Download - PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL
ii
PENGARUH PERSAINGAN USAHA TERHADAP PERILAKU
PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL
KABUPATENSINJAI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah( S.E )
Diajukan Oleh:
MAHARANI DEWI
NIM. 160103022
Pembimbing
1. Abd. MuhaeminNabir, SE., M.Ak
2. A. Adry Ismawan Putra, S. Kom., MH
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN HUKUM ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
MUHAMMADIYAH SINJAI
2020
iii
iv
v
ABSTRAK
Maharani Dewi, Pengaruh Persaingan Usaha Terhadap
Perilaku Pedagang Pakaian Jadi di Pasar Sentral Kabupaten
Sinjai. Skripsi. Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas
Ekonomi dan Hukum Islam, IAI Muhammadiyah Sinjai.
Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat
persaingan usaha pada pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral
kabupaten Sinjai, untuk mengetahui bagaimana persaingan
usaha yang terjadi pada pedagang pakaian jadi di pasar Sentral
Kabupaten Sinjai, serta untuk mengukur pengaruh persaingan
usaha terhadap perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral
Kabupaten Sinjai. Jenis penelitian menggunakan jenis
penelitian survei, dengan pendekatan kuantitatif. Tekhnik
pengumpulan data menggunakan koesioner dengan skala likert.
Tekhnik analisis data terdiri dari uji normalitas, uji validitas, uji
reabilitas, uji regresi linier, uji koefisien determinasi dan uji T.
Penelitian ini berangkat dari fenomena ketatnya
persaingan usaha yang terjadi antar pedagang pakaian jadi.
Dimana persaingan usaha terjadi dibeberapa aspek, diantaranya
produk dagangan, lokasi dagang, harga, dan promosi. Saat ini
jumlah pedagang pakaian jadi yang terdapat di Pasar Sentral
Kabupaten Sinjai sebanyak 425 orang atau ±55% dari jumlah
pedagang yang ada di Pasar Sentral Kabupaten Sinjai. Populasi
dari penelitian ini adalah seluruh pedagang pakaian jadi yang
ada dipasar Sentral Kabupaten Sinjai, dengan jumlah sampel
106 orang atau ± 25% dari jumlah populasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persaingan usaha
memiliki pengaruh negatif terhadap perilaku pedagang pakaian
jadi di Pasar Sentral Kabupaten Sinjai. Hal ini dapat diketahui
berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji regresi
vi
linier sederhana dengan aplikasi atau program SPSS 24, pada
table coefficients diketahui t-hitung persaingan usaha 11,823 >
1,66 (t-tabel) jadi H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat
disimpulkan bahwa persaingan usaha berpengaruh terhadap
perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral Kabupaten
Sinjai sedangkan pada nilaiR Square sebesar 0,040 atau 4%
artinya pengaruh persaingan usaha terhadap perilaku pedagang
pakaian jadi sebesar 4 %.
Katakunsi :Persaingan usaha, perilaku pedagang
vii
ABSTRACT
MaharaniDewi, The Effect of Business Competition on the
Behavior of Clothing Merchants in the Central Market of Sinjai
Regency. Thesis. Sharia Economics Study Program, Faculty of
Economics and Islamic Law, Islamic Institute of
Muhammadiyah Sinjai.
The objective of this research are to find out whether
there was business competition among the clothing merchants
in the Central Market of Sinjai Regency, to find out how
business competition occurred among the clothing merchants in
the Central market of Sinjai Regency, and to measure the effect
of business competition on the behavior of those traders in the
Central Market of Sinjai Regency. This research is a kind of
survey research , with a quantitative approach. Data collection
techniques used a questionnaire with a Likert scale. Data
analysis techniques consisted of normality test, validity test,
reliability test, linear regression test, determination coefficient
test and T test.
This research departs from the phenomenon of intense
business competition that occurs between clothing merchants,
where business competition occurs in several aspects, including
merchandise, trade locations, prices, and promotions.
Currently, the number of clothing merchants in the Central
Market of Sinjai Regency are 425 people or ± 55% of the total
traders in the Central Market of Sinjai Regency. The population
of this study were all clothing traders in the Central market of
Sinjai Regency, with the number of samples are 106 people or
± 25% of the total population.
The results show that business competition has a negative
effect on the behavior of apparel traders in the Central Market
of Sinjai Regency. This can be seen from the data analysis
viii
using a simple linear regression test with the SPSS 24
application or program, in the coefficients table it is known that
the t-count of business competition is 11.823> 1.66 (t-table) so
H0 is rejected and Ha is accepted. So it can be concluded that
business competition affects the behavior of apparel traders or
clothing merchants in the Central Market of Sinjai Regency,
while the R Square value is 0.040 or 4%, which means that the
effect of business competition on the behavior of garment
traders is 4%.
Keywords: Business competition, merchant behavior
ix
KATA PENGANTAR
بِسْنِ الله الرَّ حْوَنِ الرَّ حِيِ
لاَ ةُ وَالسَّلاَ مُ ءَلىَ اشَْرَ فِ الْا نْبِيَاءِ وَ الْوُرْ الْحَوْدُ الله رَ بِّ الْعَلَوِيْنَ وَ الصَّ
دٌ وَ ءَلىَ الَِهِ سَلِيْنَ سَيِّدِ ناَ هُحَوَّ
وَاصْحَا بِهِ اخَْوَعِي
Assalamu’alaikum. Wr.Wb
Alhamdulillahirabbil Alamin. Segala puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Pengaruh persaingan usaha terhadap
perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral
Kabupaten Sinjai” sebagai persyaratan wajib bagi Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Dan Hukum Islam Institut Agama Islam
(IAI) Muhammadiyah Sinjai guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Syariah.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini tidak terlepas
dari bimbingan dan arahan yang tulus dan ikhlas dan penuh
kesabaran dari ibu Suriati, S.Ag., M.Sos. I selaku pembimbing
1 dan Bapak Muhammad Ikbal, S.Pd., M.Pd. selaku
pembimbing 2. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
x
semoga Allah SWT memberikan perlindungan, kesehatan, dan
pahala yang berlipat ganda atas segala kebaikan yang telah
dicurahkan kepada penulis selama ini.
secara khusus penulis ingin menyampaikan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Kedua Orang Tua tercinta, bapak Arifai dan ibu St.
Rahmawati Sani yang telah ikhlas mendidik dan
mendampingi penulis selama ini serta memberikan
kepercayaan dan dukungan untuk melanjutkan
pendidikan didunia kampus dengan penuh pengorbanan
dan kesabaran yang tiada tara.
2. Bapak Dr. Firdaus, M.Ag, selaku Rektor IAI
Muhammadiyah Sinjai
3. Bapak Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, dan Wakil
Rektor III selaku unsur pimipinan Institut Agama Islam
(IAI) Muhammadiyah Sinjai
4. Bapak Rahmatullah S.Sos.I., M. A selaku Dekan
Fakultas FEHI
5. Bapak Muhammad Ikbal S.Pd.,M.Pd selaku ketua prodi
ekonomi syariah.
6. Bapak Abd. Muhaemin Nabir, SE., M.Ak Selaku
pembimbing 1
xi
7. Bapak A. Adry ismawan Putra, S. Kom, MH Selaku
pembimbing 2
8. Seluruh dosen yang telah membimbing dan mengajar
selama studi di Institut Agama Islam Muhammadiyah
Sinjai
9. Seluruh pegawai dan jajaran Institut Agama Islam
Muhammadiyah Sinjai yang telah membantu kelancaran
akadmik.
10. Kepala dan staf perpustakaan Institut Agama Islam
Muhammadiyah Sinjai
11. Teman-teman mahasiswa Ekonomi Syariah A angkatan
2016 Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai.
Dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
yang telah memberikan dukungan moral sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal Skripsi ini.
xii
Teriring doa semoga amal kebaikan dai berbagai pihak tersebut
mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan
semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. wb
Sinjai, 08 Juni 20120
Maharani dewi
NIM.160103022
xiii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................ i
HALAMAN JUDUL.............................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN .............................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................. iv
ABSTRAK .............................................................................. v
ABSTRAC ............................................................................. vii
KATA PENGANTAR .......................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................ xv
DAFTAR GRAFIK ............................................................. xvi
DAFTAR TABEL .............................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................ 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ....................................................... 4
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori ................................................................. 5
B. Konsep perilaku dagang ............................................. 24
xiv
C. Hasil Penelitian Relevan ........................................... 37
D. Hipotesis ..................................................................... 45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................. 46
B. Definisi Variabel ........................................................ 47
C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................... 48
D. Populasi dan Sampel .................................................. 49
E. Tekhnik Pengumpulan Data ....................................... 51
F. Instrumen Penelitian ................................................... 52
G. Tekhnik Analisis Data ................................................ 52
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................... 57
B. Hasil penelitian ........................................................... 68
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................ 75
B. Saran ........................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 77
LAMPIRAN
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 .............................................................................. 59
xvi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 ................................................................................ 60
Grafik 4.2 ................................................................................ 61
Grafik 4.3 ................................................................................ 63
Grafik 4.4 ................................................................................ 64
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Persamaan dan perbedaan penelitian relevan
dan penelitian penulis.......................... 42
Tabel 4.1Data hasil angket responden ............ 42
Tabel 4.2 Coefficients ..................................... 47
Tabel 4.3 Model summary .............................. 48
Tabel 4.4 Coefficients ..................................... 48
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi instrumen penelitian
Lampiran 2 Lembar angket
Lampiran 3 Biodata responden
Lampiran 4 Data Angket responden
Lampiran 5 Dokumentasi penelitian
Lampiran 6 SK Pembimbing
Lampiran 7 Surat izin penelitian dari kampus IAIM
Sinjai
Lampiran 8 Surat izin penelitian dari PTSP
Lampiran 19 Surat keterangan telah meneliti
Lampiran 10 Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdagangan mempunyai peran yang penting
dalam menggerakkan roda perekonomian, salah satu
alasannya ialah karena tidak seorangpun dapat memenuhi
kebutuhannya tanpa bantuan orang lain. Salah satu jenis
pedagang yang berperan penting terhdadap
keberlangsungan hidup manusia adalah pedagang pakaian
jadi. Dimana pedagang pakaian jadi menyiapkan produk
pakaian siap pakai bagi masyarakat.
Berdasarkan hasil survei peneliti pada tanggal 10
Desember 2019, di Pasar Sentral Kabupaten Sinjai
didominasi oleh pedagang pakaian jadi. ±55% pedagang
di Pasar Sentral merupakan pedagang pakaian jadi. Hal
ini menyebabkan besarnya peluang terjadinya persaingan
usaha yang ketat diantara para pedagang jadi di Pasar
Sentral Kabupaten Sinjai. Ketatnya persaingan usaha
akan menyebabkan mereka berlomba-lomba memberikan
yang terbaik kepada konsumen, baik dari segi harga,
2
kualitas barang serta pelayanan kepada konsumen guna
membeli produk mereka.
Pakaian merupakan kebutuhan primer yang
dibutuhkan masyarakat terhadap keberlangsungan
hidupnya. Seiring dengan perkembangan jaman, yang
ditandai dengan perkembangan ekonomi yang semakin
pesat, serta tren pakaian dan mode masyarakat saat ini
menyebabkan semakin pesatnya persaingan usaha antar
pedagang pakaian jadi. Persaingan usaha menjadi salah
satu resiko dan tantangan besar yang harus dihadapi para
pedagang jadi. Penyebabnya, sudah banyak sekali yang
menjalankan usaha yang sama, mode pakaian jadi yang
pedagang tawarkan kepada masyarakat memiliki mode
yang sama disebabkan tren yang ada serta adanya
persaingan harga yang ketat.
