1
PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING PADA SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN DALAM
PROSES PERKULIAHAN DI STMIK-POLITEKNIK PALCOMTECH
Evi Novita Kurniasih
Febi Tri Wulan
Fernandes
Jurusan Sistem Informasi
STMIK PalComTech Palembang
Abstrak
STMIK Politeknik PalComTech adalah perguruan tinggi swasta yang selalu berupaya untuk
meningkatkan mutu internal secara berkelanjutan agar dapat bersaing dengan perguruan
tinggi lain. Salah satu upaya yang sudah dilakukan adalah dengan melakukan penilaian
terhadap kinerja dosen dalam kegiatan belajar mengajar. Saat ini proses penilaian kinerja
dosen dalam proses perkuliahan dilakukan oleh bagian SPMI dengan cara membagikan link
kuisioner kepada mahasiswa di setiap periode mid dan akhir semester perkuliahan. Kemudian
hasil data kuisioner tersebut akan direkap kembali oleh SPMI kemudian diserahkan kepada
Kaprodi STMIK-Politeknik PalComTech dalam bentuk laporan kuisioner per mata kuliah.
Setelah itu kaprodi baru akan melakukan penilaian terhadap kinerja dosen berdasarkan hasil
kuisioner tersebut dengan merekap kembali laporan tersebut. Proses tersebut mengakibatkan
waktu pengambilan keputusan menjadi lambat. Sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang dapat
menyimpan hasil kuisioner dan mengolah hasil kuisioner tersebut sehingga menghasilkan
urutan data penilaian kinerja dosen per mata kuliah secara langsung dalam sebuah sistem
yang terintegrasi. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis bertujuan merancang dan
membuat Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Dosen dalam proses perkuliahan
dengan Menggunakan Metode Profile Matching atau yang biasa disebut dengan Analisis GAP
Kompetensi yang berbasis web, dan Mengimplementasikan metode Profile Matching pada
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Dosen di STMIK-Politeknik PalComTech.
Metode Analisa sistem yang digunakan adalah Profile Matching, Konsep dasar metode
Profile Matching adalah mencari selisih antara profil dosen dengan profil jabatan. Sehingga
diharapkan Aplikasi Penilaian Kinerja Dosen ini akan dapat membantu kaprodi dalam menilai
kinerja dosen berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Profile Matching, Dosen, Penilaian Kinerja
PENDAHULUAN
STMIK Politeknik PalComTech adalah perguruan tinggi swasta yang selalu berupaya
untuk meningkatkan mutu internal secara berkelanjutan agar dapat bersaing dengan
perguruan tinggi lain. Salah satu upaya yang sudah dilakukan adalah dengan melakukan
penilaian terhadap kinerja dosen dalam kegiatan belajar mengajar. Saat ini penilaian
dilakukan setiap akhir semester dengan membagikan link kuisioner penilaian kinerja dosen
kepada seluruh mahasiswa yang berada dikelas praktek dan membagikan form kuisioner
untuk mahasiswa yang berada dikelas teori. Selanjutnya mahasiswa akan mengisi kuisioner
tersebut dan hasil proses penginputan kuisioner akan berhubungan dengan Sasaran Kinerja
Individu (SKI) yang merupakan pedoman resmi untuk penilaian kinerja tersebut.
Penilaian kinerja dosen sudah pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu yaitu Mustika.
Penelitian tersebut mengangkat judul “Rancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk
Penilaian Kinerja Dosen Dalam Proses Perkuliahan”. Peneliti terdahulu menggunakan
metode Simple Additive Weighting Method (SAW) yang sering dikenal dengan istilah metode
penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari
peringkat kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut.
