Download - Modul Survai Lalulintas
PEMBATASAN DAERAH STUDI
Cakupan daerah studi ditentukan oleh maksud dan sasaran survey :
Local
Perkotaan
Antar Kota
Regional
Nasional
Atau Yang Lainnya.
Pembagian daerah studi :
Area studi internal
Area diluar cakupan studi (external)
Terutama dilakukan jika hubungan pola perjalanan antara area studi dengan
daerah-daerah lainnya perlu dimasukkan dalam analisis.
Pembagian external area umunya tidak perlu diteliti internal area mengingat
lokasi-lokasi yang letaknya lebih jauh dari pusat area studi cenderung
memberikan pengaruh yang berkurang.
PEMILAHAN DAERAH STUDI (ZONING)
Area studi yang disurvey dibagi-bagi dalam daerah-daerah yang lebih kecil,
disebut zona (zone)
Jumlah zona dan luas zona tergantung dari tujuan survey : biasanya satu zona
mencakup suatu daerah dengan pola penggunaan tanah yang sama
Dengan diadakannya zoning ini maka dianggap bahwa semua perjalanan
berasal dan berakhir pada pusat-pusat zona (biasa disebut centroid).
Batas-batas zone yang biasa digunakan adalah :
o Sistem grid : pembagian area dalam petak-petak
o Menurut wilayah administrasi
o Menurut penggunaan lahan
o Menurut jalur prasarana transportasi : jalan rel, jalan
o Menurut batas geografis : sungai, topografl, dan sebagainya
o Kombinasi dari cara-cara diatas
KARAKTERISTIK LALU-LINTAS
Pembagian area studi menurut zona-zona merupakan suatu langkah untuk
menyajikan karakteristik lalulintas menurut asal dan tujuan perjalanan. Di samping
itu seringkali pengelompokan lebih lanjut perlu dilakukan untuk memahami
karakteristik lainnya:
banyaknya melakukan perjalanan per satuan waktu
maksud perjalanan
moda yang digunakan
waktu melakukan perjalanan
jarak perjalanan
jenis komoditi (untuk angkutan barang)
latar belakang sosial-ekonomi pembuat perjalanan : tingkat pendapatan,
pemilikan kendaraan, ukuran keluarga, dsb.
SURVEY ASAL-TUJUAN (0-D SURVEY)
Jumlah perjalanan antara zona asal tertentu dengan zona tujuan tertentu : bisa
berupa volume kendaraan, volume penumpang, atau volume barang
Ditampilkan dalam bentuk Matriks Perjalanan
Matriks perjalanan bisa disusun menurut klasifikasi tertentu : moda, maksud perjalanan,
kombinasi, dsb.
Ke \ Dari Zona Internal Zona External Total
ZonaInternal
ZonaExternal
Total
CORDON SURVEY
Batas dari daerah survey adalah suatu garis tertutup yang disebut cordon line.
Pada batas ini hanya beberapa jalur transportasi saja yang melintasinya.
Adakalanya ditambahkan cordon line yang lain didalam daerah survey sehingga
ada inner cordon line dan outer cordon line. Dalam analisis suatu kota, inner
cordon line bisa dibuat sekeliling pusat kota dan outer cordon line pada batas
administrastif kota.
Jumlah lalu-Iintas yang masuk ke atau meninggalkan suatu area tertentu bisa
diperoleh dengan pengamatan pada titik-titik cordon, seperti persimpangan,
terminal, airport, stasiun KA, jalan masuk/keluar dari suatu jembatan atau
terowongan, dan sebagainya.
Pangamatan bisa mencakup jumlah, maksud, asal tujuan, moda, dan
sebagainya.
SCREENLINE SURVEY
Daerah survey bisa juga dibagi dalam dua atau lebih bagian oleh suatu screen
line yang memotong sejumlah rute perjalanan. Batas ini sebaiknya membelah
daerah survey menjadi bagian yang sama. Hasil pengamatan pada screen line ini
dipakai antara lain sebagai kontrol terhadap data pola perjalanan.
Screen line harus dipilih sedemikian rupa sehingga sedikit jalur transportasi
melintasinya dan juga tidak boleh menembus suatu terminal transportasi (stasiun
bis, kereta api); biasanyan dipilih batas alam seperti sungai atau jalan kereta api.
