i
PENERAPAN BUKU TEKS TEMATIK SISWA UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN PADA TEMA PEDULI LINGKUNGAN SOSIAL KELAS III
MIN 1 REJANG LEBONG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.1)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
OLEH
MIN KARISMAH
NIM: 14591030
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIG)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) CURUP
2018
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat mengikuti pendidikan di Institut Agama Islam
Negri (IAIN) Curup pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas
Tarbiyah dan menyelesaikan karya ilmiah skripsi ini dengan judul “Penerapan Buku
Teks Tematik Siswa Untuk Meningkatkan Pemahaman Pada Tema Pedulil
Ingkungan Sosial Kelas III MIN 1 Rejang Lebong” . shalawat beriring salam penulis
haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, yang merupakan suri tauladan bagi
umat pemeluk agama islam dan yang telah membawa peradaban keada seluruh umat
islam
Sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi ini akhirny dapat penulis selesaikan
dengan baik sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana di Prodi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtiaiyah Fakultas Tarbiyah IAIN Curup. Ini semua berkat pertolongan
Allah SWT, serta dorongan dan bantuan baik berupa moril maupun materil. Dalam
kesempatan ini, izinkan penulis menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hidayat M.Ag., M Pd., Selaku Rektor IAIN Curup
2. Bapak Dr. H. Beni Azwar M.Pd. Kons., Selaku Ketua Fakultas Tarbiyah
vi
3. Ibu Dra. Susilawati M.Pd., Selaku Plt. Penanggung jawab jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah sekaligus Dosen Pembimbing 1
4. Ibu Syaripah M.Pd., Selaku Dosen Pembmbing II
5. Bapak Guntur Putra Jaya S. Sos., MM., Selaku Pembimbing Akademik
6. Bapak dan Ibu Dosen Pada Program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah, IAIN Curup
7. Bapak Kepala Sekolah MIN 1 Rejang Lebong Dusun Curup
8. Guru dan Tata Usaha MIN 1 Rejang Lebong Dusun Curup
9. Teristimewa Ayahanda dan Ibunda (Masykur dan Siti Maysaroh) serta seluruh
keluarga besar yang memberikan do’a serta dukungan baik moral maupun
materi.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari akan banyaknya
kekurangan baik dari penulisan maupun materi bahasannya. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat dan sambutan pemikiran yang berarti bagi kita semua Amin.
Curup , September - 2018
Penulis
Min Karismah
NIM.14591030
vii
MOTTO
Semakin keras Usaha Maka Akan semakin
Kuat Pendirian
viii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah Hirobil’alamin dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih
lagi maha penyayang, segala puji bagi Allah telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
serta salawat dan salam kepada Baginda Nabi Muhammad Saw. Akhirnya Satu Cita-cita
ku selangkah lagi dapat terwujud, dengan rasa syukur dan kerendahan hati, ku
persembahkan karya ilmiah ini kepada:
1. Ayahanda ku tercinta (Masykur) dan Ibunda ku tercinta (Siti May Saroh) yang
sudah membesarkan, mendidik dan membimbing dengan penuh rasa cita dan
kasih sayang serta selalu memberikan dukungan dan do’a restu untukku, tugas
akhir ini aku persembahkan untukmu ayahanda dan ibundaku tersayang sebagai
wujud baktiku atas setiap tetesan kerigat dan doamu selama ini.
2. Kakak- kakak ku tersayang yang selalu memberikan motivasi dan semangat
(Khoirun Nikmah, Muamar Khadafi, Binti Khofsoh Faham Syah, dan Mabrur
Syah) kalian adalah saudara terbaik dalam hidupku dan semoga hingga di akhirat
kelak.
3. Sanak keluargaku Nurlaili yang saat ini sama-sama menuju gelar Sarjana jurusan
Tadris Bahasa Inggris dan sepupuku Eni Nur Safitri semester 5 di jurusan yang
sama (PGMI) di IAIN Curup dan sanak dari ayahanda dan ibunda yang tidak bisa
disebutkan satu persatu terimakasih atas do’a dan bantuannya selama ini.
4. Pembimbing I ketua prodi PGMI (Ibuk Dra. Susilawati M. Pd.) dan Pembimbing
II (Ibuk Syaripah M.Pd.) yang sudah membimbing dan mengarahkan saya dalam
menyusun skripsi hingga selesai dengan hasilnya yang sangat baik.
5. Dosen-dosen yang telah memberikan ilmu
6. Sahabat-sahabatku Halimah Tussadiyah, Khusnul Kotimah, Ikah, Muslimah,
mungkin kita memiliki perbedaan namun dari perbedaan lah yeng membuat kita
ix
menjadi makhluk yang lebih mampu saling memahami dan mampu menerima
adanya perbeaan sebagai makhluk sosial.
7. Teman-temn seangkatan 2014, khususnya Prodi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) B, kebersamaan bersama kalian begitu menyenanagkan dan
taka akan pernah terlupakan selama di IAIN Curup.
8. Agama dan alamamater ku terinta IAIN Curup.
x
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Penerapan Buku Teks Tematik Siswa
untuk Meningkatkan Pemahaman Pada Tema Peduli Lingkungan Sosial Di MIN 1
Rejang Lebong Dusun Curup”.
Tidak meratanya penyebaran buku teks tematik pegangan siswa dan guru
berdampak pada proses pembelajaran siswa yang kurang aktif dan aktifitas guru yang
kurang maksimal ini berdampak pada rendahnya tingkat pemahaman siswa seperti yang
terjadi di MIN 1 Rejang Lebong yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
siswa. Sehingga dari permasalahan tersebut penulis mengangkat judul ini dengan
rumusan masalah sebagai berikut: Dengan rumusan masalah penelitian ini, bagaimana
penerapan buku teks tematik siswa dapat meningkatkan aktivitas guru di kelas III MIN 1
Rejang Lebong, bagaimana penerapan buku teks tematik siswa dapat meningkatkan
aktivitas siswa di kelas III MIN 1 Rejang Lebong, bagaimana penerapan buku teks
tematik siswa dapat meningkatkan pemahaman siswa di kelas III MIN 1 Rejang Lebong
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian penelitian tindakan kelas (PTK)
kolaborasi. Populasi penelitian yakni seluruh siswa kelas III MIN 1 Rejang Lebong
Dusun Curup berjumlah 66 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas III C yang
berjumlah 24 siswa, penentuan sampel menggunakan Cluster Sampling, metode
pengumpulan data pada penelitian ini yakni observasi, tes dan dokumentasi. Analisis
data menggunakan korelasi Product moment.
Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan adanya pengaruh
penerapan buku teks tematik siswa dalam meningkatkan pemahaman siswa kelas III di
MIN 1 Rejang Lebong, hasil observasi guru siklus 1 diperoleh nilai sebesar 38, dengan
kategori baik, meningkat pada siklus II yaitu sebesar 45 dengan kategori baik. Kemudian
hasil observasi siswa disiklus 1 sebesar 36,5 dengan kategori cukup. dan disiklus 2
sebesar 44 dengan kategori baik. Hasil tes siswa rata-rata disiklus 1 sebesar 72,9 dengan
persentase 79,16% dan dengan dilanjutkan hasil tes siklus II sebesar 84,79 dengan
persentase 91,66%. ( maka dari hasil penerapan buku teks tematik siswa yang dilakukan
oleh peneliti mampu meningkatkan pemahaman siswa sesuai hasil dari penelitian yang
diperoleh di kelas 3 MIN 1 Rejang Lebong).
Kata Kunci : Buku Teks Tematik Siswa, Tema Peduli Lingkungan Sosial
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ I
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... II
KATA PENGANTAR ............................................................................................ III
MOTTO .................................................................................................................. IV
PERSEMBAHAN .....................................................................................................V
ABSTRAK .............................................................................................................. VI
DAFTAR ISI .......................................................................................................... VII
DAFTAR TABEL ................................................................................................... IX
DAFTAR GRAFIK ..................................................................................................X
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... IX
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
C. Batasan Masalah ........................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7
G. Definisi Operasional ..................................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Buku Teks Tematik Siswa ......................................................................... 11
B. Pemahaman Siswa ...................................................................................... 18
C. Penelitian yang Relavan ............................................................................. 21
D. Hipotesis Tindakan ..................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 24
B. Setting Penelitian ....................................................................................... 24
C. Tehnik dan Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 31
D. Tehnik Analisis Data ................................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Wilayah Penelitian ...................................................................... 48
B. Hasil Penelitian ........................................................................................... 53
xii
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ..................................................................................................... 89
B. Saran ........................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Kisi – Kisi Observasi Guru ........................................................................ 32
Tabel 3.2 : Kisi – Kisi Observasi Siswa ........................................................................ 33
Tabel 3.3 : Kisi – Kisi Instrumen Tes ........................................................................... 35
Tabel 3.4 : Validitas Butir Soal Siklus I ...................................................................... 37
Tabel 3.5 : Validitas Butir Soal Siklus II ..................................................................... 38
Tabel 3.6: Kriteria Reliabilitas ..................................................................................... 40
Tabel 3.7 : Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal ....................................................... 41
Tabel 3.8 : Hasil Perhitunga Daya Pembeda Siklus 1 dan Siklus II ............................ 42
Tabel 3.9 : Kategori Tingkat Kesukaran ...................................................................... 43
Tabel 3.10 : Perhitungan Analisis Drajat Kesukaran Siklus 1 ..................................... 43
Tabel 3.11 : Perhitungan Analisis Drajat Kesukaran Siklus II .................................... 44
Tabel 3.12 : Kriteria Pengamatan Lembar Observasi Guru dan Siswa......................... 46
Tabel 4.1 : Data Kepala Sekolah Tahun 1961-2018 ..................................................... 49
Tabel 4.2 : Data Guru Dan Karyawan MIN 1 Rejang Lebong .................................... 51
Tabel 4.3 : Keadaan Siswa Tahun 2018 ........................................................................ 53
Tabel 4.4 : Nilai rata-rata Ulangan Siswa Pada Pra Siklus .......................................... 54
Tabel 4.5 : Hasil Lembar Pengamatan Guru Siklus 1 Pertemuan 1 .............................. 60
Tabel 4.6 : Hasil Lembar Pengamatan Siswa Siklus 1 Pertemuan 1 ........................... .63
Tabel 4.7 : Hasil Nilai Pemahaman Siswa Pada Siklus I Pertemuan 1 ......................... 65
Tabel 4.9 : Hasil Lembar Pengamatan Guru Siklus 1 Pertemuan II ............................ 68
Tabel 4.10 : Hasil Lembar Pengamatan Siswa Siklus 1 Pertemuan II .......................... 70
Tabel 4.11 : Hasil Nilai Pemahaman Siswa Pada Siklus I Pertemuan II ...................... 72
Tabel 4.13 : Hasil Lembar Pengamatan Guru Siklus II ............................................... 79
xiv
Tabel 4.14 : Hasil Lembar Pengamatan Siswa Siklus II .............................................. 82
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.8 : Hasil Nilai Pemahaman Siswa Pada Siklus I Pertemuan 1 ........................67
Grafik 4.12 : Hasil Nilai Pemahaman Siswa Pada Siklus I Pertemuan 2 ......................75
Grafik 4.16 : Hasil Nilai Pemahaman Siswa Pada Siklus II ..........................................86
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Buku Teks Tematik Siswa
Lampiran 2 Uji Validitas Butir Soal
Lampiran 3 Perhitungan Uji Validitas Butir Soal
Lampiran 4 Uji Reliabilitas
Lampiran 5 Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Lampiran 6 Perhitungan Tes Uraian Kelompok Atas dan Bawah
Lampiran 7 Nilai-nilai r Product Moment
Lampiran 8 Lembar Observasi Guru (Observer I dan II)
Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa (Observer I dan II)
Lampiran 10 Silabus Pembelajaran
Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 12 Hasil Belajar Nilai Tinggi
Lampiran 13 Hasil Belajar Nilai Rendah
Lampiran 14 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
Lampiran 15 Rekomendasi Izin Penelitian
Lampiran 16 SK Penelitian Dari (KEMENAG)
Lampiran 17 SK Pembimbing
Lampiran 18 Berita Acara Seminar Proposal
Lampiran 19 Foto Dokumentasi Kegiatan Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai
tema.1 Pembelajaran tematik merupakan suatu usaha memadukan pengetahuan secara
komprehensif dan terintegrasi. Pembelajaran terpadu di sekolah dasar membantu
mengembangkan pemahaman siswa yang berakibat siswa menjadi lebih terlibat dalam
pembelajaran Pembelajaran tematik adalah salah satu pendekatan pembelajaran holistic.
Pembelajaran holistic mengandung dua tujuan yaitu menghasilkan pembelajaran
bermakna yang memaksimalkan kognitif otak kiri yang dicapai melalui pengembangan
keahlian akademis dan teknis, dan pembelajaran yang bermakna menggunakan otak
kanan melaui pengembangan social dan ketrampilan nilai. Elemen utama pembelajaran
holistic adalah keterhubungan antara pengalaman dan realitas dan pembelajaran yang
harmoni dengan alam. Pembelajaran ini cocok dengan karakteristik siswa kelas rendah
yang masih dalam tahap operasional konkrit.
Dalam proses belajar siswa diarahkan untuk terlibat langsung dengan lingkungan
yang ada disekitarnya, dengan cara melihat, meraba, merasa, membau, dan mendengar
atau pembelajaran yang melibatkan seluruh panca indera siswa, sehingga pembelajaran
lebih bermakna. Buku pelajaran merupakan salah satu sumber belajar dan
membelajarkan yang memberikan andil yang cukup besar dalam upaya memperluas
1
MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, Nomor 1, Oktober 2016 h. 3
1
2
kesempatan memperoleh pendidikan dan sekaligus juga meningkatkan mutu proses dan
hasil pembelajaran. Kebutuhan akan buku semakin terasa di kala jumlah dan mutu guru
yang tersedia belum memadai.
Ada banyak bahan ajar yang tersedia di pasaran, tapi belum tentu memenuhi
syarat kelayakan sebagai bahan ajar yang berkualitas baik, termasuk buku ajar
yang sudah disusun secara nasional oleh Depdiknas. Namun demikian tetap
dibutuhkan suatu pengembangan atau pemanfaatan bahan ajar demi memenuhi
dan melengkapi upaya pembelajaran bagi siswa. Hal ini dikarenakan dunia
pendidikan adalah dunia yang dinamis sedinamis manusia sebagai subyek
belajarnya dengan berbagai konteks sosial, ekonomi, budaya, politik yang selalu
melatar belakangi sepanjang waktu.2
Bahan ajar yang dikeluarkan oleh pemerintah sudah baik namun tidak semua
karakteristik di setiap sekolah sama dan penyebarannya belum maksimal karena masih
banyak sekolah yang para peserta didiknya belum memiliki buku pegangan dalam
bentuk buku teks tematik siswa seperti yang terjadi di MIN 1 Rejang Lebong. Untuk itu
perlu adanya pengembangan atau pemanfaatan bahan ajar yang harus disesuaikan
dengan karakteristik masing-masing sekolah dan siswanya.
Penerapan buku teks tematik siswa di MIN 1 Rejang Lebong memang masih
belum maksimal, karena buku teks tematik siswa nya belum ada sedangkan seperti kita
ketahui bahwa Bahan ajar berupa buku pegangan sebagai prasarana pendidikan
mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran yaitu sebagai acuan bagi siswa
dan guru untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Bagi siswa, bahan ajar menjadi
bahan acuan yang diserap isinya dalam proses belajar sehingga dapat menjadi
2
Musa’adatul Fithriyah Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Tematik Terpadu
Tema “Peduli terhadap Makhluk Hidup” Untuk Siswa Kelas IV di Mit Ar Roihan Lawang Malang
(Fakultas Agama Islam Universitas Islam Lamongan 2015), h. 244
3
pengetahuan. Sedangkan bagi guru, bahan ajar menjadi salah satu acuan penyampaian
ilmu kepada siswa.
