Download - MILIARIA PPT
MILIARIAREFERAT BY: MELDAWATI & NURHIDAYU
DEFINISI
Miliaria adalah kelainan kulit akibat retensi keringat, ditandai dengan adanya vesikel milier.
Sinonim: biang keringat,keringat buntet, liken tropikus, atau prickle heat.
EPIDEMIOLOGI
• Di seluruh dunia, miliaria >>> lingkungan tropis• Penelitian di Indonesia terdapat 282 kasus (22,79%) dari
8919 kasus anak menderita penyakit kulit miliaria. • Miliaria menempati urutan ke-7 dari 10 penyakit kulit bayi dan
balita. • Insiden penyakit kulit miliaria ini akan meningkat sampai 50%
pada iklim panas dan lembab.
FAKTOR RISIKO
• Ras (semua ras, asia <<< kulit putih)
• Jenis kelamin
• Usia (semua usia, umumnya >>> pada bayi)
• Lingkungan (Tinggal di lingkungan tropis, panas, kelembaban yang tinggi, dan pemakaian baju terlalu ketat yang tidak menyerap keringat)
ETIOLOGI
immatur dari saluran ekrin. Kurang penyesuaian diri terhadap iklim Pakaian yang memberikan pengaruh pada kulit, misalnya menimbulkan
pergeseran Kondisi Panas dan lembab: iklim tropis, inkubator pada neonatal, dan
penyakit demam dapat menimbulkan atau mempercepat terjadinya Miliaria Aktifitas. Setiap rangsangan berkeringat dapat memicu atau memperburuk
Miliaria. Obat: Bethanecol, obat yang dapat menyebabkan keringat, isotretinoin, obat
yang menyebabkan diferensiasi folikel dilaporkan dapat menyebabkan miliaria
Bakteri. Staphylococcus berhubungan dengan Miliaria
PATOGENESIS Panas, lembab berlebihan
Keringat berlebih
Oklusi (pemblokan) permukaan kulit karena pakaian, perban, dll.
Keringat tertahan di stratum korneum
Duktus kelenjar keringat ekrin tersumbat
Jika persisten, akan terjadi kebocoran keringat di epidermis/dermis dari duktus
Miliaria kristalina Miliaria Rubra Miliaria Profunda Kebocoran di S. korneum di subcorneal di papilla dermis
Miliaria kristalina
Penyumbatan di lapisan paling atas epidermis yaitu di stratum korneum khususnya antara dua lapisan sel tanduk
Miliaria rubra
Penyumbatan pada epidermis yang dalam (acrosyringium) yaitu pada stratum spinosum sehingga keringat keluar dan masuk ke dalam epidermis bagian bawah.
Miliaria profunda
Penyumbatan pada bagian distal duktus atau pada dermal-epidermal junction (papilla dermis
KLASIFIKASI
Miliaria kristalina
Miliaria rubra
Miliaria profunda
MANIFESTASI KLINIS
MILIARIA KRISTALINA• Terdiri atas vesikel miliar (1-2 mm), sub korneal tanpa tanda
inflamasi, mudah pecah dengan garukan, dan deskuamasi dalam beberapa hari
• Gejala subjektif ringan dan tidak memerlukan pengobatan. Cukup dengan menghindari panas yang berlebihan, mengusahakan ventilasi yang baik, pakaian tipis dan menyerap keringat.
• Pada bayi, lesi cenderung terjadi pada kepala, leher, dan bagian atas tubuh.
• Pada orang dewasa, lesi terjadi pada tubuh.
MANIFESTASI KLINIS
MILIARIA RUBRA
• Lesi yang khas, sangat gatal, berbentuk papulovesikel eritematous• Pada bayi, lesi terjadi pada leher dan di pangkal paha dan ketiak. • Pada orang dewasa, lesi terjadi pada kulit tertutup di mana
gesekan terjadi, seperti leher, kulit kepala, bagian atas tubuh, dan siku atau persendian.
• Lesi yang menjadi pustul disebut miliaria pustulosa
MILIARIA PROFUNDA• Lesi berwarna kulit, papula nonfollicular yang
berdiameter 1-3 mm. Tidak gatal ataupun rasa tidak nyaman pada lesi kulit
• Lesi terjadi terutama pada tubuh, tetapi mereka juga dapat muncul pada ekstremitas.
PEMERIKSAAN HISTOLOGI
Menunjukkan obstruksi kelenjar keringat parakeratolitik sesuai dengan masing-masing tipe miliaria:
1. Miliaria kristalina: terlihat gelembung intra/subkorneal.
2. Miliaria rubra/Pustulosa: gelembung terjadi pada stratum spinosum
3. Miliaria profunda: tampak duktus kelenjar keringat ekrin yang pecah pada dermis bagian atas (papilla dermis) dengan atau tanpa infiltrasi sel radang.
DIAGNOSIS BANDING
• Prurigo, lesinya berupa papula-papula. Miliaria tidak berwarna, berbentuk kubah, lebih mudah diraba dari pada dilihat dan disertai rasa gatal.
• Gigitan serangga : urtikaria papular, biasanya jelas karena gigitan serangga.
• Folikulitis : pustule miliar dengan nyeri, suhu tubuh naik.
MEDIKAMENTOSA
Penatalaksanaan
Non medikamentosa• Menghindari paparan kondisi panas• Menghindari kegiatan yang banyak
menimbulkan keringat• Memakai pakaian tipis dan menyerap keringat• Jangan memakai bedak tanpa membasuh
keringat• Menjaga kebersihan kulit• Pilih lingkungan yang sejuk dan sirkulasi udara
yang cukup
TERAPI TOPIKAL • Liquor Faberi atau Bedak kocok yang
mengandung kalamin dapat ditambah antipruritus ( mentol & kamfer) diberikan 2 kali sehari selama 1 minggu
• Lanolin topikal atau bedak salisil 2% diberikan 2 kali sehari selama 1 minggu.
Terapi sistemik • Antibiotik• Antihistamin
PROGNOSIS
Umumnya baik dan sebagian penderita dapat sembuh dalam beberapa minggu setelah pindah ke lingkungan yang lebih sejuk
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda, Adhi dkk. 2009. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2. Champion, R.H. et al. 1992. Textbook of Dermatology Volume 3 Fifth Edition. London : Blackwell Scientific. 1758-1759
3. Fitzpatrick, T.B. et al. 2008. Dermatology In General Medicine Volume I seven Edition . New York : McGraw-Hill.
4. Levin, Nikki A, MD., PhD. 2012. Dermatologic Manifestations of Miliaria. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1070840overview#showall. Accessed Mei 27, 2015
5. Siregar, RS. 2013. Atlas Bewarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi kedua. Jakarta: EGC; 2013
TERIMA KASIH