MENGAPA DIPERLUKAN PENDIDIKAN TINGGI JARAK JAUH?
TUGAS KELOMPOK 11. BIDARLIS NUR IBRAHIM RKT, ST2. AZWIR EFENDI3. A. DESMAN4. AGUSBAINI
DASAR HUKUMSK MENDIKNAS No.107/U/2001 tanggal 2
Juli 2001 tentang Penyelenggaraan Program Pendidikan Tinggi Jarak jauh
ALASAN LAHIRNYA SK MENDIKNAS
Cepatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terutama dalam perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kemanjuan TIK pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu :
Teknologi Informasi audio (radio, audio tape, voice mail telepon)
Teknologi Informasi video (video tape, video text, video messaging)
Teknologi Informasi data (bulletin board, internet, surat-e, kolaborasi tele), dan
Kombinasi dari teknologi yang dituliskan diatas (audio/data, video/data, audio/video)
Memahami Pendidikan Jarak Jauh
1. Karakteristik PJJ2. PJJ dan Daya Tampung3. Masalah-masalah Pendidikan Jarak Jauh
Karakteristik PJJPendidikan jarak jauh didirikan oleh hal-hal sebagai berikut :
Sistem pendidikan yang pelaksanaannya memisahkan guru dan murid. Mereka terpisahkan karena faktor jarak, waktu atau kombinasi dari keduanya.
Karena guru dan murid terpisahkan, maka penyampaian bahan ajar dilaksanakan dengan bantuan media cetak, media elektronik seperti audio, vedio atau komputer dengan segala fasiltas yang dimilikinya.
Bahan ajar bersifat mandiri dan untuk yang menggunakan bantuan komputer (seperti kursus online), maka bahan ajar ini disimpan dan disajikan di komputer.
Paradigma baru terjadi di PJJ adalah peran guru yang lebih bersifat fasilitator dan murid yang berperan sebagai peserta dalam proses belajar mengajar. Karena itu guru dituntut untuk menciptakan teknik mengajar yang baik, menyajikan bahan ajar yang menarik, sementara itu siswa dituntut untuk aktif berpartisifasi dalam proses belajar. Siswa yang kurang aktif akan lebih mudah gagal dalamproses belajar.
Dari berbagai kepustakaan, istilah atau sebutan pendidikan jarak jauh juga dikenal dengan nama :
Packaged LearningOpen LearningFlexi StudyIndependent/Individualized LearningFlexible LearningHome StudySupported selft studyComputer Based TrainingCorrespondence education (Salmon, 200,
2001, Scott et al., 1997).
Jumlah yang berminat dan yang diterima Program Sarjana (S-1)
Tahun 2001
Daerah JumlahPeminat
JumlahDiterima
%
1 2 3 (4=3:2)
Jawa 452,769(63,5%)
68,103(50,2%)
15,04
Luar Jawa 260,744(37,5%)
67,686(49,8%)
25,96
Indonesia 713,513(100,0%)
135,769(100,00%)
19.03
Angka Partisipasi di Perguruan Tinggi di Negara-negara Tertentu
Negara Angka Partisipasi (%)
Singapura 34,0
Filipina 30,0
Thailand 22,1
Malaysia 11,7
Indonesia 11,0
Australia 72,0
Korea Selatan 67,7
Masalah-masalah Pendidikan Jarak Jauh
Kualitas PendidikanKurang atau tidak adanya interaksi antara
dosen dan mahasiswaMahasiswa tidak atau kurang mempunyai
akses kepada teknologi yang dipakai dalam PJJ seperti Komputer (Internet).
Tidak ada fasilitas teknologi pendukung PJJ seperti Komputer, internet, telepon, listrik.
PJJ biayanya mahal.Sumber Daya Manusia
Evolusi PJJ dapat dikelompokkan sebagai berikut :Era menggunakan bahan ajar cetakEra menggunakan bahan ajar cetak dibarengi
dengan penggunaan teknologi audio, video dan multimedia yang lain.
Era menggunakan bahan ajar dan sistem penyampaiannya menggunakan jasa komputer dan fasilitas yang ada, seperti internet dan CD-ROOM; serta
Kombinasi dari ketiga model pembelajaran diatas.
E - LearningPengertian Belajar-e adalah pembelajaran dengan menggunakan bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. Belajar-e sering pula dengan online course.
Karakteristik PJJ dgn Belajar-e Teknologi pembelajaran melalui internet sering disebut
belajar-e atau online course. Karakteristik belajar-e ini antara lain adalah :
Memanfaatkan jasa teknologi elektronik : guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
Memanfaatkan keunggulan komputer (dari media digital dan berbagai jaringan komputer).
Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri yang disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan memerlukannya; dan
Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
Kelebihan dan Kekurangan Pendidikan Jarak Jauh Belajar-e
Belajar dari SMART School di Malaysia dapat diambil empat hal penting :
1. Melakukan penyesuaian kurikulum-kurikulum bersifat holidtik: Pengetahuan, keterampilan dan nilai diintegrasikan dengan kebutuhan di era informasi ini yang kurikulumnya bersifat berbasis kompetensi.
2. Melakukan variasi cara mengajar untuk mencapai dasar kompetensi yang ingin dicapai dengan bantuan komputer;
3. Melakukan penilaian dengan memanfaatkan teknologi yang ada (menggunakan komputer, sistem penilaian online);
4. Menyediakan material pembelajaran seperti buku, komputer, multimedia,studio, dll yang memadai: materi pelajran yang disimpan dikomputer dapat diakses dengan mudah, baik oleh guru mauoun siswa.
Kekurangan pemanfaatan Internet atau belajar-e antara lain
1. Kurangnya interaksi siswa antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri, kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya nilai-nilai dalam proses belajar mengajar.
2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik, sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung kearah pelatihan darpada pendidikan.
4. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional kini dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan TIK.
5. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet, hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer.
7. Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan soal-soal internet.
8. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
Yang Perlu Diperhatikan dalam Menyelenggakan PJJ
Analisis Kebutuhan (Need Analysis)Rancangan InstrusionalInterface DesignTahap PengembanganPelaksanaanEvaluasi
UNIVERSITAS MAYA (VIRTUAL): PELUANG DAN TANTANGAN
PENGERTIANIstilah Universitas maya/virtual berikut istilah
serupa yang menyertainya seperti virtual calssroom, virtual learning, virtual rality lebih merupakan suatu metafora dan tidak selalu bermakna radikal sebagaimana istilah itu sendiri (Collis & Moonen, 2001). Istilah UM mengandung makna beragam. UM dapat berarti suatu gagasan yang memungkinkan siapa saja, dimana saja ia berada dapat belajar pada sebuah universitas sambil bekerja atau berada di rumah.
Istilah UM dipergunakan untuk menggambarkan universitas tatap muka yang menjadi fleksibel dalam hal menawarkan program kepada mahasiswa. UM memungkinkan mobilitas serta partisipasi mahasiswa pada suatu mata pelajaran/ mata kuliah atau program diberbagai institusi. Apapun pengertian yang diberikan, UM dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan Internet atau menyebarkan pengetahuan melalui jaringan (web).
Hambatan yang dialami dalam penerapan UMKesiapan Mahasiswa belajar mandiri,
ketersediaan jaringan internet, Biaya, Akseptabilitas dan masalah teknis.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyelenggarakan program UM. Apakah institusi mampu menyediakan
Sumber daya yang diperlukan? Apakah mahasiswa memiliki akses
yang mudah?Apakah pihak berkepentingan
(industri, pemerintah, masyarakat, orangtua) dapat memenuhi kondisi dan prasyarat terselenggaranya program UM berkualitas?
Apakah mahasiswa melek teknologi ?Apakah pengguna jasa mampu
memberikan kontribusi yang memadai atau membayar bagi terselenggaranya program UM berkualitas ?
Jika semua jawabannya “tidak” maka tidak akan ada kisah sukses program UM berkualitas.
Prospek UM kedepanProspek Universitas maya di Indonesia masih
terbuka peluang yang cukup besar akan tetapi perlu kajian mendalam dan terenacana untuk menghasilkan hasil yang lebih baik.
Sistem Jaminan Kualitas dalam Pandidikan Jarak Jauh / UMKualitas menjadi agenda penting pemerintah
serta pihak yang berkepentingan dengan bidang pendidikan. Sistem jaminan kualitas dalam PJJ meliputi seluruh aspek penyelenggaraan PJJ yaitu : kebijakan dan perencanaan, SDM, manajemen dan administrasi, mahasiswa, desain dan pengembangan program, desain dan pengembangan mata kuliah, bantuan belajar, penilaian hasil belajar, dan media pembelajaran.
. Simpulan dan ImplikasiTeknologi belajar maupun kebutuhan belajar
berubah cepat. Hal ini menuntut pendidik maupun institusi pendidikan untuk cepat menyesuaikan dengan perubahan tsb. Apakah mahasiswa benar-benar memiliki akses dan bersedia menggunakan teknologi secara bertanggung jawab, bebas dari kecurangan dan apakah institusi benar-benar mampu menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung pemanfaatan teknologi baru secara efektif.
Pertanyaan yang perlu dijawab tuntas adalah kebijakan pemerintah semacam apa yang diperlukan bagi terselenggaranya UM secara efektif. Program UM harus dilaksanakan secara efektif dan hati-hati untuk menjamin bahwa pengguna jasa terpenuhi harapannya akan program pendidikan berkualitas.