Hal ini penting sebagaimana diatur dalam UU SISDIKNAS 11 tahun 2005 yaitu:
“Buku pelajaran merupakan buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat
materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti
dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi, kemampuan dan
kepekaan estesis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional
pendidikan”.3
Dari Hasil observasi dan wawancara yang saya lakukan dengan guru kelas, di
kelas III MIN 1 Rejang Lebong ibu Delfi menyatakan bahwa guru sangat kesulitan
dalam menyampaikan materi apabila buku pegangan siswa tidak ada dalam bentuk buku
teks tematik siswa sehingga pada saat guru menyampaikan materi siswa cenderung lebih
banyak yang ribut dan bermain-main ini mempengaruhi rendahnya tingkat pemahaman
sebagian siswa kelas III MIN 1 Rejang Lebong sedangkan seperti kita ketahui bahwa
pembelajatan tematik adalah pembelajaran yang bermakna dimana guru itu hanya
sebagai fasilitator dan siswa lah yang dituntut untuk lebih berperan aktif.
Sehingga untuk menanggulangi hal-hal diatas biasanya guru menyampaikan
materi dengan cara ceramah, tanya jawab dan menuliskan materi di papan tulis lalu
siswanya diperintahkan untuk membaca secara bergantian dan mendikte agar
meminimalisir keributan anak supaya anak lebih fokus dan harapan guru walaupun
siswa tidak memiliki buku pegangan catatan hasil dikte bisa sebagai bahan bacaan untuk
3 Bambang Sudibyo Himpunan Peraturan Perundang Undangan 2005 h. 162
4
belajar dirumah sehingga siswa diharapkan lebih cepat faham sebagai guru yang
profesional guru lah yang lebih mengetahui bagaimana kebutuhan siswa dalam proses
belajar seharusnya guru harus membuat atau memanfaatkan sumber yang ada untuk
memenuhi kebutuhan siswa, karena guru lah yang tahu apa yang dibutuhkan siswanya
terlebih lagi buku pegangan siswa adalah buku pegangan wajib yang harus dimiliki
seluruh siswa dalam proses belajar agar tujuan pembelajaran mudah tercapai dan
tanggung jawab guru pun terpenuhi sehingga proses interaksi antara guru dan siswa bisa
menjadi lebih bermakna seperti tujuan pembelajaran pada pembelajaran tematik itu
sendiri, menurut ibu Delfi Yohni, A.Md., (guru kelas di kelas III), menyatakan bahwa
guru yang bersangkutan juga masih bingung dan kesulitan dalam menerapkan
pembelajaran tematik karena pelatihan yang pernah diikutinya dirasa belum cukup untuk
menanggulangi proses belajar yang menggunakan sistem pembelajaran tematik apalagi
kalau guru dituntut lagi untuk memanfaatkan atau membuat bahan ajar dalam bentuk
buku teks tematik siswa sedangkan penereapan dalam menyampaikan materi yang
berbasis tematik saja guru masih kesulitan.
Inisiatif dari guru itu sendiri untuk membuat buku/ memanfaatkan buku sangat
ada, namun banyak kendala yang dirasa akan membuat terbengkalainya proses belajar
seperti 1) waktu, untuk membuat buku sebagai sumber belajar siswa, sangat
membutuhkan waktu yang tidak sedikit, terlebih lagi guru pun sebagai manusia biasa
memiliki banyak tanggung jawab lain yang harus dipenuhi, 2) referensi, minimnya
referensi terutama dari sekolah itu sendiri, karena untuk mendapatkan buku pegangan
siswa yang berkualitas tidak bisa hanya mengandalkan internet atau buku-buku yang
5
tersedia, bagaimanapun dalam prosesnya pembelajaran guru juga menginginkan kualitas
buku pegangan untuk siswanya walaupun siswa itu sendiri belum memiliki pegangan, 3)
peresmian, dalam proses pembuatan buku tentu guru ingin meresmikan terlebih dahulu
hasil karyanya agar buku tersebut menjadi buku yang resmi dan layak sebagai buku
pegangan untuk siswanya sendiri terlebih lagi kalau buku tersebut bisa disebar luaskan
artinya memiliki banyak manfaat tidak hanya untuk MIN 1 Rejang Lebong, 4) biaya dan
tenaga, dalam proses pembuatan buku tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit namun
biaya itu bersifat relatif menurut guru tersebut dan untuk membuat buku juga
memerlukan tenaga,/kemampuan baik dalam bentuk fisik atau pun skil dalam bidang
komputer, guru tersebut menyatakan bahwa memiliki keterbatasan dalam penggunaan
laptop terlebih lagi guru kelas di kelas III MIN 1 Rejang Lebong tidak lama lagi sudah
pensiun.4
Sehingga dari permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk mengangkat judul
“Penerapan Buku Teks Tematik siswa Kelas 3 Untuk Meningkatkan Pemahaman siswa
Pada Tema Peduli Lingkungan Sosial di MIN 1 Rejang Lebong”
B. Identifikasi Masalah
4
Hasil Wawancara dengan Ibu Delfi Yohni, A.Md., di MIN 1 Rejang Lebong Tanggal 05
Februari 2018
6
Berdasarkan uraian hasil observasi diatas dapat diidentifikasi masalah dalam
kegiatan belajar mengajar sebagai berikut:
a. Tidak adanya buku pegangan siswa pada mata pelajaran tematik.
b. Guru masih belum memanfaatkan atau mengolah buku dalam bentuk buku
teks tematik siswa.
c. Kurangnya pemahaman siswa kelas III pada mata pelajaran tematik tema
peduli lingkungan sosial.
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari jangkauan terlalu luas dan memperluas objek penelitian serta
mempermudah analisis terhadap permasalahan, peneliti membatasi masalah sebagai
berikut:
a. Tema pada penelitian ini adalah peduli lingkungan sosial di kelas III MIN 1
Rejang Lebong .
b. Mata pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah tematik tema
peduli lingkungan sosial.
D. Rumusan Masalah
7
Dari batasan masalah diatas penulis merumuskan beberapa masalah-masalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana penerapan buku teks tematik siswa dapat meningkatkan aktivitas
guru di kelas III MIN 1 Rejang Lebong?
b. Bagaimana Penerapan buku teks tematik siswa dapat meningkatkan aktivitas
siswa di kelas III MIN 1 Rejang Lebong?
c. Bagaimana penerapan buku teks tematik siswa dapat meningkatkan pemahaman
siswa di kelas III MIN 1 Rejang Lebong?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalah yang telah dipaparkan diatas maka tujuan penulis yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan buku teks tematik siswa dapat
meningkatkan aktivitas guru di kelas III MIN 1 Rejang Lebong?
b. Untuk mengetahui bagaimana Penerapan buku teks tematik siswa dapat
meningkatkan aktivitas siswa di kelas III MIN 1 Rejang Lebong?
c. Untuk mengetahui bagaimana penerapan buku teks tematik dapat meningkatkan
pemahaman siswa di kelas III MIN 1 Rejang Lebong?
F. Maanfaat Penelitian
8
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa
a. Membantu siswa dalam memahami pelajaran tematik melalui buku
siswa berbasis tematik.
b. Mendorong siswa agar dapat meningkatkan pemahaman melalui buku
siswa berbasis tematik.
2. Bagi guru
a. Meningkatkan kemampuan guru dalam penerapan buku siswa
berbasis tematik.
b. Mewujudkan professionalisme dalam proses belajar mengajar (PBM).
3. Bagi sekolah
a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih aktif dan efektif
melalui buku siswa berbasis tematik.
b. Dapat meningkatkan aktifitas, krestifitas, terutama pemahamnnya
dalam mata pelajaran tematik melalui buku siswa berbasis tematik
sehingga kualitas kelulusannya lebih baik.
4. Bagi orng tua
a. Diharapkan orang tua berperan aktif mendukukung siswa dalam
meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran yang dilakukan
disekolah melalui kerjasama anatara orang tua dan siswa dirumah.
9
b. Dan diharapkan bisa membantu orang tua memahami pembelajaran
disekolah dan apa yang harus dilakukan oleh orang tua dalam
mendampingi putra putrinya selama proses belajar dirumah.
G. Definisi Operasional
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menghindari kesalah pahaman
pengertian dan penafsiran yang berbeda dalam memahami istilah yang penulis gunakan
dalam judul skripsi, maka akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Buku teks tematik siswa: Buku teks tematik siswa adalah karya tulis yang
disusun secara khusus untuk digunakan siswa dalam membantu kegiatan
pembelajaran, di dalamnya terdapat materi, kegiatan-kegiatan pembelajaran, dan
soal-soal latihan yang dapat memudahkan siswa dalam memahami pelajaran.
Dikatakan buku teks tematik siswa karena sebagai berikut: a) Menarik siswa
yang menggunakannya, b) Mampu memberikan motivasi kepada para
pemakainya, c) Menjadikan kegiatan belajar lebih menarik, d) Memberi
kesempatan siswa untuk belajar secara mandiri dengan bimbingan guru, c)
Peserta didik dapat menemukan kemudahan dalam mempelajari setiap komponen
yang harus dikuasainya.
10
2. Pemahaman Siswa
Pemahaman siswa sangatlah tidak memadai karena buku pegangan tidak ada
sedangkan buku adalah pegangan wajib bagi guru dan siswa karena dengan adanya buku
siswa lebih mempermudah dalam belajar, dan juga siswa bisa belajar secara mandiri
dengan adanya buku pegangan tersebut. Observasi awal yang saya lakukan di MIN 1
Rejang Lebong mengenai pemahaman siswa bahwa siswa memiliki pemahaman yang
cukup baik namu perlu adanya usaha agar terus mampu meningkatkan pemahaman
siswa dikatakan cukup baik karena pada saat proses belajar mengajar yang saya lakukan
ketika guru menyampaikan materi dan siswa tidak memiliki buku pegangan itu
memerlukan peran guru lebih aktif dibandingkan siswa, sehingga pemahaman siswa bisa
terus di tingkatkan. Sedangkan dalam pembelajaran tematik yang dituntut berperan aktif
adalah siswa, tentu memiliki perbedaan pemahaman siswa yang mempunyai buku
pegangan dengan siswa yang tidak memiliki buku pegangan, pemahaman bisa terlihat
dari keaktifan siswa, apabila dalam proses pembelajaran siswa banyak menanyakan
materi yang bersangkutan, itu bertanda bahwa siswa paham akan arah-arah materi yang
di sampaikan guru. Namun pada saat saya mengajar banyak sekali siswa yang ribut dan
sibuk dengan teman-temannya.
Apabila guru memberikan teguran anak-anak diam namun selang beberapa
waktu siswa akan mengulanginya lagi, itu akibat siswa tidak memiliki buku pegangan
sehingga fokus belajar siswa tertuju ke berbagai arah. Dan saya pun memberikan tes
tertulis kepada siswa dari materi yang saya sampaikan tanpa buku pegangan siswa,
11
namun masih banyak anak yang menanyakan jawabannya, dan mendapatkan nilai
rendah. Itu artinya bahwa siswa dan guru perlu seimbang artinya harus sama-sama
memiliki bahan agar tujuan pembelajaran mudah di capai. Pemahaman berasal dari kata
paham yang artinya : 1) Pengertian pengetahuan yang banyak, 2) Pendapat pikiran, 3)
Aliran Pandangan, 4) mengerti benar (akan) tahu benar 5) pandai dan mengerti.
Pemahaman adalah suatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar.
3. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial adalah tempat dimana masyarakat saling berinteraksi dan
melakukan sesuatu secara bersama-sama antara sesama maupun dengan lingkungannya.
Lingkungan sosial inilah yang kemudia membentuk suatu sistem pergaulan yang
memiliki peranan besar didalam membentuk sebuah kepribadian seseorang, dan
kemudian terjadilah sebuah interaksi diantara orang atau juga masyarakat dengan
lingkungannya. Contohnya: gotong royong, melakukan program kali (sungai) bersih
membersihkan selokan yang tersumbat oleh sampah dan sebagainya.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Buku Teks Tematik Siswa
Buku siswa pembelajaran tematik terpadu kelas III merupakan buku panduan
sekaligus buku aktivitas yang akan memudahkan para siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran. Buku siswa didesain penuh gambar dan warna untuk menstimulasi
imajinasi dan minat siswa.
Buku siswa dilengkapi dengan penjelasan lebih rinci tentang isi dan penggunaan
sebagaimana dituangkan dalam Buku Panduan Guru. Kegiatan pembelajaran
yang ada di buku siswa lebih merupakan contoh kegiatan yang dapat dipilih guru
dalam melaksanakan pembelajaran. Guru diharapkan mampu mengembangkan
ide-ide kreatif lebih lanjut dengan memanfaatkan alternatif alternatif kegiatan
yang ditawarkan di dalam Buku Panduan Guru, atau mengembangkan ide-ide
pembelajaran sendiri.5
Buku teks merupakan salah satu media pendidikan yang kedudukannya strategis
dan ikut mempengaruhi mutu pendidikan, karena dapat berfungsi sebagai sumber belajar
dan media yang sangat penting untuk mendukung tercapainya kompetensi yang menjadi
tujuan pembelajaran.
Pemilihan buku teks perlu mempertimbangkan berbagai hal diantaranya yang
utama adalah adanya keunggulan buku teks yaitu sebagai sumber informasi,
maupun pemberi rangsangan saat diperlukan mengingat penyajian materi tertentu
dapat mempengaruhi sikap pembaca. Kemutakhiran tahun terbit
5 Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema 4 Peduli Lingkungan Sosial
12
13
dipertimbangkan dalam pemilihan namun yang lebih utama adalah data, dan isi
(contain) dari buku teks tersebut.6
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa isi dari buku teks menjadi faktor
yang sangat penting dan strategis dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dasar
dan menengah, oleh karena itu perlu adanya perbaikan kualitas buku teks pelajaran
secara terus menerus dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan terbaik kepada
rakyat indonesia.
Ditegaskan oleh Permendiknas RI No. 11 tahun 2005, menyatakan Buku Teks
pelajaran merupakan buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat
materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketaqwaan, budi
pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi,
kemampuan dan kepekaan estesis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun
berdasarkan standar nasional pendidikan.7
Sedangkan buku teks adalah buku yang di dalamnya terdapat subjek pelajaran
atau materi-materi yang khususnya digunakan di sekolah dan kampus. Permendikbud
no.71 tahun 2013 juga “Menetapkan Buku Teks Pelajaran sebagai buku siswa yang
layak digunakan dalam pembelajaran”. 8
Ini berarti bahwa buku teks tematik siswa adalah pedoman yang berisi materi
pelajaran dan soal-soal latihan yang dapat mengasah kemampuan pengetahuan
siswa serta dapat digunakan siswa dalam proses pembelajaran. Buku teks adalah
suatu buku yang membantu pembaca menemukan prinsip-prinsip suatu bidang
studi dan sebagai pegangan pokok atau pelengkap dalam belajar buku teks
digunakan sebagai pedoman kegiatan belajar mengajar9.
6 Jurnal Geografi h. 147
7 Bambang Sudibyo Himpunan Peraturan Perundang Undangan 2005 h. 162
8 Tim Penyusun, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No. 71 Tahun 2013 h. 3 9 Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, Cet. ke-3 (Bandung:
Refika Aditama, 2013) h. 41-42
14
Dari paparan diatas menunjukkan bahwa buku teks memang tidak dapat
dipisahan dari dunia pendidikan. Sebagai media dan sumber pembelajaranan, buku teks
mampu mentransformasikan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kehidupan yang berkaitan
dengan kompetensi dasarnya yang diajarkan. Pemilihan buku teks sangat penting
berkaitan dengan kualitas dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Pengertian buku teks tematik siswa adalah karya tulis yang disusun secara
khusus untuk digunakan siswa dalam membantu kegiatan pembelajaran, di
dalamnya terdapat materi, kegiatan-kegiatan pembelajaran, dan soal-soal latihan
yang dapat memudahkan siswa dalam memahami pelajaran. Buku teks tematik
siswa adalah buku yang layak digunakan oleh siswa dalam pembelajaran namun,
pemilihan buku pelajaran hendaknya mengutamakan buku wajib, yang langsung
berkaitan dengan pencapaian kompetensi tertentu suatu pembelajaran.10
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa buku teks tematik siswa
adalah seperangkat bahan ajar yang digunakan para siswa untuk menunjang proses
pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran.
a) Kegunaan Buku Teks Tematik Siswa
Buku pelajaran yang digunakan oleh siswa harus memiliki variasi dan menarik
dalam pembelajaran tematik Sekolah Dasar paling tidak, ada tiga kegunaan buku bagi
peserta didik, yaitu:
10
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Cet. ke-6 (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2015) h. 50.