Berdasarkan latar belakang maka penulis tertarik
untuk mengkaji lebih jauh dengan melakukan penelitian
ilmiah yang diberi judul “Pengaruh Persaingan Usaha
Terhadap Perilaku Pedagang jadi Di Pasar Sentral
Sinjai”.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka dalam
penelitian ini dapat dirumuskan masalah:
1. Apakah terdapat persaingan usaha pada pedagang
pakaian jadi di Pasar Sentral kabupaten Sinjai?
2. Bagaimana persaingan usaha yang terjadi pada
pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral Kabupaten
Sinjai?
3. Apakah persaingan usaha berpengaruh terhadap
perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral
Kabupaten Sinjai?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah terdapat persaingan usaha
pada pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral
kabupaten Sinjai.
2. Untuk Mengetahui bagaimana persaingan usaha yang
terjadi pada pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral
Kabupaten Sinjai
3. Untuk mengukur pengaruh persaingan usaha terhadap
perilaku pedagang pakaian jadi di pasar sentral
Kabupaten Sinjai.
4
D. Manfaat Penelitian
Ada 2 manfaat yang dapat diperoleh dari
penelitian ini:
1. Manfaat teoritis
Sebagai bahan referensi yang diharapkan dapat
menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca
terutama tentang teori persaingan usaha terhadap
perilaku pedagang pakaian jadi
2. Manfaat praktis
a. Bagi penulis, sebagai syarat untuk menyusun
skripsi program studi ekonomi syariah
b. Bagi pedagang, memberikan msukan bagi para
pedagang tentang hal-hal yang berkaitan dengan
perilaku pedagang
c. Bagi masyarakat, mengerti tentang perilaku
pedagang
d. Bagi peneliti baru, sumber informasi dan referensi
untuk kemungkinan penelitian topik-topik yang
berkaitan bersifat melengkapi ataupun lanjutan.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Teori Persaingan Usaha
1. Definisi persaingan usaha
Pemasaran tidak akan pernah terlepas dari
unsur persaingan. Biasanya, tidak ada satu bisnis pun,
yang dapat dengan leluasa berleha-leha menikmati
penjualan dan keuntungan. Paling tidak, bukan untuk
waktu yang lama untuk menikmatinya karena akan ada
pesaing yang ingin turut menikmatinya.
Persaingan usaha atau bisnis adalah istilah
yang sering muncul dalam berbagai literatur yang
menuliskan perihal aspek hukum persaingan bisnis.
Persaingan berasal dari bahasa inggris yaitu
competition yang artinya persaingan itu sendiri atau
kegiatan yang bersaing, pertandingan, kompetisi.
Sedangkan dalam kamus manajemen, persaingan
adalah usaha-usaha dari dua pihak atau lebih
perusahaan, yang masing-masing bergiat memperoleh
persaingan dengan menawarkan harga atau syarat yang
paling menguntungkan. Persaingan ini terdiri dari
6
beberapa bentuk, pemotongan harga, iklan atau
promosi, variasi dan kualitas, kemasan, desain dan
segmentasi pasar.
Dalam kamus manajemen, persaingan
terdiri atas:
a. Persaingan sehat (healthy competition), persaingan
antara perusahaan-perusahaan atau pelaku bisnis
yang diyakini tidak akan menuruti atau melakukan
tindakan yang tidak layak dan cenderung
mengendepankan etika-etika bisnis.
b. Persaingan gorok leher (cut throat competition)
persaingan ini merupakan bentuk persaingan yang
tidak sehat atau fair, dimana terjadi perebutan pasar
antara beberapa pihak yang melakukan usaha yang
mengarah pada menghalalkan segala cara untuk
menjatuhkan lawan, sehingga salah satu tersingkir
dari pasar dan sala satunya menjual barang dibawah
harga yang berlaku dipasar.
Persaingan sering dikonotasikan negatif
karena dianggap mementingkan kepentingan sendiri.
Walaupun pada kenyataannya seorang
manusiaberusaha mendapatkan, apakah pada
7
kapasitasnya sebagai individual maupun anggota suatu
organisasi, secara ekonomi akan tetap berusaha
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Pengertian kompetisi atau persaingan usaha dalam
pengertian positif dan independent sebagai jawaban
terhadap upaya dalam segi keuntungan untuk menarik
pembeli agar mencapai untung,1
2. Indikator persaingan usaha
Ada beberapa indikator yang harus
diperhatikan oleh para pedagang dalam menghadapi
persaingan usaha, yaitu:
a. Produk
Produk adalah segala sesuatu baik berwujud
batang atau jasa yang digunakan untuk memuaskan
konsumen, dimana tiap barang atau jasa tersebut
memiliki manfaat yang berbeda. Dapat dikatakan
pelanggan dalam membeli barang tidak hanya membeli
sekumpulan atrubut fisiknya saja tetapi lebih dari itu.
Pelanggan tersebut bersedia untuk membayar sesuatu
1Muhidin Riski, “ Strategi pemasaran terhadap persaingan usaha
dalam perspektif agama islam”, Skripsi (Palembang: Fakultas Ekonomi dan
Hukum Islam, UIN Raden Fatah, 2016), h. 25-26. “t.d”
8
yang diharapkan agar dapat memuaskan kebutuhan dan
keinginannya. 2
b. Lokasi/ tempat
Lokasi usaha adalah hal utama yang harus
dipertimbangkan. Lokasi strategis menjadi salah satu
faktor penting dan menentukan dalam keberhasilan
suatu usaha. Dalam memilih lokasi usaha, pemiliki
lokasi harus mempertimbangkan faktor-faktor
pemilihan lokasi, karna lokasi usaha adalah aset jangka
panjang dan akan berdampak pada kesuksesan usaha itu
sendiri.3
c. Promosi
Promosi merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun
berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum
pernah mendengarkannya dan tidak yakin bahwa
produk itu akan berguna bagi konsumen, maka
konsumen tidak akan pernah membelinya.4
2Wardani, Aris Triyono, Manajemen Pemasaran, (Cet 1;
Yogyakarta:Penerbit Deepublish, 2019), h. 16
4Maryanto. “Analisis perilaku pedagang yang berjualan pakaian di
pasar tradisional dahlia pontianak”, artikel penelitian(Pontianak:fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan, universitas Tanjungpura, 2013), h.5
9
d. Harga
Harga sangat penting karena menentukan
keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan.
Penentuan harga memiliki dampak pada penyesuaian
strategi pemasaran yang diambil. Elastisitas harga dari
suatu produk juga akan mempengaruhi permintaan dan
penjualan. 5
3. Unsur-unsur persaingan Usaha
Tiga unsur yang harus dicermati dalam
persaingan bisnis adalah:
a. Pihak-pihak yang bersaing
Manusia merupakan pusat pengendali persaingan bisnis.
Ia akan menjalankan bisnisnya terkait dengan
pandangannya tentang bisnisyang digelutinya. Hal
terpenting yang berkaitan dengan faktor manusia adalah
segi motovasi dan landasan ketika ia menjalankan
praktik bisnisnya, termasuk persaingan yang terjadi
didalamnya.
Bagi seorang muslim, bisnis yang dilakukan dalam
rangka memperoleh dan mengembangkan kepemilikan
harta. Dalam hal kerja, islam memerintahkan setiap
5 Ibid...,
10
muslim untuk memiliki etos kerja yang tinggi, dan itu
harus dibuktikan dalam berlombaplomba dalam
kebaikan.
b. Segi cara bersaing
Berbisnis adalah bagian dari muamalah,
karenanya bisnis tidak lepas dari hukum-hukum yang
mengatur muamalah. Karenanya, persaingan bebas yang
menghalalkan segala cara merupakan praktek yang
harus dihilangkan karena bertentangan dengan prinsip-
prinsip muamalah islami.
c. Objek yang dipersaingkan
Beberapa keunggulan yang dapat digunakan
untuk meningkatan daya saing adalah:
1) Produk
Produk yang dipersaingkan baik barang
dan jasa yang dalam kondisi baik.
Spesifikasinya harus sesuai dengan apa yang
diharapkan konsumen untuk menghindari
penipuan, kualitasnya terjamin dan bersaing
2) Harga
Bila ingin memenangkan persaingan,
harga produk harus kompetitif. Dalam hal ini,
11
tidak diperkenangkan membanting harga untuk
menjatuhkan pesaing.
3) Tempat
Tempat yang digunkan harus baik, sehat
dan bersih dan nyaman, dan harus dihindari dari
hal-hal yang diharamkan.
4) Pelayanan
Pelayanan harus diberikan dengan
ramah, tapi tidak boleh dengan cara yang
mendekati maksiat.
5) Layanan purna jual
Ini merupakan servis yang akan
melanggengkan. Akan tetaopi ini diberikan
secara Cuma- Cuma atau sesuai akad.
Menurut Porter, sifat dan tingkat kompetisi
dalam suatu industri bergantung pada 5 kekuatan (five
competitive forces) , yaitu:
a) Ancaman Pendatang baru
Pendatang baru dalam suatu industri
dapat menjadi ancaman bagi pemain yang ada,
jika membawa kapasitas baru, keinginan untuk
merebut pangsa pasar, dampaknya, harga dapat
12
menjadi turun atau biaya meningkat shingga
dapat mengurangi profitabilitas perusahaan yang
ada. Sehingga adanya pendatang barudapat
memeaksa perusahaan yang sudah ada untuk
lebih efektif dan efesien.
Ini merupakan seberapa mudah atau
sulit bagi pendatang baru untuk memasuki pasar.
Biasanya semakin tinggi hambatan masuk,
semakin rendah ancaman yang masuk dari
pendatang baru.
b) Daya tawar pelanggan
Pembeli juga dapat memaksa harga
turun, menuntut kualitas barang yang lebih
tinggi, atau pelayan yang lebih baik. Tuntutan
tersebut akan menyebabkan persaingan yang
kuat di anatara perusahaan yang ada dalam suatu
industri yang sama.
c) Daya tawar pemasok
Pemasok yang berkuasa dapam
menggunakan kekuatan menawarnya dengan
menekan perusahaan yang ada dalam suatu
industri dengan menaikkan harga atau
13
mengurangi kualitas barang atau jasa yang
dibeli. Jika perusahaan tidak mampu menutupi
kenaikan biaya biaya melalui struktur harganya,
maka profabilitas perusahaan tersebut menurun,
sehingga pemasok yang berkuasa dapat
mengurangi kemampulabaan suatu industri yang
tidak dapat menaikkan biaya tersebut.
d) Ancaman produk pengganti atau jasa substitusi
Semua perusahaan dalam suatu industri
sesungguhnya bersaing dengan produk
pengganti, meskipun karakteristiknya berbeda
namun produk pengganti dapat memerikan
fungsi dan manfaat yang sama. Jika produk
industri tidak dapat meningkatkan kualitas
produk atau melakukan diferensiasi, maka
kemungkinan penurunan laba atau bahkan
pertumbuhannya sebagai akibat harga yang
ditawarkan oleh produk pengganti semakin
menarik. Subsitusi tidak hanya membatasi laba
pada saat normal, tetapi juga bisa mengurangi
potensi keuntungan yang besar yng bisa
diperoleh ketika pasar mengalami lonjakan.
14
e) Persaingan diantara kontestan yang ada
Persaingan diantara para pemain
(perusahaan) yang ada dalam kompetisi untuk
memperebutkan posisi dengan menggunakan
taktik-taktik, seperti kompetisi harga,
pengenalan produk, dan perang iklan secara
besar-besaran serta meningkatkan pelayan atau
jaminan kepada pelanggan. Persaingan terjadi
karena para pemain merasakan adanya tekanan
atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi.6
4. Norma dan Dasar Hukum Persaingan Usaha
Secara umum dapat dikatakan bahwa hukum
persaingan usaha adalah hukum yang mengatur segala
sesuatu yang berkaitan dengan persaingan usaha,
adapun istilah-istilah hukum persaingan usaha
(competittion law), yakni hukum yang antimonopoli
(antimonoply law) dan hukum antitrust (antitrust law).
Namun demikian, istilah hukum persaingan usaha
telah diatur dan sesaui dengan substansi ketentuan UU
6Dina marista, “Analisis Persaingan Usaha Di Pasal Kenali
Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Ditinjau Dari Perspektif
Etika Bisnis Islam”, skripsi (Lampung: Universitas Islam Negeri Raden
Intan, 2018), h. 37-50, t.d
15
No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli
dan Persaingan usaha dengan segala aspek-aspeknya
yang terkait.
Suatu UU Larangan praktik monopoli dan
persaingan usaha yang tidak sehat merupakan
kelengkapan hukum yang diperlukan dalam suatu
perekonomian yang menganut mekanisme pasar.
Disatu pihak UU ini diperlukan untuk menjamin agar
kebebasan bersaing dalam perekonomian dapat
berlangsung tanpa hambatan, dan lain pihak UU ini
juga berfungsi sebagai rambu-rambu untuk memagari
agar tidak terjadi praktik-praktik ekonomi yang tidak
sehat dan tidak wajar. Memilih sistem ekonomi pasar
dengan tanpa melengkapi diri dengan pagar-pagar
peraturan, sama saja dengan membiarkan ekonomi
berjalan berdasarkan hukum siapa yang kuat boleh
menghabiskan yang lemah, karena merupakan sifat
dari dunia uasah untuk mengejar laba sebesar-
besarnya, yang kalau perlu ditempuh dengan cara
16
apapun, dan karena itu dibutuhkan aturan untuk
mengendalikannya. 7
Pada umumnya, orang menjalankan kegiatan
usaha untuk memperoleh keuntungan dan penghasilan
dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup itulah
mendorong banyak orang menjalankan usaha, baik
kegiatan usaha yang sejinis maupun kegiatan usaha
yang berbeda. Keadaan yang demikian itulah
sesungguhnya yang menimbulkan atau melahirkan
persaingan usaha antara pelaku usaha. Oleh karena itu,
persaingan dalam dunia usaha merupakan hal yang
biasa terjadi, bahkan dapat dikatan persaingan dalam
dunia usaha itu merupakan conditio sine qua non atau
persyaratan mtlak bagi terselenggaranya ekonomi
pasar, walaupun diakui bahwa adakalanya persaingan
usaha itusehat dan dapat juga tidak sehat. Persaingan
usaha yang sehat akan memberikan dampak positif
bagi para pelaku usaha, sebab dapat menimbulkan
motofasi dan rangsangan unuk meningkatkan
efesiensi, produktifitas, inovasi dan kualitas produk
7Susanti Adi Nugroho, Hukum persaingan usaha Di Indonesia,
(Jakarta:Kencana, 2012), h. 1-2
17
yang dihasilkan. Selain menguntungkan bagi para
pelaku usaha tentu saja konsumen memperoleh
manfaat dari persaingan usaha yang sehat itu, yaitu
adanya penurunan harga, banyak pilihan, dan
peningkatan kualitas produk.
Suasana (atmosphere) yang kompetitif adalah
syarat mutlak bagi negara-negara berkembang sepert
Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang
efesien, termasuk proses industrialisasinya. Dalam
pasar yang kompetitif perusahaan-perusahaan akan
saling bersaing untuk menarik lebih banyak konsumen
dengan menjual produk mereka dengan harga yang
serendah mungkin, meningkatkan mutu produk, dan
memperkaiki layanan mereka kepada konsumen.
Untuk berhasil dalam suatu pasar yang kompetitif,
maka perusahaan-perusahaan harus berusaha untuk
mengembangkan produk baru dengan dengan desain
yang baru yang inovatif. Untuk hal ini, maka
perusahaan-perusahaan perlu mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan teknologi mereka, baik
teknologi proses produksi (process technology)
maupun teknologi produk (product techonology).
18
Dengan demikian, ini akan mendorong kemajuan
teknologi dan diharapkan juga pertumbuhan ekonomi
yang pesat.8
Peraturan mengenai larangnan monopoli dan
persaingan usaha yang tidak sehat ini diperlukan untuk
menjamin agar kebebasan bersaing dalam
perekonomian dapat berlangsung tanpa hambatan.
Karena pada hakikatnya pelaku usaha dalam
menjalankan usahanya selalu bersaing. Persaingan ada
yng dilakukan secara positif dan negatif. Persaingan
usaha yang dilakukan secara negatif atau sering
diistilahkan sebagia persaingan usaha tidak sehat, akan
berkibat pada:
a. Matinya atau berkurangnya persaingan antar pelaku
usaha.
b. Timbulnya praktik monopoli, dimana pasar
dikuasai hanya oleh pelaku usaha tersebut.
c. Bahkan kecendrungan pelaku usah untuk
mengeksploitasi konsumen dengan cara menjual
barang yang mahal tanpa kualitas yang memadai.
8Ibid...,h. 3
19
Pada hakikatnya, keberadaan hukum
persaingan usaha adalah mengupayakan secara optimal
terciptanya persaingan usaha yang sehat dan efektif
pada suatu saat tertentu, yang mendoring agar pelaku
usaha melakukan efesiensi agar mampu bersaing
dengan para pesaingnya. Keberadaan UU persaingan
usaha yang berasaskan demokrasi ekonomi juga harus
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan
masyarakat, sehingga UU tersebut mempunyai
peranan yang sangat penting dan strategis dalam
mewujudkan iklim persaingan usaha yang sehat di
Indonesia. Iklik dan kesempatan berusaha yang ingin
diwujudkan tersebut selengkapnya tercantum dalam
ketentuan Pasal 3 UU No. 5 Tahun 1999, yang
memuat:
1) Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan
efesiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya
meningkatkan kesejahtraan rakyat.
2) Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui
pengaturan persaingan usaha yang sehat, sehingga
menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha
20
yang sama bagi pelaku usaha yang besar, pelaku
usaha menengah, dam pelaku usaha yang kecil.
3) Mencegah praktik monopoli dan persaingan usaha
yang ditimbulkan oleh pelaku usaha.
4) terciptanya efesiensi dan evektifitas dalam kegiatan
usaha.
Dengan menyimak secara seksama tujuan
diatas, kita dapat mengatakan bahwa pada dasarnya
tujuan dari Undang-undang persaingan usaha adalah
untuk menciptakan efesiensi pada ekonomi pasar demi
meningkatkan kesejehtraan masyarakat, dengan
mencengan monopoli, mengatur persaingan yang sehat
dan bebas, serta memberikan sanksi terhasap para
pelanggarnya. Tujuan yang multi objektif tersebut,
sejak agal sudah diperhitungkan akan menjadi maslaah
dalam penerapan interpretasi termasuk dalam
penerapan putusan yang dilakukan oleh KPPU.
Bahkan, dapat dikatakan bahwa multi-objektif dari UU
No. 5 Tahun 1999 terlihat tidak konsisten anatar satu
degan yang laiinya, misalnya pilihan antara efesiensi
dan kesempatan nerusaha yang sama bagi pelaku
usaha ataupun dengan perlindungan terhadap pelak
21
usaha kecil dan menengah. Dalam hal ini, yang masih
diperdebatkan adalah tujuan yang menyangkut
masyarakat. Banyak kritik yang mempertanyakan
masyarakat manakah yang dimaksud dalam undang-
undang ini.
Disamping itu, beberapa ketentuan dalam UU
No. 5 Tahun 1999 ternyata harus segera dilakukan
amandemen, sebab adanya perkembangan baru dari
beberapa undang-undang lain yang berhubungan
seperti:
a) UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;
b) UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
c) UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah; dan
d) Berbagai peraturan sektoral lainnya yang
berhubungan langsung atau tidak langsung dengan
UU No.5 Tahun 1999.9
5. Manfaat persaingan usaha
Dalam aktivitas bisnis dapat dipastikan terjadi
persaingan diantara pelaku usaha. pelaku usaha akan
berusaha menciptakan, mengemas, serta memasarkan
9Ibid...,h. 5-6.
22
produk yang dimiliki baik barang/jasa sebaik mungkin
agar diminati dan dibeli konsumen. persaingan dalam
usaha dapat berimplikasi positif, sebaliknya, dapat
menjadi negatif jika dijalankan dengan perilaku
negatif dan sistem ekonomi yang menyebabkan tidak
kompetitif.
Dari sisi manfaat, persaingan dalam dunia
usaha adalah cara yang efektif untuk mencapai
pendayagunaan sumber daya secara optimal. Dengan
adanya rivalitas akan cenderung menekan ongkos-
ongkos produksi sehingga harga menjadi lebih rendah
serta kualitasnya semakin meningkat. bahkan lebih
dari itu persaingan dapat menjadi landasan
fundamental bagi kinerja diatas rata-rata untuk jangka
panjang dan dinamakannya keunggulan bersaing yang
lestari (sustainabel competitive advantage) yang dapat
diperoleh melalui tiga strategi generic, yakni
keunggulana biaya, diferensiasi dan fokus biaya. 10
10
Ahmad Rafdi Qastari, “Persaingan usaha kafe dan warung kopi
di kota Watampone”, skripsi (Makassar: Universitas Hasanuddin, 2016), h.
32-33.
23
Dalam perspektif nonekonomi bahwa
persaingan mempunyai aspek positif. Ada tiga
argumen yang mendukung dalam bidang usaha:
a. Dalam kondisi penjual maupun pembeli terstruktur
secara teoritis (masing-masing berdiri sebagai unit
terkecil dan independen) yang ada dalam
persaingan, kekuatan ekonomi atau yang didukung
oleh faktor ekonomi menjadi tersebar dan
terdesentralisasi.dengan demikian, pembagian
sumber daya alam (SDA) dan pemerataan
pendapatan, akan terjad secara mekanik, terlepas
dari campur tangan kekuasaan pemerintah maupun
pihak swasta yang memegang kekuasaan.
b. Berkaitan erat dengan hal diatas, sistem ekonomi
pasar yang kompetitif akan dapat menyelesaikan
persoalan-persoalan ekonomi secara impersonal,
bukan melalui personal usaha pengusaha atau
birokrat.
c. Kondisi persaingan juga berkaitan erat dengan
kebebasan manusia untuk mendapatkan kesempatan
yang sama dalam berusaha, pada dasarnya setiap
orang akan mempunyai kesempatan yang sama
untuk berusaha sehingga hak setiap manusia untuk
24
mengembangkan diri (the right to self-
devolepment.11
Kaitannya dengan undang-undang Nomor 5
Tahun 1999 tentang Larangan praktik monomopoli dan
persaingan usaha tidak sehat, pada pasal 3 tujuan
pembentukan Undang-undang ini adalah sebagai
berikut:
1) Menjaga kepentingan umum dan meingkatkan
efesiensi ekonomi nasional sebgai salah satu upaya
untuk meningkatkan kesejahtraan rakyat;
2) Mewujudkan iklim usaha yang sehat sehingga
menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha
yang sama bagi para pelaku usaha besar, pelaku
usaha menengah, dan pelaku usaha kecil;
3) Mencegah praktik monopoli atau persaingan usaha
tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha;
4) Terciptanya efektifitas dan efesiensi dalam kegiatan
usaha.12
B. Konsep perilaku dagang
1. Definisi perilaku pedagang
Manusia merupakan makhluk yang begitu
terikat pada moral-moral yang berlaku dalam
11
Ibid. 12
Ibid, h. 35.
25
masyarakat., termasuk moral ekonomi. Semua
makhluk individu, termasuk perilaku ekonomi harus
merujuk peda norma-norma moral yang terdapat pada
masyarakat.Perilaku dipengaruhi oleh sikap. Sikap
sendiri dibentuk oleh sistem nilai dan pengetahuan
yang dimiliki manusia. Maka kegiatan apapun yang
dilakukan manusia hampir selalu dilatar belakangi
oleh pengetahuan pikiran dan kepercayaannya.
Perilaku ekonomi yang bersifat subjektif tidak hanya
dapat dlihat pada perilaku konsumen, tetapi juga
perilaku pedagang. Samahalnya dengan perilaku
konsumen, perilaku pedagang tidak semata-mata
dipengaruhi oleh pengetahuannya yang bersifat
rasional tetapi juga sistem nilai yang diyakini.
Wirausaha juga mendasari perilaku ekonominya
dengan seperangkat etika yang diyakini. Karena itu
perilaku ekonomi wirausaha tidak semata-mata
mempertimbangkan faktor benar dan tidak benar
menurut ilmu ekonomi dan hukum atau berdasar
pengalaman, tetapi juga mempertimbangkan faktor
baik dan tidak baik menurut etika. 13
13
Wazin, Relevansi Antara etika bisnis islam dengan perlaku
26
Menurut Purwanto yang dikutip oleh Zakiyah
dan Bintang Wirawan, perilaku adalah segala tindakan
atau perbuatan manusia yang kelihatan atau tidak
kelihatan yang didasari termasuk dididalamnya cara
berbicara, cara melakukan sesuatu dan bereaksi
terhadap segala sesuatu yang datangnya dari luar
maupun dari dalam dirinya.
Perilaku adalah pandangan-pandangan atau
perasaan yang disertai kecendrungan untuk bertindak
sesuai sikap objek.Perilaku juga dapat disebut sebagai
tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada
kondisi, yaitu tindakan mengenal dan memikirkan
seseorang terlibat langsung dalam situasi memecahkan
masalah.
Pedagang adalah orang yang menjalankan
usaha berjalan, usaha kerajinan, atau usaha pertukaran
kecil, pedagang juga bisa diartikan orang yang dengan
moral relative berfariasi yang berusaha di bidang
produksi dan penjualan barang atau jasa-jasa untuk
wirasuaha muslim (studi tentang perilaku pedagang dipasar lama serang
provinsi Banten), Jurnal penelitian sosial keagamaan , Vol. 1 No.1 Januari-
juni 2014, h. 13
27
memenuhi kebutuhan kelompok masyarakat.Pedagang
merupakan pelaku ekonomi yang paling berpengaruh
dalam sektor perdagangan karena kontribusinya adalah
sebagai penghubung dari produsen kekonsumen.
Jadi perilaku pedagang merupakan semua
perilaku individu, termasuk perilaku ekonomi, yang
merujuk kepada norma-norma moral yang terdapat
pada masyarakat.Perilaku pedagang tidak semata-mata
dipengaruhi oleh pengetahuannya yang bersifat
rasional tetapi juga oleh sistem nilai yang diyakini.14
Sedangkan perilaku diatur oleh etika, kata
etika dan etis tidak selalu dipakai dalam arti yang sama
dan karena itu pula “etika bisnis” bisa berbeda artinya.
Etika sebagai praksis berarti, nilai-nilai dan norma-
norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak
dipraktekkan, walaupun seharusnya dipraktekkan15
.
Etika bisnis merupakan studi tentang masalah etis
dalam bidang ekonomi dan bisnis. Kegiatan
14
Dyan arum rahmadani, “ Perilaku pedagang dipasar
tradisional petapamus Makassar dalam perspektif etika bisnis islam”,
Skripsi, (Makassar: UIN Alauddin Makassar, 2017), h. 14-15, t.d 15
K. Bertens. “ Pengantar Etika Binsis”, (Jakarta: Penerbit
Kanasius, 2000), h.32-33
28
perdagangan atau bisnis tidak pernah luput dari
sorotan etika. 16
2. Sikap dan Perilaku pedagang/Wirausaha
Bagaimanapun juga sikap dan perilaku
pedagang/wirausaha berbeda dengan sikap dan
perilaku yang bukan pedagang/wirausaha. Sikap selalu
berpikir positif dalam menghadapi segala sesuatu
(positive thinking).
a. Respons yang positif dari individu terhadap
informasi, kejadian, kririkan, cercaan tekanan,
tantangan, cobaan, dan kesulitan.
b. Sikap yang berorientasi jauh kedepan, berpikiran
maju, bersifat prestatif dan ridak mudah terlena
oleh hal-hal yang sudah berlalu, ia tidak mau
hanyut oleh hal-hal yang bersifat sejarah dan
nyaman sesaat.
Ketentuan-ketentuan terkait perilaku
pedagang yang diatur dalam etika bisnis secara umum
sebagai beriku:
1) Sikap dan perilaku seorang pedagang harus
mengikuti norma yang berlaku dalam suatu negara
atau masyarakat.
16
Ibid, K. Bertens. “ Pengantar Etika,...h. 36
29
2) Penampilan yang ditunjukkan seorang pedagang
harus selalu apik dan sopan
3) Cara berpakaian pedagang juga harus sopan dan
sesuai dengan tempat dan waktu yang berlaku.
4) Cara berbicara seorang pedagang juga
mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata krama,
tidak menyinggung atau mencela orang lain.
5) Gerak-gerik seorang pedagang juga dapat
menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik
yang dapat mencurigakan.
Ada bebrapa prinsip yang harus dianut oleh
pelaku bisnis. Sesuai dengan norma dan kecendrungan
alamiah tentang kodrat manusia yang mempunyai
watak kreatif dan keinginan untuk berkembang
sebagai makhluk sosial maka prinsip –prinsip ini dapat
dapat dirinci dengan kategori:
a) Prinsip otonomi
Prinsip bisnis yang menjalakan kegiatan
bisnis dengan paradigma yang ada dimasyarakat
tersedia berbagai pilihan penggunaan sumber daya
dalam rangka mencapai tujuan yang ingin dicapi
30
pelaku bisnis. Keputusan yang diambil pelaku
bisnis dalam memanfaatkan sumber daya ini bebas
untuk memilihKejujuran
Prinsip etika atau sikap kejujuran yang
harus dimilikioleh pelaku bisnis merupakan prinsip
penting. Bahkan merupakan modal utama bagi
pelaku bisnis apabila mengingingkan bisnisnya
mendapat kepercayaan dari partner dan masyarakat.
b) Niat baik
Awal mendirikan bisnis maka bisnis sudah
harus memiliki niat baik pelaku bisnisnya dan tidak
memiliki niat baik pelaku bisnisnya dan tidak
memilikiniat jahat pada siapapun. Niat dari suatu
tujuan terlihat cukup transparan misi, isi dan tujuan
yang ingin dicapai.
c) Adil
Prinsip ini merupakan prinsip yang cukup
sentral bagi kegiatan bisnis. Hampir semua kegiatan
bisnis bermuara pada tuntutan untuk bersikap adil
terhadap semua pohak yang terkait. Ketidak adilan
31
merupakan sumber kegagalan yang akan dialami
oleh pekau bisnis.
d) Hormat pada diri sendiri
Prinsip hormat pada diri sendiri adalah
cermin penghargaan yang positif pada diri sendiri.
Sebuah upaya dalam perilaku bagaimana
penghargaan diri sendiri itu diperoleh.17
3. Indikator-indikator yang mempengaruhi perilaku
pedagang
Ada beberapa indikator yang mempengaruhi
perilaku pedagang yang diantaranya:
i. Takaran timbangan
Takaran adalah ukuran yang tetap dan
selalu digunkan untuk suatu pekerjaan dan tidak
boleh dikurangi. Meyempurnakan takaran dan
timbangan merupakan ketentuan yang wajib
dipatuhi oleh setiap individu.
ii. Kulitas barang/produk
Kualitas barang/produk yaitu tingkat baik
buruknya atau taraf dari suatu produk. Kualitas
17
Arif Yusuf Hamali, “Pemahaman strategi bisnis dan
kewiraushaan”, (Jakarta: Kencana, 2016), h. 14-15
32
produk/ barang adalah sejumlah atribut atau sifat
yang dideskripsikan didalam suatu produk dan yang
digunakan untuk memenuhi harapan-harapan
pelanggan. Kulitas produk merupakan hal yang
penting yang harus diusahakan oleh setiap
pedagang jika ingin barang yang dihasilkan dapat
bersaing dipasar untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen.
iii. Keramahan
Secara bahasa ramah adalah manis tutur kata
dan sikapmya. Dalam pengertian serupa ramah juga
dimaknai sebagai baik hati dan menarik budi bahasanya
atau suka bergaul dan menyenangkan dalam pergaulan,
baik ucapannya maupun perilakunya dihadapan orang
lain.
iv. Pelayanan
Pelayanan yaitu menolong dengan
meyediakan segala apa yang diperlukan orang lain
seperti tamu atau pembeli. Melayani pembeli secra
baik adalah sebuah keharusan agar pelanggan
merasa puas. Seorang pejual perlu mendengarkan
33
perasaan pembeli. Biarkan pelanggan berbicara dan
dengarkanlah dengan seksama. Jangan sekali-kali
mengintrupsi pembicaraannya.
v. Persaingan sesama pedagang
Persaingan bisnis adalah penentuan atau
rivalitas antar pelaku bisnis yang secara independen
berusaha mendapatkan konsumen dengan
menawarkan harga yang baik dengan kualitas
barang atau jasa yang baik pula, agara para
konsumen membelanjakan atau membeli suatu
barang dagangan.
vi. Pembukuan transaksi
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan
yang dilakukan dsecra teratur untuk megumpulkan
data dan informasi keuangan yang meliputi harta,
kewajiban modal, penghasilan dan biaya, serta
jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau
jasa, yang di tutup dengan laporan keuangan atau
neraca dan laporan laba rugi. sebagai pedagang
34
diharuskan untuk mencatat setiap transaksi yang
dilakukan.18
4. Kewajiban Pedagang Terhadap Konsumen
Pada era gloabalisasi dan perdagangan bebas
dewasa ini, sebagai dampak kemajuan teknologi dan
informasi, memperdayakan konsumen semakin
penting. Untuk itu dibuatlah Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor: 8 tahun 1999 tentang
perlindungan konsumen. Dalam hal perlindungan
konsumen ada beberapa hak konsumen yang terdapat
pada pasal 4 yakni yang menjadi kewajiban seorang
pedagang, yaitu:
b. Hak atas kenyamanan, kemanan dalam
mengkomsusi barang atau jasa
c. Hak untuk memilih barang dan jasa serta
mendapatkan barang dan jasa tersebut sesuai
dengan nilai tukar kondisi serta jamianan yang
dijanjikan.
