BADAN PUSAT STATISTIK
PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
NOMOR 43 TAHUN 2014
TENTANG
PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI DAYA TARIK WISATA 2014
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,
Menimbang : bahwa untuk kelancaran pelaksanaan Survei Daya TarikWisata 2014, perlu menetapkan Pedoman Pencacahan SurveiDaya Tarik Wisata 2014 dengan Peraturan Kepala BadanPusat Statistik;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3683);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Statistik (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3854);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun
2007 tentang Badan Pusat Statistik;
4. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 6 Tahun2000 tentang Penyelenggaraan Statistik Dasar;
5. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan
Pusat Statistik di Daerah;
6. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK TENTANGPEDOMAN PENCACAHAN SURVEI DAYA TARIK WISATA 2014.
Pasal 1
Pedoman Pencacahan Survei Daya Tarik Wisata 2014
merupakan panduan dalam pelaksanaan pencacahan Survei
Daya Tarik Wisata Tahun 2014.
Pasal 2
Pedoman Pencacahan Survei Daya Tarik Wisata 2014
sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Kepala
Badan Pusat Statistik ini.
Pasal 3
Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Februari 2014
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,
^9 SURYAMIN
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
NOMOR 43 TAHUN 2014
TENTANG
PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI DAYA TARIK
WISATA TAHUN 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sektor pariwisata memiliki pengaruh besar bagi perekonomian suatu
negara terutama dalam menggerakkan roda perekonomian antara lain karena
peranannya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menciptakan
lapangan usaha, kesempatan kerja, pendapatan negara serta pemerataan
pembangunan. Untuk itu pengembangan destinasi pariwisata saat ini sangat
penting, tidak semata-mata hanya untuk meningkatkan penerimaan devisa,
tetapi juga memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, sehingga
mampu mendorong kegiatan sektor ekonomi lainnya seperti sektor angkutan,
industri rumah tangga (kecil), termasuk destinasi usaha wisata yang terdiri
dari daya tarik wisata, kawasan pariwisata, jasa transportasi wisata, hiburan
dan kreasi, MICE, jasa informasi pariwisata, jasa konsultan pariwisata, jasa
pramuwisata, wisata tirta, SPA, Biro Perjalanan Wisata, Restoran dan
Akomodasi.
Pariwisata memiliki dimensi yang sangat luas dan usaha pariwisata tidak
terbatas pada sektor usaha yang berada di bawah Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, tetapi juga mencakup berbagai sektor usaha lain yang
pembinaannya di bawah kewenangan kementerian lain seperti Kementerian
Kehutanan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sehingga, sangat
diperlukan adanya koordinasi dan sinkronisasi atas kebijakan masing-masing
kementerian maupun lembaga dalam mengembangkan kepariwisataan
nasional. Untuk itu, pada tahap awal Badan Pusat Statistik dan Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menyusun Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia (KBLI) 2009 Bidang Pariwisata, sehingga diharapkan dapat
mempermudah dalam memperoleh gambaran keseluruhan jenis usaha
pariwisata yang terdapat di Indonesia.
Tahapan berikutnya yang perlu dilaksanakan adalah penyusunan
database usaha pariwisata sebagai bahan perencanaan, evaluasi dan
kebijakan pariwisata. Dalam rangka penyusunan database tersebut, maka
perlu mendata dan mengumpulkan informasi terkait objek/tempat yang
menjadi destinasi pariwisata. Informasi/keterangan yang dikumpulkan berupa
direktori usaha pariwisata, profil usaha pariwisata, dan informasi-informasi
lain yang sangat diperlukan dalam penyusunan kebijakan. Pengumpulan data
statistik objek/tempat yang menjadi destinasi pariwisata akan diusahakan
untuk dilakukan setiap tahun. Pada pencacahan tahun 2014, nama dan
alamat usaha pariwisata tersebut diperoleh dari hasil updating pencacahan
VOW tahun 2013 dan informasi lain yang telah dilakukan pencocokan dan
penelitian oleh BPS Provinsi.
1.2. TUJUAN
Tujuan pendataan destinasi usaha wisata adalah untuk mendapatkan
data mengenai karakteristik spesifik kegiatan masing-masing usaha
pariwisata, serta mendapatkan gambaran mengenai struktur pembiayaan
masing-masing usaha pariwisata.
Secara khusus tujuan dari survei ini adalah untuk:
a. Memperoleh direktori usaha pariwisata dan usaha-usaha atau pengelolaan
objek terkait pariwisata yang up to date.
b. Memperoleh informasi dan data-data perkembangan dan prospek usaha-
usaha pariwisata secara umum.
1.3. RUANG LINGKUP
Pendataan usaha pariwisata yang menjadi objek daya tarik atau
destinasi pariwisata ini dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Usaha
atau kegiatan yang dicakup dalam pendataan ini, meliputi objek/tempat yang
menjadi daya tarik wisata, kawasan pariwisata, penyelenggaraan kegiatan
hiburan dan rekreasi, serta wisata tirta. Usaha atau kegiatan tersebut sesuai
dengan Undang-Undang Nomor Nomor 10 Tahun 2009.
1.4. JENIS DOKUMEN DAN KEGUNAANNYA
Dokumen yang digunakan dalam survei ini meliputi:
b. V-DTW14 adalah daftar isian/ kuesioner yang digunakan untuk mendata
usaha yang tercakup dalam survei ini.
c. Buku Pedoman adalah buku Pedoman Pencacahan dan Pemeriksaan yang
digunakan oleh petugas sebagai pedoman dalam melakukan pencacahan
dan pemeriksaan.
1.5. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan
1. Persiapan
a. Penyusunan metodologi
b. Penyusunan kuesioner dan buku pedoman
c. Pencetakan dokumen
d. Pengiriman dokumen ke daerah
2. Pelaksanaan
a. Pencocokan dan penelitian daftar
sampel/ direktori
b. Pemilihan/penarikan sampel usaha
pariwisata
c. Pencacahan lapangan
d. Pengawasan/pemeriksaan hasil pencacahan
e. Pengiriman dokumen ke BPS Pusat
f. Pengolahan data
3. Penyusunan Laporan
a. Tabulasi dan analisis
b. Publikasi
Waktu
Januari
Januari-Februari
Maret
Maret
Februari
Maret
1 April - 30 April
7 April - 14 Mei
Mei - Juni
Juli - Agustus
September
Oktober
BAB II
ORGANISASI LAPANGAN
2.1. STRUKTUR ORGANISASI
Untuk memperlancar pelaksanaan pencacahan statistik usaha
pariwisaha yang menjadi destinasi wisata di lapangan, maka perlu disusun
struktur organisasi. Struktur organisasi pencacahan yang dibentuk adalah
sebagai berikut:
BPSRI
IBPSPROVINSI
BPS KABUPATEN/KOTA
IPENGAWAS/PEMERIKSA
IPENCACAH
2.2. ARUS DOKUMEN
Kuesioner/daftar isian untuk pencacahan perusahaan/usaha objek
wisata (V-DTW14) yang sudah disetujui, kemudian dikirim oleh Badan Pusat
Statistik ke BPS Provinsi yang kemudian diteruskan ke BPS Kabupaten/Kota
untuk dibagikan kepada petugas pengawas, yang selanjutnya didistribusikan
kepada petugas pengumpul data (pencacah). Setelah pencacahan selesai,
petugas pengumpul data (pencacah) menyerahkan kuesioner kepada pengawas
untuk diperiksa. Kuesioner yang sudah diperiksa diteruskan oleh pengawas
kepada BPS Kabupaten/Kota untuk diperiksa ulang, baik kelengkapan isian
maupun konsistensi pengisian, dan selanjutnya kuesioner akan dikirimkan ke
Badan Pusat Statistik U.P. Sub Direktorat Statistik Pariwisata melalui BPS
Provinsi.
Alur Pengiriman Dokumen
BPSRI
BPS PROVINSI
BPS KABUPATEN/KOTA
^EL
PENGAWAS
PENCACAH
PERUSAHAAN/USAHA WISATA
PERUSAHAAN/USAHA WISATA
JLPENCACAH
JLPENGAWAS
JLBPS KABUPATEN/KOTA
BPS PROVINSI
m
BPSRI
Pengolahan Data
Setelah kuesioner yang terisi sampai di BPS RI, kemudian dilanjutkan dengan
proses pengelompokan (batching) yang bertujuan untuk memudahkan pada
saat pengolahan data yang didasarkan menurut provinsi. Kemudian dilakukan
editing, coding dan entri data yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi
komputer. Semua kegiatan ini dilakukan oleh staf pada Subdirektorat Statistik
Pariwisata.
2.3. TUGAS PENCACAH
1. Melakukan pencacahan setiap perusahaan/usaha daya tarik wisata dengan
menggunakan kuesioner V-DTW14.
2. Mengikuti pertemuan dengan Pengawas untuk membahas berbagai temuan
atau masalah yang muncul di lapangan dan cara mengatasinya.
3. Melakukan kunjungan ulang terhadap responden yang bermasalah dengan
disertai pengawas.
4. Menyerahkan seluruh kuesioner hasil pencacahan kepada Pengawas.
5. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan.
2.4. TUGAS PEMERIKSA/PENGAWAS
Pengawasan/pemeriksaan dilakukan mulai tanggal 7 April hingga 14 Mei
2014. Dokumen yang akan diperiksa adalah dokumen hasil pencacahan pada
Tugas pengawas/pemeriksa meliputi:
1. Menerima, mengatur, dan melaksanakan pembagian kuesioner.
2. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan pelaksanaan lapangan
pencacahan kuesioner, yaitu:
a. memeriksa kebenaran isian kuesioner yang diisi oleh pencacah, bila
isian tersebut ada yang meragukan dan atau kurang lengkap, maka
pengawas mengembalikan daftar tersebut kepada pencacah untuk
diteliti kembali di lapangan. Bila perlu penelitian kembali dilakukan
oleh pencacah bersama-sama dengan pengawas;
b. menerima kembali dokumen dari petugas pencacah hasil pencacahan
perusahaan/usaha, serta bertanggung jawab atas kelengkapan dan
kualitas hasil pencacahan.
3. Pengawas menyampaikan kuesioner yang sudah terisi dan sudah diperiksa
ke BPS Kabupaten/Kota. Dari BPS Kabupaten/Kota, kuesioner tersebut
dikirim ke BPS Provinsi sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah
ditentukan.
4. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan kuesioner sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan.
BAB III
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA
3.1. CAKUPAN
Survei pencacahan perusahaan/usaha objek daya tarik wisata tahun
2014 meliputi museum (baik yang dikelola pemerintah maupun swasta),
peninggalan sejarah (baik yang dikelola pemerintah maupun swasta),
taman/wisata budaya, pemandian alam, wisata gua, taman konservasi alam,
taman nasional, taman hutan raya, taman wisata alam, hutan lindung, suaka
margasatwa dan cagar alam, taman laut, taman buru dan kebun buru, wisata
petualangan alam, wisata agro, daya tarik wisata buatan, kawasan pariwisata,
taman hiburan/bertema, taman rekreasi, dan wisata tirta (arung jeram, wisata
selam, dermaga marina, selancar, jetsky, dan sejenisnya). Usaha pariwisata
yang akan dilakukan pencacahan hanya terbatas pada usaha pariwisata yang
komersial. Pencacahan akan dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia.
Perusahaan/usaha pariwisata yang akan dicacah sebanyak 1.574 buah
yang tersebar di seluruh provinsi. Jika jumlah alokasi sampel provinsi sama
atau lebih besar dari jumlah usaha pariwisata yang terdapat di provinsi
tersebut, maka pencacahan dilakukan untuk seluruh usaha pariwisata yang
berada di provinsi tersebut. Namun jika jumlah alokasi sampel provinsi lebih
kecil dari jumlah usaha pariwisata yang terdapat di provinsi tersebut, maka
penarikan sampel dilakukan sebanyak jumlah alokasi usaha yang ada.
Penarikan sampel dilakukan secara purposive dengan memperhatikan
keterwakilan KBLI 2009.
Kode 5 digit KBLI 2009 yang dicakup dalam survei ini meliputi 91021
(Museum yang Dikelola Pemerintah), 91022 (Museum yang Dikelola Swasta),
91023 (Peninggalan Sejarah yang Dikelola Pemerintah), 91024 (Peninggalan
Sejarah yang Dikelola Swasta), 91025 (Taman Budaya), 93221 (Pemandian
Alam), 93222 (Wisata Gua), 91031 (Kegiatan Taman Konservasi Alam), 91032
(Taman Nasional (TN), 91033 (Taman Hutan Raya (Tahura), 91034 (Taman
Wisata Alam (Twa), 91035 (Hutan Lindung (HI), Suaka Margasatwa (Sm), dan
Cagar Alam (Ca), 91036 (Taman Laut), 91037 (Taman Buru dan Kebun Buru),
93223 (Wisata Petualangan Alam), 93231 (Wisata Agro), 93239 (Daya Tarik
Wisata Buatan/Binaan Manusia Lainnya), 68120 (Kawasan Pariwisata), 93210
(Kegiatan Taman Bertema Atau Taman Hiburan), 93232 (Taman
Rekreasi/Taman Wisata), 93241 (Arung Jeram), 93242 (Wisata Selam), 93243
USAHA PARIWISATA YANG DICACAHHANYA TERBATAS PADA:
KODE 5 DIGIT KBLI 2009 TERTENTU DANKOMERSIAL
Komersial, menurut KBBI adalah sesuatu yang berhubungan dengan
perdagangan atau niaga. Namun dalam survei ini, yang dimaksud dengan
objek wisata komersial adalah objek wisata yang menerapkan tiket masuk
dengan harga/tarif tertentu bagi para pengunjungnya atau objek wisata yang
mengharuskan pengunjungnya untuk membayar dengan harga/tarif tertentu.
Alokasi sampel perusahaan/usaha daya tarik wisata tahun 2014(V-DTW14)
Provinsi Jumlah Sampel
(1) (2) (3)
11 Aceh 53
12 Sumatera Utara 48
13 Sumatera Barat 49
14 Riau 21
15 Jambi 13
16 Sumatera Selatan 21
17 Bengkulu 14
18 Lampung 53
19 Kepulauan Bangka Belitung 21
21 Kepulauan Riau 20
31 DKI Jakarta 63
32 Jawa Barat 207
33 Jawa Tengah 198
34 DI. Yogyakarta 60
35 Jawa Timur 118
36 Banten 57
51 Bali 85
52 Nusa Tenggara Barat 29
53 Nusa Tenggara Timur 62
61 Kalimantan Barat 17
62 Kalimantan Tengah 21
Provinsi Jumlah Sampel
(1) (2) (3)
63 Kalimantan Selatan 31
64 Kalimantan Timur 34
71 Sulawesi Utara 12
72 Sulawesi Tengah 51
73 Sulawesi Selatan 91
74 Sulawesi Tenggara 15
75 Gorontalo 14
76 Sulawesi Barat 8
81 Maluku 24
82 Maluku Utara 23
91 Irian Jaya Barat 28
94 Papua 13
Indonesia 1.574
3.2. METODE PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dari perusahaan/usaha/pengusaha terpilih
dilakukan melalui wawancara langsung (tatap muka) antara pencacah dengan
responden. Apabila tidak selesai, kuesioner dapat ditinggal dengan
memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai cara pengisian kuesioner
secara benar. Untuk perusahaan-perusahaan yang relatif besar, pengumpulan
data mungkin lebih dari satu kali kunjungan. Responden yang dimaksud pada
survei ini adalah pengusaha atau orang yang mengetahui tentang pengelolaan
destinasi usaha wisata terkait.
3.3. TATA TERTIB PENGISIAN DAFTAR
a. Semua pengisian daftar isian/kuesioner harus menggunakan pensil hitam.
b. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan
menggunakan huruf kapital (balok), tidak boleh disingkat, kecuali
singkatan yang sudah umum. Kode harus ditulis dengan kode biasa (bukan
kode romawi).
c. Perhatikan instruksi/rambu-rambu tata cara pengisian di setiap
pertanyaan.
Pengisian daftar menggunakan beberapa cara:
1. Mengisi keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia;
2. Penulisan kode ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan
(right justified).
BAB IV
TATA CARA PENGISIAN DAFTAR V-DTW14
4.1. SISTEMATIKA DAFTAR V-DTW14
Karakteristik usaha pariwisata yang dikumpulkan sangat beragam, oleh
karena itu untuk memudahkan pengisian kuesioner, karakteristik data yang
akan dikumpulkan dikelompokkan menjadi beberapa blok, yaitu:
1. Blok I
2. Blok II
3. Blok III
4. Blok IV
5. BlokV
6. Blok VI
7. Blok VII
Pengenalan Tempat
Keterangan Petugas
Keterangan Usaha
Pendapatan/Pengeluaran Usaha Tahun 2013
Permodalan
Catatan
Pengesahan
4.2. CARA PENGISIAN DAFTAR V-DTW14
BLOK I - PENGENALAN TEMPAT
Tujuan blok ini mencatat identitas responden, dalam hal ini adalah
perusahaan (usaha) pariwisata. Identitas ini dipergunakan untuk
memudahkan proses pengolahan data dan untuk kelengkapan pemasukan
data kuesioner.
Rincian 1 s.d. Rincian 7
Contoh
1. Provinsi
2. Kabupaten/Kota
3. Kecamatan
4. Kelurahan/Desa
5. Nomor Urut Perusahaan/Usaha
6. Nama Lengkap Perusahaan/Usaha
7. Alamat Perusahaan/Usaha
Nomor telepon
DKI Jakarta
Jakarta Utara
Kelapa Gading
Kelapa Gading Barat
(diisi petugas pengolah data)
Balai Taman Nasional Kepulauan
Seribu (BTNKpS)
Jl. Salemba Raya No. 9 Lt. Ill
JakartaPusat 10440.
RT: 004 / RW: 002 Kode Pos: 14240
(021) 3915773, 3103574
Nomor faksimili : (021)3915773
homepage: www.panduwisata.com
BLOK II - KETERANGAN PETUGAS
Tujuan blok ini mencatat identitas petugas pencacah dan petugas pengawas,
dalam hal ini memuat: 1. Nama Petugas; 2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan; dan
3. Tanda Tangan.
BLOK III - KETERANGAN USAHA
Blok ini mencatat keterangan umum jenis usaha pariwisata, bentuk badan
hukum/badan usaha/perizinan, tahun mulai beroperasi secara komersial, jam
buka usaha, harga tiket masuk, serta beberapa pertanyaan mengenai keadaan
perusahaan/usaha secara umum.
Rincian la. - Jenis Usaha Pariwisata yang Utama
Lingkarilah kode yang sesuai dengan jenis usaha bidang pariwisata yang
utama. Kemudian masukkan ke kotak yang tersedia. Jawaban yang tersedia
hanya meliputi:
Kode 1: Museum
Museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik,
dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian,
mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan, dan memamerkan benda nyata
kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan.
Contohnya adalah Museum Nasional Indonesia, Museum Gajah dan
sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi:
a. 91021: MUSEUM YANG DIKELOLA PEMERINTAH
Kelompok ini mencakup kegiatan pemerintah dalam usaha memberikan
pelayanan kepada masyarakat tentang jasa museum untuk tujuan
pendidikan, pengetahuan dan pariwisata, seperti perawatan barang-barang
museum, mengkomunikasikan dan memamerkan barang-barang museum,
penjagaan dan hal-hal lain yang ada kaitannya dengan jasa museum,
termasuk juga jasa galeri.
b. 91022: MUSEUM YANG DIKELOLA SWASTA
yalnmnnV ini mpnralnTn irpcriatnn mnspiim vnncr Hikplnlfl nlph swasta
Kode 2: Peninggalan Sejarah
Peninggalan sejarah adalah sesuatu yang yang didirikan (dibangun) pada
zaman dulu yang masih ada sampai saat ini seperti rumah, gedung, candi,
kraton, makam petilasan, prasasti dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi:
a. 91023: PENINGGALAN SEJARAH YANG DIKELOLA PEMERINTAH
Kelompok ini mencakup kegiatan pemerintah dalam usaha pengelolaan
bangunan/tempat peninggalan bersejarah yang berumur sekurang-
kurangnya 50 tahun, atau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili
gaya sekurang-kurangnya 50 tahun, serta dianggap mempunyai nilai
penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Misalnya candi,
makam, masjid dan lainnya.
b. 91024: PENINGGALAN SEJARAH YANG DIKELOLA SWASTA
Kelompok ini mencakup kegiatan pengelolaan peninggalan sejarah oleh
swasta.
Kode 3: Taman/Wisata Budaya
Taman/wisata budaya adalah suatu taman atau tempat wisata yang bertujuan
untuk melestarikan budaya yang pernah ada seperti Pemukiman/kampung
adat.
KBLI yang dicakup meliputi:
91025: TAMAN BUDAYA
Kelompok ini mencakup kegiatan taman budaya yang menyediakan dan
mengelola fasilitas atau tempat untuk pergelaran budaya.
Kode 4: Pemandian Alam
Pemandian alam adalah suatu usaha pemandian umum, dimana airnya
bersumber dari mata air secara alami. Contohnya adalah Pemandian Air Panas
Ciater.
KBLI yang dicakup meliputi:
93221: PEMANDIAN ALAM
Kelompok ini mencakup suatu usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas
untuk mandi dengan memanfaatkan air panas dan atau air terjun sebagai
usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan
dan minum serta akomodasi. Misalnya Pemandian Alam Ciater.
Kode 5: Wisata Gua
Gua adalah Hang (lubang) besar pada kaki gunung atau tempat tertentu.
Wisata gua adalah wisata yang menggunakan objek gua seperti susur gua.
Contohnya adalah Gua Jatijajar, Gua Lawa dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi:
93222: WISATA GUA
Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan untuk mengadakan kegiatan
petualangan dan ekspedisi gua sebagai usaha pokok di suatu kawasan
tertentu dan dapat dilengkapi dengan penyediaan berbagai jenis pemandu,
pelayanan makan dan minum serta akomodasi.
Kode 6: Taman Konservasi Alam
Taman konservasi alam adalah taman yang digunakan untuk melestarikan dan
melindungi alam. Contohnya adalah Kebun Binatang Ragunan, Kebun Raya
Bogor, Taman Safari, Taman Buah Mekarsari dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi:
91031: KEGIATAN TAMAN KONSERVASI ALAM
Kelompok ini mencakup kegiatan pengembangbiakan dan atau penyelamatan
tumbuhan dan satwa dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya dan
digunakan sebagai tempat pendidikan, peragaan dan penelitian serta
pengembangan ilmu pengetahuan dan tujuan rekreasi, seperti Kebun Binatang
(Ragunan), Taman Satwa Khusus, Pusat Latihan Satwa Khusus, Kebun Botani
(kebun raya Bogor), Herbarium dan Taman Tumbuhan Khusus.
Kode 7: Taman Nasional
Taman nasional adalah kawasan yang digunakan untuk melestarikan dan
melindungi alam dan masih berada dalam ekosistem asli yang dimanfaatkan
untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,
pariwisata, dan rekreasi. Contohnya adalah Taman Nasional Komodo, Taman
Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan
sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi:
91032: TAMAN NASIONAL (TN)
Kelompok ini mencakup kegiatan kawasan pelestarian alam yang mempunyai
ekosistem asli untuk menyelenggarakan usaha sarana dan prasarana
pariwisata alam di zona pemanfaatan yang bertujuan meningkatkan
pemanfaatan gejala keunikan dan keindahan alam untuk kegiatan rekreasi,
penelitian, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, menunjang budidaya serta
konservasi sumber daya alam yang diselenggarakan oleh pemerintah, seperti
Gunung Leuser (Aceh), Danau Kalimutu dan Taman Nasional Komodo (NTT)
dan Gunung Palung (Kalimatan Barat).
Kode 8: Taman Hutan Raya (TAHURA)
Taman hutan raya adalah kawasan hutan yang digunakan untuk melestarikan
dan melindungi alam dan masih berada dalam ekosistem asli yang bertujuan
untuk mengoleksi tumbuhan dan satwa yang dimanfaatkan bagi kepentingan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya,
pariwisata dan rekreasi. Contohnya adalah Taman Hutan Raya Juanda,
Tahura Bukit Barisan dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi:
91033: TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA)
Kelompok ini mencakup kegiatan kawasan pelestarian alam untuk tujuan
koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan
atau bukan asli, untuk menyelenggarakan usaha sarana dan prasarana
pariwisata alam di zona pemanfaatan yang bertujuan meningkatkan
pemanfaatan gejala keunikan dan keindahan alam untuk kegiatan rekreasi,
penelitian, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, pariwisata, menunjang
budidaya serta konservasi sumber daya alam seperti Seulawah (Aceh), Bukit
Barisan (Sumatra Utara), Tahura Juanda, Curug Dago (Jawa Barat) dan Sultan
Adam (Kalimantan Selatan).
Kode 9: Taman Wisata Alam
Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan
untuk pariwisata dan rekreasi alam seperti Tangkuban Perahu, Pulau Weh,
Maribaya dan Air Terjun, Pangandaran, dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi:
91034: TAMAN WISATA ALAM (TWA)
Kelompok ini mencakup kegiatan kawasan pelestarian alam untuk
pemanfaatan yang bertujuan untuk pariwisata dan rekreasi alam, seperti
Pulau Weh (Aceh), Tangkuban Perahu (Jawa Barat), dan Bukit Soeharto
(Kalimantan Timur), Taman Wisata Alam Maribaya dan air terjun,
Pangandaran dan Batu Putih.
Kode 10: Hutan Lindung, Suaka Margasatwa dan Cagar Alam
Hutan Lindung, cagar alam dan suaka margasatwa merupakan Kawasan
Suaka Alam (KSA) dengan adanya suatu upaya suaka dan perlindungan jangka
panjang terhadap lingkungan seperti Suaka Marga Satwa Danau Sentarum.
KBLIyang dicakup meliputi:
91035: HUTAN LINDUNG (HL), SUAKA MARGASATWA (SM), DAN CAGAR
ALAM (CA)
Kelompok ini mencakup kegiatan untuk menyelenggarakan kegiatan rekreasi
terbatas, seperti hutan lindung, yaitu kawasan hutan yang mempunyai fungsi
sebagai pelindung ekosistem, tata air, erosi dan memelihara kesuburan tanah.
Suaka margasatwa, yaitu kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas
berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa dan untuk
kelangsungan hidup dilakukan pembinaan terhadap habitatnya, dan cagar
alam, yaitu kawasan suaka alam yang mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa
dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami. Misalnya Cagar Alam Raya Pasi
(Kalimantan Barat) dan Suaka Margasatwa Danau Sentarum (Kalimantan
Barat).
Kode 11: Taman Laut
Taman Laut adalah kawasan konservasi alam (taman nasional) yang berada
dalam ekosistem laut seperti Taman Laut Bunaken, Taman Laut Kepulauan
Seribu dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi:
91036: TAMAN LAUT
Kelompok ini mencakup kegiatan taman laut yang terdiri dari wilayah laut
yang dilindungi dapat digunakan sebagai daerah rekreasi atau hanya wilayah
untuk melestarikan habitat tertentu dan menjamin ekosistem berkelanjutan
untuk organime di wilayah tersebut. Misalnya Taman Laut Bunaken, Taman
Laut Komodo, Taman Laut Kepulauan Seribu.
Kode 12: Taman Buru dan Kebun Buru
Taman buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat
diselenggarakannya perburuan secara teratur sedangkan Kebun Buru adalah
lahan di luar kawasan hutan yang diusahakan oleh badan usaha dengan
sesuatu atas hak untuk kegiatan perburuan. Contohnya adalah Taman Buru
Lingga Isaq, Taman Buru Komara dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi:
91037: TAMAN BURU DAN KEBUN BURU
Kelompok ini mencakup kegiatan suatu kawasan yang didalamnya terdapat
potensi satwa buru, yang diperuntukkan untuk rekreasi berburu, mencakup
penyediaan sarana dan prasarana berburu di blok pemanfaatan, cagar alam
dan suaka margasatwa, seperti Taman Buru Lingga Isaq (Aceh), Taman Buru
Gunung Masigit Kareumbi (Jawa Barat), Taman Buru Komara (Sulawesi
Selatan) dan Taman Buru Moyo.
Kode 13: Wisata Petualangan Alam
Wisata petualangan alam adalah kegiatan wisata khusus untuk para
wisatawan yang senang berpetualang di alam bebas atau yang berminat
mencoba berpetualang di alam bebas seperti Hiking, Rock Climbing dan
sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi:
93223: WISATA PETUALANGAN ALAM
Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan untuk mengadakan kegiatan
petualangan alam dengan menjelajahi hutan. Misalnya Hiking, Rock Climbing.
Kode 14: Wisata Agro
Wisata Agro atau agroturisme adalah suatu bentuk kegiatan pariwisata yang
memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan
untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha
di bidang pertanian. Contohnya adalah Agro Wisata Kebun Apel Tropis Batu
dan Tanaman Bonsai, Agro Wisata Kebun Percobaan Pasir Sarongge Cianjur
dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi:
93231: WISATA AGRO
Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan dengan memanfaatkan
sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan berbagai jenis
fasilitas termasuk jasa pelayanan makan dan minum serta akomodasi.
Kode 15: Daya Tarik Wisata Buatan
Daya Tarik Wisata Buatan adalah suatu objek daya tarik wisata yang sengaja
dibuat oleh manusia seperti Wisata Outbound dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi:
93239: DAYA TARIK WISATA BUATAN/BINAAN MANUSIA LAINNYA
Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan untuk mengadakan kegiatan
daya wisata buatan/binaan manusia lainnya yang belum dicakup pada
kelompok 93231 s.d. 93233. Termasuk Wisata Outbond.
Kode 16: Kawasan Pariwisata
Kawasan Pariwisata contohnya adalah Bali Tourism Development Corporation
(BTDC), Taman Impian Jaya Ancol dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi:
68120: KAWASAN PARIWISATA
Kelompok ini mencakup pengusahaan lahan dengan luas sekurang-kurangnya
100 hektar, dengan menata dan membagi lebih lanjut menjadi satuan-satuan
simpul atau lingkungan tertentu, membangun atau menyewakan satuan-
satuan simpul untuk pembangunan usaha sarana dan prasarana wisata yang
diperlukan dengan persyaratan yang telah dipersiapkan sebelumnya,
melaksanakan dan atau mengawasi pembangunan usaha pariwisata sesuai
persyaratan yang ada serta membangun atau menyediakan tempat untuk
keperluan administrasi usaha kawasan pariwisata. Misalnya Bali Tourism
Development Corporation (BTDC), Tanjung Lesung, Lombok Tourism Development
Corporation (LTDC).
Kode 17: Taman Bertema
Taman bertema atau taman hiburan contohnya adalah Dunia Fantasi, The
Jungle, Atlantis, Water Boom dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi:
93210: KEGIATAN TAMAN BERTEMA ATAU TAMAN HIBURAN
Kelompok ini mencakup kegiatan taman bertema atau taman hiburan.
Kegiatannya mencakup pengoperasian berbagai macam atraksi seperti
permainan menggunakan mekanik, permainan menggunakan air, permainan
pertunjukan, pameran dengan tema tertentu dan lapangan piknik. Misalnya
Taman Bertema Dunia Fantasi, Atlantis, The Jungle, Water Boom dan
sejenisnya.
Kode 18: Taman Rekreasi
Taman rekreasi contohnya seperti Pantai Matahari, Pantai Losari dan
sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi:
93232: TAMAN REKREASI/TAMAN WISATA
Kelompok ini mencakup suatu usaha yang menyediakan tempat dan berbagai
jenis fasilitas untuk memberikan kesegaran jasmani dan rohani yang
mengandung unsur hiburan, pendidikan dan kebudayaan sebagai usaha
pokok di suatu kawasan tertentu (termasuk pantai) dan dapat dilengkapi
dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum serta akomodasi.
Kode 19: Wisata Tirta
Contohnya adalah pengelola arung jeram, wisata selam, selancar, jetsky dan
sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi:
a. 93241: ARUNG JERAM
Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan dengan pemanfaatan
sungai sungai arus deras untuk mengadakan kegiatan arung jeram sebagai
usaha pokok dikawasan tertentu. Misalnya Arung jeram Sobek Bali, Arung
jeram Arus Liar Citarik.
b. 93242: WISATA SELAM
Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan untuk mengadakan
kegiatan selam untuk tujuan wisata pada kawasan tertentu sebagai usaha
pokok di suatu kawasan tertentu. Termasuk kegiatan snorkeling.
c. 93243: DERMAGA MARINA
Kelompok ini mencakup suatu usaha penyediaan dan pengelolaan tempat
untuk penambatan atau berlabuh kapal pesiar/wisata dan atau perahu
la^T-ar micata r\ar\ nplavatinn iasa lain vancr hRrlcaitan Hpnran kepiatan
d. 93249: WISATA TIRTA LAINNYA
Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan untuk mengadakan
wisata tirta lainnya yang belum tercakup di kelompok 93241 s.d. 93243
seperti selancar, selancar angin, para layar dan motor air sebagai usaha
pokok disuatu kawasan tertentu dan dapat dilengkapi dengan penyediaan
berbagai jenis fasilitas termasuk jasa pelayanan makan dan minum serta
akomodasi.
Rincian lb. - Jika rincian la berkode 1 atau 2, sebutkan pengelolanya
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian ini diisi jika Rincian la. Di atas berkode '1' (Museum) atau '2'
(Peninggalan sejarah). Isian pada Rincian lb meliputi kode '1' (Pemerintah)
apabila museum atau peninggalan sejarah tersebut dikelola oleh pemerintah
dan kode '2' (Swasta) apabila apabila museum atau peninggalan sejarah
tersebut dikelola oleh swasta/non pemerintah.
Rincian lc. - Jika rincian la. berkode 19, sebutkan jenis kegiatan utama
yang dikelola
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian ini diisi jika Rincian la. di atas berkode '19' (Wisata Tirta). Isian pada
Rincian lc. meliputi:
> Kode '1' apabila usaha utamanya adalah mengelola arung jeram.
> Kode '2' apabila usaha utamanya adalah mengelola wisata selam.
> Kode '3' apabila usaha utamanya adalah mengelola dermaga marina.
> Kode '4' apabila usaha utamanya adalah mengelola wisata tirta selain yang
telah disebutkan di atas. Sebutkan kegiatan usaha utama dengan
menuliskannya pada tempat yang telah disediakan.
Jika usaha pariwisata yang dikelolanya lebih dari satu jenis usaha, maka
penentuan usaha utamanya adalah:
2 \Penentuan usaha pariwisata utama jika lebih dari satu usaha pariwisata yang
dikelola dan administrasinya tergabung:
1. Berdasarkan izin usaha yang dimiliki dalam menyelenggarakan usaha
pariwisata;
2. Jika semua usaha pariwisata yang dikelola mempunyai izin usaha, maka
penentuan usaha utamanya adalah berdasarkan omzetyang terbesar;
3. Jika semua usaha pariwisata yang dikelola mempunyai izin usaha, dan
omzetnya juga sama, maka penentuan usaha utamanya adalah berdasarkan
pengakuan responden.
Rincian 2. - Dalam operasionalnya, apakah usaha ini mempunyai
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Isian pada Rincian 2. meliputi:
> Kode '1' apabila usaha ini mempunyai Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP).
> Kode '2' apabila usaha ini mempunyai Tanda Daftar Usaha Pariwisata
(TDUP).
> Kode '3' apabila usaha ini mempunyai izin selain jenis izin yang telah
disebutkan (selain ITUP dan TDUP). Sebutkan jenis izin yang dimiliki
dengan menuliskannya pada tempat yang telah disediakan.
> Kode '4' apabila usaha ini tidak/belum mempunyai izin.
Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP)
Izin Tetap Usaha Pariwisata adalah izin untuk menyelenggarakan kegiatan
Industri Pariwisata yang dikeluarkan oleh dari Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Pemerintah Daerah setempat. ITUP berlaku sepanjang usaha
tersebut masih berjalan dan wajib daftar ulang setiap 1 (satu) tahun sekali.
ITUP tidak berlaku apabila tidak didaftar ulang selama 2 (dua) tahun berturut-
turut dan/atau pindah kepemilikan dan/atau perubahan nama usaha.
Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)
Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan serta berdasarkan Permenbudpar Nomor 85-97 Tahun 2010
tentang Tata Cara Penyelenggara Jasa Usaha Pariwisata, maka Izin Tetap
Usaha Pariwisata atau ITUP sudah tidak berlaku lagi, dan diganti dengan ijin
Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). TDUP adalah dokumen resmi yang
tercantum di dalam daftar usaha pariwisata. TDUP berlaku sebagai bukti
bahwa pengusaha telah dapat menyelenggarakan usaha pariwisata.
Rincian 3. - Apakah usaha ini sudah memperoleh sertifikasi usaha
pariwisata dari Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU)?
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia.
Kode '1' jika Ya dan kode '2'jika Tidak.
Seperti yang diijelaskan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 52 Tahun
2012, Sertifikasi Usaha Pariwisata adalah proses pemberian sertifikat kepada
usaha pariwisata untuk mendukung peningkatan mutu produk pariwisata,
pelayanan, dan pengelolaan usaha pariwisata melalui audit.
Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) Bidang Pariwisata adalah lembaga mandiri
yang berwenang melakukan sertifikasi usaha di bidang pariwisata sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sertifikasi usaha
pariwisata bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepariwisataan
dan produktivitas usaha pariwisata.
Rincian 4. - Bentuk Badan Hukum/Badan Usaha
Pilihlah jenis badan hukum/badan usaha/perizinan yang dimiliki, kemudian
pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Isian kode '1' apabila berbentuk
'PT/PT(Pesero)'; kode '2' apabila berbentuk 'CV; kode '3' apabila berbentuk
Yayasan'; kode '4' apabila berbentuk 'Koperasi'; kode '5' apabila berbentuk
'Perwakilan Perusahaan Asing'; kode '6' apabila berbentuk 'Pemerintah/UPT';
kode '7' apabila berbentuk Tidak Berbadan Hukum'.
a. PT/PT (Pesero)
Perseroan Terbatas (PT): perusahaan yang berstatus badan hukum,
didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-saham dan pemegang
saham bertanggung jawab terbatas pada nilai nominal saham yang
dimiliki. Dalam menjalankan kegiatannya pemegang saham ikut serta
berperan tergantung besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki, atau
berdasarkan perjanjian antara pemegang saham.
PT (Persero): perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh negara
(pemerintah), dan kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara
dengan tujuan mencari keuntungan maksimal dengan menggunakan
faktor-faktor produksi secara efisien.
b. CV (Commanditair Venootschap= Perseroan Komanditer) adalah suatu
*4—i-iljr t>Q*«irtMiinM lr£^t~t r\ <r% /-»***** f* nnfnV r\.̂ +•1 lcnhn on rrs ro r\-r,n t-i nr_/"\i-o ir\ rr tjo f-» rr
bersedia memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh
atau kekayaan pribadinya dengan orang-orang yang memberikan
pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta
bertanggungjawab pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan
tersebut.
c. Yayasan merupakan sebuah badan hukum dengan kekayaan yang
dipisahkan. Tujuan pendiriannya dititikberatkan pada usaha sosial dan
bukan mencari untung.
d. Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan
tata susunan ekonomi sebagaiusaha bersama atas asas kekeluargaan.
e. Perwakilan Perusahaan Asing adalah usaha pariwisata yang dikelola dan
dimiliki oleh perusahaan asing.
f. Pemerintah/UPT (Unit Pelaksana Teknis) adalah usaha atau objek
pariwisata yang dikelola oleh sebuah lembaga atau unit teknis dari suatu
kementerian terkait, misalnya museum.
Rincian 5. - Tahun mulai beroperasi secara komersial
Isilah tahun dimulainya beroperasi secara komersial usaha yang dimaksud.
Rincian 6. - Harga tiket masuk
Isilah harga tiket masuk per pengunjung setiap kali kunjungan yang
dibedakan menurut hari berkunjung. Jika tidak membedakan harga tiket
menurut hari kunjungan maka tuliskan saja pada point a. Hari Biasa. Begitu
juga jika ada perbedaan harga tiket menurut umur (Anak dan Dewasa) maka
yang dituliskan adalah Harga Tiket Dewasa. Misal Rp. 15.000,-. Jika usaha
tersebut memberlakukan tiket terusan bagi pengunjung, maka tuliskan
besarnya tarif/ harga tiket terusan tersebut.
Rincian 7a. - Apakah dalam operasional atau pengelolaan usaha,
perusahaan menerapkan teknologi komputer?
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia.
Kode '1'jika Ya dan kode '2'jika Tidak.
Komputer adalah alat elektronik yang terdiri dari rangkaian komponen yang
terintegrasi yang bekerja dan melaksanakan suatu tugas berdasarkan data
matematika dan logika. Komponen dan bagian-bagian utama dari komputer
meliputi keyboard untuk memasukkan perintah, monitor untuk melihat proses
hasil tugas, dan central processing unit (CPU) sebagai otak yang
mengkoordinasikan berbagai instruksi dan hasil kerja.
Menurut penggunaannya, jenis-jenis komputer dibedakan menjadi:
1. PC (Personal Computer)
Personal computer digunakan oleh personal/pribadi. Komputer ini pertama kali
diciptakan berwujud sangat besar, merk pertamanya adalah Altair yang dibuat
pada tahun 1975 oleh MITS.
2. Desktop PC
Komputer inilah yang sering dijumpai di laboratorium komputer
sekolah/kampus, dan kantor kantor . Pada dasarnya Desktop PC ini dirancang
untuk tidak berpindah-pindah.
3. Laptop/ Netbook/ Notebook (computerportable)
Komputer jenis ini adalah komputer yang sedang paling marak digunakan
sekarang. Mungkin dari segi desain, warna yang semakin beragam, ukurannya
yang ramping dan harga yang semakin murah. Pada dasarnya komputer ini
digunakan untuk memudahkan pekerjaan karena komputer ini fleksibel dalam
artian bisa dibawa kemana saja dan ringan.
4. Computer workstation
Komputer ini biasanya di gunakan oleh instansi tertentu pada bidang tertentu
pula, karena Computer workstation ini memiliki keunggulan dari segi memori
yang besar, prosesor yang paling bagus dan dapat menjalankan aplikasi atau
software yang tidak bisa dijalankan oleh jenis komputer lain. Misal dalam
bidang rendering, desain, multimedia, dll.
5. Computer Server
Komputer ini digunakan sebagai penyedia atau pelayanan terhadap komputer
lain (client). Keunggulan komputer ini biasanya dari segi RAM, hardisk,
prosesor, dll. Spesifikasi komputer ini harus lebih powerjull dari komputer
client karena bertindak sebagai induk atau penyedia layanan.
6. Komputer Mainframe
Komputer ini biasanya digunakan pada pusat data perusahaan perusahaan
besar karena komputer ini dapat melayani aplikasi secara bersamaan
(multitasking), menyimpan library secara terus menerus, kapasitas hardisk
yang besar, mampu membaca berbagai bahasa pemrograman, dan mampu
mplavnni rrnnsaksi serara nenat Han bersamaan. Namun seirin^ dengan
mampu menyaingi komputer jenis ini hanya dibedakan dari ukurannya saja
misal untuk yang berukuran kecil disebut mikro komputer dan yang
berukuran sedang dinamakan mini komputer.
7. Wearable Computer
Komputer inilah yang sering disebut-sebut sebagai komputer masa depan
karena penggunaan komputer ini layaknya seperti pakaian. Hanya dengan
menggunakan smartphone atau dalam bentuk lainnya langsung bisa
menikmati email, multimedia, ataupun yang lainnya. Contoh dari wearable
computer adalah google glass.
8. Personal Digital Assistants (PDA)
Komputer ini seperti handphone dengan menggunakan flash memory sebagai
hardisk/RAM untuk media penyimpanannya. Sebagian besar PDA
menggunakan teknologi touchscreen (layar sentuh) walaupun ada yang
memiliki keyboard tambahan. Sekilas memang seperti handphone namun bila
diamati ukurannya lebih besar lebih tebal dari handphone. Namun seiring
dengan perkembangan tehnologi PDA ini mulai tergerus sejak kemunculan
Tablet PC.
9. Tablet PC (computer tablet)
Computer tablet ini ringkasnya merupakan komputer portable dengan desain
full touchscreen (layar sentuh) dan mempunyai body yang ramping. Saat ini
banyak beredar jenis komputer ini di pasaran dengan berbagai merk dan harga
yang bervariasi. Contoh komputer jenis ini adalah Ipad, Samsung Galaxy Tab,
dsb.
Rincian 7b. - Jumlah unit komputer yang dimiliki
Tuliskan jumlah unit komputer yang dimiliki dan kemudian pindahkan ke
kotak yang tersedia.
Rincian 7c. - Apakah teknologi yang diterapkan digunakan untuk
mengakses jaringan internet?
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia.
Kode '1' jika Ya dan kode '2' jika Tidak. Jika rincian 7c. berkode '2', maka
langsung dilanjutkan ke rincian 8.
Internet (interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang
terhubung di dalam beberapa rangkaian. Sistem Internet ialah sistem
komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP
sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communicationprotocol).
Rincian 7d. - Apakah dalam transaksi transaksi usahanya menggunakan
fasilitas E-commerce?
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia.
Kode '1'jika Ya dan kode '2'jika Tidak.
E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang
dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www atau
jaringan komputer lainnya.
Rincian 8. - Apakah pembayaran dapat melalui kartu kredit [credit card)/
kartu ATM (debit card)?
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia.
Kode '1'jika Ya dan kode '2'jika Tidak.
Kartu kredit {credit card) adalah suatu jenis penyelesaian transaksi ritel
(retail) dan sistem kredit, yang namanya berasal dari kartu plastik yang
diterbitkan kepada pengguna sistem tersebut. Kartu kredit memiliki bentuk
dan ukuran yang standar seperti yang dispesifikasikan oleh standar ISO 7810.
Kartu kredit dikeluarkan oleh bank yang menjamin pemegangnya untuk dapat
berbelanja tanpa membayar kontan dan pengeluaran belanja itu akan
diperhitungkan dl rekening pemilik kartu di bank tersebut;
Kartu debit {debit card) adalah sebuah kartu pembayaran secara elektronik
yang diterbitkan oleh Bank. Kartu ini dapat berfungsi sebagai pengganti
pembayaran dengan uang tunai. Kartu ini mengacu pada saldo tabungan bank
anda di bank penerbit tersebut. Fungsi dari kartu debit adalah untuk
memudahkan pembayaran ketika berbelanja tanpa harus membawa uang
tunai.
Rincian 9. - Apakah perusahaan ini menjadi anggota Asosiasi?
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia.
Kode '1'jika Ya dan kode '2'jika Tidak.
Jika jawabannya adalah Ya' atau berkode '1', maka sebutkan nama asosiasi
yang dimaksud. Asosiasi yang dimaksud adalah asosiasi yang terkait dengan
usaha pariwisata yang diusahakan seperti: PHRI, ASITA, APJI (Asosiasi
Pengusaha Jasaboga Indonesia) dan sebagainya.
Rincian 10. - Luas wilayah obyek daya tarik wisata:
Tuliskan luas seluruh wilayah objek daya tarik wisata yang dimiliki/dikelola
dalam satuan meter persegi. Kemudian pindahkan ke dalam kotak yang
tersedia. Jika luasnya tidak diketahui karena batasannya tidak jelas, maka
cukup dituliskan kode '9999999' pada kotak yang tersedia.
Rincian 11. - Fasilitas/layanan yang tersedia
Isilah jenis fasilitas/layanan yang tersedia. Tuliskan kode '1'jika "Tersedia' dan
kode '2'jika Tidak' untuk masing-masing poin.
a. Asuransi pengunjung - pertanggungan, berupa perjanjian antara dua
belah pihak, pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak
yang lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada
pembayar iuran apabila terjadi se suatu yang menimpa pihak pertama atau
barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang dibuat.
b. Pusat informasi (information centre) - pusat penerangan,
pemberitahuan kabar atau berita tentang sesuatu peristiwa.
c. Interpretasi terhadap objek daya tarik - pemberian kesan, pendapat
atau pandangan teoritis terhadap objek daya tarik. Misalnya penjelasan
singkat tentang asal-usul hewan di kebun binatang.
d. Prosedur kerja penyelenggaraan kegiatan (SOP) - tahapan kegiatan
untuk menyelesaikan suatu aktivitas atau metode langkah demi langkah
secara pasti dalam menjalankan dan memecahkan suatu masalah yang
didukung dengan penggunaan peralatan pengawasan.
e. Prosedur keamanan dan keselamatan pengunjung termasuk jalur
evakuasi - tahapan kegiatan untuk menjaga keamanan dan keselamatan
pengunjung serta tata cara pengungsian atau pemindahan pengunjung
dari lokasi bencana (kecelakaan, daerah berbahaya) ke tempat yang aman.
f. Jasa pramuwisata - layanan yang diberikan oleh petugas pariwisata
(pemandu wisata) yang berkewajiban memberikan petunjuk dan informasi
yang dibutuhkan wisatawan (pengunjung).
g. Toilet umum - tempat/fasilitas untuk keperluan cuci tangan dan cuci
muka, serta kamar kecil (kakus).
h. Area parkir - wilayah terbuka tempat menghentikan atau menaruh
kendaraan bermotor bagi pengunjung untuk beberapa saat.
i. Tempat ibadah - ruangan/fasilitas yang disediakan bagi pengunjung
untuk melakukan ibadah.
j. Layanan makan minum (restorasi) - tersedianya restoran (rumah makan,
kios, gerai) yang menjual makanan dan minuman bagi para pengunjung.
k. Toko/kios cenderamata - kedai berupa bangunan permanen tempat
menjual barang-barang sebagai kenang-kenangan (pertanda ingat, tanda
mata) dari lokasi daya tarik wisata.
Rincian 12. - Luas dan kapasitas area parkir
Isilah luas lahan/area parkir dan kapasitas parkir kendaraan untuk masing-
masing jenis kendaraan. Jenis kendaraan dikelompokan menurut:
a. Sepeda motor dan sejenisnya;
b. Mobil dan sejenisnya;
c. Bis dan sejenisnya.
Rincian 13. - Jarak usaha/perusahaan ini dari
Isilah jarak usaha/perusahaan ini dari bandara/terminal/stasiun terdekat
(dalam satuan kilometer) dan kemudian pindahkan pada kotak yang tersedia.
Bandar Udara (disingkat bandara) adalah kawasan di daratan dan/atau
perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat
udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat
barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta
fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya. Bandara terdekat yang
dimaksud dalam rincian ini adalah bandara yang paling dekat jaraknya dengan
lokasi obyek wisata yang sedang dicacah yang dapat diakses oleh para
pengunjung dari atau menuju daerah asalnya. Bandara yang dimaksud tidak
harus berada pada wilayah provinsi yang sama.
Terminal didefinisikan sebagai tempat berakhirnya dan berawalnya suatu
perjalanan dengan menggunakan berbagai jenis moda angkutan. Terminal
yang dimaksud dalam rincian ini adalah terminal bus/angkutan umum untuk
penumpang yang lokasinya berjarak paling dekat dengan lokasi obyek wisata
yang sedang dicacah yang dapat diakses oleh para pengunjung dari atau
menuju daerah asalnya.
Stasiun adalah tempat penumpang turun dari kereta api, menunggu, dan naik
kereta api. Stasiun yang dimaksud dalam rincian ini adalah stasiun kereta
yang lokasinya berjarak paling dekat dengan lokasi obyek wisata yang sedang
Hirarah vana Hanat Hiakses oleh nara rjen^uniune dari atau menuiu daerah
asalnya. Stasiun yang dimaksud termasuk stasiun pemberhentian kereta rel
listrik (KRL).
Rincian 14a. - Apakah tersedia sarana/moda angkutan umum untuk
mencapai tempat daya tarik wisata?
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia.
Kode '1'jika Ya dan kode '2'jika Tidak.
Rincian 14b. - Jika "Ya", sebutkan sarana/moda angkutan umum tersebut
Lingkarilah jawaban-jawaban yang sesuai dan pindahkan jumlah kode dari
jawaban-jawaban tersebut ke dalam kotak yang tersedia. Isian pada Rincian
14b. meliputi:
> Kode '1' apabila sarana/moda angkutan umum tersebut adalah kereta api.
> Kode '2' apabila sarana/moda angkutan umum tersebut adalah bus.
> Kode '4' apabila sarana/moda angkutan umum tersebut adalah angkutan
kota/desa.
> Kode '8' apabila sarana/moda angkutan umum tersebut adalah
perahu/boat.
> Kode '16' apabila sarana/moda angkutan umum tersebut adalah selain
yang telah disebutkan di atas. Tuliskan sarana/moda angkutan umum yang
dimaksud pada tempat yang telah disediakan.
Angkutan umum merupakan salah satu media transportasi yang digunakan
masyarakat secara bersama-sama dengan membayar tarif.
Rincian 15. - Sarana promosi yang digunakan
Lingkarilah jawaban-jawaban yang sesuai dan pindahkan jumlah kode dari
jawaban-jawaban tersebut ke dalam kotak yang tersedia. Isian pada Rincian
14. meliputi:
> Kode '1' apabila sarana promosi yang digunakan adalah melalui TV/Radio.
> Kode '2' apabila sarana promosi yang digunakan adalah secara online.
> Kode '4' apabila sarana promosi yang digunakan adalah melalui media
cetak surat kabar/majalah.
> Kode '8' apabila sarana promosi yang digunakan adalah
spanduk/ billboard.
> Kode '16' apabila sarana promosi yang digunakan adalah brosur/leaflet.
> Kode '32' apabila sarana promosi yang digunakan adalah selain sarana-
sarana promosi yang telah disebutkan.
Rincian 16. - Sumber penyediaan air bersih
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan kode dari jawaban tersebut ke
dalam kotak yang tersedia. Isian pada Rincian 15. meliputi:
> Kode '1' apabila sumber penyediaan air bersih hanya berasal dari air
tanah atau mata air yang dikelola sendiri.
> Kode '2' apabila sumber penyediaan air bersih hanya berasal dari PDAM.
> Kode '3' apabila sumber penyediaan air bersih berasal dari gabungan air
tanah dan PDAM.
> Kode '4' apabila tidak menggunakan sumber penyediaan air bersih.
Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu
baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam
melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.
Rincian 17. - Sistem tenaga listrik
Sistem tenaga listrik adalah suatu sistem yang berfungsi untuk
membangkitkan, mentransmisikan dan mendistribusikan energi listrik dari
pusat pembangkit sampai konsumen.
Rincian 17a. - Sumber energi listrik
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan kode dari jawaban tersebut ke
dalam kotak yang tersedia. Isian pada Rincian 16a. meliputi:
> Kode '1' apabila sumber energi listrik hanya berasal dari PLN.
> Kode '2' apabila hanya menggunakan sumber energi listrik yang
dibangkitkan sendiri seperti genset (generator).
> Kode '3' apabila menggunakan sumber energi listrik dari PLN dan Internal
(genset).
> Kode '4' apabila tidak menggunakan sumber penyediaan energi listrik.
Rincian 17b. - Jika R.17a berkode 2, tuliskan kapasitas daya listrik
internal
Tuliskan kapasitas daya listrik internal yang tersedia dalam Kwh jika
menggunakan sumber energi listrik internal (Rincian 17a. berkode 2).
Kemudian nindahkan ke dalam kotak vaner tersedia.
Rincian 18. - Apakah dalam beroperasi, sudah menjalankan sistem ramah
lingkungan?
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia.
Kode '1'jika Ya dan kode '2'jika Tidak.
Ramah lingkungan adalah tidak merusak lingkungan, melainkan menjaga dan
melestarikan lingkungan.
Rincian 19. - Sistem pengolahan limbah
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan kode dari jawaban tersebut ke
dalam kotak yang tersedia. Isian pada Rincian 18. meliputi:
> Kode '1' apabila usaha/ perusahaan tersebut mempunyai dan
menggunakan pengolah limbah sendiri (instalasi pengolahan limbah
internal).
> Kode '2' apabila limbah dari usaha tersebut dibuang langsung keluar
kawasan tanpa adanya proses pengolahan terlebih dahulu.
> Kode '3' apabila limbah tidak diolah atau dibiarkan saja.
> Kode '4' apabila pengolahan limbah menggunakan cara lain, tidak
menggunakan cara-cara yang telah disebutkan.
Limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses
produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan
sebagainya.
Sistem pengolahan limbah (bahasa Inggris: sewerage system) adalah
infrastruktur yang dibangun khusus untuk menangani, menyalurkan, dan
mengolah limbah agar dapat dikembalikan dan diterima oleh lingkungan
sehingga tidak membahayakan (relatif aman).
Rincian 20. - Apakah sudah memberlakukan konsep 3R (Reduce, Reuse,
Recycle)?
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia.
Kode '1'jika memberlakukan konsep 3R dan kode '2'jika Tidak.
Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yaitu:
1. Reduce (Mengurangi)
Reduce atau pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau
pola perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah serta tidakmalnlni1mn r^nln b-/->i~ionmoi vranrr V\ot-1 <=>l-viVian Pnnl-nVi mpnaoninakan alat-alat
makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga
memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau refill produk
yang dipakai seperti galon air kemasan, tinta printer serta bahan rumah
tangga seperti deterjen, sabun, minyak goreng dan lainnya. Hal ini
dilakukan untuk mengurangi potensi bertumpuknya sampah wadah
produk di rumah.
2. Reuse (Menggunakan Kembali)
Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali
material atau bahan yang masih layak pakai. Sebagai contoh, kantong
plastik atau kantung kertas yang umumnya didapat dari hasil kita
berbelanja, sebaiknya tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk digunakan
kembali saat dibutuhkan.
3. Recycle (Mendaur Ulang)
Recycle atau mendaur ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau
mendaur ulang. Pada prinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas
dengan cara mengolah materialnya untuk dapat digunakan lebih lanjut.
Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik untuk
dijadikan pupuk kompos.
Rincian 21. - Banyaknya pekerja/karyawan tetap, pekerja tidak
tetap/kontrak, dan pekerja asing pada saat pencacahan menurut jenis
kelamin dan jenjang pendidikan yang ditamatkan
Isilah jumlah pekerja/karyawan yang sesuai pada saat pencacahan
berdasarkan tingkat pendidikan serta dibedakan menurut kelompok Pekerja
Tetap, Pekerja Kontrak/Tidak Tetap, Pekerja Asing. Setiap kelompok dibedakan
menurut pekerja laki-laki dan perempuan.
Status pekerja:
Pekerja tetap adalah orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dengan
menerima upah/gaji secara tetap, tidak tergantung pada absensi/kehadiran
pekerja tersebut, dan biasanya apabila diberhentikan akan mendapat
pesangon.
Pekerja tidak tetap adalah orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dan
menerima upah/gaji, dengan memperhitungkan jumlah hari masuk
Pekerja kontrak adalah orang yang bekerja dengan perjanjian tertentu.
Pekerja WNA adalah karyawan yang bukan Warga Negara Indonesia (WNI) dan
bekerja dengan mendapat upah/gaji secara tetap (sebagai pekerja tetap) atau
yang bekerja dengan perjanjian tertentu (sebagai pekerja kontrak).
Jenjang pendidikan:
a. Tamat SMP dan jenjang pendidikan di bawahnya (SD).
Tamat SMP adalah pekerja/karyawan yang tamat Sekolah Menengah
Pertama, MULO, HBS tahun, Sekolah Luar Biasa Menengah Tingkat
Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Kepandaian Putri, Sekolah
Menengah Ekonomi Pertama, Sekolah Menengah Ilmu Pariwisata (SMIP),
Sekolah Teknik, Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama, Sekolah
Ketrampilan Kejuruan 4 tahun, Sekolah Usaha Tani, Sekolah Pertanian
Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu, Pendidikan Guru Agama 4
tahun, Kursus Pegawai Administrasi, Kursus Karyawan Perusahaan, dan
Pendidikan Pegawai Urusan Peradilan Agama.
b. Tamat SMA adalah pekerja/karyawan yang tamat dari SMTA umum dan
SMTA kejuruan, seperti Sekolah Menengah Atas, HBS 5 tahun, AMS,
Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial, Sekolah Menengah
Industri Kerajinan, Sekolah Menengah Seni Rupa, Sekolah Menengah
Karawitan Indonesia, Sekolah Menengah Musik, Sekolah Teknologi
Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas, Sekolah
Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Sekolah
Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah Teknologi
Pertambangan, Sekolah Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olah
Raga, Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Sekolah
Lanjutan Pertama, Pendidikan Guru Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman
Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru, Sekolah Analisis Menengah Kimia
Atas, Sekolah Asisten Apoteker, Sekolah Bidan, Sekolah Pengatur Rontgen,
dan Kursus Pegawai Administrasi Atas.
c. Diploma I/II adalah diploma I atau II pada suatu pendidikan yang khusus
diberikan untuk program diploma I dan II termasuk kejuruan pariwisata,
seperti tamat jurusan ticketing Diploma I/II Biro Perjalanan, jurusan
memasak (Cook) dari BPLP, tamat jurusan komputer dari BSI dan
sebagainya.
d. Sarjana Muda (Diploma III) adalah pekerja/karyawan yang tamat
Seni Musik Indonesia, Akademi Seni Tari Indonesia, Akademi Bahasa
Asing, Akademi Perhotelan dan Akademi Pariwisata, Akademi
Pemerintahan Dalam Negeri dan sebagainya. Bagi fakultas yang tidak
mengeluarkan gelar sarjana muda maka pekerja/karyawan yang
menempuh pendidikan sampai semester 8/9 dan belum tamat tetap
dimasukkan sebagai tamat SMA.
e. D IV/S1 adalah pekerja/karyawan yang tamat program pendidikan
sarjana, diploma IV, Akta IV 8b V pada suatu universitas/institut/sekolah
tinggi termasuk program dengan jurusan pariwisata.
f. S2/S3 adalah pekerja/karyawan yang tamat program pendidikan pasca
sarjana, doktor, spesialis 1 dan 2 pada suatu universitas/institut/sekolah
tinggi.
Pekerja Bersertifikat Pariwisata adalah pekerja yang telah memperoleh tanda
atau surat keterangan tertulis dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang
dibentuk oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Seperti Front Office,
Housekeeping, Tata Boga, Patttiserie, Food & Beverage Service, SPA, Bidang
Biro Perjalanan Wisata, Tour Leader, Pemandu Wisata, Pemandu Eko Wisata,
Pemandu Wisata Selam, Pemandu Wisata Museum, Terapis Air Panas, Panjat
Tebing, Wisata Agro, Wisata Gua, Wisata Gunung, dan sebagainya.
Rincian 22 - Banyaknya pekerja Indonesia yang mempunyai sertifikat
kompetensi pariwisata menurut bidang kompetensi
Isilah jumlah pekerja/karyawan Indonesia yang mempunyai sertifikat
kompetensi pariwisata menurut bidang kompetensinya.
Pekerja Bersertifikat Pariwisata adalah pekerja yang telah memperoleh tanda
atau surat keterangan tertulis dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang
dibentuk oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Seperti Front Office,
Housekeeping, Tata Boga, Patttiserie, Food 8b Beverage Service, SPA, Bidang
Biro Perjalanan Wisata, Tour Leader, Pemandu Wisata, Pemandu Eko Wisata,
Pemandu Wisata Selam, Pemandu Wisata Museum, Terapis Air Panas, Panjat
Tebing, Wisata Agro, Wisata Gua, Wisata Gunung, dan sebagainya.
Rincian 23 - Jumlah pengunjung
Isilah jumlah pengunjung setiap tahun sesuai dengan tahun yang dimaksud
(tahun 2012 dan 2013). Jumlah pengunjung dibedakan menurut
kewarganegaraan (Indonesia dan Asing). Jika responden tidak dapat
memberikan jawaban jumlah pengunjung menurut kewarganegaraan, maka
BLOK IV. PENDAPATAN/PENGELUARAN USAHA TAHUN 2013
Rincian 1 - Jumlah pendapatan usaha
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai pendapatan
perusahaan/usaha dari kegiatan utama selama tahun 2013 (isian dalam
satuan rupiah). Pendapatan yang dimaksud adalah seluruh pendapatan utama
dan pendapatan lainnya yang terkait dengan kegiatan/usaha yang dilakukan.
Rincian 2 - Jumlah pengeluaran usaha (biaya+balas jasa)
Rincian ini untuk mencatat seluruh pengeluaran (biaya)
administrasi/ operasional kantor perusahaan yang berkaitan secara langsung
maupun tidak langsung dengan usaha, termasuk upah/gaji
pekerja/karyawan selama tahun 2013 (isian dalam satuan rupiah).
BLOK V. PERMODALAN
Rincian la. - Status penanaman modal
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai status
permodalan perusahaan/usaha. Isilah jawaban pada kotak yang tersedia. Kode
'1' apabila 'Fasilitas PMDN; kode '2' apabila "Fasilitas PMA'; kode '3' apabila
'Non Fasilitas'; dan kode '4' apabila dirasa tidak relevan untuk menjawab
rincian ini. Jika rincian la. berkode '4', silakan lanjutkan ke Blok VI Catatan
untuk menuliskan penjelasan.
PMDN adalah Penanaman Modal Dalam Negeri; PMA adalah Penanaman Modal
Asing; dan Non Fasilitas adalah status permodalan sendiri yang tidak masuk
kelompok PMDN maupun PMA.
Rincian lb. - Jiika 1.2 berkode 2 (PMA) negara utama penanam modal
(sebutkan)
Jika status permodalan adalah berasal dari fasilitas PMA (rincian l.a berkode
'2'), isilah nama negara utama penanam modal di tempat yang disediakan.
Rincian 2 - Persentase Permodalan
Isilah persentase permodalan sesuai dengan sumber permodalan. Sumber
permodalan dibagi berdasarkan Pemerintah pusat/daerah, Swasta
nasional/perorangan, dan Asing.
Rincian 3 - Sumber Modal
Lingkarilah jawaban yang sesuai (pilihan jawaban boleh lebih dari satu) dan
salin jumlah kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia. Kode 'V apabila
'Modal sendiri/Saham'; kode '2'jika 'Hibah'; kode '4' apabila "Pinjaman Bank';
dan kode '8' apabila 'Pinjaman Lembaga Keuangan Bukan Bank'.
Modal Sendiri
Modal Sendiri adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk
berdagang, melepas uang, dan sebagainya; berupa harta benda (uang, barang,
dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang
menambah kekayaan modal sendiri.
Modal Saham
Modal Saham adalah bukti kepemilikan peserta (andil atau sero) permodalan
pada suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas, yang memiliki hak
atas dividen dan Iain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor.
Hibah
Hibah adalah pemberian modal secara sukarela dengan mengalihkan hak atas
sesuatu kekayaaan (uang, barang, dan sebagainya) kepada perusahaan atau
pihak lain.
Pinjaman Bank
Pinjaman Bank adalah memakai uang dari pihak bank untuk waktu tertentu
dan syarat-syarat sesuai ketentuan bank untuk melakukan investasi dan
operasional kerja perusahaan.
Pinjaman Lembaga Keuangan Bukan Bank
Pinjaman lembaga Keuangan Bukan Bank adalah Pinjaman yang berasal dari
lembaga keuangan non bank berupa uang untuk waktu tertentu dan syarat-
syarat tertentu sesuai ketentuan pinjaman untuk melakukan investasi dan
operasional kerja perusahaan.
BLOK VI. CATATAN
Blok ini digunakan untuk memberikan catatan mengenai isian-isian
daftar. Berikan catatan-catatan jika diperlukan dengan singkat dan jelas.
BLOK VII. PENGESAHAN
Blok ini bertujuan untuk mengetahui bahwa jawaban yang diberikan
dalam daftar diketahui oleh yang bertanggung jawab dalam perusahaan
tersebut. Dilengkapi dengan nama, jabatan, nomor telepon, tanggal
pengesahan, dan tanda tangan responden (yang memberi jawaban) serta cap
perusahaan. Hal ini berguna sekali jika dibutuhkan adanya kunjungan ulang.
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,
* SURYAMIN