerjaPuskesmas Banjarangkan II Tahun 2009, Dinas Kesehatan Kab.Klungkung; Bali
Umar, Husein, 2002, Evaluasi Kinerja Perusahaan, Gramedia Pustaka Utama;Jakarta.
Wibowo, 2008, Manajemen Kinerja, Edisi Ketiga, Rajawali Pers; Jakarta.
69
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Zulkifli, S.Si. Hj. Tanriagi Zulkifli, S.Si. Hj. HijjarawatiUpaya Kesehatan Wajib Unit FungsionaL Upaya Kesehatan Masyarakat Upaya Kesehatan Pengembangan
Lampiran 1
STRUKTUR ORGANISASI
PUSKESMAS BONTONOMPO II
KEPALA PUSKESMAS BONTONOMPO IIAbd. Latif, SKM.Bag. Umum & Kepegawaian Bag. Perencanaan & PeniLaian Bag. Keuangan PengeLoLa Data & SP2TP
Kesehatan Lingkungan Laboratorium Desa Siaga PerkesmasPromosi Farmasi Badan PenyantunPuskesmas UKS / UKGSSiari N. & Abd. Latif,SKM. Hasrianti, S.Si., Apt.Zulkifli, S.Si. - Hj. Hijjarawati &Hartati
KIA / KB Perawatan / UGD Bina KeLuarga Balita Upaya Kesehatan KerjaNurhaerati & Hj.Muliati Samaung Hj.St.Rahmatiah & Hj.Hijjarawati Syamsidar & Sariyani Irwan SyamsuddinHamsinah, S.St. St. Hatijah Nurhaerati Rahmatiah
Yulis Rohmani Hj. Patmawati Syamsidar drg. SyahruddinGizi Rekam Medik Posyandu Upaya Kesehatan Gigidan MuLutYulis Rohmani Hj. Patmawati Syamsidar drg. SyahruddinP3M & Imunisasi Kartu Kesehatan Jiwa
dr. Isna Tirtawati dr. FatmawatyBaharuddindr. FatmawatyBaharuddinNursayani, A.md.Kep. UsiLaJumriati, AM.K. Rahmatiah
H. Nawawie, A.Mk. Hj. Patmawati HasiahPengobatan Kesehatan Mata
Hj. Hajrah Bina BatraSiari N.PUSTU, POLINDES & POSKESDES
PUSTU BONTONOMPO PUSTUTAMALLAYANG PUSTU KALASE'RENA PUSTU BT. BIRAENGUTARA PUSTU BT.BIRAENG SELATAN PUSTU ROMANGLASA
Hj. HaryaniPUSTU BULOGADING PUSTU BAREMBENG PUSTUKALEBAREMBENG PUSTU BT. LANGKASAUTARA PUSTU BT. LANGKASASELATAN PUSTU KATANGKAHasriani K. Sariyani KumaLa Ratna Kasmiati NusLiah Sitti Nurmiati &Megawati
PUSTU BATEGULUNG PUSTU MANJAPAIA. St. DahLiah Hj. Rosmiati
Khadijah Rais Hj. Darmawati & H. M.Agus Amin Kasrawiyah &Hijrawati MusLimah Norma
Lampiran 2PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BONTONOMPO II
Lampiran 3FOTO DAN PETA LOKASI PUSKESMAS BONTONOMPO II