Download - P. Point Biomekanika
![Page 1: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/1.jpg)
PENULIS : IRFAN SIDIQ
FAK/ JUR : FKIP/ PENJASKESREK
KELAS : 3.F
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI
![Page 2: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/2.jpg)
PENGERTIAN BIOMEKANIKA Belajar ada 2 cara yaitu:
1. Dengan pengalaman.
2. Dengan ilmu pengetahuan.
Ciri-ciri orang belajar dengan Pengalaman:
Cara berfikirnya masih tradisional.
Sifatnya masih dogmatis.
Tidak toleran.
Tidak mau terima pendapat.
![Page 3: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/3.jpg)
Ciri-ciri orang belajar dengan ilmu
pengetahuan:
• Cara berfikirnya tidak tradisional.
• Sifatnya masih Lugas dan Obyektif.
• Toleran.
• Mau terima pendapat.
Pengetahuan Ilmiah dapat diperoleh dengan
cara Berfikir, Diskusi, Membaca,
perpustakaan, observasi, eksperimen dan
tukar pikiran.
![Page 4: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/4.jpg)
BIOMEKANIKA Menurut Engels F. (1958) masalah utama dunia
olahraga ialah mengakui prinsip-prinsip mekanika dari gerakan manusia. Semua gerakan pada manusia terjadi atas dasar atau prisip mekanika.
Biomekanika adalah Ilmu pengetahuan yang menerapkan hukum-hukum mekanika terhadap struktur hidup, terutama sistem lokomotor dari tubuh.
Lokomotor=kegiatan dimana seluruh tubuh bergerak karena tenaganya sendiri dan umumnya dibantu oleh gaya beratnya
![Page 5: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/5.jpg)
TUJUAN BIOMEKANIKA 1. Menambah pengetahuan dasar sehingga kita
mempunyai cakrawala yang lebih luas tentang gerakan
tubuh.
2. Kemampuan untuk mengetahui manfaat mekanis dari
gerakan.
3. Mengetahui persyaratan-persyaratan teknis dari setiap
tugas gerak.
![Page 6: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/6.jpg)
Gerak itu Efisien bila 1. Kelompok otot yang besar bekerja lebih dulu.
2. Melakukan tugas/tugas dengan penuh gairah.
3. Mengeluarkan tenaga secara intelijen, artinya ada Koordinasi yang baik, dan saat timing yang tepat.
4. Bergerak secara Proporsional, dilakukan dengan Ekonomis dan Otomatis.
![Page 7: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/7.jpg)
Gerak yang tidak Efisien 1. Penghamburan tenaga dan ketegangan yang
berlebihan.
2. Kelelahan fisik yang terlalu cepat, dan kelelahan psikis.
3. Kelesuan.
4. Rasa Nyeri.
5. Frustasi.
![Page 8: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/8.jpg)
Sejarah Perkembangan Biomekanika 1. Leonardo Da Vinci (1452-1519), seorang seniman dan
cendikiawan berkebangsaan italia, menaruh perhatian yang besar terhadap dasar-dasar mekanis pada gerakan tubuh manusia.
2. Borelli (1679), seorang matematikus dr italia untuk pertama kalinya secara ekperimental menentukan kedudukan titik berat badan manusia.
3. W dan E. Weber (1839), Physiologi berkebangsaan jerman menyelidiki teknik berjalan dan mereka menulis tentang “Mechanik der menslichen Gehwerkzeuge”. Teorinya mengenai locomotion, khususnya gerak bandul (pendulum) dan gerakan siklis tungkai yang terjadi karena pengaruh gaya berat, telah dikembangkan kemudian oleh ahli-ahli lainnya.
![Page 9: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/9.jpg)
4. Marey (1880), seorang peneliti dari perancis telah mengembangkan Fotografi dan pencatat dinamografi secara pneumatis.
5. Brauns dan Fischer, sarjana dari jerman pada pergantian abad ini, juga mempelajari teknik berjalan dan kedudukan titik berat dari tiap-tiap anggota tubuh.
6. Abalokov dari uni sovyet telah mengembangkan konstruksi khusus dinamografi untuk pengukuran biomekanika.
![Page 10: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/10.jpg)
![Page 11: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/11.jpg)
![Page 12: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/12.jpg)
A
P Q
![Page 13: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/13.jpg)
TITIK BERAT Titik Berat adalah titik dimana gaya
berat benda atau anggota tubuh itu
bekerja. Dapat juga dikatakan
bahwa titik berat adalah titik yang
mewakili berat dari benda atau tubuh
![Page 14: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/14.jpg)
Maksud dan Tujuan
1. Membuat sikap yang benar.
2. Bergerak dengan benar.
3. Dapat memperbaiki gerakan yang salah.
4. Meningkatkan Efisiensi dan keterampilan dalm kegiatan
olahraga.
![Page 15: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/15.jpg)
Letak Titik Berat Badan Titik berat badan pada sikap anatomis letaknya adalah
sebagai berikut :
1. Pada sikap tegak/sikap sempurna, tinggi dari titik
berat badan ± 57 % dari tinggi badannya.
2. Letak titik berat badan, kurang lebih 2,5 cm di bawah
Promontorium(antara ruas pinggang dan tulang kemudi).
![Page 16: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/16.jpg)
3. Titik berat badan berada didalam panggul, di depan
tulang kemudi yang kedua.
4. Pada sikap normal, letak titik berat badan berada di
N, pada sikap istirahat di G dan pada sikap
bersiap/militer letaknya di M.
5. Titik berat adalah maya, oleh karena itu ada
kemungkinan titik berat tersebut berada di luar
benda/badan.
![Page 17: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/17.jpg)
Berat kepala = 6,9 %
Berat leher = 1 % = 59 %
Berat badan = 51 %
Berat lengan atas = 2,7 %
Berat lengan bawah = 1,6 % = 4,9 % 2L
Berat tangan = 0,6 %
Berat tungkai atas = 9,7 %
Berat tungkai bawah = 4,5 % = 31,2 % 2T
Berat kaki = 1,4 %
Berat seluruh tubuh = 100 %
![Page 18: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/18.jpg)
Segmen tubuh Braunce
& fischer
Menurut Borelli Dempster Perkiraan
umum Laki-laki Perempuan
% % % % %
Kepala Togok 7,06
42,70
6,72
43,30
8,12
43,90
6,9
46,1
7
43
Panggul
Tungkai
Kaki
11,58
5,27
1,79
12,21
4,65
1,56
12,89
4,34
1,29
10,7
4,7
1,7
12
5
2
Bahu
L. Bawah
Tangan
3,36
2,28
0,84
2,65
1,82
0,70
2,60
1,82
0,55
3,3
2,1
0,8
3
2
1
Berat
Keseluruhan
100
100 100 100 100
Tabel berat relatif dari segmen tubuh manusia
![Page 19: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/19.jpg)
Letak titik berat badan berubah-ubah
Letak titik berat badan menurut :
Croskey :
laki-laki = 56,16 % X tinggi badan (rata-rata 55-58 %).
Perempuan = 55,44 % X tinggi badan (rata-rata 54-58 %).
Hellebrandt dkk :
perempuan = 55,17 % X tinggi badan (rata-rata 53-59 %).
Palmer :
laki-laki dan perempuan 55,7 % X tinggi ± 1,4 cm.
![Page 20: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/20.jpg)
![Page 21: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/21.jpg)
KESETIMBANGAN Dalam ilmu pengetahuan dapat dibedakan tiga macam
kesetimbangan :
1. Stabil.
2. Labil .
3. Indifferent.
Kesetimbangan ditentukan oleh 3 faktor :
1. Letak t.b.b terhadap poros.
2. Luas bidang alasnya
3. Letak t.b.b terhadap bidang tumpuan.
![Page 22: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/22.jpg)
a. Letak t.b.b terhadap poros yaitu bila tbb berada pada
garis gaya-berat/garis vertikal, dan berada dibawah
poros-geraknya, maka benda dalam keadaan
stabil;sebaliknya bila tbb berada diatas poros-geraknya,
benda dalam keadaan labil.
![Page 23: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/23.jpg)
b. Bila bidang tumpuannya cukup luas, benda dalam
keadaan stabil, sebaliknya bila tumpuan realatif
kecil benda ada dalam keadaan labil.
c. Bila bidang tumpuan cekung/concaf(sehingga bila
benda itu bergeser/bergerak, tbb-nya naik),
benda ada dalam keadaan stabil. Sebaliknya bila
tumpuannya cembung/convex, benda ada dalam
keadaan labil.
![Page 24: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/24.jpg)
Tiga Macam Kesetimbangan
STABIL LABIL INDIFFERENT
Letak t.b
terhadap poros
Luas Bidang
Tumpuan
Letak t.b
terhadap bidang
tumpuan
![Page 25: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/25.jpg)
Batasan Stabil, Labil dan Indifferent
Stabil. Suatu benda atau seseorang itu dalam kesetimbangan stabil, kalau benda atau orang tersebut mendapat pengaruh dari luar (pengaruh yang relatif), kesetimbangannya tidak berubah atau kembali dalam kesetimbangan yang semula.
![Page 26: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/26.jpg)
CONTOH STABIL
G
B
G
B
![Page 27: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/27.jpg)
LABIL Labil. Suatu benda atau seseorang itu
dalam kesetimbangan labil, kalau benda
atau orang tersebut mendapat pengaruh
dari luar(pengaruh yang relatif kecil)
kesetimbangannya akan hilang/jatuh.
![Page 28: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/28.jpg)
CONTOH LABIL
G
B
G
B
![Page 29: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/29.jpg)
INDEFFERENT Indefferent. Suatu benda atau seseorang
dalam kesetimbangan indeffernt, kalau benda atau orang tersebut mendapat pengaruh dari luar(pengaruh yang relatif kecil) kesetimbangannya berubah (tidak hilang) atau dalam kesetimbangan baru.
![Page 30: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/30.jpg)
CONTOH INDIFFERENT A1 A2 A3
![Page 31: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/31.jpg)
HUKUM KESETIMBANGAN Hukum Kesetimbangan I
Badan selalu dalam keadaan setimbang selama proyeksi dari titik berat badan tersebut jatuh dalam bidang tumpuan.
Hukum Kesetimbangan II
Stabilitias berbanding lurus*) dengan luas bidang tumpuannya.
Artinya makin luas bidang tumpuan, makin besar stabilitasnya;sebaliknya makin kecil bidang tumpuan,makin kecil pula stabilitasnya.
![Page 32: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/32.jpg)
Hukum Kesetimbangan III
Stabilitas berbanding lurus dengan berat benda/badan.
Artinya semakin berat badan seseorang, semakin besar
stabilitasnya;sebaliknya semakin ringan badan seseorang
semakin kecil stabilitasnya.
Hukum Kesetimbangan IV
Stabilitas berbanding lurus dengan jarak horozontal dari
t.b.b. terhadap sisi bidang tumpuan kearah mana
benda/badan bergerak.
Artinya makin besar jarak horizontal kearah tertentu,
makin besar stabilitasnya kearah tersebut;sebaliknya
makin kecil jarak horizontal, makin kecil stabilitasnya.
![Page 33: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/33.jpg)
Hukum Kesetimbangan V
Stabilitas berbanding terbalik*0 dengan jarak vertikal
dan t.b.b terhadap bidang alasnya.
Artinya makin besar jarak vertikalnya, makin kecil
stabilitasnya;sebaliknya makin kecil jarak vertikalnya,
makin besar stabilitasnya
![Page 34: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/34.jpg)
![Page 35: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/35.jpg)
TUAS Tuas ialah suatu mekanisme
penggerak pada sebuah
benda, berupa dua buah
momen yang bekerja
berlawana terhadap
porosnya.
![Page 36: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/36.jpg)
![Page 37: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/37.jpg)
![Page 38: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/38.jpg)
![Page 39: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/39.jpg)
![Page 40: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/40.jpg)
![Page 41: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/41.jpg)
![Page 42: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/42.jpg)
![Page 43: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/43.jpg)
Kerjakan dirumah dikumpulkan 1 minggu sebelum UAS
![Page 44: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/44.jpg)
KECEPATAN (VELOCITY) Seorang sprinter yang sedang berlari, mempunyai kecepatan
tertentu. Betapa cepatnya ia berlari tergantung dari panjang jarak yang ditempuh, dan lamanya waktu tempuh. Kecepatan adalah kata sifat dari berubah atau berpindahnya suatu benda. Bola yang dilempar atau ditendang atau dipukul, semisal pukulan servis tennis lapangan, dapat bergerak dengan kecepatan 120 km/jam. Kalau seorang sprinter menempuh jarak 100 m dalam waktu 12 detik, berarti kecepatannya adalah 100 : 12 = 8,3 m/dtk. Ini adalah kecepatan rata-rata, sedang dalam kenyataannya kecepatan berlari sprinter tersebut tidaklah tetap.
Kecepatan ada yang tetap (konstan), dan ada pula yang berubah. Kecepatan yang berubah, ada yang meningkat (dipercepat) dan ada pula yang menurun (diperlambat).
![Page 45: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/45.jpg)
Gerak Lurus Beraturan Gerak lurus beraturan adalah gerak dengan lintasan yang
lurus dan kecepatannya tetap (konstan). Dikatakan
beraturan sebab setiap periode (kesatuan waktu tertentu)
jarak yang ditempuh selalu sama (teratur). Kalau misalnya
orang yang lari dengan kecepatan yang tetap dan diukur
setiap 10 detik, maka jarak yang tercatat adalah tetap
sama.
![Page 46: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/46.jpg)
Bila seorang pelari/sprinter menempuh jarak 100 m
dalam waktu 10 detik maka satuan jaraknya adalah
meter dan satuan waktunya detik. Dari penjelasan di
atas dapat dikatakan bahwa “ Kecepatan adalah
perbandingan antara jarak (panjangnya lintasan) dan
waktu (lamanya gerak)” dengan perkataan lain
“jarak yang ditempuh dibandingkan dengan lamanya
perjalanan melukiskan betapa cepatnya suatu gerak”
Kecepatan adalah jarak yang ditempuh dalam
satuan waktu
![Page 47: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/47.jpg)
Kecepatan disingkat dengan V (velocity), jarak disingkat dengan S (spatium) dan waktu disingkat dengan t (tempus, tempo). Rumus untuk mencari besarnya kecepatan adalah :
Kecepatan = Jarak : Waktua
V = S : t
Rumus di atas menyatakan bahwa, kecepatan berbanding lurus dengan jarak, hal ini berarti : “Makin besar S, makin besar pula V” dan “Makin kecil S, makin kecil pula V”.
Sedangkan dari rumus di atas berlaku pula bahwa, kecepatan berbanding terbalik dengan waktu, hal ini berarti : “Makin besar t, makin kecil V” dan “Makin kecil t, makin besar V”.
![Page 48: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/48.jpg)
Pada aktifitas olahraga, kecepatan merupakan factor yang utama untuk berprestasi. Misalnya pada tolak peluru makin panjang awalan yang digunakan dan makin singkat pelaksanaannya dari awalan tersebut, makin cepat jalannya peluru dan berarti pula makin jauh jatuhnya peluru.
Kalau kita menghendaki kecepatan (V) sebesar-besarnya, maka jarak (S) harus sebesar-besarnya dan waktu (t) harus sekecil-kecilnya.
![Page 49: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/49.jpg)
CONTOH SOAL 1. Kalau seorang sprinter (100 m) lari dengan
kecepatan 11 detik, berapakah kecepatan rata-ratanya ?
Jawab : V = S/t = 100 m / 11 dtk = 9,09 m/dtk
2. Kalau mobil kecepatannya 80 km/jam, berapakah jarak yang ditempuh setelah 15 menit ?
Jawab : V = S/t, S = V x t, 15 menit = ¼ jam sehingga, S = 80 x ¼ = 20 km
![Page 50: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/50.jpg)
3. Seorang sprinter 100 m dengan kecepatan 12,5 detik, kecepatan rata-ratanya besar mana dibanding dengan kecepatan mobil 30 km/jam ?
Jawab : Kecepatan rata-rata sprinter = 100 / 12,5 = 8 m/dtk Kecepatan mobil 30 km/jam, berarti 1 jam = 30.000 m
1 menit = 30.000 / 60 = 500 m, dan 1 detik = 500 / 60 = 8,3 m
Jadi kecepatan mobil lebih besar dari sprinter.
4. Pada perlombaan lari sprint 100 m, pelari A kecepatannya 9 m/dtk, dan pelari B 8 m/dtk. Saat sampai digaris finish B ketinggalan berapa meter dari A ?
Jawab : I. saat A sampai digaris finish, waktunya adalah :
V = S / t ; S = V x t ; t = S / V = 100 / 9 = 11,11 dt Pada saat A sampai di finish, B menempuh jarak S = V x t
8 x 11,11 = 88,88 m, jadi B ketinggalan 100 – 88,88 = 11,12 m
II. saat A sampai di finish, waktunya 100 / 9 = 11,11 dtk
saat B sampai di finish, waktunya 100 / 8 = 12,50 dtk atau B ketinggalan jarak 1,39 x 8 = 11,12 m
![Page 51: P. Point Biomekanika](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052211/5572123e497959fc0b9048c6/html5/thumbnails/51.jpg)
5. Pada perlombaan lari 200 m, tiga orang pelari pada saat tertentu berada pada posisi sebagai berikut : Pelari A berada 70 m menjelang garis finish, Pelari B berada 80 m menjelang garis finish, dan Pelari C berada 90 m menjelang garis finish. Kalau kecepatan ketiga pelari konstan (tetap) sebesar A = 8 m/dtk, B = 9,3 m/dtk, dan C = 9,5 m/dtk.
a. Siapakah yang mencapai garis finish lebih dahulu ?
b. Siapakah pelari kedua yang mencapai finish ?
c. Pelari ketiga ketinggalan berapa m dari yang pertama dan kedua ?
Jawab : waktu tempuh (t) = jarak (S) / kecepatan (V)
Pelari A, jarak 70 m dengan kecepatan 8 m/dtk t = 70 / 8 = 8,75 dtk
Pelari B, jarak 80 m dengan kecepatan 9,3 m/dtk t = 80 / 9,3 = 8,60 dtk
Pelari C, jarak 90 m dengan kecepatan 9,5 m/dtk t = 90 / 9,5 = 9,47 dtk
yang mencapai garis finish lebih dahulu adalah B
yang mencapai garis finish kedua adalah A
pelari C ketinggalan waktu dari B, 9,47 – 8,60 = 0,87 dtk
atau ketinggalan jarak S = V x t = 9,5 x 0,87 = 8,265 meter
pelari C ketinggalan waktu dari A, 9,47 – 8,75 = 0,72 dtk
atau ketinggalan jarak S = V x t = 9,5 x 0,72 = 6,84 meter