Download - Merakit Personal PC
-
1
LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
MERAKIT PERSONAL PC
PADA KANTOR CAMAT
KETUNGAU TENGAH
Di Susun Oleh
N a m a : RONI DARMANTO
Nomor Induk Siswa : 091
Program Keahlian : Teknik Komputer Dan Jaringan
Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK NEGERI 1 KETUNGAU TENGAH JALAN PADAT KARYA NO. 1 NANGA MERAKAI
-
2
LEMBAR PENGESAHAN
MERAKIT PERSONAL PC
PADA KANTOR CAMAT
KETUNGAU TENGAH
Oleh
RONI DARMANTO
N I S. 091
Disetujui Oleh
Kepala Program/Pembimbing
YUDA ADRI RUMAYAR, A.Mp. Kom
Menyetujui,
Kepala Sekolah
SMK NEGERI 1 KETUNGAU TENGAH
Drs. GATOT WIBOWO, FX
NIP. 19580601 199003 1 008
-
3
LEMBAR PENGESAHAN
MERAKIT PERSONAL PC
PADA KANTOR CAMAT
KETUNGAU TENGAH
Oleh
RONI DARMANTO
N I S. 0 9 1
Disetujui Oleh
Kepala Program/Pembimbing
YUDA ADRI RUMAYAR, A.Mp. Kom
Menyetujui,
PIMPINAN KANTOR CAMAT KETUNGAU TENGAH
A.n. CAMAT KETUNGAU TENGAH
Pj. SEKCAM
DAKUN, S.Sos
PENATA
NIP. 19620514 198702 1 004
-
4
MOTTO
Selalu ada jalan
dalam kita melakukan sesuatu
walaupun itu merupakan hal-hal yang
begitu tidak menyenangkan.
Kerja keras adalah hal tekat dalam kita menghadapi masalah.
-
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan rahmat-Nya Laporan Kejuruan ini dapat selesai, dan dapat berguna bagi
para pembacanya. Kali ini penulis juga, Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN )
bertempat pada KANTOR CAMAT KETUNGAU TENGAH. Pada kesempatan ini
juga penulis banyak memerlukan bimbingan, kritik maupun saran dari berbagai pihak
terhadap penulisan Laporan Kejuruan ini.
Dalam penyusunan atau pembuatan Laporan Kejuruan ini, penulis banyak
mengucapkan terima kasih kepada belah pihak yang telah membantu dalam
pembuatan dan penyusunan Laporan Kejuruan ini, dan penulis berterima kasih
kepada:
1. Bapak Drs. Gatot Wibowo, FX, selaku Kepala Sekolah SMK
Negeri 1 Ketungau Tengah.
2. Bapak Selimin, SE. M.Si. selaku pimpinan pada Kantor Camat
Ketungau Tengah
3. Bapak Yuda Adri Rumayar, A.Mp.Kom. Selaku Kepala Program
dan Guru Bidang Studi Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).
4. Bapak Dakun, S.Sos, selaku Sekretariat Camat Ketungau Tengah
dan juga Pembimbing pada Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ).
-
6
5. Bapak Suryadi, S.Th, selaku Ketua Panitia Praktek Kerja Industri (
PRAKERIN ).
6. Bapak Elisa, S.Pd, selaku Wali Kelas Tingkat III TKJ SMK Negeri
1 Ketungau Tengah.
7. Kedua orang tua yang telah memberi motivasi dan doa dalam
pembuatan Laporan Kejuruan.
8. Bapak dan Ibu Guru yang telah banyak memberikan nasihat-nasihat
terhadap bimbingan di sekolah.
9. Teman-teman yang banyak memberikan masukan-masukan dalam
pembentukan Laporan Kejuruan ini.
Demikianlah kiranya Laporan Kejuruan ini dapat memberi masukan dan
makna bagi para pembaca-pembacanya.
Nanga Merakai, Januari 2012
Penulis
-
7
DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... ii
MOTTO ...................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................. v
DAFTAR ISI .............................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .................................................................................. 1
B. MAKSUD DAN TUJUAN ........................................................................... 3
1. Maksud ................................................................................................... 3
2. Tujuan ..................................................................................................... 3
C. WAKTU DAN PELAKSANAAN ............................................................... 4
1. Waktu Pelaksanaan .................................................................................. 4
2. Tempat Pelaksanaan ............................................................................... 5
BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
A. GAMBARAN PERUSAHAAN .................................................................. 6
B. SEJARAH INSTASI PERUSAHAAN ....................................................... 9
-
8
1. Latar Belakang Pemekaran Kecamatan ................................................ 10
2. Rencana Pemekaran ............................................................................... 11
3. Iklim dan Batas Kantor Kecamatan ...................................................... 12
4. Keadaan Alam ........................................................................................ 13
5. Kondisi dan Potensi Kantor Kecamatan ............................................... 14
6. Pemerintah Wilayah Kecamatan ............................................................ 16
C. STRUKTUR ORGANISASI ..................................................................... 17
D. PERANAN DAN TUGAS CAMAT .......................................................... 19
1. Peranan Camat dalam sosial politik ...................................................... 19
2. Peranan Camat selaku kepala wilayah di bidang
pembangunan daerah ............................................................................ 40
E. KEBIJAKSANAAN YANG TELAH DILAKSANAKAN
DIBIDANGPEMERINTAHAN ................................................................. 48
1. Koordinasi .............................................................................................. 48
2. Pembinaan Pemerintah Desa ................................................................. 51
F. VISI DAN MISI KANTOR KECAMATAN ................... 53
1. Visi Kecamatan ......................................................... 53
2. Misi Kecamatan ......................................................... 54
BAB III KEGIATAN SELAMA PRAKERIN
A. JURNAL KEGIATAN SISWA ........................................ 55
-
9
B. ABSENSI.......................................................................... 61
BAB IV MERAKIT PC
A. PERSIAPAN MERAKIT ................................................. 62
1. Menyiapkan Motherboard ......................................... 63
2. Mengambil Prosesor .................................................. 63
3. Memasang Heatsind dan Kipas Pendingin ................ 64
4. Memasang Memory .................................................. 65
5. Memasang Motherboar Pada Casing ........................ 66
6. Menyiapkan Hard Disk ............................................. 67
7. Memasang Hard Disk Pada Casing ........................... 68
8. Menyiapkan CD/DVD ROM .................................... 68
9. Memasang CD/DVD ROM ...................................... 69
10. Menghubungkan CD/DVD ROM Ke Motherboard . 69
B. PENENTUAN KONFIGURASI ...................................... 71
1. Penentuan .................................................................. 71
2. Persiapan Komponen ................................................. 72
C. PERAKITAN DAN INSTALASI .................................... 74
1. Pemeriksaan Hasil Perakitan PC ............................... 74
2. Menginstal Sistem Operasi ........................................ 76
-
10
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN ................................................................ 84
B. SARAN ............................................................................. 85
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 86
IDENTITAS SISWA .................................................................................................. 87
IDENTITAS INSTANSI PERUSAHAAN ................................................................. 88
LAMPIRAN ................................................................................................................ 89
A. Peta Wilayah Kecamatan Ketungau Tengah .................................. 89
B. Dokumentasi ................................................................................... 90
-
11
-
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah suatu bentuk penyelenggaraan
dari sekolah yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program
pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan
berkerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional.
Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga
unsur utama yaitu Ilmu Pengetahuan, Teknik dan Niat. Ilmu pengetahuan dan teknik
dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan niat tidak
dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan
pada bidang profesi itu sendiri.
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja
yang profesional tersebut. Dimana para siswa yang melaksanakan Pendidikan
tersebut diharapkan dapat menerapakan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari
dunia industri. Tanpa diadakannya Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini kita tidak
dapat langsung terjun ke dunia industri/instasi atau usaha karena kita belum
mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.
-
13
Ada beberapa peraturan tentang Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan
keputusan Menteri. Adapun peraturan Praktek Kerja Industri (PRKERIN) adalah
sebagai berikut:
Tercantum pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Pendidikan
Nasional yaitu untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Peraturan Pemerintah Nomor. 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan
Menengah yang bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota
masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial,
budaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan
diri sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta
kebudayaan;
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1992 Tentang peran serta
masyarakat dalam Pendidikan Nasional, serta Keputusan Menteri Nomor. 0490/1993
Tentang kurikulum SMK yang berisi bahwa Dalam melaksanakan pendidikan
dilaksanakan melalui dua jalur yaitu Pendidikan didalam sekolah dan Pendidikan
diluar sekolah.
-
14
B. MAKSUD DAN TUJUANNYA
1. Maksud
Adapun manfaat dari Praktek Kerja Industri (PRAKERIN),
manfaatnya dalah sebagai berikut:
a. Mengenali suatu pekerjaan industri dilapangan sehingga
setalah selesai dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Ketungau Tengah dan terjun kelapangan kerja industri
dapat memandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi
baginya.
b. Menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha
yang profesional dan handal.
c. Mengasah keterampilan yang telah diberikan disekolah dan
juga sesuai dengan Visi dan Misi Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Ketungau Tengah.
d. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga
kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan,
etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2. Tujuan
Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai berikut:
-
15
a. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
yang berharga, dan memperoleh masukan serta umpan
balik guna memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian
pendidikan dan kenyataan yang ada di lapangan.
b. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha
yang profesional dalam lapangan kerja antara lain struktur
organisasi, jenjang karir dan teknik.
c. Untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Ketungau Tengah.
d. Mengimplotasikan antara pendidikan disekolah dan diluar
sekolah.
e. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia industri atau
usaha.
f. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang
di perlukan siswa untuk memasuki dunia usah.
g. Memperkokoh link and mact antara SMK dan dunia kerja.
C. WAKTU DAN PELAKSANAAN
1. Waktu Pelaksanaan
Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) dimulai pada tanggal 26
September 2011, dan berakhir pada tanggal 12 Desember 2011. Waktu
-
16
pelaksanaan di Kantor Camat Ketungau Tengah, masuk lima kali dalam satu
Minggu, yaitu pada hari Senin s/d Jumat dan dimulai dari pukul 08.00,
istirahat pukul 12.00 dan masuk kembali pukul 13.00 dan selesai pukul
14.00.
2. Tempat Pelaksanaan
Letak KANTOR CAMAT KETUNGAU TENGAH berada di
jalan Siliwangi Nanga Merakai, RT. 2 Kecamatan Ketungau Tengah
Kabupaten Sintang Kalimantan Barat.
-
17
-
18
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
( PRAKERIN )
A. GAMBARAN PERUSAHAAN
Wilayah Kecamatan Ketungau Tengah pada mulanya adalah merupakan
bagian dari Kecamatan Ketungau Hilir dan Kecamatan Ketungau Hulu dari enam
Ketemenggung yang ada pada waktu itu terbagi kedalam dua bagian wilayah
Kecamatan, dimana Ketemenggungan Senangan, Ketemenggungan Merakai,
Ketemenggungan Selakau dan Ketemenggungan Begelang termasuk dalam wilayah
Kecamatan Ketungau Hulu. Sedangkan Ketemenggungan Ait Tabun dan
Ketemenggungan Sekapat termasuk wilayah Kecamatan Ketungau Hilir.
Akan tetapi dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I Kalimantan Barat Nomor : 0396/Pem-1-2-63, tanggal 27 Nopember 1963
tentang pembentukan Kecamatan dalam daerah Kalimantan Barat, termasuk pula
untuk Kecamatan Ketungau Tengah yang peresmiannya dilaksanakan oleh Bupati
Kepala Daerah Tingkat II Sintang (GP. DJAUNG) atas nama Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Kalimantan Barat pada tanggal 15 Oktober 1965. Namun demikian
pelaksanaan tugas Kecamatan Ketungau Tengah telah dimulai sejak tanggal 15
Oktober 1965 dengan Ibu Kota Kecamatan Berkedudukan di Nanga Merakai.
-
19
Wilayah Kecamatan Ketungau Tengah mencakup enam Ketemenggungan
tersebut diatas delapan puluh tiga Kepala Kampung yang situasinya pada waktu itu
diwarnai dengan dentuman Mortir, karena saat itu sedang bergolaknya konprontasi
dengan Negara Malaysia.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kebupaten Sintang Nomor 16 Tahun 2008,
Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan. Pemerintah Kecamatan
mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah, urusan
sekretariat Kecamatan, pemerintah, urusan ketertiban dan ketentraman, pelayanan
umum, urusan ekonomi dan pembangunan, kesejahteraan sosial masyarakat yang
berada di kecamatan sesuai kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Bupadi
Kepada Camat. Untuk melaksanakan tugas tersebut pemerintah kecamatan
mempunyai fungsi:
1. Penyelenggaraan sebagian urusan rumah tangga daerah yang berada
dikecamatan.
2. Penyelenggaraan kesekterariatan kecamatan.
3. Penyelenggaraan pemerintah kecamatan dan pembinaan
pemerintahan desa yang dilimpahkan Kepada Camat.
4. Penyelenggaraan pembinaan kenteteraman dan ketertiban
masyarakat.
5. Penyusunan rencana dan program pembinaan administrasi
pelayanan umum kecamatan.
-
20
6. Penyelenggaraan pembinaan sarana dan prasarana perekonomian
masyarakat.
7. Penyelenggaraan pembangunan dan pembinaan pengendalian
dampak lingkungan.
8. Pembinaan peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat.
9. Pengkoordinasian pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan
pembinaan kesejahteraan sosial masyarakat.
Camat selaku kepala pemerintahan kecamatan mempunyai tugas memimpin,
pembinaan menyelenggarakan pemerintah, ketentraman, ketertiban dan pelayanan
umum, kesejahteraan masyarakat serta urusan kesektariatan kecamatan sesuai dengan
wewenang yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat. Dalam melaksanakan tugasnya
Camat mempunyai fungsi:
1. Perumusan kebijakkan dalam pembinaan penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa/Kelurahan,
ketentraman, ketertiban dan pelayanan umum, peningkatan
kesejahteraan sosial masyarakat serta urusan Kesekretariatan
Kecamatan.
2. Pengawasan dan pengendalian terhadap kebijakan Pemerintah
Daerah yang diselenggarakan di Kecamatan.
3. Pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Daerah/Kelurahan,
-
21
ketertiban dan pelayanan umum, peningkatan kesejahteraan sosial
masyarakat serta urusan Kesekretariatan Kecamatan.
4. Pelaksanaan tugas sesuai wewenang yang dilimpahkan Bupati
Kepada Camat.
B. SEJARAH INSTANSI PERUSAHAAN
Sebelum tahun 1965 Ketungau Tengah masih dibawah naungan Kecamatan
Ketungau Hulu. Mengingat luas wilayah dan jumlah penduduk yang sudah
memungkinkan, maka Gubernur Kalimantan Barat memekarkan Kecamatan
Ketungau Hulu menjadi dua Kecamatan dengan Kecamatan-Kecamatan
Pemekarannya yakni Kecamatan Ketungau Tengah dengan Ibu Kota Nanga Merakai
dengan SK Nomor; 0396/Pem-T-2-62, tanggal 27 November 1963.
Sebagai realisasi dari SK tersebut maka dilaksanakan pembenahan-
pembenahan dan persiapan yang perlu untuk berdirinya suatu Kecamatan baru, maka
peresmiannya baru dapat dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 1965 oleh Bupati
KDH TK. II Sintang (GP. Jaung) an. Gubernur KDH TK.I Kalimantan Barat. Adapun
Camat yang pernah atau sedang mengepalai Kecamatan Ketungau Tengah adalah
sebagai berikut:
1. Martinus 15-10-1965 s/d 1-9-1969
2. Y. Terajan 2-9-1969 s/d 1-7-1972
3. E. Alan Angking, BA 2-7-1972 s/d 21-5-1974
-
22
4. M. Tamrin 22-5-1974 s/d 21-2-1984
5. Drs. Sumarsono 22-2-1984 s/d 7-5-1988
6. Drs. Edy Sartono 8-5-1988 s/d 2-2-1993
7. Drs. Masud Nawai 3-2-1993 s/d -9-1995
8. Heronimus, S.Sos -9-1995 s/d 19-6-2000
9. Drs. Abang Sanusi 20-6-2000 s/d 10-3-2003
10. Alfonsius Sudin, S.Sos, M.Si 11-3-2003 s/d 12-10-2006
11. Agus Jam, S.Sos, M.Si 13-10-2006 s/d 10-6-2011
12. Selimin, SE, M.Si 10-6-2011 Sampai Sekarang
1. Latar Belakang Pemekaran Kecamatan Ketungau Tengah
a. Menyatukan pandangan antara Camat, para Kepala Desa,
Temenggung, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Pemuka
Agama.
b. Sosialisasi pemekaran Kecamatan Ketungau Tengah yang
dilaksanakan tanggal 8 November 2004.
c. Rapat penentuan letak Ibu Kota Kecamatan yang baru,
dilaksanakan tanggal 20 November 2004.
d. Pembentukan Panitia/Tim Inti tentang Pemekaran
Kecamatan, tanggal 3 Desember 2004.
-
23
e. Pengiriman Surat Usulan Pemekaran Kecamatan Ketungau
Tengah tanggal 28 Desember 2004.
2. Rencana Pemekaran Kecamatan Ketungau Tengah
Alasan Strategis pemekaran Kecamatan Ketungau Tengah adalah
sebagai berikut:
a. Mendekatkan pelayanan dibidang Pemerintah Umum.
b. Mendekatkan pelayanan dan pembinaan dibidang
kemasyarakatan.
c. Memaksimalkan pengamanan aset-aset (Sumber Daya
Alam) yang ada untuk kesejahteraan masyarakat,
mengingat Kecamatan Ketungau Tengah berbatasan
langsung dengan Kabupaten Sekadau, Kabupaten Kapuas
Hulu dan Negara Tetangga Malaysia.
d. Memaksimalkan penggalian potensi ekonomi dan upaya
pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
e. Memperluas jaringan sarana dan penyebaran
pembangunan.
f. Memaksimalkan pemerataan penyebaran pembangunan.
Pada awal terbentuknya Kecamatan Ketungau Tengah terdiri dari 68
kampung, lalu dengan dikeluarkannya SK Gubernur Kalimantan Barat No. 353
Tahun 1987, tentang penataan Desa (Regrouping Desa), maka sebagai
-
24
pelaksanaannya dilaksanakan regrouping desa di Kecamatan Ketungau Tengah
menjadi 13 Desa.
3. Iklim Dan Batas-Batas Instansi Perusahaan
a. Letak dan batas wilayah
Wilayah Kecamatan Ketungau Tengah adalah salah satu
Kecamatan yang berbatasan langsung dengan negara
tetangga Malaysia Timur. Adapun batas wilayah Ketungau
Tengah adalah sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Negara
Malaysia.
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan
Ketungau Hilir dan Kabupaten Sekadau.
3. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Kapuas Hulu.
4. Sebelah barat berbatasan dengan Negara
Malaysia.
b. Luas Wilayah
Kecamatan Ketungau Tengah terdiri dari dua puluh desa dan tiga
Kecamatan yang akan dimekarkan dengan luas 218.200 Ha, dengan luas
masing-masing wilayah:
-
25
Luas Wilayah Kecamatan Ketungau Tengah
No Nama Kecamatan Luas Wilayah (km2)
1 2 3
1
2
3
Ketungau Tengah
Ketungau Tengah Utara
Ketungau Tengah Selatan
1.053
629
500
Jumlah 2.182
4. Keadaan Alam
Kecamatan Ketungau Tengah yang letaknya di daerah pendalaman,
keadaan tanahnya berbukit-bukit, lembah, bertanah liat, pasit dan rawa.
Sungai yang terbesar di wilayah ini adalah sungai Ketungau yang merupakan
jalur lalu lintas sungai yang ramai dilayari baik antar Kecamatan dan ke Ibu
Kota Kabupaten dengan anak cabangnya sebagai jalur lalu lintas
perekonomian kependalaman diantaranya: sungai tabun, sungai sekapat,
sungai merakai, sungai selakau dan sungai kualang.
Wilayah yang banyak ditumbuhi hutan belukar, padang lalang
adalah disebelah kiri mudik sungai Ketungau mulai dari wilayah Argo
Mulyo, Panggi Agung dan menjurus kewilayah Desa Kerta Sari dengan
keadaan struktur tanah yang kurang subur sedangkan tanah yang cukup
subur pada sebelah kanan mudik Sungai Ketungau.
-
26
5. Kondisi Dan Potensi Wilayah
Calon Kecamatan yang akan dimekarkan memiliki luas wilayah
105.000 Ha mempunyai potensi wilayah yang memadai dengan beberapa
sektor andalan antara lainnya hasil hutan, perkebunan dan didukung oleh
wilayah yang masih tergolong luas sebagai lahan pertanian. Sebagai
gambaran tentang daerah yang berkaitan dengan penggunaan lahan bagi
calon kecamatan yang dimekarkan adalah sebagai berikut:
a. Penggunaan lahan:
No Kecamatan Pertanian Perkebunan
1 2 3 4
1
2
3
Ketungau Tengah
Ketungau Tengah Utara
Ketungau Tengah Selatan
68 %
57%
55 %
32 %
-
45 %
b. Potensi Ekonomi
1) Pertanian Tanaman Pangan
Potensi andalan tanaman pangan adalah padi, jagung, sayur
mayur dan buah-buahan. Dalam tabel dapat digambarkan sebagai
berikut:
-
27
Penggunaan Lahan per komoditi pertanian
No Kecamatan Padi
(Ha)
Jagung
(Ha)
Sayur
(Ha)
Buah-
buahan
(Ha)
1
2
3
Ketungau Tengah
Ketungau Tengah Utara
Ketungau Tengah Selatan
97
75
75
5
18
15
5
2
5
16
30
45
Jumlah 247 38 12 91
2) Perternakan
Potensi ternak yang cukup besar yaitu ternak unggas
(ayam, itik), babi, sapi, hal tersebut jika dikelola dengan baik dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pada akhirnya dapat
menambah income atau pendapatan daerah
3) Perkebunan
Lahan perkebunan yang luas saat ini yang dimiliki oleh
masyarakat kebanyakkan dimanfaatkan untuk perkebunan karet dan
lada. Kedua tanaman tersebut adalah merupakan tanaman yang
hasilnya cukup menjanjikan bagi pendapatan masyarakat.
4) Fasilitas perdagangan, perbankan dan koperasi
Kegiatan perdagangan di Kecamatan Ketungau Tengah,
telah menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Fasilitas
-
28
perdagangan masyarakat menggunakan tempat tinggal, ruko, pasar
yang disiapkan oleh perorangan dan yang disediakan oleh pemda.
6. Pemerintah Wilayah Kecamatan
Pemerintah Wilayah Kecamatan adalah perangkat pemerintah yang
berada dibawah dan langsung bertanggung jawab kepada Bupati Kabupaten
Sintang, serta sebagai penguasa tunggal dibidang administrator
pemerintahan, administrator pembangunan dan adaministrator
kemasyarakatan sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974, maka
dalam melaksanakan pembinaan diperlukan dukungan dari semua pihak
dengan mengadakan koordinasi dengan pihak Muspika, Dinas Instansi yang
ada diwilayah ini agar tugas tugas dapat berjalan dengan lancar untuk
mencapai hasil yang optimal sesuai dengan Surat Bupati Kepala Daerah
Tingkat II Sintang Nomor 279 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyelenggaraan koordinasi kegiatan Instansi Vertikal dan Dinas Dinas
yang ada diwilayah ini.
-
29
C. STRUKTUR ORGANISASI KANTOR CAMAT KETUNGAU
TENGAH
Berikut adalah susunan organisasi dan data kerja Kecamatan Ketungau
Tengah dan tugas masing-masing staf karyawan Kantor Camat Ketungau Tengah.
CAMAT
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUBAG PERLENGKAPAN
SUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SEKRETARIAT
SUBAG UMUM DAN PROGRAM
SEKSI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
SEKSI PEMERINTAH
SEKSI TRAN TIB
SEKSI EKBANG
SEKSI PELAYANAN UMUM
DESA
KELURAHAN
-
30
Adapun nama dan jabatan pengurus Kantor Camat Ketungau Tengah sebagai
berikut:
NO NAMA JABATAN
1 SELIMIN, SE. MSI Pj. CAMAT
2 DAKUN, S.Sos Pj. SEK CAM
3 PROTASIUS KASI PEM
4 BANDANG KASI TRAN TIB
5 YUNUS KA. SUB BAG UMUM DAN KEPEG
6 PETRIANUS, SH KASI PEL-UM
7 SUKARDI KAB. SUB. BAG SARANA DAN
PERLENGKAPAN
8 HALMA TRISNO, SSTP KA. SUB BAG KEUANGAN
9 ADI SUTJIPTO STAF TRAN TIB
10 BONARVON RK. P STAF PEM
11 MARKARIUS BENDAHARA
12 APRILIA SUKRISNI OP TELKOM
13 GERMAN HARTONO PENGAD UMUM
14 THOMSON MABABAN, SE PENYUSUN PROGRAM DAN EVALUASI
-
31
D. PERANAN DAN TUGAS CAMAT
1. PERANAN CAMAT DI BIDANG PEMBINAAN SOSIAL
POLITIK
Camat sebagai Wakil Pemerintah Pusat Tingkat Kecamatan yang
langsung dan dekat dengan masyarakat harus dapat menjadi panutan oleh
karena itu Camat harus berperan dalam melaksanakan tugas-tugas
pemerintah khususnya pembinaan sosial politik di wilayahnya.
Dalam melaksanakan tugas pembinaan sosial politik Camat Kepala
Wilayah Kecamatan mempunyai peranan sebagai berikut :
1) Pemilihan Umum
a. Pengertian Pemilihan Umum bukan hanya terbatas pada
hari H yaitu Pemungutan Suara dan Penghitungan
Suara saja tetapi mencakup kegiatan sejak persiapan
sampai dengan selesainya Sidang Umum MPR.
b. Peraturan perundang-undangan telah menentukan kegiatan
Pemilihan Umum meliputi :
1. Pendaftaran Pemilih.
2. Penetapan jumlah anggota yang dipilih untuk tiap
Daerah Pemilihan (didasarkan atas hasil
pendaftaran penduduk).
-
32
3. Mengajukan Nama dan Tanda Gambar
Organisasi.
4. Pengajuan Nama Calon (Pencalonan).
5. Penelitian Calon-calon.
6. Penetapan Calon-calon/Penyusunan Daftar Calon.
7. Pengumuman Daftar Calon.
8. Kampanye Pemilihan Umum.
9. Pemungutan suara.
10. Penghitungan suara.
11. Penetapan hasil Pemilihan Umum, meliputi :
a) Pembagian Kursi (Jumlah kursi untuk tiap
organisasi).
b) Penetapan terpilih.
c) Penetapan/Peresmian menjadi anggota.
12. Pengambilan sumpah/janji secara bersama-sama
keanggotaan Badan Permusyawaratan/Perwakilan
Rakyat. Namun dari dua belas kegiatan tersebut
tentunya tidak terlibat langsung antara lain
Pengajuan Nama dan Tanda Gambar Organisasi,
Pengajuan Nama Calon.
-
33
c. Tindak lanjut dari kegiatan Pemilihan Umum yang masih
dilaksanakan oleh Camat harus benar-benar mendapatkan
perhatian secara seksama yaitu pemeliharaan dokumentasi
hasil Pemilihan Umum sepanjang menyangkut tugas dan
kewajiban Camat meliputi :
1) Daftar pemilihan
Daftar pemilihan perlu untuk di pelihara dengan
sebaik-baiknya karena dengan demikian akan membantu
mempermudah pelaksanaan tugas dimasa mendatang.
Meskipun pada hakekatnya pemeliharaan daftar pemilih
merupakan tugas Kepala Desa dan Kepala Kelurahan tetapi
perlu bimbingan dan pengawasan oleh Camat.
Daftar pemilihan tersebut termasuk adanya
kemungkinan pengurangan maupun penambahan jumlah
pemilih. Untuk itu perlu adanya koordinasi antar Camat.
2) Berita Acara
Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara
merupakan salah satu bukti yang otentik yang dapat
memberikan petunjuk yang menyangkut pelaksanaan
Pemilihan Umum telah terlaksana dengan aman, tertib dan
lancar ataukah sebaliknya.
-
34
d. Pemeliharaan barang-barang inventaris Pemilihan Umum
tetap dipelihara dan dimanfaatkan untuk menunjang
pelaksanaan tugas sehari-hari.
e. Pemeliharaan Daftar OT 1/82 dan pembinaan serta
pengawasannya perlu diperhatikan dan ditingkatkan agar
mereka-mereka yang telah berhasil dibina tidak kembali
lagi pada ideologi diluar Pancasila.
f. Masalah diatas merupakan pengalaman yang harus
dipelajari dan dipahami karena kesemuanya dapat
dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki serta
menyempurnakan pelaksanaan Pemilihan Umum dimasa
mendatang.
2) Pembinaan Kesatuan Bangsa
a. Camat sebagai Kepala Wilayah mempunyai tugas,
kewajiban dan tanggung jawab untuk melaksanakan
pembinaan kesatuan bangsa.
b. Dalam usaha pembinaan kesatuan bangsa mutlak
diperlakukan keterlibatan dan peran serta seluruh lapisan
masyarakat. Usaha yang dapat dilakukan antara lain
melalui proses pembauran dengan meningkatkan pergaulan
-
35
sosial, baik dilingkungan tempat tinggal, dilingkungan
tempat kerja maupun dilingkungan kehidupan adat
kebiasaan masyarakat setempat, sehingga diharapkan
proses pembauran seseorang melalui tahap-tahap adaptasi,
integrasi dan identifikasi itu benar-benar menjadikan orang
tersebut sebagai bagian mutlak dari masyarakat setempat.
Sehubungan dengan itu peranan Camat sebagai
Administrator Kemasyarakatan sangat menentukan.
c. Pembinaan Persatuan dan kesatuan Bangsa dalam arti
luas (Nation Building) adalah sebagaimana tersurat dalam
lambang negara Garuda Bhineka Tunggal Ika serta
sebagaimana yang ditegaskan dalam Wawasan Nusantara
yang dilukiskan sebagai bangsa yang bulat dalam arti
seluas-luasnya yang mencakup pelbagai aspek kehidupan
baik politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam.
Aspirasi persatuan dan kesatuan bangsa itu sendiri telah
tersimpul dalam ikrar/Sumpah Pemuda 1928, Pancasila,
Undang-undang Dasar 1945 dan GBHN serta sebagaimana
yang tersirat dan tersurat dalam lagu kebangsaan Indonesia
Raya.
-
36
Dalam pengertian yang demikian maka pelaksanaan
pokok-pokok kegiatan pembinaan kesatuan bangsa
diarahkan kepada dua hal pokok, yaitu :
1) Usaha memasyarakatkan Pancasila dan mem-
Pancasila-kan masyarakat dengan menggunakan
P-4 sebagai petunjuk moral bagi kehidupan
masyarakat dan berbangsa Indonesia.
2) Melaksanakan pembauran ( asimilasi ) sebagai
bagian dari pelaksanaan P-4 tersebut, karena
pembauran adalah salah satu wujud penghayatan
dan pengamalan Sila Persatuan Indonesia, dalam
satu rangkaian yang tidak terpisahkan dengan sila-
sila lainnya dalam Pancasila.
d. Faktor-faktor penghambat utama dalam pembinaan
kesatuan bangsa antara lain adalah :
1) Sikap mental dan tingkah laku anggota
masyarakat yang tidak/belum mencerminkan
aspirasi persatuan dan kesatuan bangsa, antara
lain :
-
37
a) Berprasangka negatif terhadap sesuatu
golongan untuk penduduk warganegara
Indonesia.
b) Masih adanya sikap superioritas dari
sesuatu golongan ethik tertentu.
2) Masih belum terwujudnya keseimbangan dan
keserasian dibidang kehidupan ekonomi serta
adanya anggapan umum, bahwa ekonomi
Indonesia didominir oleh satu golongan tertentu.
e. Peran serta Camat sebagai Kepala Wilayah dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha yang
mendorong semangat kegotong-royongan dalam kehidupan
bermasyarakat, merupakan upaya nyata bagi pembinaan
kesatuan bangsa di wilayah.
f. Badan Komunikasi Penghayatan Kesatuan Bangsa
(BAKOMPKB) yang dibentuk berdasarkan Surat Kawat
Menteri Dalam Negeri
No.600/KWT/SOSPOL/D2/VIIII/1977 Tanggal 25
Agustus 1977 adalah merupakan salah satu wahana
komunikasi dan konsultasi antar sesama masyarakat dan
antara masyarakat dengan Pemerintah secara timbal balik
-
38
untuk bersama-sama memecahkan masalah-masalah yang
menghambat proses pembauran menuju kesatuan bangsa
sebagaimana dimaksud dalam Krida ke-5 Sapta. Krida
Kabinet Pembangunan III.
3) Pembinaan Ketertiban Umum
a. Camat sebagai Kepala Wilayah Kecamatan mempunyai
tugas dan kewajiban untuk membina ketertiban umum di
wilayahnya. Dalam melaksanakan usaha - usaha dan
kegiatan - kegiatan dibidang ketertiban umum harus
berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku dan
ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh Bupati/Wali kota
Kepala Daerah.
b. Mengingat luasnya Wilayah Negara maka peranan Camat
dalam pembinaan ketertiban umum sangat menentukan,
agar dapat diciptakan suatu keadaan dimana Pemerintah
dan Rakyat dapat melakukan kegiatan secara aman, tertib
dan teratur diseluruh wilayah Negara, apabila diperlukan
untuk efektivitas pembinaan dapat dikerahkan alat - alat
keamanan.
-
39
c. Dalam melaksanakan pemeliharaan ketertiban umum
Camat diberikan wewenang pengaturan untuk dapat
mendorong terciptanya ketertiban diwilayahnya.
d. Ketertiban umum dapat terganggu apabila terjadi
pelanggaran hukum dan peraturan perundangan yang
berlaku. Oleh sebab itu Camat harus dapat mengamankan
pelaksanaan seluruh Peraturan Daerah dan peraturan
perundangan lainnya.
e. Beberapa ketentuan - ketentuan yang perlu diperhatikan
dalam memelihara ketertiban umum adalah :
1) Larangan perjudian.
2) Larangan memproduksi, memasang, membakar
petasan.
3) Izin mengenai bentuk segala jenis hiburan seperti
nite-club, pasar malam, permainan ketangkasan
dan lain sebagainya.
-
40
4) Peranan Camat dalam pembinaan Pertahanan Sipil
a. Landasan hukum Pembinaan Pertahanan Sipil :
1) Pasal 30 Undang - undang Dasar 1945 tentang hak
dan kewajiban warga negara untuk ikut dalam
pembelaan Negara.
2) Undang-undang No.29 Tahun 1954 tentang
Pertahanan Negara.
3) TAP MPR No.IV/MPR/1978 tentang Garis-garis
Besar Haluan Negara.
4) Undang - undang No. 14 Tahun 1962 tentang
pemanggilan dan pengarahan warga negara untuk
kepentingan Keamanan dan Pertahanan.
5) Keputusan Presiden R.I. No.55 tahun 1972
tentang Penyempurnaan Organisasi HANSIP
WANKAMRA.
6) Keputusan Presiden R.I. No. 56 Tahun 1972
tentang Pelimpahan Pembinaan HANSIP dari
Departemen HANKAM kepala Departemen
Dalam Negeri.
7) Undang - undang No. 5 Tahun 1974 tentang
Pokok - pokok Pemerintah di Daerah.
-
41
8) Instruksi Bersama Menteri HANKAM dan
Menteri Dalam Negeri No. INS/B/34/VIII/1973
Nomor 18 Tahun 1973 tentang Pelaksanaan
pembinaan Potensi Perlawanan Keamanan Rakyat
dan Potensi Pertahanan Sipil di Daerah.
9) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 69
Tahun 1973 tentang Pedoman Susunan Organisasi
dan Tatakerja Pemerintah Wilayah Kecamatan.
10) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun
1977 tentang Susunan Organisasi dan Tatakerja
Pertahanan Sipil di Daerah.
b. Camat sebagai Administrator Pemerintah, Administrator
Pembangunan dan Administrator Kemasyarakatan bertugas
membina Pertahanan Sipil di Wilayahnya.
c. Dalam melaksanakan tugas pembinaan Pertahanan Sipil,
Camat dibantu oleh Kepala Markas Wilayah Pertahanan
Sipil Kecamatan.
d. Tugas Camat dalam Pembinaan Pertahanan Sipil meliputi :
1) Mempersiapkan dan mengerahkan serta
mengendalikan potensi rakyat dalam Pertahanan
Sipil.
-
42
2) Melaksanakan operasi-operasi dalam rangka
penanggulangan segala bentuk bencana baik yang
disebabkan faktor alam maupun faktor manusia
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Pertahanan
Sipil.
e. Camat bertanggung jawab terhadap perkembangan dan
kemajuan Markas Wilayah Pertahanan Sipil Kecamatan.
f. Camat memberikan petunjuk-petunjuk kepada Kepala
Markas Wilayah Pertahanan Sipil Kecamatan dalam
mengadakan komunikasi, konsultasi dan kerja sama
dengan Instansi Pemerintah serta Instansi lainnya dibidang
keamanan dan Ketertiban.
g. Camat mengangkat dan memberhentikan Kepala Satuan
Tugas Pertahanan Sipil Desa dengan memperhatikan saran-
saran dan pertimbangan-pertimbangan Kepala Desa yang
bersangkutan.
5) Pembinaan Masyarakat
Camat sebagai Kepala Wilayah berperan membina kehidupan
Sospol masyarakat diwilayahnya sehingga berjalan stabil dan dinamis
meliputi hal-hal sebagai berikut :
-
43
a. Dalam rangka membina kehidupan kekuatan Sosial Politik,
mengadakan komunikasi dengan komisaris Partai
Politik/Golongan Karya sesuai dengan Undang-undang
Nomor 3 Tahun 1975 dimana tingkat kepengurusan Partai
Politik dan Golongan Karya hanya sampai Daerah Tingkat
II.
b. Dalam rangka peningkatan pembinaan kehidupan Sosial
Politik mengadakan inventarisasi data-data Sosial Politik
serta dipelihara secara baik dan berkelanjutan terutama
dalam kaitan tugas membantu Kepala Daerah sebagai
administrator kemasyarakatan.
c. Peka terhadap masalah-masalah sosial politik dan
menangganinya terutama masalah-masalah sosial politik
dan menagganinya secara tuntas berdasarkan pendekatan
edukatif persuasif sehingga tidak menimbulkan keresahan
di kalangan masyarakat.
d. Dalam rangka meningkatkan sarana-sarana penyalur
aspirasi rakyat Perdesaan, pembinaan dan pengembangan
wadah-wadah dan Lembaga-lembaga Pedesaan Khususnya
Rembung Desa, Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa dan
PKK di dayagunakan secara efektif.
-
44
e. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan Organisasi
Profesi/Fungsional sesuai dengan profesi dengan karyanya
masing-masing sehingga dapat berpartisipasi secara aktif
dalam pembangunan.
f. Dalam rangka meningkatkan peranan Wanita dan Generasi
Muda pembinaan serta pendayagunaan wadah-wadah
pembinaan agar dapat berpartisipasi aktif dalam
pembangunan khusus mengenai pembinaan dan
pengembangan Generasi Muda pelaksanaanya sesuai
KEPPRES No. 23 tahun 1979 dimana Camat sebagai
pelaksana Pengendali.
g. Selain organisasi kekuatan sosial politik, organisasi
fungsional, mengadakan komunikasi dengan pimpinan
organisasi-organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh
adat sehingga secara keseluruhan dapat aktif dalam
kegiatan pembangunan baik nasional maupun daerah di
wilayahnya.
h. Meningkatkan komunikasi sosial masyarakat dan
penyampaian informasi pembangunan melalui media
massa seperti antara lain Koran Masuk Desa, Televisi.
-
45
i. Dalam memasyarakatkan P-4, UUD 1945 dan GBHN,
berperan aktif mensukseskan program yang dilaksanakan
di Daerah.
j. Dalam rangka peningkatan partisipasi pembangunan dan
kehidupan politik yang stabil dan dinamis dikalangan
masyarakat berusaha menanamkan, memberi pengertian
dan menanamkan lima kesadaran meliputi kesadaran
berpolitik, kesadaran berpemerintah, kesadaran bersosial,
kesadaran ber-ABRI dan kesadaran berdisiplin nasional.
6) Bidang Pengamanan
Peranan Camat di bidang pengamanan adalah mewujudkan kondisi
dan situasi sosial politik yang stabil dan mantap guna menunjang kelancaran
pelaksanaan pembangunan di Wilayah Kecamatan.
Peranan tersebut meliputi :
a. Mengamankan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
dari segala bentuk rongrongan dan penyelewengan yang
ditimbulkan oleh kelompok-kelompok yang beraspirasi :
Liberalisme, Komunisme, Sosialisme Demokrat, Islam
Ekstrim dan Marhaenisme/Sukarnoisme.
-
46
b. Mengamankan pelaksanaan Peraturan Perundangan dan
Peraturan Daerah yang bukan saja harus ditaati oleh
Rakyat tetapi juga oleh aparat Pemerintah di Wilayah yang
bersangkutan.
c. Melakukan tindakan dan langkah-langkah dalam rangka
mencegah rongrongan terhadap kewibawaan Pemerintah.
d. Mengadakan pembinaan dan pengawasan terhadap para
berkas tahanan G.30.S/PKI yang telah dikembalikan
kepada masyarakat. Dalam melakukan pendekatan dan
pembinaan terhadap mereka yang harus memperhatikan
kategori sebagai berikut :
1) Mereka yang masih tetap berpegang teguh pada
ideologi Komunis (bersikap tegas).
2) Mereka yang dapat dianggap mau melepaskan
ideologi Komunis (bersikap lemah).
3) Mereka yang benar-benar sudah melepaskan
ideologi Komunis ( hanya ikut-ikutan).
Dengan kategori diatas, maka sasaran pembinaan yang
perlu diambil adalah sebagai berikut :
1) Bagi meraka yang masih tetap berpegang teguh
pada ideologi komunis (bersikap keras) sangat
-
47
sulit atau tidak mungkin lagi untuk
dipertimbangkan penggunaan hak pilihnya.
2) Mereka yang dapat dianggap mau/dapat
melepaskan ideologi Komunis (bersikap lemah),
perlu dibina dan disadarkan bahwa ideologi
Komunis tidak mungkin dapat hidup di bumi
Indonesia dan diarahkan agar timbul rasa
penyesalan akan apa yang telah dilakukan pada
waktu pembinaan dan menyadarkan bahwa
ideologi yang dianut oleh negara dan bangsa
Indonesia adalah Pancasila.
3) Mereka yang benar-benar sudah melepaskan
ideologi Komunis (hanya ikut-ikutan) perlu
mendapatkan perhatian agar tidak merasa
dikucilkan oleh lingkungannya masyarakat yang
bersangkutan. Dalam menghadapi masalah bahaya
latent Komunis ini perlu diperhatikan faktor-
faktor/situasi yang kurang menguntungkan dan
yang menguntungkan yaitu sebagai berikut :
Faktor yang kurang menguntungkan antara lain :
-
48
(1) Sebagian besar masyarakat Indonesia
cenderung untuk memikirkan kehidupan
sehari-hari, sehingga berakibat
berkurangnya kewaspadaan terhadap
bahaya komunisme dan kadang-kadang
masyarakat terpancing oleh orang-orang
atau kelompok-kelompok tertentu dalam
melakukan tindakan-tindakannya yang
pada hakekatnya apa yang dilakukan itu
merupakan cara dan pola-pola yang
dianut oleh Komunis.
(2) Masih adanya sebagian masyarakat yang
menunjukan sikap tidak mau menerima
eks G.30.S/PKI berada/masuk dalam
lingkungan hidup mereka sehingga
menimbulkan antipati kepada masyarakat
sekitarnya.
(3) Adanya batasan-batasan yang diperlukan
kepada eks G.30.S/PKI dalam
mendapatkan lapangan pekerjaan, hal ini
-
49
dapat menimbulkan perasaan antipati
terhadapa pemerintah.
(4) Citra masyarakat kepada eks. G.30.S/PKI
ini berpengaruh pula kepada keluarganya
terutama anak-anaknya. Hal ini masih
terlihat dalam pengisian formulir pada
waktu melamar pekerjaan dimana salah
satu kolomnya selalu memuat pertanyaan
apa anaknya ada kaitan dengan
pemberontakan G.30.S/PKI Tahun 1965.
Citra masyarakat yang demikian
mengakibatkan pula terjadinya hubungan
perkawinan yang berlangsung antara
kalangan intern mereka sendiri.
e. Dalam rangka usaha meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan rakyat pedesaan, Camat sebagai Kepala
Wilayah Kecamatan memegang peranan sebagai berikut :
1) Turut mengamankan penyediaan dan penyaluran
sembilan bahan pokok rakyat dengan harga yang
terjangkau oleh daya beli rakyat.
-
50
2) Mengikuti setiap permasalahan yang timbul dalam
rangka pelaksanaan KEPRRES 14 A Tahun 1980,
KEPRRES 39 Tahun 1980 dan pelanggaran
terhadap kebijaksanaan Pemerintah mengenai
segala bentuk perjudian untuk selanjutnya diambil
langkah-langkah pengamanannya.
3) Turut mengamankan usaha peningkatan produksi
Pertanian guna meningkatkan kesejahteraan para
petani, antara lain dengan mengamankan
penyediaan dan penyaluran bibit, pupuk dan obat-
obatan yang diperlukan para perani.
4) Turut mengamankan usaha peningkatan produksi
komoditi eksport untuk meningkatkan pendapatan
petani produsen, antara lain dengan cara :
a) Mengamankan usaha peningkatan
produksi tekanan para tengkulak dan
pengijon.
b) Membebaskan para petani produsen dari
segala beban pungutan yang tidak perlu.
c) Meningkatkan peranan KUD guna
menjamin tersedianya bahan-bahan yang
-
51
diperlukan bagi produksi dengan harga
yang dapat terjangkau daya beli petani
produsen serta agar pemasaran hasil
produksi dapat lebih lancar dengan harga
yang wajar.
f. Dalam rangka pengamanan sosial budaya, Camat
mempunyai peranan sebagai berikut :
1) Turut membina dan memelihara kerukunan hidup
intern ummat beragama, kerukunan antar ummat
beragama dan kerukunan ummat beragama
dengan Pemerintah, yaitu dengan mendorong
terbentuknya forum Konsultasi dan Komunikasi
antar Pimpinan Agama dan antar pimpinan
Agama dengan Pemerintah.
2) Menertibkan dan memperlancar pelaksanaan
pengembangan dan ibadat agama oleh pemeluk-
pemeluknya.
3) Mengawasi tata cara pelaksanaan penyiaran
agama dan bantuan dari luar negeri dibidang
keagamaan.
-
52
4) Mengamankan dan mengawasi bantuan/dana dari
Pemerintah dalam bidang keagamaan.
5) Menseleksi dan mencegah pemutaran film-film
yang dapat memancing emosi masyarakat karena
penonjolan sek, kekerasan, agama, rasial yang
sangat sensitif bagi masyarakat kita.
6) Turut serta melakukan pengamanan terhadap
barang-barang cetakan (buku-buku, brosur-brosur,
majalah-majalah) baik dari luar negeri maupun
dari dalam negeri yang berisi fitnah, intrik dan
tulisan-tulisan yang dapat merusak moral ataupun
kontradiksi dalam masyarakat di wilayah
Kecamatan.
7) Turut serta secara aktif menangani masalah-
masalah imigran gelap.
2. PERANAN CAMAT DI BIDANG PEMBINAAN SOSIAL
POLITIK
Fungsi dan Peranan Camat
Berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 1974, seorang Kepala
Daerah mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi sebagai Kepala Daerah Otonom
-
53
yang memimpin penyelenggaraan dan bertanggung jawab sepenuhnya
tentang jalannya pemerintah Daerah dan fungsi sebagai kepala Wilayah yang
memimpin penyelenggaraan urusan pemerintah umum yang menjadi tugas
Pemerintah Pusat di Daerah.
Khusus mengenai Kepala Wilayah dalam Pasal 80 disebutkan
bahwa Kepala Wilayah dalam semua tingkat sebagai wakil Pemerintah Pusat
adalah penguasa Tunggal di bidang Pemerintah di Daerah, kecuali bidang
pertahanan dan keamanan, bidang peradilan, bidang luar negeri, dan bidang
moneter dalam arti mencetak uang, menentukan nilai uang dan sebagainya.
Seorang Kepala Wilayah berkewajiban untuk memimpin
penyelenggaraan pemerintah, mengkoordinasikan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta membina kehidupan masyarakat dalam
segala bidang. Dengan perkataan lain, Penguasa Tunggal adalah
Administrator Pemerintah, Administrator Pembangunan dan Administrator
Kemasyarakatan.
Seorang Camat, selaku Kepala Wilayah pada tingkatan Pemerintah
paling bawah berkewajiban pula untuk melaksanakan fungsi dimaksud yang
panjabarannya antara lain sebagai berikut :
-
54
A. Dalam hal penyelenggaraan pembangunan di tingkat
Kecamatan :
1) Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan tingkat Kecamatan bagi seluruh
desa-desa yang ada di wilayahnya. Peranan ini
semakin terasa pentingnya, sejalan dengan
pelaksanaan perpaduan perencanaan dari bawah
ke atas dan dari atas ke bawah. Koordinasi
perencanaan ini dimulai pada tingkat Kecamatan
dalam bentuk diskusi UDKP, dengan melibatkan
Dinas/Instansi Vertikal di tingkat Kecamatan.
2) Mengumpulkan data yang diperlukan untuk
Menyusun Perencanaan Pembangunan Desa.
Fungsi ini berkaitan erat dengan koordinasi
perencanaan dan juga sekaligus sebagai bahan
untuk penyusunan penyelenggaraan pada Tingkat
II.
3) Camat wajib untuk memberikan bimbingan dalam
rangka perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan yang menyangkut kepentingan
beberapa desa di wilayahnya.
-
55
4) Camat berwenang untuk meminta loporan dan
keterangan mengenai perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan dari instasi-instasi
yang bersangkutan, yang berkewajiban untuk
memenuhinya.
5) Camat sebagai pemimpin pelaksana proyek
penghijauan di wilayahnya (Instruksi Bersama
Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian)
dalam INPRES Penghijauan dan Reboisasi.
6) Camat selaku Ketua Badan Pengawas Bangunan
(BPB) prasarana Pendidikan Sekolah Dasar dan
Madrasah, wajib membuat laporan periodik
kegiatan pembangunan kepada atasannya
(Instruksi Bersama Menteri Dalam Negeri dan
Menteri Pertanian) dalam INPRES SD.
7) Dalam kaitan fungsi e dan f, Camat berwenang
untuk mengusulkan rencana proyek beserta lokasi
pembangunan prasarana kesehatan dan pendidikan
Sekolah Dasar dan Madrasah di wilayahnya.
8) Sebagai partisipasi aktip Camat dalam konsepsi
pembangunan, khususnya pengawasan, maka
-
56
Camat beserta Dinas Pekerjaan Umum Tingkat II
bertanggung jawab dalam hal pengawasan
pekerjaan fisik sehari-hari atas pembangunan
prasarana pendidikan dan kesehatan di
wilayahnya.
9) Secara umum, Camat melakukan pengawasan dan
pengamanan segala pelaksanaan pembangunan
yang berlokasi di wilayahnya, terutama
pembangunan yang langsung menyentuh
kepentingan masyarakat.
10) Melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadapat semua kegiatan Lembaga Desa.
11) Melaksanakan pembangunan di bidang prasarana
desa dan pengembangan perekonomian desa.
Dalam fungsi ini, meliputi pembangunan
prasarana baik yang dibiayai oleh pemerintah
yang lebih tinggi, maupun dibiayai dengan
swadaya masyarakat desa/kecamatan.
12) Menyelenggarakan administrasi pelaksanaan
bantuan Desa, baik yang bersumber dari
pemerintah maupun masyarakat.
-
57
13) Melakukan usaha-usaha dan memberikan
petunjuk-petunjuk untuk meningkatkan gotong
royong.
14) Melaksanakan usaha-usaha yang berhubungan
dengan pemasyarakatan suku-suku terasing dan
pemukiman baru.
15) Camat berkewajiban untuk memelihara hasil-hasil
pembangunan yang telah dicapai.
16) Bersama-sama dengan aparat lainnya mengatasi
hambatan dan memperlancar jalannya
pembangunan.
17) Dalam konteks pembangunan daerah,
mengusahakan pengembangan potensi daerah, dan
menjaga keterpaduan antar sektor agar tidak
tumpang tindih di wilayahnya.
18) Khusus dalam bidang pangan, Camat harus
memperhatikan sungguh-sungguh masalah
pertanian, pengairan, bibit, pupuk, membina serta
memupuk aktivitas para petani untuk
meningkatkan produksi dan memperhatikan
-
58
keadaan sosial-ekonomi para petani dan
mencegah sistim ijon.
19) Selalu mengadakan hubungan dengan petugas
pertanian, irigasi, kehutanan dan instansi lainnya
yang ada hubungan dengan masalah pertanian.
Segala kegiatan dalam hal ini harus dilaporkan
kepada atasannya.
20) Wajib melaporkan kepada atasan, bilamana ada
kekhawatiran tanah pertanian tidak dapat
ditangani atau akan gagal dalam panen.
21) Wajib memberi bantuan atas pemeliharaan dan
pengamatan hutan Negara beserta hasilnya. Bila
terjadi tindakan-tindakan atau usaha-usaha dari
pihak manapun juga yang dapat menimbulkan
kerusakan hutan, harus segera bertindak untuk
mencegahnya dan melaporkannya kepada atasan.
B. Dalam hal penyelenggaraan fungsi pembinaan kehidupan
masyarakat di segala bidang, khususnya dalam konteks dengan
pembangunan daerah :
1) Meningkatkan partisipasi masyarakat di
wilayahnya dalam pembangunan dengan
-
59
meningkatkan kepekaan terhadap problema
masyarakat dan kebutuhan dasar masyarakat.
2) Bersama-sama dengan masyarakat setempat
mengusahakan pemecahan terhadap masalah-
masalah kemasyarakatan yang paling peka dengan
memperhatikan benar-benar kehendak dan ispirasi
serta aspirasi masyarakat.
3) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
masalah pembangunan pada umumnya dan
pemeliharaan kesehatan dan kelestarian
lingkungan pada khususnya.
4) Memacu masyarakat untuk maju dan berkembang.
C. Sebagai aparat Pusat di Daerah yang bertugas membantu
Bupati dalam penyelenggaraan pemerintah di tingkat
Kecamatan, maka Camat memegang peranan yang sangat
penting untuk tercapai dan berhasilnya enam Sukses. Oleh
karenanya sebagai aparat pemerintah terdepan, bersama-
sama dengan seluruh Kepala Desa dan Lurah serta pemuka
masyarakat di wilayahnya wajib bekerja sama sebaik-
baiknya untuk melaksanakan enam sukses yaitu :
-
60
1) Mensukseskan produksi pangan, khususnya
produksi beras, palawija, peternakan, perikanan,
dll;
2) Mensukseskan pelaksanaan program-program
Inpres, baik Inpres SD, Kesehatan, Penghijauan,
Pasar, Propinsi, Kabupaten, Desa;
3) Mensukseskan program koperasi (BUUD/KUD);
4) Mensukseskan program kependudukan,
khususnya keluarga berencana;
5) Mensukseskan pemasyarakat P4 dalam rangka
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
serta pengabdian keta kepada pembangunan,
sebagai pengisian kemerdekaan 17 Agustus 1945.
6) Mensukseskan pelaksanaan Keppres 14a.
E. KEBIJAKSANAAN YANG TELAH DILAKSANAKAN DIBIDANG
PEMERINTAH, PEMBANGUNAN DAN KEMASYARAKATAN
1. Koordinasi
Koordinasi adalah merupakan tugas kepala wilayah berdasarkan
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 dan mengacu kepada Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988, Keputusan Gubernur Kepala Daerah
-
61
Tingkat I Kalimantan Barat Nomor 030 Tahun 1991 dan Keputusan Bupati
Kepala Daerah Tingkat II Sintang Nomor 279, Tentang Petunjuk Umum
Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan Koordinasi Instansi Vertikal di
Tingkat Propinsi sampai ke Tingkat Kecamatan, dimana dalam keputusan
tersebut fdikatab bahwa koordinasi adalah sebagai upaya yang dilaksanakan
oleh Kepala Wilayah untuk mencapai keselarasan, keserasian, keterpaduan
agar mencapai hasil guna dan daya guna yang besar dan sebaik-baiknya.
Adapun kebijaksanaan dan langkah-langkah dalam
penyelenggaraan koordinasi sebagai berikut :
a. Mengadakan rapat koordinasi secara khusus antara Camat
dengan kepala urusan/kasibeserta dengan kepala dinas
instansi tentang perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
pelaporan serta masalah yang dihadapi oleh dinas instansi,
kepala urusan/kasi diwilayah Kecamatan Ketungau
Tengah.
b. Mengadakan rapat koordinasi baik yang dilaksanakan
secara lengkap dan terbatas dengan kepala dinas instansi
dan para kepala desa diwilayah Kecamatan Ketungau
Tengah.
c. Mengadakan rapat koordinasi dibidang Keluarga
Berencana dengan seluruh Dinas Instansi yang ada di Ibu
-
62
Kota Kecamatan tentang pelaksanaan kegiatan KB
Kesehatan, Menunggal KB dan Safari KB tentang
pencapaian target dan jadwal kegiatan sesuai dengan
petunjuk yang telah digariskan.
d. Mengadakan rapat koordinasi dengan Kepala Dinas
Instansi tentang jadwal kenjungan kedesa-desa dalam
peningkatan pembinaan.
e. Mengadakan rapat koordinasi dengan unsur pimpinan
Kecamatan dalam rangka patroli bersama guna
mengantisifasikan keamanan, ketertiban dan
mengkoordinasikan penyelesaian masalah terhadap kasus
yang tidak bisa diselesaikan ditingkat desa.
f. Mengadakan rapat koordinasi guna meminta
Laporan/keterangan dan hal-hal yang mendesak kepada
Kepala Dinas Instansi, Kepala Urusan/Kasi dengan
kebutuhannya.
g. Mengadakan rapat koordinasi tentang usulan rencana
proyek tingkat desa dan tingkat Kecamatan yang diikuti
oleh Kepala Dinas Instansi dan para Kepala Desa.
Pelaksanaan rapat koordinasi yang lebih efektif adalah bila dihadiri
oleh Muspika, Kepala Urusan/Kasi dilingkungan Kantor Camat Ketungau
-
63
Tengah beserta para Kepala Desa, agar peserta dapat menyampaikan
kebijakan atau permasalahan yang dihadapi dan dapat dijadikan sebagai
bahan bagi peserta lainnya guna dicarikan jalan keluarnya.
2. Pembinaan Pemerintah Desa
Pemerintah Desa adalah perangkat pemerintah yang terendah dalam
struktur organisasi pemerintah nasional dan merupakan ujung tombak untuk
menyelenggarakan tugas pemerintahan, pembangunan serta kemasyarakatan
yang bertanggung jawab kepada Camat selaku Kepala Wilayah Kecamatan
Ketungau Tengah, karena mereka berhubung langsung dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
Sesuai dengan fungsinya Kepala Desa, maka pemerintah Wilayah
Kecamtan selalu memberikan pelayanan kepada masyarakat dan
memberikan pembinaan agar roda pemerintahan desa dapat berjalan dengan
lancar melalui:
a. Memberikan bimbingan dalam bentuk tertulis atau
pedoman, instruksi dalam bentuk lisan dalam rapat
koordinasi, penerimaan tunjangan penghasilan aparat
pemerintah desa ataupun pada waktu mereka berurusan di
Kecamatan.
-
64
b. Memberi petunjuk pembinaan terhadap para perangkat
desa tentang tata cara pelaksanaan kerja.
c. Melaksanakan kunjungan kerja kedesa-desa dan dusun-
dusun dalam rangka mengadakan mengadakan pertemuan
bersama dinas instansi yang ada di Kecamatan uantuk
memberikan petunjuk secara langsung sesuai dengan
bidang tugas masing-masing.
d. Mengadakan pengawasan dan monitoring terhadap
pelaksanaan tugas para Kepala Desa yaitu sampai sejauh
mana tugas yang telah dilimpahkan kepada meraka telah
dapat dilaksanakan untuk selanjutnya akan diberikan
bimbingan dan arahan.
e. Memberikan kesempatan kepada para Kepala Desa beserta
dengan perangkatnya untuk mengikuti pelatihan, penataran
dan kursus baik yang diselenggarakan ditingkat Propinsi,
Kabupaten maupun tingkat Kecamatan.
Masalah yang dihadapi dalam melaksanakan pembinaan
pemerintahan desa adalah karena kurangnya pengetahuan dan faktor
pendidikan yang sangat rendah, yang mengakibatkan sering terjadinya
pergantian perangkat Desa maupun Kepala Desa maupun Kepala Dusun,
dengan ditambah pula bahwa menghasilkan mereka baru bersumber pada
-
65
tunjangan penghasilan aparat pemerintahan desa yang jumlahnya belum
memadai sehingga melemahkan semangat bekerja, dan sudah barang tentu
menyembabkan kurang lancarnya mekanisme pemerintah desa. Sedangkan
untuk pendapatan yang bersumber dari tanah khas desa, peningkatan
pungutan desa seperti apa yang telah dituangkan dalam anggaran penerimaan
dan penyaluran keuangan desa belum dapat diterapkan atau mendukung
pelaksanaan kerja pemerintahan desa karena masih kurangnya rasa
kesadaran warga masyarakat.
F. VISI DAN MISI KECAMATAN KETUNGAU TENGAH
1. Visi Kecamatan Ketungau Tengah
Dengan memperhatikan Tugas Pokok dan Fungsi yang dimiliki
serta kindisi dan proyeksi yang diinginkan ke depan, maka visi kecamatan
ketungau tengah adalah Terwujudnya pelayanan prima dan kesejahteraan
masyarakat di kecamatan ketungau tengah.
Pernyataan visi diatas dimaksudkan untuk menjadikan Kecamatan
Ketungau Tengah sebagai lembaga yang berkopeten dalam pelayanan prima
dan profesional kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan peraturan
perudangan yang berlaku sesuai dengan tuntutan global dalam melayani
masyarakat dengan transparan, akuntabel dan partisifasi untuk mendukung
terwujudnya visi Kecamatan Ketungau Tengah.
-
66
2. Misi Kecamatan Ketungau Tengah
Untuk mencapai visi maka ada beberapa Misi yang harus dicapai
dalam rangka mewujudkan Kecamatan Ketungau Tengah yang berkualitas,
sejahtera, dan demokratis 2011-2015:
a. Melakukan pembinaan diwilayah kecamatan
b. Mendukung program pembangunan pemerintah daerah
c. Meningkatkan pelayanan publik
d. Meningkatkan kualitas sumberdaya aparatur
e. Meningkatkan pengelolaan keuangan yang profesional dan
akuntabel
f. Membangun kesadaran dan budaya politik yang
demokratis.
-
67
-
68
BAB III
KEGIATAN SELAMA PRAKERIN
A. JURNAL KEGIATAN SISWA
Nama Siswa : RONI DARMANTO
Nomor Induk Siswa : 091
Program Keahlian : Teknik Komputer Dan Jaringan
No. Hari / Tanggal Uraian Kegiatan Kterangan
1 Jumat, 23/09/11 - Perkenalan PRAKERIN
2 Senin, 26/09/11 - Masuk jam 07.00
- Membersihkan kantor
- Dialog mengenai sejarah Kantor Camat
Ketungau Tengah
- Menyusun Laporan bulanan
- Menyusun Raskin
3 Selasa, 27/09/11 - Membersihkan kantor
- Susun dan jilid raskin
4 Rabu, 28/09/11 - Membersihkan kantor
- Susun dan jilid Raskin
5 Kamis, 29/09/11 - Edit jumlah guru dan murid se
Kecamatan Ketungau Tengah
6 Jumat, 30/09/11 - Mencari informasi sejarah Kantor
Camat Ketungau Tengah
7 Senin, 03/10/11 - Merapikan berkas jilidtan Raskin
-
69
8 Selasa, 04/10/11 - Menaikkan Bendera Merah Putih
- Membakar sampah
- Menjadi kasir
9 Rabu, 05/10/11 - Bersihkan Kantor Camat Ketungau
Tengah
- Edit dokumen Camat
10 Kamis, 06/10/11 - Bersihkan kantor
11 Jumat, 07/10/11 - Bersihkan kantor
- Bakar sampah
- Edit Surat Pengantar
12 Senin, 10/10/11 - Bersihkan kantor
- Edit Raskin
- Jilid Raskin
13 Selasa, 11/10/11 - Jilid Raskin
- Edit data guru dan murid se Kecamatan
Ketungau Tengah
- Memasak air
- Edit surat pindah penduduk
- Edit jurnal
- Menjemput Camat di arah jalan SMAN
1 Ketungau Tengah
- Edit Surat Pengantar
14 Rabu, 12/10/11 - Datang ke kantor tepat pukul delapan
dan tidak ada kegiatan kerja
15 Kamis, 13/10/11 - Membuat surat pernyataan
- Edit Laporan Prakerin
16 Jumat, 14/10/11 - Edit rehap keadaan Camat Kecamatan
Ketungau Tengah
- Edit Laporan PKL
-
70
- Edit Surat Pernyataan Tanah desa
senangan besar
17 Senin, 17/10/11 - Edit keluarga yang mendapatkan raskin
- Edit rekomendasi surat keterangan
miskin
18 Selasa, 18/10/11 - Membersihkan gedung Kantor Camat
Ketungau Tengah dan tiap-tiap ruangan
dengan menyapu dan membakar
sampah
- Edit PKK Tahun 2006/2011
- Edit usulan pemekaran Kecamatan
Ketungau Tengah
19 Rabu, 19/10/11 - Membuat surat undangan dari SMA
Negeri 1 Ketungau Tengah
- Tidak ada kegiatan kerja
20 Kamis, 20/10/11 - Tiadak ada kegiatan kerja
- Print data dunia usaha PKL
21 Jumat, 21/10/11 - Bantu pak Agus di dapur
- Rehap keadaan inventaris ruangan
- Edit surat Trantib
22 Senin, 24/10/11 - Edit permohonan surat renovasi
jembatan
- Instal antivirus avast free di
komputer TU
23 Selasa, 25/10/11 - Tidak ada kegiatan kerja
- Pengscennan flash disk pak Dakun
24 Rabu, 26/10/11 - Izin
-
71
25 Kamis, 27/10/11 - Izin
26 Jumat, 28/10/11 - Tidak ada kegiatan kerja
- Merapikan ruangan Kasi
Kesejahteraan Masyarakat
- Instal Drive Printer iP2700
- Memberihkan Gedung Serba Guna
27 Senin, 31/10/11 - Memberihkan Gedung Serba Guna
28 Selasa, 01/11/11 - Mengikuti Sosialisai pencegahan
kebakaran hutan
29 Rabu, 02/11/11 - Memberihkan alat dan peralatan band Camat Ketungau Tengah
30 Kamis, 03/11/11 - Instal antivirus avast dan smadav
31 Jumat, 04/11/11 - Print data instansi perusahaan - Membersihkan gelas
32 Senin, 07/11/11 - Menghidupkan mesin - Print data pencegahan
penanggulangan kebakaran hutan
- Edit peranan Camat dalam pembinaan sosial politik
33 Selasa, 08/11/11 - Edit peranan Camat dalam bidanga
pembinaan sosial politik
34 Rabu, 09/11/11 - Kerja bakti (Program Pencegahan
DBD)
35 Kamis, 10/11/11 - Edit undangan cegah DBD
- Print undangan DBD
36 Jumat, 11/11/11 - Kerja bakti (Pencegahan DBD)
37 Senin, 14/11/11 - Tidak ada kegiatan kerja
38 Selasa, 15/11/11 - Edit peranan Camat
39 Rabu, 16/11/11 - Edit peranan Camat di bidang
pembangunan daerah
-
72
40 Kamis, 17/11/11 - Tidak ada kegiatan kerja
- Absensi
41 Jumat, 18/11/11 - Rehap keadaan kantor dan setiap
ruangan yang ada
- Rehap absensi PKL
- Edit surat pindah WNI
42 Senin, 21/11/11 - Tidak ada kegiatan kerja
43 Selasa, 22/11/11 - Edit spesifikasi komponen PC di TU
- Instal keyboard di TU
44 Rabu, 23/11/11 - Jilid raskin
- Bersihkan gedung serba guna
- Edit surat pernyataan KMBP dan
TMPI
- Rekomendasi Ijin belajar
45 Kamis, 24/11/11 - Print surat pernyataan KMBP dan
TMPI
- Print rekomendasi ijil belajr
46 Jumat, 25/11/11 - Edit laporan PKL
47 Senin, 28/11/11 - Tidak ada kegiatan kerja
48 Selasa, 29/11/11 - Bersihkan dapur
- Bersihakan tiap-tiap ruangan
- Edit dan print APBD Tanjung Sari
Tahun 2007
49 Rabu, 30/11/11 - Berihkan gedung serba guna
- Mengikuti rapat DKR dan Gerakan
Pramuka
-
73
- Edit dan Print DKR dan Susunan
panitia gerakan pramuka
50 Kamis, 01/12/11 - Menghidupkan mesin
- Memberihkan ruangan
51 Jumat, 02/12/11 - Laporan surat masuk SDN 1 Ng.
Merakai
- SDN 17 Seguntung
- Desa Tirta Karya
52 Senin, 05/12/11 - Membersihkan gedung serba guna
53 Selasa, 06/12/11 - Edit absensi undangan rapat pada
gedung serba guna
54 Rabu, 07/12/11 - Tidak ada kegiatan kerja
55 Kamis, 08/12/11 - Tidak ada kegiatan kerja
56 Jumat, 09/12/11 - Edit logo pemda
- Edit jurnal
- Ganti ban motor dinas Camat
57 Senin, 12/12/11 - Setting printer + isi tinta
- Edit absensi kantor atau daftar hadir
pegawai Kantor Camat Ketungau
Tengah
-
74
-
75
B. ABSENSI
-
76
-
77
BAB IV
MERAKIT PERSONAL PC
Merakit komputer adalah salah satu langkah yang oleh kebanyakan orang
dianggap sulit saat kita membeli dan ingin menggunakan komputer. Dalam makalah
ini akan saya jelaskan mengenai cara merakit komputer lengkap dengan gambar.
A. MERAKIT PC
PERSIAPAN MERAKIT
Persiapan akan memudahkan dalam perakitan komputer serta menghindari
permasalahan yang mungkin timbul karena kurangnya pengetahuan dan pengenalan
hardware. Hal yang terkait dalam persiapan meliputi:
-
78
1) Menyiapkan Motherboard
Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper
untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke
motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur
jumper tegangan dapat merusak prosessor.
2) Mengambil Processor
Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati
casing. Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda. Jenis socket
Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard,
umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan,
-
79
Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka, Masukkan prosessor
ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi kaki-kaki prosessor
dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak terdapat celah antara prosessor
dengan socket dan Turunkan kembali tuas pengunci.
3) Memasang Heatsink dan Kipas Pendingin.
a. Heatsink dan kipas angin biasanya sudah dirangkai
menjadi satu, sehingga kita hanya tinggal memasangnya.
b. Sebelum memasang, perhatikan posisi kabel daya untuk
kipas dengan lokasi connector dayanya. Cari jarak
terpendek agar kabel daya itu tidak bersinggungan dengan
kipas.
c. Pasanglah heatsink tersebut dengan cara meletakkannya
tepat di atas processor dan sesuaikan dudukan pendingin
pada motherboard yang ada.
-
80
d. Kunci 4 titik pada pendingin tersebut dengan cara tekan
dan putar searah dengan jarum jam.
4) Memasang Memory
Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket
terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.Setiap
jenis modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan
dengan posisi lekukan pada sisi dan bawah pada modul.Cara memasang
untuk tiap jenis modul memori sebagai berikut :
a. Untuk memasang memory, maka bukalah pengunci slot
memory dikedua sisinya pada motherboard.
b. Cocokkan celah ini dengan slot memori. Jika kita
memaksakan memasang memory dengan arah yang salah,
maka dapat merusakkan memory atau bahkan
motherboardnya.
-
81
c. Tekan keping memori pada kedua sisinya sehingga
terdengar bunyi klik, dan penguncinya akan menutup
dengan sendirinya.
5) Memasang Motherboard pada Casing
Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan
(standoff). Cara pemasangannya adalah sebagai berikut:
a. Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan
logam. Lubang untuk dudukan logam (metal spacer)
ditandai dengan cincin pada tepi lubang.
b. Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai
dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada
motherboard.
c. Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala
dudukan keluar dari lubang pada motherboard. Pasang
sekerup pengunci pada setiap dudukan logam.
d. Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika
ada.
e. Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada
casing dan kunci dengan sekerup.
-
82
6) Menyiapkan Harddisk
a. Ambil harddisk, dan perhatikan bagian jumpernya. Pada
jumper akan terdapat pilihan Master atau Slave. Informasi
ini dapat ditemukan pada permukaan harddisk.
b. Pasang jumper pada posisi sesuai dengan yang diinginkan.
Biasanya posisi hardisk pada Master.
-
83
7) Memasang Harddisk ke Casing.
Memasang harddisk pada casing Pilihlah sekrup yang sesuai, jangan
sampai terlalu besar atau terlalu kecil, kemudian pasang sekrup tersebut pada
dudukan harddisk dengan baik dan benar. Dan menghubungkan Hard Disk
pada Mobo
a. Pemasangan kabel data ini tidak boleh terbalik. Pada salah
satu sisi biasanya terdapat kabel dengan warna biru yang di
siapkan untuk hardisk.
8) Menyiapkan CD / DVD ROM.
Seperti halnya harddisk, CD / DVD rom juga menggunakan jumper
untuk posisi Master dan Slave. Atur jumper tesebut pada posisi yang
diinginkan.
-
84
9) Memasang CD / DVD ROM.
a. Untuk memasang CD / DVD rom biasanya kita perlu
melepas panel depan casing terlebih dahulu.
b. Pasanglah CD/DVD ROM dengan benar, kemudian pasang
sekrup pada dudukan CD/DVD ROM dengan baik dan
benar.
10) Menghubungkan CD / DVD ROM ke Motherboard.
a. Pemasangan kabel data IDE dari CD/DVD ke motherboard
sama dengan pemasangan harddisk.
b. Pasang connector CD/DVD, dan ujung satunya lagi ke
motherboard
-
85
c. Jangan lupa untuk selalu merapikan kabel-kabel tersebut
agar tidak saling terkait dan semrawut.
11) Memasang Power Supply
Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power
supply belum disertakan maka cara pemasangannya adalah Masukkan power
supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang ke empat buah sekerup
pengunci.
Hubungkan konektor power dari power supply ke motherboard.
Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan sehingga
tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua konektor yang terpisah
maka kabel-kabel ground warna hitam harus ditempatkan bersisian dan
dipasang pada bagian tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan
kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU.
-
86
B. PENENTUAN KONFIGURASI
1. Penentuan Konfigurasi Komputer
Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis komponen
dan fitur dari komputer serta bagaimana seluruh komponen dapat bekerja
sebagai sebuah sistem komputer sesuai keinginan kita. Penentuan komponen
dimulai dari jenis prosessor, motherboard, lalu komponen lainnya seperti
kartu grafis dan kartu suara serta memory RAM dan Harddisk. Faktor
kompatibilitas dari komponen terhadap motherboard harus diperhatikan,
karena setiap jenis motherboard mendukung jenis prosessor, modul memori,
port dan I/O bus yang berbeda-beda. Bukalah buku manual motherboard
anda untuk mengetahui komponen yang didukung olehnya.
-
87
2. Persiapan Komponen dan perlengkapan
Komponen komputer beserta perlengkapan untuk perakitan
dipersiapkan Untuk perakitan dipersiapkan lebih dulu untuk memudahkan
perakitan. Perlengkapan yang disiapkan terdiri dari:
a. Komponen komputer
b. Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper,
baut dan sebagainya.
c. Buku manual dan referensi dari komponen.
d. Alat bantu berupa obeng pipih.
e. Software sistem operasi, device driver dan program
aplikasi.
A. Alat
- Obeng Plus (+)
- Obeng Minus (-)
- CD Windows XP SP3
B. Bahan
- Casing (termasuk power supply),
- Motherboard,
- Processor,
- Heatsink dan kipasnya,
- Memory,
-
88
- Harddisk,
- CDROM/DVDROM,
- Monitor
1. Pengamanan
Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah
seperti kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas
berlebihan atau tumpahan cairan.Pencegahan kerusakan karena listrik statis
dengan cara:
1. Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh
permukaan logam pada casing sebelum memegang
komponen untuk membuang muatan statis.
2. Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor
atau jalur rangkaian tetapi memegang pada badan logam
atau plastik yang terdapat pada komponen.
3. Menggunakan alas kaki saat melakukan perakitan.
4. Putuskan segala koneksi listrik ke komponen pada saat
perakitan dan pastikan tidak ada material yang
memungkinkan terjadi korsleting saat anda akan
menyalakan PC.
-
89
C. PERAKITAN DAN INSTALASI
Buku manual diperlukan sebagai rujukan untuk mengatahui diagram posisi
dari elemen koneksi (konektor, port dan slot) dan elemen konfigurasi (jumper dan
switch) beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai untuk komputer yang
dirakit. Ini dikarenakan konfigurasi atau penataan komponen di tiap motherboard
berbeda satu dengan yang lain. Diskette atau CD Software diperlukan untuk
menginstall Sistem Operasi, device driver dari piranti, dan program aplikasi pada
komputer yang selesai dirakit.
1. Pemeriksaan Hasil Perakitan PC
Setelah semua langkah pemilihan komponen, perakitan dan
pengaturan baik hadware maupun software dari komponen dan peripheral
perlu dilakukan pengecekan dari setiap komponen dan peripheral. Fungsi
tidaknya komponen atau peripheral tergantung dari pemasangannya. Hal
yang perlu diperiksa dari hasil komponen dan peripheral meliputi:
Kencang tidaknya pemasangan komponen atau peripheral. Periksa
apakah skrup telah terpasang dengan sempurna. Urutan kabel, urutan kabel
dapat dicek terlebih dahulu dengan menyocokan pin no1 pada kabel dengan
pin 1 dengan konektor. Untuk model kabel sekarang kemungkinan terbalik
sangat kecil.
-
90
Urutan kaki komponen, dalam hal ini prosesor dan RAM. Dengan
melihat manual guide dari setiap komponen kesalahan dalam memasang
komponen dapat dihindari. Untuk prosesor dan RAM saat ini kemungkinan
salah sangat kecil, karena bentuk fisik yang tidak memungkinkan komponen
terpasang salah.
Setelah langkah diatas sesuai dengan buku manual dan sesuai
dengan langkah-langkah sebelumnya. Siapkan untuk menghubungkan
sumber daya ke jala-jala listrik. Amati saat pertama kali komputer menyala,
pastikan tidak ada pesan eror baik berupa tampilan di monitor atau bunyi
beep. Jika tidak ada pesan eror masuk ke BIOS dengan menekan Del atau
F2, sesuai dengan BIOS yang digunakan.
Masuk dalam menu main untuk mengecek komponen hard disk,
CD-ROM, floppy disk, dan RAM. Dengan melihat status dari hard disk atau
masuk ke menu hardware monitor untuk melihat status dari prosesor baik
tegangan maupun kecepatan dari kipas pendinginnya. Jika semua dapat
terlihat tanpa ada pesan kesalahan maka perakitan PC berhasil dilakukan,
selanjutnya siap untuk Instalasi Sistem Operasi.
-
91
2. Menginstal Sistem Operasi
Setingan pada BIOS Proses Install
Proses Setup Instalasi Windows XP
A. Siapkan CD Windows XP SP3.
B. Nyalakan PC dan masukan CD Windows XP SP3 pada
CDROM yang terdapat pada PC.
C. Masuk ke BIOS (biasanya tekan del atau F2 tergantung
jenis BIOSnya), Akan muncul tampilan seperti gambar di
bawah.
D. Arah kan pada menu boot, atur booting pertama pada
CDROM dan booting ke dua pada Hardisk.
-
92
E. simpan perubahan yang anda lakukan tadi dengan memilih
exit dan yes. Maka komputer akan kembali restart.
F. Setelah komputer restrat, Tekan sembarang tombol untuk
memasuki proses instalasi Windows., setelah itu akan
tampil seperti berikut.
G. CD Windows XP akan dibaca, dan akan keluar keterangan
yang membingungkan di bawahnya, itu adalah indikasi
bahwa Windows sedang meload file-file tertentu untuk
proses instalasi.
H. Kemudian muncul tampilan Welcome Setup ada 3
pilihan, yaitu :
1. To set up Windows XP now, press ENTER
Maksudnya jika kita memulai melakukan instalasi
Windows, maka cukup menekan tombol ENTER
2. To repair a Windows XP installation using
Recovery Console, press R Maksudnya bahwa
untuk recovery Windows jika terjadi masalah
system tetapi ini jika kita sudah menginstall
Windows terlebih dahulu.
-
93
3. To quit Setup without installaion Windows XP,
press F3 Tujuannya adalah membatalkan proses
instalasi Windows.
I. Tekan ENTER maka akan muncul tampilan Windows XP
Licensing Agreement, tekan F8 untuk meneruskan tahap
berikutnya.
J. Kemudian masuk ke tahap pemartisian Hardisk, disini kita
dapat menetukan berapa partisi Hardisk, dalam
penginstalan ini saya mempunyai hard disk sebesar 10 GB
yang akan saya bagi menjasi 2 partisi, dengan rincian 5 GB
untuk tempat install windows (drive C) dan sisanya 5 GB
untuk dokument.
K. Tekan tombol ( C ) untuk membuat partisi, isikan size-nya
sebesar 5000 MB, ini merupakan partisi untuk drive C,
tekan enter. tampak seperti pada gambar dibawah.
L. Maka akan tampil seperti berikut, dengan tamapilan drive
C 4997 MB (memang tidak persis tapi mendekati 5 GB).
M. Kemudian tekan tombol ( C ) lagi untuk membuat partisi
sisanya, dan tekan enter.
-
94
N. Gambar dibawah ini menunjukkan bahwa kita sudah
berhasil melakukan partisi, yaitu C dan D masing-masing 5
GB.
O. Tekan enter pada drive tujuan instalasi Windows XP dan
akan masuk ke menu formatting Hardisk. Kemudian pilih
tipe partisi, bisa FAT atau NTFS. Sebaiknya menggunakan
NTFS, karena masalah kompatibilitas dan keamanan
sistem partisi NTFS memiliki support terhadap kompresi
data yang lebih baik, dan terlebih lagi menurut saya lebih
cepat, tekan enter.
P. Hardisk akan di format dan meload file-file windows untuk
dicopy ke dalam hardisk.
Q. Jika selesai tercopy PC akan merestart dengan sendirinya,
ketika komputer booting anda tidak perlu lagi menekan
tombol apapun.
R. Tunggu saja sampai muncul gambar. Kemudian mucul
menu Regional and Language Options, klik Next.
Kemudian masukan nama dan organisasi anda, klik Next
Masukan 25 key V2C47MK7JD3R89FD2KXW
VPK3J, Next Proses selanjutnya memasukan password,
apabila tidak tinggal next saja. Kemudian memasukkan
-
95
daerah waktu indonesia, pilih daerah GMT + 07.00 Jakarta
dan klik Next. Setting network bisa kita abaikan dengan
tekan typical saja, klik Next. Klik Next.
S. Tunggu sampai Windows selesai melakukan instalasi, jika
proses selesai Windows akan melakukan restart atau
booting ulang. Setelah booting ulang maka Windows akan
melakukan setting lagi.
T. Muncul tampilan seperti gambar dibawah, klik OK.
U. Loading Windows untuk pertama kali
V. Kemudian muncul menu Welcome To Microsoft
Windows, klik Next Muncul menu Help protect your PC,
pilih Not right now, klik Next. Klik Skip Kemudian masuk
ke menu Registrasi Windows, pilih No, not all this time,
klik Next. Masukan nama kita, kita bisa memilih berapa
banyak user yang kita inginkan. Install Windows telah
selesai, tekan Finish.
W. Muncul tampilan desktop Windows XP, puji syukur proses
instalasi Windows XP selesai.
X. Implementasi keselamatan kerja Implementasi keselamatan
kerja sangat diperlukan untuk menghindari masalah seperti
kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh,
-
96
panas berlebihan atau tumpahan cairan. Pencegahan
kerusakan karena listrik statis dengan cara:
1. Hindari merakit dalam keadaan berkeringat,
karena kemungkinan keringat akan jatuh ke
peralatan yang sedang kita rakit tanpa kita
ketahui, lalu saat kita menyalakan power supply
maka terjadilah hubungan pendek (short circuit)
dan rusaklah hasil rakitan kita.
2. Hindari memegang atau menyentuh langsung kaki
pin processor yang ada termasuk chipset, karena
dikhawatirkan adanya listrik statis yang dimiliki
tubuh kita akan merusakkan komponen tersebut.
Untuk mencegah hal ini kita harus meng-ground-
kan diri kita dengan cara memegang casing saat
power telah dihidupkan. Menghindari hal ini juga
ditujukan agar tidak mengotori kaki pin
komponen dengan kotoran yang ada di tangan
kita.
3. Pada setiap tahap perakitan sebelum
menambahkan komponen yang baru power supply
harus dimatikan. Memasangkan komponen pada
-
97
saat power supply dalam keadaan hidup akan
merusak komponen yang akan dipasang dan juga
hasil rakitan kita.
Y. Hasil yang dicapai Setelah selesai beberapa
aktivitas/kegiatan sesuai yang telah direncanakan dan yang
telah kami susun untuk mendukung tercapainya tujuan,
maka hasil yang kami capai telah selesai dan berjalan
lancar, meskipun terdapat kendala yang dihadapi.
Kami berharap dengan adanya PRAKERIN akan memiliki
keahlian profesional sesuai kurikulum dari pihak sekolah,
sehingga tamatan SMK diharapkan mempunyai
keterampilan untuk terjun kedunia kerja dan mampu
bersaing di era glob