Era Video Editing di Indonesia
1. Era analog – analog1945 - 1989
2. Era analog – digital1989 - 2008
3. Era digital – digital2008 – sekarang
RESOLUSI TELEVISI DI INDONESIA
PAL = Phrase Alternate Lite
1. PAL 720 x 576 pixels 4 : 3 2. PAL 720 x 576 pixels
Widescreen 16 : 93. Standard HDTV 1280 x 720
pixels4. HDCAM dan HDV 1440 x
1080 pixels5. Full HD 1920 x 1080 pixels
RESOLUSI TELEVISI DI INDONESIA PULUHAN TAHUN LAGI
2k : 2048 x 1152 pixels4k Ultra HDTV : 3840 x 2160 pixels (4 kali
ukuran Full HD)8k Ultra HDTV : 7680 x 4320 pixels (16
kali ukuran Full HD)
Mengoreksi warna
Menyeleksi
Sentuhan terakhirMemberi karakter
Menambahkan efekMenciptakan alur cerita
MenyambungMemotong
Memilih
LANGKAH LANGKAH EDITING
Editing linear
JENIS JENIS EDITING
1. editing by camera2. editing multi camera3. editing tape to tape
- Makan sebagian dari fokus dan konsentrasi
Tips bagi editor
- Kurangi Brightness dan Contrast monitor
- Malam adalah waktu yang cocok untuk editing- Matikan Internet
suatu proses memilih atau menyunting gambar dari hasil shooting dengan cara
memotong video ke video berikutnya (cut to cut) serta mengkombinasikan video
tersebut dengan menambahkan beberapa transisi, efek, coloring,
superimposing, insert, backsound pada klip video agar lebih menarik untuk
ditonton
Editing dengan menyusun gambar secara acak (tidak berurutan). Dengan teknik editing ini, kita
bisa merubah susunan dan panjang gambar yang telah kita
buat sebelumnya. Editing dengan proses seperti ini hanya mungkin dilakukan pada media
teknologi digital (komputer)
VIDEO EDITING
EDITING BY CAMERA
ONLINE EDITINGOFFLINE EDITING
NUMBERINGAND
SCRIPTING
MARKING
REVIEW
DRAFTING
POST TO EDITINGONLINE
CAPTURING
HARD CUTTING
LINKING
SOFT CUTTING
SUPERIMPOSING
EFFECTS
FINAL TOUCH
REVIEW
FAST HUNTING SHOOTINGSTAND POD
SOUND ILUSTRATION
5W 1H
DUBBING
CASSETTE POINT OF VIEW
SOP CAMERAMEN
AMBEIENCE SOUND
CAMERAMEN
VIDEO EDITING
ONLINE EDITING
DRAFTING
CAPTURING
HARD CUTTING
LINKING
SOFT CUTTING
SUPERIMPOSING
EFFECTS
FINAL TOUCH
REVIEW
SOUND ILUSTRATION
DUBBING
Proses merekam video dari format analog ke digital atau dari kaset
menjadi file video dalam komputer. Ruang yang harus disediakan untuk menyimpan file video sangat besar maka kurang lebih sediakan kurang lebih 80-100gb untuk penyimpanan
file video.
CAPTURING
Hal ini dilakukan untuk menggolongkan/mengelompokkan jenis
file yang berbeda beda. Pembuatan bin/folder dalam storyboard yang terdiri
dari AUDIO, VIDEO, TITLE, GAMBAR dapat memudahkan pencarian file secara
efisien serta mengurangi kebingungan kita dalam mencari file dalam project
editing.
Drafting
Proses pemotongan klip video yang digunakan untuk memilih video mana
yang layak untuk di potong dan digunakan untuk di edit yang bersifat umum. Video yang sudah dipotong
secara benar dalam proses ini harus dipisahkan dan dipindah ke track
berikutnya untuk menghindari tercampurnya klip yang salah dan benar.
Hard Cutting bisa digunakan untuk video dengan format acara Non-drama
Hard Cutting
Proses pemotongan clip berikutnya yang lebih halus dan bersifat khusus. Clip yang
sudah dipotong tersebut ditempatkan sendiri ke track berikutnya untuk
menghidari tercampurnya klip dari proses pemotongan hard cutting.
Soft Cutting bisa digunakan untuk video dengan format acara Drama
Soft Cutting
Proses penyambungan clip by clip, scene by scene, sequence by sequence dari hasil pemotongan secara soft cutting. Setelah melakukan proses ini, pindahkan clip dari
hasil yang tidak terpakai menuju ke sequence baru bila ada video yang dapat digunakan lagi untuk proses editing. Clip yang telah diseleksi bisa kita sambung
otomatis dengan Ripple Delete
Linking
Pemberian title, logo, atau symbol pada klip video untuk
memberikan informasi tertulis yang lebih jelas pada penonton.
Pemilihan title harus berdasarkan pada kejelasan,
kesesuaian, kerapian dan dapat dibaca jelas selama 3 detik.
Superimposing
Proses pengaplikasian efek ke klip video yang digunakan untuk
mendukung berjalannya proses editing. Pemilihan effects yang
terlalu berlebihan dapat memperlambat proses kinerja editing apabila efek tersebut
belum di render.
Effects
Pemberian irama musik atau back sound ke klip video agar video tersebut lebih hidup dan mempunyai arti dalam penyajiannya. Pemilihan back sound harus disesuaikan dengan suasana klip video yang akan di
edit, karena kita sebagai editor harus membangkitkan mood/suasana hati
penonton melalui proses ini.
Sound Illustrations
Pemberian narasi yang dilakukan oleh narator untuk memperjelas
maksud video yang akan ditampilkan kepada penonton. Penyusunan materi narasi bisa dilakukan oleh narator dengan melihat hasil sementara project video lalu disusun bersamaan dengan proses penyusunan
editing.
Dubbing
Proses pengecekan atau finishing akhir hasil project yang terdiri dari beberapa
klip yang tersusun dengan rapi dan tanpa satu frame pun ada blank spot. Dalam proses ini setiap editor mempunyai ciri
khas dalam mengelola beberapa klip dari awal hingga selesai dengan melakukan sentuhan akhir yang sangat berkesan
kepada pemirsa.
Final touch