![Page 1: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/1.jpg)
PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN FRAKSI TOLUEN-ETIL ASETAT BUAH CABAI RAWIT
(Capsicum frutescens L.) DENGAN METODE 2,2-DIFENIL-1-
PIKRILHIDRAZIL (DPPH)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Regina Hiacinta Eva Angelista
NIM : 138114096
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 2: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/2.jpg)
i
PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN FRAKSI TOLUEN-ETIL ASETAT BUAH CABAI RAWIT
(Capsicum frutescens L.) DENGAN METODE 2,2-DIFENIL-1-
PIKRILHIDRAZIL (DPPH)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Regina Hiacinta Eva Angelista
NIM : 138114096
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 3: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/3.jpg)
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 4: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/4.jpg)
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 5: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/5.jpg)
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
- Anonim -
Kupersembahkan karya ini untuk :
Tuhan Yesus Kristus
Papi Agus, Mami Lelly dan Adikku Yosha
Sahabat-sahabatku dan Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 6: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/6.jpg)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 7: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/7.jpg)
vi
PRAKATA
Puji Syukur kepada Tuhan atas segala rahmat, berkat dan penyertaan-Nya
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
βPENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN FRAKSI TOLUEN-ETIL ASETAT BUAH CABAI RAWIT
(Capsicum frutescens L.) DENGAN METODE 2,2-DIFENIL-1-
PIKRILHIDRAZIL (DPPH)β ini dengan baik sebagai syarat memperoleh gelar
Sarjana Strata 1 Program Studi Ilmu Farmasi (S.Farm.).
Dalam proses penyusunan hingga penyelesaian skripsi ini, penulis tidak
lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini
dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.
2. Ibu Dr. Erna Tri Wulandari, Apt. selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan selama pembuatan proposal skripsi
hingga penulisan naskah skripsi dengan kesabaran dan penuh perhatian.
3. Bapak Florentinus Dika Octa Riswanto, M.Sc. selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan bimbingan, kritik dan saran sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
4. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, Apt. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
bimbingan, kritik dan saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Ibu Dita Maria Virginia, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran.
6. Seluruh staff laboran Universitas Sanata Dharma terutama Mas Yohanes
Wagiran yang telah banyak memberi bantuan selama pengerjaan skripsi.
7. Tim Skripsi Selalu Hepi (Kevin Giovedi, Asti Aprilia Putri dan Edwin
Tesalonika) atas kerjasama, dukungan dan semangatnya selama pengerjaan
skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 8: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/8.jpg)
vii
8. Teman seperjuanganku (Cindy, Indri, Monita, Ronny) dan teman
sepermainanku (Ririn, Lia, Sara, Jessy dan Tika) atas saran, dukungan dan
semangatnya.
9. Teman-teman angkatan 2013 atas semua dukungannya dalam pengerjaan dan
penyelesaian skripsi
10. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan yang tidak dapat
disebutkan satu persatu
Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segenap kerendahan hati, penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya khususnya
dlam bidang farmasi dan kesehatan
Yogyakarta, 14 November 2016
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 9: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/9.jpg)
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 10: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/10.jpg)
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................... v
PRAKATA ............................................................................................................. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTARTABEL ..................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiii
ABSTRACT ........................................................................................................... xiv
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
METODE PENELITAN .......................................................................................... 2
Alat dan Bahan ........................................................................................... 2
Determinasi Tanaman ................................................................................ 2
Pembuatan Simplisia .................................................................................. 2
Ekstraksi ..................................................................................................... 3
Pembuatan Larutan Standar Kapsaisin ...................................................... 3
Fraksinasi ................................................................................................... 3
Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar ............................................... 3
Penetapan Kadar Kapsaisin dalam Fraksi .................................................. 4
Uji Aktivitas Antioksidan .......................................................................... 4
Perhitungan Nilai IC50................................................................................ 5
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 5
KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 11
LAMPIRAN ........................................................................................................... 13
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................... 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 11: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/11.jpg)
x
DAFTAR TABEL
Tabel I. Hasil pengukuran akurasi dan presisi metode penetapan kadar .............. 8
Tabel II. Hasil penetapan kadar kapsaisin dalam fraksi ......................................... 9
Tabel III. Hasil perhitungan IC50 standar kapsaisin dan sampel fraksi ................ 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 12: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/12.jpg)
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hasil elusi ekstrak etanol cabai rawit dan standar kapsaisin ................ 7
Gambar 2. Kurva hubungan konsentrasi dengan absorbansi standar kapsaisin ...... 8
Gambar 3. Mekanisme kapsaisin dengan radikal DPPH ...................................... 11
Gambar 4. Buah cabai rawit segar ........................................................................ 15
Gambar 5. Buah cabai rawit kering....................................................................... 15
Gambar 6. Serbuk simplisia buah cabai rawit ....................................................... 15
Gambar 7. Ekstrak etanol buah cabai rawit .......................................................... 15
Gambar 8. Hasil KLT preparatif ekstrak etanol cabai rawit dan standar
kapsaisin ............................................................................................. 15
Gambar 9. Sampel fraksi toluen- etil asetat ekstrak etanol buah cabai rawit
Replikasi 1, Replikasi 2 dan Replikasi 3 ............................................. 16
Gambar 10.Hasil elusi ekstrak etanol cabai rawit dan standar kapsaisin ............... 21
Gambar 11.Hasil uji aktivitas antioksidan etanol, standar kapsaisin, ekstrak
etanol cabai rawit dan fraksi toluen-etil asetat ekstrak etanol
cabai rawit ........................................................................................... 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 13: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/13.jpg)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat keterangan hasil determinasi tanaman .................................. 13
Lampiran 2. Certificate of Analysis standar kapsaisin ........................................ 14
Lampiran 3. Gambar sampel penelitian .............................................................. 15
Lampiran 4. Penimbangan sampel dan perhitungan % rendemen ...................... 16
Lampiran 5. Perhitungan pembuatan larutan seri kapsaisin untuk kurva
baku penetapan kadar ..................................................................... 18
Lampiran 6. Hasil scanning pelarut kapsaisin (etanol) ....................................... 19
Lampiran 7. Hasil scanning optimasi Ξ» maksimum kapsaisin ............................ 19
Lampiran 8. Pengukuran serapan larutan seri kapsaisin ..................................... 20
Lampiran 9. Perhitungan Rf ................................................................................ 20
Lampiran 10. Perhitungan konsentrasi fraksi ....................................................... 21
Lampiran 11. Pengukuran serapan kapsaisin dan perhitungan konsentrasi
kapsaisindalam fraksi pengenceran 10x ......................................... 22
Lampiran 12. Perhitungan penetapan kadar .......................................................... 23
Lampiran 13. Hasil uji kualitatif aktivitas antioksidan ......................................... 24
Lampiran 14. Optimasi metode uji aktivitas antioksidan ..................................... 25
Lampiran 15. Uji aktivitas antioksidan standar kapsaisin..................................... 27
Lampiran 16. Uji aktivitas antioksidan sampel fraksi........................................... 29
Lampiran 17. Hasil dan perhitungan adisi sampel ................................................ 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 14: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/14.jpg)
xiii
ABSTRAK
Paparan radikal bebas dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat dihindari
sehingga diperlukan adanya senyawa antioksidan untuk menangkal dampak buruk
radikal bebas. Antioksidan sintetik dapat berdampak buruk bagi kesehatan sehingga
antioksidan alami merupakan alternatif yang lebih aman. Ekstrak etanol buah cabai
rawit (Capsicum frutescens L.) memiliki aktivitas antioksidan dimana kapsaisin
diduga merupakan salah satu senyawa yang berperan penting. Purifikasi ekstrak
etanol buah cabai rawit diperlukan untuk memastikan peran kapsaisin dalam
aktivitas antioksidan ekstrak etanol. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
adanya kandungan kapsaisin, kadar kapsaisin dan aktivitas antioksidan dari fraksi
toluen-etil asetat ekstrak etanol buah cabai rawit. Manfaat penelitian ini adalah
memberi informasi pada masyarakat mengenai potensi antioksidan dari fraksi
toluen-etil asetat buah cabai rawit sehingga dapat dimanfaatkan untuk memelihara
kesehatan. Simplisia buah cabai rawit diekstrak menggunakan pelarut etanol
dengan metode sokhletasi, lalu difraksinasi menggunakan KLT preparatif dengan
fase gerak toluen-etil asetat (1:1 v/v) dan fase diam menggunakan silika gel 60 F254.
Metode yang digunakan untuk penetapan kadar kapsaisin adalah spektrofotometri
UV dan untuk uji aktivitas antioksidan adalah metode DPPH dengan parameter
aktivitas antioksidan berupa nilai IC50. Hasil penelitian menunjukkan terdapat
kandungan kapsaisin dalam fraksi toluen-etil asetat buah cabai rawit dengan kadar
sebesar 331,036Β±24,433 ΞΌg/mL dan terdapat aktivitas antioksidan dengan IC50
sebesar 302,3Β±3,97 Β΅g/mL.
