STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
i
HUBUNGAN EMESIS GRAVIDARUM DENGAN BERAT BADAN PADA IBU
HAMIL TRIMESTER I DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM)
NURHAYATI SONOSEWU NGESTIHARJO KASIHAN
BANTUL TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya
Kebidanan Stikes Jenderal A. Yani Yogyakarta
Disusun oleh :
Rita Anggraini Dewi Ratna Sari
1309041
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
YOGYAKARTA
2014
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iii
HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN EMESIS GRAVIDARUM DENGAN BERAT BADAN PADA IBU
HAMIL TRIMESTER I DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM)
NURHAYATI SONOSEWU NGESTIHARJO KASIHAN
BANTUL TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan oleh :
RITA ANGGRAINI DEWI RATNA SARI
NIM: 1309041
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima sebagai Salah Satu
Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan
Sekolah Tinggi IlmuKesehatan Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta
Tanggal :
Menyetujui :
Penguji, Pembimbing I, Pembimbing II,
Supiyati, S.Si.T, M.Kes Ekawati, S.Si.T, M.Kes Dr.Tri Pitara M., S.Si., M.Kes
NIDN. 05-1410-5901 NIDN. 05-1412-8501 NIDN. 05-0606-6801
Mengesahkan,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
STIKES A. Yani Yogyakarta
Reni Merta Kusuma, M. Keb
NIDN : 06-1603-8302
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak
terdapat karya tulis ilmiah yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak
terdapat karya tulis atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Yogyakarta, Januari 2015
Rita Anggraini Dewi Ratna Sari
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat-Nya
sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah berjudul : Hubungan Emesis
Gravidarum dengan Berat Badan pada Ibu Hamil Trimester I di BPM Nurhayati
Sonosewu, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul tahun 2013
Karya tulis ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan dan
bantuan berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan pada kesempatan
ini dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada :
1. Bapak Kuswanto Hardjo, dr., M.kes, selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad
Yani Yogyakarta.
2. Ibu Reni Merta Kusuma, M.Keb, selaku Ketua Program Studi DIII
Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
3. Ibu Ekawati, S.SiT., M.Kes, selaku dosen pembimbing I yang telah
membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan karya tulis ilmiah.
4. Bapak Dr. Tri Pitara, M. S.Si., M.Kes, selaku dosen pembimbing II yang
telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan karya tulis ilmiah.
5. Ibu Supiyati, S.SiT., M.Kes, selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan saran, ide dan kritik.
6. Kedua Orang Tua dan semua anggota keluarga yang telah memberikan
motivasi baik moral maupun material dan pengorbanan yang tidak terhingga
selama menempuh pendidikan.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
terselesainya penulisan usulan penelitian.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,
sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Diharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan mutu karya tulis ilmiah
ini. Besar harapan semoga usulan penelitian ini berguna bagi semua.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
PERNYATAAN ............................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x
INTISARI ......................................................................................................... xi
ABSTRACT ....................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ........................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori .................................................................................. 6
B. Kerangka Teori ................................................................................. 27
C. Kerangka Konsep ............................................................................. 28
D. Hipotesis ........................................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian .............................................................................. 29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 29
C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 29
D. Variabel Penelitian ............................................................................ 30
E. Definisi Operasional.......................................................................... 31
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ............................................... 33
G. Validitas dan Reliabilitas ................................................................... 33
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................................ 34
I. Etika Penelitian ................................................................................ 36
J. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 38