2
Dalam penerapannya penulis menggunakan metode Profile Matching. Metode Profile
Matching atau yang biasa disebut dengan Analisis GAP Kompetensi dapat didefinisikan
sebagai suatu metode atau alat yang digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja suatu
lembaga atau instansi. Dengan kata lain, gap analisis merupakan suatu metode yang
digunakan untuk mengetahui kinerja dari suatu sistem yang sedang berjalan dengan sistem
standar. Dalam kondisi umum, kinerja suatu institusi dapat tercermin dalam sistem
operasional maupun strategi yang digunakan oleh institusi tersebut (Muchsam, Yuki Falahah,
dan Saputro, Galih Irianto. 2011;96).
Kelebihan Metode Profile Matching atau yang biasa dikenal dengan Analisis GAP
Kompetensi bila dibandingkan dengan Metode SAW yang digunakan oleh peneliti terdahulu
adalah karena metode ini sangat pas digunakan dalam manajemen sumber daya manusia di
mana terlebih dahulu ditentukan kompetensi (kemampuan) yang diperlukan oleh suatu
jabatan. Kompetensi kemampuan tersebut haruslah dapat dipenuhi oleh pemegang atau calon
yang akan dinilai kinerjanya. Sedangkan dalam metode SAW dibutuhkan perhitungan
normalisasi matriks keputusan ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua
rating alternatif yang ada sesuai dengan nilai atribut (antara nilai benefit dan cost).
LANDASAN TEORI
Website Menurut Hidayat (2010:2), Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan
halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau
gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun
dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait , yang masing-masing
dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.
SPK
Menurut Kusrini (2007:15), Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support
System (DSS) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi
pemodelan, dan permanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan
keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak
seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya di buat.
Tujuan Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Turban ( 2005:56) tujuan sistem pendukung keputusan adalah :
1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semiterstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk
menggantikan fungsi manajer.
3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih dari pada perbaikan
efisiennya.
4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambilan keputusan untuk
melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
5. Peningkatan produktivitas.
6. Dukungan Kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat.
7. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan. Tekanan
persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi sulit.
8. Mengatasi keterbatasan Kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.
3
PHP
Menurut Oktavian (2010:31), PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu
suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah
suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML.
MySQL
MySQL merupakan database server open source yang cukup popular keberadaanya.
Dengan berbagi keunggulan yang dimiliki, membuat sofware database ini banyak digunakan
oleh para praktisi untuk membangun suatu project. Wahana Komputer (2010:02).
Profile Matching Menurut Kusrini (2007) menyatakan bahwa profile matching atau yang biasa disebut
dengan Analisis GAP Kompetensi adalah sebuah mekanisme pengambilan keputusan dengan
mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel prediktor yang ideal yang harus dimiliki oleh
pelamar, bukannya tinggkat minimal yang harus dipenuhi atau dilewati.
Tahapan-Tahapan Pada Metode Profile Matching
Menurut Kusrini (2007) tahapan dalam metode profile matching adalah sebagai
berikut :
1. Menentuan Bobot Nilai Gap. Pada tahap ini, akan ditentukan bobot nilai masing-masing
aspek dengan menggunakan bobot nilai yang telah ditentukan bagi masing-masing aspek
itu sendiri. Adapun inputan dari proses pembobotan ini adalah selisih dari profil
karyawan dan profil jabatan.
2. Langkah kedua dengan melakukan pemetaan Gap. Gap yang dimaksud adalah perbedaan
antara profil dosen dengan profil jabatan.
Gap = Profil Karyawan – Profil Jabatan.
3. Melakukan pencocokan dengan table bobot Gap Hasil Gap dari pengurangan profil
karyawan dan profil jabatan bila dicocokkan dengan kolom selisih gap pada table bobot
nilai yang dihasilkan sama. Tabel bobot nilai bisa dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Bobot Nilai Gap
No. Selisih Bobot
Nilai
Keterangan
1 1 4 Kompetensi individu kelebihan 1
tingkat/level
2 0 3 Tidak ada selisih (kompetensi sesuai
dengan yang dibutuhkan)
3 -1 2 Kompetensi individu kekurangan 1
tingkat/level
4 -2 1 Kompetensi individu kekurangan 2
tingkat/level
5 -3 0 Kompetensi individu kekurangan 3
tingkat/level
4
4. Melakukan perhitungan core factor dan secondary factor. Setelah menentukan
bobot nilai gap untuk ketiga aspek yang dibutuhkan, kemudian tiap aspek
dikelompokkan lagi menjadi dua kelompok yaitu core factor dan secondary factor.