15
1) Menjadikan kegiatan belajar lebih menarik.11
2) Memberi kesempatan siswa untuk belajar secara mandiri dengan bimbingan
guru.12
3) Peserta didik dapat menemukan kemudahan dalam mempelajari setiap
komponen yang harus dikuasainya.
Buku teks tematik siswa memiliki fungsi atau kegunaan yang tidak jauh berbeda
dari buku tematik guru, dari kegunaan buku pelajaran di atas, ketiganya sudah termasuk
dalam kegunaan buku teks tematik siswa. Kegunaan tersebut ialah buku teks tematik
siswa merupakan buku panduan sekaligus buku aktivitas yang akan memudahkan para
siswa terlibat aktif dalam pembelajaran Buku teks tematik siswa di dalamnya terdapat
gambar yang beragam untuk membantu siswa memahami materi pelajaran yang ada di
dalamnya dan kolom kerja yang berwarna-warni untuk menarik perhatian siswa.
Buku teks tematik siswa terdapat kegiatan pembelajaran mandiri, karena buku ini
bersifat serba-mencakup (self contained) yang memungkinkan untuk digunakan oleh
orang tua secara mandiri dalam mendukung aktivitas belajar siswa di rumah.
11
Ibid., h. 142 12
Ibid., h. 142
16
b) Langkah-Langkah Penggunaan Buku Teks Tematik Siswa
Langkah-langkah buku siswa tematik siswa adalah:
1. Guru mengoreksi materi dan soal-soal latihan, serta kegiatan yang tercantum
dalam buku siswa dan menyesuaikannya dengan kompetensi yang akan
dicapai.
2. Siswa membaca dengan seksama perintah-perintah kegiatan yang terdapat
dalam buku.
3. Di setiap awal subtema, terdapat lembar untuk orang tua yang berjudul
Belajar di Rumah. Halaman ini berisi materi yang akan dipelajari, aktivitas
belajar yang dilakukan anak bersama orang tua di rumah, serta saran agar
anak dan orang tua dapat belajar dari lingkungan. Orang tua diharapkan
berdiskusi dan terlibat dalam aktivitas belajar siswa. Saran-saran untuk
kegiatan bersama antara siswa dan orang tua dicantumkan juga pada setiap
akhir pembelajaran.
c) Kriteria Buku siswa Tematik
Buku siswa tematik memiliki beberapa kriteria seperti buku siswa pada
umumnya, buku ini berisi materi pelajaran, kegiatan, dan soal-soal yang dapat
dikerjakan oleh siswa guna membantu proses pembelajaran bagi siswa namun, yang
membedakannya dengan buku paket tematik guru adalah struktur penulisan buku.
17
“struktur penulisan buku semaksimal mungkin diusahakan memfasilitasi pengalaman
belajar yang bermakna yang diterjemahkan melalui sub judul Ayo Cari Tahu, Tahukah
Kamu, Ayo Belajar, Ayo Ceritakan, Ayo Bekerja Sama, Ayo Berlatih, Ayo Amati,
Ayo Lakukan, Ayo Simpulkan, Ayo Renungkan, Ayo Kerjakan, Ayo Mencoba,
Ayo Diskusikan, Ayo Bandingkan, Ayo Menulis, Ayo Temukan Jawabannya, Ayo
Menaksir, Ayo Berkreasi, dan Belajar di Rumah.”
Buku siswa tematik juga dilengkapi dengan gambar animasi kegiatan, potret
animasi atau real sebuah fenomena yang terjadi disekitar lingkungan siswa, serta
kegiatan yang menarik bagi siswa Sekolah Dasar. Ditinjau dari kriteri-kriteria tersebut,
buku siswa tematik dikatakan pantas digunakan oleh siswa tingkat Sekolah Dasar yang
senang dengan buku-buku bergambar dan memiliki cara berfikir konkret.
Buku siswa Tematik Sebagai Sumber Belajar Optimalisasi hasil belajar tidak
hanya dilihat dari hasil output namun juga dapat dilihat dari prosesnya berupa interaksi
siswa dengan sumber belajar yang digunakan. Seperti telah disampaikan di atas bahwa
buku adalah salah satu sumber belajar yang harus bisa memotivasi dan dapat digunakan
untuk mempermudah aktivitas pembelajaran bagi siswa. Beberapa kriteria dalam
memilih sumber belajar tersebut sudah terlihat dalam buku siswa tematik, pada
kegunaan dan karakteristiknya. Buku siswa dapat dikatakan sebagai sumber belajar
karena buku tersebut dapat memotivasi siswa dari gambar-gambar konkret serta animasi
yang terdapat di dalamnya guna membantu siswa dalam memahami suatu konsep serta
soal-soal latihan, kegiataan mandiri, kegiatan kelompok, dan kolom kerjanya yang dapat
18
mempermudah aktivitas siswa dalam beberapa kegiatan pembelajaran. Bukan hanya
buku siswa tematik, guru perlu menggunakan berbagai sumber belajar lain dengan
alasan 1) Tidak semua siswa cara belajarnya sama, 2) Membaca kemampuan siswa yang
berbeda, memerlukan sumber belajar yang berbeda, 3) Setiap media mempunyai
kelebihan dan keterbatasan dalam menyampaikan pesan, 4) Bahan untuk dipelajari
bervariasi, 5) Penggunaan beragam media akan memotivasi siswa 6) Sumber belajar
berbeda dapat memberikan pengertian mendalam yang berbeda.
d) Buku Teks Tematik Siswa Sebagai Sumber Belajar
Optimalisasi hasil belajar tidak hanya dilihat dari hasil output namun juga dapat
dilihat dari prosesnya berupa interaksi siswa dengan sumber belajar yang digunakan.
Seperti telah disampaikan di atas bahwa buku adalah salah satu sumber belajar yang
harus bisa memotivasi dan dapat digunakan untuk mempermudah aktivitas pembelajaran
bagi siswa. Beberapa kriteria dalam memilih sumber belajar tersebut sudah terlihat
dalam nuku teks tematik siswa, pada kegunaan dan karakteristiknya. Buku siswa dapat
dikatakan sebagai sumber belajar karena buku tersebut dapat memotivasi siswa dari
gambargambar konkret serta animasi yang terdapat di dalamnya guna membantu siswa
dalam memahami suatu konsep serta soal-soal latihan, kegiataan mandiri, kegiatan
kelompok, dan kolom kerjanya yang dapat mempermudah aktivitas siswa dalam
beberapa kegiatan pembelajaran. Bukan hanya buku teks tematik siswa, guru perlu
19
menggunakan berbagai sumber belajar lain dengan alasan 1) Tidak semua siswa cara
belajarnya sama, 2) Membaca kemampuan siswa yang berbeda, memerlukan sumber
belajar yang berbeda, 3) Setiap media mempunyai kelebihan dan keterbatasan dalam
menyampaikan pesan, 4) Bahan untuk dipelajari bervariasi, 5) Penggunaan beragam
media akan memotivasi siswa 6) Sumber belajar berbeda dapat memberikan pengertian
mendalam yang berbeda. Penggunaan sumber belajar yang tidak beragam akan
menimbulkan kesulitan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.13
B. Pemahaman Siswa
1. Pengertian Pemahaman
Pemahaman didefinisikan proses “ berfikir dan belajar” dikatakan demikian karena
untuk menuju ke arah pemahaman perlu diikuti dengan belajarndan berpikir.
Pemahman merupakan “proses, perbuatan dan cara memahami.” Menurut taksonomi
bloom, pemahaman adalah “kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi dari
pengetahuan. Namun, tidaklah berarti bahwa pengetahuan tidak dipertanyakan sebab
untuk dapat memahami, perlu terlebih dahulu mengetahui atau mengenal.14
Kemampuan dalam pemahaman ini umumnya mendapat penekanan dalam
proses belajar mengajar. Siswa dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan,
mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa
keharusan menghubungkannya dengan hal-hal lain.15
Pemahaman merupakan
13
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, Cet. ke-3 (Bandung:
Refika Aditama, 2013), h. 113 14
Nana Sudjana, “Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2009), h. 24
15 Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.106
20
kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu. Dengan kata lain,
memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dalam berbagai
segi. Seseorang dikatakan memahami suatu hal apabila dia dapat memberikan penjelasan
dan meniru hal tersebut dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Winkel 2004
mengemukakan bahwa pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna
dan arti dari bahan yang dipelajari. Menurut teori Gestalt belajar harus dimulai dari
keseluruhan, baru kemudian kepada bagian-bagian. Suatu keseluruhan terbagi atas
bagian-bagian yang mempunyai hubungan satu sama lain. Siswa harus mampu
menangkap makna dari hubungan antara bagian satu dengan bagian lainnya.
Penangkapan makna hubungan inilah yang disebut memahami, mengerti atau insight.
Belajar merupakan upaya mencari dan menemukan keteraturan, keharmonisan, dari
sesuatu yang dipelajari. Untuk menemukan itu diperlukan adanya pemahaman insight.
Menurut Ernest Hilgard ada enam ciri dari belajar yang mengandung pemahaman, yaitu:
a. Pemahaman dipengaruhi oleh kemampuan dasar.
b. Kemampuan dipengaruhi oleh pengalaman belajar yang lalu.
c. Pemahaman tergantung pada pengaturan situasi.
d. Pemahaman didahlui oleh usaha coba-coba.
e. Belajar dengan pemahaman dapat diulangi.
f. Suatu pemahaman dapat diaplikasikan bagi pemahaman situasi lain.16
Berbagai pendapat diatas menjelaskan bahwa, pemahaman pada dasarnya sama,
yaitu dengan memahami sesuatu berarti seseorang dapat mempertahankan,
16
Ibrahim dan Nana Syaodih, “Perencanaan Pengajaran”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) h. 20-
21
21
membedakan, menduga, menerangkan, menganalisis, memberi contoh, menuliskan
kembali, mengklasifikan, dan mengikhtisarkan.
Pemahaman menunjukkan bahwa pemahaman mengandung makna luas atau
lebih dalam dari pengetahuan. Melalui pengetahuan, sesorang belum tentu memahami
sesuatu yang dimaksud secara mendalam, hanya sekedar mengetahui tanpa bisa
menangkap makna dan arti dari sesuatu yang dipelajari. Sedangkan dengan pemahaman,
seseorang tidak hanya bisa menghafal sesuatu yang dipelajari, tetapi juga mempunyai
kemampuan untuk menangkap makna dari sesuatu yang dipelajari juga mampu
memahami konsep dari pelajaran tersebut.
2. Tingkatan Pemahaman
Tingkat kemampuan pemahaman dapat dijabarkan menjadi tiga tingkatan, yaitu:
a. Menjelaskan
Menjelaskan berarti menerangkan atau menguraikan secara terang, atau
menyajikan informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematis untuk
menunjukkan adanya hubungan antara satu bagian lainnya.
b. Mengektrapolasi
Mengektrapolasi yakni kesanggupan melihat dibalik tertulis, tersirat, dan
tersurat meramalkan sesuatu dan memperluaskan wawasan.
c. Mendeskripsikan
22
Mendeskripsikan berarti menguraikan atau memaparkan dengan kata secara
jelas dan terperinci untuk bisa memahami sesuatu.17
C. Penelitian yang Relavan
1. Penelitian oleh Nurhayati ”Pemanfaatan buku teks tematik guru dan siswa
dalam pembelajaran tematik kls IV MI Ciputat tanggerang selatan”. Analisis
buku teks tematik siswa terbitan Kemendikbud revisi 2016 menunjukan nilai 70,
berarti buku tersebut tergolong cukup baik. Buku teks tematik siswa memiliki
keakuratan dan pendukung materi pembelajaran dan penyajiannya yang baik
serta bahasa yang komunikatif dan memotivasi siswa. dari kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan buku teks tematik siswa menunjukan
presentase 70,2% atau dalam deskripsi cukup baik. Tiga dari empat sekolah
tetap menggunakan beragam sumber belajar lain seperti internet dan video, serta
gambar-gambar yang dapat mendukung materi pelajaran di buku. Hal ini tentu
sesuai dengan pendapat bahwa pembelajaran tematik membutuhkan sarana dan
sumber belajar yang cukup banyak dan beragam serta berguna untuk
mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang diperlukan.
Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah, penelitian di
atas meneliti tentang pemanfaatan buku teks pembelajaran (buku tematik guru
dan siswa) sedangkan dalam penelitian ini peneliti ingin melihat bagaimana
17
Ngalim Purwanto, “Pengertian Pemahaman, Http: Www.Rijal 09.Com 2016/04/Pengertian
Pemahaman-Konsep Html, Diakses 15november 2017.
23
memanfaatkan buku pegangan guru sebagai acuan mengembangkan tema dalam
bentuk buku siswa berbasis tematik dalam meningkatkan pemahaman siswa
pada pembelajaran tematik kurikulum 2013
2. Penelitian oleh Khanifah Inabah “Pengaruh Pemakaian Buku Teks Pelajaran
Kurikulum 2013 Terhadap Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti Kelas X SMA Negeri 1 Yogyakarta”.
Pemakaian buku teks pelajaran Kurikulum 2013 yang terdiri dari buku
sebagai bahan ajar dalam pembelajaran dan implementasi Kurikulum 2013
dilaksanakan dengan baik. Hal ini berdasarkan perhitungan mean sebesar 74,18
yang menunjukan pemakaian buku teks pelajaran Kurikulum 2013 di SMA N 1
Yogyakarta berada pada kategori baik dalam interval 68- 74. Efektivitas
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA N 1
Yogyakarta dapat dikatakan berjalan baik dan efektif. Hal ini ini berdasarkan
perhitungan mean sebesar 60,31 yang menunjukan Efekvitas pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA N 1 Yogyakarta berada pada
kategori baik dalam interval 58-65.
Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah, penelitian di
atas meneliti tentang pengaruh pemanfaatan buku teks pelajaran agama islam
kurikulum 2013 di SMA N 1 Yogyakarta sedangkan dalam penelitian ini
peneliti ingin melihat bagaimana penerapan buku siswa berbasis tematik dalam
meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran tematik kurikulum 2013
di MIN 1 Rejang Lebong.
24
1. Hipotesis Tindakan
Berdasrkan paparan diatas mengenai buku teks tematik siswa, bahwa penerapan
buku teks tematik siswa dapat.
1. Penerapan buku teks tematik siswa dapat meningkatkan aktivitas guru
2. Penerapan buku teks tematik siswa dapat meningkatkan aktivitas siswa
3. Penerapan buku teks tematik siswa dapat meningkatkan pemahaman siswa
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) adalah suatu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai
peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan
merancang, melaksanakan, dan juga merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan
partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses
pembelajaran di kelasnya melalui tindakan tertentu di dalam suatu siklus.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN 1 Rejang Lebong, pada mata
pelajaran tematik.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2017/2018 terhitung dari
tanggal 4 Agustus - 6 Oktober 2018.
25
26
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III MIN 1 Rejang Lebong dengan
jumlah siswa sebanyak 24 orang, terdiri dari 13 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki.
Pemilihan kelas III ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan pemahaman
siswa pada tema peduli lingkungan sosial.
4. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah buku teks tematik siswa di kelas III MIN 1 Rejang
Lebong.
5. Prosedur Penelitian
Penelitian ini mengikuti model Kurt Lewin. Dimana dalam satu siklus terdiri dari
empat tahap, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Gambar 1 prosedur
PTK sebagai Berikut:
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Acting
Observating
Reflecting
Planning
27
1. Menyusun perencanaan (planning) Pada tahap ini kegiatan yang harus dilakukan
adalah membuat RPP, mempersiapkan fasilitas dari sarana pendukung yang
diperlukan dikelas,mempersiapkan instrument untuk merekam dan menganalisis
data mengenai proses dan hasil tindakan.
2. Melaksanakan tindakan (acting). Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan
tindakan yang telah dirumuskan dalam RPP, dalam situasi yang actual, yang
meliputi kegiatan awal, inti dan penutup.
3. Melaksanakan pengamatan (observing) Pada tahap ini yang harus dilaksanakan
adalah mengamati perilaku siswa siswi yang sedang mengikuti kegiatan
pembelajaran. Memantau kegiatan diskusi atau kerja sama antar kelompok
mengamati pemahaman tiap tiap siswa dalam penguasaan materi pembelajaran,
yang telah dirancang sesuai dengan PTK.
4. Melakukan refleksi (reflecting) Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah
mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil
pembelajaran, mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan bahan penyusunan
rancangan siklus berikutnya sampai tujuan PTK tercapai.
Tipologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe teknikal/ teknikal
kolaboratif positiv tipe PTK ini bersifat kolaboratif antara peneliti profesional
yang mengajarakan keahlian teknis dan guru yang berfokus memperbaiki praktik
pengajaran. Contohnya: anda mencari seorang peneliti profesional, bukan untuk
dipekerjakan, melainkan dimintai sarannya seputar teknik-teknik penelitian yang
baik. Setelah peneliti itu selesai memberi saran, ia tak punya kuasa apapun
kepada anda. Selebihnya terserah pada anda.18
18
Miftahul Huda, M.Pd., Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik Cet. ke1 (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2015), h. 43-44
28
Dengan demikian PTK kolaborasi yang dipilih oleh peneliti ini adalah cara yang
bertujuan unttuk memecahkan masalah khususnya yang terkait dengan pembelajaran
yang dilakukan langsung oleh guru (peneliti) dengan tidak usah menggunakan teori yang
sulit dan mempermudah untuk mewujudkan atau mencapai tujuan dalam pendidikan
sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.
a. Siklus I
Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan sebagai berikut:
1) Tahap Perencanaan
(a) Menysun silabus pembelajaran.
(b) Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
(c) Mempersiapkan bahan ajar.
(d) Mempersiapkan media pembelajaran.
(e) Membuat lembaran penilaian hasil belajar siswa (pemahaman).
2) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini, tindakan yang dilaksanakan sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun.
Dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
(a) Kegiatan Pendahuluan: guru mempersiapkan materi pembelajaran, guru
memberikan apersepsi dan motivasi sebelum masuk ke materi
pembelajaran.
29
(b) Kegiatan Inti: guru menjelaskan materi dengan menggunakan buku teks
tematik siswa untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa. Setelah
selesai menjelaskan materi, guru meminta bebrapa orang siswa untuk
maju ke depan kelas dan memintanya untuk menyelesaikan soal yang ada
di papan tulis. Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang
telah disampaikan maka guru memberikan latihan kepada sisawa yang
berupa lembar kerja siswa.
(c) Kegiatan Penutup:lembar kerja siswa yang telah dikerjakan oleh siswa
dikembalikan kepada guru, kemudian guru bersama siswa bersama-sama
memberikan kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari.
3) Tahap Pengamatan
Pengamatan atau observasi dilakukan untuk melihat keaktifan siswa
ketika proses pembelajaran tematik yang menggunakan buku teks tematik
siswa. Pengamatan ini dilakukan oleh dua orang pengamat, yakni guru kelas
III dan Peneliti. Lembar observasi yang sebelumnya telah disiapkan oleh
peneliti. Observasi ini dilakukan setiap kali proses pembelajaran
berlangsung. Observer cukup memberikan tanda Check List (√) pada tabel
yang telah disediakan dan memberikan beberapa saran yang terletak dibagian
bawah dari lembar observasi.
4) Tahap Refleksi
Melakukan refleksi serta analisis terhadap data observasi dan hasil
yang diperoleh selama pembelajaran kemudian direfleksikan untuk melihat
30
kekurangan-kekurangan yang ada dan langkah-langkah yang akan
dipersiapkan untuk perbaikan. Hasil refleksi digunakan untuk membuat
rencana pada siklus berikutnya.
b. Siklus II
Pada siklus II proses pembelajaran dilakukan berdasarkan refleksi siklus I.
Setia tahapnya dilakukan perbaikan-perbaikan pada kegiatan pembelajarannya.
Langkah-langkah kegiatan pada siklus I akan dilakukan kembali pada siklus II
dengan penyempurnaan tindakan sebagai perbaikan pada siklus I. Adapun
tahapan-tahapan pada siklus II, yaitu:
1) Perencanaan
(a) Menyusun Silabus Pembelajaran.
(b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
(c) Mempersiapkan Bahan Ajar.
(d) Mempersiapkan Media Pembelajaran.
(e) Membuat Lembaran Penilaian Hasil Belajar Siswa (Pemahamannya).
2) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti menggunakan kembali pendekatan
pembelajaran dan tindakan-tindakan tertentu. Pelaksanaan tindakan yang
dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
telah disusun. Dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
(a) Kegiatan Pendahuluan: guru mempersiapkan materi pembelajaran
dengan menggunakan buku siswa berbasis tematik, guru
31
memberikan apersepsi dan motivasi sebelum masuk ke materi
pembelajaran.
(b) Kegiatan Inti: guru menjelaskan materi dengan menggunakan
buku teks tematik siswa dan menggunakan media sesuai dengan
tema peduli lingkungan sosial yang dapat membantu
meningkatkan pemahaman siswa. Media yang dibuat yaitu bisa
menggunakan media gambar, media yang jelas dari lingkungan
sekitar dsb. Setelah selesai menjelaskan materi, guru meminta
beberapa orang siswa untuk maju kedepan kelas dan memintanya
untuk menyelesaikan soal yang ada dipapan tulis. Untuk
mengetahui pemahaman siswa terhadap materi maka guru
memberikan latihan kepada siswa yang berupa lembar kerja
siswa.
(c) Kegiatan Penutup: lembar kerja siswa yang telah dikerjakan oleh
siswa dikembalikan kepada guru, kemudian guru bersama-sama
siswa memberikan kesimpulan dari materi yang telah
disimpulkan.
1) Tahap Pengamatan
Pengamatan atau observasi dilakukan untuk melihat keaktifan
siswa ketika proses pembelajaran tematik yang menggunakan buku
teks tematik siswa pada tema lingkungan. Pengamatan ini dilakukan
oleh dua orang pengamat, yakni guru kelas I dan peneliti. Lembar
32
observasi yang sebelumnya telah disiapkan oleh peneliti. Observasi
ini dilakukan setiap kali proses pembelajaran berlangsung khusus
pada tema peduli lingkungan sosial. Observer cukup memberikan
tanda Check List (√) pada tabel yang telah disediakan dan
memberikan beberapa saran yang terletak dibagian bawah dari lembar
observasi.
2) Tahap Refleksi
Pada tahap ini peneliti kembali menganalisis apakah masih ada
siswa yang belum mencapai nilai yang telah ditetapkan.
a. Observasi
Kegiatan ini merupakan kegiatan pengumpulan data dengan mengamati
setiap tindakan yang dilaksanakan. Pada tahap observasi, mengamati segala
aktivitas siswa, maupun guru yang mengajar. Agar informasi yang diperoleh
lebih akurat, maka peneliti telah mempersiapkan pedoman observasi untuk
membuat catatan kegiatan di lapangan.
b. Refleksi
Dalam tahapan refleksi peneliti melakukan analisis hasil penilaian lembar
observasi guru dan lembar observasi siswa pada siklus II, serta hasil belajar yang
diperoleh siswa akan di analisis dan digunakan untuk melihat kegiatan
33
pembelajaran dengan menerpakan buku teks tematik siswa untuk meningkatkan
pemahaman di MIN 1 Rejang Lebong.
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
uraian, observasi dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi adalah suatu tehnik yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.19
Dengan
menggunakan data observasi berupa lembar observasi aktivitas siswa dan guru.
Observasi terstruktur menggunakan instrumen observasi yang terstruktur dan
siap pakai, sehingg pengamat hanya tinggal mengikuti atau membutuhkan tanda
(√) pada tempat yang disediakan. Adapun kisi-kisi observasi adalah sebagai
berikut:
19
Daryanto, Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) , h. 33
34
1) Observasi Guru
Adapun observasi untuk melihat aktivitas guru yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1: Kisi-Kisi Observasi Guru
No Tahap kegiatan
pembelajaran
Aspek yang diamati
1 2 3
1 Pendahuluan Mengucapkan salam, meminta salah satu siswa
memimpin do’a, dan mengisi daftar hadir siswa
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi
pembelajaran dikegiatan awal pembelajaran.
2
1
Inti
2
1. Membagi kan buku teks kepada siswa dan
membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk
mendiskusikan materi secara bersama-sama dengan
bimbingan guru yang terdiri dari 4-5 orang.
2. Membagikan tugas dari materi yang telah dibahas.
3. Membimbing dan menggali keaktifan berfikir
melalui tanya jawab mengenai pengetahuan umum
yang sedang dipelajari.
Guru dan siswa memaparkan masalah yang harus dipcahkan
selama 10-15 menit.
3
3 Penutup 4. Guru mengklasifikasikan hasil diskusi yang
dilakukan bersama-sama
5. Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi
siswa, untuk meluruskan jawaban apabila terdapat
kekeliruan
6. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan
materi yang telah dibahas
Guru memberi tindak lanjut untuk mempelajari materi yang
telah dipelajari
35
2) Observasi siswa
Adapun observasi untuk melihat aktivitas siswa yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.2: Kisi-Kisi Observasi Siswa
No Tahap kegiatan
pembelajaran
Aspek yang diamati
1 2 3
1 Pendahuluan Siswa menjawab salam dan berdo’a
Merespon pertanyaan yang diberikan guru
Mendengarkan penjelasan tentang tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai.
2 Inti Siswa membentuk sesuai yang diintruksikan
olehguru.
Siswan dibri kesempatan untuk mengungkapkan ide
mereka mengenai materi
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
Siswa mengerjakan tugs yang diberikan oleh guru sesuai
dengan materi yang ada di buku teks tematik
3 Penutup Siswa mendengarkan penguatan dari guru
Siswa menerima motivasi yang diberikan guru
Siswa bersama guru menyampaikan materi yang
telh dihapus
Siswa mencatat materi yang harus dipelajari dirumah untuk
persiapan pertemuan selanjutnya
2. Dokumentasi
“Dokumentasi adalah bahan tertulis atau file, yang berfungsi sebagai
data. Dokumentasi ada dua macam, yaitu dokumentasi resmi atau dokumentasi
negara dan dokumentasi pribadi”.20
Dokumentasi ini digunakan untuk
20
Reifmanto, Dokumentasi, http.www.wikipedia.weblog htm. Diakses 8 Agustus 2018
36
mengumpulkan data awal sebelum melaksanakan penelitian dan sesudah
melaksanakan penelitian.
Dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi data dan informsi dalam
penelitian tindakan kelas. Data yang diambil dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah silabus, RPP, dan tentang hasil belajar siswa yang berupa nilai-nilai siswa
kelas III MIN 1 Rejang Lebong. Data nilai diambil sebagai perbandingan untuk
melihat prestasi belajar siswa pada pembelajaran sebelumnya menggunakan
buku teks tematik siswa untuk meningkatkan pemahaman siswa.
3. Tes
Lembar tes yang digunakan untuk menilai ranah kognitif dan kemampuan
berfikir siswa. Tes disusun oleh peneliti yang diperoleh dari buku teks, Ranah
kognitif berbentuk tes tertulis yang dilaksanakan diakhir pembelajaran (post test)
yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pencapaian siswa
terhadap Materi pelajaran yang telah diberikan, post test berbentuk uraian dan
pilihan ganda. 21 Adapun kisi-kisi tes sebagai berikut:
21
Asep Jihad Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo,2008), h. 68
37
Tabel 3.3 Kisi kisi Instrumen Tes
No Kompetensi dasar Indikator materi Indikator
Pemahaman
Siklus Bentuk Aspek
kognitif
No soal
1 3.1 Menentukan strategi pemecahan masalah dengan
mengurangi, menambah, dan
menukarkan sejumlah uang.
1.2 Mengamati teks musyawarah
di balai desa, dan dikaitkan
dengan musyawarah yang
biasa dilakukan di sekolah.
1.menyelesaikan
masalah sehari-
hari yang
berkaitan dengan
uang melalui
strategi
penjumlahan
2.mengidentifik
asi teks
musyawarah
yang biasa dilakukan
dilingkungan
sekolah dan
rumah.
Menjelaskan Mendeskripsika
n
Mengekstrapola
si
1 Esay C2 1,2,3,4,5
,6,7
1. Merumuskan dengan kalimat
sendiri, membuat model
matematika, dan memilih
strategi yang efektif dalam
memecahkan masalah nyata
sehari-hari yang berkaitan
dengan penjumlahan,
pengurangan, perkalian,
pembagian bilangan bulat,
waktu, panjang, berat benda,
dan uang, serta memeriksa
kebenaran jawabannya.
2.Mengamati dan menceritakan
perilaku di sekitar rumah dan
sekolah dan mengaitkan dengan
pemahamannya terhadap simbol
sila-sila Pancasila.
1.menyelesaikan
masalah sehari-
hari yang
berkaitan dengan
uang melalui
strategi
penjumlahan.
2.Menyebutkan
contoh-contoh
pengalaman sila
kedua Pancasila
dalam kehidupan
sehari-hari.
Menjelaskan
Mendeskripsika
n
mengekstrapola
si
2 Esay C2 1,2,3,4,5
,6,7,8,9,
10
Tes dalam penelitian berupa esai yang berjumlah semuanya 20, tetapi yang tidak
valid ada 2 , sehingga hanya 18 soal saja yang dites kan dari siklus 1 dan siklus 2, yang
dimaksud untuk mendeteksi dan menganalisis sejauh mana pemahaman siswa tentang
apa yang telah dipelajari.
38
Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus. Pada siklus 1 dilaksanakan 2 kali
pertemuan dan siklus 2 dilaksanakan 1 kali pertemuan. Tes pemahaman diberikan di
setiap pertemuan siklus 1 pertemuan 1 dan 2 dan siklus 2 pada pertemuan ke 3,
sebelum tes diberikan kepada siswa, item tes terlebih dahulu diuji validitas, reliabilitas,
daya beda dan tingkat kesukaran, yaitu sebagai berikut:
a) Validitas item tes hasil belajar
Validitas merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran hasil tes
sesuai dngan tujuan penggunaan tes. Validitas berkaitan dengan penggunaan khusus
karena tidak ada satu pun yang tidak valid untuk semua tujuan. Maka, penilaian terhadap
validitas tes mesti terkait dengan tujuan penggunaan hasil tes itu.22
= ∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }
Keterangan :
N = Jumlah Responden
x = Skor Variabel (jawaban responden)
y = Skor total dario variabel (jawaban responden).
Dalam memberi interprestasi terhadap ini digunakan df sebesar
(N-2), yaitu = N-2 =24-2 =22
22
Burhan Nugriyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi, (Yogyakarta:
Bpfe- Yogyakarta, 2010), hal. 152
39
Dalam penelitian ini, terdapat 20 item soal tes tulis esai. Setelah mencari
setiap item soal, maka disimpulkan bahwa dari 20 soal yang diujikan
ternyata ada 2 soal yang tidak valid sehingga hanya 18 soal yang bisa diujikan untuk
siswa kelas III MIN 1 Rejang Lebong.
