ARTIKEL
MONITORING KEBUGARAN JASMANI SISWA SISWA KELAS ATAS SDN GAYAM 1
KOTA KEDIRI
Oleh:
JOHANES JODDY PRANOTO
NPM. 14.1.01.09.0249
Dibimbing oleh:
1. Dr. Setyo Harmono, M.Pd.
2. Dhedhy Yuliawan , M.Or.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN SAINS (FIKS)
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2020
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Johanes Joddy Pranoto | 14.1.01.09.0249 FIKS – Prodi Pendidikan Jasmani
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Johanes Joddy Pranoto | 14.1.01.09.0249 FIKS – Prodi Pendidikan Jasmani
simki.unpkediri.ac.id || 2||
MONITORING KEBUGARAN JASMANI SISWA SISWA KELAS ATAS SDN GAYAM 1
KOTA KEDIRI
Johanes Joddy Pranoto
NPM. 13.1.01.09.0249
Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains – Prodi Pendidikan Jasmani
Email: [email protected]
Dhedhy Yuliawan, M.Or. dan Dr. Setyo Harmono, M.Pd.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Belum diketahui tingkat Kebugaran jasmani siswa kelas V SDN Gayam 1 Kota Kediri. Rumusan masalah pada skripsi ini adalah: bagaimana proses monitoring kebugaran jasmani siswa kelas atas SDN 1 Gayam Kota Kediri.
Penelitian ini menggunakan penelitian korelasi tanpa perlakuan. Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas atas sebanyak 56 siswa putra dan putri. Instrumen peneltian ini menggunakan TKJI, Indeks Massa Tubuh, dan Nilai Rapor. Teknik analisis data menggunakan analisis statistic SPSS 16 IBM. Hasil dari penelitian ini adalah yang pertama diperoleh tingkat kebugaran jasmani siswa kelas
atas SDN 1 Gayam Kota Kediri yaitu sebayak 0 anak (0%) dengan kategori baik sekali, 9
anak (16,07%) dengan kategori baik, 43 anak (76,79%) dengan kategori cukup, 4 peserta
(7,14%) dengan kategori kurang, dan 0 peserta (0%) dengan kategori kurang sekali. Frekuensi
terbanyak masuk pada kategori cukup yaitu 43 anak (76,79%). Dengan demikian tingkat
kebugaran jasmani siswa kelas atas SDN 1 Gayam Kota Kediri masuk dalam kategori cukup.
KATA KUNCI: Kebugaran jasmani
I. LATAR BELAKANG
Proses pembentukan pribadi
manusia merupakan salah satu tujuan dari
pendidikan. Pendidikan menjadi taraf
ukuran normatif dalam membentuk baik
dan buruk pribadi manusia. Hal tersebut
menjadi dasar bahwa pendidikan begitu
penting dalam proses pembentukan pribadi
manusia. Sadar akan arti entingnya
pendidikan, maka pemerintah sangat serius
dalam menangani bidang pendidikan.
Usaha pemerintah dalam membangun
sebuah bangsa yang bermartabat salah
satunya lewat jalur pendidikan dengan
membentuk sistem pendidikan. Sistem
pendidikan yang baik diharapkan mampu
melahirkan generasi yang berkualitas dan
memberikan sumbangan pembangunan
terhadap pemerintah. Selain itu dengan
pendidikan juga diharapkan dapat menjadi
salah satu alat untk pembangunan negara.
