Download - Materi Seminar Ibi Bojonegoro
Disajikan pada Seminar IBI Bojonegoro, Tanggal 22 September 2013) oleh Sutarmi, MN, CIMI
MATERI SEMINAR
PIJAT BAYI (INFANT MASSAGE)
INSTRUKTUR: SUTARMI, MN, CIMICERTIFIED INFANT MASSAGE INSTRUCTOR
INTERNATIONAL ASSOCIATION INFANT MASSAGETelp: 085727225702
PIN BB:2A6A83A9Email: [email protected]
www.iaim.net
RUMAH ASUH & RUMAH BELAJAR TUMBUH KEMBANG ANAK
2013
Disajikan pada Seminar IBI Bojonegoro, Tanggal 22 September 2013) oleh Sutarmi, MN, CIMI
A. PENDAHULUAN
Pijat merupakan salah satu bentuk dari terapi sentuh yang berfungsi sebagai salah satu teknik
pengobatan penting. Bahkan menurut penelitian modern, pijat bayi secara rutin akan
membantu tumbuh kembang fisik dan emosi bayi, di samping mempertahankan
kesehatannya. Yang pasti manfaat pijat bayi tidak hanya dirasakan oleh si kecil saja, tapi
demikian juga oleh Ibu. (www.info-sehat.com.htm, diperoleh tanggal 20 Februari 2007).
Sentuhan dan pandangan mata orang tua dan bayi mampu mengalirkan kekuatan jalinan kasih
sayang diantara keduanya yang merupakan dasar komunikasi untuk memupuk cinta secara
timbal balik, mengurangi kecemasan, meningkatkan kemampuan fisik serta rasa percaya diri.
Pijat bayi dibawah naungan IAIM (International Association Infant Massage) yang
dikembangkan oleh Vimala Mc.Clure adalah pijat bayi modern yang menggunakan gerakan –
gerakan yang berupa sentuhan refleksiology dan yoga yang menekankan pada sentuhan kasih
sayang dan komunikasi dengan bayi. Elemen kasih sayang (Bonding) antara orang tua dan bayi
merupakan tujuan dari IAIM yang meliputi sentuhan (touch), kontak mata, bau, mendengar /
bicara, menangis, terenyum, pemberian makan, dan imitasi. Saat ini IAIM telah di akui dan di
kembangkan oleh 53 negara termasuk Indonesia (anggota yang terbaru Maret, 2013), sejak
lebih dari 25 tahun. Program IAIM diakui sebagai program pijat bayi yang terbaik dan
berkualitas di dunia.
Disajikan pada Seminar IBI Bojonegoro, Tanggal 22 September 2013) oleh Sutarmi, MN, CIMI
B. PERBEDAAN PIJAT BAYI TRADISIONAL DAN MODERN:
Beberapa perbedaan pijat modern dengan pijat tradisional antara lain sebagai berikut:
C. MEKANISME PIJAT BAYI
PIJAT TRADISIONALPijat bayi masih dipegang peranannya oleh dukun bayi dengan ilmu
yang turun temurun
Selama ini pemijatan tidak hanya dilakukan saat bayi sehat tetapi juga pada bayi sakit atau rewel.
Menggunakan ramuan-ramuan pemijatan yang kadang tidak terjamin aman bagi kulit bayi, misalnya parutan jahe, bawang, atau dedaunan yang dihancurkan. Ramuan ini mengandung minyak asitri
yang dapat menyebabkan rasa gatal, panas, atau perih pada kulit bayi.
Pijat tradisional hanya ditujukan untuk menyembuhkan penyakit dan kadang disertai dengan jamu.
Karena ditujukan untuk mengatasi penyakit, pijat tradisional sering dipaksakan, akibatnya, bayi menangis keras dan
meronta-ronta. Setelah dipijat, bayi lelap karena kelelahan menangis, bukan karena tenang.
Disajikan pada Seminar IBI Bojonegoro, Tanggal 22 September 2013) oleh Sutarmi, MN, CIMI
Satu hal yang sangat menarik pada penelitian pijat bayi adalah mekanika dasar pemijatan.
Mekanisme dasar pijat bayi memang belum banyak diketahui, namun kini para pakar sudah
mempunyai beberapa teori serta mulai menemukan jawabannya. Ada beberapa mekanisme
yang dapat menerangkan mekanisme dasar pijat bayi, antara lain pengeluaran beta
endorphin, aktivitas nervus vagus, dan produksi serotonin.
1) Beta Endorphin Mempengaruhi Mekanisme Pertumbuhan
Pijatan akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Tahun 1989,
Schanberg dari Duke University Medical School melakukan penelitian pada bayi-bayi tikus.
Pakar ini menemukan bahwa jika hubungan taktil (jilatan-jilatan) ibu tikus ke anaknya
terganggu akan menyebabkan hal-hal berikut :
a) Penurunan enzim ODC (ornithine decarboxylase), suatu enzim yang peka bagi
pertumbuhan sel dan jaringan.
b) Penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan.
c) Penurunan kepekaan ODC jaringa terhadap pemberian hormon pertumbuhan.
Pengurangan sensasi taktil akan meningkatkan pengeluaran neurochemical beta-
endhophine yang akan mengurangi pembentukan hormon pertumbuhan karena
menurunnya jumlah dan aktivitas ODC jaringan.
2) Aktivitas Nervus Vagus Mempengaruhi Mekanisme Penyerapan Makanan
Penelitian Field dan Schanberg (1986) menunjukkan bahwa pada bayi yang dipijat
mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10) yang akan menyebabkan
peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian penyerapan
makanan akan menjadi lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat badan bayi yang dipijat
meningkat lebih banyak daripada yang tidak dipijat.
3) Aktivitas Nervus Vagus Meningkatkan Volume ASI
Penyerapan makanan yang menjadi lebih baik karena peningktan aktivitas bervus vagus
menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih sering menyusu pada ibunya.
Akibatnya, ASI akan lebih banyak pula diproduksi, karena seperti diketahui ASI akan
semakin banyak diproduksi bila semakin banyak diminta. Selain itu, ibu yang memijat bayi
akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak positif pada peningkatan volume ASI.
4) Produksi Serotonin Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Disajikan pada Seminar IBI Bojonegoro, Tanggal 22 September 2013) oleh Sutarmi, MN, CIMI
Pemijatan akan meningkatkan aktivitas neurotransmitter serotonin, yaitu meningkatkan
kapasitas sel reseptor yang mengikat glucocorticoid (adrenalin). Proses ini akan
menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stres). Penurunan
kadar hormon stres ini akan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM dan IgG.
5) Mengubah Gelombang Otak
Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap, meningkatkan kesiagaan (alertness), dan
konsentrasi. Ini karena pijatan akan mengubah gelombang otak, yaitu dengan
menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta serta tetha. Perubahan
gelombang otak ini dapat dibuktikan dengan pemeriksaan EEG (electro encephalogram).
D. MANFAAT PIJAT BAYI
Disajikan pada Seminar IBI Bojonegoro, Tanggal 22 September 2013) oleh Sutarmi, MN, CIMI
Banyak manfaat dari pijat bayi, tetapi menurut IAIM ada empat kategori manfaat pijat bayi.
E. MANFAAT LAIN DARI PIJAT BAYI / ANAK
stimulasi
stimulasi seluruh system organmeningkatkatkan pertumbuhan & perkembanganmeningkatkan perkembangan otot peningkatkan perkembangan bahasameningkatkan perkembangan otakmeningkatkan perkembangan sensory integrasimeningkatkan kesadaran mind/ body
Interaksi
verbal/non verbal comunicationpre-languange communication skillsmeninkatkan interaksi /bondingmeningkatkan kualitas hubungan personalperhatian penuh meningkatkan perasaan cinta kasihfeeling respectednurturing touchtoleransiemphatymenggunakan seluruh indraimitasi
Relaksasi
meningkatkan kualitas tidurmeningkatkan konsentrasi lebih percaya dirilebih tenangmenurunkan stress dan hormon stress (cortisol & norepinephrin)meningkatkan level dopaminemeningkatkan hormon anti stress (oxytocin, serotonin)menurunkan hipersensitive & hiperactive
Relief
Gas & colicConstipasiAbdomeminal crampsExcees mucucKetegangan ototNyeriTeething discomfortPhysical & psychological tensionSsoftening skindisorgaization nervous systemsensitivity of touch
Disajikan pada Seminar IBI Bojonegoro, Tanggal 22 September 2013) oleh Sutarmi, MN, CIMI
Pada beberapa keadaan tertentu, pijat bayi dapat memberikan keuntungan tambahan seperti
dalam kasus-kasus berikut :
1. Orang Tua Yang Masih Remaja (Teenage Parent)
Orang tua yang masih remaja, umumnya tidak/belum siap untuk menjadi orang tua,
karena mereka sendiri belum cukup dewasa. Pada kasus seperti ini, pijat bayi akan
meningkatkan kepercayaan diri mereka, meningkatkan rasa penerimaan atas keadaaannya
menjadi orang tua, dan meningkatkan harga diri mereka sebagai orang tua.
2. Orang Tua Yang Rasa Keterikatan Dengan Bayinya Kurang
Hal ini biasanya terjadi pada kasus-kasus berikut :
a) Kehamilan dan kelahiran anak yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan.
b) Komplikasi kehamilan dan /atau kelahiran.
c) Pemisahan ibu dan bayi untuk waktu tertentu, karena alasan keabsahan
fisik/mental ibu, atau kesehatan bayi.
d) Pada keadaan di atas pijat bayi dapat mendekatkan hubungan orang tua dengan
bayinya. Apalagi bila para orang tua tersebut mengikuti kelas pijat bayi bersama
beberapa orang tua lain. Dalam kelas pijat bayi, mereka akan merasa mendapat
dukungan dan perhatian, serta melihat bagaimana orang tua lain bergaul penuh
kasih sayang yang lemah lembut tersebut. Akhirnya akan timbul rasa percaya diri
dan keingian untuk mempunyai hubungan mesra dengan bayinya sendiri.
3. Orang Tua Angkat
Oleh karena tidak pernah mengandung bayi yang diangkat, orang tua angkat tidak
merasakan kedekatan dengan bayinya sebelum bayi ini dilahirkan. Pijat bayi akan
membantu menciptakan ikatan yang lebih kuat antara orang tua angkat dengan bayinya,
mereka akan lebih cepat mengenal dan merasakan bahwa mereka saling terikat dalam
satu keluarga.
4. Bedah Caesar
Bayi yang dilahirkan dengan bedah caesar tidak pernah merasakan rangsangan taktil
seperti halnya bayi yang dilahirkan normal. Di samping itu, umumnya bayi iniakan kurang
aktif/siaga karena pengaruh obat-obatan yang diberikan ke ibu. Untuk beberapa waktu ibu
masih akan merasa sakit akibat operasinya, dan akan merasa tidak nyaman, sedangkan
sang ayah kemungkinan akan merasa bersalah atau sedih karena istrinya harus mengalami
Disajikan pada Seminar IBI Bojonegoro, Tanggal 22 September 2013) oleh Sutarmi, MN, CIMI
operasi. Pijat bayi akan lebih cepat menyatukan orang tua dan bayinya, serta akan
menolong mereka menghilangkan perasaan-perasaan negatif tadi.
5. Sakit Perut (Colic)
Colic atau sakit perut pada bayi ditandai dengan suara tangis yang melengking. Penyebab
kolik yang antara lain berupa gangguan pada mekanisme kontrol tidur/bangun atau
terjadinya gangguan interaksi antara orang tua dan bayi. Kolik juga sering dihubungkan
dengan adanya gangguan pada saluran pencernaan dan kesukaran makan.
Untuk mengurangi kolik dianjurkan para orang tua memijat bayinya pada waktu kolik
berlangsung serta setiap kali sebelum bayi tidur. Para peneliti juga menemukan bahwa
bayi-bayi yang dipijat, interaksi dengan orang tuanya menjadi lebih tenang, serta waktu
tidur dan bangunnya teratur.
6. Asma
Asma selain disebabkan oleh rangsangan fisik dari luar, seperti serbuk atau debu, juga
dapat disebabkan oleh faktor psikologis seperti kegelisahan. Telah dibuktikan bahwa
pijatan dapat melebarkan saluran napas yang menyempit pada asma.
Pijat adalah terapi umum untuk relaksasi. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa
dengan pemijatan dilaporkan adanya penurunan perasaan gelisah dan depresi sehingga
serangan asma akan berkurang.
7. Bayi Dari Ibu Pecandu Kokain
Penelitian terakhir membuktikan bahwa bayi dari seorang ibu pecandu kokain yang dipijat,
menunjukkan komplikasi kelahiran berkurang, kenaikan berat yang lebih baik, disamping
itu tes perkembangannya menunjukkan hasil yang lebih baik.
8. Bayi Dari Ibu HIV Positif
Pemijatan pada bayi dengan ibu HIV-positif ternyata dapat lebih menaikkan berat badan
serta meningkatkan perkembangan motorik bayi.
9. Bayi Yang Dirawat Di Rumah Sakit
Jarum suntik dan pemeriksaan-pemeriksaan yang menyakitkan di rumah sakit telah
memberi kesan pada bayi adanya hubungan antara perabaan dan rasa sakit. Dengan pijat
bayi mereka akan mengetahui bahwa perabaan dapat juga terasa menyenangkan,
menenagkan, dan penuh kasih sayang. Perlu diingat bahwa sangatlah penting untuk peka
terhadap keinginan-keingian bayi dan bayi hanya dapat dipijat atau diusap apabila ia
menghendakinya.
Disajikan pada Seminar IBI Bojonegoro, Tanggal 22 September 2013) oleh Sutarmi, MN, CIMI
10. Bayi Kurang Bulan (Premature Infant)
Bayi prematur mengalami kehangatan dan kenyamanan dalam kandungan ibu dalam
waktu yang singkat. Selain itu, mereka akan lebih sering disuntik dan mengalami
pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium yang menyakitkan. Dengan demikian mereka
harus belajar sejak awal bahwa perabaan dapat pula merupakan sesuatu yang
menyenangkan serta penuh kasih sayang. Kita hendaknya memberikan sentuhan kasih
sayang yang sejuk sejak dari hari pertama.
F. KARAKATERISTIK BAYI (CUES, REFLEX DAN PERILAKU)
1. CUES / ISYARAT
Karakteristik bayi yang ditunjukan bayi pada saat dilakukan pemijatan antara lain:
2. REFLEKS
M ENERIM A:m ata terbuka & cerahm eoleh kanan kiri kem udian kem bali ke depan & tersenyumm elihat langsung ke ortu/terapis dengan wajah dan m ata yang berseri
M ENOLAK:m ata m em ejam dalam kondisi sadar, m enguap danm engantukm em buang m uka atau m em alingkan dan m enggulingkan kepalakaku
KONTAK M ATA & EKSPRESI W AJAH
M ENOLAK: cegukan, kem erahan, m arah dan m enangis
SUARA
M ENERIM A:terlentang dengan nyam an & tenanggerakan lem but pada tangan & kakiberusaha m eraih ortu, kontak m ata, tersenyumopen body language
M ENOLAK:, beruasaha m erangkak pergi, berputar, gerakan tak terkontrol, frewelselalu m enjauhi saat dipegang, kaku & m enendang closed body languange
BODY LANGUA
NGE
Disajikan pada Seminar IBI Bojonegoro, Tanggal 22 September 2013) oleh Sutarmi, MN, CIMI
Beberapa reflex yang ditunjukan oleh bayi saat dipijat adalah:
3. PERILAKU / BEHAVIOUR
G. PERSIAPAN SEBELUM MEMIJAT
REFLEKS
mororootingbabkinpalmarplantarbabinski
asymetric tonus leher
TIDUR NYENYAK gerakan berkurang tidur nyenyak dan lelapACTIVE SLEEP / LIGHT SLEEPaktifitas tubuhirreguller breathinggerakan wajahresponsivesmile
TAHAP TIDUR
gerakan variabel mudah terbangunTRANSISIONAL
Quiet AlertActive alert Crying
SADAR / TERBANGUN
Disajikan pada Seminar IBI Bojonegoro, Tanggal 22 September 2013) oleh Sutarmi, MN, CIMI
1. WAKTU YANG TEPAT
Pemijatan dapat dilakukan pada bayi usia 0 -12 bulan. Untuk bayi yang berusia di
bawah 7 bulan, pemijatan dapat dilakukan setiap hari. Waktu pemijatannya
sebaiknya dilakukan 2 kali sehari yaitu:
a) Pagi hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari baru
b) Malam hari, sebelum tidur.
2. Tangan yang aman untuk memijatSebelum memijat, pastikan tangan anda bersih dan hangat. Tangan yang kurang bersih dapat menjadi penular kuman, terutama penyakit kulit, jadi cuci tangan terlebih dahulu lalu pastikan tangan dalam keadaan kering karena kulit bayi sangat peka dengan suhu tangan ibu dan tidak nyaman bila tangan yang menyentuhnya itu dingin.Periksa kuku dan perhiasan untuk menghindari goresan pada kulit bayi. Potonglah kuku dan lembutkan (dikikir). Keberadaan cincin, gelang dan aksesoris lainnya yang terbuat dari logam atau plastic dapat melukai kulit bayi.
3. Ruang yang nyamanRuang yang nyaman untuk melakukan pemijatan adalah: Ruang yang kering dan tidak pengap, hangat tetapi tidak panas, penerangnya cukup, tidak berisik dan tanpa aroma menyengat dan mengganggu.
4. Peralatan Yang Harus DisiapkanPeralatan yang dibutuhkan sebelum melakukan pemijatan antara lain:a) Alas yang empuk dan lembutb) Handuk atau lap, popok dan baju gantic) Minyak untuk memijat (vegetable oil)d) Air dan waslap
5. Persiapan pemijatana) Duduklah dengan posisi nyaman dan tenang.b) Pandang mata bayi selama pemijatan berlangsung (kontak mata).c) Bernyanyilah atau putarkan lagu-lagu yang tenang atau lembut untuk menciptakan
suasana tenang selama pemijatan.d) Buka baju bayi kemudian ambil minyak dan gosok – gosokan di tangan.e) Awali pemijatan dengan sentuhan ringan, kemudian secara bertahap tambahkan
tekanan pada sentuhan tersebut, terutama bila anda sudah yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang dilakukan.
f) Jika suatu saat bayi tampak merasa tidak nyaman segera hentikan pemijatan. Dalam memijat kita harus membangun toleransi dengan mulai beberapa gerakan, sedikit demi sedikit dengan durasi waktu yang bertahap dari 2-3 menit hingga 5-10 menit.
g) Tanggaplah pada isyarat yang diberikan bayi. Bila bayi menangis cobalah untuk menenangkannya sebelum melanjutkan pemijatan. (Putri,Alissa : 2009).
Disajikan pada Seminar IBI Bojonegoro, Tanggal 22 September 2013) oleh Sutarmi, MN, CIMI
6. Teknik memijat bayi
Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, pemijatan bayi tak bias dilakukan secara sembarangan. Ada cara dan rambu-rambu yang harus diperhatikan.
a. Bayi umur 0 – 1 bulanGerakan yang dilakukan lebih mendekati usapan-usapan halus. Sebelum tali pusar bayi dilepas, sebaiknya tidak dilakukan pemijatan didaerah perut.
b. Bayi umur 1 – 3 bulanGerakan memijat dilakukan dengan halus disertai tekanan ringan dalam waktu yang lebih singkat.
c. Bayi umur 3 bulan – anak umur 3 tahunSeluruh gerakan dilakukan dengan tekanan dan waktu yang makin meningkat. Total waktu pemijatan disarankan sekitar 15 menit.
H. SELAMA PEMIJATAN
Selama melakukan pemijatan, dianjurkan untuk selalu melakukan hal-hal berikut:
1. Memandang mata bayi, disertai pancaran kasih sayang selama pemijatan
berlangsung.
2. Bernyanyilah atau putarkan lagu-lagu yang tenang/lembut, untuk membantu
menciptakan suasana tenang selama pemijatan berlangsung.
3. Awalilah pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan, kemudian secara
bertahap tambahkanlah tekanan pada sentuhan yang dilakukan, khususnya
apabila anda sudah merasa yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan yang
sedang dilakukan.
4. Sebelum melakukan pemijatan, lumurkan minyak yang lembut sesering mungkin.
5. Sebaiknya pemijatan dimulai dari kaki bayi, umumnya bayi lebih menerima
apabila dipijat pada daerah kaki. Dengan demikian, akan memberi
kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijat sebelum bagian lain disentuh.
Oleh karena itu, urutan pemijatan dimulai dari bagian kaki, perut, dada,
tangan, muka, dan diakhiri pada bagian punggung.
6. Tanggaplah pada isyarat yang diberikan oleh bayi anda. Jika bayi menangis,
cobalah menenangkan bayi sebelum melakukan pemijatan. Jika bayi menangis
lebih keras, hentikan pemijatan karena mungkin bayi mengharapkan untuk
digendong, disusui, atau sudah sangat ingin tidur.
7. Lakukan konsultasi pada dokter atau bidan untuk mendapatkan keterangan
Disajikan pada Seminar IBI Bojonegoro, Tanggal 22 September 2013) oleh Sutarmi, MN, CIMI
lebih lanjut tentang pemijatan bayi.
8. Hindarkan mata bayi dari baby oil/lotion
I. HAL-HAL YANG TIDAK DIANJURKAN SELAMA PEMIJATAN :
a) Memijat bayi langsung setelah selesai makan.
b) Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan.
c) Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat.
d) Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat.
e) Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi
J. URUTAN PIJAT BAYI
1. Kaki
a. Perahan cara Indiab. Perahan cara Swediac. Telapak kakid. Jari –jari kakie. Punggung kaki dan pergelangan kakif. Gerakan menggulung
2. Perut
a. Mengayuh pedal sepedab. Buka bukuc. Bulan – mataharid. Gerakan I love youe. Gelembung / berjalan
3. Dada
a. Jantung besar dan kupu-kupub. Gerakan menyilang
4. Tangan
a. Perahan cara Indiab. Perahan cara Swediac. Telapak tangand. Jarie. Jari gerakan menggulung
Disajikan pada Seminar IBI Bojonegoro, Tanggal 22 September 2013) oleh Sutarmi, MN, CIMI
5. Muka
a. Membasuh mukab. Dahi : meyetrika dahic. Alis : menyetrika alisd. Hidung : senyum pertamae. Rahang atas : senyum keduaf. Dagu/rahang bawah : senyum ketigag. Belakang telinga
6. Punggung
a. Gerakan maju mundur : kuda goyangb. Gerakan menyetrikac. Gerakan melicinkan kertasd. Gerakan melingkare. Gerakan menggaruk
Referensi:
Infant Massage: A Handbook for Loving Parents
Disajikan pada Seminar IBI Bojonegoro, Tanggal 22 September 2013) oleh Sutarmi, MN, CIMI