Download - Laporan Puskesmas Muji
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KESEHATAN REUMATIK
DI UPT PUSKESMAS KARANGDADAP
KABUPATEN PEKALONGAN
Disusun Oleh :
Muji Slamet (10.1394.P)
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN
PEKALONGAN
2013
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Mata kuliah : Keperawatan Komunitas
Pokok bahasan : Rematik
Sasaran : Pengunjung Puskesmas
Hari, Tanggal : Jum’at, 03 Mei 2013
Waktu pertemuan : 08.00 – 08.30 WIB ( 30 Menit )
Tempat : Puskesmas Karangdadap Kab. Pekalongan
A. Tujuan Instruksional
1. Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit,
pengunjung dapat mamahami dan menjelaskan kembali tentang Rematik.
2. Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit pengunjung
mampu:
1. 80% mampu menjelaskan kembali pengertian Rematik dengan bahasanya
sendiri dengan benar.
2. 75% mampu menyebutkan penyebab Rematik dengan baik
3. 75% mampu menyebutkan tanda dan gejala Rematik dengan baik
4. 75% mampu menyebutkan cara pencegahan rematik dengan baik
5. 75% mampu menyebutkan contoh makanan yang dianjurkan untuk penderita
Rematik
6. 75% mampu menyebutkan contoh makanan yang dibatasi penderita Rematik
7. 75% mampu menyebutkan cara penatalaksanaan Rematik di rumah dengan
baik
B. Materi
Terlampir
C. Metode dan Media
1. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
2. Media
1. Leaflet
2. Laptop dan LCD
D. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap Waktu Kegiatan Pengajar Kegiatan
Pengunjung
Pendahuluan
5 menit a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan maksud &
tujuan
d. Apersepsi
Mendengarkan
Penyajian 20 menit Menjelaskan materi
Pengertian Rematik
Penyebab Rematik
Tanda dan gejala Rematik
Menyebutkan cara
pencegahan rematik
Makanan yang dianjurkan
untuk penderita Rematik
Makanan yang dabatasi
penderita Rematik
Diskusi
Penutup
5 menit a. Mengakhiri kegiatan
b. Membuat kesimpulan
c. Menutup dengan salam
Mendengarkan
E. Setting tempat
F. Evaluasi
1. Struktur
a) SAP dan materi sudah disiapkan
b) Media ( leaflet, LCD, power point ) sudah dipersiapkan
c) Waktu dan tempat sudah disiapkan
2. Proses
a) Peserta penkes sudah sesuai dengan kriteria atau sasaran
b) Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan
c) Pengunjung antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahui
2. Hasil
Pengunjung mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyaji 75%
benar dengan pertanyaan:
a) Jelaskan pengertian Rematik
b) Sebutkan penyebab Rematik
c) Sebutkan tanda dan gejala Rematik
d) Sebutkan cara pencegahan rematik
e) Sebutkan contoh makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk
penderita Rematik
f) Sebutkan penatalaksanaan Rematik di rumah
Keterangan:
: Penyaji
: Audien
MATERI
A. Pengertian Rematik
Reumatik adalah penyakit yang menyerang sistem musculoskeletal yang
terdiri dari sendi, tulang, otot, jaringan ikat atau ligamen. Reumatik ditandai
dengan rasa nyeri dan kekakuan pada sendi karena terjadi pengapuran, peradangan
atau pembengkakan (arthritis) karena cairan yang memenuhi rongga sendi.Tetapi
reumatik juga dapat menyerang organ tubuh lainnya khususnya otot yang terkait
seperti jantung, ginjal, lambung bahkan mata.
Reumatik adalah gangguan berupa kekakuan, pembengkakan, nyeri dan
kemerahan pada daerah persendian dan jaringan sekitarnya.
B. Penyebab
Penyebab dasarnya tidak diketahui, tetapi ada faktor yang mendukung
terjadinya Rematik seperti:
1. Infeksi sehingga menyebabkan peradangan pada sendi
2. Sikap badan yang salah dalam melakukan pekerjaan
3. Stres yang disertai dengan kelelahan,
4. Obesitas/kegemukan
5. Sirkulasi darah yang tidak lancar.
C. Tanda gejala yang dirasakan oleh penderita
1. Sulit sembuh dari cedera
Seringkali penderita mengira mengalami cedera, seperti mata kaki terkilir,
padahal sebenarnya terkena radang sendi.
2. Mati rasa atau kesemutan di tangan
Salah satu gejala penyakit rematik adalah carpal tunnel syndrome. Hal ini
ditandai dengan kesemutan di pergelangan dan telapak tangan.dr Lisa Mandl,
asisten rheumatologis di Hospital for Special Surgery, New York, mengatakan
gejalanya akan makin parah saat malam hari.
3. Masalah mata
Orang dengan rematik juga berisiko mengalami sindroma Sjogrens, yaitu
gangguan autoimun yang menyebabkan kekeringan pada mulut, mata,
tenggorokan, hidung, atau kulit. Itu karena peradangan menyebabkan
menghentikan kelenjar memproduksi kelembaban alami.
4. Sendi kaku pada pagi hari
Gejala penyakit rematik ini adalah gejala umum dari osteoarthritis.
Penyebabnya bisa jadi karena tidak beraktivitasnya tubuh dalam waktu lama
seperti tidur. Perbedaan antara keduanya adalah bahwa rasa sakit osteoarthritis
biasanya mereda dalam waktu sekitar setengah jam.Tetapi, kekakuan akibat
rheumatoid arthritis akan berlangsung lebih lama lagi, mungkin selama
setengah hari.
5. Masalah kaki
Salah satu area kaki yang sering dihubungkan dengan gejala penyakit rematik
adalah peradangan kaki di bagian depan. Gejala ini sering dialami wanita, yang
kemudian berhenti memakai sepatu tumit tinggi dan memeriksakan kakinya
karena nyeri luar biasa di bagian depan. Beberapa orang dengan RA juga dapat
merasakan sakit di tumit karena plantar fasciitis, yaitu gangguan kaki yang
disebabkan oleh pembengkakan jaringan di bagian tungkai bawah, dekat tumit.
D. Cara Pencegahan Penyakit Rematik
1. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa olahraga membantu mengurangi
rasa sakit, kelelahan, meningkatkan fleksibilitas gerak dan kekuatan, serta
membuat rematik lebih baik secara keseluruhan. Tiga jenis latihan yang baik
untuk rematik adalah latihan gerak, latihan penguatan dan latihan daya tahan
(kardio atau aerobik). Berjalan kaki, berenang, bersepeda dan berkebun juga
merupakan aktivitas yang menyenangkan dan dapat membantu meringankan
nyeri di sendi.
2. Menjaga berat badan juga membantu sendi merasa lebih baik. Mengurangi
berat badan dapat membantu mengurangi stres sendi dan rasa sakit. Selain itu,
menjaga berat badan juga menghindarkan dari penyakit serius seperti penyakit
jantung dan diabetes.
3. Istirahat yang cukup. Peneliti menganjurkan jika kita tidur yangcukup dapat
mecegah kelelahan dan nyeri.
4. Makan makanan yang bervariasi dengan perbanyak buah-buahan dan sayuran,
protein tanpa lemak, juga susu tanpa lemak. Pastikan Anda mendapatkan cukup
vitamin C, vitamin D dan kalsium. Lemak ikan yang banyak mengandung
asam lemak omega 3 juga dapat mengurangi peradangan di sendi.
5. Tidak hanya membuat Anda merasa lebih baik, berhenti merokok juga akan
mengurangi risiko komplikasi rematik. Selain itu, berhenti merokok juga
mengurangi risiko terkena kanker paru-paru, dan masalah pernapasan lainnya
serta penyakit jantung.
6. Jika Anda merasa lelah dan pegal, mandi air hangat sebelum tidur dapat
membantu membuat Anda rileks dan merasa lebih baik. Pijat ringan juga dapat
membantu meningkatkan energi dan fleksibilitas.
E. Makanan yang dianjurkan untuk penderita Rematik
1. Nasi, roti, jagung, kentang dan lain-lain.
2. Daging, ayam, ikan, telur, tahu-tempe (1/2 ons) maksimal 2 hari sekali,
3. Sayur-sayuran.
F. Makanan tidak dianjurkan untuk penderita Rematik
1. Sarden, kerang, jantung,ginjal,usus, babat, limpa, paru paru,otak, kaldu, bebek,
burung.
2. Minuman : semua minuman yang mengandung alkohol.
3. Lain-lain : makanan dan minuman yang diolah menggunakan ragi. Misal : tape
dan hasil olahannya
G. Penatalaksanaan Rematik di Rumah
1. Cara mengobati rematik dengan jahe sebagai obat luar. Caranya
hancurkan/tumbuklah jahe dan cengkeh menjadi halus, kemudian dioleskan
kepersendian yang sakit tunggulah beberapa lama sampai sakitnya berkurang.
2. Jahe juga dapat di oleh menjadi minuman yang dapat mengobati rematik.
Caranya 15 gram jahe di campur 30 gram akar beluntas dan 20 gram
temulawak. Kemudian semuanya di rebus dengan 600 ml air hingga tersisa
300 ml. air rebusannya di saring dan diminum 2 kali sehari secara teratur.
3. Lidah buaya juga dapat mengobati rematik. Caranya 60 gr lidah buaya yang
sudah bersih dari duri dan kulitnya di jus lalu di campur dengan jahe dan gula
merah atau gula pasir, kemudian di rebus dengan air sampai tersisa 1 gelas
saja, kemudian di minum.
DAFTAR PUSTAKA
A. J. Rhamadhan. 2010. Hal.10. Mencermati Berbagai Gangguan Pada Darah
dan Pembuluh Darah. Diva Press: Jogjakarta.
Arif Manjoer, dkk. 2000. Edisi.3 Jilid Kedua. Kapita Selekta Kedokteran. EGC:
Jakarta.
Suzanne C. Smeltzer dan Brenda G. Bare. 2002. Edisi 8. Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah . EGC: Jakarta.
LAPORAN PROGRAM REUMATIK
DI UPT PUSKESMAS KARANGDADAP
KABUPATEN PEKALONGAN
TAHUN 2013
Disusun Oleh :
Muji Slamet ( NIM : 10.1394.P )
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN
PEKALONGAN
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan yang berjudul “Laporan Program Reumatik di UPT Puskesmas
Karangdadap Kabupaten Pekalongan tahun 2013” dapat diterima dan disahkan
guna melengkapi target praktek klinik keperawatan.
Pekalongan, Mei 2013
Pembimbing Akademik
Winda Widyastuti, S. Kep, Ns
Pembimbing Lahan Praktik
drg. M. Asmuni
NIP 19650404 199203 1 013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi taufik,
hidayah serta inayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelasaikan laporan
dengan judul “Laporan Program Reumatik di UPT Puskesmas Karangdadap Kabupaten
Pekalongan tahun 2013” sebagai tugas praktik klinik keperawatan di Puskesmas.
Tersusunnya laporan puskesmas tidak luput dari bimbingan dari berbagai pihak,
untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bpk. Mokhammad Arifin, M. Kep selaku ketua STIKES Muhammadiyah
Pekajangan Pekalongan.
2. Bpk. drg. M. Asmuni selaku pimpinan UPT Puskesmas Karangdadap.
3. Ibu Djumaroh, S. Kep selaku pembimbing praktek di Puskesmas
Karangdadap.
4. Bpk. Sigit Prasojo, SKM, M.Kep dan Ibu Windha Widiastuti, S. Kep, Ns
selaku pembimbing akademik di Puskesmas Karangdadap.
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan dukungan moral, bantuan dan dorongan kepada penulis
sehingga laporan ini dapat selesai pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oelh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan laporan ini. Semoga
laporan sederhana ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.
Pekalongan, April 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rematik, pegal linu, nyeri otot dan sendi, merupakan penyakit-penyakit yang
tidak asing dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan kebanyakan pada masyarakat
lansia (lanjut usia) yang memang dekat dengan gangguan rematik yang merupakan
salah satu dari penyakit degeneratif ( FKUI/RSCM, 2009 ).
Obat merupakan terapi utama untuk mengurangi efek dari rematik ataupun pegal
linu. Obat rematik/pegal linu merupakan penghilang rasa sakit yang secara umum
dikategorikan sebagai obat anti-inflamasi non- steroid ( OAINS ).
Dalam kehidupan sehari-hari obat rematik/pegal linu sangat mudah didapatkan,
bahkan kita dapat dengan mudah mendapatkannya dengan membeli di warung-
warung, toko-toko, ataupun apotek-apotek tanpa harus berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dokter. Sangat praktis, namun kebanyakan masyarakat tidak
mempertimbangkan dan tidak mempedulikan efek sampingnya jika ternyata obat
yang dibeli tersebut salah atau malah menimbulkan efek balik (kontra indikasi).
Banyak pasien yang mungkin karena merasa cocok dengan obat yang pernah
diresepkan oleh dokternya kemudian, ketika sakit lagi, mengulang resep tadi
dengan membeli di toko obat. Padahal, tanpa disadari penggunaan obat rematik
yang tidak tepat bisa menyebabkan efek samping kerusakan lambung atau saluran
cerna ( Makmun, 2009 ).
Gejala yang sering timbul akibat efek samping dari obat-obat ini, antara lain
gangguan maag berupa rasa sakit atau tidak nyaman di uluhati, mual, muntah,
perlukaan bahkan tukak di lambung dan usus duabelas jari. Dan bisa
mengakibatkan erosi klinis dilambung sehingga terjadi perdarahan saluran cerna
bagian atas yang bisa berlanjut dengan kematian ( Fahrial, 2008).
Pada penelitian yang dilakukan RSCM (2005) pada 1.192 pasien dengan
keluhan buang air besar hitam, muntah darah, atau keduanya, lebih dari 90 %
disebabkan oleh penggunaan obat rematik.
Dan pada penelitian berikutnya ( 2009 ) resiko terjadinya tukak lambung 1 dari 5
pasien pemakai obat rematik/pegal linu, tukak yang bergejala terjadi pada 1 dari 70
pasien pemakai obat rematik/pegal linu, dan yang mengakibatkan perdarahan
saluran cerna atas pada 1 dari 150 pasien pemakai obat rematik/pegal linu.
Menurut Graham ( 2008 ) dari komite penasihat Food and Drug Administration,
“ ketika kita sebagai dokter meresepkan obat pada pasien, kita bukan hanya harus
menjelaskan jenis obat yang kita berikan, tetapi kita juga perlu membahas efek
samping obat dengan baik dan apa yang harus dilakukan untuk mencegah
terjadinya efek samping tersebut”. Karena menurut Simon ( 2003 ) berdasarkan
penelitian yang dilakukannya menunjukkan bahwa pasien yang memperhatikan
efek samping dari obat hanya sekitar 25 %.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan melalui program pelayanan
kesehatan penyakit Reumatik.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengatahui faktor resiko kejadian gejala Reumatik pada masyarakat
di wilayah Karangdadap.
b. Untuk mengatahui sejauh mana keberhasilan program puskesmas
karangdadap dalam penatalaksanaan program Reumatik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Rematik
Reumatik adalah penyakit yang menyerang sistem musculoskeletal yang
terdiri dari sendi, tulang, otot, jaringan ikat atau ligamen. Reumatik ditandai
dengan rasa nyeri dan kekakuan pada sendi karena terjadi pengapuran, peradangan
atau pembengkakan (arthritis) karena cairan yang memenuhi rongga sendi.Tetapi
reumatik juga dapat menyerang organ tubuh lainnya khususnya otot yang terkait
seperti jantung, ginjal, lambung bahkan mata.
Reumatik adalah gangguan berupa kekakuan, pembengkakan, nyeri dan
kemerahan pada daerah persendian dan jaringan sekitarnya.
B. Penyebab
Penyebab dasarnya tidak diketahui, tetapi ada faktor yang mendukung
terjadinya Rematik seperti:
1. Infeksi sehingga menyebabkan peradangan pada sendi
2. Sikap badan yang salah dalam melakukan pekerjaan
3. Stres yang disertai dengan kelelahan,
4. Obesitas/kegemukan
5. Sirkulasi darah yang tidak lancar.
C. Tanda gejala yang dirasakan oleh penderita
1. Sulit sembuh dari cedera
Seringkali Anda mengira mengalami cedera, seperti mata kaki terkilir,
padahal sebenarnya terkena radang sendi.
2. Mati rasa atau kesemutan di tangan
Salah satu gejala penyakit rematik adalah carpal tunnel syndrome. Hal
ini ditandai dengan kesemutan di pergelangan dan telapak tangan.dr Lisa
Mandl, asisten rheumatologis di Hospital for Special Surgery, New York,
mengatakan gejalanya akan makin parah saat malam hari.
3. Masalah mata
Orang dengan rematik juga berisiko mengalami sindroma Sjogrens, yaitu
gangguan autoimun yang menyebabkan kekeringan pada mulut, mata,
tenggorokan, hidung, atau kulit. Itu karena peradangan menyebabkan
menghentikan kelenjar memproduksi kelembaban alami.
4. Sendi kaku pada pagi hari
Gejala penyakit rematik ini adalah gejala umum dari osteoarthritis.
Penyebabnya bisa jadi karena tidak beraktivitasnya tubuh dalam waktu lama
seperti tidur. Perbedaan antara keduanya adalah bahwa rasa sakit osteoarthritis
biasanya mereda dalam waktu sekitar setengah jam.Tetapi, kekakuan akibat
rheumatoid arthritis akan berlangsung lebih lama lagi, mungkin selama
setengah hari.
5. Masalah kaki
Salah satu area kaki yang sering dihubungkan dengan gejala penyakit
rematik adalah peradangan kaki di bagian depan. Gejala ini sering dialami
wanita, yang kemudian berhenti memakai sepatu tumit tinggi dan
memeriksakan kakinya karena nyeri luar biasa di bagian depan. Beberapa
orang dengan RA juga dapat merasakan sakit di tumit karena plantar fasciitis,
yaitu gangguan kaki yang disebabkan oleh pembengkakan jaringan di bagian
tungkai bawah, dekat tumit.
D. Cara Pencegahan Penyakit Rematik
1. banyak penelitian yang menunjukkan bahwa olahraga membantu mengurangi
rasa sakit, kelelahan, meningkatkan fleksibilitas gerak dan kekuatan, serta
membuat rematik lebih baik secara keseluruhan. Tiga jenis latihan yang baik
untuk rematik adalah latihan gerak, latihan penguatan dan latihan daya tahan
(kardio atau aerobik). Berjalan kaki, berenang, bersepeda dan berkebun juga
merupakan aktivitas yang menyenangkan dan dapat membantu meringankan
nyeri di sendi.
2. Menjaga berat badan juga membantu sendi merasa lebih baik. Mengurangi
berat badan dapat membantu mengurangi stres sendi dan rasa sakit. Selain itu,
menjaga berat badan juga menghindarkan dari penyakit serius seperti penyakit
jantung dan diabetes.
3. Istirahat yang cukup. Peneliti menganjurkan jika kita tidur yangcukup dapat
mecegah kelelahan dan nyeri.
4. Makan makanan yang bervariasi dengan perbanyak buah-buahan dan sayuran,
protein tanpa lemak, juga susu tanpa lemak. Pastikan Anda mendapatkan cukup
vitamin C, vitamin D dan kalsium. Lemak ikan yang banyak mengandung
asam lemak omega 3 juga dapat mengurangi peradangan di sendi.
5. Tidak hanya membuat Anda merasa lebih baik, berhenti merokok juga akan
mengurangi risiko komplikasi rematik. Selain itu, berhenti merokok juga
mengurangi risiko terkena kanker paru-paru, dan masalah pernapasan lainnya
serta penyakit jantung.
6. Jika Anda merasa lelah dan pegal, mandi air hangat sebelum tidur dapat
membantu membuat Anda rileks dan merasa lebih baik. Pijat ringan juga dapat
membantu meningkatkan energi dan fleksibilitas.
H. Makanan yang dianjurkan untuk penderita Rematik
1. Nasi, roti, jagung, kentang dan lain-lain.
2. Daging, ayam, ikan, telur, tahu-tempe (1/2 ons) maksimal 2 hari sekali,
3. Sayur-sayuran.
I. Makanan tidak dianjurkan untuk penderita Rematik
1. Sarden, kerang, jantung,ginjal,usus, babat, limpa, paru paru,otak, kaldu, bebek,
burung.
2. Minuman : semua minuman yang mengandung alkohol.
3. Lain-lain : makanan dan minuman yang diolah menggunakan ragi. Misal : tape
dan hasil olahannya
J. Penatalaksanaan Rematik di Rumah
1. Cara mengobati rematik dengan jahe sebagai obat luar. Caranya
hancurkan/tumbuklah jahe dan cengkeh menjadi halus, kemudian dioleskan
kepersendian yang sakit tunggulah beberapa lama sampai sakitnya berkurang.
2. Jahe juga dapat di oleh menjadi minuman yang dapat mengobati rematik.
Caranya 15 gram jahe di campur 30 gram akar beluntas dan 20 gram
temulawak. Kemudian semuanya di rebus dengan 600 ml air hingga tersisa
300 ml. air rebusannya di saring dan diminum 2 kali sehari secara teratur.
3. Lidah buaya juga dapat mengobati rematik. Caranya 60 gr lidah buaya yang
sudah bersih dari duri dan kulitnya di jus lalu di campur dengan jahe dan gula
merah atau gula pasir, kemudian di rebus dengan air sampai tersisa 1 gelas
saja, kemudian di minum.
DAFTAR PUSTAKA
A. J. Rhamadhan. 2010. Hal.10. Mencermati Berbagai Gangguan Pada Darah
dan Pembuluh Darah. Diva Press: Jogjakarta.
Arif Manjoer, dkk. 2000. Edisi.3 Jilid Kedua. Kapita Selekta Kedokteran. EGC:
Jakarta.
Suzanne C. Smeltzer dan Brenda G. Bare. 2002. Edisi 8. Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah . EGC: Jakarta.
BAB III
PENATALAKSANAAN PROGRAM
A. Program Reumatik
1. Promotif
a. Dengan diadakan penyuluhan oleh petugas kesehatan dan kader kesehatan
kepada masyarakat.
Data penduduk wilayah kerja UPT Puskesmas Karangdadap
Kabupaten Pekalongan tahun 2013
No Desa Jumlah Penduduk
L P JML
1 Logandeng 1.292 1.379 2.671
2 Pagumenganmas 2.078 2.062 4.140
3 Kedungkebo 1.577 1.534 3.111
4 Kaligawe 674 691 1.365
5 Karangdadap 1.786 1.683 3.469
6 Kalilembu 1.545 1.507 3.052
7 Pangkah 1.158 1.134 2.292
8 Rowopucang 2.147 2.137 4.284
9 Jrebengkembang 2.403 2.358 4.761
10 Kebonsari 2.019 2.168 4.187
11 Pegandon 1.952 1.938 3.890
JUMLAH 18.631 18.591 37.222
b. Penjaringan kasus / penemuan kasus:
1) Aktif
a) Kontrak penderita baru ( pelayanan di BP Umum )
b) Sasaran untuk masyarakat umum dan juga para lansia.
2) Pasif
a) Pasien datang ke balai pengobatan Puskesmas Karangdadap
b) Puskesmas keliling
c) Poliklinik Kesehatan Desa
2. Pengelolaan kasus
a. Obat
b. Pemeriksaan medis
Dalam pemeriksaan penunjang tidak banyak berperan, namun bila terdapat
keraguan dapat di lakukan pemeriksaan laboratorium (cairan synovial,
darah tepi, pemeriksaan sero-imunologi, radiologi)
c. Pencatatan penderita reumatik di puskesmas karangdadap selama bulan
Januari – April 2013
Jumlah penderita reumatik di puskesmas Karangdadap periode
Januari – April 2013.
No Bulan Jumlah
1 Januari 10
2 Februari 9
3 Maret 12
4 April 19
Jumlah 52
B. Implementasi
1. Penyuluhan
Dilakukan secara berkala
2. Pusling
Koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Jadwal kegiatan pusling di Puskesmas Karangdadap
No Desa Waktu
1 Logandeng Tanggal 7
2 Pagumengan Mas Tanggal 9, 21
3 Jrebeng Kembang Tanggal 10
4 Kaligawe Tanggal 14
5 Kebonrowo Pucang Tanggal 24
3. Pemeriksaan kontak keluarga dan lingkungan, pasien baru dan setiap pasien
4. Puskesmas pembantu dan PKD
Jadwal kegiatan pustu dan PKD Puskesmas karangdadap
No Waktu Kegiatan Tempat
1 Senin
PKD 1. Jrebeng Kembang
2. Kebonrowo Pucang
PUSTU 3. Kedungkebo
4. Pegandon
2 Selasa
PUSTU 1. Pegandon
PKD 2. Kaligawe
3. Logandeng
3 Rabu
PKD 1. Jrebeng Kembang
2. Pangkah
PUSTU 3. Kedungkebo
4. Pegandon
4 Kamis
PKD 1. Kebonrowo Pucang
2. Logandeng
PUSTU 3. Pegandon
5 Jumat
PKD 1. Jrebeng Kembang
2. Pangkah
PUSTU 3. Kedungkebo
4. Pegandon
6 Sabtu
PKD 1. Kaligawe
PUSTU 2. Pegandon
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Penyakit reumatik adalah kerusakan tulang rawan sendi yang
berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai
dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi, dan hambatan gerak pada sendi –
sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban.
Artritis rematoid adalah merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik
dengan manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ
tubuh. Terlibatnya sendi pada pasien artritis rematoid terjadi setelah penyakit ini
berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat progresifitasnya. Pasien dapat juga
menunjukkan gejala berupa kelemahan umum cepat lelah.
Wanita lebih sering terkena osteoartritis pada lutut dan sendi, sedang pria
lebih sering terkena osteoartritis pada paha, pergelangan tangan dan leher.
Secara keeluruhan dibawah 45 tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih sama
pada pria dan wanita, tetapi diatas 50 tahun frekuensi oeteoartritis lebih banyak
wanita dari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada
patogenesis osteoartritis.
B. Saran
Asuhan keperawatan Rheumatik membutuhkan perawatan yang
kompleks dimana perawat harus aktif dalam mencari kasus reumatik di
masyarakat, selain itu perawat juga harus aktif mengawasi dan membimbing
pengobatan pasien dengan reumatik. Sebaiknya keluarga juga di sertakan dalam
memberikan asuhan keperawaatan untuk menjamin kesinambungan dan
perawatan.