asar modal Indonesia telah melewati tahun 2017 dengan kinerja yang gemilang, seperti tergambar pada peningkatan likuiditas perdagangan, rekor IHSG
yang mencapai level 6000 dan peningkatan jumlah investor. Hal ini tidak terlepas dari peran semua pihak terkait, terutama komitmen masingmasing SRO dalam menjalankan peran dan fungsinya secara optimal. Termasuk peran KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP). Sebagai LKP, KPEI telah menyelesaikan sejumlah aspek opera sional strategis selama 2017 dan telah merumuskan sejumlah target pencapaian untuk tahun 2018. Pada aspek operasional, KPEI telah melewati tahun 2017 dengan berhasil menuntaskan berbagai kegiatan dengan lancar, baik pada fungsi kliring, penjaminan, maupun manajemen risiko.
Pada proses kliring, KPEI mencatat pertumbuhan ratarata efisiensi nilai penyelesaian transaksi bursa harian yang terefleksi pada pertumbuhan ratarata ni l ai transaksi bursa harian. Hal
P
Selain mensukseskan program pengembangan internal, KPEI pun berkomitmen mendukung pengembangan infrastruktur pasar modal, sejalan dengan strategic goal untuk mencapai level Qualified CCP pada 2020. Tahun 2018 pun disepakati sebagai tahun implementasi atas berbagai program strategis yang telah dijalankan Perusahaan.
indeks >>
Optimistis Memasuki Tahun implementasi
Optimistis Memasuki Tahun implementasi
e d i s i 1 I Tr i w u l a n i l 2 0 1 8
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
1KPEI Newsletter
komite Audit, Mengantarkan kPei Mencapai Visi dan Misinya
Mengetahui kepuasan Ak terhadap Layanan kPei
ArTikeL uTAMA
56 statistikkilas Peristiwa
ini sebagai akibat dari kliring secara netting sehingga nilai efisiensi ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang operasional Anggota Kliring (AK) dengan lebih baik. Tingkat kepatuhan AK pun sa ngat memuaskan karena data keterlambatan penyelesaian transaksi oleh AK mengalami penurunan. Hal ini dimungkinkan karena back office AK semakin rapi dan mekanisme kerja antara front office dan back office AK pun telah berjalan harmonis. Selain itu, fungsi monitoring yang dilakukan tim KPEI secara rutin juga turut mendukung.
Csr kPei diarahkan untuk Pendidikan & Pengembangan komunitas
kLik di Triwulan iV Tahun 2017
89
10 12
Belajar dari CCiL: Pengembangan infrastruktur Pasar yang dimulai dari CCP
efek Asing sebagai Agunan Pengganti Bank Garansi
isO 9001:2015, Hadiah Akhir Tahun kPei
734
1
Pada aspek operasional, KPEI
telah melewati tahun 2017 dengan berhasil
menuntaskan berbagai kegiatan
dengan lancar, baik pada fungsi kliring,
penjaminan, maupun mana jemen risiko.
KPEI Newsletter2
Edisi 1 I Triwulan I l 2018
“Tidak ada kondisi gagal bayar dan gagal serah di tahun 2017,” tegas Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi. Hal ini karena fungsi penjaminan berjalan semakin efektif dan penerapan parameter risiko KPEI serta proses monitoring yang berjalan rutin. Selain itu, KPEI juga memperhatikan dari sisi kesiapan agunan. Fasilitas Pinjam Meminjam Efek (PME) telah berhasil diperluas sehingga manfaatnya tidak semata untuk menanggulangi potensi kegagalan serah saham. Namun, sudah dikembangkan menjadi salah satu unit bisnis, tidak hanya bagi KPEI tetapi juga bagi pemilik aset atau saham. “Rasio kesuksesan di tim PME meningkat, karena tim ini mencari saham untuk dipinjamkan. Supply bisa kita tingkat kan, sementara kejadian kegagalan tidak ada,” terang Hasan. Sementara pengelolaan dana jaminan berjalan sesuai koridor seiring de ngan fungsi pengawasan yang berjalan maksimal oleh Komite Kebijakan Kredit Pengendalian Ri siko KPEI yang beranggotakan perwakilan AK dalam membantu manajemen KPEI.
Terdapat sejumlah program pe ngembangan berhasil diselesaikan di tahun 2017. Sebagian di antaranya sudah diimplementasikan. Seperti diketahui, KPEI mendapat kepercayaan Bank Indonesia (BI) dalam menyelenggarakan proses kliring transaksi Obligasi Negara Ritel melalui Electronic Trading Platform. Untuk tugas ini, KPEI telah mengembangkan sistem dan membuat potensi bisnis menjadi terbuka. “Kami harus meyakinkan otoritas bahwa KPEI layak ditunjuk dan dipercaya. Walaupun pasarnya belum terbentuk, infrastrukturnya sudah siap,”
Pencapaian penting lainnya adalah berupa implementasi perluasan peran Bank Kustodian (BK). Jika sebelumnya BK hanya sebagai self-keeper, sekarang bisa berperan sebagai settlement agent. Selama 2017, KPEI juga berhasil menuntaskan upgrade eCLEARS dengan infrastruktur arsitektur yang lebih canggih, dan akan mulai diimplementasikan di tahun 2018 ini. Tidak kalah penting, KPEI juga mempersiapkan diri menjadi CCP untuk produk OTC derivatif. Ini menjadi tugas nasional, karena
A R T I K E L U TA M A
Indonesia sebagai anggota negara G20 memiliki komitmen untuk mensukseskan program ini. Dengan menjalankan peran ini, KPEI nantinya akan berada di bawah pengawasan BI dan OJK. “Kita membantu mengkaji kelayakan lembaga baru ini. Kita akan memperlihatkan kemampuan KPEI sebagai CCP, sehingga nanti jika ditunjuk, KPEI akan siap membentuk lembaga baru atau cukup divisi baru. Kajiannya akan dituntaskan di tahun 2018,” tutur Hasan.
Satu sistem penting yang juga dikembangkan KPEI pada 2017 yakni integrated collateral management. KPEI ditantang untuk terus mengoptimalkan utilisasi agunan. Agunan yang dititipkan ke KPEI akan digunakan untuk mengkompesasi exposure AK di pasar yang berbeda, namun tetap dalam payung integrated collateral system. Kajian sistem selesai di tahun 2017, dan akan diimplementasikan di tahun 2018.
Target 2018Setelah sukses dengan
berbagai program milestone 2017, KPEI siap mengimplementasikan apa yang sudah dipersiapkan tahun ini. Hasan berharap, inte-grated collateral manage-ment system bisa dite r i ma masyarakat pasar modal In
donesia. Sedangkan untuk implementasi CCP OTC Derivatif, KPEI tinggal menanti keputusan BI dan OJK. Karena sudah siap mengimplementasikan sejumlah sistem yang punya peran strategis, KPEI pun menetapkan tahun 2018 sebagai tahun implementasi. Program kerja KPEI diarahkan sejalan dengan perencanaan mene ngah 20162020. KPEI bergerak dari fungsi utama sebagai LKP menuju value added services dengan sasaran mengembangkan kompetensi yang dimiliki.
Pelayanan jasa KPEI menjadi lebih luas namun tetap berpedoman pada core competency. Meski layanan diperluas, pengelolaan risiko KPEI tetap berjalan makin baik dari waktu ke waktu, terbukti dengan risk base sudah lebih dulu diperkuat.
Tantangan penting buat KPEI tahun ini adalah komitmen menunjang program pengembangan pasar modal. Berba gai infrastruktur sudah dikembangkan diharapkan bisa dimanfaatkan secara o ptimal oleh partisipan terkait.F [TiM redAksi]
Tak terasa KPEI Newsletter telah memasuki tahun kelima penerbitannya, dimana edisi kali ini mengangkat artikel menarik di penghujung tahun 2017. Tentu saja masih perlu penyempurnaan dalam penyajiannya, namun redaksi selalu berupaya memberikan yang terbaik agar KPEI Newsletter dapat menjadi salah satu media publikasi yang bermanfaat bagi rekanrekan pembaca.
Artikel utama kali ini mengupas tentang Program Strategis KPEI 2018 yang menjadi semangat kerja manajemen dan karyawan KPEI dalam mengawali tahun. Ada pula artikel khusus sebagai oleholeh kunjungan KPEI bersama SRO lain ke CCIL India, juga berita mengenai keberhasilan KPEI dalam melakukan upgrade versi ISO 9001. Kajian hukum tentang Cross Border Collateral juga disajikan dalam edisi ini, bersama artikel menarik lainnya.
Akhir kata, redaksi KPEI Newsletter mengucapkan Selamat Tahun Baru 2018, semoga tahun 2018 menjadi harapan baru dan awal yang baik untuk berkarya.
Salam Semangat,Redaksi
E D I T O R I A L
Penerbit: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Penasihat: Direksi
Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan
dewan redaksi: Reynant Hadi, Diah Sugiretno, Lisda Sitohang, Yaser Arafat, Arie Budieningsih, Vinsensia Selvia Muga, Rivanie Novalia
Alamat redaksi & sirkulasi: Gedung Bursa Efek Indonesia,Menara I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 021-5155115 Fax. 021-5155120Toll Free 0800-100-KPEI (5734)email: [email protected] www.kpei.co.id
Setelah sukses dengan berbagai program milestone 2017, KPEI siap mengimplemen tasikan apa yang sudah dipersiapkan tahun ini.
3
Edisi 1 I Triwulan I l 2018
KPEI Newsletter
dalam rangka mempersiapkan diri menjadi CCP untuk transaksi derivatif di pasar uang, tim kPei mengunjungi
The Clearing Corporation of india Ltd.
A R T I K E L K H U S U S
ejalan dengan komitmen Indonesia yang tertuang dalam forum internasional G20, Indo
nesia perlu memiliki CCP untuk produk derivatif pasar uang (money market derivatives). Keberadaan CCP berfungsi untuk pengawasan pasar yang lebih transparan, terciptanya efisiensi transaksi, dan mengurangi risiko sistemik melalui fungsinya dalam menyelenggarakan kliring secara netting, menerapkan manajemen risiko, dan menjamin penyelesaian transaksi di pasar keuangan. Pasar keuangan yang dimaksud ini adalah money market derivative yang pada umumnya dilakukan oleh bankbank, di bawah pengawasan Bank Indonesia (BI). Sejak tahun lalu, BI sudah memulai wacana untuk memiliki CCP dalam memfasilitasi dan mengawasi transaksi derivatif pasar uang yang dilakukan bankbank di Indonesia.
KPEI sebagai CCP satusatunya di pasar modal Indonesia dapat menjadi salah satu alternatif pilihan untuk me ngambil peran tersebut. Untuk itu, KPEI harus mempersiapkan diri jika sewaktuwaktu diminta untuk menjalankan fungsi tersebut, disamping menjadi CCP di pasar modal yang saat ini sudah dilakukan KPEI dengan baik. Salah satu persiapan KPEI yakni dengan melakukan kunjungan kerja ke The Clearing Corporation of India Ltd (CCIL) bersama dengan BEI de ngan KSEI untuk mempelajari aktivitas dan pengemba ngan di CCIL dalam melayani kliring dan penyelesaian transaksi derivatif pasar uang dan surat utang negara di India.
Mengapa India dan CCIL yang dipilih? Selain karakteristik pasarnya yang
tuk anak perusahaan yang menangani fungsi perdagangan (penyedia trading platform dan trade repository), yaitu Clearcorp Dealing Systems (India) Ltd. CCIL juga mendirikan anak per usahaan yang menangani fungsi Legal Entity Identifier, yaitu Legal Entity Identifier India Ltd. Di CCIL, pengembangan infrastruktur menjadi mudah karena langsung diberikan otorisasi dan didukung sepenuhnya oleh RBI. Sementara bagi KPEI, untuk menjalan kan peran ini, kata Iding, tantangan nya adalah KPEI akan berperan sebagai
CCP untuk pasar uang dan pasar mo dal yang memiliki sistem pengawasan yang berbeda.
Dari aspek hukum, seperti diungkapkan Vinie yang paling penting adalah kejelasan otorisasi dan dukungan peraturan dan ketentuan yang mendukung fungsi dan peran CCP di pa sar uang. Adapun dari sisi aspek IT, menurut Purniawan, CCIL sangat cepat dalam mengembangkan sistem untuk mendukung kebutuhan bisnis, karena dukung an vendor IT yang tidak hanya menguasai sistem dan infrastruktur IT, tetapi juga menguasai proses bisnisnya dengan sa
ngat baik. Strateginya, vendor IT CCIL mendedikasikan sebagian orangnya untuk bekerja penuh di CCIL layak nya karyawan Perusahaan de ngan menunjuk tim seniornya
Secara keseluruhan, tim KPEI telah mempelajari terutama empat poin penting dari CCIL, yaitu pertama, peran dan fungsi CCP dalam melayani transaksi produk pasar uang dan surat utang negara, kedua, strategi dan tahapan pengembangan produk, ketiga, strategi pengembangan IT, dan keempat, dukungan regulasi yang diperlukan. “Yang jelas, KPEI harus siap jika diminta menjalankan fungsi CCP di pasar uang,” pungkas Iding.F
[TiM redAksi]
S relatif sama, CCIL merupakan CCP yang sangat maju dan progressif dalam mengembangkan fungsi dan perannya sebagai CCP di pasar uang dan surat utang negara di India. Delegasi dari KPEI yang mengunjungi CCIL akhir tahun lalu selain Iding Pardi – Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis,
adalah Purniawan - Specialist Appli-cation Architect, Abdul Hadie Kepala Unit Operasional & Administrasi Sistem, Vinie Vidia Ningrum Kepala Unit Hukum dan Ari Tristianto Kepala Unit Surat Utang & Derivatif.
Dari hasil diskusi dan pengamatan dengan CCIL, Iding memaparkan, dukungan otoritas Reserve Bank of India/RBI terhadap CCIL sangat tinggi, sehingga pengembangan bisnis dan pembangunan infrastuktur bisa cepat diimplementasikan. CCIL menjadi satusatunya Self-Regulatory Organi-zation yang berada di bawah RBI. Selain melayani kliring dan penyelesaian transaksi untuk produk utama tersebut, dalam rangka mengembangkan infrastruktur pasar, CCIL juga memben
Gbr ilustrasi
Belajar dari CCIL:
Pengembangan infrastruktur Pasar yang dimulai dari CCP
KPEI Newsletter4
Edisi 1 I Triwulan I l 2018
A R T I K E L K H U S U S
yang dikeluar kan oleh In-ternational Organi zation for Standardi za tion, dan adanya keha rus an untuk segera mengupgrade versinya sebelum akhir September 2018, mengharuskan KPEI untuk menindaklanjuti de ngan segera.
Menurut Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi, persiapan untuk meraih sertifikat ISO 9001:2015 dimulai dari persiapan SDM. Mengetahui lebih dulu apa saja yang harus diterapkan sesuai standar ISO tersebut. “Ternyata setelah diamati, tidak ada yang tidak sejalan dengan sistem layanan mutu di KPEI saat ini. Yang menonjol dari layanan mutu terbaru adalah peran leadership dari manajemen yang le bih kuat, penyediaan dokumen konteks organisasi serta aspek risiko yang harus lebih diperhatikan untuk pencegahan risiko proses operasional Perusahaan. Sementara yang lain tidak jauh berbeda,”papar nya.
Manajemen harus memperlihatkan dan terlibat aktif dalam upaya implementasi ISO 9001 yang efektif
kPei berhasil meng-upgrade versi isO 9001 yang menjadi standar internasional untuk sistem manajemen
mutu, lebih cepat dari batas waktu yang ditetapkan. isO 9001:2015 menjadi hadiah akhir tahun, sekaligus
menjadikan kPei sebagai srO pertama di pasar modal indonesia yang memperoleh sertifikat versi terbaru
standar mutu ini.
ebagai lembaga yang menjalankan layanan kliring dan penjaminan penyelesaian tran
saksi bursa, KPEI senantiasa mengutamakan standar layanan mutu sesuai international standard. Di bulan November 2017, KPEI berhasil memperoleh sertifikat ISO 9001:2015, yang merupakan versi terbaru dari Sistem Manajemen Mutu ISO 9001. Seperti standar ISO lainnya, ISO 9001:2015 akan ditinjau setiap lima tahun untuk menentukan apakah revisi diperlukan sehingga persyaratannya akan tetap relevan dan update dengan kondisi pasar terbaru.
ISO 9001 adalah sistem standar manajemen mutu yang dirancang untuk membantu perusahaan dalam memastikan, bahwa kebutuhan pelanggan dan stakeholdernya sudah terpenuhi serta sesuai persyaratan perundangundangan, hukum dan peraturan yang terkait dengan produk atau jasa yang dihasilkan. KPEI memperoleh sertifikasi ISO 9001 sejak tahun 2001 dan berhasil mempertahankannya dengan terak hir memegang Sertifikat ISO 9001 versi 2008. Dengan adanya versi terbaru ISO 9001 yakni versi 2015
dan efisien. Hal ini akan membantu untuk memastikan bahwa karyawan lebih termotivasi dan terkontrol dalam menuju tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan dokumen kon teks organisasi diperlukan untuk memahami Perusahaan, kebutuhan serta harapan pihak berkepentingan dan ruang lingkup ISO sendiri. Sementara, pendekatan berbasis risiko akan membantu Perusahaan dalam mengidentifikasi, mengelola, memonitor, dan mengurangi terjadinya risiko dalam proses operasional. Pendekatan berbasis risiko akan mendorong pelaksanaan, pemeliharaan dan perbaikan secara terus menerus sistem manajemen mutu.
Setelah mempelajari keseluruhan pasal ISO 9001:2015 di tahun 2016 melalui in-house training, KPEI mulai mempersiapkan pembuatan maupun perubahan dokumen ISO. Pada Agustus 2017, kata Hasan, KPEI mengundang konsultan untuk memeriksa persiap an penerapan ISO 9001:2015 dengan PreAssessment. Hasil PreAs-sessment menunjukkan bahwa KPEI
punya tugas untuk menyelesaikan enam Po-tential Non-conformity dan dua Isolated Issues yang merupakan gap analysis sebelum dilakukan Assesment 2 bulan berikutnya. Bertepatan dengan Surveillence Vi-sit yang secara regular dilakukan sekali dalam setahun, KPEI memutuskan
untuk memperbaharui versi ISO 9001 menjadi ISO 9001:2015. Pada tanggal 2 November 2017, dilakukan Assesment untuk menilai kesesuaian seluruh pasal ISO 9001:2015 dengan sistem manajemen mutu KPEI yang dilakukan oleh Independent Assessor. Dilanjutkan dengan Surveillence Visit di tanggal 7 November 2017 berdasarkan pasal ISO 9001: 2015. Butuh waktu sekitar 6 bulan untuk KPEI me nerapkan standar mutu terbaru hingga benarbenar yakin diterapkan dengan baik. Persiapan ini dilakukan secara mandiri dan akhirnya mengantarkan KPEI untuk mendapatkan hadiah akhir tahun dengan memperoleh rekomendasi Sertifikat ISO 9001: 2015.F
[TiM redAksi]
S
isO 9001:2015, Hadiah Akhir Tahun kPei
Butuh waktu sekitar 6 bulan untuk KPEI menerapkan standar mutu terbaru hingga benarbenar yakin diterapkan dengan baik.
5
Edisi 1 I Triwulan I l 2018
KPEI Newsletter
A R T I K E L K H U S U S
Mengetahui kepuasan Ak terhadap Layanan kPei
kPei melaksanakan Css setiap tahun. Melalui Css ini, kPei ingin memperoleh masukan guna perbaikan layanan dan operasional bisnis di masa mendatang.
Css sebagai alat ukur kPei dalam menerapkan nilai inti Customer Focus dan Achievement of Excellence kepada
pengguna jasa kPei.
enjadi perusahaan yang memberikan berbagai layanan penunjang pasar modal,
aktivitas bisnis KPEI berhubungan erat dengan jasa. Sehingga peningkatan layanan disertai dengan perbaikan dan pembaharuan menjadi upaya yang terus menerus dilakukan. Dalam rangka peningkatan layanan tersebut, tak jarang KPEI menciptakan layanan/produk baru bagi pengguna jasa KPEI yakni Anggota Kliring (AK). Perbaikan ini perlu dilakukan KPEI, salah satunya sebagai prasyarat pemenuhan pasal ISO 9001 terkait Sistem Manajemen Mutu.
Guna memperoleh gambaran objektif dari AK terkait manfaat layanan dan operasional bisnis KPEI, sejak tahun 2001, Perusahaan mengadakan Survei Kepuasan Pelanggan atau Cus-tomer Satisfaction Survey (CSS). Materi CSS terdiri atas pernyataan tentang tingkat kepuasan AK terhadap layanan operasional KPEI, serta saran dan pendapat AK terhadap layanan operasional KPEI selama periode Oktober 2016 hingga September 2017. Secara keseluruhan, melalui CSS ini KPEI dapat melihat kemampuan karyawan dan Perusahaan dalam menerapkan nilai inti Perusahaan yaitu Customer Focus dan Achievement of Excellence. Hingga pada akhirnya, semua hasil dan masukan dari survei ini bisa digunakan untuk meningkatkan dan menyempurnakan kualitas layanan jasa KPEI.
Pelaksanaan CSS di tahun 2017 ini, berbeda dengan tahun sebelumnya, yaitu dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan sosialisasi AK yang diselenggarakan pada tanggal 18 Oktober 2017 dengan tema Peningkatan Kualitas Agunan di Mainhall BEI, Jakarta. Unit Keanggotaan dan Kepatuhan yang berada di bawah Divisi Hukum
pinjam meminjam efek, proses manajemen risiko, proses pengelolaan agunan, proses hukum dan layanan keanggotaan, bagaimana sistem teknologi informasi KPEI, serta kemudahan akses website dan customer care KPEI,” tutur Arief. Menurutnya, secara umum AK menyatakan puas dengan layanan jasa operasional KPEI. “AK masih menilai KPEI dengan nilai positif, dimana hasil CSS menunjukkan angka 4,02 dari skala tertinggi 5 ” lanjut Arief.
Meski begitu, perbaikan baik secara metode maupun mutu survei akan terus menerus dilakukan. Untuk memudahkan AK menjawab perta nyaan, nantinya, pertanyaan survei akan dibuat sederhana dan tidak ba nyak jumlah pertanyaannya. Ke depannya, kemungkinan CSS dilakukan secara online agar pengolahan dan penyimpanan data bisa lebih detail lagi dan akurat.
Menurut Anton, kegiatan ini akan tetap diselenggarakan dan lebih disempurnakan lagi. “Pasalnya, CSS me
rupakan salah satu cara KPEI untuk mengetahui nilainya di mata AK. Yang pasti, ke depannya kualitas pertanyaan dan metode pertanyaan ha rus terus di update, supaya tidak ketinggalan jaman dan sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa KPEI,” tu tup Antonius.F
[TiM redAksi]
M dan Keanggotaan KPEI menjadi bagian yang bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan CSS ini. Unit ini juga yang akan mengolah data hasil survei. Menurut Kepala Divisi Hukum dan Keanggotaan KPEI Antonius Herman Azwar, salah satu upaya mengukur customer focus yaitu dengan cara menyelenggarakan CSS ini. “CSS ini juga menjadi key performance indica-tor KPEI ke OJK. Bahwa manajemen sangat berkomitmen kepada nilai inti customer focus. Oleh karena itu, hasil CSS ini dilaporkan ke pihak otoritas,” lanjut Antonius.
Ditambahkan Arief Setiawan, Kepala Unit Keanggotaan dan Kepatuhan KPEI, CSS tahun 2017 ini terdiri dari 14 pernyataan pilihan berganda dengan pilihan jawaban dari sangat tidak puas, tidak puas, biasa saja, puas, dan sangat puas. Pernyataan survei antara lain menanyakan tentang layanan petugas operasional, bagaimana proses kliring dan penjaminan, proses
Note : - Tidak termasuk nilai CSS dari eksternal (tahun 2008/2009) -Tahun2001&2012skalaCSStertinggl4,sedangkanlainnyamenggunakanskalaCSStertinggi5
3.00
4.22 4.45
4.42 4.35
4.46
3.30
4.03 4.07 4.17 4.11 4.02
nilai Css kPei 2001 - 2017
2001 2003 2004 2005 2006 2007 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Melalui CSS ini, KPEI dapat melihat kemampuan karyawan dan Perusahaan dalam menerapkan nilai inti Perusahaan yaitu Customer Focus dan Achievement of Excellence.
KPEI Newsletter6
Edisi 1 I Triwulan I l 2018
P R O F I L
yang dibantu oleh organ pendu kung. Salah satu organ pendukung KPEI, yakni yang membantu Dekom dalam menja lankan fungsi pengawasan adalah Komite Audit.
Komite Audit bertugas mengawasi proses pelaporan akuntansi dan keuang an, menelaah kualitas proses dan hasil audit internal maupun eks ternal, memberikan laporan kepada Dekom atas keandalan laporan keuang an, serta mengidentifikasi halhal lain yang memerlukan perhatian Dekom. Tentu dalam menjalankan tugasnya ini, Komite Audit tidak dapat bekerja sendiri. Dalam menjalankan aktivitas nya, komite yang dibentuk berdasarkan Keputusan Keputusan Ketua BapepamLK No kep107/BL/2008 tanggal 10 April 2008, memerlukan mitra dari organ KPEI yang lain. Seperti disampaikan oleh Nishnurtia Razak, pihaknya bisa menjalin komunikasi dengan Divisi Satuan Peme riksa Internal (SPI) dan Unit Enterprise Risk Management (ERM) KPEI yang merupakan mitra dari Komite Audit.
P R O F I L
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik diharapkan dapat menambah tingkat kepercayaan para investor, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lain. selain itu, GCG juga dipercaya
berkontribusi dalam mempertahankan dan meningkatkan kelangsungan usaha yang sehat dan
kompetitif dalam jangka panjang.
da lima prinsip yang harus dipenuhi perusahaan agar perusahaan tersebut bisa dikatakan
sudah menerapkan fungsi GCG dengan baik. Prinsipprinsip seperti transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, kewajaran dan kesetaraan menjadi persyaratan mutlak yang harus dipenuhi. Bagi KPEI, kelima prinsip tersebut telah menjadi perangkat vital Perusahaan dalam menjaga kesinambungan bisnis dan operasionalnya. Sebagai Perusahaan yang melayani kepentingan para pengguna jasa, KPEI memastikan pelaksanaan GCG berjalan dengan baik di semua fungsi organisasi.
Sejalan dengan komitmen KPEI dalam menerapkan GCG secara konsisten dan berkesinambungan, peningkatan tata kelola perusahaan terus menerus disempurnakan. Untuk itu, KPEI perlu menetapkan kerangka kerja penerapan GCG sesuai dengan lima prinsip tadi. Kerangka penerapan GCG KPEI ini beru pa organ utama, seperti RUPS, Di reksi dan Dewan Komisaris (Dekom)
A
komite Audit, Mengantarkan kPei Mencapai Visi dan Misinya
Secara berkala atau sedikitnya tiga bulan sekali, Komite Audit dengan SPI dan ERM akan bertemu untuk membahas tentang pemenuhan dan efektifitas pengendalian internal, isu dan kendala yang dihadapi Perusahaan, serta memastikan bahwa operasional KPEI sesuai dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku. Dan jika terdapat halhal yang perlu ditindaklanjuti, maka Komite Audit akan meneruskannya ke Dekom.
Komite Audit juga bertugas melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan audit eksternal dan menyampaikan rekomendasi calon auditor independen untuk melakukan audit umum atas Laporan Keuangan dan Laporan Keuangan Dana Jaminan KPEI, dalam hal ini tentunya berkoordinasi dengan BEI selaku Pemegang Saham. Komite ini juga menerima dan menelaah serta meneruskan pengaduan yang berkaitan dengan KPEI kepada Dekom, serta memantau tindak lanjutnya. Lebih lanjut, dengan adanya Peraturan OJK No.13/POJK.03/2017, terjadi peningkatan peran dari Komite Audit yang lebih intensif dalam proses pemberian rekomendasi auditor independen kepada Dekom, serta evaluasi kinerja auditor pasca audit.
Saat ini Komite Audit dipimpin oleh Komisaris Utama KPEI yaitu Abraham Bastari, dan 3 orang anggota yang terdiri dari Margeret Mutiara Tang (Komisaris KPEI), Irina Justina Zega dan Nishnurtia Razak. “Dalam bekerja, Komite Audit memiliki dokumen acuan berupa Pedoman Pelaksanaan Kerja Piagam Komite Audit. Piagam ini mengatur tugas, tanggung jawab dan kewenang an Komite Audit,” tutur Nishnurtia. Ia juga menambahkan, bahwa dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit berhak meminta data, laporan, dokumen, dan informasi keuangan Perusahaan melalui SPI. Nishnurtia berharap bahwa keberadaan Komite Audit ini bisa mengantarkan KPEI mencapai visi dan misinya.F
[TiM redAksi]
Profil Komite Audit
nishnurtia razak irina Justina Zega
Abraham Bastari Margeret Mutiara Tang
7
Edisi 1 I Triwulan I l 2018
KPEI Newsletter
A R T I K E L K H U S U S
kegiatan Csr sudah dijalankan kPei sebagai program rutin tahunan. sebagai bagian dari penerapan GCG,
kPei memilih berkonsentrasi mendukung pembangunan manusia di bidang pendidikan dan pengembangan
komunitas.
enjalankan operasional Perusahaan berdasarkan prinsip tata kelola yang baik (good
corporate government/ GCG) sudah menjadi kebutuhan saat ini. Ada banyak poin penting yang diatur dalam ketentuan GCG tersebut. Salah satu poin yang yang juga terdapat dalam ketentuan UndangUndang Perseroan Terbatas (UU PT) yakni soal corporate social responsibility (CSR). Walau UU PT hanya mengatur perusahaan yang bergerak di bidang sumber daya alam, yang wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan, saat ini CSR justru banyak diadopsi dan dijalankan oleh perusahaan non sumber daya alam. CSR pun direalisasikan sebagai program penting perusahaan untuk mewujudkan berbagai nilai positif, terutama nilai kemanusiaan dan upaya peningkatan kesejahteraan.
Tidak terkecuali buat KPEI, melalui program KPEI Berbakti, Perusahaan membagi kegiatan CSR dalam dua kegiatan utama, yakni KPEI Berbakti Rutin dan KPEI Berbakti Non Rutin. Menurut Corporate Secretary KPEI, Reynant Hadi, selama 2017, Perusahaan mengalokasikan anggaran yang nilai nya cukup besar untuk mendukung program KPEI Berbakti ini. Khusus untuk KPEI Berbakti Rutin, Perusahaan memilih
mendukung kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan dan pengembang an komunitas dengan pertimbangan KPEI ingin ikut berpartisipasi meng angkat harkat dan derajat kemanusian bagi mereka yang membutuhkan. “Dasar pertimbangannya, dengan pendidikan dan pengembangan komunitas yang baik, mereka yang dibantu punya modal untuk membangun masa depan yang lebih baik,” ujar Reynant.
Bertolak dari prinsip itu, KPEI sejauh ini mengalokasikan dana secara rutin untuk tiga yayasan sosial, yakni Yayasan Ammu Amanah PKBM AlFalah, Yayasan AlIstikomah, dan Panti Sosial Asuhan Anak Yatim dan Dhuafa Akhiruz Zaman. Selama ini, KPEI aktif menyokong anakanak kurang beruntung di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berlokasi di Bantar Gebang, Bekasi. Masih terkait dengan bidang pendidikan, KPEI juga menjalin kerjasama dengan Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Pusat. Lewat kerjasama ini, KPEI berpartisipasi mendukung program beasiswa untuk kaum difabel sehingga punya kesempatan mengenyam pendidikan untuk
M
Csr kPei diarahkan untuk Pendidikan & Pengembangan komunitas
jenjang SMK/SMA, S1, S2, hingga S3. Untuk saat ini ada sekitar 8 orang yang mendapat dukungan KPEI, yang sebelumnya ada 17 orang karena sebagian sudah menuntaskan program belajarnya.
Menurut Reynant, program KPEI Berbakti Rutin untuk 3 yayasan dan Pertuni masih akan menjadi program rutin KPEI tahun ini dan beberapa tahun ke depan. Tidak tertutup pihak lain di luar 3 yayasan dan Pertuni berkesempatan untuk mendapatan dukungan KPEI. Namun, prinsipnya KPEI akan tetap berdedikasi untuk bidang pendidikan, pengembangan komunitas, ke sehatan, pelestarian lingkungan hidup dan kegiatan lainnya di lingkungan pasar modal sesuai dengan dokumen Kebijakan CSR KPEI.
Selain KPEI Berbakti Rutin, KPEI juga berpartisipasi dalam KPEI Berbakti Non Rutin. Bentuk bantuannya diarahkan untuk beragam kegiatan yang bersifat produktif se perti renovasi sarana ibadah atau sarana umum, kegiatan sosial, maupun pembangunan sarana pendidikan. Program ini diberikan setelah melalui proses penelaah
an atas proposal yang diajukan oleh masyarakat umum maupun karyawan KPEI. Selama tahun 2017, ada sekitar 7 kegiatan yang ikut didanai KPEI. Misalnya, mendukung kegiatan yayasan Salam Rancage dalam rangka memperkenalkan hasil anyaman Indonesia di Ottawa dalam kegiatan Indonesia Festival 2017. Kegiatan lain seperti khitanan massal yang diselenggarakan pengurus Masjid AlA’laa BEI, beasiswa untuk 128 anak yatim di bawah naungan Yayasan Kemala Bhayangkari Kepolisian RI, dll. Selain itu, KPEI juga berpartisipasi bersama dengan SRO lain untuk menjalankan CSR dalam mendukung kegiatan HUT Pasar Modal Indonesia ke40 tahun maupun bantuan sosial atas kejadian meletusnya Gunung Agung di Bali kemarin.F
[TiM redAksi]
Perusahaan memilih mendukung kegiatan KPEI Berbakti yang berkaitan dengan pendidikan dan pengembangan komunitas.
KPEI Newsletter8
Edisi 1 I Triwulan I l 2018
E D U K A S I
Hampir 60% agunan Anggota kliring yang ditempatkan di kPei saat ini dalam bentuk bank garansi, yang tidak direkomendasikan oleh PFMi-iOsCO. untuk itu, kPei
tengah mempelajari kemungkinan foreign securities (efek asing) sebagai alternatif pengganti.
ebagai CCP, KPEI menjalankan proses kliring secara netting dan menjamin penyelesaian
transaksi yang terjadi di BEI. Untuk menjamin penyelesaian transaksi tersebut, KPEI mensyaratkan para Anggota Kliring (AK) di KPEI untuk menempatkan asetnya sebagai agunan, agar jika terdapat AK yang gagal dalam menyerahkan kewajiban, maka KPEI dapat menggunakan agun an tersebut untuk pemenuhan kewajibannya. Setiap risiko yang timbul harus didukung dengan agunan yang cukup. Adapun kelebihan agunan akan menjadi trading limit (batasan transaksi) AK. Agunan juga akan dieksekusi jika AK gagal dalam memenuhi kewajibannya kepada KPEI.
Saat ini jenis agunan yang bisa diterima KPEI ada dua macam, yaitu agunan online berupa dana dan efek yang ditempatkan di rekening efek KSEI, dan agunan offline berupa deposito berjangka, minimum cash col-lateral, bank garansi (BG), serta seat (saham) bursa yang dikelola secara langsung oleh KPEI. Sesuai data per 29 Desember 2017 , hampir 60% atau setara dengan Rp 4,2 trilliun agunan yang ditempatkan AK ke KPEI berupa BG. Sementara, berdasarkan rekomendasi Principle Financial Market Infrastructure (PFMI) yang dikeluarkan oleh The International Organiza-tion of Securities Commision (IOSCO) menyatakan bahwa BG tidak termasuk dalam agunan yang dapat diterima oleh CCP karena tidak likuid dan nonmarketable.
Agunan yang direkomendasi oleh PFMIIOSCO adalah instrumen yang memiliki risiko kredit rendah, likuid, dan market risk yang rendah. Kare
S
efek Asing sebagai Agunan Pengganti Bank Garansi
na BG tidak memenuhi kriteria tersebut, kata Iding Pardi, Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis KPEI, maka diper lukan alternatif instrumen lain yang dapat diterima sebagai agunan yang sesuai dengan rekomendasi dan standar internasional.
KPEI saat ini sedang mengkaji apakah dimungkinkan foreign securities menjadi alternatif agunan pengganti BG. Kajian terutama dilihat dari aspek hukum. Aspek hukum sangat penting karena harus memastikan bahwa for-eign securities sebagai agun an dapat dieksekusi ketika AK me ngalami gagal bayar. Selain itu, harus dipastikan juga bagaimana status kepemilikan atas efek asing tersebut. Apakah dimungkinkan efek asing yang diagunkan adalah milik holding company (induk usaha) dari AK yang meng agunkan ke KPEI. Permasalahan hukum selanjut
nya adalah bagaimana proses eksekusi atas agunan tersebut, mengingat produk keuangan yang ditempatkan sebagai agunan diterbitkan dari wilayah hukum negara yang berbeda. Efek asing sebagai agunan juga perlu dukungan peraturan dan persetujuan dari OJK. Saat ini, hampir 50% dari transaksi bursa merupakan transaksi yang dilakukan oleh pihak asing. Berarti ada kebutuhan agunan yang sangat besar untuk menutupi risiko atas transaksi tersebut. Adapaun terkait reinvestasi dan penempatan efek asing, menurut Vinie Vidia Ningrum, Kepala Unit Hukum KPEI, masih perlu kajian lebih lanjut, baik dari sisi ketentuan maupun risiko legalnya.
Agar KPEI bisa menerima agunan berupa efek asing, maka KPEI harus membuka rekening di Interna-tional Central Securities Depository (ICSD), seperti Euroclear. KPEI juga perlu membuat perjanjian dan pengaturan yang memungkinkan bisa
mengeksekusi agunan tersebut dengan mudah, jika terjadi gagal bayar atau gagal serah. Agunan efek asing yang dapat diterima pun tidak sembara ngan, hanya government bond negaranegara dengan risiko rendah dan likuid, salah satu contohnya seperti Japanese Government Bond dan US Treasury.
“Dengan gambaran di atas, diperlukan analisis hukum lebih lanjut atas potensi atau exposu re dari sisi hukum yang mengatur secara detail wewenang KPEI untuk menerima dan memanfaatkan agun an tersebut jika terjadi gagal bayar,” ujar Vinie. Selain itu ditambahkan Idin g, selain mempersiapkan aspek hukum, perlu juga ada diskusi de ngan pelaku pasar mengenai apakah rencana menggantikan BG dengan efek asing menjadi solusi yang feasible untuk diimplementasikan.F
[TiM redAksi]
Diperlukan analisis hukum lebih lanjut atas potensi atau exposure dari sisi hukum yang mengatur secara detail wewenang KPEI untuk menerima dan memanfaatkan agunan tersebut jika terjadi gagal bayar.
9
Edisi 1 I Triwulan I l 2018
KPEI Newsletter
diri dari general knowledge and about KPEI).
Di triwulan akhir tahun 2017, SDM berkolaborasi dengan COP investasi untuk menawarkan program investasi berkelanjutan bagi karyawan KPEI.
Selain produk reksadana yang pernah disampaikan, produk lain yang juga dikenalkan ke karyawan antara lain investasi emas berbasis syariah melalui sistem cicilan dan arisan dari Pegadaian. Hal ini memberikan kemudahan bagi karyawan yang ingin berinvestasi emas, tetapi belum memiliki dana yang cukup.
Bentuk investasi yang menarik lainnya adalah properti, penawaran dari Developer Graha Loka Pangestu, sebagai salah satu vendor developer Female Apartment di daerah Depok, yang lokasinya dekat dengan Universitas Negeri terkenal di Indonesia.
Sementara itu, sharing yang dikemas dalam program Thank’s KLIK it’s Friday adalah Program Business Se-ries Sharing dari salah satu karyawan KPEI, yang mengangkat topik “Start a Home Based Brownie Business”.
Mengalir cerita dari sang pembicara, yang memulai bisnis brownie nya berawal dari hobi membuat kue di rumah. Tak disangka, ternyata brownie yang dibuat sangat disukai oleh temanteman kantornya. De ngan bermodal alat untuk membuat kue dan oven yang kebetulan sudah dimiliki sebelumnya, bisnis yang sudah dimulai tahun 2016 ini sangat laku dengan brand “Whisk Away”. Sangat inspiratif bagi KLIK’ers yang akan mencoba memulai bisnis baru.F [TiM redAksi]
E D U K A S I
kLik di Triwulan iVTahun 2017
idak terasa penghujung tahun 2017 sudah kita lalui. Rangkaian program dan ajang tur
namen telah dilaksanakan dengan baik berkat dukungan dan antusiasme dari KLIK’ers dan manajemen.
Pembahasan evaluasi atas pelaksanaan program 2017 dan penyusunan program 2018 mewarnai kegiatan di triwulan terakhir untuk KLIK Team dan seluruh CoP.
Turnamen KPEI merupakan event besar yang menutup kegiatan di triwulan 4 tahun 2017 dalam rangka HUT KPEI ke21. Kegiatan ini dikoordinasikan oleh CoP Hobby-Olahraga dan turnamen telah dimulai sejak bulan September hingga November 2017. Adapun cabang olahraga yang dipertandingkan adalah Tenis Lapangan, FutsalFutsil, Tenis Meja, Squash, Bulu Tangkis, Catur dan Photography, dengan format pertandingan adalah antar lantai dan antar region.
Ada yang berbeda dengan triwulan sebelumnya, di November 2017, CoP Hobby-Bahasa mengadakan kegiatan KPEI Fun Corner dengan mengundang Karl Milsom dari Direct English sebagai narasumber. KLIK’ers yang hadir mengikuti kegiatan ini terlihat sangat antusias karena topik yang diangkat sangat menarik yaitu “Working Climate between England and Indonesia”. Terdapat perbedaan budaya kerja antara Inggris dan Indonesia. Di Inggris kedisiplinan sudah menjadi budaya bagi karyawan, dan dalam berkomunikasi lebih to the point, sedangkan di Indonesia, budaya disiplin masih sangat rendah,
dan dalam berkomunikasi, budaya “basa basi” menjadi salah satu strategi untuk menjalin komunikasi bisnis yang lebih intens
Program unggulan CoP HobbyBahasa di penghujung tahun 2017 adalah KPEI’s Inter Region English Com-petition, dimana kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan, dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi KLIKérs dalam berbicara Bahasa Inggris. Aturan permainan dalam mengikuti kompetisi ini yaitu, terdapat 3 langkah yang harus diikuti oleh peserta, tahap 1 adalah Grammar Party, tahap 2 adalah Hangman, dan tahap terakhir adalah Rapid Question (ter
T
Sharing yang sangat inspiratif membuat kLikérs sangat antusias untuk lebih mendengarkan,
mencoba dan mulai mempraktekkannya.
KPEI Newsletter10
Edisi 1 I Triwulan I l 2018
sosialisasi Peningkatan kualitas AgunanPada 18 Oktober 2017, KPEI menyelenggarakan sosialisasi dengan tema Peningkatan Kualitas Agunan yang ditujukan kepada Anggota Kliring di Mainhall BEI, Jakarta. Sosialisasi ini merupakan bagian dari rangkaian Capacity Building Anggota Kliring 2017 yang bertemakan “PRUDENCE”.
K I L A S P E R I S T I W A
sosialisasi Enterprise Risk Management FundamentalistDalam rangka menambah wawasan mengenai Enterprise Risk Management, KPEI menyelenggarakan sosialisasi Enterprise Risk Management Fundamen-talist yang ditujukan kepada seluruh karyawan KPEI pada 5 Oktober 2017 di R. Seminar BEI, Jakarta dengan narasumber Dr. Antonius Alijoyo dari Principal CRMS Indonesia.
seremoni Pembukaan Perdagangan BursaPada 18 Oktober 2017, KPEI mengundang seluruh anggota Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko serta anggota Komite Haircut KPEI untuk membuka perdagangan bursa sekaligus ingin memperkenalkan anggota komite kepada seluruh Anggota Kliring bahwasanya kedua komite tersebut turut membantu KPEI dalam menjalankan operasional pengelolaan risiko terkait fungsi Kliring dan Penjaminan sesuai amanat UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
rapat umum Pemegang saham Luar Biasa kPei 2017KPEI mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Oktober 2017 bertempat di VIP Meeting Room, Gedung BEI, Jakarta. Seluruh Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit, dan perwakilan Divisi KPEI ikut dalam RUPSLB ini serta dihadiri oleh perwakilan pemegang saham yakni BEI. RUPSLB yang dipimpin oleh Abraham Bastari selaku Komisaris Utama KPEI, menghasilkan keputusan rapat berupa persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan KPEI tahun 2018.
PeMBukAAn inVesTiVAL 2017Dalam rangka memeriahkan bulan inklusi keuangan serta sebagai rangkaian kegiatan kampanye nasional “Yuk Nabung Saham”, KPEI bersama dengan OJK, BEI dan KSEI menyelenggarakan Indonesia Investment Festival (Investival) 2017 dengan tema “Investing is Interesting” pada 2729 Oktober 2017 di Mall Kelapa Gading 3, Jakarta.
kunjungan Bisnis srO ke The Clearing Corporation of india Ltd.KPEI bersama dengan BEI dan KSEI melakukan kunjungan bisnis ke The Clearing Corporation of India Ltd. di Mumbai, India pada tanggal 1112 Oktober 2017. Kegiatan ini bertujuan untuk sharing pengalaman dan diskusi terkait Sentralisasi Kliring OTC Derivatif dan Obligasi Negara. Selanjutnya, KPEI bersama BEI dan KSEI juga berkesempatan mengunjungi Tata Consulting Group yang telah menjadi konsultan KPEI dalam pengembangan collateral manage-ment system.
kPei Menghadiri seremoni Pencatatan Perdana saham MCAsPada 1 November 2017, Direktur Utama KPEI Hasan Fawzi bersama dengan Direksi BEI menghadiri seremoni pencatatan perdana saham PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) di Main Hall BEI, Jakarta.
11
Edisi 1 I Triwulan I l 2018
KPEI Newsletter
kunjungan kerja korea securities Finance Corporation ke kPeiPada 20 Desember 2017, KPEI menerima kunjungan kerja dari Korea Securities Finance Corporation dan PT Pendanaan Efek Indonesia di Ruang Rapat Utama KPEI, Gedung BEI, Jakarta.
Penutupan Perdagangan Bursa 2017Pada 29 Desember 2017, Presiden RI Joko Widodo hadir untuk melakukan penutupan perdagangan bursa tahun 2017 di Main Hall BEI, Jakarta. Penutupan perdagangan tersebut juga dihadiri oleh beberapa Menteri Kabinet Kerja, Gubernur BI, Gubernur DKI Jakarta, Pejabat OJK, serta Direksi SRO dan undangan lainnya. Pada penutupan tersebut, IHSG ditutup pada angka 6.355,65 atau menguat sebesar 20% dari penutupan indeks tahun 2016 pada posisi 5.296,71.
K I L A S P E R I S T I W A
kPei Menghadiri Penghargaan Galeri investasi Bei 2017Pada tanggal 15 November 2017, Direktur KPEI Sunandar menghadiri Penghargaan Galeri Investasi BEI 2017 di Main Hall BEI, Jakarta. Sunandar berkesempatan memberikan penghargaan kepada salah satu pemenang dalam acara tersebut.
kPei Menghadiri the 4th International Financial Cooperation ForumDirektur Utama KPEI Hasan Fawzi bersama dengan perwakilan Kepala Divisi KPEI menghadiri the 4th International Financial Cooperation Forum pada 47 Desember 2017 di Seoul, Korea Selatan.
Acara tersebut bertemakan “Key Financial Drivers for the Era of Cooperation and Shared Prosperity” yang membahas tentang pentingnya kooperasi global untuk kesejahteraan bersama, pendorong industri keuangan di Revolusi Industri ke4, serta pengaruh teknologi Blockchain pada industri keuangan.
kPei Menghadiri seminar kseiDireksi KPEI Hasan Fawzi dan Sunandar menghadiri seminar “Indonesia 2018: Sailing Through Economic and Political Tide” yang diselenggarakan oleh KSEI pada 20 November 2017 di Main Hall BEI, Jakarta. Seminar tersebut menghadirkan Kepala Kepolisian Negara RI Muhammad Tito Karnavian sebagai salah satu pembicara.
kPei Hadiri World Forum of CSDs 2017Direktur Utama KPEI Hasan Fawzi bersama dengan perwakilan Kepala Divisi KPEI menghadiri World Forum of CSDs 2017, Global Conference of Central Securities Depositories pada 1417 November 2017 di Hong Kong. Forum tersebut membahas tentang berita terbaru mengenai perkembangan pasar, menentukan isuisu kontemporer, membahas peluangpeluang potensial, serta benchmarking untuk praktik terbaik di industri pasar modal.
KPEI Newsletter12
Edisi 1 I Triwulan I l 2018
S TAT I S T I K
Penggunaan (rp) Biaya (rp)Total Penggunaan 199,776,972,591,100.00 4,793,589,238
RataRata Bulanan 16,648,081,049,258.30 399,465,770
RataRata Harian 839,399,044,500.42 20,141,131
FAsiLiTAs InTRADAy
Data sampai dengan 29 Desember 2017
Tipe Produk Frekuensi (kali)
Volume (lembar) nilai (rp)
Index Futures 5 5 2,540,925,000Indonesia Government Bond Futures - - -
TrAnsAksi deriVATiF
Data sampai dengan 29 Desember 2017
Data sampai dengan 29 Desember 2017
PenYeLesAiAn TrAnsAksi BursA
ACs JuMLAH Ak(ACS)
Volume (Lembar) nilai (rp) Ak serah
Ak Terima
Total 174,657,707 45,217,362,725 33 88
Tertinggi harian 113,464,700 16,687,500,000 4 26
Ratarata harian 4,720,479 1,222,090,884 1 2
Terendah harian
ALTERnATE CASh SETTLEMEnT (ACs)
POsisi dAnA JAMinAnJenis Pasar nilai (rp) Persentase
Ekuiti 2,538,527,248,445 64.08%DerivatifKontrak Berjangka 597,575,298 0.01%Surat Utang 1,087,103 0.00%Hasil Pengelolaan Dana Jaminan Ekuiti, KBIE dan Obligasi 1,422,502,821,758 35.91%
Total 3,961,628,732,604 100.00%
nilai (rp)
Cadangan Jaminan 144,433,407,765
POsisi CAdAnGAn JAMinAn
Data sampai dengan 29 Desember 2017
Data sampai dengan 29 Desember 2017
Jenis instrumen nilai Agunan (Rp) Persentase
Bank Garansi 4,200,991,200,000 59.32%
Deposito 2,311,222,796,047 32.63%
Dana Minimum Kas 559,539,979,900 7.90%
Saham Bursa 10,800,000,000 0.15% Total 7,082,553,975,948 100.00%
kOMPOsisi AGunAn OFFLInE
Data sampai dengan 29 Desember 2017
Jenis instrumen nilai Agunan (Rp) Persentase
Uang 249,634,048,501 1.67%
Saham 14,603,029,973,444 97.73%
Obligasi 88,791,124,996 0.60%
Total 14,941,455,146,941 100.00%
kOMPOsisi AGunAn OnLInE
Data sampai dengan 29 Desember 2017
Transaksi Bursa Penyelesaian Transaksi Bursa Efisiensi
Frekuensi (kali) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (%) Nilai (%)
Total 2017 74,977,988 2,913,246,480,890 1,813,031,056,586,950 709,830,568,300 695,154,392,749,000 61.48 44.56
Tertinggi harian 480,723 35,700,658,271 42,159,420,466,520 10,427,890,300 6,639,720,471,700 68.93 46.42
Ratarata harian 315,034 12,240,531,432 7,617,777,548,685 2,982,481,379 2,920,816,776,256 61.48 44.56
Terendah harian 167,864 4,986,328,005 4,189,079,952,903 1,495,185,800 1,572,357,598,600 45.87 33.11
Data sampai dengan 29 Desember 2017
TrAnsAksi PinJAM MeMinJAM eFek
BulanTotal Rata-Rata Harian Jumlah
HariNilai (Rp) Volume (lembar) Frekuensi (kali) Nilai (Rp) Volume (lembar)
Januari 2,328,663,900.00 3,425,100.00 10 75,118,190.32 110,487.10 31Februari 4,167,843,000.00 996,500.00 13 148,851,535.71 35,589.29 28Maret 60,829,863,400.00 12,485,300.00 22 1,962,253,658.06 402,751.61 31April 10,010,063,900.00 6,379,800.00 15 333,668,796.67 212,660.00 30Mei 24,802,110,600.00 6,163,800.00 20 800,068,083.87 198,832.26 31Juni 4,846,197,500.00 1,563,300.00 9 161,539,916.67 52,110.00 30Juli 27,665,009,500.00 1,402,600.00 11 892,419,661.29 45,245.16 31
Agustus 13,858,825,500.00 3,223,700.00 11 447,058,887.10 103,990.32 31September 6,613,217,500.00 913,300.00 9 220440583.3 30,443.33 30
Oktober 5,272,257,500.00 1,030,900.00 6 170,072,822.58 33,254.84 31November 19,014,409,300.00 12,793,200.00 12 633,813,643.33 426,440.00 30Desember 8,333,018,600.00 3,086,000.00 6 268,807,051.61 99,548.39 31
Total 187,741,480,200.00 53,463,500.00 144 514,360,219.73 146,475.34 365