Tabel 3.4 Validitas Butir Soal Siklus 1
Nomor item = ∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ } Interprestasi
1 ( > ) Valid
2 ( > ) Valid
3 ( > ) Valid
4 ( > Valid
5 ( > Valid
6 ( > ) Valid
7 0,299 ( < ) Tidak valid
8 ( > ) Valid
9 ,818 ( > ) Valid
10 > ) Valid
Dari tabel data diatas bisa kita lihat bahwa disiklus 1 terdapat 9 soal yang valid
dan layak diujikan atau di tes kan kepada siswa kelas III MIN 1 Rejang Lebong dan 1
soal tidak valid yaitu soal nomor 7 karena lebih besar daipada yaitu
sebesar 0,404 dan hanya 0,299.
40
Tabel 3.5 Validitas Butir Soal Siklus II
Nomor item = ∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ } Interprestasi
1 ( > ) Valid
2 ( > ) Valid
3 ( > ) Valid
4 ( > ) Valid
5 ( > ) Valid
6 ( > ) Valid
7 ( > ) Valid
8 ( < ) Tidak valid
9 ( > ) Valid
10 ( > ) Valid
Bisa kita lihat bahwa disiklus II ini juga terdapat 9 soal yang valid dan layak diujikan
atau di tes kan kepada siswa kelas III MIN 1 Rejang Lebong dan hanya 1 soal tidak valid
yaitu soal nomor 8 karena lebih besar daipada yaitu sebesar 0,404
sedangkan di siklus II nya hanya 0,100.
b) Reliabilitas. 23
Gronlund mengemukakan bahwa reliabilitas menunjuk pada pengertian konsistensi
pengukuran, yaitu seberapa konsisten skor tes atau hasil evaluasi dari satu pengukuran
23
Ibid., h. 208
41
ke pengukuran yang lain.24
Untuk menghitung koefisien reliabilitas instrument dengan
menggunakan Rumus Alpha adalah sebagai beikut:
[
] [
∑
]
Keterangan :
= koefisien reliabilitas instrumen yang dcari
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ = Jumlah variansi butir pertanyaan atau banyaknya soal
= variansi total.
25
Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas
Koefisien reliabilitas (r 11) Kriteria
r11≤ 0,20 Sangat rendah
0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah
0,40 < r11 ≤ 0,60 Sedang
0,60 < r11 ≤ 0,80 Tinggi
0,80 < r11 ≤ 1,00 Sangat tinggi
(Sumber : Anas Sudjiono : 2008, hal.207)
Kriteria soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang memiliki
reliabilitas yang lebih dari atau sama dngan 0,70.26 Ada pendapat lain yang
24
Ibid., h.165. 25
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 239 26
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h. 207
42
mengemukakan baik/buruknya reliabilitas instrumen dapat dikonsultasikan dengan nilai
r table.
Peneliti melakukan uji reliabilitas butir item tes pada siklus 1. Dan diperoleh
koefisien reliabilitas ( ) 1,00. Sesuai dengan pedoman yang digunakan jika koefisien
lebih besar atau sama dengan 0,70 maka tes hasil belajar yang sedang diuji
reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi.
Bertitik tolak dari pedoman yang digunakan, maka dapat dinyatakan tes hasil
belajar dengan bentuk esay yang menyajikan 7 butir yang diikuti oleh 24 orang teste
memiliki reliabilitas yang sedang. Selanjutnya peneliti melakukan uji reliabilitas butir
item tes pada siklus II didapatkan koefisien reliabilitas ( ) 69,93. Sesuai dengan
pedoman yang digunakan jika koefisien reliabilitas lebih besar atau sama dengan 0,70
maka tes belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas
yang sedang.
c) Daya beda
Daya beda merupakan suatu pernyataan tentang seberapa besar daya sebuah butir
soal dapat membedakan kemampuan antara peserta kelompok tinggi dan peserta
kelompok rendah.27
Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks
kesukaran, indeks diskriminasi (daya pembeda) ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00.28
27
Ibid., h. 197 28
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta,2012) , h. 183
43
D =∑
-
∑
Keterangan :
D = Indeks daya benda pembeda butir soal
∑ = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas
∑ = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok bawah
= Jumlah peserta tes dari kelompok atas
= Jumlah peserta tes dari kelompok bawah
Tabel 3.7 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal
Skor Interpretasi
D ≤ 0 Sangat Buruk
0 < D ≤ 0.20 Cukup
0.20 < D ≤ 0.30 Sedang
0.30 < D ≤ 0.70 Baik
0.70 < D ≤ 1.00 Sangat baik
(Sumber: Anas Sudijono:2008,h.215)29
Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Daya Siklus 1 dan Siklus II
Hasil Butir soal/Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
DB 0,1 0,1 0,13 0,18 0,1 0,1 0,15 0,11 0,1 0,11
Ket Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Hasil Butir soal/Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
DB 0,1 0,5 0,22 0,15 0,26 0,1 0,06 0,16 0,1 0,15
Ket Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
29
Anas Suddijono, Op. Cit., h. 215
44
d) Tingkat Kesukaran
Selain uji validitas dan reliabilitas untuk memperoleh soal yang baik juga perlu
adanya keseimbangan dari tingkatkesukaran soal tersebut, keseimbangan yang dimaksud
yakni jumlah antara soal yang mudah, sedang dan sukar propesional, oleh karena itu
diperlukan analisis tingkat kesukaran soal. Analisis tingkat kesukaran soal dapat
dilakukan bila soal diujicobakan terlebih dahulu, untuk mengetahui tingkat kesukaran
soal digunakan rumus:
=
Keterangan:
p = Indeks kesukaran untuk tiap soal
B = Banyaknya peserta tes yang menjawab benar
JS = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban soal
Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka
makin sulit soal tersebut, dan sebaliknya, kriteria indeks kesukaran soal yang dipakai
yakni sebagai berikut:
Tabel 3.9 Kategori Tingkat Kesukaran
Nilai p Kategori
p < 0.3
0.3 ≤ p ≤ 0.7
p > 0.7
Sukar
Sedang
Mudah
(Sumber: Anas Sudijono: 2008)
45
Tabel 3.10 Perhitungan Dalam Rangka Analisis Derajat Kesukaran Siklus 1
No. Item Angka indeks kesukaran item Interprestasi
1 0,56 Sedang
2 0,64 Sedang
3 0,61 Sedang
4 0,55 Sedang
5 0,56 Sedang
6 0,55 Sedang
7 0,63 Sedang
8 0,61 Sedang
9 0,56 Sedang
10 0,61 Sedang
Tabel 3.11 Perhitungan Dalam Rangka Analisis Derajat Kesukaran Siklus II
No. Item Angka indeks kesukaran item Interprestasi
1 0,49 Sedang
2 0,56 Sedang
3 0,58 Sedang
4 0,55 Sedang
5 0,51 Sedang
6 0,55 Sedang
7 0,56 Sedang
8 0,56 Sedang
9 0,54 Sedang
10 0,59 Sedang
46
Dari analisis yang dilakukan terhadap 20 item tes hasil belajar dapat diketahui
bahwa 20 butir item terdapat 2 butir item yang tidak valid. Sehingga hanya 18 butir
item termasuk dalam kategori item yang kualitasnya baik, dalam arti derajat
kesukarannya sedang. (tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar).
Berdasarkan uji validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran item tes,
maka 9 item tes pada siklus 1 dan 2 dapat diberikan pada siswa.
D. Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis data yang digunakan oleh peneliti untuk melihat aktivitas guru
dan siswa serta pemahaman siswa adalah sebagai berikut:
1) Menganalisis data observasi
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen untuk
mengobservasikan proses pembelajaran baik siswa maupun guru berupa:30
a. Lembar Observasi
Lembar observasi adalah cara-cara maupun analisis dalam
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan
melihat atau mengamati individu dan kelompok secara langsung. Lembar
observasi terdiri dari:
30
Sa’ud Akbar Penelitian Tindakan Kelas, Filosofi Imflementasi (Yogya: Cipta Media 2009), h.
92
47
1. Lembar observasi aktivitas guru, digunakan untuk mengetahui
kekurangan yang dilakukan guru pada saat mengajar untuk
mengamati aktivitas guru tahap pendahuluan, inti dan penutup.
2. Lembar observasi aktivitas siswa, digunakan untuk mengetahui
sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar tahap pendahuluan, inti dan penutup. Hasil observasi
dijadikan pedoman untuk perbaikan proses pembelajaran pada
siklus selanjutnya.
Rumus yang digunakan adalah :
a. Rata-rata skor =
b. Skor tertinggi = jumlah butir soal X skor tertinggi tiap butir soal
c. Skor terendah = jumlah butir soal X skor terendah tiap butir soal
d. Selisih skor = Skor tertinggi – skor terendah
e. Kisaran nilai untuk tiap kriteria =
Tabel 3.12 Kriteria Pengamatan Lembaran Observasi Guru Dan Siswa
No Kisaran Skor Kriteria Penilaian
1 Kurang (K) 15-25
2 Cukup (C) 26-36
3 Baik (B) 37-47
(Sumber : Nana Sudjana: 2004).
48
Dengan menggunakan rumus diatas akan memperoleh hasil sebagai
berikut:
a) Skor tertinggi = 45
b) Skor terendah = 15
c) Selisih skor = 31
d) Kisaran nilai untuk tiap kriteria = 10
2) Analisis data tes
Data tes dianalisis dengan menggunakan nilai rata-rata siswa dan kriteria
ketuntasan belajar berdasarkan pada pemikiran acuan patokan yaitu, siswa
dikatakan tuntas secara individual bila mendapat nilai 60 keatas, sedangkan
secara klasikal proses belajar mengajar dikatakan tuntas apabila siswa dikelas
memperoleh nilai 60 sebanyak lebih 85%. Dalam penelitian ini siswa tuntas
dalam belajar berdasarkan KKM di MIN 1 Rejang Lebong yaitu 70. Untuk
mencari nilai rata-rata siswa dengan rumus:31
= ∑
eterangan :
a. ∑ = Jumlah nilai
b. = Jumlah siswa
31
Sudjana Nana, Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004), h. 109
49
3) Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat
tingkat keberhasilan dari kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam
meningkatkan atau memperbaikai mutu proses belajar mengajar dikelas.
Indikator kinerja dalam penelitian ini disusun untuk pengambilan keputusan
dalam melanjutkan siklus tindakan maupun menghentikan siklus tindakan.
Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila persentase ketuntasan
belajar mencapai 70% dan rata-rata mendapat nilai 60 keatas. Dalam penelitian
ini seorang siswa dikatakan memahami tema 4 peduli lingkungan sosial apabila
nilai yang diperoleh dalam tes pemahaman mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yang ditetapkan oleh sekolah MIN 1 Rejang Lebong yaitu ≥ 60.
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi wilayah Penelitian
Identitas Sekolah
Nama Sekolah : MIN 1 Rejang Lebong
Nomor Statistik Madeasah : 111117020001
Alamat Sekolah : Jln.Dr.AK.GANI No. 105 Kec. Curup Utara
Nomor Telpon Sekolah : (0732) 7000 400
Status Sekolah : Negeri
1. Sejarh Sekolah
Awal mula berdiri MIN 1 Rejang Lebong ini diberi nama MIS
Muhamadiyah itu pada tahun 1961 setelah beberapa tahun kemudian MIS
Muhamadiyah diserahkan kepada pemerintah rejang lebong, karena kekurangan
biaya operasional pendidikan, sehingga mempengaruhi perkembangan sarana
dan prasarana dalam memajukan kwalitas lulusan oleh karena itu pada tahun
1966 MIS Muhamadiyah berubah status menjadi MIN 01 Dusun Curup
Pada mulanya gedung sekolah MIN 01 Dusun Curup ini sangat sederhana
sekali yang dibangun dengan kayu dan alat perlengkapan sekolah pun sangat
minim dan sederhana, kemudian padea tahun 2005 sekolah ini baru direnovasi
menjadi permanen dan dijadikan dua tingkat yang terdiri dari 12 lokasi belajar,
50
51
1musholla, 1 ruang guru, 1 ruang kantor, 1 perpustakaan, 1 UKS, dan empat WC
murid, 11 tempat Wudhu, 1 tempat parkir, 1 WC guru.
Dan sampai saat ini dirubah lagi menjadi MIN 1 Rejang Lebong MIN 1
Rejang Lebong berdiri dengan alasan kepentingan Organisasi Pendidikan
Muhamadiyah (OPM) didirikan pada tahun 1961-1971 dan diresmikan menjadi
MIN 01 Dusun Curup pada tahun 1997 untuk MIN percontohan di kabupaten
rejang lebong.
Sejak peralihan tersebut, MIN 1 Rejang Lebong telah mengalami
sembilan kali pergantian kepemimpinan.
Tabel 4.1 : Data Kepala Sekolah Tahun 1961-2018
NO Nama Tahun
1. H. Aminudin HA 1961-1971
2. Umi Zahra 1971-1977
3. Rosmala Dewi 1977-1981
4. M. Saleh Ali BA 1981-1986
5. Suryono 1986-1995
6. Johan Hamzah 1995-2003
7. M.Johan 2003-2006
8. Yusrijal, S.Pd 2006-2013
9. Wawan Herianto, S.Pd. MM 2013- Sekarang
52
Adapun Visi Misi Sekolah di MIN 1 Rejang Lebong adalah sebagai berikut:
a. Visi
“Terwujudnya Siswa / Siswi MIN 1 Rejang Lebong yang Islami, Berakhlak
Mulia, Cerdas dan Kompetitif”.
b. Misi
1. Menerapkan Pola Pendidikan yang berciri khas islami dalam seluruh
rangkaian Proses Belajar Mengajar.
2. Membentuk Siswa yang beriman dan Berilmu serta mampu mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membudayakan ucapan salam dalam kehidupan sehari-hari.
4. Membiasakan melaksanakan ibadah Sopan santun terhadap Orang Tua, Guru
dan Sesama.
5. Membudayakan Gemar Membaca.
6. Mengembangkan Kompetensi Keilmuan yang Kompetitif dibidang IMTAQ
dan IPTEK.
53
Tabel 4.2 : Data Guru Dan Karyawan di MIN 1 Rejang Lebong Tahun Pelajaran
2017/2018
No Nama / NIP Tempat Tanggal Lahir Pangkat/Gol
TMT
SK
CPNSPangkat/gol
tmt
1 2 3 4 5
1. Wawan Herianto S.Pd. MM
NIP.1979050920011121001
Curup, 09 Mei 1979 Penata Muda
TK. I III. C
01-10-2013
II/b 01-Des-2001
2. Delfi Yohni, A.Md
NIP. 196108161982032 001
Curup,
16-06-1961
Pembina IV/a
01-10-2006
II/a 01-03-1982
3. Sri Wahyuni S. S.Pd
NIP. 197606261999032 005 Papan Ikan Barus,
26-06-1976
Penata Tk. I
III/d
01-04-2010
II/b 01-03-1998
4. Husnil Khatimah, S.Pd.I
NIP.1979904052005012009
Bengkulu
05-041979
Penata Muda
Tk. I III/b
01-10-2008
III/a 01-01-2005
5. Sastri P.H, S.Pd
Nip.19800615 200312 2 006 Muara Rupit,
15-06-1980
Penata Muda
III/a
01-10-2008
II/b 01-12-2003
6. Indri Yanti, A.Ma
NIP.19761005 2005012 009
Tempel Rejo,
05-10-1976
Pengatur II/d
01-10-2009
II/b 01-01-2005
7. Sri Sundari, S.Pd
NIP.19810827200501 2 011
Curup,
27-08-1981
Pengatur II/d
01-10-2009
II/b 01-01-2005
8. Devi Daryani, A.Ma
NIP.19690717 2005012 006
Curup,
17-07-1969
Pengatur II/d
01-10-2009 II/b 01-01-2005
9. Juli Artinawati, S.Pd
NIP. 197007082005012 005
Dwi Tunggal,
08-07-1970
Pengatur II/d
01-10-2009
II/b 01-01-2005
10. RoslaimurtI. A.Ma
NIP.19730713 2006042 001
Bengkulu,
13-07-1973
Pengatur II/c
01-04-2009
II/b 01-04-2006
11. Gustina F, S.Pd.I
NIP. 19770804 2007012016
Curup,
04-08-1977
Pengatur II/b
01-01-2007
II/b 01-01-2007
12. Hilda Kurniati, S.Pd
NIP.197604032005012004 CURUP
03-04-1976
Penata Muda
III/a
01-10-2013
III/a 01-01-2005
13. Ria Sandi
NIP.198603012009012006 CURUP
01-031986
Pengatur
Muda II/a
01-01-2009
Penata Muda III/a
01-10-2014
14. Zahra, S.Pd.I
NIP.
15. Ridha April Yanti S.Pd.I
NIP. -
Kota Donok
02-04-1990 -
-
16. Windarty E, S.Pd.I
NIP. -
Sukarami PUT
13-09-1983 -
-
17. Sri Astuti, S.Pd.I
Nip. -
Punguk Lalang,
07-04-1983 -
-
54
1 2 3 4 5 18. Robiah Indarni, S.Pd.I
Nip. -
Lahat,
09-02-1983 -
-
19. Dian Pramono M.Pd.I
NIP. -
CURUP
03-01-1989
- -
20. Nia Sari, S.Pd.I
NIP. -
- - -
21. Andi Yono S.Pd.I
NIP. -
- - -
22. Windi Septia N, S.Pd
NIP. -
- - -
23. Ayu Riki, S.Pd
NIP. –
- - -
24. Alfi Yulia Rahmi S.Pd
- - -
25. Anis Ardila S.Pd.I
NIP. -
- - -
26. Marito
NIP. -
- - -
27. Suselo
NIP. -
- - -
2. Keadaan Siswa
Kita ketahui bahwa siswa merupakan salah satu inti dari sekolah, kenapa dikatakan
inti, karena sekolah pada dasarnya didrikan untuk mengubah pengetahuan, watak dan
sikap seseorang, atau seperti kata para ahli pendidikan yaitu memanusiakan manusia,
yang tadinya bukan sesuatu menjadi sesuatu yang dapat beguna bagi dirinya sendiri,
orang lain, bahkan negara, tidak hanya itu, tanpa siswa maka tidak akan mungkin
terciptanya sebuah sekolah.
55
Tabel 4.3 : Keadaan Siswa Tahun Terakhir 2018
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 30 40 70
2 36 36 72
3 42 24 66
4 29 28 57
5 23 27 50
6 26 14 40
B. Hasil Penelitian
1. Penerapan Buku Teks Tematik Siswa Untuk Meningkatkan Pemahaman
Siswa Pada Tema Lingkungan Sosial Kelas III MIN 1 Rejang Lebong
a. Pra Tindakan (pra siklus)
Seperti yang telah diuraikan bahwa siswa kelas III MIN 1 Rejang Lebong
dengan jumlah siswa 24 siswa yang terdiri dari 13 laki-laki dan 11
perempuan sebelum melakukan tindakan penelitian, terlebih dahulu peneliti
melakukan pengamatan (observasi) dikelas III MIN 1 Rejang Lebong baik
melalui data maupun pelaksanaan pembelajaran. Kemudian dilakukan
analisis untuk menemukan permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran
yang terjadi dikelas III MIN 1 Rejang Lebong. Adapun permasalahan yang
terjadi dalam pembelajaran dikelas III MIN 1 Rejang Lebong serta melihat
hasil nilai ulangan harian siswa tersebut adalah : 1) selama proses belajar
mengajar yang dilakukan guru kelas, gurulah yang banyak bicara dan
menyampaikan informasi ini disebabkan karena hanya guru yang memiliki
buku pegangan siswa sedangkan siswa belum memiliki buku pegangan, 2)
56
proses pembelajaran masih tradisional, yaitu hampir seluruh kegiatan
pembelajaran dikendalikan oleh guru sedangkan siswa hanya mendengarkan,
ini tidak sesuai dengan pembelajaran tematik karena pembelajaran tematik
adalah pembelajaran yang membentuk siswa menjadi lebih aktif dalam
proses pembelajaran, 3) tingkat pemahaman siswa rendah bisa dilihat dari
nilai rata-rata siswa yaitu 53. Adapun analisis tingkat pemahaman siswa pra
siklus terdapat pada tabel berikut:
Tabel 4.4: Nilai rata-rata Ulangan semester siswa pada Pra siklus
No Nama Nilai Pra
Siklus
Ketuntasan
1 2 3 4
1. Azha M. Ihwan 60 Tuntas
2. Aleysia Muthia Barakah 70 Tuntas
3. Ahayyu Fiona Anisa 50 Tuntas
4. Arta Novriansyah 40 Tuntas
5. Bagas Evwan Darma W. 70 Tuntas
6. Hanabi 60 Tidak tuntas
7. Jelita Artika Putri 60 Tuntas
8. Jefri Alfian 30 Tuntas
9. M. Iksan Ramadhan 60 Tuntas
10. M. Ishaq Dwi Putra 40 Tidak tuntas
11. M. Faizil Faruqi I. W. 70 Tuntas
12. M. Hafiz Ramadhan 70 Tuntas
13. M.Fadillah 40 Tidak tuntas
14. Wakia Azzahra 50 Tidak tuntas
15. M. Rahid May Henzi 50 Tidak tuntas
16. M. Raches May Hensa 50 Tidak tuntas
17. Nanda Septi Ramadhani 40 Tidak tuntas
18. Oka Pratama Winata 50 Tuntas
19. Putri Faradilla 50 Tidak tuntas
20. Ridho Arif Hiday 70 Tidak tuntas
57
Nilai rata-rata:
=∑x
N
=1290
24
= 53
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa pemahaman siswa pada
pembelajaran tematik sebelum memiliki buku pegangan adalah 53 berarti termasuk
kedalam kategori “cukup”. Dalam proses pembelajaran ternyata apabila seorang sisawa
tidak memiliki buku pegangan maka proses pembelajaran akan tidak sinkron karena
hanya guru yang menjelaskan lalu kemudian siswa menjadi pasif karena sifatnya hanya
mendengakan dan dikendalikan oleh guru saja sehingga inilah siswa menjadi pasif.
Melihat permasalahan yang telah dipaparkan diatas maka peneliti mencoba
menerapkan buku teks tematik siswa. Buku teks tematik siswa ini merupakan salah satu
cara menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru dapat meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman siswa.
1 2 3 4
21. Febi 60 Tidak tuntas
22. Siti Khotimah 60 Tidak tuntas
23. Sandi Deswita .M. 40 Tidak tuntas
24. Yulita 40 Tidak tuntas
Jumlah 1290
Rata-rata 53
Persentasi ketuntasan 50%
58
b. Siklus 1
1) Perencanaan
Berdasarkan refleksi awal pada proses pembelajaran yang dilaksanakan
guru atau peneliti untuk kelas III MIN 1 Rejang Lebong peneliti mencari suatu
pemecahan permasalahan pembelajaran yang terjadi. Alternatif yang dipilih oleh
peneliti adalah dengan menerapkan buku teks tematik siswa. Adapun hal-hal
yang disusun peneliti setelah melakukan refleksi adalah:
a. Membuat buku teks tematik sebagai pegangan siswa dengan
menggunakan metode CTL (contextual Teaching and Learning).
b. Membuat RPP sesuai dengan buku yang telah peneliti buat.
c. Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.
d. Mengecek kehadiran siswa.
e. Membentuk kelompok siswa.
f. Menyusun alat evaluasi.
Proses pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 ini dilakukan dengan dua
kali pertemuan (2 x 35 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 3
agustus 2018 pada pukul 08.15 9.15 WIB. Materi yang diajarkan pada pertemuan
pertama adalah “cara menulis surat dan mengenal benda-benda pos” pertemuan
kedua pada tanggal 4 agustus 2018 pada pukul 09.45-10.45 Materi yang
diajarkan pada pertemuan kedua yaitu “ pengamalan pancasila ke 4 dan
59
pendalaman materi” adapun tahapan kegiatan yang dilakukan dibagi menjadi tiga
tahapan, yakni 1) kegiatan awal, 2) kegiatan inti, 3)kegiatan akhir/penutup.
2) Pelaksanaan siklus 1
Penerapan pada pertemuan pertama dengan menerapkan buku teks
tematik kepada siswa dilaksanakan ± 70 menit. Adapun tahapan yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
Kegiatan awal dengan alokasi waktu ) ± 10 menit dengan tahap kegiatan,
yaitu 1) pra kegiatan, yang dilakukan dengan adalah guru mengajak siswa
berdo’a, mengecek kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas kearah yang
kondusif untuk belajar, 2) tahap berikutnya adalah tahap membuka. Pada tahap
ini kegiatan yang dilakukan oleh guru adalah merekonstruksi dengan
menginformasikan kepada siswa tema yang akan dipelajari“ anak-anak siapa
yang tahu kita akan memulai pelajaran pada tema berapa dan temanya apa?”.
Semua jawaban dari siswa ditampung oleh guru. Setelah merekonstruksi
dilakukan, langkah berikutnya adalah menyampaikan metode CTL (Contextual
teaching and learning) dan memberikan tawaran kepada siswa untuk
menanyakan subtema yang akan dibahas sebelum masuk kedalam kegiatan inti.
Kegiatan ini dengan alokasi waktu ± 45 menit dengan tahapan langkah-
langkah yang dilakukan yaitu menggunakan metode CTL yang meliputi langkah-
langkah sebagai berikut: 1) merekonstruksi, yaitu menginformasikan tema atau
60
memberi tahu, mengarahkan tema yang akan dipelajari 2) menemukan, yaitu
siswa berpikir atau berpersepsi tentang tema yang dipelajari 3) masyarakat
belajar, yaitu siswa belajar secara berkelompok yang terdiri 3-4 orang membahas
materi yang sedang dipelajari 4) refleksi, yaitu memberikan umpan balik secara
lisan maupun memberikan hadiah sebagai bentuk keberhasilan siswa dalam
memahami materi yang dipelajari dengan baik 5) penilaian yang sebenarnya,
yaitu memberikan tes. Kegiatan nya meliputi 1) guru menggunakan buku teks
tematik siswa dan memberikan penjelasan materi diawal pembelajaran dengan
menggunakan metode ctl, 2) guru melakukan tanya jawab dengan siswa,
(menemukan dan bertanya jawab) mengenai materi yang dijelaskan pada buku
teks tematik siswa 3) guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok,
(masyarakat belajar dan pemodelan), 4) guru memberikan umpan balik kepada
siswa dalam bentuk lisan tulisan maupun hadiah keberhasilan siswa selama
berdiskusi (refleksi), 5) guru memberikan lembar kerja/soal kepada setiap siswa,
6) guru memberikan bimbingan kepada siswa yang membutuhkan dalam
menegrjakan tugas atau lembar soal, (penilaian yang sebenarnya) 7) guru
memberikan penguatan materi.
Kegiatan akhir dengan alokasi waktu 15 menit pada pertemuan ini adalah
dengan melakukan kegiatan sebagai berikut: 1) memancing siswa untuk menarik
kesimpulan dengan memberikan pertanyaan seputar materi, 2) melakukan
evaluasi untuk melihat sejauh mana siswa memahamai apa yang telah dipelajarai,
61
3) memberikan tindak lanjut untuk membaca buku dirumah mengenai materi
yang akan dipelajari berikutnya, 4) mengajak siswa berdo’a, memberikan nasehat
dan salam.
3) Hasil Pengamatan
(a) Lembar Pengamatan Guru
Pada lembar pengamatan guru yang dilakukan oleh dua orang pengamat,
pengamatan ini untuk melihat keberhasilan guru dalam pembelajaran yang terdiri
dari 15 aspek. Pengamat memberikan lembar pengamatan guru, ini merupakan
gambaran dari aktivitas yang dilkukan oleh guru selama kegiatan pembelajaran
dengan menerapkan buku teks tematik siswa di kelas III MIN 1 Rejang Lebong.
Hasil data pengamatan guru pada siklus 1 yang terdiri dari satu pengamat
sebagai berikut:
Tabel 4.4: Hasil Lembar pengamatan Guru Pada Siklus 1 Pertemuan ke 1
Tahap kegiatan
pembelajaran
Aspek yang diamati Siklus 1
P1 P2
1 2 3 4
10 menit
Kegiatan awal
1. Guru mengucapkan salam dan mengecek
kehadiran siswa
3 3
2. Guru mengkondisikan kelas dan memotivasi
siswa
3 3
3. Guru memberikan apersepsi dan
merekonstruksi
2 2
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3 3
45 menit
Kegiatan inti
5. Guru menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan
3
2
62
1 2 3 4
6. Melakukan tanya jawab tentang materi 3 2
7. Membagikan siswa menjadi beberapa
kelompok
2 3
8. Memberikan lembar kerja pada setiap
kelompok
2 2
9. Membimbing siswa dalam mengerjakan
atau memahami surat dan benda-benda pos
3 2
10. Memberikan penguatan berupa pujian atau
hadiah atas diskusi yang aktif serta
memberikan semangat kepada yang belum
mendapatkan pujian atau hadiah untuk
berusaha lebih giat lagi
3 3
11. Menjelaskan kembali kepada siswa tema
lingkungan sosial agar wawasan siswa
menjadi luas dan lebih meningkatkan
pemahaman siswa pada penggunaan buku
melalui materi yang dipelajarinya
3 3
15 menit
Kegiata penutup
12. Dengan bimbingan guru, siswa
menyimpulkan materi pelajaran/ tentang
tema lingkungan sosial yang ada pada buku
2 3
13. Guru memberikan evaluasi untuk melihat
sejauh mana siswa memahami pembelajaran
yang telah dilaksanakan
3
2
14. Guru meminta siswa untuk mempelajari
kembali materi yang telah dan akan
dipelajari selanjutnya
2 2
15. Do’a, nasehat, salam 3 2
Jumlah 40 36
Rata-rata nilai 38
Kriteria Baik
Rata-rata skor = jumlah skor
Jumlah observer
= 76
Rata-rata skor = 76 = 38
2
Dari data diatas dapat diihat hasil pengamatan dua orang pengamat untuk
keberhasilan guru/peneliti selama proses pembelajaran diperoleh rata-rata skor 38 rata-
63
rata skor ini termasuk kategori “Kategori”. Dengan demikian berarti pada pelaksanaan
proses pembelajaran siklus 1 sudah dalam kriteria cukup.
(b) Hasil Lembar Pengamatan siswa
Pada lembar observasi siswa yang dilakukan oleh dua orang pengamat yang
merupakan gambaran dari keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang
dilakukan oleh siswa selama proses kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan
metode bercerita. Hasil data observasi siswa pada siklus 1 yang terdiri dari dua
pengamat sebagai berikut:
Tabel 4.6: Hasil Lembar Pengamatan Siswa Pada Siklus 1 Pertemuan Ke 1
Tahap kegiatan
pembelajaran
Aspek yang diamati Siklus 1
P1 P2
1 2 3 4
10 menit
Kegiatan awal
1. Siswa menjawab salam dari guru 3 3
2. Siswa termotivasi 2 2
3. Siswa menanggapi apersepsi dan konstruksi dari
guru
3 3
4. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru
2 2
45 menit
Kegiatan inti
5. Siswa menyimak cakupan materi dan penjelasan
akan dipelajari
3 3
6. Siswa Melakukan tanya jawab sesuai dengan
materi
3 2
7. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan
arahan guru
2 3
8. Setiap siswa mendapatkan kertas lembar kerja
pada
2 3
9. Siswa menyimak dan memperhatikan penjelasan
guru mengenai cara mengerjakan lembar
kerja/soal
2 2
10. Siswa mendapatkan bimbingan secra individual 2 2
11. Siswa menerima penguatan dan reward dari guru 3 2
64
1 2 3 4
15 menit
Kegiata penutup
12. Siswa menyimak penjelasan dari guru tenang
hasil pembelajaran yang telah dipelajari
3 2
13. Siswa mengerjakan evaluasi 3 2
14. Siswa merespon perintah guru tentang
mempelajari materi selanjutnya untuk pertemuan
selanjutnya
2 2
15. Siswa berdoa 2 3
Jumlah 37 36
Rata-rata nilai 36,5
Kriteria Cukup
Rata-rata skor = jumlah skor pertemuan
Jumlah observer
=73
Rata-rata skor = 73 = 36,5
2
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai observasi siswa pada siklus 1
menurut pengamat 1 sebesar 37 dan menurut pengamat 2 sebesar 36 rata-rata nilai yang
diperoleh adalah 36,5. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam penerapan buku
teks tematik termasuk kedalam kriteria cukup.
