Download - Modul kewirausahaan
Modul Kewirausahaan IKM-2013 1
BAB IMANAJEMEN BISNIS
1.1 BisnisBisnis merupakan kegiatan dalam menjual produk agar memberikan
keuntungan bagi pemiliknya. Bisnis merupakan kegiatan beresiko memberikan
kerugian baik dari segi material atau non-material, juga keuntungan bila berhasil
dijalankan. Untuk menghindari resiko kerugian, sebuah bisnis harus direncanakan
dengan matang dan dijalankan dengan tepat.
Bisnis terdiri atas beberapa komponen penting yang saling mendukung dan
melengkapi. Berikut adalah komponen-komponen bisnis:
Manajemen, yaitu aktivitas merencanakan, mengelola, dan menjalankan
bisnis. Komponen ini bisa disebut sebagai backend yaitu komponen yang
berada di belakang layar.
Kekuatan brand atau image, yaitu karisma, kekuatan emosional yang dimiliki
oleh perusahaan dan merupakan pandangan/perasaan masyarakat terhadap
perusahaan atau produk.
Produk atau layanan, komponen yang dijual atau ditawarkan kepada pasar.
Komponen ini bisa disebut sebagai front end karena komponen ini berada
didepan. Komponen inilah yang berhadapan dengan masyarakat.
Partner, yaitu pihak yang ikut membantu dalam menjalankan bisnis.
Pelanggan, yaitu pihak yang akan menerima tawaran atau membeli produk
yang ditawarkan.
Semua komponen di atas saling menunjang satu sama lain untuk mencapai tujuan
perusahaan meraih profit dan benefit.
1.2 Manajemen BisnisManajemen bisnis merupakan upaya pengaturan secara menyeluruh guna
menjalankan sebuah usaha bisnis yang profesional dan menghasilkan tujuan bisnis
yang diinginkan. Manajemen bisnis dibutuhkan dalam rangka tercapainya sebuah
tujuan sebuah usaha bisnis baik dari aspek profit maupun tujuan lain sesuai yang
diinginkan oleh pihak pengelola bisnis.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 2
Dalam manajemen bisnis, dibahas kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan implementasi , serta pengawasan terhadap
bisnis yang dijalankan.
a. Fungsi Perencanaan bisnis
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk meng antisipasi
kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang
tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan
Menetapkan tujuan dan target bisnis
Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut.
Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan.
Menetapkan standar / indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan
target bisnis.
b. Fungsi Pengorganisasian
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah
dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang
tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif
dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian
Mengalokasikan sumber daya, merumuskan da n menetapkan tugas, dan
menetapkan prosedur yang diperlukan.
Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggungjawab.
Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia/tenaga kerja.
Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.
c. Fungsi Pengarahan dan Implementasi
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak
dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
Modul Kewirausahaan IKM-2013 3
menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang
tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi
Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan
pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif
dan efisien dalam pencapaian tujuan.
Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.
Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
d. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang
telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai
dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam
lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :
Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin
ditemukan.
Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait
dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.
Sebuah langkah profesional yang dilakukan sebelum merancang sebuah
manajemen bisnis biasanya dilakukan dengan membuat sebuah rancangan global
sebuah bisnis atau yang dikenal dengan business plan.
Business plan menyangkut bagaimana manajemen bisnis serta
perencanaannya dari berbagai aspek, diantaranya adalah manajemen pemasaran,
manajemen produksi, manajemen finansial dan sebagainya. Melalui sebuah
business yang mantap, biasanya sebuah usaha akan meyakinkan untuk dikelola
secara maksimal.
Untuk bentuk usaha bisnis dengan skala kecil pun diperlukan sebuah upaya
manajemen bisnis yang baik, hanya berbeda pada ukuran skala saja s erta
pengerjaannya yang lebih sederhana dan bisa dikerjakan rangkap oleh satu atau
Modul Kewirausahaan IKM-2013 4
dua orang dari pengelola bisnis tersebut. Beberapa hal yang menjadi patokan utama
manajemen bisnis diantaranya adalah beberapa hal berikut ini:
1. Manajemen produksi
Manajemen produksi merupakan pengaturan dan perencanaan terkait
ketersediaan bahan baku maupun bahan jadi yang siap dipasarkan pada sebuah
perusahaan bisnis. Manajemen bisnis di bidang produksi menyangkut bagaimana
proses produksi itu bisa berlangsung dengan ba ik sehingga mampu menghasilkan
produk atau layanan yang diminati oleh konsumen.
2. Manajemen pemasaran
Manajemen bisnis di bidang pemasaran menyangkut segala bentuk
perencanaan, bentuk, target serta tujuan dan hasil dari sebuah proses marketing
atau pemasaran. Penjualan yang meningkat dan upaya untuk memperkenalkan
produk kepada konsumen merupakan target utama dari seb uah manajemen
pemasaran.
Tanpa adanya sebuah manajemen pemasaran yang baik, maka sebuah
perusahaan akan mengalami kondisi sulit dalam hal pemasukan atau income
yang diperoleh. Pemasaran memegang peran vital terhadap eksistensi sebuah
perusahaan. Produk atau jasa yang kurang bermutu pun akan bisa terjual laris
apabila perusahaan Anda memiliki seorang manajer pemasaran yang handal.
Kreatifitas dan inovasi perlu dijalankan dalam merancang sebuah manajemen
bisnis di bidang pemasaran.
Manajemen merk (branding) adalah salah satu praktik pemasaran yang
spesifik menangani produk. Merek memiliki implikasi penting terhadap citra
kualitas produk yang ingin ditampilkan ke konsumen dengan harapan bahwa
dengan adanya jaminan standart kualitas melalui merk, konsumen akan t erus
membeli produk dari lini produk yang sama. Merk juga dapat meningkatkan
penjualan dan membuat satu poduk lebih mudah bersaing. Dengan merk, maka
harga bisa dinaikkan sehingga berimplikasi pada naiknya omset dan keuntungan
penjualan.
Merk yang baik seharusnya:
Terlindungi dengan baik
Mudah diucapkan, diingat, dikenali
Menarik
Modul Kewirausahaan IKM-2013 5
Menampilkan manfaat produk atau saran penggunaan produk
Menonjolkan citra perusahaan atau produk
Menonjolkan perbedaan produk dibanding pesaing
Merek (brand) memiliki beberapa jenis klasifikasi, antara lain premium brand
(merk premium) biasanya menghabiskan biaya produksi lebih tinggi dibanding
produk lain dalam lini yang sama; economy brand (merk ekonomis) ditujukan bagi
segmen pasar yang sensitif harga, hingga di mer ek ini, harga bisa sangat
fleksibel; dan fighting brand (merk petarung) merek ini dibuat secara khusus untuk
menghadapi ancaman pesaing.
3. Manajemen distribusi
Manajemen bisnis di bidang distribusi memegang peran mendukung manajemen
pemasaran. Meskipun pemasaran telah berjalan dengan baik, namun apabila
manajemen distribusi mengalami hambatan, maka marketing juga akan
terganggu. Proses penyaluran barang produksi atau layanan jasa kepada
konsumen sangat ditentukan oleh bagaimana pola manajemen distribusi tersebut
dirancang oleh sebuah perusahaan.
4. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia mendukung sebuah bisnis dimana didalamnya
memuat pengelolaan sumber daya manusia yang terlibat dalam bisnis itu sendiri.
Pengelolaan sumber daya manusia tidaklah mudah karena berkaitan langsung
dengan karakter karyawan yang berbeda satu dan yang lain sehingga
memerlukan ketrampilan untuk mengelolanya, mulai dari membagikan
tugas/pekerjaan, membuat desain pekerjaan bagi tiap-tiap karyawan, memberikan
nilai upah yang sesuai, merencanakan struktur organisasi yang pas dengan bisnis
yang sedang dijalankan.
5. Manajemen finansial
Manajemen finansial di dalam sebuah usaha bisnis menyangkut transparansi dan
pengelolaan sirkulasi keuangan sebuah perusahaan. Manajemen keuangan
menyangkut bagaimana keuangan perusahaan mampu dibagikan sesuai dengan
anggaran yang dimiliki.
Tanpa adanya sebuah manajemen bisnis yang baik di bidang keuangan, maka
biasanya perusahaan tidak mendapatkan data keuangan yang jelas. Hal ini biasa
Modul Kewirausahaan IKM-2013 6
dialami oleh para pengelola bisnis kecil yang masih amatiran, dimana manajemen
keuangan jarang diperhatikan sehingga untung atau ruginya saja sebuah usaha
bisnis sulit ditentukan.
Beberapa bentuk manajemen bisnis di atas sangat penting diperhatikan oleh
para pengelola usaha bisnis yang ingin sukses dalam menjalankan sebuah bisnis
usaha. Tanpa adanya sebuah manajemen yang baik, maka mustahil sebuah
perusahaan akan mampu berjalan dengan baik seperti yang menjadi harapan
pemiliknya.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 7
BAB 2ANALISIS MAKRO
Bab ini memaparkan secara terintegrasi wawasan analis makro , diharapkan
pembaca dapat memahami keterkaitan pada materi yang akan disajikan pada bab -
bab berikutnya. Untuk menjelaskan mengenai pengertian perusahaan dan bisnis,
penulis menggunakan pendapat Raymond E. Glos dalam bukunya Business Its
Nature Environment, karena buku ini dianggap yang terjelas paparannya.
Perusahaan diartikan sebuah organisasi yang memprose s perubahan keahlian dan
sumber daya ekonomi menjadi barang dan/atau jasa yang diperuntukkan bagi
pemuasan para pembeli, serta diharapkan akan memberikan laba kepada para
pemilknya.
2.1 Analisis PasarSebelum menggarap bisnis, hendaknya analisis terhadap pasar potensial
yang akan dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan dilakukan
terlebih dahulu. Dengan demikian akan diketahui keberadaan pasar potensial yang
dimaksud. Atau, bisnis akan mencoba menciptakan pasar potensialnya sendiri
sehingga produk dapat menjadi leader. Atau oleh karena hasil analisis menyatakan
produk dari bisnis yang akan ditawarkan akan sulit diterima pasar potensial, maka
rencana bisnis akan sianggap tidak layak. Kese luruhan analisis ini hendaknya
dilakukan dalam salah satu aspek SKB yaitu aspek pasar.
2.2.1 Pengertian PasarPasar menurut para ahli, merupakan tempat pertemuan antara penjual
dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan
penawaran untuk membentuk suatu harga. Pendapat ahli yang lain mengatakan
bahwa pasar merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan untuk
melakukan tawar menawar, sehingga dengan demikian terbentuk harga.
2.1.2 Pengertian Permintaan dan PenawaranAnalisis permintaan yang menghasilkan perkiraan permintaan terhadap
suatu produk merupakan salah satu alat penting bagi manajemen . Dari
prakiraan penjualan, perusahaan dapat memp erkirakan anggaran perusahaan,
Modul Kewirausahaan IKM-2013 8
dan dari anggaran perusahaan dapat ditentukan, misalnya jumlah dan macam
tenaga kerja yang dibutuhkan.
Di sisi lain, penawaran diartikan sebagai berbagai kuantitas barang di
pasar pada berbagai tingkat harga. Dalam fungsi itu, bila harga suatu barang
meningkat, maka produsen akan berusaha meningkatkan jumlah barang yang
dijualnya.
Telah disebutkan di atas mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi
penawaran, pada bagian ini beberapa faktor dijelaskan sebagai berikut :
Harga barang-barang lain. Pada permintaan barang, barang-barang ada
yang saling bersaing (jika merupakan barang-barang pengganti) dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat. Barang -barang seperti ini dapat
menimbulkan pengaruh yang penting kepada penawaran suatu barang.
Harga Faktor Produksi . Pengeluaran untuk sektor ini merupakan hal
penting dalam proses produksi. Jika pengeluaran–pengeluarannya tidak
efisien, tindakan ini dapat mengurangi penawaran di dalam sesuatu kegiatan
ekonomi tertentu.
Tujuan Perusahaan. Jika tujuan perusahaan adalah memaksimumkan
keuntungan, dapat saja ia tidak berusaha mengg unakan kapasitas
produksinya secara maksimal, tetapi pada tingkat kapasitas yang
memaksimumkan keuntungannya.
Tingkat Teknologi. Tingkat teknologi mempunyai peran penting dalam
menentukan jumlah barang yang ditawarkan.
2.1.3 Bentuk PasarBentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen/ penjual dan sisi konsumen.
Dari sisi produsen/penjual, pasar dapat dibedakan atas pasar persaingan
sempurna, persaingan monopoli, oligopoli, dan monopoli.
Berikut ini dijelaskan secara singkat bentuk -bentuk pasar produsen.
Pasar Persaingan Sempurna . Jenis pasar persaingan sempurna, aktivitas
persaingannya tidaklah nampak karena tidak terbatasnya jumlah produsen
(sehingga pangsa pasar mereka menjasi terkotak -kotak atau kecil-kecil) dan
konsumen dapat menjual atau membeli be rapa saja tanpa ada batas asal
bersedia membeli atau menjual pada harga pasar.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 9
Pasar Monopoli. Pasar monopoli adalah sebuah bentuk pasar yang dikuasai
oleh seorang penjual saja.
Pasar Oligopoli. Pasar Oligopoli merupakan perluasan dari pasar monopoli.
Dalam menentukan tingkat harga dan kuantitas produksi, karena pengaruh
dari pesaing sangat terasa, tindakan atau aktivitas pesaing perlu dimasukkan
dalam perhitungan.
Pasar Persaingan Monoplolistik . Pasar ini merupakan bentuk campuran
antara persaingan sempurna dengan monopoli. Dikatakan mirip persaingan
sempurna karena ada kebebasan bagi perusahaan untuk masuk -keluar
pasar, selain itu, barang yang dijual pun tidak homogen. Oleh karena barang -
barang yang heterogen itu dimiliki oleh beberapa perusahaan besar saj a,
pasar ini mirip dengan monopoli.
Setelah dari sisi produsen, selanjutnya pasar akan dilihat dari sisi
konsumen. Dari sisi konsumen, pasar dapat dibedakan atas empat bentuk, yaitu:
pasar konsumen, pasar industry, pasar penjual kembali (reseller), dan pasar
pemerintah. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:
Pasar Konsumen. Pasar ini merupakan pasar untuk barang yang di beli
atau di sewa oleh perorangan atau keluarga dalam rangka penggunaan
pribadi (tidak untuk di bisniskan).
Pasar Industri. Pasar ini adalah pasar untuk barang yang dibeli atau disewa
oleh perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang,
baik untuk dijual maupun untuk disewakan (dipakai untuk proses lebih
lanjut).
Pasar Penjual Kembali (Reseller), Adalah suatu pasar yang terdiri dari
perorangan dan/atau organisasi yang biasa disebut para pedagang
menengah yang terdiri dari dealer, distributor, grossier, agent, dan retailer.
Kesemua reseller ini melakukan penjualan kembali dalam rangka
mendapatkan keuntungan.
Pasar Pemerintah, Pasar yang terdiri dari unit -unit pemerintah yang
membeli atau menyewa barang untuk menjalankan tugas -tugas pemerintah,
misalnya di sektor pendidikan, perhubungan, kesehatan, dan lain -lain.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 10
2.1.4 Mengukur dan Meramal PermintaanApabila perusahaan menemukan suatu pasar yang menarik, maka ia
perlu mengestimasi besarnya pasar pada masa sekrang dan masa yang akan
datang dengan cermat. Perusahaan akan kehilangan sejumlah laba karena
terlalu besar atau terlalu kecil mengestimasikan besarnya pasar.
1. Mengukur Permintaan/Penawaran Pasar Saat IniManajemen perlu mengestimasi tiga aspek dari permintaan pasar sekarang.
Ada tiga metode praktis untuk mengestimasi ini, yaitu total permintaan pasar,
wilayah permintaan pasar, penjualan aktual dan pangsa pasar (market-
share).
Mengestimasi Total Permintaan Pasar . Total permintaan pasar suatu
produk adalah total volume yang dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu
dalam suatu wilayah geografis tertentu selama jangka waktu tertentu dalam
suatu lingkungan pemasaran tertentu.
Salah satu metode praktis untuk mengestim asi total permintaan pasar adalah
dengan menggunakan persamaan
Q = n . p . q
Dimana:
Q = total permintaan pasar
n = jumlah pembeli di pasar
p = harga rata-rata satuan
q = jumlah yang dibeli oleh rata-rata pembeli per tahun
Mengestimasi Penjualan Aktual dan Pangsa Pasar. Perusahaan perlu
mengetahu penjualan sebenarnya dari industri bersangkutan yang terjadi di
pasar, jadi ia harus mengidentifikasi para pesaingnya dan mengestimasi
penjualan mereka.
Selain mengukur permintaan dari pasar, diper lukan juga analisis dalam
mengukur penawaran yang dilakukan oleh pesaing. Hal ini diperlukan dalam
menentukan tingkatan harga yang terbaik serta menganalisa tingkat
persaingan yang terdapat dipasar sehingga dapat dalam memperkirakan
Modul Kewirausahaan IKM-2013 11
penjualan dapat lebih tepat. Berikut ini beberapa cara dalam menghitung
penawaran yang dilakukan oleh pesaing, yaitu:
1. Survey pasar; dilakukan survey terhadap penawaran produk pesaing
yang berada dipasar. Survey dapat dilakukan pada:
a. Penjual/retailer/distributor besar
b. Sentra produksi pesaing
c. Wiraniaga
2. Studi litelatur; mengumpulkan data-data yang terkait dengan data
produksi untuk seluruh atau sebagian dari industri yang telah ada.
Data-data ini dapat diperoleh pada instansi -instansi pemerintah yang
menangani usaha terkait
2. Meramal Permintaan Mendatang
Setelah membahas cara-cara mengestimasi permintaan sekarang,
selanjutnya manajemen perlu menelaah permintaan mendatang. Ada banyak
cara untuk meramal penjualan masa datang, diantaranya dipaparkan berikut
ini.
Survei niat pembeli, yaitu dengan menanyakan kepada mereka secara
langsung dengan harapan mereka akan menjawab secara obyektif.
Pendapat para ahli/litelatur, yaitu pendapat yang dihasilkan berdasarkan
data dan analisis yang lengkap dan ilmiah baik dari para akademisi
maupun dari para praktisi. Selain itu dapat juga digunakan data -data yang
tersedia dari hasil survey yang telah dilakukan atau menggunakan asumsi
berdasarkan survey untuk memperkirakan permintaan
Analisis Regresi, yaitu seperangkat prosedur statistik untuk menemuk an
faktor-faktor nyata yang paling penting yang mempengaruhi penjualan.
Contoh :
Berikut dicontohkan aplikasi dari regresi liner sederhana. Jika terdapat
data dari dua variabel penelitian yang sudah diketahui mana variabel
bebas X (indepeden) dan variabel terikat Y (dependen) -nya, lalu akan
dihitung atau dicari nilai-nilai yang lain berdasarkan X yang diketahui,
langkah-langkah menyelesaikannya dijelaskan di bawah ini :
Modul Kewirausahaan IKM-2013 12
Rumus :
Y = a + b X
Dimana :
Y = variabel tidak bebas
X = variabel bebas
a = nilai intercept (konstan)
b = koefisien arah regresi
∑y (∑x2) - ∑x - ∑xy
n∑x2 – (∑x)2
Harga b dihitung dengan rumus :
n∑xy - ∑x ∑y
n∑x2 – (∑x)2
Analisis Simple Moving Average , Data time series seringkali
mengandung ketidakteraturan yang akan menyebabkan prediksi yang
beragam. Untuk menghilangkan efek yang tidak diinginkan dari ketidak -
teraturan ini, metode simple moving average mengambil beberapa nilai
yang sedang diamati, memberikan rataan, dan menggunakannya untuk
memprediksi nilai untuk periode waktu yang akan datang. Semakin tinggi
jumlah pengamatan yang dilakukan, maka pengaruh metode moving
average akan lebih baik. Meningkatkan jumlah observasi akan
menghasilkan nilai peramalan yang lebih baik karena ia cenderung
meminimalkan efek-efek pergerakan yang tidak biasa yang muncul pada
data
2.2 Usaha dan PersainganMotivasi utama dari kegiatan bisnis adalah laba. Laba didefinisikan sebagai
perbedaan antara penghasilan dan biaya -biaya yang dikeluarkan. Dalam bisnis, para
a =
b =
Modul Kewirausahaan IKM-2013 13
pengusaha harus dapat melayani para pelanggan dengan cara yang
menguntungkan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang,
selain juga harus selalu menaetahui kesepakatan–kesepakatan baru untuk
memuaskan keinginan pembeli.
Untuk memudahkan pembahasan mengenai konsep bisnis dan kompone n-
komponen, penyusun menampilkan sebuah gambar seperti berikut.
P4 P3
P4 P1 P2 P4
Gambar 1.1 Konsep Komponen Bisnis
Pada hakikatnya, transaksi bisnis dilakukan di pasar (P1) oleh perusahaan
(P2). Transaksi-transaksi ini diharapkan terjadi dengan memuaskan kedua belah
pihak, yaitu produsen dan konsumen. Namun, proses antara P 1 dan P2 ternyata
dipengaruhi secara langsung maupun tidak lang sung oleh persaingan dan aspek
eksternal lainnya P3) baik secara positif maupun negatif. Selain itu, ketiga kutub ini
memiliki perubahan-perubahanya sendiri (P4), yang pada gambar diatas berbentuk
lingkaran –lingkaran, dimana secara langsung atau tidak jug a akan mempengaruhi
kelancaran bisnis perusahaan.
Dalam menghadapi persaingan, setidaknya, terdapat dua aliran besar yang
dijadikan landasan pembahasan strategi perusahaan, yaitu kajian tentang strategi -
strategi utama (grand strategies) dan strategi -strategi generik (generic strategies).
Strategi utama merupakan seperangkat alternatif strategi perusahaan yang secara
umum dijadikan ‘patokan’ dalam menentukan strategi yang akan diambil oleh suatu
perusahaan
Dalam analisanya tentang strategi bersaing ( competitive strategy atau
disebut juga Porter’s Five Forces) suatu perusahaan, Michael A. Porter
mengintrodusir 3 jenis strategi generik, yaitu: Keunggulan Biaya (Cost Leadership),
Pembedaan Produk (Differentiation), dan Focus.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 14
1. Strategi Biaya Rendah (cost leadership)Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya
memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan bia ya per
unit yang sangat rendah.
2. Strategi Pembedaan Produk (differentiation)Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk
sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi
sasarannya.
3. Strategi Fokus (Focus)Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam
suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi j enis ini ditujukan untuk
melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam
pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh
harga.
Menurun Wheelen dan Hunger, pada perinsipnya strategi generik dibagi
menjadi 3 (tiga) yaitu strategi stabilitas, ekspansi, dan penciutan (Umar, 1999)..
Srategi tersebut dapat dilakukan secara terpisah maupun bersama -sama Berikut ini
penjelasan dari masing-masing strategi
a. Strategi Stabilitas; strategi ini menekankan pada tidak bertambahnya
produk, pasar dan fungsi perusahaan, sehingga perusahaan dapat fokus
terhadap upaya efisiensi perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja
dan keuntungan. Umumnya dilakukan untuk produk yang telah berada
pada posisi kedewasaaan
Modul Kewirausahaan IKM-2013 15
b. Strategi Ekspansi; strategi ini menekankan pada
penambahan/perluasan produk, pasar dan fungsi perusahaan sehingga
efektifitas perusahaan dapat meningkat. Strategi ini dapat menghasilkan
keuntungan yang besar tetapi dengan tingkat resiko kegagalan yang
tinggi.
c. Strategi Penciutan; strategi ini merupakan tindakan untuk mengurangi
produk, pasar, maupun fungsi perusahaan yang mememiliki efek negatif
terhadap cash flow perusahaan. Strategi ini umumnya dila kukan pada
suatu usaha yang sedang menurun (decline)
2.3 Siklus Hidup ProdukSiklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan
pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan
manusia, suatu produk juga memiliki sikl us atau daur hidup. Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak
diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar. Siklus hidup produk
(Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena
memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu
produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya
dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 16
Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu dibagi menjadi
empat tahap, yaitu:
1. Tahap perkenalan ( introduction)Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun
volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru
(betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos
yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang
harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi
barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.
2. Tahap pertumbuhan (growth)
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan
cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah
mengenal barang bersangkutan, maka u saha promosi yang dilakukan oleh
perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai
memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat
dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan
menurunkan harga jualnya.
3. Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih
meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun
laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga
perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada
tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk
menghadapi persaingan.
4. Tahap kemunduran (decline)Hampir semua jenis barang yang d ihasilkan oleh perusahaan selalu
mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru.
Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang
lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetap i
pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.
Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan
barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang
sangat terbatas. Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat
penjualan menurun antara lain:
Modul Kewirausahaan IKM-2013 17
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran serta program
produksinya agar lebih efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada
barang yang sudah ada.
e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.
Berkenaan akan dijadikan dengan permasalahan permintaan konsumen dan
penawaran produsen, serta bentuk -bentuk pasar di atas, maka tugas analis dalam
melakukan studi kelayakan bisnis (SKB) dari aspek pasar, hendaknya :
1. Mampu menentukan produk atau jasa yang akan dijadikan benchmark bagi
rancangan produk yang akan dijual. Jika belum ada produk yang beredar di
pasar, maka rancangan produk dari studi ini akan menjadi pelopor di pasar.
2. Mampu menentukan jenis pasar yang akan dipilih, baik dari sisi produsen
maupun dari sisi konsumen. Dengan penentuan ini maka manusia
selanjutnya akan mempersiapkan strategi dan kebijakannya.
3. Mampu melakukan analisis untuk dapat menentukan pergerakan permintaan
konsumen akan produk yang akan dijual serta pergerakan kemampuan para
produsen dalam penawarannya di pasar, baik untuk masa sek arang maupun
untuk masa ke depan. Analisis dapat dilakuan dengan berbagai cara, baik
secara kuantatif maupun kualitatif. Secara kuantitatif, misalnya adalah
dengan metode statistika berupa teknik regres i dan forecasting. Dalam
penentuan pergerakan permintaan konsumen di atas, hendaknya informasi
mengenai product life cyde (PLC) dari produk sejenis dapat dibuat. Karena
dengan diketahui bahwa produk berada pada posisi PLC -nya, maka
perusahaan dapat melakukan strategi yang tepat.
Selain PLC-nya, analisis hendaknya mampu memberikan informasi tentang pangsa
pasar (market-share) produk-produk sejenis yang dianggap sebagai pesaing baik
untuk saat ini maupun prakiraan ke depan. Dengan demikian, analis dapat
memprediksi peluang-peluang, ancaman-anca.aman, sekaigus kekuatan-kekuatan
dan kelemahan-kelemahan yang ada dalam rangka meningkatan pangsa pasar atau
paling tidak mempertahankannya.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 18
2.4 Analisis SWOTAnalisa SWOT adalah suatu metode perencanaan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan (Strengths), Kelemahan
(Weaknesses), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) yang mungkin
terjadi dalam mencapai suatu tujuan dari kegiatan proyek/kegiatan usaha atau
institusi/lembaga dalam skala yang lebih luas. Metode SWOT banyak dipakai di
dunia bisnis dalam menetapkan suatu perencanaan strategi perusahaan ( strategic
planning) sehingga literatur mengenai metode ini banyak berkaitan dengan aspek
penerapan di dunia bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari
spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar matrik SWOT yang pertama kali diperkenalkan oleh Albert Humphrey,
dimana aplikasinya adalah:
1. bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage)
dari peluang (opportunities) yang ada
2. bagaimana cara mengatasi kelemahan ( weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada
3. bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman ( threats) yang
ada
4. bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat
ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Hal utama yang ditekankan dalam Analisis SWOT adalah bahwa dalam
proses perencanaan suatu institusi membutuhkan penilaian mengenai kondisi saat
ini dan gambaran ke depan yang mempengaruhi proses pencapaian tujuan institusi.
Dengan analisa SWOT akan didapatkan karakteristik dari kekuatan utama, kekuatan
tambahan, faktor netral, kelemahan utama dan kelemahan tambahan berdasarkan
analisa lingkungan internal dan eksternal yang dilakukan.
Terdapat beberapa metode penentuan faktor SWOT, secara umum terdapat
ke seragaman bahwa penentuan tersebut akan tergantung dari faktor lingkungan
yang berada di luar institusi. Faktor lingkungan eksternal mendapatkan prioritas lebih
dalam penentuan strategi karena pada umumnya faktor -faktor ini berada di luar
Modul Kewirausahaan IKM-2013 19
kendali institusi (exogen) sementara faktor internal merupakan faktor -faktor yang
lebih bisa dikendalikan.
1. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O)
Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan
atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila ke kuatan perusahaan
adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat
dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat
teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan
kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan
2. Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O)
Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena
kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak
dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah
bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap
pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat
memanfaatkan kesempatan.
3. Strategi Kekuatan-Ancaman (S dan T)
Dalam analisa ancaman ditemukan kebut uhan untuk mengatasinya. Strategi
ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat
mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang
harga.
4. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T)
Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligu s kelemahan intern, strategi
yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut.
Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada
situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang
lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu
perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan
hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan
dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan
mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain
perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 20
Jadi analisis SWOT adalah sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisis ini menempatkan situasi dan kondisi
sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya
masing-masing.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 21
BAB IIISUMBER DAYA MANUSIA
3.1 Strategi Sumber Daya Manusia Untuk Keunggulan KompetitifSuatu organisasi baik bisnis maupun non bisnis tidak akan dapat beroperasi
tanpa adanya faktor sumber daya manusia. Oleh karena itu diperlukan suatu stretegi
yang berkaitan dengan sumber daya manusia, sehingga dapat menentukan bakat
dan keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan operasional yang tersedia dalam
organisasi.
3.1.1 Tujuan Strategi Sumber Daya ManusiaTujuan sumber daya manusia adalah untuk mengelola tenaga kerja dan
mendisain pekerjaan sehingga orang-orang dapat diberdayakan secara efektif da n
efisien. Akan tetapi agar tujuan tersebut tercapai maka harus dapat memastikan
bahwa:
a. Pemberdayaan secara efisien sudah mempertimbangkan kendala keputusan
manajemen operasional yang lain.
b. Kualitas lingkungan kerja sudah memadai baik fisik maupun psikologis dan
adanya komitmen maupun kepercayaan dari pihak manajemen maupun
pihak karyawan berjuang bersama untuk memenuhi tujuan umum.
3.1.2 Batasan-batasan pada Strategi Sumber Daya ManusiaAda berbagai batasan yang harus dipertimbangkan dalam membua t
keputusan mengenai sumber daya manusia, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pertanyaan ”apa” berkaitan dengan keputusan strategi produk yaitu keahlian
dan bakat yang dibutuhkan, bahan yang dibutuhkan dan masalah
keamanan kerja.
b. Pertanyaan ”kapan” berkaitan dengan keputusan strategi penjadwalan.
c. Pertanyaan ”dimana” berkaitan dengan keputusan strategi lokasi yaitu
mempertimbangkan berbagai variabel yang dipertimbangkan dalam memilih
lokasi seperti kondisi iklim maupun suhu udara, pencahaya an maupun
kualitas udara
d. Pertanyaan mengenai ”prosedur” berkaitan dengan keputusan strategi
proses yaitu mempertimbangkan teknologi, mesin maupun keamanan.
e. Pertanyaan ”siapa” berkaitan dengan masalah perbedaan individu dari
kemampuan fisik maupun mental serta intelektual.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 22
f. Pertanyaan mengenai ”bagaimana” berkaitan dengan keputusan strategi
layout sesuai dengan pilihan perusahaan.
Dengan mempertimbangkan batasan-batasan tersebut diatas, maka akan
dapat dibuat tiga keputusan dalam strategi sum ber daya manusia yaitu:
perencanaan tenaga kerja, disain pekerjaan dan standar tenaga kerja.
3.2 Perencanaan Tenaga KerjaPerencanaan tenaga kerja adalah sebuah cara untuk menetapkan kebijakan
karyawan yang berkaitan dengan:
1) Kebijakan-kebijakan Kestabilan tenaga kerjaKestabilan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah karyawan yang
dipertahankan oleh sebuah organisasi. Ada dua kebijakan dasar mengenai
kestabilan tenaga kerja yaitu:
a. Mengikuti permintaan dengan tepat maka biaya tenaga kerja diperlakukan
sebagai biaya variabel. Akan tetapi memiliki konsekuensi timbulnya biaya
lainnya diantaranya biaya penarikan dan pemberhentian karyawan, biaya
asuransi pengangguran, upah tinggi kare na pekerjaan yang tidak stabil
(karyawan tidak tetap).
b. Menjaga jumlah karyawan secara konstan maka biaya tenaga kerja
diperlakukan sebagai biaya tetap dengan konsekuensi mungkin tidak dapat
memanfaatkan secarta penuh pada saat permintaan rendah.
2) Penjadwalan Kerja (Work Schedulling)
Sampai saat ini yang berlaku adalah Jadwal Kerja Standar ( Standard Work
Schedule) yaitu standar kerja selama 8 jam ke rja perhari 5 hari kerja
perminggu, yang dalam pelaksanaannya mempunyai variasi, diantaranya:
a. Flexitime yaitu sebuah sistem yamg membolehkan karyawan dengan
batasan tertentu dapat menentukan jadwal mereka masing -masing kapan
mulai kapan selesai dan terbukti kepuasan kerja meningkat.
b. Flexible workweek yaitu sebuah jadwal kerja yang berbeda dari jadwal
normal misalnya 10 jam kerja perhari selama 4 hari kerja perminggu, atau
penerapan shift kerja.
c. Memperpendek jam kerja dengan mengubah status karyawan menjadi
part time status.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 23
3) Klasifikasi Kerja dan Aturan PekerjaanBanyak organisasi yang mengklasifikasikan kerja dan membuat peraturan
kerja yang tegas sehingga akan membatasi karyawan dalam bekerja dan
mengurangi fleksibilitas fungsi operasi. Sebagian tugas manajer operasi
adalah memperhatikan hal-hal demikian sehingga dapat mengelolanya
dengan baik, karena semakin besar fleksibilitas perusahaan dalam
mempekerjakan serta menentukan jadwal kerja maka perusahaan akan
semakin efisien dan cepat tanggap. Kondisi tersebut berlaku terutama pada
sektor jasa dimana transfer pelayanan dari perusahaan kepada konsumen
memerlukan peran besar dari sumber daya manusia.
Oleh karena itu dengan membangun moral dan memenuhi persyaratan
karyawan maka operasi akan lebih mudah jika manajer mengklasifikasikan
kerja dan peraturan kerja yang menghalangi menjadi lebih sedikit. Apabila
strategi ini dilaksanakan dalam rangka pencapaian keunggulan bersaing
dengan respon cepat pada konsumen, maka tenaga kerja yang fleksibel
merupakan suatu prasyarat.
3.3 Desain Pekerjaan
Desain kerja adalah sebuah pendekatan yang menentukan tugas -tugas yang
terkandung dalam suatu pekerjaan bagi seorang atau sekelompok karyawan.
Terdapat tujuh komponen desain kerja yang meliputi:
1.)Spesifikasi Kerja (Job Spesification)
yaitu pembagian kerja menjadi tugas -tugas yang unik, yang mana
pencapaiannya dapat dilakukan dengan cara:
a. Pengembangan ketrampilan.
b. Lebih sedikit waktu yang terbuang.
c. Pengembangan peralatan yang khusus.
2.)Perluasan Kerja (Job Expansion)
yaitu usaha meningkatkan kualitas lingkungan kerja dengan mengalihkan
spesialisasi kerja menuju disain kerja yang lebih bervariasi. Adapun
modifikasinya dapat dengan cara:
Modul Kewirausahaan IKM-2013 24
a. Pemekaran pekerjaan (Job enlargement) yaitu pengelompokan beragam
tugas yang memiliki tingkat keahlian yang hamper sama, merupakan
pemekaran secara horizontal.
b. Rotasi pekerjaan (Job rotation) yaitu sebuah system dimana seorang
karyawan dipindahkan dari satu pekerjaan yang khusus ke pekerja an
khusus lain.
c. Pengayaan pekerjaan (Job enrichment) yaitu sebuah metode yang
memberikan karyawan tanggung jawab yang lebih yang meliputi
perencanaan dan pengendalian yang diperlukan untukl menyelesaikan
pekerjaan.
d. Pemberdayaan karyawan (Employee empowerment) yang merupakan
praktek dalam memperluas pekerjaan, sehingga karyawan menerima
tanggung jawab yang lebih dan otoritas berpindah pada tingkat organisasi
serendah mungkin.
3.)Komponen Psikologi (Psychological Components )Suatu strategi sumber daya manusia yang efektif membutuhkan
pertimbangan komponen psikologis dari disain pekerjaan. Diantaranya
merupakan :
a. Hasil dari penelitian Hawthrorne tentang psikologi tempat kerja yang
menyimpulkan bahwa terdapat system social yang dinamis di te mpat
kerja.
b. Hasil penelitian Hackman dan Oldman yang menyimpulkkan adanya lima
karakteristik disain kerja yaitu meliputi:
- Keragaman keahlian
- Identitas pekerjaan
- Arti pekerjaan
- Otonomi
- Umpan balik
4.)Tim yang mandiri (Self directed team)yaitu sekelompok individu yang diberdayakan dan bekerja bersama-sama
untuk meraih sebuah tujuan yang sama. Tim semacam ini dapat dikelola
untuk tujuan jangka panjang atau jangka pendek. Tim semacam ini efektif
karena pada dasarnya mereka dapat menyediakan pemberdayaan karyawan,
Modul Kewirausahaan IKM-2013 25
memastikan adanya karakteristik pekerjaan inti dan memuaskan banyak
kebutuhan psikologis anggota tim secara individu.
5.) Motivasi dan sistem insentif.Disamping faktor psikologis berkontribusi dalam kepuasan kerja, maka faktor
keuangan juga merupakan motivator yang cukup berarti bagi karyawan.
Adapun bentuk penghargaan keuangan diantaranya:
a. Bonus (bonuses) yaitu penghargaan keuangan yang biasanya berbentuk
pilihan tunai atau kepemilikan saham yang diberikan pada pihak
manajemen.
b. Pembagian laba (Profit sharing) yaitu sebuah sistem yang memberikan
sebagian laba perusahaan untuk dibagikan pada karyawan.
c. Pembagian keuntungan (Gain sharing) yaitu sebuah sistem penghargaan
bagi karyawan akan perbaikan kinerja organisasi.
d. Sistem insentif (Insentive system) yaitu sebuah sistem penghargaan
karyawan yang didasarkan pada produktifitas perorangan atau kelom pok.
e. Sistem pembayaran berdasarkan pengetahuan ( knowledge-based pay
systems) yaitu sebagian pembayaran bergantung kepada pengetahuan
yang diperlihatkan atau ketrampilan yang dimiliki karyawan.
6.) Ergonomi.Ergonomi berarti penelitian akan kerja yaitu penelitian terhadap kerja, yang
mana pemahaman akan permasalahan ergonomik akan meningkatkan kinerja
manusia. Contohnya adalah menentukan tinggi meja tulis yang layak dengan
cara mempertimbangkan ukuran individu dan tugas yang akan dikerjakan.
7.) Tempat kerja visualAdalah penggunaan beragam tehnik komunikasi visual untuk
mengkomunikasikan informasi secara cepat bagi semua pihak yang
berkepentingan.Tempat kerja visual dapat berwujud dalam berbagai bentuk,
contohnya:
a. Kanban merupakan sebuah tipe tanda visual yang mengindikasikan
kebutuhan produksi yang lebih banyak.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 26
b. Andon adalah sebuah tanda misalnya lampu yang bertujuan memanggil
orang yang memberi tanda terdapat suatu masalah.
Tujuan tempat kerja visual adalah untuk menghilangkan aktifitas yang tidak
memberikan nilai tambah dan semua bentuk pemborosan dengan cara
memvisualisasikan semua masalah., ketidaknormalan dan standar yang ada.
Konsep ini membutuhkan pengawasan yang lebih sedikit karena karyawan
memahami standar, melihat hasilnya dan mengerti apa yang harus dilakukan.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 27
BAB IVMANAJEMEN PRODUKSI
4.1 Desain Produk dan Sistem Pengembangan ProdukKeputusan penting dalam manajemen operasional adalah menentukan
desain produk seperti apa yang akan dihasilkan perusahaan. Hal ini dikarenakan
kegiatan dari manajemen operasional adalah melakukan transformasi input menjadi
output, sehingga apa saja tindakan transformasi yang akan dilakukan mengacu pada
output yang seperti apa atau bagaiman yang akan dihasilkan perusahaan. Berkaitan
dengan keputusan desain adalah keputusan dalam menentukan kualitas seperti apa
yang akan diwujudkan oleh perusahaan.
Dalam dunia bisnis terjadi persaingan artinya setiap perusahaan yang
menghasilkan produk baik berupa barang hamp ir selalu menghadapi persaingan dari
perusahaan lain. Sehingga agar dapat mempertahankan diri dalam dunia persaingan
secara jangka panjang maka kualitas merupakan konsep penting yang harus
dipahami oleh manajer operasional dalam menjalankan aktifitasnya. Konsep desain
produk dan berbagi hal mengenai kualitas akan secara singkat dipaparkan dalam
modul ini.
4.1.1 Desain ProdukPerusahaan menghasilkan output untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen akan kepuasan, sehingga output yang dihasilkan seharusnya dapat
memuaskan konsumen. Oleh karena itu produk bisa diartikan sebagai kepuasan
yang ditawarkan produsen (perusahaan) kepada konsumen. Untuk dapat mencapai
maksud tersebut maka sudah selayaknya perusahaan memfokuskan diri pada
pengembangan keunggulan bersaing melalui strategi bisnis, diantaranya
pembedaan (diferensiasi), biaya rendah (kepemimpinan biaya) , respon cepat ( rapid
respon) atau kombinasi diantaranya ketiga strategi tersebut.
4.1.2 Sistem Pengembangan ProdukSistim pengembangan produk bukan hanya demi keberhasilan produk tetapi
juga untuk kepentingan masa depan perusahaan. Oleh karena itu melakukan
pengembangan produk memerlukan tahapan sebagai berikut:
Modul Kewirausahaan IKM-2013 28
1) Tahapan Pengembangan Produka. Ide yang bisa berasal dari berbagai sumber dari dalam perusahaan
misalnya bagian Riset dan Pengembangan dan dari luar melalui
pemahaman perilaku konsumen, persaingan, teknologi, pekerja,
persediaan. Tahapan ini menjadi dasar untuk memasuki pasar dan
biasanya mengikuti strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan.
b. Kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk merealisasikan ide. Dengan
melakukan koordinasi dari berbagai bagian yang terkait di perusahaan
yang bersangkutan.
c. Permintaan konsumen untuk menang dalam bersaing dengan cara
mengidentifikasi posisi dan manfaat produk yang diinginkan konsumen
melalui atribut tentang produk.
d. Spesifikasi fungsional, bagaimana suatu produk bisa berfungsi?
Dengan melalui identifikasi karakteristik e ngineering produk,
kemungkinan dibandingkan dengan produk dari pesaing.
e. Spesifikasi produk : Bagaimana produk dibuat? Melaui spesifikasi fisik
seperti ukuran, dimensi.
f. Review desain: Apakah spesifikasi produk sudah memenuhi kebutuhan
konsumen ?
g. Tes pasar: Apakah produk memenuhi harapan konsumen? Untuk
memastikan prospek ke depannya melalui perjualan dalam jumlah besar.
h. Perkenalan di pasar dengan memproduksi secara masal untuk
dipasarkan.
i. Evaluasi: untuk mengukur sukses atau gagal, karena apabila gagal
secara cepat bisa diganti produk lain.yang lebih menguntungkan.
2) Manufacturability dan Value Engineering
Adalah aktifitas yang menolong memperbaiki desain, produksi, pemeliharaan
dan penggunaan sebuah produk. Hal ini dilakukan dengan tujuan antara lain:
a. Mengurangi kompleksitas produk.
b. Standarisasi tambahan dari komponen.
c. Perbaikan aspek fungsional produk.
d. Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan.
e. Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 29
f. Desain yang tangguh
4.2. TQM (Total Quality Management)
Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas, maka banyak
peryusahaan menerapkan konsep yang dikenal dengan TQM (Total Quality
Management) yaitu Manajemen organisasi keseluruhan yang menjadikannya unggul
dalam semua aspek produk barang dan jasa yang penting bagi konsumen.
TQM penting karena keputusan kualitas mempengaruhi setiap keputusan
utama dalam manajemen operasional yang dibuat. Adapun konsep ini sebetulnya
mengacu pada 14 prinsip dari W. Edwards Deming yang ke mudian dikembangkan
menjadi lima konsep program TQM yang efektif.
Adapun 14 Poin Deming adalah sbb:
1. Membuat tujuan yang konsisten
2. Memimpin dalam mempromosikan perubahan.
3. Membangun kualitas pda produk, menghentikan ketergantungan pada inspeksi
untuk menangkap permasalahan.
4. Membangun hubungan jangka panjangberdasarkan kinerja bukan pada harga.
5. Meningkatkan produk, kualitas, dan jasa secara terus menerus.
6. Memulai pelatihan.
7. Menekankan kepemimpinan.
8. Membuang rasa takut.
9. Mendobrak batasan antar departemen.
10. Menghentikan pidato panjang lebar pada pekerja.
11. Mendukung, membantu, memperbaiki.
12. Mendobrak penghalang untuk bangga atar kinerja masing -masing.
13. Mendidikan program pendidikan yang kuat dan perbaikan mandiri.
14. Menempatkan orang di perusahaan untuk bekerja pada suatu transformasi.
Sedangkan lima konsep program TQM yang efektif adalah:
1) Perbaikan terus menerus, menggunakan model diantaranya:
a. PDCA (Plan Do Check Act) yaitu model dalam melakukan perbaikan
terus menerus dengan merencanakan, melakukan, memeriksa , dan
melakukan tindakan.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 30
b. Six Sigma atau Kaizen yaitu menjelaskan proses dari suatu perbaikan
yang tidak pernah berhenti dengan penetapan pada pencapaian
tujuan yang lebih tinggi. Konsep ini banyak diterapkan di Amerika
maupun Jepang.
c. Zero defect yaitu prosedur produk tanpa cacat yang juga digunakan
untuk menjelaskan usaha perbaikan yang terus menerus. Konsep ini
banyak diterapkan di Amerika Serikat.
2) Pemberdayaan Karyawan
Adalah memperluas pekerjaan karyawan sehingga tanggung jawab dan
kewenangan tambahan dipindahkan sedapat mungkin pada tingkat
terendah dalam organisasi. Teknik yang digunakan termasuk:
a. membangun jaringan komunikasi yang melibatk an karyawan.
b. Membentuk penyelia yang terbuka dan mendukung.
c. Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan staf pada karyawan
di bagian operasi.
d. Membangun organisasi yang memiliki moral yang tinggi.
e. Menciptakan struktur organisasi formal sebag ai tim dan lingkaran
kualitas.
3) Benchmarking
Yaitu pemilihan standard kinerja yang mewakili kinerja terbaik sebuah
proses atau aktifitas.
4) Just in Time (JIT)
JIT berkaitan dengan tiga hal yaitu:
a. JIT memangkas biaya kualitas
b. JIT meningkatkan kualitas
c. Kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit, serta
system JIT yang lebih baik dan mudah digunakan.
5) Pengetahuan mengenai Alat-alat TQM , yang paling umum ada tujuh
macam yaitu:
a. Lembar Pengecekan (Check Sheet), yaitu formulir yang didisain
untuk mencatat data.
b. Diagram Sebar (Scatter Diagram), Menunjukkan hubungan antar-dua
perhitungan
Modul Kewirausahaan IKM-2013 31
c. Diagram Sebab Akibat (Cause and Effect Diagram) atau diagram
Ishikawa atau diagram tulang ikan (Fish Bone Diagram), yaitu teknik
skematis yang digunakan untuk menemukan lokasi yang mungkin
pada permasalahan kualitas.
d. Diagram Pareto (Pareto Chart), yaitu sebuah cara menggunakan
diagram untuk mengidentifikasi masalah yang sedikit tetapi kritis
tertentu dibandingkan dengan masalah yang banyak tetapi tidak
penting.
e. Diagram Alir (Flow Chart), yaitu diagram balok yang secara grafis
menerangkan sebuah proses atau s istem.
f. Histogram, menunjukkan cakupan nilai sebuah perhitungan dan
frekuensi dari setiap nilai yang terjadi.
g. Statistical Process Control (SPC), yaitu sebuah proses yang
digunakan untuk mengawasi standar, membuat pengukuran dan
mengambil tindakan perbaikan selagi sebuah produk atau jasa
sedang diproduksi.
4.3 Strategi LayoutMenetapkan suatu layout yang akan digunakan oleh suatu perusahaan
harus mempertimbangkan berbagai keputusan operasional yang sudah dibuat
sebelumnya. Keputusan operasional yang berkaitan dengan layout diantaranya
adalah desain produk, lokasi, proses maupun kapasitas perusahaan.
Strategi layout secara umum bertujuan agar perusahaan dapat melakukan
pengaturan tenaga kerja, ruang yang tersedia, peralatan atau fasilitas yang
digunakan sehingga segala macam aliran yang ada diperusahaan baik berupa
informasi maupun bahan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Layout yang
efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan
perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respon yang cepat.
4.3.1 Pengertian LayoutLayout atau tata letak merupakan satu keputu san yang menentukan efisiensi
sebuah operasi dalam jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari
hasil keputusan tentang layout, diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya,
kualitas lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra perusahaa n. Layout yang
Modul Kewirausahaan IKM-2013 32
efektif membantu perusahaan mencapai sebuah strategi yang menunjang strategi
bisnis yang telah ditetapkan diantara diferensiasi, biaya rendah maupun respon
cepat.
4.3.2 Tipe LayoutAda enam pendekatan layout yang akan dibahas dalam topik ini yaitu:
1. Layout dengan posisi tetap, biasanya untuk proyek besar yang memerlukan
tempat luas seperti pembuatan jalan layang maupun gedung.
2. Layout berorientasi pada proses, untuk produksi dengan v olume rendah dan
variasi tinggi disebut juga “job shop”
3. Layout perkantoran, bagaiman menempatkan tenaga kerja, peralatan kantor,
dan ruangan kantor yang melancarkan aliran informasi.
4. Ritel layout, penempatan rak dan pemberian tanggapan atas perilaku
konsumen.
5. Layout gudang, mengefisienkan ruang penyimpanan dan system penanganan
bahan dengan memperhatrikan kelebihan dan kekurangannya.
6. Layout berorientasi produk, Pemanfaatan tenaga ker ja, mesin yang terbaik
dalam produksi yang kontinyu atau berulang.
Agar dapat menetapkan layout yang efektif maka perlu menetapkan beberapa hal
diantaranya adalah:
1. Peralatan penanganan bahan
2. Kapasitas dan persyaratan luas ruangan
3. Lingkungan hidup dan estetika
4. Aliran informasi
5. Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda
4.3.2.1 Layout Posisi Tetap (Fixed Position Layout)
Masalah yang dihadapi dalam layout posisi tetap adalah bagaimana
mengatasi kebutuhan layout proyek yang tidak berpindah atau proyek yang menyita
tempat yang luas (seperti pembuatan jalan lay ang, gedung).
Teknik untuk mengatasi layout posisi tetap tidak dikembangkan dengan baik
dan kerumitannya bertambah yang disebabkan oleh tiga faktor yaitu:
1. Tempatnya yang terbatas pada semua lokasi produksi.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 33
2. Setiap tahapan berbedapada proses produksi dan kebutuhan bahan sehingga
banyak hal yang menjadi penting sejalan dengan perkembangan proyek.
3. Volume bahan yang dibutuhkan sangat dinamis.
4.3.2.2 Layout Berorientasi Proses (Process Oriented Layout)
Adalah sebuah layout yang berkaitan dengan proses produksi bervolume
rendah dan variasi tinggi. Layout jenis ini marupakan cara tradisional untuk
mendukung strategi diferensiasi produk, layout jenis in i adalah yang paling tepat
untuk pembuatan produk yang melayani konsumen dengankebutuhan berbeda -
beda. Pada proses yang disebut “job shop” setiap produk dalam kelompok kecil
melalui urutan operasi yang berbeda, tiap produk atau pesanan yang sedikit
diproduksi dengan memindahkannya dari satu depattemen ke deparetemen lain
dalam urutan yang tertentu dari tiap produk. Contoh yang tepat adalah pada rumah
sakit atau klinik.
Kelebihan utama dari layout ioni adalah adanya fleksibilitas peralatan dan
penugasan tenaga kerja. Sehingga dengan demikian apabila terjadi permasalahan
pada suatu mesin, pekerjaan tidak perlu berhenti dan dapat dialihkan pada mesin
lain atau departemen yang sama. Layout ini juga sangat baik diterapkan pada
produksi komponen dalam batch kecil atau disebut “job lot” dan untuk produksi
komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.
Kelemahan layout ini ada pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan
umum. Waktu produksi jadi lama karena butuh waktu lama untuk berpindah dalam
system karena sulitnya penjadwalan, perubahan penyetelan mesin, keunikan
penanganan bahan. Lagipula peralatan yang mempunyai keguanaan umum
membutuhkan operator yang trampil dan persediaan barang setengah jadi menjadi
lebih tinggi karena ketidakseimbangan proses produksi. Pada akhirnya kebutuhan
modal akan semakin banyak
4.3.2.3 Layout Perkantoran (Office Layout)
Hal yang membedakan antar layout kantor dan pabrik adalah pada
kepentingan informasi, namun demikian pada beberapa lingkungan kantor , produksi
sangat tergantung pada aliran bahan. Cara penyelesaian layout kantor adalah
menggunakan analisa digram hubungan ( relationship chart) seperti yang
dicontohkan di bawah ini.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 34
Contoh: Suatu kantor memiliki 9 ruangan yaitu untuk:
1. Direktur
2. Direktur teknologi
3. Ruang para insinyur
4. Sekretaris
5. Pintu masuk kantor
6. Pusat arsip
7. Lemari peralatan
8. Peralatan fotokopi
9. Gudang
Pada layout ini ada dua kecenderungan yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Teknologi seperti telepon seluler, pager, fax, internet, laptop PDA
menyebabkan layout perkantoran menjadi makin fleksibel dengan
memindahkan informasi secara elektronik.
2. Virtual company menciptakan kebutuhan dinamis akan ruang dan jasa.
Kedua macam kecenderungan ini mengakibatkan kebutuhan karyawan lebih sedikit
berada di kantor.
4.3.2.4 Layout Usaha Eceran (Retail Layout)
Merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan aliran pengalokasian
ruang dan merespon pada perilaku konsumen. Layout ini didasarkan pad aide
bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi kepada produk yang menarik perhatian
konsumen. Sehingga banyak manajer ritel mencoba untuk mempertontonkan produk
kepada konsumen sebanyak mungkin.
Penelitian membuktikan bahwa semakin besar produk terlihat oleh
konsumen maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengembalian investasi
semakin tinggi. Untuk itu manajer operasional perusahaan ritel dapat melakukan
pengubahan pengaturan toko secara keseluruhan atau alokasi tempat b agi beragam
produk dalam toko.
Ada lima ide yang dapat dimanfaatkan dalam pengaturan toko yaitu:
1. Tempatkan barang-barang yang sering dibeli di sekitar batas luar toko.
2. Gunakan lokasi yang strategis untuk produk yang menarik dan mempunyai
nilai keuntungan besar, seperti kosmetika atau asesories.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 35
3. Distribusikan “produk kuat” yaitu yang menjadi alasan utama para pengunjung
berbelanja, pada kedua sisi lorong dan letakkan secara tersebar untuk bisa
dilihat lebih banyak konsumen.
4. Gunakan lokasi ujung lorong karena memiliki tingkat penglihatan yang tinggi
5. Misi toko dengan memilih posisi yang menjadi penghentian pertama bagi
konsumen.
Tujuan utama dari layout ini adalah “memaksimalkan keuntungan luas lantai per kaki
persegi”. Disamping itu ada juga konsep yang masih diperdebatkan yaitu Biaya
Slotting (Slotting Fees) yaitu biaya yang dibayar produsen untuk menempatkan
produk mereka pada rak di rantai ritel atau supermarket. Disamping itu ada juga
pertimbangan –pertimbangan lain yang disebut dengan “services capes” yang terdiri
dari tiga elemen yaitu:
1. Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan
2. Tata letak yang luas dan mempunyai fungsi
3. Tanda-tanda, simbol dan patung
4.3.2.5 Layout Gudang (Warehouse Layout)
Merupakan sebuah disain yang mencoba meminimalkan biaya total dengan
mencapai paduan yang terbaik antara luas ruang dan penanganan bahan. Layout
gudang yang efektif meminimalkan kerusakan bahan di gudang. Manajemen gudang
yang modern marupakan suatu prosedur yang otromatis yang menggunakan ASRS
(Automated Stirage Retrieval System ).
Ada tiga konsep yang dikenal dalam layout gudang yaitu:
1. Cross Docking
Adalah cara menghindari penempatan bahan atau pasokan dalanm gudang dengan
cara memproses secara langsung disaat diterima. Hal ini dilakukan untuk
menghindari aktivitas penerimaan secara formal, penghitungan persediaan/
penyimpanan dan pemilihan pesanan sehingga terjadi penghematan biaya.
Cross Docking yang baik membutuhkan :
- penjadwalan yang ketat.
- Pengiriman yang diterima memiliki identifikasi produk yang akurat dengan
kode garis.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 36
2. Random Persediaan
Digunakan di gudang untuk menempatkan persediaan dimana terdapat lokasi yang
terbuka. Teknik ini berarti bahwa ruangan tidak perelu dikhususkan untuk barang -
barang tertentu dan fasilitas dapat dimanfaatkan dengan lebih baik. Sistim ini jika
terkomputerisasi maka akan meliputi tugas -tugas:
- Membuat daftar lokasi yang “terbuka”
- Membuat catatan persediaan sekarang secara akurat dan juaga lokasinya.
- Mengurutkan barang-barang dalam urutan tertentu untuk meminimalkan waktu
perjalanan yang dibutuhkan untuk menjemput pesanan.
- Memadukan pesanan untuk mengurang i waktu penjemputan
- Menugaskan barang atau sekumpilan barang tertentu pada wilayah gudang yang
tertentu sehingga jarak tempuh total dalam gudang dapat dimimalkan.
3. Customizing
Merupakan penggunaan gudang untuk menambahkan nilai produk melalui
modifikasi, perbaikan, pelabelan dan pengepakan.Cara ini biasanya berguna untuk
menghasilkan keunggulan bersaing dal;am pasar dimana terdapat perubahan
produk yang sangat cepat. Cara ini sudah banyak dilakukan oleh perusahaan
dengan misalkan penyediaan label pada usaha eceran sehingga barang dapat
langsung dipajang.
4.3.2.6 Layout Berorientasi Produk (Product Orientasi Layout)
Layout ini disusun di sekeliling produk atau keluarga produk yang sama
yang memiliki volume tinggi dan variasi rendah. Produksi y ang berulang dan
kontinyu.
Asumsi yang digunakan adalah:
1. Volume yang ada mencukupi untuk pemanfaatan peralatan yang tinggi.
2. Permintaan produk stabil.
3. Produk distandarisasi atau mendekati fase siklus hidupnya.
4. Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dengan kualitas standar.
Dalam layout ini ada dua jenis yaitu:
1. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen seperti ban mobil. Lini ini
dipacu oleh mesin dan membutuhkan perubahan mekanis dan rekayasa
untuk membuat keseimbangan.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 37
2. Lini perakitan (assembly line) meletakkan komponen yang dipabrikasi secara
bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Lini ini dipacu oleh tugas yang
diberikan kepada tanaga kerja atau pada stasiun kerja.
Keuntungan layout ini adalah:
1. Biaya variabel per unit rendah yang biasanya dikaitkan dengan produk yang
terstandardisasi dan bervolume tinggi.
2. Biaya penanganan bahan rendah.
3. Mengurangi persediaan barang setengah jadi.
4. Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah
5. Hasil output yang lebih cepat.
Kelemahan layout ini adalah:
1. Butuh volume tinggi karena modalnya besar.
2. Jika ada penghentian pada satu bagian akan berakibat pada seluruh operasi.
3. Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat
produksi berbeda.
4.4 Strategi Proses
Strategi proses atau transformasi adalah pendekatan organisasi untuk
mengubah sumber daya menjadi barang. Tujuan strategi proses adalah untuk
menemukan suatu cara membuat produk barang yang dapat memenuhi persyaratan
dari konsumen dan spesifikasi produk ya ng berada dalam batasan biaya serta
konstrain lainnya. Hasil dari keputusan ini berdampak pada efisiensi produksi jangka
panjang, fleksibilitas, dan kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karenanya banyak
strategi perusahaan ditentukan pada saat keputusan t entang proses ini dilakukan.
1) Fokus Pada ProsesPerusahaan yang menggunakan strategi fokus pada proses berarti mengatur
fasilitas yang digunakan untuk operasional di sekeliling proses untuk
menghasilkan produksi dengan volume produksi rendah tetapi variasinya
tinggi. Dan sebagian besar perusahan global memilih menggunakan proses
ini. Istilah lain yang sering digunakan adalah “job shop” Pada proses ini,
penyajian fleksibilitas tinggi karena produk berpindah diantara proses secara
sebentar-sebentar (intermittent). Setiap proses didisain untuk melaksanakan
Modul Kewirausahaan IKM-2013 38
beragam aktifitas dan menghadapi perubahan yang sering terjadi, oleh
karenanya disebut juga proses intermittent.
Pada proses ini, fasilitas yang digunakan mengandung unsur biaya tinggi
dengan utilitas sangat rendah. Banyak penerapan pada usaha seperti restoran
dan rumah sakit. Walaupun demikian, beberapa fasilitas dapat bekerja lebih
baik dengan menggunakan peralatan yang canggih secara elektronis maupun
komputerisasi.
2) Fokus BerulangStrategi proses yang fokus berulang berarti proses produksinya berorientasi
pada produk yang menggunakan modul. Sedangkan modul adalah bagian
atau komponen suatu produk yang telah disiapkan sebelumnya, biasanya
dalam suatu proses yang kontinyu.
Lini proses berulang (repetitive process) mirip dengan lini perakitan klasik.
Penerapan yang secara luas pada industri perakitan baik kendaraan maupun
peralatan rumah tangga (produk elektronik). Lini ini lebih terstruktur karenanya
fleksibilitas kurang dibandingkan dengan fasil itas yang terfokus pada proses.
Restoran cepat saji adalah suatu contoh penggunaan modul secara berulang,
dengan proses ini memungkinkan dilakukannya customizing yang lebih
daripada proses kontinyu. Dengan cara itu, perusahan mendapatkan
keunggulan ekonomis dimana banyak modul disiapkan.
3) Fokus Pada ProdukStrategi Proses yang berfokus pada produk mamiliki volume tinggi dan variasi
yang rendah, yang mana fasilitas diatur sekeliling produk. Proses ini disebut
juga proses kontinyu karena mempunyai lintasa n produksi yang panjang dan
kontinyu. Pabrik-pabrik yang memproduksi barang seperti kaca, timah
lembaran, lampu bohlam, minuman, baut adalah contoh yang menerapkan
proses ini. Proses lain yang terfokus pada produk adalah jasa seperti rumah
sakit yang menetapkan proses penyembuhan penyakit tertentu melaui
serangkaian proses panjang. Dengan poroses seperti ini, standardisasi dan
pengendalian kualitas yang efektif dapat dilakukan. Perusahaan yang
menetapkan strategi proses seperti ini biasanya fasilitas yang d imiliki
membutuhkan biaya tetap yang tinggi tetapi biaya variable rendah sebagai
dampak dari pemanfaatan fasilitas yang tinggi.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 39
4) Mass Customization
Mass customization bisa diartikan variasi yang dihasilkan sangat beragam
tetapi secara ekonomis mengetahui dengan tepat apa yang diinginkan
konsumen dan kapan konsumen menginginkannya. Mass customization
merupakan pembuatan produk yang dapat memenuhi keinginan konsumen
yang semakin unik secara cepat dan murah. Perusahaan yang menerapkan
proses ini menghadapi tantangan yang membutuhkan kemampuan
operasional karena keterkaitan logistik, produksi dan penjualan semakin erat.
Para manajer operasional harus menggunakan sumber daya yang imajinatif
dan agresif untuk membentuk proses yang gesit yang dapat me mproduksi
produk tertentu dengan cepat dan murah.
4.4.1 Jenis-Jenis Proses Produksi1) Proses Produksi Terus Menerus
Suatu proses produksi di mana arus bahan baku sampai produk akhir
selalu tetap atau urutan arus proses selalu tetap. Pola yang digunakan
dalam urutan proses produksi selalu sama setiap waktu dalam jangka
pendek, sedangkan perubahan terjadi dalam jangka panjang dan
perubahan ini biasanya berkaitan dengan perubahan teknologi yang
digunakan atau bentuk produk yang dihasilkan.
Perusahaan dengan proses produksi seperti ini, biasanya perusahaan
yang memproduksi produk-produk standar di mana variasi produk relatif
kecil, apabila dibandingkan dengan jumlah u nit produk yang dihasilkan,
misalnya perusahaan tekstil yang memproduksi kain tetoron warna putih.
Hal penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi ini ialah
keseimbangan kapasitas antar elemen kerja dan kepastian dari bagian
mana produk proses ini dikerjakan, sebelum dikerjakan ke proses
selanjutnya, sehingga kerugiannya ialah apabila suatu elemen kerja
mengalami kemacetan, maka proses kerja selanjutnya tidak dapat
diteruskan.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 40
2) Proses Produksi Terputus-putusSuatu proses produksi di mana arus proses tidak selalu sama dari waktu
ke waktu, artinya, arus yang tidak selalu sama bukan berarti selalu tidak
sama, kadang-kadang kesamaan terjadi pada waktu yang berbeda,
misalnya perusahaan kerjainan tangan. Biasanya proses produksi
terputus-putus merupakan proses yang sederha, sebab pengawasan
dilakukan pada elemen kerja yang bekerja saja. Untuk menghindari
kesalahan kerja, perlu dibuat petunjuk yang jelas tentang urutan proses
dan jadwal waktu dari masing-masing penyelesaian.
4.4.2 Analisis Dan Desain ProsesSejumlah alat dapat membantu memahami kompleksitas desain dan desain
ulang proses. Melalui alat tersebut secara sederhana dapat dipahami apa yang
terjadi dalam proses. Berikut alat -alat yang dimaksud diantaranya adalah:
1) Diagram Alir (Flow Diagram)Adalah sebuah gambar atau skema yang digunakan untuk menganalisa
pergerakan orang atau bahan.
2) Pemetaan Fungsi Waktu (Time Function Mapping)Adalah sebuah diagram alir tetapi dengan waktu ditambahkan pada sumbu
horizontal. Diagram ini disebut juga pemetaan proses (mapping process) atau
pemetaan fungsi waktu (time-function mapping). Tipe analisa ini menjadikan
pemakai dapat mengidentifikasi dan meng hilangkan pemborosan seperti
langkah tambahan, pengulangan, keterlambatan yang tidak perlu.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 41
3) Diagram Proses (Process Diagram)Adalah diagram yang menggunakan simbul, waktu, dan jarak untuk
mendapatkan cara uang obyektif dan terstruktur dalam menganalisi s dan
mencatat aktifitas yang membentuk sebuah proses. Dengan mengidentifikasi
semua operasi yang dapat menambah nilai dapat menetapkan nilai tambah
total aktifitas.
4) Perencanaan Pelayanan (Service Planning)Merupakan teknik analisis proses yang memusatka nm perhatian pada
konsumen dan interaksi penyedia layanan dengan konsumennya.Aktifitas
yang dilakukan memberikan permasalahan manajemen yang berbeda untuk
tiap aktifitas yang berlainan.
Keempat alat analisis strategi proses ini, masing -masing mempunyai
kelebihan dan variasinya yang berbeda. Diagram alir adalah cara tercepat
untuk menggambarkan keseluruhan proses dan system keseluruhan.
Pemetaan fungsi waktu menambahkan ketepatan dan faktor waktu untuk
analisa makro. Diagram Proses didesain untuk penggambaran lebih rinci
dengan menambah nilai seperti waktu, penundaan, jarak dan sebagainya.
Perencanaan pelayanan didisain untuk konsentrasi pada interaksi dengan
konsumen dalam proses.
4.5 Perencanaan Kapasitas4.5.1 Kapasitas
Setelah menetapkan proses produksi apa yang digunakan maka langkah
selanjutnya adalah menentukan kapasitas. Kapasitas dapat diartikan sebagai hasil
produksi atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpa n atau diproduksi
oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu.
Menurut pembagian waktu maka kapasitas bisa dibedakan dalam tiga satuan
waktu yaitu kapasitas jangka panjang dengan durasi lebih dari satu tahun,
merupakan fungsi penambahan fasil itas dan peralatan yang dimiliki. Kapasitas
jangka menengah dengan durasi tiga hingga kurang dari satu tahun, yang dapat
dengan menambahkan peralatan, karyawan, jumlah shift, subkontrak juga
persediaan. Sedang kapasitas jangka pendek biasanya sampai dengan tiga bulan,
buiasanya sulit diubah sehingga menggunakan kapasitas yang sudah ada.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 42
Kapasitas DesainAdalah output maksimum sistem secara teoritis dalam suatu periode waktu tertentu,
biasanya dinyatakan dalam sutu tingkatan tertentu seperti jumlah yang di peroduksi
per minggu, per bulan, per tahun. Sebagian besar organisasi beroperasi dibawah
kapasitas desain sekitar 82 % karena kesadaran bahewa operasi dapat lebih efisien
bila sumber daya tidak digunakan sampai batas maksimum.
Kapasitas EfektifAdalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah perusahaan dengan
bauran produk, metode penjadwalan, pemeliharaan, dan standar kualitas yang
diberikan. Dua pengukuran kinerja sistem yang biasanya bermanfaat adalah :
1) Utilisasi yaitu persentase kapasitas desain yang sesungguhnya telah dicapai;
2) Efisiensi yaitu persentase kapasitas efektif yang sesunguhnya telah dicapai .
4.5.2 PERTIMBANGAN KAPASITASAda empat pertimbangan khusus untuk integrasi strategi dan investasi
berkaitan dengan kapasitas yaitu sebagai berikut:
1) Peramalan permintaan harus akurat.
Sebuah peramalan yang akurat merupakan hal paling utama bagi
keputusan kapasitas, manajemen harus me ngetahui produk mana yang
sedang ditambahkan dan mana yang sedang dihentikan, begitu juga
volume yang diharapkan.
2) Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas.
Volume ditentukan dengan peninjauan ulang pada beberapa alternati f
saja dan teknologi juga ikut menentukan kapasitas.
3) Menentukan tingkat operasi yang optimum (volume)
Sering ditentukan dengan istilah skala ekonomis dan disekonomis.
4) Membangun untuk perubakan
Manajer operasi membangun fleksibilitas dalam fasilitas dan peralatan,
dan mengadakan sensitivitas keputusan de ngan menguji beberapa
skenario.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 43
Mengelola PermintaanWalaupun peramalan sudah baik, kadang terdapat ketidakcocokan
permintaan dan kapasitas sehingga bisa terjadi permintaan melebihi kapasitas atau
sebaliknya kapasitas melebihi permintaan. Oleh karena itu ada taktik untuk
menyesuaikan kapasitas dengan permintan yaitu dengan:
1. mengubah staff yang ada dengan menambah atau mengurangi
2. menyesuaikan peralatan dan proses dengan membeli , menjual atau menyewa.
3. memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil
4. mendisain ulang produk untuk meningkatkan hasil produksi
Modul Kewirausahaan IKM-2013 44
market
BAB VASPEK PEMASARAN
Di dalam bab ini akan dibahas mengenai aspek pemasaran, yakni mengenai
segmentasi, targeting, positioning serta strategi pemasaran ( marketing mix). Dalam
garis besarnya, aktivitas pemasaran ini saling berkaitan satu sama lain, guna
menunjang keberhasilan pemasaran produk pada target pasar.
Proses segmenting, targeting, dan positioning akan mempermudah
penetepan strategi pemasaran yang tepat untuk suatu produk yang akan dijual pada
suatu target pasar. Keseluruhan aktivitas tersebut dapat digambarkan dalam ilustrasi
berikut:
Gambar 5.1 Ilustrasi kegiatan STP
5.1 SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING
STP adalah singkatan dari Segmentation, Targeting dan Positioning
sedangkan 4P adalah singkatan dari keempat unsur dalam marketing mix, yakni
Product, Price, Place dan Promotion . STP dan 4P akan selalu muncul dalam
marketing, apa pun konteksnya. Dalam rangkaian proses marketing, STP ini ada di
tahap awal yang paling penting yakni mengidentifikasikan customer value. STP ada
di level strategis karena menentukan bagaimana kita menggarap pasar.
5.1.1 Segmenting (Segmentasi)
Segmentasi merupakan aktivitas perencanaan usaha berkenaan dengan
pengelompokan konsumen berdasarkan beberapa karakteristik. Pemilahan ini bisa
MarketingMix
The STP ProcessSegmentation targeting
positioning
Modul Kewirausahaan IKM-2013 45
berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara
mereka mengkonsumsi produk. Adapun definisi segmentasi pasar adalah proses
membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelopok-kelompok yang bermakna,
relatif sama dan dapat diidentifikasikan.
Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu
menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih
segmen pasar tertentu. Segmentasi tersebut memiliki peran penting karena
beberapa alasan;
1) segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam
mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen -
segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan
segmen mana yang akan dilayani.
2) segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen -komponen
strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan
memberikan acuan dalam penentuan positioning.
3) segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan
memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang
dilakukan pesaing..
Tingkatan Segmentasi PasarSegmentasi pasar dimulai dari mengidentifikasi mass market (pemasaran
massal). Starting point dari segmentasi adalah mass marketing. Di dalam mass
marketing, program pemasaran dilakukan secara massal seperti distribusi massal,
promosi massal dan lainnya atau dengan kata lain satu produk untuk semua. Akan
tetapi mass marketing tidak selalu sukses dalam melayani pasarnya karena satu
program pemasaran tidak bisa melayani pasar yang heterogen sehingga pe rlu
dilakukan segmentasi niche marketing (relung pasar) dan pasar individu.
Dengan adanya niche market, perusahaan dapat memahami konsumen
dengan baik karena mengidentifikasi segmen yang sudah ada menjadi sub segmen
yang lebih kecil. Ciri menarik dari niche market adalah konsumen mempunyai
kebutuhan yang kuat dan mau membayar dengan harga yang premium kepada
perusahaan yang dapat memuaskan mereka dengan baik.
Pasar individu merupakan bagian terakhir dalam segmen, setiap individu
memiliki keunikan masing-masing. Pasar individu dikenal juga dengan customize
Modul Kewirausahaan IKM-2013 46
marketing atau one to one marketing dimana konsumen dilayani secara individu.
Perusahaan dapat melayani pasar individu secara customize sehingga dapat
memenuhi kebutuhan konsumen seperti yang mereka harapkan.
Strategi dalam tingkatan segmentasi pasar antara lain:
1) Pemasaran massal (mass marketing):
Melakukan pengabaian segmentasi dan memberi perlakuan sama terhadap
semua kelompok;
2) Pemasaran terpusat (focused marketing):
Melakukan target pada segmen tertentu
3) Pasar yang dibedakan (differentiated marketing):
Mempergunakan strategi bauran pemasaran ( marketing mix) yang berbeda
untuk setiap segmen yang berbeda.
Pola Segmentasi PasarUntuk mengidentifikasai preferensi segmen ada tiga pola segmen tasi pasar
yang dapat digunakan, yakni:
1. Homogeneus preference (preferensi homogen)
pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama
terhadap produk yang ditawarkan.
2. Diffused preference (preferensi yang menyebar)
pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam
terhadap suatu produk yang ditawarkan .
3. Clustered preference (preferensi yang mengelompok)
pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki prefer ensi yang berkelompok-
kelompok dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki
kesamaan preferensi.
Prosedur dan Proses Segmentasi PasarAda tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar (Kotler, 2003)
yaitu:
1. Survey Stage
Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus
group discussion (FGD) atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok
Modul Kewirausahaan IKM-2013 47
konsumen untuk memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku
konsumen.
2. Analysis Stage
Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah
diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis
faktor untuk menelaah variabel -variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian
menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok -
kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbeda an karakteristik.
3. Profiling Stage
Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi profil masing-
masing cluster yang terbentuk.
Dasar SegmentasiDalam menetapkan dasar segmentasi, ada dua cara yang dapat dilakukan,
yaitu:
1) consumer characteristic (karakteristik konsumen) yang merupakan variabel
utama dalam segmentasi yang terdiri dari:
(a) Segmentasi Geografi
Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan berdasarkan
faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat
tinggal konsumen.
(b) Demografi Segmentasi
Pada segmentasi demografi pengelompokan dilakukan berdasarkan
variabel usia, jenis kelamin dan pekerjaan konsumen.
(c) Psychographic segmentation
Pada Psychographic segmentation, pengelompokan didasarkan pada
karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi, kepribadian,
persepsi, interest, minat, dan sikap.
2) consumer responses (respon konsumen) yang terdiri dari:
(a) Benefit segmentation (segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan
yang di dasarkan kepada manfaat yang diharapkan konsumen dari
suatu produk atau jasa
(b) Use occasion (saat pemakaian) dan
(c) Brand atau merek.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 48
Dengan ini konsumen akan dikelompokkan berdasarkan respon mereka
terhadap produk, seperti ada konsumen yang mementingkan kualitas dan
ada konsumen yang mementingkan harga yang murah.
Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) mengelompokkan
pendekatan dalam melakukan segmentasi pasar menjadi tiga, yaitu :
1) Static Atribut Segmentation
Pengelompokan pasar berdasarkan atribut-atribut statis yang serupa, yang
tidak selalu mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan dan tidak
secara langsung mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli. Jenis
atribut ini mencakup variabel geografi dan demografi.
2) Dynamic Atribut Segmentation
Pengelompokan pasar berdasarkan atribut dinamis yang serupa, atau atribut -
atribut yang mencerminkan karakteristik konsumen. Atribut ini mencakup
variabel psikografis dan behavioral.
3) Individual Segmentation
Pengelompokan pasar berdasakan atas unit terkecil atau individu.
Menentukan Dasar SegmentasiDalam menentukan dasar segmentasi yang akan digunakan dapat
disesuaikan dengan kondisi yang paling relevan. Konsumen berbeda dalam banyak
hal dan masing–masing berpotensi membentuk segmen, namun tidak semua
variabel akan bermanfaat untuk semua situasi. Kedua metode segmentasi yang
digunakan harus sejauh mungkin mencerminkan perilaku pembelian atau
penggunaan serta menentukan alasan pelanggan untuk membeli. Karena alasan
inilah dynamic atribut segmentation lebih unggul dibandingkan static atribut
segmentation, sebab atribut ini lebih mengarah kepada perilaku pembelian, metode
ini dapat memberikan informasi yang berharga ba gi perumusan strategi pemasaran
yang cocok untuk mempengaruhi perilaku konsumen tersebut .
Segmentasi geografis dan demografis lebih mudah dilakukan, karena data
yang akurat dan tepat sudah tersedia. Namun metode ini tidak memberikan
gambaran yang yang jelas tentang bagaimana konsumen memilih dan membeli
suatu produk. Hal ini menebabkan sulitnya membangun strategi yang lengkap yang
Modul Kewirausahaan IKM-2013 49
menyertakan perumusan positioning, marketing mix , penjualan, pelayanan, proses
dan membangun brand dengan keakuratan yang baik.
Syarat Segmentasi Yang EfektifDalam melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan efektifitas
segmentasi tersebut. Syarat segmentasi yang efektif adalah:
1) Measurable (terukur)
Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam
mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumber
daya.
2) Substansial (banyak)
Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.
3) Accessible (dapat diakses)
Segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.
4) Differentiable (dapat dibedakan)
Segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5) Actionable (dapat dilayani)
Segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang
dimiliki perusahaan.
Manfaat SegmentasiSecara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi
perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen. Empat
(4) manfaat segmentasi, yaitu:
1) Designing responsive products to meet the needs of the marketplace.
Perusahaan menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian
mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.
2) Determining effective and cost efficient promosional strategies.
Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan
analisis yang berharga untuk mengembangkan communication mix, sehingga
dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada media yang
tepat.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 50
3) Evaluating market competition in partikular the companys market position.
Riset segmentasi menyediakan sebuah mekanisme kompetitif untuk
mengakses dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.
4) Providing insight on present marketing strategies.
Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara periodik
terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan
peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap ancaman.
5.1.2 Targeting
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya
adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana
yang menjadi target market . Dengan kata lain, targeting adalah membidik kelompok
konsumen mana yang akan kita sasar
Kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan
menentukan segmen mana yang akan dijadikan target yakni:
1) Perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup
besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan dapat
saja memilih segmen yang kecil pada saat sekarang namun segmen itu
mempunyai prospek menguntungkan dimasa datang. Sehubungan dengan
hal ini perusahaan harus menelaah kompetisi yang ada di sektor tersebut dan
potensinya untuk tumbuh karena akan berkaitan juga dengan ukuran dan
pertumbuhan target segmen perusahaan.
2) Strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif
perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan juga harus menganalisis dari
dekat apakah segmen pasar yang dipilih telah sejalan dan mendukung tujuan
jangka panjang perusahaan.
3) Segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya.
Perusahaan harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targe ting perusahaan,
antara lain intensitas persaingan segmen, potensi masuknya pemain baru,
hambatan masuk industri, keberadaan produk-produk pengganti, kehadiran
produk-produk komplementer serta pertumbuhan kekuatan tawar menawar
pembeli maupun pemasok.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 51
Menentukan Target MarketDalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan
lima pola, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Single Segment Concentration
Perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih b isa
mencapai posisi yang kuat pada satu segmen, dengan pengetahuan yang baik
terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun,
konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar,
sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari satu
segmen.
2. Selective Specialization
Perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin
tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing–masing segmen
menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari
kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan
tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.
3. Product Specialization
Perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu.
Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang
spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan
untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.
4. Market Specialization
Perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam
kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi
channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh
kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi
mengurangi pembelian atau kebutuhannya.
5. Full Market Coverage
Perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang
dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk
menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan
menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi,
namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum, hal ini
tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy profitability,
Modul Kewirausahaan IKM-2013 52
namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak terjadi over
segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah product modification cost,
manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost.
Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan
dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu:
(1) Pilihan etika atas pasar sasaran.
Pasar yang memiliki tanggung jawab sosial mengharuskan segmentasi dan
target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja tetapi
juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran. Dalam menetapkan target
market perusahaan hendaknya tidak menimbulkan pertentangan, seperti
mengambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti anak -anak atau
mempromosikan produk yang berbahaya.
(2) Interelasi dan segmen super.
Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang
dapat dieksploitasi, sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih
segmen super daripada segmen di dalam segmen super karena perusahaan
tidak memiliki keunggulan kompetitif terhadap industri -industri yang telah
berada dalam segmen super.
(3) Rencana serangan segmen per segmen.
Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh perusahaan. Jika
diketahui maka perusahaan harus mencari jalan keluar untuk menerobos
yakni dengan cara menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega
marketing artinya koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik
dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar
tertentu.
(4) Kerjasama antar segmen.
Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di
dalam perusahaan untuk membangun bisnis segmen perusahaan.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 53
Berikut merupakan tabel strategi dalam pemilihan segmen
Segmen yang
tidak menarik
Segmen kurang
menarik
Segmen yang
menarik
Tidak ada kesempatan
yang kompetitif
hindari hindari kemungkinan
Kesempatan yang
kompetitif dirasa cukup
hindari kemungkinan target sekunder
Kesempatan yang
kompetitif besar
kemungkinan target sekunder target utama
Manfaat dari targeting adalah;
1) Lebih fokus mengenai sumber daya yang dibutuhkan
2) Lebih mudah untuk menganalisis kompetitor
3) Memudahkan dalam membangun pemahaman dan strategi bisnis
4) Membangun komunikasi antara penjual dan konsumen
5.1.3 Positioning
Merupakan proses menyusun atau mengarahkan pemikiran konsum en
terhadap produk yang dijual. Positioning adalah bagaimana menjelaskan posisi
produk kepada konsumen, apa beda produk yang ditawarkan dibandingkan
kompetitor dan apa saja keunggulannya. Aktivitas ini meliputi:
proses mengetahui pemikiran konsumen mengenai produk yang dijual,
memposisikan produk dalam benak pikiran konsumen,
menetapkan keinginan konsumen dalam segmen yang ditargetkan, serta
membangun komunikasi produk kepada konsumen.
Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi, identitas
dan kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu , agar positioning kuat maka
perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi, identitas
dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan kebingungan di
benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran perusahaan akan
kehilangan fokus.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 54
Cara Menentukan PositioningDalam menentukan positioning ada empat tahap yaitu: identifikasi target,
menentukan frame of reference pelanggan (siapa diri), merumuskan point of
differentiation — Mengapa konsumen memilih perusahaan, menetapkan keunggulan
kompetitif produk — bisa dinikmati sebagai sesuatu yang beda.
Dan, empat kriteria yang dapat dilakukan perusahaa n untuk menentukan
positioning, antara lain;
(a) kajian terhadap konsumen (customer). Positioning harus mendeskripsikan
value bagi konsumen karena positioning mendeskripsikan value yang
unggul.
(b) kajian pada kapabilitas perusahaan ( company). Positioning harus
mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan, seperti
lokasi yang strategis.
(c) kajian pada pesaing (competitor). Positioning harus bersifat unik, sehingga
dengan mudah dapat mendiferensiasikan diri dari para pesaing.
(d) kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis ( change).
Dikatakan bahwa positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan
berbagai perubahan lingkungan bisnis.
Dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus
memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:
1) Be creative
Perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target
market.
2) Simplicity
Komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin.
3) Consistent yet flexible
Perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
4) Own, dominate, protect
Dalam komunikasi, perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata
ampuh di benak pelanggan
5) User their language
Dalam mengkomunikasikan produk, perusahaan harus menggunakan
bahasa pelanggan.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 55
5.2 Marketing MixIstilah marketing mix pertama kali diperkenalkan oleh Neil Borden (Prseiden
American Marketing Association) pada tahun 1953. Istilah ini masih digunakan untuk
mebuat keputusan penting dalam menngeksekusi rencana pemasaran. Dalam
proses marketing, 4P ada pada tahap menyalurkan customer value dan
mengkomunikasikannya kepada pasar, dan bermain di level eksekusi
Menurut McCarthy, marketing mix merupakan klasifikasi untuk membangun
strategi pemasaran yang efektif meliputi product, price, place, dan promotion .
a) Product (produk)Sebuah produk diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Salah satu kunci membangun strategi pemasaran adalah
menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sebagus
apapun produk yang ditawarkan jika tidak sesuai dengan kebutuhan
pelanggan akan ditolak. Produk-produk perusahaan bisa dibagi menjadi dua
bagian, yaitu produk utama dan produk pendukung. Survey kebutuhan
pelanggan perlu dilakukan agar produk yang diberikan sesuai dengan pilihan
mereka.
Perusahaan perlu memperhatikan pula hal -hal yang berkaitan dengan produk
yang dihasilkan, antara lain fisik, kualitas, kemasan, style, ketahanan,
instalasi, purna jual, merek, garansi, dan fitur.
b) Price (harga)Merupakan harga produk yang akan dijual sesuai dengan target pasar. Yang
termasuk dalam kategori harga antara lain harga dasar, kebijakan harga,
variasi harga, dan pembayaran.
Harga DasarHarga menjadi sesuatu yang cukup sensitif bagi pelanggan, salah satu yang
menjadi pertimbangan dalam membangun strategi pemasaran adalah
menentukan harga yang pas. Prinsip utama dalam menentukan harga adalah
menghitung keseluruhan biaya yang diperlukan. Dari situ, tinggal
ditambahkan berapa persen laba yang ingin diperoleh untuk kepentingan
pengembangan dan penghitungan berapa tahun akan balik modal.
Kebijakan HargaKebijakan harga biasanya menimbulkan administered prices – dengan
sengaja menetapkan harga. Dengan kata lain, daripada membiarkan
Modul Kewirausahaan IKM-2013 56
kekuatan pasar harian menentukan harga, kebanyakan perusahaan
menetapkan harganya masing-masing. Mereka akan menjaga harganya tetap
dalam jangka waktu yang lama atau berubah lebih sering jika ada kebutuhan
untuk mencapai tujuan.
1) Kebijakan satu harga (one-price policy) berarti menawarkan harga
yang sama kepada semua pelanggan yang berbelanja produk pada
kondisi dan jumlah sama.
2) Flexible-price policy berarti menawarkan produk yang sama dan jumlah
kepada pelanggan yang berbeda pada harga yang berbeda. Beberapa
penjualan membiarkan potongan harga menjadi sebuah kebiasaan. Ini
bisa menyebabkan pengurangan harga dan keuntungan. Flexible
pricing mempunyai kerugian. Seorang pelanggan yang menemukan
pembeli lain mendapatkan harga yang lebih murah untuk pasaran yang
sama akan merasa tidak bahagia. Ini bisa menimbulkan konflik.
Kebijakan Tingkat Harga – Terhadap Siklus Produk
1) Kebijakan pengurangan harga (skimming price policy) mencoba
menjual puncak sebuah pasar – puncak kurva permintaan- pada harga
tinggi sebelum pelanggan sensitive dengan harga. skimming
memaksimalkan keuntungan pada tahap perkenalan pasar dengan
sebuah inovasi, terutama jika mereka sedikit digantikan atau jika
beberapa konsumen bukan price sensitive.
2) Penetrating pricing policy mencoba menjual di seluruh pasar pada
harga murah. Pendekatan ini mungkin lebih bijak ketika pasar
golongan atas (elite) – yang membayar lebih mahal – itu kecil. Kasus
ini terjadi ketika seluruh kurva permintaan hampir elastik.
3) Introductory price dealing – potongan harga sementara. Harga murah
menarik pelanggan. Oleh karena itu, penjual sering menggunakan
harga perkenalan untuk mempercepat produk baru masuk pasar dan
konsumen tertarik. Rencana ini adalah untuk menaikkan harga setelah
penawaran perkenalan selesai. Dengan demikian diharapkan target
pelanggan akan memutuskan untuk tetap membeli dengan harga
biasa.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 57
Kebijakan Diskon – Pengurangan dari Daftar Harga
1) Diskon (potongan harga) adalah pengurangan dari daftar harga yang
diberikan oleh penjual. Diskon sangat bermanfaat dalam perencanaan
strategi pemasaran
2) Quantity discount adalah diskon yang ditawarkan untuk mendorong
konsumen membeli barang dalam jumlah yang lebih banyak. Ada 2
jenis jumlah diskon:
a. Cumulative quantity discount berlaku untuk pembelian lebih dari
periode yang diberikan serta mendorong pengulangan
pembelian dengan menurunkan ongkos konsumen untuk
pembelian tambahan. Cara ini digunakan untuk
mengembangkan kesetiaan dan hubungan terus -menerus
dengan konsumen.
b. Noncumulative quantity discount berlaku hanya pada
pemesanan individual. Diskon ini mendorong pembeli
pemesanan lebih besar tapi tidak mengikat pembeli pada
penjual setelah satu pembelian.
3) Seasonal discount adalah diskon yang ditawarkan untuk mendorong
pembeli untuk membeli lebih awal daripada kebutuhan permintaan.
Jika digunakan oleh pengusaha pabrik, diskon ini cenderung
menggeser fungsi penyimpanan lebih jauh sepanjang channel.
Cara pembayaranKebanyakan penjualan adalah kredit. Penjual mengirim tagihan melalui surat
atau secara elektronik, dan accounting departement pembeli akan
memproses untuk pembayaran. Beberapa perusahaan bergantung pada
supplier untuk modal sementara (kredit). Oleh karena itu, penting bagi kedua
pihak menetapkan kesepakatan pembayaran – termasuk tersedianya diskon
tunai dan mengerti tentang syarat-syarat pembayaran yang biasa dilakukan.
c) Place (Tempat)Merupakan kebijakan pemilihan saluran distribusi dan outlet. Di dalamnya
termuat ruang lingkup pasar, variasi saluran distribusi, lokasi, dan logistik.
Lokasi atau tempat yang kita masuki juga menentukan keberhasilan
menggarap target pasar.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 58
Dalam hal distribusi, perlu juga dipikirkan bagaimana produk yang kita buat
akan sampai kepada konsumen. Perlu dipikirkan apakah produk kita jual
secara langsung atau dipercayakan kepada distributor dan agen untuk
penyebarannya.
Saluran distribusi terbagi menjadi 3 (tiga), yakni:
1) Saluran langsung
Ketika produsen suatu produk melakukan transaksi secara langsung
dengan pelanggan maka tidak ada keterlibatan perantara pemasaran
2) Saluran satu tingkat
Terdapat satu peran pemasaran di antara produsen dan konsumen.
Beberapa perantara pemasaran disebut dengan pedagang menjadi
pemilik produk dan menjualnya kembali
3) Saluran dua tingkat
Dimana terdapat dua perantara pemasaran di antara produsen dan
konsumen yaitu distributor dan peritel .
Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan masing -masing saluran
distribusi:
Adapun bentuk transportasi distribusi antara lain dengan menggunakan truk,
kereta api, udara, air, saluran pipa. Untuk mempercepat proses distribusi,
perusahaan dapat memperlancar saluran distribusi, menggunakan internet ,
dan memadukan proses produksi dangan proses distribusi.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 59
d) Promotion (Promosi)Promosi adalah usaha-usaha sadar untuk melakukan sosialisasi,
penerangan, dan pemberitahuan kepada masyarakat tentang berbagai
informasi mengenai produk yang ditawarkan. Aktivitas promosi melibatkan
berbagai bentuk dan variasi yang sangat beragam. Tinggal bagaimana para
pengelola melakukan berbagai promosi kreatif sesuai d engan kebutuhan dan
anggaran promosi yang disediakan. Membuat kemasan produk yang baik dan
menarik merupakan salag satu bentuk promosi yang cukup baik dan efektif.
Yang termasuk di dalam bauran promosi antara lain iklan, personal selling,
direct selling, sponsorship, publikasi (PR), sales promotion. Kombinasi
beberapa promosi dikenal sebagai promotion mix.
Iklan merupakan bentuk promosi yang paling tradisional . Iklan adalah
pemasangan informasi produk di berbagai media dan penerbitan mulai dari
koran, majalah, tabloid, televisi, dan juga radio. Iklan memang efektif
menjangkau khalayak yang luas, tetapi dari sisi biaya memang membutuhkan
anggaran yang besar. Jika terasa bahwa biaya iklan di media massa cukup
besar, bisa dicoba bentuk lain yaitu dengan bro sur, leaflet, dan juga spanduk
yang dipasang di sekitar wilayah di mana konsumen berada. Dengan
demikian, informasi lengkap tetap bisa didapatkan oleh target konsumen kita.
Di samping itu, juga dikenal word of mouth (dari mulut ke mulut) yang
merupakan promosi yang dirasa paling efektif. Bentuk promosi ini adalah di
mana satu orang memberikan penjelasan kepada orang lain karena merasa
mendapatkan manfaat yang baik dari produk atau jasa yang digunakan.
Promosi ini sangat efektif karena biasanya orang lebih p ercaya kepada apa
yang dikatakan oleh saudara ataupun teman -teman yang sudah merasakan
terlebih dahulu.
Pada akhirnya, aktifitas promosi apapun dalam perusahaan tidak bisa
berjalan efektif jika secara internal tidak memperhatikan faktor kualitas
sebuah perusahaan. Dengan kualitas produk yang baik, ditambahkan
komunikasi yang mengena, maka aktifitas perusahaan bisa berjalan dengan
baik.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 60
Bauran pemasaran ini juga dapat dilihat dari sudut pandang costumer seperti
yang dikemukakan oleh Philip Kotler. Kotler menyatakan bauran pemasaran dari
sudut pandang pembeli yakni (4C):
Customer needs and wants
Merupakan keinginan dan kebutuhan pembeli akan suatu produk ;
Cost of the buyers
Biaya atau ongkos yang harus dikeluarkan pembeli untuk mendapatkan
sebuah produk;
Convenience
Kenyamanan atau kemudahan pembeli untuk mendapatkan produk yang
diinginkan;
Communication
Saluran komunikasi yang dipakai pembeli untuk memperoleh informasi
mengenai suatu produk.
Langkah –langkah dalam mendefinisikan dan mengembangkan m arketing mix
yang tepat:
1. Mulai mengidentifikasi produk atau jasa yang akan dianalisis ;
2. Cobalah untuk memberikan pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana jika” ;
3. Cobalah untuk menguji penawaran dari perspektif konsumen ;
4. Ubah dan optimalkan marketing mix ssuai dengan informasi dan fakta yang
tersedia;
5. Lihat kembali marketing mix secara rutin, barangkali ada e lemen yang
memerlukan perubahan produk dan pasarnya, pertumbuhannya, kematangan,
serta daya adaptasi.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 61
BAB VIASPEK KEUANGAN
Studi aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan
aliran kas proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana
bisnis yang dimaksud.
Yang akan dipaparkan pada bab ini adalah:
Kebutuhan dana serta sumbernya
Penentuan kebijakan aliran kas,
Kajian mengenai biaya modal,
Penilaian rencana bisnis.
PENGANTARTujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan proyek
bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan
manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan
pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk
membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai
apakah proyek akan dapat berkembang terus.
6.1 Kebutuhan Dana Dan SumbernyaUntuk merealisasikan proyek bisnis dibutuhkan dana untuk investas i. Dana
tersebut diklasifikasikan atas dasar aktiva tetap berwujud seperti tanah, bangunan,
pabrik dan mesin-mesin serta aktiva tetap tak berwujud seperti paten, lisensi, biaya -
biaya pendahuluan dan biaya-biaya sebelum operasi. Di samping untuk akt iva tetap,
dana juga dibutuhkan untuk modal kerja, yang diartikan sebagai modal kerja bruto
(menunjukkan semua investasi yang diperlukan untuk aktiva lancar). Menghitung
modal kerja dapat menggunakan metode yang didasarkan pada waktu yang
diperlukan dana sejak keluar dari kas sampai kembali menjadi kas.
Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, selanjutnya yang perlu
ditentukan adalah dalam bentuk apa dana tersebut didapat, yang jelas, yang akan
dipilih adalah sumber dana yang mempunyai biaya paling rendah da n tidak
menimbulkan masalah bagi perusahaan yang mensponsorinya. Beberapa sumber
dana yang penting antara lain adalah:
Modul Kewirausahaan IKM-2013 62
1. Modal pemilik perusahaan yang disetorkan.
2. Saham yang diperoleh dari penerbitan saham di pasar modal,
3. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal.
4. Kredit yang diterima dari bank.
5. Sewa guna (leasing) dari lembaga non-bank.
6.2 Aliran Kas (Cash Flow)Laporan perubahan kas (cash flow statement) disusun untuk menunjukkan
perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenal
perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber -sumber kas dan
penggunaan-penggunaannya. Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau
merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi lik uiditasnya. Prinsip
kehati-hatian perlu diterapkan dalam menentukan tingkat hkuiditas ini, karena jika
tingkat likuiditasnya tinggi dapat saja disebabkan oleh tingkat perputaran kas yang
rendah, keuntungan perusahaan pun rendah. Begitu pula sebaliknya, jik a tingkat
likuiditasnya rendah atau jumlah kas sedikit disebabkan misainya oleh tingkat
perputaran kas yang tinggi, memang akan mendapatkan keuntungan yang lebih
besar, tetapi menjadi tidak likuid jika terjadi kebutuhan dana secara mendadak.
Salah satu proyeksi keuangan lainnya yang dapat dianggap penting untuk
dapat menilai sampai seberapa jauh proyek investasi komersil yang didirikan dapat
dianggap fisibel adalah proyeksi peredaran keuangan atau yang lazim disebut
projected cash flow.
Proyeksi aliran kas menunjukan penyajian yang sistematis tentang
penerimaan dan pengeluaran kas selama periode operasi tertentu serta
menggambarkan penentuan saldo kas akhir pada laporan neraca. Dari proyeksi
peredaran keuangan inilah dapat ditentukan sampai seberapa jauh proyek dapat
menghasilkan income yang merupakan salah satu pendapatan dari proyek kalau
telah berjalan nanti. Untuk selanjutnya dibandingkan pada besarnya pengeluaran -
pengeluaran yang harus dibuat untuk melaksanakan jalannya proyek. Keadaan
proyeksi peredaran kas (cashflow) tiap-tiap tahun dapat dilihat dengan
memperhatikan jumlah pemasukan dan jumlah pengeluaran yang terjadi pada tahun
yang bersangkutan.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 63
Tabel 6.1 Perhitungan arus kasItems Tahun 1 …… Tahun n
1.Arus kas masuk : PenerimaanNilai sisa aktivaNilai sisa modal
2.Arus kas keluar :Biaya pra operasiBiaya invesatasiBiaya operasiTambahan biayaPajak
Arus kas bersih (1-2) Rp.xxx,- Rp.xxx Rp.xxx
Penerimaan dan pengeluaran kas ada yang bersifat rutin dan ada pula yang
bersifat insidentil. Sumber-sumber penerimaan kas dapat berasal dari:
1. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap, atau adanya
penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.
2. Adanya emisi saham maupun penambahan. modal oleh pemilik dalam
bentuk kas.
3. Pengeluaran surat tanda bukti utang serta bertambahnya utang yang
diimbangi dengan pencrimaan kas.
4. Berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya
penerimaan kas, misainya berkurangnya persediaan bara ng dagangan
karena adanya penjualan secara tunai.
5. Adanya penerimaan kas misalnya karena sewa, bunga, atau dividen.
Sedangkan pengeluaran kas dapat disebabkan oleh transaksi -transaksi
sebagai berikut:
1. Pembelian saham atau obligasi dan aktiva tetap lainnya.
2. Penarikan kembali saham yang beredar dan pengembalian kas perusahaan
oleh pemilik perusahaan.
3. Pembayaran angsuran atau pelunasan utang.
4. Pembelian barang dagangan secara tunai.
5. Pengeluaran kas untuk membayar dividen, pajak, denda, dan l ain
sebagainya.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 64
Ada juga transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi uangkas antara lain
adalah,
1. Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi, dan deplesi
terhadap aktiva tetap, ' intangible assets' dan 'wasting assets'.
2. Adanya pengakuan kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan
piutang maupun tidak dan adanya penghapusan piutang tak tertagih.
3. Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki
serta penghentian penggunaan aktiva tetap karena telah habis disus ut atau
sudah tidak dapat dipakat lagi.
4. Adanya pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividend), adanya
pembatasan penggunaan laba serta adanya penilaian kemball aktiva tetap
yang ada.
Berkaitan dengan studi kelayakan bisnis, per hitungan terhadap aliran kas
penting dilakukan karena laba dalam pengertian akuntansi tidak sama dengan kas
masuk bersihnya yang bagi investor justru lebih penting untuk diketahui. Hal ini
mudah dimengerti mengingat hanya dengan kas bersih ini perusahaan dapat
melaksanakan pembayaran kewajiban finansial. Kas mempunyai tiga komponen
utama, yaitu Initial Cash Flow yang berhubungan dengan pengeluaran untuk
investasi dan Operational Cash Flow yang biasanya mempunyal selisih neto yang
positif yang dapat dipakaiuntuk mencicil pengemballan investasinya. Yang ketiga,
yaitu Terminal Cash Flow yang merupakan cashflow dari nilal s isa aktiva tetap
yang dianggap sudah tidak mempunyal n ilai ekonomis lagi dan pengembalian modal
kerja awal. Aliran kas nilai sisa ini dikenal pajak jika nila i jualnya lebih besar daripada
nilai buku. Kelebihan nilal jual ini (yang merupakan capital gains) dikenal pajak.
6.3 Biaya Modal (Cost Of Capital)
Konsep cost of capital (biaya-biaya untuk menggunakan modal) dimaksudkan
untuk menentukan berapa besar biaya rill dari masing -masing sumber dana yang
dipakai dalam berinvestasi. Kita perlu menentukan biaya penggunaan modal rata -
rata dari keseluruhan dana yang akan dipakal, seh ingga berdasarkan hal ini patokan
tingkat keuntungan yang layak (cut off rate) dari proyek bisnis ini dapat diketahui.
Untuk menghitungnya, karena garis besar sumber -sumber pembelanjaan terbagi
Modul Kewirausahaan IKM-2013 65
atas utang dan modal sendiri, biaya modal dari masing -masing sumber harus
dihitung, misainya penilaian investasi dari biaya utang, aliran kas yang dihitung
setelah pajak, demikian pula terhadap biaya modal sendiri.
Rincian analisis biaya dari kedua sumber pembelanjaan dipaparkan
secukupnya seperti dituangkan berikut ini berdasarkan contoh yang baik sekali dari
Husnan dan Suwarsono (1994).
1. Biaya UtangBiaya utang untuk jangka panjang maupun jangka pendek dapat dihitung,
misalnya dengan menggunakan konsep present value. Perhatikan contoh
berikut ini.
Misalkan, perusahaan mengeluarkan obligasi (surat tanda utang) untuk
waktu 5 tahun, nilai nominal Rp. 100.000 dengan tingkat bunga 16% per
tahun. Apabila obligasi ini laku d ijual seharga Rp. 96.000 maka
penghitungan biaya utang yang ditanggung perusahaan adalah:
96.000.0 = 16.000 + …. + 16.000 + 100.000
(1+kd) (1+kd)5 (1+kd)5
Untuk menyelesaikan persamaan ini, dapat dilakukan dengan coba -coba dan
interpolasi. Kalau kita menggunakan kd = 18%, maka setelah dihitung, sisi
sebelah kanan sama dengan (=) akan bernilai Rp.93.740. Kalau
menggunakan kd = 17%, nilai sisi kanan menjadi Rp.96 -790. Yang dicari
adalah kd yang membuat sisi kanan persamaan = Rp. 96.000. jadi, kd yang
membuat nilai sisi kanan = Rp. 96.000berada di antara 17% dan 18%.
Selanjutnya, gunakan teknik interpolasi, has ilnya seperti ini:
Selisih antara Rp. 96.790 - Rp. 96.000 = Rp. 790. Kalau 1916 sama dengan
Rp. 3.050 maka untuk sellsih yang bernilai Rp. 96.000 akan sama dengan
Modul Kewirausahaan IKM-2013 65
atas utang dan modal sendiri, biaya modal dari masing -masing sumber harus
dihitung, misainya penilaian investasi dari biaya utang, aliran kas yang dihitung
setelah pajak, demikian pula terhadap biaya modal sendiri.
Rincian analisis biaya dari kedua sumber pembelanjaan dipaparkan
secukupnya seperti dituangkan berikut ini berdasarkan contoh yang baik sekali dari
Husnan dan Suwarsono (1994).
1. Biaya UtangBiaya utang untuk jangka panjang maupun jangka pendek dapat dihitung,
misalnya dengan menggunakan konsep present value. Perhatikan contoh
berikut ini.
Misalkan, perusahaan mengeluarkan obligasi (surat tanda utang) untuk
waktu 5 tahun, nilai nominal Rp. 100.000 dengan tingkat bunga 16% per
tahun. Apabila obligasi ini laku d ijual seharga Rp. 96.000 maka
penghitungan biaya utang yang ditanggung perusahaan adalah:
96.000.0 = 16.000 + …. + 16.000 + 100.000
(1+kd) (1+kd)5 (1+kd)5
Untuk menyelesaikan persamaan ini, dapat dilakukan dengan coba -coba dan
interpolasi. Kalau kita menggunakan kd = 18%, maka setelah dihitung, sisi
sebelah kanan sama dengan (=) akan bernilai Rp.93.740. Kalau
menggunakan kd = 17%, nilai sisi kanan menjadi Rp.96 -790. Yang dicari
adalah kd yang membuat sisi kanan persamaan = Rp. 96.000. jadi, kd yang
membuat nilai sisi kanan = Rp. 96.000berada di antara 17% dan 18%.
Selanjutnya, gunakan teknik interpolasi, has ilnya seperti ini:
Selisih antara Rp. 96.790 - Rp. 96.000 = Rp. 790. Kalau 1916 sama dengan
Rp. 3.050 maka untuk sellsih yang bernilai Rp. 96.000 akan sama dengan
Modul Kewirausahaan IKM-2013 65
atas utang dan modal sendiri, biaya modal dari masing -masing sumber harus
dihitung, misainya penilaian investasi dari biaya utang, aliran kas yang dihitung
setelah pajak, demikian pula terhadap biaya modal sendiri.
Rincian analisis biaya dari kedua sumber pembelanjaan dipaparkan
secukupnya seperti dituangkan berikut ini berdasarkan contoh yang baik sekali dari
Husnan dan Suwarsono (1994).
1. Biaya UtangBiaya utang untuk jangka panjang maupun jangka pendek dapat dihitung,
misalnya dengan menggunakan konsep present value. Perhatikan contoh
berikut ini.
Misalkan, perusahaan mengeluarkan obligasi (surat tanda utang) untuk
waktu 5 tahun, nilai nominal Rp. 100.000 dengan tingkat bunga 16% per
tahun. Apabila obligasi ini laku d ijual seharga Rp. 96.000 maka
penghitungan biaya utang yang ditanggung perusahaan adalah:
96.000.0 = 16.000 + …. + 16.000 + 100.000
(1+kd) (1+kd)5 (1+kd)5
Untuk menyelesaikan persamaan ini, dapat dilakukan dengan coba -coba dan
interpolasi. Kalau kita menggunakan kd = 18%, maka setelah dihitung, sisi
sebelah kanan sama dengan (=) akan bernilai Rp.93.740. Kalau
menggunakan kd = 17%, nilai sisi kanan menjadi Rp.96 -790. Yang dicari
adalah kd yang membuat sisi kanan persamaan = Rp. 96.000. jadi, kd yang
membuat nilai sisi kanan = Rp. 96.000berada di antara 17% dan 18%.
Selanjutnya, gunakan teknik interpolasi, has ilnya seperti ini:
Selisih antara Rp. 96.790 - Rp. 96.000 = Rp. 790. Kalau 1916 sama dengan
Rp. 3.050 maka untuk sellsih yang bernilai Rp. 96.000 akan sama dengan
Modul Kewirausahaan IKM-2013 66
790/3.050 x 1% = 0,26%. jadi, kd yang mem buat sisi kanan persamaan
sama dengan Rp. 96.000 adalah:
kd = 17% + 0,26% = 17,26%
Biaya utang kd ini belum dipotong pajak. jika akan dipotong pajak, dengan
notasi biaya utangnya menjadi kd, dapat dihitung dengan rumus:
k*d = Kd(1-t)
dimana t = tarif pajak
Kalau dimisalkan tarif pajak 30%, maka dengan menggunakan contoh di
atas di mana kd = 17,26%, maka: k*d = 17,26 (1-0,30) = 12,08%
2. Biaya Modal SendiriKelompok biaya modal sendiri dapat dibagi atas biaya saham preferen,
biaya saham biasa, dan biaya laba ditahan. Paparannya disajikan berikut ini.
a) Biaya Saham Preferen.
Saham preferen memberikan penghasilan berupa dividen yang tetap
kepada, pemiliknya yang diambilkan dari laba bersih setelah pajak.
b) Biaya Saham Biasa.
Biaya saham biasa merupakan suatu tingkat keuntungan minimal yang
harus diperoleh suatu investasi yang dibelanjai oleh saham biasa.
c) Biaya Laba yang Ditahan.
Biaya laba yang ditahan pada prinsipnya sama dengan biaya dari saham
biasa. Bedanya, untuk biaya saham biasa memili ki floatation cost, yaitu
biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan proses saham, sedangkan
menggunakan dana dari laba yang ditahan tidak memerlukan biaya.
Telah disebutkan di atas bahwa biaya penggunaan modal rata -rata dari
keseluruhan dana yang akan dipakai perlu diketahui untuk menentukan
nilai investasi. Kalau berinvestasi menggunakan modal sendiri maka cut
offrate-nya adalah biaya modal sendiri. Sedangkan, investasi yang
Modul Kewirausahaan IKM-2013 67
menggunakan biaya sendiri dan utang, cut off rate -nya
mempertimbangkan biaya modal balk dari utang maupun dari modal
sendiri. Salah satu cara untuk menghitung cut off rate -nya adalah
dengan menghitung biaya modal rata -rata tertimbang setelah pajak yang
caranya adalah mengalikan antara besar biaya modal dari masing -
masing sumber pembelanjaan dengan proporsi dana yang digunakan.
Misal:
Jika biaya-biaya utang dan modal diketahui, juga masing -masing
proporsinya, maka dapat dihitung cut off rate-nya:
Tampak bahwa biaya modal rata-rata tertimbang adalah 23,66%. Biaya
modal ini, kemudian kita pakal sebagai cut off rate dalam menilai usulan
investasi tersebut.
6.4 Laporan Keuangan1. Harga pokok penjualan
Penjualan atau ongkos-ongkos yang terjadi dalam menentukan harga
pokok penjualan (COGS) antara lain adalah ongkos bahan langsung,
ongkos buruh langsung, dan overhead pabrik. Overhead pabrik ini antara
lain terdiri dari ongkos bahan tidak langsung, ongkos buruh tidak
langsung, depresiasi, ongkos materlial handling, dan sebagainya.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 67
menggunakan biaya sendiri dan utang, cut off rate -nya
mempertimbangkan biaya modal balk dari utang maupun dari modal
sendiri. Salah satu cara untuk menghitung cut off rate -nya adalah
dengan menghitung biaya modal rata -rata tertimbang setelah pajak yang
caranya adalah mengalikan antara besar biaya modal dari masing -
masing sumber pembelanjaan dengan proporsi dana yang digunakan.
Misal:
Jika biaya-biaya utang dan modal diketahui, juga masing -masing
proporsinya, maka dapat dihitung cut off rate-nya:
Tampak bahwa biaya modal rata-rata tertimbang adalah 23,66%. Biaya
modal ini, kemudian kita pakal sebagai cut off rate dalam menilai usulan
investasi tersebut.
6.4 Laporan Keuangan1. Harga pokok penjualan
Penjualan atau ongkos-ongkos yang terjadi dalam menentukan harga
pokok penjualan (COGS) antara lain adalah ongkos bahan langsung,
ongkos buruh langsung, dan overhead pabrik. Overhead pabrik ini antara
lain terdiri dari ongkos bahan tidak langsung, ongkos buruh tidak
langsung, depresiasi, ongkos materlial handling, dan sebagainya.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 67
menggunakan biaya sendiri dan utang, cut off rate -nya
mempertimbangkan biaya modal balk dari utang maupun dari modal
sendiri. Salah satu cara untuk menghitung cut off rate -nya adalah
dengan menghitung biaya modal rata-rata tertimbang setelah pajak yang
caranya adalah mengalikan antara besar biaya modal dari masing -
masing sumber pembelanjaan dengan proporsi dana yang digunakan.
Misal:
Jika biaya-biaya utang dan modal diketahui, juga masing -masing
proporsinya, maka dapat dihitung cut off rate-nya:
Tampak bahwa biaya modal rata-rata tertimbang adalah 23,66%. Biaya
modal ini, kemudian kita pakal sebagai cut off rate dalam menilai usulan
investasi tersebut.
6.4 Laporan Keuangan1. Harga pokok penjualan
Penjualan atau ongkos-ongkos yang terjadi dalam menentukan harga
pokok penjualan (COGS) antara lain adalah ongkos bahan langsung,
ongkos buruh langsung, dan overhead pabrik. Overhead pabrik ini antara
lain terdiri dari ongkos bahan tidak langsung, ongkos buruh tidak
langsung, depresiasi, ongkos materlial handling, dan sebagainya.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 68
Gambar 6.1 Format laporan harga pokok penjualan1. Biaya bahan langsung
Persediaan awal Rp.Pembelian Rp. .
Bahan siap pakai Rp.Persediaan akhir Rp. .
Bahan langsung yangdigunakan
Rp.2. Biaya pekerja langsung Rp.3. Biaya pabrik tak langsung
a. Bahan tak langsung Rp.b. Pekerja tak langsung Rp.c. Depresiasi bangunan Rp.d.Depresiasi mesin/peralatan Rp.e.Perawatan bangunan Rp.f.Perawatan mesin/peralatan Rp.g. Pajak bumi dan bangunan Rp
.h. Asuransi kebakaran Rp
.i.Lain-lain Rp.JUMLAH BIAYA PRODUKSI Rp.
4. Produk setengah jadiPersediaan awal Rp.Persediaan akhir Rp. .
RpHARGA POKOK PENJUALAN Rp.
2. Rugi laba (Income Statement)Perhitunganlabarugi( incomestatement)adalahlaporankeuanganyangmeny
ajikanmengenai
seluruhhasiloperasi(pendapatan/profitabilitas)danbebanyangdikeluarkans
elamasatuperiode
waktutertentu.Laporaninimenunjukanbagaimanaperusahaanmenghasilkan
keuntunganatau kerugian.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 69
Berikut ini contoh laporan laba rugi :
Gambar 6.2 Format laporan laba rugi
PT. “XYZ”Laporan Laba/Rugi
Per 31 Desember .....
Hasil Penjualan Rp.....
Harga Pokok Produksi Rp......
Laba Kotor dari Penjualan Rp......
Biaya Operasi
Biaya Pemasaran Rp.......
Biaya Administrasi Rp....... +Rp......
Laba bersih dari Operasi Rp........
Penerimaan/Pengeluaran lain-lainPenerimaan lain-lain Rp........
Pengeluaran lain-lain Rp........ +
Rp...... _
Laba bersih sebelum pajak Rp.......
Pajak Penghasilan Rp....... _
Laba bersih setelah pajak Rp.......
Perkiraan laba rugi adalah salah satu proyeksi keuangan yang
menggambarkan perkiraan- perkiraan keuntungan atau kerugian yang
bakal diperlukan diperusahaan dalam suatu jangka waktu.
Perkiraan laba rugi pada umumnya berisi :
a) Sumber-sumber pendapatan
b) Harga pokok dari barang-barang yang terjual dan jumlah dari seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan (hasil
penjualan tersebut).
Modul Kewirausahaan IKM-2013 70
c) Pendapatan bersih (net income), laba bersih (net profit), ataupun rugi
bersih (net loss)untuk jangka waktu tertentu .
3. Neraca (Balance Sheet)
Neracamenggambarkanaktivalancardanaktivatetapdarisuatu
perusahaan,jugamenggambarkan
totalkewajibandanmodalyangharusdipenuhiperusahaan.
Dalam penetuan nilai aktiva (aset) tetap perusahaan diperlukan
perhitungan depresiasi/penyusutan terhadap nilai aset dari harga belinya.
Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan
waktu dan penggunaannya. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah
pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga
pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam
laporan keuangan suatu perusahaan. Beberapa metode perhitungan
depresiasi akan diberikan sebagai berikut:
a. Metode garis lurus (straight-line, SL)
Depresiasi suatu aktiva tetap dilihat dari anggapan bahwa lamanya
suatu aktiva tetap dalam peranannya dalam usaha mendapatkan
penghasilan, peranan aktiva tetap tersebut sama besarnya tanpa
memandang lama atau barunya aktiva tetap tersebut. Nilai sisa atau
nilai residu dapat diikutsertakan dalam perhitungan .
Penurunan asset terjadi secara linear terhadap waktu atau umur
asset tersebut dimana:
Dt = besarnya depresiasi tahun ke tahun
P = ongkos awal barang tersebut
S = nilai sisa dari barang tersebut
N = masa pakai( umur barang)
Biaya Depresiasi Tahunan = Biaya Aktiva Tetap – Nilai SisaUmur Manfaat Aset(tahun)
Contoh perhitungan depresiasi dengan garis lurus(straight -line)Budi membeli sebuah laptop baru seharga Rp 2.400.000,00 ,
adapun umur laptop tersebut diperkirakan 4 tahun jika dengan cara
Modul Kewirausahaan IKM-2013 71
menggunakan dengan baik dan sesuai peraturan, sebelum akhirnya
dijual. Pada saat dijual kembali diperkirakan harga barang tersebut
menyusut dari harga belinya sebesar Rp 400.000,00. Berapakah
biaya depresiasi tahunan?
Penyelesaiannya:
Diketahui: Biaya awal laptop tetap Rp 2.400.000,00
Umur manfaat laptop 4 tahun
Nilai sisa/ harga penyusutan dari laptop tersebut Rp 400.000,00
Ditanyakan : Biaya depresiasi tahunan.....?
Dijawab :
Biaya depresiasi tahunan = biaya awal – nilai sisa
Umur manfaat
= Rp 2.400.000 – Rp 400.000
4
= Rp 2.000.000
4
= Rp 500.000
b. Metode declining balance (DB) / metode saldo menurun
Depresiasi suatu aktiva tetap dilihat dari anggapan bahwa aktiva
tetap baru sangat besar peranannya dalam usaha mendapatkan
penghasilan, peranan aktiva tetap tersebut semakin lama semakin
mengecil seiring dengan semakin tuanya aktiva tetap tersebut. Nilai
sisa atau nilai residu tidak diikutsertakan dalam perhitungan. Satu -
satunya metode depresiasi yang menggunakan nilai buku.
Rumus Depresiasi Saldo Menurun :={ (100%/umur ekonomis)x2 }x Nilai Perolehan/NilaiBuku
Contoh perhitungan Metode declining balance (DB)PT. SEJAHTERA ABADI membeli peralatan kantor pada tanggal 21
Januari 2012 seharga Rp. 50.000.000, - dengan nilai sisa
Modul Kewirausahaan IKM-2013 72
diperkirakan sebesar 5% dari harga perolehan. Umur ekonomis 4
tahun ( nilai sisa tidak digunakan hanya jebakan saja).
Depresiasi 2012 = { ( 100% /4) x 2 } x Rp. 50.000.000 = Rp.
25.000.000,-
c. Metode sum-of-the-years-digits (SYD) /metode angka tahunMetode Sum-of-Year-Digit penurunan aset dibebankan lebih besar
pada tahun-tahun awaldan semakin kecil sampai tahun -tahun
berikutnya tingkat depresiasi.
Konsepnya sama dengan metode saldo menurun, yaitu aktiva tetap
masih baru jumlah depresiasi besar, kemudian makin lama makin
kecil.Nilai sisa dapat digunakan dalam perhitungan.
Angka tahun dapat dihitung dengan menggunakan :
Rumus = N (N+1)/2
Contoh perhitungan Metode sum-of-the-years-digits (SYD)/
metode angka tahunPT. JAYA ABADI membeli mesin foto copy seharga Rp. 10.000.000
umur 4 tahun pada tanggal 21 Januari 2012.
Jawab :
Jumlah angka tahun = 4+3+2+1= 10
Depresiasi 2010 = 4/10 x Rp. 10.000.000 = Rp. 4.000.000
Perhitungan nilai depresiasi dapat menggunakan salah satu dari
beberapa metode yang telah diberikan di a tas, nilai tersebut digunakan
untuk mengurangi nilai aset (kecuali tanah) sehingga memperoleh nilai
buku aktiva tetap.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 73
Gambar 6.3 Format Laporan NeracaPT.”XYZ”
Neraca per 31 Desember …
AKTIVAAktiva Lancar
Kas dan bank Rp.Piutang usaha Rp.Persediaan Rp. +
Total Aktiva Lancar Rp.Aktiva Tetap
Tanah Rp.Bangunan Rp.Depresiasi bangunan RpMesin & Peralatan RpDepresiasi peralatan (Rp. ) +
Total Aktiva Tetap Rp. +TOTAL AKTIVA Rp. .
KEWAJIBAN DAN UTANGKewajiban Lancar :
Utang usaha Rp.Utang pajak Rp. +
Total Kewajiban Lancar Rp.Kewajiban Jangka Panjang Rp. +Total Kewajiban Rp.
MODALLaba yang ditahan Rp. +Total Modal Rp. +TOTAL KEWAJIBAN DAN UTANG Rp. .
Neracaterdiridariaktivadankewajibanditambahdenganmodalpemegangsaha
m.Nilaiaktivaharus sama dengan nilai kewajiban ditambah dengan modal
pemegang saham.
Aktiva KewajibanAktiva lancar
KasPiutang dagangSediaan
Aktiva tetapTanah/bangunan
Hutang lancarWesel bayarHutang dagangAkrual
Hutang jangka panjangHipotek
Peralatan Modal pemegang saham (MPS)
Modul Kewirausahaan IKM-2013 74
6.5 Studi Kelayakan BisnisHal utama yang perlu dikaji mengenai kelayakan aspek keuangan dalam
pembangunan proyek bisnis hingga implementasi binsis meliputi:
1. Menghitung kebutuhan dana untuk aktiva tetap dan modal kerja
2. Menentukan sumber dana
3. Aliran Kas
4. Penilaian Investasi
Kebutuhan DanaDalam memulai usaha, dana yang dibutuhkan dapat dibedakan menjadi dua:
kebutuhan memperoleh aktiva tetap dan kebutuhan modal kerja.
Penggolongan aktiva tetap adalah sebagai berikut:
Aktiva tetap berwujud
– Tanah dan pengembangan lokasi
– Bangunan dan perlengkapannya
– Pabrik dan mesin-mesin
Aktiva tetap tidak berwujud
– Paten, lisensi, royalti, copyright, goodwill, dll.
– Biaya pendahuluan (studi, survey, izin, dll.)
– Biaya sebelum operasi (pelatihan, bunga, percobaan)
Selain menentukan kebutuhan aktiva, perusahaan harus dapat menentukan
modal kerja yang diperlukan untuk dapat berproduksi. Perhi tungan modal
kerja terdiri dari: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya
overhead dan biaya lain-lain.
Sumber Danaa) Modal Asing Jangka Pendek
Rekening koran
Kredit penjual
Kredit pembeli
Kredit wesel/Kartu kredit
b) Modal Asing Jangka Menengah
Pinjaman berjangka (1 – 10 tahun)
Leasing (sale & leaseback, service lease, financial lease)
Modul Kewirausahaan IKM-2013 75
c) Modal Asing Jangka Panjang
Obligasi (obligasi biasa, obligasi pendapatan, obligasi yang dapat
ditukar dengan saham)
Hipotik
d) Modal Sendiri
Saham (saham biasa/common stock, saham preferen/preferred
stock, saham kumulatif preferen/cummulative preferred stock )
Cadangan
Laba ditahan
Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan dalam penentuan sumber dana:
Aktiva tetap tidak susut sebaiknya didanai oleh modal sendiri.
Aktiva tetap susut sebaiknya didanai modal sendiri atau utang jangka
panjang yang jatuh temponya lebih dari usia ekonomis aktiva itu.
Aktiva lancar sebaiknya didanai utang jangka pendek yang jatuh
temponya lebih dari periode keterikatan dana pada aktiva itu.
Aktiva lancar permanen sebaiknya sebaiknya didanai modal sendiri
atau utang jangka panjang.
Aliran KasCash flow merupakan aliran kas yang ada diperusahaan selama periode
tertentu (periode investasi), menggambarkan berapa uang yang masuk (cash
in) dan berapa uang yang keluar (cash out). Bagi investor seringkali konsep
cash flow lebih penting dari konsep laba, karena dengan kas maka
perusahaan dapat melakukan investasi dan membayar kewajiban. Komponen
aliran kas terdiri dari: initial cash flow, operational cash flow, dan terminal
cash flow. Contoh perhitungan cash flow sebagai berikut:
Suatu investasi yang didanai pinjaman 100% menghabiskan dana 100
juta dengan bunga yang berlaku 20% per tahun, memiliki umur
ekonomis 2 tahun, tidak memiliki nilai sisa, depresiasi menggunakan
metode garis lurus, dengan biaya operasional 70 juta per tahun,
menghasilkan pendapatan sebesar 150 juta p er tahun. Diasumsikan
pajak 50%, taksirlah laba/rugi per tahunnya . Berapa aliran kas yang
masuk?
Modul Kewirausahaan IKM-2013 76
Penghasilan Rp 150.000.000,-
Biaya
Operasional Rp 70.000.000,-
Penyusutan Rp 50.000.000,- Rp 120.000.000,-
Laba Kotor Rp 30.000.000,-
Bunga Rp 20.000.000,-
Laba sebelum pajak Rp 10.000.000,-
Pajak Rp 5.000.000,-
Laba bersih setelah pajak Rp 5.000.000,-
Aliran kas masuk = laba bersih + penyusutan + bunga (1 -% pajak)
= 5.000.000 + 50.000.000 + 20.000.000 (1 -0,5)
= Rp 65.000.000,-
Penilaian Investasi
Net Present Value
Adalah selisih antara nilai sekarang dari aliran kas terhadap ni lai sekarang
dari investasi. Untuk menerapkan metode ini diperlukan penentuan discount
rate yang akan digunakan. Discount rate yang relevan pada prinsipnya
menggunakan biaya modal rata-rata tertimbang dengan asumsi tingkat risiko
proyek sama dengan risiko bisnis perusahaan secara keseluruhan.
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
∑nt=1 NCFt
(1+r)t
NCF = aliran kas bersih yang diharapkan
t = waktu
r = discount rate
A0 = investasi yang dikeluarkan pada awal tahun atau tahun ke-0.
A0NPV =
Modul Kewirausahaan IKM-2013 77
Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah metode yang digunakan untuk menilai berapa besar tingkat
pengembalian modal dari investasi. IRR adalah tingkat bunga yang membuat
NPV sama dengan nol (menyamakan PV aliran kas bersih dengan PV
investasi). Untuk mendapatkan tingkat suku bunga acuan dilakukan melalui
metode trial & error. Contoh perhitungan IRR sebagai berikut:
Aliran kas masuk tahun I sebesar Rp. 200.000, - tahun II sebesar Rp.
300.000,- dan tahun III sebesar Rp. 300.000, - Diketahui nilai sekarang (PV)
yang diinvestasikan sebesar Rp. 500.000, -
- Jika diasumsikan tingkat bunga 25% maka PV aliran kas:
- Jika diasumsikan tingkat bunga 30% maka PV aliran kas:
Tahun
I 200.000 0,8 160.000
II 300.000 0,64 192.000
III 300.000 0,512 153.600
Total 800.000 505.600
Tahun
I 200.000 0,7692 153.846
II 300.000 0,5917 177.515
III 300.000 0,4552 136.550
Total 800.000 467.911
Tingkat Bunga PV Selisih PV
25% 505.600 (+) 5.600
..... 500.000 0
30% 467.911 (-) 32.089
5% 37.689 37.689
Modul Kewirausahaan IKM-2013 78
- Dari hasil perkiraan di atas, maka tingkat bunga antara 25 -30%.
Selanjutnya akan dilakukan interpolasi:
- Tingkat bunga yang dicari adalah:
(5.600/37.689) x 5% = 0,74%
IRR = 25% + 0,74%
IRR = 25,74%
Atau
(32.089/37.689) x 5% = 4,26%
IRR = 30% - 4,26%
IRR = 25,74%
Payback Period
Periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi
dengan menggunakan aliran kas neto. Payback period menggambarkan
panjangnya waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu
investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya.
Contoh:Proyek Beta memerlukan investasi Rp 10 juta dan diharapkan menghasilkan
aliran kas masuk bersih per tahun Rp 3 juta selama lima tahun.
InvestasiAwal
Kas Masuk
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
-Rp 10 juta Rp 3 juta Rp 3 juta Rp 3 juta Rp 3 juta Rp 3 juta
Payback Period = Rp 10.000.000
(Rp 3.000.000 x 5)
= 0,67 tahun
= 8 bulan
Break Even Point (BEP)
Analisis Break Even adalah suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan
antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume aktivitas. Masalah
Break Even baru akan muncul dalam perusahaan apabila perusahaan
tersebut mempunyai biaya variabel dan biaya tetap. Suatu perusahaan
dengan volume produksi tertentu dapat menderita kerugian dikarenakan
Modul Kewirausahaan IKM-2013 79
penghasilan penjualannya hanya mampu menutup biaya variabel dan hanya
bisa menutup sebagian kecil biaya tetap .
Break Even Point menyatakan volume penjualan dimana total penghas ilan
tepat sama besarnya dengan total biaya, sehingga perusahaan tidak
memperoleh keuntungan dan juga tidak menderita kerugian.
Asumsi dan Keterbatasan Analisis BEP1. Biaya dalam analisis BEP,
Hanya digunakan dua macam biaya, yaitu fixed cost dan variable cost.
Oleh karena itu, kita harus memisahkan dulu komponen antara biaya tetap
dan biaya variabel. Artinya mengelempokkan biaya tetap disatu sisi dan
biaya variabel di sisi lain. Dalam hal ini secara umum untuk memisahkan
kedua biaya ini relatif sulit karena ada biaya yang tergolong semi variabel
dan tetap. Untuk memisahkan biaya ini dapat dilakukan melalui dua
pendekatan sebagai berikut :
a. pendekatan analitis, yaitu kita harus meneliti setiap jenis dan unsur
biaya yangterkandung satu per satu dari biaya yang ada beserta
sifat-sifat biaya tersebut.
b. pendekatan historis, dalam hal ini yang harus dilakukan adalah
memisahkan biaya tetap dan variabel berdasarkan angka -angka
dan data biaya masa lampau.
2. Biaya tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami
perubahan,walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan
(dalam batas tertentu). Artinya kita menganggap biaya tetap konstan
sampai kapasitas tertentu saja, biasanya kapasitas produksi yang dimiliki.
Namun, untuk kapasitas produksi bertambah, biaya tetap juga menjadi
lain. Contoh biaya tetap adalah seperti gaji, penyusutan aktiva tetap,
bunga, sewa atau biaya kantor dan biaya tetap lainnya.
3. Biaya variabel (Variable Cost)
Biaya variable merupakan biaya yang secara total berubah -ubah sesuai
dengan perubahan volume produksi atau penjualan. Artinya asumsi kita
biaya variabel berubah-ubah secara sebanding (proporsional) dengan
perubahan volume produksi atau penjualan. Dalam hal ini sulit terjadi
dalam praktiknya karena dalam penjualan jumlah besar akan ada
Modul Kewirausahaan IKM-2013 80
potongan-potongan tertentu, baik yang diterima maupundiberikan
perusahaan . contoh biaya variabel biaya variabel adalah biaya bahan
baku, upah buruh langsung, dan komisi penju alan biaya variabel lainnya.
4. Harga jual
Harga jual maksudnya dalam analisis ini hanya digunakan untuk satu
macam harga jual atau harga barang yang dijual atau diproduksi.
5. Tidak ada perubahan harga jual
Artinya diasumsikan harga jual per satuan tidak dapat berubah selama
periodeanalisis. Hal ini bertentangan dengan kondisi yang sesungguhnya,
dimana harga jual dalam suatu periode dapat berubah -ubah seiring
dengan perubahan biaya-biaya lainnya yang berhubungan langsung
dengan produk maupun tidak.
Rumus Break Even Point (BEP)Rumus matematika untuk menentukan BEP adalah :
BEP (unit) = Total Biaya Tetap
Harga jual per unit – Biaya Variabel/unit
BEP (Rp) = Total Biaya Tetap
1 - Total Biaya Variabel
Total hasil penjualan
Contoh Perhitungan:Perusahaan Indojaya yang bergerak di bidang produksi kain, memiliki :
- Biaya tetap sebesar Rp. 300.000, -.
- Biaya variabel per unit Rp.40, -
- Harga jual per unit Rp. 100,-
- Kapasitas produksi maksimal 10.000 unit.
Perhitungan Break Even Point
Jadi, pada volume produksi 6.000 unit perusahaan masih mendapatkan
keuntungan. Ini berarti bahwa BEP-nya terletak di bawah 6.000 unit.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 81
Rumus Aljabar/Matematis
a. Dasar unit
FC
P – V
Rp 300.000
Rp 100 – Rp 60
Jadi, jika perusahaan berproduksi di atas 5.000 unit akan mendapatkan
keuntungan karena BEP pada 5.000 unit.
b.Dasar sales (dalam rupiah)
FC
1 –
Rp 300.000
1 –
Jadi, jika perusahaan memperoleh penghasilan penjualan di atas Rp 500.000, -
akan mendapatkan keuntungan karena BEP pada Rp 500.000, -
Gambar Break-Even Point
BEP (Q) =
BEP = = 5000 unit
VCS
BEP =
Rp 400.000Rp 1.000.000
BEP = = Rp 500.000
Modul Kewirausahaan IKM-2013 81
Rumus Aljabar/Matematis
a. Dasar unit
FC
P – V
Rp 300.000
Rp 100 – Rp 60
Jadi, jika perusahaan berproduksi di atas 5.000 unit akan mendapatkan
keuntungan karena BEP pada 5.000 unit.
b.Dasar sales (dalam rupiah)
FC
1 –
Rp 300.000
1 –
Jadi, jika perusahaan memperoleh penghasilan penjualan di atas Rp 500.000, -
akan mendapatkan keuntungan karena BEP pada Rp 500.000, -
Gambar Break-Even Point
BEP (Q) =
BEP = = 5000 unit
VCS
BEP =
Rp 400.000Rp 1.000.000
BEP = = Rp 500.000
Modul Kewirausahaan IKM-2013 81
Rumus Aljabar/Matematis
a. Dasar unit
FC
P – V
Rp 300.000
Rp 100 – Rp 60
Jadi, jika perusahaan berproduksi di atas 5.000 unit akan mendapatkan
keuntungan karena BEP pada 5.000 unit.
b.Dasar sales (dalam rupiah)
FC
1 –
Rp 300.000
1 –
Jadi, jika perusahaan memperoleh penghasilan penjualan di atas Rp 500.000, -
akan mendapatkan keuntungan karena BEP pada Rp 500.000, -
Gambar Break-Even Point
BEP (Q) =
BEP = = 5000 unit
VCS
BEP =
Rp 400.000Rp 1.000.000
BEP = = Rp 500.000
Modul Kewirausahaan IKM-2013 82
6.6 Risiko Dalam Aspek KeuanganDi dalam perusahaan, risiko dalam aspek keuangan cukup tinggi. Pada
bagian ini risiko keuangan yang akan dipaparkan adalah me ngenal:
Biaya produksi yang berlebihan.
Biaya perusahaan
Utang.
Penjelasan risiko-risiko di atas dipaparkan berikut ini.
1. Biaya Produksi yang Berlebihan
Biaya produksi yang tinggi akan mengakibatkan harga jual produk yang
tinggi pula, sehingga produk akan sulit bersaing di pasar.
Cara pengurangan biaya dapat dilakukan dengan beberapa, cara,
misalnya melalui efisiensi dan otomatisasi. Efisiensi yang ditingkatkan
dapat mengurangi biaya-biaya, tetapi hal ini memerlukan perencanaan
yang baik. Contohnya adalah produk selalu tersedia pada saat diperlukan;
tenaga kerja meningkatkan kualitas keria mereka sehingga dapat
memperkecil waste. Otomatisasi merupakan salah satu, jalan keluar untuk
mengurangi biaya produksi, yaitu dengan menggantikan peran manusia
dengan mesin. Sebelum penggantian itu, sudah tentu perusahaan harus
menghitung untung-rugi dengan cara membandingkan biaya m esin
terhadap penghematan pada buruh dan bahan baku.
2. Biaya Overheads yang tinggi
Bagi perusahaan berskala besar, blasanya biaya per unit produk yang
dihasilkan lebih rendah dari perusahaan yang lebih kecil, hal ini karena
misalnya pangsa pasar yang dimilik i lebih besar. Perusahaan yang
berkembang cukup pesat pun membutuhkan biaya -biaya tambahan
(seperti pegawai, aset, dan lain-lain) untuk membantu mendapatkan pasar
yang lebih besar pula. Naiknya keuntungan yang diperoleh perusahaan
pada gilirannya akan menaikkan biaya, misalnya biaya untuk kenaikan ga ji
karyawan, malah juga untuk mendukung kegiatan yang sifatnya sosial.
Tapi apabila penjualan mulai menurun dan terus menurun, biaya -biaya
perusahaan itu dapat menjadi beban. Oleh karenanya, pemotongan bia ya
perlu dilakukan, tetapi hendaknya diprioritaskan pada biaya
Modul Kewirausahaan IKM-2013 83
kegiatan-kegiatan yang tidak signifikan untuk menghasilkan pen jualan
walaupun tidak mudah melakukannya.
3. Utang
Salah satu penyebab terjadinya krisis yang berkepanjangan di negara,
Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 lalu adalah utang swasta kepada
kreditor asing yang pada saat jatuh tempo ternyata tidak terbayar. Selain
utang swasta tersebut, ada lagi kelampok utang yang juga mengakibatkan
krisis menjadi terus berkepanjangan.
Modul Kewirausahaan IKM-2013 84
DAFTAR PUSTAKA
Bohlander, George, Scott Snell. 2010. Managing Human Resources . 15th
Edition.Cengage Learning
Brigham, Eugene F. & Houston, Joel F. 2006. Fundamentals of FinancialManagement. Tenth Edition. Jakarta: Salemba Empat
David, Fred R. 1998. Strategic Management. Philippines: Prentice Hall
Handoko, Hani. 2011. Dasar Dasar Manajemen Produksi dan Operasi . EdisiPertama. Yogyakarta: BPFE
Husnan, Suad. 1996. Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan (KeputusanJangka Panjang). Edisi 4. BPFE
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2003. Principle of Marketing. Philipines: PrenticeHall
Kotler, Philip, Hermawan Kartajaya, Hui Den Huan, Sandra Liu. 2003. RethinkingMarketing: Sustainable Marketing Enterprise in Asia . Philipines: Prentice Hall
Porter, Michael A. 1998. Competitive Advantage: Creating and sustaining superiorperformance. New York: The Free Press.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan . Edisi 4.Yogyakarta: BPFE
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi), Edisi 4,Yogyakarta: BPFE
Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan : Teori, Konsep dan Aplikasi . Yogyakarta:Penerbit Ekonisia FE UII
Umar, Husein. 1999. Riset Strategi Perusahaan . Jakarta: Gramedia