5. Perhitungan nilai total dengan rumus sebagai berikut :
���%�����,��, �, ��� + ���%�����, ��, �, ���
= ���,��, �, ���
6. Perhitungan Penentuan Rangking dengan rumus sebagai berikut :
Rangking = (x)%NMK + (x)% NKM+ (x)% NDS+ (x)% NOB
Kinerja
Menurut Reslawati (2007 : 25), Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil pelaksanaan
tugas tertentu dalam rangka mewujudkan sasaran dan tujuan perusahaan.
Sistem
Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto (2005:34), sistem adalah suatu jaringan kerja
dari prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Aplikasi
Menurut Hendrayudi (2008:194) aplikasi adalah program komputer yang dipakai
untuk melakukan pekerjaan tertentu.
Sekuensial Linier
Menurut Rosa (2013:28) Sekuensial linier atau alur hidup klasik adalah proses
mengembangkan yang menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial
atau terurut.
Tahapan-Tahapan Pada Metode Sekuensial Linier
Menurut Rosa (2013:29) tahapan dalam metode sekuensial linier adalah sebagai
berikut :
1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Proses pengumpulan
kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak
agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan
program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi
antarmuka,dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak
dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi
5
program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini
juga perlu didokumentasikan.
3. Pembuatan Kode program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah
program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logik dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir
kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang
diinginkan.
SISTEM YANG DIUSULKAN
Desain Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram berikut ini merupakan alat yang digunakan untuk
menggambarkan arus data didalam sistem yang diusulkan dengan terstruktur dan jelas.
Berikut ini gambaran desain data flow diagram sistem pendukung keputusan penilaian kinerja
dosen
Gambar 1. Desain Data Flow Diagram
6
Gambar 2. Desain Level 0
Desain Data Entity Relational Diagram
Diagram hubungan Entity Relational Diagram (ERD) berikut ini bertujuan
mendokumentasikan data penilaian kinerja dengan mengidentitaskan jenis entitas dan
hubungannya.
7
Id_jadwal
Jadwal
Kode_kandidat_
dosenId_mata_kuliah
menginput
Cf_sf
jenjang
Kode_cf_sf
faktor
Kode_detail_kuis
ioner
menentukanM
M
nama_master_kuisionerKode_master_kuisioner
1
menentukan
Mata_kuliah
sks
Id_Mata_kuliah nama
periode
M
Kandidat_dosen
Id_prodi
Kode_kandidat
_dosen
Nama_kandidat
_dosen
alamat
menginput
Tgl_lahir
M1
Penilaian_kuisioner
No_telp
menginput
Penilaian_Dosen1 1
Kode_kandidat_
dosen
Kode_penilaian_
dosen
Kode_penilaian_
kuisioner
Mata_kuliah
Kode_detail_kuisioner
periode
Kode_penilaian_kuisionerNama_penilaian
_kuisioner
Nilai_penilaian_kuisioner
mempunyai Detail_kuisioner
M
1
mempunyai
Master_kuisioner
1
M
menginput
Prodi
Id_prodi prodi
1
M
1
1
Gambar 3. Desain Entity Relational Diagram
HASIL RANCANGAN
1. Tampilan Form Login
Tampilan form login digunakan sebagai media untuk menampilkan menu login
2. Tampilan Form Input Data Dosen
Tampilan form input data dosen d
data dosen STMIK PalComTech
Gambar
3. Tampilan Form Mata Kuliah
Tampilan form mata kuliah d
kuliah.
8
Gambar 4. Tampilan login
Data Dosen
data dosen digunakan sebagai media untuk menampilkan
PalComTech Palembang
Gambar 5. Tampilan Form Input Data Dosen
Mata Kuliah
mata kuliah digunakan sebagai media untuk menampilkan
igunakan sebagai media untuk menampilkan form
igunakan sebagai media untuk menampilkan form mata
9
Gambar 6. Tampilan Form Mata Kuliah
4. Tampilan Form Program Study Tampilan form program study digunakan sebagai media untuk mengolah data
Program Study STMIK PalComTech Palembang.
Gambar 7. Tampilan Form Program Study
5. Tampilan Form Data Jadwal
Tampilan form data jadwal digunakan sebagai media untuk mengolah data Jadwal
Mata Kuliah.
Gambar 8. Tampilan Form Data Jadwal
6. Tampilan Form Data Core Factor dan Secondary Factor
Tampilan form data core factor dan secondary factor digunakan sebagai media untuk
melihat aspek Core Factor dan Secondary Factor
10
Gambar 9. Tampilan form Data Core Factor dan Secondary Factor
7. Tampilan Form Input Data Detail Kuisioner
Tampilan form input data detail kuisioner digunakan sebagai media untuk mengolah
data sub aspek Kuisioner
Gambar 10. Tampilan Form Input Data Detail Kuisioner
8. Tampilan Form Input Data Master Kuisioner Tampilan form input data master kuisioner digunakan sebagai media untuk mengolah
data Aspek Kuisioner.
Gambar 11. Tampilan Form Input Data Master Kuisioner
9. Tampilan Form Input Data Nilai Kuisioner Tampilan form input data nilai kuisioner digunakan sebagai media untuk mengolah
data Nilai Kuisioner .
11
Gambar 12. Tampilan Form Input Data Nilai Kuisioner
10. Tampilan Form Hasil Data GAP Tampilan form hasil data GAP digunakan sebagai media untuk menampilkan hasil
perhitungan GAP .
Gambar 13. Tampilan Form Hasil Data GAP
11. Tampilan Form Hasil Data CF SF Tampilan form hasil data cf dan sf digunakan sebagai media untuk menampilkan hasil
CF SF .
Gambar 14. Tampilan Form Hasil Data CF SF
12. Tampilan Form Hasil Data Perankingan
12
Tampilan form hasil data perangkingan digunakan sebagai media untuk menampilkan
hasil Nilai Ranking terakhir.
Gambar 15. Tampilan Form Hasil Data Perankingan
PENUTUP
Dengan adanya aplikasi sistem pendukung keputusan penilaian kinerja dosen dalam
proses perkuliahan di STMIK-Politeknik PalComTech diharapkan dapat membantu pihak
Standar Penjamin Mutu Internal (SPMI) dan Kaprodi dalam melakukan proses penilaian
kinerja dosen. Dari aplikasi tersebut didapatkan hasil diantaranya kemudahan dalam proses
perhitungan kuisioner dan hasil penilaian kinerja dosen per mata kuliah yang bisa digunakan
oleh kaprodi. Aplikasi ini juga bisa langsung mencetak laporan penilaian kinerja dosen.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Rahmat.2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis.Jakarta: PT.Elex Media
Komputindo.
Hendrayudi. 2008. Pemrograman Delphi 8.0. Bandung : Yrama Widya.
Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Teori
dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset.
Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Andi, Yogyakarta.
Muchsam, Yuki Falaha, Dan Saputro, Galih Irianto. 2011. Penerapan GAP Analisis Pada
Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan (Studi Kasus PT.XYZ), Yogyakarta.
Oktavian, Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP.
MediaKom.Yogyakarta.
Reslawati. 2007. Minoritas Di Tengah Mayoritas: Interaksi Sosial Katolik Dan Islam Di
Kota Palembang. Majalah Ilmiah Komunikasi Dalam Pembangunan. ISSN 0126-
2491
13
Rosa, Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung : Informatika.
Turban, Efraim, et al. 2005. Decision Suport System and Intelligent System 7th ed, New
Jersey : Pearson Education.
Wahana Komputer. 2014. Mudah Membuat Aplikasi SMS Gateway dengan CodeIgniter.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.