Transcript
Page 1: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

LIPUTAN MEDIA LONDON BOOK

FAIR 2016

http://www.bbc.co.uk/programmes/p03rj087 http://www.bbc.com/indonesia/multimedia/2016/04/160419_audio_budaya_buku

Page 2: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan
Page 3: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

Indonesia Hadir di London Book Fair 2016 Selasa, 12 April 2016 | 15:44 WIB https://m.tempo.co/read/news/2016/04/12/079761953/indonesia-hadir-di-london-book-fair-2016 TEMPO.CO, London - Setelah hadir di ajang Bologna Book Fair 2016 pekan lalu, buku-buku dari Indonesia pun hadir di London Book Fair 2016 pekan ini, 12-14 April 2016. Inilah kedua kalinya penerbit-penerbit Indonesia tampil di pameran ini secara kolektif karena sebelumnya hanya hadir sendiri-sendiri. Selama tiga hari pameran di London, Indonesia menampilkan 200 judul buku pilihan dan memberikan wawasan tentang industri penerbitan di Indonesia. Indonesia berkesempatan melakukan presentasi pada Insights Program, yang merupakan acara unggulan pada 13 April 2016, siang waktu setempat. Acara ini menyiapkan beragam tema selama pameran berlangsung. Pada 2014, jumlah pengunjung Insights Program mencapai 11.445 orang. Bertindak sebagai pembicara adalah Wandi S. Brata, pimpinan Gramedia; dan Laura S. Prinsloo, Ketua Komite Buku Nasional Indonesia. Tema yang akan dibawakan adalah Indonesia: islands of opportunity, yang akan mengungkapkan potensi yang dimiliki Indonesia dari berbagai sisi, seperti demografi, ragam bahasa, kebebasan berekspresi, dan pertumbuhan industri penerbitan di Indonesia. Duta besar Indonesia untuk Inggris, Rizal Sukma, direncanakan hadir dan memberikan sambutan. London Book Fair diadakan di Olympia, di kawasan barat London. Memasuki tahun ke-45 penyelenggaraannya, acara ini menjadi sebuah pasar global untuk negosiasi hak cipta dan penjualan serta distribusi konten yang meliputi cetakan, audio, TV, film, dan saluran digital. Pameran ini dianggap sebagai olimpiadenya industri buku internasional karena mampu menghadirkan 25 ribu pelaku industri dari 124 negara selama tiga hari. "Manfaat yang diperoleh dari partisipasi dalam pameran buku ini sejalan dengan program-program pemerintah, antara lain meningkatkan kerja sama bilateral dan multilateral di bidang pendidikan dan kebudayaan, meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar internasional agar bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa lain di Asia, mewujudkan kemandirian dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik, khususnya industri perbukuan, dan memposisikan Indonesia sebagai pemain utama industri perbukuan di lingkup MEA dan internasional," ujar Laura Prinsloo, Selasa, 12 April 2016. ERWIN Z.

Indonesia Tampilkan 200 Judul Buku di London Book Fair Rabu, 13 April 2016 | 06:11 WIB https://m.tempo.co/read/news/2016/04/13/090762148/indonesia-tampilkan-200-judul-buku-di-london-book-fair TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menampilkan lebih dari 200 judul buku dari berbagai penerbit dalam pameran buku terbesar di London Book Fair, Inggris, yang berlangsung di Gedung Pameran Olympia, di kawasan barat London selama tiga hari dari tanggal 12 April hingga 14 April mendatang. Partisipasi Indonesia yang menjadi Tamu Kehormatan di Frankfurt Book Fair 2015, merupakan kali kedua dengan menampilkan buku karya para penulis Indonesia, kata Penanggung Jawab London Book Fair 2016, Sari Meutia, kepada Antara London, Selasa, (12 April 2016). Kehadiran Indonesia di London Book Fair yang bertema Making Words Go Further, diharapkan

Page 4: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

dapat membukakan mata dunia tentang kekayaan ragam dan khazanah karya penulis serta beberapa penerbit buku Indonesia. Selama tiga hari pameran selain menampilkan gerai yang menampung lebih dari 200 judul, Indonesia juga akan tampil dalam acara Insight Programme dan Happy Hour dengan mengundang penerbit asing di gerai Indonesia sekaligus memperkenalkan kuliner khas Indonesia. Menempati Stand 5E150 Indonesia tampil dengan konsep 17.000 Islands of Imagination. Warna dominan putih dengan karpet hjjau dipadu dengan halaman muka 200 lebih buku yang warna warni menampilkan konsep pulau-pulau yang mengundang imajinasi. London Book Fair dianggap sebagai olimpiadenya industri buku internasional yang mampu menghadirkan 25.000 pelaku industri dari 124 negara selama tiga hari juga menyediakan International Rights Centre-nya merupakan salah satu yang terbesar dan mengesankan di dunia karena menyediakan 590 meja, 400 perusahaan dari 30 negara. Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan untuk mengisi salah satu acara Insight Program ini. London Book Fair juga dikenal sebagai tempat penyelenggara konferensi terbesar terkait masa depan industri buku dan konten digitalnya dengan nama acara Publishing for Digital Mind. Kini memasuki tahun ke-45 penyelenggaraannya, London Book Fair menjadi pasar global untuk negosiasi rights dan penjualan serta distribusi konten yang meliputi cetakan, audio, TV, film dan saluran digital. Penulis Indonesia Eka Kurniawan mendapat sorotan dunia karena masuk ke dalam nominasi long listed man booker international prize 2016 untuk bukunya Lelaki Harimau (Man Tiger) juga akan hadir dalam display deretan penulis internasional di International Gallery Author London Book Fair 2016. Sari Mutia yang didampingi Sekretaris Komite Buku Nasional, Laura Prinsloo mengakui sebagai negara terbesar keempat di dunia, Indonesia masih belum banyak dikenal dari segi sastra dan karya-karya lain para penulisnya. Sementara itu Ketua Dewan Pertimbangan IKAPI Pusat, Lucya Andam Dewi mengakui keikutsertaan Indonesia dalam London Book Fair mendapat respons yang cukup baik setelah tampilnya Indonesia sebagai partner country di Frankfurt Book Fair 2015. Salah satu mata acara penting di London Book Fair adalah Insight Programme yang mendapat sambutan antusias pengunjung. Indonesia hadir dalam program bertema Indonesia: Islands of Opportunity. Acara ini menghadirkan dua pembicara mewakili kompetensi di bidang masing-masing, Wandi S. Brata dari Group Director of Gramedia Group of Book Publishing Companies dan Laura Prinsloo Managing Director of Kesaint Blanc Publishing dan yang juga Chief of National Book Committee.

Begini Jual-Beli Hak Cipta di London Book Fair Selasa, 12 April 2016 | 16:34 WIB https://m.tempo.co/read/news/2016/04/12/090761974/begini-jual-beli-hak-cipta-di-london-book-fair TEMPO.CO, London - Penerbit-penerbit Indonesia tampil di London Book Fair 2016 pekan ini, 12-14 April. London Book Fair berbeda dengan pameran buku besar lainnya. Fokus utamanya adalah jual-beli hak cipta dan pengembangan bisnis industri penerbitan, sehingga nyaris tidak ada pengunjung biasa, karena juga tidak ada penjualan buku secara fisik.

Page 5: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

London Book Fair diadakan di Olympia, di kawasan barat London. Memasuki tahun ke-45 penyelenggaraannya, acara ini menjadi sebuah pasar global untuk negosiasi hak cipta dan penjualan serta distribusi konten yang meliputi cetakan, audio, TV, film, dan saluran digital. Pameran ini dianggap sebagai olimpiadenya industri buku internasional karena mampu menghadirkan 25 ribu pelaku industri dari 124 negara selama tiga hari. International Rights Centre di pameran ini merupakan salah satu yang terbesar dan mengesankan di dunia karena menyediakan 590 meja, menghadirkan 400 perusahaan dari 30 negara. ”Untuk membuat janji temu dengan agen yang mewakili penulis atau penerbit-penerbit besar di US, UK, dan Eropa lainnya, kita harus membuat janji paling tidak sebulan sebelumnya,” ujar Sari Meutia, CEO Mizan Pustaka, yang juga menjabat sebagai Koordinator Pameran Buku Internasional dari Komite Buku Nasional, Selasa, 12 April 2016. “Suasana International Rights Center nyaris menyerupai pasar saham karena riuh dengan pembicaraan yang terjadi antara agen dan penerbit. Semua meja selalu terisi selama tiga hari itu. Di meja-meja inilah kita dapat bertemu muka dengan agen penerbit novel Dan Brown, Harper Lee, J.K. Rowling, dan penulis bestseller lainnya,” tambahnya. Ini adalah pameran kedua yang dihadiri Indonesia di 2016. Pada Agustus mendatang, Indonesia akan berpartisipasi di Beijing Book Fair, dan kembali hadir di Frankfurt Book Fair pada Oktober, di mana Indonesia adalah tamu kehormatan pada 2015. ERWIN Z.

London Book Fair Dibuka, 12 Rights Buku Indonesia

Terjual Kamis, 14 April 2016 | 06:31 WIB https://nasional.tempo.co/read/news/2016/04/14/079762524/london-book-fair-dibuka-12-rights-buku-indonesia-terjual

12 Rights Buku Indonesia Terjual di London Book Fair Hari Pertama. Tempo/Erwin Zachri TEMPO.CO, London - Di hari pertama London Book Fair 2016, ada 12 rights buku Indonesia yang telah terjual kepada penerbit Malaysia. Buku-buku ini adalah panduan pemula untuk Spanyol, Jerman, Mandarin, Perancis, dan Jepang (5 judul), juga buku percakapan sehari-hari bahasa Jerman, Belanda, Perancis, Korea, Arab, Mandarin dan Indonesia (7 judul). “Buku panduan dan percakapan bahasa asing memang salah satu yang kerap jadi favorit,” ujar

Page 6: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

Nung Atasana, Kordinator Penjualan Rights International dari Komite Buku Nasional, Selasa, 12 April 2016. Penerbit bersangkutan mengontak langsung Nung untuk menyatakan minatnya membeli rights judul-judul tersebut setelah sebelumnya melakukan survei ke toko buku. Kabar ini memberikan semangat bagi tim delegasi Indonesia. Di hari pertama, lebih dari 100 praktisi industri yang mayoritasnya para penerbit mengunjungi stand Indonesia. Penerbit buku terbesar asal Islandia, Forlagid, juga menyatakan minatnya menerjemahkan buku Eka Kurniawan, Cantik itu Luka. “Mereka menyatakan buku-buku Eka memang sangat cocok dengan penerbit mereka,” ujar Siti Gretiani, Kordinator Promosi Literasi Komite Buku Nasional. Foto Eka juga terpampang di arena pameran sebagai salah satu International Authors of London Book Fair. Buku Eka, Man Tiger, saat ini juga masuk di long list International Man Booker Prize 2016. Di hari kedua, 13 April, pembicara dari Indonesia akan tampil di acara Insight Program yang digelar di Gallery Suit. Acara ini merupakan program unggulan pameran. Tema yang dibawakan adalah Indonesia : Islands of Opportunity, dengan pembicara Wandi S Brata, Direktur Gramedia dan Laura Prinsloo, Ketua Komite Buku Nasional Indonesia. Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Rizal Sukma direncanakan hadir dalam acara ini. Inilah kali kedua penerbit Indonesia tampil di LBF secara kolektif setelah tahun-tahun sebelumnya beberapa penerbit Indonesia hanya hadir sendiri-sendiri. Selama tiga hari pameran di London, Indonesia menampilkan 200 judul buku pilihan dari berbagai penerbit, mayoritas adalah buku-buku bergenre sastra. ERWIN Z

London Book Fair, Hak Cipta Buku Indonesia Dibeli

Inggris Jum'at, 15 April 2016 | 06:50 WIB https://nasional.tempo.co/read/news/2016/04/15/079762840/london-book-fair-hak-cipta-buku-indonesia-dibeli-inggris TEMPO.CO, London - Kabar gembira di hari kedua London Book Fair, sejumlah buku dari Indonesia tembus ke penerbit-penerbit dari Inggris. Pertama adalah buku tulisan intelektual muslim Indonesia Haidar Bagir berjudul Islam, The Message of Love and Happiness. “Tema-tema Islam ternyata memiliki pasar yang cukup besar di Inggris, terlihat dari banyaknya penerbit buku Islam yang hadir di London Book Fair,” ujar Siti Gretiani, Kordinator Promosi Literasi dari Komite Buku Nasional. Buku lainnya yang juga dibeli hak ciptanya di hari kedua pameran adalah Anti Stress: Art Therapy: Travel Size: Bali - Coloring Book Bali, karya I.B.G Wiraga. Buku ini dianggap unik dan sangat menarik bagi pasar Inggris. Hal ini menambah daftar buku-buku dari Indonesia yang dibeli hak ciptanya dan diminati penerbit internasional. Di hari kedua pameran juga berlangsung Insight Program di ruang Gallery Suit. Indonesia diwakili Laura Prinsloo, Ketua Komite Buku Nasional, dan Wandi S Brata, Direktur Utama Gramedia Publishing Group. Tema yang dibawakan adalah Indonesia: Islands of Opportunity. Acara ini dihadiri oleh penerbit dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Turki, China dan Inggris. Laura menyampaikan situasi terkini Indonesia dan potensi yang sangat besar. “Indonesia memiliki 250 juta penduduk yang menempati ribuan pulau, bisa dibayangkan betapa banyak imajinasi yang tercipta dari setiap tempat itu,” ujarnya.

Page 7: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

Laura menyatakan, saat ini tingkat minat baca memang masih rendah, tapi juga sedang gencar untuk ditingkatkan, salah satunya adalah dengan program yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, yaitu membaca buku 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Wandi S Brata membuka presentasinya dengan menunjukkan betapa luasnya Indonesia terbentang dari Sabang hingga Marauke. Itu merupakan berkah sekaligus tantangan, karena potensi besar yang dimiliki Indonesia itu kerap terhambat masalah infrastuktur. “Persoalan umum yang dihadapi pebisnis termasuk penerbit adalah distribusi, pembangunan infrastuktur inilah yang sedang menjadi prioritas Presiden Joko Widodo,” ujar Wandi. ERWIN Z

Indonesia Tampilkan 'Islands of Opportunity' di London Book Fair 2016 http://hot.detik.com/read/2016/04/12/151448/3186005/1059/indonesia-tampilkan-islands-of-opportunity-di-london-book-fair-2016 Tia Agnes - detikhot Selasa, 12/04/2016 15:14 WIB

Foto: London Book Fair 2016

Jakarta - Setelah keberhasilan di ajang Bologna Children's Book Fair 2016 pekan lalu, kali ini Indonesia hadir di London Book Fair (LBF) 2016. Berlangsung pada 12-14 April, ini kedua kalinya penerbit Indonesia tampil di LBF. Selama tiga hari penyelenggaraan, ada 200 judul buku pilihan yang dipajang. Dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Selasa (12/4/2016), Indonesia diberikan kesempatan melakukan presentasi pada Insights Program yakni acara unggulan LBF pada 13 April, pukul 13.00-14.00 waktu setempat. Wandi S.Brata dari penerbit Gramedia dan Laura S. Prinsloo, Ketua Komite Buku Nasional, tampil sebagai pembicara. "Tema yang kami angkat adalah Islands of Opportunity yang akan mengungkapkan potensi yang

Page 8: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

dimiliki Indonesia dari berbagai sisi, seperti demografi, ragam bahasa, kebebasan berekspresi, dan pertumbuhan industri penerbitan di Indonesia," ujar Wandi. Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Rizal Sukma juga direncanakan menghadiri dan memberikan sambutan. Di 'Insights Program', jumlah pengunjungnya mencapai 11.445 orang. LBF diadakan di Olympia di kawasan London bagian barat. Memasuki tahun ke-45, penyelenggaraan LBF menjadi sebuah pasar global untuk negosiasi hak cipta dan penjualan, serta distribusi konten yang meliputi cetakan, audio, TV, film, dan saluran digital. LBF dianggap sebagai olimpiade-nya industri buku internasional karena mampu menghadirkan 25.000 pelaku industri dari 124 negara. Pameran ini pun berbeda dari pameran buku biasanya. Fokus utamanya adalah jual beli "rights" dan pengembangan bisnis industri penerbitan sehingga nyaris tidak ada pengunjung biasa yang menghadirinya. (tia/mmu)

12 Rights Buku Indonesia Terjual di Hari Pertama London Book Fair 2016 6/04/14/074500/3187519/1059/12-rights-buku-indonesia-terjual-di-hari-pertama-london-book-fair-2016 Tia Agnes - detikhot

Kamis, 14/04/2016 07:45 WIB Jakarta - Indonesia tampil kedua kalinya di London Book Fair (LBF) 2016 yang berlangsung pada 12-14 April. Di hari pertama penyelenggaraan, ada 12 rights buku yang telah terjual kepada penerbit Malaysia. Dalam keterangan yang diterima detikHOT, buku-buku tersebut di antaranya adalah buku panduan pemula untuk Spanyol, Jerman, Mandarin, Prancis, dan Jepang (5 judul). Serta buku percakapan sehari-hari bahasa Jerman, Belanda, Prancis, Korea, Arab, Mandarin, dan Indonesia (7 judul). Menurut Koordinator Penjualan Rights International dari Komite Buku Nasional, NUng Atasana, buku panduan dan percakapan bahasa asing adalah salah satu yang menjadi favorit dari penerbit-penerbit internasional. Foto: Komite Buku Nasional

“Penerbit bersangkutan mengontak langsung Nung untuk menyatakan minatnya membeli rights judul-judul tersebut setelah sebelumnya melakukan survey ke toko buku,” ucapnya, Kamis (14/4/2016). Selain itu, di hari pertama LBF 2016 lebih dari 100 praktisi industri yang mayoritasnya para penerbit mengunjungi stand Indonesia. Penerbit buku terbesar asal Islandia, Forlagid juga menyatakan minatnya menerjemahkan buku Eka Kurniawan yang berjudul ‘Cantik itu Luka’. "Mereka mengatakan buku-buku Eka sangat cocok dengan penerbitnya," ujar Siti Gretiani,Kordinator Promosi Literasi Komite Buku Nasional. Tentunya, buku-buku Eka dan foto dirinya yang terpajang di arena pameran menjadi daya tarik tersendiri. Eka menjadi salah satu pengarang internasional di LBF. Karyanya 'Man Tiger' masuk dalam long list ajang International Man Booker Fair 2016. Sedangkan di hari kedua, Indonesia akan tampil di Insight Program yang digelar di Gallery Suit.

Page 9: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

Acara tahunan dan unggulan di LBF ini akan mempresentasikan Indonesia dengan sejumlah potensi yang dimili. Nantinya,, Wandi S Brata, Direktur Gramedia dan Laura Prinsloo, Ketua Komite Buku Nasional Indonesia sebagai narasumber. Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Rizal Sukma juga direncanakan hadir dalam acara ini. Selama tiga hari pameran di London, Indonesia menampilkan 200 judul buku pilihan dari berbagai penerbit, mayoritas adalah buku-buku bergenre sastra. (tia/tia)

Rights Buku Indonesia Dibeli Penerbit Inggris di Hari Kedua LBF 2016 Tia Agnes - detikhot

Jumat, 15/04/2016 08:50 WIB Jakarta - Di hari kedua London Book Fair 2016, buku-buku dari Indonesia tembus ke penerbit-penerbit dari Inggris. Dua buku tersebut dianggap unik dan menarik bagi pasar Inggris. Buku pertama adalah buku tulisan intelektual muslim Indonesia Haidar Bagir berjudul 'Islam, The Message of Love and Happiness'. Menurut Koordinator Promosi Literasi dari Komite Buku Nasional, Siti Gretiani tema- tema Islam ternyata memiliki pasar di Inggris. "Pasarnya cukup besar di Inggris, terlihat dari banyaknya penerbit buku Islam yang hadir di London Book Fair," ujar Siti, dalam Foto: Komite Buku Nasional keterangannya, Jumat (15/4/2014). Rights buku kedua yaitu 'Anti Stress: Art Therapy: Travel Size: Bali - Coloring Book Bali', karya I.B.G Wiraga. Selain itu, di hari kedua juga berlangsung 'Insight Program' di ruang Gallery Suit. Indonesia hadir untuk membicarakan mengenai dunia industri penerbitan Tanah Air. Indonesia diwakili oleh Laura Prinsloo, Ketua Komite Buku Nasional dan Wandi S Brata, Direktur Utama Gramedia Publishing Group. Tema yang dibawakan adalah 'Indonesia: Islands of Opportunity'. Acara ini dihadiri oleh penerbit dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Turki, Tiongkok dan Inggris. "Indonesia memiliki 250 juta penduduk yang menempati ribuan pulau, bisa dibayangkan betapa banyak imajinasi yang tercipta dari setiap tempat itu," ujarnya. Laura menyatakan, saat ini tingkat minat baca memang masih rendah, tapi juga sedang gencar untuk ditingkatkan, salah satunya adalah dengan program yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan yaitu membaca buku 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Wandi S Brata membuka presentasinya dengan menunjukkan betapa luasnya Indonesia terbentang dari Sabang hingga Marauke. Itu merupakan berkah sekaligus tantangan, karena potensi besar yang dimiliki Indonesia itu kerap terhambat masalah infrastuktur. "Persoalan umum yang dihadapi pebisnis termasuk penerbit adalah distribusi, pembangunan infrastuktur inilah yang sedang menjadi prioritas Presiden Joko Widodo," ujar Wandi.

Page 10: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

Buku Indonesia Memikat Penerbit Asing di London Book Fair http://www.cnnindonesia.com/hiburan/20160413231814-241-123806/buku-indonesia-memikat-penerbit-asing-di-london-book-fair/ Rizky Sekar Afrisia, CNN Indonesia Kamis, 14/04/2016 09:36 WIB Jakarta, CNN Indonesia -- Dunia literasi Indonesia semakin diperhitungkan di Eropa. Setelah akhir tahun lalu menjadi Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair 2015, buku-buku Indonesia masih berkeliling ke Bologna dan kini hadir di London Book Fair 2016. Pekan buku di London itu diselenggarakan 12 hingga 14 April 2016. Kalau pada tahun-tahun sebelumnya penerbit Indonesia hadir sendiri-sendiri, kali ini mereka didatangkan secara kolektif. Terdapat 200 judul buku yang dipamerkan. Buku-buku itu tidak untuk dijual secara fisik, melainkan "memancing" penerbit untuk membeli hak ciptanya. Sebab menurut keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com, London Book Fair berfokus pada jual beli hak cipta dan pengembangan bisnis industri penerbitan. Pameran itu dianggap sebagai "olimpiade" dan pasar industri buku internasional, mengingat banyaknya pelaku industri yang datang. Dalam tiga hari, London Book Fair bisa menghadirkan sekitar 25 ribu pelaku industri buku dari 124 negara. Di hari pertama London Book Fair 2016 saja, stan Indonesia yang diorganisasi oleh Komite Buku Nasional, berhasil menjual 12 hak cipta buku kepada penerbit Malaysia. Buku-buku yang terjual kebanyakan panduan bahasa asing. Dalam keterangan pers tertulis, buku yang terjual adalah panduan pemula untuk Spanyol, Jerman, Mandarin, Perancis, dan Jepang, serta buku percakapan sehari-hari bahasa Jerman, Belanda, Perancis, Korea, Arab, Mandarin, dan Indonesia. Nung Antasana, Koordinator Penjualan Hak Cipta Internasional mengatakan, buku panduan dan percakapan bahasa asing memang kerap jadi favorit untuk dibeli. Bukan hanya itu, penerbit buku terbesar asal Islandia, Forlagid juga menyatakan ketertarikan menerjemahkan buku Eka Kurniawan yang berjudul Cantik Itu Luka. Buku itu sebelumnya telah diterjemahkan ke dalam 24 bahasa dan memenangi World Readers Award di Hong Kong belakangan. "Mereka menyatakan buku-buku Eka memang sangat cocok dengan penerbit mereka," kata Siti Gretiani, Koordinator Literasi Komite Buku Nasional dalam pernyataan. Menariknya lagi, penerbit Inggris juga menyatakan ketertarikan terhadap buku-buku Indonesia yang bertema Islam. Salah satu yang telah terjual hak ciptanya adalah Islam, the Message of Love and Happiness karya penulis Haidar Bagir. Pada Selasa (13/4) yang merupakan hari ke-dua London Book Fair, Indonesia mendapat kesempatan tampil dalam Insight Program yang merupakan salah satu acara unggulan. Indonesia membawa tema Islands of Opportunity, dan berbicara mengenai potensi yang dimiliki, seperti ragam bahasa dan kebebasan berekspresi. (rsa/vga)

Page 11: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

Penerbit Inggris Tertarik pada Buku Islam dari Indonesia Rizky Sekar Afrisia, CNN Indonesia Jumat, 15/04/2016 09:23 WIB http://www.cnnindonesia.com/hiburan/20160415053910-241-124080/penerbit-inggris-tertarik-pada-buku-islam-dari-indonesia/ Jakarta, CNN Indonesia -- Siapa bilang buku tentang Islam hanya menarik bagi negara Muslim? Buku-buku Indonesia yang bertemakan Islam justru menjadi incaran bagi penerbit Inggris. Berdasarkan keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com, buku berjudul Islam, The Message of Love and Happiness termasuk salah satu yang hak ciptanya dibeli oleh salah satu penerbit Inggris. Transaksi jual beli hak cipta telah terjadi di London Book Fair 2016, yang tahun ini diselenggarakan pada 12 hingga 14 April. Itu bahkan menjadi buku Indonesia pertama yang terjual ke penerbit Inggris dalam ajang tahun ini. Islam, The Message of Love and Happiness merupakan sebuah buku karya intelektual muslim Indonesia, Haidar Bagir. Siti Gretiani, Koordinator Promosi Literasi dari Komite Buku Nasional mengatakan dalam keterangan persnya, "Tema-tema Islam ternyata memiliki pasar yang cukup besar di Inggris." Bukan hanya terlihat dari terjualnya hak cipta Islam, The Message of Love and Happiness. Siti juga melihat banyak penerbit buku Islam dari berbagai negara yang hadir di "pasar" internasional itu. Hari pertama London Book Fair 2016, Indonesia berhasil menjual hak cipta bagi 12 buku, kebanyakan tentang panduan dan percakapan sehari-hari bahasa asing. Hari ke-dua, selain buku bertema agama Indonesia juga berhasil menjual buku yang sedang tren belakangan ini, yakni seri mewarnai yang rumit untuk dewasa. Buku dari Indonesia yang terjual adalah Anti Stress: Art Therapy: Travel Size: Bali-Coloring Book Bali karya IBG Wiraga. Bagi pasar Inggris, buku itu dianggap unik. Tidak hanya sesuai tren, buku itu juga menampilkan budaya Bali dan disuguhkan dalam ukuran traveling. Indonesia yang menjadi Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair tahun lalu, juga mendapat kesempatan mengisi Insight Program, Rabu (13/4). Dalam kesempatan itu, Indonesia menyampaikan tema Islands of Opportunity, bicara soal potensi. Laura Prinsloo, Ketua Komite Buku Nasional yang menjadi salah satu pengisi sesi memaparkan betapa potensi literasi Indonesia begitu besar, mengingat ia punya 250 juta penduduk di belasan ribu pulau. "Bisa dibayangkan betapa banyak imajinasi yang tercipta dari setiap tempat itu," ujarnya penuh motivasi. Laura mengakui, secara minat baca Indonesia memang masih rendah. Namun itu akan terus digenjot, salah satunya dengan program membaca buku 15 menit sebelum pelajaran dimulai bagi siswa. Masalah dunia perbukuan di Indonesia yang lain disampaikan Wandi S. Brata, Direktur Utama Gramedia Publishing Group. Menurutnya, wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke kadang menyulitkan distribusi.

Page 12: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

Untuk itu, Indonesia butuh pembangunan infrastruktur yang memadai. "Pembangunan infrastruktur ini yang menjadi prioritas Presiden Joko Widodo," katanya. (rsa/vga)

Indonesia tampilkan 200 judul buku di London Book Fair Selasa, 12 April 2016 19:11 WIB | 1.956 Views http://www.antaranews.com/berita/554937/indonesia-tampilkan-200-judul-buku-di-london-book-fair?utm_source=fly&utm_ medium=related&utm Pewarta: Zeynita Gibbons

Tamu undangan berinteraksi di ruang 'Island of Images' Paviliun Indonesia usai pembukaan "Frankfurt Book Fair 2015" di Frankfurt, Jerman, Selasa (13/10) malam.15.

(ANTARA FOTO/ Fanny Octavianus) London (ANTARA News) - Indonesia menampilkan lebih dari 200 judul buku dari berbagai penerbit dalam pameran buku terbesar di London Book Fair, Inggris, yang berlangsung di Gedung Pameran Olympia, di kawasan barat London selama tiga hari dari tanggal 12 April hingga 14 April mendatang. Partisipasi Indonesia yang menjadi Tamu Kehormatan di Frankfurt Book Fair 2015, merupakan kali kedua dengan menampilkan buku karya para penulis Indonesia, kata Penanggung Jawab London Book Fair 2016, Sari Meutia, kepada Antara London, Selasa. Kehadiran Indonesia di London Book Fair yang bertema Making Words Go Further, diharapkan dapat membukakan mata dunia tentang kekayaan ragam dan khazanah karya penulis serta beberapa penerbit buku Indonesia. Selama tiga hari pameran selain menampilkan gerai yang menampung lebih dari 200 judul, Indonesia juga akan tampil dalam acara Insight Programme dan Happy Hour dengan mengundang penerbit asing di gerai Indonesia sekaligus memperkenalkan kuliner khas Indonesia.

Page 13: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

Menempati Stand 5E150 Indonesia tampil dengan konsep 17.000 Islands of Imagination. Warna dominan putih dengan karpet hjjau dipadu dengan halaman muka 200 lebih buku yang warna warni menampilkan konsep pulau-pulau yang mengundang imajinasi. London Book Fair dianggap sebagai olimpiadenya industri buku internasional yang mampu menghadirkan 25.000 pelaku industri dari 124 negara selama tiga hari juga menyediakan International Rights Centre-nya merupakan salah satu yang terbesar dan mengesankan di dunia karena menyediakan 590 meja, 400 perusahaan dari 30 negara. Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan untuk mengisi salah satu acara Insight Program ini. London Book Fair juga dikenal sebagai tempat penyelenggara konferensi terbesar terkait masa depan industri buku dan konten digitalnya dengan nama acara Publishing for Digital Mind. Kini memasuki tahun ke-45 penyelenggaraannya, London Book Fair menjadi pasar global untuk negosiasi rights dan penjualan serta distribusi konten yang meliputi cetakan, audio, TV, film dan saluran digital. Penulis Indonesia Eka Kurniawan mendapat sorotan dunia karena masuk ke dalam nominasi long listed man booker international prize 2016 untuk bukunya Lelaki Harimau (Man Tiger) juga akan hadir dalam display deretan penulis internasional di International Gallery Author London Book Fair 2016. Sari Mutia yang didampingi Sekretaris Komite Buku Nasional, Laura Prinsloo mengakui sebagai negara terbesar keempat di dunia, Indonesia masih belum banyak dikenal dari segi sastra dan karya-karya lain para penulisnya. Sementara itu Ketua Dewan Pertimbangan IKAPI Pusat, Lucya Andam Dewi mengakui keikutsertaan Indonesia dalam London Book Fair mendapat respons yang cukup baik setelah tampilnya Indonesia sebagai partner country di Frankfurt Book Fair 2015. Salah satu mata acara penting di London Book Fair adalah Insight Programme yang mendapat sambutan antusias pengunjung. Indonesia hadir dalam program bertema Indonesia: Islands of Opportunity. Acara ini menghadirkan dua pembicara mewakili kompetensi di bidang masing-masing, Wandi S. Brata dari Group Director of Gramedia Group of Book Publishing Companies dan Laura Prinsloo Managing Director of Kesaint Blanc Publishing dan yang juga Chief of National Book Committee. Editor: Unggul Tri Ratomo

COPYRIGHT © ANTARA 2016

Page 14: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

Inggris beli hak cipta buku-buku Indonesia Jumat, 15 April 2016 15:55 WIB | 8.620 Views KWWSZZZDQWDUDQHZVFRPEHULWDLQJJULVEHOLKDNFLSWDEXNXEXNXLQGRQHVLD"XWPBVRXUFH Á\ XWPBPHGLXP UHODWHG XWPB campaign=news Pewarta: Mentari Dwi Gayati

(ANTARA FOTO/Fanny Octavianus) Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah buku Indonesia telah menarik perhatian penerbit Inggris dalam London Book Fair, antara lain dengan dibelinya hak cipta buku tulisan intelektual muslim Indonesia berjudul "Islam, The Message of Love and Happiness". "Tema-tema Islam ternyata memiliki pasar yang cukup besar di Inggris, terlihat dari banyaknya penerbit buku Islam yang hadir di London Book Fair," kata Koordinator Promosi Literasi dari Komite Buku Nasional Siti Gretiani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat. Siti mengatakan selain buku tulisan intelektual muslim Indonesia karya Haidar Bagir ini, hak cipta buku berjudul "Anti Stress: Art Therapy: Travel Size: Bali - Coloring Book Bali" karya I.B.G Wiraga juga dibeli dalam pameran buku ini. Buku ini dianggap unik dan menarik pasar Inggris sehingga kontribusinya menambah daftar hak cipta buku Indonesia yang dibeli dan diminati penerbit internasional. Salah satu program dalam pameran tersebut bertema Indonesia: "Islands of Opprtunity" juga dihadiri penerbit dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Turki, Tiongkok, dan Inggris. "Indonesia memiliki 250 juta penduduk yang menempati ribuan pulau, bisa dibayangkan betapa banyak imajinasi yang tercipta dari setiap tempat itu," kata Ketua Komite Buku Nasional Laura Prinsloo. Dia juga menyampaikan bahwa minat baca Indonesia masih rendah dan sedang gencar ditingkatkan, salah satunya lewat program membaca buku 15 menit sebelum pelajaran dimulai yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. "Persoalan umum yang dihadapi pebisnis, termasuk penerbit, adalah distribusi, pembangunan infrastuktur inilah yang sedang menjadi prioritas Presiden Joko Widodo," kata Direktur Utama Gramedia Publishing Group Wandi S. Brata. Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © ANTARA 2016

Page 15: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

Kamis, 14 April 2016, 19:58 WIB

Penerbit Inggris Beli Hak Cipta Buku Islam Red: Ani Nursalikah

thecurvedhouse.com

London Book Fair 2016. REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penerbit asal Inggris membeli hak cipta (copy right) buku Islam, The Message of Love and Happiness karya intelektual Muslim Indonesia Haidar Bagir di London Book Fair yang berlangsung di gedung Pameran Olympia yang berlangsung 12 sampai 14 April. Koordinator Promosi Literasi Komite Buku Nasional Siti Gretiani, Kamis (14/4), menyebutkan tema-tema Islam ternyata memiliki pasar yang cukup besar di Inggris. Ini terlihat dari banyaknya penerbit buku Islam yang hadir di London Book Fair. Buku lainnya yang juga dibeli hak ciptanya di hari kedua pameran adalah Anti Stress: Art Therapy: Travel Size: Bali-Coloring Book Bali karya I.B.G Wiraga. Buku ini dianggap unik dan sangat menarik bagi pasar Inggris. Hal ini menambah panjang daftar buku-buku dari Indonesia yang dibeli hak ciptanya dan diminati penerbit internasional. Sebelumnya, sebanyak 12 hak cipta berbagai judul buku yang umumnya buku panduan berbahasa terjual di hari pertama London Book Fair. Koordinator Penjualan Rights International dari Komite Buku Nasional Nung Atasana mengatakan ke-12 buku yang hak ciptanya dibeli penerbit Malaysia adalah buku panduan pemula untuk bahasa Spanyol, Jerman, Mandarin, Prancis, dan Jepang masing-masing lima judul. Selain itu juga buku percakapan sehari-hari bahasa Jerman, Belanda, Prancis, Korea, Arab, Mandarin dan Indonesia sebanyak tujuh judul. "Buku panduan dan percakapan bahasa asing memang salah satu yang kerap jadi favorit," ujarnya. Penerbit bersangkutan mengontak langsung Nung untuk menyatakan minatnya membeli hak cipta buku-buku tersebut setelah sebelumnya melakukan survei ke toko buku. Kabar ini tentu memberikan semangat bagi tim delegasi Indonesia. Di hari pertama, lebih dari 100 praktisi industri yang mayoritas para penerbit mengunjungi stan Indonesia. Penerbit buku terbesar asal Islandia, Forlagid juga menyatakan minatnya menerjemahkan buku Eka Kurniawan, Cantik itu Luka. "Mereka menyatakan buku-buku Eka memang sangat cocok dengan penerbit mereka," ujar Koordinator Promosi Literasi Komite Buku Nasional Siti Gretiani. Foto Eka juga terpampang di arena pameran sebagai salah satu International Authors of London Book Fair. Buku Eka, Man Tigermasuk di daftar panjang International Man Booker Prize 2016.

Page 16: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

Di London Book Fair, Karya Haidar Bagir Diminati http://islamindonesia.id/berita/di-london-book-fair-karya-haidar-bagir-diminati.htm Jumat, 15 April 2016 Di hari kedua London Book Fair 2016, ada sejumlah buku dari Indonesia tembus ke pasar penerbit-penerbit di Inggris dan yang hak penerbitannya mereka beli. Dua buku yang dianggap unik dan menarik bagi pasar Inggris adalah “Islam, The Message of Love and Happiness” karya Intelektual Muslim Indonesia Haidar Bagir dan buku “Anti Stress” karya I.B.G Wiraga. Menurut Koordinator Promosi Literasi dari Komite Buku Nasional, Siti Gretiani, tema-tema Islam ternyata memiliki pasar di Inggris. Buku karya Haidar Bagir itu sendiri membahas sisi spiritual Islam yang mengedepankan cinta dan kasih sayang. CEO Grup Mizan ini memang dikenal banyak menekuni bidang ini dan telah menghasilkan sejumlah karya seputar tema yang sama. Dalam salah satu bagian buku tersebut, penulis mengutip ulang beberapa hadis yang dirangkai oleh Syaikh Yusuf Makassari berikut: “Agama adalah mengenal Allah (ma’rifatullah). Mengenal Allah adalah berlaku dengan akhlak (yang baik). Akhlak (yang baik) adalah menghubungkan tali kasih sayang (silaturahim). Dan silaturahim adalah memasukkan rasa bahagia di hati sesama kita.” Buku yang merupakan hasil pemikiran, pengalaman dan renungan tentang Islam sebagai agama cinta dan kebahagiaan itu dimulai dengan memaparkan makna kebahagiaan dan cinta. Di salah satu bagiannya, Haidar memaparkan–berdasar sumber-sumber Islam sendiri– bahwa di atas segalanya prinsip Islam adalah cinta. Lebih lanjut, buku itu menegaskan bahwa Allah adalah Tuhan cinta, Nabi Muhammad Nabi cinta, alam semesta tercipta dan berjalan oleh cinta-Nya, dan bahwa kebahagiaan kita terdapat pada menjalani hidup yang penuh cinta. Cinta pada Allah, dan cinta kepada ciptaan-ciptaan-Nya. Buku ini dapat membantu pembaca untuk merenung lebih jauh tentang makna hidupnya, dan juga menjadi penolong di sepanjang jalan kita—anak manusia—untuk meraih kebahagiaan sejati yang merupakan dambaan kita semua. Terhadap kenyataan lakunya buku itu di pameran buku London, pendiri Sekolah Unggulan Lazuardi ini menyatakan rasa syukurnya dan mengggap bahwa Islam cinta adalah jawaban dan solusi bagi masa depan manusia. Krisis multidimensional yang dihadapi manusia di zaman ini hanya dapat ditanggulangi dengan mencecap hakikat cinta Ilahi ini, tuturnya melalui suatu pesan singkat. AJ/IslamIndonesia

Page 17: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

Malaysia Borong Hak Cipta Belasan Buku Indonesia di London Book Fair 1.3K DILIHAT

06:49 14 APR 2016 Rimanews - Sebanyak 12 "copy right" atau hak siar berbagai judul buku terbitan Indonesia yang umumnya buku panduan berbahasa terjual pada hari pertama London Book Fair yang berlangsung di gedung Olympia tanggal 12 hingga 14 April 2016. Kordinator Penjualan Rights International dari Komite Buku Nasional, Nung Atasana, Rabu (13/04/2016) mengatakan ke-12 judul copy right buku yang dibeli penerbit Malaysia adalah buku panduan pemula untuk bahasa Spanyol, Jerman, Mandarin, Prancis, dan Jepang masing-masing lima judul. Selain itu juga buku percakapan sehari-hari bahasa Jerman, Belanda, Prancis, Korea, Arab, Mandarin dan Indonesia sebanyak tujuh judul. "Buku panduan dan percakapan bahasa asing memang salah satu yang kerap jadi favorit," ujarnya. Penerbit bersangkutan mengontak langsung Nung untuk menyatakan minatnya membeli rights judul-judul tersebut setelah sebelumnya melakukan survey ke toko buku. Kabar ini tentu memberikan semangat bagi tim delegasi Indonesia. Di hari pertama, lebih dari 100 praktisi industri yang mayoritasnya para penerbit mengunjungi stand Indonesia. Penerbit buku terbesar asal Islandia, Forlagid juga menyatakan minatnya menerjemahkan buku Eka Kurniawan, Cantik itu Luka. "Mereka menyatakan buku-buku Eka memang sangat cocok dengan penerbit mereka," ujar Kordinator Promosi Literasi Komite Buku Nasional, Siti Gretiani. Foto Eka juga terpampang di arena pameran sebagai salah satu International Authors of London Book Fair. Buku Eka, Man Tiger masuk di long list International Man Booker Prize 2016. Di hari kedua, Indonesia tampil pada acara Insight Program yang digelar di Gallery Suit yang merupakan program unggulan London Book Fair dengan jumlah pengunjung mencapai 11.455

Page 18: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

orang pada tahun 2014. Tema yang dibawakan adalah Indonesia : Islands Of Opportunity mempresentasikan Indonesia dengan sejumlah potensi yang dimiliki, ragam bahasa, kebebasan berekspresi, potensi industri penerbitan dan lain sebagainya. Direktur Utama Penerbitan Group Gramedia, Wandi S Brata, dan Laura Prinsloo, Ketua Komite Buku Nasional Indonesia tampil sebagai pembicara yang menarik minat para penerbit. Kehadiran Indonesia dalam London Book Fair merupakan kali kedua secara kolektif setelah tahun-tahun sebelumnya beberapa penerbit Indonesia hanya hadir secara sendiri-sendiri. Selama tiga hari pameran di London, Indonesia menampilkan 200 judul buku pilihan dari berbagai penerbit, mayoritas adalah buku-buku bergenre sastra. Ketua Komite Buku Nasional Indonesia, Laura Prinsloo, kepada Antara mengatakan Komite Buku Nasional dibentuk setelah keberhasilan Indonesia sebagai Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair 2015. Komite Buku Nasional berfokus pada promosi literasi Indonesia di panggung internasional melalui penerjemahan karya, pameran buku, festival dan program residensi penulis. Dikatkannya Komite Nasional mendapat dukungan penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai bentuk kolaborasi kreatif antara pemerintah dan publik.

Buku Indonesia Jadi Daya Tarik di London By Yuris Rezha Kurniawan on 14 April 2016@yurisisasi Uraikan.com – Dunia literasi Indonesia kini mulai diperhitungkan di dunia. Buku-buku Indonesia yang dipamerkan menjadi salah satu daya tarik dalam penyelenggaran London Book Fair 2016 di Inggris. Indonesia menampilkan lebih dari 200 judul buku dari berbagai penerbit dalam pameran buku terbesar di London yang berlangsung di Gedung Pameran Olympia, di kawasan barat London. Pameran itu dianggap sebagai “olimpiade” buku internasional, mengingat banyaknya pelaku industri yang datang dalam acara ini yang akan berlangsung selama tiga hari yakni dari tanggal 12-14 April. Jika di tahun-tahun sebelumnya penerbit Indonesia hadir sendiri-sendiri, kali ini mereka dihadirkan secara kolektif. Buku-buku tersebut dipamerkan tidak untuk dijual secara fisik, namun

Page 19: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

dipromosikan untuk menarik penerbit agar dapat membeli hak cipta dari penulis buku tersebut. Indonesia yang menempati Stand 5E150 menampilkan karya-karya buku dengan konsep 17.000 Island of Imagination. Stand tersebut dibentuk seperti pulau-pulau dengan menggunakan buku, dan karpet hijau serta warna putih yang dominan. Sebagaimana dilansir CNN Indonesia, Di hari pertama London Book Fair 2016, stan Indonesia yang diorganisasi oleh Komite Buku Nasional, berhasil menjual 12 hak cipta buku. Buku-buku yang terjual kebanyakan panduan bahasa asing. London Book Fair dianggap sebagai pameran buku terbesar karena mampu menghadirkan 25.000 pelaku industri dari 124 negara. Program unggulan London Book Fair adalah Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan untuk mengisi salah satu acara Insight Program ini. Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan promosi buku. Akhir tahun lalu Indonesia sempat menjadi Tamu Kehormatan di acara Frankfurt Book Fair 2015. Kemudian Indonesia juga ikut dalam pameran buku yang diselenggaran di Bologna, Italia. Komite Buku Nasional berfokus pada promosi literasi Indonesia di panggung internasional melalui penerjemahan karya, pameran buku, festival dan program residensi penulis. Upaya tersebut mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pejalan-jalan. Suka ngopi dan musik indie. Bercita-cita keliling Indonesia timur.

Page 20: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

http://www.teropongsenayan.com/36328-penerbit-indonesia-ikut-pameran-buku-di-london

Page 21: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

http://bogordaily.net/2016/04/15/london-book-fair-hak-cipta-buku-indonesia-dibeli-inggris/

London Book Fair, Hak Cipta Buku Indonesia Dibeli

Inggris Posted by: samsul arifin in INTERNASIONAL, NEWS 9 hari yang lalu BOGORDAILY – Kabar gembira di hari kedua London Book Fair, sejumlah buku dari Indonesia tembus ke penerbit-penerbit dari Inggris. Pertama adalah buku tulisan intelektual muslim Indonesia Haidar Bagir berjudul Islam, The Message of Love and Happiness. “Tema-tema Islam ternyata memiliki pasar yang cukup besar di Inggris, terlihat dari banyaknya penerbit buku Islam yang hadir di London Book Fair,” ujar Siti Gretiani, Kordinator Promosi Literasi dari Komite Buku Nasional. Buku lainnya yang juga dibeli hak ciptanya di hari kedua pameran adalah Anti Stress: Art Therapy: Travel Size: Bali – Coloring Book Bali, karya I.B.G Wiraga. Buku ini dianggap unik dan sangat menarik bagi pasar Inggris. Hal ini menambah daftar buku-buku dari Indonesia yang dibeli hak ciptanya dan diminati penerbit internasional. Di hari kedua pameran juga berlangsung Insight Program di ruang Gallery Suit. Indonesia diwakili Laura Prinsloo, Ketua Komite Buku Nasional, dan Wandi S Brata, Direktur Utama Gramedia Publishing Group. Tema yang dibawakan adalah Indonesia: Islands of Opportunity. Acara ini dihadiri oleh penerbit dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Turki, China dan Inggris. Laura menyampaikan situasi terkini Indonesia dan potensi yang sangat besar. “Indonesia memiliki 250 juta penduduk yang menempati ribuan pulau, bisa dibayangkan betapa banyak imajinasi yang tercipta dari setiap tempat itu,” ujarnya. Laura menyatakan, saat ini tingkat minat baca memang masih rendah, tapi juga sedang gencar untuk ditingkatkan, salah satunya adalah dengan program yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, yaitu membaca buku 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Wandi S Brata membuka presentasinya dengan menunjukkan betapa luasnya Indonesia terbentang dari Sabang hingga Marauke. Itu merupakan berkah sekaligus tantangan, karena potensi besar yang dimiliki Indonesia itu kerap terhambat masalah infrastuktur. “Persoalan umum yang dihadapi pebisnis termasuk penerbit adalah distribusi, pembangunan infrastuktur inilah yang sedang menjadi prioritas Presiden Joko Widodo,” ujar Wandi. (BD)

Page 22: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

Buku-buku Indonesia di London Book Fair 2016 12/04/2016 http://www.tangselone.com/2016/04/12/penerbit-penerbit-buku-indonesia-di-london-book-fair-2016/

Page 23: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

Selasa, 26/04/2016 Follow us on

Tampilkan 200 Judul, Buku Indonesia Laris Sabtu, 16 April 2016 01:31 Setelah sukses di ajang Bologna Children's Book Fair 2016 pekan lalu, Indonesia kembali hadir di London Book Fair (LBF) 2016. Acara berlangsung pada 12-14 April, ini merupakan kedua kalinya penerbit Indonesia tampil di LBF. Selama tiga hari penyelenggaraan, ada 200 judul buku pilihan yang dipajang. Dalam keterangan pers, Selasa (12/4/2016), Indonesia diberikan kesempatan melakukan presentasi pada Insights Program yakni acara unggulan LBF pada 13 April, pukul 13.00-14.00 waktu setempat. Wandi S.Brata dari penerbit Gramedia dan Laura S. Prinsloo, Ketua Komite Buku Nasional, tampil sebagai pembicara. "Tema yang kami angkat adalah Islands of Opportunity yang akan mengungkapkan potensi yang dimiliki Indonesia dari berbagai sisi, seperti demografi, ragam bahasa, kebebasan berekspresi, dan pertumbuhan industri penerbitan di Indonesia," ujar Wandi. LBF diadakan di Olympia di kawasan London bagian barat. Memasuki tahun ke-45, penyelenggaraan LBF menjadi sebuah pasar global untuk negosiasi hak cipta dan penjualan, serta distribusi konten yang meliputi cetakan, audio, TV, film, dan saluran digital. LBF dianggap sebagai olimpiade-nya industri buku internasional karena mampu menghadirkan 25.000 pelaku industri dari 124 negara. Pameran ini pun berbeda dari pameran buku biasanya. Fokus utamanya adalah jual beli "rights" dan pengembangan bisnis industri penerbitan sehingga nyaris tidak ada pengunjung biasa yang menghadirinya. 12 Rights Di hari pertama penyelenggaraan, ada 12 rights buku yang telah terjual kepada penerbit Malaysia. Buku-buku tersebut di antaranya adalah buku panduan pemula untuk Spanyol, Jerman, Mandarin, Prancis, dan Jepang (5 judul). Serta buku percakapan sehari-hari bahasa Jerman, Belanda, Prancis, Korea, Arab, Mandarin, dan Indonesia (7 judul). Menurut Koordinator Penjualan Rights International dari Komite Buku Nasional, Nung Atasana, buku panduan dan percakapan bahasa asing adalah salah satu yang menjadi favorit dari penerbit-penerbit internasional. “Penerbit bersangkutan mengontak langsung Nung untuk menyatakan minatnya membeli rights judul-judul tersebut setelah sebelumnya melakukan survey ke toko buku," ucapnya, Kamis (14/4/2016). Selain itu, di hari pertama LBF 2016 lebih dari 100 praktisi industri yang mayoritasnya para penerbit mengunjungi stand Indonesia. Penerbit buku terbesar asal Islandia, Forlagid juga menyatakan minatnya menerjemahkan buku Eka Kurniawan yang berjudul 'Cantik itu Luka'. "Mereka mengatakan buku-buku Eka sangat cocok dengan penerbitnya," ujar Siti Gretiani, Kordinator Promosi Literasi Komite Buku Nasional. Tentunya, buku-buku Eka dan foto dirinya yang terpajang di arena pameran menjadi daya tarik tersendiri. Eka menjadi salah satu pengarang internasional di LBF. Karyanya 'Man Tiger' masuk dalam long list ajang International Man Booker Fair 2016. Sedangkan di hari kedua, Indonesia

Page 24: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

akan tampil di Insight Program yang digelar di Gallery Suit. Acara tahunan dan unggulan di LBF ini akan mempresentasikan Indonesia dengan sejumlah potensi yang dimili. Nantinya,, Wandi S Brata, Direktur Gramedia dan Laura Prinsloo, Ketua Komite Buku Nasional Indonesia sebagai narasumber. Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Rizal Sukma juga direncanakan hadir dalam acara ini. Selama tiga hari pameran di London, Indonesia menampilkan 200 judul buku pilihan dari berbagai penerbit, mayoritas adalah buku-buku bergenre sastra. Hari ke Dua Di hari kedua London Book Fair 2016, buku-buku dari Indonesia tembus ke penerbit-penerbit asal Inggris. Dua buku tersebut dianggap unik dan menarik bagi pasar Inggris. Buku pertama adalah buku tulisan intelektual muslim Indonesia Haidar Bagir berjudul 'Islam, The Message of Love and Happiness'. Menurut Koordinator Promosi Literasi dari Komite Buku Nasional, Siti Gretiani tema-tema Islam ternyata memiliki pasar di Inggris. "Pasarnya cukup besar di Inggris, terlihat dari banyaknya penerbit buku Islam yang hadir di London Book Fair," ujar Siti, dalam keterangannya, Jumat (15/4/2014). Rights buku kedua yaitu 'Anti Stress: Art Therapy: Travel Size: Bali - Coloring Book Bali', karya I.B.G Wiraga. Selain itu, di hari kedua juga berlangsung 'Insight Program' di ruang Gallery Suit. Indonesia hadir untuk membicarakan mengenai dunia industri penerbitan Tanah Air. Indonesia diwakili oleh Laura Prinsloo, Ketua Komite Buku Nasional dan Wandi S Brata, Direktur Utama Gramedia Publishing Group. Tema yang dibawakan adalah 'Indonesia: Islands of Opportunity'. Acara ini dihadiri oleh penerbit dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Turki, Tiongkok dan Inggris. "Indonesia memiliki 250 juta penduduk yang menempati ribuan pulau, bisa dibayangkan betapa banyak imajinasi yang tercipta dari setiap tempat itu," ujarnya. Laura menyatakan, saat ini tingkat minat baca memang masih rendah, tapi juga sedang gencar untuk ditingkatkan, salah satunya adalah dengan program yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan yaitu membaca buku 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Wandi S Brata membuka presentasinya dengan menunjukkan betapa luasnya Indonesia terbentang dari Sabang hingga Marauke. Itu merupakan berkah sekaligus tantangan, karena potensi besar yang dimiliki Indonesia itu kerap terhambat masalah infrastuktur. "Persoalan umum yang dihadapi pebisnis termasuk penerbit adalah distribusi, pembangunan infrastuktur inilah yang sedang menjadi prioritas Presiden Joko Widodo," ujar Wakndi. (det/tit)

Page 25: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2016/04/15/228379/buku-indonesia-memikat-penerbit-asing/#.Vx5KwzB97IU http://www.updatepos.com/2016/04/wuih-buku-buku-indonesia-tembus-ke.html#sthash.a9KSwFEG.dpbs

Page 26: LIPUTAN MEDIA - LONDON BOOK FAIR 2016 MEDIA...Program unggulan London Book Fair yaitu Insight Program mencatat 11.445 pengunjung pada tahun 2014, dan tahun ini Indonesia diberi kesempatan

Top Related