Kata kunci: aktivitas antioksidan, buah cabai rawit, DPPH, fraksi toluen-etil asetat
ekstrak etanol buah cabai rawit, kapsaisin, spektrofotometri UV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 15: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/15.jpg)
xiv
ABSTRACT
Exposure of free radical in daily life is inevitable so as antioxidant is
required to prevent the bad effect of free radical. However synthetic antioxidant can
give bad effect for health so that natural antioxidant becomes an alternative choice.
Ethanol extract of rawit chilli fruit (Capsicum frutescens L.) has antioxidant activity
and capsaicin was expected as one of the compound that play an important role for
the activity. Purification of rawit chilli fruit ethanol extract is needed to ensure the
role of capsaicin in the antioxidant activity of the extract. The aims of this research
are to know about the presence of capsaicin, assign the antioxidant activity and
determine the level of capsaicin in toluene-ethyl acetate fraction of rawit chilli fruit
ethanol extract. The benefit of this research is to give public information about the
antioxidant potency from toluene-ethyl acetate fraction of rawit chilli fruit ethanol
extract so that it can be used for maintain our health. Rawit chilli fruit simplisia was
extracted using ethanol as the solvent with soxhletation method, and then
fractionation process was conducted with preparative TLC using toluen-ethyl
acetate (1:1 v/v) as the mobile phase and silica gel 60 F254 as the stationary phase.
Method that was used to determine the capsaicin level is UV spectrophotometry
and to assign the antioxidant activity was DPPH, with IC50 value as the antioxidant
activity parameter. The result of this research was that toluene-ethyl acetate fraction
of rawit chilli fruit ethanol extract had capsaicin compound which the level was
331,036Β±24,433 ΞΌg/mL and it had antioxidant activity which the IC50 value was
302,3Β±3,97 Β΅g/mL.
Keywords: antioxidant activity, rawit chilli fruit, DPPH, toluene-ethyl acetate
fraction of rawit chilli fruit ethanol extract, capsaicin, UV spectrophotometry
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 16: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/16.jpg)
1
PENDAHULUAN
Paparan radikal bebas dapat memicu terjadinya berbagai macam penyakit, terutama
penyakit degeneratif. Oleh karena itu dibutuhkan senyawa antioksidan sebagai penangkal
radikal bebas. Terdapat dua macam antioksidan berdasarkan sumbernya yaitu antioksidan
alami dan antioksidan sintetik. Berdasarkan penelitian Papas (1999), antioksidan sintetik
bersifat karsinogenik sehingga antioksidan alami dibutuhkan sebagai alternatif sumber
antioksidan yang relatif lebih aman dan mudah didapatkan.
Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu buah yang dalam kehidupan
sehari-hari dimanfaatkan sebagai penyedap makanan. Menurut penelitian Nascimento et al.
(2013), ekstrak etanol buah cabai rawit memiliki aktivitas antioksidan ketika diuji
menggunakan metode DPPH dengan EC50 yang didapatkan sebesar 302,3Β±3,97 Β΅g/mL.
Salah satu senyawa yang diduga berperan dalam aktivitas antioksidan adalah kapsaisin.
Cabai rawit mengandung senyawa kapsaisin dengan kadar sebesar 1,85% (b/b) (Musfiroh
dkk., 2013). Zimmer et al. (2012) menyatakan bahwa kapsaisin murni memiliki aktivitas
antioksidan dengan EC50 sebesar 17,62Β±1,84 Β΅g/mL sehingga diduga bahwa kapsaisin
merupakan salah satu senyawa yang berperan penting dalam aktivitas antioksidan buah
cabai rawit.
Aktivitas antioksidan dari senyawa kapsaisin murni jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan ekstrak etanol cabai rawit. Hal ini dikarenakan ekstrak etanol cabai rawit masih
mengandung berbagai senyawa yang bersifat kompleks. Oleh karena itu, untuk memastikan
aktivitas antioksidan kapsaisin dalam buah cabai rawit diperlukan purifikasi lebih lanjut.
Peneliti melakukan pengembangan dari penelitian sebelumnya oleh Nascimento et al. (2013)
dengan melakukan purifikasi berupa fraksinasi menggunakan KLT (kromatografi lapis tipis)
preparatif. Metode ini membutuhkan waktu yang singkat dalam memisahkan senyawa dan
memerlukan sampel dalam jumlah sedikit (Sarker and Nahar, 2012). Menurut Wagner dan
Bladt (2001), solven untuk kromatografi yang dapat digunakan untuk memisahkan senyawa
kapsaisin dari buah cabai salah satunya adalah menggunakan pelarut campuran toluen dan
etil asetat, sehingga dalam penelitian ini digunakan solven campuran toluen-etil asetat untuk
melakukan fraksinasi. Metode DPPH dipilih untuk menguji aktivitas antioksidan karena
menurut Koleva, Beek, Linssen, Groot, dan Evstatieva (2002), metode ini sangat cepat,
sederhana, sensitif, dan reprodusibel.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya kandungan kapsaisin, kadar
kapsaisin dan aktivitas antioksidan dari fraksi toluen-etil asetat ekstrak etanol buah cabai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 17: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/17.jpg)
2
rawit. Diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk memberi informasi pada masyarakat
mengenai potensi antioksidan dari fraksi toluen-etil asetat buah cabai rawit sehingga dapat
dimanfaatkan untuk memelihara kesehatan tubuh.
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa seperangkat alat sokhlet, alat-alat
gelas (Pyrex-Germany), mikropipet 10-100 Β΅L dan 200-1000 Β΅L (Socorex), blender
(Miyako), neraca analitik (Scaltec SBC 22, BP 160P, max 60/120 g, min 0,001 g), waterbath
(Memmert), oven (Memmert), vacuum rotary evaporator (Butchi), bejana kromatografi
(Camag), lampu UV 254 nm, spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu UV mini-1240) dan
vortex.
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah cabai rawit yang
berasal dari perkebunan cabai di daerah Kopeng, Jawa Tengah. Bahan kimia yang digunakan
adalah kapsaisin pro analysis (p.a.) (Sigma-Aldrich), etanol 96% teknis (CV Genera
Labora), toluen p.a. (Merck), etil asetat p.a. (Merck), DPPH p.a. (Sigma-Aldrich), metanol
p.a. (Merck), kertas saring, alumunium foil dan TLC silica gel 60 F254 for thin layer
chromatography (Merck).
Determinasi Tanaman
Determinasi tanaman cabai rawit dilakukan di Laboratorium Sistematika
Tumbuhan, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Determinasi dilakukan
pada seluruh bagian tanaman cabai rawit yang meliputi akar, batang, daun, bunga dan buah
cabai rawit.
Pembuatan Simplisia
Buah cabai rawit ditimbang sebanyak 1 kg, lalu dilakukan sortasi dan pencucian
untuk memisahkan buah dari pengotor dan bagian yang tidak terpakai. Kemudian buah
dipotong menjadi beberapa bagian dan dijemur secara tidak langsung di bawah sinar
matahari hingga kering yang ditandai dengan simplisia mudah hancur saat diremas
menggunakan tangan. Kemudian dilanjutkan pengeringannya menggunakan oven pada suhu
50o C hingga didapatkan bobot tetap. Buah cabai rawit kering dihaluskan dengan blender
sehingga didapatkan serbuk simplisia buah cabai rawit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 18: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/18.jpg)
3
Ekstraksi
Ekstrasi dilakukan pada 25 g serbuk simplisia buah cabai rawit dengan metode
sokhletasi menggunakan cairan penyari berupa etanol 96% sebanyak 350 mL yang dilakukan
pada suhu 70Β°C. Sokhletasi dilakukan hingga larutan penyari pada tabung sokhlet tampak
jernih atau sekitar 26 jam. Ekstrak kemudian dipekatkan menggunakan vacuum rotary
evaporator hingga volume ekstrak kira-kira setengah dari volume awal. Kemudian
pemekatan dilanjutkan menggunakan waterbath hingga diperoleh ekstrak kental dengan
bobot tetap
Pembuatan Larutan Standar Kapsaisin
Sejumlah 10 mg standar kapsaisin dilarutkan dalam 10 mL labu takar menggunakan
etanol 96%, kemudian labu takar dikocok hingga larutan homogen. Diperoleh larutan standar
kapsaisin dengan konsentrasi 1000 Β΅g/mL.
Fraksinasi
Metode untuk melakukan fraksinasi adalah KLT preparatif dengan fase diam silika
gel 60 F254 dan fase gerak campuran toluen dan etil asetat. Dilakukan optimasi fase gerak
terlebih dahulu dengan menotolkan ekstrak etanol buah cabai rawit dan standar kapsaisin
1000 Β΅g/mL pada plat KLT yang kemudian dielusi menggunakan berbagai perbandingan
volume toluen dan etil asetat. Fase gerak optimum dipilih berdasarkan fase gerak yang
memberikan pemisahan bercak yang baik (tidak ada bercak yang saling menumpuk).
Fraksinasi dilakukan dengan melarutkan 0,2 g ekstrak etanol menggunakan 0,5 mL
etanol 96%, kemudian ditotolkan membentuk pita sepanjang plat KLT hingga larutan
ekstrak habis. Standar kapsaisin 1000 Β΅g/mL juga ditotolkan di plat KLT di sebelah tempat
penotolan ekstrak. Plat KLT kemudian dielusi dengan fase gerak optimum. Pita bercak yang
memiliki nilai Rf sama dengan standar kapsaisin dikerok, lalu dilarutkan dengan etanol 96%
dan disaring dengan corong buchner. Fraksi dipekatkan di atas waterbath hingga diperoleh
bobot tetap, kemudian dilarutkan kembali hingga 10 mL menggunakan etanol 96%.
Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar
Akurasi dan Presisi
Dimasukkan sampel fraksi masing-masing sebanyak 1 mL ke dalam tiga buah labu
takar 10 mL. Masing-masing kemudian ditambahkan dengan standar kapsaisin 100 Β΅g/mL
sejumlah 1, 2 dan 3 mL, lalu dilarutkan menggunakan etanol 96%. Larutan tersebut
kemudian diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 19: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/19.jpg)
4
maksimum kapsaisin. Akurasi ditentukan dengan menghitung perolehan kembali (recovery)
dari kadar sampel fraksi yang diadisi masing-masing tiga kali replikasi. Presisi ditentukan
dengan menghitung CV kadar sampel yang diadisi menggunakan tiga konsentrasi maupun
yang tidak diadisi, masing-masing tiga kali replikasi.
Linearitas dan rentang
Standar kapsaisin dibuat dalam lima seri konsentrasi (20, 40, 60, 80 dan 100
Β΅g/mL). Kemudian lima seri konsentrasi standar kapsaisin diukur pada panjang gelombang
maksimum sehingga diperoleh persamaan kurva baku. Linearitas ditentukan dengan
menganalisis koefisien korelasi (nilai r) dari kurva baku hubungan konsentrasi standar
kapsaisin terhadap absorbansinya. Rentang didapatkan dari konsentrasi terendah dan
tertinggi dari standar kapsaisin yang terdapat pada kurva baku tersebut.
Spesifisitas
Dilakukan penentuan panjang gelombang maksimum terlebih dahulu dengan
membuat tiga seri konsentrasi standar kapsaisin (20, 40 dan 60 Β΅g/mL) yang diukur pada
rentang panjang gelombang 200-400 nm. Kemudian dilakukan scanning etanol 96% pada
panjang gelombang 200-800 nm. Spesifisitas dilihat dari ada tidaknya puncak spektra etanol
pada panjang gelombang maksimum kapsaisin.
Penetapan Kadar Kapsaisin Dalam Fraksi
Diambil 1 mL fraksi dan dipipet ke dalam labu takar 10 mL, lalu dilarutkan
menggunakan etanol 96%. Kemudian serapan sampel tersebut diukur pada panjang
gelombang maksimum kapsaisin. Hasil pengukuran fraksi dimasukkan ke dalam persamaan
yang didapat dari kurva baku sehingga didapatkan nilai kadar.
Uji Aktivitas Antioksidan
Uji kualitatif aktivitas antioksidan dilakukan dengan cara sebagai berikut: disiapkan
4 buah tabung reaksi dimana tabung A berisi 1 mL etanol, tabung B berisi 1 mL ekstrak 20
Β΅g/mL, tabung C berisi 1 mL fraksi dan tabung D berisi standar kapsaisin 100 Β΅g/mL.
Masing-masing tabung ditambah dengan 1 mL DPPH 100 Β΅g/mL lalu ditambah dengan 3
mL etanol. Semua tabung divortex dan ditunggu selama 30 menit, lalu diamati perubahan
warna yang terjadi.
Uji kuantitatif aktivitas antioksidan dilakukan dengan mengukur serapan DPPH
dengan spektrofotometer UV-Vis. Penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan
dengan mengukur serapan larutan DPPH 100 Β΅g/mL pada rentang 400-800 nm. Penentuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 20: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/20.jpg)
5
operating time (OT) dilakukan dengan mengukur 4 mL standar kapsaisin 80 Β΅g/mL yang
ditambahkan dengan 1 mL DPPH 80 Β΅g/mL pada panjang gelombang maksimum setiap 5
menit selama 1 jam. OT ditentukan pada waktu dimana serapan mulai stabil.
Blanko dibuat dengan 4 mL etanol dan 1 mL DPPH 100 Β΅g/mL, lalu ditunggu
selama OT dan diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum. Standar kapsaisin
dibuat dalam lima seri konsentrasi (5, 10, 15, 20 dan 25 Β΅g/mL), masing-masing konsentrasi
diambil sebanyak 4 mL dan ditambah dengan 1 mL DPPH 100 Β΅g/mL lalu ditunggu selama
OT dan diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum. Fraksi dibuat dalam lima
seri konsentrasi, masing-masing konsentrasi diambil sebanyak 4 mL dan ditambahkan
dengan 1 mL DPPH 100 Β΅g/mL lalu ditunggu selama OT dan diukur serapannya pada
panjang gelombang maksimum.
Perhitungan Nilai IC50
Dibuat kurva hubungan antara seri larutan standar kapsaisin dengan % aktivitas
antioksidan dan kurva hubungan antara seri larutan fraksi dengan % aktivitas antioksidan.
Dari persamaan yang didapatkan, dihitung nilai IC50 standar kapsaisin dan fraksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Determinasi bertujuan untuk memastikan kebenaran identitas tanaman yang
digunakan sehingga kesalahan sampel dalam penelitian dapat dihindari. Hasil determinasi
menyatakan bahwa tanaman yang dipakai dalam penelitian ini adalah benar tanaman cabai
rawit.
Sortasi basah dan pencucian buah berguna untuk memisahkan buah dari pengotor
dan bagian yang tidak terpakai. Kemudian dilakukan pengeringan buah di bawah sinar
matahari secara tidak langsung dengan tujuan untuk menghindarkan simplisia dari
pertumbuhan mikroba agar simplisia tidak cepat rusak. Pengeringan dilakukan di bawah
sinar matahari secara tidak langsung bertujuan agar simplisia tidak rusak karena sinar UV
dari matahari. Pengeringan yang telah selesai ditandai dengan simplisia mudah dipatahkan
dan mencapai bobot tetap. Pengeringan hingga bobot tetap bertujuan untuk memastikan
bahwa kandungan air dalam simplisia sudah seminimal mungkin. Kemudian buah kering
dihaluskan menggunakan blender hingga didapatkan serbuk simplisia buah cabai rawit.
Tujuan pembuatan serbuk ini adalah memperkecil ukuran partikel simplisia agar luas
permukaan simplisia lebih besar sehingga ketika proses ekstraksi, permukaan simplisia yang
mengalami kontak dengan larutan penyari lebih banyak dan proses ektraksi menjadi lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 21: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/21.jpg)
6
optimal. Setelah itu dilakukan perhitungan persentase rendemen untuk mengetahui
perbandingan perolehan sampel dengan jumlah bahan yang digunakan. Persentase rendemen
serbuk yang didapat sebesar 19,918% (b/b).
Ekstraksi serbuk simplisa buah cabai rawit menggunakan metode sokhletasi. Dalam
metode ini, solven ekstraksi dipanaskan pada labu alas bulat di bagian bawah, diuapkan, dan
mengalami kondensasi pada kondenser dan menetes ke bawah mengenai sampel hingga
terendam seihngga dapat menarik keluar zat aktif dari sampel. Ketika solven mencapai
lengan sifon, solven akan mengalami pengosongan karena mengalir ke dalam labu alas bulat
membawa zat aktif. Proses tersebut berlangsung secara kontinu. Metode ini memiliki
keuntungan yaitu memerlukan pelarut yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan maserasi,
namun hanya dapat digunakan untuk senyawa yang tahan panas (Azwanida, 2015).
Kapsaisin memiliki titik didih yang tinggi (210o C) sehingga dapat diekstraksi dengan
sokhletasi. Pelarut organik yang digunakan untuk ekstraksi adalah etanol 96%. Ekstraksi
dilakukan hingga warna larutan penyari dalam tabung sokhlet jernih, dengan asumsi bahwa
semua senyawa kapsaisin sudah terambil dari simplisia. Digunakan suhu 70o C karena
merupakan titik didih etanol. Pemekatan ekstrak dilakukan dengan menggunakan vaccuum
rotary evaporator lalu dilanjutkan diatas waterbath hingga didapatkan ekstrak kental dengan
bobot tetap. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan pelarut pengekstraksi yang masih
tertinggal dalam ekstrak. Didapatkan persentase rendemen ekstrak sebesar 21,513Β±0,644%
(b/b).
Purifikasi senyawa kapsaisin dalam ekstrak dilakukan dengan fraksinasi. Tujuan
dari fraksinasi adalah untuk menghasilkan berbagai fraksi dimana di setiap fraksinya
mengandung senyawa-senyawa yang memiliki kesamaan polaritas atau ukuran molekul
(Sarker and Nahar, 2012). Fraksinasi dilakukan dengan metode KLT preparatif. Prinsipnya
sama dengan KLT biasa yaitu pemisahan senyawa berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi
analit melalui fase diam dengan fase gerak cair (Gandjar dan Rohman, 2007). Dari hasil
optimasi didapatkan fase gerak optimum berupa toluen-etil asetat (1:1 v/v) (Gambar 1).