B. Pembahasan ....................................................................................... 41
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 44
B. Saran ................................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................... 32
Tabel 2 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi, Terhadap
Koefisien Korelasi ......................................................................... 36
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Emesis Gravidarum ................ 38
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Tidak Emesis Gravidarum Berdasarkan
Berat Badan Ibu Hamil Trimester I .............................................. 39
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Emesis Gravidarum Berdasarkan Berat
Badan Ibu Hamil Trimester I ........................................................ 39
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hubungan Emesis Gravidarum
Terhadap Berat Badan Pada Ibu Hamil Trimester I ...................... 39
Tabel 7 Hasil hubungan Emesis Gravidarum Terhadap Berat Badan Pada Ibu
Hamil Trimester I .......................................................................... 40
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Teori Penelitian...................................................... 27
Gambar 2 Kerangka Konsep ................................................................... 28
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabulasi
Lampiran 2 Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 4 Jadwal Penelitian KTI
Lampiran 5 Lembar Konsul
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xi
HUBUNGAN EMESIS GRAVIDARUM DENGAN BERAT BADAN PADA IBU
HAMIL TRIMESTER I DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM)
NURHAYATI SONOSEWU NGESTIHARJO KASIHAN
BANTUL TAHUN 2013
Rita Anggraini Dewi Ratna Sari 1
, Ekawati 2, Tri Pitara
3
INTISARI
Latar belakang : Kehamilan adalah sebuah proses diawali dengan ke luar sel
telur matang pada saluran telur, kemudian bertemu dengan sperma dan
menyatu membentuk sel yang akan tumbuh. Mual dan muntah pada kehamilan
muda merupakan salah satu efek yang terjadi pada kehamilan. Kejadian ini
tidak bisa dianggap ringan karena pada saat usia kehamilan muda zat-zat besi
yang seharusnya diserap oleh janin terbuang bersama dengan terjadinya muntah.
Apabila seorang ibu hamil mengalami mual muntah dan berat badannya kurang
dari normal serta selama hamil berat badannya tidak bertambah/ kurang dari
yang seharusnya, maka berat badan bayi yang dilahirkan akan kurang. Apabila
pertambahan berat badan ibu hamil kurang dari 22,5 kg pada usia kehamilan 29
minggu, maka ibu hamil tersebut harus lebih mendapatkan perhatian. Berat
badan ibu hamil diharapkan bertambah 0,45 kg setiap minggu.
Tujuan : untuk mengetahui hubungan emesis gravidarum terhadap berat badan
pada ibu hamil di BPM Nurhayati Sonosewu Sewon Kasihan Bantul tahun 2013.
Jenis penelitian : retrospektif dengan metode pengumpulan data dimulai dari
efek atau akibat yang telah terjadi kemudian ditelusuri ke belakang tentang
penyebabnya variabel-variabel yang mempengaruhi akibat tersebut.
Sampel penelitian : ibu hamil trimester I dengan kunjungan bulan ke-3 di BPM
Nurhayati yang berjumlah 84 orang
Metode pengumpulan data : studi dokumentasi dengan pengambilan data
sekunder dari status pasien dengan mengambil data dari rekam medik ibu hamil.
Pengujian statistik menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan
95% dan p (signifikan) <0,05.
Hasil penelitian : Ada hubungan emesis gravidarum terhadap berat badan pada
ibu hamil trimester I di Bidan Praktek Mandiri Nurhayati Sonosewu Ngestiharjo
Kasihan Bantul tahun 2013.
Kata kunci : emesis gravidarum, berat badan, ibu hamil, trimester I
1. Mahasiswa D III Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani
2. Dosen D III Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani
3. Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Kedokteran
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xii
MORNING SICKNESS RELATIONSHIP WITH WEIGHT IN PREGNANT
WOMEN TRIMESTER I IN THE MIDWIFE SELF PRACTICE
NURHAYATI SONOSEWU NGETIHARJO KASIHAN
BANTUL 2013
Rita Anggraini Dewi Ratna Sari 1, Ekawati
2, Tri Pitara
3
ABSTRACT
Background: Pregnancy is a process beginning with the outside of the cell to a
mature egg in the oviduct, and then met with the sperm and fused to form cells will
grow. Nausea and vomiting in early pregnancy is one of the effects that occur in
pregnancy. This incident can not be taken lightly because at the time of early
pregnancy iron substances that should be absorbed by the fetus is wasted along with
the occurrence of vomiting. If a pregnant women experience nausea, vomiting and
weight less than normal as well as during pregnancy weight body does not grow/ less
than it should be, then the weight of babies born to be less. If the weight gain of
pregnant women is less than 22.5 kg at 29 weeks gestation, the pregnant woman
must be getting attention. Body weight of pregnant women are expected to increase
to 0.45 kg per week.