Dengan cara ini bisa diperoleh arus lalu-Iintas antara
o dua ruas bersebelahan dari suatu rute
o dua kota bersebelahan
o dua komunitas
PERHITUNGAN JUMLAH LALU-LINTAS
(TRAFFIC COUNTS)
MANUAL COUNT
Formulir dan pensil
Formulir dan hand counter : yang ditulis di formulir hanyalah jumlah lalu-lintas
dari tiap-tiap interval waktu (misalnya tiap 15 menit atau tiap 30 menit)
AUTOMATIC COUNT
Peralatan utama :
Detektor : tersedia beberapa jenis alat
Alat pencatat : pada, alat yang sederhana, angkanya, harus dibaca, tiap interval
waktu (24 jam atau 12 jam). Pada peralatan yang lebih rumit ada mekanisme
waktu yang mencetak jumlahnya pada suatu pita, kertas. Cetakan bisa berupa
huruf biasa, pita kertas komputer, atau pita magnetik.
DETEKTOR (AUTOMATIC COUNT)
Prinsip sentuhan : detektor berada pada permukaan jalan dan gilasan dari ban
kendaraan menggerakan detektor. Bentuk yang banyak dipakai adalah pipa karet
(pneumatic tube) yang direntakan melintang jalan. Gilasan ban kendaraan
menyebabkan adanya pulsa yang menggerakan suatu pelat diafragma. Suatu
pulsa menghasilkan contoh setengah hitungan. Ada juga pipa yang dilsi cairan.
Prinsip induksi dalam konstruksi jalan dipasang gulungan kabel yang horizontal
(inductive loop) yang dihubungkan ke tepi jalan. Kendaraan yang lewat diatasnya
akan menimbulkan induksi dalam gulungan yang diteruskan ke tepi jalan. Bentuk
loop yang banyak dipakai adalah belah ketupat atau segi empat.
Prinsip pemutusan sinar : kendaraan yang lewat akan memberikan sinar terputus
sebentar. Sinar ini bisa dalam arah horisontal atau dalarn arah vertikal,
sedangkan sinarnya sendiri bisa berupa sinar infra merah.
BEBERAPA CATATAN ALAT "TRAFFIC COUNTS"
Manual Counts
o Batasan : - human errors
o Kelebihan : bisa merinci
- Klasifikasi kendaraan, jumlah sumbu, berat
- Kendaraan belok
- Arah pergerakan/perjaIanan
- Nomor pelat kendaraan
- Pejaian kaki
- Penggunaan lajur, antrian
- Jumlah muatan kendaraan
- Perilaku terhadap rambu, marka, dan sebagainya
Mechanical/Automatic Counts
o Portable
o Permanent
o Portable + tube (pneumatic detector)
- Coverage maksimum 4 lajur
- Kendaraan lewat simultan : undercounting
- 3 atau lebih sumbu : over counting
- Kendaraan lewat pada penampang melintang tidak tegak lurus : over
counting
- Ketelitian maksimum: 90%
- Tidak bisa mengidentifikasi jenis-jenis kendaraan
- Mudah rusak: cuaca, roda gigi, penyapu, kendaraan slip
- Tidak mampu mencatat kendaraan belok
Automatic Counts (Lanjutan)
o Permanent counter (Electric, dll)
- Jenis detector : tube, electric plate, photocells, radar, magnet, ultrasonic,
infrared, induction loop.
- E/ectric plate:mudah rusak oleh lalu lintas
- Photo electric: hanya untuk 1 lajur masalah dengan berat kendaraan
- Magnetic: terganggu oleh instalasi listrik sekitarnya
- Induction loop: masalah dengan kendaraan lebih dari dua sumbu
METODA SURVEY
PENGAMATAN NOMOR KENDARAAN
Tidak perlu petugas
Tidak mengganggu lalu-Iintas
Peralatan sederhana
Bisa mengamati pergerakan kendaraan, tapi asal dan tujuan akhir tak bisa
diketahui secara tepat.
Kesulitan :
o jumlah pengamat diperlukan cukup banyak karena semua pos harus bekerja
pada saat yang sama
o pada malam hari nomor kendaraan sulit dibaca
o si pengamat harus berada ditempat yang strategis dimana kendaraan terlihat
dengan jelas
o kesalahan pencatatan nomor kendaraan disuatu pos akan mengakibatkan
adanya data tambahan dad suatu kendaraan "baru".
Kalau pencatatan dilengkapi dengan keterangan waktu pencatatan, maka waktu
perjalanan bisa diketahui pula.
Untuk mempermudah pengamatan, kode kota pada nomor tidak usah dibaca;
kemungkinannya kecil sekali dimana nomor yang sama dari kota yang berbeda
akan mengacaukan analisis data.
Sampling: kalau hanya dicatat nomor kendaraan yang berakhir dengan suatu
angka tertentu, maka sampling adalah sebesar 10 %. Bila dicatat nomor ganjil
saja, maka sampling adalah sebesar 50%.
MENEMPELKAN TANDA PADA KENDARAAN
Penempelan tanda pada kendaraan dengan berbagai bentuk dan warna di
pos-pos tertentu.
Pos-pos pengamat yang tersebar menurut suatu pola tertentu akan mencatat
jurnlah masing-masing tempelan yang diamatinya.
Tidak bisa diketahui asal dan tujuan secara tepat dari kendaraan yang diamati
dan ada kontak langsung dengan lalu lintas pada waktu menempelkan tandanya.
Tempelan bisa hilang atau bisa ada gangguan lain keisengan pemakai jalan. Ada
juga pernilik kendaraan yang keberatan kendaraannya diberi tempelan.
Variasi clari metode ini adalah memberikan kartu sebagai pengganti tempelan;
kartu ini dikumpulkan lagi pada pos-pos pengumpul
Kalau waktu dari saat memberi dan mengumpulkan dicatat pada kartu, waktu
perjalanan bisa diketahui pula.
PENYEBARAN KARTU POS
Kartu pos dibagikan di pos-pos survey sekitar lampu lalu-Iintas dan pemakai
jalan diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada kartu pos tersebut
dan memposkannya kembali
Biasanya perangko sudah ditempel atau perangkonya berlangganan. Untuk
sebuah kendaraan lebih dari satu penumpang bisa diberi kartu pos tambahan.
Keterangan yang bisa diperoleh adalah pola perjalanan dari individu atau
keluarga.
Metoda ini cocok untuk meneliti kebiasaan bepergian dari bus atau angkutan
umum lainnya.
Jumlah pengembalian di beberapa negara berkisar 25-50%. Di Indonesia pernah
dicoba pada suatu tempat parkir dan pengembaliannya hanya sekitar 1%.
Pernah dicoba kartu pos tersebut berhadiah, tetapi lalu jawaban ”asal diisi saja".
Prosentase pengembalian masih perlu diselidiki apakah prosentasenya merata
untuk semua golongan pemakai jalan.
WAWANCARA DI TEN JALAN (ROAD-SIDE INTERVIEW)
Metoda ini terutama untuk survai asal-tujuan
Survai ini umumnya hanya dilakukan pada jalan-jalan di luar kota dan pada batas
kota. Didalam kota metoda ini bisa menimbulkan kemacetan lalu lintas sehingga
pola perjalanan bisa berubah.
Pada metoda ini kendaraan dihentikan dan penumpangnya diwawancarai.
Biasanya dibutuhkan bantuan polisi lalu-Iintas untuk menghentikan kendaraan.
Untuk efisiensi pekerjaan bisa diadakan sampling menurut cara-cara
o time cluster sampling
o volume cluster sampling
o variable rate sampling
Time cluster sampling:
jangka waktu t semua kendaraan dihentikan dan selama waktu T berikutnya tidak
ada yang dihentikan, dan begitu seterusnya. Besar sampel :
Volume cluster sampling:
sejumlah x kendaraan yang berurutan dihentikan dan y kendaraan berikutnya
tidak dihentikan. Besar sampel
Variable rate sampling:
Dengan cara ini petugas wawancara selalu sibuk. Jumlah kendaraan yg
dihentikan sama dengan jumah petugas; begitu para petugas selesai, kelompok
kendaraan berikutnya dihentikan dan seterusnya. Besar sampel tidak konstan,
makin Cecil arus lalu lintasnya, makin besar sampelnya. Jadi volume lalu lintas
harus diketahui pula dan besar sampel dihitung misalnya untuk tiali interval
setengah jam.
WAWANCARA DI RUMAH (HOME INTERVIEW)
Terutama untuk mengetahui kebiasaan perjalanan dari masyarakat
Mendatangi rumah-rumah dan mewawancarai di rumah
Formulir pertanyaan bisa ditinggalkan dulu dan beberapa hari kemudian diambil
kembali
Pengumpulan data lambat dan cara pengambilan sampel sulit apabila pola
penggunaan tanah tak teratur
SURVEY KECEPATAN KENDARAAN
Menyangkut:
o Spootspeed kecepatan seketika
o Running speed: kecepatan rata-rata kendaraan selama bergerak
o Journey speed: kecepatan rata-rata kendaraan yang dihitung dari jarak yang
ditempuh dibagi dengan waktu yang dibutuhkan, jadi termasuk waktu berhenti
(misainya pada lampu lalu-iintas).
PENGUKURAN SPOT SPEED
a. Enoscope
Pengamat di suatu potongan jalan dan enoscope diletakan diujung lainnya. Lalu
diukur waktu yang dibutuhkan oleh kendaraan untuk menempuh jarak tersebut,
menggunakan stop watch dengan ketelitian 0,1 detik. Yang diukur sebenarnya
bukanlah spoot speed, tetapi dianggap cukup mendekati untuk keperluan
praktek. Karena sulitnya mengamati bayangan kendaraan dalam enoscope,
maka metode ini hanya bisa dipakai pada volume yang rendah. Makin tinggi
kecepatan arus lalu lintasnya makin panjang potongan jalan yang dipergunakan
untuk pengukuran. Untuk jarak yang panjang bisa digunakan dua buah enoscope
dan si pengarnat berada diantaranya.
b. Peralatan Elektronis
Pada ujung-ujung jarak yang cukup pendek dipasang detektor. Alat pengukur
menghitung jumlah getaran dari osilator kristal selama kendaraan bergerak
antara detektor, dan kemudian kecepatan diperoleh dengan kalibrasi menurut
jarak dan frekuensi osilator.
c. Radar Meter (Speed Gun)
Alat ini bekerja menurut suatu azas fisika, dimana gelombang yang dipantulkan
oleh benda yang bergerak, panjang gelombangnya berubah dan besarnya
perubahannya tergantung dari kecepatan benda tersebut bergerak.
d. Pemotretan
Pemotretan dari tempat yang relatif tinggi dengan waktu antara tertentu, dan
perpindahan kendaraan akan dapat dihitung kecepatannya.
PENGUKURAN RUNNING SPEED DAN JOURNEY SPEED
Hasil kecepatan inli diukur sepanjang suatu rute.
a. Pencatatan Dari Tempat Yang Tinggi
Dengan mencatat nornor kendaraan dan waktu yang dibutuhkan, bisa diperoleh
kecepatannya. Untuk running speed, waktu berhenti di lampu lalu lintas tidak
diperhitungkan. Panjang rute bisa diukur dengan mudah.
b. Floating Car Method
Si pengamat ikut dengan kendaraannya ke dalam arus lalu lintas, lalu dicatat
waktu-waktu berhenti dan bergerak. Pengemudi diinstruksikan untuk menyiap
kendaraan sejumlah kendaraan yang menyiapnya (floating in the traffic stream).
c. Moving Car Observ
Dikembangkan oleh TRRL (Transport and Road Research Laboratory)
Diperoleh volume rata-rata sepanjang jalan tertentu dan juga sekaligus
kecepatan rata-ratanya
Survey dilakukan dari dalam kendaraan yang ikut gerak dengan arus (6
sampai 16 kali putaran) melalui suatu rute atau digunakan lebih dari satu
kendaraan pada rute tersebut
Rutenya dibagi dalam beberapa seksi sehinggga keadaan pada suatu seksi
konsisten ; biasanya batasnya adalah persimpangan-persimpangan
Satu regu survey terdiri dari
o pengamat : mencatat waktu berhenti, waktu bergerak kembali, waktu
melewati batas seksi dan data-data ini diberikan pada counter.
o opposing counter : menghitung kendaraan yang berlawanan arah
menurut pengelompokan kendaraan tertentu dan memberikan jumlah
masing-masing kelompok pada tiap seksi jumiah-jumiah ini disebut
nilai-nilai x.
o tally counter menghitung secara terpisah kendaraan yang menyiap
kendaraan survey dan disiap oleh kendaraan survey. Jumlah yang
menyiap dikurangi jumlah yang disiap disebut nilai y untuk masing-masing
kelompok kendaraan ; nilai y bisa positif atau negatif.
o pengemudi
Volume dalam satu arah, untuk suatu seksi clitentukan menurut
q = jumlah suatu kelompok kendaraan per-menit dalam arah arus yang
ditinjau.
X = jumlah kendaraan dari kelompok tersebut yang bergerak dalam arah
berlawanan
y = jumlah kendaraan dari kelompok tersebut yang menyiap dikurangi
jumlah kendaraan dari kelompok yang disiap waktu pedalanan dalam
menit dari kendaraan pengamat saat bergerak berlawanan arah.
Tw = waktu dalam menit dari kendaraan pengamat selama bergerak dengan
arus
Waktu perjalanan rata-rata kelompok kendaraan
Pencatatan clan perhitungan survey dengan metode ini biasanya dilakukan
dalam tabel
TABEL PERHITUNGAN "MOVING CAR OBSERVER"
Putaranke
Xy
Sedan Truk B s Total Ta TclSedan Truk Bus Total + + + + +
I
Σf
q1X, +Y,t.1 + tw)
q2 q3 q4 q5 titm Y1q,
t2 t3 t4 t5
SURVEY ANGKUTAN BARANG DAN ANGKUTAN UMUM
Suatu formulir bisa di simpan terus di kendaraan dan digunakan untuk mencatat
pola perjalanan tiap kendaraan yang mencakup maksud perjalanan (mengirim,
menjemput barang), tujuan perjalanan, waktu dan jenis kendaraan.
Karena kendaraan komersial sangat bervariasi dan pencatatan cenderung di
bawah jumlah yang direncanakan, perlu sampel yang cukup besar : 10-20% di
kota-kota besar, 20-30% di kota-kota medium, sampai 50% di kota-kota kecil.
Survey kendaraan komersial dilakukan atas dasar pola seminggu.
Wawancara dirumah bisa dilakukan untuk mengetahui jumlah perjalanan, moda
dan penggunaan angkutan umum. Pencatatan jumlah penumpang bisa dilakukan
di atas kendaraan. Informasi lebih rinci mengenai asal tujuan, pemindahan moda,
moda access/egress, dan sebagainya bisa dilakukan di atas kendaraan, terminal,
atau pemberhentian. Kartu pos juga bisa digunakan.
Untuk angkutan barang, disamping jenis kendaraan, kapasitas, dan asal tujuan,
juga perlu dibuat klasifikasi berdasarkan jenis komoditi yang diangkut.
Informasi mengenai rute perjalanan, jenis kendaraan, besarnya armada dan
sebagainya bisa diperoleh dari operator/perusahaan. Khusus untuk angkutan
barang biasanya sulit diperoleh informasi yang andal mengenai tarif angkutan
karena tarif angkutan barang biasanya tidak ditetapkan secara baku.
Ada tabel sebanyak 10 lembar
PERENCANAAN SURVEY
Tujuan dan ruang lingkup
o Pertanyaan apa yang harus dijawab oleh survey?
o Identifikasi dengan jelas informasi yang diperlukan
o Perioda waktu survey
o Cakupan area survey
Data yang ada
o Apakah sebagian/seluruhnya sudah tersedia ?
o Informasi parsial mungkin bermanfaat (untuk ukuran sampel)
o Bagaimana data yang ada didefinisikan dan dikumpulkan
Estimasi sumber daya
o Dana, tenaga kerja, waktu, peralatan
o Keuntungan dan kerugian
o Kemungkinan sumber penghematan
Metoda survey tergantung pada
o Ketersediaan tenaga kerja
o Kemampuan
o Dana
o Definisi dari variabel-variabel
o Persyaratan tertentu
o Tujuan dan keperluan analisis
Ada tabel jenis-jenis survey
TAHAP-TAHAP PENGUMPULAN DATA LALU-LINTAS
Mengevaluasi data yang diperlukan dalam, kaitannya dengan tujuan
Menentukan item-item data yang diperlukan
Mengambil keputusan bagaimana. mengumpulkan data tersebut
Menguji dan melaksanakan survey
Menyajikan dan menganalisis data untuk memberikan jawaban yang jelas dalam
kaitan dengan tujuan.
JENIS DATA LALU-LINTAS
Informasi mengenai karakteristik sistem LL (supply)
Informasi mengenai jumllah penggunaan sistem (demand)
Informasi mengenai seberapa baik sistem yang ada melayani
kebutuhan (system performance)
KARAKTERISTIK YANG DIUKUR UNTUK MENYEDIAKAN INFORMASI YANG
DIMAKSUD
Inventory
Arus kendaraan, penumpang, barang
Klasifikasi jenis kendaraan
Pola pergerakan
Kecepatan, waktu tempuh, tundaan
JENIS DATA TERKAIT DENGAN PROGRAM STUDI
Monitoring
Before and after studies
Studi lain sesuai keperluan tertentu
MENGAPA DATA LALULINTAS DIFERLUKAIN ?
Biaya operasi sistem. jaringan jalan lebih besar dari biaya konstruksi dan
pemeliharaan
Data yang baik diperlukan untuk operasi yang efisien
Konstruksi dan manajemen lalu-Iintas mahal : program terkait dalarn
pengumpulan data selalu mempunyai nilai manfaat
ELEMEN DARI STUDI LL MENCAKUP (UNTUK SEMUA INI, DATA LL YANG
ANDAL DIPERLUKAN)
Definisi permasalahan
Penentuan maksud dan tujuan
Penentuan kriteria
Peramalan
Perancangan solusi
Evaluasi alternatif
Monitoring
Penelitian
METODA SURVEY YANG DITERAPKAN MUNGKIN PERLU DISESUAIKAN
DENGAN KONDISI SETEMPAT
Perilaku pengemudi
Jenis-jenis kendaraan
Peraturan, lalu-iintas
Karakteristik jalan
Ketersediaan peralatan dan kemampuan teknis
Cuaca
ANALISIS DATA
Reduksi Data
o Data secara sistematis disusun berdasar :
- Ukuran kelas dan jumlah kelas
- Frekuensi kejadian tiap-tiap kelas
o Tabel frekuensi distribusi :
- Frekuensi relatif
- Frekuensi kumulatif
o Distribusi Time Series :
Distribusi dalam waktu berdasarkan kejadian aktualnya, misalnya :
- variasi volume lalu lintas menurut jam, hari, bulan
- variasi volume puncak per 5-menitan, dlI
- kecenderungan dari kecelakaan lalu lintas
o Distribusi spasial :
Distribusi berdasarkan lokasi geografis
- Trip production - attraction
- Trip desires
- Pemakalan angkutan umum
- Plot data kecelakaan pada peta
- DII
Statistik Deskriptif
o Kecenderungan sentral
- Rata-rata hitung (mean)
- Median (50 persentil)
- Mode
- 85 persentil
o Simpangan baku dan variansi
o Diagram frekuensi
- Frekuensi relatif
- Frekuensi kumulatif
o Statistical inference
- Reliability
- Significance level
o Fitting untuk suatu distribusi frekuensi
- Normal
- Poisson
- Eksponensial
- Dll
Contoh
: Analisis Kecepatan Setempat
Kelas data Mai Frekwensi Frekwensi Frekwensi
No Kecepatan tengah kelas relatif Kumulatif 2
(gl) (fi) JM1 Rel
1 27,5-29,5 28,5 0 0,000 0 0,000 0 0
2 29,5-31,5 30,5 1 0,005 1 0,005 31 930
3 31,5-33,5 32,5 2 0,011 3 0,016 65 2113
4 33,5-35,5 34,5 14 0,075 17 0,092 483 16.664
5 35,5-37,5 36,5 7 0,038 24 0,129 256 9.326
6 37,5-39,5 38,5 20 0,108 44 0,237 770 29.645
7 39,5-41,5 40,5 38 0,204 82 0.441 1,539 62.330
8 41,5-43,5 42,5 29 0,156 ill 0,597 1,233 52.381
9 43,5-45,5 44,5 35 0,188 146 0,785 1,558 69.309
10 45,5-47,5 46,5 15 0,081 161 0,866 698 32.434
11 47,5-49,5 48,5 12 0,065 173 0,930 582 28.227
12 49,5-51,5 50,5 9 0,048 182 0,979 455 22.952
13 51,5-53,5 52,5 4 0,022 186 1,000 210 11.025
14 53,5-55,5 54,5 0 0,000 186 1,000 0 0
186 1,00 7.877 337
rata-rata hitung (mean) :
untuk contoh di atas :
median (50 percentil) antara urutan 93-94
modus 40,5
standar deviasi
Ukuran Sampel Data
Jumlah sampel yang diperlukan dalam survey bisa ditentukan dengan persamaan
(1)
dimana : standar error dari nilai rata-rata (mean)
n = N – 1 : degree pf freedom
N : jumlah data
s : simpangan baku
: nilai rata-rata sampel
μ : nilai rata-rata populasi
jika ditulis ε, maka persamaan (1) dapat ditulis
(2)
contoh hasil survei jumlah penumpang rata-rata dengan
= 1,9, jumlah populasi (N) = 19, standar deviasi (S) = 1,034
permasalahan mencari jumlah sampel yang memberikan 95% keyakinan dengan
kesalahan dari nilai rata-rata tidak melebihi 0,5.
Dari persamaan (2), maka :
= 4,28
dari tabel t diperoleh untuk N-1 adalah 18 dan 95% keyakinan (tingkat probabilitas
5%), maka diperoleh t = 2,101. maka jumlah sampel yang diperlukan N = 4,28
(2,101)2 + 1 = 20.
KENDALAH (RELIABLITY)
μ : rata-rata populasi
: rata-rata sampel
S : simpangan baku
N : jumlah obserrvasi
tα : tstatistik untuk (N-1) derajat kebebasan dan probabilitas untuk tingkat α
α : 1,0 koefisien confidence (α umumnya 0,05)
: standar error untuk perkiraan mean
untuk contoh sebelumnya :
ekpektasi rata-rata populasu 41,6 < μ < 43,0 dengan tingkat keyakinan
(kepercayaan) 95%.
Significance Testing
Untuk menguji apakah dua populasi data beberapa secara statistik atau hanya
berbeda karena variasi sampling
Digunakan
t hasil rumus diatas dibandingkan dengan tc (t kritis, tabel), tc dipilih dengan tingkat
significance α
t > tc perbedaan signifikan
t < tc perbedaan tidak signifikan
test signifikan ini misalnya digunakan untuk meneliti :
- Pengaruh dari suatu konstruksi untuk membatasi kecepatan
- Pengaruh perbaikan sarana parkir terhadap lama parkir
- Pengaruh dari suatu traffic management terhadap waktu perjalanan
TESTING GOODNESS OF FIT (KESESUAIAN BENTUK KURVA DISTRIBUSI)
- Untuk membandingkan kecocokan antara distribusi teoritis dengan suatu set data
hasil observasi
- Dinyatakan dalam :
Siginificance level : 0.01. 0.05, 0.10
Tingkat risiko bahwa perkiraan distribusi yang ditolak adalah identik dengan
distribusi yang sebenarnya.
- Kesimpulan dari test
Tidak begitu meyakinkan bahwa distribusi yang sebenarnya adalah identik
dengan distribusi yang diperkirakan (diuji dengan significance level)
Distribusi yang sebenarnya bisa jadi identik dengan distribusi yang
diperkirakan
Chi Square Test (χ2) paling umum digunakan untuk testing goodness fit
dimana fi : frekuensi dari suatu kelompok data observasi
Fi : frekuensi teoritis yang dihitung
G = jumlah kelompok data
Atau disederhanakan