Parameter bercak yang mengandung kapsaisin adalah berdasarkan adanya kesamaan nilai Rf
(Retardation factor) bercak ekstrak etanol buah cabai rawit dengan larutan standar kapsaisin.
Terdapat delapan bercak yang muncul dan bercak dengan nilai Rf yang sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 22: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/22.jpg)
7
dengan standar kapsaisin adalah bercak kelima dengan nilai Rf sebesar 0,43. Namun bercak
pita fraksi tersebut memiliki warna yang berbeda dengan standar kapsaisin. Menurut Wagner
dan Bladt (2001), kapsaisin dapat dideteksi saat disinari dengan sinar UV jika konsentrasinya
cukup tinggi. Bercak dengan warna berbeda tersebut diduga karena kandungan kapsaisin
dalam fraksi rendah dan ada senyawa lain pada bercak tersebut yang berpendar sehingga
warna tersebut bukan berasal dari senyawa kapsaisin. Meskipun begitu, fraksinasi tetap
dilakukan dengan mengerok KLT preparatif pada pita bercak dengan Rf 0,43 dengan asumsi
pada pita tersebut terdapat senyawa kapsaisin yang sudah terpurifikasi. Persentase rendemen
fraksi yang didapat sebesar 27,573Β±0,894% (b/b).
Validasi metode analisis berguna untuk menilai parameter-parameter tertentu dan
membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya.
Akurasi dan Presisi
Akurasi adalah kedekatan hasil penetapan yang diperoleh dengan hasil sebenarnya
yang dinyatakan sebagai hasil perolehan kembali (recovery) dari analit yang ditambahkan
(Pharmaceutical Convention Incorporation, 2014). Presisi adalah kedekatan dari suatu seri
pengukuran yang diperoleh dari sampel yang homogen yang dilihat dari nilai CV
(Pharmaceutical Convention Incorporation, 2014). Menurut persyaratan akurasi dan presisi
oleh Gonzales dan Herrador (2007), Semua hasil data (Tabel I) telah memenuhi persyaratan
sehingga dapat dikatakan bahwa akurasi dan presisi metode sudah baik.
Gambar 1. Hasil elusi ekstrak etanol cabai rawit (A) dan standar kapsaisin (B) dengan fase
gerak toluen-etil asetat (1:1 v/v), fase diam silica gel 60 F254 dan detektor UV 254 nm.
Bercak dengan nilai Rf 0,43 ada di dalam kotak berwarna merah
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 23: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/23.jpg)
8
Linearitas dan Rentang
Linearitas adalah kemampuan metode analisis untuk memberikan respons yang
baik dan proporsional dengan konsentrasi analit dalam sampel yang dapat dilihat dari nilai r
(Pharmaceutical Convention Incorporation, 2014). Semakin nilai r mendekati satu, semakin
proporsional hasil pengujian terhadap konsentrasi analit. Dari persamaan kurva baku
(Gambar 2), didapat nilai r sebesar 0,9998 sehingga dapat dikatakan bahwa linearitas data
sudah baik. Rentang berguna untuk menyatakan rentang tertinggi dan terendah dari kadar
analit dalam sampel yang dapat ditetapkan secara presisi, akurat dan linearitas yang dapat
diterima (Pharmaceutical Convention Incorporation, 2014). Rentang dalam pengujian ini
adalah pada konsentrasi 20-100 ΞΌg/mL.
Spesifisitas
Spesifisitas adalah kemampuan suatu metode untuk dapat mengukur suatu zat
tertentu secara akurat dan presisi dengan adanya kemungkinan komponen lain dalam
Tabel I. Hasil Pengukuran Akurasi dan Presisi Metode Penetapan Kadar
Gambar 2. Kurva hubungan konsentrasi dengan absorbansi standar kapsaisin
Konsentrasi
(Β΅g/mL)
Recovery
(%)
Rata-rata
(Β΅g/mL) SD CV
Tanpa
adisi
Replikasi 1 33,427 -
33,104 2,443 7,381% Replikasi 2 35,369 -
Replikasi 3 30,515 -
Adisi 10
Β΅g/mL
Replikasi 1 43,71845 102,9127%
43,071 3,061 7,108% Replikasi 2 45,75728 103,8835%
Replikasi 3 39,73786 92,2330%
Adisi 20
Β΅g/mL
Replikasi 1 54,49515 105,3398%
52,262 3,219 6,158% Replikasi 2 53,71845 91,7476%
Replikasi 3 48,57282 90,2913%
Adisi 30
Β΅g/mL
Replikasi 1 65,27184 106,1489%
63,524 2,943 4,633% Replikasi 2 65,17476 99,3528%
Replikasi 3 60,12621 98,7055%
y = 0,0103x - 0,0003RΒ² = 0,9997
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
0 50 100 150
Ab
sorb
ansi
Konsentrasi (Β΅g/mL)
Standarkapsaisin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 24: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/24.jpg)
9
Tabel II. Hasil Penetapan Kadar Kapsaisin Dalam Fraksi
sampel seperti pengotor atau produk degradasi (Pharmaceutical Convention Incorporation,
2014). Pengujian diawali dengan optimasi panjang gelombang maksimum kapsaisin terlebih
dahulu. Panjang gelombang maksimum kapsaisin yang didapat dari hasil pengujian adalah
280 nm. Dari hasil scanning etanol, tidak terdapat puncak pada panjang gelombang 280 nm.
Hasil ini sudah sesuai dengan penelitian oleh Koleva et al. (2013) yang menyatakan bahwa
panjang gelomang maksimum kapsaisin ketika dilarutkan dengan etanol adalah pada 280 nm
sehingga dapat dikatakan bahwa metode sudah spesifik.
Penetapan kadar kapsaisin menggunakan metode spektrofotometri. Prinsip metode
ini adalah mengukur absorbsi energi dari suatu senyawa pada panjang gelombang tertentu,
dimana absorbsi energi sebanding dengan konsentrasi dari senyawa tersebut. Didapatkan
hasil penetapan kadar kapsaisin dalam fraksi (Tabel II) sebesar 331,036Β±24,433 ΞΌg/mL
sehingga kadar kapsaisin dalam buah segar sebesar 708,325Β±67,556 mg/kg atau
0,071Β±0,007% (b/b). Hasil ini jauh lebih kecil dari hasil penelitian Musfiroh dkk. (2013)
yang menyatakan bahwa buah cabai rawit mengandung kapsaisin sebesar 1,85% (b/b). Hal
ini dimungkinkan karena terdapat sejumlah sampel yang hilang selama proses pengolahan
sampel hingga pada tahap fraksi.
Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH. Prinsip dari metode ini
adalah berubahnya warna larutan DPPH dari ungu menjadi kuning pucat ketika dicampur
dengan substansi yang dapat mendonorkan atom hidrogen. Intensitas warna yang dihasilkan
diukur menggunakan spektrofotometer visibel. Uji aktivitas antioksidan diawali dengan uji
kualitatif. Adanya perubahan warna larutan dari ungu menjadi kuning pucat ketika senyawa
uji direaksikan dengan DPPH mengindikasikan bahwa terdapat aktivitas antioksidan.
Pengujian memberikan hasil positif untuk senyawa standar kapsaisin, ekstrak etanol dan
fraksi toluen-etil asetat ekstrak etanol buah cabai rawit, namun negatif untuk etanol. Hal ini
menunjukkan bahwa standar kapsaisin, ekstrak etanol dan fraksi toluen-etil asetat ekstrak
etanol buah cabai rawit memiliki aktivitas antioksidan, sedangkan etanol sebagai pelarut
tidak memiliki aktivitas antioksidan. Pada uji kuantitatif, dilakukan optimasi terlebih dahulu
untuk menentukan panjang gelombang maksimum dan OT (Operating Time). Optimasi
panjang gelombang maksimum bertujuan untuk menentukan panjang gelombang dimana
Kadar (ΞΌg/mL) Rata-rata (ΞΌg/mL) SD CV
Replikasi 1 334,2718
331,036 24,433 7,381% Replikasi 2 353,6893
Replikasi 3 305,1456
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 25: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/25.jpg)
10
larutan DPPH menghasilkan serapan maksimum. Dari hasil pengujian, didapatkan panjang
gelombang maksimum DPPH adalah pada 516 nm. Menurut Molyneux (2004), panjang
gelombang maksimum untuk DPPH adalah pada kisaran 515-520 nm sehingga hasil
pengujian telah sesuai dengan teori. Optimasi OT bertujuan untuk menentukan waktu
dimana reaksi antara senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan dan larutan DPPH sudah
berjalan sempurna yang ditunjukkan dengan absorbansi yang stabil. Dari hasil percobaan,
absorbansi terus mengalami penurunan sehingga OT ditentukan dari waktu di mana selisih
absorbansi larutan mendekati konstan yaitu pada menit ke-40.
