PENGARUH METODE MAKE A MATCH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A SMP SANTO ALOYSIUS TURI SLEMAN
PADA MATERI BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Veronica Lusiana
NIM : 091434039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH METODE MAKE A MATCH TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VIII A SMP SANTO ALOYSIUS TURI SLEMAN
PADA MATERI BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Veronica Lusiana
NIM : 091434039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Angankan apa yang engkau ingin angankan. Pergilah kemana
engkau ingin pergi. Jadilah seperti yang engkau kehendaki, sebab
hidup hanya satu kali dan engkau hanya memiliki satu
kesempatan untuk melakukan segala hal yang engkau ingin
lakukan. Semoga engkau punya cukup kebahagiaan untuk
membuatmu tersenyum, cukup pencobaan untuk membuatmu kuat,
cukup penderitaan untuk tetap menjadikanmu manusiawi, dan
cukup pengharapan untuk menjadikanmu bahagia…
Karya ini ku persembahkan untuk :
Tuhan Yesusku yang luar biasa
Bapak dan mamak yang selalu sabar dan setia menungguku
Adik-adiku Icha dan Sandy sumber semangatku
Kekasihku dan sahabatku Johanes Krisna yang selalu menemaniku
Sahabatku Yani, Cici, dan Ella atas kegilaan, semangat dan pembelajarannya
Diriku, Diriku yang masih percaya dan masih mau berjuang
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGARUH METODE MAKE A MATCH TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A SMP SANTO
ALOYSIUS TURI SLEMAN PADA MATERI BAHAN KIMIA DALAM
KEHIDUPAN
Veronica Lusiana
091434039
Berdasarkan data dari guru, kelas VIII terbagi menjadi 2 kelas, yaitu kelas A
dan B, namun kelas VIII A cenderung lebih pasif daripada kelas VIII B, sehingga
peneliti memutuskan melakukan penelitian dikelas VIII A. Penelitian ini merupakan
Penelitian Tindakan Kelas, yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa dalam mempelajari materi bahan kimia dalam kehidupan dengan
penerapan metode make a match.
Penelitian dilaksanakan tanggal 06 mei – 27 mei 2013, yang terdiri atas 2
siklus. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Santo Aloysius
Turi, Sleman tahun ajaran 2012/2013. Data aspek kognitif siswa diperoleh dari hasil
post-test yang dilaksanakan pada akhir masing-masing siklus. Sedangkan data aspek
afektif dan motivasi siswa diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa selama
proses pembelajaran. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis
deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Make A Match
dalam kegiatan pembelajaran materi bahan kimia dalam kehidupan dapat
meningkatkan: 1) hasil belajar aspek kognitif siswa yang diukur dengan skor rata-
rata kelas dan persentase ketuntasan KKM. Pada siklus I skor rata-rata kelas
sebesar 65%; sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 77,53%. Persentase
ketuntasan KKM pada siklus I sebesar 33,3%; dan meningkat menjadi 76,6 % pada
siklus II. 2) Hasil belajar aspek afektif pada siklus I diukur menggunakan lembar
observasi, pada kategori baik 60% dan cukup baik sebesar 40%, dan meningkat
pada siklus II menjadi pada kategori baik sebesar 90% dan kategori cukup baik
10%. 3) Dan untuk motivasi belajar siswa yang juga diukur dengan persentase skor
rata-rata tiap siklus. Pada siklus I persentase skor rata-rata motivasi belajar sebesar
58,13 %; sedangkan pada siklus II menjadi 79,93 %.
Kata kunci: metode make a match, motivasi belajar, bahan kimia dalam
kehidupan aspek kognitif, aspek afektif
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE EFFECT OF MAKE A MATCH METHOD TOWARD LEARNING
MOTIVATION AND LEARNING RESULT OF GRADE VIII A ST
ALOYSIUS TURI SLEMAN YOGYAKARTA STUDENTS IN THE
CHEMICAL SUBSTANCE IN LIFE
Veronica Lusiana
091434039
Based on data from the class VIII teachers are divided into two classes,
namely class VIII A and VIII B, but class A tend to be more passive than the class B ,
so researchers decided to do research in VIII A. This study classified as a Class
Action Research, which aims to improve motivation and students learning outcomes
while learning the chemical substance in the environment with application of make a
match methods.
The study was held on 06 May - 27 May, 2013, which consisted of 2 cycles.
The subjects in this study were class A of eighth grade students of St. Aloysius Junior
Turi, Sleman, Yogyakarta at 2012-2013 academic year. Cognitive aspects of the data
obtained from the students' post-test which carried out at the end of each cycle.
While the affective and motivational aspects of the data obtained from the
observation of students 'activities during the students' learning process. The data
were analyzed using qualitative and quantitative descriptive analysis.
The results showed that the use of make a match methods in learning
activities of chemical substance in the life can improve : 1) cognitive learning
outcomes of students as measured by the average score of the class and percentage
of completeness KKM. In the first cycle, average of class score is 65%; whereas in
the second cycle increased to 77.53%. The percentage of completeness KKM in the
first cycle is 33.3%; and increased to 76.6% in the second cycle. 2) affective learning
outcomes of students as measured by observation, In the first cycle, A good category
60% and a good enough category just a 40%. In a second cycle Increased become
90% in a good category and in a good enough category just a 10%. 3) And for the
students' motivation is also measured by the average percentage score for each
cycle. In the first cycle, the average percentage score of motivation to learn is
58.13%; whereas in the second cycle becomes 79.93%.
Keywords : Make a match methods, motivation, the chemical substance in the life,
cognitive aspect, affective aspect.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Metode Make A Match Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar
Siswa Kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi Sleman Pada Materi Bahan Kimia
Dalam Kehidupan” dengan baik.
Skripsi ini dapat tersusun atas bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang Tua penulis yang selalu senantiasa dan tak henti-hentinya mendukung dan
mendoakan penulis.
2. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan
di Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. Tri Priyantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
yang telah memberikan ijin dan melaksanakan penelitian ini.
4. Br. Kosmas Mulyadi, S.Pd., CSA. selaku Kepala Sekolah SMP Santo Aloysius
Turi Sleman yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan
penelitian.
5. Lucia Wiwid Wijayanti S. Si, M. Si selaku dosen pembimbing yang dengan sabar
dan tulus mendampingi, membimbing, membantu penulis sehingga penulis bisa
menyelesaikan penulisan ini.
6. Florita Retno Sulistyo Pertiwi selaku guru pengampu mata pelajaran Biologi di
SMP Santo Aloysius Turi Sleman sekaligus rekan yang luar biasa yang telah
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membimbing dan meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
7. Siswa kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi Sleman tahun ajaran 2012/2013
yang telah berpartisipasi dengan baik dalam kegiatan pembelajaran Bahan kimia
dalam kehidupan.
8. Pemerintah Kabupaten Kutai Barat yang telah membiayai seluruh perkuliahan
penulis di Universitas Sanata Dharma
9. Adik-adik penulis Roswita Melisa dan Stefanus Kurnia Sandy yang selalu
mendukung, mendoakan, dan memberikan hiburan bagi penulis jika sedang dalam
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini
10. Kekasih penulis Johanes Krisna yang selalu luar biasa mendukung, memotivasi,
menemani dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat-sahabat penulis: Cici, Yani, Ella, Ina, Tutus, Warjuni yang memotivasi
dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman Pendidikan Biologi 09 atas kebersamaan, dukungan, dan bantuan
yang diberikan selama belajar di Pendidikan Biologi.
13. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun
demikian penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Penulis
Veronica Lusiana
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................................. i
Halaman Persetujuan Pembimbing............................................................................ ii
Halaman Pengesahan ..................................................................................................... iii
Halaman Persembahan .................................................................................................. iv
Halaman Pernyataan Keaslian Karya ....................................................................... v
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk
Kepentingan Akademis ................................................................................................. vi
Abstrak ............................................................................................................................... vii
Abstract……………………………………………………………. viii
Kata Pengantar ................................................................................................................ ix
Daftar Isi ............................................................................................................................ xi
Daftar Diagram ................................................................................................................ xiv
Daftar Gambar ................................................................................................................. xv
Daftar Tabel ..................................................................................................................... xvi
Daftar Lampiran .............................................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5
C. Batasan Masalah ........................................................................................................ 5
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian .................................................................................................... 7
1. Manfaat Bagi Siswa ............................................................................................ 7
2. Mafaat Bagi Guru ................................................................................................ 7
3. Manfaat Bagi Sekolah ........................................................................................ 7
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 8
A. Belajar dan Pembelajaran ....................................................................................... 8
B. Motivasi Belajar………………………………………………… 9
1. Pengertian Motivasi Belajar………………………………… 9
2. Aspek-aspek Motivasi Belajar……………………………… 10
3. Fungsi Motivasi Belajar……………………………………. 11
4. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar……………… 11
C. Hasil Belajar ............................................................................................................... 12
a. Kemampuan kognitif ........................................................................................... 12
b. Kemampuan afektif ............................................................................................. 14
c. Kemampuan psikomotorik…………………………………... 15
D. Metode Make A Match ............................................................................................ 17
1. Langkah-langkah pembelajaran ....................................................................... 18
2. Keunggulan Metode Make A Match….... ...................................................... 19
3. Kelemahan Metode Make A Match…….... ................................................... 19
E. Materi Bahan Kimia ................................................................................................. 20
F. Hasil yang Relevan ................................................................................................... 24
G. Kerangka Berpikir .................................................................................................... 26
H. Hipotesis………………………………………………………… 28
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 29
A. Jenis Penelitian .......................................................................................................... 29
B. Setting Penelitian ...................................................................................................... 29
1. Subjek Penelitian ................................................................................................. 29
2. Objek Penelitian ................................................................................................... 29
3. Populasi……………………………………………………… 29
4. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 30
C. Desain Penelitian ....................................................................................................... 30
1. Perencanaan ........................................................................................................... 32
2. Pelaksanaan Tindakan ........................................................................................ 32
3. Observasi ................................................................................................................ 33
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Refleksi ................................................................................................................... 33
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 35
a. Pengumpulan Data…………………………………………. 35
b. Cara Pengambilan data…………………………………….. 35
c. Cara Analisis Data………………………………………….. 35
E. Instrumen Penelitian
1. Instrument Pembelajaran ................................................................................... 39
2. Instrument Pengumpulan Data ......................................................................... 39
F. Indikator Keberhasilan………………………………………….. 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 41
A. Hasil Penelitian .......................................................................................................... 41
1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 41
2. Data Hasil Belajar ............................................................................................. 51
B. Pembahasan ................................................................................................................ 55
1. Peningkatan Hasil Belajar .............................................................................. 58
2. Peningkatan Motivasi Belajar……………………………… 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................... 65
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 65
B. Saran ............................................................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 68
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Data Ketuntasan Post test I dan Post test II……..................... 51
Diagram 4.2 Data Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa…………................... 56
Diagram 4.3 Hasil Analisis Kuisioner Motivasi Siswa………...................... 58
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Siklus PTK Menurut Kemmis dan Mc. Taggart……………… 31
Gambar 4.1 Guru Melakukan Presentasi ............................................................................... 44
Gambar 4.2 Siswa Mencari Pasangan…………........................................... 44
Gambar 4.3 Siswa berdiskusi………………….......................................... 45
Gambar 4.4 Diskusi Presentasi didepan kelas ...................................................................... 45
Gambar 4.5 Guru Melakukan Presentasi….…….......................................... 48
Gambar 4.6 Siswa Berdiskusi…….......................................................................................... 49
Gambar 4.7 Siswa melakukan Presentasi .............................................................................. 49
Gambar 4.8 Hubungan Tujuan Instruksional dan Pengalaman belajar……. 59
Gambar 4.9 Siswa bertanya kepada pengajar……....................................... 61
Gambar 4.10 Siswa bertanya pada pengajar……………………………... 61
Gambar 4.11 Siswa melakukan diskusi…………………………………… 61
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skala Pengkategorian Motivasi………………………….. 38
Tabel 3.2 Skala Pengkategorian Motivasi…………………………. 38
Tabel 4.1 Hasil Pre-Test ............................................................................................... 43
Tabel 4.2 Data Ketuntasan post test I dan Post test II.......................................... 51
Tabel 4.3 Analisis Lembar observasi Kegiatan siswa I ....................................... 53
Tabel 4.4 Analisis Lembar observasi Kegiatan siswa II ..................................... 55
Tabel 4.5 Hasil Analisis Kuisioner Motivasi siswa……………….. 57
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1a. Silabus ................................................................................................................... 70
Lampiran 1b. RPP ........................................................................................................................ 73
Lampiran 2a. Kisi-kisi Pre test dan Post test ....................................................................... 86
Lampiran 2b. Data Nilai Pre test , Post test I dan Post test II…………….. 95
Lampiran 3a. Kisi-kisi Lembar Kuisioner………………………………….. 97
Lampiran 3b. Hasil Analisa Kuisioner Siswa……………………………… 99
Lampiran 4a. Kisi-kisi Lembar Observasi Kelas…………………………… 101
Lampiran 4b. Data Perhitungan Lembar Observasi………………………… 105
Lampiran 5a. Pre test terendah……………………………………………. 107
Lampiran 5b. Pre test tertinggi……………………………………………. 109
Lampiran 6a. Post test I terendah…………………………………………. 112
Lampiran 6b. Post test I tertinggi………………………………………….. 108
Lampiran 7a. Post test II terendah…………………………………………. 113
Lampiran 7b. Post test II tertinggi…………………………………………. 114
Lampiran 8a. Lembar Observasi Siklus I………………………………….. 115
Lampiran 8b. Lembar Observasi Siklus II…………………………………. 117
Lampiran 9. Lembar Kuisioner Siswa……………………………………… 119
Lampiran 11. Surat Ijin Penelitian………………………………………….. 120
Lampiran 12. Surat Melakukan Penelitian…………………………………. 121
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. (Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional (2002). Untuk mencapai tujuan pendidikan inilah maka
seorang pendidik harus memikirkan metode terbaik dalam mengajar. Metode
pegajaran ini dapat berupa metode pengajaran kooperatif maupun metode
pengajaran konvensional.
Penerapan metode pengajaran harus diperhatikan penepatannya dalam mata
pelajaran dan terutama materinya. Mata pelajaran biologi yang sering dikenal
sebagai mata pelajaran yang mudah dan hanya hafalan seringkali menyebabkan
siswa tidak tertarik dengan mata pelajaran ini. Paradigma berpikir bahwa biologi
adalah mata pelajaran “mudah” atau hafalan inilah yang harus diubah menjadi
mata pelajaran yang menyenangkan dan tidak mengandalkan model menghafal.
Untuk menciptakan paradigma berpikir baru dalam belajar biologi terutama
pada materi bahan kimia dalam kehidupan, maka guru harus mengembangkan
pembelajaran yang bersifat kooperatif seperti yang diungkapkan pada paragraf
pertama. Pembelajaran kooperatif atau belajar bersama adalah model
pembelajaran di mana siswa di biarkan belajar dalam kelompok, saling
menguatkan, mendalami, dan berkerja sama untuk semakin menguasai bahan.
(Suparno, 2007) Salah satu contoh pembelajaran bersifat kooperatif ini ialah
metode Make A Match.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Make A Match merupakan metode yang mengutamakan kerja sama dan
keaktifan siswa dalam mengalih apa yang diketahui mengenai materi yang
diajarkan. Kelebihan metode Make A Match adalah mampu menciptakan suasana
belajar aktif dan menyenangkan, siswa dilibatkan secara langsung sehingga
adanya motivasi dan rasa keingintahuan siswa dan adanya kerja sama antar siswa
yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penerapannya
guru hanya berperan sebagai fasilitator, peserta didik benar- benar menerima ilmu
dari pengalamannya belajar bersama dengan rekan-rekannya. Menurut Slavin
(Ibrahim, 2000) tentang pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar
pada semua tingkat kelas dan semua bidang studi menunjukan bahwa kelas
kooperatif menunjukan hasil belajar akademik yang signifikan lebih tinggi.
SMP Santo Aloysius Turi Sleman Yogyakarta, merupakan salah satu SMP di
Yogyakarta yang turut dalam pembangunan inteligen anak bangsa. Berdasarkan
hasil observasi yaitu wawancara dengan guru, siswa-siswi kelas VIII SMP Santo
Aloysius Turi terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas A dan kelas B. Siswa-siswi
kelas VIII memiliki kemampuan kognitif yang baik, namun kemampuan afektif
dan kemampuan Psikomotorik setiap siswa sangat beragam, dan siswa-siswi
dikelas VIII A cenderung pasif, dalam hal ini peneliti memutuskan melakukan
penelitian di kelas VIII A. Dari hasil observasi metode pengajaran yang sering
digunakan di SMP Santo Aloysius Turi adalah metode ceramah, hal ini
menyebabkan peserta didik kurang berminat dalam mengikuti pelajaran dan
merasa bosan untuk mengikuti pelajaran. Ketidakpahaman peserta didik
mengenai materi pembelajaran biologi yang diterima terbukti dari nilai rata-rata
siswa yang rendah pada saat ujian. Menurut guru biologi SMP Santo Aloysius
Turi Sleman Yogyakarta kelas VIII A memang kurang aktif saat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
biologi, sehingga dominasi guru sangat kuat karena tidak ada interaksi antara
guru dengan siswa. Guru menyampaikan materi kurang menarik perhatian siswa
yang menyebabkan siswa jenuh dengan materi yang diajarkan. Proses
pembelajaran seperti itu, mengakibatkan kebosanan bagi siswa karena metode
guru kurang bervariasi dalam pembelajaran sehingga hasil belajar biologi
menjadi rendah karena itu agar hasil belajar meningkat maka seorang guru
dituntut menguasai dan menerapkan beberapa model pembelajaran yang ada
sehingga pembelajarannya dapat bervariasi dan dapat membangkitkan motivasi
siswa dalam belajar biologi. Menurut Sudjana (2005) hasil belajar siswa di
pengaruhi oleh lima faktor, yaitu bakat belajar, waktu yang tersedia untuk belajar,
waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran, kualitas pengajaran
dan kemampuan individu. Keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran, terutama
keberhasilan penguasaan materi pelajaran oleh siswa akan sangat ditentukan oleh
seberapa baik seorang guru menerapkan metode mengajarnya di kelas maupun di
luar kelas (Kartini, 2007).
Metode Make A Match diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan
keaktifan siswa sehingga bisa memberikan efek hasil belajar siswa yang
meningkat. Metode ini dapat diterapkan di semua mata pelajaran dan semua usia.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bab bahan kimia dalam
kehidupan sehari-hari kelas VIII semester II. Materi ini dipilih berdasarkan
pertimbangan dari wawancara dengan guru biologi SMP Santo Aloysius Turi
Sleman Yogyakarta. Materi ini sangat dekat bagi siswa, karena materi ini
berkaitan erat dengan kehidupan siswa sehari-hari. Siswa tentu dengan mudah
memiliki konsep awal. Berdasarkan data pada tahun ajaran 2012/2013
disimpulkan materi sulit bagi siswa-siswi SMP kelas VIII, hal ini di tunjukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
nilai rata-rata materi ini mencapai 73,87 kurang 1,13 dari nilai KKM yaitu 75.
Dengan ketuntasan klasikal 15 siswa tuntas dan 17 siswa tidak tuntas. Penelitian
mengenai penerapan metode Make A Match pada materi bahan kimia dalam
kehidupan belum pernah dilakukan sebelumnya.
Penerapan metode tersebut pada mata pelajaran lain sudah pernah dilakukan,
yaitu pada mata pelajaran Matematika oleh Enggar Pramu Rendika pada siswa
Kelas VIII B SMP Negeri I Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012. Dari
hasil penelitian diketahui bahwa metode Make A Match sangat efektif diterapkan.
Hal ini terlihat dari penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match pada
pada
1). Motivasi belajar siswa pada setiap tindakan yaitu, (a) kondisi awal
sebelum dilakukan penelitian motivasi siswa dalam mengerjakan soal
latihan didepan kelas 16,67%, namun setelah dilakukan penelitian pada
putaran pertama meningkat menjadi 22,22%, dan diputaran II meningkat
menjadi 27,78%, dan pada putaran ketiga mengalami peningkatan
menjadi 66,67%. (b) Motivasi siswa dalam mengemukakan ide sebelum
penelitian 16,67%, setelah dilakukan penelitian meningkat sebesar 25%
pada putaran I, Putaran II meningkat menjadi 41,67%, dan Putaran III
meningkat menjadi 63,89%. (c) motivasi siswa dalam bertanya sebelum
dilakukan penelitian adalah 13,89%, namun setelah dilakukan penelitian
meningkat menjadi 22,22% pada putaran pertama, pada putaran II
mengalami peningkatan 27,78%, dan mengalami peningkatan pada
putaran III yaitu 69,44%. (d) Motivasi siswa dalam mengerjakan tugas
sebelum penelitian 50% dan mengalami peningkatan setelah dilakukan
penelitian menjadi 69,44%, pada putaran II meningkat menjadi 77,78%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dan mengalami peningkatan lebih tinggi lagi pada putaran ke III yaitu
sebesar 83,33%.
2). Adanya peningkatan pada hasil belajar siswa sebelum penelitian 27,78%
setelah dilakukan penelitian meningkat pada putaran I menjadi 41,67%, pada
putaran II meningkat menjadi 50%, dan pada putaran III meningkat menjadi
69,44%. (Rendika, 2012)
Untuk mengetahui apakah metode tersebut juga efektif diterapkan pada siswa
kelas VIII A SMP Aloysius Turi dalam meningkatkan hasil belajar pada materi
bahan kimia dalam kehidupan maka peneliti mencoba untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Make A Match Terhadap Motivasi
Belajar dan Hasil Belajar Siswa SMP Santo Aloysius Turi Sleman Yogyakarta
Kelas VIII A pada Materi Bahan Kimia dalam Kehidupan.”
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah metode Make A Match akan berpengaruh terhadap motivasi belajar
siswa pada materi bahan kimia dalam kehidupan kelas VIII A SMP Santo
Aloysius Turi Sleman Yogyakarta ?
2. Apakah metode Make A Match akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
pada materi bahan kimia dalam kehidupan kelas VIII A SMP Santo Aloysius
Turi Sleman Yogyakarta ?
C. BATASAN MASALAH
Agar pengkaji masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas maka diperlukan
suatu batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa Kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi
Sleman Yogyakarta.
b. Materi Pokok
Materi yang digunakan dalam penelitian adalah bahan kimia dalam kehidupan
yang terangkum dalam KD 3.2, Mengkomunikasikan informasi tentang
kegunaan dan efek samping bahan kimia. 3.3, Mendeskripsikan bahan kimia
alami dan buatan yang tercantum pada kemasan makanan dan 3,4
mendeskripsikan sifat dan pengaruh zat adiktif dan psikotropika.
c. Hasil Belajar
Parameter keberhasilan yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar
aspek kognitif dan afektif. Hasil belajar aspek kognitif diukur dengan
menggunakan post-test yang dilaksanakan pada akhir setiap siklus. Sedangkan
hasil belajar aspek afektif diukur dengan penilaian kegiatan diskusi dan
kegiatan presentasi menggunakan lembar observasi.
d. Motivasi Belajar
Motivasi belajar siswa diukur dengan menggunakan lembar kuisioner yang
berisi 5 pertanyaan negatif dan 5 pertanyaan positif mengenai metode
pembelajaran yang diberikan pada akhir siklus I dan akhir siklus II.
D. TUJUAN
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan
Metode Make A Match terhadap motivasi belajar siswa Kelas VIII A SMP
Santo Alloysius Turi Sleman Yogyakarta dengan materi bahan kimia dalam
kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan
Metode Make A Match terhadap hasil belajar siswa Kelas VIII A SMP Santo
Alloysius Turi Sleman Yogyakarta dengan materi bahan kimia dalam
kehidupan.
E. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
a. Manfaat Bagi Siswa
1. Siswa dapat memahami bahan kimia dalam kehidupan lebih mendalam
2. Siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar – mengajar
3. Siswa tertarik dan termotivasi dalam belajar Biologi
b. Manfaat Bagi Guru
Guru dapat memperoleh variasi dan metode dalam kegiatan belajar –
mengajar yang efektif pada materi bahan kimia dalam kehidupan
c. Peneliti
1. Peneliti dapat mengetahui tingkat keefektifan metode Make A Match
dalam pembelajaran
2. Peneliti dapat menggunakan metode yang tepat dalam proses belajar –
mengajar
d. Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dan menambah informasi
metode pengajaran yang tepat sesuai pembelajaran khususnya dalam
pembelajaran Biologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh
individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari tidak terampil menjadi terampil
melakukan sesuatu. Setiap manusia yang hidup pasti terus belajar, dengan kata
lain belajar dapat diartikan sebagai proses dimana setiap orang akan
melakukan perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi
perilaku sebagai hasil dari pengalaman serta latihan yang dilakukan secara
terus menerus atau berkala. Belajar merupakan kegiatan berproses dan
merupakan unsur yang sangan fundamental dalam setiap jenjang pendidikan.
Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan
yang paling pokok dan penting dalam keseluruhan proses pendidikan. Belajar
merupakan tindakan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka
belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya
proses belajar. (Dimyati dan Mudjiono, 2002)
Menurut Muhammad Ali (1992) belajar dapat diartikan sebagai proses
perubahan perilaku, akibat interaksi dengan lingkungan. Interaksi ini biasanya
berlangsung secara sengaja. Tidak semua perubahan perilaku merupakan hasil
belajar. Hanya melakukan kemampuan secara permanen yang dapat diulang-
ulang dengan hasil yang sama. Perubahan perilaku dalam proses belajar adalah
akibat interaksi dengan lingkungan yang berlangsung secara sengaja.
Kesengajaan itu terlihat adanya factor-faktor yang mendorong seseorang
untuk melakukan proses belajar seperti faktor kesiapan fisik dan mental untuk
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
melakukan sesuatu dengan tujuan yang ingin di capai. Mengingat pengertian
di atas, belajar merupakan proses membelajarkan siswa.
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Kata motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere, yang berarti bergerak
(move). Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu,
membuat mereka tetap melakukannya, dan membantu mereka dalam
menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti bahwa konsep motivasi digunakan
untuk menjelaskan keinginan perilaku, arah perilaku (pilihan), intensitas
perilaku (usaha, berkelanjutan), dan penyelesaian atau prestasi yang
sesungguhnya (Pintrich, 2003).
Motivasi adalah dorongan atau usaha untuk mewujudkan perbuatan dalam
bentuk aktivitas mencapai kebutuhan atau tujuan tertentu. Untuk
menggerakkan motivasi dari dalam diri kita, maka harus ada cukup alasan atau
motif tertentu yang merangsang perbuatan itu. Motif menunjukan suatu
dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang
tersebut mau bertindak melakukan sesuatu, sedangkan motivasi adalah
“pendorongan” suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku
seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga
mencapai hasil atau tujuan tertentu. Jadi alasan atau motif yang kuatlah yang
dapat memotivasi kita giat belajar. Sebaliknya, aktivitas yang tidak didasari
motivasi yang kuat, maka akan menimbulkan ketidakseriusan dan perhatian
tidak optimal, sehingga menimbulkan dorongan untuk mengalihkan aktivitas
tersebut ke aktivitas yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Menurut Mc. Donald yang dikutip oleh Sardiman (2003), motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan muculnya
“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari
beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah sesuatu
yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan dalam diri individu yang
mempengaruhi gejala kejiwaan, perasaan, dan emosi untuk melakukan sesuatu
yang didorong oleh adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan.
2. Aspek-Aspek Motivasi Belajar
Kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan hal yang penting
setidaknya para siswa memiliki motivasi untuk belajar karena kegiatan akan
berhasil baik apabila anak yang bersangkutan mempunyai motivasi yang kuat.
Terdapat dua aspek dalam teori motivasi belajar yang dikemukakan oleh
Santrock (2007), yaitu:
a. Motivasi Ekstrinsik, yaitu melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu
yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering
dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman.
Misalnya, murid belajar keras dalam menghadapi ujian untuk
mendapatkan nilai yang baik. Terdapat dua kegunaan dari hadiah, yaitu
sebagai insentif agar mau mengerjakan tugas, dimana tujuannya adalah
mengontrol perilaku siswa, dan mengandung informasi tentang
penguasaan keahlian.
b. Motivasi Intrinsik, yaitu motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi
sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya, murid belajar
menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan
itu. Murid termotivasi untuk belajar saat mereka diberi pilihan, senang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
menghadapi tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka, dan
mendapat imbalan yang mengandung nilai informasional tetapi bukan
dipakai untuk control, misalnya guru memberikan pujian kepada siswa.
3. Fungsi Motivasi Belajar
Semakin tepat motivasi yang diberikan guru atau semakin tinggi
motivasi belajar yang dimiliki siswa, maka semakin berhasil pelajaran yang
disampaikan. karena motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak
mempunyai motivasi dalam belajar tak akan mungkin melakukan aktivitas
belajar. Sardiman (2003), mengemukakan bahwa motivasi mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, menjadi motivasi sebagai penggerak
atau motor yang melepaskan energy motivasi.
b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang akan dicapai.
c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan yang harus
dikerjakan yang sesuai untuk mencapai tujuan dengan menyisihkan
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
4. Faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Brophy (2004), terdapat lima factor yang dapat mempengaruhi
motivasi belajar siswa, yaitu:
a. Harapan guru
b. Instruksi langsung
c. Umpanbalik (feedback) yang tepat
d. Penguatan atau hadiah
e. Hukuman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
C. Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2009) hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan
yang dimiliki setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam sistem
pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kulikurel maupun
tujuan intruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benjamin
Bloom. Menurut Benjamin Bloom (dalam Sudjana, 2009) hasil belajar terbagi
menjadi tiga ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintetis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah
dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Adapun
rincian domain tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kemampuan Kognitif (cognitive domain) adalah kawasan yang berkaitan
dengan aspek-aspek intelektual atau secara logis yang biasa diukur dengan
pikiran atau nalar. Kawasan ini terdiri dari :
1. Mengingat (Remembering), yaitu kemampuan menyebutkan kembali
informasi / pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan. Kata kerja
kunci yang digunakan diantaranya, mendefinisikan, menyusun daftar,
menjelaskan, mengingat, mengenali, menemukan kembali,
menyatakan, mengulang, mengurutkan, menamai, dan menempatkan,
menyebutkan.
2. Memahami (Understanding), yaitu kemampuan memahami instruksi
dan menegaskan pengertian / makna ide atau konsep yang telah
diajarkan baik dalam bentuk lisan, tertulis, maupun grafik / diagram.
Kata kerja kunci yang digunakan diantaranya, menerangkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
menjelaskan, menterjemahkan, menguraikan, mengartikan,
menyatakan kembali, menafsirkan, menginterpretasikan,
mendiskusikan, menyeleksi, mendeteksi, melaporkan, menduga,
mengelompokan, memberi contoh, merangkum menganalogikan,
mengubah, dan memperkirakan.
3. Menerapkan (Applying), yaitu kemampuan melakukan sesuatu dan
mengaplikasikan konsep dalam situasi tertentu. Kata kerja kunci yang
digunakan diantaranya, memilih, menerapkan, melaksanakan,
mengubah, menggunakan, mendemonstrasikan, memodifikasi,
menginterpretasikan, menunjukan, membuktikan, menggambarkan,
mengoperasikan, menjalankan memprogramkan, mempraktekkan, dan
memulai.
4. Menganalisis (Analyzing), yaitu kemampuan memisahkan konsep
kedalam beberapa komponen dan menghubungkan satu sama lain
untuk memperoleh pemahaman atas konsep tersebut secara utuh. Kata
kerja kunci digunakan, di antaranya mengkaji ulang, membedakan,
membandingkan, mengkontraskan, memisahkan, menghubungkan,
menunjukan hubungan antara variabel, memecah menjadi beberapa
bagian, menyisihkan, menduga, mempertimbangkan,
mempertentangkan, menata ulang, mencirikan, mengubah struktur,
melakukan pengetesan, menginterpretasikan, mengorganisir,
mengkerangkakan.
5. Menilai (Evaluating), yaitu kemampuan menetapkan derajat sesuatu
berdasarkan norma, kriteria, atau patokan tertentu. Kata kerja kunci
yang digunakan, di antaranya mengkaji ulang, mempertahankan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
menyeleksi, mempertahankan, mengevaluasi, mendukung, menilai,
menjustifikasi, mengecek, mengkritik, memprediksi, membenarkan,
dan menyalahkan.
6. Mencipta (Creating), yaitu kemampuan memadukan unsur-unsur
menjadi sesuatu bentuk baru yang utuh dan koheren, atau membuat
sesutau yang orisinil. Kata kerja kunci yang dapat digunakan,
diantaranya, merakit, merancang, menemukan, menciptakan,
memperoleh, mengembangkan, menformulasikan, membangun,
membentuk, melengkapi, membuat, menyempurnakan, melakukan
inovasi, mendesain, dan menghasilkan karya.
b. Kemampuan afektif (The Affective domain), berkenaan dengan sikap yang
terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi (merespon),
penilaian (penghargaan), organisasi (mengelola), dan ternalisasi
(mengahayati). Siswa mampu berkerja kelompok serta aktif dalam
mengikuti semua proses kegiatan belajar mengajar. Adapun Domain
afektif terdiri atas beberapa jenjang kemampuan, yaitu :
1. Kemauan menerima (Receiving), yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut peserta didik untuk peka terhadap eksistensi fenomena atau
rangsangan tertentu. Kepekaan ini diawali dengan penyadaran
kemampuan untuk menerima dan memperhatikan. Kata kerja
operasional yang dapat digunakan, di antaranya menanyakan,
memilih, menggambarkan, mengikuti, memberikan, berpegang teguh,
menjawab, menggunakan.
2. Kemauan menanggapi/menjawab (Responding), yaitu jenjang
kemampuan yang menuntut peserta didik untuk tidak hanya peka pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
suatu fenomena, tetapi juga bereaksi terhadap salah satu cara.
Penekanannya pada kemauan peserta didik untuk menjawab secara
sukarela, membaca tanpa ditugaskan. Kata kerja operasional yang
dapat digunakan, di antaranya menjawab, membantu,
memperbincangkan, memberi nama, menunjukan, mempraktikan,
mengemukakan, membaca, melaporkan, menuliskan, memberi tahu,
mendiskusikan.