Pendidikan jasmani yang dilakukan
di Sekolah Dasar merupakan tahapan
pembinaan Kebugaran jasmani bagi
manusia. Pembinaan dan pengembangan
Kebugaran jasmani adalah suatu proses
pendidikan dan pembudayaan untuk
memelihara Kebugaran jasmani yang
dilaksanakan melalui jalur pendidikan
sekolah dan luar sekolah. Tujuan yang
terkandung dalam pembinaan dan
pengembangan Kebugaran jasmani antara
lain peningkatan kemampuan untuk
mendukung peningkatan produktivitas
gerak, dan prestasi belajar. Berhasilnya
pembinaan Kebugaran jasmani di Sekolah
Dasar akan membawa dampak yang baik
bagi peserta didik, misalnya peningkatan
prestasi belajar. Melalui pendidikan
jasmani di Sekolah Dasar aktivitas jasmani
anak akan tersalurkan. Sebut saja
pendidikan jasmani adalah sebagai wadah
anak beraktivitas jasmani di lingkungan
sekolah. Melalui aktivitas jasmani yang
baik, Kebugaran jasmani anak akan
berkembang. Pendidikan jasmani
mengambil peran untuk memberikan atau
menyalurkan aktivitas jasmani anak di
Sekolah Dasar.
Kebugaran jasmani merupakan
modal dasar utama yang harus dimiliki
seseorang untuk melakukan aktivitas
jasmani selama hidup dengan penuh
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Johanes Joddy Pranoto | 14.1.01.09.0249 FIKS – Prodi Pendidikan Jasmani
simki.unpkediri.ac.id || 4||
semangat yang tinggi tanpa merasa lelah
yang berlebihan sehingga dapat bekerja
secara produktif. Kebugaran jasmani dapat
yang baik akan menjamin seseorang dalam
melaksanakan tugas sehari-hari menjadi
lebih siap dan selalu menampilkan yang
optimal serta mempunyai kegairahan yang
tinggi dalam hidupnya. Kebugaran jasmani
dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam
kesehatan. Peserta didik sangat penting
memiliki Kebugaran jasmani karena
dengan memiliki kesegaran yang baik
serang siswa dapat melakukan tugas-tugas
sebagai pelajar sesuai dengan harapan.
Dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
dapat lebih konsentrasi, bersemangat dan
tanpa banyak keluhan sehingga proses
pembelajaran berhasil dengan baik.
Keberhasilan usaha untuk mencapai
Kebugaran jasmani tidak cukup hanya
dicapai dengan mengandalkan aktivitas
olahraga di sekolah saja, tetapi juga
ditentukan banyak faktor antara lain
kecakapan guru pendidikan jasmani dalam
memberikan materi yang terprogam ,
terukur, teratur kepada siswanya.
Kelancaran progam tersebut juga didukung
oleh alat dan fasilitas olahraga yang
memadai. SDN Gayam 1 Kota Kediri
merupakan salah satu sekolah dasar yang
telah menerapkan kurikulum pendidikan
dasar pada semua bidang studi. Begitu juga
dengan bidang studi pendidikan jasmani
dan kesehatan yang telah dilaksanakan
sesuai kurikulum dan dilaksankan 4 jam
pelajaran (4 x 35 menit) tiap minggunya.
Selain pembelajaran penjasorkes, usaha
untuk mencapai Kebugaran jasmani telah
dilakukan pula di luar jam pelajaran namun
masih terbatas pada kegiatan diantaranya
ekstrakurikuler.
Menurut hasil dari observasi
peneliti siswa SDN Gayam 1 Kota Kediri
mempunyai kebiasaan datang ke sekolah
dengan cara yang berbeda-beda yaitu
dengan bersepeda, menggunakan angkutan
umum diantar keluarga dan berjalan kaki.
Dari kebiasaan kebiasaan tersebut tentu
memberikan pengaruh terhadap Kebugaran
jasmani siswa yang berangkat ke sekolah
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Johanes Joddy Pranoto | 14.1.01.09.0249 FIKS – Prodi Pendidikan Jasmani
simki.unpkediri.ac.id || 5||
dengan bersepeda atau berjalan kaki tentu
akan berpengaruh positif terhadap
Kebugaran jasmani karena terbiasa aktif
begerak sehingga memacu kerja jantung,
paru-paru dan otot secara menyeluruh,
sehingga meiliki daya tahan tubuh yang
lebih baik. Namun ternyata ada
kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
Kenyataan yang ada saat ini bahwa siswa
menunjukkan sikap yang kurang
bersemangat, tidak konsentrasi, cepat lelah,
pucat, dan ada yang sakit pada waktu
pembelajaran penjasorkesorkes.