Indikator uji aktivitas antioksidan ini adalah didapatkannya nilai IC50. Nilai IC50
(Inhibitory Concentration 50) atau sering disebut juga EC50 (Efficient Concentration 50)
didefinisikan sebagai konsentrasi substrat yang dapat menyebabkan hilangnya aktivitas
DPPH sebesar 50% (Molyneux, 2004). Dari hasil perhitungan (Tabel III), didapatkan IC50
standar kapsaisin sebesar 14,417 ΞΌg/mL dan IC50 sampel sebesar 347,998Β±19,359 ΞΌg/mL.
Menurut klasifikasi kekuatan antioksidan oleh Blois (1958), nilai IC50 <50 ΞΌg/mL adalah
antioksidan sangat kuat, 50-100 ΞΌg/mL adalah antioksidan kuat, 101-150 ΞΌg/mL adalah
antioksidan sedang dan >150 ΞΌg/mL adalah antioksidan lemah. Berdasarkan kategori
tersebut, standar kapsaisin termasuk dalam antioksidan sangat kuat, sedangkan fraksi toluen
- etil asetat ekstrak etanol buah cabai rawit merupakan antioksidan lemah. Nilai IC50 standar
hasil pengujian lebih kecil dari hasil penelitian oleh Zimmer et al. (2012) yaitu sebesar
17,62Β±1,84 Β΅g/mL. Sedangkan nilai IC50 sampel fraksi lebih besar dibandingkan dengan
IC50 ekstrak etanol buah cabai rawit yang diteliti Nascimento et al. (2013) yaitu sebesar
302,3Β±3,97 Β΅g/mL, yang berarti bahwa ekstrak etanol buah cabai rawit lebih poten dalam
memberikan aktivitas antioksidan dibandingkan dengan sampel yang sudah dipurifikasi.
Dimungkinkan hal ini dikarenakan aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah cabai rawit
tidak hanya berasal dari senyawa kapsaisin namun juga dari senyawa lainnya yang saling
bersinergi, sehingga ketika dipurifikasi, senyawa lain yang mempunyai aktivitas
antioksidan sudah dihilangkan dan aktivitas antioksidannya menjadi turun.
Tabel III. Hasil Perhitungan IC50 Standar Kapsaisin dan Sampel Fraksi
IC50 (ΞΌg/mL) Rata-rata (ΞΌg/mL) SD CV
Standar 14,417 - - -
Replikasi 1 347,760
347,998
19,359
5,563%
Replikasi 2 367,474
Replikasi 3 328,758
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 26: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/26.jpg)
11
Gambar 3. Mekanisme kapsaisin dengan radikal DPPH
Namun aktivitas antioksidan standar kapsaisin jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
sampel fraksi dikarenakan senyawa standar memiliki kemurnian tinggi, sedangkan sampel
fraksi kemungkinan masih mengandung senyawa selain kapsaisin. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Okada et al. (2010), senyawa kapsaisin bersifat sebagai antioksidan karena
pada strukturnya terdapat gugus OH fenolik yang dapat memberikan atom H kepada
senyawa radikal sehingga senyawa radikal akan bersifat netral. Penangkapan atom H ini
akan menimbulkan perubahan warna pada DPPH yang semula berwarna ungu akan berubah
menjadi kuning pucat karena senyawa DPPH tereduksi dan tidak lagi mengalami
delokalisasi elektron (Gambar 3).
KESIMPULAN DAN SARAN
Terdapat kandungan kapsaisin dalam fraksi toluen-etil asetat ekstrak etanol buah
cabai rawit dengan kadar sebesar 331,036Β±24,433 ΞΌg/mL. Fraksi toluen-etil asetat ekstrak
etanol buah cabai rawit memiliki aktivitas antioksidan dengan IC50 sebesar 347,998 Β±19,359
Β΅g/mL.
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah mencari metode lain yang lebih selektif
dalam mendeteksi kapsaisin seperti menggunakan densitometri atau kromatografi cair
kinerja tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Azwanida, N.N., 2015. A Review on the Extraction Methods Use in Medicinal Plants,
Principle, Strength and Limitation. Medicinal & Aromatic Plants, 4, 196.
Blois, M.S., 1958. Antioxidant determination by the use of stable free radicals. Nature, 181,
1199-2000.
Gandjar, I.G., dan Rohman, A., 2007. Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
7.
Kapsaisin DPPH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 27: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/27.jpg)
12
Gonzales, A.G. and Herrador, M.A., 2007. A Practical Guide to Analytical Method
Validation, Including Measurement Uncertainty and Accuracy Profiles. Trends in
Analytical Chemistry, 26(3), 228-238.
Koleva, I. I., van Beek, T.A., Linssen, J.P., de Groot, A., and Evstatieva, L N., 2002.
Screening of Plant Extracts for Antioxidant Activity: A Comparative Study of
Three Testing Methods. Phytochemical Analysis, 13(1), 8-17.
Liljana, G.K., Viktorija, M., Marija, S.D., Rubin, G., and Emilija, I.J., 2013. The Effect of
Different Methods of Extractions of Capsaicin on Its Content in the Capsicum
Oleoresins. Food Science, Engineering and Technology, 917-922.
Molyneux, P., 2004. The Use of The Stable Free Radical Diphenylpicryl-Hydrazyl (DPPH)
For Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin J. Sci. Technol., 26(2), 211-
219.
Musfiroh, I., Mutakin, M., Angelina, T., and Muchtardi, M., 2013. Capsaicin Level of
Various Capsicum Fruits. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical
Science, 5(1), 248-251.
Nascimento, P.L.A., Nascimento, T.C.E.S., Ramos, N.S.M., Silva, G.R, Camara, C.A.,
Silva, T.M., et al., 2013. Antimicrobial and antioxidant activities of Pimenta
malagueta (Capsicum frutescens). Academic Journal, 7(27), 3526-3533.
Okada, Y., Tanaka, K., Sato, E. and Okajima,H., 2010. Kinetics and Antioxidative Sites of
Capsaicin in Homogeneous Solution. J Am Oil Chem Soc, 87, 1397β1405.
Papas, A.M., 1999. Diet and Antioxidant Status. Food and Chemical Toxicology, 37, 999-
1007.
Pharmaceutical Convention Incorporation, 2014. United States Pharmacopoeia XXXVII/ NF
XXXI, Twin Brook Parkway, 1225.
Sarker, S.D. and Nahar, L., 2012. Natural Products Isolation, 3rd ed. Humana Press, New
York, 9, 33, 118-120.
Wagner, H., and Bladt, S., 2001. Plant Drug Analysis: A Thin Layer Chromatography Atlas,
2nd ed. Springer, Berlin, 291.
Zimmer, A.R., Leonardi, B., Miron, D., Schapoval, E., Oliveira, J.R. and Gosmann, G.,
2011. Antioxidant and Anti-Inflammatory Properties of Capsicum Baccatum: from
Traditional Use to Scientific Approach. Journal of Ethnopharmacology, 139, 228β
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 28: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/28.jpg)
13
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat keterangan hasil determinasi tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 29: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/29.jpg)
14
Lampiran 2. Certificate of Analysis standar kapsaisin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 30: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/30.jpg)
15
Lampiran 3. Gambar sampel penelitian
Gambar 4. Buah cabai rawit segar Gambar 5. Buah cabai rawit kering
Gambar 6. Serbuk simplisia buah
cabai rawit
Gambar 7. Ekstrak etanol buah
cabai rawit
Gambar 8. Hasil KLT preparatif ekstrak etanol cabai rawit
(A) dan standar kapsaisin (B)
A B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 31: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/31.jpg)
16
Lampiran 4. Penimbangan sampel dan perhitungan % rendemen
% rendemen = πππππ‘ ππβππ π¦πππ πππππππ‘
πππππ‘ ππβππ π¦πππ ππππ’πππππ π₯ 100%
a. Data penimbangan buah segar
b. Data penimbangan buah hasil pengeringan
c. Data penimbangan serbuk total
Berat wadah 80,011 g
Berat wadah + serbuk 284,450 g
Berat serbuk 204,439 g
Berat tampah 181,5 g
Berat tampah + buah 1208,5 g
Berat tampah sisa 182,1 g
Berat buah 1026,4 g
Berat tampah 181,5 g
Berat tampah + buah 392,7 g
Berat buah 211,2 g
Gambar 9. Sampel fraksi toluen - etil asetat ekstrak etanol
buah cabai rawit Replikasi 1 (A), Replikasi 2 (B) dan Replikasi
3 (C)
A B C
% rendemen = 204,439 π
1026,4 π π₯ 100%
= 19,918% b/b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 32: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/32.jpg)
17
d. Data penimbangan serbuk untuk ekstraksi
Replikasi 1 (g) Replikasi 2 (g) Replikasi 3 (g)
Berat cawan 62,2314 62,3448 62,3145
Berat cawan + serbuk 89,2353 87,3786 87,3225
Berat cawan sisa 64,2315 62,3532 62,3145
Berat serbuk 25,0038 25,0254 25,0080
e. Data penimbangan ekstrak
Replikasi 1 (g) Replikasi 2 (g) Replikasi 3 (g)
Berat cawan 72,7131 56,5012 62,3025
Berat cawan + ekstrak 77,5633 62,0655 67,6310
Berat ekstrak 5,2502 5,5643 5,3285
Replikasi 1
% rendemen = 5,2502 π
25,0038 π π₯ 100%
= 20,998% b/b
Replikasi 2
% rendemen = 5,5643 π
25,0254 π π₯ 100%
= 22,235% b/b
f. Data penimbangan ekstrak untuk fraksinasi
Replikasi 1 (g) Replikasi 2 (g) Replikasi 3 (g)
Berat vial 6,3152 6,3149 6,8715
Berat vial + ekstrak 6,5155 6,5156 7,0718
Berat vial ekstrak 0,2003 0,2007 0,2003
g. Data penimbangan fraksi
Replikasi 1 (g) Replikasi 2 (g) Replikasi 3 (g)
Berat cawan 69,4061 55,1563 52,5538
Berat cawan + fraksi 69,4620 55,213 52,6070
Replikasi 3
% rendemen = 5,3285 π
25,0080 π π₯ 100%
= 21,307% b/b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 33: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/33.jpg)
18
Berat cawan fraksi 0,0559 0,0567 0,0532
Replikasi 1
% rendemen = 0,0559 π
0,2003 π π₯ 100%
= 27,908% b/b
Replikasi 2
% rendemen = 0,0567 π
0,2007 π π₯ 100% `
= 28,251% b/b
h. Data penimbangan standar kapsaisin
Kertas 0,2409 g
Kertas + serbuk 0,2511 g
Kertas sisa 0,2409 g
Serbuk 0,0102 g
i. Data penimbangan DPPH
Replikasi 1 (g) Replikasi 2 (g) Replikasi 3 (g)
Berat gelas beaker 62,5867 96,8635 96,8345
Berat gelas beaker +
DPPH 62,5975 96,8744 96,8447
Berat DPPH 0,0108 0,0109 0,0102
Lampiran 5. Perhitungan pembuatan larutan seri kapsaisin untuk kurva
baku penetapan kadar
Semua larutan seri dibuat dari larutan stok kapsaisin 1000 ΞΌg/mL dan diencerkan
dalam labu takar 10 mL.
C1 . V1 = C2. V2
100 ΞΌg/mL
1000 ΞΌg/mL.V1 = 100 ΞΌg/mL.10 mL
V1 = 1 mL
Replikasi 3
% rendemen = 0,0532 π
0,2003 π π₯ 100%
= 26,560% b/b
80 ΞΌg/mL
1000 ΞΌg/mL.V1 = 80 ΞΌg/mL.10 mL
V1 = 0,8 mL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 34: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/34.jpg)
19
60 ΞΌg/mL
1000 ΞΌg/mL.V1 = 60 ΞΌg/mL.10 mL
V1 = 0,6 mL
40 ΞΌg/mL
1000 ΞΌg/mL.V1 = 40 ΞΌg/mL.10 mL
V1 = 0,4 mL
Lampiran 6. Hasil scanning pelarut kapsaisin (etanol)
Lampiran 7. Hasil scanning optimasi Ξ» maksimum kapsaisin
20 ΞΌg/mL
1000 ΞΌg/mL.V1 = 20 ΞΌg/mL.10 mL
V1 = 0,2 mL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 35: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/35.jpg)
20
Lampiran 8. Pengukuran serapan larutan seri kapsaisin
a. Hasil scanning larutan seri kapsaisin
b. Kurva baku dan persamaan regresi linier larutan seri kapsaisin
x = konsentrasi (ΞΌg/mL)
y = absorbansi
Persamaan regresi linier: y = 0,0103x - 0,0003
r = 0,9998
Lampiran 9. Perhitungan Rf
Ekstrak etanol cabai rawit dielusi dengan fase gerak optimum yaitu toluen : etil
asetat (1:1) v/v
y = 0,0103x - 0,0003RΒ² = 0,9997
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
0 50 100 150
Ab
sorb
ansi
Konsentrasi (Β΅g/mL)
Konsentrasi vs Absorbansi Kapsaisin
Seri konsentrasikapsaisin
Linear (Serikonsentrasi kapsaisin)
Konsentrasi
(ΞΌg/mL) Absorbansi
20 0,205
40 0,411
60 0,618
80 0,81
100 1,031
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 36: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/36.jpg)
21
Lampiran 10. Perhitungan konsentrasi fraksi
Semua fraksi dilarutkan dalam labu takar 10 mL
a. Konsentrasi fraksi stok
C = πππππ‘ πππππ π
π£πππ’ππ π’ππ‘π’π ππππππ’π‘πππ
Replikasi 1
C = 0,0559 π
10 ππΏ = 5590 ΞΌg/mL
Replikasi 2
C = 0,0567 π
10 ππΏ = 5670 ΞΌg/mL
b. Perhitungan konsentrasi pengenceran fraksi 10x
Replikasi 1
5590 ΞΌg/mL.1 mL = C2.10 mL
C2 = 559 ΞΌg/mL
Replikasi 2
5670 ΞΌg/mL.1 mL = C2.10 mL
Gambar 10. Hasil elusi ekstrak etanol cabai rawit (A) dan standar kapsaisin (B)
dengan fase gerak toluen-etil asetat (1:1 v/v), fase diam silica gel 60 F254 dan
detektor UV 254 nm. Bercak dengan nilai Rf 0,43 ada di dalam kotak berwarna
merah
A B
4,3 cm
10 cm
Jarak elusi bercak = 4,3 cm
Batas elusi pada plat = 10 cm
Rf = πππππ πππ’π π ππππππ
πππ‘ππ πππ’π π ππππ ππππ‘
= 4,3 ππ
10 ππ
= 0,43
Replikasi 3
C = 0,0532 π
10 ππΏ = 5320 ΞΌg/mL
Replikasi 3
5320 ΞΌg/mL.1 mL = C2 .10 mL
C2 = 532 ΞΌg/mL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 37: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/37.jpg)
22
C2 = 567 ΞΌg/mL
Lampiran 11. Pengukuran serapan kapsaisin dan perhitungan konsentrasi
kapsaisin dalam fraksi pengenceran 10x
a. Pengukuran serapan kapsaisin dalam fraksi pengenceran 10x
b. Perhitungan konsentrasi kapsaisin dalam fraksi pengenceran 10x
Perhitungan menggunakan persamaan regresi linier dari kurva baku konsentrasi
vs absorbansi kapsaisin
Replikasi 1
y = 0,0103x - 0,0003
0,344 = 0,0103x β 0,0003
x = 33,427 ΞΌg/mL
Replikasi 2
y = 0,0103x - 0,0003
0,364 = 0,0103x β 0,0003
x = 35,369 ΞΌg/mL
Replikasi Absorbansi
1 0,344
2 0,364
3 0,314
Replikasi 3
y = 0,0103x - 0,0003
0,314 = 0,0103x β 0,0003
x = 30,515 ΞΌg/mL
Rata-rata = C Replikasi 1+C Replikasi 2+C Replikasi 3
3
= 33,427+35,369+30,515
3 = 33,1036 ΞΌg/mL
SD = 2,4433
CV = SD
Rataβrata x 100%
= 2,4433
33,104 x 100%
= 7,3808 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 38: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/38.jpg)
23
Lampiran 12. Perhitungan penetapan kadar
Kadar kapsaisin dalam fraksi = konsentrasi yang didapat x faktor pengenceran
Jumlah kapsaisin dalam 10 ml fraksi = kadar kapsaisin dalam fraksi x 10 mL
Kadar kapsaisin dalam ekstrak = jumlah kapsaisin dalam 10 ml fraksi
ππ’πππβ πππ π‘πππ π¦πππ πππ‘ππ‘πππππ
Kadar kapsaisin dalam simplisia = kadar kapsaisin dalam ekstrak
ππ’πππβ π ππππππ ππ π’ππ‘π’π πππ π‘ππππ π
Kadar kapsaisin dalam buah segar = Kadar kapsaisin dalam simplisia
πππππ‘ ππ’πβ π ππππ π¦πππ ππππ’πππππ
Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3
Kadar
kapsaisin
dalam fraksi
33,427 ΞΌg/mL x
10
= 334,272 ΞΌg/mL
35,369 ΞΌg/mL x
10
= 353,689 ΞΌg/mL
30,515 ΞΌg/mL x
10
= 305,146 ΞΌg/mL
Jumlah
kapsaisin
dalam 10 ml
fraksi
334,272 ΞΌg/mL x
10 mL
= 3342,718 Β΅g
353,689 ΞΌg/mL x
10 mL
= 3536,893 Β΅g
305,146 ΞΌg/mL x
10 mL
= 3051,1456 Β΅g
Kadar
kapsaisin
dalam ekstrak
3342,718
Β΅g/0,2003 g
= 87,618
mg/5,2502 g
3536,893
Β΅g/0,2007 g
= 98,058
mg/5,5643 g
3051,1456
Β΅g/0,2003 g
= 81,177
mg/5,3285 g
Kadar
kapsaisin
dalam
simplisia
87,618
mg/25,0038 g
= 716,393
mg/204,439 g
98,058 mg
/25,0254 g
= 801,065
mg/204,439 g
81,177
mg/25,0080 g
= 663,615
mg/204,439 g
Kadar
kapsaisin
dalam buah
segar
716,393
mg/1026,4 g
= 697,968 mg/kg
= 0,070% b/b
801,065
mg/1026,4 g
= 780,461 mg/kg
= 0,078% b/b
716,393 mg
/1026,4 g
= 646,546 mg/kg
= 0,065% b/b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 39: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/39.jpg)
24
Rata-rata = πΎππππ ππππππππ π 1+πΎππππ ππππππππ π 2+πΎππππ ππππππππ π 3
3
= 697,968+780,461+716,393
3
= 708,325 mg/kg
SD = 67,556
CV = ππ·
π ππ‘πβπππ‘π x 100%
= 67,556
708,325 x 100%
= 9,537%
Lampiran 13. Hasil uji kualitatif aktivitas antioksidan
A B C D
Gambar 11. Hasil uji aktivitas antioksidan etanol (A), standar
kapsaisin (B), ekstrak etanol cabai rawit (C) dan fraksi toluen-
etil asetat ekstrak etanol cabai rawit (D)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 40: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/40.jpg)
25
Lampiran 14. Optimasi metode uji aktivitas antioksidan
a. Penentuan operating time
Hasil serapan standar kapsaisin setiap 5 menit
Waktu
(menit) Absorbansi
Selisih
absorbansi
Waktu
(menit) Absorbansi
Selisih
absorbansi
0 0,754 - 30 0,337 0,022
3 0,661 0,093 35 0,318 0,019
5 0,571 0,09 40 0,301 0,017
10 0,488 0,083 45 0,284 0,017
15 0,425 0,063 50 0,271 0,013
20 0,39 0,035 55 0,26 0,011
25 0,359 0,031 60 0,251 0,009
Kurva Operating Time
0
0,2
0,4
0,6
0,8
0 20 40 60 80
Ab
sorb
ansi
Waktu (menit)
Penentuan Operating Time Standar Kapsaisin
Standarkapsaisin 100Β΅g/mL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 41: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/41.jpg)
26
b. Penentuan Ξ» maksimum DPPH
Replikasi 1
Replikasi 2
Replikasi 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 42: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/42.jpg)
27
Rata-rata = π΄ππ ππππππππ π 1+π΄ππ ππππππππ π 2+π΄ππ ππππππππ π 3
3
= 514+516+518
3
= 516 nm
Lampiran 15. Uji aktivitas antioksidan standar kapsaisin
a. Pembuatan seri konsentrasi standar kapsaisin
5 ΞΌg/mL
100 ΞΌg/mL . V1 = 5 ΞΌg/mL . 10 mL
V1 = 0,5 mL
10 ΞΌg/mL
100 ΞΌg/mL . V1 = 10 ΞΌg/mL . 10 mL
V1 = 1 mL
15 ΞΌg/mL
100 ΞΌg/mL . V1 = 15 ΞΌg/mL . 10 mL
V1 = 1,5 mL
a. Hasil serapan blanko dan seri konsentrasi standar kapsaisin
b. Perhitungan %S
%S = π΄ππ ππππππ π ππππππβπ΄ππ ππππππ π π πππππ
π΄ππ ππππππ π ππππππ x 100%
Konsentrasi (Β΅g/mL) Absorbansi
5 0,25
10 0,219
15 0,184
20 0,158
25 0,109
Blanko 0,376
20 ΞΌg/mL
100 ΞΌg/mL . V1 = 20 ΞΌg/mL . 10 mL
V1 = 2 mL
25 ΞΌg/mL
100 ΞΌg/mL . V1 = 25 ΞΌg/mL . 10 mL
V1 = 2,5 mL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 43: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/43.jpg)
28
5 ΞΌg/mL
%S = 0,376β0,250
0,376 x 100%
= 33,511%
10 ΞΌg/mL
%S = 0,376β0,219
0,376 x 100%
= 41,755%
15 ΞΌg/mL
%S = 0,376β0,184
0,376 x 100%
= 51,064%
d. Kurva baku dan persamaan regresi linier
x = konsentrasi (Β΅g/mL)
y = %S
Persamaan regresi linier: y = 1,8245x + 23,697
r = 0,9950
c. Perhitungan IC50 standar kapsaisin
Perhitungan menggunakan persamaan regresi linier dari kurva baku konsentrasi
vs %S kapsaisin
IC50 standar kapsaisin: y = 1,8245x + 23,697
50 = 1,8245x + 23,697
y = 1,8245x + 23,697RΒ² = 0,9901
01020304050607080
0 10 20 30
%S
(%)
Konsentrasi (ΞΌg/mL)
Konsentrasi vs %S Kapsaisin
Seri konsentrasikapsaisin
Linear (Serikonsentrasikapsaisin)
20 ΞΌg/mL
%S = 0,376β0,158
0,376 x 100%
= 57,979%
25 ΞΌg/mL
%S = 0,376β0,109
0,376 x 100%
= 71,011%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 44: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/44.jpg)
29
x = 14,417 Β΅g/mL
Lampiran 16. Uji aktivitas antioksidan sampel fraksi
a. Pembuatan seri konsentrasi sampel
Replikasi 1
- Pengenceran 20x (279,5 ΞΌg/mL)
5590 ΞΌg/mL.V1 = 279,5 ΞΌg/mL.10 mL
V1 = 0,5 mL
- Pengenceran 15x (372,667 ΞΌg/mL)
5590 ΞΌg/mL.V1 = 372,667 ΞΌg/mL.6 mL
V1 = 0,4 mL
- Pengenceran 12x (465,833 ΞΌg/mL)
5590 ΞΌg/mL.V1 = 465,833 ΞΌg/mL.6 mL
V1 = 0,5 mL
- Pengenceran 10x (559 ΞΌg/mL)
5590 ΞΌg/mL.V1 = 559 ΞΌg/mL.10 mL
V1 = 1 mL
- Pengenceran 8,572x (652,167 ΞΌg/mL)
5590 ΞΌg/mL.V1 = 652,167 ΞΌg/mL.6 mL
V1 = 0,7 mL
Replikasi 2
- Pengenceran 20x (283,5 ΞΌg/mL)
5670 ΞΌg/mL . V1 = 283,5 ΞΌg/mL . 10 mL
V1 = 0,5 mL
- Pengenceran 15x (378 ΞΌg/mL)
5670 ΞΌg/mL . V1 = 378 ΞΌg/mL . 6 mL
V1 = 0,4 mL
- Pengenceran 12x (472,5 ΞΌg/mL)
5670 ΞΌg/mL . V1 = 472,5 ΞΌg/mL . 6 mL
V1 = 0,5 mL
- Pengenceran 10x (567 ΞΌg/mL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 45: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/45.jpg)
30
5670 ΞΌg/mL . V1 = 567 ΞΌg/mL . 10 mL
V1 = 1 mL
- Pengenceran 8,572x (661,5 ΞΌg/mL)
5670 ΞΌg/mL . V1 = 661,5 ΞΌg/mL . 6 mL
V1 = 0,7 mL
Replikasi 3
- Pengenceran 20x (266 ΞΌg/mL)
5320 ΞΌg/mL . V1 = 266 ΞΌg/mL . 10 mL
V1 = 0,5 mL
- Pengenceran 15x (354,667 ΞΌg/mL)
5320 ΞΌg/mL . V1 = 354,667 ΞΌg/mL . 6 mL
V1 = 0,4 mL
- Pengenceran 12x (443,333 ΞΌg/mL)
5320 ΞΌg/mL . V1 = 443,333 ΞΌg/mL . 6 mL
V1 = 0,5 mL
- Pengenceran 10x (532 ΞΌg/mL)
5320 ΞΌg/mL . V1 = 532 ΞΌg/mL . 10 mL
V1 = 1 mL
- Pengenceran 8,572x (620,667 ΞΌg/mL)
5320 ΞΌg/mL . V1 = 620,667 ΞΌg/mL . 6 mL
V1 = 0,7 mL
d. Hasil serapan blanko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 46: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/46.jpg)
31
Rata-rata = π΅πππππ1+π΅πππππ 2+π΅πππππ 3
3
= 0,394+0,416+0,394
3
= 0,306
e. Hasil serapan seri konsentrasi sampel fraksi
Replikasi 1
Replikasi 2
Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3
Konsentrasi
(ΞΌg/mL) Abs
Konsentrasi
(ΞΌg/mL) Abs
Konsentrasi
(ΞΌg/mL) Abs
279,500 0,231 283,500 0,238 266 0,229
372,667 0,189 378 0,196 354,667 0,189
Replikasi 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 47: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/47.jpg)
32
465,833 0,145 472,500 0,152 443,333 0,151
559 0,119 567 0,121 532 0,114
652,167 0,074 661,500 0,09 620,667 0,083
g. Perhitungan %S
Replikasi 1
- 279,5 ΞΌg/mL
%S = 0,401β0,231
0,401 x 100%
= 42,442%
- 372,667 ΞΌg/mL
%S = 0,401β0,189
0,401 x 100%
= 52,907%
- 465,833 ΞΌg/mL
%S = 0,401β0,145
0,401 x 100%
= 63,870%
Replikasi 2
- 283,5 ΞΌg/mL
%S = 0,401β0,238
0,401 x 100%
= 40,698%
- 378 ΞΌg/mL
%S = 0,401β0,196
0,401 x 100%
= 51,163%
- 472,5 ΞΌg/mL
%S = 0,401β0,152
0,401 x 100%
= 62,126%
- 559 ΞΌg/mL
%S = 0,401β0,119
0,401 x 100%
= 70,348%
- 652,167 ΞΌg/mL
%S = 0,401β0,074
0,401 x 100%
= 81,561%
- 567 ΞΌg/mL
%S = 0,401β0,121
0,401 x 100%
= 69,851%
- 661,5 ΞΌg/mL
%S = 0,401β0,09
0,401 x 100%
= 77,575%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 48: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/48.jpg)
33
Replikasi 3
- 266 ΞΌg/mL
%S = 0,401β0,229
0,401 x 100%
= 42,940%
- 354,667 ΞΌg/mL
%S = 0,401β0,189
0,401 x 100%
= 52,907%
- 443,333 ΞΌg/mL
%S = 0,401β0,151
0,401 x 100%
= 62,375%
e. Kurva baku dan persamaan regresi linier
x = konsentrasi (Β΅g/mL)
y = %S
Persamaan regresi linier:
Replikasi 1: y = 0,1027x + 14,385
r = 0,9971
Replikasi 2: y = 0,0978x + 14,061
r = 0,9964
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
0 200 400 600 800
%S
(%)
Konsentrasi Β΅g/mL
Konsentrasi vs %S Sampel
Replikasi 1
Replikasi 2
Replikasi 3
Linear(Replikasi 1)
Linear(Replikasi 2)
Linear(Replikasi 3)
- 532 ΞΌg/mL
%S = 0,401β0,114
0,401 x 100%
= 71,595%
- 620,666 ΞΌg/mL
%S = 0,401β0,083
0,401 x 100%
= 79,319%
Replikasi 3: y = 0,1031x + 16,105
r = 0,9989
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 49: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/49.jpg)
34
f. Perhitungan IC50 sampel
Perhitungan menggunakan persamaan regresi linier dari kurva baku konsentrasi
vs %S sampel
IC50 Replikasi 1: y = 0,1027x + 14,385
50 = 0,1027x + 14,385
x = 347,760 Β΅g/mL
IC50 Replikasi 2: y = 0,0978x + 14,061
50 = 0,0978x + 14,061
x = 367,474 Β΅g/mL
IC50 Replikasi 3: y = 0,1031x + 16,105
50 = 0,1031x + 16,105
x = 328,758 Β΅g/mL
Rata-rata = IC50 Replikasi 1+ IC50 Replikasi 2+ IC50 Replikasi 3
3
= 347,760+367,474+ 328,758
3
= 347,998 Β΅g/mL
SD = 19,359
CV = ππ·
π ππ‘πβπππ‘π x 100%
= 19,359
347,998 x 100%
= 5,563%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 50: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/50.jpg)
35
Lampiran 17. Hasil dan perhitungan adisi sampel
a. Hasil serapan sampel
Replikasi 1
Replikasi 2
Konsentrasi adisi
10 Β΅g/mL 20 Β΅g/mL 30 Β΅g/mL
Replikasi 1 0,450 0,561 0,672
Replikasi 2 0,471 0,553 0,671
Replikasi 3 0,409 0,500 0,619
b. Perhitungan konsentrasi sampel
Perhitungan menggunakan persamaan regresi linier dari kurva baku konsentrasi
vs absorbansi kapsaisin
Adisi 10 Β΅g/mL
Replikasi 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 51: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/51.jpg)
36
- Replikasi 1
y = 0,0103x - 0,0003
0,450 = 0,0103x β 0,0003
x = 43,718 ΞΌg/mL
- Replikasi 2
y = 0,0103x - 0,0003
0,471 = 0,0103x β 0,0003
x = 45,757 ΞΌg/mL
Rata-rata = C Replikasi 1+ C Replikasi 2+ C Replikasi 3
3
= 43,718+45,757 + 39,738
3
= 43,071 Β΅g/mL
SD = 3,061
CV = ππ·
π ππ‘πβπππ‘π x 100%
= 3,061
43,071 x 100%
= 7,108%
Adisi 20 Β΅g/mL
- Replikasi 1
y = 0,0103x - 0,0003
0,561 = 0,0103x β 0,0003
x = 54,495 ΞΌg/mL
- Replikasi 2
y = 0,0103x - 0,0003
0,553 = 0,0103x β 0,0003
x = 53,718 ΞΌg/mL
- Replikasi 3
Rata-rata = C Replikasi 1+ C Replikasi 2+ C Replikasi 3
3
= 54,495 +53,71 + 48,573
3
= 52,262 Β΅g/mL
SD = 3,219
- Replikasi 3
y = 0,0103x - 0,0003
0,409 = 0,0103x β 0,0003
x = 39,738 ΞΌg/mL
- Replikasi 3
y = 0,0103x - 0,0003
0,500 = 0,0103x β 0,0003
x = 48,573 ΞΌg/mL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 52: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/52.jpg)
37
CV = ππ·
π ππ‘πβπππ‘π x 100%
= 3,219
52,262 x 100%
= 6,158%
Adisi 30 Β΅g/mL
- Replikasi 1
y = 0,0103x - 0,0003
0,672 = 0,0103x β 0,0003
x = 65,272 ΞΌg/mL
- Replikasi 2
y = 0,0103x - 0,0003
0,671 = 0,0103x β 0,0003
x = 65,175 ΞΌg/mL
Rata-rata = C Replikasi 1+ C Replikasi 2+ C Replikasi 3
3
= 65,272+65,175 + 60,126
3
= 63,524 Β΅g/mL
SD = 2,943
CV = ππ·
π ππ‘πβπππ‘π x 100%
= 2,943
63,524 x 100%
= 4,633%
c. Perhitungan % recovery
% recovery = Konsentrasi larutan n setelah adisiβ Konsentrasi tanpa adisi
Konsentrasi (jumlah) adisi x100%
Adisi 10 Β΅g/mL
- Replikasi 1
% recovery = 43,718β33,427
10 x 100%
= 102,913%
- Replikasi 2
% recovery = 45,757β35,369
10 x 100%
- Replikasi 3
y = 0,0103x - 0,0003
0,619 = 0,0103x β 0,0003
x = 60,126 ΞΌg/mL
- Replikasi 3
% recovery = 39,738β30,515
10 x 100%
= 92,233%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 53: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/53.jpg)
38
= 103,884%
Adisi 20 Β΅g/mL
- Replikasi 1
% recovery = 54,495β33,427
20 x 100%
= 105,340%
- Replikasi 2
% recovery = 53,718β35,369
20 x 100%
= 91,748%
Adisi 30 Β΅g/mL
- Replikasi 1
% recovery = 65,272β33,427
30 x 100%
= 106,149%
- Replikasi 2
% recovery = 65,175β35,369
30 x 100%
= 99,353%
- Replikasi 3
% recovery = 39,738β30,515
10 x 100%
= 92,233%
- Replikasi 3
% recovery = 60,126β30,515
30 x 100%
= 98,706%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 54: PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS · PDF filekepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR KAPSAISIN DAN UJI AKTIVITAS](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022102821/5a72ba757f8b9a98538ddb9a/html5/thumbnails/54.jpg)
39
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi yang berjudul Penetapan Kadar
Kapsaisin dan Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi Toluen-
Etil Asetat Buah Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.)
dengan Metode 2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil (PPH)
memiliki nama lengkap Regina Hiacinta Eva Angelista.
Penulis dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 16 Juni
1995 sebagai anak pertama dari dua bersaudara, dari
pasangan Agus Setiawan dan Lelly Puspa Dewi. Penulis
menempuh pendidikan formal di TK Santa Theresia Muntilan (2000-2001), SD
Marsudirini Muntilan (2001-2007), SMP Marganingsih Muntilan (2007-2010),
SMA Van Lith Muntilan (2010-2013), dan kemudian melanjutkan kuliah di
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2013. Semasa
kuliah, penulis aktif dalam berbagai kegiatan baik kegiatan fakultas maupun
universitas, seperti menjadi seksi perlengkapan Donor Darah JMKI (2014), seksi
dekorasi dan dokumentasi Komisi Pemilihan Gubernur BEMF dan Ketua DPMF
Farmasi (2014), seksi dekorasi dan dokumentasi Pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden BEM USD (2015), bendahara Student Exchange Programme Committee
(2015), divisi publikasi dan informasi Dewan Perwakilan Mahasiswa Farmasi
(2015/2016), asisten praktikum Farmakologi Toksikologi (2015 dan 2016) dan
asisten praktikum Mikrobiologi (2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI