perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM)
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN EVENT “PESONA
BALEKAMBANG 2011”DINAS KEBUDAYAAN DAN
PARIWISATA KOTA SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar
Vokasi Ahli Madya (A. Md) dalam bidang Komunikasi Terapan
Oleh:
SEPTIANA SUNDARI
D1608064
PROGRAM STUDI DIII PUBLIC RELATION
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul :
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN EVENT “PESONA
BALEKAMBANG 2011” DINAS KEBUDAYAAN DAN
PARIWISATA KOTA SURAKARTA
Karya :
Nama : SEPTIANA SUNDARI
NIM : D1608064
Konsentrasi : Public Relation
Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program D III
Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Surakarta,
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Tanti Hermawati, S.Sos, M.Si
NIP. 19690207 19512 2 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah diujikan dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program
D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Tugas Akhir:
Penguji 1 Penguji 2
Dra. Prahastiwi Utari, M. Si, Ph. D Tanti Hermawati, S. Sos, M. Si
NIP. 19600813 198702 2 001 NIP. 19690207 19512 2 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
HALAMAN MOTTO
Karena sesungguhnya dibalik kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan. (Al-Insyirah 5-6)
Man Jadda wajada, Man shabara zhafira. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti
sukses, siapa yang bersabar akan beruntung. (A. Fuadi)
“Impossible” is not concrete fact. It’s just an opinion. (Paulo Ceolho)
Tidak ada sesuatupun yang terjadi pada diri manusia, melainkan sudah menjadi
ketentuan Allah untuknya. (Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
HALAMAN PERSEMBAHAN Untuk Ibuku dan Ayahku tercinta yang telah memberikan kasih sayang dan cintanya
yang tak terhingga, serta doa yang tak pernah putus. I Love You, Ibu
Untuk Kakak-kakakku tersayang, yang tlah memberikan semangat, dukungan dan
doa, yang selalu ada untuk mendengarkan setiap keluh kesah
Untuk Adik-adikku yang manis-manis, Rizqiullah Rafif Muafa dan Hasna Rifat
Hanifah yang selalu menghadirkan senyuman untuk kita semua
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji kehadirat Allah SWT, atas segala anugerah, rahmat dan
karuniaNya. Pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
“PERENCANAAN DAN EVALUASI DALAM EVENT ‘PESONA
BALEKAMBANG 2011’ DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
SURAKARTA”.
Tugas akhir ini merupakan tugas untuk melengkapi salah satu syarat
akademik dalam menyelesaikan studi di program Diploma III Public Relation
Universitas Sebelas Maret.
Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu penulis dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media yang dilaksanakan di
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta tanggal 21 Februari sampai dengan
25 April 2011, dan pihak-pihak yang telah bayak membantu, memberikan dukungan,
bimbingan, dan bantuan moril maupun materiil, yaitu kepada:
1. Yth. Bapak Drs. Supriyadi, SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.
2. Yth. Bapak Drs. Eko Setyanto, Msi selaku Ketua Program Diploma III
Komunikasi Terapan Fisip Universitas Sebelas Maret.
3. Yth. Ibu Tanti Hermawati, S.Sos selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
yang dengan sabar membimbing serta meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
sehingga dapat memberikan arahan dan masukan yang sangat berarti dalam
menyusun Tugas Akhir ini.
4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan
karyawan beserta staff.
5. Bapak Drs. Purnomo Subagyo selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Surakarta beserta karyawan dan staff yang telah bersedia
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama melaksanakan
Kuliah Kerja Media.
6. Ibu Endang Sri Murniati, selaku Kepala UPTD Balekambang serta staff yang
telah menerima dengan baik dan membimbing selama ditugaskan disana.
7. Ibu dan Ayah tercinta, yang tak henti-hentinya mendoakan dan dan tidak
pernah lelah memberikan kekuatan serta dukungan penuh kepada anak-
anaknya.
8. Kakak-kakakku, Retno Susilowati dan Endah Agustina yang selalu memberi
semangat dukungan dan doa.
9. Adik-adikku yang lucu, Rizqiullah Rafif Muaffa dan Hasna Rifat Hanifah
yang selalu menghadirkan senyuman.
10. Teman terbaikku yang selalu melengkapi hari-hari suka dan duka, Sepfriend
Ayu Kelana Giri.
11. Teman-teman terbaikku yang selalu merangkai kisah indah, Ayu, Ajeng,
Bintari, Siwi, Ichy.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
12. Teman-teman Kost Rinenggo yang selalu memberikan senyuman dan
kelucuan-kelucuan dihari-hariku, Gita, Fitri, Tiara, Hanna.
13. Teman-teman PR B 2008 yang telah memberikan banyak kenangan manis
dalam kebersamaan.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan masukan dalam Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan.
Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, serta semua pihak yang membutuhkan.
Surakarta,
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Persetujuan ii
Halaman Pengesahan iii
Halaman Motto iv
Halaman Persembahan v
Kata Pengantar vi
Daftar Isi ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Public Relation 6
B. Tujuan Public Relation 8
C. Proses Public Relation 8
D. Event 20
BAB III DESKRIPSI INSTANSI ATAU LEMBAGA
A. Gambaran Umum, Visi dan Misi 22
B. Tujuan 23
C. Sasaran 23
D. Strategi 25
E. Kebijakan 27
F. Tugas Pokok dan Fungsi dan Tata Kerja 28
G. Rencana Program 44
H. Struktur Organisasi 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
BAB IV PELAKSANAAN MAGANG
A. Peran Penulis Selama KKM 50
B. Perencanaan dan Pelaksanaan Event “Pesona Balekambang 2011” 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 77
B. Saran 81
DAFTAR PUSTAKA 82
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi telah memacu berbagai bidang untuk berkembang, terutama di
bidang teknologi komunikasi. Hal ini bisa menjadi konsekuensi manusia untuk
senantiasa meningkatkan kualitas dirinya. Bagi para Mahasiswa, kesempatan ini bisa
menjadi wadah untuk menerapkan ilmunya baik secara teori maupun praktek. Seiring
dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, kebutuhan Sumber Daya
Manusia (SDM) di bidang industri komunikasi semakin dibutuhkan, maka
mendorong manusia untuk dapat memproduksi, mengelola dan mendistribusikan
berbagai informasi kepada masyarakat.
Hal tersebut menjadikan institusi pendidikan untuk berusaha mempersiapkan
tenaga kerja profesional. Program Diploma III Komunikasi Terapan FISIP UNS
merupakan salah satu institusi akademis yang turut serta mempersiapkan tenaga
informasi yang profesional khususnya di bidang Penyiaran (Broadcasting),
Periklanan (Advertising), dan Humas (Public Relations).
Sistem pendidikan diwujudkan untuk membekali mahasiswa melalui
pengetahuan teori dan praktek. Namun demikian, dalam hal praktek lembaga
pendidikan belum dapat memenuhi secara maksimal, maka Program Diploma III
Komunikasi Terapan FISIP UNS membutuhkan kerjasama dengan lembaga-lembaga
terkait (Institusi Mitra), dengan harapan dapat memberi kesempatan pada mahasiswa
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
untuk mengembangkan wawasan teoritis dan wawasan kerja atau praktek secara
seimbang dalam dunia kerja.
Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media di Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Surakarta karena ketertarikan penulis dalam pengelolaan
pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan. Budaya dan wisata merupakan bagian
dari proses pembangunan dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagai
bangsa yang maju, adil dan makmur. Tujuannya adalah untuk melaksanakan tugas
mewujudkan tujuan nasional sebagaimana dirumuskan dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 melalui rangkaian upaya
pembangunan yang berkesinambungan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara.
Di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah juga dikemukakan bahwa kebudayaan
merupakan salah satu urusan wajib pemerintah daerah. Sedangkan dalam Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) Tahun 2005 – 2025, yang mengamanatkan bahwa pembangunan
bidang sosial budaya dan kehidupan beragama diarahkan pada pencapaian sasaran
untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia, bermoral, beretika,
berbudaya, dan beradab; dan mewujudkan bangsa yang berdaya saing untuk
mencapai masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera. Dalam pembangunan
kebudayaan, terciptanya kondisi masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
beretika sangat penting bagi terciptanya suasana kehidupan masyarakat yang penuh
toleransi, tenggang rasa, dan harmonis. Disamping itu, kesadaran akan budaya
memberikan arah bagi perwujudan identitas nasional yang sesuai dengan nilai-nilai
luhur budaya bangsa dan menciptakan iklim kondusif serta harmonis sehingga nilai-
nilai kearifan lokal akan mampu merespon modernisasi secara positif dan produktif
sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan.
Sedangkan pembangunan kepariwisataan mempunyai peranan penting dalam
meningkatkan penyerapan tenaga kerja, mendorong pemerataan kesempatan
berusaha, mendorong pemerataan pembangunan, dan memberikan kontribusi dalam
penerimaan pendapatan daerah yang dihasilkan dari jumlah kunjungan wisatawan
baik mancanegara (wisman) maupun nusantara (wisnus), serta berperan dalam
menyediakan lapangan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Pariwisata juga berperan dalam upaya meningkatkan jati diri
bangsa dan mendorong kesadaran dan kebanggaan terhadap kekayaaan alam dan
budaya bangsa dengan memperkenalkan kekayaan alam dan budaya.
Agar pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan dapat berjalan dengan
baik dan berkesinambungan maka diperlukan suatu perencanaan yang matang dan
terstruktur, disusun berdasarkan data terkini dan akurat, berdasarkan visi dan misi
Walikota, situasi dan kondisi daerah, diselaraskan dengan kebijakan pembangunan
nasional di bidang kebudayaan dan kepariwisataan serta memerlukan dukungan
semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun stakeholder kebudayaan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
kepariwisataan. Untuk itulah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta
bertekad mewujudkan cita-cita luhur tersebut.
Dalam tiga tahun terakhir ini, Kota Surakarta atau yang lebih terkenal dengan
sebutan kota Solo ini dimeriahkan banyak event budaya dan pariwisata yang
dilakukan dengan perencanaan matang melalui Calendar of Cultural Event Kota Solo.
Event-event ini digelar dalam upaya untuk city branding, agar menaikkan citra Kota
Solo sebagai Kota Budaya dan membuat Solo makin dikenal, tidak hanya di kancah
nasional tetapi juga di dunia internasional. Dengan banyaknya event yang digelar
dengan kualitas yang makin prima maka akan mampu menguatkan citra Solo sebagai
Kota Budaya. Hal itu juga akan menjadi magnet yang menarik minat wisatawan
untuk mengunjungi Kota Solo.
Kesuksesan event-event yang digelar dalam rangka memajukan wisata kota
Surakarta ini tidak lepas dari perencanaan yang matang dan tararah, serta evaluasi
terhadap setiap event agar dapat menjadikan even-event yang digelar selanjutnya juga
dapat berhasil mencapai tujuan dengan baik.
Penulis tertarik dalam mengkaji perencanaan dan pelaksanaan dalam event
yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta. Oleh sebab
itu, dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis memilih judul “PERENCANAAN DAN
PELAKSANAAN EVENT ‘PESONA BALEKAMBANG 2011’ DINAS
KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURAKARTA”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM)
adalah:
a. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui upaya dan strategi yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Surakarta dalam mewujudkan Kota Surakarta sebagai pusat
pelestarian dan pengembangan budaya Jawa serta menjadi daerah tujuan wisata.
b. Tujuan Umum
1. Untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Program DIII
Komunikasi Terapan, selainitu juga memenuhi kegiatan proses akhir
perkuliahan yang merupakan salah satu syarat kelulusan, sesuai peraturan
yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas
Maret
2. Untuk menerapkan dan mempraktekan teori-teori yang diterima penulis
selama menempuh proses perkuliahan dan mengaplikasikannya di dunia kerja.
3. Untuk melatih kreatifitas dan profesionalitas agar dapat mempersiapkan diri
dalam persaingan dunia kerja.
4. Untuk mengetahui, memahami, belajar, dan mengambil bagian dalam
pembangunan bidang budaya dan kepariwisataan di Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Public Relations
Menurut kamus Institute of Public Relations (IPR) terbitan bulan November
1987: “Praktek humas atau PR adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara
terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat
baik dan saling pengertian antara suatu organisasi.
Sedangkan beberapa pakar mendefinisikan humas atau Public Relations
sebagai berikut:
1. Jefkins (1992: 9) mempunyai pendapat bahwa “humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian”
2. Menurut Cutlip dan Center dalam bukunya Effective Public Relations mengemukakan bahwa: “Public Relations is the communication and interpretation, and the communication of ideas from an institution to its publics, and the communication of information, ideas, and opinions from those publics to the institution, in a sincere effort to establish mutuality of interest and this achieves the harmonious adjustment of an institution to its community.” Artinya, Public Relatios adalah suatu kegiatan komunikasi dan penafsiran, serta komunikasi-komunikasi dan gagasan-gagasan dari suatu lembaga kepada publiknya, dan pengkomunikasian informasi, gagasan-gagasan serta pendapat dari publiknya itu kepada lembaga tadi, dalam usaha yang jujur untuk menumbuhkan kepentingan bersama sehingga dapat tercipta suatu persesuaian yang harmonis dari lembaga itu dengan mayarakatnya. (Suhandang, 2004: 45)
3. Menurut Glenn dan Griswold di dalam bukunya Your Public Relations
menyatakan bahwa Public Relations: “is the management function which evaluates public attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or organization with the public interest , and executes a program of action to earn public understanding and acceptance.” Menurut Glenn, Public
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Relations merupakan suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menyatakan kebijaksanaan dan prosedur (tata laksana) seseorang atau suatu organisasi atas dasar kepentingan publik, dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan yang baik dari publik. (Suhandang, 2004: 45-46)
4. Menurut Dr. Rex Harlow definisi PR adalah sebagai berikut: “Public
Relations adalah fungsi manajemen yang khas mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerjasama; melibatkan manajemen dalam persalahan atau persoalan; membantu manajemen menjadi tahu mengenai dan tanggap terhadap opini publik; menetapakan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertidak sebagai sistem peringatan dini dalam membantu mengantisipasi kecenderungan; dan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. (Effendy, 1993: 117-118)
5. Menurut The Mexican Statement, pertemuan asosiasi-asosiasi PR seluruh
dunia di Mexico City, Agustus 1978 menyatakan definisi PR sebagai berikut: “Praktek kehumasan adalah suatu seni sekaligus suatu disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensi darinya, memberi masukan dan saran-saran kepada pemimpin organisasi serta menerapkan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya”. (Jefkins, 1992: 9)
Dari uraian definisi-definisi yang dikemukakan para pakar diatas maka
penulis menyimpulkan bahwa Public Relations merupakan suatu fungsi manajemen
yang merangkum komunikasi secara terencana dengan menilai sikap publik,
menyatakan kebijaksanaan dan prosedur organisasi atas dasar kepentingan publik,
dan melaksanakan rencana kerja yang bertujuan untuk memperoleh good will dan
good image dari publik, baik publik internal maupun eksternal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
B. Tujuan Public Relations
Tujuan-tujuan Public Relations yang dikutip oleh Suhandang (2004: 53-54) di
dalam bukunya Public Relations Perusahaan: Kajian, Program, dan Implementasi :
Charles S. Steinberg mengemukakan bahwa tujuan Public Relations adalah
menciptakan opini publik yang menyenangkan tentang kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh badan atau perusahaan yang bersangkutan. Pandangan lain datang dari
Dimock Marchall bersama rekan-rekannya, Edward, Gladys, Odgen Dimmock, dan
Louis W. Koenig, melalui bukunya yang berjudul Public Administration, membagi
tujuan Public Relations atas dua bagian:
1. Secara positif berusaha mendapatkan dan menambah penilaian serta jasa baik suatu organisasi atau perusahaan.
2. Secara defensif berusaha untuk membela diri terhadap pendapat masyarakat yang bernada negatif, bilamana diserang dan serangan itu kurang wajar, padahal organisasi atau perusahaan itu tidak salah (terjadi kesalahpahaman). Dengan demikian ini merupakan salah satu aspek penjagaan atau pertahanan.
C. Proses Public Relation
a. Penelitian (reseach)
Onong Uchjana Effendy (1993: 124) mengemukakan bahwa pada tahap ini
merupakan kegiatan mendapatkan data dan fakta (fact finding) yang erat sangkut
pautnya dengan pekerjaan yang akan digarap.
Dalam tahap penelitian tersebut praktisi PR berusaha mencari keterangan
yang merupakan data faktual, kemudian mengadakan perbandingan, pertimbangan,
dan penilaian, sehingga akhirnya dapat diperoleh kesimpulan sampai dimana derajat
ketelitian dan derajat kebenaran data yang diperoleh tersebut. Kemudian data-data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
tersebut diklasifikasikan dan disusun sedemikian hingga untuk memudahkan nanti
dalam penggunaannya.
b. Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam aktivitas
Public Relation atau Humas. Dalam setiap kegiatannya praktisi Public Relation
dituntut untuk dapat menyusun perencanaan dalam setiap program kerjanya. Hal ini
sebagai upaya menciptakan hubungan harmonis antara perusahaan yang diwakilinya
dengan publiknya yang pada akhirnya bertujuan untuk menciptakan citra positif
(good image), kemauan yang baik (good will), saling menghargai (mutual
understanding), dan toleransi (tolerance) antara kedua belah pihak.
Menurut Effendy (1993: 127) rencana adalah campuran dari kebijaksanaan
(policy) dan tata cara (prosedur). Kebijaksanaan dari pimpinan menjadi pemikiran
dan tindakan para petugas. Dan tata cara meliputi tindakan yang akan dijalankan
kelak dalam tahap pelaksanaan.
1. Alasan Perencanaan
Menurut Ruslan (2001 : 29-30) alasan membuat perencanaan adalah sebagai
berikut:
· Memfokuskan usaha. Perencanaan memastikan bahwa hal-hal yang tidak perlu telah dikesampingkan, sehingga Anda hanya akan melakukan hal yang perlu dikerjakan. Perencanaan membantu Anda untuk bekerja dengan cerdik, bukan bekerja dengan keras dan akan membantu Anda selalu efisien dan efektif karena Anda hanya memfokuskan diri pada prioritas utama. · Memperbaiki Efektifitas. Dengan mengerjakan hal yang benar, tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai. Perencanaan juga akan menghemat waktu dan uang, karena Anda mengerjakan hal-hal yang memang penting. Dan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
paling penting, perencanaan membuat kata “Tidak” lebih mudah diucapkan untuk hal-hal yang tidak direncanakan. Atau paling tidak Anda mengatakan, ‘Jika saya mengerjakan tugas ini, prioritas mana yang harus saya korbankan?’. Dengan kata lain, bekerja untuk tujuan yang telah direncanakan membuat Anda memiliki target yang harus dicapai, dan menyediakan benchmark yang efektif. · Memacu pandangan jangka panjang. Berdasarkan definisi, agar dapat membuat rencana, Anda harus melihat jauh ke depan. Ini akan memaksa Anda untuk menarik perspektif yang lebih jauh. Perencanaan juga akan membuat Anda melihat ke belakang untuk membuat evaluasi atas hasil-hasil yang telah dicapai, untuk melihat seputar organisasi dan prioritasnya. Dan dalam konteks bisnis yang lebih luas, perencanaan akan membantu Anda untuk menghasilkan program yang terstruktur yang dapat memenuhi kebutuhan masa depan maupun saat ini. · Membantu untuk menunjukan nilai uang. Hal ini berlaku baik untuk praktisi PR dalam organisasi maupun sebagai konsultan. Jika terjadi perselisihan mengenai anggaran, maka dengan menunjukkan keberhasilan-keberhasilan di masa lampau dan menyajikan program yang jelas, disusun berdasarkan anggaran yang jelas, berorientasi ke masa depan dan realistis akan membantu Anda untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan. · Mengurangi kesalahan. Perencanaan yang matang berarti bahwa skenario yang berbeda telah dipertimbangkan pada tingkat makro dan telah dipilih skenario yang paling tepat. Hal ini berarti bahwa Anda telah membuat rencana tindakan kontinjensi yang matang dan telah membahas segala kemungkinan yang ada. Pada tingkat mikro, perencanaan membuat pekerjaan sehari-hari lebih menyenangkan. · Menyelesaikan konflik. Selalu terjadi konflik kepentingan dan prioritas ketika kita menyusun suatu program atau kampanye. Perencanaan aikan membantu Anda menghadapi hambatan-hambatan tersebut sebelum muncul ke permukaan dan menyelesaikan melalui keputusan bersama. Kadangkala ini akan membutuhkan diskusi yang sulit dengan rekan kerja dari departemen yang berbeda serta membutuhkan keputusan mereka pula. Akn lebih baik apabila masalha seperti ini diselesaikan pada tahap perencanaan dibandingkan apabila kita sudah berada di tengah-tengah program yang sangat dibatasi dengan tenggat waktu. · Memfasilitasi tindakan yang proaktif. Membuat agenda sendiri juga sangat penting. Memang tugas PR adalah untuk memberikan jawaban atas permintaan media ataupun terhadap krisis. Namun selain itu juga untuk memutuskan apa yang ingin Anda lakukan tindakan apa yang ingin Anda ambil, pesan apa yang ingin Anda sampaikan dan kapan pesan tersebut disampaikan. Dengan menggunakan rencana program yang komprehensif dan kohesif, semua hal tersebut dapat Anda lakukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Sedangkan Jefkins (1992: 49) merumuskan empat alasan perencanaan
program public relations sebagai berikut:
· Untuk menetapkan target-target operasi humas yang nantinya akan menjadi tolok ukur atas segenap hasil yang diperoleh.
· Untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan.
· Untuk menyusun skala prioritas guna menentukan jumlah program dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan segenap program humas yang telah diprioritaskan itu.
· untuk menentukan kesiapan atau kelayakan pelaksanaan berbagai upaya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan jumlah dan kualitas personil yang ada, daya dukung dari berbagai peralatan fisik seperti alat-alat kantor, mesin cetak, kamera, kendaraan, dan sebagainya, serta anggaran dana yang tersedia.
2. Model Perencanaan Humas
a. Pengenalan Situasi
Pengenalan situasi merupakan tumpuan perencanaan logis. Artinya, segenap
prosedur penyusunan rencana harus didasarkan pada tujuan. (Anggoro, 2005: 77)
Sebelum merumuskan suatu program, humas haruslah mengetahui titik
awalannya. Misalnya, humas harus mengetahui secara pasti seperti apa citra
perusahaan atau organisasi yang diwakilinya. Untuk memahami situasi tersebut
diperlukan informasi dan data, karena apabila hanya mendasarkan segala sesuatunya
pada dugaan, perkiraan, atau bahkan angan-angan saja maka bisa dipastikan bahwa
rencana tersebut akan kehilangan arah dan bisa saja mengalami kegagalan. Dengan
adanya informasi dan data maka humas akan mampu mengenali situasi dengan baik
lalu dapat mengenali masalah yang ada serta mencari cara untuk memecahkannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Setelah itu humas harus mampu menciptakan pemahaman bagi publik perihal
kondisi-kondisi sesungguhnya dalam organisasi.
b. Penetapan Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang harus bisa dicapai oleh suatu kegiatan yang
dilakukan oleh organisasi. Ada banyak tujuan yang muncul dari sebuah organisasi,
untuk itu harus ada skala prioritas dalam penetapan tujuan.
Dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan kegiatan humas sebuah perusahaan, beberapa diantaranya (Jefkins, 1996: 56- 57):
1. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
2. Untuk meningkatkan bobot kualitas calon pegawai. 3. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh
perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan. 4. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka
pasar-pasar baru. 5. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas
rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan. 6. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya,
sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan.
7. Untuk mendidik para konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
8. Untuk meyakinkan khalayak bahwasannya perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
9. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan (take-over) oleh pihak-pihak lain.
10. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru. 11. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para
pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari. 12. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu
acara. 13. Untuk memastikan bahwasannya para politisi benar-benar memahami
kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
14. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Sedangkan Anne Gregory (2001: 78) menyatakan bahwa tujuan humas
biasanya ditetapkan di salah satu dari tiga level berikut:
1. Kesadaran (awareness) – membuat publik sasaran Anda untuk berpikir tentang suatu hal dan mencoba untuk memperkenalkan suatu tingkat pemahaman tertentu. Semua itu bisa disebut tujuan kognitif (pemikiran).
2. Sikap dan Opini (attitude and opinion) – membuat publik sasaran Anda untuk membentuk suatu sikap atau opini tertentu tentang suatu subjek. Semua itu disebut tujuan afektif.
3. Perilaku (behaviour) – membuat publik sasaran Anad untuk bertindak sesuai dengan yang diinginkan. Ini disebut tujuan konatif.
Selain itu Gregory (2001) juga menyebutkan 8 aturan kunci dalam
menetapkan tujuan yaitu sebagai berikut:
1) Sejalan dengan tujuan organisasi. Program dan kampanye PR harus mendukung tujuan korporat. Karena jika tidak, usaha yang dilakukan akan menghilang diantara tugas-tugas yang tidak penting dan bersifat taktis. Jika tujuan korporat adalah untuk menentukan posisi perusahaan diindustrinya, maka usaha PR harus diarahkan untuk mendukung hal tersebut.
2) Menetapkan tujuan PR. 3) Tepat dan spesifik. Tujuan harus jelas. Menciptakan kesadaan tidaklah cukup.
Kesadaran tentang apa yang harus diciptakan, untuk siapa, kapan, dan bagaimana pelaksanaannya harus dijabarkan secara jelas.
4) Lakukan apa yang dapat dicapai. Lebih baik menetapkan tujuan yang sederhana dan berhasil melaksanakannya, daripada mengarah pada suatu yang sulit untuk dicapai.
5) Lakukan pengukuran sebanyak mungkin. Tidak semua tujuan dapat diukur dengan tepat, tetapi sebagian besar dapat diukur. Jika Anda ingin menghubungi khalayak tertentu, tentukan berapa banyak yang ingin Anda hubungi. Membuat pengukuran terhadap tujuan akan meempermudah evaluasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
6) Bekerjalah berdasarkan skala waktu. Pastikan kapan Anda akan menyelesaikan suatu program, setelah itu Anda dapat menetukan waktu yang diperlukan untuk penyelesaian atau meminta bantuan yang dibutuhkan.
7) Bekerjalah berdasarkan anggaran. Bukan suatu hal yang bijaksana untuk mengaku sebagai orang yang kreatif sehingga tidak mementingkan uang. Seorang perencana dan manajer yang baik tahu dengan pasti berapa biaya yang harus dikeluarkan, dan akan memastikan bahwa biayayang dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
8) Bekerjalah sesuai dengan urutan prioritas. Terlalu banyak yang harus dikerjakan oleh mereka yang berkecimpung di bidang PR dan daftar tugas yang harus dikerjakan bisa menjadi sangat panjang. Ketahuilah prioritas Anda dan bekerjalah sesuai dengan prioritas tersebut. Memberikan prioritas etrhadap tujuan memungkinkan Anda untuk menentukan bagian-bagian yang membutuhkan perhatian khusus.
c. Definisi Khalayak
Khalayak (public) adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi
dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun eksternal. (Jefkins, 1996: 71)
Penyebaran suatu pesan humas tidak mungkin diarahkan pada semua orang.
Maka harus diarahkan dan ditetapkan untuk memilih sasaran khalayak yang khusus
diarahkan pada khalayak terbatas atau pihak-pihak tertentu saja. Dalam memilih
khalayak unsur atau segmen tertentu sengaj dipilih untuk mengefektifkan pesan yang
disampaikan.
Delapan khalayak utama:
- Masyarakat
- Calon pegawai atau anggota
- Pegawai
- Pemasok jasa
- Investor – pasar uang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
- Distributor
- Konsumen
- Pemimpin pendapat umum
Ada beberapa alasan pokok mengapa suatu organisasi atau perusahaan harus
mengenali atau menetapkan unsur masyarakat luas yang menjadi khalayaknya.
Yakni:
1) Untuk mengidentifikasikan segmen khalayak atau kelompok yang paling tepat untuk dijadikan sasaran suatu program kehumasan.
2) Untuk menciptakan skala prioritas, sehubungan dengan adanya keterbatasan anggaran dan sumbre daya lainnya.
3) Untuk memilih media dan teknik humas yang sekiranya paling sesuai. 4) Untuk mempersiapkan pesan-pesan sedemikian rupa agar cepat dan mudah
diterima. (Jefkins, 1996: 72-75)
d. Pemilihan Media dan Teknik-teknik Humas
Dalam memilih media harus diselaraskan dengan tujuan dan jenis khalayak
sasarannya. Media humas sendiri bermacam-macam dan masing-masing memiliki
kelebihan dan kelemahan sendiri-sendiri. Berikut ini merupakan medie-media humas
yang poko menurut Frank Jefkins (1996: 61-63):
1. Media Pers. Media ini terdiri dari berbagai macam koran, majalah-majalah, buku-buku petunjuk khusus, buku-buku tahunan dan laporan-laporan tahunan dari berbagai lembaga yang sengaj dipublikasikan untuk umum.
2. Audio-visual. Media ini terdiri dari slide dan kaset video, atau bisa juga film dokumenter.
3. Radio 4. Televisi 5. Pameran (exhibition) 6. Bahan-bahan cetakan (printed material). Yakni berbagai macam bahan
cetakan yang bersifat informatif, mendidik, dan menghibur yang disebarluaskan dalam berbagai bentuk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
7. Penerbitan buku khusus (sponsored books). Isi buku ini bisa bermacam-macam, misalnya saja mengenai seluk beluk organisasi, petunjuk lengkap mengenai cara penggunaan produknya, atau mengenai berbagai aspek yang berkenaan dengan produk atau organisasi itu sendiri.
8. Surat langsung (direct mail) 9. Pesan-pesan lisan (spoken word) 10. Pemberian sponsor (sponsorship). Suatu organisasi atau perusahaan bisa pula
menjalankan kegiatan humasnya melalui penyediaan dana atau dukungan tertentu atas penyelenggaraan suatu acara. Kegiatan penyediaan sponsor ini juga sering dilakukan dalam rangka melancarkan suatu iklan atau mendukung suatu usaha-usaha pemasaran.
11. Jurnal organisasi (house journals). Ada dua macam jurnal, yakni jurnal yang seratus persen bersifat internal, baik itu berupa paparan berita atau siaran berita, majalah, atau koran terbatas hanya dibagikan kepada para pegawai, para pimpinan, para pemegang saham, para anggota, dan para pelanggan. Dan jurnal eksternal, yakni suatu terbitan yang tidak hanya ditujukan kepada orang-orang dalm, tapi bahkan lebih ditujukan kepada pihak-pihak luar mulai dari para distributor, konsumen atau para pencipta pendapt umum.
12. Ciri khas (house style) dan identitas perusahaan (corporate identity) 13. Bentuk-bentuk media humas lainnya.
e. Perencanaan Anggaran
Menyusun anggaran merupakan salah satu hal yang sangat penting yang harus
dilakukan oleh praktisi PR sebagai bagian dari kegiatan perencanaan program humas.
Penyusunan anggaran diperlukan untuk mengetahui seberapa banyak biaya yang
dibutuhkan untuk mensukseskan suatu program yang akan dilaksanakan.
· Alasan- alasan Pentingnya Penyusunan Anggaran (Anggoro, 2005: 87):
1. Untuk mengetahui seberapa banyak dana yang diperlukan dalam rangka membiayai program atau kampanye humas.
2. Sebaliknya, dengan pengangaran akan dapat diketahui program-program humas apa saja yang bisa dilaksanakan tanpa sedikitpun melanggar batasan jumlah dana yang tersedia.
3. Setelah program dan jumlah biaya yang diperlukannya diketahui secara pasti maka anggaran dapat berfungsi sebagai suatu pedoman atau daftar kerja yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
harus dipenuhi. Daftar ini dapat diatur susunannya sehingga menyerupai sebuah daftar kerja yang rapi.
4. Anggaran memaksakan disiplin pengeluaran dana sehingga mencegah terjadinya pemborosan atau pengeluaran yang berlebihan atau tidak perlu, sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan soal pengeluaran atau pembiayaan akan berjalan tepat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
5. Setelah suatu kampanye atau program humas dirampungkan maka hasil-hasilnya dapat dibandingkan dengan anggaran tadi guna mengetahui apakah dana yang disediakan sudah memadai, atau sebaliknya apakah program yang telah berlangsung itu cukup efisien dari segi biaya. Atas dasar perbandingan tersebut juga dapat diketahui sektor pengeluaran mana yang alokasi dananya perlu ditambah atau dikurangi.
· Empat Elemen Anggaran PR (Jefkins, 1992:148)
1. Tenaga Kerja; Pos anggaran ini tidak hanya meliputi imbalan atau gaji para praktisi humas, tetapi juga imbalan bagi segenap staf pendukungnya, yakni mulai dari para sekretaris, juru tulis, akuntan, resepsionis, kurir, dan petugas lain yang bekerja di suatu departemen humas atau konsultan humas. Mengingat humas ini adalah suatu pekerjaan yang padat karya, maka pos tenaga kerja tersebut merupakan pos terbesar dalam suatu anggaran humas.
2. Biaya Tetap; Pos ini terdiri dari biaya-biaya baku atau tetap seperti biaya sewa gedung, bunga pinjaman, biaya asuransi, listrik, biaya pemakaian pemanas atau pendingin ruangan, ongkos jasa kebersihan dan lain sebagainya. Ada beberapa jenis pengeluaran variabel (tidak baku) yang acap kali termasuk dalm pos ini, misalnya saja biaya telepon dan ongkos-ongkos khusu bagi para pencari klien.
3. Materi atau Peralatan; Pos ini mencatat berbagai macam pengeluaran untuk pengadaan berbagai macam peralatan seperti alat-alat tulis, perabot kantor, perangko, fotokopi, gerai atau stand ekshibisi, alat-alat bantu visual, kamera dan film, slide, kaset video dan tape perekam, dan sebagainya.
4. Kas Kecil; Pos ini disediakan untuk menutup berbagai macam keperluan yang sifatnya insidental seperti ongkos perjalanan, sewa ruangan hotel, ongkos jamuan, dan sebagainya. Yang juga termasuk ke dalam pos ini adalah berbagai macam pengeluaran khusus yang memang tidak bisa dihindari dalam penyelenggaraan acara humas. Contohnya biaya katering, mikrofon, sewa ruangan, kursi-kursi, dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
f. Pengukuran Hasil
Setelah program selesai dilaksanakan maka guna mengukur hasilnya maka
humas bisa memanfaatkan tujuan awal sebagai tolok ukur untuk mengetahui berhasil
atau tidaknya progarm tersebut.
Tiga hal pokok mengenai pengukuran keberhasilan:
1. Teknik-teknik yang digunakan untuk mengenali situasi seringkali juga dimanfaatkan guna mengevaluasi berbagai hasil yang telah dicapai dari segenap kegiatan-kegiatan humas yang telah dilaksanakan.
2. Metode-metode evaluasi hasil biasanya diterapkan pada tahap perencanaan. Namun bila perlu, penyesuaian bisa pula dilakukan selama berlangsungnya proses pelaksanaan dari program humas yang bersangkutan.
3. Setiap program humas harus memiliki program yang pasti. Untuk itu pertama-tama perlu ditetapkan target-target tertentu. Target-target ini pada gilirannya akan dapat digunakan sebagai tolok perbandingan atas hasil riil yang telah dicapai. Unsur lain yang bisa digunakan sebagai tolok ukur adalah liputan oleh media massa. Sikap-sikap media massa yang lebih simpatik terhadap suatu organisasi bisa pula dipandang sebagai salah satu bukti keberhasilan atas segenap kegiatan humas yang telah dilaksanakan oleh organisasi. (Jefkins, 1996: 64)
Ada beberapa metode pengukuran hasil, yaitu:
1) Berdasarkan tingkat liputan. Keberhasilan suatu kegiatan humas dapat diukur berdasarkan banyak sedikitnya liputan media atas kegitan itu sendiri. Lebih lanjut, jumlah liputan itu dapat dibandingkan dengan kemajuan-kemajuan yang lain.
2) Berdasarkan data statistik peringkat dan jumlah khalayak. 3) Evaluasi berdasarkan sumber. Dengan cara menetapkan bobot atau nilai untuk
setiap surat kabar/majalah sehingga kita bisa mengetahui total nilai untuk setiap pesan humas yang disampaikan melalui masing-masing surat kabar atau majalah tersebut.
4) Pengumpulan pendapat. Dengan mewawancarai sejumlah sampel dari khalayak yang relevan pada interval waktu tersebut.
5) Evaluasi berdasarkan umpan blik secara langsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Program humas yang dilaksanakan suatu organisasi pada dasarnya akan
membuahkan hasil. Ada dua macam hasil, yakni:
1) Hasil kualitatif. Pada umumnya hasil-hasil dari kegiatan humas bersifat kualitatif. Artinya, hasil tersebut tidak bisa diukur secara statistik, melainkan harus diukur melalui pengalaman dan perbandingan nyata.
2) Hasil kualitatif. Secara sederhana, hasil kuantitatf adalah suatu hasil yang bisa diukur secara statistik berdasarkan angka-angka. (Jefkins, 1996: 157)
c. Penggiatan (Action)
Menurut Onong Uchjana Effendy (1993: 130) tahap action dari kegitan Public
Relation merupakan kegiatan komunikasi. Bahkan ahli PR Cutlip dan Center
menamakan tahap penggiatan “communicating”.
Tahap komunikasi ini dapat diartikan bahwa program yang telah direncanakan
dan dirancang berdasarkan fakta yang ada kemudian dikomunikasikan kepada publik,
baik publik internal ataupun eksternal. Bagaimana nantinya tanggapan dan
antusiasme publik terhadap pelaksanaan program tersebutlah yang nantinya yang
akan menjadi penentuan keberhasilan humas.
d. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi adalah suatu proses untuk memantau dan menguji serta merupakan
analisis terhadap hasil akhir dari suatu kampanye atau program. (Gregory, 2001: 139)
· Manfaat evaluasi menurut Anne Gregory (2001: 139)
1) Memfokuskan usaha. Jika Anda tahu bahwa pengukuran akan dilakukan berdasarkanjumlah target yang telah disetujui, Anda akan memfokuskan diri pada hal-hal yang penting dan meletakkan hal-hal sekunder dalam pengawasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
2) Menunjukkan keefektifan. Jika Anda berhasil mencapai apa yang telah ditetapkan maka Anda dapat menunjukan nilai Anda.
3) Memastikan efisiensi biaya. Karena Anda berkonsentrasi pada hal-hal yang menjadi prioritas, Anda akan menggunakan anggaran dan waktu untuk hal-hal yang berarti dan memberikan hasil yang bagus.
4) Mendukung manajemen yang baik. Manajemen berdasarkan tujuan, dengan memiliki sasaran yang jelas, akan memberikan ketajaman pada keseluruhan operasi PR. Hal-hal yang tidak relevan dapat diidentifikasikan dengan cepat dan disingkirkan.
5) Memfasilitasi pertanggungjawaban. Menyediakan hasil bukan hanya menjadi tanggungjawab Anda, tetapi juga mereka yang bekerjasama dengan Anda.
· Pengukuran evalusai tujuan yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
1) Perubahan perilaku 2) Tanggapan 3) Perubahan sikap, opini, dan kesadaran 4) Keberhasilan 5) Liputan media, isi, distribusi, jumlah pembaca, jatah suara 6) Pengendalian anggaran dan nilai uang. (Gregory, 2001: 146)
· Suatu evaluasi tidak dapat dikatakan lengkap tanpa memberikan penilaian atas
masing-masing tingkatan sebagai berikut (Morissan, 2008: 232):
1) Evaluasi tahap persiapan memberikan penilaian atas kualitas informasi dan kualitas informasi serta perencanaan strategis yang telah dilakukan.
2) Evaluasi tahap pelaksanaan menilai kelengkapan taktik dan kecukupan usaha yang telah dilakukan.
3) Evaluasi terhadap dampak memberikan penilaian atas efek yang dihasilkan dari suatu program kehumasan yang telah dilakukan.
D. Event
Event adalah suatu kejadian penting atau peristiwa khusus, baik yang terjadi
secar internal, lokal, maupun nasional dan bahkan berkaitan dengan suatu peristiwa
internasional. (Ruslan, 2001: 227)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Event yang dikenal dalam aktivitas kehumasan, secara garis besarnya:
1. Calendar of event, yaitu acara rutin (regular event) yang dilaksanakan pada hari, bulan, tahun tertentu secara periodik dan berulang-ulang (rutin) diselenggarakan sepanjang tahun kalender.
2. Momentum event, yaitu acara yang sifatnya khusus dan dilaksanakan pada moment-moment tertentu di luar acara rutin.
3. Special event atau ajang, peristiwa khusus tersebut secara garis besarnya terdapat tiga jenis kegiatan dalam humas, yaitu sebagai berikut:
- Acara peresmian - Acara peringatan tertentu - Acara komersial (Profit Making) atau nonkomersial (Social Community
Relations)
Hal lain sebagai pendukung keberhasilan dalam pelaksanaan (action
planning) specials event, yaitu terkait dengan:
- Penyusunan jadwal, mulai dari persiapan, pelaksanaan atau kegiatan dari special events itu sendiri, dari dukungan dana (budget), fasilitas, personel (manajemen) serta kemudian evaluasinya.
- Personel yang terkait, bagaimana (How) kesiapan dari pengisi tim acara atau penuntun acara (Master of Ceremony). Siapa (Who) pengunjung yang hadir, publik atau tamu yang hadir. Apa, mengapa dan bagaimana (What, Why, How) dari tujuan, maksud, dan tema dari special events tersebut.
- Tujuan pelaksanaan event. (Ruslan, 2001: 231-232)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
BAB III
DESKRIPSI INSTANSI ATAU LEMBAGA
A. Gambaran Umum, Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Surakarta
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta terletak di Jalan Brigjen
Slamet Riyadi No. 275. Sebagai dinas pemerintah yang bekerja di bawah Pemerintah
Kota Surakarta, dinas ini mengemban tugas memajukan dan membangun budaya dan
pariwisata.
Visi dan misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta dirumuskan
dari visi dan misi Walikota terpilih periode 2010-2015. Dengan mengacu pada visi
tersebut dirumuskan visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta sebagai
berikut : “Mewujudkan Kota Surakarta sebagai pusat pelestarian dan pengembangan
budaya Jawa serta daerah tujuan wisata“
Visi tersebut merepresentasikan suatu kebulatan tekad bersama untuk
mengadakan perubahan ke arah yang lebih baik dan lebih maju di masa yang akan
datang. Kondisi yang lebih baik dan lebih maju harus tercapai di semua sektor
kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan visi tersebut maka Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Surakarta merumuskan misi sebagai berikut :
1. Pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kerjasama
antar pelaku usaha jasa pariwisata.
22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
2. Pelestarian nilai dan kekayaan budaya guna memperkuat kecintaan dan
kebanggaan terhadap budaya Jawa .
3. Pengembangan industri pariwisata yang berbasis budaya dan berdaya saing.
B. Tujuan
Berdasarkan Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta
Tahun 2011 – 2015 di atas, maka dirumuskan tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengembangan dan pembinaan seni dan budaya.
2. Meningkatkan pengembangan dan pembinaan sejarah dan kepurbakalaan.
3. Meningkatkan pembinaan dan pelestarian aset budaya.
4. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan usaha jasa pariwisata.
5. Meningkatkan promosi dan pelayanan pariwisata
C. Sasaran
Berdasarkan tujuan di atas, sasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Surakarta tahun 2010 – 2015 dirumuskan sebagai berikut :
a. Untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan pengembangan dan pembinaan seni
dan budaya ditetapkan sasaran sebagai berikut:
1. Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya
2. Meningkatnya minat generasi muda dalam mempelajari seni dan budaya
3. Meningkatnya penggunaan Bahasa Jawa dalam masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
b. Untuk mencapai tujuan meningkatkan pengembangan dan pembinaan sejarah dan
kepurbakalaan, ditetapkan sasaran: Meningkatnya pengetahuan pelajar dan
generasi terhadap warisan sejarah dan kebudayaan
c. Untuk mencapai tujuan meningkatkan pembinaan dan pelestarian aset budaya,
ditetapkan sasaran sebagai berikut:
1. Meningkatnya karakter Kota Budaya
2. Meningkatnya sarana dan prasarana bagi pengembangan seni budaya
guna meningkatkan pariwisata
3. Meningkatnya kreativitas masyarakat dalam pelestarian dan
pengembangan seni budaya
4. Terwujudnya inventaris peninggalan sejarah dan budaya
d. Untuk mencapai tujuan meningkatkan pembinaan dan pengembangan
usaha jasa pariwisata, ditetapkan sasaran sebagai berikut:
1. Meningkatnya kepatuhan pelaku usaha jasa pariwisata terhadap
peraturan peraturan perundang-udangan.
2. Meningkatnya kerjasama antar stakeholder
3. Meningkatnya kejelasan peraturan perundang-undangan sebagai
panduan pengembangan pariwisata
e. Untuk mencapai tujuan meningkatkan promosi dan pelayanan pariwisata
ditetapkan sasaran sebagai berikut:
1. Meningkatnya pengembanga sistem informasi dalam pemasaran
pariwisata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
2. Terwujudnya jaringan pengembangan pariwisata
3. Meningkatnya promosi pariwisata di dalam dan di luar negeri
4. Meningkatnya kapasitas SDM di bidang pariwisata
5. Meningkatnya pelayanan pariwisata
6. Meningkatnya sarana dan prasarana pariwisata
7. Meningkatnya objek dan daya tarik wisata
D. Strategi
Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta untuk mencapai
sasaran adalah sebagai berikut :
Peningkatan pembangunan karakter dan pekerti masyarakat yang dilandasi
oleh nilai-nilai kearifan lokal.
1. Pelestarian, pengembangan dan aktualisasi nilai dan tradisi dalam rangka
memperkaya dan memperkokoh khasanah budaya bangsa.
2. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pelestarian
budaya lokal, kawasan budaya dan benda cagar budaya.
3. Peningkatan pendukungan sarana dan prasarana untuk pengembangan
seni dan budaya masyarakat.
4. Peningkatan pemahaman tentang kesejarahan.
5. Peningkatan profesionalisme dan daya saing SDM bidang Pariwisata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
6. Pemantapan koordinasi dan kemitraan antara pemerintah, swasta, dan
masyarakat atau pemangku kepentingan dalam pembangunan
kepariwisataan.
7. Penguatan industri pariwisata dan keterkaitan antara industri pariwisata
dan industri kreatif.
8. Pengembangan daya tarik wisata dan inovasi produk.
9. Pemanfaatan media cetak, elektronik dan media kesenian tradisional.
10. Meningkatkan pemanfaatan informasi pasar pariwisata oleh pelaku
pariwisata melalui pelaksanaan familiarization trip.
11. Meningkatkan kuantitas pengguna bahan promosi kepariwisataan melalui
penyediaan, penyajian dan diseminasi bahan promosi cetak, elektronik,
dan publikasi kepariwisataan.
12. Meningkatkan jumlah wisatawan melalui penyelenggaraan
penyelenggaraan event pariwisata, serta dukungan bagi penyelenggaraan
event seni dan budaya.
13. Meningkatkan pelaksanaan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi,
dan pameran (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition/MICE)
baik nasional dan internasional melalui penyelenggaraan dan dukungan
event MICE.
14. Meningkatnya dukungan bagi partisipasi seluruh stakeholders dalam
promosi pariwisata Indonesia melalui dukungan perencanaan dan
regulasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
E. Kebijakan
Sedangkan kebijakan dari strategi pencapaian sasaran Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Surakarta adalah sebagai berikut:
1. Memperkuat dan memperluas jejaring dan kerjasama dengan semua pihak
dalam mengelola dan melestarikan aset budaya secara berkesinambungan.
2. Memberdayakan dan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam
pengembangan dan pelestarian nila-nilai budaya guna menghadapi
globalisasi.
3. Meningkatkan dan memfasilitasi keterlibatan masyarakat dalam
mengelola dan melestarikan aset budaya.
4. Meningkatkan dan menjunjung tinggi keluhuran budi dan nilai-nilai luhur
dalam gaya hidup dan penciptaan iklim budaya yang bernilai luhur di
masyarakat.
5. Menyediakan aturan hukum yang mendukung terciptanya iklim usaha
kepariwisataan yang sehat.
6. Meningkatkan fasilitasi terhadap pengembangan usaha pariwisata.
7. Meningkatkan fasilitasi pengembangan pariwisata berbasis komunitas.
8. Mengembangkan jejaring dan kemitraan pariwisata yang berkualitas dan
berkesinambungan.
9. Memfasilitasi industri kecil dan kerajinan rakyat yang memberi nilai
tambah daya tarik wisata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
10. Mengembangkan budaya daerah yang mendukung kunjungan dan atraksi
wisata.
F. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Surakarta
1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
Beradasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Surakarta mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang pariwisata, seni, sejarah, kebudayaan dan purbakala.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut diatas, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Surakarta mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan kesekretariatan dinas;
b. Penyusunan rencan program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan;
c. Penyelenggaraan dan pembinaan usaha akomodasi wisata, rekreasi
dan hiburan umum;
d. Pembinaan dan pengembangan kesenian, bahasa, dan budaya;
e. Pelestarian nilai-nilai sejarah dan kepurbakalaan;
f. Pembinaan pelaku wisata;
g. Pengendalian dan pengembangan aset wista, seni dan kebudayaan;
h. Pemasaran pariwisata;
i. Penyelenggaraan sosialisasi;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya;
k. Pembinaan jabatan fungsional;
l. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).
Adapun susunan organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta
adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas, membawahi:
a. Sekretariat;
b. Bidang Sarana Wisata;
c. Bidang Seni Budaya Sejarah dan Purbakala;
d. Bidang Pelestarian, Pemasaran dan Kerjasama;
e. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
2. Sekretariat, membawahkan:
a. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
b. Subbagian Keuangan;
c. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
3. Bidang Sarana Wisata, membawahkan:
a. Seksi Akomodasi Wisata;
b. Seksi Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum.
4. Bidang Pelestarian, Promosi dan Kerjasama, membawahkan:
a. Seksi Pelestarian;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
b. Seksi Promosi dan Informasi Pariwisata;
c. Seksi Kerjasama Pariwisata.
5. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 16 Tahun 2008 tentang
Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Surakarta, tugas pokok dan fungis struktur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Surakarta adalah sebagai berikut :
a. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas
secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang
perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Sekretariat mempunyai
fungsi :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan
administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan
pelaporan;
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan
administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan
administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat dibantu oleh
Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, Subbagian Keuangan,
dan Subbagian Umum dan Kepegawaian.
Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan
administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan
pelaporan, meliputi : koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan serta pengelolaan sistem informasi di lingkungan Dinas.
Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian
penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan
pelaksanaan di bidang keuangan, meliputi : pengelolaan keuangan,
verifikasi, pembukuan dan akuntansi di lingkungan Dinas.
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan
administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian, meliputi:
pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan
tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan
Dinas.
b. Bidang Sarana Wisata
Bidang Sarana Wisata mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang
akomodasi wisata dan rekreasi dan hiburan umum.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Bidang Sarana Wisata
mempunyai fungsi :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang akomodasi wisata;
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang rekreasi dan hiburan umum;
3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Bidang Sarana Wisata
dibantu oleh Seksi Akomodasi Wisata dan Seksi Rekreasi dan Hiburan
Umum. Masing–masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Sarana Wisata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Seksi Akomodasi Wisata mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan bidang
Akomodasi Wisata, meliputi : usaha hotel, penginapan, restoran, travel
biro, jasa boga, gedung pertemuan, money changer dan sejenisnya.
Seksi Rekreasi dan Hiburan Umum mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
di bidang Rekreasi dan Hiburan Umum, meliputi usaha impresariat,
hiburan malam, ketangkasan, wisata air/alam, asuransi wisata dan
sejenisnya
c. Bidang Seni, Budaya, Sejarah dan Purbakala
Bidang Seni, Budaya, Sejarah dan Purbakala mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang seni, budaya, sejarah dan purbakala.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Bidang Seni, Budaya,
Sejarah dan Purbakala mempunyai fungsi :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang seni dan budaya;
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang sejarah dan purbakala;
3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Bidang Seni, Budaya,
Sejarah dan Purbakala dibantu oleh Seksi Seni dan Budaya dan Seksi
Sejarah dan Purbakala. Masing–masing dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang
Seni, Budaya, Sejarah dan Purbakala.
Seksi Seni dan Budaya tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan bidang Seni dan Budaya,
meliputi : pelaksanaan kebijakan dan penetapan kebijakan mengenai
pemberian izin pengiriman dan penerimaan delegasi asing di bidang
kesenian, penerbitan rekomendasi pengiriman misi kesenian dalam rangka
kerjasama luar negeri, penetapan kriteria dan prosedur penyelenggaran
fesitval, pameran dan lomba, pemberian penghargaan kepada seniman yang
telah berjasa kepada bangsa dan negara, penyelenggaraan kegiatan
pendidikan dan pelatihan di bidang kesenian, penerapan dan pelaksanaan
prosedur perawatan dan pengamanan aset atau benda kesenian,
pelaksanaan pembentukan dan/atau pengeloalan pusat kegiatan kesenian.
Seksi Sejarah dan Purbakala mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan bidang Sejarah
dan Purbakala, meliputi : pelaksanaan pedoman dan penetapan kebijakan di
bidang penulisan sejarah lokal dan sejarah kebudayaan daerah,
pemahaman, inventarisasi dan dokumentasi sumber sejarah dan publikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
sejarah, pemberian penghargaan tokoh yang berjasa terhadap
pengembangan sejarah.
d. Bidang Pelestarian, Promosi dan Kerjasama
Bidang Pelestarian, Promosi dan Kerjasama mempunyai mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang pelestarian dan pengembangan asset, promosi dan
informasi dan kerjasama.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Bidang Pelestarian,
Promosi dan Kerjasama mempunyai fungsi :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang pelestarian dan pengembangan aset;
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang promosi dan informasi;
3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
peleksanaan di bidang kerjasama;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Bidang Pelestarian,
Promosi dan Kerjasama dibantu oleh Seksi Pelestarian dan Pengembangan
Aset, Seksi Promosi dan Informasi, Seksi Kerjasama. Masing–masing
dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang berada dibawah dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pelestarian, Promosi dan
Kerjasama.
Seksi Pelestarian dan Pengembangan Aset mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
di bidang pengembangan produk pariwista, meliputi: pelaksanaan
kebijakan dan penetapan pedoman pengemabgan destinasi pariwsata,
pelaksanaan kerjasama internasional dan fasilitasi kerjasama
pengembangan destinasi pariwisata.
Seksi Promosi dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan bidang
usaha pariwisata, meliputi : penyelenggaraan widyawista, penetapan dan
pedoman paritsipasi dan penyelenggaraan pameran/event budaya dan
pariwisata, peserta/penyelenggra pameran/event, road show, penerapan
branding pariwisata dan penetapan tagline pariwisata dan pengumpulan
dan penyusunan data base untuk pengadaan sarana pemasaran, pengadaan
dan pemeliharaan sarana pemasaran, pembuatan brosur / leaflet / booklet,
majalah, banner, touch-screen dan sarana pemasaran lainnya serta
pemeliharaannya, pengeloalaan sistem informasi pemasaran, penyediaan
dan pendistribusian informasi produk kebudayaan dan pariwisata kepada
pusat pelayanan informasi dan publik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Seksi Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan dan pelekasanaan di bidang pengembangan
sumber daya manusia, meliputi : pelaksanaan keibjakan dan penetapan
pedoman pengembangan destinasi pariwisata, pelaksanaan kerjsama dan
fasilitasi kerjsama pengemabnga desitnasi pariwisata, dan penyelenggaraan
widyawisata.
2. Sumber Daya SKPD
Sumber Daya Aparatur pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta sebagaimana diatur dengan Peraturan
Walikota Nomor 16 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Dan
Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, terdata sejumlah 4 0
pegawai yang terdiri dari 21 pegawai laki-laki dan 1 9 pegawai perempuan yang
terbagi pada Sekretariat dan Bidang dengan proporsi sebagai berikut :
Proporsi Kepegawaian Disbudpar Kota Surakarta Menurut Bidang Tugas
1, 3%
16, 40%
6, 15%
8, 21%
8, 21%
K epala Dinas S ekretariat B id. S arana B id. S B S P B id. P P K
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Keseluruhan SDM memiliki potensi dan latar belakang pendidikan yang
berbeda–beda. Struktur tingkat pendidikan SDM Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Surakarta tercantum pada diagram berikut :
Proporsi Kepegawaian Disbudpar Kota Surakarta Menurut Pendidikan
Jenjang jabatan dan kepangkatan serta susunan kepegawaian diatur sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ditinjau dari pangkat/golongan
distribusi pegawai berada antara golongan I dan IV, dengan proporsi golongan
terbesar berada pada III/d.
Sedangkan kondisi sarana dan prasarana Dinas Kependudukan dan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, yaitu memiliki sebuah gedung kantor
yang terletak di Jl. Brigjen Slamet Riyadi no. 275, dan prasarana yang dimiliki
diantaranya :
1. Komputer : 10 unit
2. Laptop : 4 unit
0 1
9
0 0 03
20
5
00
5
10
15
20
25
S D SMP SMA SMK D1 D2 D3 S 1 S 2 S 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
3. Printer : 6 unit
4. Scanner : 2 unit
5. Filling Kabinet : 4 buah
6. Mesin Tik : 3 buah
7. Faximile : 1 buah
8. Pesawat Telepon : 8 buah
9. Camera (Canon) : 1unit
10. Handycam : 1unit
11. Kendaran bermotor:
- Roda empat : 2 unit
- Roda dua : 4 unit
3. Kinerja Pelayanan SKPD
a. Kebudayaan
Keberadaan 2 istana kerajaan Jawa yang masih lestari di Kota Surakarta
menunjukkan Surakarta adalah pusat kebudayaan Jawa. Sehingga Surakarta memiliki
potensi budaya yang beragam, baik yang tangible (bendawi) maupun intangible (tak
bendawi).
Kekayaan budaya yang tangible antara lain berupa kawasan cagar budaya dan
benda cagar budaya. Surakarta memiliki 4 kawasan cagar budaya, dan 32 benda
cagar budaya yang berupa bangunan. Keberadaan aset-aset budaya peninggalan
peradaban tinggi masa lampau tersebut, dengan Kraton sebagai institusi warisan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
adiluhung, merupakan embrio dan memberi spirit bagi tumbuhnya dinamika
masyarakat dalam berkehidupan kebudayaan terutama dalam berseni budaya dan
beradat tradisi. Selain itu,Kota Surakarta juga mempunyai 3 museum.
Potensi budaya yang intangible seperti kesenian, norma, dan nilai tradisi
dikelola bersinergi dengan masyarakat pelaku budaya, lembaga dan institusi budaya.
Perkembangan kesenian di Kota Surakarta, baik yang ada di dalam Keraton maupun
yang tersebar di masyarakat luas, cukup baik. Pada tahun 2006 terdapat 341
kelompok dan sanggar seni yang terdiri dari 5 kelompok dengan anggota 11.320
orang. Dari jumlah kelompok dan sanggar seni tersebut, kondisinya sangat beragam
karena belum semua kelompok dikelola secara profesional.
Pengembangan kebudayaan dilakukan dengan peningkatan sarana dan
prasarana kebudayaan dan penyelenggaraan aktifitas seni budaya. Peningkatan sarana
dan prasarana kebudayaan antara lain berupa pemeliharaan dan peningkatan gedung
Wayang Orang Sriwedari. Sehingga diharapkan dapat memberikan kenyamanan yang
lebih baik kepada para pengunjung. Sedangkan penyelenggaran aktifitas seni budaya
meliputi penyelenggaraan pentas-pentas seni, festival budaya, dan kegiatan-kegiatan
lainnya. Pada tahun 2010, dua seni budaya tradisi (Grebeg Sudiro dan Kirab Apem
Sewu) mulai diupayakan untuk diangkat menjadi agenda rutin Kota Surakarta.
Upaya untuk mempertahankan budaya non fisik juga tidak terlepas dari
pendidikan. Penanaman nilai-nilai dan kearifan lokal termasuk pemahaman
masyarakat tentang nilai-nilai dan kearifan lokal seperti adat-istiadat, etika, serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
filsafat hidup masyarakat Jawa pada para pelajar agar tidak semakin tipis dilakukan
dengan penyelenggaraan Kemah Budaya dan Festival Dolanan Bocah.
b. Pariwisata
Sesuai dengan karateristik Kota Surakarta sebagai kota jasa, pariwisata sangat
signifikan menjadi motor penggerak kegiatan perekonomian Kota Surakarta. Dalam
hal ini pariwisata memberi efek pengganda (multiplier effect) yang nyata bagi sektor
perdagangan disebabkan meningkatnya kunjungan wisatawan. Selain itu, penyerapan
tenaga kerja dan sumbangan terhadap perekonomian daerah sangat signifikan.
Komitmen dan konsistensi pembangunan pariwisata Kota Surakarta yang
berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka
penerapannya dititikberatkan pada strategi pengembangan destinasi, pengembangan
pemasaran, pengembangan kemitraan, SDM, kelembagaan dan pemberdayaan
masyarakat.
Kekayaan budaya merupakan daya tarik utama pariwisata Kota Surakarta.
Keanekaragaman pertunjukan seni, upacara tradisi dan keagamaan serta didukung
oleh kreatifitas seni dan keramahtamahan masyarakat, membuat Surakarta mampu
menciptakan produk-produk budaya dan pariwisata yang menjanjikan. Kekhasan
aneka budaya ini apabila dikelola dengan baik, akan mejadi salah satu produk wisata.
Sedangkan bentuk wisata yang dikembangkan Kota Surakarta meliputi wisata MICE
(Meeting, Incentive, Convention and Exhibition), wisata budaya, wisata minat khusus
dan berbagai fasilitas wisata lainnya, seperti resort, hotel, dan restoran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Laju pertumbuhan kunjungan wisatawan di Surakarta memperlihatkan
kecenderungan positif. Pada tahun 2008 kunjungan wisatawan nusantara yang
berkunjung ke Kota Surakarta berjumlah 1.042.862 orang, sedangkan wisatawan
mancanegara mencapai 13.859 orang atau total jumlah wisatawan sebanyak
1.056.721 orang.
Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Objek dan Daerah Tujuan Wisata (ODTW)
Kota Surakarta
TAHUN WISMAN WISNUS JUMLAH
2005
2006
2007
2008
2009
9.649
10.625
11.922
13.859
26.047
769.744
915.610
972.547
1.042.862
1.054.330
779.393
926.235
984.469
1.056.721
1.080.377
Secara umum, sektor pariwisata masih menghadapi kendala berupa lemahnya
manajemen pariwisata yang mendukung pengembangan ekonomi lokal. Selain itu,
masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menguatkan citra Kota Surakarta
sebagai destinasi unggulan pariwisata; lemahnya jejaring dan kerjasama antar-
pengelola produk, antar-wilayah dan pelaku usaha jasa pariwisata; kurangnya sarana
dan prasarana untuk menunjang atraksi, keramah-tamahan; dan belum optimalnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
koordinasi kerjasama pelaku budaya dengan pelaku pariwisata dan masyarakat serta
pemerintah.
4. Tantangan dan Peluang
a. Tantangan
Beberapa permasalahan di Kota Surakarta yang merupakan factor
kelemahan ang dapat menghambat berkembangnya kegiatan pariwisata
adalah:
1. Belum adanya kesamaan persepsi Kota Solo sebagai kota tujuan wisata.
2. Belum profesionalnya pengelolaan objek dan daya tarik wisata, sumber
daya manusia kepariwisataan dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk dapat terlibat dalam pembangunan pariwisata.
3. Belum tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) pariwisata Kota
Surakarta.
4. Pelaksanaan program pariwisata masih parsial/ego sektoral.
5. Program Sapta Pesona belum dilaksanakan secara menyeluruh.
6. Pemanfaatan jaringan informasi dan prmosi pariwisata belum optimal.
7. Belum tampaknya nuansa jawa pada setiap bangunana, pintu gerbang dan
beberapa objek dan daya tarik wisata.
8. Jaringan kemitraan pariwisat se-Subosukowonosraten/Solo Raya belum
optimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
b. Peluang
1. Letak geografis Kota Surakarta yang sangat strategis dan merupaka
hinterland bagi kabupaten di sekitarnya sehingga berpeluang menjadi
pusat kegiatan kepariwisataan abgi daerah di sekitarnya.
2. Keberadaan Keraton Surakarta Hadiningrat dan Pura Mangkunegaran
berperluang sebagai pusat/sumber kebudayaan Jawa yang adiluhung.
3. Agenda even pariwisata yang diselenggarakan di Kota Surakarta
membuka kesempatan bagi dunia usaha untuk meningkatkan dan
mengembangkan usahanya.
4. Banyaknya seniman dan budayawan yang berasal dari Kota Surakarta
yang berhasil mengukir prestasi baik di tingkat nasional maupun
internasional.
5. Suasana kondusif serta pengelolaan objek dan daya tarik wisata yang
profesioanal di Kota Surakarta dapat mendorong minat wisatawan untuk
berkunjung ke Kota Surakarta.
G. Rencana Program dan Kegiatan
Berdasarkan arah kebijakan dan strategi di atas, maka program dan kegiatan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta tahun 2011 – 2015 mengacu pada
Permendagri nomor 59 tahun 2007 adalah sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Nilai Budaya
Tujuan: Pembinaan seni budaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Sasaran: Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap budaya Jawa
Kegiatan: Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah
2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Tujuan:
a. Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya.
b. Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap peninggalan sejarah dan
kepurbakalaan.
c. Pembinaan seni dan budaya.
d. Pembinaan sejarah dan kepurbakalaan.
Sasaran:
a. Inventarisasi dan dokumentasi sumber-sumber sejarah budaya.
b. Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap budaya Jawa.
c. Meningkatnya pengetahuan, apresiasi, dan pelestarian adat dan budaya
Jawa di kalangan pelajar Kota Surakarta.
Kegiatan:
a. Fasiltasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya.
b. Pengelolaan dan pengembangan pelestarian peninggalan sejarah
purbakala, museum dan peninggalan bawah air.
c. Pengembangan kebudayaan dan pariwisata.
d. Pengembangan nilai dan goegrafi sejarah.
3. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Tujuan: Pembinaan seni budaya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Sasaran: Meningkatnya minat generasi muda dalam mempelajari budaya
Jawa.
Kegiatan: Fasilitasi perkembangan keragaman budaya daerah
4. Program Pengembangan Nilai Budaya
Tujuan: Pembinaan seni dan budaya
Sasaran: Meningkatnya penggunaan Bahasa Jawa di masyarakat
Kegiatan: Pemberian dukungan, penghargaan dan kerjasama di bidang budaya
5. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Tujuan: Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis pembinaan
prasarana wisata dan budaya.
Sasaran: Meningkatnya kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
Kegiatan: Kajian peraturan perundang-undangan daerah terhadap peraturan
perundang-undangan yang baru, lebih tinggi dari keserasian antar
perundang-undangan daerah
6. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Tujuan: Pengembangan promosi, informasi dan jaringan pemasaran
pariwisata
Sasaran: Meningkatnya pengenalan potensi dan daya tarik pariwisata Kota
Surakarta
Kegiatan:
a. meningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran
pariwisata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
b. Pengembangan jaringan kerja sama promosi pariwisata.
c. Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri.
d. Pelatihan pemandu wisata terpadu.
7. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Tujuan:
a. Pengembangan promosi, informasi dan jaringan pemasaran pariwisata.
b. Pembinaan pelestarian dan pengembangan aset budaya.
Sasaran:
a. Bertambahnya objek dan daya tarik wisata.
b. Berkembangnya fasilitas/kegiatan wisata, seni dan budaya.
c. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
Kegiatan:
a. Pengembangan objek pariwisata unggulan
b. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata
c. Pengembangan jenis dan paket wisata unggulan
d. Peningkatan bangunan, sarana dan prasarana pariwisata
8. Program Pengembangan Kemitraan
Tujuan:
a. Pelestarian dan pengembangan aset wisata.
b. Pengembangan aset wisata sebagai objek dan daya tarik wisata.
c. Pembinaan dan pengembangan usaha jasa pariwisata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
d. Pengembangan kerjasama di bidang pariwisata.
Sasaran:
a. Meningkatkan pengetahuan, apresiasi, dan pelestarian adat dan budaya
Jawa Kota Surakarta untuk dapat digunakan sebagai daya tarik wisata.
b. Meningkatnya kualitas dan kuantitas daya tarik wisata.
c. Meningkatnya profesionalisme pengelola usaha jasa parwisata.
d. Meningkatnya kerjasama antar stakeholders dalam pengembangan
sektor pariwisata.
Kegiatan:
a. Pengembangan SDM di bidang kebudayaan dan pariwisata bekerjsama
dengan lembaga lainnya.
b. Pengembangan sumber daya manusia dan profesionalisme bidang
pariwisata.
c. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan
pariwisata
9. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Tujuan: Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya
Sasaran: Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni budaya
Kegiatan:
a. Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah.
b. Fasilitas penyelenggaraan festival budaya daerah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
H. Stuktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
BAB IV
PELAKSANAAN KKM
A. Peran Penulis Selama KKM di Dinas Pariwisata Kota Surakarta
1. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar
Pada minggu pertama sampai dengan minggu ketiga penulis ditempatkan pada
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, disini penulis diberikan tugas mengagendakan
surat masuk dan surat keluar. Surat masuk dipilah menjadi dua kategori yaitu surat
undangan dan surat umum yang masing-masing diagendakan pada buku masuk
undangan dan buku masuk umum. Surat masuk undangan berupa undangan berbagai
kegiatan dari instansi lain misalnya dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa
Tengah mengenai Sosialisasi Pemberdayaan dan Fasilitasi Lembaga Organisasi
Kesejarahan Lokal / Daerah, sedangkan surat masuk umum biasanya berisi
permohonan, perijinan, pemberitahuan, laporan kegiatan, dsb. Surat keluar adalah
surat yang dibuat oleh instansi sendiri dan ditujukan kepada instansi lain misalnya,
Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan yang ditujukan kepada Walikota Surakarta.
2. Menulis alamat tujuan surat undangan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta kerap melaksanakan acara
yang mengundang pihak-pihak luar, dalam hal ini penulis ditugaskan untuk menulis
alamat tujuan surat undangan acara-acara tersebut. Contohnya seperti acara
Klenengan Selasa Legen yang mengundang pengelola hotel-hotel yang berada di
Surakarta, serta undangan berbagai rapat.
50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
3. Mengirim dan menerima Faksimile
Surat masuk yang diterima maupun surat keluar tidak hanya disampaikan
melalui jasa kurir namun juga menggunakan media faksimile. Penulis diajarkan oleh
staf bagaimana cara penggunaannya lalu ditugaskan untuk menerima apabila ada
faksmile masuk dan mengirim surat undangan maupun proposal untuk instansi lain.
Penulis menjadi memahami bagaimana cara penggunaan faksmile karena telah
diberikan penjelasan dan tugas tersebut.
4. Berkomunikasi dengan publik internal dan eksternal
Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media di Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata ini penulis bertemu dan berkomunikasi dengan lebih banyak orang. Mulai
dari komunikasi dengan publik internal dinas yaitu dengan para staff dan karyawan.
Penulis tidak segan untuk bertanya apabila ada hal-hal atau tugas yang sekiranya
belum paham dan mengerti, selain agar dapat memahami tugas juga agar lebih
mengenal para karyawan tersebut. Selain itu, ketika ditempatkan di bagian Tourist
Information Center (TIC) penulis dapat lebih banyak berkomunikasi dengan publik
eksternal yaitu masyarakat yang ada kepentingan serta yang membutuhkan bantuan
ataupun informasi. Disini penulis kebanyakan melayani wisatawan lokal maupun
wisatawan luar negeri yang membutuhkan informasi ataupun rekomendasi tempat-
tempat wisata.
Komunikasi dengan pihak eksternal tidak hanya terjadi secara langsung,
namun juga melalui telepon. Di bagian TIC penulis juga ditugaskan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
mengangkat telepon masuk, biasanya telepon masuk menanyakan informasi-
informasi budaya dan wisata juga yang berkepentingan dengan bagian-bagian tertentu
sesuai kepentingan misalnya bagian promosi maka penulis akan segera
menyambungkannya ke bagian tersebut dengan memencet kode yang sudah
diberitahukan. Komunikasi dengan pihak internal dan eksternal membuat penulis
semakin memahami budaya perusahaan yang ada di Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Surakarta serta cara-cara melayani publik eksternal yang datang
langsung ke kantor maupun via telepon.
5. Memfotokopi berkas
Ketika ditugaskan di UPTD Balekambang penulis diajarkan bagaimana
menggunakan mesin fotokopi agar bisa mengerti bagaimana cara penggunaannya.
Berkas-berkas yang difotokopi ada berbagai macam misalnya, pengumuman, pamflet
acara yang diadakan di gedung kesenian Balekambang, surat permohonan, dll.
Dengan adanya tugas tersebut penulis mengalami kemajuan yang semula tidak bisa
mengoperasikan mesin fotokopi menjadi mengetahui dan paham cara
penggunaannya.
6. Mengetik berkas
Dalam dunia perkantoran mengetik berkas sudah menjadi bagian yang umum.
Disini penulis juga ditugaskan untuk mengetik berbagai berkas menggunakan
perangkat komputer seperti undangan, berita acara, papan peringatan, dan
pengumuman. Selain mengetik penulis juga ditugaskan untuk membuat gambar-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
gambar seperti design panggung gedung kethoprak. Tugas-tugas yang diberikan
selalu dijelaskan dengan baik oleh staff sehingga penulis dapat mengerjakan dengan
baik.
7. Mengeprint berkas
Setelah selesai mengetik tugas yang diberikan biasanya penulis ditugaskan
untuk mengeprintnya. Selain itu apabila ada tugas mengunduh informasi dari internet
penulis juga ditugaskan untuk mengeprint misalnya design taman yang diunduh dari
google yang akan digunakan sebagai contoh taman yang asri sebagai acuan perbaikan
Taman Balekambang. Ketika akan dilaksanakan event “Pesona Balekambang 2011”
penulis juga ditugaskan untuk mengeprint proposal acara tersebut yang akan
dikirimkan ke berbagai instansi.
8. Membuat blog untuk instansi UPTD Balekambang
Dalam era globalisasi yang semakin maju ini internet menjadi salah satu
media yang patut untuk diperhitungkan dalam berkomunikasi dan menyebarluaskan
informasi. Penulis ditugaskan membuat blog yaitu
http://www.tamanbalekambang.blogspot.com . Dengan adanya blog ini diharapkan
UPTD Balekambang bisa menyebarkan informasi acara-acara yang akan
dilaksanakan, jadwal-jadwalnya, dan semua event yang dilaksanakan di Taman
Balekambang, serta informasi lain yang penting untuk disebarkan. Dalam blog ini
awalnya penulis mengentri tentang sejarah dan juga foto-foto Taman Balekambang,
setelah itu penulis juga mengentri press release tentang “Hari Air Sedunia” yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
diikuti oleh siswa-siswi SD Al-Fattah Manahan. Selain artikelnya penulis juga
mengentri foto-foto dokumentasi dari event tersebut.
9. Mengentri berita maupun artikel dan mengupload foto-foto ke facebook
Selain dengan media blog UPTD Taman Balekambang juga memiliki akun
facebook yang digunakan untuk menginformasikan kegiatan-kegiatan yang ada di
Taman Balekambang. Media ini dirasa cukup efektif dalam menyebarluaskan
informasi karena sekarang ini sudah banyak masyarakat yang melek teknologi
sehingga banyak yang menggunakan sosial media seperti facebook. Seperti pada saat
diadakannya event “Pesona Balekambang 2011”, panitia juga menggunakan media
ini untuk menginformasikan acara-acara dalam event ini yang mendapat sambutan
baik dari pengguna facebook.Selain menginformasikan acara-acara penulis juga
mengupload foto-foto yang telah didokumentasikan dari berbagai acara yang telah
dilaksanakan.
10. Mengikuti rapat perencanaan event “Pesona Balekambang 2011”
Event “pesona Balekambang 2011” adalah acara yang awalnya digagas oleh
Event Organizer Senthir lalu disampaikan kepada UPTD Balekambang yang
kemudian mendapatkan ijin dan dukungan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Surakarta. Penulis mengikuti rapat perencanaan yang dilakukan UPTD dan
Senthir, perencanaan ini meliputi penetapan tujuan, visi dan misi, sasaran khalayak,
anggaran, jenis peserta stand, media publikasi, dan agenda acara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
11. Mengikuti upacara pembukaan event “Pesona Balekambang 2011”
Event “Pesona Balekambang 2011” dibuka pada hari Kamis, 21 April 2011
pada jam 08.00 oleh Walikota Solo Bapak Joko Widodo. Dalam acara pembukaan ini
semua panitia yang terdiri dari staff UPTD Balekambang, Senthir, dan mahasiswa
magang mengenakan busana Jawa yaitu kebaya untuk wanita dan beskap untuk pria.
Penulis juga menjadi among tamu yang menyambut kedatangan Walikota lalu
membagikan snack dan minuman kepada tamu undangan.
12. Mendokumentasikan event
Dalam setiap event yang dilaksanakan penulis juga ditugaskan untuk
mendokomentasikannya. Foto-foto yang telah didokumentasikan kemudian diunggah
ke facebook maupun blog. Selain itu dokumentasi juga disimpan dalam file komputer
sebagai arsip apabila sewaktu-waktu dibutuhakan.
13. Menjadi panitia lomba tari dan lomba fashion dalam event “Pesona
Balekambang 2011”
Penulis ditugaskan menjadi panitia penanggungjawab lomba tari dan lomba
fashion. Tugas-tugas yang dilakukan antara lain membuat nomor peserta dan
mengeprintnya, mendaftar ulang peserta yang akan mengikuti lomba, membagikan
snack pada peserta, mengecek kesiapan peserta, mengetik berita acara lomba,
mendokumentasikan, dan mengeprint piagam lomba. Lomba tari dilaksanakan pada
hari Sabtu 23 April 2011 bertempat di gedung kethoprak Balekambang, sedaangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
lomba fashion dilaksanakan pada hari Minggu 24 April 2011 bertempat di area
taman.
14. Mengikuti briefing harian pagi dan sore selama event “Pesona Balekambang
2011”
Setiap hari ketika dilaksanakannya event “Pesona Balekambang 2011” panitia
melakukan briefing pagi dan sore. Briefing pagi dilaksanakan pukul 07.00 WIB
berupa pengarahan-pengarahan dari ketua panitia mengenai acara yang akan
dilaksanakan pada hari itu serta tugas-tugas yang harus dilakukan oleh setiap panitia
lalu panitia berdoa bersama demi kelancaran acara. Briefing sore dilaksanakan setelah
acara ditutup pada pukul 17.00 WIB membahas tentang acara yang telah terlaksana
pada hari itu, biasanya setiap panitia diberikan kesempatan untuk mengemukakan
bagaimana jalannya acara dan menyampaikan apabila ada kesulitan.
B. Perencanaan dan Pelaksanaan Event “Pesona Balekambang 2011”
1. Perencanaan dan Pelaksanaan Event “Pesona Balekambang 2011”
Kota Solo memiliki banyak warisan budaya yang menjadi daya tarik dan
potensi. Citra Solo sebagai kota budaya salah satunya adalah adanya Taman
Balekambang. Jernihnya air kolam beserta ikan hias di dalamnya serta rindangnya
pepohonan, merupakan menjadi tempat yang sangat sesuai untuk hiburan keluarga
dan masyarakat Solo. Akan tetapi dengan berjalannya waktu Taman Balekambang
seolah terlupakan, tertutup oleh gemerlapnya arus kebudayaan dari luar negeri yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
belum tentu sesuai dengan kepribadian kita. Taman yang dulu asri telah berubah
kumuh dan dikotori oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
Saat ini telah dilakukan pemugaran dan menata ulang Taman Balekambang.
Dengan adanya perbaikan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta,
diharapkan akan meningkatkan daya tarik Taman Balekambang yang mulai luntur.
Untuk itu diperlukan kepedulian dari semua pihak untuk melestarikan salah satu aset
Kota Surakarta. Salah satu cara untuk melestarikan aset yang sangat berharga ini
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta dalam hal ini UPTD Balekambang
sebagai pelaksana bekerjasama dengan Event Organizer Senthir mengadakan
kegiatan yang sesuai dengan jiwa Taman Balekambang, yaitu ”PESONA
BALEKAMBANG 2011”
Pada acara ini digelar berbagai kegiatan untuk menumbuhkan rasa cinta dan
kasih sayang terhadap tanaman dan hewan, diantaranya workshop penanaman bibit
sayuran, workshop pembuatan jajanan berbahan lokal, pameran makanan lokal Solo,
pameran berbagai jenis tanaman langka, tanaman hias dan berbagai jenis binatang
reptil, burung dan masih banyak lagi. Selain itu juga diramaikan dengan festival
”green dress”, pentas seni flora fauna, musik tradisional, dan lain-lain.
Dengan adaya festival ini diharapkan masyarakat Kota Surakarta akan tertarik
untuk menyaksikan keindahan Taman Balekambang dengan berbagai pesonanya.
Untuk mewujudkan diperlukan dukungan dari semua pihak, sehingga Kota Solo pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
umumnya dan Taman Balekambang pada khususnya akan semakin dikenal dan
dicintai oleh warga kota Surakarta.
Pada awalnya event ini digagas oleh Event Organizer Senthir yang kemudian
mengemukakan gagasannya dan mendapatkan sambutan baik dari pihak UPTD
Balekambang karena tema lingkungan hidup yang diusung dalam event ini dirasa
sangat tepat dengan fungsi Balekambang sebagai taman kota. Sebagai unit yang
berada di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta maka UPTD
Balekambang mengajukan proposal, setelah mendapatkan ijin dan dukungan barulah
UPTD Balekambang dan Event Oraganizer Senthir melakukan rapat untuk
merencanakan event ini secara matang. Berikut ini poin-poin perencanaan event
”Pesona Balekambang 2011” :
a. Tujuan Event “Pesona Balekambang 2011”
1. Menciptakan generasi muda yang peduli pada kelestarian ligkungan hidup
2. Melestarikan Balekambang yang merupakan tempat bersejarah bagi Kota Solo
3. Memperkuat citra kota Solo sebagai kota Wisata dan kota Budaya
4. Mendidik generasi penerus bangsa untuk melindungi dan melestarikan
lingkungan hidup
5. Meningkatkan daya tarik kota Solo
6. Menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan hidup
7. Menumbuhkan kecintaan lingkungan hidup bagi masyarakat dan generasi
muda Kota Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
b. Visi dan Misi Event “Pesona Balekambang 2011”
Visi Event ”Pesona Balekambang 2011” :
- Memberikan sumbangsih nyata kepada Pemerintah Kota Surakarta dalam
mewujudkan taman Balekambang sebagai taman kota yang bersejarah dan
sebagai Icon Wisata di Surakarta
- Meningkatkan citra positif Taman Balekambang yang menjadi salah satu
Taman Kota Surakarta
- Memberikan contoh positif generasi muda penerus bangsa dalam pelestarian
lingkungan hidup.
Misi Event ”Pesona Balekambang 2011” :
- Mengembangkan potensi dan kreatifitas anak bangsa khususnya remaja Kota
Surakarta dalam berkarya untuk kelestarian alam dan lingkungan.
- Menciptakan kelestarian lingkungan hidup.
- Melestarikan potensi lingkungan alam dengan membangun jiwa anak bangsa
yang bertanggung jawab.
c. Sasaran Khalayak
- Pelajar Sekolah TK dan SD di Surakarta
- Pencinta dan Penghobi Flora Fauna
- Pelaku usaha dan UKM di Surakarta
- Masyarakat umum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
d. Waktu dan Tempat Kegiatan
Tanggal : 21 April-25 April 2011
Waktu : 08.00-17.00 WIB
Tempat : Taman Balekambang Surakarta
e. Media Publikasi
1. Press Releasse
PRESS RELEASE
Menyambut hari Kartini, 21 April 2011, UPTD Balekambang dibawah Dinas
kebudayaan dan pariwisata (Disbudpar) kota Surakarta, akan menggelar acara Pesona
Balekambang 2011, di taman Balekambang, 21-25 April 2011.
Dalam acara yang rencananya akan dibuka oleh Walikota Surakarta Joko
Widodo tersebut, akan dimeriahkan dengan penampilan siswa siswi sekolah di Kota
Solo, diantaranya pertunjukan musik kontemporer, kepiawaian siswa siswa sd
membatik. Acara yang diusung dalam rangka menyambut hari Kartini tersebut, juga
menampilkan putra-putri SD berpakaian adat dari 33 propinsi di Indonesia.
Kegiatan yang rencananya akan dijadikan agenda acara tahunan di
Balekambang, juga dimeriahkan dengan pameran flora fauna, pameran pendidikan,
pasar kreatif (kuliner, kerajinan).
Sebagai kepedulian terhadap lingkungan sejak dini, siswa siswi PAUD dan
TK belajar menanam sayur dan buah. Selain itu anak-anak juga dikenalkan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
belajar berkreasi membuat alat-alat permainan tradisional yang terbuat dari bahan
alam (pelepah pisang, janur dan kulit jeruk bali).
Untuk memanfaatkan limbah yang acap kali mengganggu lingkungan, anak-
anak dilatih berkreasi dengan barang bekas menjadi barang-barang lebih bermanfaat.
Sementara untuk menghibur pengunjung disajikan tari-tarian tradisional, fashion
flora-fauna, musik dan lain sebagainya.
Seluruh rangkaian acara yang digelar di taman Balekambang ini, bertujuan
untuk, melestarikan Balekambang yang merupakan tempat bersejarah bagi Kota
Solo, menciptakan generasi muda yang peduli pada kelestarian ligkungan hidup,
mendidik generasi penerus bangsa untuk melindungi dan melestarikan lingkungan
hidup, memperkuat citra kota Solo sebagai kota Wisata dan kota Budaya, dan
meningkatkan daya tarik kota Solo. Acara ini akan dipandu oleh MC cilik (siswa SD)
dengan menggunakan 3 bahasa.
Tertanda
Panitia Pesona Balekambang
2. Brosur
3. Poster
4. Pamflet
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Desain Brosur, Poster, Pamflet:
5. Baliho
6. Spanduk
Desain Baliho dan Spanduk:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
f. Anggaran
ESTIMASI ANGGARAN
PESONA BALEKAMBANG 2011
Pengeluaran :
A. Kesekretariatan
- Fundrising (pencarian dana) Rp. 500.000
- Telp, Fax dan surat menyurat Rp. 1.000.000
- Operasional Rp. 500.000
B. Perlengkapan
- Sewa Tempat Rp. 20.000.000
- Stand Rp. 10.000.000
- Panggung + Lighting+ Tenaga Rp. 6.000.000
- Listrik & Properti + Lampu Rp. 2.500.000
- Meja Kursi Rp. 2.000.000
- Sound Sistem Rp. 5.000.000
- Genset Rp. 500.000
- Kaos Panitia 50 X Rp 25.000 Rp. 1.500.000
- Dekorasi Rp. 3.000.000
C. Publikasi
- Cetak Poster 3 rim X Rp 500.000 Rp. 1.500.000
- Spanduk 25 X Rp 50.000 Rp. 1.250.000
- Baliho 5 x 400.000 Rp. 2.000.000
- Brosur 3RIM x Rp 400.000 Rp. 1.200.000
- Undangan 100 x Rp 2.000 Rp. 200.000
D. Dokumentas
- Dokumentasi Foto Rp. 500.000
- Dokumentasi Video Rp. 1.000.000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
E. Transportasi
- Transportasi Persiapan Rp. 1.000.000
- Transportasi Pelaksanaan Rp. 1.000.000
F. Konsumsi
- Panitia/Juri 50 x 15 x Rp 7.500 Rp. 5.625.000
- Peserta Lomba (snack) 300 x Rp 5.000 Rp. 1.350.000
- Tamu Undangan 100 x Rp 6.000 Rp. 600.000
G. Perizinan
- Izin event Rp 1.000.000
H. Security
- Eksternal Rp. 2.000.000
- Internal Rp. 5.000.000
I. Acara
- MC Rp. 2.500.000
- Hadiah 6 Lb x Rp 1.500.000 Rp. 9.000.000
- Piagam Panitia 50 x Rp 5000 Rp. 250.000
- Piagam Peserta Lomba 300 x Rp 5.000 Rp. 1.500.000
- Piagam Peserta Stand 300 St x Rp 5.000 Rp. 1.500.000
- Co Card 50 x Rp 2.000Rp. 100.000
- Perlengkapan lomba Rp. 6.000.000
- Merchendise Rp. 1.500.000
- Akomodasi Juri 3 org x 4 hari x Rp 250.000 Rp. 3.000.000
J. Insentif
- Panitia 30 org x 5 hari x Rp 50.000 Rp. 7.500.000
j. Biaya tak terduga Rp 10.000.000
---------------------- +
Rp 120.575.000,-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
g. Agenda Acara
1. Pameran Flora Fauna
- Exhibition jenis tanaman dan hewan
2. Pasar kreatif
- Industri kreatif,pertanian,kuliner nusantara,garment (tema lingkungan
hidup)
3. Festival Anak
- Pelatihan menanam tanaman
- Edukasi dan pengenalan fauna
- Workshop pembuatan jajanan berbahan lokal
- Pameran makanan lokal SOLO
- Pelatihan membuat wayang kreatif
- Pelatihan membuat jamur merang
- Workshop music jimbe perccusion
Lomba
- Lomba fashion flora fauna (green dress)
- Lomba mewarnai
- Lomba kreasi dari barang bekas
- Lomba tari tradisional dan tari kreatif (tema flora fauna)
4. Hiburan :
- Teater kampoeng
- Musik (Tembang kenangan,Music percusion, Musik bambu)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
- Tari (Tari topeng)
- Pentas seni budaya
- Reog
- Kuda Lumping
h. Jenis Peserta Stand Event “Pesona Balekambang 2011”
1. Flora (utama) :
- Tanaman langka (kenari,beringin putih,beringin sungsang,apel coklat dll)
- Tanaman hias
- Tanaman buah
- Landscap tanaman
- Perlengkapan tanaman dan pertanian
2. Fauna (utama):
- Reptil (ular,kura,iguana dll)
- Anjing hias
- Kucing hias
- Unggas (burung ,ayam dll)
- Petshop dll
3. Industri Kreatif (pendukung) :
Industri kreatif merupakan sebuah industri usaha yang mampu membuat atau
menciptakan sebuah karya yang original dari sebuah insipirasi dan
menginterprestasikan suatu bentuk obyek sehingga dapat dijadikan berbagai karya
yang bebeda-beda (Kaos,accecories,merchandise,sepatu,sandal,handycraft ,funiture
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
dll)serta tidak hanya dari karya produknya namun juga kreatif dalam
managementnya. Dengan Industri kreatif ini para pelaku usaha ditantang untuk bisa
menciptakan sebuah karya yang orisinil sekaligus komersial agar produk yang
diciptakan bisa diterima atau laku di pasaran. Keberanian untuk memulai membuat
karya sendiri merupakan satu poin tersendiri dalam proses kesuksesan karya tersebut.
Jenis-jenis industri kreatif :
- Garment (kaos,kemeja,topi dll)
- Tas,sepatu,sandal
- Accecoris
- Merchandise
- Handicraft
- Origami
- Funiture dll.
4. Kuliner Nusantara (pendukung) :
- Nasi pecel
- Cabuk rambak
- Wedang ronde dll
- Makanan kas tradisi nusantara
5. Wisata Anak
- Stand mainan anak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
i. Sponsorship
1. Sponsor Utama
Merupakan pihak-pihak yang bersedia mendukung kegiatan tersebut dengan
membiayai minimal 70% dari total anggaran kegiatan. Kontra prestasi yang kami
tawarkan adalah sebagai berikut :
· Dipublikasikan sebelum dan saat acara berlangsung.
· Penyertaan logo perusahaan pada spanduk kegiatan sebanyak 7 buah
· Penyertaan logo perusahaan pada media publikasi pamflet kegiatan
sejumlah 3 rim.
· Penyertaan logo perusahaan pada Co-Card panitia sebanyak 50 dan
peserta sebanyak 300 buah.
· Penyertaan logo perusahaan pada Badroops MMT sebanyak 1 buah
· Penyertaan logo perusahaan pada Baliho MMT sejumlah 3 buah.
· Perusahaan berhak memasang media publikasi lain ditempat kegiatan
seperti umbul-umbul dll.
2.Sponsor Pendukung
Merupakan pihak-pihak yang bersedia mendukung kegiatan tersebut dengan
membiayai minimal 50% dari total anggaran kegiatan. Kontra prestasi yang kami
tawarkan adalah sebagai berikut :
· Dipublikasikan sebelum dan saat acara berlangsung.
· Penyertaan logo perusahaan pada spanduk kegiatan sebanyak 7 buah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
· Penyertaan logo perusahaan pada media publikasi pamflet kegiatan
sejumlah 3 rim.
· Penyertaan logo perusahaan pada Badroops MMT sebanyak 1 buah.
3. Sponsor Biasa
Merupakan pihak-pihak yang bersedia mendukung kegiatan tersebut dengan memilih
salah satu fasilitas promosi yang ditawarkan.Adapun fasilitas promosi yang
ditawarkan adalah sebagai berikut :
1. Spanduk
Ukuran : 6mmx1
Biaya : Rp 500.000
Ruang sponsor : 15% pada spanduk
Jumlah : 3 buah
2. Pamflet
Ukuran : A3
Jumlah :500 buah
Biaya : Rp 600.000
Ruang sponsor : 15% pada spanduk
Bahan : Kertas Art Paper,Full Color
3. Co-Card
Ukuran : 20 cm x 10cm
Jumlah : 400 buah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Biaya : Rp 500.000
Ruang sponsor : 15% pada spanduk
Bahan : Kertas Photo,Full Color
4. Baliho
Ukuran : 5x3m
Jumlah : 3buah
Biaya : Rp 900.000
Ruang sponsor : 15%
Bahan :Print MMT,Full Color
4. Sponsor Paket Tertentu
Merupakan piak-pihak yang besedia mendukung kegiatan tersebut dengan memilih
salah satu fasilitas promosi yang ditawarkan. Adapun fasilitas promosi yang
ditawarkan adalah sebagai berikut:
· Sponsor Paket Publikasi
Pihak yang akan menanggung dana yang dibutuhkan untuk seluruhkegiatan publikasi.
- Baliho
- Cetak Poster
- Radio
- Media Cetak
- Pamflet
- Spanduk Rentang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
· Sponsor Paket Perlengkapan
Pihak yang akan menanggung dana yang dibutuhkan untuk pengadaan perlengkapan
seluruh kegiatan acara berlangsung:
- Sewa Tempat
- Panggung + Lighting + Tenaga
- Meja Kursi
- Sound Sistem
- Genset
- Uniform Panitia
- Dekorasi
· Sponsor Paket Konsumsi
Pihak yang akan menanggung dana yang dibutuhkan konsumsi selama kegiatan acara
berlangsung:
- Panitia
- Peserta Lomba
- Tamu Undangan
· Sponsor Paket Biasa
Pihak yang membantu pendanaan kegiatan ini dengan pengadaan dana atau fasilitas
tertentu sesuai dengan keinginan sponsor berdasarkan besaran yang kami ajukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
j. Panitia
Panitia dalam event ini adalah staf karyawan dari UPTD Balekambang dan
Event Organizer Senthir serta dibantu mahasiswa magang. Pihak Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Surakarta dan UPTD Balekambang dalam hal ini bertindak
sebagai stiring committee yang bertugas mengendalikan mengawasi dan mengatur
jalannya event ditempatkan sebagai penanggung jawab, ketua, sekretaris dan
bendahara. Event Organizer Senthir menempatkan anggotanya sebagai organizing
committee atau panitia pelaksana sebagai seksi-seksi yang dibantu juga oleh 5 orang
mahasiswa magang.
Berikut ini susunannya:
SUSUNAN PANITIA
PESONA BALEKAMBANG 2011
Penanggung jawab : Drs. Purnomo Subagyo
Ketua : Dra Endang Sri Murniyati
Wakil ketua : Aris Saputro
Sekretaris 1 : Sumeh SE
Sekretaris 2 : Indrias Tri P
Bendahara 1 : Rustami
Bendahara 2 : Mariyatul Qibtiyah
Seksi-seksi :
Publikasi : Tika
Sponshorship : Kibti, Heru
Acara : Yustina Wuri Wulandari
Pelengkapan : Narimo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
Humas : Heru
Stand : Kasdi
Lomba : Fajar Yualianta
Konsumsi : Anik
Perizinan : Bumi Sapta Arga
Keamanan : Sarwono
Dokumentasi/Dekor : Kartika Prasetya P, Aan
Akomodasi trans. : Tatang
2. Pelaksanaan Event “Pesona Balekambang 2011”
Event “Pesona Balekambang 2011” dilaksanakan 5 hari dimulai dari hari
Kamis tanggal 21 April 2011 sampai dengan hari Senin tanggal 25 April 2011. Sesuai
dengan agenda acara. Mulai dari pameran flora fauna yang memamerkan beragam
jenis tanaman dan hewan. Pasar kreatif yang terdiri industri kreatif beragam kerajinan
tangan, pertanian ,kuliner nusantara, garment dengan tema lingkungan hidup.
Festival Anak memberi pelatihan dan edukasi mengenai flora dan fauna. Selain itu
juga dimeriahkan dengan berbagai lomba yaitu lomba tari, lomba fashion, lomba
kreasi barang bekas, lomba mewarnai dan juga disajikan hiburan musik mulai dari
musik kontemporer, musik etnic, Elfa Music, dan juga menampilkan band-band dari
siswa SMA. Berikut ini adalah susunan acara pelaksanaan Event ”Pesona
Balekambang 2011” :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta mempunyai visi
“Mewujudkan Kota Surakarta sebagai pusat pelestarian dan pengembangan budaya
Jawa serta daerah tujuan wisata”. Hal ini merepresentasikan suatu kebulatan tekad
bersama untuk mengadakan perubahan ke arah yang lebih baik dan lebih maju di
masa yang akan datang, khususnya di bidang budaya dan pariwisata. Agar
pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan dapat berjalan dengan baik dan
berkesinambungan maka diperlukan upaya dan strategi serta suatu perencanaan yang
matang dan terstruktur dalam setiap program kegiatan yang akan dilaksanakan. Salah
satu upaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta untuk lebih memajukan
wisata Kota Solo adalah dengan mengadakan event.
Event “Pesona Balekambang 2011” diadakan dengan tujuan menumbuhkan
kepedulian dan kecintaan pada lingkungan hidup. Pada acara ini digelar berbagai
kegiatan untuk menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang terhadap tanaman dan
hewan, diantaranya workshop penanaman bibit sayuran, workshop pembuatan jajanan
berbahan lokal, pameran makanan lokal Solo, pameran berbagai jenis tanaman
langka, tanaman hias dan berbagai jenis binatang reptil, burung dan masih banyak
lagi. Selain itu juga diramaikan dengan festival ”green dress”, pentas seni flora fauna,
musik tradisional, dan lain-lain. Berikut ini upaya dan strategi yang dilakukan Dinas
77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta dengan suatu perencanaan yang matang
demi berhasilnya event ”Pesona Balekambang 2011” :
1. Pengenalan situasi
Hal ini dilakukan dengan mencari informasi dan data agar organisasi mengerti
akan citra Balekambang di mata publik/masyarakat. Dengan adanya informasi dan
data maka akan mampu mengenali situasi dengan baik lalu dapat mengenali masalah
yang ada serta mencari cara untuk memecahkannya. Setelah itu harus mampu
menciptakan pemahaman bagi publik perihal tujuan dan konsep event yang akan
diadakan.
2. Penetapan tujuan, visi, dan misi
Tujuan utama dari event ini adalah menumbuhkan kepedulian dan kecintaan
pada lingkungan hidup, khususnya bagi generasi muda. Dengan adanya event ini
diharapakan para generasi muda semakin sadar dan peduli terhadap kelestarian
ligkungan hidup. Memberikan contoh positif agar dapat mengembangkan potensi dan
kreatifitas anak bangsa khususnya remaja Kota Surakarta dalam berkarya untuk
kelestarian alam dan lingkungan.
3. Penetapan khalayak
Penetapan khalayak bertujuan untuk mengidentifikasikan segmen khalayak
atau kelompok yang paling tepat untuk dijadikan sasaran. Dalam event ini khalayak
sasarannya antara lain, pelajar Sekolah TK dan SD di Surakarta, pencinta dan
penghobi flora dan fauna, pelaku usaha dan UKM di Surakarta, dan masyarakat
umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
4. Pemilihan media publikasi
Media publikasi dalam event ini antara lain : press releasse, brosur, poster,
pamflet, baliho, dan spanduk. Publikasi ini bertujuan agar masyarakat mengetahui
informasi mengenai event ini sehingga tertarik untuk mengunjungi.
5. Perencanaan anggaran
Anggaran disusun untuk mengetahui seberapa banyak dana yang diperlukan
dalam rangka membiayai event yang akan dilaksanakan. Anggaran dalam event ini
mencakup: kesekretariatan, perlengkapan, publikasi, dokumentasi, transportasi,
konsumsi, perijinan, security, acara, insentif, dan biaya tak terduga.
6. Membuat agenda acara
Agenda acara dalam event ini adalah pameran flora fauna, pasar kreatif,
festival anak, berbagai lomba, dan hiburan yang semuanya disesuaikan dengan tema
lingkungan.
7. Mempersiapkan SDM
SDM yang dipersiapkan dalam event ini adalah panitia yang terdiri dari para
staff UPTD Taman Balekambang yang bekerjasama dengan Event Organizer Senthir
dan juga anggota keamanan.
8. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan panitia dalam event ini adalah evaluasi harian dan
evaluasi akhir. Evaluasi harian yaitu evaluasi yang rutin dilakukan setiap hari saat
event berlangsung, biasanya dilakukan setelah event selesai pada jam, dalam evaluasi
ini panitia membahas tentang bagaimana berjalannya acara-acara yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
dilaksanakan, serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi panitia dalam mengelola acara
tersebut. Selain itu juga membahas tentang tanggapan serta opini publik atas acara-
acara dalam event ini. Jika ada kritik ataupun saran akan digunakan untuk
memperbaiki program yang akan diadakan nanti. Evaluasi Akhir yaitu evaluasi yang
dilakukan setelah event selesai, evaluasi ini meliputi evaluasi anggaran, kesuksesan
acara, dan kekurangan-kekurangan yang ada saat acara dilangsungkan.
Semua upaya terbaik telah ditempuh panitia dalam mensukseskan event ini.
Walaupun ada kekurangan dalam pelaksanaanya namun diharapkan tujuan dari event
ini dapat tercapai yaitu kesadaran masyarakat khususnya Kota Solo dalam
melestarikan lingkungan hidup. Kekurangan yang ada akan menjadi acuan bagi Dinas
Pariwisata Kota Surakarta untuk membuat event yang lebih baik lagi kedepannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
B. Saran
a. Saran kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta
Dalam rangka mencapai visi dan misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Surakarta, penulis mempunyai saran sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan khususnya kepada wisatawan yang
berkunjung ke Kota Solo dengan diadakannya pos-pos informasi wisata yang
dapat memberikan infomasi tempat-tempat maupun event-event budaya dan
wisata di Kota Solo.
2. Mempublikasikan event-event besar seperti Solo Batik Carnival tidak hanya
di media lokal saja tetapi juga di media nasional agar jangkauan publiknya
lebih luas sehingga wisatawan dari luar kota mengetahui adanya event
tahunan tersebut, selain itu juga akan efektif sebagai sarana pembentukan
image Kota Solo menjadi “Kota Budaya”.
b. Saran kepada Program Studi Public Relation
1. Lebih memperbaiki jalinan kerjasama dengan instansi atau perusahaan, baik
dinas pemerintah maupun swasta guna mempermudah perijinan pelaksanaan
Kuliah Kerja Media.
2. Melengkapi materi terbaru di bidang Public Relation sehingga mahasiswa
lebih mampu dan berkompetensi ketika sudah berada di dunia kerja dan
menghadapi persaingan dalam era globalisasi seperti saat ini.
3. Mengundang praktisi ahli Public Relation profesional untuk mengajarkan dan
membagikan ilmu dan pengalamannya dalam dunia PR.