Harapannya adalah siswa bersemangat dan
konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran
sehingga diharapkan proses pembelajaran
menjadi lebih baik. Siswa di SDN Gayam
1 Kota Kediri juga masih sedikit yang yang
mengikuti ekstrakurikuler olahraga.
Keadaan ini menjadi tugas guru untuk
mengaktifkan siswa dalam kegiatan
olahraga sehingga tercapai Kebugaran
jasmani yang menjadi lebih baik. Di SDN
Gayam 1 Kota Kediri juga kekurangan
data tentang Kebugaran jasmani anak
sebagai bahan penilaian dan sekaligus
sebagai bahan evaluasi siswa maupun guru
dalam proses pembelajaran. Padahal
Kebugaran jasmani merupakan salah satu
tujuan dari penjasorkes. Hal ini dapat
dilihat dari hasil pembelajaran guru Penjas
terkesan hanya menilai satu aspek saja
yaitu daya tahan. Di SDN Gayam 1 Kota
Kediri pada pembelajaran Penjas hanya
menggunakan data daya tahan dengan cara
teslari jarak jauh. Evaluasi tersebut
memberikan penilaian tidak menyeluruh
pada aspek siswa. Sehingga belum dapat
dijadikan patokan penilaian pembelajaran
Penjas di SDN Gayam 1 Kota Kediri.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, maka
peneliti ingin mengetahui tingkat
Kebugaran jasmani siswa kelas atas
dengan melakukan penelitian dengan judul
Monitoring Tingkat Kebugaran jasmani
siswa kelas V SDN Gayam 1 Kota Kediri
tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini
diharapkan dapat memeberikan data yang
sebenarnya tentang tingkat Kebugaran
jasmani siswa dan dijadikan pertimbangan
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Johanes Joddy Pranoto | 14.1.01.09.0249 FIKS – Prodi Pendidikan Jasmani
simki.unpkediri.ac.id || 6||
pihak sekolah dan guru untuk keberhasilan
proses pembelajaran. Berdasarkan rumusan
masalah diatas, maka peneliti dapat
merumuskan masalah sebagai berikut:
“bagaimana monitoring tingkat Kebugaran
jasmani siswa kelas atas SDN Gayam 1
Kota Kediri?”.
II. METODE
Penelitian ini menggunakan
pendekatan penelitian kuantitatif dengan
teknik penelitian survey menggunakan tes
TKJI. Peneliti tidak memberikan perlakuan
atau memanipulasi data untuk pengambilan
data. Sehingga data yang didapatkan dari
pelaksanaan Tes Kebugaran jasmani
menggambarkan keadaan dilapangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana monitoring tingkat Kebugaran
jasmani siswa kelas atas SDN Gayam 1
Kota Kediri.
Populasi adalah “wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
mempelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2007:55).
Populasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas atas SDN 1
Gayam Kota Kediri dengan jumlah 56
siswa putra dan putri. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak
98 siswa yang terdiri dari 31 siswa putri
dan 25 siswa putra. Teknik pengambilan
sampel penelitian ini menggunakan total
sampling, yaitu seluruh populasi diambil
atau dijadikan sampel dalam penelitian.
Berikut adalah gambaran sampel yang
digunakan dalam penelitian ini.
III. HASIL DAN KESIMPULAN
1. Hasil Penelitian Tingkat Kebugaran
jasmani Siswa Kelas atas SDN 1
Gayam Kota Kediri
Dari hasil analisisi data
didapatkan nilai maksimum sebesar
19 dan nilai minimum 13. Mean
diperoleh sebesar 15,59, dan
standar deviasi 1,62. Median
sebesar 15 dan modus sebesar 15.
Berikut adalah penghitungan norma
tingkat kebugaran jasmani siswa
kelas atas SDN 1 Gayam Kota
Kediri. Tingkat kebugaran jasmani
siswa kelas atas SDN 1 Gayam
Kota Kediri yaitu sebayak 0 anak
(0%) dengan kategori baik sekali, 9
anak (16,07%) dengan kategori
baik, 43 anak (76,79%) dengan
kategori cukup, 4 peserta (7,14%)
dengan kategori kurang, dan 0
peserta (0%) dengan kategori
kurang sekali. Frekuensi terbanyak
masuk pada kategori cukup yaitu
43 anak (76,79%). Dengan
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Johanes Joddy Pranoto | 14.1.01.09.0249 FIKS – Prodi Pendidikan Jasmani
simki.unpkediri.ac.id || 7||
demikian tingkat kebugaran
jasmani siswa kelas atas SDN 1
Gayam Kota Kediri masuk dalam
kategori cukup.
2. Hasil Penelitian Tingkat
Kebugaran jasmani Siswa Putra
Kelas atas SDN 1 Gayam Kota
Kediri
Dari hasil analisisi data didapatkan
nilai maksimum sebesar 19 dan
nilai minimum 13. Mean diperoleh
sebesar 15,6 dan standar deviasi
1,61. Median sebesar 15 dan modus
sebesar 15. Tingkat kebugaran
jasmani siswa putra kelas atas SDN
1 Gayam Kota Kediri yaitu
sebayak 0 anak (0%) dengan
kategori baik sekali, 3 anak (12%)
dengan kategori baik, 21 anak
(84%) dengan kategori cukup, 1
peserta (4%%) dengan kategori
kurang, dan 0 peserta (0%) dengan
kategori kurang sekali. Frekuensi
terbanyak masuk pada kategori
cukup yaitu 21 anak (84%).
Dengan demikian tingkat
kebugaran jasmani siswa putra
kelas atas SDN 1 Gayam Kota
Kediri masuk dalam kategori
cukup.
3. Hasil Penelitian Tingkat
Kebugaran jasmani Siswa Putri
Kelas atas SDN 1 Gayam Kota
Kediri
Dari hasil analisisi data didapatkan
nilai maksimum sebesar 18 dan
nilai minimum 13. Mean diperoleh
sebesar 15,58 dan standar deviasi
1,65. Median sebesar 15 dan modus
sebesar 15. Tingkat kebugaran
jasmani siswa putri kelas atas SDN
1 Gayam Kota Kediri yaitu
sebayak 0 anak (0%) dengan
kategori baik sekali, 6 anak
(19,35%) dengan kategori baik, 22
anak (70,97%) dengan kategori
cukup, 3 peserta (9,68%) dengan
kategori kurang, dan 0 peserta (0%)
dengan kategori kurang sekali.
Frekuensi terbanyak masuk pada
kategori cukup yaitu 22 anak
(70,97%).
IV. PENUTUP
Berdasarkan dari analisis data
penelitian yang pertama diperoleh
tingkat kebugaran jasmani siswa
kelas atas SDN 1 Gayam Kota
Kediri yaitu sebayak 0 anak (0%)
dengan kategori baik sekali, 9 anak
(16,07%) dengan kategori baik, 43
anak (76,79%) dengan kategori
cukup, 4 peserta (7,14%) dengan
kategori kurang, dan 0 peserta (0%)
dengan kategori kurang sekali.
Frekuensi terbanyak masuk pada
kategori cukup yaitu 43 anak
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Johanes Joddy Pranoto | 14.1.01.09.0249 FIKS – Prodi Pendidikan Jasmani
simki.unpkediri.ac.id || 8||
(76,79%). Dengan demikian tingkat
kebugaran jasmani siswa kelas atas
SDN 1 Gayam Kota Kediri masuk
dalam kategori cukup.
Analisis data yang kedua diperoleh
tingkat kebugaran jasmani siswa
putra kelas atas SDN 1 Gayam
Kota Kediri yaitu sebayak 0 anak
(0%) dengan kategori baik sekali, 3
anak (12%) dengan kategori baik,
21 anak (84%) dengan kategori
cukup, 1 peserta (4%%) dengan
kategori kurang, dan 0 peserta (0%)
dengan kategori kurang sekali.
Frekuensi terbanyak masuk pada
kategori cukup yaitu 21 anak
(84%). Dengan demikian tingkat
kebugaran jasmani siswa putra
kelas atas SDN 1 Gayam Kota
Kediri masuk dalam kategori
cukup.
Analisis yang ketiga diperoleh
tingkat kebugaran jasmani siswa
putri kelas atas SDN 1 Gayam Kota
Kediri yaitu sebayak 0 anak (0%)
dengan kategori baik sekali, 6 anak
(19,35%) dengan kategori baik, 22
anak (70,97%) dengan kategori
cukup, 3 peserta (9,68%) dengan
kategori kurang, dan 0 peserta (0%)
dengan kategori kurang sekali.
Frekuensi terbanyak masuk pada
kategori cukup yaitu 22 anak
(70,97%). Dengan demikian tingkat
kebugaran jasmani siswa putri kelas
atas SDN 1 Gayam Kota Kediri
masuk dalam kategori cukup.
V. DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2018). Pengaruh Latihan Senam
Kebugaran Jasmani (Skj) Terhadap
Tingkat Kebugaran Siswa Kelas V Di
Min Donomulyo Kabupaten Malang.
Journal AL-MUDARRIS, 1(1), 22.
https://doi.org/10.32478/al-
mudarris.v1i1.96
Depdiknas. (2010). Tes Kebugaran
Jasmani Indonesia. Jakarta:
Puskesjasrek.
Endang Rini Sukamti, M. I. Z. R. B.
(2016). Profil Kebugaran Jasmani Dan
Status Kesehatan Instruktur Senam
Aerobik Di Yogyakarta. Jurnal
Olahraga Prestasi, 12(2), 31–40.
Hamalik, O. (2002). Psikologi Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensido.
Irianto, D. P. (2006). Panduan Gizi
Lengkap Keluarga dan Olahragawan.
Yogyakarta: Andi Offset.
Karim, F. (2002). Panduan Kesehatan
Olahraga bagi Petugas Kesehatan.
Kemenkes RI. (2014). Pedoman Gizi
Olahraga Prestasi. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
Nurhasan, & Dkk. (2005). Petunjuk
Praktis Pendidikan Jasmani. Surabaya:
Unesa University Perss.
Permatasari, F. D., Adi, A. C., & Dewi, R.
C. (2018). Hubungan Status Gizi dan
Level Aktivitas Fisik dengan Tingkat
Kebugaran pada Pemain Bola Basket
di UKM Basket Correlation Between
Nutrition Status , Physical Activity and
Fitness Level among Basketball
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Johanes Joddy Pranoto | 14.1.01.09.0249 FIKS – Prodi Pendidikan Jasmani
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Players in Student ’ s Basketball Club.
https://doi.org/10.20473/amnt.v2.i4.20
18.332-339
Prakoso, D. P., & Hartoto, S. (2015).
Pengukuran Tingkat Kebugaran
Jasmani Terhadap Siswa Yang
Mengikuti Ekstrakulikuler Bolavoli di
SMS DR.Soetomo Surabaya. Jurnal
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,
Volume 3(1), 9–13.
https://doi.org/10.1098/rstb.2014.0015
Prasetio, E., Sutisyana, A., & Ilahi, B. R.
(2017). Tingkat Kebugaran Jasmani
Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Pada
Siswa Smp Negeri 29 Bengkulu Utara.
Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Jasmani, 1(2), 86–91.
https://doi.org/10.33369/jk.v1i2.3470
Suharjana. (2008). Pendidikan Keugaran
Jasmani. Yogyakarta: FIK UNY.
Yustisiawan, A. O. (2014). Hubungan
Antara Tingkat Frekuensi Kehadiran
Mengikuti Latihan Futsal Dengan
Tingkat Kebugaran Jasmani Di
Maestro Futsal Academy. Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung.