-
._ .... ;_ -* ,, ..
-
. . . . . . ' .
mendapatkan - perhatian. ill·,
yanc cQkUP-~••rl"*r.> d~r l . . ; t . -- .. " .
ah11 ·d i bid.a'n.i kedokteran III&UPun paikotqti .. ·11:al: ini
lihat dat:i m'akin .serine diadak:annya 'peebiotu:aan .·:;,· ' " . . . . . ' . . . ' . . . . .
d•presi~ baik be:r\Jp·a.-se•ihar,_; lokakary« dan. la'tn::-••~--til-.-, ' . ,. ~ . . .· t' . _.1" . . .. . ·. . ··. . .
-
...
. . . aatu peraatu ~ ·P•d• k.-a.e•patan ini pea.liti" ··a•nno.f'katl". · banye.k tertma kasih kepada:
•/ / 1. Prof.Dr. Maarun, MA, aelaku Dekan .Pakultaa Pflliko•
logi UGH peribde 1982-1988 yant telah.aeaberi keseapatan ·
dan keperoayaan untuk dilakaanakannya p•nelitian ini.
2. Prof.Dr. Sri Mulyani Hartaniah, KA, aelaku Dekan
Fakulta. Psik.olo,ai UGH period• 1988-1990 yana tela;h mem-
beri kelon1aaran aehin·aaa penelitian ini maaih biaa
dilaksana~an. ·.
· · 3.' Penaurus Pakultas Hukulft. dan P'akultas Sast~a UGH,· juaa: Penaurus Fakuitas Psikoloai Universitas Muhamlftadiyah
Surakarta, yang meabe.ri ij in pada peneliti untuk Jienaam-1
bil data.
4. Mahaaiewi dari P'akultaa Paikoloci UGH, · Pakultas
tlukum UGH·dan Fakultas Sastra UGM,. juaa Pakultas Paiko-
lol'i UMS yang menyediakan diri untuk menjadi subjek pene-. ' litian.
Dan pada pihak-pihak lain· Y~l tidak dapat disebut-
kan aatu demi aatu, sekali laai pene1iti. mertaucapkan
terima kasih yana sebesar-be'sarnya.
Yogyakar~a, Alustus 1988
Peneliti
Sofia Retnow.ati
iii
. .
· .. . I
., i
.,. '·
-
':·
. ~
DAFTAR lSI
Halaman
HALAHAN JUDUL •••••••••••••••••••••••••••••••••••• i
KATA PENGANTAR .............•....••.•.....•......... ii DAFTAR lSI ...............•••...••.............. iv
I
INTI SARI .........•...•.•••••...••.•.•...•... v
BAB I. PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 BAB IJ. TINJAUAN PUSTAKA ........ ·• .............. . 4
A. Locus of Control . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 B. Dependency . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5 c. Pepreai ............................... 7 D. Hipotesis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
BAB III. METODOLOGI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17 A. Identifi.kasi Ubahan Penelitian 17
B. Alat Pengumpul Data •••••••••••••••••• 17
q. Cara Analisis •••••••••••••••• . . . . . . 19 BAB IV. LAPORAN PENELITIAN ' . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
A. Pelaksanaan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . 20 B. Alat Pengumpul Data . . . . . . . . . . . . . . . . . 20 C. Hasil Analisis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21
BAB v~ P E N U T U P . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26 A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . 26 B. Pembahasan .....•..•.....••..••.••.... 27
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29
iv
-
" . yano '4iti4Jt.\karj' tlitli\&h acta hubuno.an ant.ara
' . . . ~· .. · . . . dan.dfi1Hfi'JI'IIIncty detMa.n depresi.
,. ~ - -l ,. "·· - .•.• ~ : ' 'f. --~~-- . _l!i _. ~:-.• ,- ' -..
Subj ak' pemtl.1*-1an.- l.ni ••barty.k,.;t;9e mahaaisw·i - -> --., '· '. .~
"'" ;· ~ : ,·; ·__ - ' _: '·"._.! . -~it~ -- . -- . ' ' . ,.,-. .
beb•~•F!• . f.aful'~••\d~~ U$1 .-nt•r• lain HUkuan, •••tra;, . d•t) ~ • ~ - ~ > '· • ' '. ~ • -~-' ' -~,, ~~- ... • • • :· _' - • ,'f - ' '
- Psikolooi, Juoa maha•i.swt· Il
-
:.e' \
, •. tf\;~1~ ·.· ~wA~v·. •"";~ ... , u-.a m1Wkahln••r · dari tan•~• a\thil •4~•1 v ....
~·.,/.~,-,-' ,~-.- .t·~ - -·· '\ . - ~ '' _ .. ,::· - ~ :"' .. -/~:· .•.. -~·:'!- :-' . T J.cfttk ·,;tJtt.l ~~an ya . pula ind.ivlifl.A _.Pu
' . -·:- ·: ~- . -.~ -- .· .. :._·
efeki:i'f tanta~a", . d.at:t'-~ttiW••i . y~no .. tillak ~~·~ll~~L~'l·~t· : i .). ·.. . ' • ' ....... • :· .... . . ·. . . . . . . . ..
teraet;n.A~.; k••o••il ir1i o•;pat ~-~-- '- ·. ~..-:-· .. ]~--- :_ '.·-.----'~----~1-~.-)' .. \f_> .. f" ~-. ' . ' ____ -- N ." :>; ''~· . . .. .· · .. · , ' . •i
ti•n ~t~n; a •. ~-J.~yaf{ «p;'~;th: cUlakuk .. :~ ~l*~J·~ .. ·--..,w.t. . •· ' --- ·''" "'! - - -- -,- '' - ' ' .. ;._;: '"' ··.: .
tiiANttya ·:·· tftrli~i~ · ·-~~ .iri.t~ak, ....-J••··· :-~ran;v •• f ---;, •. ·._ , . ·:;.. __ ; __ - :_(,~\-. __ :,_,~-~--- • • --:·· - • • _· -_- _·. •• - _,- . ,: • • :.· .. f:---_.·:.· .. l:-c:::i~->_---:/._·:··
mat.ip\Jn. lanJut U.ia;'(f.iff.r;•H, et al .• , 19JII5J Kazd.in, •·t 4l~f'~· ~1' '· ..... ~.. • .' .l'' ' . , ' . . ~·. ' . ~ .
19S5h·,. Pe.n.liotoi~A;.:~anai cfepr~ai banyak yanQ. ·: m•nt~{~', • . 1, ~ . .... '-,.. -::.. ' . . ' . ~.- ' '- - .--. ' " ' ; ' '' ::
kan. sl.lbjek crang honnal. Hal .t:ryi dis•babk~ tan:da
simtom _depresi. d1$p.a' t1unp.11tk pa,dil indiv,idu,'nQr,~t.,, ,G.iMl\1~
,an chtpr"e•i itu sandiri nufmP:'-'MYai korit'invbfn '.·V4'*·i{;"1~--~~
.. '
' '
-
_,_.
· ... ~t±.4~r+ :•~Jtif:f'a·r.n.-n."11rai'MII : D~~'i . J*h•it·ti.n·~,'aJtt'•Mr.ctcwn
' :. .. :., . ' .d.t:temukan 'taktO,F':-1aktor 1'&$.n."j_.o
-
-... ~·· ·, .. ,_,~, -~ :~;~-:~~ -:... ,'
-
BAB 11
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lpcya Q1.. Cpntrpl
Peri 1 aku manuaia hin'gga, saat ini masih menJ •di b•han
pembicara~n maupun penelitian beberapa ahli dari berbagai
disiplin ilmu. Dalam mempelaJ•ri perilaku manusia, seba-
gia" ahli ilmu psikologi berpendapat bahwa dororigan untuk
berperilaku ditentukan oleh lingkungannya, sebagian lagi
berpendapat bahwa dirinya sendirilah yang menentukan
peril akLmya. Mengenai sampai seberapa j auh indiv idLI i tu
mampu mempengaruhi perilakunya, beberapa ahli mengupas-
nya.
Sehubungan dengan hal di atas Julian Rotter meng~tmu-
kakan konsep meng~tnai keyakinan individu atas
peri 1 akunya yang disebut der\'gan Loc:us of Control.
ini dirwnuskan dar.i teori be1aJar soai·al (Jung,
penentu
Konsep
1978).
Konsep dasar yang digunakan Rotter dalam teori belaJar
sosial antara lain, p~ri1aku potenaia1 (behavior
potential), harapan (expectancy), dan nilai
( rw.inforc:ement value) • Peri 1 aku potanaia 1 da ~em
penguat
aitu.aai
tertentu·ditentukan oleh harapan individu terhadap kemam-
pLiiannya dan nilai penguat. yang menyertai perilaku itu.
Locus o·f Control adalah. konsep yang secara khusus be_r-hu-
bungan dengan harapan individu menganai kemampuannya
untuk mengendalikan penguat tersebut.
• :-1
-
Locus of Control dibedakan menjadi locus of control
inter·nal clan locus of ccmtrol ekaternal. Individ1.1 yang
mernpLinyai loc1.15 of con·t.rol internal c:enderunQ berkeyakin-
an bahwa apa yang_ terjadi atas dirinya, baik keberuntung-
an maupun kagaga1annya dikarenakan faktor dari dalam
dirinya sendiri atau akibat dari perilakunya sendiri.
Sebc:\1 :i.knya individu yang mempunyai locu• of control eks-
ternal c:enderung beranggapan bahwa yang menentukan segala
~esuatu yang tarJadi atau dirinya adalah faktor dari luar
dirinya, yaitu keberuntungan, nasib, kesempatan dan hal-
hal yang tidak mampu dikuasainya.
Dalam berhubungan dengan individu lain, individu
yang m£impunyai locc.cs o'f c;antrol internal mampu menunda
pemwasan, tidak mudah terpengarwh, dan lebih mampw mene-
r·imc.' kegagalan (L.efc:ourt dalam Wolfle dan Robertshaw,
1982). Sebaliknya individu yang mempunyai locc.cs of
cont. rol ekstenHll mempLinyai penyesuaian scsi a 1 · yang
kurang baik, denga~ menunjukkan ciri-c1ri pasif, menarik
diri, patuh dan konformis terhadap otoritas, juga menun-
jukkan aimptom regresi (Raine, et al., 1982; Rothbaum, et
.. ,1,' .1982).
Bejarah kehidupan manusia diawa1i dengan ketergan-
tungan yang sangat besar terhadap orang tua terutama
-
dal~m pemenuhan kebutuhannya, timbullah apa yanQ di~ebut
Erikson denCJan basic sense of tru•t.· Rasa aman yang tim-
bul dari hubungan hangat dengan ibunya menumbuhkan raaa
percaya terhadap aemua orang, percaya bahwa orang lain
dapat memberikan raaa aman pada dirinya. Dengan bertam-
bahnya usia ketergantungan anal
-
'··--. ;'
'.·
diharapkan orang tuanya.
lstilah dependency dalam pengertian patologis labih I
menggambar·kan keinginan individu untuk banyak mendapatkan
bantuan, bimbingan maupun pangarahan dari orang .l•in.
Kainginan yang besar dari individu untuk ••ndapatkan
bimbingan, .bc.mtl.1an maupun pengarahan dari individu lain
yang terselubung marupakan alam•n dari deprasi (Seck•
19B5) o
c. Dwgrwa.j.
Melancholia merupakan istilah yang dikenal pada abad
keempat sebelum masehi, istilah ini dikemukakan oleh
Hippocratus untuk menggambarkan gangguan mania dan de-
pr·~:n»i o Meskipun telah dikenal aelama :lebih dari 2CI(ICI
tahun sebagai sindrom klinis 1 hingga aaat i~i belum di-
peroleh penjelasan dan gambaran yang memuaskan mengenai
gc:mgg1.1an ini o
Tanda-tanda dan simtom yang digunakan untuk mendiag-
nosa depreui yang Juga merupakan gambaran yang ditemukan
pada abad kuno antara lain gangguan suasana hati, adanya
kecenderungan untuk menyiksa diri (dengan mengutuk dan
membenci Tuhan), merendahkan dirinya sendiri, keinginan
Lmtuk bunuh d.ir·.i, timbulnya simtom-simtom fiaik dan vega-
tatif (hilangnya nafsu makan dan turunnya berat badan)
-
JugA timbulnya delusi men;enai'dosa yang tidak te~am
puni. Ka~ena gangguan pe~asaan merupakan gambaran yang
menonjcl pad• penda~it• dep~eai, maka gengguan in.i se~ing
dit:J~~but demgc:m gangguan afektif (Bec:k, 1985) •.
Beck (1965) mendefiniaikan d•p~eai dari adanya
tanda-tanda ~~bagai berikuta
1. Perubahan suasana hati yang apesifik, seperti
kesedihan, keaepian, dan apati.
2. Konsep diri yang negatif diae~tai dengan kec:•nde-
n.tr1gan untuk menyalahkan dan menc:ela diri sen-
diri.
3. Kwinginan r•gresif dan menghukum diri aendiri
sepsrti keinginan untuk menghindar, menyembWnyi-
kan diri atau keinginan untuk mati.
4. Perubahan-perubahan vegetatif~ aeperti anorekaia,
insomnia dan kehilangan libido.
5. Perubahan dalam tin~kat ektivitas seperti retar-
dasi atau agitasi.
Oi samping itu gejala dep~eai dapat diketahui dari
manifestasi emosional, manifeataai kognitif, manifeatasi
motivasional, manifestasi vegetatif dan fiaik Juga dari
adanya delusi dan halusinasi (Bec:k, 199,).
Mani 1'est.c:~si emosional, menggambarkan adanya perubah-
an p~ra~~an atau perubahan perilaku yarig tampak akibat
dari perasaan~ya. Manifestasi emosional meliputi (1)
deject~d mood, yang berupa kesedihan, ketidakbahagiaan,
-
malu, gwlf&ah, ri\&i\ tidak berg\.ma, d~n rae• beraalah; (2).
perasaan ·negatif diri sendiri yang berupa perasaan kacewa
dan tidak senang terhadap dirinya sendiri yang akhirnya
dapat membenci diri ~endi~iJ (~) berkurangnya· ~ep~asan
terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan, pada mulanya
hanya t~rbatas pada aktivitas tertentu, tetapi ~khirnya
meluas pada semui\ aktivitaa yang dilakukan termasuk
·makan, minum dan sekaualJ (4) h~langnya kel~katan emosio-
nal dengan orang lain, mula! dengan hilangnya k•puasan
saunpai pada -ketidakac:uhan :t.erhadap orang lain a ( 5) m\.ldah
menangis; dan (6) hilangnya kege~biraan maupun humor.
Manifestasi kognitif, meliputi (1) rendahnya pe~i-
laian terhadap diri sendiri, ditandai dengan perasaan
bahwa tidak mempunyai segala sesuatu yang berharga, se-
perti kemampuan, penampilan. inteligensi, kesehatan, daya
tarik, popularitas, dan kekayaan~ (2) harapan-harapan I
negatif, yaitu menolak kemungkinan-kemungkinan perbaikan
sampai pada anggapan bahwa masa depan suram dan tidak ada
harapan; (3) mencela dan mengkritik diri sendiri, hal ini
dilakukan bila ia tidak dapat mamenuhi tuntutannya yang
ttH·l.:.du tirHJlJi sampai dengan perasaan bahwa cU.'alah yang
barl~nyguny jawab atas semua benc:ana yang terjadi di
dunia ini; (4) sulit mengambil keputusan, individu mulai
merasakan k~sulitan dalam memutuskan sesuatu yang sebe-
. '
-
.1.(1
ll..unnya.\ mudah d.ilakukannya, aarnpai den;an keaulitan dalarn
memec:ahkar, rnasalah~·malil:\lah aepele, miaal memilih baJu;
(5) penyimpangan terhadap gambaran diri, penderita mulai.
meributkan pwnampilan fiaiknya, pada penderita depreai
barat rnerasakan bahwa dirinya aangat jelak.
Manifestasi motivasional ditandai dengan (1) hilang-
nya kemauan untuk melakukan segala aktivitas, bahkan yang
paling s~derhana sekalipun; (2) keinginan untuk meng-
hindar, melarikan. diri dan menarik diri dari semua kegi-
atan; (3) keinginan untuk bunuh diri, dan (4) meningkat-
nya k~tergantungan (dependency).
Manifestaui vegetatif dan fiaik nampak pada hal-hal
yang meliputi (1) hilangnya selera makan (anorexia)• (2)
gangguan tidur (insomnia); (3) hilangnya libido, dan (4)
mudah meraua lelah.
Oelusi, pada penderita depreai dapat dikelcmpckkan
dalam beberapa kategori, y~itu deluai ketidakbergunaan,
delusi mengenai doaa yang tidak terampuni, baik mengenai
hukuman yang akan dite~ima maupun mengharapkan hukuman,
nihilistik, somati~ dan deluai ke~iskinan.
Halusinaai, menurut Beck dan Rennie (dalam Beck,
1985) 13-25% penderita depresi mengalami halusinasi.
Halusinasi yang timbul antara lain merasa melihat Tuhan,
mendengar suara orang dari dalam perut, melihat dan men-
dengar suara ibunya yang telah mati, dan lain ~ebagainya.
-
••
oran9 normal, yaitu mahasiawi. Hal ini dil~kukan ~tai .,
dasar pertimbancaan bahwa hinooa aaat ini belum ada bates-
an yang jelas antara individu yang normal d•n penderita
depresi. Beberapa manif•stasi yang dapat diJadikan dasar
mengungkap aimtom · depresi ternyata sering Juga kita
dapati pada individu normal. Karena pad& dasarnya m•u1u'•ia
tidak luput dari problem a~au ma•alah baik yarutJ ringan
sampai yan
-
X
·-·-· -. ,, :',~· :- _, ';. -;
··'··
l m:c..c.s of control eak ternal mampunyai kec~darun;an un tuk ·
depresi dan mt-:trasa tidak berdAya ,. Peneli ti•n yang di 1 aku ...
kam Hiroto (t:ialam Jung, .1.978) Ju;a mendukun; peneliti.an
di atas. Dari penelitiannya disimpulkan bahwa individu
yang mempunyai locc..c.s of control eksternal lebih bt!lnyak
merasa tidak berdaya bila dibandingkan dengan individu
yang mempunyai locus of control intern•l• Lebih lanJut
Juno menandaskan bahw• individu ak•n terus hidup di bawa~
kontr·ol faktor ek·sternal selama ia mera•a tidak berdaya.
Demikian Juga Rotter (dalam McConnell, 1980) dari
penelitian yang dilakukan berkesimpulan bahwa individu
yang mempunye:\i l ocu.s of control eksternal mempunyai ke-
cenderungan untuk menderita gangguan depresi.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Hood, et al.
(1982) didapatkan bahwa iridividu yang mempunyai locu• of
contr-ol ekst.t~rnal memmj ukkan ni 1 ai-ni lai yang tinggi
pada tes s.i.mtomatik, antara lain tea depresi, neurotisme,
labilitas emosional, ke~urigaan, tidak 'aman, ketegangan,
r·~ ' ' ""~ ~~f
.;. ~· -~.
-
..
pender-ita tet~pi dar.i. pen;alaman-penoal'.aman eubJak't.1tnya.
Dua pengalaman subjekt.if yang dianggap ada pada pend•'rit•;
adalah df!lpemdemc~· dan self-criticism. Oari · p.enelitiannya
diu impul kan b.:':\hwa dependfulc-.,· dan · seJ i'-c r i. tit:: ism merupakan
dimensi yang menentukan pada pender-ita depreai. Makin
berat tingkat depresi I
pender-ita makin tinggi· pula
dependenc'l'. dcm .seJ f-cri tici»m. Tin;ginya dependenc'l" meng-
akibatkan timbulnya perasaa~ lemah dan ~elalu ga;al.
Ditambahkan pula bahwa individu yang tinggi intensitas
dependenc'l·-nyc.~ c:enderung menunjukkan parilaku impulsif,
sering mera~a terasing dan takut sendiri (Blatt, et al.~
1 C"7EJ2) •
Dari ~1rc.dan di mL.Ika dikamukakan bahwa dependency
tumbuh dari pola keluarga yang patologis. Penelitian yang
dilakukan oleh McCranie dan Bass bertuJuan untuk melihat
hubungan antara persepsi individu. mengenai perlakuan
orc.u·lg dan
critici»m. Dari penelitian diparoleh h•sil bahwa individu
yang tinggi tingkat dependenC'I'.;..nya mempunyai persepsi
bahwa orang tuanya terutama ibunya terlalu dominan, kon-
trolnya terlalu ketat dan tidak ajeg dalam memberikan
kasih sayang. Di samping itu orang tua labih mementingkan
agar anaknYa patuh ~aripada mencapai pretasi (McCranie
Dependency pada penderi ta depresi yang .. ringa.n,
biasany~ ditunjukkan d~ngan timbulnya keinginan untuk
' '
'l I i I l
.-,. ··.- '·'t
-
lA
dibant1.1, dibimbing dan diarankan. Rasa kuran; ·perc::aya
dir·i mulai tampak, individl.l mulai tidak mengerj;akan pe-
kar·J aan yang sebelumnya biasa di lakukannya. Keinginan
untuk dependent bukan hany• merupakan hasil dari adanya
peraaaan ketidakberdayaan maupun ketid~kmampua~, tetapi
bagi pendarita depresi tiantuan yang ia dapatkan memberi~
kan kepu.asan. Pada panderita depresi aed.ang, kainginan
untuk mendapatkan bantuan dan pen;arahan menJadi lebih
basar. Pada penderlta keingin.an ini audah merupakan kebu-
tuhan. Bila dihadapkan pada . suatu masalah, penderita
langsung mencari bantuan tanpa berusaha memecahkannya
terlebih dulu. Pada pandarita depreai berat, intensitas
keinginan ini makin meningkat. Penderita mengharapkan
individu lain melakukan segala sesuatu untuk dirinya
(Bee: k , 1 c.795) .
3. Hybyngan Janis kalamin ~ deprWai
Dalam beberapa penelitian tentan; depresi, perbedaan
antar janis kelamin umumnya diperhatiken. Oari panali-
tian-penelitian tersabut disimpulkan bahwa ada perbedaan
antara pria dan wanita dalam banyaknya kejadian maupun
intensitas depresi (Billing, at al., 1~63• Pateraon,
1979). ~alaupun sebanarnya perbedaan itu tidak disebabkan
oleh Janis kalamin itu sendiri, tetapi lebih di•ebabkan
karena adanya perbedaan pengalaman dan perlakuan yang
didapat dari lingkungan (McCranie dan Ba••• 1984).
-
. '
Per.lak\.lan orano tua suan;at menentukan dalttun t:tei!Uarnya .. ·
kemum;rkinan menc:SerittTA depreai. Pada wnumnya &ran; . tua ·
mendorong anaknya untuk berperilaku sesuai dengan Janis
kllillaminnyi\. Demikian .iu;a masyarakat akan member! ·paran <
dan mengharapkan individu berper..,laku •••uai dengan Janis
kelaminnya •. Misal anak pria didoron; untuk barpltrilaku-
berani, diberi kebrtbasan, tanc;;uh dan. kompeti ti 1, · sedanc; ·
anc.\k wani ta diperl akukan seba;ai mahluk yang lemah
(Bingleto, 1978)~ Karena seJak kecil biasa diperlakukan
sebagai mahluk yang lem•h, maka rea~si depreaif lebih
aering dij\.unpa.t. pilda wanita (Ti;oe.man dan Winefield,
lC:184) •
D. t:fipptaaia
Berdasar· teori yang telah dikemukakan, diausunlah
hipotesis sebagai berikut;
1. t:li.s.m.t~Jii.i..fi. lll.i\)!Q.J:, ada hubun;an' antara Jocu.111 ·of
contrc1l inter·nal, powerful other• locu• of . control,
c::hance locus of control, dan depend•nc'l' dengan depre&i.
Depn:~si dapc.'\t d.iprediksikan dari keempat ubahan · terseb1.1t.
2. t:i . .i..Q.Q.t~.eiJ! ruJ..ng.r:., dari hipotesis mayor di atas
c:i:lajuk;an hiput:esis minor !!labagai tambahan untuk melihat
hubungan antara masing-nwasing ubahan b•ba& den;an \.lbahan
..
• l
.' i
-
a. Ada hubt.mgan negati f ant&ra loc:4.•• of control
internal dengan depreai.
b. Ada hubungan posi ti 1 an tara powerful others ·Jocc.cs
of cOntrol dengan depresi •.
c. Ada hubungan positif antara chance locus of
cc:mt n::d dengan depresi.
d. Ada h1..1b1.tngan pnsi ti f an tara dependflnC:}I' dengiin
cJepn?s.i.
-
.·' ·'-"
M E T 0 D D L D B I
A. Identifikatli tJb&han PllftalitJ.an
1. · Ubahan bebaa 1 a. Jocu• of control
b •. dependflnC)'.
2. Ubah~n tidak beba& 1 depresi
3. Ubahan kend~li 1 jenis,kelamin.
B. ~ Pengympul ~
Dat.•~ lc:u::us of control diperoleh dengan menQQI.In•kan
skala IPC l..''JC::I..IJ/1 of Control yang disuaun oleh Levenaon
(lihat Lao, 1977). Oalam pola ini Levenaon membagi locu•
of contrc:~i rnenjadi tiga faktor, yaitu Intern.aJ (I),
PoWfi!r·ful uthe.rs ( P) , dan Chance (C). Pow.rful other•
l.occ,.r£• c.,f control dari Chance locu• of control merupakan
Locus of control eksternc.o\1.
Skala IPC terdiri dari 24 aitem, tiap-tiap faktor
diwakili delapan aitem. Faktor I diaekor dalam arah
i~ternal, sedang faktor P dan C diaekor dalam ~rah
Dari beherapa penelitian yang telah dilakukan va~i
ditas dan n.:?l.ic.'o\bilitas 5kal• 1PC Loc:c.c• of Control deri
17
• c
J • I l l
i.
-
-·
l.8
Lsver'u•on cukl.1p valid daA rel i.abel (Tanto Hendi,. 19es,
Har·yan t.c:>, 1986) •
Data c.~epem.denc)!' di per·olwn dari modi f i katii dar i 15~\a 1 a
dependensi pada Tes Kepribadian Universitas GadJan Mada
(Johana, E.P., dkk, 198.7). Dengan menamban beberapa aitem
rnaka disus1.ml an skal a dept~n'd•ncy baru. Untuk v.al idi taa
• dan reliilbilitaanya, maka angket yano telah terausun
diuJi-c:obakan pada manasiswi semester II t•nun 1987 ma.ta
kuliah Kesenatan'Mental.
Data depreai diungkap den;an Beck Depression
tory yanQ diauaun oleh Sable ( 1c;tc;t&). Beck Depr•eaaion
Inv£':!ntor·y yarHJ aelanjutny• diainCi}ka_t BDI bertujuan unt1;.1k
mengukur int•nsitas depresi berdasar aikap dan gejala
yang umum tampak pada penderita depreai. Inventory ini
terdiri dari 21 kelornpok aitem yang menooambarkan 21
kc.~tegori sH~ap dan gejala depreai, yaitua peraaaan &edih,
per·asaan pes.imi&, perasaan gagal, peraaaan t'idak puas,.
perasaan bersalah, perasaan dinukum, ~embenci diri sen-
diri, menyalahkan diri aendiri, keinginan bunuh diri,
menangis, gampang tersinggung, menarik diri·, tidak mampu
rnerigarnbil keputusan, penyimpangan body image, hambatan
untuk bertindak, gangguan tidur, kelela~an, ket')i 1 anQan' \
$alara makan, panurunan berat badan~ ~re-okupaai somatis,
dan ~ehilanoan libido.
Dalam manjawab inventori ini saseoran; bisa- memilin
'l
..
-
l.CJ
yang dipilih subjek pada k~tegori ter•ebut. Sedang nilai
total dihitunQ dangan cara menJumlahkan seluruh nilai
yang diperoleh untuk masing-maaing kategdri. Nilai total
bergerak dari 0 - 63, nilai total terendah 0 mvnunjukkan
t.i.c:lc:d; ""danyi~ gej ala depre•i, aabal iknya ni lai tot.al ter-\
tinggi 63 menunJukkan gejala depreai barat (Beck, 1985).
Oat~ c:lalam penelit~an ini dianaliais dengan Analisis
Statiutik. Teknik analisi• data yang digunakan untuk
menguji . hipotesis penelitian ini adalah teknik regresi
garHia denc;ar'l 4 prediktor dan teknik korelasi Prodt..cct
/'foment dari ~~ar·l Pearson.
-
BAB IV
LAPORiN PENELITIAN
A. Pwlaksan••n Penelitiln
SubJak penelitian ini adalah mahasiswi dari berbagai
f~kultas dan perguruan tinggi, antara lain Fakultas
Sa$tra UGM, Fakultas Hukum UGM, Fakultaa Psikologi
mahasiswi FPIPS. IKIP Negeri YoQyakarta, mahasiswi
UGM,
FIP
IKIP Muhammadiyah Yogyakarta dan mahasiswi
PsH;c>;c:>gi UMS.
Fakultas
Masing-masing mahasiswi mendapatkan angket tentang
.locus of control, dependency, dan depreai. Dari data yang
terkumpul tidak semuanya dapat diikutsertakan, hanya
tingga l 195 mahasiswi Y.ano dapat dij adikan subj ek·
penelitian.
a. aa..t. P•nau•PY 1 Data.
Dalam penalitian alat yang dipakai adalah skala !PC
. of Control dari Levenson • Validitas dan
r~liabilitas •kala ini tida~ dihitung lagi, mengingat
dari bebe~apa penelitian terd~hulu skala ini dinyatakan
valid dan reliabel (Tanto Hendi~ 1985; Haryanto, 1986).
Angket dwpendency yang digunakan adalah angket dari
skala dependency dari Tes Kepribadian Univer~itas Gadjah
-
Mada (Johana, EP., 1987) ditambah den;an beberapa ait•m·
Pari perhitungan validitas dan reliabilitas diperoleh 22
aitam yang valid dan raliabel.
Untuk mengun;kap depresi dilakukan denoan menQouna-
kan Beck Depression Inventory yang dia~n;kat BDI (Beck,
1905). Dalam p~nelitian ini validitas dan reliabilitaa
BDI tidak dic~ri laQi menQin;at bahwa alat ini ~ud~h
banyak yang menggunakan. Validitas BDI aebesar 0,75 di-
peroleh dengan menggunakan kriterium luar, yaitu H~milton
Rating Seal~, aedano reliabilitaanya sebesar 0,93 (Beck,
1985). Di Indonesia validitas yang diparoleh dengan meng-
gunakan kriterium dalam berkiuar 0,118 • 0,548, kelompok
parnyataan 9 valid pada taraf signifikansi 0,168 sedang
kelompck pernyataan lainnya valid pada tarat signifikansi
0,05 sedang koefisien reliabilitaanya aebeuar 0,77a
(Saleh Achmad~ 1989).
C. HAttil An•liaia
Data yang diperoleh dianaliaia aecara statistik,
yai t.l.1 denc,Jc::m nu:1ngguna~: . .:u'1 teknik anal isis regreui gc;mdi\.
Dr:.u· i pl·u· hi t.urHJ ;,m c.'Hl a 1 :i. !F.' • .is reg res i gand •. d i pe ro 1 eh has i 1
~•t~bacJc:l.i b~.·r·ikut.:
-
t :!f t ·.tr: ;~-
{~-
Tab•l 1.
Ringkaaan An~liai& Regresi eanda
.Multiple R H Sql.lare AdJusted R Square 9.t.andard Error
.42260
.1'7959
.1h0&4 7.51'f'54
--------~·------------------~--------~------
.: Variable I .I SE: B I Beta I Tol•rc I F ~Sig.Fl :----------------~---~--------~--------------------~----:
I I I I' • I I I I I .I
•I X4 .1,:,0130 .151521.278011.91958115.7471.00011 I I I I I I I I I I I I I
Xl .05945 .118421 .03455: .• 95S851 .253:.61571 I I I I I I
X2 .35691 .~20471 .218981 .826081 a. 777·: • oc;::se: I I I I I I I I I I
x::s .• 13139 .122911.079711.811781 1·.14:.$ ~. 2865: I I I I I I I I
Con at rue:: t ···6 .11780 :5.5.11081 1. 232 I • 2684 I
Xl ::; Locus of Control Internal
X2 ... PCJwe rf ul Others ~oc:u• of Control
X3 = Chance LO{:I..IS of Control X4 1;1 l)ependenC:'1'
fUng~a~sc.m 1·\nalisis _varian Untuk .Inti Fte;resi Ganda
====~===========~=============··===·=·===·=~··=========== Sumber· db MK F· I I p
; -·---·· .. ·-·--·-.. ······--···"·'·· .. -·--------.. :..------~-------.--:---------··-·-----·-: I I I I
~egrssi 4 : 2267.48632: 5~9.37158 9.89276: O.QOO :·
Rt:?sidu
I I
: .t 132
I I I I
!l0290.C'J2010! I I I I
56.54352
~a~~~~~=~~~~=~~~~==~=~~~~~==~==•=••==••••••••===~====••~•
'
..,-';,- ~
.·;!
· .. ,.
-
·'
Tabel 2
Ubahan y p ~---------------------------------------1
Xl x:z X3 X4
-0,004 (I, 306 0,226 0 1 337
0,2395 o,ooo 0,005 O,OCIO
I
I I I I
'I I
,. . ., ... ,. ........
Dari h,;.u;.i l a~t~al isis data teraebut di atas dil
-
Un'luk koe·fisien · regreai Bx2 • 0,3,64111 dip•roleh
ni ltai T = e, 777 yang sign! 1 ikan pad& taraf •ion if ikan.•i 0, OCI.l. 75. Ber·ar·ti po~rful other• Joe:~» .of control da~t
rnernber·ikan infc,rm.asi y.ang signifikan dalam mempradiks.ik.an
Untuk kc:u:.d isien • nilai T • 1,143 yang signifikan pada taraf si;nifikansi
control terhadap depr~si tidak si;nifikan.
Untuk koefi&ien = .o' 6(113(1 diperoleh
nilai T = 15.747 yang signifikan pada taraf 'sig~itikansi 0,00005, ber~rti dependency dapat memprediksikan depresi.
Untuk mangetahui korelasi ant.ara masin;-masing ,
ubahan beba& den;an ubahan tidak bebas, dapat . dilihat
pada nilai korelasinya. Koefisien korelasi antara Joe~•
of c:cmtrcll (Xi) denc;,cm depresi (Y) • -O,OCI4 yano
signifikan pada 0,2395. Ini menunjukkan bahwa antara
1 OCL.I.!.:; of cc:mtrol inter·nal dengan · 'depresi terdapMt
hubungan negatif yang tidak signifikan. . ' ' Koefisien korelasi antara powt~rft..cl other• Joc:u• of
c:on·t., .. ol (X2) dengan depresi (Y) • 0,306 yang si;nifi.kan
pada 0,(1(1(1 berarti cmtara poWIIrfc.cl others locc.c• of
control demJan depresi terdapat hubun;an posi ti f yang
dignidikan. Dengan demikian hipot•sis nihil ditolak dan
hipot.esis pant:'!l.it.ian d.iter·ima karena didukung oleh . data
pe.:-rn~ l .it ian •
'i
-
' ·\.'"
CX3) dengan depresi (Y) = 0,226) yang m•mlliki taraf s.ignifikans.i 0,0,)5, berar~ti ada hubun;an positif yang
Dengan demikian hipotesis nihil ditolak dan hipotesis
penel tiam di terima karena didukung oleh data penel i tian.
KoefisiEm korelasi antara dependency (X'4) dengan
o,oooo ben:art:l ·ada hubl.mgan positif yang signifikiln
Untuk mengetahui bes~r kecilnya korelasi di antara
keempat ub~han bebas dapat dilihat pada nilai toleransi-
nya (lihat kolom tolerance pada Tabel I di muka). Nilai
t.e~ler·anc:e Lmt.uk loc::uSP of control int.arnal • (1,95585,
Llntuk · powerful others locus uf control • o,e2o8a, untuk
c:t1e:mc:e loc:LIJiil of control .. 0,81178 dan unt1.:1k dependf!'nc>' •
(I, '719~8, menunj ukkan bat. as korel•ai keempat ub•han be bas
tersebut relatif kecil.
,_ ~- _.
. ' :~
-
BAB V
P E N U T U P
A. K••imPYl•o
Dari hasil analisis data didapatkan hubungan yang
$igni1H:.c.\t'"l .:.~nt.ara locus of control internal, powerfc.ll
'1'tht'1rs locus c:tf contro.l, chance locus of control, dan
dependency dangan d~presi pada mahasiswi. Berarti bahwa
deprasi yany dialami mahasiswi dapat diteran~kan secara
bt:.•n:;~~mc.~···~H:\mc~ dari ~~e:H·c.~kt.eris-t.ik locus of c:ontrol dan
t.inc;kat dependenc~·-nya. Dari kesaluruhan varian& pad a
deprasi, 16,05% di antaranya dapat ditarangkan dari
kaempat ubahan itu, artinya.16,05X varian• pada deprasi
dihmtuk,;:m oleh karakt.eristik locus of control dan
dependency, sedangkan varian& sisanya sabesar 83,95%
dipenyaruhi oleh variabel-vari~bal yang tidak diparhi-
tungkan dalam penalitian ini. Dari kdempat ubahan ini
yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi depresi
sec:ara meyakinkan adalc.'\h powerful' locus of control dan
tingkat dependency.
Dari panelitian diperoleh hubungan negatif antara
locus of control internal dengan depresi tidak signifi-
~~r'So lcH::us CJf control mempunyai ht.tb1..1ngan
..
-
individu yang terlalu meng;antungkan pada
kek.1.1atan yaniJ beraeal dari luar mempunyai kec:enderungan
untuk menderita depresi.
Hubungan posi ti f an tara dependency dengam depresi .
· sil)ni f ikcm, ber-cArti bahwa individu yang tingg.i tingkat
deprssi.
B. Pembabasan
c.:c:mt: rc:ll intf.H"na 1 denc;an depreei tidak signi f i kan. Hasi 1 (
ini tidak sesuai dengan teori yang telah dikemukakan,
juga penelitian yang telah dilakukan. Bila dilihat dari
penelitian tentang hubungan antara kec:emasan dengan locus
C3f c::c1ntrc'Jl, disimp1.1l kcm bahwa Jocu• of control internal
tidr..\k bi:H.hLibLmgan set:ara signi 1 ikan' dengan kec::emasan
(Tanto HencH, 1985). Eterar·ti di masyarakat kita locus of
cc:m.trol in'tt:~rnal kurang dapat digunakan untuk memberi
mengenai t.imbulnya gangguan · klinis.
Kemungkinan lain karena penelitian ini menggunakan subJek
penelltian wanita, padahal menurut Webb (1981) ada
ptn-bt:!da
-
. ' .
.... ,.
Hasi 1 ·peiu!l.i tian ini menunjukkan bahwa ·ada hubungan
yang pos.i ti ~ dc.m signi f ikan an tara powt~rft..cl ather» · lace...;_ ·;t
of cantn:1.l dan dependenC'f' denc;Jan deprasi, j adi kedl\a
ubahan ini dapat digunakan untuk mempredikeikan timbulhy~ .. depr·esi.
. '
-
DAFTM PUSTAkA ·
Etec:k, A.r., !985. L'>epression; C•u••• and Treatment. · PhiladelphiE.H. University of. Pennc:ylvania P'r·ess.
IHlling, A.G.; Cronkite, R.•C., and Moose, Soc:ial Envi-ronmental Factor· in Depresaion: · Compar.iaons of Depressed Non Depr·eaaed Central. Journal ~ • .,,.cnolocw, Vol. 92, No. 2.
R.H., 1'983. Unimpotant
Patients and of · AbnartNl
Blatt, S.\lo·J Wwin, ,S~J. a Chevron, E.S, and 1'1\':Donald~ C., 1979. Parental Rapre•entations and Depression in Normal Young Adult. J'ournal of Abnorm.l P•ycholoQ)'• Vo 1 • 80 , No. · 4 •
Blatt, s .. l. J C:luJ.nland, D.M.J Chevron, E.S, and McDonald, c., .1982, Dependency and Stilf..;Critic:iama Psychological Dimension of Depression. Journal of Consulting and Clinic•l P•Ycho~ogy, Vol. 50, No. 1, h. 113-l.24.
Etr·uno, F .J., 1983. · Ad.iu•tment and Personal Growth. Seventh Pathwys. Canadaa John Wiley !an~ Son~, Inc.
Col emar1, J. C. , 1976 •• Abnormal P•~·c:holoQy and Nodfl!rn Life .• · ·India: O.B. Taravorevala Sona and Co. P~ivate, Ltd,
J-iaryantC'J, 1986. Hubungan An tara Locu. of Control dan f:',..foduktivitas Kerja Wir•niaga PT. Unilaver Indonesia
/Oepi:lt Sem~nmg. Skripsi Slar·j;ma, f"akultas P&ikologi Univeniitas 13adjah Mada. ·
Hir~ch, B.J •• Reische, T.M., 19S5. Sbcial. N~tworks and Developmental' Psychopathology• A Co1nparispn of Adolescent Children of A Depressed, Arthritic, or Normal Parent. Journal af Abnorm•l P•ychalag~·, Vol. 94, No. 3.
Hood, J.; Moore, T.E •. ~nd Garner, O.M., 1982. Locus of Control as a Measure of in Effectiveness in Anorexia Nc-r·vosa. .Journal c:Jf Consul tintil ahd Cl i.nical P~;wcholoo>-·, Vol. 50. No:. 1, t;. 3-13.
Johana E. Prawitasari; Muhana Sof~ati Utami dan Subandi, 1~707. St.udi Petndahuluan Ttits Kepri.badi.an Univers.j.t:4s G.;:u.'/J.~th Nada. YrJQyakar·ta: F'ah1ltas Paik6loQi UGM.
.. '
.. ...,,
i ' I
-
J1.1n;, J., 19~8. Under•t:.•ndi..ng Human Hot.i.vatino' A Couni t i. ve Appra•c:h. N•w York r Mc:tli llan.
~ Kazdin, A.E.; Moser, J.a Col~•• and Sell, R., 1985.
Depressive Symptoms Among Physically Abused and Psyc:hiatric,::ally. Journal of Abnormal . P•.,•chalog'y, Vo 1 • c-14 , No. 3.
Lac, R.C.; Cong, J.C. and Kuo, S.Y., 1977. Locus of Control and Chinesse College Students. Journal of Cross Cc..cltc..cr-al PJ!il'y'Cholag~·, Vol. B, No. 3, h. 299-:::;.13.
Mc::Connel, J.V., 198
-
Tlgqem•n, H. ~nd Wlnet&eld, A.H.,,J9B4. The Eff•ct ot Unemp l oymsn t on the Hood, Bel f E• teem, Locus of · Control, •nd D•presalve Affect of School Leav•••· olo~rnaJ of Oc:c:up•tional P•Yt::hology. Vol. e1, h. 33-42.
Wolfle, L.M., and At tendanc:e Per~~oa,uRJ ity• h. 802··8.1(1.
Robertshaw, D. 1982. Eff!lcta of College on Loeus of Control. Vourn•l of •11