Aim : to determine the relationship of the weight of emesis gravidarum in pregnant
women in BPM nurhayati Sonosewu Sewon Kasihan Bantul in 2013.
Kind of research: retrospective data collection method starts from the effects or
consequences that have occurred subsequently traced back to about the cause
variables that affect the result
Samples of research: first trimester pregnant women with a 3-month visit in BPM
nurhayati totaling 84 people.
Data collection method: a study with secondary data documentation of patient status
by taking data from medical records of pregnant women. Statistical testing using
Chi-Square test with a confidence level of 95% and p (significant) <0.05
Result : There were emesis gravidarum relation to body weight in pregnant women
trimester I in Independent Practice Midwife nurhayati Sonosewu Ngestiharjo
Kasihan Bantul in 2013
Keywords: emesis gravidarum, weight, pregnant women, the first trimester
1. A student of Diploma III Midwifery Study Program School Of Health A. Yani Yogyakarta
2. A Counseling lecturer of Diploma III Midwifery Study Program School Of Health A. Yani
Yogyakarta
3. A Counseling lecturer University of Muhammadiyah Yogyakarta Medical School
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kehamilan adalah sebuah proses diawali dengan ke luar sel telur matang
pada saluran telur, kemudian bertemu dengan sperma dan menyatu
membentuk sel yang akan tumbuh. Perubahan psikologis ibu hamil
diantaranya cemas, bahagia dan ragu dengan kehamilannya, mengetahui
kemunculan tanda kehamilan. Fluktuasi emosi, beresiko muncul pertengkaran
atau rasa tidak nyaman, dengan adanya komunikasi yang baik pasangan
suami istri bisa menyiapkan kondisi ini berjalan lebih baik (Yulianti, 2009).
Perubahan fisiologi yang terjadi pada kehamilan adalah payudara
membesar, sering buang air kecil, sering cepat lelah, emosi tidak stabil, lebih
sering cepat marah, penurunan libido seksual dan sering mual dan muntah.
Mual dan muntah pada kehamilan muda merupakan salah satu efek yang
terjadi pada kehamilan. Meskipun mual dan muntah bukan merupakan faktor
utama penyebab kematian ibu di Indonesia, tetapi kejadian mual dan muntah
cukup besar yaitu 60% - 80% pada primigravida dan 40% - 60% pada
multigravida dan satu di antara 1000 kehamilan mengalami gejala lebih berat.
Mual dan muntah tidak bisa dianggap ringan karena pada saat usia kehamilan
muda zat-zat besi yang seharusnya diserap oleh janin terbuang bersama
dengan terjadinya muntah (Wesson, 2009).
Janin yang kekurangan zat untuk pertumbuhannya akan menjadi lemah
dan terjadilah ketidakseimbangan pertumbuhan yang mengakibatkan Intra
Uteri Growth Retardation (IUGR), terjadinya keterlambatan mental pada bayi
yang lahir atau cacat pada bagian tubuh tertentu, sebagian kecil dapat terjadi
Intra Uteri Fetal Death (IUFD) karena kandungan yang belum kuat
ditambah dengan minimnya zat gizi yang masuk ke janin. Keadaan ini
dilakukan terminasi kehamilan. Tidak sedikit wanita hamil dengan usia
kehamilan muda ke luar masuk rumah sakit untuk mengatasi keluhan mual
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
dan muntah mereka atau bahkan mengalami perawatan untuk mengatasi
dehidrasi tingkat tinggi (Wiknjosastro, 2010).
Masalah tersebut menjadi sebuah fenomena tersendiri pada wanita hamil,
khususnya pada usia kehamilan muda. Banyak di antara mereka yang tidak
dapat mengatasi rasa mual dan muntah sehingga keadaan berlanjut pada
derajat yang lebih tinggi dan mengakibatkan menurunnya kesehatan ibu
hamil. Umumnya wanita hamil dapat menyesuaikan dengan keadaan ini,
walau demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai
empat bulan. Kondisi seperti ini, pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu
dan keadaan umum menjadi buruk, sehingga terjadilah hyperemisis
gravidarum (Wiknjosastro, 2010).
Beberapa hal atau faktor yang dapat meredakan gejala dan meminimalkan
efek mual dan muntah harus diketahui oleh ibu hamil, hal ini dilakukan untuk
menghindari kejadian seperti hyperemisis gravidarum atau terjadinya Intra
Uteri Growth Retardation (IUGR) bahkan Intra Uteri Fetal Death (IUFD).
Pemerintah mengupayakan kesehatan pada ibu hamil melalui tenaga
kesehatan dengan memberikan pendidikan maupun penyuluhan pada ibu
hamil tentang makanan atau kebiasaan makan untuk mengurangi mual
muntah pada ibu hamil (Wiknjosastro, 2010).
Apabila seorang ibu hamil mengalami mual muntah dan berat badannya
kurang dari normal serta selama hamil berat badannya tidak bertambah/
kurang dari yang seharusnya, maka berat badan bayi yang dilahirkan akan
kurang. Apabila pertambahan berat badan ibu hamil kurang dari 22,5 kg pada
usia kehamilan 29 minggu, maka ibu hamil tersebut harus lebih mendapatkan
perhatian. Berat badan ibu hamil diharapkan bertambah 0,45 kg setiap
minggu (Sayogo, 2007).
Berat badan ibu sebelum hamil dan penambahan berat badan selama
hamil mempengaruhi pertumbuhan janin. Apabila ibu hamil dengan
peningkatan berat badan kurang 10-12,5 kg selama hamil dan lingkar lengan
atas kurang dari 22,5 cm, seringkali melahirkan bayi lebih kecil dari pada
bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan berat badan selama hamil pada wanita
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
yang tidak menderita obesitas secara bermakna berhubungan dengan berat
badan bayi baru lahir (Klaus dan Fanaroff, dalam Suroso, dkk, 2004).
Hasil studi pendahuluan bulan juni 2014 di Bidan Praktek Mandiri
Nurhayati didapat data ibu hamil trimester I berjumlah 198 orang. Jumlah
kunjungan tersebut 55 (21,5%) dari 198 orang ibu hamil trimester 1
mengalami mual muntah dan 1 orang dengan riwayat hyperemisis
gravidarum sudah mendapat perawatan di Rumah Sakit. Berdasarkan
informasi dari bidan Nurhayati, ternyata banyak ibu hamil yang mengalami
mual muntah hingga berpengaruh pada perubahan berat badan, serta ada pula
yang sampai mengalami hyperemesis gravidarum hingga dirujuk ke rumah
sakit. Hasil wawancara dari 10 ibu hamil didapat 7 ibu hamil mengalami
mual muntah pada pagi hari yang mempengaruhi berat badan serta 3 ibu
hamil yang mengalami mual muntah dengan tidak mempengaruhi berat
badan. Berdasarkan latar belakang, perlu diteliti tentang hubungan emesis
gravidarum terhadap berat badan pada ibu hamil trimester I di BPM
Nurhayati Sonosewu, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul tahun 2013.
B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini yaitu “apakah ada hubungan emesis
gravidarum terhadap berat badan pada ibu hamil trimeter I di Bidan Praktek
Mandiri Nurhayati Sonosewu, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul tahun 2013”?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui hubungan
emesis gravidarum terhadap berat badan pada ibu hamil di BPM
Nurhayati Sonosewu Ngestiharjo Kasihan Bantul tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
a. Mengetahui emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I
b. Mengetahui berat badan pada ibu hamil trimester I.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Bagi ilmu pengetahuan
Penelitian ini bermanfaat untuk bahan informasi untuk kemajuan ilmu
pengetahuan tentang pengaruh emesis gravidarum terhadap berat badan
ibu hamil.
2. Praktisi / Pengguna
a. Bagi bidan
Sebagai bahan tambahan informasi dan pengetahuan dalam
memberikan panduan dan tindakan, memberikan informasi pada
pasien (pada ibu hamil dengan emsis gravidarum).
b. Bagi masyarakat khususnya ibu hamil trimester I
Sebagai bahan masukan dan informasi tentang cara mengurangi
emesis gravidarum, sehingga pasien merasa tenang dan nyaman
dalam menghadapinya.
c. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk acuan penelitian berikutnya
sehingga dapat dimanfaatkan untuk perencanaan sebagai bahan
untuk penelitian lebih lanjut.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian serupa pernah dilakukan oleh :
1. Ridawati (2010) meneliti tentang studi deskriptif usia, paritas dan
pekerjaan sebagai faktor presdiposisi kejadian emesis gravidarum pada
ibu hamil trimester I di RB YKWP Mranggen. Metode yang digunakan
adalah deskriptif, pendekatan waktu yang digunakan cross sectional.
Perbedaannya dengan penelitian ini adalah pendekatan cross sectional,
populasi, tempat dan waktu
2. Karlina (2013) meneliti tentang hubungan paritas dan status nutrisi
dengan hyperemesis gravidarum pada ibu hamil trimester i di rb “nh”
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
kuwaron gubug kabupaten purwodadi. Metode yang digunakan adalah
analitik, menggunakan rancangan restrospective. Perbedaannya adalah
metode yang digunakan adalah analitik, menggunakan rancangan
restrospective pengambilan sampel dengan proportional stratified
random sampling, jumlah sampel, tempat dan waktu. Persamaannya
adalah dengan 2 variabel
3. Jannah (2013) meneliti tentang hubungan kejadian hyperemesis
gravidarum dengan berat badan bayi lahir pada ibu bersalin di wilayah
kerja uptd puskesmas jaya baru banda aceh. Metode yang digunakan
adalah metode analitik. Perbedaannya adalah metode yang digunakan
analitik, tempat, lokasi, sampel dan pengambilan sampling menggunakan
Total Sampling. Persamaannya menggunakan pendekatan cross
sectional.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Penelitian ini dilakukan di BPM Nurhayati Sonosewu, Ngestiharjo,
Kasihan, Bantul. Sampel yang diambil adalah ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan di BPM Nurhayati. Pelayanan publik yang ada di BPM
Nurhayati adalah pelayanan KIA yang terdiri dari ibu hamil, ibu bersalin,
BBL, ibu nifas, imunisasi, KB, tumbuh kembang bayi dan balita,
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang dilayani oleh 3 orang
bidan. Ruangannya terdiri dari 1 ruang periksa, 1 ruang kamar bersalin, 1
ruang kamar nifas dengan 2 tempat tidur, dan kamar mandi. Pada bulan
Januari-Desember 2013 di BPM Nurhayati Sonosewu, Ngestiharjo,
Kasihan, Bantul diperoleh data ibu hamil 290 orang ibu hamil dan terdapat
198 orang ibu hamil trimester I yang di dalam nya terdapat 84 orang ibu
hamil trimester I pada umur kehamilan 3 bulan
2. Hasil Penelitian
a. Hasil Analisis Univariat
1) Emesis Gravidarum
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Emesis Gravidarum
No f %
1. Tidak Emesis Gravidarum 46 54.8
2. Emesis Gravidarum 38 45.2
Jumlah 84 100,0
Sumber : Data Sekunder diolah (2014)
Berdasarkan tabel 3. dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden merupakan ibu hamil yang tidak mengalami emesis
gravidarum, yaitu 46 responden (54,8%).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
39
2) Berat Badan Ibu Hamil
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Tidak Emesis Gravidarum Berdasarkan
Berat Badan Ibu Hamil Trimester I
No Berat Badan Ibu F %
1. Meningkat 28 33.3
2. Tetap 15 17.9
3. Menurun 3 3.6
Jumlah 46 54.8
Sumber : Data Sekunder diolah (2014)
Berdasarkan tabel 4. dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu
hamil yang tidak mengalami emesis gravidarum dengan berat badan
meningkat, yaitu 28 orang (33,3%).
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Emesis Gravidarum Berdasarkan Berat
Badan Ibu Hamil Trimester I
No Berat Badan Ibu f %
1. Meningkat 4 4.8
2. Tetap 20 23.8
3. Menurun 14 16.7
Jumlah 38 45.2
Sumber : Data Sekunder diolah (2014)
Berdasarkan tabel 5. dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu
hamil yang mengalami emesis gravidarum dengan berat badan tetap
yaitu 20 orang (23,8%).
3) Crosstab Emesis Gravidarum Dengan Berat Badan Ibu Hamil
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hubungan Emesis
Gravidarum Terhadap Berat Badan Pada Ibu Hamil
trimester I
Emesis Gravidarum Berat Badan Ibu Hamil Total
Meningkat Tetap Menurun
Tidak Emesis
Gravidarum
28 15 3 46
33.3% 17.9% 3.6% 54.8%
Emesis
Gravidarum
4 20 14 38
4.8% 23.8% 16.7% 45.2%
Total 32 35 17 84
38.1% 41.7% 20.2% 100.0%
Sumber : Data Sekunder diolah (2014)
Berdasarkan 84 responden, kondisi responden sebagian besar untuk
tidak emesis gravidarum rata-rata berat badan meningkat yaitu 28
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
40
responden (33,3%) dan untuk yang emesis garvidarum sebagian besar
rata-rata berat badan relatif tetap yaitu 20 responden (23,8%).
b. Hasil Uji Analisis Bivariat (Hubungan Emesis Gravidarum
Terhadap Berat Badan Pada Ibu Hamil)
Hubungan emesis gravidarum terhadap berat badan pada ibu hamil
di Bidan Praktek Mandiri Nurhayati Sonosewu, Ngestiharjo, Kasihan,
Bantul tahun 2013, dapat dilakukan analisa dengan rumus Chi Square dan
nilai koefisien contingency pada tabel 7. Berikut:
Tabel 7. Hasil hubungan Emesis Gravidarum Terhadap Berat Badan Pada
Ibu Hamil Trimester I
Pengujian Nilai sig.
( ) Koefisien Contingency
Hubungan Emesis
Gravidarum Terhadap
Berat Badan Pada Ibu
Hamil
25.300 0,000 0,481
Berdasarkan tabel 7. diperoleh nilai sebesar 25,300 dengan
sig ( ) sebesar 0,000, dengan dan taraf signifikansi ( )
adalah 5% (0,1) diperoleh , karena dan
nilai p < 0,5 maka ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan
emesis gravidarum terhadap berat badan pada ibu hamil di Bidan Praktek
Mandiri Nurhayati Sonosewu Ngestiharjo Kasihan Bantul tahun 2013
Berdasarkan tabel 7. dapat diketahui bahwa besarnya nilai koefisien
contingency adalah 0,481. Menurut Sugiyono (2010) jika nilai koefisien
contingency antara 0,400 – 0,599 maka hubungan antara emesis
gravidarum dengan berat badan pada ibu hamil trimester I termasuk cukup
kuat. Nilai koefisien contingency pada penelitian ini adalah 0,481 atau di
antara 0,400 – 0,599. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terjadi
hubungan yang cukup kuat antara emesis gravidarum terhadap berat badan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
41
pada ibu hamil trimester I di Bidan Praktek Mandiri Nurhayati Sonosewu,
Ngestiharjo, Kasihan, Bantul tahun 2013.
B. Pembahasan
Berdasarkan tabel 5. terlihat bahwa kejadian emesis gravidarum dapat
berpengaruh terhadap kondisi berat badan ibu hamil. Umumnya emesis
gravidarum menyebabkan nafsu makan berkurang yang berakibat pada berat
badan ibu hamil relatif tetap atau menurun. Apabila nafsu makan berkurang
maka gizi yang didapat ibu hamil juga akan berkurang sehingga dapat
mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang di kandung (Waryana, 2010).
Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa kondisi ibu hamil dengan emesis
gravidarum tidak mengalami penurunan berat badan. Hal ini dapat
dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain: pemberian Vitamin B6 yang
diberikan untuk menurunkan rasa mual muntah yang diakibatkan oleh emesis
gravidarum sehingga diharapkan nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu hamil
dapat terserap maksimal. Pengaturan pola istirahat dan pola makan bagi ibu
dengan emesis gravidarum juga harus mendapatkan penanganan secara
khusus, posisi tidur miring dan makan dengan porsi sedikit tetapi dengan
frekuensi lebih sering diharapkan dapat menurunkan frekuensi mual muntah
pada ibu hamil tersebut. Apabila tidak ditangani dengan baik maka kondisi
ibu hamil dengan emesis gravidarum memiliki resiko kemungkinan terjadi
BBLR sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jannah (2013) dengan
judul “hubungan hyperemesis gravidarum dengan berat badan bayi baru lahir
pada ibu bersalin”. Didapatkan bahwa hyperemesis gravidarum
mempengaruhi berat badan bayi, sebab Chi Square dengan nilai p-value
0,000 yang berarti lebih kecil dari α-value 0,05.
Berdasarkan tabel 4. terlihat bahwa ibu hamil yang tidak mengalami
emesis gravidarum mengalami peningkatan berat badan. Umumnya berat
badan pada ibu hamil bertambah sesuai dengan umur kehamilannya.
Perubahan berat badan yang sesuai selama kehamilan akan menentukan berat
badan pada bayi, tetapi berat badan bukan satu-satunya ukuran, dikarenakan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
42
kenaikan berat badan pada ibu hamil dipengaruhi oleh 2 hal yaitu janin dan
ibu. Berat badan ideal pada ibu hamil adalah 45-65 kg, khususnya untuk
trimester I (0-12 minggu) diharapkan berat badan ibu naik hingga 0,7-1,5 kg
(Waryana, 2010). Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan berat
badan pada ibu hamil adalah nutrisi yang dikonsumsi. Apabila status gizi ibu
selama kehamilan baik, maka janin yang dikandungannya akan baik juga dan
kesehatan ibu sewaktu melahirkan akan terjalin, tetapi apabila berat badan ibu
sebelum hamil dan kenaikkan badan selama hamil lebih dari normal akan
membuat kehamilan menjadi beresiko kemungkinan terjadi obesitas sesuai
dengan penelitian yang dilakukan Rahayu (2014) dengan judul “Hubungan
Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan
Selama Hamil Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang”.
Didapatkan bahwa Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Nutrisi mempengaruhi
Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil, sebab uji penelitian Spearman Rank ada
hubngan pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi dengan peningkatan berat
badan selama hamil
Berdasarkan tabel analisis 7. menunjukkan bahwa sig ( ) sebesar
0,000, dengan dan taraf signifikansi ( ) adalah 5% (0,1), hal ini
berarti terdapat hubungan emesis gravidarum terhadap berat badan pada ibu
hamil trimester I. Kondisi ini diakibatkan karena adanya peningkatan hormon
progesteron yang menyebabkan otot polos pada sistem gastrointestinal
mengalami rilaksasi dan mengakibatkan penurunan motilitas lambung
sehingga pengosongan lambung melambat. Penurunan sekresi dari asam
hidroklorid juga berkontribusi terhadap terjadinya mual muntah. Selain itu,
hCG juga menstimulasi kelenjar tiroid yang mengakibatkan mual muntah.
Pernyataan hipotesis penelitian terhadap hubungan mual muntah dengan berat
badan pada ibu hamil trimester I di BPM Nurhayati Sonosewwu Ngestiharjo
Kasihan Bantul dapat diterima. Kejadian emesis gravidarum menyebabkan
nafsu makan menurun dan asupan makanan menjadi berkurang sehingga berat
badan ibu hamil pada trimester I menjadi relatif menetap atau mungkin
menurun. Hubungan antara emesis gravidarum dengan berat badan ibu hamil
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
43
berdasarkan nilai koefisien kontingensi adalah cukup kuat dengan nilai 0,481,
hal ini berarti terletak diantara nilai 0,40-0,599 (Sugiyono, 2010).
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan berupa:
Data sekunder responden penelitian kurang memberikan informasi
secara maksimal, berupa frekuensi emesis gravidarum, tindakan bidan
terhadap pasien dengan emesis gravidarum, post tindakan bidan terhadap
kondisi pasien emesis gravidarum. Data hanya berupa ukuran berat badan ibu
hamil triemester I pada umur kehamilan 1 bulan hingga umur kehamilan 3
bulan yang tertera pada buku rekam medik.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan emesis
gravidarum terhadap berat badan pada ibu hamil di Bidan Praktek Mandiri
Nurhayati Sonosewu, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul tahun 2013.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sejumlah 38 orang mengalami emesis gravidarum dengan berat badan
relatif menetap, yaitu 20 orang (23,8%), dengan berat badan menurun yaitu
14 orang dan dengan berat badan naik 4 orang.
2. Ada hubungan emesis gravidarum terhadap berat badan pada ibu hamil di
Bidan Praktek Mandiri Nurhayati Sonosewu, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul
tahun 2013 (p-value = 0,000) yaitu sebagian besar ibu hamil yang
mengalami emesis gravidarum tidak mengalami peningkatan berat badan.
B. Saran
1. Bagi bidan di BPM Nurhayati
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan tambahan
informasi yang dapat diberikan oleh bidan pada pasien (pada ibu hamil
dengan emesis gravidarum).
2. Bagi masyarakat khususnya ibu hamil trimester I di BPM Nurhayati
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan
masukan dan informasi tentang emesis gravidarum, sehingga pasien
merasa tenang dan nyaman dalam menghadapinya.
3. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan
penelitian berikutnya sehingga dapat dimanfaatkan untuk perencanaan
sebagai bahan untuk penelitian lebih lanjut dengan memperhatikan
keterbatasan penelitian ini.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
45
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Ed. Rev,
cet. 14. Jakarta: Rineka Cipta.
Bandiyah, S. 2009. Kehamilan, Persalinan & Gangguan Kehamilan. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Heller, L. (1997).Gawat Darurat Ginekologi dan Obstetri (terjemahan).Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Jannah, R. (2013). Hubungan Kejadian Hyperemesis Gravidarum Dengan Berat
Badan Bayi Lahir Pada Ibu Bersalin Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas
Jaya Baru Banda Aceh. Karya Tulis Ilmiah STIKes U’budiyah Banda Aceh
Karlina, R. (2013). Hubungan Paritas Dan Status Nutrisi Dengan Hyperemesis
Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I Di Rb “Nh” Kuwaron Gubug
Kabupaten Purwodadi. Universitas Muhammadiyah Semarang
Lapau, B. (2013). Metode Penelitian Kesehatan : Metode Ilmiah Penulisan
Skripsi, Tesis dan Disertasi.Ed. Rev, cet. 2. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor
Manuaba, Ida Ayu Chandranita. (2012). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan KB. Ed. Rev, cet. 2. Jakarta : EGC
Maulana, M. (2010). Penyakit Kehamilan dan Pengobatannya. Jogjakarta : Kata
hati.
Mochtar,R. (2007). Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Rahayu, N.F. (2014) Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi
Dengan peningkatan Berat Badan Selama Hamil Di Desa Candi Kecamatan
Bandungan Kabupaten Semarang. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan
Ngudi Waluyo
Runiari. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Hyperemesisi
Gravidarum : Penerapan Konsep dan Teori Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Sarwono. (2009).Ilmu Kebidanan. Ed. Rev, cet. 2. Jakarta: PT Bina Pustaka
Prawirohardjo.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
Sayogo, Savitri. 2007. Gizi Ibu Hamil. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Sediaoetomo, A.D. 2004. Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
CV. Alfabeta.
Supriasa, I. (2001). Gizi Dalam Masyarakat. Jakarta: PT Elex Media
Waryana. (2010). Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama
Wiknjosastro, H. (2010). Buku Ilmu Kebidanan. Ed. Rev, cet. 4. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Prawirohardjo.
Yulianti, Devi. (2009). Buku Saku Manajemen Komplikasi Kehamilan dan
Persalinan. Jakarta : EGC.