(c) Hasil Pemahaman Siswa
Pada siklus 1 (pertemuan 1) dilaksanakan tes setiap pertemuan diakhir
pembelajaran yang semuanya telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
Tes digunakan untuk mengetahui hasil pemahaman siswa dalam menerima materi
pelajaran di setiap pertemuan. Berdasarkan hasil tes, nilai siswa dianalisis dengan
mencari rata-rata kelas dan kriteria ketuntasan belajar klasikal. Adapun data hasil tes
65
siswa siklus 1 guru melakukan tes untuk melihat sejauh mana siswa memahami materi
yang telah dipelajari tes yang diberikan berupa soal essay sebanyak 9 soal, berdasarkan
hasil tes dari siklus 1 didapatkan hasil tes sebagai berikut.
Tabel 4.7: Hasil Nilai Pemahaman Siswa Pada Siklus 1 Pertemuan 1
No Nama Nilai (X) Kriteria keberhasilan
Tuntas Belum tuntas
1. Azha M. Ihwan 25 √
2. Aleysia Muthia Barakah 100 √
3. Ahayyu Fiona Anisa 75 √
4. Arta Novriansyah 25 √
5. Bagas Evwan Darma W. 100 √
6. Hanabi 75 √
7. Jelita Artika Putri 100 √
8. Jefri Alfian 25 √
9. M. Iksan Ramadhan 100 √
10. M. Ishaq Dwi Putra 100 √
11. M. Faizil Faruqi I. W. 75 √
12. M. Hafiz Ramadhan 100 √
13. M. Fadillah Ariandi 100 √
14. Wakia Azzahra 75 √
15. M. Rahid May Henzi 75 √
16. M. Raches May Hensa 25 √
17. Nanda Septi Ramadhani 75 √
18. Oka Pratama Winata 75 √
19. Putri Faradilla 100 √
20. Ridho Arif Hiday 100 √
21. Febi 100 √
22. Siti Khotimah 100 √
23. Sandi Deswita .M. 25 √
24. Yulita 100 √
Jumlah 1750 19 5
Nilai rata-rata 72,9 79,16% 20,8%
KKM 70
66
Hasil penilaian dari penerapan buku teks tematik siswa kelas III MIN 1 Rejang
Lebong pada siklus 1 pertemuan ke 1 bisa dilihat pada gambar grafik berikut:
Grafik 4.8: Grafik Hasil Nilai Pemahaman Siswa Pada Siklus 1 Pertemuan 1
Berdasarkan data diatas dapat kita ketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas lebih
banyak dibandingkan siswa yang belum tuntas. Dari jumlah 24 siswa, 19 orang sudah
berhasil mencapai KKM, dan 5 siswa belum berhasil mencapai KKM. Itu berarti pada
kegiatan pembelajaran siklus 1 ini mengalami peningkatan yang sangat baik itu
dibuktikan dengan nilai yang diperoleh siswa, nilai tertinggi yang diperoleh yaitu 100
dan nilai terendah 25 sehingga persentase ketuntasan yang diperoleh sebesar 79,16% dan
belum tuntas 20,8%, jadi berdasarkan hasil tersebut bisa dikatakan sudah mencapai
persentase tingkat keberhasilan penerapan buku teks tematik dalam meningkatkan
pemahaman yang telah ditentukan oleh pihak sekolah yaitu 75%.
0
20
40
60
80
100
120
nilai tertinggi nilai terendah jumlah siswa tuntas jumlah siswa tidaktuntas
67
Tabel 4.9: Hasil Lembar pengamatan Guru Pada Siklus 1 Pertemuan ke II
Tahap kegiatan
pembelajaran
Aspek yang diamati Siklus 1
P1 P2
1 2 3 4
10 menit
Kegiatan awal
1. Guru mengucapkan salam dan mengecek
kehadiran siswa
3 3
2. Guru mengkondisikan kelas dan memotivasi
siswa
3 3
3. Guru memberikan apersepsi dan
merekonstruksi
2 2
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3 3
45 menit
Kegiatan inti
5. Guru menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan
3 2
6. Melakukan tanya jawab tentang materi 3 2
7. Membagikan siswa menjadi beberapa
kelompok
2 3
8. Memberikan lembar kerja pada setiap
kelompok
2 2
9. Membimbing siswa dalam mengerjakan
atau memahami surat dan benda-benda pos
3 2
10. Memberikan penguatan berupa pujian atau
hadiah atas diskusi yang aktif serta
memberikan semangat kepada yang belum
mendapatkan pujian atau hadiah untuk
berusaha lebih giat lagi
3 3
11. Menjelaskan kembali kepada siswa tema
lingkungan sosial agar wawasan siswa
menjadi luas dan lebih meningkatkan
pemahaman siswa pada penggunaan buku
melalui materi yang dipelajarinya
3 3
15 menit
Kegiata penutup
12. Dengan bimbingan guru, siswa
menyimpulkan materi pelajaran/ tentang
tema lingkungan sosial yang ada pada buku
2 3
13. Guru memberikan evaluasi untuk melihat sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang telah
dilaksanakan
3 3
14. Guru meminta siswa untuk mempelajari
kembali materi yang telah dan akan
dipelajari selanjutnya
3 3
15. Do’a, nasehat, salam 3 3
Jumlah 40 39
Rata-rata nilai
Kriteria
39,5
Baik
68
Rata-rata skor = jumlah skor
Jumlah observer
= 79
Rata-rata skor = 79 = 39,5
2
Dari data diatas dapat diihat hasil pengamatan dua orang pengamat untuk
keberhasilan guru/peneliti selama proses pembelajaran diperoleh rata-rata skor 40 rata-
rata skor ini termasuk kategori “Baik”. Dengan demikian berarti pada pelaksanaan
proses pembelajaran siklus 1 pertemuan ke 2 sudah dalam kriteria baik jauh berbeda dari
pertemuan ke 1.
Tabel 4.10: Hasil Lembar Pengamatan Siswa Pada Siklus 1 Pertemuan Ke II
Tahap kegiatan
pembelajaran
Aspek yang diamati Siklus 1
P1 P2
1 2 3 4
10 menit
Kegiatan awal
1. Siswa menjawab salam dari guru 3 3
2. Siswa termotivasi 2 2
3. Siswa menanggapi apersepsi dan konstruksi dari
guru
3 3
4. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru
2 2
45 menit
Kegiatan inti
5. Siswa menyimak cakupan materi dan penjelasan
akan dipelajari
3 3
6. Siswa Melakukan tanya jawab sesuai dengan
materi
3 2
7. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan
arahan guru
2 3
8. Setiap siswa mendapatkan kertas lem75bar kerja
pada
2 3
9. Siswa menyimak dan memperhatikan penjelasan
guru mengenai cara mengerjakan lembar kerja
2
2
69
1 2 3 4
15 menit
Kegiata penutup
10. Siswa mendapatkan bimbingan secra individual 3 3
11. Siswa menerima penguatan dan reward dari guru 3 3
12. Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang
hasil pembelajaran yang telah dipelajari
3 3
13. Siswa mengerjakan evaluasi 3 2
14. Siswa merespon perintah guru tentang
mempelajari materi selanjutnya untuk pertemuan
selanjutnya
3 2
15. Siswa berdoa 3 3
Jumlah 40 37
Rata-rata nilai 38,5
Kriteria Baik
Rata-rata skor = jumlah skor pertemuan
Jumlah observer
=77
Rata-rata skor = 77 = 38,5
2
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai observasi siswa pada siklus 1
pertemuan 2 menurut pengamat 1 sebesar 40 dan menurut pengamat 2 sebesar 37 rata-
rata nilai yang diperoleh adalah 38,5. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam
penerapan buku teks tematik termasuk kedalam kriteria baik.
70
Tabel 4.11: Hasil Pemahaman Siswa Pada Siklus 1 Pertemuan 2 dalam Mata
Pelajaran PKN
No Nama Nilai (X) Kriteria keberhasilan
Tuntas Belum tuntas
1. Azha M. Ihwan 100 √
2. Aleysia Muthia Barakah 80 √
3. Ahayyu Fiona Anisa 60 √
4. Arta Novriansyah 40 √
5. Bagas Evwan Darma W. 100 √
6. Hanabi 80 √
7. Jelita Artika Putri 80 √
8. Jefri Alfian 40 √
9. M. Iksan Ramadhan 100 √
10. M. Ishaq Dwi Putra 100 √
11. M. Faizil Faruqi I. W. 80 √ √
12. M. Hafiz Ramadhan 40 √
13. M. Fadillah Ariandi 80 √
14. Wakia Azzahra 50 √
15. M. Rahid May Henzi 100 √
16. M. Raches May Hensa 60 √
17. Nanda Septi Ramadhani 80 √
18. Oka Pratama Winata 50 √
19. Putri Faradilla 80 √
20. Ridho Arif Hiday 100 √
21. Febi 80 √
22. Siti Khotimah 60 √
23. Sandi Deswita .M. 80 √
24. Yulita 80 √
Jumlah 1760 15 9
Nilai rata-rata 73,3 62,5% 37,5%
KKM 70
71
Hasil penilaian dari penerapan buku teks tematik siswa kelas III MIN 1 Rejang
Lebong pada siklus 1 pertemuan ke 2 bisa dilihat pada gambar grafik berikut:
Grafik 4.12: Grafik Hasil Nilai Pemahaman Siswa Siklus 1 Pada Pertemuan 2
Berdasarkan data diatas dapat kita ketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas lebih
banyak dibandingkan siswa yang belum tuntas. Dari jumlah 24 siswa, 15 orang sudah
berhasil mencapai KKM, dan 9 siswa belum berhasil mencapai KKM. Itu berarti pada
kegiatan pembelajaran siklus 1 ini mengalami peningkatan yang cukup baik itu
dibuktikan dengan nilai yang diperoleh siswa, nilai tertinggi yang diperoleh yaitu 100
dan nilai terendah 40 sehingga persentase ketuntasan yang diperoleh sebesar 62,5% dan
belum tuntas 37,5%, jadi berdasarkan hasil tersebut bisa dikatakan sudah mencapai
0
20
40
60
80
100
120
nilai tertinggi nilai terendah jumlah siswa tuntas jumlah siswa tidaktuntas
72
persentase tingkat keberhasilan penerapan buku teks tematik dalam meningkatkan
pemahaman yang telah ditentukan oleh pihak sekolah yaitu 75%.
Berdasarkan hasil dari data diatas perlu adanya tindakan perbaikan dalam
pembelajaran sehingga diharapkan hasil belajar dan pemahaman siswa dapat meningkat.
Dengan demikian memerlukan kegiatan refleksi untuk proses kegiatan pembelajaran
selanjutnya.
4) Refleksi
Setelah mengadakan diskusi dengan guru yang mengajar, dengan
memperhatikan:
(a) Kelebihan dalam pembelajaran siklus 1
(1) Proses pembelajaran berjalan dengan lancar, siswa terlihat semangat
belajar karena proses pembelajaran dilakukan pada awal jam pelajaran.
Lebih mudah memahami karakteristik siswa.
(b) Kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran siklus 1
(1) Siswa masih merasa kesulitan dengan model pembelajaran yang
diterapkan.
(2) Guru sedikit kesusahan menjelaskan materi dikarenakan kondisi kelas
yang kurang kondusif.
(3) Belum semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang
dilaksanakan.
73
c. Siklus II
1) Perencanaan
Pada siklus II dilakukan perbaikan proses pembelajaran berdasarkan hasil
refleksi pada siklus 1. Proses pelaksanakan pembelajaran pada siklus II ini dilakukan
dengan 1 kali pertemuan (2 x 35 menit). Pertemuan dilaksanakan pada tanggal 31 juli
2018 pada pukul 11. 45 – 12.45 WIB. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah
“Pengamalan pancasila ke empat dan Musyawarah ”. Adapun tahapan kegiatan yang
dilakukan dibagi menjadi tiga tahapan, yakni 1) kegiatan awal, 2) kegiatan inti, 3)
kegiatan penutup.
a) Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan ini menerapkan metode
pembelajaran seperti pada umumnya yaitu ceramah tanya jawab dengan materi
“Pengamalan Pancasila Sila Keempat dan Musyawarah” yang terdapat didalam buku
teks tematik. Adapun tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut: kegiatan awal dengan
alokasi waktu ± 10 menit dimulai dari tahap kegiatan pembelajaran, yaitu membimbing
siswa untuk berdo’a mengecek kehadiran siswa, dan mengkondisikan kelas kearah yang
kondusif dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan siswa.
Tahapan selanjutnya adalah kegiatan membuka adapun langkah-langkah
kegiatannya adalah memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa yang tahu apa
itu pengamalan pancasila ke 4 dan musyawarah? Pertanyaan yang disampaikan guru
74
tentu nya dengan nada yang ramah. Jawaban siswa bermacam-macam dan guru
menampung seluruh jawaban dari siswa. Sehingga siswa menjadi termotivasi dari
pertanyaan yang diberikan oleh guru . kegiatan ini dilaksanakan selama ± 45 menit
dengan kegiatan memberikan penjelasan singkat diawal pembelajaran dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh siswa. Kegiatan selanjutnya adalah siswa diperintahkan
untuk membaca secara estafet wacana tentang musyawarah dan disela-sela kegiatan
membaca guru sambil melontarkan pertanyaan dan memberikan jawaban atau penguatan
setelah siswa menjawab pertanyaan tersebu dan seterusnyat.
Selanjutnya guru memberikan lembar kerja/soal kepada seluruh siswa, kemudian
siswa mengrjakan dan dibimbing oleh guru selama pengerjaan lembar kerja/soal. Bagi
siswa yang aktif banyak menjawab pertanyaan sebelum mengerjakan lembar kerja tadi
setelah selesai megerjakan lembar kerja/soal guru memberikan reward kepada siswa
yang aktif tersebut. Bagi anak-anak yang belum berhasil guru tetap memberikan
penguatan berupa motivasi untuk lebih giat lagi dalam belajar.
Kegiatan akhir dengan alokasi waktu ± 15 menit pada siklus II ini adalah
membimbing siswa menyimpulkan materi dengan bimbingan guru berupa pertanyaan-
pertanyaan singkat dan mudah dimengerti oleh siswa. Dilanjutkan dengan
menyelesaikan evaluasi tindak lanjut.
75
2) Pengamatan
Pada pelaksanaan siklus II dilaksanakan observasi terhadap kegiatan belajar
mengajar yang sedang berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dibuat. Selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh dua orang
pengamat yaitu guru kelas dan teman sejawat. Peneliti sendiri berperan sebagai guru.
Pengamat memberikan tanda (√) sebagai penilaian terhadap aspek pengamat yang
diamati selama proses pembelajaran yang dilaksanakan.
(a) Hasil Pengamatan Aktivitas Guru
Pada lembar observasi guru yang dilakukan oleh dua orang pengamat, yang
terdiri dari 15 aspek yang ada pada guru/peneliti untuk melihat penerapan buku teks
tematik siswa, seberapa berpengaruhnya untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui
materi-materi yang ada didalamnya sebagai berikut:
1) Hasil Pengamatan Guru Siklus II
Adapun lembar observasi guru pada siklus II sebagai berikut:
76
Tabel 4.13: Hasil Lembar Pengamatan Guru Pada Siklus II
Tahap kegiatan
pembelajaran
Aspek yang diamati Siklus 1
P1 P2
1 2 3 4
10 menit
Kegiatan awal
1. Guru mengucapkan salam dan mengecek
kehadiran siswa
3 3
2. Guru mengkondisikan kelas dan memotivasi
siswa
3 3
3. Guru memberikan apersepsi 3 3
4.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3 3
45 menit
Kegiatan inti
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan
3 3
7. Melakukan tanya jawab tentang materi 3 3
8. Guru meminta siswa membacakan wacana
secara estafet
3 3
9. Memberikan lembar kerja pada setiap
individu
3 3
10. Membimbing siswa dalam mengerjakan
atau memahami wacana
3 3
11. Memberikan penguatan berupa pujian atau
hadiah kepada siswa yang aktif selama
proses pembelajaran berlangsung serta
memberikan semangat kepada yang belum
mendapatkan pujian atau hadiah agar
berusaha lebih giat lagi
3 3
12. Menjelaskan kembali kepada siswa
mengenai wacana “musyawarah” agar
wawasan siswa menjadi luas dan lebih
meningkatkan pemahaman siswa pada
penggunaan buku melalui materi yang
dipelajarinya
3 3
15 menit
Kegiata penutup
13. Dengan bimbingan guru, siswa
menyimpulkan materi pelajaran tentang
pengamalan pancasila dan musyawarah yang
ada pada buku
3 3
14. Guru memberikan evaluasi untuk melihat
sejauh mana siswa memahami pembelajaran
yang telah dilaksanakan
3
3
15. Guru meminta siswa untuk mempelajari
kembali materi yang telah dan akan
dipelajari selanjutnya
3 3
16. Do’a, nasehat, salam 3 3
Jumlah 45 45
Rata-rata nilai 45
Kriteria Baik
77
Rata-rata skor = jumlah skor
Jumlah observer
=90
Rata-rata skor = 90 = 45
2
Dari data diatas dapat dilihat hasil pengamatan dua orang pengamat untuk
keberhasilan guru selama proses pembelajaran diperoleh rata-rata sebesar 90 rata-rata
skor ini termasuk kedalam kategori “Baik” dengan demikian berarti pada pelaksanaan
proses pembelajaran siklus II ini adanya buku pegangan yang telah peneliti buat itu
sangat membantu guru dan siswa dalam memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran
dan mencapai tujuan pembelajaran sesuai yang diinginkan.
(b) Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Pada lembar observasi siswa yang dilakukan oleh dua orang pengamat yang
merupakan gambaran dari keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang
dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan buku teks
tematik yang peneliti buat. Hasil data observasi pada siklus II yang terdiri dari dua
pengamat sebagai berikut:
1) Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
Adapun hasil data pengamatan siswa pada siklus II terdapat pada tabel
78
Tabel 4.14: Hasil Lembar Pengamatan Siswa Pada Siklus II
Tahap kegiatan
pembelajaran
Aspek yang diamati Siklus 1
P1 P2
1 2 3 4
10 menit
Kegiatan awal
1. Siswa menjawab salam dari guru 3 3
2. Siswa termotivasi 3 3
3. Siswa menanggapi apersepsi 3 3
4. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru
2 3
45 menit
Kegiatan inti
5. Siswa menyimak cakupan materi dan penjelasan
akan dipelajari
3 3
6. Siswa Melakukan tanya jawab sesuai dengan
materi
3 3
7. siswa membacakan wacana secara estafet 2 3
8. Setiap siswa mendapatkan kertas lembar kerja
secara individu
3 3
9. Siswa menyimak dan memperhatikan penjelasan
guru mengenai cara mengerjakan lembar
kerja/soal
3 3
10. Siswa mendapatkan bimbingan secra individual 3 3
11. Siswa menerima penguatan dan reward dari guru 3 3
15 menit
Kegiata penutup
12. Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang
hasil pembelajaran yang telah dipelajari
3 3
13. Siswa mengerjakan evaluasi 3 3
14. Siswa merespon perintah guru tentang
mempelajari materi selanjutnya untuk pertemuan
selanjutnya
3 3
15. Siswa berdoa 3 3
Jumlah 43 45
Rata-rata nilai 44
Kriteria Baik
79
Rata-rata skor = jumlah skor pengamat I +
Jumlah skor pengamat II
88
= 88
2
Rata-rata skor = 44
Pada tabel data diatas menunjukkan bahwa nilai observasi siswa pada siklus II
menurut pengamat I sebesar 43 dan menurut pengamat II sebesar 45. Rata-rata nilai
yang diperoleh adalah 44. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam menerapkan
buku teks tematik siswa pada mata pelajaran PKN termasuk dalam kriteria Baik.
2) Hasil Pemahaman Siswa
1. Hasil Observasi
Siklus II dilaksanakan sesuai dengan metode ceramah dan tanya jawab.
Pada akhir pembelajaran diadakan tes evaluasi yang telah disusun dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran. Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil
pemahaman siswa dengan materi pokok “ Pendalaman materi dari siklus I
sampai siklus terakhir”. Nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus II adalah
85,20. Data hasil tes siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
80
Tabel 4.15: Hasil Pemahaman Siswa Siklus II Pada Mata Pelajaran PKN
No Nama
Nilai Kriteria keberhasilan
Tuntas Belum
tuntas
1. Azha M. Ihwan 70 √
2. Aleysia Muthia Barakah 100 √
3. Ahayyu Fiona Anisa 100 √
4. Arta Novriansyah 90 √
5. Bagas Evwan Darma W. 100 √
6. Hanabi 70 √
7. Jelita Artika Putri 90 √
8. Jefri Alfian 40 √
9. M. Iksan Ramadhan 85 √
10. M. Ishaq Dwi Putra 90 √
11. M. Faizil Faruqi I. W. 100 √
12. M. Hafiz Ramadhan 100 √
13. M. Fadillah Ariandi 90 √
14. Wakia Azzahra 100 √
15. M. Rahid May Henzi 80 √
16. M. Raches May Hensa 85 √
17. Nanda Septi Ramadhani 70 √
18. Oka Pratama Winata 90 √
19. Putri Faradilla 65 √
20. Ridho Arif Hiday 70 √
21. Febi 80 √
22. Siti Khotimah 100 √
23. Sandi Deswita .M. 50 √
24. Yulita 75 √
Jumlah 2035 22 2
Nilai rata-rata 84,79 91,66% 8,3%
KKM 70
81
Hasil penilaian dari penerapan buku teks tematik siswa kelas III MIN 1 Rejang
Lebong pada siklus II pertemuan ke 1 bisa dilihat pada gambar grafik berikut:
Grafik 4.16: Grafik Hasil Nilai Pemahaman Siswa Pada Siklus II
Berdasarkan data diatas dapat kita ketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas lebih
banyak dibandingkan siswa yang belum tuntas. Dari jumlah 24 siswa, 22 orang sudah
berhasil mencapai KKM, dan 2 siswa belum berhasil mencapai KKM. Itu berarti pada
kegiatan pembelajaran siklus II ini mengalami peningkatan yang cukup baik itu
dibuktikan dengan nilai yang diperoleh siswa, nilai tertinggi yang diperoleh yaitu 100
dan nilai terendah 65 sehingga persentase ketuntasan yang diperoleh sebesar 91,66% dan
belum tuntas 8,3%, jadi berdasarkan hasil tersebut bisa dikatakan sudah mencapai
persentase tingkat keberhasilan penerapan buku teks tematik dalam meningkatkan
pemahaman yang telah ditentukan oleh pihak sekolah yaitu 75%.
0
20
40
60
80
100
120
nilai tertinggi nilai terendah jumlah siswa tuntas jumlah siswa tidaktuntas
82
1. Refleksi
Berdasarkan refleksi bersama yang dilakukan oleh kedua observer yaitu hasil
dari siklus II ini menyadari bahwa memang: 1) buku pegangan siswa itu adalah buku
pegangan wajib yang harus siswa dan guru miliki agar memudahkan proses
pembelajaran berlangsung diluar adanya hambatan-hambatan yang terjadi sewaktu-
waktu. 2) penggunaan media harus lebih ditingkatkan untuk membangkitkan semagat
belajar. Dst.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, pelaksanaan kegiatan yang terjadi berjalan
sesuai dengan yang diinginkan. Proses pembelajaran guru dengan aktivitasnya dalam
menerapkan buku teks tematik siswa sudah baik penguasaan kelas dengan guru
berkeliling memperhatikan siswa dan memposisikan setiap siswanya untuk seluruhnya
dapat bekerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru pu berjalan
sesuai harapan.
Pemberian tugas telah disertakan dengan pemberian penjelasan yang terperinci
mengenai bagaiman cara mengerjakan tugas, sebelum siswa mulai mengerjakan
tugasnya. Memberikan kesempatan siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum
dipahami. Selain aktivitas guru dan siswa meningkat di siklus II pelaksanaan
pembelajaran dengan tanya jawab dan sedikit canda gurau berhasil dilakukan di siklu II.
Hasil evaluasi meningkat dari siklus I nilai rata-rata Pertemuan 1 72,9 dengan
persentase 79,16% pemahaman dalam kategori cukup paham dan pertemuan 2 sikluis 1
83
73,3 dengan persentase 62,5%, dalam kategori cukup paham sedangkan pada siklus II
diperoleh rata-rata 84,79 dengan persentase 91,66% dalam kategori sangat paham. Hal
ini sesuai dengan ketetapan yang ada pada kurikulum K13 yaitu 75% dan sesuai KKM
di MIN 1 Rejang Lebong ≥60.
84
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemahaman siswa kelas III MIN 1 Rejang Lebong sebelum diterapkannya
buku teks tematik siswa pada mata pelajaran PKN masih rendah dengan nilai
rata-rata 53. Hal ini dapat dilihat melalui proses pembelajaran yang tidak
menggunakan buku teks tematik, guru menuliskan materi dipapan tulis
sehingga waktu banyak termakan untuk mencatat.
2. Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan buku pegangan
siswa yang peneliti buat dapat meningkatkan pemahaman siswa selama
proses pembelajaran yang ditandai dari data hasil observasi siswa pada
proses pembelajaran disiklus I yaitu mendapatkan nilai dengan rata-rata 36,5
dengan kategori cukup. Adapun penyebab rendahnaya hasil yang diperoleh
disiklus 1 yaitu kelebihan dan kelemahannya.
1. Kelebihan dalam pembelajaran siklus 1
a. Proses pembelajaran berjalan dengan lancar, siswa terlihat semangat
belajar karena proses pembelajaran dilakukan pada awal jam pelajaran.
Sehingga Lebih mudah memahami karakteristik siswa.
84
85
2. Kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran siklus 1
a. Siswa masih merasa kesulitan dengan model pembelajaran yang
diterapkan.
b. Guru sedikit kesusahan menjelaskan materi dikarenakan kondisi kelas
yang kurang kondusif karena model yang digunakan.
c. Belum semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang
dilaksanakan.
3. Data observasi siswa Pada siklus 2 meningkat menjadi 44 dengan kategori
baik. Dan hasil observasi guru yaitu dengan nilai rata-rata 38 disiklus 1
dengan kategori baik, meningkat Pada siklus II menjadi 45 dengan kategori
baik. Serta hasil nilai rata-rata pemahaman siswa yaitu dengan nilai rata-rata
siklus I pertemuan 1 sebesar 72,9 dan pertemuan ke 2 meningkat dalam mata
pelajaran yang berbeda yaitu sebesar 73,3 meningkat pada siklus II sebesar
84,79. Sedangkan persentase ketuntaan belajar secara klasikal pada siklus I
79,16% dan pertemuan ke 62,5 % mengalami peningkatan pada proses
pembelajaran siklus II yaitu sebesar 91,66%. Penyebab meningkatnya hasil
pemahaman siswa, aktivitas guru dan aktivitas siswa ini karena
menggunakan metode yang biasa diterapkan dikelas III MIN 1 Rejang
Lebong tersebut karena pada dasarnya anak-anak kelas III tidak terbiasa
belajar dengan menggunakan strategi atau metode khusus ini adalah salah
satu penyebab meningkatnya pemahaman siswa disiklus II.
86
B. Saran
Agar tujuan pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan yang
diinginkan akan tercapai maka disarankan:
1. Pada guru, diharapkan mampu memenuhi segala kebutuhan siswa yang
bersangkutan untuk peningkatan kualitas belajar karena guru kelas yang lebih
mengetahui kebutuhan siswa.
2. Pada saat pembelajaran sebaiknya guru menjelaskan secara rinci yaitu
dengan menuliskan dipapan tulis sehingga siswa mampu memahami materi
yang disampaikan oleh guru.
3. Sebaiknya guru pada saat membimbing siswa dalam menarik kesimpulan
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memancing pengetahuan
siswa.
4. Pada saat menerapkan buku teks tematik sebaiknya guru disamping
menyampaikan materi selalu memberikan motivasi agar siswa berpartisipasi
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
87
DAFTAR PUSTAKA
Asep Jihad Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi Pressindo, 2008.
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Rineka
Cipta, 2008.
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Daryanto, “Evaluasi Pendidikan” Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Eko, Putra Widoyo, Evaluasi Program Pembelajaran Yogyakarta: Pustaka Belajar,
2012.
Ibrahim dan Nana Syaodih, “Perencanaan Pengajaran”,Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
Jurnal Ilmu Tarbiyah "At-Tajdid", Vol. 3, No. 1, Januari 2014.
Musa’adatul Fithriyah Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Tematik Terpadu
Tema “Peduli Terhadap Makhluk Hidup” Untuk Siswa Kelas IV Di Mit Ar Roihan
Lawang Malang Fakultas Agama Islam Universitas Islam Lamongan 2015.
Miftahul Huda, M.Pd Penelitian Tindakan Kelas teori dan praktik cet. ke1 Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2015.
Nana Sudjana, “Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009.
Ngalim Purwanto, “Pengertian Pemahaman, http: www.rijal 09.com
2016/04/pengertian pemahaman-konsep html, diakses 15november 2017.
Reifmanto, “dokumentasi”, http//www.wikipedia.weblog htm. Diakses 16 november
2017.
Sa’ud Akbar Penelitian Tindakan Kelas, Filosofi Imflementasi Yogya: Cipta Media
2009.
Eka Haryati “Penerapan Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan Pendekatan
Lingkungan Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas II SDN 12 bermani ilir
0959166”
Eka Haryati “Penerapan Pembelajaran Tematik dengan menggunakan pendekatan
lingkungan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II SDN 12 bermani ilir
0959166”
Tim penyusun, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
no. 71 Tahun 2013.
88
L
A
M
P
I
R
A
N
89
Profil Penulis
Nama : Min Karismah
Nama panggilan : MIN (dikampus) dan Karis
(didesa/dusun)
TTL : OKU TIMUR 10 Desember 1995
Anak ke enam (bungsu) dari Lima
bersaudara pasangan bapak Masykur dan
ibu Siti Maysaroh. Saya memulai
pendidikan di Madrash Ibtidaiyah Nurul
Huda di Desa Banuayu tamat 2008,
kemudian melanjutkan ke Madrasah
Tsanawiyah Nurul Iman di Desa Banumas
tamat 2011, kemudian melanjutkan ke
Madrasah Aliyah di Kumpul Mulyo dan
tamat 2014, pendidikan berikutnya
ditempuh di Institut Agama Islam Negri
(IAIN) Curup, Fakultas Tarbiyah, Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI) selama kuliah pernah mengikuti
organisasi PMI dan PMII sebagai Anggota.