1
LAPORAN
KUNJUNGAN KERJA KOMISI I DPR RI
KE NEGARA SPANYOL
PADA MASA PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG 2011-2012
DALAM RANGKA PEMBAHASAN RUU TENTANG INDUSTRI
PERTAHANAN
TANGGAL 1 – 7 JULI 2012
TAHUN 2012
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR KUNJUNGAN
Kunjungan Kerja Delegasi Komisi I DPR RI ke Negara Spayol dalam
fungsi legislasi yaitu RUU tentang Industri Pertahanan dilaksanakan
berdasarkan:
1. Pasal 143 ayat (3) Peraturan Tata Tertib DPR RI, yang menyatakan bahwa
“Komisi, gabungan komisi, Badan Legislasi, Badan Anggaran, dapat
mengadakan kunjungan kerja ke luar negeri dengan dukungan anggaran
DPR dan persetujuan pimpinan DPR.
2. Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor 70/PIMP/IV/2006-2007 tentang
Pedoman Kunjungan Kerja Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia ke Luar Negeri.
3. Keputusan Rapat Intern Komisi I DPR RI Tanggal 29 Mei Tahun 2012.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Kunjungan Kerja ini dimaksudkan untuk secara langsung mendapatkan
penjelasan, masukan, dan informasi mengenai regulasi tentang Industri
Pertahanan di Negara Spanyol serta pengalamannya dalam memenuhi
kebututan alat peralatan pertahanan dan keamanan di negara tersebut serta
hal-hal yang berkaitan dengan bidang tugas Komisi I DPR RI.
Tujuan dilakukannya kunjungan kerja ke Negara Spanyol adalah untuk:
1. Meningkatkan kerjasama dan mempererat hubungan bilateral antara kedua
negara.
2. Mendapatkan gambaran secara umum mengenai konsep dan sistem
penyiaran yang diselenggarakan oleh negara yang dikunjungi.
3. Mempelajari berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai penyiaran di negara tujuan.
3
C. SUSUNAN DELEGASI
Susunan Delegasi Komisi I DPR RI ke Negara Spanyol adalah sebagai
berikut :
1. Heri Akhmadi, Ketua Delegasi dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan;
2. H. Hayono Isman, S.IP., dari fraksi Partai Demokrat;
3. Drs. H. Guntur Sasono, M.Si., dari fraksi Partai Demokrat;
4. Dra. Lucy Kurniasari, dari fraksi Partai Demokrat;
5. Nany Sulistyani Herawati, dari fraksi Partai Demokrat;
6. Ir. Neil Iskandar Daulay, dari fraksi Partai Golongan Karya;
7. Ir. Fayakhun Andriadi, M.Kom., dari fraksi Partai Golongan Karya;
8. Drs. H.A. Muchamad Ruslan, dari fraksi Partai Golongan Karya;
9. Helmy Fauzy, dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan;
10. Theodorus J. Koekerits, dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan;
11. Drs. Al Muzzammil Yusuf, dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera;
12. Ir. Chandra Tirta Wijaya, dari fraksi Partai Amanat Nasional;
13. Hj. Lili Chodidjah Wahid, dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa:
14. DR. Dra. Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, M.Si., dari fraksi Partai
Hati Nurani Rakyat;
15. Jaka Adiwiguna, S.Sos., dari Sekretariat Komisi I DPR RI;
16. Anggrek Kurnianti, S.H., dari Sekretariat Komisi I DPR RI; dan
17. Eka Martiana Wulansari, S.H., M.H., Legal Drafter Sekretariat Jenderal
DPR RI.
D. ACARA KUNJUNGAN
1. Dalam rangka kunjungan kerja untuk menyusun Rancangan Undang-
Undang tentang Industri Pertahanan, Delegasi selama di Negara Spanyol
telah mengadakan pertemuan dengan :
a. Kementrian Pertahanan Negara Spanyol;
b. Perusahaan Elektronika Tempur INDRA;
4
c. Industri Kapal Perang NAVANTIA;
d. Perusahaan Matra Darat General Dynamics (European Landing System);
e. Parlemen Negara Spanyol (Ketua Komisi Pertahanan Spanyol); dan
f. Industri Pesawat Terbang CASA_EADS/Airbus Military;
2. Berkaitan dengan ruang lingkup dan tugas Komisi I DPR RI, Delegasi juga
telah mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Negara Republik
Indonesia Negara Spanyol beserta jajarannya
5
BAB II
PROFIL NEGARA KUNJUNGAN
A. Umum
1. Nama Negara : Spanyol 2. Sistem Pemerintahan : Kerajaan Parlementer
3. Ibu Kota : Madrid 4. Pembagian Administratif : 17 komunitas otonom dan 2 kota otonom: Andalucia; Aragon; Asturias;
Balearic Islands; Kota Ceuta; Canary Islands; Cantrabria; Castilla-La
Mancha; Castilla y Leon; Cataluna; Communidad Valenciana; Extremadura; Galicia; La Rioja;
Madrid; Kota Melilla; Murcia; Navarra; Pais Vasco (basque).
5. Luas Wilayah : Total Luas Wilayah 504.782km2, Luas
Daratan 499.542 km2 dan Luas Perairan 5240 km2.
6. Kepala Negara : Raja Juan Carlos I 7. Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri 8. Kekuasaan Legislatif : Parlemen spanyol adalah parlemen
bikameral yang terdiri atas; Kongres Deputi (majelis rendah) dan Senat
(majelis tinggi) 9. Kekuasaan Yudikatif : Makamah Agung atau Tribunal Supremo
10. Perbatasan : Berbatasan dengan Andorra 63,7 km; Perancis 632 km; Gibraltar 1,2 km;
Portugal 1214 km; maroko (Ceuta) 6,3 km; dan Maroko (Melilla) 9,6 km. total panjang perbatasan 1.917,8 km.
11. Jumlah Penduduk : 46.754.784 orang (per Januari 2011) 12. Bahasa : Spanyol Castellano 74%; catalan 17%; Galicia 7%; dan Euskera 2%. Bahasa
Spanyol Castellano adalah bahasa resmi.
13. Mata Uang : EURO (EUR)
6
B. Provil Angkatan Bersenjata Spanyol
Angkatan Bersenjata Negara Spanyol merupakan salah satu anggota
NATO. Kosep strategis dan pengembangan kemampuan kekuatan Angkatan
Bersenjata Spanyol merupakan turunan dari konsep umum strategis
pertahanan dan keamanan NATO. Kekuatan total Angkatan Bersenjata
Spanyol dari segi personil sebanyak 125.000. kekuatan personil Angkatan
Darat (AD) sebanyak 78.000 orang. Kekuatan personil Angkatan Laut (AL)
sebanyak 26.000 orang (termasuk 5.300 Marinir dan 800 Penerbal). Kekuatan
personel Angkatan Udara (AU) sebanyak 21.000 orang. Saat ini jumlah
kekuatan personil Angkatan Bersenjata Spanyol cukup besar di bandingkan
dengan kekuatan Angkatan Bersenjata negara EU maupun NATO.
Menteri Pertahanan Spanyol pada Tahun 2012 melakukan dengar
pendapat (hearing) dihadapan Parlemen Spanyol dan menyatakan Anggaran
Pertahanan Angkatan Bersenjata Spanyol tahun Anggaran 2012 mengalami
rencana pemotongan sebesar 8% karena krisis ekonomi, namun rencana
pengandaan dalam rangka modernisasi material militer tetap berjalan.
Anggaran belanja pertahanan rata-rata setiap tahunya sebesar 1,2% dari
PDB. Pada tahun 2011 dianggarkan sebesar €7, 15 miliar. Pagu anggaran
program modernisasi perlengkapan militer sebesar €1 miliar. Jumlah
kekuatan angkatan bersenjata dihadapkan pada tingkat keamanan yang
semakin kompleks dan pemeliharaan tingkat operasional. Standar yang
dibutuhkan tersebut juga untuk memenuhi kesepakatan (agreement) dengan
pasukan lain yang bertugas pada misi perdamaian dunia. Saat ini
dianggarkan untuk modernisasi angkatan bersenjata. Di bidang peralatan
militer, pemerintah telah memutuskan untuk melanjutkan 8 (delapan)
program utama modernisasi, yaitu: F-100 frigates, tank leopard, Eurofighters,
A-400M aircraft, kendaraan berlapis baja Pizarro phase 2 dan tipe 4x4 „lince‟”,
Kapal selam S-80, tiger combat helicopter dan the strategic projection ship.
7
C. Provil Industri Pertahanan Spanyol
Di bidang industri pertahanan Spanyol telah memiliki berbagai industri
strategis pertahanan yang memadai dan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan standard minimum angkatan bersenjata Spanyol dan 70%
diantaranya di ekspor ke berbagai Negara Amerika Latin, Timur Tengah dan
Afrika.
Pembangunan alutsista Spanyol diarahkan pada empat sektor: Pertama,
pembangunan kapal shipbuilding (perang dan sipil) Navantia dan Gondan.
Navantia mendominasi ekspor persenjataan secera keseluruhan. Spanyol juga
menguasai pada bidang kedirgantaraan, perusahaan EADS CASA, airbus
Military antara lain CN_235, C-295, C-212. Perusahaan EADS CASA, airbus
Military dan INDRA turut mengambil bagian dalam memproduksi pesawat
tempur konsorsium dari perusahaan-perusahaan di eropa barat (Eurofighter
typhoon multi role combat) Pesawat transport Airbus Military A400M, Rudal
Iris-T dan rudal meteor. Menurut data resmi 18% penjualan ekspor terkait
dengan program konsorsium perusahaan eropa barat. Spanyol juga memiliki
industry persenjataan untuk platform darat yaitu
D. Provil Kementerian Pertahanan Spanyol
8
9
Staf pertahanan, tanggungjawap utamanya adalah pelaksanaan
perencanaan operasi yang berada dibawah kewenangan kementrian
Pertahanan.
Di bawah sekretaris pertahanan yang bertanggung jawap terhadap
kebijakan personil, perekutan, pendidikan, kesehatan, dalam dibang
tanggungjawap kementrian pertahanan.
Tugas sekretaris Negara bidang pertahanan: membantu menteri
pertahanan dalam menyiapkan, mengendalikan dan mengadakan
perkembangan ekonomi atau pendanaan, persenjataan dan material serta
kebijakan infrastruktur di bidang Kementrian Pertahanan.
Tanggungjawap direktur jenderal: 1)persiapan perencanaan dan
pengembangan pada kementrian kebijakan pertahanan untuk
persenjataan dan materil; 2) mengawasi pelaksanaan kebijakan
persenjataan pada industry pertahanan.
DIGAM adalah direktur persenjataan nasional dan mewakili Spanyol
sebagai Negara NATO dan uni eropa terutama EDA, dan selalu menyambut
hubungan bilateral dan multilateral. Tugas lainya dalam bidang ini adalah:
1) merundingkan, mengatur dan mempromosikan program kerjasama
10
dengan negara-negara lainya terhadap kebijakan persenjataan; 2) ikut
serta dalam pengendalian perdagangan luar negeri yang melibatkan bahan
alat pertahanan dan teknologi pengguna ganda, dengan memperhatikan
impor, ekspor serta transit, sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
11
BAB III
HASIL KUNJUNGAN
I. UMUM
1) Regulator Industri Pertahanan adalah Secretary of Defence yang
membawahi Direktorat Persenjataan dan Material Directotrate General of
Armamaments and Material (DGAM) yang dibentuk berdasarkan Royal
Decree no 1287 tahun 2010. Implementasinya telah dibentuk
perusahaan outsource ISDEFE Industrial Development Support
Departement untuk melakukan negosiasi, monitor dan pengawasan setiap
kontrak pengadaan yang diajukan ke kementerian pertahanan termasuk
G to G agreements. Pembentukan badan tersebut diarahkan untuk
pencapaian tiga tujuan
a. Memperkuat dan mengkonsolidasikan sektor strategis dan teknologi.
b. Tercapai otonomi dan kemandirian dalam aktifitas dukungan
logistik yang terintegrasi dalam sistem pertahanan.
c. Meletakan dasar untuk mendapatkan akses ke pasar industri
pertahanan internasional.
2) Proses penyusunan Desain strategic dan kemampuan strategi pertahanan
nasional. Dilaksanakan dalam kurun waktu 4 tahun :
a. Tahun 1, bulan Januari s.d Maret dirumuskan kebijakan pertahanan
dirumuskan oleh Menhan berdasarkan Kebijakan Perdana Menteri
dan dijabarkan oleh Secretary of State untuk perencanaan
persenjataan berdasarkan skenario ancaman yang dihadapi.Bulan
Oktober disusun konsep strategik Militer.
b. Tahun ke 2 disusun draft anggaran dalam rangka menerbitkan
dokumen perencanaan keuangan dan persenjataan
12
c. Tahun ke tiga dan ke empat, dilaksanakan siklus revisi perencanaan
dan selanjutnya dilakukan hearing didepan Parlemen Komisi
Pertahanan.
3) Koordinasi Mekanisme Regulator dengan Bumnis Pendanaan.
Terkait masalah pendanaan kementerian terkait adalah Kementerian
Perindustrian dan Kemhan Spanyol. Tahap awal pendanaan dimulai dari
pemberian dana loan oleh Kementerian Perindustrian sebagai uang muka
pelaksanaan kerja kepada industri pertahanan untuk memproduksi
alut sista. Selanjutnya alutsista yang sudah terealisasi diserahkan
delivery kepada Kementerian Pertahanan sesuai prototype yang
diinginkan Kemhan. Tahap akhir Kemhan bertanggung jawab untuk
mengembalikan danaloan yang telah diberikan oleh Kementerian
Perindustrian.
4) Research and Development Spanyol
Research & development diarahkan untuk kepentingan tiga tujuan:
Pertama bermanfaat bagi masyarakat society, ke dua berdasarkan atas
teknologi industrial dan ke tiga untuk kepentingan kapabilitas Militer.
Tahap awal Kemhan dan stakeholder (lembaga riset universitas)
Pertahanan memberikan prototype kepada Kementerian Perindustrian
untuk di evaluasi kepentingan sipil dan militer, dan pendanaannya.
Pelaksanaan R&D dari Kemhan dilakukan oleh tiga Agencies yaitu INTA,
CEHIPAR, ITM untuk melakukan R&D alut sista dibidang aerospace,
dirgantara, maritim dan persenjataan darat. Kemhan Spanyol juga
melakukan kerjasama R&D dengan lembaga riset multilateral, NATO
dan Europa Defence Agency EDA. Tahap akhir Kemhan memberikan
prototype persenjataan kepada industri pertahanan untuk diproduksi.
5) Mekanisme pembelian langsung, izin produksi dan system pemasaran
dibawah kendali Kementerian Pertahanan dan diatur kontrak pengadaan
alutsista dua Negara dibawah payung MOU. Setiap kontrak antara
supplier asing dan Kementerian Pertahanan selalu mencantumkan list
13
dan detail yang sejalan dengan tingkat pengembalian yang
menguntungkan Return of Investment ROI ke dua belah pihak. Untuk
tercapainya komitmen yang sejalan dengan arah kebijakan industri
pertahanan, diformulasikan melalui program pelatihan dan
pengembangan, bantuan teknologi TOT dari fasilitas suppliers melalui
prosedur, standarisasi, perencanaan, diagram, paket IT dan aktifitas
manajemen terkait produk yang dibutuhkan. Apabila proses TOT/offset
telah tercapai akan selalu dinilai, disetujui approved dan proses
sertifikasi oleh original manufacturer yang selalu mengikutserakan
industri pertahanan dalam negeri. Sebagai contoh komponen aeronautik
pesawat tempur F 18 Hornet telah dapat dikembangkan oleh EADS yang
bekerjasama dengan Boeing.
II. KEBIJAKAN R&D SPANYOL
14
Lembaga R&D SP Mod Terdiri dari: 1) SEDEF: Kantor Sekretariat
Pertahanan; 2) DGAM : Direktorat persenjataan & material; dan 3) SDG
TECIN : Dibawah Direktorat TEKNOLOGI dan INOVASI
Manajemen R & D
SDG TECIN: Mengusulkan, Mempromosikan dan Mengelola
Perencanaan Program Penelitian, untuk Kepentingan Pertahanan
Nasional
Fungsi SDG – TECIN (RD 454/2012)
a. Menguraikan Perencanaan sumberdaya dan Material R&D di
Bidang Perencanaan Kemiliteran.
b. Mengelola Anggaran yang ditunjuk (Program 464A)
c. Memilih usulan, mempromosikan dan mengelola program riset
dan pengembangan
d. Mengatur dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan pusat dan
Laboratorium.
e. Mengelola perencanaan Institut Teknologi “La Maranosa”
15
f. Mengkoordinasi keikutsertaan Spanyol dalam kelompok R&D
Pertahanan Internasional (NATO, EDA, LOI)
g. Ikut serta di dalam perumusan kebijakan pertahanan Eropa dan
Berkoordinasi dengan Kebijakan Pertahanan Spanyol.
h. Melaksanakan aktivitas Pemantauan Teknologi dan Aktivitas
Tinjauan ke Masa Depan
i. Menetralisir Manajemen Area Terkait dengan R&D dan
mengkoordinasi keikutsertaan pada MoD di dalam Perencanaan
R&D Nasional.
Pelaksanaan R&D: 1) INTA (INSTITUTO NACIONAL TECNICA
AEROESPACIAL); 2) CEHIPAR (CANAL DE EXPERIENCIAS
HIDORDINAMICAS DEL PARD); 3) ITM (Instituto Tecnologico
“LAMARANOSA” )
INTA adalah organisasi riset umum yang berfokus pada riset teknik
kedirgantaraan dan pengembangan ( terdiri dari 1300 pekerja, 31%
Pascasarjana, 14% Sarjana S1, 55% Non-Graduate, selama ini
sudah melakukan 100 proyek penelitian). Yang dihasilkan INTA:
pusat uji mesin jet turbo, pusat angkasa pulau caray pusata
Astrobiologi, pusat uji program ariane, pesawat berinstrumental,
teknologi kendaraan dan keselamatan, transportasi jaminan, pusat
uji Arenosilio, Stasiun peacakan Angkasa.
CEHIPAR Adalah studi eksperimentasi dan riset pada aspek
hidronamik yang dilibatkan dalam konstruksi militer niaga,
memancing dan kapal laut rekreasi. Fasilitas eksprimental HW/SW
Spesifik: CAD, CAM, CFD. Terdiri dari 150 pekerja (72,4%
karyawan + 27,6 Warga Sipil).
ITM 2012 ( Instituto Tecnologico “ La Maranosa” ), Mempunyai 138
Lab. Terakreditasi terdiri dari 180 Pekerja 25% militer 35% Warga
sipil 40% pekerja. 42% dari jumlah pekerja adalah Sarjana, dan
mempunyai 8 fasilitas pengujian ekternal yang dekat dengan
kampus utama.
16
Visi R&D Pertahanan Spanyol:
1. Mendukung daya saing industri nasional melalui kualifikasi
teknologi dan memperkuat kerjasama
2. Memberi sumbangsih berupa upaya pengadaan sistem yang
kompeten untuk memenuhi persyaratan pertahanan
3. Meningkatkan kerjasama dengan R&D Sipil dan Presepsi tentang
R&D Pertahanan dalam Masyarakat
Perencanaan R&D Pertahanan Spayol:
Perencanaan militer Sasaran Kemampuan Militer ---> Rencana
Material & Persenjataan jangka Penjang [merupakan Sektor
teknologi Jangka panjang dengan Penanaman Modal Langsung]
Rencana Induk Persenjataan dan Material [Kebijakan dan
Pengelolaan R&D dalam jangka Menengah Sasaran, Arahan dan
Mekanisma]
Teknologi Pertahanan Strategi Inovasi [Pengembangan Prioritas
Sektor untuk Tujuan teknologi, secara langsung terkait dengan
kemampuan]
Manajemen R&D di dalam MoD Spanyol:
1. Teknologi Visi kedepan: sistem pengawasan & pemantauan
teknologi dan berinteraksi dengan Industri teknologi Nasional
2. Perencanaan: Berinteraksi Dengan Industri Teknologi Nasional dan
Analisis Dampak Kemampuan
3. Kerjasama: Perkembangan Proyek Internasional dan Lembaga
Pertahanan Eropa
4. Program: Manajemen dan pemantauan Program R&D
5. Eksperimantasi dan Validasi: Institut Teknologi “ La Maranosa”
17
Jarinagn Observatorium Teknologi:
1. Senjata, Amunisi, Balistik dan Proteksi
2. Pertahanan NBC
3. Elektronika
4. Energi dan daya dorong
5. Bahan Mentah
6. Informasi komunikasi dan teknologi simulasi
7. Sistem darat
8. Optik, Optronik, Nanoteknologi
9. Sistem kelautan
10. Sistem Dirgantara, Robotik, UAV
Pengawasan Teknologi dan sistem visi kedepan (SOPT/R&D) berada
dibawah Direktorat teknologi dan inovasi Direktorat Jenderal
persenjataan dan Material ( DGAM) yg terdiri dari unsur : ITM – INTA-
CEHIPAR, MoD, Lembaga Masyarakat, Industri Pertahanan, SME,
pusat riset dan Universitas)
Teknologi Pertahan Dan Strategi Inovasi (ETID-2010)
Tujuan Utamanya adalah R&D pertahanan Masa depan
Sasaran utamanya adalah menetapkan pedoman untuk
pertahanan dan kegiatan inovasi teknologi; menentukan tujuan
teknologi untuk memenuhi kebutuhan kapabilitas kemiliteran
angkatan bersenjata Spanyol; Mengkoordinasi aktivias pertahanan
R&D dan para pihak yang berkepentingan guna mencapai efisiensi
yang lebih besar; dan mempromosikan kerjasama antara anggota
R&D yang beragam, melibatkan pra pengembang teknologi
maupun pengguna akhir teknologi (angkatan bersenjata)
18
Evaluasi Program R&D: diawali dengan proposal dari EDA/CDP,
NATO, Proposal Joint Cos/HDQTS, ITM Industri, Universitas, kemudian
dievaluasi mengenai dampak terhadap OCM, pendewasaan teknologi,
Dampak terhadap DTIB, Muatan teknologi, kematangan program.
Analisis ekonomi, dan fase keberlanjutanb yang menghasilkkan
keputusan.
EDA berfungsi mengembangkan kemampuan pertahanan,
Mempromosikan riset dan teknologi pertahanan, Mempromosikan
kerjasama & teknologi persenjataan, menciptakan pasar pertahanan
Eropa yang kompetitif dam memperkuat pertahanan Eropa, dengan
dasar teknologi dan Industri.
Organisasi riset dan Teknologi/RTO, RTO mempromosikan dan
melakukan kerjasama riset dan pertukaran informasi, mengembangkan
dan mempertahankan strategi teknologi dan riset jangka panjang dan
memberikan nasehat kepada semua elemen NATO terhadap persoalan
teknologi dan riset.
19
III. RENCANA INDUK PERSENJATAAN DAN MATERIAL SPANYOL
A. Penyelenggara
20
B. Ikhtisar Legislatif
C. SPG LAPRO (Wakil direktorat Program dan Perencanaan)
RD. 454/201. Struktur Organic Dasar Dari MoD:
1. Mengusulkan Perencanaan dan pemograman untuk kebijakan
persenjataan dan memimpin peklaksanaannya
2. Mendorong Manajemen dan pemrosesan untuk system dan ukuran usaha
pengadaan peralatan yang dibutuhkan Angkatan Darat, dan
menyelaraskan serta merasionalkan kesinambungan (konsep siklus hidup)
3. Merundingkan dan mengelola kerjasama industri mengawasi perpindahan
teknologi nasional ke pihak ketiga telah memperoleh sebagai hasil program
internasional atau kesepakatan.
21
D. Proses Rencana Pertahanan
22
23
E. Proses Perencanaan Pemograman
F. Anggaran Pertahanan
24
25
26
III. KESEPAKATAN G2G
Berasal dari perlunya mendukung program kerjasama antara
pemerintah dibidang persenjataan dan peralatan.
Kerangka Hukum dan Perundangan Kesepakatan G2G dalam
industri pertahanan, meliputi:
1. Perjanjian Perdamaian dan persahabatan
2. Kespakatan mengenai kerjasama antara kementerian pertahanan
3. MoU untuk kerjasama di dalam peralatan pertahanan
4. MoU untuk kerjasama dalam program persenjataan
5. Kesepakatan G2G
6. MoU mengenai kerjasama antara angkatan bcersenjata
Dukungan yang diberikan dalam Kesepakatan G2G, berupa:
1. Persiapan dan perencanaan
2. Kontrak
3. Ekonomi dan manajemen financial
4. Manajemen Risiko
5. Audit & kendali Mutu
6. Komunikasi dengan industry terkait
7. Prototype
8. Transfer Teknologi dan kerjasama industri
9. Pelatihan Teknologi dan oprasional
10. Manajemen Logistik
27
Model Dukungan Standar A dan dalam G2G
Model Dukungan maksimum B dalam MoU
28
IV. SISTIM STANDARDISASI SPANYOL ( MoD SPANYOL )
Struktur Standardisasi MoD Spanyol
Struktur Standardisasi MoD Spanyol
29
Prosedur standard akuisisi dipusatkan pada Mod NAD Spanyol
Proses otomatis untuk meminta dan menawarkan standard kepada
user internet
Katalog bertujuan untuk untuk membeli dokumen yang diminta atau
membeli menurut pemilihan kebutuhan yang bersifat online yang
tujuanya adalah untuk penurunan biaya penawaran.
Katalog standard SP MOD berisi: standar militer nasional dan
internasional; dan Katalog sipil nasional, regional (uni eropa) dan
internasional
Katalog standard SP MOD merupakan aplikasi jaringan untuk
pencarian pada kumpulan referensi standardisasi
Referensi standar yang di update > 1.700.000 (sipil/militer), dokumen
standard > 80.000 dalam format pdf elektronik tersedia dalam bentuk
bacaan dan 9.000.000 data hubungan antara sipil dan militer.
Struktur kodifikasi Spanyol berupa perundangan nasional yang
terdiri dari organisasi; sumber daya manusia terlatih; dokumentasi
teknis klausul kodifikasi kontrak; alat kodifikasi berupa prosedur,
dokumentasi pendukung (SSR), alat kodifikasi (ADP, SIKAD) yang
kemudian dilakukan penyebaran kodifikasi.
Sicad adalah alat pemerintah, sesuai dengan sisteam kodifikasi
NATO, berorientasi pada logistic, digunakan oleh Mod bangsa
Spanyol, belgia dan polandia, dibuat sesuai pesanan, multi bahasa
dan dikembang dan di pelihara oleh ISDEFE perusahaan umum.
Sicad berfungsi sebagai sumber informasi bagi SPANIS NCB, AC/135,
club pengguna, bagian logistic dan industri.
30
Modul SICAD
Modul SICAD ( Katalog Pencarian )
31
32
BAB IV
KESIMPULAN
Untuk membangun industri pertahanan yang dapat memenuhi kebutuhan alat
peralatan pertanahan dalam negeri dan dapat diakui oleh pasar dunia yang
diperlukan adalah segera membentuk Undang-Undang tentang industri
pertahanan sebagai dasar hukum untuk membangun industri pertahanan
nasional menuju industri pertahanan internasional. Research & development
industri pertahanan diarahkan untuk kepentingan tiga tujuan: Pertama
bermanfaat bagi masyarakat society, ke dua berdasarkan atas teknologi
industrial dan ke tiga untuk kepentingan kapabilitas Militer. Proses TOT/offset
dalam industri pertahanan telah tercapai akan selalu dinilai, disetujui
approved dan proses sertifikasi oleh original manufacturer yang selalu
mengikutserakan industri pertahanan dalam negeri. Perlu membentuk
Regulator Industri Pertahanan yang diarahkan untuk pencapaian tujuan: 1)
Memperkuat dan mengkonsolidasikan sektor strategis dan teknologi; 2)
Tercapai otonomi dan kemandirian dalam aktifitas dukungan logistik yang
terintegrasi dalam sistem pertahanan; dan 3) Meletakan dasar untuk
mendapatkan akses ke pasar industri pertahanan internasional.
33
BAB V
PENUTUP
Demikan Laporan Kunjungan Kerja Panitia Kerja Komisi I DPR RI dalam
rangka mendapatkan masukan terhadap RUU tentang Industri Pertahanan
ke Negara Spanyol yang selanjutnya akan menjadi bahan masukan terhadap
proses tahapan pembahasan RUU selanjutnya.