3. Menilai (Valuing), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk menilai suatu objek, fenomena, atau tingkah laku tertentu
secara konsisten. Kata kerja operasional yang digunakan, di antaranya
melengkapi, menerangkan, membentuk, mengusulkan, mengambil
bagian, memilih, mengikuti.
4. Pengorganisasian (Organizing), yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut peserta didik untuk menyatukan nilai-nilai yang berbeda,
memecahkan masalah, membentuk suatu sistem nilai. Kata kerja
operasional yang dapat digunakan, diantaranya mengubah, mengatur,
menggabungkan, membandingkan, mempertahankan,
menggeneralisasikan, memodifikasi.
c. Kemampuan psikomotorik (The Psychomotor domain) berkenaan dengan
hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada 6 aspek ranah
psikomotor, yakni (a) gerakan reflek, (b) keterampilan gerakan dasar, (c)
gerakan keterampilan perseptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e)
gerakan keterampilan kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan
interpretatif. Ranah psikomotorik memiliki empat jenjang atau tingkatan
yaitu kemampuan menirukan, memanipulasi, artikulasi, dan naturalisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Kata kerja operasional yang digunakan harus sesuai dengan kelompok
keterampilan masing-masing, yaitu :
1. Muscular or motor skill, meliputi : mempertontonkan gerak,
menunjukan hasil, melompat, menggerakan, menampilkan.
2. Manipulations of materials or objects, meliputi : mereparasi,
menyusun, membersihkan, menggeser, memindahkan, membentuk,
3. Neuromuscular coordination, meliputi : mengamati, menerapkan,
menghubungkan, menggandeng, memadukan, memasang, memotong,
menarik, dan menggunakan.
Menurut Sudjana (2009) hasil belajar yang dicapai siswa melalui
proses belajar mengajar yang optimal cenderung menunjukan hasil yang
berciri sebagai berikut :
• Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi
belajar instrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan
prestasi yang rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk
memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang telah
dicapai.
• Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu
kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi
yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana
mestinya.
• Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan
tahan lama diingat, membentuk prilaku, bermanfaat untuk
mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar
sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
• Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh
(komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau
wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah psikomotorik,
keterampilan atau prilaku.
• Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan
mengendalikan diri terutama dalam menilai hasil yang dicapainya
maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
Dari ciri pencapaian hasil belajar tersebut, maka dapat terlihat adanya
kualitas proses pembelajaran yang berlangsung yaitu adanya interaksi
yang menimbulkan motivasi serta meningkatnya hasil belajar siswa.
Menurut Samatowa (2010) hasil belajar dapat dikategorikan menjadi
(a) informasi verbal, (b) keterampilan, (c) konsep, prinsip, dan
pengetahuan, (d) taksonomi dan keterampilan memecahkan masalah,
(e) strategi belajar dan strategi mengingat. Seluruh hal itu dipelajari
“initially”, dan direpresentasikan secara internal, diatur, dan disimpan
dalam bentuk “images”, simbol dan makna. Struktur kognitif
mengalami perubahan sejak lahir dan maju berkelanjutan sebagai hasil
proses dan pendewasaan/kematangan.
D. Metode Make A Match
Model pembelajaran kooperatif yaitu suatu model pembelajaran yang
mengutamakan adanya kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok mempunyai
tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang, rendah). Model
pembelajaran kooperatif mengutamakan kerjasama dalam menyelesaikan
permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka
mencapai tujuan. Salah satu jenis model pembelajaran kooperatif adalah Make A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Match. Model pembelajaran mencari pasangan (Make A Match) yaitu model
pembelajaran yang dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Model
pembelajaran Make A Match yaitu model pembelajaran mencari pasangan kartu
yang merupakan jawaban/soal dari kartu yang dimiliki sebelum batas waktu yang
ditetapkan. Pada model pembelajaran Make A Match sangat diperlukan ketelitian,
kecermatan, ketepatan dan kecepatan siswa untuk mencari pasangan dari kartu
yang dimilikinya.
Model pembelajaran Make A Match merupakan salah satu alternatif yang
dapat diterapkan kepada siswa. Model pembelajaran Make A Match sangat cocok
digunakan oleh guru untuk melakukan review terhadap konsep yang telah
diajarkannya dengan tujuan dapat meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa
dalam kelas. Dengan demikian siswa belajar tidak hanya mendengarkan dan guru
menerangkan di depan kelas saja namun diperlukan keaktifan siswa dalam
pembelajaran.
Ada beberapa langkah yang diterapkan dalam menerapkan model
pembelajaran Make A Match (Suyatno, 2009) yaitu :
1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau
topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal
dan bagian lainnya kartu jawaban
2) Guru kemudian membagikan kartu-kartu tersebut kepada siswa. Setiap
siswa mendapat satu buah kartu, setiap siswa mendapatkan kartu yang
berbeda sebagian mendapatkan kartu soal dan sebagian mendapatkan
kartu jawaban.
3) Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok
dengan kartunya (soal jawaban)
5) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu
diberi poin
6) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu
yang berbeda dari sebelumnya
7) Demikian seterusnya
8) Kesimpulan/penutup
Ada beberapa keunggulan dari model pembelajaran Make A Match
seperti yang dikemukakan oleh Lie (dalam Isjoni 2009:112) bahwa : ”Salah
satu keunggulan Make A Match adalah siswa mencari pasangan sambil belajar
mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan dan
dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan
usia”. Adapun beberapa keunggulan Make A Match adalah sebagai berikut :
Keunggulan Model pembelajaran Make A Match
1) Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran
2) Kerjasama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis
3) Munculnya dinamika gotong royong yang merata di seluruh siswa.
4) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa baik secara kognitif
maupun psikomotorik.
5) Dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi.
6) Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa.
7) Efektif sebagai sarana melatih kedisiplinan siswa.
Selain memiliki keunggulan, model pembelajaran Make A Match juga
memiliki beberapa kelemahan seperti berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
1) Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan pembelajaran
2) Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas lain
3) Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai.
4) Jika tidak dirancang dengan baik maka akan menyebabkan banyak
waktu terbuang.
5) Jika tidak diarahkan dengan baik banyak siswa tidak memperhatikan
saat presentasi.
E. Materi bahan kimia dalam kehidupan
Karakteristik dari materi bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari ialah
sebagai berikut:
1. Indikator:
o Mengelompokan bahan kimia rumah tangga
o Mendeskripsikan efek samping bahan kimia dalam rumah tangga
o Membedakan bahan-bahan aditif alami dan buatan
o Mendeskripsikan efek samping bahan aditif makanan
o Menjelaskan pengertian zat adiktif dan psikotropika
o Mendeskripsikan dampak negatif zat adiktif dan psikotropika bagi
kesehatan, ekonomi, dan sosial
2. Tujuan:
o Siswa mampu menyebutkan bahan-bahan kimia rumah tangga dalam
kegiatan diskusi
o Siswa mampu mendeskripsikan efek samping bahan kimia rumah tangga
dalam kegiatan presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
o Siswa mampu membedakan bahan aditif alami dan buatan yang dapat
digunakan sebagai pengawet, penyedap rasa, pemanis, dan pewarna
makanan diskusi.
o Siswa mampu mendeskripsikan efek samping bahan aditif buatan bagi
kesehatan dalam kegiatan presentasi.
o Siswa mampu dapat menjelaskan pengertian zat adiktif dan psikotropika
dalam kegiatan presentasi
o Siswa mampu menjelaskan dampak negatif zat adiktif dan psikotropika
bagi kesehatan, ekonomi, dan sosial dalam kegiatan presentasi.
3. Materi bahan kimia dalam kehidupan dikelompokan menjadi tiga subbab,
yaitu :
1) Bahan kimia dalam rumah tangga
2) Bahan kimia dalam makanan
3) Zat adiktif dan psikotropika
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan produk-
produk industri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Bahan
kimia yang telah diketahui manfaatnya dikembangkan dengan cara membuat
produk-produk yang berguna untuk kepentingan manusia dan lingkungannya.
1) Bahan kimia dalam rumah tangga
Berdasarkan asal komponen penyusunnya, bahan kimia dapat
digolongkan menjadi bahan kimia alami dan bahan kimia buatan.
Bahan kimia rumah tangga dapat dikelompokan menjadi bahan
pembersih, pemutih, pengharum, dan pembasmi serangga. Bahan
pembersih antara lain adalah sabun dan pemutih, sedangkan bahan
pemutih dapat dikelompokan menjadi pemutih kulit manusia dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pemutih pakaian atau kain. Bahan pengharum/ bahan pewangi
digunakan sebagai pengharum ruangan, pengharum tubuh manusia,
dan pengharum bahan makanan. Insektisida adalah bahan kimia yang
berfungsi untuk membasmi serangga. Penggunaan bahan kimia
mempunyai efek samping yang dapat mencemari lingkungan.
2) Bahan kimia dalam makanan
Bahan aditif/ kimia adalah bahan-bahan yang ditambahkan
pada makanan yang dapat berfungsi sebagai pengawet, pewarna,
pemanis, penyedap, antioksidan, dan penambah nutrisi. Bahan aditif
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu bahan aditif alami dan sintetis
(buatan). Bahan aditif alami contohnya gula, garam, cuka, kunyit, dan
sebagainya. Bahan aditif buatan misalnya MSG (monosodium
glutamate), BHA (butylated hydroxyanisole), aspartam, dan asesulfam.
Bahan aditif sintetis digunakan untuk mengatasi masalah
seperti kebutuhan makanan yang besar, waktu distribusi yang relative
lama, serta kebutuhan akan warna yang menarik. Penggunaan bahan
aditif yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan manusia.
Makanan dan minuman, dan obat yang beredar di Indonesia harus
memperoleh ijin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan makanan)
yang ada dibawah pengawasan Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
3) Zat adiktif dan Psikotropika
a. Zat adiktif
Zat adiktif adalah zat-zat yang dapat membuat pemakainya
kecanduan (adiksi). Kecanduan adalah suatu keadaan fisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
(jasmani) maupun nonfisik (psikologis) dari seseorang yang merasa
tidak normal jika tidak menggunakan zat tertentu.
b. Narkotika
UU RI no. 22/1997 menyebutkan bahwa yang tergolong
narkotika adalah semua zat atau bahan yang berasal dari tanaman
atau bukan dari tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang
dapat menurunkan atau menyebabkan perubahan kesadaran
seseorang, menghilangkan rasa nyeri, dan menimbulkan
ketergantungan. Zat yang tergolong narkotika misalnya, opium,
ganja, kokain, heroin, morfin, dan kodein.
c. Psikotropika
Psikotropika adalah zat yang tidak tergolong narkotika dan alkohol
tetapi berkhasiat seperti narkotika dan alkohol. Contoh zat
psikotropika antara lain amfetamin dan ekstasi.
d. Alkohol
Alkohol merupakan contoh zat depresan. Alkohol adalah senyawa
kimia yang dikenal dengan nama etanol dengan rumus kimia
C2H5OH. Alkohol diperoleh dari hasil fermentasi berbagai jenis
tanaman. Misalnya singkong, dapat diolah menjadi tapai dan jika
diteruskan hingga beberapa lama akan menjadi etanol. Dalam
kedokteran, alkohol merupakan bahan kimia yang sangat besar
peranannya. Alkohol sering digunakan sebagai cairan pelarut dan
dapat digunakan untuk membunuh kuman-kuman atau bakteri
(bahan antiseptik).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
e. Rokok
Rokok adalah gulungan bubuk tembakau yang mengandung
senyawa psikoaktif yang disebut nikotin. Bubuk tembakau dalam
rokok telah banyak diberi zat adiktif seperti cengkih, kemenyan,
dan zat-zat organik lainnya. Didalam rokok terdapat zat-zat yang
membahayakan tubuh kita, khususnya sistem pernafasan, yaitu
karbon monoksida, nikotin, tar, nitrogen oksida, hydrogen sianida
(HCN), ammonia, methanol. (Sumarwan, Sumartini, Kusmayadi,
2012)
F. Hasil Penelitian dengan Metode Make A Match yang Relevan
Metode Make A Match merupakan metode belajar yang telah lama
dikembangkan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan penelitian yang
pernah dilakukan seperti penelitian yang pernah dilakukan oleh Enggar Pramu
Rendika yang berjudul “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika
dengan Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Make A Match (PTK
Pembelajaran Matematika Kelas VIII SMP Negeri I Ngemplak Boyolali
Tahun Ajaran 2011/2012) ” menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif
Make A Match mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran. Hal ini dapat di lihat pada 1). Motivasi belajar siswa pada setiap
tindakan yaitu, (a) kondisi awal sebelum dilakukan penelitian motivasi siswa
dalam mengerjakan soal latihan didepan kelas 16,67%, namun setelah
dilakukan penelitian pada putaran pertama meningkat menjadi 22,22%, dan
diputaran II meningkat menjadi 27,78%, dan pada putaran ketiga mengalami
peningkatan menjadi 66,67%. (b) Motivasi siswa dalam mengemukakan ide
sebelum penelitian 16,67%, setelah dilakukan penelitian meningkat sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
25% pada putaran I, Putaran II meningkat menjadi 41,67%, dan Putaran III
meningkat menjadi 63,89%. (c) motivasi siswa dalam bertanya sebelum
dilakukan penelitian adalah 13,89%, namun setelah dilakukan penelitian
meningkat menjadi 22,22% pada putaran pertama, pada putaran II mengalami
peningkatan 27,78%, dan mengalami peningkatan pada putaran III yaitu
69,44%. (d) Motivasi siswa dalam mengerjakan tugas sebelum penelitian 50%
dan mengalami peningkatan setelah dilakukan penelitian menjadi 69,44%,
pada putaran II meningkat menjadi 77,78% dan mengalami peningkatan lebih
tinggi lagi pada putaran ke III yaitu sebesar 83,33%. 2). Adanya peningkatan
pada hasil belajar siswa sebelum penelitian 27,78% setelah dilakukan
penelitian meningkat pada putaran I menjadi 41,67%, pada putaran II
meningkat menjadi 50%, dan pada putaran III meningkat menjadi 69,44%.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dengan demikian pembelajaran yang
dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A
Match terbukti secara signifikan dapat meningkatkan motivasi dan hasil
belajar Matematika. (Rendika, 2012)
Penelitian ini juga pernah dilakukan sebelumnya oleh Ni Nengah
Arijayanti, pada judul “Penerapan Strategi Pembelajaran Make A Match untuk
Meningkatkan Keaktifan dan Hasil belajar Siswa Kelas VII B di SMP Negeri
Dawan pada Materi PKN Tahun Ajaran 2012/2013” menyimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif Make A Match mampu meningkatkan keaktifan dan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat saat siklus I
dilakukan tes awal yaitu 45,65 dengan persentase 34,78% dan pasca tes
meningkat menjadi 68,69 dengan persentase yaitu 60,86% termasuk dalam
kategori cukup. Dari perbandingan sebelum dan sesudah dilakukan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
ditemukan adanya peningkatan hasil belajar siswa sebanyak 23,04% dengan
persentase 26,08% aktivitas belajar siswa rata-rata 22,39 dengan persentase
sebesar 62,19% termasuk dalam kategori cukup. Pada siklus II dilakukan tes
awal yaitu 58,69 dengan persentase 43,48% yang sangat kurang dalam
pencapaian KKM. Namun setelah pasca tes ada peningkatan yaitu sebesar 80
dengan persentase sebesar 82,60% termasuk dalam kategori tinggi. Hasil
belajar siswa sebanyak 21,31 dengan persentase 39,12% untuk aktivitas
belajar siswa dikelas 620 dengan rata-rata 26,95 dengan persentase sebesar
74,87% termasuk dalam kategori baik. (Arijayanti, 2013). Dengan demikian
pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Make A Match dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
siswa. Namun demikian, perlu dibuktikan lagi pada penelitian tindakan kelas
ini.
G. Kerangka Berfikir
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan permasalahan yang
dialami di SMP Santo Aloysius Turi ialah siswa yang kurang aktif dalam
belajar sehingga di dalam kelas guru yang paling berperan aktif daripada
siswa. Untuk mengatasi masalah ini maka guru harus melakukan inovasi di
dalam pengajaran, sehingga siswa lebih tertarik dalam belajar. Materi bahan
kimia dalam kehidupan dalam standar kompetensi berupa memahami
kegunaan bahan kimia dalam kehidupan sehingga setelah mempelajari materi
bahan kimia dalam kehidupan siswa diharapkan dapat mendeskripsikan
mengenai kegunaan bahan kimia dalam kehidupan, mengelompokan, dan
mengetahui efek samping bahan kimia dalam kehidupan. Untuk mencapai
tujuan tersebut maka perlu dipilih suatu metode yang cocok. Ketepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pemilihan metode pembelajaran akan menghasilkan kualitas hasil belajar yang
tinggi.
Dari penjabaran mengenai kompetensi dasar yang ingin dicapai diatas
maka metode yang cocok untuk mencapai kompetensi dasar tersebut adalah
metode Make A Match. Metode ini merupakan salah satu metode dalam
pendekatan Cooperative Learning di mana siswa dibagi menjadi 2 kelompok
besar yaitu kelompok A dan B, kelompok A memegang kartu berisi Soal dan
kelompok B memegang kartu berisi jawaban, setelah itu siswa diminta
mencari pasangan kartu yang didapatnya, dan jika siswa sudah menemukan
pasangan kartunya siswa diminta berdiskusi dan menjelaskan dengan
mempresentasikan kartu soal dan kartu jawaban di depan kelas. Dari kegiatan
pembelajaran yang seperti ini secara tidak langsung siswa akan belajar untuk
mendeskripsikan dan menjelaskan, baik itu mendeskripsikan dan menjelaskan
hasil diskusi kelompoknya. Hal inilah yang menyebabkan metode ini cocok
untuk diterapkan dalam pembelajaran materi bahan kimia dalam kehidupan.
Dalam pelaksanaannya metode ini secara tidak langsung akan
mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam mencari pasangan kartunya,
berdiskusi, berdinamika menjelaskan dan juga menyimak materi yang
dijelaskan oleh rekan-rekannya. Penerapan metode Make A Match diharapkan
dapat menyenangkan siswa sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang
tinggi yang efeknya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP
Santo Aloysius Turi Sleman Yogyakarta pada materi bahan kimia dalam
kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
H. Hipotesis
1. Metode Make A Match dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa
kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi Sleman pada materi bahan kimia
dalam kehidupan.
2. Metode Make A Match dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi Sleman pada materi bahan kimia
dalam kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas, dimana peneliti akan terlibat dalam penelitian sejak awal.
Peneliti mendiagnosis keadaan dan melihat kesenjangan antara keadaan nyata
dengan keadaan yang diinginkan, kemudian peneliti akan merumuskan
rencana tindakan dan melibatkan diri secara penuh dalam melaksanakan
rencana tersebut. Peneliti juga akan memantau dan melaporkan hasil
penelitiannya.
B. Setting Penelitian
a. Subjek penelitian
Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII A yang
mempunyai jumlah siswa 30 anak yang terdiri dari 19 siswa putra dan 11
siswa putri.
b. Objek
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi bahan kimia
dalam kehidupan dengan pertimbangan nilai rata-rata kelas yang rendah.
c. Populasi
Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah peserta
didik kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi Sleman Yogyakarta tahun
pelajaran 2012/2013,
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
d. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat Penelitian
SMP Santo Aloysius Turi Sleman Yogyakarta
2. Waktu Penelitian
3. Pelaksanaan penelitian berlangsung selama 6 bulan dengan rincian
sebagai berikut:
- Bulan pertama : Terdiri dari dua minggu (11 Maret-18 Maret) untuk
penentuan tempat observasi, komunikasi dengan guru
pengampu pelajaran Biologi.
- Bulan kedua : Dua minggu untuk observasi kelas (1 April-20 April)
- Bulas ketiga : Tiga minggu (1 April-20 April) untuk melaksanakan
penulisan proposal.
- Bulan keempat : Satu bulan untuk penelitian tindakan kelas (6 Mei-27
Mei).
- Bulan Kelima : Satu bulan penulisan laporan akhir penelitian.
C. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research) yaitu suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku
tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari
tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam
pemahaman terhadap tindakan yang dilakukannya, serta memperbaiki kondisi
dimana praktik-praktik pembelajaran tersebut dilakukan (Depdikbud, 2008).
Dari tujuan PTK di atas semakin memantapkan peneliti untuk menggunakan
metode penelitian ini, serta diharapkan dapat memberikan perbaikan dan
meningkatkan proses belajar mengajar didalam kelas. Desain penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
digunakan dalam penelitian ini berbentuk siklus. Penelitian ini menggunakan
model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Model ini
merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin. Akan tetapi, model
kemmis dan Mc. Taggart dalam melakukan akting dan observasi dilakukan
secara bersama-sama. Model penelitian yang digunakan ini adalah model daur
(siklus) yang mencakup empat komponen, yaitu: perencanaan tindakan
(planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi (observation),
melakukan refleksi (reflection) dan seterusnya sampai mencapai kualitas
pembelajaran yang diinginkan. Model PTK yang digunakan dapat dilihat pada
Gambar 3.1 sebagai berikut:
Perencanaan Tindakan Pelaksanaan
SIKLUS I
Terselesaikan
Siklus I
Observasi Refleksi
Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan
Siklus II
Terselesaikan Refleksi II Observasi II
Belum Terselesaikan Siklus Selanjutnya
SIKLUS PTK
Gambar 3.1 Siklus PTK Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto, 2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Pada penelitian ini pelaksanaan model Kemmis dan Taggart dilaksanakan
dengan cara:
a. Siklus I:
1. Perencanaan tindakan
Pada awal kegiatan ini dilakukan wawancara pada guru mata pelajaran
untuk memperoleh informasi rinci mengenai permasalahan pada pelajaran
Biologi (IPA) pada SMP Santo Aloysius Turi Sleman Yogyakarta. Setelah
menemukan permasalahan pada pembelajaran Biologi (IPA), maka disusun
sebuah pemecahan masalah yang menggunakan metode dalam mengajar,
dalam hal ini metode Make A Match. Setelah itu tahap perencanaan akhir
meliputi Menyusun silabus, RPP, materi terkait, rancangan kegiatan
pembelajaran, instrument pembelajaran, instrument penilaian, soal, dan
rubrik penilaian.
2. Penerapan tindakan
Proses penerapan tindakan meliputi :
- Penyampaian tujuan pembelajaran
- Penjelasan guru mengenai mengenai metode Make A Match
- Pemberian pre-test.
- Penjelasan materi bahan kimia dalam rumah tangga
- Pengelompokkan siswa menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok A dan
kelompok B dan guru meminta siswa untuk mencari pasangannya dan
guru meminta siswa untuk melaporkan hasilnya jika sudah menemukan
pasangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
- Pengarahan untuk presentasi bagi yang sudah menemukan pasangannya
dan guru meminta siswa yang lain memberikan tanggapan atas hasil
yang telah dipresentasikan.
- Pemberian post test
- Pengarahan pengambilan kesimpulan dan refleksi antara guru dan
siswa
3. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan oleh guru pamong. Pelaksanaan
observasi terhadap pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi
yang telah disusun. Pada pembelajaran yaitu hasil post-test.
Tahap refleksi dilakukan untuk mengkaji kesalahan dan kekurangan
yang ditemukan dalam tindakan agar bisa diperbaiki pada tindakan
selanjutnya.
b. Siklus II
1. Perencanaan tindakan
Perencanaan tindakan merupakan hasil kesimpulan dari hasil refleksi
dan merupakan perencanaan perbaikan pelaksanaan pembelajaran. Setelah
itu tahap perencanaan akhir meliputi Menyusun silabus, RPP, materi
terkait, rancangan kegiatan pembelajaran, instrument pembelajaran,
instrument penilaian, soal, dan rubrik penilaian.
2. Penerapan tindakan
Meliputi beberapa hal seperti di bawah ini:
- Penyampaian tujuan pembelajaran
- Penjelasan guru mengenai mengenai metode Make A Match
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
- Pemberian LKS
- Penjelasan materi bahan kimia dalam rumah tangga
- Pengelompokkan siswa menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok A
dan kelompok B dan guru meminta siswa untuk mencari
pasangannya dan guru meminta siswa untuk melaporkan hasilnya
jika sudah menemukan pasangannya.
- Pengarahan untuk presentasi bagi yang sudah menemukan
pasangannya dan guru meminta siswa yang lain memberikan
tanggapan atas hasil yang telah dipresentasikan.
- Pemberian post test
- Pengarahan pengambilan kesimpulan dan refleksi antara guru dan
siswa
d. Observasi
Observasi meliputi pengamatan proses pembelajaran yang akan
mengacu pada taraf keberhasilan penggunaan metode dan perbaikan
pelaksanaan metode pembelajaran yang akan menjadi saran pada
penelitian ini dimana saran ini akan berfungsi pada tindakan penelitian
selanjutnya yang menggunakan metode yang sama.
e. Refleksi
Dalam tahap ini hasil obeservasi, dikumpulkan dan di analisis sehingga
peneliti dapat mengetahui tingkat keberhasilan dari proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
D. Teknik Pengumpulan
data a. Pengumpulan data
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIII A SMP
Santo Aloysius Turi. Sumber data dari siswa yaitu berupa aktivitas siswa,
nilai pre-test dan post-test, hasil belajar (penilaian kognitif dan afektif).
Jenis data dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan data kualitatif
berupa penilaian aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran dan
kuantitatif hasil tes formatif, pre-test dan post-test, dan penilaian hasil
belajar kelompok.
b. Cara pengambilan data
Pada penelitian tindakan kelas ini cara pengambilan data yang digunakan
ada dua macam, yaitu teknik tes dan teknik non tes. Adapun teknik tes
digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa, sedangkan teknik non
tes digunakan untuk mengukur kemampuan psikomotor. Teknik tes yang
digunakan adalah tes subjektif yang berfungsi untuk mengukur kemampuan
siswa.
Sedangkan teknik nontes yang digunakan adalah teknik observasi untuk
mengetahui hasil belajar siswa dalam aspek afektif.
c. Cara analisis data
Data yang diperoleh dari proses dan hasil pembelajaran dianalisis secara
deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa angka hasil belajar
siswa (meliputi penentuan rata-rata kelas, ketuntasan belajar individual dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
ketuntasan belajar secara klasikal dari hasil test). Data kualitatif berupa
prosentase hasil observasi dan angket yang dideskripsikan dengan kata-kata.
Menurut Slameto (2001) Data tentang nilai hasil belajar (kognitif) siswa
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Jumlah seluruh benar
Nilai Akhir = Jumlah jawaban soal
×100
Hasil penelitian dianalisis 3 kali yaitu analisis untuk menghitung rata-
rata kelas, menentukan ketuntasan belajar secara individual dan
menentukan ketuntasan belajar secara klasikal.
- Menentukan rata-rata kelas
Menurut Sudjana (1990) Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas pada
masing-masing siklus sebagai berikut:
� ∑ X
X = N
Keterangan : = Nilai rata-rata (mean) X
�
ΣX = Jumlah nilai seluruh siswa
N= Banyaknya siswa yang mengikuti test
- Menentukan ketuntasan belajar secara individual
Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan tiap
indikator dan kompetensi dasar dari tes yang diujikan (Daryanto,
2011). Rumus yang digunakan deskriptif prosentase yang
menggambarkan besarnya tingkat penguasaan materi yaitu :
n TP = N × 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Keterangan:
TP = Prosentase penguasaan materi
n = Skor yang diperoleh responden
N= Skor maksimal
Dalam penelitian ini digunakan standar penguasaan 75 % artinya
siswa yang tingkat penguasaan materinya kurang dari 75 % dikatakan
belum tuntas.
- Menentukan ketuntasan belajar secara klasikal
Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa
secara klasikal menurut Ali (1993) sebagai berikut:
= ∑ x 100%
Keterangan:
P = Nilai ketuntasan belajar
Σn1 = Jumlah siswa tuntas belajar secara klasikal
n = Jumlah total siswa
- Penilaian pada lembar kuisioner yang diberikan berjumlah 10 pernyataan
terkait motivasi belajar siswa. 5 butir kuisioner berupa kuisioner negatif
dan 5 butir lainnya merupakan kuisioner postif. Tiap soal dinilai dari
angka 1 hingga 4, dengan ketentuan semakin tinggi semakin baik hasil
yang diperoleh pada kuisioner positif dan semakin rendah yang dinilai
pada kuisioner negatif maka semakin baik hasil yang diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.1 Skala Pengkategorian Motivasi
KATEGORI SKALA KUISIONER
Positif Negatif
Sangat tinggi 4 0
Tinggi 3 1
Cukup 2 2
Rendah 1 3
Sangat rendah 0 4
Penilaian dilakukan dengan perhitungan:
%motivasi siswa = x 100%
Tabel 3.2 Skala Pengkategorian Motivasi
Presentase Skor Yang Diperoleh Keterangan
1,00 – 1, 49 Sangat Rendah
1,50 – 2,49 Rendah
2,50 – 3,49 Cukup
3,50 – 4,49 Tinggi
4,50 – 5,00 Sangat Tinggi
Berdasarkan perbandingan hasil persentase yang diperoleh pada aspek
motivasi dan indikator yang ditetapkan pada siklus I dan siklus II, peneliti
dapat mengemukakan berhasil tidaknya tindakan, Tinggi jika siswa
berminat dalam pembelajaran sehingga siswa menjadi termotivasi dalam
belajar dengan menggunakan metode Make A Match sehingga dapat dilihat
dengan mengisi pernyataan positif dengan setuju atau sangat setuju,
sedangkan menjawab pernyataan negatif dengan tidak setuju atau sangat
tidak setuju. Cukup jika siswa senang dalam mengikuti pembelajaran
dengan metode Make A Match namun siswa cepat bosan saat menunggu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
giliran presentasi dan siswa akhirnya tidak serius mengikuti proses
pembelajaran sehingga dapat dilihat adanya keseimbangan antara jumlah
pernyataan negatif dan pernyataan positif. Rendah jika siswa tidak serius
dari awal pembelajaran sehingga merasa kesulitan mencari pasangan
soal/jawaban serta tidak memperhatikan guru dengan baik sehingga dapat
dapat dilihat dengan banyaknya siswa mengisi pernyataan negatif dengan
setuju atau sangat setuju sedangkan siswa mengisi pernyataan positif
dengan tidak setuju atau sangat tidak setuju.
E. Instrument penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi instrumen
pembelajaran yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran dan
instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data penelitian.
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran yang digunakan adalah:
a. Silabus
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c. Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Instrumen Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data yakni teknik tes
dan teknik non tes. Teknik tes dengan memberikan pre-test I dan pre test II pada
awal sebelum siklus dimulai dan post-test I dan post-test II pada setiap akhir
siklus. Teknik non tes yang digunakan adalah teknik observasi dan kuisioner.
Observasi digunakan untuk mengetahui proses perkembangan motivasi belajar
siswa secara klasikal dari hasil pengamatan observer, dan kuisioner untuk
mengetahui penilaian siswa terhadap tingkat motivasi mereka pada setiap siklus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
F. Indikator Keberhasilan
Variabel Data Indikator Pencapaian
Aspek Kognitif Nilai post test - 50 % anak
memperoleh nilai di
atas 75 pada siklus I
- 75 % anak
memperoleh nilai di
atas 75 pada siklus II
Aspek afektif Lembar observasi secara 75 % rata-rata dari kelas
klasikal
dengan kategori tinggi
Motivasi Belajar Lembar observasi 75 % rata-rata dari kelas
dengan kategori tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Penelitian dan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi Sleman
Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan mei 2013 yang terdiri dari 2
siklus. Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 6 dan 13 mei 2013, sedangkan
siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 20 dan 27 mei 2013. Subjek dari penelitian ini
adalah siswa kelas VIII A yang berjumlah 30. Sebelum penelitian dilakasanakan
sebelumnya dilakukan observasi awal untuk mengetahui pokok permasalahan yang
ada, dalam observasi ini peneliti melakukan wawancara dengan guru biologi kelas
VIII A, berdasarkan hasil wawancara tersebut diketahui bahwa hasil belajar siswa
rendah, terutama dalam mata pelajaran bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari pada
Tahun ajaran 2011/2012 yaitu rata-rata kelas 73,87 padahal KKM di sekolah yaitu 75.
Dengan ketuntasan klasikal 15 siswa tuntas dan 17 siswa tidak tuntas. Dalam hal ini
dapat di simpulkan bahwa kompetensi yang ingin dicapai belum berhasil, diharapkan
dengan adanya Penelitian Tindakan kelas ini dapat membantu memecahkan masalah
tersebut.
1. Tindakan Kelas Siklus 1
Pada siklus I terdapat beberapa tahapan pembelajaran dan dilaksanakan sesuai
dengan RPP yang telah dirancang sebelumnya. Adapun kegiatan pembelajaran
tersebut adalah sebagai berikut:
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
a. Perencanaan
1) Menyusun perangkat pembelajaran meliputi Silabus, RPP, LKS, beserta
alat dan bahan yang menunjang dalam KBM.
2) Menyusun instrumen berupa soal tes awal dan akhir siklus untuk
mengetahui hasil belajar awal dan akhir siswa pada siklus I. Soal tes ini
telah didiskusikan dengan guru dan dosen pembimbing.
3) Membuat lembar observasi aktivitas belajar siswa untuk mengamati
tingkat keaktifan siswa dalam belajar dengan penerapan metode Make A
Match.
Penelitian ini dimulai dengan diadakannya pre-test pada siswa Kelas
VIII A SMP Santo Aloysius Turi Sleman Yogyakarta untuk mengukur sejauh
mana pemahaman siswa mengenai materi yang akan diajarkan. Hasil pre-test
(lampiran) siswa Kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi Sleman Yogyakarta
menunjukan bahwa pengetahuan siswa mengenai materi materi bahan kimia
dalam kehidupan masih sangat rendah sehingga dibutuhkan upaya untuk
meningkatkan pengetahuan siswa tersebut. Hal ini dapat dilihat dari 30 jumlah
siswa yang tuntas hanya 2 orang siswa dengan nilai rata-rata siswa yang hanya
47,33 dan % ketuntasan KKM hanya 10% jauh dari indikator yang ingin
dicapai, padahal materi bahan kimia dalam kehidupan sering kali dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari karena materi ini sangat berkaitan erat dengan
keseharian siswa, walau bukan di sekolah setidaknya siswa mengetahui karena
setiap harinya mereka menjumpai materi ini di kehidupan mereka. Hingga
dapat dilihat masih ada siswa yang mendapat nilai 90 berarti ada siswa yang
paham akan materi ini, namun masih ada juga siswa yang kemampuannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
kurang sehingga mendapatkan nilai 30, hingga intervalnya sangat luas, dilihat
dari beragamnya kemampuan siswa dalam hasil nilai pre test.
Tabel 4.1 Hasil Pre test Siklus I
Aspek Pencapaian Hasil Belajar
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 30
∑ Siswa Tuntas ≥75 2
∑ Siswa Tidak Tuntas ≤75 28
Rerata 47,33
% Presentase ketuntasan KKM 10%
Nilai hasil pre-test selengkapnya dapat dilihat di
lampiran b. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan Penelitian tindakan kelas peneliti bertindak sebagai
guru dan dibantu oleh observer yang mengamati selama kegiatan belajar
berlangsung. Adapun kegiatan pelaksanaanya sebagai berikut:
1) Pra pembelajaran
Peneliti mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan dalam
pembelajaran. Peneliti menyapa siswa dan mengecek kehadiran siswa
melalui presensi. Setelah presensi selesai, peneliti mengecek kesiapan
siswa dalam mengikuti kegiatan belajar. Peneliti memberikan apersepsi
dengan bertanya kepada siswa “Siapa yang belum gosok gigi pagi ini?”
serta mengkaitkan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.
2) Pembelajaran
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan metode Make A Match. Yang
lebih secara rinci dijabarkan sebagai berikut:
i. Presentasi Guru
Pada tahap ini pengajar menyampaikan gambaran materi secara
umum sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dibuat. Setelah menjelaskan mengenai gambaran umum materi yang
akan dipelajari pada pertemuan tersebut, pengajar membagi 2
kelompok besar, yaitu kelompok A dan kelompok B.
Gambar 4.1 Guru melakukan presentasi
ii. Kegiatan berkelompok
Guru membagikan kartu berisi soal kepada kelompok A dan
kartu berisi jawaban kepada kelompok B, siswa diminta mencari
pasangan sesuai kartu yang didapatkan, setelah siswa menemukan
pasangannya, siswa diminta untuk berdiskusi mengenai kartu soal dan
kartu jawaban yang didapat.
Gambar 4.2 Siswa mencari pasangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Gambar 4.3 Siswa Berdiskusi
iii. Presentasi
Siswa yang menemukan pasangannya lebih cepat mendapatkan
giliran presentasi paling pertama, dan seterusnya dengan kelompok
yang lain. Siswa diminta mempresentasikan hasil diskusinya, dengan
mengunakan kartu soal dan kartu jawaban.
Gambar 4.4 Siswa presentasi didepan
kelas iv. Evaluasi kelompok dan penghargaan
Pengajar mengevaluasi hasil diskusi siswa dengan mengajukan
beberapa pertanyaan. Selain itu pengajar juga memberikan
penghargaan kepada siswa yang menemukan kelompoknya lebih
cepat dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3) Observasi
Observasi siklus 1 dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan
siswa selama proses pembelajaran. Kemampuan siswa berinteraksi
selama proses pembelajaran dinilai melalui lembar observasi.
4) Refleksi
Untuk mengetahui tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan
pembelajaran siklus I serta hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus
selanjutnya, maka dilakukan refleksi. Refleksi tidakan kelas siklus I
dilaksanakan pada akhir pertemuaan siklus I, yaitu pada 13 Mei 2013.
Selain refleksi pribadi peneliti sebagai pengajar juga meminta guru untuk
memberikan masukan tentang apa yang harus diperbaiki oleh peneliti
pada siklus selanjutnya. Dari hasil refleksi peneliti sebagai pengajar dan
guru diketahui bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada
pelaksanaan pembelajaran siklus I. Kekurangan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:
a) Kelas masih kurang kondusif
b) Keaktifan masih didominasi siswa yang pintar
c) Siswa masih ramai saat pelajaran berlangsung
d) Kurangnya waktu saat presentasi di depan kelas
Selain hal-hal tersebut diatas, pelaksanaan siklus I juga masih
mengalami kekurangan dalam hal aktivitas diskusi dan aktivitas
presentasi yang hanya mencapai 50% pada kategori Baik, sehingga belum
mencapai indikator yang diharapkan yaitu 75%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Sedangkan dari segi nilai kognitif siswa yang mencapai
ketuntasan mencapai 33,3%, hal ini menunjukan belum dicapainya
indikator yang diharapkan yaitu 75%. Oleh karena itu, peneliti
melaksanakan siklus II yang diharapkan mampu meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar ranah kognitif siswa kelas VIII A SMP Santo Aloysius
Turi Sleman Yogyakarta.
2. Tindakan Kelas Siklus II
a. Perencanaan Tindakan Kelas Siklus II
Peneliti menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran dengan
menyiapkan instrument pembelajaran dan instrumen penelitian siklus II.
Peneliti berkoordinasi dengan guru Biologi sebagai observer yang akan
mengamati dan mengobservasi proses pembelajaran dengan metode Make A
Match.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II terdiri atas 2 kali pertemuan (180 menit)
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Secara
garis besar proses pelaksanaan tindakan siklus II sama dengan pelaksanaan
tindakan siklus I, hanya terdapat beberapa hal yang dirubah sesuai dengan
refleksi pada siklus I guna memperbaiki kekurangan pada siklus sebelumnya.
1) Pra pembelajaran
Pada tahap pra pembelajaran peneliti sebagai pengajar masuk ke dalam
kelas VIII A, memberi salam dan mempresensi kehadiran siswa.
Kemudian memberikan apersepsi berupa pertanyaan untuk memberi
gambaran mengenai materi yang akan dibahas pada pertemuan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Selain itu pengajar memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
2) Pembelajaran
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan metode Make A Match. Yang
lebih secara rinci dijabarkan sebagai berikut: i. Presentasi Guru
Pada tahap ini pengajar menyampaikan gambaran materi secara
umum sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
dibuat. Setelah menjelaskan mengenai gambaran umum materi yang
akan dipelajari pada pertemuan tersebut, pengajar membagi 2
kelompok besar, yaitu kelompok A dan kelompok B.
Gambar 4.5 Guru melakukan presentasi
ii. Kegiatan berkelompok
Pada tahap guru membagikan kartu berisi soal kepada
kelompok A dan kartu berisi jawaban kepada kelompok B, siswa
diminta mencari pasangan sesuai kartu yang didapatkan, setelah siswa
menemukan pasangannya, siswa di minta untuk berdiskusi mengenai
kartu soal dan kartu jawaban yang didapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Gambar 4.6 Siswa berdiskusi
iii. Presentasi
Siswa yang menemukan pasangannya lebih cepat mendapatkan
giliran presentasi paling pertama, dan seterusnya dengan kelompok
yang lain. Siswa diminta mempresentasikan hasil diskusinya, dengan
mengunakan kartu soal dan kartu jawaban.
Gambar 4.7 Siswa melakukan presentasi
iv. Evaluasi kelompok dan penghargaan
Pengajar mengevaluasi hasil diskusi siswa dengan mengajukan
beberapa pertanyaan. Selain itu pengajar juga memberikan
penghargaan kepada siswa yang menemukan kelompoknya lebih cepat
dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3) Observasi
Kegiatan observasi siklus II sama seperti siklus I yang
dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Kemampuan siswa
dalam berinteraksi selama proses pembelajaran dinilai melalui lembar
observasi.
4) Refleksi
Dari hasil refleksi peneliti sebagai pengajar diketahui bahwa tingkat
pencapaian hasil belajar siswa pada siklus II sudah memenuhi kriteria yang
diharapkan peneliti. Pada siklus II persentase ketuntasan KKM siswa kelas
VIII A meningkat sebesar 33,3 % menjadi 76,6 %, dengan peningkatan
rata-rata kelas sebesar 12,53 menjadi 77,53 (nilai hasil post-test siklus II
selengkapnya dapat dilihat di lampiran).
Peningkatan hasil belajar tidak hanya dalam aspek kognitif, tetapi juga
aspek afektif. Hal ini terlihat dari ketercapaian indikator keberhasilan
penelitian, dimana pada siklus II ini hasil belajar aspek afektif telah
memenuhi indikator persentase rata-rata skor untuk tiap aspek melebihi 70
%; dan persentase siswa yang mencapai kategori tinggi juga melebihi 70 %.
Untuk hasil belajar aspek afektif kegiatan diskusi persentase rata-rata kelas
meningkat dari 3,89 % menjadi 3,94 %; dan persentase siswa yang
mencapai kategori baik meningkat dari 50 % menjadi 70 %. Sedangkan
untuk aspek afektif kegiatan presentasi persentase rata-rata kelas
mengalami peningkatan dari 3,77 % menjadi 3,82%; dan persentase siswa
yang mencapai kategori tinggi juga meningkat dari 50 % menjadi 100 %.
Selain itu pada siklus II ini kekurangan yang ada di siklus I sudah
dapat teratasi. Pengajar telah berhasil mengontrol kondisi kelas, keaktifan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
siswa dalam kegiatan pembelajaran merata, dan penerapan metode Make A
Match sudah berjalan dengan optimal.
2. Data Hasil Belajar
1) Hasil Belajar Aspek Kognitif
a. Analisis Ketuntasan
Data hasil belajar aspek kognitif siswa Kelas VIII A SMP Santo
Aloysius Turi Sleman Yogyakarta pada materi bahan kimia dalam
kehidupan yang proses pembelajarannya menggunakan metode Make A
Match yang diperoleh dari post-test I siklus I dan post-test II siklus II
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Data Ketuntasan Post-test I, dan Post-test II
Keterangan Post-test I Post-test II
Nilai tertinggi 90 90
Nilai terendah 30 38
Rerata 65 76,68
% KKM 33,3% 76,6%
(untuk rincian data terdapat pada lampiran)
Diagram 4.1 Data Ketuntasan Post-test I, dan Post-test II
90
80
70
60
Rata-rata
50
40
% Prosentase Ketuntasan
30
KKM
20
10
0
Siklus 1 Siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Dari tabel analisis ketuntasan belajar di atas dapat diketahui bahwa nilai
tertinggi yang dicapai baik pada post-test I dan post-test II mencapai nilai 90.
Sedangkan pada nilai terendah pada post-test I ialah 30 lebih rendah 8 poin
dari post-tes II yaitu 38, hal ini terjadi karna kurangnya siswa dalam
berkonsentrasi, dan masih ada beberapa siswa yang terlihat kurang serius
dalam mengikuti pembelajaran (siswa yang mendapat nilai terendah pada
siklus I berbeda dengan siswa yang mendapat nilai terendah pada siklus II).
Dari hasil post-test yang diberikan pada akhir siklus I seperti yang
diuraikan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai tertinggi yang di
peroleh yaitu 90 sedangkan nilai terendah 30. Terdapat 10 siswa tuntas KKM.
Rata-rata hasil belajar yaitu 65 dengan persentase ketuntasan KKM yaitu 33,3%
yang artinya belum mencapai rata-rata yang diinginkan yaitu 75%.
Dari hasil post-test yang diberikan pada akhir siklus II seperti yang
diuraikan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai tertinggi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
diperoleh adalah 90 sedangkan terendah yaitu 30. Terdapat 23 siswa tuntas KKM. Rata-rata hasil belajar yaitu 77,53
dengan ketuntasan KKM yaitu 76,6% yang artinya telah mencapai indikator yaitu 75%.
2) Hasil Belajar Aspek Afektif
a. Hasil Analisis Lembar Observasi siklus
Tabel 4.3 Hasil Analisis Lembar Observasi Kegiatan Siswa siklus I
Aspek Afektif Kategori
Kelompok
Kemampuan Kerja Percaya
Semangat Kebenaran Rata- Cukup Tinggi
Keseriusan dalam dalam
Menghargai sama diri Rata (%) (%) menjelaskan menjelaskan
1 4 2 3 3 3 3 3 10
2 4 3 4 3 3 4 3,5 10
3 3 2 4 3 3 3 3 10
4 5 4 4 4 4 5 4,4 10
5 4 4 4 4 4 5 4,2 10
6 3 4 4 4 4 5 4 10
7 3 3 3 4 3 5 3,5 10
8 5 4 5 4 4 4 4,4 10
9 5 4 5 4 3 4 4,2 10
10 5 4 5 4 3 3 4 10
Total 3,6 3,4 4,1 3,7 3,4 4,1 - 40 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Pertemuan pertama siklus 1 ini sudah mencapai indikator Tinggi
namun hanya 60%, sedangkan 40% berada pada indikator cukup. Hal
ini dapat dilihat dari rendahnya kemampuan saling menghargai dan
masih kurangnya semangat siswa dalam melakukan presentasi,
terlihat masih banyak siswa yang malu dalam presentasi.
Mendominasinya siswa yang pintar juga terjadi pada siklus I
ini dan kurangnya keseriusan dari siswa masih sangat rendah,
beberapa siswa masih sering rebut dan kurang bertanggung jawab,
namun untuk kerjasama siswa dan kebenaran siswa dalam melakukan
presentasi tinggi yaitu 4,1 terlihat mereka begitu antusias bersama
teman kelompoknya mencari pengertian dari soal dan jawaban yang
mereka dapatkan, Siswa juga rajin bertanya jika mereka kurang
paham, dan siswa dikegiatan presentasi ini menjawab dengan benar
soal dan jawaban yang diberikan oleh peneliti. Hasil percaya diri
mereka masih tergolong cukup, yaitu 3,7 dikarenakan beberapa siswa
malu jika mendapatkan pasangan kelompok berbeda lawan jenis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 4.4 Hasil Analisis Lembar Observasi Kegiatan Siklus II
Aspek Afektif
Rata-
Kategori
Kelompok Keseriusan Kemampuan Kerja Percaya
Semangat Kebenaran Cukup Tinggi dalam dalam Rata
Menghargai sama diri menjelaskan menjelaskan (%) (%)
1 4 4 4 4 5 4 4,2 10
2 4 4 4 4 4 4 4 10
3 4 4 4 4 4 4 4 10
4 4 3 4 5 5 4 4,2 10
5 4 4 4 5 5 4 4,4 10
6 4 4 4 5 5 4 4.4 10
7 4 4 4 4 4 4 4 10
8 3 4 4 4 4 4 3,9 10
9 4 4 4 5 4 4 4,2 10
10 4 4 4 4 4 4 4 10
Total 3,9 3,9 4 4,4 4,4 4 - 10 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Diagram 4.2 Data Hasil Analisis Aspek Afektif siklus I dan siklus II
90
80
70
60
50 Cukup Baik
BaikTinggi 40
30
20
10
0 Siklus I Siklus II
Pada data tabel 4.3 kegiatan diskusi siswa pada siklus II membaik
dibandingkan dengan siklus I. Kegiatan diskusi yang baik di tunjukan dengan
pencapaian 90% siswa pada kategori Tinggi, sedangkan pada kategori cukup
yaitu 30%. Dapat terlihat meningkatnya keseriusan dan kemampuan
menghargai siswa menjadi 3,9, disiklus ke II ini siswa lebih aktif, karena
sudah mengetahui proses pembelajaran menggunakan metode Make A Match.
Pada tabel di atas juga menunjukkan mendominasinya nilai 4 pada rata-rata
siswa, Ini menunjukan semakin antusiasnya siswa dalam pembelajaran. Siswa
sudah tidak malu lagi dan lebih percaya diri dalam melakukan presentasi.
Peningkatan aktivitas siswa ini menunjukkan kegiatan pada siklus II telah
mencapai kemajuan yang tinggi sehingga pada siklus II ini aktivitas siswa
pada presentasi sudah mencapai indikator yang ingin dicapai yaitu 75.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3) Peningkatan Motivasi Belajar
Siswa a. Kuisioner
Kuisioner diberikan pada akhir siklus untuk mengetahui bagaimana
motivasi belajar dari diri siswa. Kuisioner terdiri dari 10 pernyataan dengan 5
pernyataan positif dan 5 pernyataan negatif. Siswa mengisi kuisioner dengan
memilih pilihan SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS
(sangat tidak setuju). Poin tertinggi dari angket adalah 4 dan yang terendah 1.
Tabel 4. 5 Hasil Analisis kuisioner Motivasi siswa
Siklus Presentase Skor Kualifikasi Total
93,33 Cukup 28
I
6,67 Tinggi 2
0 Sangat Tinggi -
0,00 Cukup -
I I
80,00 Tinggi 24
20 Sangat Tinggi 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Diagram 4. 3 Hasil Analisis kuisioner Motivasi siswa
30
25
20
Cukup Baik
15
BaikTinggi
10 Sangat BaikTinggi
5
0
Siklus I
Siklus II
Pada tabel 4.13 menunjukkan adanya peningkatan motivasi siswa dalam
belajar hal ini dapat diketahui dari meningkatnya kategori motivasi Tinggi dari
siklus I yaitu 6,67% menjadi 80,00% pada siklus II, hal ini menunjukkan
adanya peningkatan motivasi belajar dari siswa akan metode Make A Match
yang diterapkan. Pencapaian motivasi yang Tinggi pada siswa meningkat
setelah siswa diberi perlakuan baru pada siklus II yaitu, dengan adanya
dorongan motivasi dari guru serta dorongan dari diri siswa untuk memperbaiki
nilai yang diperoleh.
Sesuai dengan peningkatan kategori yang dialami peningkatan rerata
motivasi siswa juga mengalami peningkatan menjadi 79,93% pada siklus II
dari 58,13% pada siklus I. Peningkatan ini menjadi indikator, perlakuan pada
siklus II meningkatkan motivasi siswa menjadi dominan kategori Tinggi.
B. Pembahasan
1. Peningkatan Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik yang berorientasi pada
proses belajar mengajar yang dialami siswa. Hasil belajar itu berhubungan dengan
tujuan instruksional dan pengalaman belajar yang dialami siswa (Sudjana, 2005).
Sebagai mana dituangkan dalam Gambar 4.1:
Tujuan Instruksional
Pengalaman belajar Hasil belajar
Gambar 4.8 Hubungan Tujuan Instruksional dan Pengalaman Belajar
(Sumber: Sudjana, 2005)
Bagan ini menggambarkan unsur yang terdapat dalam proses belajar
mengajar. Hasil belajar dalam hal ini berhubungan dengan tujuan instruksional dan
pengalaman belajar. Adanya tujuan instruksional merupakan panduan tertulis akan
perubahan prilaku yang diinginkan pada diri siswa (Sudjana, 2005). Dalam
penelitian ini hasil belajar yang di ukur adalah hasil belajar kognitif.
Setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran materi bahan kimia dalam
kehidupan selama 4 kali pertemuan dengan menggunakan metode Make A Match,
yaitu pada hari Senin 6 Mei 2013, Senin 13 Mei 2013, Senin, 20 Mei 2013, dan
Senin 27 Mei 2013 siswa kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar siswa hali dapat dilihat dari siswa mampu menyebutkan
bahan kimia dam kehidupan, membedakan, dan menggolongkan menurut jenisnya
serta mengetahui dampak buruk bahan kimia dalam kehidupan. Hal ini di tandai
dengan skor rata- rata kelas 76,68 dan persentase ketuntasan KKM yang telah
melampaui target yang di tetapkan, yaitu 76,6%. Pencapaian ketuntasan siswa
secara klasikal menunjukan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
rata-rata kelas pada siklus I sebesar 65 meningkat pada siklus II menjadi 76,68.
Ketuntasan KKM pada siklus I sebesar 33,3% akan tetapi hasil belajar pada siklus
I belum memenuhi target sehingga dilaksanakan siklus II. Pada siklus II terjadi
peningkatan yaitu % ketuntasan KKM menjadi 76,6%.
Indicator target keberhasilan dalam penelitian ini adalah siswa mencapai nilai
KKM ≥ 75 sebanyak 75 % artinya hasil dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
ini telah berhasil. Berdasarkan hasil penelitian keseluruhan menunjukan adanya
peningkatan hasil belajar siswa dalam pelajaran biologi khususnya pada materi
Bahan Kimia dalam Kehidupan. Hasil penelitian ini menunjukan penerapan
metode Make A Match merupakan salah satu cara yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran.
Selain itu penerapan Make A Match memiliki peranan penting dalam
pembelajaran, misalnya membuat siswa lebih aktif dalam mencari pasangan karu
antara jawaban dan soal danmeningkatkan semangat kerja sama dalam menjawab
pertanyaan dengan mencocokan kartu. Proses pembelajaran lebih menarik dan
Nampak sebagian besar siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran.
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti merupakan upaya untuk menarik perhatian
sehingga pada akhirnya dapat menciptakan keaktifan dan motivasi siswa dalam
diskusi. Menurut (Hamalik, 1994) motivasi yang kuat erat hubungannya dengan
peningkatan keaktifan siswa yang dapat dilakukan dengan strategi pembelajaran
tertentu, dan motivasi belajar dapat ditujukan kearah kegiatan-kegiatan kreatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Gambar 4.9 Siswa bertanya kepada pengajar
Gambar 4.10 siswa bertanya kepada pengajar
Gambar 4.11 siswa melakukan diskusi
Peningkatan siswa juga dapat dilihat dari siswa mulai berani bertanya, siswa
mulai berani aktif di dalam diskusi kelompoknya. Hal ini menunjukan bahwa hasil
belajar siswa di pengaruhi oleh berbagai faktor, baik itu faktor dari luar maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
factor dari dalam siswa itu sendiri. Sedangkan faktor dari luar diri siswa meliputi
orang tua dan lingkungan sekolah (Sudjana, 1990).
Selain mengalami peningkatan hasil belajar dalam aspek kognitif, siswa kelas
VIII A SMP Santo Aloysius Turi juga mengalami peningkatan aspek Afektif. Pada
Siklus I untuk aspek afektif pada kegiatan diskusi sebanyak 50 % siswa berada di
kategori cukup dan 50 % siswa berada dikategori tinggi. Terlihat dari rata-rata
kelas yang rendah pada kategori keseriusan dan kemampuan menghargai,
dipertemuan pertama siswa masih terlihat sering ribut, kurang kondusif, dan masih
banyak yang berbica dengan temannya saat proses pembelajaran berlangsung.
Siklus II mengalami peningkatan pada kategori tinggi menjadi 70% dan cukup
menjadi 30%. Keseriusan dan kemampuann menghargai siswa meningkat pada
siklus II ini, dibandingkan kerja sama yang tidak mengalami peningkatan tetap
sama seperti siklus I. Pada aspek afektif kegiatan presentasi siswa siklus I untuk
kategori tinggi hanya 50% siswa dan kategori cukup 50% siswa. Di siklus I ini
siswa masih terlihat malu dalam mempresentasikan soal-dan bahan kelompoknya,
suara siswa juga masih kurang terdengar jika dari belakang, beberapa siswa juga
masih malu jika mendapatkan pasangan dari lawan jenisnya, namun di siklus II
pada kegiatan presentasi siswa meningkat menjadi 100% pada kategori tinggi. Di
siklus II ini siswa lebih percaya diri dan semangat dalam menjelaskan, karena
mereka sudah memahami menggunakan metode Make A Match dalam
pembelajaran, siswa lebih aktif pada siklus II ini, dari bertanya pada guru hingga
pada temannya yang sedang presentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
2. Peningkatan Motivasi belajar
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak
sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Pengertian menurut
(Purwanto, 1999) adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk
bertindak melakukan sesuatu. Dalam hal ini motivasi ditujukan pada siswa,
sehingga siswa lebih giat belajar, lebih semangat dan tertarik dalam mengikuti
pembelajaran. Dalam Pandangan Ngalim Purwanto motivasi memiliki tiga fungsi
pokok. Pertama, mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motivasi
tersebut berfungsi sebagai penggerak atau motor yang memberikan energi
(kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan tugas. Kedua, menentukan arah
perbuatan, yakni kearah suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah
penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Ketiga,
meyeleksi perbuatan artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus
dilakukan guna mencapai tujuan tertentu dengan mengenyampingkan perbuatan
yang tidak bermanfaat bagi tujuan yang dimaksud.
Adapun cara meningkatkan motivasi belajar siswa yang dilakukan oleh
peneliti, yaitu dengan cara:
a) Memberikan angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.
Dalam hal ini peneliti memberikan nilai lebih pada siswa yang kelompoknya
menemukan pasangan lebih cepat.
b) Kompetisi
Persaingan baik individu maupun kelompok dapat menjadi sarana
untuk meningkatkan hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
c) Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik,
maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif
dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Peningkatan hasil belajar ditunjukan dari hasil pengukuran secara kognitif
maupun afektif. Sedangkan motivasi diketahui melalui kuisioner yang diberikan
kepada siswa. Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada kelas VIII
A SMP Santo Aloysius Turi dengan menggunakan metode Make A Match pada proses
pembelajaran Bahan Kimia dalam Kehidupan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Penerapan metode Make A Match pada proses pembelajaran bahan kimia
dalam kehidupan dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa kelas VIII A
SMP Santo Aloysius Turi, dilihat dari analisis data pada siklus I persentase
skor rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 58,13% meningkat pada
siklus II menjadi 79,93%.
2. Penerapan metode Make A Match pada proses pembelajaran bahan kimia
dalam kehidupan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa aspek kognitif
pada siklus I skor rata-rata kelas sebesar 65% dan pada siklus II
mengalami peningkatan sebesar 77,53% sehingga sudah mencapai
indikator yang diinginkan yaitu 75%, Persentase ketuntasan KKM pada
siklus I sebesar 33,3% dan meningkat menjadi 76,6% pada siklus II. Untuk
aspek afektif pada siklus I, kategori tinggi hanya sebesar 60% sedangkan
40% pada kategori cukup, ini dilihat dari kurangnya keseriusan siswa saat
diskusi dan kurangnya percaya diri dan semangat siswa disaat presentasi,
Namun pada siklus II meningkat menjadi kategori tinggi sebesar 90% dan
cukup pada 10%, ini terlihat dari antusiasme siswa dan tanggung jawab
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
siswa pada saat pembelajaran, pada siklus II ini siswa mulai aktif, rajin
bertanya, dan percaya diri dalam melakukan presentasi.
B. Saran
Beberapa saran untuk keberhasilan penerapan metode Make A Match adalah
sebagai berikut:
a) Bagi sekolah
Diharapkan bagi sekolah dalam pembelajaran dapat menambahkan metode
didalam pembelajaran, khususnya biologi sehingga siswa lebih aktif dan tidak
gampang bosan di kelas.
b) Bagi Guru
1. Dalam menggunakan metode Make A Match dalam proses belajar mengajar,
guru harus menjelaskan secara rinci apa yang harus dilakukan sehingga siswa
dapat memahami metode belajar dengan metode ini.
2. Dalam metode Make A Match guru sebaiknya memberikan batas waktu,
sehingga penggunaan waktu dapat efisien.
3. Bagi para guru dan calon guru dapat mencoba untuk menerapkan metode
Make A Match dengan lebih baik lagi dan dapat divariasikan dengan metode
belajar lain sehingga siswa-siswi semakin semangat dalam belajar.
4. Perlu adanya persiapan yang lebih baik dalam menyiapkan materi serta lembar
kegiatan siswa (LKS). Sebaiknya dalam proses pembelajaran, harus lebih
banyak diselingi humor untuk menjaga suasana kelas agar tetap senang dan
tidak bosan.
5. Penelitian ini masih perlu diteliti lebih lanjut supaya penelitian ini dapat lebih
disempurnakan lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
c) Bagi Peneliti
1. Dalam penggunaan metode Make A Match waktu harus digunakan sebaik-
baiknya, sehingga waktu tidak habis di saat siswa mencari pasangan
kelompoknya.
2. Dipersiapkan lebih baik lagi sehingga pengelolaan kelas tetap terjaga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
DAFTAR PUSTAKA
Ali. M. 1992. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa.
Arikunto, S. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Arijayanti, N, N. 2013. Penerapan Strategi Pembelajaran Make A Match Untuk
Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar siswa kelas VII B di SMP Negeri
Dawan. Skripsi: Universitas Pendidikan Ganesa.
Brophy, J. 2004. Motivating Student to Learning. New Jersey. Laurence
Erlbaum Associates
Daryanto, 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan
Sekolah Beserta Contoh-contohnya. Yogyakarta: Gava Media.
Dimyati dan Moedjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Hamalik, O. 1994. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Trigenda Karya.
Ibrahim. H, M. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA
University press
Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta
Krisno, A. 2008, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VII,
Jakarta; Pusat Perbukuan, Departemen.
Lie, A. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo
Purwanto, N. 1999. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya
Pintrich, P. R. 2003. Motivation and Classroom Learning. New Jersey: Jhon
Wiley & Sons, Inc
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Rendika, E, P. 2012. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika
dengan Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Make A Match (PTK
Pembelajaran Matematika Kelas VIII SMP Negeri I Ngemplak Boyolali
Tahun Ajaran 2011/2012). Skripsi: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rofi’udin, A. H. 1996. Rancangan Penelitian Tindakan. Makalah pada
Lokakarya Tingkat Lanjut Penelitian Kualitatif Angkatan V tahun
1996/1997. Malang: Lembaga Penelitian IKIP Malang
Santrock, J. W. 2007. Psikologi Pendidikan edisi kedua. Jakarta: Kencana.
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Sardiman, A. M 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Grafindo Persada
Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rosdakarya.
Sudjana. 2005. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production
Sudjana. N. 2009. Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar. Bandung: PT.
Romadja Rosda Karya.
Sumarwan, Sumartini, dan Kusmayadi. 2011, Bilingual Science Biology
for Junior High School 2, Jakarta : Erlangga
Suparno, P. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana
Pustaka
Zainal, A. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
LAMPIRAN
Lampiran 1a
1. Silabus
Sekolah : SMP SANTO ALOYSIUS TURI
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : VIII
Semester : 2
Standar Kompetensi : 3. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan sehari-
hari
Kompetensi Dasar : 3.2 Mengkomunikasikan informasi tentang kegunaan dan efek
samping bahan kimia
3.3 Mendeskripsikan bahan kimia alami dan buatan yang
tercantum pada kemasan makanan
3.4 Mendeskripsikan sifat dan pengaruh zat adiktif dan
psikotropika
Indikator : 3.2.1. Mengelompokan bahan kimia dalam kehidupan sehari-
hari
3.2.2. Mendeskripsikan cara penggunaan bahan kimia dalam
kehidupan sehari-hari
3.2.3 Mendeskripsikan efek samping bahan kimia dalam
kehidupan sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Bahan
Waktu
- Bahan kimia dalam - Guru menyampaikan garis besar - Bentuk penilaian: 3 x 45 menit - Sumarwan, dkk, rumah tangga. kegiatan yang akan dilakukan
Bilingual Berdasarkan asal - Guru membagi siswa dalam 2 Tes dan non-tes per siklus 2012,
komponen penyusunnya, kelompok besar yaitu A dan B
Science Biology for bahan kimia dapat - Guru membagikan kartu yang - Instrumen
digolongkan menjadi berisi soal kepada kelompok A
Junior High School bahan kimia alami dan dan memberikan kartu berisi penilaian:
bahan kimia buatan. jawaban kepada kelompok B
Berupa pre-test
Grade VIII, Jakarta; Bahan kimia dalam - Siswa diminta mencari pasangan dan
rumah tangga dapat yang cocok dengan kartu yang
post-test,
dikelompokan menjadi dimilikinya. dan Erlangga
bahn pembersih, pemutih, - Siswa yang paling cepat
pengharum, dan menemukan pasangannya kemampuan dalam
pembasmi serangga. mendapat tambahan poin nilai.
- Bahan aditif dalam - Siswa mempresentasikan kartu presentasi (non-tes).
makanan. yang didapatkan bersama
Bahan aditif makanan pasangannya didepan kelas.
adalah bahan-bahan yang - Siswa yang lain diminta
ditambahkan pada memberikan tanggapan.
makanan yang dapat - Siswa diminta menyimpulkan dan
berfungsi sebagai merefleksikan kegiatan yang sudah
pengawet, pewarna, didapatkan.
pemanis, penyedap,
antioksidan, dan
penambah nutrisi.
- Zat adiktif dan
Psikotropika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Alokasi
Sumber Bahan Waktu
Zat adiktif adalah semua zat - Bentuk penilaian: 3 x 45 menit - Sumarwan, atau bahan kimia yang dapat
menimbulkan kecanduan atau Tes dan non-tes per siklus dkk, 2012,
ketergantungan (adiksi) pada
Bilingual manusia. - Instrumen
penilaian: Science
Berupa pre-test Biology for
dan post-test, dan Junior High
kemampuan School Grade
dalam presentasi VIII, Jakarta;
(non-tes). Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 1b
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas
Tahun Pelajaran
Semester
: SMP SANTO ALOYSIUS TURI
: Biologi
: VIII
: 2012/2013
: 2
Standar Kompetensi :
3. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar :
3.2 Mengkomunikasikan informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia
3.3 Mendeskripsikan bahan kimia alami dan buatan yang tercantum pada kemasan
makanan
3.4 Mendeskripsikan sifat dan pengaruh zat adiktif dan psikotropika
Indikator :
• Mengelompokan bahan kimia rumah tangga
• Mendeskripsikan efek samping bahan kimia dalam rumah tangga
• Membedakan bahan-bahan aditif alami dan buatan
• Mendeskripsikan efek samping bahan aditif makanan
• Menjelaskan pengertian zat adiktif dan psikotropika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
• Mendeskripsikan dampak negatif zat adiktif dan psikotropika bagi kesehatan,
ekonomi, dan sosial
Alokasi Waktu : 10 jam pembelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
• Siswa mampu menyebutkan bahan-bahan kimia rumah tangga dalam kegiatan
diskusi
• Siswa mampu mendeskripsikan efek samping bahan kimia rumah tangga dalam
kegiatan presentasi
• Siswa mampu membedakan bahan aditif alami dan buatan yang dapat digunakan
sebagai pengawet, penyedap rasa, pemanis, dan pewarna makanan diskusi.
• Siswa mampu mendeskripsikan efek samping bahan aditif buatan bagi kesehatan
dalam kegiatan presentasi.
• Siswa mampu dapat menjelaskan pengertian zat adiktif dan psikotropika dalam
kegiatan presentasi
• Siswa mampu menjelaskan dampak negatif zat adiktif dan psikotropika bagi
kesehatan, ekonomi, dan sosial dalam kegiatan presentasi.
B. Materi Pembelajaran
• Pengelompokan bahan kimia rumah tangga
• Efek samping bahan kimia rumah tangga
• Zat aditif alami dan zat aditif buatan pada makanan
• Efek samping zat aditif buatan
• Pengertian zat aditif dan psikotropika
• Dampak negatif zat adiktif dan psikotropika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
C. Metode Pembelajaran
• Model
: Cooperative Learning
• Metode
: Make A Match
D. Langkah-Langkah Kegiatan
a. Siklus I
Pendidikan
No Kegiatan Waktu
Nilai
1 Pertemuan Pertama
Kegiatan Pendahuluan
a) Salam pembuka dan mengecek
kehadiran
b) Memulai dengan doa
c) Menginformasikan tujuan - Rasa ingin tahu
pembelajaran dan kompetensi yang - Komunikatif
diharapkan - Demokratis
d) Apersepsi : 5 menit
- Jujur
Siswa diminta mengemukakan - Tanggung
pendapatnya tentang bahan kimia apa jawab
saja yang sudah mereka temui pagi - Toleransi
ini.
e) Motivasi :
• Guru menanggapi jawaban siswa
dan memberi apresiasi terhadap
jawaban siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
No Kegiatan Waktu Pendidikan Nilai
Kegiatan Inti
Guru memberikan lembar pre test
Eksplorasi (Learning)
Siswa mendengarkan penjelasan singkat
dari guru tentang bahan kimia rumah
tangga serta penggolongan bahan kimia.
Elaborasi
a) Guru mengintruksikan siswa duduk
pada kelompok masing-masing, guru
menjelaskan secara singkat
bagaimana metode make a match,
guru membagikan amplop yang 60 Menit
berisi soal dan jawaban kepada siswa
b) Siswa diminta mencari pasangannya
antara soal dan jawaban
c) Siswa yang menemukan pasangan
paling cepat akan diberi point
tambahan
d) Setelah semua siswa menemukan
pasangannyasiswadiminta
mempresentasikan soal dan
jawabannya di depan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No Kegiatan
Waktu Pendidikan Nilai
Konfirmasi - Komunikatif
a) Siswa bersama kelompoknya - Rasa tanggung
menyimpulkan tentang hal-hal jawab
yang belum diketahui - Jujur
b) Siswa menjelaskan tentang hal- - Demokratis
hal yang belum diketahui. - Semangat
belajar
Kegiatan Penutup - Komunikatif
a) Kesimpulan - Jujur
• Guru mengajak siswa untuk - Bertanggung
merangkum butir-butir jawab
pembelajaran
b) Refleksi
• Guru mengajak siswa untuk 5 menit
merefleksikan hasil belajar di
kertas yang sudah disiapkan
c) Tindak Lanjut
• Guru menugaskan siswa untuk
mempelajari materi yang akan
dibahas pada pertemuan
selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2 Pertemuan Kedua
No Kegiatan Waktu Pendidikan Nilai
Kegiatan Pendahuluan
a) Salam pembuka dan mengecek
kehadiran
b) Memulai dengan doa
c) Apersepsi : - Rasa ingin tahu
• Guru bertanya kepada Siswa - Komunikatif
mengenai materi yang dibahas 10 menit - Demokratis
pada pertemuan sebelumnya - Jujur
d) Motivasi : - Tanggung
• Guru menanggapi jawaban siswa jawab
dan memberi apresiasi terhadap - Toleransi
jawaban siswa.
e) Menginformasikan tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang
diharapkan.
Kegiatan Inti - Komunikatif
Eksplorasi - Rasa tanggung
Siswa mendengarkan penjelasan singkat jawab
dari guru tentang efek samping bahan 30 menit - Jujur
kimia rumah tangga dan zat aditif pada - Demokratis
makanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Elaborasi
a) Guru mengintruksikan siswa duduk
pada kelompok masing-masing, guru
menjelaskan secara singkat
bagaimana metode make a match
b) Setelah semua siswa berkumpul
dengan pasangan kelompoknya siswa
diminta mempresentasikan soal dan
jawabannya di depan kelas
a) Siswa bersama kelompoknya
menyimpulkan tentang hal-hal yang
belum diketahui
b) Siswa menjelaskan tentang hal-hal
yang belum diketahui.
Kegiatan Penutup - Komunikatif
a) Post test dan Lembar Motivasi - Jujur
b) Kesimpulan - Bertanggung
• Guru mengajak siswa untuk jawab
merangkum butir-butir 5 menit
pembelajaran
c) Refleksi
• Siswa diminta menuliskan refleksi
dikertas yang sudah disediakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
oleh guru.
d) Tindak Lanjut
Guru menugaskan siswa untuk
mempelajari materi yang akan
dibahas pada pertemuan selanjutnya
b. Siklus II
No Kegiatan
Waktu Pendidikan
Nilai
1 Pertemuan Pertama
Kegiatan Pendahuluan
a) Salam pembuka dan mengecek
kehadiran
b) Memulai dengan doa
c) Menginformasikan tujuan - Rasa ingin
pembelajaran dan kompetensi yang
15 menit
tahu
diharapkan
- Komunikatif
d) Apersepsi : - Demokratis
• Guru bertanya kepada siswa kita - Jujur
pasti sering melihat di TV atau di - Tanggung
Koran orang-orang di tangkap jawab
karena menggunakan narkoba? - Toleransi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Mengapa demikian ?
e) Motivasi :
• Guru menanggapi jawaban siswa
dan memberi apresiasi terhadap
jawaban siswa.
Kegiatan Inti - Komunikatif
Eksplorasi (Learning) - Rasa tanggung
Siswa mendengarkan penjelasan singkat jawab
dari guru tentang pengertian zat adiktif - Jujur
dan psikotropika. - Demokratis
Elaborasi
a) Guru mengintruksikan siswa duduk
pada kelompok masing-masing, guru
menjelaskan secara singkat bagaimana metode
make a match, 65 menit guru membagikan
amplop yang
berisi soal dan jawaban kepada siswa
b) Siswa diminta mencari pasangannya
antara soal dan jawaban
c) Siswa yang menemukan pasangan
paling cepat akan diberi point
tambahan
d) Setelah semua siswa menemukan
pasangannyasiswadiminta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
mempresentasikan soal dan
jawabannya di depan kelas
Konfirmasi
a) Siswa bersama kelompoknya
enyimpulkan tentang hal-hal yang
belum diketahui
b) Siswa menjelaskan tentang hal-hal
yang belum diketahui.
Kegiatan Penutup - Komunikatif
a) Kesimpulan - Jujur
• Guru mengajak siswa untuk - Bertanggung
merangkum butir-butir jawab
pembelajaran
b) Refleksi
• Guru mengajak siswa menuliskan
refleksi di lembar yang sudah di
10 menit sediakan.
c) Tindak Lanjut
• Guru menugaskan siswa untuk
mempelajari materi yang akan
dibahas pada pertemuan
selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
2 Pertemuan Kedua
Kegiatan Pendahuluan
a) Salam pembuka dan mengecek
kehadiran
b) Memulai dengan doa
Apersepsi : - Rasa ingin
c) Guru bertanya kepada siswa “apakah tahu
kalian tahu jika zat adiktif tidak selalu - Komunikatif
tentang narkoba,ada jenis lain yang - Demokratis
bahkan sering orang terdekat kita 10 menit - Jujur
menggunakannya?” - Tanggung
d) Motivasi : jawab
• Guru menanggapi jawaban siswa - Toleransi
dan memberi apresiasi terhadap
jawaban siswa.
e) Penyampaian tujuan pembelajaran
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti - Komunikatif
Eksplorasi - Rasa tanggung
Guru dan siswa berdiskusi tentang jenis 30 menit
jawab
zat adiktif dan dampaknya - Jujur
Elaborasi - Demokratis
Guru membimbing siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
kelompok diskusi tentang jenis zat adiktif
dan dampaknya
a) Guru mengintruksikan siswa duduk
pada kelompok masing-masing di
pertemuanpertama,guru
menjelaskan secara singkat
bagaimana metode make a match,
Setelah semua siswa menemukan
pasangannyasiswadiminta
mempresentasikan soal dan
jawabannya di depan kelas
Konfirmasi
a) Siswa bersama kelompoknya
menyimpulkan tentang hal-hal yang
belum diketahui
b) Siswa menjelaskan tentang hal-hal
yang belum diketahui.
Kegiatan Penutup - Komunikatif
Guru memberikan post test - Jujur
Guru memberikan lembar kuisioner - Bertanggung 5 menit
a) Kesimpulan jawab
• Guru mengajak siswa untuk
merangkumbutir-butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
pembelajaran
b) Refleksi
• Guru mengajak siswa untuk
merefleksikan hasil belajar
c) Tindak Lanjut
Guru menugaskan siswa untuk
mempelajari materi yang sudah di
pelajari untuk pedoman ujian.
E. Sumber Belajar
• Bilingual Science Biology for Junior High School Grade VIII
• Internet
• Dan sumber lain yang mendukung
F. Penilaian Hasil Belajar 1. Jenis Penilaian : Tes (Objektif dan Subjektif) dan Non Tes (Kinerja dan Portofolio)
2. Instrumen : Lembar Soal Diskusi, Rubrik Penilaian dan Pedoman Skoring
(terlampir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 2a
1. Kisi-kisi
a. Pre-test
Siklus I
Nama Sekolah : SMP Santo Aloysius Turi
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : VIII A /II
Kurikulum Acuan : KTSP
Alokasi Waktu : 15 Menit
Jumlah Soal : 20 Soal
Kompetensi Dasar : 3.2 Mengkomunikasikan informasi tentang kegunaan
dan efek samping bahan kimia dalam kehidupan
sehari-hari.
Sub KD : Mendeskripsikan dan mengkomunikasikan ciri-ciri
bahan kimia dan mampu membedakan bahan kimia
dalam kehidupan sehari-hari .
Jenis Tes dan Jenis Soal : Objektif (10 soal Pilihan Ganda dan 10 soal isian)
Sub Konsep : Bahan kimia dalam rumah tangga, Bahan kimia pada
makanan dan zat adiktif dan Psikotropika
No Indikator No Soal Tipe Soal Kunci Jawaban I Menglompokan dan 1 Ingatan D
mendeskripsikan bahan kimia
2 Pemahaman A
rumah tangga dan efek
3 Pemahaman B
sampingnya( 1, 2, 3, 8 dan 9)
4 Ingatan D
5 Pemahaman C
Mendeskripsikan dan
6 Ingatan C 7 Ingatan C
membedakan bahan aditif pada
8 Pemahaman C
makanan (4, 5, 6, 7, dan 10)
9 Ingatan C
10 Pemahaman A II Menjelaskan pengertian zat 1 Ingatan 1. Depresan di gunakan
adiktif dan psikotropika pada orang-orang yang
mengalami gangguan
tidur (insomnia).
2. Opium digunakan
sebagai obat
analgesic (penghilang
rasa sakit).
2 Pemahaman 1. Stimulasi : mempercepat detak
jantung, peredaran
darah, dan
pernafasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
2. Depresi : turunnya kesadaran seseorang
pada sekitarnya
3. Halusinasi :
menyebabkan
penderita berkhayal. dampak negatif dari zat adiktif 3 Pemahaman Opium adalag getah dan psikotropika tumbuhan papaver
somniferum yang belum
masak, opium yang diolah
menjadi kodein dan
morfin dapat digunakan
sebagai obat analgesic.
4 Ingatan 1. Karbon Monoksida (CO)
2. Nikotin
3. Tar
4. Nitrogen oksida
5. Ammonia 5 Aplikasi Menyarankan jangan sekali-kali mencoba
narkoba, mencari
pergaulan yang aman
dengan orang-orang yang
aman dari narkoba,
mendekatkan diri pada
Tuhan dan keluarga.
6 Ingatan Kodein
7 Evaluasi Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok
namun menghirup asap
dari perokok aktif. 8 Ingatan Ganja, opium, kokain, heroin, kodein, rokok,
kafein dan ekstasi. 9 Analisis Karena penyumbang terbesar dinegara kita
adalah pabrik rokok, dan
masyarakat yang lain
sudah terlalu kecanduan
hingga tidak bias berhenti
mengkonsumsi obat
terlarang dan rokok
tersebut.
10 Evaluasi Simulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
b. Post test
Siklus I
Nama Sekolah : SMP Santo Aloysius Turi
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : VIII A /II
Kurikulum Acuan : KTSP
Alokasi Waktu : 15 Menit
Jumlah Soal : 10 Soal
Kompetensi Dasar : 3.2 Mengkomunikasikan informasi tentang kegunaan
dan efek samping bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
Sub KD : Mendeskripsikan dan mengkomunikasikan ciri-ciri
bahan kimia dan mampu membedakan bahan kimia dalam kehidupan sehari-
hari .
Jenis Tes dan Jenis Soal : Objektif (Pilihan Ganda)
Sub Konsep : Bahan kimia dalam rumah tangga dan Bahan kimia
pada makanan
No Indikator No Soal Tipe Soal Kunci Jawaban
I Menglompokan dan 1 Ingatan D
mendeskripsikan bahan kimia
2 Pemahaman A
rumah tangga dan efek
3 Pemahaman B
sampingnya( 1, 2, 3, 8 dan 9)
4 Ingatan D
5 Pemahaman C
Mendeskripsikan dan
6 Ingatan C 7 Ingatan C
membedakan bahan aditif pada
8
Pemahaman C
makanan (4, 5, 6, 7, dan 10)
9 Ingatan C
10 Pemahaman A
c. Post test
Siklus II
Nama Sekolah : SMP Santo Aloysius Turi
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : VIII A /II
Kurikulum Acuan : KTSP
Alokasi Waktu : 15 Menit
Jumlah Soal : 10 Soal
Kompetensi Dasar : 3.2 Mengkomunikasikan informasi tentang kegunaan
dan efek samping bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
Sub KD : Mendeskripsikan dan mengkomunikasikan ciri-ciri
bahan kimia dan mampu membedakan bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari
.
Jenis Tes dan Jenis Soal : Objektif (Isian)
Sub Konsep : Zat adiktif dan Psikotropika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
No Indikator No Soal Tipe Soal Kunci Jawaban
I Menjelaskan pengertian zat 1 Ingatan 1. Depresan di gunakan adiktif dan psikotropika pada orang-orang yang
mengalami gangguan
tidur (insomnia).
2. Opium digunakan
sebagai obat analgesic
(penghilang rasa
sakit).
2 Pemahaman 1. Stimulasi : mempercepat detak
jantung, peredaran
darah, dan pernafasan.
2. Depresi : turunnya
kesadaran seseorang
pada sekitarnya
3. Halusinasi :
menyebabkan
penderita berkhayal. dampak negatif dari zat adiktif 3 Pemahaman Opium adalag getah dan psikotropika tumbuhan papaver
somniferum yang belum
masak, opium yang diolah
menjadi kodein dan
morfin dapat digunakan
sebagai obat analgesic.
4 Ingatan 1. Karbon Monoksida (CO)
2. Nikotin
3. Tar
4. Nitrogen oksida
5. Ammonia
5 Aplikasi Menyarankan jangan sekali-kali mencoba
narkoba, mencari
pergaulan yang aman
dengan orang-orang yang
aman dari narkoba,
mendekatkan diri pada
Tuhan dan keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
6 Ingatan Kodein
7 Evaluasi Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok
namun menghirup asap
dari perokok aktif. 8 Ingatan Ganja, opium, kokain, heroin, kodein, rokok,
kafein dan ekstasi. 9 Analisis Karena penyumbang terbesar dinegara kita
adalah pabrik rokok, dan
masyarakat yang lain
sudah terlalu kecanduan
hingga tidak bias berhenti
mengkonsumsi obat
terlarang dan rokok
tersebut.
10 Evaluasi Simulasi
Soal Pre test dan Post test
a. Pre test dan Post
test Pre test Isilah jawaban pertanyaan di bawah ini dengan menyilang (X) salah
satu jawaban yang benar dan tepat.
1. Larutan pemutih yang dijual di pasaran biasanya mengandung...
a. Fluor
b. Klor
c. Mentol
d. Natrium hipoklorit
2. Sabun dan detergen dapat melarutkan lemak dan minyak karena bersifat..
a. Hidrofobik c.Hidrofilik
c. ABS d. Berbuih
3. Pestisida yang dapat dipakai untuk membasmi rumput yang menutupi areal
perkebunan termasuk kelompok..
a. Fungisida c. Bakterisida
b. Herbisida d. Nematisida
4. Zat penyedap rasa yang penggunaannya meluas dalam berbagai jenis makanan
adalah...
a. Fruit punch c. Asam sitrat
b. Natrium bikarbonat d. Monosodium glutamate
5. Di bawah ini merupakan zat pewarna sintetik, kecuali...
a. Carmoisine c. Klorofil
b. Tartrazin d. Amaranth
6. Untuk membuat acar, biasanya ditambahkan bahan pengawet ……….
a. Gula c. cuka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
b. Garam d. asam benzoat
7. MSG adalah zat aditif makanan yang berfungsi sebagai zat
a. Pemanis c. penyedap rasa b. Pengawet d.
pewarna 8. Penggunaan pemutih pada bahan pakaian dari polister tidak baik karena…
a. bahan polister tidak dapat bereaksi dengan pemutih b. bahan pemutih akan menghancurkan pakaian dari polister c. polister akan berwarna kekuning-kuningan d. warna polister akan berubah menjadi kebiru-biruan
9. Air yang mengandung kalsium dan magnesium disebut
a. air suling c. air sadah b.air lunak d.akuades
10. Ikan yang di asinkan dapat bertahan lama karena… a. garam menutupi seluruh permukaan ikan, sehingga bakteri tidak dapat masuk b. garam dapat menyerap cairan dari ikan dan dari mikroorganisme yang ada c. kulit ikan akan menebal ketika terkena garam d. cairan pada ikan akan terlindungi oleh garam
II. Isilah jawaban pertanyaan di bawah ini dengar benar dan tepat
1. Tuliskan 2 contoh penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang
kedokteran ! ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ………………
2. Jelaskan dampak negatif dari peyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....
3. Apa yang dimaksud dengan opium ? ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
4. Tuliskan 5 macam zat yang berbahaya dalam rokok ! ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
5. Berilah beberapa kiat tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah keterlibatan
pada penyalahgunaan narkoba ! ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
6. Zat adiktif yang dapat digunakan sebagai analgesik pada obat batuk yang kuat
adalah……………………………………………………………………………… …………………………..
7. Perokok pasif adalah orang
yang…........................................................................................................................ .................................................................................................................................... ......
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
8. Sebutkan bermacam-macam zat adiktif dan psikotropika ! ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
9. Hampir semua orang mengetahui bahaya rokok dan obat-obatan terlarang. Akan
tetapi dari waktu ke waktu jumlah pemakai obat terlarang dan omset penjualan
rokok terus bertambah. Jelaskan mengapa gejala seperti ini terjadi pada
masyarakat ! ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
10. Gejala meningkatnya detak jantung dan pernafasan yang cepat, merupakan gejala yang ditimbulkan
oleh……………………………………………………..………………………… ……………………………….…………………………………………………… …….
Good Luck ☺
Hargai dirimu dengan kejujuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Post test I
Isilah jawaban pertanyaan di bawah ini dengan menyilang (X) salah
satu jawaban yang benar dan tepat.
1. Larutan pemutih yang dijual di pasaran biasanya mengandung...
a. Fluor
b. Klor
c. Mentol
d. Natrium hipoklorit
2. Sabun dan detergen dapat melarutkan lemak dan minyak karena bersifat..
a. Hidrofobik c.Hidrofilik
c. ABS d. Berbuih
3. Pestisida yang dapat dipakai untuk membasmi rumput yang menutupi areal
perkebunan termasuk kelompok..
a. Fungisida c. Bakterisida
b. Herbisida d. Nematisida
4. Zat penyedap rasa yang penggunaannya meluas dalam berbagai jenis makanan
adalah...
a. Fruit punch c. Asam sitrat
b. Natrium bikarbonat d. Monosodium glutamate
5. Di bawah ini merupakan zat pewarna sintetik, kecuali...
a. Carmoisine c. Klorofil
b. Tartrazin d. Amaranth
6. Untuk membuat acar, biasanya ditambahkan bahan pengawet ……….
a. Gula c. cuka
b. Garam d. asam benzoat
7. MSG adalah zat aditif makanan yang berfungsi sebagai zat
a. Pemanis c. penyedap rasa
b. Pengawet d. pewarna
8. Penggunaan pemutih pada bahan pakaian dari polister tidak baik karena… a. bahan polister tidak dapat bereaksi dengan pemutih b. bahan pemutih akan menghancurkan pakaian dari polister c. polister akan berwarna kekuning-kuningan d. warna polister akan berubah menjadi kebiru-biruan
9. Air yang mengandung kalsium dan magnesium disebut a. air suling
c. air sadah
b.air lunak
d.akuades
10. Ikan yang di asinkan dapat bertahan lama karena… a. garam menutupi seluruh permukaan ikan, sehingga bakteri tidak dapat masuk b. garam dapat menyerap cairan dari ikan dan dari mikroorganisme yang ada c. kulit ikan akan menebal ketika terkena garam d. cairan pada ikan akan terlindungi oleh garam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
post test II
Isilah jawaban pertanyaan di bawah ini dengar benar dan tepat
1. Tuliskan 2 contoh penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang
kedokteran ! ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ………………
2. Jelaskan dampak negatif dari peyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....
3. Apa yang dimaksud dengan opium ? ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
4. Tuliskan 5 macam zat yang berbahaya dalam rokok ! ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
5. Berilah beberapa kiat tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah keterlibatan
pada penyalahgunaan narkoba ! ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
6. Zat adiktif yang dapat digunakan sebagai analgesik pada obat batuk yang kuat
adalah……………………………………………………………………………… …………………………..
7. Perokok pasif adalah orang
yang…........................................................................................................................ .................................................................................................................................... ......
8. Sebutkan bermacam-macam zat adiktif dan psikotropika ! ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
9. Hampir semua orang mengetahui bahaya rokok dan obat-obatan terlarang. Akan
tetapi dari waktu ke waktu jumlah pemakai obat terlarang dan omset penjualan
rokok terus bertambah. Jelaskan mengapa gejala seperti ini terjadi pada
masyarakat ! ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
10. Gejala meningkatnya detak jantung dan pernafasan yang cepat, merupakan gejala yang ditimbulkan
oleh……………………………………………………..………………………… ……………………………….…………………………………………………… …………
Good Luck ☺
Hargai dirimu dengan kejujuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 2b Data nilai pre test, post test I dan post test II
Table 1. nilai siswa pada pelaksanaan pre test dan post test
No Nama Test Ketuntasan
Pre Post Post Pre Post Post
1 L N 30 90 82 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
2 A F J 40 40 77 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
3 A M F 40 60 76 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
4 A E R K 70 70 74 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
5 A D S 40 70 38 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
6 A T R 50 80 85 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
7 A N P 60 80 85 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
8 C Y A 30 40 72 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
9 D S N 50 80 86 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
10 D A 40 50 79 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
11 E T A P.S 50 90 86 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
12 E A W 80 60 77 Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
13 I J K 30 70 78 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
14 A H 90 60 78 Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
15 M G D P H 30 50 79 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
16 M S H N 30 40 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
17 M P 30 70 70 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
18 N B W 60 80 90 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
19 P Y M 20 30 77 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
20 R P P 60 50 70 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
21 R Y 60 90 90 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
22 S Y 40 90 76 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
23 T A H P 90 70 78 Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
24 T S P 40 80 90 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
25 V A S 40 80 80 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
26 Y M V A 30 60 76 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
27 Y K 40 50 76 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
28 Y D D 60 60 70 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
29 J N P 40 50 74 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
30 I E J 50 60 76 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
JUMLAH 1420 1950 2326
Rata-Rata 47.33 65 77.53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 3a
Lembar Kuisioner
Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :
Petunjuk Pengisian:
1. Isilah kuisioner berikut dengan tanda centang (√) pada kolom yang
tersedia. 2. Isilah kuisioner berikut dengan sejujurnya dan teliti.
No Pertanyaan STS TS S SS 1 Saya senang dengan cara belajar metode Make A Match pada
pembelajaran.
2 Saya senang dengan mencari pasangan dari soal/jawaban
dapat membantu lebih aktif dalam pembelajaran.
3 Saya senang dengan tugas yang di berikan
4 Saya kesulitan dalam mencari pasangan soal/jawaban.
5 Saya bosan melakukan kegiatan belajar dengan berkelompok
6 Saya merasa tertekan belajar di kelas
7 Saya serius mengikuti pelajaran dengan metode Make A
Match
8 Saya tidak memperhatikan penjelasan guru dengan baik
9 Saya selalu memperhatikan dengan baik pada saat
teman sedang presentasi
10 Saya merasa bosan di kelas.
Keterangan :
STS (sangat tidak setuju), TS (tidak setuju), S (setuju), SS (sangat Setuju)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Kisi-Kisi Kuisioner Biologi
No Indikator Jumlah No. Pernyataan
Butir Pernyataan Positif Negatif
1 Interaksi dengan guru 2 1 √ -
2 √ -
2 Mengerjakan tugas 2 3 √ -
4 - √ 3 Motivasi mengikuti 2 5 - √
berkegiatan
6 - √
4 Motivasi dalam pelajaran 2 7 √ -
8 - √
5 Interaksi dengan siswa 2 9 √ -
10 - √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3b 99
HASIL ANALISA KUISIONER SISWA
No.Presensi Rerata %
Rerata % Yang
Yang Kategori Kategori
Siswa Siklus I dicapai Siklus II dicapai
1 3,00 60 cukup 3,50 70 Tinggi
2 3,20 64 cukup 3,50 70 Tinggi
3 2,80 56 cukup 3,90 78 Tinggi
4 3,20 64 cukup 3,70 74 Tinggi
5 3,10 62 cukup 3,90 78 Tinggi
6 2,70 54 cukup 4,10 82 Tinggi
7 3,60 72 tinggi 3,90 78 Tinggi
8 3,30 66 cukup 3,60 72 Tinggi
9 2,80 56 cukup 3,60 72 Tinggi
10 2,90 58 cukup 4,20 84 Tinggi
11 2,70 54 cukup 4,50 90 Sangat Tinggi
12 3,40 68 cukup 3,60 72 Tinggi
13 2,50 50 cukup 3,80 76 Tinggi
14 2,90 58 cukup 3,90 78 Tinggi
15 2,80 56 cukup 3,70 74 Tinggi
16 2,50 50 cukup 3,90 78 Tinggi
17 2,60 52 cukup 3,90 78 Tinggi
18 3,00 60 cukup 3,50 70 Tinggi
19 2,90 58 cukup 3,80 76 Tinggi
20 2,60 52 cukup 3,70 74 Tinggi
21 3,50 70 tinggi 3,80 76 Tinggi
22 3,10 62 cukup 4,40 88 Tinggi
23 2,50 50 cukup 4,70 94 Sangat Tinggi
24 2,60 52 cukup 3,90 78 Tinggi
25 2,60 52 cukup 4,50 90 Sangat Tinggi
26 2,70 54 cukup 4,90 98 Sangat Tinggi
27 3,10 62 cukup 4,60 92 Sangat Tinggi
28 2,80 56 cukup 4,10 82 Tinggi
29 2,80 56 cukup 4,70 94 Sangat Tinggi
30 3,00 60 cukup 4,10 82 Tinggi
Rerata 2,91 58.13 Cukup 3,99 79.93 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Keterangan :
: Sangat Tinggi : Rendah
: Tinggi : Sangat Rendah
: Cukup
Presentase Skor Yang Diperoleh Keterangan
1,00 – 1, 49 Sangat Rendah
1,50 – 2,49 Rendah
2,50 – 3,49 Cukup
3,50 – 4,49 Tinggi
4,50 – 5,00 Sangat Tinggi
Siklus Presentase Skor Kualifikasi
93.33 Cukup
I 6.67 Tinggi
0 Sangat Tinggi
0.00 Cukup
II 80.00 Tinggi
20 Sangat Tinggi
Siklus/total 1 2
Cukup 28
Tinggi 2 24 Sangat
6
Tinggi
30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4a 101
1. Lembar Observasi Kelas
A. Siklus I
Nama : Mata Pelajaran :
Siklus/Pertemuan : Materi :
Kelas/Semester : Hari/Tanggal :
Lembar Observasi Diskusi
No Kelompok Aspek Rata-
rata Keseriusan Ingin tahu Kerja sama
Lembar Observasi Presentasi
No Kelompok Aspek Rata-
rata Percaya Diri Semangat dalam Kebenaran dalam
menjelaskan menjelaskan
Penilaian dilakukan dengan memberi nilai 1 hingga 5 dimana:
Keterangan:
1: Sangat Kurang
2:Kurang
3: Cukup
4: Baik
5: Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
B. Siklus II
Nama : Mata Pelajaran :
Siklus/Pertemuan : Materi :
Kelas/Semester : Hari/Tanggal :
Lembar Observasi Diskusi
No Kelompok Aspek Rata-
rata Keseriusan Ingin tahu Kerja sama
Lembar Observasi Presentasi
No Kelompok Aspek Rata-
rata Percaya Diri Semangat Kebenaran dalam
dalam menjelaskan
menjelaskan
Penilaian dilakukan dengan memberi nilai 1 hingga 5 dimana:
Keterangan:
1: Sangat Kurang
2:Kurang 3: Cukup 4: Baik 5: Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
KISI KISI PENYUSUNAN LEMBAR OBSERVASI RANAH AFEKTIF
a) Lembar Observasi Diskusi
Aspek Keseriusan : 1. Siswa ribut dikelas 2. Siswa tidak memperhatikan temannya yang sedang menjelaskan 3. Siswa hanya diam 4. Siswa memperhatikan temannya jika sedang menjelaskan 5. Siswa memperhatikan jika temannya sedang menjelaskan, siswa menjelaskan apa
yang ia ketahui
Aspek Ingin Tahu
1. Siswa hanya diam 2. Siswa hanya menjawab jika ditanya tidak ingin mencari tahu 3. Siswa bertanya tanpa timbal balik 4. Siswa bertanya jika tidak mengerti kepada guru 5. Siswa bertanya kepada temannya, siswa bertanya kepada guru.
Aspek Kerja Sama
1. Siswa diam saja 2. Siswa berkerja sendiri-sendiri 3. Siswa saling mengaitkan soal dan jawaban 4. Siswa mencari penjelasan mengenai soal dan jawaban 5. Siswa aktif berkerja sama dan saling membantu
b) Lembar Observasi Presentasi
Aspek Percaya Diri 1. Siswa yang menjelaskan hanya 1 orang 2. Siswa bergerombol 3. Siswa masih malu 4. Menjelaskan dengan lantang dan tidak malu 5. Siswa maju dengan inisiatif sendiri dan berbicara dengan lantang
Aspek semangat dalam Menjelaskan
1. Siswa masih tidak serius dan masih mengbrol didepan. 2. Suara siswa tidak terdengar sampai belakang 3. Siswa hanya membaca buku bergantian dengan teman-temannya 4. Siswa berinteraksi dengan siswa lainnya yang tidak presentasi 5. Siswa mampu menjelaskan tanpa membaca dari buku dan mampu melakukan
tanya jawab dengan siswa yang tidak presentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Aspek Kebenaran dalam Menjelaskan
1. Kartu jawaban dan kartu soal tidak berkaitan 2. Ada siswa yang mendapatkan kartu soal dan kartu jawaban yang benar tapi tidak
bergabung dalam kelompok 3. Siswa hanya membaca kartu soal dan kartu jawaban, kartu sudah benar namun
tidak ada interaksi dengan siswa lainnya. 4. Siswa hanya membaca namun ada interaksi dengan siswa lainnya. 5. Siswa mampu menjelaskan dengan benar kartu soal dan kartu jawaban
yang dimilikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 4b
Data Perhitungan Lembar Observasi
Tabel Data Observasi Diskusi Siklus I
Aspek
Kelompok
Keseriusan Kemampuan
Kerja sama Rata-
Menghargai Rata
1 4 2 3 3
2 4 3 4 3,7
3 3 2 4 3
4 5 4 4 4,4
5 4 4 4 4
6 3 4 4 3,7
7 3 3 3 3
8 5 4 5 4,7
9 5 4 5 4,7
10 5 4 5 4,7
Rerata 3,6 3,4 4,1 -
Tabel Data Observasi Presentasi Siklus I
Aspek
Kelompok Semangat Kebenaran
Rata- Percaya Diri dalam dalam
Rata Menjelaskan Menjelaskan
1 3 3 3 3
2 3 3 4 3,4
3 3 3 3 3
4 4 4 5 4,4
5 4 4 5 4,4
6 4 4 5 4,4
7 4 3 5 4
8 4 4 4 4
9 4 3 4 3,7
10 4 3 3 3,4
Rerata 3,7 3,4 4,1 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Tabel Data Observasi Diskusi Siklus II
Kelompok Aspek Afektif Rata-
Kemampuan
Keseriusan
Kerja sama Rata Menghargai
1 4 4 4 4
2 4 4 4 4
3 4 4 4 4
4 4 3 4 3,7
5 4 4 4 4
6 4 4 4 4
7 4 4 4 4
8 3 4 4 3,7
9 4 4 4 4
10 4 4 4 4
Rerata 3,9 3,9 4 -
Tabel Data Observasi Presentasi Siklus II
Kelompok
Aspek Rata-
Semangat dalam Kebenaran dalam Percaya Diri Rata Menjelaskan Menjelaskan
1 4 5 4 4,4
2 4 4 4 4
3 4 4 4 4
4 5 5 4 4,7
5 5 5 4 4,7
6 5 5 4 4,7
7 4 4 4 4
8 4 4 4 4
9 5 4 4 4,4
10 4 4 4 4
Rerata 4,4 4,4 4 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5a 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5b 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6a 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6b 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7a 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7b 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8a 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8b 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI