Download - Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu
LAPORAN
PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)
PELAKSANAAN PEMBIBITAN, PERAWATAN DAN PENGOLAHAN
KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis jacq ) DI PTPN XIII PARINDU
KABUPATEN SANGGAU
OLEH:
NAMA : SAPRIYANTO
NIS : 26
KELAS : XII (DUA BELAS)
KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN
PERKEBUNAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 BELIMBING
HULU
AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI
KECAMATAN BELIMBING HULU
KABUPATEN MELAWI
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
LEMBAR PENGESAHAN
PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)
PELAKSANAAN PEMBIBITAN, PERAWATAN DAN PENGOLAHAN
KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis jacq ) DI PTPN XIII PARINDU
KABUPATEN SANGGAU
DI SUSUN OLEH:
NAMA : SAPRIYANTO
NIS : 26
KELAS : XII(DUA BELAS)
KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN
Laporan ini telah diperiksa dan di setujui
Di Nanga kebrak, Tanggal Oktober 2011
Ketua jurusan Guru pembimbing
( DEWITA,SP ) ( AHMAD NASSIR UN. S.Pdi )
NIP.19850605 201101 2 004
Mengetahui
Kepala SMKN 1 BELIMBING HULU
( KARNAIN, S.Pd )
NIP.19741223 200502 1 002
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan pendidikan sistem ganda(PSG) ini.Pada kesempatan ini,penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak YABANI,SP, selaku MANAGER PPKS SUB STATIONS PARINDU.
2. Bapak MATIUS, selaku KOORDINATOR PERSIAPAN BENIH PPKS PARINDU.
3. Bapak BAHARUDIN, selaku KEPALA PEMASARAN PPKS PARINDU.4. Mandor-mandor & karyawan/i PPKS SUB STATIONS PARINDU.5. Bapak DONATUS DONI, selaku MANAGER PMS UNIT PARINDU.6. Bapak WAGIO RIPTO SUMARTO, selaku DIREKTUR SDM & UMUM
PTPN XIII.7. Bapak SARWONO, selaku KEPALA DINAS PENGOLAHAN(KDP)
UNIT PMS PARINDU.8. Bapak K. SIANIFAR , selaku KETUA LABORATURIUM PMS
PARINDU.9. Mandor-mandor & karyawan/i PMS PARINDU.10. Bapak RANTUS ANTINIUS, selaku manager kebun.11. Bapak VIKTORIANUS IYOM, selaku ASSISTANT INTI III.12. Mandor-mandor & karyawan/i INTI III.13. Bapak KARNAIN, S.Pd, selaku KEPALA SMK NEGERI 1 BELIMBING
HULU.14. Ibu DEWITA, SP, selaku KETUA JURUSAN SMKN 1 BELIMBING
HULU.15. Bapak AHMAD NASIRUN, S.Pdi, selaku Guru pembimbing kelompok 2.16. Bapak/ibu Guru SMKN 1 BELIMBING HULU.17. Sanak keluarga yang telah memberi dukungan & doanya.18. Rekan siswa/i SMKN 1 BELIMBING HULU yang telah member masukan
& dukungan.19. Dan semua pihak yang telah membantu menyusun & menyelesaikan
laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,penyusun mengharapkan kritik & saran yang bersifat membangun demi perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat bermamfaat bagi seluruh pihak yang memerlukannya di masa-masa yang akan datangNanga kebrak, oktober 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………..
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………i
KATA PENGANTAR………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………..iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar belakang…………………………………………………….1
B.Masalah……………………………………………………..……..1
C.Tujuan………………………………………………………….….2
D.Manfaat……………………………………………………………3
E.Metode pengumpulan data…………………………………….......3
F.Waktu dan tempat pelaksanaan……………………………………3
BAB 2 PEMBAHASAN
A.Gambaran umum…………………………………………………..4
B.Struktur organisasi………………………………………………....7
C.Pembahasan masalah……………………………………………....8
D.Kegiatan………………………………………………………….25
BAB 3 PENUTUP
A.Kesimpulan………………………………………………………..30
B.Saran………………………………………………………………30
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………….31
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….36
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pendidikan sistem ganda (PSG) bagi siswa Sekolah Menegah
Kejuruan (SMK) adalah bagian dari implementasi pengembangan
kurikulum Tingkatan satuan Pendidikan (KTSP) sebagai wujud nyata
untuk menigkat kan kualitas pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
(KBM) yang mengacu kepada Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar (SKKD). Sesuai dengan kompetennsi Keahlian yang ada di SMK
Negeri 1 Belimbing Hulu, yaitu Agribisnis Tanaman Perkebunan.
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) juga merupakan tuntutan kurikulum
yang harus di laksanakan setiap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
kerena Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini salah satu syarat untuk
mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN).
B.Masalah
-Masalah Umum
1. Pembibitan
2. Pemiliharaan
3. Pengolahan Minyak Kelapa Sawit
⊳Masalah khusus
1.Pembibitan
Pohon induk
Persiapan benih
Pambibitan PRE NURSERY & MAIN NURSERY
Pemasaran
2.Pemiliharaan
Penyiangan.
Piringan
Pengendalian lalang/herbisida
Pemupukan
Panen
Kriteria matang panen
3.Pengolahan Minyak Kelapa Sawit
C.Tujuan
Tujuan Umum
1. Sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN).
2. Sebagai bukti bahwa penulis telah mengikuti program PSG selama 3
bulan.
Tujuan Khusus
1. Melatih siswa untuk praktik langsung di dunia usaha dan dunia
industry sesuai dengan teori yang di pelajari berdasar kan kopetensi
Keahlian di bidang Agribisnis Tanaman Perkebunan.
2. Menghasil kan lulusan yang berpotensi,Unggul,Mandiri dan
Akuntabel sehingga mengguasai Teknologi Agribisnis Tanaman
Perkebunan.
3. Membekeli peserta didik dengan keahlian dan keterampilan di
bidang Agribisnis Tanaman Perkebunan agar dapat bekerja baik
secara mandiri mengisi lowongan pekerjaan di dunia usaha dan
dunia industri (DU/DI) sebagai tenaga kerja tingkat menengah.
4. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan
keterampilan sebagai bekal bagi siswa yang berminat melanjutkan
pendidikan di perguruan tinggi.
5. Meningkatkan kedisiplinan diri dan mental berusaha serta tetap
mengutamakan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
D.Mamfaat
Bagi penulis : Sebagai bukti bahwa penulis telah mengikuti kegiatan
PSG,untuk menuangkan kegiatan yang telah di lakukan penulis.
Bagi pembaca : Pembaca dapat mengetahui tentang sawit dari proses
pembibitan,perawatan,pemanenan,sampai pegolahan minyak sawit.
Bagi sekolah : Sebagai acuan untuk PSG yang akan datang dan laporan
ini juga sebagai syarat siswa mengikuti UAN.
E.Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data antara lain di lakukan dengan cara
berikut:
1. Obserfasi langsung di lapangan dengam melakukan apa yang di
lakukan para mandor maupun pembimbing lapangan.
2. Materi atau pembelajaran langsung dari pembimbing atau mandor.
3. Interview yaitu bertanya langsung kepada
pembimbing,mandor,maupun karyawan/karyawati.
4. Pencatatan lapangan.
F.Waktu Dan Tempat
Waktu pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) selama tiga
bulan (90 hari) dari taggal 1 juni-1 Oktober 2011. Sedang kan tempat
pelaksanaan dipusatkan di PTPN XIII Parindu Kabupaten Sanggau yang
terbagi dalam tiga managemen yaitu Pusat Penelitian Kelapa Sawit
( PPKS), Perkebunan Nusantara XIII,Pengolahan Minyak Sawit (PMS).
BAB II
PEMBAHASAN
A.Gambaran Umum
Perusahaan yang menjadi tempat praktek adalah PT.Perkebunan Nusantara
XIII mempunyai tiga managemen yaitu PMS Parindu, Pusat Penelitian Kelapa
Sawit (PPKS), dan Afdeling/kebun.Dimana PMS Unit Parindu ini memproduksi
dan mengolah hasil perkebunan kelapa sawit ( Elaeis guineensis jacq ) untuk
menghasil kan minyak sawit Crude Palm Oil (CPO) dan inti sawit (Karnel).
Kapasitas pabrik ini awal nya direncanakan untuk mengolah 30 ton
TBS/jam dan selanjutnya ditingkatkan menjadi 60 ton TBS/jam sampai sekarang.
Untuk mendukung proses produksi terutama pengoperasian mesin dan peralatan
agar lebih efektif dan efisien, maka Bank Dunia mewajibkan seluruh pengelolan
pabrik mulai dari manager sampai dengan operator untuk mengikuti program
pelatihaan sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) pengelolaan pabrik tersebut
mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan benar.
Pusat Penelitian Kelapa sawit (PPKS) Sub Station parindu memproduksi
benih kelapa sawit ( Elaeis guineensis jacq ) unggul, PPKS ini merupakan Pusat
Penelitian Kelapa Sawit satu-satunya di KALIMANTAN.
PT.Perkebunan Nusantara XIII Parindu mempunyai fasilitas perlengkapan
yang cukup Adapun fasilitas dari PTPN XIII Parindu adalah sebagai berikut :
1. Rumah sakit
2. Kantor Direksi di Pontianak yaitu kantor pusat.
3. Kantor pabrik parindu.
4. Laboratorium Penelitian Minyak CPO dan Bibit Kelapa Sawit.
5. Pos penjagaan.
6. Stasiun Penimbangan.
7. Pabrik Pengolahan.
Stasiun Penerimaan
Stasiun rebusan.
Stasiun Penebah.
Incenerator.
Stasiun peremasan buah (pressing)
Stasiun Pemurnian Minyak (Klarifikasi).
Stasiun pemisahan dan stasiun pengutipan inti.
Stasiun Ketel Uap.
Stasiun pembangkit tenaga listrik (PLTD dan PLTU).
Stasiun bengkel umum.
8.Gudang (Logistik)
9.Perumahan Karyawan Pabrik.
10.Perumahan karyawan Kebun.
11.Perumahan karyawan Kantor.
PMS Parindu juga mempunyai System Managemen Kesehatan dan
keselamatan kerja (SMK2). PMS Parindu telah membentuk panitia Pembina
Keselamatan Kesehatan Kerja (P2K3). Ada pun fungsi dari P2K3 adalah
untuk memberikan penyuluhan tentang tata kerja yang benar,sehinga
karyawan atau pekerja terhindar dari kecelakaan.
Karyawan PMS Parindu juga telah di ikuti sertakan dalam program jaminan
social tenaga kerja (Jamsostek) yang meliputi :
Jaminan hari Tua.
Jaminan Kecelakaan Kerja.
Jaminan Kematian.
SEJARAH PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII
(PERSERO)
PT.Perkebunan Nusantara XIII (Persero) disingkat PTPN
XIII adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
didirikan pada tgl. 11 Maret 1996 berdasarkan Peraturan
Pemerintah (PP) No. 18 tahun 1996 dan akte notaris Harun Kamil,
SH No.46 tanggal 11 Maret 1996 Dan telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman R.I melalui keputusan No. C2-
8341.IIT.01.01.TII.96 tahun 1996 serta tambahan berita negara RI
No. 81,Pada awal operasinya (Maret s/d Juli 1996) Kantor Direksi
PTPN XIII menempati Kantor Eks. LO PTP 7. Karena gedung
tersebut akan direhab maka Kantor Direksi berpindah sementara
waktu ke Kantor PT. POS Indonesia selama tahun 1996 s/d 1998.
Kemudian setelah pembangunan gedung Kantor Direksi yang
baru selesai maka hingga saat ini Kantor Direksi PTPN XIII
pindah ke Jalan Sultan Abdurrachman No. 11 Pontianak,
Kalimantan Barat. PTPN 13 merupakan penggabungan dari
Proyek Pengembangan 8 (delapan) Eks PTP yaitu PTP VI, VII,
XII, XIII, XVIII, XXIV-V, XXVI DAN XXIX yang semuanya
berlokasi dikalimantan.
PTPN 13 bergerak pada bidang usaha agroindustri. Komoditas
utama yang dikelola PTPN 13 yaitu Kelapa Sawit dan Karet. Arah
pengembangan Kelapa Sawit dilakukan melalui usaha horisontal
dan vertikal.
Pengembangan horisontal melalui perluasan areal terutama Kebun
Plasma mengingat luas wilayah Kalimantan dengan iklim tropis
sepanjang tahun masih terbuka untuk memperluas areal
perkebunan. Sedang pengembangan yang bersifat vertikal
merupakan strategi membangun Down Stream Industry, di mana
di dalamnya terdapat Industri Fraksinasi, Refinery, Oleo Kimia,
dan Industri Pemanfaatan Sisa Olahan.
Dari sisi manajemen, dalam upaya mewujudkan visinya PTPN 13
melakukan Program Transformasi Bisnis (PTB) yang
dicanangkan sejak Mei 2001. Salah satu produk dari PTB adalah
Manajemen telah menetapkan Strategic Initiatives (SI) yang
merupakan terobosan fundamental dalam upaya meningkatkan
pola kerja konvensional (Business as Usual) menjadi perusahaan
berbasis ilmu pengetahuan standar kelas dunia. Dalam proses
Transformasi Bisnis, Strategic
Initiatives menjadi penting karena menjadi pijakan untuk
melakukan lompatan
bisnis dalam keseluruhan operasional perusahaan.PTPN 13
berkantor pusat di Pontianak, Kalimantan Barat, sampai dengan
akhir tahun ini mempekerjakan karyawan tetap dan honorer
sebanyak 13 ribuan orang. Dengan dukungan ribuan karyawan
tersebut, PTPN 13 telah menunjukkan pertumbuhan kinerja yang
konsisten.
Konsisten pertumbuhan kinerja manajemen PTPN XII bagi
seluruh karyawan merupakan bekal dalam menyambut masa
depan PTPN XII. Masa depan tersebut dapat diungkapkan dalam
dua kata: sehat dan kelas dunia.
B.Struktur Organisasi
Untuk mencapai tujuan Organisasi tersebut maka di perlukan
pimpinan dan yang di pimpin. Hubungan kerja antara pimpinan dan yang dipimpin
dapat kita lihat dari struktur organisasi perusahaan, adapun beberapa struktur
organisasi yang digunakan pada perusahaan yaitu :
1. Organisasi Garis.
2. Organisasi garis dan staff.
3. Organisasi fungsional.
4. Kombinasi gris dan fungsional.
Adapun struktur dan organisasi pabrik kelapa sawit parindu adalah struktur
organisasi garis dan staff,pimpinan tertinggi di pegang oleh manager.
Organisasi ini mempunyai keuntungan antara lain :
1. Rasa solidaritas yang tinggi karena saling mengenal.
2. Garis pimpinan berjalaan tegas dan tidak mungkin terjadi kesimpang siuran
karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
3. Kesatuan pimpinan terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada satu
tangan.
STRUKTUR ORGANISASI MANAGEMENTPMS PARINDU
Keterangan :
= Komando
= Koordinasi
C.Pembahasan Masalah
MANAGER
DONATUS DONY
ASS GUDANG
…………………
ASS TEKNIK
Mundus
Ass Peng B
M Sitorus
Ass Peng A
Wiwik S
Ass PML
M Barus
Ass TUK
Suwito
KAPAM
KINI
ASS KA PENGOLAHAN
SARWONO
1.Pembibitan
Pohon induk.
Prosedur produksi pohon induk.
Insfeksi pohon yaitu pemeriksaan pohon untuk mengetahui ada atau tidak
adanya bunga betina yang akan dibungkus, pemeriksaan dilakukan setiap
minggu.
Insfeksi pohon induk meliputi :
1. Pemeriksaan bunga muncul yang dapat dikenali jenis dan pencatatan
pohon yang tandan bunganya segera dibungkus, dan diberikan
nomor registrasinya.
2. Pemeriksaan kondisi tandan bunga dan pencatatan pohon induk
yang tandan-tandan bunganya akan dilakukan penyerbukan.
3. Pencatatan pohon induk yang pembungkus tandannya akan dibuka
dan akan di panen tandan benihnya.
Pembungkusan tandan bunga dilakukan sekurang-kurangnya 10 hari
sebelum bunga Antensis, atau ujung seludang bunganya (saptha) tertutup
dengan kondisi seludang pecah maksimal 25%.Jika terdapat bunga yang
sudah antansis atau pertumbuhan dan perkembangannya bunga abnormal
maka pembungkusan di batalkan dan dibuatkan berita acara kegagalan
produksi.
Kegiatan Pembungkusan meliputi
1. Pembuangan duri pelepah dan pembersihan tandan bunga.
2. Mensuci hamakan sekeliling tandan bunga.
3. Pembungkusan tandan bunga dengan trillin.
4. Pengikatan dengan tali karet minimal 6-7 lilitan di bagian tengah
tangkai bunga.
Persiapan Bahan dan Alat Bungkusan :
Arit mata dua.
Trillin.
Kapas.
Insektisida.
Karet ban.
Insektisida cair konsentrasi ringan dan penyemprot (hano sprayed).
Batu asah.
Racun tikus.
Penyerbukan Tandan Bunga
Penyerbukan dilakukan pada saat bunga betina minimal 70% telah
mengalami antensis. Pada saat itu sebagian besar kepala putik telah membuka
dan berwarna putih kekuningan. Antensis di mulai dari spikelet yang berada
pada dasar tandan dan biasanya selesai setelah 2 hari.bila kepala putik telah
berubah warna menjadi merah atau merah kehitaman berarti saat
penyerbukan telah lewat (pengamatan di lakukan melalui jendela Plastik).
Tandan yang telah lewat masa serbuk nya selanjut nya di afkir dan di panen
untuk di musnah kan.
-Kegiatan penyerbukan:
1. Pemeriksaan kondisi fisik trillin
2. Mensuci-hamakan trillin termasuk jendela nya
3. Mensuci-hamakan peralatan kerja
4. Menyemprot/menaburkan tepung sari ke tandan bunga betina
5. Meratakan serbukan agar tersebar keseluruh bagian tandan bunga.
Pembukaan Bungkusan Dan Pemasangan Label.
Biasanya Pembukaan Bungkusan ini di lakukan 15 hari setelah penyerbukan.
Apabila 15 hari di temukan masih ada bunga yang atensis,maka pembukan di tunda
3 hari. Apabila setelah ditunda 3 hari masih ada yang atensis, maka pembukaan
tetap di lakukan, dengan perlakuan sebagai berikut :
Di lakukan pembuangan pada bunga yang masih antensis.
Pada bunga yang lain tetap di pertahan kan perkembangan nya.
Pemasangan label di lakukan setelah tandan bunga di buka
Pembungkus nya.
Cara pemasangan label adalah sebagai berikut:
ujung kawat label di buka hingga membentuk siku (Huruf 7)
Label di tempatkan di posisi tengah tandan di antara celah
spikelet.
Pemanenan Dan Pengangkutan Tandan Benih
1. Pemanenan
Pemanenan di lakukan 4,5-5 Bulan setelah penyerbukan atau minimal satu
buah telah membrondol secara alami .
Sebelum dipanen, lebih dahulu di periksa label yang terdapat pada tandan tersebut
untuk memastikan label dalam kondisi baik dan benar. Tandan yang label nya tidak
ada (Hilang) yang tidak tertancap kokoh ( di duga palsu) dan yang tidak sesuai
dengan buku serbukan pada buku catatan mandor atau pollinator maka tandan di
afkir. Tandan benih yang berlabel baik dan benar di potong dan di masukan ke
dalam kantong panen tandan dan di ikat dengan baik untuk di kirim kan ke
persiapan benih. Setiap tandan benih yang di kirim ke unit persiapan benih di
lengkapi surat pengantar tandan bibit.
2.Pengangkutan Hasil Panen
Hasil panen di kumpulkan di TPH. Hasil panen tersebut merupakan tandan
benih yang di nilai baik dan benar maupun yang di nilai baik dan tidak benar. Hasil
panen
tersebut tidak di benarkan untuk di tinggal di lapangan dengan alasan apapun
juga.Hasil panen tandan tersebut kemudian di angkut dan di kirim ke unit persiapan
benih. Seluruh hasil yang di angkut tersebut di lengkapi oleh berita acara panen dan
pegangkutan.
Persiapan Benih
Prosedur
Penerimaan Tandan.
Tandan harus di lengkapi dengan label identitas tandan benih.
Tandan harus terbungkus dengan karung.
Sortasi Tandan dan Pencincangan.
Tandan layu atau busuk.
Tandan tanpa biji.
Tandan pucat 20%
Ketegori Tandan Pucat :
a) Pucat 80-100%
b) Pucat 60-80%
c) Pucat 40-60%
d) Pucat 20-40%
e) Pucat di bawah 20%`
Tandan yang Baik :
Langsung di timbang.
Di lakukan pencincangan, (pemisahan Spikelet dengan tangkai
panjang(stalk).
Tandan yang telah di cincang di masukan ke dalam keranjang untuk di
permentasi.
Pengupasan.
Yaitu pemisahan bakal buah atau biji dari daging buah untuk musoket,
lama pengupasan sampai biji terpisah dari daging buah bersih secara sempurna.
Biji di angkat kemudian di celupkan ke fungisida (DITHANE), tujuannya agar
biji tidak mudah pecah.
Penganginan Dan Sortasi Benih
1) Lama penganginan 8-24 jam (biji betul-betul kering).
2) Biji yang sudah kering di seleksi untuk memisah kan antara biji yang baik
dan biji yang afkir .
3) Biji yang baik kemudian di hitung dan dikasi plang.
4) Biji di kemas dalam kantong plastik yang berlubang.
Kategori Benih Biji yang afkir :
Biji putih di atas 50%.
Biji pecah sampai mengenai inti nya.
Biji kecil yang lolos dari kawat ayakan dengan ukuuran 1,3 X 1,3.
Penyimpanan Dan Pengiriman Benih.
Benih Hasil Seleksi di simpan di ruangan ber-AC dengan suhu 18-25°c.
Benih di susun dengan cara berdiri supaya ada pergantian sirkulasi Udara.
Lama Penyimpanan 3-8 Bulan.
Pengiriman Benih
Setiap benih yang keluar harus di lengkapi dengan data persilangan Benih.
Benih di masukan kedalam jaringan.
Kartu kuning di ambil dan label putih di tinggal kan.
Benih di kirim Ke pemecahan Dormansi.
Perendaman I.
Lama perendaman 5-7 hari dan label identitas di sertakan.
Air diganti setiap hari.
Di kering anginkan selama 8-24 jam.
Di rendam kedalam larutan fungisida selama 2 menit dengan konsentrasi
0,1-0,2%.
Ruang Pemanas.
Suhu ruangan 39-40℃.
Di keluarkan untuk penggantian oksigen
Perendaman II
Lama perendaman 3 hari dan label identitas di sertakan.
Air diganti setiap hari.
Di kering anginkan selama 8-24 jam.
Di rendam kedalam larutan fungisida selama 2 menit dengan konsentrasi
0,1-0,2%.
Perkecambahan.
Suhu ruangan 28-32℃.
Benih berkecambah 10-14,setelah itu kecambah di pilih yang telah muncul
plumula dan radikula nya.
Kecambah yang belum tumbuh di masukan kembali ke ruangan
perkecambahan.
Kecambah yang telah di seleksi di pilih yang baik di masukan kedalam
kantong khusus,tiap kantong berisi 150 biji kecambah,di sertakan identitas
persilangannya dan yang jelek di afkirkan.
Kecambah di kirim ke bagian pemasaran.
Kriteria kecambah baik :
o Kecambah tumbuh sempurna.
o Plumula (bakal daun) dan Radikula (bakal akar) dapat di bedakan.
o Plumula dan Radikula nampak segar.
o Panjang antar ujung 2 cm.
o Tidak berjamur.
Kriteria kecambah afkir :
o Tumbuh membengkok.
o Plumula dan Radikula tumbuh searah.
o Hanya mempunyai Radikula atau Plumula saja.
o Panjang antar ujung Plumula dan Radikula ¿ 2 cm.
o Berjamur.
o Layu.
Pembibitan PRE NURSERY (PN) dan MAIN NURSERY (MN).
a.Pemilihan lokasi meliputi:
Sebaiknya lokasi pembibitan dekat dengan areal penanaman atau kebun.
Topogrofi tanah rata atau kemirinngan 15 derajat.
Dekat dengan sumber air dan sumber tanah pengisian polybag.
Memiliki akses jalan yang baik dalam segala cuaca.
Terhindar dari banjir, Kondisi kedap Air, Dan angin kencang.
Aman dari gangguan Hama,Ternak,Dan manusia.
b.Persiapan Bedengan PN (PRE NURSERY)
Bedengan dengan ukuran 1,2 m X 10 m yang kira –kira bisa memuat bibit
1000 pohon (bibit).
Bagian dasar bedengan di buat lebih tinggi dari permukaan.
Tambahkan papan sebagai pemisah Persilangan kelompok Pertumbuhan.
Bedeng harus di pagar.
c.Polybag kecil Pembibitan awal (Pre Nursery) :
Ukuran polybag Pembibitan awal : 22 x 14 cm.
Tebal : 0,07 mm.
Berlubang dengan ukuran : 0,3 cm.
Jumlah Lobang sebanyak : 24 buah.
Warna : Hitam.
d. Ukuran Polybag Pembibitan utama (Main nursery) Di atas tiga bulan :
Tinggi x Lebar ( T x L) : 50 X 40 cm.
Tebal : 0,2 mm.
Ukuran Lobang : 0,5 cm.
Jumlah Lobang sebanyak : 60 buah.
Warna : Hitam.
e.Teknis-Teknis Dalam Pengisiaan polybag :
Media tanah di anjurkan tanah topsoil ( tanah lapisan atas yang gembur ).
Polybag harus di isi tanah 2 cm dari ujung tepi polybag dan disiram setiap
hari.
Polybag kemudian di aman kan selama 1 bulan sebelum di tanam
kecambah.
Teknik Pembuatan Naungan Pembibitan Awal (PRE NURSERY) atau
Pembibitan Dibawah 3 bulan.
Tinggi naungan dengan ukuran 2,5 meter,pegaturan naungan atau atap
pakai daun sagu atau daun sawit.
Pengaturan naungan :
-Umur 0-1,5 bulan naungan 100%
-Umur 1-1,5 bulan 50%.
-Umur lebih dari 2,5 bulan naungan 0% (untuk mengebalkan dari sinar
matahari).
f.Perawatan PRE NURSERY (PN).
Penyiraman minimal 2X sehari,setiap penyiraman bibit memerlukan air 0,1-
0,25 liter/polybag.
Pengendalian gulma, penyiangan manual untuk rumput atau gulma
dilakukan 2 minggu sekali.
Herbisida di gunakan PRE NURSERY.
Pegendalian penyakit.
-Penyemprotan propentif meggunakan fungisida di mulai pada stadium 6
daun,penyemprotan dengan kuratif menggunakan fungisida dilakukan
ketika gejala penyakit sudah muncul pada bibit di ikuti dengan identifikasi
penyakit.
-Penyiraman tidak boleh di lakukan selama 12 jam setelah penyemprotan.
-Jangan ada sumber penyakit di sekitar pembibitan.
Pemupukan
Aturan pemupukan :
-Urea dengan ukuran 2 gram perliter air untuk 100 bibit PN dg rotasi
seminggu sekali dengan umur 1,5 bulan.
-Jangan mengaplikasikan pupuk daun pada saat kondisi udara panas.
Persiapan Lokasi Bibit MAIN NURSERY (MN) di Atas 3 Bulan.
a.Persiapan areal antara lain :
Areal yang telah di buka dibersihkan dan di ratakan,kemudian dip agar.
Pembuatan drainase air mengikuti pipa sekunder dari jaringan penyiraman.
b.Pemancangan
Dilakukan bila instalansi penyiraman telah selesai di buat.
Jarak tanam 90 X 90 X 90 cm.
Setiap petak di sisun 5 garis,baris ke-6 di kosongkan untuk jalan.
c.Pemindahan bibit PN ke MN antara lain :
Sehari sebelum di pindahkan ,tanah di polybag MN harus di siram sampai
jenuh.
Tanah pada polybag harus lembab dan tidak terganggu selama pemindahan.
Bibit harus segera di siram setelah pemindahan selesai.
Lubang tanah MN di buat sesuai dengan ukuran polybag kecil.
d.Penyiraman bibit MN
Di lakukan 2x Sehari.
Kebutuhan air dalam pembibitan MN sebesr 2 liter /polybag.
e.Pengendalian gulma
Di lakukan 2 minggu sekali.
Pengendalian gulma di sekitar polybag dapat menggunakan Herbisida
dengan Ekstra hati-hati.
Nosil harus di atur sehingga tidk menggenai bibit,jika ada bahaya tetesan
karena angin penyemprotan harus segera di hentikan.
f. Pengendalian Hama dan Penyakit
Gunakan fungisida dan pestisida secara bertanggung jawab dan hanya
penyakit yang menjadi sasaran.
g.Pemupukan
Pupuk di taburkan merata dalam lingkaran sekeliling bibit kira-kira 5 cm
dari pangkal batang bibit.
Pupuk tidak boleh mengenai bibit.
Pemupukan seharus nya di hentikan satu bulan sebelum penanaman di
lapangan.
Aplikasi pemupukan dosis kecil tapi frekuensi sering, lebih baik di banding
pemupukan dosis besar tapi frekuensi jarang.
Persiapan Penanaman di lapangan:
Bibit yang sudah berumur 10-12 bulan siap untuk di pindah kan.
3 atau 4 minggu sebelum penanaman di lakukan pemutaran polybag.
Pastikan bibit sudah di siram dengan baik sebelum di bawa ke lapangan.
Bibit yang lebih tinggi dari 1,5 m boleh di pangkas sampai dengan 1,2 .
Menaggani Penyakit bercak daun dan Antraknosa di pembibitan kelapa sawit.
Penyakit bercak daun biasanya menyerang bibit kelapa sawit pada priode
MN, namun gejala awal kadang kala sudah di jumpai ketika masih di PN,
serangan berat menyebab kan pertumbuhan bibit terhambat dan merana
bahkan jika tidak di kendalikan dengan baik maka bibit harus di tanda
penanamannya di lapangan atau bahkan harus di afkirkan,bercak daun
bukan merupakan penyakit tular biji. Daerah sebaran meliputi daerah aceh,
Sumut, Sumbar, Riau, Bengkulu, Kalbar, Kaltim, dan Sulteng.
Penyebab penyakit bercak daun :
Di sebabkan oleh beberapa jamur , yaitu Kurpularia
Eracrosfidis gejala penyakit : Gejala di mulai dengan muncul
nya bercak kecil tersebar secara acak dan selanjutnya
menyebar keseluruh bibit, bercak yang sangat banyak dan
berdekatan menyebabkan daun seperti kering.
Faktor yang menyebabkan adalah :
Populasi bibit yang terlalu rapat.
Keadaan pembibitan yang terlalu lembab.
Kelebihan air siraman dan cara penyiraman yang kurang
tepat.
Kebersihan pembibitan yang kurang di pelihra dengan baik
Pengendalian nya adalah :
Dengan cara memperpanjang letak bibit menjadi 90x90x90
cm.
Mengurangi volume air siraman sementara waktu.
Penyiraman secara manual meggunakan gembor lebih di
anjurkan,dan sebaiknya diarah kan kepermukaan tanah di
dalam polybag bukan ke daun.
Mengisolasi dan memangkas daun-daun sakit dari bibit yang
bergejala ringan .selanjutnya di semprot dengan fungisida
dalam waktu 10-14 hari dalam 1 bulan.
Memusnah kan dengan cara membakar bibit yang sudah
terserang Berat.
Penyakit Antraknosa:
Penyakit ini merupakan sekumpulan nama infeksi pada daun bibit-
bibit muda yang di sebabkan oleh 3 jamur patogenik.
Gejala Penyakit Antraknosa :
Serangan menyebabkan titik-titik terang kemudian menjadi cokelat gelap
dengan ukuran semakin membesar pada ujung daun selanjutnya akan
berubah menjadi cokelat kehitaman dan di batasi lingkaran kuning pucat.
Pengendaliannya :
1. Jangan terlambat pindah tanam dari PN ke MN.
2. Pemupukan berimbang dengan standar PPKS.
3. Memisahkan bibit sakit dari bibit yang sehat.
4. Penyemprotan fungisida denga rotasi dithane, antrafol, amistartop, amkor,
dengan interpal atau rotasi seminggu sekali.
~ Pemasaran.
a. Proses penyaluran kecambah(benih) dan bibit yang siap di tanam di kebun.
b. Pengendalian mutu,kualitas dan kuantitas, sehingga bibit atau benih yang
di salurkan jelas keunggulan dan identitasnya.
2.Pemiliharaan.
Penyiangan.
Tujuan :
Agar pupuk yang diberikan efektif di serap oleh tanaman.
Menghindari persaingan penyerapan unsur hara dengan
gulma.
Memudahkan pelaksanaan pengawasan, melaksanakan
pemiliharaan dan pemupukan.
Menghindari serangan hama dan penyakit.
Mengoptimalkan masuknya sinar matahari ke gawangan agar
proses fotosintesis berjalan lancar, sehingga didapatkan
tanaman yang sehat dan jagur.
Cara penyiangan :
Dilaksanakan dengan cara manual, mendongkel anak kayu
atau gulma berkayu, perdu-perduan, pakis saji, pakis kawat,
yang bertujuan untuk memutuskan siklus generative dari
gulma tersebut.
Pakis sisir dan kacangan di biarkan tumbuh di gawangan
untuk menjaga kelembaban, ketersediaan air dan
meningkatkan aktivitas mikro organisme yang dapat
memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta mengikat unsur
nitrogen bebas menjadi tersedia bagi tanaman.
Piringan pohon harus di garuk bersih dengan jari-jari 1,5 – 2
meter.
Pengendalian lalang.
Tujuan :
Agar pupuk yang diberikan efektif di serap oleh tanaman.
Menghindari persaingan penyerapan unsur hara dengan
gulma.
Menekan perkembangan lalang,sehingga racun Aleopati
yang mempunyai sifat membuhuh tanaman (terdapat di
ujung akar lalang)
dapat di kendalikan, maka pertumbuhan tanaman tidak
terhambat atau kerdil.
Cara pengendalian lalang (wiping).
Di semprot menggunakan Herbisida Glisofat dengan dosis
0,05 cc/ha.
Pengendalian dengan Herbisida yaitu RUN UP, SUN UP,
DLL.
Rotasi dilaksanakan 1 x 1 bulan, agar siklus pertumbuhan
generative baik melalui biji dan akar terhambat.
Pemupukan.
Mendapatkan tanaman yang jagur dengan produktivitas (ton/ha)
sesuai dengan potensi varietas bibit.
Memberikan ketersediaan unsur hara pada tanaman sehingga
tanaman tidak mengalami defesiensi hara.
Cara pemberian pupuk :
Di tabur dipiringan, mulai dari pangkal pohon ke pinggir
piringan, agar pupuk tersebar merata ,cepat larut,cepat
diserap oleh tanaman.
Di poket sebanyak 8 buah/pohon untuk menghindari
penguapan dan pencucian pupuk,sehingga pupuk yang
diaplikasikan lebih efektif diserap tanaman.
Aplikasi pemupukan dilaksanakan 3 x setahun dengan aturan :
Aplikasi pertama dilakukan pada bulan pebruari-maret untuk
membantu proses pembentukan jumlah bunga dan tandan.
Aplikasi kedua dilakukan pada mei-juni untik meningkatkan
berat tandan dan mempercepat proses pematangan.
Aplikasi ketiga dilakukan pada bulan agustus-september
untuk meningkatkan berat tandan, membantu proses
pembentukan jumlah bunga dan tandan tahun berikutnya.
Dosis yang diberikan pada aplikasi retama 3 kg/pokok,
aplikasi kedua 3 kg/pokok,aplikasi ketiga 2 kg/pokok sesuai
dengan rekomendasi PPKS, berdasarkan hasil analisa daun
dan tanah.
Panen :
Kegiatan mendapatkan TBS yang mempunyai rendemen
minyak saiwit yang optimal dan menyediakan bahan baku
bagi PMS.
Kriteria Matang Panen.
Tujuan :
Memperoleh kandungan minyak dalam TBS sudah
maksimal.
Menghindari buah busuk dan tandan kosong dikirim ke
pabrik.
Miminimalkan produksi di lapangan akibat brondolan yang
tidak di kutip.
Cara panen :
Tandan yang dipotong adalah tandan yang memenuhi
kriteria matang panen agar rendemen dan mutu minyak
sesuai yang diharapkan.
Semua brondolan yang berada di sekitar pokok dan piringan
dikutip, dibersihkan dari sampah dan dimasukan kedalam
karung serta dikumpulkan di TPH.
Tangkai TBS dipotong berbentuk V ( cangkem kodok ) dan
mepet agar tidak melukai buah dan tangkai tidak menyerap
minyak pada saat pengolahan.
TABEL KRITERIA MATANG PANEN
Fraksi Derajat kematangan Uraian %norma
komposisi
00 Sangat mentah Tidak ada brondolan yang
lepas,berwana hitam
0
0 Mentah 1 -12,5 % buah luar lepas 3
1 Kurang matang 12,6 – 25 % buah luar lepas 27
2 Matang 1 25,1 – 50 % buah luar lepas 35
3 Matang 2 50,1 – 75 % buah luar lepas 30
4 Lewat matang 1 75,1 -100 % brondolan lepas 5
5 Lewat matang 2 Buah dalam ikut lepas 0
Brondolan 9,5
Tandan kosong 0
Tandan bertangkai panjang > 2 cm 0
Indeks pengutipan brondolan Min 80
3. Proses Pengolahan kelapa sawit ( Elaeis guineensis jacq )
Proses pengolahan sawit merupakan suatu proses yang berlangsung
secara teratur mengikuti tahap demi tahap (step by step proses).Secara
umum ada beberapa tahap pengolahan buah sawit, yaitu :
o Tahap pendahuluan, yaitu : perebusan buah dan penebahan.
o Tahap pengubah bentuk dan ciri-ciri, yaitu : peremasan,pengempaan
dan penyaringan.
o Tahap penyelesaian, yaitu : pemurnian, penyimpanan minyak dan
pengolahan biji.
Flow Sheet Stasiun Pengolahan
Timbangan
Penerimaan buah
Loading ram
Sterilizer/rebusan
Penebahan
Pengresan/kempa
Pengolahan biji Klarifikasi/pemurnian
minyak
Stasiun – stasiun pengolahan.
Timbangan.
Timbangan adalah alat yang digunakan untuk menimbang buah
kelapa sawit dari kebun, penimbangan inti sawit dan crude palm oil ( CPO
) hasil produksi.Tujuan penimbangan adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui buah yang masuk dari setiap kebun.
Untuk mengetahui jumlah TBS yang akan diolah.
Untuk mengetahui jumlah minyak dan inti sawit hasil
produksi yang terjual dari pabrik.
Untuk mengetahui efisinsi pabrik.
Penerimaan buah.
Tujuan dari stasiun ini adalah untuk mengetahui jumlah TBS yang
diterima dan sekaligus tempat penimbunan TBS sementara sebelum diolah.
Loading Ramp.
Loading Ramp yang terdapat pada PMS parindu terdiri dari 2 Ramp,
dimana dalam 1 Ramp mempunyai 20 pintu,yang mana setiap pintu
memiliki kapasitas 12 ton TBS, jadi kapasitas total yang dapat ditampung
Loading Ramp ini adalah 480 ton TBS.
Fungsinya :
Tempat penampungan sementara TBS yang akan diolah.
Mengurangi kotoran yang berupa pasir dan lumpur.
Untuk pengisian TBS kedalam Lori.
Rebusan/sterilizer.
Tujuan dari perebusan adalah :
Menonaktifkan aktivitas enzim lipase sebagai pembentuk
Asam Lemak Bebes (ALB).
Mempermudah lepasnya brondolan dari tandannya.
Melunakan daging buah.
Merenggangkan inti dari cangkangnya untuk mempermudah
proses pemecahan biji.
Menurunkan kadar air dalam daging buah dan inti.
Mempermudah pegutipan minyak pada stasiun klarifikasi.
Mempermudah peremasan minyak dari serabutnya.
Penebahan.
Tujuan dari stasiun penebahan adalah memisahkan brondolan dari
tandannya sampai menjadi tandan kosong.
Kempa / pengepresan.
Tujuan stasiun kempa adalah memperoleh minyak dan biji melalui
proses pengempaan yaitu memisahkah minyak dari serabut dan biji.
Pemurnian minyak
Tujuan stasiun ini adalah mendapatkan mutu minyak yang telah
ditetapkan standar yang diianginkan melalui beberapa tahap pemurnian.
Alat pemurnian minyak ( Oil furifier).
Alat ini di gunakai untuk menyaring berbagai macam sluge dan mengurangi
kadar air dalam minyak.
Alat Pengering Minyak ( Vacum Dryer ).
Minyak dari Oil Purifier dengan temperature 90-95℃ dipompa dan
disemburkan keruang hampa,sehingga terbentuk uap air dan di hisap pompa
vacuum kemudian dialirkan ketangki timbun.
Tangki Timbun.
Sebelum dipanaskan ,CPO disimpan terlebih dahulu dalam tanki
timbun yang berkapasitas 2000 ton dengan temperature 40 -50℃, Setiap
harinya harus dilakukan pemeriksaan terhdap kualitas CPO agar kualitasnya
tetap terjaga.
Pengolahan Biji.
Stasiun ini bertujuan untuk mongolah biji sawit menjadi inti sawit
sesuai dengan spesfikasi mutu yang telah di tetapkan.
D. Kegiatan.
Minggu ke : 1
No Hari/tanggal Kegiatan Uraian kegiatan
1 Sabtu,2/7-2011 Peninjuan lokasi
PMS
Pengenalan lingkungan pabrik
2 Senin,4/7-2011 Pengenalan stasiun
pengolahan
Mengenal stasiun timbang sampai
stasiun pengolahan biji
3 Selasa,5/7-2011 Pengenalan mesin
produksi
Pengenalan mesin Fresser dan Tresser
4 Rabu,6/7-2011 Pengoprasian mesin
produksi
Mengoperasikan mesin
Fresser,memindahkan alat mesin yang
rusak,memperbaiki cek becker
compeor (CBC)
5 Kamis,7/7-2011 Pengoperasian mesin Mengoperasikan mesin Tresser dan
Fresser
6 Jumat,8/7-2011 Pengoperasian mesin Mengoperasikan mesin Tresser dan
Fresser
7 Sabtu,9/7-2011 Pengoperasian mesin Mengoperasikan mesin Tresser dan
Fresser dan mengawasi kerja mesin
Minggu ke : 2
8 Senin,11/7-2011 Pengenalan Loading
Ramp
Mengisi buah ke dalam lori
9 Selasa,12/7-2011 Pengenalan rebusan Mengenal proses perebusan
10 Rabu,13/7-2011 Memperbaiki mesin Memperbaiki mesin Fresser dan
pengenalan huosting crane
11 Kamis,14/7-2011 Pengenalan pabrik
biji
Pembuangan sabut kelapa
sawit,pengenalan mesin pemisah biji
dan sabut
12 Jumat,15/7-2011 Pengenalan mesin
pemurnian minyak
Pengenalam mesin Sludge Separator
dan Oil Purifier
13 Sabtu,16/7-2011 Memperbaiki Sluge
Separator
Membongkar dan mengganti pakin
Sludge Separator
Minggu ke : 3
14 Senin,18/7-2011 Pengenalan kamar
mesin
Pengenalan mesin genset,Turbin
uap,memperbaiki Transfer Carriage
15 Selasa,19/7-2011 Pengawasan dan
perawatan stasiun
klarifikasi
Mengganti kanvas Sluge Separator
16 Rabu,20/7-2011
17 Kamis,21/7-2011 Memperbaiki pompa Mengganti berring pompa minyak
18 Jumat,22/7-2011 Pengawasan mesin Pengontrolan Sludge Separator dan
Oil Purifier
19 Sabtu,23/7-2011 Memperbaiki pompa Memperbaiki pompa minyak yang ada
di kolam limbah
Minggu ke : 4
20 Senin,25/7-2011 Mengganti pipa Mengganti pipa Crude Oil Tank dan
memperbaiki CBC tresser
21 Selasa,26/7-2011 Pengawasan mesin Pengontrolan Sludge Separator dan
Oil Purifier
22 Rabu,27/7-2011 Dokumentasi Pemotretan untuk dokumentasi
Minggu ke : 1
1 Rabu,3/8-2011 Materi administrasi Pengenalan administrasi kantor
Afdeling inti III
2 Kamis,4/8-2011 Pengenalan lapangan Melihat proses
pemananan,pengakutan buah,evaluasi
3 Jumat,5/8-2011 Praktek Babat kayuan,penjelasan tentang
pasar pikul dan gawangan mati
4 Sabtu,6/8-2011 Praktek Babat kayuan
Minggu ke : 2
5 Senin,8/8-2011 Praktek Kutip brondolan
6 Selasa,9/8-2011 Praktek Kutip brondolan
8 Rabu,10/8-2011 Praktek Membuat lubang poket
9 Kamis,11/8-2011
10 Jumat,12/8-2011 Praktek Kutip brondolan
11 Sabtu,13/8-2011 Kutip brondolan Kutip brondolan
Minggu ke : 3
12 Senin,15/8-2011 Praktek Sebar tankos
13 Selasa,16/8-2011 Pembersihan kaki
lima
Pencangkulan kaki lima dan parit
jalan
14 Rabu,17/8-2011 Upacara bendera Upacara HUT RI ke-66
15 Kamis,18/8-2011 Babat Babat kayaun
16 Jumat,19/8-2011 Herbisida Menyemprot gulma
17 Sabtu,20/8-2011 Dongkel Membuaang sawit-sawit liar dan
kayuan
Minggu ke : 4
18 Senin,22/8-2011 Poket Membuat lubang poket,mengikuti
Diklat
Minggu ke : 1
1 Kamis,8/9-2011 Pengenalan
linkungan PPKS
Pengenalan ligkungan dan pemilihan
kecambah
2 Jumat,9/9-2011 Sanitasi gulma Mencabut rumputan di polybag MN
3 Sabtu,10/9-2011 Mengantar bibit Mengantar bibit ke hino dan menanam
bibit Pre Nursery(PN) ke polybag
Main Nursery(MN)
Minggu ke : 2
4 Senin,12/9-2011 Sanitasi rumput Mencabut rumput di bibitan Main
Nursery(MN)
5 Selasa,13/9-2011 Menanam bibit Memindahkan bibit PN ke pembibitan
MN
6 Rabu,14/9-2011 Menanam bibit Memindahkan bibit PN ke pembibitan
MN
7 Kamis 15/9-2011 Sebar polybag Menyusun polybag untuk bibitan Main
Nursery
8 Jumat,16/9-2011 Menanam bibit Memindahkan bibit PN ke pembibitan
MN,sebar polybag
9 Sabtu,17/9-2011 Sebar polybag Memindahkan bibit PN ke pembibitan
MN
Minggu ke : 3
10 Senin,19/9-2011 Sebar polybag Memindahkan bibit PN ke pembibitan
MN
11 Selasa,20/9-2011 Materi pembibitan Penjelasan materi pembibitan oleh
mandor bibitan
12 Rabu,21/9-2011 Babat rumput Babat rumput dengan cara
menebasnya
13 Kamis,22/9-2011 Babat rumput Babat rumput dengan cara
menebasnya
14 Jumat,23/9-2011 Pengenalan pohon
induk
Melihat proses penyerbukan
15 Sabtu,24/9-2011 Praktek Pokok
induk
Melihat proses pembungkusan bunga
Minggu ke : 4
16 Senin,26/9-2011 Produksi benih Melihat proses pemipilan dan memuat
bibit Pre Nursery
17 Selasa,27/9-2011 Proses produksi Penjelasan materi produksi benih dan
pemilihan kecambah
18 Rabu,28/9-2011 Materi sawit Penjelasan materi sawit oleh pak
Yabani,SP.
19 Kamis,29/9-2011 Sanitasi rumput Menyiang pembibitan PN & MN
20 Jumat,30/9-2011 Pemasaran Pengenalan proses pemasaran
BAB 3
PENUTUP
A.Kesimpulan.
Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil adalah :
1. Bibit yang baik adalah bibit yang jelas jenis persilangan, pohon induk,
pohon bapak, identitas dan keunggulannya.
2. Produktivitas tanaman tergantung pada seberapa intensifnya perawatan dan
pemupukannya.
3. Agar diperoleh rendemen minyak yang tinggi,kriteria matang panen yang
tepat dan pengolahan yang baik factor terpenting untuk mendapatkannya.
B.Saran
Dari pengalaman yang penulis dapat dilapangan,ada beberapa saran yang
ingin saya sampaikan :
1. Untuk waktu yang akan datang sebaiknya PSG harus di persiapkan
sematang mungkin.
2. Sebaiknya PSG yang akan datang disesuaikan dengan materi yang diajarkan
disekolah.
3. Guru pembimbing dan kepala sekolah sebaiknya mempersiapkan dan
membekali siswa lebih dini dalam pembuatan laporan.
4. Para petinggi suatu instansi lebih sering terjun langsung kelapangan agar
mengetahui kendala yang dihadapi para bawahannya.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Gambar Kegiatan babat kuyuan.
Gambar Proses penyerbukan.
Gambar Penanaman kecambah.
Bunga betina yang siap dibungkus. Bunga jantan
Gambar Main Nursery (MN)
Gambar Pre Nursery (PN)
Fraksi 00 Fraksi 0
Fraksi 1 Fraksi 2
Fraksi 4 Fraksi 5
Gambar Stasiun Klarifikasi
Gambar Pembibitan hino
DAFTAR PUSTAKA
DISTRIK KALBAR II, Pemiliharaan, pemupukan dan panen, parindu. 2009.
Kurniawan, Bobby. Laporan Praktek Industri PTPN XIII, Teknik mesin Politeknik
Negeri Pontianak, 2010.
http://www.ptpn 13.com