18
Damsar. “Sosiolohi Ekonomi”, (Jakarta:Rajawali Pers, 2002),
h.41
35
d. Hak ats informasi yang benar, jelas dan jujur
mengenai kondisi jaminan barang dan jasa.
e. Hak untuk didengarkan pendapat dan keluhannya
atas barang dan jasa yang digunakan
f. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan,
dan upaya peneyelesaian sengketa perlindungan
secara patut.
g. Hak untuk mendapatkan pendidikan dan pembinaan
konsumen
h. Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar
dan jujur serta tidak diskriminatif.
i. Hak untuk mendapatkan konpensasi, ganti rugi dan
penggantian apabila barang dan jasa yang diterima
tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebgaimana mestinya.
j. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan perundang-
undangan lainnya.
C . Hasil Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan merupakan telaah
pustaka yang berasal dari penelitian-penelitian yang
sudah pernah dilakukan.Dalam penelitian yang relevan
36
ini diuraikan secara sistematis mengenai hasil-hasil
penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu dan
berhubungan dengan penelitian yang diakukan. Adapun
penelitian-penelitian yang digunakan sebagai acuan
telaah pustaka penelitian ini adalah:19
1. Fariihah dalam skripsi terapannya “Etika dan Perilaku
Bisnis Pedagang Pada Kawasan Pasar Palmerah”.
Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh
pengetahuan terhadap etika dan perilaku bisnis
pelanggang Pasar Palmerah, pengaruh sosial ekonomi
terhadap etika dan perilaku bisnis pedagang Pasar
Palmerah, pengaruh persaingan usaha terhadap etika
dan perilaku bisnis pedagang Pasar Palmerah, dan
besarnya pengaruh pengetahuan, sosial ekonomi, dan
persaingan usaha terhadap perilaku bisnis pedagang
Pasar Palmerah. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian kuantitatif, dengan jenis
penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
19
Nurifani, “Pengaruh Metode on The Job Training Terhadap
kinerja karyawan Pada Bisnis Kuliner Di Kec. Sinjai Utara”, (Sinjai;2019),
h. 21. “t.d”
37
pertama: pengetahuan, sosial ekonomi, dan persaingan
usaha mempunyai pengaruh terhadap etika bisnis
secara simultan atau bersama-sama. Akan tetapi, jika
dilihat dari hubungan linier antara pengetahuan, sosial
ekonomi, dan persaingan usaha terhadap etika bisnis
hanya persaingan usaha yang mempunyai pengaruh
positif secara signifikan terhadap etika bisnis,
ssedangkan variabel pengetahuan dan sosial ekonomi
tidak mempunyai pengaruh positif tergadap variabel
etika bisnis. Kedua: pengaruh pengetahuan, sosial
ekonomi, dan persaingan usaha terhadap pasar
Palmerah secara simultan adalah sebesar 25,3 %,
adapun sisanya dipengaruhi oleh faktor lain selain
pengetahuan, sosial ekonomi, dan persaingan usaha.
Ketiga: faktor persaingan usaha yang sangat
berpengaruh terhadap etika bisnis pedagang Pasar
Palmerah diantara ketiga faktor tersebut, yang
memiliki tingkat signifikansi 0,000. Tingkat
signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti
H0 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa
persaingan usaha berpengaruh signifikan terhadap
38
etika dan perilaku bisnis islam pedagang pada kawasan
Pasar Palmerah. Adapun nilai beta yang dihasilkan
adalah positif sebesar 0,548. Estimasi arah yang positif
pada koefisien variabel persaingan usaha menunjukkan
bahwa setiap peningkatan persaingan usaha pedagang
Pasar Palmerah mempengaruhi seseorang dalam
beretika bisnis. Keempat : faktor persaingan (X1)
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,741 > 0,05
dengan nilai beta negative 0,38 menunjukkan bahwa
pengetahuan tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap etika dan perilaku bisnis islam perdagang
Pasar Palmerah. Kelima : faktor sosial ekonomi (X2)
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,154 dengan
nilai beta negative 0,160. Tingkat signifikansi tersebut
lebih besar dari 0,05 ya ng berarti H0 ditolak, sehingga
dapat dikatakan bahwa sosiologi ekonomi juga dapat
berpengaruh secara signifikan terhadap etika dan
perilaku bisnis islam pedagang Pasar Palmerah. 20
20
Fariihah, “Etika Dan Perilaku Bisnispedagang pada kawasa
pasar Palmera”, Skripsi (Jakarta:Fakultas ekonomi dan bisnis, Universitas
islam negeri syarif hidayatullah, 2017), h. 86, t.d
39
2. Dina Marista, “Analisis persaingan usaha di pasar
Kenalai kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat
ditinjau dari perspektif etika bisnis islam”, dengan
tujuan untuk mengetahui persaingan usaha di Pasar
Kenali Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat
dan untuk mengetahui tinjauan etika bisnis islam
terhadap perilaku pedagang di pasar kenali kecamatan
Belalau Kabupaten Lampung Barat. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan melakukan studi langsung
kelapangan. Objek penelitian ini adalah para pedagang
yang terdapat di pasar tersebut, sumber data yang
digunakan adalah data primer dan data sekunder
dengan tekhnik pengumpulan data berupa observasi,
wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data
pada penelitian ini menggunakan analisis kualitatif
yang cenderung bersifat deduktif. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persaingan usaha di pasar Kenali
meliputi 5 aspek yaitu produk, harga, tempat ,
pelayanan dan purna jual. Dari dua puluh responden,
delapan belas diantaranyatelah menjalankan etika
40
bisnis islam dalam kegiatan usahanya dengan
menerapkan lima prinsip etika bisnis islam dalam
kegiatan usahanya. Dua diantara dua puluh responden
tersebut tidak menjalankan prinsip kejujuran yang
dapat merugikan pembeli dengan menyembunyikan
cacat barang sehingga pembeli tidak dapat
memperoleh kualitas barang yang baik, namun
demikian, sebagian besar pedagang di pasar Kenali
memberikan pelayanan kepada pembeli.21
3. Novidiana (2015), dengan judul skripsinya “ Pengaruh
tingkat Religiusitas dan persaingan usaha terhadap
perilaku bisnis pedagang bisnis muslim di Pasar
Sidorejo Lamongan”. Tujuan penelitian untuk
mengetahui tingkat religuisitas dan persaingan usaha
pedagang secara parsial berpengaruh terhadap perilaku
bisnis pedagang muslim di pasar Siderejo dan untuk
mengetahui variabel mana yang mempunyai pengaruh
dominan terhadap perilaku bisnis pedagang muslim di
21
Dina Marista, “Analisis persaingan usaha di pasar Kenalai
kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat ditinjau dari perspektif etika
bisnis islam”, Skripsi (lampung: Fakultas ekonomi dan bisnis islam,
Universitas Islam Negeri Raden Intan lampung, 2018), h.ii. “t.d”
41
pasar Siderejo. Data dari penelitin ini diperoleh
melalui penyebaran koesioner dengan skala likert
kepada sampel yang telah ditentukan dengan
menggunakan rumus slovin dengan taraf kesalahn
10% yaitu sebesar 52 pedagang muslim dari 109
pedagang muslim di pasar Siderejo. Data kemudian do
uji menggunakan uji validitas dan uji reabilitas untuk
mengetahui keabsahan data tersebut. Kemudian
dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji
normalitas, uji multikolinearlitas, uji heteroskedesitas
dan uji autokorelasi. Metode untuk menguji data
tersebut adalah metode analis data berganda dengan uji
hipotesis yang dilakukan dengan uji t dan uji f,
koefisien determinasi dan koefisien beta. Adapun hasil
penelitian berdasarkan pengujian simultan (Uji F)
diperoleh Fhitung 32,917 lebih besar dari F tabel 3,187.
Hal ini berrati hipotesis diterima bahwa terdapat
pengaruh positif dan sifnifikan secara simultan atau
bersama sama variabel tingkat religuitas (X1) dan
persaingan usaha (X2) terhadap variabel pelaku bisnis
pedagang muslim (Y) di Pasar Siderojo desa
42
Takerharjo Kecamatan Solokuro kabupaten
Lamongan. serta Variabel persainagn usaha (X2) yang
mempunyai pengaruh dominan terhadap perilaku
pedagang muslim di pasar sidorejo. Hal ini dibuktikan
berdasarkan nilai koefisien beta variabel persaingan
usaha (X2) yaitu 0,594 lebih besar nilai koefisien beta
variabel relisiusitas (X1) yaitu 0,257 dan nilai
signifikan persaingan usaha 0,000 lebih kecil dari
signifikasitingkat religuisitas 0.022.22
Adapun persamaan dan perbedaan penelitian
yang dilakukan dengan penelitian relevan adalah sebagai
berikut:
Tabel II.1. Persamaan dan perbedaan penelitian relevan
dan penelitian penulis
No Nama Judul Persamaan Perbedaan Ket
1 Fariihah Etika dan
perilaku
bisnis
pedagang
Membahas
perilaku
bisnis
pedagang
Penelitian
relevan
membahas
persaingan
Skripsi
22
Novidiana, 2015 “Pengaruh tingkat Religiusitas dan
persaingan usaha terhadap perilaku bisnis pedagang bisnis muslim di Pasar
Sidorejo Lamongan, ( Lamongan : UIN Sunan Ampel, 2015), h. v), t,d
43
pada
kawasan
Palmerah
pedagang
pada
seluruh
pedagang
yang di
pasar
tersebut
sedangkan
peenelitian
penulis
hanya
membahas
persaingan
usaha yang
terjadi pada
pedagang
pakaian
jadi
2 Dina
Marista
Analisis
persaingan
usaha di
pasar
Membahas
persaingan
pedagang
Penelitian
relevan
membahas
persaingan
Skripsi
44
Kenalai
kecamatan
Belalau
Kabupaten
Lampung
Barat
ditinjau
dari
perspektif
etika bisnis
islam
usaha
ditinjau
dari
perspektif
islam
sedangkan
penelitian
penulis
membahas
persaingan
usaha
secara
umum
3 Novidiana Pengaruh
tingkat
Religiusitas
dan
persaingan
usaha
terhadap
perilaku
bisnis
Membahas
tentang
persaingan
usaha dan
perilaku
pedagang
Penelitian
relevan
membahas
tentang
perilaku
pedagang
ditinjau
dari etika
bisnis islam
Skripsi
45
pedagang
bisnis
muslim di
Pasar
Sidorejo
Lamongan
sedangkan
penelitian
penulis
membahas
perilaku
pedagang
secara
umum
D. Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah pernyataan
sementara terhadap hasil penelitian, yaitu semacam
ramalan hasil penelitian yang akan dilakukan.23
(H0)
(Ha)
:
:
Persaingan usaha tidak berpengaruh
terhadap perilaku pedagang pakaian jadi
di Pasar Sentral Kabupaten Sinjai
Persaingan usaha berpengaruh terhadap
perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar
Sentral Kabupaten Sinjai
23
Firdaus.,dkk, Pedoman penulisan skripsi:Instituts Agama Islam
Muhammadiyah Sinjai Tahun 2018, (Sinjai:Kampus Iaim, 2018), h. 52.
46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
survei. Penelitian survey ini dilakukan dengan terjun
langsung kelapangan.Tujuan utama dari penelitian
survei ini adalah untuk mengumpulkan informasi
tentang variabel dari sekolompok objek (populasi).
Survei dengan cakupan seluruh populasi (objek)
disebut sensus.24
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif
merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu
dengan cara meneliti hubungan antar variabel25
.
Metode kuantitatif sering juga disebut dengan metode
penelitian tradisional. Disebut tradisonal karena
metode ini sudah dikenal dan digunakan sejak lama
24
Juliansyah Noor, Metodologi penelitian:Skripsi, Tesis, Disertasi
& karya ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 38 25
Ibid,
47
dan mulanya penelitian kuantitaif ini menekankan
pada aspek pengukuran, objektif, ketepatan secara
matematis dan statistik. Pendekatan kuantitatif
memandang tingkah laku manusia dapat diramal dan
realitas sosial;objektif dan dapat diukur 26
B. Devinisi Variabel
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam
pemahaman skripsi ini, maka penulis lebih dahulu
menuliskan pengertian dari variabel yang terdapat pada
judul penelitian.
a. Variabel Bebas atau Variabel X
Variabel bebas (Independent Variabel)
adalah variabel yang mempengaruhi dan
menyebabkan timbulnya atau berubahnya variabel
terikat. 27
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel
bebas adalah Persaingan usaha. Persaingan usaha
merupakan suatu proses menunjukkan keunggulan
masing-masing perorangan dalam hal ini pada bidang
perdagangan dengan maksud mencari keuntungan.
b. Variabel Terikat atau variabel Y
26
J.R. Raco, Metode penelitian Kualitatif:Jenis, karakteristik dan
keunggulannya, 27
Ibid, Firdaus.,dkk, Pedoman penulisan skripsi:..., h. 53
48
Variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas28
. Dalam penelitian ini,
yang menjadi terikat adalah Perilaku pedagang pakaian
jadi. Perilaku pedagang adalah tanggapan atau reaksi
orang muslim yang mencari nafkah melalui berdagang
terhadap rangsangan atau lingkungan.
C. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Adapun tempat penelitian adalah Pasar
SentralKab. Sinjai yang berlokasi di kelurahan
bongki, Kec. Sinjai utara, Kab. Sinjai. Alasan penulis
mengambil tempat penelitian di Pasar Sentral
kabupaten Sinjai karena peneliti melihat ketatnya
persaingan usaha antar pedagang di tempat tersebut
hal ini disebabkan oleh banyaknya pedagang pakaian
jadi yang terdapat di Pasar Sentral kabupaten Sinjai.
2. Waktu Penelitian
Penelitian skripsi ini dilakukan selama 14
hari, berlangsung pada tanggal 19 April-03 Mei
2020.
28
Ibid
49
D. Populasi Dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah himpunan yang lengkap
dari satuan-satuan atau individu-individu yang
karakteristiknya ingin kita ketahui29
. Populasi juga
dapat dikatakan sebagai totalitas dari seluruh unsur
yang ada dalam sebuah wilayah
penelitian.30
Populasi merupakan jumlah
keseluruhan dari suatu ojek yang akan diteliti.
Adapun yang menjadi Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh pedagang pakaian jadi
yang terdapat pada pasar sentral Sinjai, dengan
jumlah ± 425 orang atau sekitar ± 55% dari jumlah
seluruh pedagang yang ada di Pasar Sentral Atas
Kabupaten Sinjai.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah wakil-wakil dari
populasi.31
Sampel sering juga disebut sebagai
“contoh”, yaitu himpunan bagian (subset) dari suatu
29
M. Toha Anggoro, Metode Penelitian, (Edisi 2; Jakarta:,
Universitas Terbuka, 2007), h. 42 30
Azuar Juliandi dkk., meodelogi penelitian bisnis, (Medan:
Umsu Press, 2014), h. 51 31
Ibid, Azuar Juliandi dkk., metodelogi …,h. 51-55
50
populasi.32
Sedangan menurut peneliti sampel
merupakan bagian kecil dari jumlah populasi yang
akan diteliti.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
Probability sampling dengan jenis sampel acak
sederhana (Simple Random Sampling). Sampel acak
sederhana adalah sampel yang diambil dari suatu
populasi dengan cara tidak memilih-milih individu
yang dijadikan anggota sampel atas dasar alasan
tertentu atau alasanyang bersifat subjektif seperti
suka-tisak suka, mudah-sulit dijangkau dan
sebagainya.33
Menurut teori Suharsimi Arikunto
mengatakan bahwa populasi yang objeknya kurang
dari 100, diambil semua sehingga menjadi
penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya
besar dapat diambil 10-15 % atau 20-25% atau
lebih.34
32
W. Gulo, Metodologi penelitian (Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2002), h.56 33
Ibid, M. Toha Anggoro, Metode penelitian, ...,h. 45 34
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan
praktik, (Cet. 13;Jakarta : PT Renika Citra, 2006), h.130
51
karena jumlah pedagang pakaian jadi
dipasar Sentral kelurahan Bongki kab.Sinjai 425
orang maka peneliti mengambil 25 % untuk
dijadikan sebagai sampel penelitian. Jadi, Jumlah
perwakilan sampel adalah 106 orang pedagang
pakaian jadi di Pasar Sentral Kabupaten Sinjai.
E. Tekhnik Pengumpulan Data
Kegiatan mengumpulkan data merupakan suatu
kegiatan. Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data
penelitian dengan menngunakan koesioner (angket).
Kuesioner (angket) merupakan pertanyaan-pertanyaan
yang disusun peneliti untuk mengetahui pendapat atau
persepsi responden penelitian tentang suatu variabel yang
diteliti. Angket dapat digunakan apabila jumlah responden
cukup banyak. 35
Angket berupa pertanyaan yang disusun
dalam kalimat pernyataan dengan opsi jawaban yang
tersedia. Alasan penulis meyusun quesioner adalah untuk
mendapatkan data yang relevan dengan tujuan penelitian
dan mendapatkan data dengan reliabilitas dan validitas
yang setinggi mungkin.
35
Ibid, Azuar Juliandi dkk.,meodelogiPenelitian Bisnis …, h. 69.
52
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis
tentang wawancara, atau pengamatan, atau daftar
pertanyaan, yang disiapkan untuk mendapatkan informasi
dari responden.36
Adapun skala yang peneliti gunakan
adalah skala likert.Skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial.37
Penelitian ini
menggunakan skala likert 5 point.
5 : Sangat Sering
4 : Sering
3 : Kadang-kadang
2 : Jarang
1 : Tidak pernah
G. Tehnik Analisis Data
Analisi data adalah proses menyusun data agar
dapat ditafsirkan. Artinya memberikan makna,
menjelaskan pola, dan mencari hubungan antar konsep.
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan
adalah teknik analisi data regresi linier sederhana. Teknik
36
Ibid, Nurifani, “Pengaruh Metode on …,h. 31, t.d
53
ini berfungi untuk menguji sejauh mana hubungan sebab
akibat antara variabel X terhadap variabel Y.
1. Uji normalitas
Uji normalitas perlu dilakukan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi, variabel terkait,
variabel bebas atu keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Syarat untuk mendapatkan model
regresi yang baik adalah distribusidatanya normal dan
mendekati normal. Apakah data berdistribusi normal
atau tidak dapat dilihat dengan beberapa cara. Pada
penelitian ini menggunakan analisa grafik hostogram
dan analisa grafik normal; p-plot yang
membandingkan antara dua observasi dengan
distribusi yang mendekati distribusi normal.
2. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah
atau tidak Valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mamou mengungkapkan sesuatu yang
diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas digunakan
dengan cara menghitung korelasi antara nilai masing-
54
masing butir pertanyaan dengan nilai dinyatakan Valid
jika signifikan >0,05.
3. Uji reabilitas
Uji reabilitas menunjukkan pada suatu
pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen itu sudah baik. Adapun kaidah
pengujian uji reabilitas adalah Jika nilai Cronbach’s
Alpha > 0,60 maka koesioner atau angket dinyatakan
reliabel atau konsisten, sementara jika nilai
Cronbach’s Alpha < 0,60 maka koesioner atau angket
dinyatakan tidak reliabel tau konsisten sedangkan
kaidah pengujian dengan membandingkan nilai r tabel
jika nilai Cronbach’s Alpha > r tabel maka koesioner
dintakan reliabel, sementara jika nilai Cronbach’s
Alpha < r tabel maka koesioner dinyatakan tidak
reliabel.
4. Uji regresi linier
Uji regresi adalah Tekhnik analisis data,
menggunakan uji regresi sederhana dengan rumus
sebagai berikut:
55
Y = a+bX
Dimana:
Y = Perilaku pedagang X
=Persaingan usaha
a = Konstanta b
=Koefisien Regresi
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
statistik inferensial dan analisis data yang digunakan
adalah uji regresi sederhana dengan menggunkan
bantuan SPSS 24.
5. Uji koefisien deternimansi
Uji koefisien determinasi merupakan suatu
ukura yang penting dalam regeresi. Karena dapat
menginformasikan baik atau tidaknya model regresi
yang teretiminasi, atau dengan kata lain angka tersebut
dapat mengykur seberapa dekatkah garis regresi yang
terestiminsi dengan data sesungguhnya. Suatu
persamaan yang baik oleh R2nya yang mempunyai
nilai anata nol dan satu.
6. Uji T
Uji t digunkan untuk menegtahu masing-
masing variabel bebas secara parsial memiliki
56
pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Apabila
t hitung> t tabel maka H0 ditolak , artinya variabel
independent secara parsial berpengaruh terhadap
variabel dependen. Jika t hitung< t
tabelmaka H0
diterima38
. Hipotesis yang diuji menggunakan uji t
adalah:
38
Ibid.h. 32, t.d
H0:
Ha:
Persaingan usaha tidak berpengaruh terhadap perilaku
pedagang pakaian jadi di Pasar sentral.
Persaingan usaha berpengaruh terhadap perilaku
pedagang pakaian jadi di Pasar sentral.
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Pasar Sentral Kabupaten Sinjai merupakan satu-
satunya pasar terbesar di Kabupaten Sinjai dan
merupakan salah satu pasar tradisonal yang berada di
Kabupaten Sinjai. Diresmikan pada tahun 1993Pasar ini
berada di Kabupaten Sinjai tepatnya di kelurahan Bongki,
Kabupaten Sinjai, Kecamatan Sinjai Utara. Adapun
batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan bayangkara
2. Sebelah Utara berbatasan dengan jalan Bulu Saraung
3. Sebelah Timur berbatasan dengan jalan Bawakaraeng
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Bung Tomo. 39
Demi terciptanya kinerja yang baik, diperlukan
pembagian kerja. Untuk mengetahui pembagian kerja
pada Pasar Sentral Kabupaten Sinjai, strktur organisasi
sangat perlu untuk diuraikan. Dengan adanya struktur
organisasi haruslah memiliki sumber daya manusia yang
cakap dalam menangani organisasi. Selain itu, loyalitas
yang tinggi dari segenap karyawan sangatlah diperlukan
39Heri Irawan, “Penerapan Etika Bisnis Islam Pada Pedagang
Sembako Di Pasar Sentral Sinjai”, Tesis (Makassar:Universitas islam Negeri
(UIN) Alauddin Makassar, 2017), h.52.
58
agar organisasi tetap eksis dalam mengemban tugas.
Adanya pembagian tugas dari masing-masing bagian
akan memberikan gambaran yang secara berurutan dalam
suatu bentuk struktur organisasi. Untuk lebih jelasnya,
akan digambarkan struktur organisasi yang dijalangkan di
Pasar Sentral Sinjai. Dengan adanya struktur organisasi,
Anggota akan lebih mudah mengetahui tugas dan
tanggung jawab masing-masing dalam mengkoordinasi,
mengawasi dan memberikan arahan kepada bawahan
sesuai kebijakan yang telah digariskan sehingga
semuanya dapat berjalan secara efektif dan efesien.
59
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pasar Sentral Kabupaten
Sinjai 40
40
Arsip Kantor UPTD Pasar Sentral Sinjai
60
Berdasarkan petunjuk gambar diatas, secara totalitas
bagian struktur ditentukan oleh Pasar Sinjai dipimpin oleh
Kepala Pasar selaku pimpinan Pasar Sinjai yang membawahi
KTU, bendahara, staf administrasi, petugas retribusi dan
petugas keamanan. Masing-masing bekerja sama sebagai
sebagai mitra kerja yang bertanggungjawab langsung kepada
kepala pasar.
Adapun jumlah pedagang di Pasar Sentral Atas
Kabupaten Sinjai dapat dilihat pada grafik dibawah ini
Grafik 4.1 Jumlah pedagang di Pasar Sentral Atas Kabupaten
Sinjai 41
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah
pedagang di Pasar Sentral Atas adalah 908 orang pedagang,
terdiri dari lods A-N (393 pedagang), lods AA-GG (112
pedagang), Lods Mini (80 pedagang), Pelataran (69 pedagang),
41
Arsip kantor dinas perindustrian, perdagangan, energi dan
sumber daya manusia Kabupaten Sinjai
61
lods ikan (157 pedagang), lapak (51 pedagang) dan darurat (46
pedagang).
Sedangkan jumlah pedagang pakaian yang ada di
Pasar Sentral Atas Kabupaten Sinjai Adalah sebagai berikut.
Grafik 4.2 Jumlah pedagang pakaian jadi 42
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa
jumlah pedagang pakaian jadi berjumlah 425 orang
pedagang, terdiri dari lods A-N (326 pedagang), lods AA-
GG (40 pedagang), lods mini (36 pedagang), lapak (8
pedagang) dan pelataran (15 pedagang).
Pasar Sentral Kabupaten Sinjai didominasi oleh
pedagang pakaian jadi. Dimana ± 55% pedagang di Pasar
Sental merupakan pedagang pakaian jadi atau ± 425 lods
di pasar tersebut ditempati oleh pedagang pakaian jadi.
Kondisi tempat pedagang pakain jadi yang padat
menyebabkan ketatnya persaingan dagang yang terjadi di
pasar tersebut, hal ini terbukti pada saat kita mengunjungi
42
Ibid
62
kios pedagang pakaian jadi, para pedagang akan
berlomba-lomba mempromosikan barang dagangan
mereka, sehingga seringkali pembeli merasa bingung
unutuk berbelanja di kios yang mana.
Pedagang pakaian jadi di pasar sentral rata-rata
berjenis kelamin perempuan, hal ini terlihat oleh peneliti
pada saat melakukan survei awal dan penyebaran angket.
Beberapa pedagang ada juga yang berasal dari luar
daerah sulawesi, misalnya daerah jawa.
Saat ini kondisi pasar sentral terlihat sepi,
lantaran pandemi corona yang terjadi. Menyebabkan
sebagian masyarakat enggan berbelanja ketempat ramai,
misalnya Pasar Sentral Kabupaten Sinjai. Hal ini
menyebabkan jumlah pendapatan pedagang menurun
drastis, terutama untuk pedagang pakaian jadi.
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil penelitian
Setelah pelaksanaan pengisian angket oleh
responden (pedagang pakaian jadi, maka data yang
didapatkan akan diolah dengan menggunakan SPSS
24.
63
a) Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan melalui
perhitungan regresi dengan SPSS 24 yang
terdeteksi melalui dua pendekatan grafik, yaitu
analisa grafik hostogram dan analisa grafik
normal; p-plot yang membandingkan antara dua
observasi dengan distribusi yang mendekati
distribusi normal.
Grafik 4.3 Histogram
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat
bahwa grafik histogram berbentuk lonceng,
grafik tersebut tidak miring kesamping kiri
maupun kanan yang artinya data berdistrusi
normal.
Uji grafik p-plot untuk mengetahui data
yang diuji berdistribusi normal atau atau tidak.
Data dapat dikatan berdistribusi normal jika data
64
atau titik meneyebar disekitar garis diagonal dan
mengikutia arah garis diagonal.
Grafik 4.4 Grafik normal p-plots
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat
bahwa data menyebar disekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal sehingga
dapat disimpulkan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Validitas (Terlampir)
Berdasarkan uji validitas yang
dilakukan dengan menggunakan SPSS 24 dapat
diketahui bahwa jumlah data yang valid dari 14
item pertanyaan adalah 10 item pertanyaan dan 4
lainnya tidak valid. Adapun item pernyataan
yang valid adalah item 1, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13
dan 14 sedangkan item pernyataan yang tidak
valid adalah item 2, 4, 9 dan 12.
65
c. Uji reabilitas
Tabel 4.1
Tabel diatas memberikan informasi
tentang jumlah sampel atu responden (N)
sebanyak 106 orang pedagang pakaian jadi.
Karena tidak ada data yang kosong maka jumlah
valid adalah 100%.
Tabel 4.2
66
Dari tabel diatas diketahui ada N of items
(banyaknya item atau butir pertanyaan angket) ada 14
item dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar -0,211.
Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka koesioner atau
angket dinyatakan reliabel atau konsisten, sementara
jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,60 maka koesioner atau
angket dinyatakan tidak reliabel tau konsisten. Karena
nilai Cronbach’s Alpha > 0,60, maka sebagaimana dasar
pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas, dapat
disimpulkan bahwa ke-14 item pernyataan atau semua
angket untuk variabel persaingan usaha terhadap
perilaku pedagang pakaian jadi adalah tidak reliabel
atau konsisten.
Sedangkan untuk uji reabilitas
berdasarkan nilai r tabel, dengan dasar
pengambilan keputusan, jika nilai Cronbach’s
Alpha > r tabel maka koesioner dintakan
reliabel, sementara jika nilai Cronbach’s Alpha <
r tabel maka koesioner dinyatakan tidak reliabel.
Karena nilai Cronbach’s Alpha -0, 211 dan r
tabel 0, 16 maka -0, 211 < 0,16 artinya koesioner
tidak reliabel.
67
a) Uji regresi linier
Tabel 4.3 tabel coefficients43
Dari tabel diatas dapat diperoleh
persamaan linier regresi sebagai berikut:
Y= 35,456 - 0,217 X
Hasil analisis dari persamaan diatas adalah
sebagai berikut:
a. Konstanta sebesar 35,456
b. Koefisien perilaku sebesar -0,217 . koefisien
yang benilai negatif artinya terjadi hubungan
negatif antara persaingan usaha dan perilaku
pedagang pakaian jadi di Pasar sentral Atas
kabupaten Sinjai.
43
Ibid
68
Dari kedua analisis diatas dapat
diartikan bahwa koefisien arah regresi antara
variabel persaingan usaha menyatakan adanya
pengaruh negatif terhadap perilaku pedagang
pakaian jadi di Pasar Sentral Atas Kabupaten
Sinjai dengan nilai koefisien regresi sebesar -
0,217
2) Uji koefisien determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk
mengukur seberapa besar persentase perubahan
dari variabel dependen bisa dijelaskan oleh
perubahan dari independent. Semakin tinggi
nilai koefisien determinasi akan semakin baik
kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan pengaruh terhadap variabel
dependen. Adapun ringkasan koefisien
determinasi yang dilakukan dengan aplikasi
SPSS 24 sebagai berikut:
69
Tabel 4.4 Koefisien determinasi44
Tabel diatas menjelaskan bahwa
korelasi antara persaingan usaha dengan
perilaku pedagang adalah 0,201 atau sekitar
20,1%. Untuk koefisien determinasi (R
square)sebesar 0,040 atau artinya persentase
pengaruh persaingan usaha terhadap perilaku
pedagang sebesar 4% sedangkan 64%
dipengaruhi oleh variabel lain
3) Uji T
Uji t digunakan untuk mengetahui
apakah secara parsial persaingan usaha
berpengaruh terhdap perilaku pedagang pakaian
jadi yang ada di Pasar Sentral Kabupaten
44
Ibid
70
Sinjai.Pengujian menggunakan tingkat
signifikasi 0,05.
Tabel 4.5 Coefficients45
H0:
Ha:
Persaingan usaha tidak berpengaruh
terhadap perilaku pedagang pakaian
jadi di Pasar sentral.
Persaingan usaha berpengaruh
terhadap perilaku pedagang pakaian
jadi di Pasar sentral.
Kaidan pengujian tabel koefisien
a. Jika t tabel > t hitung , maka H0
diterima, Ha ditolak.
b. Jika t tabel < t hitung, maka H0 ditolak
dan Ha diterima.
45
Ibid
71
Pada tabel diatas juga dapat
ditentukan nilai t hitung . T hitung pada
pengaruh persaingan usaha terhadap kinerja
karyawan adalah 11,823 dan t tabel adalah
1,66. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan
Ha diterima, artinya persaingan usaha
berpengaruh terhadap perilaku pedagang
pakain jadi di Pasar Sentral Kabupaten Sinjai,
maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Kaidah pengujian signifikasi program SPSS
versi 24, yaitu:
1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau
sama dengan nilai probabilitas sig (0,05 ≤
Sig) , maka H0 diterima dan Ha ditolak
artinya tidak berpengaruh.
2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau
sama dengan nilai probabilitas Sig (0,005
≥ sig) maka H0 ditolak dan Ha diterima,
artinya ada pengaruh.
Pada tabel diatas uji hipotesis dengan
coefficients , dapat dinilai 0,039 < 0,05 ,
artinya ada pengaruh dignifikan antara
persaingan usaha terhadap perilaku pedagang
72
pakaian jadi di Pasar Sentral Kabupaten
Sinjai.
2. Pembahasan
Persaingan usaha atau bisnis adalah istilah
yang sering muncul dalam berbagai literatur yang
menuliskan perihal aspek hukum persaingan bisnis.
Persaingan usaha merupakan usaha-usaha dari dua
pihak atau lebih perusahaan, yang masing-masing
bergiat memperoleh persaingan dengan menawarkan
harga atau syarat yang paling menguntungkan
sedangkan perilaku pedagang merupakan semua
perilaku individu, termasuk perilaku ekonomi, yang
merujuk kepada norma-norma moral yang terdapat
pada masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti di Pasar Sentral Kabupaten
Sinjai, terdapat pengaruh persaingan usaha terhadap
perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral
Kabupaten Sinjai .
Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana
yang telah dilakukaan melalui program SPSS 24,
diperoleh hasil bahwa pada tabel Coeefficients
diketahui t-hitung 11,823 >1,66 (t-tabel) jadi H0 ditolak
73
dan Ha diterima , maka dapat disimpulkan bahwa
persaingan usaha berpengaruh terhadap perilaku
pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral Kabupaten
Sinjai. Sedangkan pada nilai Probabilitas 0,031 < 0,05,
maka persaingan usaha memiliki pengaruh terhadap
perilaku pedagang pakaian jadi di pasar sentral
kabupaten Sinjai dan nilai koefisien persaingan usaha
sebesar -0,217 berarti persaingan usaha berpengaruh
negarif terhadap perilaku pedagang pakain jadi di
Pasar Sentral Kabupaten Sinjai. Untuk mengetahui
besar pengaruh antara persaingan usaha terhadap
perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral
Kabupaten Sinjai dapat dilihat pada tabel model
summarydengan melihat R square0,040 atau 4 %, jadi
besar pengaruh persaingan usaha terhadap perilaku
pedagang adalah 4% dengan kata lain terdapat aspek-
aspek selebihnya yang memiliki pengaruh terhadap
perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral
Kabupaten Sinjai.
Dari pengujian hipotesis tersebut dapat dilihat
pengaruh antara persaingan usaha dan perilaku
pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral Kabupaten
Sinjai. Dalam hal ini telah dibuktikan dengan
74
melakukan penelitian pada pedagang pakaian jadi,
sehingga hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa persaingan usaha memiliki pengaruh negatif
terhadap perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar
Sentral Kabupaten Sinjai.
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis simpulak
setelah melakukan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Tersapat persaingan usaha pada para pedagang
pakaian jadi di Pasar Sentral Kabupaten Sinjai
2. Persaingan usaha yang terjadi pada para pedagang
pakaian jadi di Pasar Sentral sangat ketat, hal ini
disebabkan oleh banyaknya pedagang pakaian jadi di
pasar tersebut.
3. Persaingan usaha memiliki pengaruh negatif dan
signifikan terhadap perilaku pedagang pekaian jadi di
Pasar Sentral Kabupaten Sinjai. Hal ini diketahui
berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji
regresi sederhana dengan aplikasi SPSS 24. Pada tabel
coefficients t hitung pada pengaruh persaingan usaha
terhadap perikau pedagang adalah 11,823 dan t tabel
adalah 1,66. Jika t hitung> t tabel maka H0 ditolak dan
Ha diterima, artinya persaingan usaha berpengaruh
terhadap perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar
Sentral Kabupaten Sinjai. Sedangkan pada nilai
76
Probabilias 0,039 < 0,05, maka persaingan usaha
berpengaruh terhadap perilaku pedagang pakaian jadi
di Pasar Sentral kabupaten Sinjai, dengan persentase
pengaruh sebesar 0,040 atau 4 %.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh,
saran yang penulis dapat sampaikan adalah:
1. Bagi pedagang di Pasar Sentral Kabupaten Sinjai
diharapkan dalam
menjalankan bisnis atau berdagang yang di jalankan
setiap hari tetap memegang teguh niai-nilai atau aturan
yang telah di tetapkan
k. Sebaiknya pedagang diharapkan jujur atau terbuka
dalam menjelaskan kelemahan atau kelebihan barang
yang dijual, mempertanggungkan kualitas produk.
l. Sebaiknya perilaku pedagang dalam menjalankan
bisnis atau berdagang selalu berpegang teguh kepada
etika bisnis dalam kondisi bisnis apapun.
m. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan untuk
lebih memperbaiki perilaku pedagang dalam
menghadapi ketatnya persaingan usaha sehingga tidak
melakukan persaingan usaha yang tidaksehat.
77
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, Dina, Pengertian dan ciri-ciri pasar persaingan
sempurna, https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-dan-
ciri-ciri-pasar-persaingan-sempurna/, diakses tanggal 10
april 2020,
Anggoro, M. Toha, Metode Penelitian, Edisi 2; Jakarta:
Universitas Terbuka, 2007
Arikunto , Suharsimi. Prosedur penelitian suatu pendekatan
praktik, Cet. 13: Jakarta : PT Renika Citra, 2006.
Bertens, K. Pengantar Etika Binsis, Jakarta: Penerbit
Kanasius, 2000.
Damsar, Sosiolohi Ekonomi, Jakarta:Rajawali Pers, 2002
Fariihah, “(Etika Dan Perilaku Bisnis Islam pada kawasan
pasar Palmerah)” Jakarta, Fakultas ekonomi dan bisnis
Universitas islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2017.
Firdaus dkk, Pedoman penulisan skripsi:Instituts Agama Islam
Muhammadiyah Sinjai Tahun 2018, Sinjai:Kampus
Iaim, 2018.
Gulo, W. Metodologi penelitian, Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2002.
78
Hamali, Arif Yusuf, Pemahaman strategi bisnis dan
kewiraushaan, Jakarta: Kencana, 2016. Irawan, Heri. “(Penerapan Etika Bisnis Islam Pada Pedagang
Sembako Di Pasar Sentral Sinjai)”,Makassar, Universitas
islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, 2017.
Juliandi, Azuar dkk, meodelogi penelitian bisnis, Medan: Umsu
Press, 2014.
J.R. Raco, Metode penelitian Kualitatif:Jenis, karakteristik dan
keunggulannya.
Marista, Dina. “(Analisis Persaingan Usaha Di Pasal Kenali
Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Ditinjau
Dari Perspektif Etika Bisnis Islam)”, Lampung,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Raden Intan. 2018.
Maryanto. “(Analisis perilaku pedagang yang berjualan pakaian
di pasar tradisional dahlia pontianak”, artikel penelitian.
Pontianak:Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan.
universitas Tanjungpura. 2013.
Nurifani, “(Pengaruineh Metode on The Job Training Terhadap
kinerja karyawan Pada Bisnis Kuliner Di Kec. Sinjai
Utara)”, Sinjai, Fakultas Ekonomi dan Hukum Islam
IAI Muhammadiyah Sinjai, 2019.
Nugroho, Susanti Adi. Hukum persaingan usaha Di Indonesia,
Jakarta:Kencana, 2012.
79
Nomic, Jojo, Pasar persaingan tidak sempurna,
https://jojonomic.com/blog/pasar-persaingan-tidak-
sempurna/, Diakses tanggal 10 april 2020.
Noor, Juliansyah, Metodologi penelitian:Skripsi, Tesis,
Disertasi & karya ilmiah, Jakarta: Kencana, 2012.
Novidiana ,”(Pengaruh tingkat Religiusitas dan persaingan
usaha terhadap perilaku bisnis pedagang bisnis muslim
di Pasar Sidorejo Lamongan)”, Lamongan, fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya,
2015.
Qastari, Ahmad Rafdi, “(Persaingan usaha kafe dan warung
kopi di kota watampone)”, Makassar, Fakultas Hukum
Universitas Hasanuddin, 2016.
Rahmadani, Dyan arum. “(Perilaku pedagang dipasar
tradisional petapamus Makassar dalam perspektif etika
bisnis islam)”, Makassar, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar,
2017.
Riski, Muhidin “ (Strategi pemasaran terhadap persaingan usaha
dalam perspektif agama islam)”, Palembang: Fakultas
Ekonomi dan Hukum Islam, UIN Raden Fatah, 2016.
Triningtias, Diana Ariswanti. Dasar-dasar Kewirausahaan,
Cet.I; Magetan: CV. AE Media Grafika, 2016.
Sulistiyani, Diah “(Pengaruh pengetahuan etika bisnis islam
dan religuitas terhadap perilaku pedagang muslim)”,
Semarang, Fakultas Ekonomi dan Binis Islam
Universitas Islam Negeri Wali Songo, 2015.
80
Wardani, Aris Triyono. Manajemen Pemasara. Cet 1;
Yogyakarta:Penerbit Deepublish, 2019
Wazin, “(Relevansi Antara etika bisnis islam dengan perlaku
wirasuaha muslim (studi tentang perilaku pedagang
dipasar lama serang provinsi Banten)”, Jurnal penelitian
sosial keagamaan , Vol. 1 No.1 Januari-juni , 2014.
Yusuf, Muri. Metode penelitian: kuantitatif, kualitatif &
penelitian gabungan , Jakarta: Kencana, 2014.
81
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN-1
(Kisi-kisi Instrumen Penelitian)
KISI-KISI INSTRUMEN PENELIATIAN
No Variabel Indikator No.Item
1 Persaingan
usaha
Produk
Harga
Promosi
Lokasi
1
2,5
3,6,7
4
2 Perilaku
pedagang
Takaran
timbangan
Kualitas produk
Persaingan
usaha
Keramahan
Pelayanan
pembukuan
-
8
9,13
10
11
12,14
LAMPIRAN-2
(LEMBAR ANGKET)
ANGKET
PENGARUH PERSAINGAN USAHA TERHADAP
PERILAKU PEDAGANG
PAKAIAN JADI DI PASAR SENTRAL
KABUPATEN SINJAI
A. Identitas responden
Nama :
Jenis Kelamin :
B. Petunjuk Menjawab
SS : Sangat Sering (Skor 5)
S : Sering (Skor 4)
KK : Kadang-Kadang (Skor 3)
J : Jarang (Skor 2)
TP : Tidak Pernah (Skor 1)
C. Angket
No Pernyataan SS S KK J TP
1 Menyampaikan keunggulan
produk
2 Menjual barang dagangan dengan
harga lebih tinggi atau lebih murah
dari pada harga pasar
3 Melakukan pelayanan prima
terhadap pembeli
4 Lokasi berdagang adalah lokasi
yang strategis
5 Memberikan potongan harga
(diskon) kepada pembeli
6 Giat mempromosiakan barang
dagangan
7 Selalu melakukan inovasi strategi
pemasaran
8 Selalu menjawab pertanyaan
pembeli terkait dengan produk
yang diperjual belikan
9 Membiarkan pedagang lain
menjual barang dagangan yang
sama
10 Ramah dan sopan kepada pembeli
11 Menerapkan 3S (Senyum, sapa,
salam)
12 Menagih hutang kepada pembeli
13 Menjuungjung tinggi persaingan
usaha yang sehat
14 Melakukan pembukuan transaksi
hutang piutang
LAMPIRAN 3
(BIODATA RESPONDEN)
LAMPIRAN 4
(DATA ANGKET RESPONDEN)
\
LAMPIRAN – 5
(DOKUMENTASI PENELITIAN)
DOKUMENTASI
LAMPIRAN – 6
(SK PEMBIMBING)
LAMPIRAN – 7
(SURAT IZIN PENELITIAN DARI KAMPUS
IAIM SINJAI)
LAMPIRAN – 8
(SURAT IZIN PENELITIAN DARI PTSP)
LAMPIRAN - 9
(SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITI)
LAMPIRAN – 9
(SURAT KETERANGAN TELAH MENELITI)
LAMPIRAN – 10
(BIODATA PENELITI)
BIODATA PENULIS
Nama : Maharani Dewi
Nim : 160103022
Tempat/Tanggal Lahir : Pasir Putih/18 Juni 1998
Alamat : Pasir Putih, Kec. Sinjai
Borong
Email :
No.Telepon : 082 292 877 593
Penulis dilahirkan di Kelurahan Pasir Putih Kec.Sinjai
Borong Kab. Sinjai Prov. Sulawesi Selatan, pada tanggal 18
Juni 1998 dari ayah bernama Arifai dan Ibu yang bernama St.
Rahmawati Sani. Penulis merupakan anak tunggal dalam
keluarga. Penulis memulai pendidikan di Taman kanak-kanak
Pasir Putih di Kelurahan Pasir Putih pada tahun 2002 dan lulus
pada tahun 2004. Penulis melanjutkan pendidikan Sekolah
Dasar di SD 88 Jennae tahun 2004 dan lulus pada tahun 2010.
Kemudian melanjutkan pendidikan tingkat sekolah menengah
pertama di MTs AL-Ikhwan Pasir Putih tahun 2010 dan lulus
tahun 2013. Selanjutnya penulis menempuh pendidikan di
tingkat sekolah menengah atas di SMK Negeri 1 Sinjai pada
tahun 2013 dan lulus tahun 2016. Penulis kemudian
melanjutkan pendidikannya di kampus Institut Agama Islam
Muhammadiyah Sinjai dengan mengambil jurusan Ekonomi
Syariah pada tahun 2016 dan lulus tahun 2020. Alhamdulillah
penulis dapat menyelesaikan kuliahnya tepat waktu kurang
lebih empat tahun.
Berkat rahmat Allah SWT dengan doa dari orang tua,
keluarga, dan dukungan teman-teman seperjuangan, sehingga
penulis dapat meneyelesaikan pendidika di Kmapus Institut
Agama Islam Muhammadiyah Sinjai dengan judul skripsi “
Pengaruh Persaingan Usaha Terhadap Perilaku Pedagang
Pakaian Jadi di Pasar Sentral Kabupaten Sinjai” dan
berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi.