Download - Obat Untuk Gangguan Hormonal 2012-2013
Blok Sistem Endokrin 1
Obat untuk Gangguan Hormonal
Isnatin Miladiyah
Dep. Farmakologi FK UII
Blok Sistem Endokrin 2
Tujuan Belajar
1. Menjelaskan tujuan terapi gangguan tiroid dan DM
2. Menjelaskan mekanisme kerja obat untuk kelainan tiroid dan DM
3. Memilih obat untuk kelainan tiroid dan DM yang sesuai dengan kondisi pasien
Blok Sistem Endokrin 3
Obat untuk Kelainan Tiroid
Blok Sistem Endokrin 4
• Hormon dengan reseptor di banyak sel tubuh
• Berikatan dengan reseptor spesifik di inti : regulasi gen ekspresi gen atau – penggunaan O2– BMR– metabolisme sel
Hormon Tiroid
Blok Sistem Endokrin 5
– produksi ATP sel panas tubuh – sintesis Na+K+ pump – sintesis protein – penggunaan glukosa & asam lemak – dekomposisi lemak & ekskresi kolesterol – Regulasi cairan tubuh resistensi vaskuler
TD (CO, HR, BP)– tumbuh kembang
Hormon Tiroid
Blok Sistem Endokrin 6
• T4 (tiroksin) dan T3 (triiodotironin) asam amino mengandung iodium
• Tiroglobulin protein pengikat T4 dan T3 dalam kelenjar tiroid (HE : warna merah)
• Gangguan fungsi : terkait dengan gangguan sintesis pahami biosintesis hormon tiroid
Hormon Tiroid
Blok Sistem Endokrin 7
• Biosintesis hormon :– uptake ion yodida oleh tiroid
– oksidasi yodida dan yodinasi gugus tirosil
– perubahan (coupling) yodotirosil yodotironin
– resorpsi koloid tiroglobulin ke dalam sel
– pelepasan T3 dan T4 dalam darah
– konversi T4 T3 di jaringan perifer dan tiroid
Hormon Tiroid
Blok Sistem Endokrin 8
• uptake ion yodida oleh kelenjar tiroid– transpor aktif, dibantu ion kalium (K+
dihambat oleh glikosida jantung)
– dihambat oleh tiosianat dan perklorat
– tirotropin (TSH) pemekatan yodium – autoregulasi :
• yodium uptake , dan sebaliknya
Hormon Tiroid
Blok Sistem Endokrin 9
• oksidasi dan yodinasi– pembentukan MIT dan DIT (reaksi dengan
gugus tiroksil pada tiroglobulin)
– katalisator : enzim peroksidase• induksi : TSH
• inhibisi : tiourea, aminobenzen, imidazol
Hormon Tiroid
Blok Sistem Endokrin 10
• pembentukan T4 dan T3– Bentuk yodium dalam tiroid :
• MIT (20-30%), DIT (30-45%), T4 (25%), T3 (sangat sedikit)
– T4 : T3 tergantung jumlah MIT dan DIT• tergantung jumlah yod dalam tiroid
– normal : T4 >>>> T3• defisiensi yodium : rasio terbalik (T3 > T4)
Hormon Tiroid
Blok Sistem Endokrin 11
• resorpsi dan sekresi hormon– enzim proteolitik, dipacu oleh TSH
– normal : T4 (70-90 mcg), T3 (15-30 mcg)
– T3 sirkulasi 80% berasal dari aktivasi T4 di jaringan perifer (hepar dan ginjal)
• aktivasi : enzim 5’-deyodinase (mengandung selenium) enzim dihambat oleh oksidator dan PTU
Hormon Tiroid
Blok Sistem Endokrin 12
• transport :– 99% terikat protein : TBG (75%), TBPA (TB-
Pre Albumin) atau transthyretin (20%), albumin (4%) T1/2
• bentuk bebas aktivitas hormon– tergantung jumlah TBG
– feedback negatif terhadap TSH
– perubahan kadar TBG tidak hipo/hiper
Hormon Tiroid
Blok Sistem Endokrin 13
Ikatan TBG • estrogen
• metadon
• klofibrat
• 5-FU
• heroin
• tamoksifen
• gangguan hepar
• Infeksi HIV
Hormon Tiroid
Ikatan TBG • glukokortikoid
• L-asparaginase
• androgen
• salisilat
• asam mefenamat
• antiepilepsi
• furosemid
• penyakit akut dan kronik
Blok Sistem Endokrin 14
• bawaan kretinisme/gangguan pertumbuhan, daerah endemik goiter
• struma endemik daerah endemik
• tanda :– BMR turun, tanda anemia, sering mengantuk,
suara berat dan kasar, gangguan pencernaan, otot, jantung
• pasca terapi antitiroid pada hipertiroid stadium akhir penyakit tiroiditis Hashimoto (autoantibodi)
Hipotiroid
Blok Sistem Endokrin 15
Hipotiroid
Jenis Sediaan Kekuatan (mg)
Bubuk tiroid (T4 dan T3)
Tablet ekstrak tiroid tablet, salut enterik 6,5; 16; 32; 65; 195; 325 mg
Tiroglobulin tablet 16; 32; 65; 100; 195; 325
Tiroksin tablet 0,2; 0,4; 0,8; 2
Natrium levotiroksin tablet, injeksi i,.v., Tablet : 0,25; 0,05; 0,1; 0,15; 0,2; 0,3
Injeksi : 0,1; 0,5 mg/mL
Natrium liotironin tablet, injeksi 5 mcg; 25 mcg; 50 mcg
Blok Sistem Endokrin 16
• Perbandingan efek klinik :– 60 mg ekstrak tiroid per hari
– 60 mg tiroglobulin
– 0,1 mg levotiroksin
– 25 mg liotironin
• Na-levotiroksin potensi obat kuat, durasi lama
• Na-liotironin efek lebih cepat d/p Na-levotiroksin (contoh : koma miksedema)
Hipotiroid
Blok Sistem Endokrin 17
• Tiroksin : – konsentrasi steady state baru tercapai setelah
hari ke-5
– monitoring : setelah minggu ke-8
– target : TSH normal
Hipotiroid
Blok Sistem Endokrin 18
• pasien hamil : dosis karena ikatan TBG oleh estrogen
• pasien usia lanjut : dosis hindari kemungkinan gangguan jantung undiagnosed
Hipotiroid
Blok Sistem Endokrin 19
• Klasifikasi :
– Penyakit Grave (Basedow)
• disebut struma difus toksik autoantibodi
• tiroid membesar difus, gejala pada mata
– Penyakit Plummer
• tanpa gejala mata, struma noduler toksik
• Terapi : antitiroid (onset singkat), pembedahan, radiasi (onset lama)
Hipertiroid
Blok Sistem Endokrin 20
• Gejala :
– akibat pembentukan panas (BMR ), kepekaan nuromuskuler , aktivitas simpatis
– kulit kemerahan, panas, basah, tremor, nadi cepat, denyut jantung keras, TD meningkat decompensatio cordis
– nafsu makan bertambah inadekuat : BB
Hipertiroid
Blok Sistem Endokrin 21
Blok Sistem Endokrin 22
• tujuan pengobatan :
– atasi gejala klinik
– menunggu remisi spontan
– persiapan operasi
• kombinasi antitiroid dengan yod radioaktif percepat timbulnya perbaikan klinis (efek yod radioaktif perlu bbrp hari)
Hipertiroid
Blok Sistem Endokrin 23
Hipertiroid
Jenis Sediaan Kekuatan (mg)
Propiltiourasil (PTU)
Tablet 50 mg 100 mg/8 jam dosis sampai 600 mg/hr
Metimazol Tablet 5 mg dan 10 mg
5-10 mg / 8 jam
Karbimazol Tablet 5 mg dan 10 mg
5-10 mg / 8 jam
Metiltiourasil Tablet 25 dan 50 mg 200 mg sehari dalam 4 atau 4 dosis
Blok Sistem Endokrin 24
Special problems in hyperthyroidism
• Inflammatory thyroid disease– R/ Propranolol +– prednisolone + aspirin
• Drug-induced hyperthyroidism– R/ potassium
perchlorate or amiodarone or Prednisolone
• Pregnancy– R/ low dose
carbimazole <30 mg/d or methimazole or propylthiouracil 300 mg/d
• on breast-feeding: propylthiouracil
Blok Sistem Endokrin 25
Obat untuk Diabetes Mellitus
Blok Sistem Endokrin 26
• Klasifikasi :– DM Tipe 1 degenerasi sel beta pankreas
• genetik, lingkungan
– DM Tipe 2 penurunan produksi insulin • usia > 35 tahun, gemuk
– DM Gestasional
• obesitas gangguan ikatan insulin-reseptor hambatan efek insulin olah raga , BB
• resistensi insulin :– akut (infeksi, trauma, emosi)
– kronik (anti insulin)
Patofisiologi
Blok Sistem Endokrin 27
Patofisiologi
(Goodman and Gilman, 2007)
Blok Sistem Endokrin 28
• Tujuan terapi :– menjaga kadar gula darah mendekati normal
– mencegah komplikasi (mata, ginjal, jantung, saraf)
– mencegah infeksi
• Kombinasi :– diet, olah raga, obat
Terapi DM
Blok Sistem Endokrin 29
• DM Tipe 1– insulin– diet– olah raga
Terapi DM
• DM Tipe 2– diet– penurunan BB– olah raga – obat hipoglikemik oral – insulin
Blok Sistem Endokrin 30
• Kebutuhan : 5-150 unit/hari (kondisional), injeksi sub kutan
• Dosis terbagi :– DM tidak stabil dan sulit dikontrol– hiperglikemia berat, dosis sekali belum cukup– kebutuhan insulin > 100 unit/hari
Insulin
Blok Sistem Endokrin 31
• Klasifikasi :– Sekretagogik
• Sulfonilurea (generasi 1 dan 2)• Meglitinides (repaglinide, nateglinide)
– Biguanid– Thiazolidinediones (pioglitazone, rosiglitazone) -glukosidase inhibitor (acarbose, miglitol)
Obat Hipoglikemik
Blok Sistem Endokrin 32
• stimulasi sekresi insulin pankreas
• ada 2 generasi : 1 dan 2 (lihat tabel) beda potensi dan farmakokinetik
• dasar pemilihan jenis obat :– umur penderita saat DM mulai muncul
• KI : DM juvenil, kehamilan, DM berat, pasien gawat
Sulfonilurea
Blok Sistem Endokrin 33
• berikatan dengan reseptor sulfonilurea pada sel beta pankreas kanal ATP-ase tertutup depolarisasi Ca2+ masuk sel sekresi insulin
• maintenance : umumnya ½ dosis rekomendasi
• monoterapi atau kombinasi (kecuali glinide)
• KI : gangguan hepar dan ginjal
Sulfonilurea
Blok Sistem Endokrin 34
• mekanisme aksi : serupa sulfonilurea
• onset lebih cepat, durasi lebih singkat (hanya 1-2 jam)
• terutama untuk pasien dengan KGD 2jpp tinggi, bukan KGD puasa
• Hati-hati penderita hepar dan ginjal repaglinide klirens ginjal rendah aman untuk gangguan ginjal
Glinide
Blok Sistem Endokrin 35
• mekanisme aksi : belum jelas efek :– produksi glukosa hepar , HbA1c – (LDL, trigliserida, inhibitor aktivator
plasminogen) – BB , risiko hipoglikemia <<
• efek samping : mual, muntah, diare (50%)– titrasi dosis, pemberian bersama makanan
Biguanid
Blok Sistem Endokrin 36
• Kontraindikasi :– gangguan hepar, ginjal, CHF, dehidrasi,
alkoholisme– jangan diberikan pada pasien dengan
penyakit akut atau jalani pemeriksaan kontras radiologis
• Kombinasi :– sulfonilurea, thiazolidinedione, insulin
Biguanid
Blok Sistem Endokrin 37
• Mekanisme aksi : belum jelas efek :– efek langsung ke hepar dan jaringan perifer– uptake glukosa di jaringan , HbA1c – TD , fibrinolisis , perbaiki fungsi endotel– HDL , trigliserida – progresivitas hilangnya sel beta pankreas – sensitivitas insulin
Thiazolidinediones
Blok Sistem Endokrin 38
• Efek samping :– anemia, fraktur, BB , edema (kombinasi
thiazolidinediones + insulin) monitoring fungsi hepar
• KI : CHF dan gangguan hepar
• monoterapi dan kombinasi (metformin, insulin, sulfonilurea)
Thiazolidinediones
Blok Sistem Endokrin 39
• mekanisme : inhibitor -glukosidase, enzim pemecah karbohidrat kompleks– hambatan absorpsi karbohidrat di usus
– kontrol KGD post prandial
• efek samping : – abdominal discomfort, flatulen, diare
• monoterapi atau kombinasi (sulfonilurea, metformin, glinide)
Inhibitor -glukosidase
Blok Sistem Endokrin 40
Pemilihan Obat Hipoglikemik
(Odegard, et al, 2007)
Blok Sistem Endokrin 41
• insulin– hipoglikemia– alergi (lokal atau
sistemik)– gangguan visus– edema perifer
Clinical Problems
• Obat hipoglikemik– hipoglikemia– gangguan GI– gangguan hematologis– flushing (alkohol)– KI : gangguan hepar
atau ginjal – Interaksi obat
Blok Sistem Endokrin 42
• AACE Diabetes Mellitus Guidelines. Endocrin Pract, 2007 ; 13 (Suppl 1) May-June 2007.
• Goodman and Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics, 11ed. McGraw Hill Access Medicine. 2007.
Bacaan Lanjutan