Week 10 1Ekonomi Makro
Pengangguran dan Inflasi
Disiapkan oleh:
Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.
Week 10 Ekonomi Makro 2
Pengangguran
◼ Salah satu ukuran keberhasilan pengelolaan
ekonomi suatu negara → tingkat pengangguran.
◼ Pengangguran (unemployment), tidak berkaitan dengan
mereka yang tidak bekerja, tetapi dengan mereka yang
belum mendapatkan pekerjaan.
◼ Pengangguran: adalah mereka yang ingin bekerja,
sedang berusaha mendapatkan (mengembangkan)
pekerjaan tetapi belum berhasil mendapatkannya.
Week 10 3Ekonomi Makro
Penduduk, angkatan kerja, dan pengangguran
UraianTahun
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Total penduduk (000)
Penduduk usia kerja (000)
Angkatan kerja (000)
Penduduk bekerja (000)
Penganggur (000)
Penganggur (%)
213.734
151.936
103.416
92.057
11.359
11,0 %
216.372
154.858
105.678
94.048
11.630
11,0 %
219.010
157.780
107.940
96.310
11.630
10,8 %
221.496
160.550
110.064
99.984
10.080
9,2 %
223.962
163.320
112.228
101.941
10.287
9,2 %
226.468
166.090
114.372
105.254
9.118
8,0 %
226.954
168.880
116.516
108.969
7.547
6,5 %
dikutip dari: Bramantyo Djohanputra, M.B.A., Ph.D.,
Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, h.71
Week 10 4Ekonomi Makro
Kategori penganggur
Berdasar alasan mengapa menganggur:
1. Penganggur friksional → menganggur karena sedang dalamproses peralihan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.Alasan: pindah perusahaan, pindah lokasi/kota → penganggursukarela (voluntary unemployment).
2. Penganggur Struktural → belum bisa mendapatkan pekerjaankarena ketidakcocokan keahlian yang dimiliki dengan jeniskebutuhan tenaga kerja yang dicari. → sarjana peternakan, tapilowongan yang tersedia bukan untuk sarjana peternakan.
3. Penganggur musiman → karena kondisi ekonomi sedangmengalami resesi atau dalam kondisi menurun.
Week 10 5Ekonomi Makro
Berdasar seberapa intensif dia menganggur:
1. Penganggur penuh → tidak mendapatkan pekerjaansama sekali, (tidak melakukan aktivitas yangmenghasilkan).
2. Setengah Penganggur → bekerja kurang dari 35 jamseminggu (tidak sepenuhnya menganggur).
3. Penganggur terselubung → seperti bekerja untukmendapatkan upah tapi pekerjaan yang dilakukannyatidak produktif.
Week 10 6Ekonomi Makro
Bagaimana pengangguran diukur?
Bekerja
(131,5 juta)
Tidak Bekerja (6,2 jt)
Tidak berada dalam
angkatan kerja
(67,5 juta) (anak sekolah
Ibu RT, dll.)
Populasi
Orang dewasa
(205,2 juta)
Angkatan kerja (umur 15-64)
(137,7)
Tingkat pengangguran= (jumlah penganggur/angkatan kerja) x 100
= (6,2/137,7) x100 = 4,5 %
Tingkat partisipasi angkatan kerja= (angkatan kerja/populasi orang dewasa) x 100
= (137,7/205,2) x100 = 67,1 %
Week 10 7Ekonomi Makro
◼ Mengapa setiap negara selalu ada pengangguran?
1. Pencarian kerja → proses yang dilakukan oleh pekerjadalam rangka menemukan pekerjaan yang sesuaidengan selera keahlian mereka.
2. Peraturan upah minimum yang tdak bisa dipenuhi.
3. Serikat pekerja dan tawar menawar kolektif →
tawar menawar menyangkut gaji dan kondisi kerja,pemogokan.
4. Teori upah efisiensi → upah di atas tingkatekuilibrium yang dibayarkan oleh perusahaan dalamrangka menaikkan produktivitas pekerja.
◼ Kesehatan kerja
◼ Perputaran pekerja
◼ Kualitas pekerja
Week 10 8Ekonomi Makro
Peraturan upah minimum
Penawaran
Tenaga kerja
Kuantitas
tenaga kerja
Upah
minimum
LE
Permintaan
Tenaga kerja
Kelebihan Tenaga kerja
= pengangguran
LD LS
WE
0
Upah
Ld: Labor demand
Le: Labor equilibrium
Ls: Labor supply
Week 10 9Ekonomi Makro
Penyebab lain timbulnya pengangguran
1. Pertumbuhan penduduk yang tinggi
2. Rendahnya laju investasi produktif
3. Siklus bisnis yang melemah
4. Rendahnya kualitas pendidikan masyarakat
5. Strategi industri yang labor saving
Week 10 10Ekonomi Makro
Pola perkembangan kependudukan
tahap-I tahap-II tahap-III tahap-IV waktu
kelahiran
dan
kematian
per 1000
tahap-I tahap-II tahap-III tahap-IV
waktu
kenaikan
alamiah
per 1000
penduduk
Negara
miskin dan
berkembang
Transisi ke-
pendudukanNegara maju Pertumbuhan
Penduduk nol
angka kelahiran
tingkat kematian
Week 10 11Ekonomi Makro
Hukum Okun
Hukum Okun
Perubahan dalam GDP (%)
Perubahan
dalam tingkat
pengangguran
-2 0 2 4 6 8 10
-2
0
2
4
-4
Dikutip dari: Samuelson h.365
Untuk setiap penurunan 2 persen
GDP yang berhubungan dengan GDP
potensial, angka pengangguran
meningkat sekitar 1 persen
Week 10 12Ekonomi Makro
Penanggulangan Pengangguran
◼ Setiap tahun sekitar 1,3 juta penduduk tamatsekolah dan masuk ke bursa kerja.
◼ Untuk menyerap itu perlu pertumbuhanekonomi → 1% pertumbuhan ekonomidiperkirakan hanya mampu menyerap 200 ributenaga kerja.
◼ Untuk menyerap angkatan kerja baru setidaknyadiperlukan pertumbuhan ekonomi 6,5% pertahun.
◼ Mendorong laju investasi → efek penggandaan.
Week 10 13Ekonomi Makro
Alternatif Strategi Mengatasi Pengangguran
1. Peningkatan investasi kerjasama dengan pihak swasta
→ diperlukan kondisi lingkungan yang kondusif
untuk berusaha.
2. Peningkatan kualitas SDM, pembenahan sektor
pendidikan→ adanya kesesuaian dunia pendidikan
dengan kebutuhan dunia kerja.
3. Memotivasi masyarakat untuk berwiraswasta pada
berbagai bidang yang memiliki prosfek perkembangan.
4. Mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk.
Week 10 14Ekonomi Makro
Seberapa jauh Pengangguran perlu ditekan
◼ Penganggur friksional → tidak menjadi prioritas
bagi pemerintah.
◼ Pada kondisi tingkat pengangguran maksimum
5% dari angkatan kerja, ekonomi sudah
dianggap dalam kondisi ekonomi penuh.
Week 10 15Ekonomi Makro
Inflasi◼ Inflasi: didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan
harga secara umum.◼ Kecenderungan yang dimaksud bukan terjadi sesaat (lebaran,
natal, tahun baru).
◼ Kenaikan harga secara umum → kenaikan harga hanya padasalah satu jenis barang tidak termasuk kategori inflasi.
◼ Perhitungan inflasi didasarkan pada sekelompok barangdan jasa yang dikonsumsi sebagian besar masyarakat.
◼ Di Indonesia, total produk yang disurvei sebanyak 744komoditas, di 45 kota; Rata-rata tiap kota bervariasiantara 283 s/p 399 komoditas.
Week 10 16Ekonomi Makro
Inflasi Indonesia dan beberapa negara
NegaraTahun
2000 2001 2002 20032004 2005
Q1 Q4 Q1 Q2
Indonesia
Malaysia
Thailand
Filipina
Korea selatan
Hongkong
Taiwan
Singapura
9,35
1,5
1,5
4,3
2,2
-3,7
1,3
1,4
12,55
1,2
0,8
3,9
3,2
-1,2
-1,7
0,6
10,00
1,7
1,6
2,6
3,2
-1,5
0,8
0,4
5,1
1,2
1,8
3,1
3,4
-1,9
-0,1
0,7
5,1
1,0
2,3
3,8
3,1
-2,1
0,9
1,3
6,4
2,1
2,9
7,9
3,0
0,2
1,6
1,5
8,8
2,6
3,2
8,5
3,1
0,8
2,3
0,4
7,8
3,2
5,3
7,1
2,5
1,2
2,4
-0,2
dikutip dari: Bramantyo Djohanputra, M.B.A., Ph.D.,
Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, h.149
Week 10 17Ekonomi Makro
Perhitungan Inflasi
◼ Perhitungan inflasi didasarkan atas perubahan
harga:
Inflasi = (P1 – P0)/P0
◼ P1 : harga barang atau jasa di akhir periode
◼ P0 : harga barang dan jasa di awal periode
◼ Perhitungan inflasi dengan barang dan jasa yang
banyak:
Inflasi = ( IHK 1Januari 2012 - IHK 1 Januari 2011 )/IHK 1 Januari 2011
Week 10 18Ekonomi Makro
Jenis Inflasi:◼ Menurut besarnya:
1. Inflasi ringan (di bawah 10%)
2. Inflasi sedang (antara 10% s/d 30%)
3. Inflasi berat (30% s/d 100%)
4. Hiperinflasi (di atas 100%)
Samuelson dan Nordhaus mengkategorikan:
1. Low inflation (single digit inflation)→di bawah 10%
2. Galloping inflation (double digit bahkan triple digit inflation)→ 20% -- 200%
3. Hiperinflation → di atas 200%
Week 10 19Ekonomi Makro
◼ Berdasarkan sumber inflasi:
1. Demand pull inflation, inflasi karena tarikan
permintaan.
2. Cost push inflation, inflasi karena dorongan biaya.
◼ Berdasarkan asal inflasi:
1. Domestic inflation
2. Foreign atau imported inflation
Week 10 20Ekonomi Makro
◼ Teori inflasi:
1. Inflasi Inersia → kecenderungan bahwa setiap tahun (setiapperiode) orang percaya akan terjadi inflasi → disebut jugainflasi harapan (expected inflation).
2. Inflasi menurut teori kuantitas → dua penyebab:◼ jumlah uang yang beredar melebihi yang dibutuhkan masyarakat;
◼ harapan psikologis akan terjadinya kenaikan harga di masa yang akandatang memperparah terjadinya inflasi.
3. Inflasi akibat perang dan ketidakstabilan politik.
4. Inflasi menurut teori Keynes → Inflasi terjadi karenabeberapa kelompok masyarakat ingin “hidup di luar bataskemampuannya”.Kelompok masyarakat:
◼ Pemerintah
◼ Pengusaha swasta
◼ Serikat pekerja
Terima kasih.
Sampai jumpa minggu depan.
Week 10 21Ekonomi Makro