1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember yang
terletak disebelah utara pusat Kota Jember merupakan salah satu desa di
Kecamatan Panti yang terletak kurang lebih 3 km dari kantor Kecamatan Panti
dan 17 Km dari pusat Kota Jember. Jumlah penduduk Desa Kemuningsarilor dari
ketiga dusun tersebut mencapai kurang lebih 6000 jiwa. Dengan luas wilayah
113148,427Ha dengan pembagian luas daerah Permukiman seluas 54215Ha,
Persawahan 358Ha, Perkebunan 11200Ha, Kuburan 0,817Ha, Pekarangan
47363Ha, Perkantoran 0,083Ha, dan Prasarana umum lainnya seluas 11,527Ha.
Terbagi atas 3 dusun, yaitu Dusun Sumbersari, Dusun Krajan, dan Dusun
Kemuning lor.
Pada batas desa atau daerah, Desa Kemuningsari lor pada bagian
Utara : Berbatasan dengan Desa Pakis Kec.Panti,
Timur : Berbatasan dengan desa Glagahwero dan Panti, Kec.Panti
Selatan : Berbatasan dengan Desa Gugut Kec.Rambipuji, dan
Barat : Berbatasan dengan Desa Bangsalsari Kec. Bangsal sari
Analisis Desa
- Stuktur Pemerintahan
Pemerintah Desa Kemuningsari lor
1) Kepala Desa : Abdul Waqik, S.Pt
2) Sekretaris Desa : Mohammad
3) Kaur Pemerintahan : Wahid
4) Kaur Keuangan : Arini H.
5) Kaur Umum : Nur Ahmad
6) Kaur Kesra : Abdul Hamid
7) Kaur Keamanan : Syamsur Rijal, SP.Sh
8) Pamong Tani : Fausin
2
Struktur Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
1) Ketua BPD : Agus Nuryahman
2) Wakil Ketua : Nur Cahyono
3) Sekretaris : Moh. Muklis
- Pendidikan
Desa Kemuningsari lor memiliki 31 lembaga pendidikan yang terdiri
lembaga pendidikan formal maupun non formal. Data dari lembaga pendidikan
tersusun pada tabel 1. yang tersebar setiap dusun di Desa Kemuningsari lor. Rata-
rata masyarakat di Desa Kemuningsari lor memiliki pendidikan akhir yaitu
Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Tabel.1 Sarana Prasarana Pendidikan.
Uraian Jumlah Ket
Gedung Kampus PTN 0 Buah
Gedung Kampus PTS 0 Buah
Gedung SMA/Sederajat 1 Buah
Gedung SMP/Sederajat 2 Buah
Gedung SD/Sederajat 3 Buah
Gedung TK 2 Buah
Gedung Tempat Bermain Anak 0 Buah
Jumlah Lembaga Pendidikan Agama 25 Buah
Jumlah Perpustakaan Keliling 0 Buah
Perpustakaan Desa/Kelurahan 0 Buah
Taman Bacaan 0 Buah
PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) 0 Buah
SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) 0 Buah
Mobil Pintar/Perpusling 0 Buah
Sumber: Data Desa Kemuningsari Lor tahun 2013
- Lingkungan
Desa Kemuningsari Lor merupakan salah satu desa di Kecamatan Panti
yang terletak kurang lebih 3 km dari kantor Kecamatan Panti. Jumlah penduduk
Desa Kemuningsarilor dari ketiga dusun tersebut mencapai kurang lebih 6000
jiwa yang terbagi atas 3 Dusun, yakni Dusun Krajan, Dusun Sumbersari, dan
Dusun Kemuning Lor. Sesuai data kependudukan Tabel.2
3
Tabel.2 Data Kependudukan Desa Kemuningsari Lor Tahun 2013.
No. Dusun Jumlah Jumlah KK
RT RW
1.
2.
3.
Krajan
Kemuning Lor
Sumbersari
17
14
16
3
2
3
402
306
367
Sumber: Data Desa Kemuningsari Lor tahun 2013
Masyarakat memiliki kegiatan yang menjadi faktor penunjang kegiatan di
lingkungan Desa Kemuningsari lor diantaranya berdirinya PKK, Karang Taruna,
Pengajian, Kesling, kelompok – kelompok home industri dan lain-lain, yang telah
tersebar di masyarakat setiap dusunnya.
- Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu indikator yang harus dipenuhi oleh setiap
masyarakat. Desa Kemuningsari lor memiliki posyandu yang digerakkan setiap
dusunnya. Pelaksanaan Posyandu disetiap dusunnya berbeda-beda sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan. Selain Posyandu di Desa Kemuningsari lor juga
memiliki prasarana dan sarana kesehatan yang untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan di masyarakatnya yang telah tersusun pada tabel 3.
Tabel 3. Sarana Kesehatan Desa Kemuningsari lor
1. Prasarana Kesehatan
Uraian Jumlah
Rumah Sakit Umum Daerah 0 Unit
Rumah Sakit Umum Swasta 0 Unit
Puskesmas Umum 0 Unit
Puskesmas Perawatan 0 Unit
Puskesmas Pembantu 1 Unit
Poliklinik/Balai Pengobatan 0 Unit
Apotik 0 Unit
Posyandu 10 Unit
Toko Obat 0 Unit
Balai Pengobatan Masyarakat Yayasan/Swasta 0 Unit
Gudang Menyimpan Obat 0 Unit
Jumlah Rumah/Kantor Praktek Dokter 2 Unit
Rumah Bersalin 0 Unit
4
Balai Kesehatan Ibu dan Anak 0 Unit
Rumah Sakit Mata (Khusus) 0 Unit
Poskesdes 1 Unit
Puskesling 0 Unit
Poskestren 0 Unit
Polindes 0 Unit
2. Sarana Kesehatan
Uraian Jumlah
Jumlah Dokter Umum 0 Orang
Jumlah Dokter Gigi 0 Orang
Jumlah Dokter Specialis Lainnya 0 Orang
Bidan 2 Orang
Perawat/ Mantri Kesehatan 2 Orang
Tenaga Laboratorium kesehatan 0 Orang
Apoteker/ Asisten Apoteker 0 Orang
Dukun Tenaga Pengobatan Alternatif 0 Orang
Jumlah Dukun Bersalin Terlatih 2 Orang
Kader Kesehatan 50
Orang
Sumber: Data Desa Kemuningsari Lor tahun 2013
- Ekonomi
Desa Kemuingsari Lor dapat dikatakan desa yang cukup strategis secara
administrasi karena pada desa ini terdapat beberapa UPT (Unit Pelayanan
Terpadu). Dan sebagian besar masyarakat di Desa Kemuningsari Lor bekerja
sebagai petani dan buruh tani dengan produksi utamanya adalah tanaman padi.
Namun, selain itu banyak juga masyarakat yang bekerja sebagai pembuat batu
bata dan pedagang. Sesuai dengan data desa pada Tabel 4.
Tabel 4. Ekonomi Masyarakat Desa Kemuningsari lor
Uraian Jumlah
Jumlah angkatan kerja (penduduk usia 18-56 tahun) 4880
Orang
Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang masih sekolah dan tidak
bekerja
345 Orang
5
Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang menjadi ibu rumah
tangga
1800
Orang
Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja penuh 312 Orang
Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja tidak tentu 2413
Orang
Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang cacat dan tidak bekerja 0 Orang
Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang cacat dan bekerja 0 Orang
Sumber: Data Desa Kemuningsari Lor tahun 2013
Masyarakat di Desa Kemuningsari Lor memiliki dua adat yang saling
hidup berdampingan dengan rukun. Masyarakat di Dusun Kemuninglor
kebanyakan beradat Madura, Dusun Sumbersari kebanyakan beradat Jawa, dan di
Dusun Krajan masyarakatnya beradat Jawa dan Madura. Berdasarkan data Desa
Kemuningsari Lor tahun 2013 menjelaskan bahwa pada Dusun Sumbersari
terdapat pemetaan sejumlah 3 RW dengan 13 RT, pada Dusun Kemuning Lor
sejumlah 2 RW dengan 14 RT dan Dusun Krajan sejumlah 3 RW dengan 17 RT.
Berdasarkan analisis dari ketiga dusun tersebut dipilih dua dusun sebagai
posdaya yaitu Dusun Krajan dan Dusun Sumbersari. Alasannya dilihat dari segi
perekonomian dan potensi masyarakat, Dusun Kemuninglor sudah lebih maju dan
mandiri dibandingkan dengan Dusun Krajan dan Sumbersari. Serta berdasarkan
data Desa Kemuningsari lor menyebutkan bahwasannya pada Dusun Kemuning
lor rata – rata penduduk atau masyarakatnya telah dapat dikatakan mandiri dan
perkembangan Desa Kemuningsari lor lebih condong dan berorientasi menuju ke
utara tepatnya menuju Dusun Kemuning lor.
Pada dasarnya Kerja Nyata merupakan salah satu wujud nyata dari
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Universitas Jember, yakni
“Pengabdian Kepada Masyarakat”. KKN (Kuliah Kerja Nyata) salah satu mata
kuliah wajib di beberapa fakultas di Universitas Jember. Program KKN dapat
terwujud karena adanya kerjasama antara pihak pemerintahan (kabupaten) dan
pihak akademik (kampus) sehingga dapat terjalin hubungan baik antara akademisi
dengan masyarakat. KKN merupakan wadah yang dapat digunakan oleh
6
mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan
dan bersosilaisasi dengan baik pada masyarakat. Dengan adanya program KKN
diharapkan mahasiswa dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat
sehingga masyarakat menjadi lebih maju dalam berbagai aspek kehidupan tanpa
harus merusak atau mengganti adat istiadat atau kebiasaan yang telah ada di
masyarakat.
Demi terwujudnya tujuan tersebut maka diadakan KKN. Oleh karena itu
harus dibuat program-program yang dapat mendukung tujuan dalam empat
bidang, yaitu, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan untuk
meningkatkan kualitas demografi Desa Kemuningsari Lor tersebut dengan konsep
yang baik. Agar dapat diterima oleh masyarakat sehingga berimplikasi balik
terhadap perkembangan dan peningkatan potensi serta derajat masyarakat sekitar.
1.1.1 Analisis Dusun
1. Dusun Sumbersari
Dusun Sumbersari terletak di sebelah Barat dari Desa Kemuningsari Lor,
dengan jumlah KK sejumlah 367 serta memiliki 3 RW (Rukun Warga) dan 13 RT
(Rukun Keluarga) dengan jumlah perbandingan laki laki dan perempuan sebagai
berikut
Tabel 1.1.1.1 Jumlah penduduk Dusun Sumbersari
Tahun Laki-laki Perempuan Lahir Mati Pindah Total
2013 587 507 17 10 0 1094
2014 592 517 22 7 1 1109
Sumber: Data Kepala Keluarga Dusun Sumbersari
Mayoritas penduduk Dusun Sumbersari Desa Kemuningsari Lor bermata
pencaharian sebagai petani. Beberapa diantaranya bekerja sebagai pengrajin batu
bata, peternak ayam potong dan pembuat kue. Semuanya merupakan usaha
rumahan yang termasuk dalam kategori usaha mikro. Terdapat posyandu pada
masing-masing RW yang berjalan rutin sebelum tanggal 10. Bidan desa dan pihak
puskesmas kecamatan Panti juga turut terlibat dalam kegiatan posyandu. Sebagian
besar balita sudah mengikuti posyandu. Posyandu juga melayani pasangan usia
subur yang ingin memakai kontrasepsi. Dan Kondisi lingkungan di Dusun
7
Sumbersari sudah cukup baik. Hal ini dapat lihat dari pengelolaan tanah untuk
selokan rumah tangga sudah tertata baik, sedangkan pengelolaan sampah juga
sudah dibuat jurang-jurang untuk pembuangan sampah. Tidak hanya itu
kebersihan lingkungan pada sungai juga terjaga, tidak ada sampah yang dibuang
di sungai. untuk pengairan sawah juga sudah tertata baik. Selain itu Dusun Krajan
juga memiliki potensi berupa banyaknya lahan pertanian salah satunya lahan
sawah tanaman padi. Untuk sarana pendidikan di desa sumbersari terdapat sebuah
MI (Madrasah Ibtidaiyah) setara dengan Sekolah Dasar.
2. Dusun Kemuning Lor
Dusun Kemuning Lor merupakan dusun yang berbatasan dengan Desa
Pakis Kecamatan Panti dan terletak dibagian paling Utara Desa Kemuningsari
Lor. Dusun Kemuning Lor memiliki kurang lebih 306 KK (Kepala Keluarga)
serta memiliki 2 RW (Rukun Warga) dan 14 RT (Rukun Keluarga). Penduduk di
Dusun Kemuning Lor rata-rata bekerja sebagai wiraswasta dan pekerja swasta,
dan sedikit dalam bidang pertanian. Tingkat pendidikan akhir di Dusun Kemuning
Lor sendiri sudah bagus karena rata-rata penduduk disana sudah tamatan SMP dan
SMA dan juga menempuh sampai ke perguruan tinggi. Sedangkan tingkat
perekonomiannya sendiri juga sudah mencapai tingkat menengah keatas serta
untuk para Ibu rumah tangga di Dusun Kemuning Lor kebanyakan yang membuka
toko atau pertokoan.
3. Dusun Krajan
Dusun Krajan terdiri dari 3 RW dan 17 RT. dan total semua jumlah RT
yaitu 17 dari sejumlah RW tersebut. RW 001 terdapat 6 RT dengan jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 470 orang dan perempuan 444 orang, RW 002
terdapat 7 RT dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 506 orang dan
perempuan 488 orang , dan RW 003 terdapat 4 RT dengan total jumlah penduduk
laki-laki sebanyak 228 orang dan perempuan 223. Jadi total keseluruhan
penduduk di Dusun Krajan yaitu untuk laki-laki 1.204 orang dan perempuan
8
1155. Sehingga jumlah keseluruhan penduduk di Dusun Krajan sebanyak 2.359
jiwa.
Sebagian besar dan bahkan bisa dikatakan seluruh masyarakat Dusun
Krajan beragama Islam. Hal itu juga didukung dengan tempat peribadatan yang
ada yaitu hanya musola dan masjid. Serta kehidupan masyarakat yang sangat
agamis menurut syari’at Islam. Disamping itu kegiatan yang berbasis Islam sering
dilakukan di Dusun Krajan ini. Pada lingkungan desa sendiri terdapat beberapa
kelompok masyarakat yang menghimpundiri dalam bentuk suatu organisasi
maupun kelompok swadaya masyarakat, diantaranya LPMD (Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa), PKK, Kelompok Tani, Remas (Remaja
Masjid), Karang Taruna, Dan beberapa kelompok masyarakat desa dalam lingkup
bidang keagamaan.
Tabel 1.1.3.1 Kategori Keluarga Masyarakat Dusun Krajan
Sumber : Data Primer Register Pendataan Keluarga 2015
Dalam analisis Desa dan Dusun yang dilakukan berdasarkan dengan
sistem pendataan borang berupa survey dan pendataan langsung kemada
masyarakat dusun krajan, dapat di rumuskan beberapa permasalahan yang muncul
di masyarakat, seperti halnya pemetaan jenis status keluarga berdasarkan
tingkatannya (Tabel.1) yakni:
Dari pemaparan data diatas, jumlah keluarga Pra Sejahtera sejumlah 50
Keluarga, Keluarga Sejahtera III sejumlah 74 Keluarga, Keluarga Sejahtera III
KATEGORI
JML
PRA
SEJAHTERA
KEL.
SEJAHTERA I
KEL.
SEJAHTERA II
KEL.
SEJAHTERA
III
KEL.
SEJAHTERA
III PLUS
50 132 140 74 6
TOT 402
9
Plus sejumlah 6 Keluarga dan sedangkan pada Dusun Krajan lebih
didominasi oleh Keluarga Sejahte ra I dan II yakni masing – masing berjumlah
132 dan 140 Keluarga yang ada.
Permasalaha yang muncul di masyarakat khususnya pada Dusun Krajan
terutama fokus terhadap Keluarga Pra Sejahtera yakni yang dapat dikategorikan
menjadi beberapa subab bagian perbidang yakni;
1) Pada bidang pendidikan yakni;
a. Kesadaran akan pentingnya pendidikan di Dusun Krajan masih minim.
Hal itu dibuktikan dengan pendidikan terakhir yang ditempuh
kebanyakan masyarakat yaitu Sekolah Dasar (SD)/SLTP, dan nilai
jumlah masyarakat yang Tidak Tamat SD juga terbilang tinggi, hal ini
dibuktikan pada tabel.1a. Kebanyakan mereka lebih memilih menikah
usia dini dan langsung bekerja sebagai petani ataupun wiraswasta. Hal itu
kemungkinan terkait dengan masalah ekonomi masyarakat Dusun Krajan
yang masih belum mampu untuk membayar biaya pendidikan anaknya
sampai jenjang Sarjana.
Tabel 1.1.3.2 Pilar Pendidikan
Kepala Keluarga Menurut Tingkat Pendidikan
Tidak Tamat
SD Tamat SD/SLTP Tamat SLTA
Tamat
AK/PT
JUMLAH 139 232 26 5
Sumber : Data Primer Register Pendataan Keluarga 2015
Jumlah Anggota Keluarga
Usia 7-15
Jumlah Anggota Keluarga Menurut Kelompok
Umur
Sekolah Tidak Sekolah Balita 1-<5 Tahun
Mengikuti PAUD 6-12
Tahun
(SD)
13-24
Tahun
(SMP-
MHS) L P L P
Ikut Tidak Ikut
119 94 0 0 53 3 169 179
Sumber : Data Primer Register Pendataan Keluarga 2015
Jumlah anggota keluarga usia 7-15 tahun di Dusun Krajan 100%
bersekolah dan sisanya mereka tidak sekolah dikarenakan usia yang telah
melebihi batas kriteria tersebut. Balita yang berusia 1 hingga kurang dari 5 tahun
mengikuti PAUD sebanyak 53 balita dan 3 balita tidak mengikuti PAUD. Anak-
10
anak yang berusia 6 – 12 tahun bersekolah tingkat dasar (SD) sebanyak 169 anak.
Dan yang terakhir 179 orang yang berumur 13 sampai dengan 24 tahun
menempuh pendidikan dari SMP hingga Mahasiswa.
Tabel 1.1.3.3 Kategori Pilar Pendidikan
Sumber : Data Primer Register Pendataan Keluarga 2015
Pendidikan di Dusun Krajan rata-rata sudah baik, ini dibuktikan dengan
adanya hasil rekapitulasi pendataan register pendataan keluarga pada tabel diatas
yaitu semua anak umur 7-15 Tahun dalam keluarga bersekolah sebanyak 213
orang. Seluruh anggota keluarga umur 10-60 tahun bisa baca tulisan latin
sebanyak 227. Untuk memperoleh informasi mereka dapat surat
kabar/majalah/radio/TV sejumlah 77 Keluarga. Masyarakat dusun ini juga
berupaya untuk mengikuti pengajian, kemuslimatan, dan belajar mengaji sebagai
bentuk untuk meningkatkan pengetahuan agama yang diikuti oleh 205 orang.
Pada umumnya selain meningkatkan pengetahuan anggota keluarga juga
melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
b. Banyaknya masyarakat yang menikah di usia dini mengakibatkan
kurangnya pengetahuan mereka bagaimana cara mengurus rumah
tangga, bahaya akan kesehatan dan masalah sosial lainnya. Hal ini
dapat diminimalisir dengan solusi memberikan pengarahan dan
pengajaran terhadap masyarakat tentang dampak dari pernikahan dini
dan resiko – resikonya.
Pilar Pendidikan
KATEGORI JUMLAH
Semua Anak Umur 7-15 Th Dalam Keluarga Bersekolah 213
Seluruh Anggota Keluarga Umur 10-60 Tahun Bisa Baca Tulisan
Latin 227
Keluarga Memperoleh Informasi dari Surat
Kabar/Majalah/Radio/TV 77
Keluarga Berupaya Meningkatkan Pengetahuan Agama 205
Pada umumnya Anggota Keluarga Melaksanakan Ibadah Sesuai
dengan Agama dan Kepercayaan Masing-masing 355
11
c. Kurangnya kesadaran masyarakat atas lembaga jaminan kesehatan yang
diselenggarakan oleh badan negara berupa BPJS Kesehatan, sehingga
banyak masyarakat yang masih merasa keberatan dengan adanya biaya
rumah sakit dan sebagainya. Padahal program pemerintah tersebut
bertujuan untuk meringankan beban masyarakat salahsatunya dalam hal
kesehatan. Hal ini dapat diminimalisir dengan solusi memberikan
pengarahan dan pengajaran terhadap masyarakat tentang pentingnya
Jaminan Kesehatan didalam kehidupan sehari – hari.
Pada Dasarnya, taraf di tingkat pendidikan pada Dusun Krajan terbilang
sudah cukup baik, apalagi dengan ditunjang sarana prasarana pendidikan di desa
yang sudah dapat dibilang baik dan memadai, namun dari beberapa aspek di
bidang pendidikan yakni umumnya masyarakat Desa Kemuningsari lor,
khususnya pada Dusun Krajan, nilai kepercayaan terhadap suatu adat istiadat
masih terasa kental, yakni dengan adat atau budaya yang berkembang di
masyarakat salah satu contohnya dengan menikahkan anak perempuan mereka
dalam usia yang terbilang masih minim atau masih dalam taraf pendidikan seusia
Sekolah Menengah Pertama, sehingga maraknya kehamilan di usia dini juga
merabah dan dianggap bukan merupakan hal yang tabu. Maka seringkali dijumpai
banyak kasus di bidang kesehatan perihal kehamilan para wanita yang usianya
relatif dikatakan masih pada taraf pendidikan setara Sekolah Menengah Pertama.
Untuk pengawasan dan perhatian orang tua wali murid saat proses
pembelajaran di luar jam efektif belajar mengajar di sekolah juga dapat dikatakan
sangat minim, dikarnakan kebanyakan orang tua bekerja di luar, sehingga janrang
sekali hubungan komunikasi dan sosialisasi yang mendalam dengan anak prihal
bagaimana kegiatan proses belajarnya di sekolah maupun prihal pendampingan
proses belajarnya di rumah.
12
2) Bidang Lingkungan;
Tabel 1.2.2.1 Kategori Pilar Lingkungan
Pilar Lingkungan
KATEGORI JUMLAH
Rumah yang Ditempati Keluarga Mempunyai Atap, Lantai,
Dinding yang Baik 365
Luas Lantai Rumah Paling Kurang 8m² untuk Setiap Penghuni
Rumah 291
Keluarga Sering Ikut dalam Kegiatan Masyarakat di Lingkungan
Tempat Tinggal 85
Ada Anggota Keluarga yang Aktif Sebagai Pengurus
Perkumpulan Sosial/Yayasan/Institusi Masyarakat 3
Sumber : Data Primer Register Pendataan Keluarga 2015
Berdasarkan data pada pilar lingkungan di Dusun Krajan dapat
disimpulkan bahwasannya rumah yang ditempati keluarga rata – rata mempunya
kondisi yang baik, dengan presentasi jumlah sebesar 365 keluarga. Luas lantai
rumah paling kurang 8m² berjumlah 291 Keluarga. Keluarga Sering Ikut dalam
Kegiatan Masyarakat di Lingkungan Tempat Tinggal sejumlah 85 Keluarga, dan
Sosial/Yayasan/Institusi Masyarakat hanya berjumlah 1 orang. Namun pada hasil
observasi langsung kepada masyarakat ditemukan beberapa permasalahan yang
timbul, yakni diantaranya;
a) Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai pengklasifikasian antara
sampah organik dan sampah anorganik yang dapat dimanfaatkan.
Sehingga masyarakat masih menumpuk sampah secara umum dan
keseluruhan, belum adanya kesadaran dan keteraturan dalam
pengklasifikasian sampah. Hal ini dapat diminimalisir dengan solusi
memberikan pengarahan dan pelatihan terhadap masyarakat tentang
pengklasifikasian antara sampah organik maupun anorganik.
b) Masih minimnya pengetahuan masyarakat khususnya di Dusun Krajan
mengenai batas wilayah dan pengelompokan tiap – tiap keluarga
berdasarkan RT/RW-nya secara baik dan benar. Hal ini dapat dibantu
dengan memberikan pengarahan dan pemberitahuan mengenai batas –
batas RW, RT, dan Dusun dengan memberikan identitas pada
setiapnya.
13
3) Bidang Kesehatan;
Tabel 1.3.3.1 Kategori Pilar Kesehatan
Pilar Kesehatan
KATEGORI JUMLAH
Bila Ada Anggota Keluarga Sakit Dibawa ke Sarana Kesehatan 363
Bila Pasangan Usia Subur Ingin Ber-KB Pergi ke Sarana
Kesehatan 311
Pasangan Usia Subur dengan Anak Dua atau Lebih
Menggunakan Alat / Obat Kontrasepsi 175
Tiga Bulan Terakhir Keluarga dalam Keadaan Sehat Sehingga
dapat Melaksanakan Tugas/Fungsi Masing-masing 290
Sumber : Data Primer Register Pendataan Keluarga 2015
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwasannya jumlah Keluarga Sakit
Dibawa ke Sarana Kesehatan sejumlah 363, hal ini menandakan bahwasannya
sudah adanya kesadaran di masyarakat mengenai pentingnya sarana kesehatan
yang disediakan oleh pemerintah bagi masyarakat. Kemudian Pasangan Usia
Subur Ingin Ber-KB Pergi ke Sarana Kesehatan juga terbilang relatif tinggi yakni
sejumlah 311 Keluarga. Pasangan Usia Subur dengan Anak Dua atau Lebih
Menggunakan Alat / Obat Kontrasepsi berjumah 175 keluarga, dan Tiga Bulan
Terakhir Keluarga dalam Keadaan Sehat Sehingga dapat Melaksanakan
Tugas/Fungsi Masing-masing sejumlah 290, hal ini dinilai cukup tinggi karena
banyaknya salah satu anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
Pada data KB di Dusun Krajan dijelaskan sebagai berikut;
Tabel. 1.3.3.2 Data KB Dusun Krajan
Pasangan Usia Subur (Istrinya
Berusia 15-49)
Jumlah Anggota Keluarga
Menurut Kelompok Umur
Memakai Alat
Kontrasepsi
Hamil
memeriksakan
kehamilannya
Balita <5 Tahun Mengikuti
Posyandu
Ya Tidak Ya Tidak Ikut Tidak Ikut
JUMLAH 285 117 102 42 44 28
Sumber : Data Primer Register Pendataan Keluarga 2015
14
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwasannya pasangan usia
subur (Istri berusia 15-49th) memakai alat kontrasepsi sejumlah 285 Keluarga dan
117 Keluarga tidak menggunakan alat kontrasepsi. Jumlah ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya dirasa cukup tinggi kesadarannya yakni 102
Keluarga, dan yang tidak memeriksakan kehamilannya juga dirasa relatif banyak
yakni berjumlah 42 Keluarga. Serta jumlah anggota keluarga menurut kelompok
umur, yakni balita berusia kurang dari 5 tahun yang mengikuti posyandu yakni
berkisar 44 Keluarga, hal ini dirasa sudah dapat dikatakan baik karena hanya 28
Keluarga yang tidak mengikuti kegiatan posyandu.
Namun pada saat pengamatan dan observasi pada masyarakat langsung
mengenai pilar kesehatan ini, dapat dirumuskan dan disimpulkannya
permasalahan sebagai berikut;
a. Masih minimnya minat dan keikutsertaan sebagian besar wanita hamil
dan yang memiliki anak – anak usia balita untuk mengikuti dan turut
partisipasi di dalam kegiatan posyandu. Maka hal ini dapat ditingkatkan
dengan pendampingan posyandu dan kaderisasi terhadap relawan
posyandu atau kader posyandu dengan secara langsung memberikan
himbauan dan seruan untuk mengikuti kegatan posyandu.
b. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan di Dusun
Krajan, terutama dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan
observasi yang dilakukan di Dusun Krajan terlihat masyarakatnya tidak
peduli akan kesehatan gigi dan mulutnya. Masalah-masalah umum yang
ditemukan yaitu terkait periodontitis, halitosis, dan karies. Khususnya
pada kalangan pelajar sekolah dasar di Dusun Krajan Desa
Kemuningsari Lor. Dengan permasalahan tersebut dapat disolusikan
dengan penyuluhan dan demonstrasi kegiatan menjaga kebersihan gigi
dan mulut.
15
4) Pada bidang ekonomi;
Pada bidang ekonomi di dusun krajan sendiri dapat dikategorikan pada
umumnya masyarakatnya memiliki pekerjaan atau penghasilan. Sesuai dengan
tabel 4.a dimana menjelaskan tentang data masyarakat dusun krajan yang bekerja
maupun yang tidak bekerja.
Tabel 1.4.4.1 Data Keluarga Pada Bidang Ekonomi
Kepala keluarga Menurut
Status Pekerjaan
Keluarga Mendapatkan Kredit
Mikro/Bantuan Modal
Kerja Tidak Kerja Ya
Tidak
JUMLAH 399 3 0 0
Sumber : Data Primer Register Pendataan Keluarga 2015
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwasannya sebagian besar Kepala
keluarga menurut status pekerjaan sejumlah 399 Kepala Keluarga memiliki
pekerjaan, dan hanya sejumlah 3 Keluarga yang tidak bekerja secara tetap. Serta
pada keluarga yang mendapatkan bantuan kredit mikro/bantuan modal di dusun
krajan tidak ada, dikarenakan tidak adanya usaha kelompok – kelompok
masyarakat yang menghimpun diri di dalam suatu wadah perekonomian, sehingga
bantuan modal atau usaha kredit pada masyarakat dusun krajan masih belum
dapat diwujudkan.
Tabel 1.4.4.2 Kategori Pilar Ekonomi
Pilar Ekonomi
KATEGORI JUMLAH
Pada Umumnya Anggota Keluarga Makan Dua Kali Sehari atau
Lebih 395
Anggota Keluarga Memiliki Pakaian yang Berbeda untuk di
Rumah, Bekerja/Sekolah dan Bepergian 393
Paling Kurang Sekali Seminggu Seluruh Anggota Keluarga
Makan Daging/Ikan/Telur 334
Seluruh Anggota Keluarga Memperoleh Paling Kurang Satu
Setel Pakian Baru dalam Setahun 332
Ada Seorang atau Lebih Anggota Keluarga yang Bekerja untuk
Memperoleh Penghasilan 235
Sebagian Penghasilan Keluarga Ditabung dalam Bentuk Uang
Maupun Barang 118
Keluarga Secara Teratur dengan Sukarela memberikan
Sumbangan Materiil untuk Kegiatan Sosial 3
16
Sumber : Data Primer Register Pendataan Keluarga 2015
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwasannya pada masyarakat dusun
krajan rata – rata masyarakatnya sudah mencukupi kebutuhan pangannya
sebanyak dua kali sehari atau lebih, yakni sejumlah 395 keluarga. Anggota
Keluarga Memiliki Pakaian yang Berbeda untuk di Rumah, Bekerja/Sekolah dan
Bepergian relatif tinggi yakni sejumlah 393 Keluarga, Paling Kurang Sekali
Seminggu Seluruh Anggota Keluarga Makan Daging/Ikan/Telur sejumlah 334
Keluarga, Seluruh Anggota Keluarga Memperoleh Paling Kurang Satu Setel
Pakian Baru dalam Setahun sejumlah 332 Keluarga, Ada Seorang atau Lebih
Anggota Keluarga yang Bekerja untuk Memperoleh Penghasilan sejumlah 235
Keluarga, Sebagian Penghasilan Keluarga Ditabung dalam Bentuk Uang Maupun
Barang sejumlah 118 Keluarga, dan Keluarga Secara Teratur dengan Sukarela
memberikan Sumbangan Materiil untuk Kegiatan Sosial sejumlah 3 Keluarga.
Dari kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwasannya kegiatan
perekonomian di dusun krajan sebenarnya dalam kondisi yang relatif baik, namun
berdasarkan pengamatan dan observasi terhadap masyarakat dusun krajan,
ditemukannya beberapa permasalahan leten yang terjadi di masyarakat yakni
antara lain;
a. Banyaknya ibu – ibu rumah tangga yang hanya sekedar melakukan aktifitas
sebagai pengurus rumah tangga, dan mayoritas wanita yang tidak memiliki
keterampilan khusus yang dapat dijadikan komuditi tersendiri. Hal ini dapat
diminimalisirkan denga pemberian kegiatan pembelajaran kepada ibu – ibu
yang sifatnya dapat diperjual belikan.
b. Belum adanya keterbukaan terhadap dunia luar mengenai media elektronik
sebagai media sarana perniagaan. Karena pada dasarnya potensi di
masyarakat sendiri sudah terbentuk. Misalnya pemasaran pupuk kandang
produk olahan rumah yang masih dipasarkan secara sederhana dan hasil –
hasil kerajinan buah tangan yang masih minim kemampuan dalam hal
pemasaran. Untuk itu dapat dilakukan pembelajaran dan pelatihan yang
terpusat melalui balai desa serta pelatihan secara personal kepada masyarakat
17
tentang bagaimana memanfaatkan media elektronik/sosial didalam kegiatan
jual beli.
Menurut buku panduan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA), Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
merupakan program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk memberikan
pengalaman pengabdian kepada masyarakat bagi mahasiswa. Pelaksanaan
pendidikan ini memerlukan keterlibatan dan peran masyarakat, terutama
masyarakat di lokasi KKN dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi
mahasiswa maupun masyarakat.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang terjun langsung ke masyarakat
berhubungan juga dengan ikut berupaya melaksanakan program pemerintah dalam
percepatan pencapaian program MDG’s (Millenium Development Goals).
Delapan tujuan MDG’s yaitu : (1) menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, (2)
mencapai pendidikan dasar untuk semua, (3) mendorong kesetaraan gender, (4)
menurunkan angka kematian anak, (5) meningkatkan kesehatan ibu, (6)
memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya, (7) memastikan
kelestarian lingkungan hidup, dan (8) mengembangkan kemitraan global untuk
pembangunan.
Indonesia sebagai salah satu negara yang ikut berupaya mendeglarasikan
tujuan MDG’s mempunyai kewajiban untuk melaksanakan upaya tersebut
sehingga tercapai target MDG’s dan memonitor perkembangan kemajuan
pencapaian. Melalui kegiatan KKN tematik posdaya juga ikut berupaya
melaksanakan target MDGS’s.
Sebenarnya tujuan setiap warga negara terhadap kehidupannya yaitu untuk
mendapatkan kehidupan yang layak seperti yang dicita-citakan Bangsa Indonesia.
Dan tujuan tiap keluarga tentunya menginginkan keluarga sehat dan bahagia, tiap
anggota memperoleh pendidikan yang layak. Oleh karena itu mahasiswa KKN
ikut berperan dengan menyusun program-program yang bertujuan untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang ada di Dusun
18
Krajan, Desa Kemuningsari, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember melalui
kegiatan KKN Tematik POSDAYA.
1.1.2 Program Posdaya Rajawali Tahun 2014
Pada Dusun Krajan Desa Kemuningsar Lor pada KKN tahun sebelumnya
yakni periode 2014 telah membentuk Posdaya pada Dusun ini, dengan nama
Posdaya Rajawali yang berlegalitas dengan surat keputusan kepala Desa
Kemuningsari Lor No.04/35/09.14.2002/2014. Pembentukan posdaya ini
bertujuan untuk pemanfaatan potensi masyarakat Desa Kemunigsari Lor lebih
khususnya pada Dusun Krajan sebagai pengaplikasian tugas pokok mahasiswa
dalam disiplin pengabdian terhadap masyarakat, dan juga teruntuk mewujudkan
atau turut andil didalam pembangunan masyarakat Desa Kemunigsari Lor
khususnya Dusun Krajan dengan program kerja sebagai berikut:
1) Bidang Pendidikan
a) Membantu mengajar di PAUD Rambutan 40
b) Bimbingan belajar bagi siswa-siswi SD, MI, dan MTs
c) Penyuluhan tentang kenakalan remaja, bahaya narkoba dan seks bebas
di SMP dan MTs
2) Bidang Lingkungan
a) Kegiatan bank sampah dan pembuatan pupuk kompos
b) Membantu pembuatan kartu keluarga bagi masyarakat yang tidak
mampu di Kemuningsari Lor
c) Mengadakan kerja bakti di Balai Desa dan sekitarnya.
3) Bidang Kesehatan
a) Membantu kegiatan Posyandu
b) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, praktik cuci tangan pada siswi MI.
4) Bidang Ekonomi
a) Pembuatan desain produk marning dan rempeyek daun jambu.
b) Pelatihan keterampilan Ibu – Ibu rumah tangga dan PKK di sekitar
wilayah Dusun Krajan untuk usaha buah tangan secara home industry.
19
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Dusun Krajan
disimpulkan permasalahan yang ada dimana keseluruhannya mencakup pilar
pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan ekonomi. Adapun permasalahan yang
dimaksud, yaitu:
1. Pilar pendidikan
a) Bagaimanakah meningkatkan dan menumbuhkembangkan minat baca
dan motivasi belajarmasyarakat khususnya anak usia sekolah serta
bimbingan orang tua dalam mendidik di luar jam sekolah sangat
minim?
b) Bagaimana cara meningkatkan atas minimnya pengetahuan masyarakat
khususnya para orang tua akan pentingnya edukasi terhadap
pernikahan dini atau yang belum cukup umur sesuai dengan pokok
hukum dan kesehatan di Indonesia, serta merubah pola pikir
masyarakat tentang pentingnya jaminan kesehatan masyarakat bagi
mereka ?
2. Pilar lingkungan
a) Bagaimana usaha pemberdayaan atas permasalahan yakni masih
banyaknya penumpukan sampah dan belum adanya pemetaan serta
pemanfaatan terkait sampah yang pada umumnya dapat dibagi atas
sampah yang sifatnya organik dan anorganik?
b) Bagaimana usaha melakukan pemetaan terhadap permasalahan di
bidang lingkungan yaitu masih belum jelasnya batasan wilayah
RT/RW di Dusun Krajan maka dari itu perlunya penataan Dusun
Krajan yang lebih baik ?
3. Pilar kesehatan
a) Bagaimana usaha meningkatkan atas minimnya kesadaran anak akan
kebersihan gigi dan mulut ?
20
b) Bagaimana cara menumbuh tingkatkan tingkat kesadaran yang rendah
untuk memeriksakan kehamilannya pada trimester pertama ke
posyandu serta banyaknya balita yang tidak turut serta di dalam
kegiatan posyandu ?
4. Pilar ekonomi
a) Bagaimana cara meningkatkan pemberdayaan kelompok ibu – ibu
rumah tangga didalam usaha pangan / jajanan berupa permen wafer
oreo dan permen jelly yang memanfaatkan dari bahan jajanan yang
dikombinasikan dengan pemanfaatan bahan pangan atau jajanan?
b) Bagaimana cara meningkatkan pemberdayaan kelompok usaha
kerajinan tangan bross bunga dari kancing pada masyarakat ?
c) Bagaimana menumbuhkan pemberdayaan kelompok masyarakat yang
mengkoordinir perihal transaksi jual – beli dalam media elektronik
(internet)?
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud KKN yaitu:
1. Bagi Mahasiswa Universitas Jember
a. Menambah wawasan, informasi dan pemahaman yang ada di
masyarakat dan cara penyelesaiannya.
b. Meningkatkan ide kreatif dan berpartisipasi menyumbangkan pola
pikir dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.
c. Memperoleh pengalaman yang tidak pernah didapatkan di bangku
kuliah yaitu terlibat langsung dalam masyarakat dan ikut berbaur
dengan masyarakat setempat.
2. Bagi Perguruan Tinggi Universitas Jember
a. Meningkatan kurikulum sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
pemerintah sebagai umpan balik mahasiswa untuk berada di tengah-
tengah masyarakat.
21
b. Perguruan Tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi
mahasiswa dengan masyarakat, dengan demikian kurikulum
perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan dinamika
masyarakat.
c. Perguruan Tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi
pemerintah atau lembaga lainnya dalam pembangunan IPTEK.
3. Bagi Masyarakat Dusun Krajan dan Pemerintah setempat
a. Merangsang dan menumbuhkan kesadaran untuk meningkatkan
potensi desa baik Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya
Manusia khususnya yang ada di desa Krajan.
b. Menambah wawasan, keterampilan dan pengalaman masyarakat desa
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
c. Memotivasi pemerintah dan masyarakat setempat untuk turun andil
dalam percepatan pembangunan desa
d. Memperoleh bantuan pikiran dan ide serta tenaga untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada.
Tujuan
Tujuan dari program kegiatan Kuliah Kerja Nyata, yaitu :
a) Mendapatkan pengalaman belajar yang berharga melalui keterlibatan
dalam masyarakat secara langsung menemukan, merumuskan,
memecahkan, dan menanggulangi permasalahan pembangunan secara
pragmatis dan interdisipliner.
b) Bisa berkontribusi dan menyalurkan pemikiran berdasarkan ilmu ekonomi,
lingkungan, kesehatan, dan pendidikan dalam upaya menumbuhkan,
mempercepat serta mempersiapkan kader-kader pembangunan yang
terbentuk dalam posdaya.
22
c) Memperoleh dan mentransformasikan pengetahuan, sikap dan
keterampilan dari dan kepada masyarakat dalam memecahkan masalah
pembangunan secara pragmatis melalui pendekatan secara komprehensif,
interdisipliner, dan lintas sektoral.
d) Ikut memberikan kontribusi dalam pencapaian Millenium Development
Golds (MDG’s) dengan bentuk pemberantasan buta aksara.
e) Memberikan ide keterampilan kepada masyarakat Dusun Krajan
khususnya ibu rumah tangga yang menganggur dalam bentuk pelatihan
pembuatan gantungan kerudung dari gelas aqua bekas. Dari ide kreatif
tersebut bisa menghasilkan penghasilan tambahan bagi keluarga yang
bersangkutan.
f) Memberikan pengetahuan kepada anak TK dan wali murid bahwa
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
23
BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Tempat dan Waktu
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik POSDAYA gelombang II
tahun ajaran 2015 Universitas Jember Kelompok 168 dilaksanakan di Desa
KemuningsariLor, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. Pelaksanaan kegiatan
KKN ini dilakukan selama 45 hari dimulai sejak tanggal 1 Juli sampai 11 Juli
2015 dan dilanjut kembali tanggal 27 Juli sampai 22 Agustus 2015. Pelaksanaan
kegiatan disesuaikan dengan jenis dan lokasi kegiatan.
Waktu kegiatan pelaksanaan kegiatan program KKN dusun krajan Desa
Kemuningsarilor:
Tabel 2.1 (Jadwal Kegiatan)
No Nama Kegiatan
Bulan/ Minggu
Juli Agustus
M1 M2 M5 M6 M7 M8
1. Pengenalana peserta KKN
kepada perangkat desa dan
warga Kemuningsari Lor
2. Survei potensi desa
Kemuningsari Lor dan
Penentuan dusun binaan
3. Pemasangan papan nama
keterangan batasan
wilayahRT/RW
24
4. Bimbingan belajar untuk
anak usia belajar
5. Membantu mengajar di pos
PAUD/ TK. GUGUS 08 dan
SD Kemuningsarilor 01
6. Penyuluhan terhadap
masyarakat tentang
pentingnya pengetahuan
akan akibat pernikahan
khususnya pernikahan dini
atau yang belum cukup
umur sesuai dengan pokok
hukum dan kesehatan dan
jaminan kesehatan bagi
masyarakat.
7. Pelatihan keterampilan bagi
ibu-ibu rumah tangga yang
tidak memiliki pekerjaan
dan keterampilan.
8. Pengenalan tentang
pemanfaatan media
elektronik sebagai
penghubung dalam
melakukan aktifitas
perniagaan (transaksi jual
beli online).
9. Pengkoordiniran masyarakat
untuk dapat membedakan
antara sampah organik
maupun sampah anorganik
25
2.2 Khalayak dan Sasaran
Khalayak sasaran program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah warga
Desa KemuningsariLor Dusun Krajan, Kecamatan Panti setempat yang meliputi :
1. Perangkat Dusun Krajan
2. Ibu-ibu PKK
3. Pemuda dan Bapak-Bapak (masyarakat Dusun Krajan)
4. Siswa Sekolah Dasar
5. Siswa Taman Kanak-Kanak
2.3 Jenis Kegiatan dan Metode
2.3.1 Jenis Kegiatan
1. Bidang Pendidikan
a) Mengadakan bimbingan belajar diluar jam sekolah bagi siswa-siswi
sekolah dasar atau sederajat di balai desa.
yang nantinya dapat
dimanfaatkan kembali.
10. Screening Kesehatan Gigi,
Penyuluhan tentang
pentingnya menjaga
Kesehatan dan Kebersihan
Gigi dan Mulut, serta demo
Cara Menyikat Gigi yang
Baik dan Benar
11. Pendampingan posyandu
dan membantu kegiatan
posyandu serta turut serta di
dalam pembantuan program
pemberian vitamin A, obat
cacing dan imunisasi.
26
b) Membantu proses kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar (SD) /
Sederajat dan Taman Kanak-Kanak (TK) yang ada di Dusun Krajan.
c) Melaksanakan penyuluhan terhadap masyarakat tentang pentingnya
pengetahuan khususnya para orang tua akan akibat pernikahan, khususnya
pernikahan dini atau yang belum cukup umur sesuai dengan pokok hukum
dan kesehatan di Indonesia dalam bentuk penyuluhan dampak pernikahan
dini dan pentingnya penjaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat.
2. Bidang Lingkungan
a) Bekerjasama dengan Ibu – Ibu PKK, yakni yang berada dibawah
pengawasan Ibu Kepala Desa dalam membentuk kegiatan yang
sifatnya mengkoordinir masyarakat untuk dapat membedakan antara
sampah organik maupun sampah anorganik yang nantinya dapat
dimanfaatkan kembali.
b) Pemasangan papan nama keterangan batasan wilayah. Selain
memudahkan pencarian lokasi tempat yang ingin dituju juga bertujuan
untuk melakukan pemetaan masing – masing keluarga di Dusun
Krajan, sehingga memperjelas akan batasan - batasan RT dan RW di
Dusun Krajan.
3. Bidang Kesehatan
a) Pendampingan serta pembantuan terhadap proses kegiatan posyandu
di Dusun Krajan. Serta pemberian vitamin A sesuai umur dan
imunisasi campak di posyandu.
b) Penyuluhan kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut serta demo cara
menyikat gigi yang baik dan benar terhadap siswa TK/PAUD
GUGUS 08 dan siswa Sekolah Dasar Kemuninglor 1 kelas 1.
4. Bidang Ekonomi
a) Pelatihan keterampilan kerajinan bross kancing bagi ibu-ibu rumah
tangga yang tidak memiliki pekerjaan selain sebagai ibu rumah
tangga beserta ibu-ibu PKK.
27
b) Pelatihan membuat produk makanan permen jelly bagi ibu-ibu rumah
tangga yang tidak memiliki pekerjaan selain sebagai ibu rumah
tangga beserta ibu-ibu PKK.
c) Pelatihan membuat produk makanan permen oreo-pop bagi ibu-ibu
rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan selain sebagai ibu rumah
tangga beserta ibu-ibu PKK.
d) Sosialisasi pemanfaatan media elektronik sebagai penghubung dalam
melakukan aktifitas perniagaan (transaksi jual beli online).
2.3.2 Metode
Dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) diperlukan
adanya teknik khusus agar kegiatan yang akan dilakukan dapat berjalan dengan
baik. Teknik teknik yang akan dilakukan disesuaikan dengan kondisi dan situasi
desa. Adapun teknik kegiatan yang dilakukan dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN)
ini adalah sebagai berikut :
1. Analisis Data Borang
Yakni dengan melaksanakan pendataan secara langsung kepada
masyarakat dan keluarga di suatu wilayah guna mencari titik permasalahan
dan secara langsung dapat mengetahui data secara keseluruhan dengan acuan
pada data analisis borang.
2. Observasi
Observasi merupakan salah satu kegiatan untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan guna melaksanakan suatu program tertentu. Dalam hal ini
program yang dimaksud yaitu program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Observasi yang dilakukan selama 1 minggu antara lain : melakukan
wawancara dengan pihak pihak yang bersangkutan, mengamati situasi yang
terjadi di masyarakat desa, dan menganalisis program kerja KKN yang telah
dilakukan sebelumnya.
3. Diskusi atau Temu Warga
Diskusi merupakan interaksi atau komunikasi antara 2 orang atau lebih
atau kelompok. Kegiatan tanya jawab atau diskusi yang dilakukan melalui
28
pertemuan warga dengan mengundang perwakilan dari warga yaitu RT, RW,
BPD dan Perangkat Desa dengan tema pengenalan mahasiswa KKN
sekaligus penyampaian program kerja dan dengar pendapat dari warga.
4. Kegiatan Berkelanjutan
Dalam penyusunan program kerja kami mencoba menyusun dan
melaksanakan program kerja yang mampu untuk diteruskan oleh warga
walaupun KKN telah berakhir, selain itu dengan program berkelanjutan
diharapkan KKN selanjutnya dapat meneruskan dan mengembangkan apa
yang sudah dilakukan.
5. Melibatkan Pihak Luar
Dalam pelaksanaan program kerja kami melibatkn pihak-pihak luar yang
dapat ikut serta dan memberikan bantun guna kesuksesan pelaksanaan
program kerja, adapun sampai dengan KKN ini berakhir terdapat pihak BPJS
yang membantu dan untuk penjelasannya kami tuliskan di pembahasan
laporan ini.
2.4 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
2.4.1 Faktor Pendukung
Dalam menjalankan program kerja KKN tematik POSDAYA yang telah kami
susun dan kerjakan terdapat beberapa faktor pendukung. Adapun faktor
pendukung yang kami maksud adalah sebagai berikut :
a) Antusias masyarakat dengan adanya kegiatan KKN tematik posdaya gel.II
Tahun 2015 yang dirasa sangat hangat dan terbuka dengan peserta
kegiatan KKN.
b) Antusiasme siswa SD yang tinggi dalam mengikuti bimbingan belajar
yang diadakan di balai desa tiap malam hari
c) Dukungan yang penuh dari perangkat desa dan bidan desa
KemuningsariLor dalam mengadakan kegiatan Seminar tentang
Pernikahan Dini, Pentingnya BPJS dan PNPM.
d) Dukungan positif dari kepala desa serta ketua RT/RW dalam program
kegiatan pemasangan papan nama keterangan batasan wilayah RT/RW.
29
e) Dukungan positif dari kepala sekolah SD Kemunigsari lor 01 dan kepala
sekolah PAUD / TK Gugus 08 dusun Krajan, serta antusiasme yang tinggi
siswa SD dan TK dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dan kebersihan
gigi dan mulut demikian juga pada saat kegiatan demo cara menyikat gigi
yang baik dan benar.
f) Antusiasme masyarakat yang tinggi dalam memberikan pelatihan
keterampilan bross kancing, membuat produk makanan permen yelly dan
permen oreo-pop.
2.4.2 Faktor Penghambat
Adapun beberapa faktor yang menjadi penghambat di dalam proses
kegiatan KKN Tematik Posdaya Gelombang ke.II Tahun ajaran 2015 kali
ini adalah:
a) Minimnya antusiasme warga hadir dalam kegiatan pengenalan dan
penyuluhan rancangan program kerja sehingga tidak semua warga
mengetahui program kerja yang akan dilakukan dalam KKN Tematik
POSDAYA.
b) Masih kurangnya tingkat pemahaman warga KemuningsariLor dalam
menerima materi Seminar tentang Pernikahan Dini, Pentingnya BPJS dan
PNPM.
c) Masih kurangnya informasi jadwal kegiatan posyandu ibu hamil untuk
memeriksakan kehamilannya serta kesadaran orangtua yang mempunyai
anak balita untuk berkunjung ke posyandu.
d) Minimnya minat dan keikutsertaan ibu – ibu khalayak sasaran dalam
mengembangan pilar ekonomi di rumah masing – masing.
e) Kurangnya antusiasme masyarakat dalam pengembangan dan
pengelompokan sampah rumah tangga,
f) Kurang antusiasme dari masyarakat tentang pemanfaatan media online
dalam perniagaan
2.5 Rencana Biaya dan Realisasi Biaya
30
2.5.1 Rencana Biaya KKN
Adapun rencana biaya kegiatan selama kegiatan KKN diDesa Kemuningsarilor
Kecamatan Panti dan besar realisasi yang telah terlaksana dari beberapa pilar
yakni;
Pilar Pendidikan (Tabel 2.5.1.1)
I. Rencana Anggaran Program Penyuluhan Terhadap Pernikahan Dini.
No. Nama Jumlah Harga
Satuan
Harga
1.
2.
3.
4.
Undangan
Pembicara (Dosen/Dinas Terkait)
Sewa Viewer
Konsumsi :
- Pembicara
- Undangan
40
2
1
2
40
Rp. 100
Rp. 150.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 7.500
Rp4.000.00,-
Rp. 300.000.00,-
Rp. 50.000.00,-
Rp. 50.000.00,-
Rp. 300.000.00,-
TOTAL Rp704.000.00,-
Pilar Ekonomi(Tabel 2.5.1.2)
II. Rencana Anggaran Program Kerja Kerajinan Bross Bunga dari
Kancing
No. Nama Jumlah Harga
Satuan
Harga
1.
2.
3.
4.
Kancing warna
Peniti
Kain flanel
Lem tembak
100
20 buah
1m
20 Buah
Rp. 350
Rp. 250
Rp. 10.000
Rp. 1.000
Rp. 35.000.00,-
Rp. 5.000.00,-
Rp. 10.000.00,-
Rp. 20.000.00,-
TOTAL Rp 70.000,00
III. Rencana Anggaran Kerja Permen Wafer Oreo
No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga
31
1.
2.
3.
4.
Oreo Roll
Trimit bulat ¼ ons
Trimit bintang ½ ons
Mercolade warna
2
1
2
2
Rp. 6500
Rp. 3500
Rp. 10.000
Rp. 8.000
Rp. 13.000.00,-
Rp. 3.500.00,-
Rp. 20.000.00,-
Rp. 16.000.00,-
TOTAL Rp 52.500,00
IV. Rencana Anggaran Program Kerja Permen Yelly
No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga
1.
2.
3.
4.
Agar-agar
Gelatin 1 ons
Gula 1 kg
Cetakan agar-agar
3
1
1
1
Rp. 3500
Rp. 20.000
Rp. 12.000
Rp. 10.000
Rp. 10.500.00,-
Rp. 20.000.00,-
Rp. 12.000.00,-
Rp. 10.000.00,-
TOTAL Rp. 52.500.00,-
Pilar Kesehatan (Tabel 2.5.1.3)
V. Rencana Anggaran Program Kerja Penyuluhan Kesehatan Gigi dan
Mulut
No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga
1.
2.
3.
4.
5.
Banner Poster Penyuluhan
Phantom (alat peraga gigi)
Pasta dan sikat gigi
Air Mineral
Tissue
2 x 1
1 buah
10 buah
2dos
2 buah
Rp. 16.000
Rp. 100.000
Rp. 7500
Rp. 13.000
Rp. 10.000
Rp. 32.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 75.000,00
Rp. 26.000,00
Rp. 20.000,00
TOTAL Rp 253.000,00
32
Pilar Lingkungan (Tabel 2.5.1.4)
VI. Rencana Anggaran Program Pemasangan Papan Nama Keterangan
Batasan Wilayah
No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga
1.
3.
4.
Banner
Lem Kayu
Paku
3 x 2
4 buah
½ Kg
Rp. 16.000
Rp. 25.000
Rp. 20.000
Rp. 96.000.00,-
Rp. 100.000.00,-
Rp. 10.000.00,-
TOTAL Rp 206.000.00,-
I. Rencana Anggaran Program pemisahan sampah organik dan sampah
anorganik
No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga
1.
2.
Tempat Sampah
Cat Semprot
4
1
Rp. 25.500
Rp. 10.000
Rp. 102.000.00,-
Rp. 10.000.00,-
TOTAL Rp112.000.00,-
33
2.5.1.2 Total Rencana Anggaran Kegiatan
No. Nama Total
I.
PENGELUARAN;
1) Program Penyuluhan Terhadap
Pernikahan Dini.
2) Program PemberdayaanBros
KancingPermen wafer oreo dan
permen jelly
3) Penyuluhan Kesehatan Gigi dan
Mulut.
4) Program Pemasangan Papan
Nama Keterangan Batasan
Wilayah.
5) Pemisahan jenis sampah
Rp. 704.000.00,-
Rp. 70.000.00,-
Rp. 52.500.00,-
Rp. 52.500.00,-
Rp. 253.000.00,-
Rp. 206.000.00,-
Rp. 102.000.00,-
Rp.1.450.000.00,-
II. PEMASUKAN;
1) Iuran Anggota Kelompok
Dusun Krajan Rp.200.000,- x 5
Orang
2) Iuran Anggota KKN 168
Rp. 45.000,- x 10
Rp. 1.000.000.00,-
Rp. 450.000,-
34
Rp. 1.450.000,-
SUBTOTAL Rp 0,-
2.5.2 Realisasi Biaya KKN
Pilar Pendidikan (Tabel 2.5.1.1)
Anggaran Program Penyuluhan Terhadap Pernikahan Dini.
No. Nama Jumlah Harga
Satuan
Harga
1.
2.
3.
4.
Undangan
Pembicara (Dosen/Dinas Terkait)
Sewa Viewer
Konsumsi :
- Pembicara
- Undangan
40
2
1
2
40
Rp. 100
Rp. 150.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 7.500
Rp 4.000.00,-
Rp. 300.000.00,-
Rp. 50.000.00,-
Rp. 50.000.00,-
Rp. 300.000.00,-
TOTAL Rp704.000.00,-
Pilar Ekonomi (Tabel 2.5.1.2)
Anggaran Program Kerja Kerajinan Bross Bunga dari Kancing
No. Nama Jumlah Harga
Satuan
Harga
1.
2.
3.
4.
Kancing warna
Peniti
Kain flanel
Lem tembak
100
20 buah
1m
20 Buah
Rp. 350
Rp. 250
Rp. 10.000
Rp. 1.000
Rp. 35.000.00,-
Rp. 5.000.00,-
Rp. 10.000.00,-
Rp. 20.000.00,-
TOTAL Rp 70.000,00
35
Anggaran Kerja Permen Wafer Oreo
No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga
1.
2.
3.
4.
Oreo Roll
Trimit bulat ¼ ons
Trimit bintang ½ ons
Mercolade warna
2
1
2
2
Rp. 6500
Rp. 3500
Rp. 10.000
Rp. 8.000
Rp. 13.000.00,-
Rp. 3.500.00,-
Rp. 20.000.00,-
Rp. 16.000.00,-
TOTAL Rp 52.500,00
Anggaran Program Kerja Permen Yelly
No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga
1.
2.
3.
4.
Agar-agar
Gelatin 1 ons
Gula 1 kg
Cetakan agar-agar
3
1
1
1
Rp. 3500
Rp. 20.000
Rp. 12.000
Rp. 10.000
Rp. 10.500.00,-
Rp. 20.000.00,-
Rp. 12.000.00,-
Rp. 10.000.00,-
TOTAL Rp. 52.500.00,-
Pilar Kesehatan (Tabel 2.5.1.3)
Anggaran Program Kerja Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut
No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga
36
1.
2.
3.
4.
5.
Banner Poster Penyuluhan
Phantom (alat peraga gigi)
Pasta dan sikat gigi
Air Mineral
Tissue
2 x 1
1 buah
10 buah
2dos
2 buah
Rp. 16.000
Rp. 100.000
Rp. 7500
Rp. 13.000
Rp. 10.000
Rp. 32.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 75.000,00
Rp. 26.000,00
Rp. 20.000,00
TOTAL Rp 253.000,00
Pilar Lingkungan (Tabel 2.5.1.4)
Anggaran Program Pemasangan Papan Nama Keterangan Batasan
Wilayah
No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga
1.
3.
4.
Banner
Lem Kayu
Paku
3 x 2
4 buah
½ Kg
Rp. 16.000
Rp. 25.000
Rp. 20.000
Rp. 96.000.00,-
Rp. 100.000.00,-
Rp. 10.000.00,-
TOTAL Rp 206.000.00,-
Anggaran Program pemisahan sampah organik dan sampah anorganik
No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga
1.
2.
Tempat Sampah
Cat Semprot
4
1
Rp. 25.500
Rp. 10.000
Rp. 102.000.00,-
Rp. 10.000.00,-
TOTAL Rp112.000.00,-
37
2.5.3 Total Anggaran Kegiatan KKN Dusun Krajan Desa Kemuningsarilor
No. Nama Total
I.
PENGELUARAN;
6) Program Penyuluhan Terhadap
Pernikahan Dini.
7) Program PemberdayaanBros
KancingPermen wafer oreo dan
permen jelly
8) Penyuluhan Kesehatan Gigi dan
Mulut.
9) Program Pemasangan Papan Nama
Keterangan Batasan Wilayah.
10) Pemisahan jenis sampah
Rp. 704.000.00,-
Rp. 70.000.00,-
Rp. 52.500.00,-
Rp. 52.500.00,-
Rp. 253.000.00,-
Rp. 206.000.00,-
Rp. 102.000.00,-
Rp.1.450.000.00,-
38
II. PEMASUKAN;
3) Iuran Anggota Kelompok
Dusun Krajan Rp.200.000,- x 5
Orang
4) Iuran Anggota KKN 168
Rp. 45.000,- x 10
Rp. 1.000.000.00,-
Rp. 450.000,-
Rp. 1.450.000,-
SUBTOTAL Rp 0,-
BAB 3. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Kegiatan
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Posdaya yang kami laksanakan
di Dusun Krajan, Desa KemuningsariLor, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember
telah disusun dalam 11 program yang melingkupi 4 pilar yaitu pilar pendidikan,
pilar lingkungan, pilar kesehatan, dan pilar ekonomi.
Adapun penjabaran dari masing-masing pilar adalah sebagai berikut:
Pilar Pendidikan
a) Bimbingan belajar diluar jam sekolah bagi siswa-siswi sekolah dasar atau
sederajat yang diadakan di balai desa setiap malam hari.
b) Membantu proses kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar (SD)
Kemuning Lor 1 dan Taman Kanak-Kanak (TK)/Gugus Paud 08
Kemuningsari Lor di Dusun Krajan.
c) Seminar tentang pentingnya pengetahuan khususnya para orang tua akan
akibat pernikahan, khususnya pernikahan dini atau yang belum cukup
39
umur sesuai dengan pokok hukum dan kesehatan di Indonesia dalam
bentuk penyuluhan dampak pernikahan dini dan pentingnya penjaminan
pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat.
Bidang Lingkungan
a) Sosialisasi sampah organik maupun sampah anorganik dan pemanfaatan
ulangnya.
b) Pemasangan papan nama keterangan batasan - batasan RT dan RW di
Dusun Krajan.
Pilar Kesehatan
a) Pendampingan serta pembantuan terhadap proses kegiatan posyandu di
Dusun Krajan. Serta pemberian vitamin A sesuai umur dan imunisasi
campak di posyandu.
b) Penyuluhan kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut serta demo cara
menyikat gigi yang baik dan benar terhadap siswa TK/PAUD GUGUS
08 dan siswa Sekolah Dasar Kemuninglor 1 kelas 1.
Pilar Ekonomi
a) Pelatihan dan pemasaran keterampilan kerajinan bross kancing bagi ibu-
ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan selain sebagai ibu rumah
tangga beserta ibu-ibu PKK.
b) Pelatihan dan pemasaran membuat produk makanan permen jelly bagi ibu-
ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan selain sebagai ibu rumah
tangga beserta ibu-ibu PKK.
c) Pelatihan dan pemasaran membuat produk makanan permen oreo-pop bagi
ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan selain sebagai ibu
rumah tangga beserta ibu-ibu PKK.
d) Sosialisasi pemanfaatan media elektronik sebagai penghubung dalam
melakukan aktifitas perniagaan (transaksi jual beli online).
Adapun perincian program kerja diatas adalah sebagai berikut:
Tabel. 3.1
No Nama Kegiatan Waktu Sasaran Realisasi
40
Pelaksanaan
I Pilar Pendidikan
1 Bimbingan belajar untuk
anak SD
6 Juli 2015 s/d 21
Agustus 2015
Siswa Sekolah
Dasar Terealisasi
2
Membantu mengajar di
pos PAUD (Pendidikan
Anak Usia Dini)/TK
Gugus 08 dusun Krajan
2 Agustus 2015
s/d 15 Agustus
2015
Siswa PAUD
Terealisasi
3
Seminar tentang
Pernikahan Dini,
Pentingnya BPJS dan
PNPM
18 Agustus 2015 Masyarakat
Dusun Krajan Terealisasi
II Pilar Lingkungan
1
Penyuluhan membedakan
serta cara pemanfaatan
secara maksimal antara
sampah organik maupun
sampah anorganik
14 dan 15
Agustus 2015 Ibu – Ibu PKK Terealisasi
2
Pemasangan papan nama
keterangan batasan-
batasan kawasan RT/RW
16 s/d 18 Agustus
2015
Ketua RT/RW
Dusun Krajan Terealisasi
III Pilar Kesehatan
1
Pendampingan posyandu
dan membantu kegiatan
posyandu dan ikut
membantu program
pemberian vitamin A,
obat cacing, dan
6 s/d Juli 2015
dan 3 s/d 5
Agustus 2015
Posyandu
Rambutan 39,
40, 41, ibu
hamil dan
balita.
Terealisasi
41
imunisasi
2
Penyuluhan tentang
menjaga kesehatan dan
kebersihan gigi dan
mulut serta cara
menyikat gigi yang baik
dan benar
5, 7 , dan 14
Agustus 2015
Siswa PAUD
/TK GUGUS 08
dan siswa SD
Kemuninglor 1
kelas 1
Terealisasi
IV Pilar Ekonomi
1 Pelatihan pembuatan bros
dari kancing
12 Agustus 2015
Ibu rumah
tangga beserta
ibu-ibu PKK
Terealisasi
2 Pelatihan pembuatan
permen oreo-pop 13 Agustus 2015
Ibu rumah
tangga beserta
ibu-ibu PKK
Terealisasi
3 Pelatihan pembuatan
permen yelly 13 Agustus 2015
Ibu rumah
tangga beserta
ibu-ibu PKK
Terealisasi
4
Sosialisasi pemanfaatan
media elektronik sebagai
penghubung dalam
melakukan aktifitas
perniagaan
Ibu PKK dan
masyarakat
sekitar
Terealisasi
3.2 Pembahasan
3.2.1 Kegiatan Pilar Pendidikan
Kegiatan di pilar Pendidikan meliputi Kegiatan seminar dampak pernikahan
dini dan pentingnya penjaminan kesehatan bagi masyarakat yang bekerjasama
dengan pihak BPJS (Badan Penyeleggara Jaminan Sosial) Kesehatan Kabupaten
Jember. Serta melaksanakan pembantuan mengajar pada SD Kemuningsarilor 01
42
dan PAUD/TK Gugus 08 Desa Kemuningsarilor dan mengadakan bimbingan
belajar setiap malam dimulai pukul 19.00 WIB bertempat di Balai Desa.
Seminar Dampak Pernikahan Dini dan Pentingnya Penjaminan
Kesehatan Bagi Masyarakat
Pembekalan dan penyuluhan kepada masyarakat khususnya pada
masyarakat Desa Kemuningsari Lor Kecamatan Panti Kabupaten Jember tentang
jaminan atas kesehatan dirasa sangat perlu adanya. Berdasarkan data desa
pemegang kartu Jamkesmas tahun 2008 menyebutkan bahwasannya hanya
terdapat 610 Kepala Keluarga (KK) yang memiliki Jaminan Kesehatan
Masyarakat, dan pada tahun 2009 data desa menjelaskan sasaran masyarakat yang
belum memiliki dan menggunakan Jaminan Kesehatan Masyarakat sejumlah 519
Kepala Keluarga. Hal ini dirasa sangat perlu adanya pendekatan kepada
masyarakat yang belum memiliki jaminan atas kesehatannya dan jumlah tersebut
juga akan semakin meningkat apabila acuan data dihitung berdasarkan tahun
terbaru.
Dengan bantan dan kerjasama dengan beberapa instansi terkait, acara ini
dapat terselenggara sesuai dengan jadwal program kerja kelompok dan yakni pada
tanggal 18 Agustus 2015 bertempat di balai desa Kemuningasrilor. Acara
disampaikan dengan pemaparan beberapa narasumber yang telah diundang
sebelumnya dan dengan para undangan yang telah ditentukan sebelumnya, yakni
Anggota posyandu (ibu – ibu hamil muda), para orang tua, Ibu – Ibu PKK dan
perangkat desa Kemuningsarilor. Acara dihadiri oleh 90 undangan dan pemateri
dari pihak BPJS dan dinas kesehatan desa yang kali ini diwakili oleh bidan desa.
Acara ini mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat khususnya para
undangan yang hadir, bahkan dari jumlah undangan yang diperkirakan sekitar 70
orang nyatanya animo masyarakat melebihi persepsi yang telah dipersiapkan,
nyatanya hingga acara selesai rekap absensi menunjukkan jumlah peserta
mencapai 90 orang. Ini membuktikan tingginya animo masyarakat dalam
mengikuti kegiatan seminar dampak pernikahan dini dan pentingnya penjaminan
kesehatan. Selain itu dari acara ini, pihak BPJS dan kepala desa memfasilitasi
43
langsung bagi masyarakat khususnya pada undangan yang ingin membuat atau
mendaftar sebagai peserta kartu jaminan kesehatan/BPJS, dan diluar dari itu pihak
desa juga siap menampung dan menerima pendaftaran untuk jaminan kesehatan
BPJS ini bagi warga masyarakatnya.
3.2.1.1a Sasaran
Sasaran yangdituju pada acara tersebut adalah pada ibu – ibu muda hamil,
orang tua/wali undangan, Ibu – ibu PKK, dan undangan perangkat desa yang
keseluruhan berjumlah 90 orang undangan yang hadir dan mengikuti kegiatan
Seminar dampak pernikahan dini dan pentingnya penjaminan kesehatan bagi
masyarakat yang bekerjasama dengan pihak BPJS (Badan Penyeleggara Jaminan
Sosial) Kesehatan Kabupaten Jember.
3.2.1.2a Pelaksanaan Kegiatan
Pada acara seminar dampak pernikahan dini dan pentingnya penjaminan
kesehatan bagi masyarakat yang bekerjasama dengan pihak BPJS (Badan
Penyeleggara Jaminan Sosial) Kesehatan Kabupaten Jember terlaksana pada
tanggal 18 Agustus 2015 pukul 09.00 s/d 11.30 WIB bertempat di Balai Desa
Kemuningsarilor. Dihadiri oleh undangan sejumlah 70 orang yang terdiri dari ibu
– hibu hamil, orang tua, dan Ibu –Ibu PKK Desa serta 20 orang undangan dari
perangkat desa yang hadir. Acara dipandu dan dihadiri oleh Bapak Kepala Desa
langsung dan dua orang narasumber, yakni Bidan Desa selaku perwakilan dari
Dinas Kesehatan Desa Kemuningsarilor dan pembicara dari pihak BPJS
Kesehatan yang diwakili langsung Oleh Sdr. Ibu Dian S., selaku pembicara yang
ditunjuk. Acara ini dapat terselenggara berkat adanya kerjasama progam KKN
Desa kemuningsarilor dengan Desa, Dinas kesehatan Desa Kemuningsarilor dan
pihak BPJS (Badan Penyeleggara Jaminan Sosial) Kesehatan Kabupaten Jember.
Acara ini berlangsung bertepatan dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) tematik Posdaya Universitas Jember yang dilaksanakan oleh Kelompok
168 di Desa Kemuningsarilor Kecamatan Panti Kabupaten Jember ini telah
melakukan beberapa kegiatan survey guna menemukan duduk permasalahan di
masyarakat desa khususnya prihal masalah kesehatan. Atas dasar itulah kami
44
menyimpulkan bahwasannya di Desa Kemuningsarilor pada duduk perkara di
bidang kesehatan yakni maraknya pernikahan di usia dini dan masih kurangnya
pemahaman masyarakat tentang jaminan kesehatan itu sendiri.
3.2.1.3a Pencapaian
Adapun tujuan diselenggarakannya acara tersebut adalah:
1. Membentuk pemahaman terhadap bahaya pernikahan usia dini dan dampak
yang ditimbulkannya.
2. Memberikan kesadaran akan pentingnya kepemilikan atas jaminan kesehatan
bagi masyarakat.
3. Melahirkan pemikir-pemikir masa depan yang peduli terhadap kesejahteraan
masyarakat.
Sehingga diharapka output yang dihasilkan dari acara tersebut adalah;
1. Membentuk tanggung jawab bersama akan pentingnya jaminan kesehatan
bagi masyarakat dan dampak dari pernikahan dini.
2. Lahirnya masyarakat – masyarakat yang mengerti dan sadar akan dampak
dari pernikahan dini dan mampu mensosialisasikanny kepada masyarakat
luas.
3. Menyadarkan masyarakat akan pentingnya mencegah suatu pernikahan dini
dan dengan pola pencegahan yang baik serta mampu memanfaatkan adanya
jaminan kesehatan dengan tepat guna baik dan benar.
Pembantuan Pengajaran di SD Kemungsarilor 01 dan PAUD/TK Gugus 08
Pada Dasarnya, taraf di tingkat pendidikan pada Dusun Krajan terbilang
sudah cukup baik, apalagi dengan ditunjang sarana prasarana pendidikan di desa
yang sudah dapat dibilang baik dan memadai. Namun dalam prosesnya
mahasiswa KKN harus bisa berbaur dengan setiap masyarakat di lapisan manapun
dan dapat mengaplikasikan disiplin ilmunya di masyarakat dan yang terpenting
adalah pengabdian secara penuh kepada masyarakat dengan melalui kegiatan
KKN ini, salahsatunya adalah dengan Pembantuan Pengajaran di SD
45
Kemuningsarilor 01 dan PAUD/TK Gugus 08 Di Dusun Krajan Desa
Kemuningsarilor, Kec. Panti.
3.2.1.1b Sasaran
Sasaran pada program ini adalah Sekolah Dasar (SD) Kemuningsarilor 01
dan PAUD/TK Gugus 08 yang bertempat di dusun Krajan Desa Kemuningsarilor.
Yakni pada kelas 1 hingga kelas 6, dibagi berdasarkan ketentuan kelompok
3.2.1.2b Pelaksanaan Kegiatan
Untuk progam kegiatan Pembantuan pengajaran di SD Kemuningsarilor 01
dan PAUD/TK Gugus 08 dilaksanakan hampir setiap hari sedia mulai pukul 07.00
s/d 11.30 WIB dengan rincian sebagai berikut;
Pukul 07.00 s/d 09.00 seluruh anggota kelompok melaksanakan pembantuan
pengajaran di PAUD/TK Gugus 08 dengan pengajaran terhadap tiga kelas yang
ada, yakni kelas PAUD 1, 2, dan 3. Hal ini dirasa sangat perlu karena 2 dari 3
guru PAUD/TK Gugus 08 melaksanakan sertifikasi selama dua minggu di
Universitas Jember sehingga tenaga pendidik di sekolah berkurang dan
kekurangan tenaga pembimbing serta pengajar.
3.2.1.3b Pencapaian
Hasil yang dicapai adalah pembantuan atas pengajaran yang dilakukan di
lembaga pendidikan tersebut yakni sebagai salah santu bentuk pengabdian kepada
masyarakat dan penerapan disiplin ilmu yang diharapkan dapat diturunkan dan
berguna bagi masyarakat sekitar serta turut ambil andil bagan dalam
mencerdaskan generasi bangsa berikutnya.
Bimbingan Belajar Siswa – Siswi Dusun Krajan Desa Kemuningsarilor
Untuk pengawasan dan perhatian orang tua wali murid saat proses
pembelajaran di luar jam efektif belajar mengajar di sekolah juga dapat dikatakan
sangat minim, dikarnakan kebanyakan orang tua bekerja di luar, sehingga jarang
sekali hubungan komunikasi dan sosialisasi yang mendalam dengan anak prihal
bagaimana kegiatan proses belajarnya di sekolah maupun prihal pendampingan
proses belajarnya di rumah.
46
Kegiatan Bimbingan Belajar ini dilaksanaan setiap hari dalam seminggu
mulai tanggal 10 Juli - 20 Agustus pukul 19.00-21.00 WIB bertempat di balai
Desa Kemuningsarilor. Kegiatan ini memilih sasaran siswa-siswi SD dan sebagian
siswa – siswi SMP di Desa Kemuningsarilor. Metode pembelajaran yang
diterapkan adalah dengan teknik penyampaian materi, diskusi dan latihan soal,
Kelompok belajar dan penyelesaian pekerjaan rumah (PR) secara bersama – sama
maupun dalam kelompok – kelompok belajar yang telah dibentuk/ Penyampaian
materi yaitu dilakukan dengan metode langsung maupun secara pendampingan
dan praktik.
Kegiatan ini setiap harinya melalui absensi diikuti rata – rata 20orang
siswa – siswi setiap harinya. Sehingga bimbingan belajar ini mendapatkan
apresiasi dan sambutanyang baik bagi masyarakat sebagai wali murid maupun
para siswa – siswinya.
3.2.1.1c Sasaran
Sasaran pada program kerja Bimbingan Belajar ini yakni para siswa –
siswi Sekolah Dasar dan siswa – siswi SMP yang bertempat tinggal di sekitar
wilayah lingkungan Dusun Krajan Desa Kemuningsarilor.
3.2.1.2c Pelaksanaan Kegiatan
Pada program bimbingan belajar bagi siswa – siswi Sekolah Dasar maupun
Sekolah Menengah Pertama Desa Kemuningsarilor Kec. Panti, dilaksanakan
setiap hari mulai pukul 19.00 s/d 21.00 WIB bertempat di balai desa
Kemuningsarilor. Dengan agenda belajar yakni kegiatan mata peajaran hari esok
maupun melakukan kerja kelompok bagi penyelesaian tugas rumah atau Pekerjaan
Rumah (PR) siswa – siswi di Dusun Krajan Desa Kemuningsarilor.
Program ini dilaksanakan mulai minggu kedua penempatan Mahasiswa
KKN sampai dengan minggu terakhir program KKN. Hasil yang diharapkan dan
yang dicapai adalah dengan menambahnya ilmu dan pengetahuan para siswa –
siswi dalam mendapatkan ilmu diluar jam proses belajar mengajar di sekolah,
47
sehingga diharapkan lebih dapat memahami pelajaran lebih efektif dan
meningkatkan minat siswa – siswi untuk belajar bersama.
3.2.1.3c Pencapaian
Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah meningkatnya minat anak –
anak untuk belajar, dengan adanya bimbingan belajar ini juga dibentuk kelompok
– kelompok belajar untuk selanjutnya, yang diharapkan selepas KKN berakhir
kegiatan belajar diluar jam sekolah tetap dapat berjalan dengan kelompok –
kelompok belajar yang telah dibentuk sebelumnya. Sehingga kegiatan ini dapat
berjalan berkelanjutan guna turut serta membantu mencerdaska anak – anak
masyarakat di sekitar Dusun Krajan khususnya dan anak – anak Desa
Kemuningsarilor pada umumnya.
3.2.2 Kegiatan Pilar Lingkungan
Dalam bidang lingkungan, program kerja yang dilakukan yaitu
mengadakan penyuluhan dalam membedakan serta cara pemanfaatan antara
sampah organik maupun sampah anorganik dan pemasangan papan nama
keterangan ketua RW dan RT. Dasar pertimbangan dalam membuat program ini
dari observasi yang dilakukan di lingkungan Dusun Krajan didapati masih banyak
warga yang memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan dan terkadang
sampah tersebut langsung dibakar sehingga dapat menyebabkan polusi udara
maupun penyakit. Selain itu masih banyak warga Dusun Krajan yang kurang
memahami tentang wilayah RT dan RW pada tempat tinggal mereka dan masih
ada warga yang tidak mengetahui siapa ketua RT atau ketua RW di tempat
tinggalnya. Selain dengan observasi langsung dengan lingkungan Dusun Krajan,
juga dilakukan koordinasi dengan Pak Waqik selaku Kepala Desa Kemuningsari
Lor dan Pak Syafi’i sebagai Wakasun Dusun Krajan, serta dengan ketua Posdaya
Rajawali.
Penyuluhan Cara Memisahkan Sampah Organik dan Anorganik
48
Sampah merupakan hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan warga Dusun
Krajan. Sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, dan
kegiatan pertanian banyak yang tidak dihuraukan akan pentingnya pengetahuan
tentang sampah. Kebiasaan membuang sampah tanpa melihat dari segi manfaat
maupun kerugian yang ditimbulkan dari adanya pembuangan sampah yang
sembarangan dapat merugikan banyak pihak, mulai dari lingkungan tersebut
maupun bagi warga masyarakat yang tinggal di tempat tersebut. Sampah
merupakan masalah yang tidak mudah untuk diatasi, walapun sudah banyak yang
dilakukan untuk mencegahnya terkadang kebiasaan untuk menjaga lingkungan
tetap bersih masih sulit dilakukan. Perlu adanya penyuluhan maupun
pendampingan dalam mengatasi masalah sampah yang sering diabaikan.
3.2.2.1a Sasaran
Penyuluhan tentang cara membedakan sampah organik dan anorganik
ditujukan kepada ibu-ibu PKK Dusun Krajan. Penyuluhan yang dilakukan melalui
ibu Kepala Desa untuk mempermudah pengumpulan warga untuk berkumpul.
Ternyata tidak mudah mengumpulkan ibu-ibu PKK sebab bertepatan dengan
bulan Agustus dan juga jadwal kegiatan para ibu-ibu PKK yang sering diadakan
di luar Dusun Krajan sehingga sulit untuk melakukan sosialisasi. Atas saran dari
Bapak Khoirus selaku ketua Posdaya Rajawali, penyuluhan dilakukan kepada ibu-
ibu wali murid PAUD dan TK Dusun Krajan serta murid-murid SD di SD 1
Kemuningsari Lor. Penyuluhan diadakan kepada wali murid dengan tujuan agar
dapat mengajarkan kepada anak-anak PAUD dan TK melalui ibu-ibu wali,
sedangkan untuk ibu-ibu wali untuk memberikan pengetahuan tentang cara
memisahkan sampah organik dan anorganik.
3.2.2.2a Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pada minggu ke 6,7 dan 8 dengan dilakukan pada
Ibu – Ibu wali murid SD Kemuningsarilor 01 dan PAUD/TK Gugus 08 serta
dilakukan secara rumah – per rumah warga di Dusun Krajan. Penyuluhan juga
dilakukan di murid-murid SD dengan tujuan untuk memberi pelajaran tentang
kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan daur ulang sampah. Hal ini
juga penting dilakukan kepada murid-murid SD agar menjadi kebiasaan baik yang
49
ditanamkan mulai dini sehingga bisa membantu orang tuanya dalam penanganan
sampah yang ada dirumahnya maupun lingkungannya.
3.2.2.3a Pencapaian
Dengan membedakan sampah organik dan anorganik, ibu-ibu dapat
memanfaatkan kembali sampah yang dianggap tidak berguna. Pada penyuluhan
sampah ini ibu-ibu diberi pengetahuan tambahan untuk memulai memisahkan
sampah dengan menggunakan tempat sampah yang berbeda antara organik
maupun anorganik. Hal ini penting karena sering didapati warga Dusun Krajan
membuang sampah ditumpukan-tumpukan sampah yang dapat membusuk
maupun tidak dapat membusuk. Hal ini dapat menyebabkan pemandangan dan
bau yang tidak enak serta bisa menyebabkan timbulnya penyakit yang diakibatkan
oleh lalat, nyamuk dan tikus. Pemanfaatan sampah anorganik secara langsung,
misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas
daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya
menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan
botol air minum dalam kemasan.
Dalam penyuluhan cara memisahkan sampah organik dan anorganik,
dibahas juga cara membuat pupuk kompos dari sampah rumah tangga dan sisa
makanan ternak berupa rumput. Ibu-ibu diberi penjelasan tentang membuat pupuk
kompos dengan cara yang sederhana, dengan tujuan agar mudah diterapkan oleh
ibu-ibu disetiap rumah tangga.
Tahap pertama dalam pembuatan pupuk kompos yakni memisahkan antara
sampah organik dan anorganik. Sampah organik yang sudah terkumpul dicincang
atau dipotong-potong kecil-kecil kira-kira 2-3 cm, potongan dimasukkan di ember
atau wadah yang besar. Hasil potongan disimpan untuk dibusukkan dengan
menutup rapat ember atau wadah tersebut dan ditaruh ditempat yang teduh. Dalam
proses pembusukan, bisa dengan metode dibiarkan sampai membusuk dengan
sendirinya atau dengan menambahkan larutan EM4 untuk mempercepat proses
pembusukan. Larutan EM4 dapat dibeli di toko pertanian, kegunaannya untuk
mempercepat proses pembusukan.
50
Tahap kedua, aduk ember secara rutin setiap 3 hari sekali agar campuran
merata karena biasanya proses pembusukan tidak langsung merata. Apabila selalu
ditambahkan sampah baru juga harus diaduk dan bisa ditambah juga dengan
larutan pembusuk.
Tahap ketika, diamkan ember sampah organik tersebut hingga kurang
lebih 2 minggu, hingga terjadi proses komposting. Pada akhirnya nanti akan
terdapat dua jenis pupuk, pupuk cair dan pupuk padat. Sebelum digunakan
sebagai pupuk atau media tanam, kompos yang padat harus terlebih dahulu
dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Sementara untuk yang cair bisa
langsung digunakan pada tanaman.
Pemasangan Papan Nama Ketua RW dan RT
Pada bidang lingkungan juga melakukan pemasangan papan nama ketua
RW dan RT. Pemasangan papan nama sesuai dengan pemetaan Dusun Krajan
yang sudah dilakukan bersamaan dalam pendataan penduduk Dusun Krajan. Di
Dusun Krajan terdapat 3 RW dan 17 RT yang tersebar ke beberapa tempat.
Sebelum pemasangan papan nama, kelompok KKN 168 mendapat kesempatan
memberi sosialisasi akan pentingnya papan nama ini pada acara musyawarah
warga Curah Kates pada acara Agustusan. Pada acara musyawarah tersebut
kelompok KKN 168 diundang untuk turut serta dalam membantu kegiatan
tersebut yang berupa ceramah pengajian yang dilaksanankan di Curah Kates.
Dalam sosialisai tersebut menjelaskan bahwa di Dusun Krajan akan diberi papan
nama setiap Ketua RT dan RW. Pemberian papan nama ditujukan untuk
mempermudah warga Dusun Krajan untuk mengetahui siapa ketua RT atau ketua
RW ditempat tinggalnya. Sehingga warga Dusun Krajan mudah untuk mengurus
beberapa keperluan yang bersangkutan dengan ketua RW atau ketua RT seperti
pengurusan KTP dan yang lainnya. Selain itu juga dapat memberikan batasan
wilayah tentang RW dan RT di Dusun Krajan.
3.2.2.1b Sasaran
Sasaran pada kegiatan ini adalah seluruh Ketua RT dan Ketua RW di
lingkungan Dusun Krajan Desa Kemuningsarilor.
51
Karena dirasa masih minimnya pengetahuan masyarakat khususnya di
Dusun Krajan mengenai batas wilayah dan pengelompokan tiap – tiap keluarga
berdasarkan RT/RW-nya secara baik dan benar. Hal ini dapat dibantu dengan
memberikan pengarahan dan pemberitahuan mengenai batas – batas RW, RT, dan
Dusun dengan memberikan identitas pada setiapnya.
3.2.2.2b Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada minggu ke – 7 dan 8 pada jadwal
kegiatan matriks program KKN.
3.2.2.3b Pencapaian
Papan nama yang akan diberikan kepada ketua RW dan RT dibuat dari
banner yang sudah dicetak kemudian ditempelkan di triplek agar menambah
kerapian dan keindahan papan nama. Pemasangan papan nama dengan cara
mengunjungi langsung setiap rumah yang menjadi ketua RW atau ketua RT,
dengan tujuan untuk memberikan penjelasan langsung dan meminta izin kepada
pemilik rumah untuk melakukan penempelan langsung papan nama di dinding
rumah. Pemasangan papan nama dilakukan di minggu ke-5 dan ke-6 sesuai jadwal
pelaksanaan program kerja.
Pemasangan papan nama diawali dilingkungan RW 02, karena melihat
wilayah ini dekat dengan tempat tinggal mahasiswa KKN di Balai Desa.
Pemasangan papan nama di RW 02 berjalan lancar dalam satu hari hanya ada
satu ketua RT dan ketua RW yang belum memperoleh papan nama karena pemilik
tidak berada di rumah sehingga pemasangan dilanjutkan esok hari. Pemasangan
berikutnya pada RW 01 dan juga ketua RT dan RW 02 yang belum. Pada
pemasangan di RW 01 terdapat kendala berupa sulitnya mencari ketua RT yang
rumahnya berada di deretan rumah yang sempit dan padat, selain itu juga jarak
antar ketua RT yang terlalu dekat. Pada RW 01 tidak selesai dalam satu hari
karena ada dua RT yang belum dipasang kerena pemiliknya tidak berada dirumah.
Pemasangan selanjutnya di RW 03 dan RT yang belum. Pemasangan papan nama
di RW 03 masuk dalam wilayah Curah Kates, wilayah yang terpisah dari RW 01
dan RW 02. Pemasangan di RW 02 terdapat kendala yakni pada pemasangan di
52
RT 04 yang letak nya sulit diakses dari Curah Kates sehingga harus lewat dari
Desa Glagahweroh.
Pemasangan papan nama ketua RT dan RW dapat berjalan dengan lancar
dan dapat terpasang semua walawpun ada beberapa kendala keran tempat yang
sulit diakses maupun akses jalan yang sulit dilewati.
3.2.3 Kegiatan Pilar Kesehatan
Kegiatan dari bidang kesehatan meliputi pendampingan posyandu dan
membantu kegiatan posyandu dan ikut membantu program pemberian vitamin A,
obat cacing, dan imunisasi serta penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta demo
cara sikat gigi yang baik dan benar.
Pendampingan Posyandu
Pendampingan posyandu yang dilakukan ikut membantu bidan dan kader
Posyandu Rambutan 39, 40, dan 41 di Dusun Krajan. Kegiatan di posyandu yaitu
ikut menimbang berat badan balita dan mengukur tinggi badan balita lalu dicatat
di KMS (Kartu Menuju Sehat).
3.2.3.1a Sasaran
Sasaran yang dituju adalah Ibu – ibu Ha,il dan para anggota serta kader –
kader Posyandu di Dusun Krajan Desa Kemuningsarilor yang telah terdaftar
sebagai anggota posyandu
3.2.3.2a Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan pada minggu ke- 2,5,6,dan 7 dengan mengikuti
jadwal yang telah ditentukan sebelumnya oleh pukesmas pembantu di Desa
Kemuningsarilor
3.2.3.3a Pencapaian
Secera tidak langsung menarik minat dan keikutsertaan sebagian besar
wanita hamil dan yang memiliki anak – anak usia balita untuk mengikuti dan turut
partisipasi di dalam kegiatan posyandu. Maka hal ini dapat lebih ditingkatkan lagi
dengan pendampingan posyandu dan kaderisasi terhadap relawan posyandu atau
53
kader posyandu dengan secara langsung memberikan himbauan dan seruan untuk
mengikuti kegatan posyandu.
Program Kesehatan Gigi dan Mulut
3.2.3.1b Sasaran
Program ini ditujukan dapat memberikan informasi serta pengajaran pada
anak-anak SDN Kemuninglor 1 dan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)/TK
Gugus 08 dusun Krajan agar mereka dapat menjaga kesehatan giginya sejak usia
dini. Dari Kegiatan Penyuluhan ini diharapkan mereka dapat membangun
kebiasaan yang baik untuk menjaga kesehatan gigi dari usia dini sampai dewasa
nantinya, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di dusun
Krajan.
3.2.3.2b Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan penyuluhan dan demo sikat gigi bersama ini dilakukan hari Rabu
dan Jumat tanggal 5 dan 7 Agustus 2015 di SD Kemuninglor1 serta 14 Agustus
2015 di PAUD/TK Gugus 08 dusun Krajan. Agar kegiatan yang dilakukan ini
dapat berjalan efektif sesuai dengan jumlah panitia yang ada dan juga materi yang
disampaikan, maka teknis untuk kegiatan penyuluhan ini hanya diberikan pada
kelas 1 dan siswa TK. Untuk kelas 1 jumlah siswa yang ada 45 anak sedangkan
TK 96 anak.
Adapun susunan kegiatan penyuluhan dikemas semenarik mungkin
sehingga dapat menarik minat dari anak-anak SD dan TK yang dijadikan sebagai
sasaran program. Kegiatan Penyuluhan dibagi dalam 2 sesi. Sesi pertama adalah
penyuluhan Kesehatan Gigi yang dibantu dengan poster berisikan materi serta
gambar dan animasi. Dalam poster tersebut menjelaskan 5 langkah untuk
mendapatkan gigi sehat dan senyum yang indah. Dimana tahapnya adalah rajin
menggosok gigi dua kali sehari (pagi setelah sarapan, dan malam sebelum tidur),
Kurangi makan yang manis dan lengket di gigi, makan makanan bergizi,
menggunakan sikat gigi yang benar dan pasta gigi yang mengandung fluoride
serta memeriksakan gigi setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi. Selama memberikan
54
penyuluhan, pemateri menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak -
anak. Selain itu, kami juga menyiapkan lagu dimana liriknya mengajak peserta
untuk rajin menggosok gigi. Lagu tersebut dinyanyikan disela - sela pemberian
penyuluhan agar mereka tidak bosan dan tetap memperhatikan materi yang
diberikan.
Setelah pemberian materi penyuluhan, kemudian dilanjutkan dengan
peragaan cara menyikat gigi yang baik dan benar dengan menggunakan Model
Gigi (phantom). Disini pemateri menggunakan istilah "merah - putih" untuk
menyikat gigi dibagian depan dan 'maju - mundur" untuk menyikat gigi dibagian
belakang agar mudah diingat oleh peserta. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan
dengan hiburan seperti menyanyi bersama lagu-lagu yang bertemakan kesehatan
disertai games berupa pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang telah
disampaikan. Bagi siswa yang berhasil menjawab dengan benar maka akan
diberikan hadiah berupa sikat gigi.
3.2.3.2b Pencapaian
Alasan pentingnya penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta demo cara
sikat gigi yang baik dan benar terkait dengan kebiasaan anak yang tidak peduli
dengan kesehatan gigi dan mulutnya. Kerusakan Gigi seperti gigi berlubang, gigi
yang tanggal sebelum waktunya, dan berbagai jenis penyakit gigi dan mulut
lainnya dapat terjadi jika kita tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini.
Sasaran dalam program ini adalah anak usia sekolah dasar juga untuk siswa TK
disertai pendamping orangtua
Dalam hal ini kami melihat bahwa anak usia sekolah dasar merupakan bakal
calon penerus bangsa yang berpotensi tinggi dalam peningkatan pembangunan,
khususnya di bidang kesehatan gigi dan mulut yang bisa ditanamkan sejak usia
dini.
Akhirnya, kegiatan pun diakhiri dengan kegiatan sikat gigi bersama di
lapangan sekolah, sehingga peserta dapat langsung mempraktekan materi serta
peragaan yang sudah diberikan sebelumnya. Disini peserta sebelumnya telah
55
diinformasikan untuk membawa sikat gigi dari rumah. Pihak panitia juga telah
menyiapkan pasta gigi serta gelas plastik untuk berkumur. Peserta diminta untuk
berbaris dilapangan berdasarkan kelasnya. Setelah itu masing - masing anak
mengambil air untuk diisikan kedalam gelas kumur sekaligus memberikan pasta
gigi di tiap sikat gigi yang telah mereka bawa.
Kegiatan ditutup dengan penyerahkan sekaligus pemasangan poster berisi 5
langkah untuk mendapatkan gigi sehat dan senyum yang indah dimana poster
tersebut dibuat oleh tim KKN Tematik POSDAYA kepada pihak Sekolah. Tidak
lupa juga telah dilakukan dokumentasi mulai dari awal kegiatan hingga
penutupan, dimana para panitia melakukan foto bersama dengan para peserta
lapangan dan foto bersama kepala sekolah dan para guru SD Kemuninglor 1.
Kendala yang kami hadapi selama kegiatan yaitu sulitnya mengatur ke-
kondusifan anak-anak baik pada saat penyuluhan maupun pada saat sikat gigi
bersama. Selain itu karena keterbatasan dana, kami tidak dapat menyiapkan sikat
gigi untuk semua siswa. Kami hanya dapat membelikan beberapa buah sikat gigi
saja (6 buah) pada peserta sebagai hadiah/doorprize. Secara umum partisipasi
siswa maupun elemen guru dalam acara ini sangat baik.
Pada bulan Agustus ada tambahan program kegiatan yaitu pemberian
vitamin A sesuai dosis anak dan ibu hamil juga, imunisasi campak dan pemberian
obat cacing.
Pemberian obat cacing sasarannya ditujukan ke siswa TK dan SD kelas 1.
TK yang dituju yaitu PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)/TK Gugus 08 dusun
Krajan. Sedangkan SD yang dimaksud yaitu SD Kemuninglor 1. Tiap siswa diberi
jatah satu tablet obat cacing. Pemberian obat cacing di TK diberikan ke walimurid
untuk membantu mengkonsumsinya. Sedangkan untuk siswa SD diberikan ke
walikelas. Kemudian dijelaskan cara mengkonsumsi obat cacing harus
dikonsumsi setelah sarapan. Maka dari itu esoknya setiap anak wajib untuk
membawa bekal dan air minum untuk mengkonsumsi obat cacing bersamaan di
kelas.
56
3.2.4 Kegiatan Pilar Ekonomi
Progam kerja yang terdapat dalam pilar ekonomi diantaranya yaitu:
penyuluhan dan pelatihan kerajinan tangan membuat bross dari kancing, pelatihan
pembuatan permen oreo pop dan permen jelly, serta mengadakan sosialisasi
pemanfaatan media elektronik sebagai penghubung dalam melakukan aktifitas
perniagaan (transaksi jual beli online).
Dasar yang menjadi pertimbangan dilakukannya program kerja ini menjadi
salah satu Program Kerja KKN yaitu melihat peluang adanya keterampilan dari
masayarakat Desa Kemuningsari Lor terutama Dusun Krajan yang mampu
menciptakan dan membuat suatu produk kerajianan tangan maupun makanan
ringan. Sebenarnya kebanyakan masyarakat di Dusun Krajan mempunyai potensi
yang cukup bagus untuk menambah pendapatan mereka diluar pekerjaan tetapnya.
Akan tetapi kemampuan mereka untuk menciptakan suatu inovasi baru tersebut
tidak didukung dengan adanya fasilitas yang memadai. Masyarakat hanya
mengandalkan pendapatan dari pekerjaan utama mereka saja, padahal jika mereka
mampu untuk menghasilkan suatu produk inovasi yang layak jual, otomatis akan
menjadi penambah pemasukan ekonominya.
Melihat kondisi tersebut, akhirnya kami mengadakan suatu program kerja
yang tujuan utamanya yaitu untuk membantu meningkatkan pendapatan ekonomi
masyarakat perkapita. Sasaran utama dari program kerja ini adalah para ibu-ibu
rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan, dan juga ibu-ibu yang sudah
tergabung dalam PKK. Program kerja yang kami adakan ini berfokus pada
kegiatan menciptakan suatu produk baru dimana produk ini nantinya bisa layak
jual.
Program Ekonomi Pembuatan Permen Yelly, Permen Oreo, dan Bros
Kancing
3.2.4.1a Sasaran
Sasaran pada kegiatan kali ini adalah Ibu – Ibu rumah tangga yang
kesehariannya tidak memiliki kegiatan lain selain mengurus dan mengatur
keperluan rumah tangga. Banyaknya ibu – ibu rumah tangga yang hanya sekedar
57
melakukan aktifitas sebagai pengurus rumah tangga, dan mayoritas wanita yang
tidak memiliki keterampilan khusus yang dapat dijadikan komuditi tersendiri. Hal
ini dapat diminimalisirkan denga pemberian kegiatan pembelajaran kepada ibu –
ibu yang sifatnya dapat diperjual belikan.
3.2.4.2a Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada minggu ke – 6, 7, dan 8 pada
jadwal program kegiatan KKN di Desa Kemuningsarilor dengan Kegiatan yang
dilaksanakan secara bertahap dan dibuat seefektif mungkin.
Bros Kancing
Kegiatan pertama yang kami lakukan dengan para ibu-ibu rumah tangga
dan ibu-ibu PKK adalah pelatihan membuat bross yang berasal dari kancing.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2015. Alasan kita menjadikan
kancing sebagai bahan utama dalam pembuatan bross ini adalah karena
kebanyakan kancing hanya dipasang pada pakaian saja, padahal kancing juga bisa
dibuat kreasi baru seperti bross. Selain itu kita juga bisa memanfaatkan kancing
yang sudah tidak digunakan supaya ada nilai tambahnya, yaitu dengan dibuat
bross. Untuk mencapai hasil yang maksimal dibutuhkan ketrampilan, keuletan,
serta kreatifitas untuk membuat bross dari kancing. Sedangkan untuk
pemasarannya sendiri, bross ini bisa dititipkan pada toko-toko, mengingat
kebanyakan masyarakat di Dusun Krajan baik yang dewasa maupun anak-anak
memakai kerudung, sehingga peluang untuk membuka usaha kerajinan bross
dapat dikatakan cukup berpotensi.
Bahan dan cara pembuatan Bros Kancing:
Bahan :
Kancing warna
Peniti
Kain flanel
Lem tembak
Cara Pembuatan Bross :
58
1. Lelehkan lem dan bubuhkan pada satu sisi kancing yang akan direkatkan
dengan kancing yang lain. proses ini harus dilakukan dengan cepat agar
lem tidak mengering atau mengeras
2. Pada saat penempelan kancing sebaiknya bertahap, 2 atau 3 kancing
terlebih dahulu
3. Setelah kancing sudah terbentuk seperti bunga, barulah tempelkan kancing
yang lebih besar diatasnya untuk mempercantik, atau juga bisa diganti
dengan aksesoris yang lain
4. Kemudian lelehkan lem diatas kain flanel yang sudah dipotongi sebagai
penutup di belakang bros, dan tempelkan kain flanel tersebut pada sisi
belakang
5. Selanjutnya tempelkan peniti bros di atas kain flanel dengan lem tembak
6. Tunggu hingga lem mengering, setelah itu barulah dikemas dengan plastik
agar lebih menarik.
Permen Oreo
Kemudian program kerja kedua yang kami laksanakan pada tanggal 13
Agustus 2015 yaitu pelatihan pembuatan permen oreo pop dan permen jelly.
Alasan kami mengadakan pelatihan pembuatan permen ini adalah karena juga
merupakan peluang ekonomi yang cukup bagus, melihat selama ini masyarakat di
Dusun Krajan belum ada yang memproduksi permen, padahal permen adalah
makanan yang sangat disukai oleh anak-anak apalagi dengan bentuk dan
pengamasan permen yang menarik menjadikan semakin tinggi nilai jualnya.
Bahan dan cara pembuatan permen oreo:
Bahan :
Oreo Roll
Trimit bulat ¼ ons
Trimit bintang ½ ons
Mercolade warna
Cara Membuat Permen Oreo Pop :
59
1. Lelehkan coklat batangan
2. Tusukkan stick ke oreo yang sudah siap
3. Celupkan oreo ke dalam coklat yang sudah leleh
4. Taburi dengan trimit/sprinkle
5. Diamkan hingga coklat mengering dan trimit benar-benar nempel
6. Kemas dengan plastik dan siap untuk disajikan
Permen Yelly
Kegiatan dipilar ekonomi yang terakhir yang kami lakukan dengan para ibu-
ibu rumah tangga dan ibu-ibu PKK adalah pelatihan membuat permen yelly yang
berasal dari jajanan ringan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus
2015. Alasan kita menjadikan jajanan ringan sebagai bahan utama dalam
pembuatan perme yelly ini adalah sasaran penjualan dan distribusinya adalah
pada kalangan anak – anak. Melihat animo dan minat anak – anak khususnya pada
PAUD/TK Gugus 08 dan SD Kemuningsari lor 01 yang tertarik untuk membeli
dan mengkonsumsi jajanan yangbentuk dan kemasannya menarik mata. Untuk itu
pelatihan ini diberikan kepada ibu – ibu rumah tangga yang tergabung pada
kelompok posdaya rajawali. Dengan bahan – bahan dan cara pembuatan yang
tidak terlalu rumit, sehingga memudahkan para ibu – ibu dalam pembuatannya.
Adapun cara dan bahan yang dibutuhkan di dalam pembuatannya adalah sebagai
berikut:
Bahan dan cara pembuatan Permen Yelly
Bahan:
1 bungkus agar-agar bisa pake merk apa saja
1 gelas gula
1 gelas air
beberapa tetes pewarna
gelatin
Cara Membuat Permen Jelly :
1. Panaskan air.
60
2. Setelah mendidih masukkan agar-agar dan gelatin, kemudian aduk terus
agar tidak lengket.
3. Setelah mendidih tuang ke loyang apa saja. Bisa loyang yang berbentuk
maupun loyang yang kotak.
4. Setelah beku lalu potong-potong dan jemur sekitar 3 sampai 4 hari
tergantung panas matahari.
5. Saat menjemur jangan lupa ditutup pakai tudung saji atau apa saja supaya
tidak terkena debu dan tiap hari dibolak balik supaya cepat kering.
6. Setelah permen jelly mengering barulah dikemas dalam mika dan siap
untuk disajikan
7. Untuk pewarnanya, carilah pewarna yang terang, karena saat dijemur
warna akan memudah tapi tetap gunakan pewarna makanan yang aman.
3.4.4.3a Pencapaian
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah meningkatnya minat ibu-ibu
rumah tangga maupun ibu-ibu yang sudah tergabung dalam PKK untuk membuka
usaha sendiri ataupun berkelompok, baik itu usaha kerajinan tangan seperti
membuat bross dan juga usaha untuk memproduksi makanan ringan seperti
permen oreo pop dan permen jelly. Diharapkan dengan adanya penyuluhan dan
pelatihan pembuatan bross dan permen yang telah dilakukan oleh mahasiswa
KKN, masyarakat dapat terus meningkatkan kreatifitasnya dalam menciptakan
produk inovasi yang layak jual. Apabila masyarakat sudah mampu untuk
membuka usaha sendiri, maka hal ini dapat membantu pemerintah dalam
mengurangi angka pengangguran karena melalui penciptaan lapangan usaha
tersebut bisa menyerap tenaga kerja yang lebih banyak. Bukan hanya itu saja,
harapan kami kedapannya adalah usaha ini akan terus berkembang dan dapat
diperluas lagi dalam berbgai produk aksesoris dan makanan lainnya. Disamping
itu, masyarakat juga dapat mandiri dalam kegiatan ekonominya sehingga dalam
61
jangka panjang pendapatan perkapita juga dapat meningkat dan kesejahteraan
masyarakat pun juga meningkat.
Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan Media
Elektronik Sebagai Sarana Jual beli
Belum adanya keterbukaan terhadap dunia luar mengenai media elektronik
sebagai media sarana perniagaan. Karena pada dasarnya potensi di masyarakat
sendiri sudah terbentuk. Misalnya pemasaran pupuk kandang produk olahan
rumah yang masih dipasarkan secara sederhana dan hasil – hasil kerajinan buah
tangan yang masih minim kemampuan dalam hal pemasaran. Untuk itu dapat
dilakukan pembelajaran dan pelatihan yang terpusat melalui balai desa serta
pelatihan secara personal kepada masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan
media elektronik/sosial didalam kegiatan jual beli.
3.2.4.1b Sasaran
Sasaran pada program ini yakni ibu –ibu PKK dan rumah tangga yang
telah mengikuti pelatiha pada keterampilan di bidang pilar ekonomi, sehingga
dapat memasarkan produknya secara langsung dan melalui media elektronik.
3.2.4.2b Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pada program ini yakni dilaksanakan pada minggu
ke – 5 dan 8 pada jadwal program KKN di Desa Kemuningsarilor dengan
menggunaakan thatering/modem yang di tempatka di balai desa dan beberapa
langsung menggunakan telepon genggam para sasaran kegiatan yang terlebih
dahulu telah terkoneksitas dengan jaringan internet dan media elektronik yang
akan digunakan.
Pemanfaatan media elektronik sebagai penghubung dalam melakukan
aktifitas perniagaan / perniagaan online. Terdapat beberapa masayarakat di Dusun
Krajan yang sudah mempunyai usaha sendiri, yaitu usaha pembuatan pupuk
kompos. Akan tetapi sistem pemasarannya masih ke tengkulak atau langsung ke
62
pemasoknya. Pupuk kompos yang siap dijual itu tidak dipasarkan sendiri, akan
tetapi melalui pemasok tersebut. Hal ini jelas akan mengurangi kesempatan
penjual untuk mendapatkan lebih pemasukan dari hasil penjualan pupuk kompos,
padahal jika penjual mampu menjual produknya sendiri tanpa melalui pemasok,
pendapatan yang akan mereka terima juga lebih tinggi. Cakupan daerah
pemasarannya pun dapat lebih luas apabila penjual bisa memasarkan produknya
melalui jaringan internet. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya sosialisasi
pengenalan pemasaran melalui internet ini dapat memberikan dampak yang positif
bagi pengusaha. Jangkauan pemasarannya pun dapat lebih luas, bukan hanya di
Desa Kemuningsari Lor saja, tetapi juga semakin luas ke daerah-daerah di luar
Jember.
3.2.4.3b Pencapaian
Hasil yang dicapai adalah masih sedikit sekali peminat atas penggunaan
sarama media sosial melaui elektronik sebagai media yang dapat digunakan untuk
proses kegiatan jual beli dimasyarakat. Hal ini disebabkan karena minimnya minat
dari masyrakat dan kurangnya pengetahuan secara mendalam terhadap media
elektronik itu sendiri. Dan hal seperti itu dianggap awam bagi masyarakat sekitar
yang pada umumnya hanya melakukan kegiatan proses jual beli melalui kegiatan
perekonomian secara langsung, sehingga dapat melihat barang dan pembayaran
yang secara langsung tanpa melalui perantara.
Harapan kami yakni sebagian dari orang – perorang yang sudah dapat
menggunakan media elektronik tersebut sebagai media penghubung sarana jual
beli dapat meningkatkan upayanya dalam pengembangan program tersebut guna
secara tidak langsung turut mengangkat deracat ilmu dan perekonomiannya, serta
diharapkan dapat membagi dan mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat atau
orang lain yang belum memahami dan mengetahui prihal proses jual beli melalui
media elektronik.
63
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kami sadari bahwa serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
Kelompok Dusun Krajan KKN 168 Desa Kemuningsarilor Kecamatan Panti
Kabupaten Jember belum dapat memberikan kontribusi secara optimal kepada
masyarakat. Itu semua dikarenakan adanya keterbatasan internal maupun eksternal
yang belum dapat kita atasi.
Meskipun demikian, bukan berarti bahwa kelompok KKN kali ini telah
gagal melaksanakan tugasnya. Tapi setidaknya kami telah mencoba memberikan
yang terbaik, dan mengambil pelajaran dari masyarakat yang sudah terlebih
dahulu merasakan dan mencicipi pahit dan manisnya kehidupan nyata.
Dari uraian yang telah dipaparkan diatas mengenai kegiatan KKN, maka
ada beberapa hal yang dapat dijadikan kesimpulan dari laporan ini, antara lain :
a) KKN merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang
masih dibutuhkan masyarakat. Hal ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa
yang melaksanakannya sebagai modal awal untuk terjun di masyarakat
dan manfaatnya pun bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.
b) Pemahaman yang komprehensif terhadap karakter, budaya dan kondisi
sosial masyarakat tempat lokasi KKN mutlak dibutuhkan, sebagai bagian
dari upaya untuk mempercepat proses adaptasi dan sosialisasi.
c) Penempatan lokasi KKN di desa akan sangat dihargai, lebih-lebih dari
institusi perguruan tinggi negeri dikarenakan selain masyarakat yang
memang menyambut dan menghargai mahasiswa juga harus ada timbal
balik dari mahasiswa dengan pengabdian yang sungguh – sungguh kepada
Desa khususnya masyarakat desa.
d) Kekompakan dan kebersamaan antara sesama anggota KKN itu sendiri
sebelum melaksanakan program yang dicanangkan merupakan kunci
kesuksesan dan kelancaran program KKN. Kekompakan ini tidak akan
64
terwujud bila masih ada sikap egois, mau menang sendiri, dan merasa
paling benar. Harus ada sikap mengalah dan cerdik dalam mengelola
perasaan.
e) Komunikasi yang baik antara KKN dengan pemerintah desa, remaja &
pemuda desa, Dosen Pembimbing dan segenap warga Desa
Kemuningsarilor juga menjadi faktor terpenting dalam kelancaran dan
keberhasilan pelaksanaan program. Komunikasi yang terjalin dapat
mempermudah koordinasi sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.
f) Program kerja yang efektif untuk dilakukan kelompok KKN adalah
program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat dan sesuai dengan
kondisi yang ada, sehingga pada akhirnya nanti masyarakat akan dapat
merasakan hasil dari program tersebut.
4.2 Saran
Kami sadar, bahwa pada KKN kali ini masih banyak terdapat kekurangan
yang diperlukan adanya langkan untuk penyempurnaan. Maka dari itu demi
kebaikan bersama, perlu kiranya kami menyampaikan saran-saran konstruktif.
a) Sebaiknya KKN dilaksanakan dengan persiapan yang cukup matang dan
jeda waktu yang cukup antara pembekalan dan pemberangkatan. Hal ini
akan memberikan kesempatan kepada para peserta KKN untuk lebih
mempersiapkan diri dengan segala hal yang diperlukan.
b) Sebelum pelaksanaan KKN, hendaknya mahasiswa mempersiapkan diri
semaksimal mungkin baik pengetahuan dan keterampilan serta mental.
Yang paling penting adalah pengetahuan agama praktis, terutama
bagaimana menempatkan diri sesuai dengan kondisi di mana ia tinggal.
c) Sebaiknya LPM Universitas Jember mengadakan training bagaimana
menjalin komunikasi efektif dengan berbagai pihak asing. Bagaimana
mengelola jaringan dengan masyarakat, pengusaha, birokrat, politis, dan
65
seterusnya. Yang paling penting adalah pembekalan mengenai
penggalangan dana.
d) Selayaknya Kelompok KKN tidak bersifat elitis. Pelibatan elemen desa
baik tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat desa, serta tokoh pemuda
hendaknya harus diperhatikan sehingga akan tercipta suasana yang
harmonis. Berbaur dengan masyarakat dalam setiap kegiatan dan acara
serta memposisikan diri sebagai manusia yang sedang belajar dan
menempatkan masyarakat sebagai guru justru akan menjadikan KKN lebih
diterima dan disayangi oleh masyarakat.
e) Mencoba memenuhi keinginan masyarakat serta mau menerima kritik dan
saran dari masyarakat. Ini akan memudahkan tim KKN untuk berbaur dan
memahami karakter masyarakat..
f) Senantiasa mentaati norma-norma yang ada di masyarakat baik yang
tertulis maupun tidak tertulis.
66
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Pengabdian Masyarakat UNEJ. 2007. Pedoman Kuliah Kerja
MahasiswaUniversitas Jember. Jember: LPM-UNEJ.
Sari, Afrina. Jurnal Strategi dan Inovasi Pencapaian MDG’s 2015 di Indonesia.
Universitas Islam’45 Bekasi.