i
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga Laporan Kinerja (LKj) Dinas
Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 dapat disusun sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban atas pelaksanaan kinerja yang telah ditetapkan.
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 disusun
dengan maksud untuk memberikan informasi kepada publik terkait capaian kinerja
Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 dalam memberikan layanan kesehatan
kepada masyarakat untuk dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan
perencanaan program kesehatan di tahun berikutnya.
Disadari bahwa penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kota
Surabaya Tahun 2016 ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, masukan dan
saran dari semua pihak sangat diharapkan agar Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan
Kota Surabaya ke depan dapat lebih baik dan lebih bermanfaat. Kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dalam penyusunan dokumen ini diucapkan terimakasih.
Surabaya, Februari 2017
KEPALA DINAS KESEHATANKOTA SURABAYA
drg. FEBRIA RACHMANITA, MA.Pembina Utama Muda
NIP 196502281992032008
ii
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja (LKj) pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 ini
merupakan laporan yang memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian hasil dari
pelaksanaan program yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, misi dan visi Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
Capaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang tertuang dalam Laporan
Kinerja (LKj) meliputi program pelayanan kesehatan penduduk miskin, program
peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak, program perbaikan gizi masyarakat,
program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu, program obat dan perbekalan kesehatan, program
standarisasi pelayanan kesehatan, program peningkatan sarana dan prasarana aparatur,
program pelayanan administrasi perkantoran, dan program upaya kesehatan masyarakat
Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Surabaya tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun
2016-2021 ada 10 indikator, dengan capaian indikator kinerja tahun 2016 sebesar 100%
(berhasil).
Indikator kesehatan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan Tahun 2016 merupakan kewenangan daerah dalam menyelenggarakan
pelayanan pada masyarakat terutama bidang kesehatan di Kota Surabaya yang
mempunyai 18 indikator dan 5 sub indikator, dari indikator dan sub indikator tersebut
yang belum mencapai target ada 1 sub indikator.
Sedangkan untuk pengukuran kinerja keuangan tahun 2016, Dinas Kesehatan
Kota Surabaya telah mencapai 86,69% (berhasil) dari anggaran yang ada. Keberhasilan
capaian kegiatan dan keuangan program kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota
Surabaya tidak lepas dari peran serta semua pihak, baik lintas program, lintas sektor,
swasta maupun masyarakat.
.
iii
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................i
IKHTISAR EKSEKUTIF ...........................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................... BAB I – 1
B. Dasar Hukum ......................................................................... BAB I – 2
C. Gambaran Umum Dinas Kesehatan....................................... BAB I – 2
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 .............................................. BAB II – 1
B. Indikator Kinerja Utama (IKU) ............................................. BAB II – 8
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi ................................................... BAB III – 1
B. Realisasi Anggaran ................................................................ BAB III – 38
C. Inovasi dan Keberhasilan Program Kesehatan ...................... BAB III – 42
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................ BAB IV – 1
B. Saran ...................................................................................... BAB IV – 2
LAMPIRAN
iv
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Skala Ordinal Penilaian Indikator Kinerja.................................................... BAB III-1
Tabel 3.2. Capaian Indikator IKU Dinas Kesehatan Kota Surabaya Dibandingkan Target
RPJMD Tahun 2016 ...................................................................................... BAB III-3
Tabel 3.3. Capaian Indikator Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun
2016 .............................................................................................................. BAB III-4
Tabel 3.4. Puskesmas Terakreditasi di Kota Surabaya Tahun 2016............................ BAB III-18
Tabel 3.5. Capaian Indikator SPM Bidang Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 ... BAB III-26
Tabel 3.6. Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 .............. BAB III-38
Tabel 3.7. Perkembangan dan Inovasi Sarana Pelayanan Kesehatan di Kota Surabaya
Tahun 2016 ................................................................................................. BAB III-42
v
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin di Kota Surabaya
Tahun 2013 – 2016 .......................................................................................... BAB III-8
Gambar 3.2. Cakupan Pelayanan Nifas di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016................... BAB III-9
Gambar 3.3. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016.............. BAB III-10
Gambar 3.4. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016 .......... BAB III-11
Gambar 3.5. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi pada Sarana Kesehatan di Kota Surabaya
Tahun 2013 – 2016 ........................................................................................ BAB III-13
Gambar 3.6. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan di Kota Surabaya Tahun
2013 – 2016 ................................................................................................... BAB III-16
Gambar 3.7. Puskesmas Dupak .......................................................................................... BAB III-19
Gambar 3.8. Puskesmas Tanah Kali Kedinding ................................................................. BAB III-19
Gambar 3.9. Cakupan Kelurahan Mengalami KLB Yang Ditangani <24 Jam di Kota Surabaya
Tahun 2013 – 2016 ........................................................................................ BAB III-23
Gambar 3.10. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016 .. BAB III-28
Gambar 3.11. Cakupan Tolinakes Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kota Surabaya
Tahun 2013 – 2016 ........................................................................................ BAB III-29
Gambar 3.12. Cakupan Desa/Kelurahan UCI di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016 ......... BAB III-30
Gambar 3.13. Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016 ...... BAB III-31
Gambar 3.14. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat di Kota Surabaya
Tahun 2013 – 2016 ........................................................................................ BAB III-33
Gambar 3.15. Cakupan Peserta KB Aktif di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016 ............... BAB III-34
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah salah satu rangkaian
kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu
bentuk dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan. Kesemuanya
harus terangkum dalam dokumen Laporan Kinerja (LKj). Laporan
Kinerja (LKj) merupakan laporan pertanggungjawaban instansi
pemerintah atas akuntabilitas kinerja yang telah ditetapkan selama kurun
waktu 1 (satu) tahun dan sebagai bentuk keterbukaan informasi kepada
publik untuk mewujudkan good governance.
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun
2016 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
pelaksanaan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Surabaya Tahun 2016-2021. Target kinerja yang harus dicapai Dinas
Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016, merupakan penjabaran dari visi,
misi, dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016-2021 dan
Rencana Kerja (Renja) Tahun 2016.
Pengukuran pencapaian kinerja bertujuan untuk mendorong instansi
pemerintah Kota Surabaya dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Surabaya
dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efektifitas dari
kebijakan dan program. Oleh karena itu, substansi penyusunan Laporan
Kinerja (LKj) didasarkan pada hasil-hasil capaian indikator kinerja yang
ada di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Penyusunan Laporan
Kinerja (LKj) juga dimaksudkan sebagai media untuk mengkomuni-
kasikan pencapaian kinerja program kesehatan dalam satu tahun
anggaran kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya serta
dapat menjadi masukan dan umpan balik untuk perbaikan kinerja Dinas
Kesehatan Kota Surabaya pada tahun mendatang.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 2
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara.
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah.
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
8. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya
Tahun 2016-2021.
C. GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN
1. VISI DAN MISI
Visi :“Dinas Kesehatan yang Profesional untuk mewujudkan
masyarakat Surabaya sehat, mandiri dan berdaya saing global”
Misi :
Misi merupakan rumusan mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
Dalam perencanaan Misi ini penting untuk memberikan kerangka dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Misi tersebut adalah:
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 3
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
1) Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan.
2) Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang
kesehatan.
3) Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan.
2. TUJUAN
Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kota bidang kesehatan
yaitu meningkatkan derajat kesehatan, dan untuk mencapai visi dan
misi Dinas Kesehatan, dirumuskan suatu bentuk yang lebih terarah
berupa tujuan dan sasaran yang strategis organsisasi. Tujuan yang akan
dicapai Dinas Kesehatan adalah sebagi berikut:
a. Dalam mewujudkan misi kesatu yaitu “Meningkatkan akses dan
mutu upaya kesehatan“, maka tujuan Dinas Kesehatan Kota
Surabaya yang ingin dicapai adalah:
1) Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat bagi warga miskin.
2) Meningkatnya kualitas layanan kesehatan ibu dan anak.
b. Dalam mewujudkan misi kedua yaitu “Meningkatkan tata kelola
dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan”, maka tujuan
yang ingin dicapai adalah:
1) Meningkatkan kualitas sarana, prasarana serta tata kelola layanan
kesehatan.
2) Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang
baik.
c. Dalam mewujudkan misi ketiga yaitu ”Meningkatkan penggerakan
dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan”, maka
tujuan yang ingin dicapai adalah:
1) Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat.
2) Meningkatkan ketersediaan kualitas konsumsi dan keamanan
pangan.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 4
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
3. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Sesuai dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2011
tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Surabaya
mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah
berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas maka
Dinas Kesehatan mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dalam bidang kesehatan;
d. Pengelolaan ketatausahaan Dinas;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Rincian tugas dan fungsi pada masing-masing jenjang struktural
sebagaimana Struktur Organisasi Dinas Kesehatan tersebut di atas
sebagai berikut :
a. Sekretariat
Tugas :
a. Pemrosesan administrasi perizinan / rekomendasi;
b. Pelaksanaan koordinasi perencanaan program, anggaran dan laporan
dinas;
c. Pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan;
d. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. Pengelolaan surat menyurat, dokumentasi, rumah tangga dinas,
kearsipan dan perpustakaan;
f. Pemeliharaan rutin gedung dan perlengkapan/peralatan kantor;
g. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan keprotokolan;
h. Pengelolaan Survei Kesehatan Daerah (Surkesda) skala kota;
i. Pelaksanaan implementasi penapisan Iptek di bidang pelayanan
kesehatan skala kota;
j. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pengawasan skala kota;
k. Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) skala kota;
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 5
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
l. Penyelenggaraan, bimbingan dan pengendalian operasionalisasi
bidang kesehatan;
m. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan yang
mendukung perumusan kebijakan kota;
Fungsi
(a) Sub Bagian Penyusunan Program
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk
teknis di bidang penyusunan program;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk
teknis di bidang penyusunan program;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga
dan instansi lain di bidang penyusunan program;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang
penyusunan program;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(b) Sub. Bagian Tata Usaha
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk
teknis di bidang tata usaha;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk
teknis di bidang tata usaha;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga
dan instansi lain di bidang tata usaha;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang tata
usaha;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 6
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
(c) Sub. Bagian Keuangan dan Perlengkapan
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk
teknis di bidang keuangan dan perlengkapan;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk
teknis di bidang keuangan dan perlengkapan;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga
dan instansi lain di bidang keuangan dan perlengkapan;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang
keuangan dan perlengkapan;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
b. Bidang Pelayanan Kesehatan
Tugas
a. Pemrosesan teknis perizinan / rekomendasi sesuai bidangnya;
b. Penyelenggaraan survailans gizi buruk skala kota;
c. Penyelenggaraan penanggulangan gizi buruk skala kota;
d. Perbaikan gizi keluarga dan masyarakat;
e. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji skala kota;
f. Pengelolaan pelayanan kesehatan dasar skala kota;
g. Perumusan kebijakan, pembinaan, pengawasan dan
pengendalian pelayanan kesehatan rujukan sekunder skala kota
h. Penyelenggaraan upaya kesehatan pada daerah perbatasan dan
rawan skala kota;
i. Penyelenggaraan promosi kesehatan skala kota.
Fungsi
(a) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang kesehatan dasar;
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 7
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang kesehatan dasar;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain di bidang kesehatan dasar;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang
kesehatan dasar;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pelayanan Kesehatan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(b) Seksi Kesehatan Rujukan
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang kesehatan rujukan;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang kesehatan rujukan;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain di bidang kesehatan rujukan;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang
kesehatan rujukan;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pelayanan Kesehatan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(c) Seksi Kesehatan Khusus
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang kesehatan khusus;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang kesehatan khusus;
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 8
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain di bidang kesehatan khusus;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang
kesehatan khusus;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pelayanan Kesehatan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
c. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan
Tugas
a. Pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai bidangnya;
b. Penyelenggaraan survailans epidemiologi, penyelidikan Kejadian
Luar Biasa (KLB) skala kota;
c. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular skala kota;
d. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak
menular tertentu skala kota;
e. Penyelenggaraan operasional penanggulangan masalah kesehatan
akibat bencana dan wabah skala kota;
f. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan pencemaran
lingkungan skala kota;
g. Penyehatan lingkungan;
h. Penyelenggaraan dukungan operasional, pencegahan HIV/AIDS,
IMS skala kota;
i. Penetapan perkiraan sasaran pelayanan, pencegahan HIV/AIDS,
IMS skala kota;
j. Penyerasian dan penetapan kriteria serta kelayakan tempat
pelayanan termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS skala kota;
k. Penyelenggaraan pelayanan termasuk pencegahan HIV/AIDS,
IMS skala kota;
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 9
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
l. Penyelenggaraan kemitraan pelaksanaan termasuk pencegahan
HIV/AIDS, IMS baik antara sektor pemerintah dengan sektor
Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM) skala kota;
m. Penetapan fasilitas pelaksanaan termasuk pencegahan HIV/AIDS,
IMS baik antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga
Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM) skala kota;
n. Pelaksanaan termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS baik antara
sektor pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya Organisasi
Masyarakat (LSOM) skala kota;
o. Penetapan sasaran termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS skala
kota;
p. Penetapan prioritas kegiatan termasuk pencegahan HIV/AIDS,
IMS skala kota;
q. Pemanfaatan tenaga SDM pengelola, pendidik dan konselor
pencegahan HIV/AIDS, IMS baik antara sektor pemerintah
dengan sektor Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat
(LSOM) skala kota;
r. Penerapan standar BMR wilayah kota;
s. Pelaksanaan sertifikasi dan pelabelan prima wilayah kota.
Fungsi
(a) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk
teknis di bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk
teknis di bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga
dan instansi lain di bidang pengendalian dan pemberantasan
penyakit;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang
pengendalian dan pemberantasan penyakit;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 10
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pengendalian Masalah Kesehatan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(b) Seksi Wabah dan Bencana
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang wabah dan bencana;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang wabah dan bencana;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain di bidang wabah dan bencana;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang
wabah dan bencana;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pengendalian Masalah Kesehatan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(c) Seksi Kesehatan Lingkungan
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang kesehatan lingkungan;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang kesehatan lingkungan;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain di bidang kesehatan lingkungan;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang
kesehatan lingkungan;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 11
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pengendalian Masalah Kesehatan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
d. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Tugas
a. Pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai bidangnya;
b. Pemanfaatan tenaga kesehatan strategis;
c. Pendayagunaan tenaga kesehatan skala kota;
d. Pelatihan teknis skala kota;
e. Pelaksanaan registrasi, akreditasi, sertifikasi tenaga kesehatan
tertentu skala kota sesuai peraturan perundang-undangan;
f. Pemberian izin praktik tenaga kesehatan tertentu.
Fungsi
(a) Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang perencanaan dan pendayagunaan;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang perencanaan dan pendayagunaan;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain di bidang perencanaan dan
pendayagunaan;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang
perencanaan dan pendayagunaan;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 12
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
(b) Seksi Pendidikan dan Pelatihan
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang pendidikan dan pelatihan;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang pendidikan dan pelatihan;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain di bidang pendidikan dan
pelatihan;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang
pendidikan dan pelatihan;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(c) Seksi Registrasi dan Akreditasi
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang registrasi dan akreditasi;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang registrasi dan akreditasi;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain di bidang registrasi dan akreditasi;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang
registrasi dan akreditasi;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 13
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
e. Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan
Tugas
a. Pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai bidangnya;
b. Pelaksanaan registrasi, akreditasi, sertifikasi sarana kesehatan
sesuai peraturan perundang-undangan;
c. Pemberian rekomendasi izin sarana kesehatan tertentu yang
diberikan oleh Pemerintah dan Provinsi;
d. Pemberian izin sarana kesehatan meliputi rumah sakit pemerintah
Kelas C, Kelas D, rumah sakit swasta yang setara, praktik
berkelompok, klinik umum/spesialis, rumah bersalin, klinik dokter
keluarga/dokter gigi keluarga, kedokteran komplementer, dan
pengobatan tradisional, serta sarana penunjang yang setara;
e. Penyediaan dan pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar, alat
kesehatan, reagensia dan vaksin skala kota;
f. Pengambilan sampling/contoh sediaan farmasi di lapangan;
g. Pemeriksaan setempat sarana produksi dan distribusi sediaan
farmasi;
h. Pengawasan dan registrasi makanan minuman produksi rumah
tangga;
i. Pelaksanaan sertifikasi alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga (PKRT) Kelas I;
j. Pemberian rekomendasi izin Pedagang Besar Farmasi (PBF)
Cabang, Pedagang Besar Alat Kesehatan (PBAK) dan Industri
Kecil Obat Tradisional (IKOT);
k. Pemberian izin apotek, toko obat;
l. Pengelolaan / penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan
sesuai kondisi lokal;
m. Penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan nasional
(Tugas Pembantuan).
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 14
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Fungsi
(a) Seksi Jaminan Kesehatan
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang jaminan kesehatan;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang jaminan kesehatan;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain di bidang jaminan kesehatan;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang
jaminan kesehatan;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(b) Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang sarana dan peralatan kesehatan;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang sarana dan peralatan kesehatan;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain di bidang sarana dan peralatan
kesehatan;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang
sarana dan peralatan kesehatan;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 15
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
(c) Seksi Kefarmasian
Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang kefarmasian;
Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang kefarmasian;
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain di bidang kefarmasian;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang
kefarmasian;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Surabaya, lebih rinci dapat
dilihat pada Form Struktur Organisasi, Lampiran 1.
4. ISU STRATEGIS
Berdasarkan analisis perkembangan dan masalah pembangunan
kesehatan serta peran Dinas Kesehatan dalam pembangunan kesehatan,
dengan memperhatikan perkembangan dan tantangan dewasa ini, maka
isu strategis Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang tertuang dalam
Review RENSTRA Tahun 2010-2016 adalah :
1. Terbatasnya aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas, terutama pada kelompok rentan, seperti penduduk miskin
2. Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang sesuai standar masih terbatas;
3. Belum teratasinya permasalahan gizi secara menyeluruh ;
4. Masih tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit
menular dan penyakit tidak menular ;
5. Belum terlindunginya masyarakat secara maksimal terhadap beban
pembiayaan kesehatan ;
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 16
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
6. Belum terpenuhinya jumlah, jenis, dan kualitas SDM Kesehatan, dan
belum optimalnya dukungan kerangka regulasi SDM kesehatan;
7. Belum optimalnya ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat
essensial, serta penggunaan obat yang rasional, dan penyelenggaraan
pelayanan kefarmasian yang berkualitas;
8. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan belum
dilakukan secara optimal.
5. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016 ini disusun dengan
sistematika yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
Lembar ini merupakan ringkasan singkat tentang isi Laporan
Kinerja (LKj) pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan
kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama
(strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja
Tahun 2016.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 17
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Bab ini merupakan hasil Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan
Kota Surabaya Tahun 2016 yang memuat :
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk
setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai
dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan
dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja
organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja
organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan
organisasi untuk meningkatkan kinerja.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1) Struktur Organisasi Dinas Kesehatan.
2) Indikator RENSTRA Tahun 2016-2021.
3) Perjanjian Kinerja Tahun 2016.
4) Capaian Indikator Perjanjian Kinerja Tahun 2016.
5) Kinerja Keuangan Tahun 2016.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 1
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang
efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, maka perlu
ditetapkan Perjanjian Kinerja. Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen
yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada
pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/
kegiatan yang disertai dengan Indikator Kinerja.
Penetapan kinerja atau perjanjian kinerja ditetapkan untuk
dijadikan sebagai tolok ukur pengukuran capaian kinerja. Penetapan
kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan
terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelola.
Tujuan penetapan kinerja antara lain adalah untuk:
(1) Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan
pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas,
transparansi, dan kinerja aparatur;
(2) Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja
aparatur;
(3) Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan
sanksi;
(4) Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,
evaluasi dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima
amanah;
(5) Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 2
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Berikut ini penetapan kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016
adalah :
Misi 1 : Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan
Tujuan (1) : “Merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)”
Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat bagi warga miskin, dengan indikator kinerja :
Persentase warga miskin yang terlayani di layanan kesehatan, dengan
target 100%.
Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin, dengan
target 70.
Sasaran :
Meningkatnya pelayanan kesehatan khususnya bagi warga miskin,
dengan indikator kinerja :
Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan,
dengan target 65%.
Program :
Program pelayanan kesehatan penduduk miskin, dengan indikator
kinerja :
Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan
terlayani, dengan target 100%.
Kegiatan :
Jaminan Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 3
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Tujuan (2) : “Merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)”
Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak, dengan
indikator kinerja :
a. Persentase cakupan pelayanan ibu nifas, dengan target 93,80%
b. Angka Kematian Ibu (AKI) per100.000 kelahiran hidup, dengan
target ≤ 85,72 per100.000 KH
c. Persentase cakupan pelayanan kesehatan bayi, dengan target
93,69%
d. Angka Kematian Bayi (AKB) per1.000 kelahiran hidup, dengan
target ≤ 6,46 per1.000 KH
e. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan, dengan
target 100%
Sasaran (1) :
Meningkatnya kesehatan ibu dan anak, dengan indikator kinerja :
a. Persentase Kunjungan pertama ibu hamil (K1), dengan target 90%
b. Persentase Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, dengan
target 90%
c. Persentase Kunjungan Neonatus pertama (KN1), dengan target
90%
d. Persentase Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani,
dengan target 90%
Program :
Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak, dengan
indikator kinerja :
Cakupan kunjungan bayi, dengan target 90%
Kegiatan :
a. Pelayanan Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak
b. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 4
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Sasaran (2) :
Meningkatnya status gizi pada masyarakat terutama balita, dengan
indikator kinerja :
Cakupan balita usia 6 - 59 bulan yang mendapat vitamin A, dengan
target 85%.
Program :
Program Perbaikan Gizi Masyarakat, dengan indikator kinerja:
Prevalensi balita kurang gizi, target < 20%.
Kegiatan :
Peningkatan dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Misi 2 : Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator
bidang kesehatan
Tujuan (1) : “Merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)”
Meningkatkan kualitas sarana, prasarana serta tata kelola layanan
kesehatan, dengan indikator kinerja :
Persentase puskesmas yang terakreditasi, dengan target 23,81%
Sasaran (1) :
Meningkatnya mutu puskesmas dan akses pelayanan kesehatan di
puskesmas, dengan indikator kinerja :
Persentase terlaksananya akreditasi puskesmas, dengan target
26,98%
Program (1) :
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu, dengan indikator kinerja :
Persentase Ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas dan
puskesmas pembantu, dengan target 72%.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 5
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Kegiatan :
a. Peningkatan sarana dan pengadaan alat kesehatan
b. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
c. Operasional Pelayanan Kesehatan
Program (2) :
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, dengan indikator kinerja :
Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Dinas
Kesehatan, dengan target 82%.
Kegiatan :
Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan
Sasaran (2) :
Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan, dengan
indikator kinerja :
Persentase Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berizin, dengan
target 80%
Program :
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, dengan indikator kinerja :
a. Persentase sarana kesehatan berizin yang memenuhi standar
sarana kesehatan, dengan target 100%
b. Persentase tenaga kesehatan yang teregistrasi, dengan target
100%.
Kegiatan :
a. Sertifikasi dan Akreditasi Sumber Daya Manusia Kesehatan
b. Peningkatan Profesionalisme SDM Kesehatan
c. Pembinaan dan Pengembangan SDM Kesehatan
d. Akreditasi Puskesmas
e. Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 6
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Tujuan (2) :
Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik,
dengan indikator kinerja :
Persentase tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik,
dengan target 100%.
Sasaran (1) :
Mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran
perangkat daerah, dengan indikator kinerja :
Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan Administrasi
Perkantoran Perangkat Daerah, dengan target 100%.
Program :
a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan
indikator kinerja :
Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan target 70 %
b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan indikator
kinerja :
Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran, dengan target 70%.
Kegiatan :
a. Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran
b. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
Misi 3 : Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan
Tujuan (1) : ”Merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)”
Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat, dengan indikator
kinerja :
a. Persentase kelurahan siaga aktif, dengan target 100%
b. Persentase Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani
<20 jam, dengan target 100%
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 7
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Sasaran (1) :
Tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidup sehat, dengan
indikator kinerja :
a. Persentase Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani <
24 jam, dengan target 100%
b. Persentase penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang
ditangani, dengan target 100%
Program :
Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan indikator kinerja :
a. Persentase Masyarakat Yang Terlayani Pelayanan Khusus,
dengan target 100%
b. Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam,
dengan target 100%
c. Persentase sampel yang memenuhi syarat keamanan makanan
olahan, dengan target 80%
Kegiatan :
a. Peningkatan surveylans epidemiologi, pencegahan dan
penanggulangan penyakit tidak menular
b. Peningkatan pelayanan kesehatan khusus
c. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
d. Penyelenggaraan penyehatan lingkungan
e. Pengadaan obat dan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas
(DAK Bidang Kesehatan)
f. Dana Alokasi Khusus (DAK) Bantuan Operasional Kesehatan
g. Dana Alokasi Khusus (DAK) Jampersal
h. Peningkatan pengawasan makanan olahan.
Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016, lebih rinci
dapat dilihat pada Form Perjanjian Kinerja, Lampiran 3.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 8
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kota Surabaya
yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut:
No Indikator Kinerja Utama Target 2016
1 Persentase penduduk miskin yang terlayani di
layanan kesehatan
100%
2 Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi
penduduk miskin
70
3 Cakupan pelayanan ibu nifas 93,80%
4 Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH
(kelahiran hidup)
≤ 85,72
per 100,000 KH
5 Cakupan pelayanan kesehatan bayi 93,69%
6 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH
(kelahiran hidup)
≤ 6,46
per 1.000 KH
7 Persentase balita gizi buruk yang mendapat
perawatan
100%
8 Persentase puskesmas yang terakreditasi 23,81%
9 Persentase kelurahan siaga aktif 100%
10 Cakupan kelurahan mengalami KLB yang
ditangani < 20 jam
100%
11 Tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan 20%
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 1
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang
menggambarkan terwujudnya kinerja, tercapainya hasil program dan
hasil kegiatan. Indikator kinerja yang digunakan harus memenuhi kriteria
spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan dan sesuai dengan kurun
waktu tertentu.
Evaluasi kinerja dimulai dengan pengukuran capaian kinerja yang
mencakup penetapan capaian indikator kinerja. Untuk memudahkan
dalam menarik kesimpulan, dilakukan atribusi penilaian menggunakan
skala ordinal sebagaimana tabel berikut.
Tabel 3.1. Skala Ordinal Penilaian Indikator Kinerja
No. Nilai Indikator Kinerja (%) Kategori
1.
2.
3.
4.
85 s/d 100
70 s/d 85
55 s/d 70
Kurang < 55
Berhasil
Cukup Berhasil
Kurang Berhasil
Tidak Berhasil
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya tahun 2016
mulai 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 merupakan
hasil dari pengukuran masing-masing indikator kinerja yang ada di Dinas
Kesehatan Kota Surabaya.
Indikator kinerja tertuang dalam capaian indikator Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya
bidang kesehatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor
10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 2
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2016-2021 dan indikator
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang meliputi
delapan belas indikator sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor : 741/Menkes/SK/VII/ 2008.
Capaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang meliputi
indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Surabaya bidang kesehatan yang didalamnya tertuang dalam
Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kota Surabaya,
ndikator Perjanjian Kinerja, serta indikator Standar Pelayanan Minimal
(SPM) bidang kesehatan dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Capaian Indikator RPJMD Kota Surabaya Tahun 2016-2021
Bidang Kesehatan (Indikator Kinerja Utama/IKU)
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Surabaya terdapat program prioritas pembangunan.
Program prioritas merupakan program yang bersifat menyentuh langsung
kepentingan publik berskala besar dan memiliki urgensi yang tinggi serta
memberikan dampak luas pada masyarakat. Program prioritas merupakan
program yang akan dijalankan oleh SKPD dalam mencapai target
indikator pertahun dan juga target capaian sampai tahun berlakunya
RPJMD.
Indikator Rencana Pembangunan Jangka Menegah (RPJMD)
Kota Surabaya tahun 2016-2021 bidang kesehatan sesuai Peraturan
Daerah Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun
2016-2021 yang meliputi:
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 3
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Tabel 3.2. Capaian Indikator IKU Dinas Kesehatan Kota SurabayaDibandingkan Target RPJMD Tahun 2016
No. IndikatorTahun 2016 Capaian
KinerjaTarget Realisasi Sasaran Capaian
RPJMD1. Persentase penduduk
miskin yang terlayani dilayanan kesehatan
100% 392.916 392.916 100% 100,00%(berhasil)
2. Cakupan pelayanan ibunifas
93,80% 42.548 45.322 93,88% 100,08%(berhasil)
3. Angka Kematian Ibu (AKI)per 100.000 KH (kelahiranhidup)
≤ 85,72per 100.000
KH
37 43.164 85,72per 100.000
KH
100,00%(berhasil)
4. Cakupan pelayanankesehatan bayi
93,69% 40.086 42.767 93,73% 100,04%(berhasil)
5. Angka Kematian Bayi(AKB) per 1.000 KH(kelahiran hidup)
≤ 6,46per 1.000
KH
276 43.164 6,39per 1.000
KH
101,08%(berhasil)
6. Persentase balita gizi burukyang mendapat perawatan
100% 280 280 100% 100,00%(berhasil)
7. Persentase puskesmas yangterakreditasi
23,81% 15 63 23,81% 100,00%(berhasil)
8. Persentase kelurahan siagaaktif
100% 154 154 100% 100,00%(berhasil)
9. Cakupan kelurahanmengalami KLB yangditangani < 20 jam
100% 38 38 100% 100,00%(berhasil)
10. Tingkat kualitas konsumsidan keamanan pangan
20 % 9.165 9.748 23,50% 117,5%(berhasil)
b. Capaian Indikator Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Perjanjian Kinerja adalah lembar atau dokumen yang berisikan
penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan
instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program dan kegiatan
yang disertai dengan Indikator Kinerja. Indikator Kinerja adalah ukuran
keberhasilan yang akan dicapai dari kinerja program dan kegiatan yang
telah direncanakan. Penetapan kinerja atau perjanjian kinerja ditetapkan
untuk dijadikan sebagai tolok ukur pengukuran capaian kinerja. Capaian
kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota
Surabaya Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 4
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Tabel 3.3. Capaian Indikator Perjanjian Kinerja Dinas KesehatanKota Surabaya Tahun 2016
Tujuan/Sasaran/ProgramTAHUN 2016
Target Capaian CapaianKinerja KET
MISI 1 : Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatanTujuan (1.1) :Meningkatkan aksesibilitasdan kualitas pelayanankesehatan masyarakat bagiwarga miskin
Persentase wargamiskin yang terlayani
100% 100% 100,00% Berhasil
Indeks kepuasanpelayanan kesehatanbagi penduduk miskin
70% 76,20% 108,86% Berhasil
Sasaran (1.1.1):Meningkatnya pelayanankesehatan khususnya bagiwarga miskin
Persentase masyarakatmiskin yang memilikijaminan kesehatan
65% 91,74% 141,14% Berhasil
Program (1.1.1.1):Program Pelayanankesehatan pendudukmiskin
Persentase masyarakatmiskin yang memilikijaminan kesehatanterlayani
100% 100% 100,00% Berhasil
Tujuan (1.2) :Meningkatkan kualitaslayanan kesehatan ibu dananak
Persentase cakupanpelayanan ibu nifas
93,80% 93,88% 100,09% Berhasil
Angka Kematian Ibu(AKI) per100.000kelahiran hidup
≤85,72per100.000
KH
85,72per100.000
KH
100,00% Berhasil
Persentase cakupanpelayanan kesehatanbayi
93,69% 93,73% 100,04% Berhasil
Angka Kematian Bayi(AKB) per1.000kelahiran hidup
≤6,46per1.000
KH
6,39per1.000
KH
101,08% Berhasil
Persentase balita giziburuk yang mendapatperawatan
100% 100% 100,00% Berhasil
Sasaran (1.1.2) :Meningkatnya kesehatanibu dan anak
Persentase Kunjunganpertama ibu hamil (K1)
90% 96,60% 107,34% Berhasil
Persentase Cakupankomplikasi kebidananyang ditangani
90% 90,24% 100,27% Berhasil
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 5
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Tujuan/Sasaran/ProgramTAHUN 2016
Target Capaian CapaianKinerja KET
Persentase KunjunganNeonatus pertama(KN1)
90% 96,85% 107,61% Berhasil
Persentase Cakupanneonatus dengankomplikasi yangditangani
90% 90,80% 100,89% Berhasil
Program (1.1.2.1):Program Peningkatankeselamatan ibumelahirkan dan anak
Cakupan kunjunganbayi
90% 93,73% 104,14% Berhasil
Program (1.1.2.2):Program Perbaikan GiziMasyarakat
Prevalensi balitakurang gizi (< 20%)
< 20% 16,94% 115,3% Berhasil
Misi 2 . Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatanTujuan (2.1) :Meningkatkan kualitassarana, prasarana serta tatakelola layanan kesehatan
Persentase puskesmasyang terakreditasi
23,81% 23,81% 100,00% Berhasil
Sasaran (2.1.1) :Meningkatnya mutupuskesmas dan aksespelayanan kesehatan dipuskesmas
Persentaseterlaksananyaakreditasi puskesmas
26,98% 33,33% 123,54% Berhasil
Program (2.1.1.1) :Program pengadaan,peningkatan dan perbaikansarana dan prasaranapuskesmas/puskesmaspembantu
PersentaseKetersediaan saranadan prasaranapuskesmas danpuskesmas pembantu
72% 72,95% 101,32% Berhasil
Program (2.1.1.2) :Program Obat danPerbekalan Kesehatan
PersentaseKetersediaan Obat danPerbekalan KesehatanDinas Kesehatan
82,00% 107,14% 130,66% Berhasil
Sasaran (2.1.2) :Meningkatnya kualitasSumber Daya ManusiaKesehatan
Persentase SumberDaya ManusiaKesehatan yang berizin
80,00% 94,30% 117,88% Berhasil
Program (2.1.2.1) :Program StandarisasiPelayanan Kesehatan
Persentase saranakesehatan berizin yangmemenuhi standarsarana kesehatan
100,00% 100,00% 100,00% Berhasil
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 6
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Tujuan/Sasaran/ProgramTAHUN 2016
Target Capaian CapaianKinerja KET
Persentase tenagakesehatan yangteregistrasi
100,00% 97,09% 97,09% Berhasil
Tujuan (2.2) :Meningkatkan tata kelolaadministrasi perangkatdaerah yang baik
Tingkat kepuasanpelayanan kedinasan
70,00% 77,83% 111,19% Berhasil
Indeks kepuasanSKPD terhadappemenuhankebutuhan sarana danprasaranaperkantoran
70,00% 79,26% 113,23% Berhasil
Sasaran (2.2.1) :Mengelola sarana danprasarana sertaadministrasi perkantoranperangkat daerah
Kinerja PengelolaanSarana, Prasarana, danAdministrasiPerkantoran PerangkatDaerah
100,00% 100,00% 100,00% Berhasil
Program (2.2.1.1) :Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur
Indeks KepuasanKaryawan terhadapProgram PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur
70,00% 79,26% 113,23% Berhasil
Program (2.2.1.2) :Program PelayananAdministrasi Perkantoran
Indeks KepuasanKaryawan terhadapProgram PelayananAdministrasiPerkantoran
70,00% 79,41% 113,44% Berhasil
Misi 3. Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatanTujuan (3.1) :Mewujudkan lingkungansehat di masyarakat
Persentase kelurahansiaga aktif
100,00% 100,00% 100,00% Berhasil
Persentase Cakupankelurahan mengalamiKLB yang ditangani<20 jam
100,00% 100,00% 100,00% Berhasil
Sasaran (3.1.1) :
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 7
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Tujuan/Sasaran/ProgramTAHUN 2016
Target Capaian CapaianKinerja KET
Tercapainya masyarakatyang mandiri dan hidupsehat
Persentase Cakupankelurahan mengalamiKLB yang ditangani <24 jam
100,00% 100,00% 100,00% Berhasil
Persentase penderitaDemam BerdarahDengue (DBD) yangditangani
100,00% 100,00% 100,00% Berhasil
Program (3.1.1.1) :Program Upaya KesehatanMasyarakat
Persentase MasyarakatYang TerlayaniPelayanan Khusus
100,00% 101,45% 101,45% Berhasil
Cakupan kelurahanmengalami KLB yangditangani <24 jam
100,00% 100,00% 100,00% Berhasil
Persentase sampel yangmemenuhi syaratkeamanan makananolahan
80,00% 94,02% 117,53% Berhasil
Pembangunan kesehatan di Kota Surabaya diprioritaskan untuk
pembangunan kesehatan di masyarakat. Misi pertama, Dinas Kesehatan
Kota Surabaya adalah meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan,
dengan tujuan untuk:
a. meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan bagi
warga miskin, dengan sasaran untuk meningkatnya pelayanan
kesehatan khususnya bagi warga miskin;
b. meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak, dengan
sasaran meningkatnya kesehatan ibu dan anak serta meningkatnya
status gizi pada masyarakat terutama balita, dengan indikator:
1) Cakupan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin
Dalam rangka meningkatkan aksesibiltas dan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat bagi warga miskin melalui program pelayanan
kesehatan penduduk miskin, maka Pemerintah Kota Surabaya berupaya
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 8
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal untuk masyarakat Kota
Surabaya terutama masyarakat rentan dan miskin.
Cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di Kota
Surabaya pada tahun 2016 sebesar 100% dengan target 100% sehingga
capaian kinerja indikator ini telah tercapai 100% (berhasil). Apabila
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya capaian indikator ini telah
menunjukkan hasil yang sama yaitu tercapai 100% dapat dilihat pada
grafik dibawah ini.
Gambar 3.1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin diKota Surabaya Tahun 2013 – 2016
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan
cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin antara lain :
Pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin di puskesmas
dan jaringannya;
Penanganan kasus dan keluhan masyarakat dalam pelayanan
kesehatan;
Melakukan koordinasi dan sosialisasi program Jaminan Kesehatan;
Bimbingan teknis/Fasilitasi program Jaminan Kesehatan;
Bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam rangka pelaksanaan
Jaminan Kesehatan Nasional untuk masyarakat Kota Surabaya;
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 9
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan lintas program terkait
pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin.
2) Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan
anak salah satu diantaranya adalah peningkatan pelayanan kesehatan
pada ibu nifas. Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu
dan neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan
sesuai dengan standar. Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan
kepada ibu nifas sedikitnya 3 kali pada 6 jam pasca persalinan sampai
dengan 3 hari, pada minggu ke-2 dan pada minggu ke-4 termasuk
pemberian vitamin A 2 kali serta persiapan dan atau pemasangan KB
pasca persalinan.
Cakupan pelayanan nifas di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar
93,88% dari 45.322 ibu nifas yang ada dengan target sebesar 93,80%
sehingga capaian kinerja yang ada tercapai 100,09% (berhasil).
Keberhasilan cakupan pada indikator ini menunjukkan kualitas dan
kuantitas pelayanan kesehatan di Kota Surabaya sudah cukup baik.
Apabila dibandingkan pada tahun sebelumnya, capaian indikator ini
menunjukkan peningkatan sebesar 0,08%. Adapun perbandingan capaian
indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut.
Gambar 3.2. Cakupan Pelayanan Nifas di Kota SurabayaTahun 2013 – 2016
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 10
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
3) Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Bayi (AKB)
Dalam tujuan meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan
anak pada program peningkatan keselamatan ibu melahirkan anak,
Pemerintah Kota Surabaya terlah melakukan berbagai upaya yang telah
dilaksanakan terutama dengan program Penurunan Angka Kematian Ibu
dan Bayi.
Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup
menggambarkan jumlah kematian ibu melahirkan pada setiap 100.000
kelahiran hidup. Angka kematian ibu melahirkan di Kota Surabaya pada
tahun 2016 sebesar 85,72 per 100.000 kelahiran hidup. Dibandingkan
dengan target yang telah ditetapkan yaitu ≤ 85,72 per 100.000 kelahiran
hidup, maka capaian kinerjanya mencapai 100% menunjukkan
keberhasilan. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal ini
menunjukkan penurunan angka kematian ibu (AKI) dari tahun
2013-2016. Perkembangan capaian penurunan AKI dapat dilihat pada
grafik berikut ini.
Gambar 3.3. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota SurabayaTahun 2013 – 2016
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 11
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup menggambarkan
jumlah kematian bayi pada setiap 1.000 kelahiran. Angka kematian bayi
di Kota Surabaya pada tahun 2016 sebesar 6,39 per 1.000 kelahiran
hidup. Dibandingkan dengan target tahun 2016 yang telah ditetapkan
yaitu ≤ 6,46 per 1.000 kelahiran hidup, maka capaian kinerjanya
mencapai 100% menunjukkan keberhasilan. Apabila dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, hal ini menunjukkan penurunan Angka
Kematian Bayi (AKB) dari tahun 2013-2016. Perkembangan capaian
penurunan AKB dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Gambar 3.4. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota SurabayaTahun 2013 – 2016
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 12
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Program penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) di Kota Surabaya, upaya yang telah dilakukan
antara lain:
a. Peningkatan kapasitas petugas dalam penanganan kegawat-
daruratan maternal dan neonatal;
b. Peningkatan kapasitas dokter penanggung jawab Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA);
c. Program pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak;
d. Supervisi fasilitatif tingkat puskesmas, pustu dan BPM;
e. Edukasi pada remaja putri untuk persiapan calon ibu;
f. Penurunan kematian ibu dengan deteksi dini pre eklampsi dengan
USG Dopler;
g. Standarisasi RS sesuai dengan standar RS Ponek;
h. Pertemuan Jaringan Kamar Bersalin Rumah Sakit se-Surabaya;
i. Komitmen POGI, IBI, IDAI, IDI, IDSAI, PERSI, Pemerintah
Kota Surabaya tentang program Penurunan AKI-AKB (Penakib);
j. Pembentukan Tim Satgas Penakib di Tingkat Kecamatan;
k. Pendampingan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sejak
konsepsi (pembuahan) sampai dengan anak usia di bawah dua
tahun atau 24 bulan.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 13
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
4) Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi
Cakupan pelayanan kesehatan bayi (usia 0 – 11 bulan) di sarana
kesehatan yang ada di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 93,73% dari
42.767 bayi yang ada dengan target tahun 2016 adalah 93,69 % sehingga
capaian kinerja cakupan kunjungan bayi sebesar 100,04% (berhasil).
Keberhasilan dari capaian kinerja yang ada pada indikator ini
menunjukkan bahwa semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak. Apabila
dibandingkan dengan capaian indikator di tahun sebelumnya,
menunjukkan adanya peningkatan sebesar 0,04%. Adapun perbandingan
capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik
berikut.
Gambar 3.5. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi padaSarana Kesehatan di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 14
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan
kunjungan bayi di Kota Surabaya antara lain:
Penimbangan balita di posyandu maupun di sarana kesehatan seperti
di poskeskel, puskesmas, Rumah Sakit, dan lainnya.
Melaksanakan Pemantauan Deteksi Dini Tumbuh Kembang bayi
dan balita di Posyandu dan puskesmas.
Pemberian suplementasi gizi (vitamin A).
Pemberian imunisasi pada bayi dan lain-lain.
5) Cakupan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1)
Cakupan kunjungan Ibu Hamil (K-1) adalah cakupan ibu hamil
yang pertama kali memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan
standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Cakupan kunjungan ibu hamil (K-1) di Kota Surabaya pada tahun
2016 sebesar 96,61% dari 47.480 ibu hamil yang ada di Kota Surabaya
dengan target sebesar 90% sehingga capaian kinerja yang ada 107,34%
(berhasil). Keberhasilan indikator ini menunjukkan bahwa kesadaran
masyarakat terutama ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
di Kota Surabaya cukup baik.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 15
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
6) Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
Yang dimaksud dengan cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani adalah komplikasi kebidanan yang mendapatkan penanganan
definitif di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibandingkan
dengan jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama.
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani di Kota Surabaya
tahun 2016 sebesar 90,24% dari 9.496 sasaran ibu hamil yang
diperkirakan komplikasi kehamilan dengan target sebesar 90% sehingga
capaian kinerja yang ada 100,27% (berhasil). Hal ini tidak lepas dari
peran pemerintah Kota Surabaya dan pelayanan kesehatan swasta dalam
penanganan komplikasi kebidanan yang ada yang merupakan salah satu
upaya dalam mendukung program penurunan AKI-AKB di Kota
Surabaya.
7) Cakupan Kunjungan Neonatus Pertama (KN1)
Cakupan kunjungan neonatus pertama adalah cakupan bayi baru
lahir (usia 6-48 jam) yang memperoleh pelayanan kesehatan yang
pertama kali sesuai standar disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu. Cakupan kunjungan neonatus pertama (KN1) di Kota Surabaya
tahun 2016 sebesar 96,85% dari 43.164 bayi lahir hidup dengan target
90% sehingga capaian kinerja tercapai 107,61% (berhasil). Keberhasilan
capaian indikator ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat
Kota Surabaya terhadap kesehatan ibu dan bayi meningkat.
8) Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 16
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Neonatus dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit
dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan
kematian. Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus,
hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, Berat Badan
Lahir Rendah <2500 gram (BBLR), sindroma gangguan pernafasan,
kelainan kongenital. Neonatus komplikasi yang ditangani adalah
neonatus komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan
yang terlatih, dokter, dan bidan disarana pelayanan kesehatan.
Upaya penanganan bagi neonatal dengan komplikasi telah
dilakukan secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari capaian cakupan
neonatal dengan komplikasi yang ditangani tahun 2016 sebesar 90,80%
dari 6.475 neonatal risiko tinggi yang ada. Target 2016 untuk cakupan
neonatal dengan komplikasi yang ditangani di sarana kesehatan adalah
90%, sehingga capaian kinerja yang ada sebesar 100,89% (berhasil).
Keberhasilan cakupan pada indikator ini menunjukkan kualitas dan
kuantitas pelayanan kesehatan di Kota Surabaya sudah optimal. Hal ini
tidak lepas dari dukungan pemerintah Kota Surabaya dan pelayanan
kesehatan swasta dalam upaya penurunan Angka Kematian Bayi (AKB)
di Kota Surabaya.
9) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan di Kota
Surabaya tahun 2016 sebesar 100% dari 280 balita gizi buruk yang ada
di Kota Surabaya pada tahun 2016. Target pada indikator ini adalah
100%, sehingga capaian kinerja pada indikator ini adalah 100%
(berhasil). Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada
penurunan kasus balita gizi buruk. Hal ini menunjukkan kepedulian
pemerintah Kota Surabaya dalam upaya penanganan balita gizi buruk di
Kota Surabaya. Capaian pada indikator ini dapat dilihat pada grafik
berikut.
Gambar 3.6. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan di
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 17
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016
10) Prevalensi Balita Kurang Gizi
Prevalensi balita kurang gizi adalah jumlah balita dengan status
gizi kurang dan status gizi buruk disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu dibandingkan dengan jumlah balita yang ditimbang (survei)
disatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Prevalensi balita
kurang gizi di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 16,94% dari 215.713
balita yang ditimbang dengan target <20% sehingga capaian kinerja yang
ada sebesar 115,3% (berhasil).
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam penanganan balita
kurang gizi di Kota Surabaya antara lain:
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan untuk Balita Gizi
Buruk;
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan di Posyandu;
Pemberian MP-ASI pada Baduta Gakin usia (6 – 12 bulan);
Pelacakan Kasus Balita Gizi Buruk;
Pendampingan keluarga Balita Kurang Gizi;
Audit Balita Gizi Buruk;
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 18
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Kegiatan kelompok Ibu Pintar Balita Sehat;
Penimbangan Serentak;
Teurapetic Feeding Center (TFC);
Community Feeding Center (CFC);
Pemberian Suplemen Gizi;
Pembentukan kelompok pendukung ASI/KP-ASI;
Pembentukan Kampung ASI.
Upaya-upaya yang akan dilakukan pada tahun selanjutnya dalam
rangka penanganan balita gizi buruk adalah dengan melakukan
peningkatan dari upaya-upaya yang telah dilakukan di tahun-tahun
sebelumnya sehingga diharapkan kegiatan penanganan balita gizi buruk
di Kota Surabaya lebih baik lagi.
Pembangunan kesehatan di Kota Surabaya bukan hanya
diarahkan pada pembangunan kesehatan masyarakat saja, tetapi juga
perlu adanya peningkatan pembangunan yang diarahkan pada
pemerintahan yaitu melalui peningkatan tata kelola pemerintahan yang
baik. Sesuai dengan misi kedua, Dinas Kesehatan Kota Surabaya yaitu
meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang
kesehatan, yang dapat dilakukan dengan tujuan:
a. meningkatkan kualitas sarana prasarana serta tata kelola layanan
kesehatan dengan sasaran meningkatnya mutu puskesmas dan
akses kesehatan di puskesmas serta meningkatnya Sumber Daya
Manusia Kesehatan;
b. meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik,
dengan sasaran mengelola sarana dan prasarana serta administrasi
perkantoran yang ada di Dinas Kesehatan, dengan indikator:
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 19
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
11) Persentase Puskesmas Yang Terakreditasi
Dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan
di puskesmas, maka peningkatan pada standar puskesmas melalui
akreditasi puskesmas. Pada tahun 2016 capaian puskesmas yang
terakreditasi sebesar 23,81% atau 15 puskesmas yang terakreditasi.
Target puskesmas terakreditasi tahun 2015 sebesar 23,81% sehingga
capaian kinerjanya sebesar 100% (berhasil).
Tabel 3.4. Puskesmas Terakreditasi di Kota SurabayaTahun 2016
No. PuskesmasStatus
Akreditasi
1. Sememi Paripurna
2. Tambakrejo Madya
3. Gayungan Dasar
4. Medokan Ayu Utama
5. Dupak Utama
6. Jagir Madya
7. Balongsari Paripurna
8. Simomulyo Utama
9. Sawahan Madya
10. Tanah Kali Kedinding Madya
11. Pucangsewu Utama
12. Gunung Anyar Utama
13. Keputih Utama
14. Jeruk Utama
15. Pegirian Utama
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 20
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Berikut beberapa gambar puskemas yang telah terakreditasi:
Gambar 3.7. Puskesmas Dupak
Gambar 3.8. Puskesmas Tanah Kali Kedinding
Program standarisasi pelayanan kesehatan mempunyai indikator
berupa sarana kesehatan yang memiliki izin dalam hal ini adalah
puskesmas. Pada tahun 2016, seluruh puskesmas di Kota Surabaya sudah
mempunyai izin sehingga capaian indikator ini sebesar 100% dari 63
puskesmas yang ada di Kota Surabaya (berhasil).
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 21
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
12) Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu
Dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan
di puskesmas, pemenuhan ketersediaan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu juga sangat penting. Capaian
ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas dan puskesmas pembantu
di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 72,95% dari 122 sarana yang ada,
dengan target 72% sehingga capaian kinerja sebesar 101,31% (berhasil).
Keberhasilan capaian indikator kinerja ini menunjukkan bahwa
pemerintah Kota Surabaya mendukung upaya peningakatan kualitas
pelayanan kesehatan di masyarakat.
13) Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Selain ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas
pembantu, dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kesehatan adalah penyediaan obat dan perbekalan kesehatan.
Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan adalah jumlah jenis obat dan
perbekalan kesehatan yang disediakan dibagi dengan jumlah jenis obat
dan perbekalan kesehatan yang dibutuhkan. Capaian ketersediaan obat
dan perbekalan kesehatan di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 107,14%
dari 210 jenis obat yang dibutuhkan sehingga capaian kinerjanya
berhasil.
14) Persentase Sumber Daya Manusia Kesehatan Yang Berizin dan
Tenaga Kesehatan Yang Teregistrasi
Dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan
di Kota Surabaya selain pemenuhan sarana parasarana puskesmas/
puskesmas pembantu, serta ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan. Sumber
daya manusia kesehatan adalah seseorang yang bekerja secara aktif
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 22
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
dibidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan
maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan.
Upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
kesehatan dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, pengujian
kompetensi dan lain-lain. Pada tahun 2016 di Kota Surabaya, sumber
daya manusia kesehatan yang berizin sebesar 94,30% dari 10.729 SDM
kesehatan yang mengajukan izin, dengan target 80% sehingga capaian
kinerja yang telah dicapai sebesar 117,88% (berhasil).
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Tenaga kesehatan yang teregistrasi pada tahun 2016 di Kota Surabaya
sebesar 97,09% dengan target 100% sehingga capaian indikatornya
sebesar 97,09% (berhasil).
Sesuai dengan misi ketiga Dinas Kesehatan Kota Surabaya yaitu
meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan, dengan tujuan mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat,
dengan sasaran tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidup sehat,
dengan indikator tujuan dan sasaran sebagai berikut:
15) Kelurahan Siaga Aktif
Kelurahan siaga adalah kelurahan yang penduduknya memiliki
kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi
masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan
secara mandiri. Sedangkan desa/kelurahan siaga aktif merupakan
desa/kelurahan yang mempunyai pos kesehatan desa/kelurahan atau
UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 23
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan
kegawatdaruratan, surveilans berbasis masyarakat yang meliputi
pemantauan pertumbuhan gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku
sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS).
Cakupan kelurahan siaga aktif di Kota Surabaya tahun 2016
sebesar 100% dari 154 kelurahan dengan target 80% sehingga capaian
kinerja yang ada sebesar 125% (berhasil). Keberhasilan capaian
indikator ini tidak lepas dari peran serta aktif masyarakat Kota Surabaya
dalam program kesehatan.
16) Cakupan Kelurahan Mengalami KLB Yang Ditangani <20 Jam
Kelurahan yang ada di Kota Surabaya berjumlah 154 kelurahan.
Cakupan kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang
ditangani <20 jam adalah kelurahan yang mengalami Kejadian Luar
Biasa (KLB) yang ditangani <20 jam oleh Kabupaten/Kota terhadap
Kejadian Luar Biasa (KLB) periode kurun waktu tertentu.
Cakupan kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa yang
ditangani <20 jam di Kota Surabaya pada tahun 2016 sebesar 100% dari
38 kelurahan di Kota Surabaya yang mengalami KLB. Target indikator
ini sebesar 100% maka capaian kinerja untuk indikator ini adalah 100%
(berhasil).
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dalam
penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kota Surabaya secara
cepat dan tepat dengan tujuan mencegah timbulnya dampak kesehatan
yang lebih luas, maka indikator kinerja pada waktu penanganan KLB
lebih dipersingkat menjadi <20 jam, dengan target 100%. Pencapaian
indikator ini telah tercapai 100% (berhasil).
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 24
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Capaian Cakupan kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa
yang ditangani <24 jam, merupakan indikator dari Sasaran tercapainya
masyarakat yang mandiri dan hidup sehat. Apabila dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya capaian indikator ini telah menunjukkan hasil
yang sama yaitu tercapai 100% dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Gambar 3.9. Cakupan Kelurahan Mengalami KLB Yang Ditangani<24 Jam di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan
cakupan kelurahan yang mengalami KLB yang ditangani <24 jam,
meliputi:
Pemantauan dan Pelacakan KLB/Surveilans Epidemiologi;
Pemantauan dan Pelacakan Suspek KLB (Kejadian Luar Biasa);
Surveilans Aktif Rumah Sakit (SARS);
Pelaporan Surveilans Epidemiologi dan Kematian;
Penanggulangan Bencana dan Pasca Bencana.
Upaya-upaya yang akan dilakukan di tahun mendatang dalam
rangka peningkatan cakupan kelurahan yang mengalami KLB yang
ditangani <20 jam, adalah dengan melakukan peningkatan dari upaya-
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 25
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
upaya yang telah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya sehingga
diharapkan pelayanan kesehatan untuk penanggulangan KLB di Kota
Surabaya lebih optimal.
17) Persentase Penderita Demam Berdarah Dengue Ditangani
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditandai
dengan panas mendadak berlangsung terus menerus selama 2 – 7 hari
tanpa sebab yang jelas, ada tanda-tanda perdarahan (uji Torniquest
positif), disertai/tanpa pembesaran hati (hepatomegali), Trombositopenia
(Trombosit ≤100.000/µl) serta adanya peningkatan hematokrit ≥20%.
Persentase Penderita Demam Berdarah Dengue Ditangani adalah
Cakupan penderita Demam Berdarah Dengue yang ditemukan dan
ditangani sesuai standar di satu wilayah dibandingkan dengan jumlah
penderita Demam Berdarah Dengue yang ditemukan di satu wilayah
tertentu dalam kurun waktu yang sama. Cakupan penderita Demam
Berdarah Dengue yang ditemukan dan ditangani di Kota Surabaya tahun
2016 sebesar 100% dari 938 penderita Demam Berdarah Dengue.
Apabila dibandingkan dengan target yaitu 100%, maka capaian kinerja
untuk indikator ini sebesar 100% (berhasil).
18) Tingkat Kualitas Konsumsi dan Keamanan Pangan
Tingkat Kualitas Konsumsi dan Keamanan Pangan merupakan
indikator tujuan Meningkatkan ketahanan pangan dari misi pertama
Kota Surabaya, dalam rangka pencapaian sasaran meningkatkan
ketersediaan, kualitas konsumsi dan keamanan pangan.
Dalam pelaksanaan indikator ini peran Dinas Kesehatan adalah
pada pencapaian 20% dari target Kota Surabaya, di samping itu terdapat
peran SKPD lainnya, antara lain Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian
dan Perdagangan, dan lainnya yang saling berkontribusi.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 26
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Pada Dinas Kesehatan kontribusi pencapaian indikator ini
diperoleh dari kegiatan Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan yang
masuk dalam program Upaya Kesehatan Masyarakat yang mendukung
sasaran Peningkatan Lingkungan Sehat di Masyarakat. Tingkat kualitas
konsumsi dan keamanan pangan dapat diketahui dari sampel makanan
yang diperiksa. Pada tahun 2016, di Kota Surabaya persentase tingkat
kualitas konsumsi dan keamanan pangan dihitung berdasarkan jumlah
sampel makanan yang memenuhi syarat dibanding dengan jumlah
sampel yang diperiksa. Capaian indikator sebesar 23,51% dengan target
20%. Keberhasilan indikator ini menunjukkan keseriusan pemerintah
Kota Surabaya dalam penggerakan masyarakat untuk berperan serta dan
kepedulian masyarakat dalam upaya kesehatan.
c. Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Tahun 2016
Dokumen RPJMD Kota Surabaya Tahun 2016-2021 memuat Visi
dan Misi Walikota, strategi dan arah kebijakan, kebijakan umum dan
program pembangunan kota serta rencana kerja dalam kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif. Adapun kebijakan umum Kota
Surabaya dalam rencana penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan
Minimal bidang Kesehatan yang tertuang dalam RPJMD Kota Surabaya
Tahun 2016-2021 adalah Penyediaan kebutuhan utama sandang, pangan
dan papan yang didukung dengan pembangunan berbagai prasarana,
sarana dan fasilitas publik sehingga dapat meningkatkan kemudahan
akses bagi masyarakat dalam mendapatkan layanan dasar (kesehatan,
pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain).
Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 27
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Kesehatan di Kabupaten/Kota mempunyai 18 indikator. Capaian
indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kota
Surabaya Tahun 2016 tertuang pada tabel berikut.
Tabel 3.5. Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)Bidang Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016
No Nama Indikator(%) Target
2016(Prov. Jatim)
(%)CapaianIndikator
(%)CapaianKinerja
1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 88 98,48 111,912 Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani80 90,24 112,80
3 Cakupan pertolongan persalinan olehtenaga kesehatan yang memilikikompetensi kebidanan
95 96,88 101,98
4 Cakupan pelayanan nifas 95 93,88 98,825 Cakupan neonatus dengan komplikasi
yang ditangani80 90,80 113,50
6 Cakupan kunjungan bayi 96 93,73 97,647 Cakupan desa/kelurahan Universal
Child Immunization90 87,01 96,68
8 Cakupan pelayanan anak balita 83 82,54 99,459 Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 6-24bulan
100 100,00 100,00
10 Cakupan balita gizi buruk mendapatperawatan
100 100,00 100,00
11 Cakupan penjaringan kesehatan siswaSD dan setingkat
100 97,50 97,50
12 Cakupan peserta KB aktif 70 75,58 107,9713 Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit:a. Penemuan penderita AFP ≥ 2 per 100.000
penduduk< 15 th
0,96 48
b. Penemuan penderita Pneumoniabalita
40,89
Penanganan penderita Pneumoniabalita
100 100,00 100,00
c. Penemuan pasien baru TB BTApositif
77,77
Penanganan pasien baru TB BTApositif
100 100,00 100,00
d. Penemuan dan penanganan DBD 100 100,00 100,00e. Penemuan penderita diare 78,45
Penanganan penderita diare 100 100,00 100,00
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 28
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
No Nama Indikator(%) Target
2016(Prov. Jatim)
(%)CapaianIndikator
(%)CapaianKinerja
14 Cakupan pelayanan kesehatan dasarmasyarakat miskina. Cakupan kunjungan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakatmiskin
34,84
b. Cakupan masyarakat miskin yangmendapat pelayanan kesehatandasar
100 100,00 100,00
15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukanpasien masyarakat miskina. Cakupan kunjungan pelayanan
kesehatan rujukan bagimasyarakat miskin
19,02
b. Cakupan masyarakat miskin yangmendapat pelayanan kesehatandasar
100 100,00 100,00
16 Cakupan pelayanan gawat daruratlevel 1 yang harus diberikan saranakesehatan (RS) di Kab./Kota
100 100,00 100,00
17 Cakupan desa/kelurahan mengalamiKLB yang dilakukan penyelidikanepidemiologi < 24 jam
100 100,00 100,00
18 Cakupan desa siaga aktif 95 100,00 105,26
1) Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
Cakupan kunjungan Ibu Hamil (K-4) adalah cakupan ibu hamil
yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling
sedikit empat kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Cakupan kunjungan ibu hamil (K-4) di Kota Surabaya pada tahun 2016
sebesar 98,48% dari 47.480 ibu hamil yang ada di Kota Surabaya dengan
target Kota Surabaya sebesar 98% sehingga capaian kinerja yang ada
100,49% (berhasil). Apabila dibandingkan dengan target Provinsi Jawa
Timur sebesar 88% maka capaian kinerja indikator ini sebesar 111,91%
(berhasil). Keberhasilan indikator ini menunjukkan bahwa kesadaran
masyarakat terutama ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
di Kota Surabaya semakin tinggi. Adapun perbandingan capaian
indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 29
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Gambar 3.10. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 di Kota SurabayaTahun 2013 – 2016
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan
capaian kunjungan ibu hamil K4 antara lain:
Pendampingan Ibu Hamil terutama yang berisiko tinggi;
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk Pemulihan Ibu
Hamil/Menyusui KEK;
Pemberian suplemen gizi untuk ibu hamil dan lain-lain.
2) Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
(Tolinakes) Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin yang mendapat
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Cakupan pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2016 mencapai 96,88%
dari 45.322 kasus persalinan yang ada. Target pertolongan persalinan
oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
tahun 2016 adalah 96% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 30
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
100,92% (berhasil). Adapun perbandingan cakupan pada indikator ini
dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut.
Gambar 3.11. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan(Tolinakes) Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kota Surabaya
Tahun 2013 – 2016
Upaya-upaya yang dilakukan dalam mencapai keberhasilan
cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan, antara lain:
Melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan
melalui pelatihan-pelatihan misalnya pelatihan PPGDON
(Penanganan Pertama Gawat Darurat Obstetri Neonatal), pelatihan
APN (Asuhan Persalinan Normal), pelatihan Asfiksia, pelatihan
NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan lain-lain.
3) Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Kota Surabaya mempunyai 154 kelurahan yang tersebar di 31
kecamatan. Cakupan kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
adalah Desa/Kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi yang ada di
wilayah tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 31
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
satu tahun. Cakupan kelurahan UCI di Kota Surabaya tahun 2016
sebesar 87,01% dari 154 kelurahan yang ada dengan target 100%.
Capaian kinerja pada indikator ini sebesar 87,01% menunjukkan
berhasil. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya capaian
indikator kelurahan UCI di Kota Surabaya menunjukkan peningkatan
sebesar 1,3%. Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke
tahun dapat dilihat pada grafik berikut.
Gambar 3.12. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization(UCI) di Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016
4) Cakupan Pelayanan Anak Balita
Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita usia 12–59
bulan yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan minimal 8 kali dalam satu tahun. Pemantauan
pertumbuhan adalah pengukuran berat badan, tinggi badan dan panjang
badan setiap bulan di posyandu, taman bermain, pos PAUD, taman
penitipan anak, taman kanak-kanak dan lain-lain.
Cakupan pelayanan anak balita di Kota Surabaya tahun 2016
sebesar 82,54% dari 172.946 sasaran anak balita dengan target 2016
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 32
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
sebesar 90% sehingga capaian kinerja yang ada sebesar 91,71%
(berhasil). Keberhasilan cakupan pada indikator ini menunjukkan
kepedulian masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bagi
anak balita di Kota Surabaya. Adapun perbandingan capaian indikator
ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut.
Gambar 3.13. Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kota SurabayaTahun 2013 – 2016
5) Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia
6 – 24 Bulan
Salah satu upaya dalam penanganan bayi yang mempunyai berat
badan berada di bawah garis merah adalah dengan pemberian makanan
pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan lama pemberian 90 hari.
Pemberian makanan pendamping ASI ini diprioritaskan pada
semua bayi usia 6 – 24 bulan (baduta) yang berasal dari keluarga
miskin. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada semua
bayi usia 6 – 24 bulan (baduta) yang berasal dari keluarga miskin di
Kota Surabaya pada tahun 2016, sebesar 100% dari 1.598 bayi usia
6 – 24 bulan (baduta) yang ada. Target pemberian MP-ASI anak usia
6 – 24 bulan dari keluarga miskin tahun 2016 adalah 100%, sehingga
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 33
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
capaian kinerjanya 100% (berhasil). Keberhasilan ini menunjukkan
keseriusan pemerintah dalam upaya penanggulangan rawan gizi di Kota
Surabaya melalui dukungan dana untuk Pemberian Makanan Tambahan
bagi balita terutama balita dari masyarakat miskin serta penyediaan
sarana pelayanan kesehatan yang optimal.
6) Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
Pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih, guru UKS atau dokter kecil dilakukan
melalui kegiatan skrining di sekolah yang didampingi oleh tenaga
kesehatan Puskesmas. Pemeriksaan kesehatan ini meliputi pemeriksaan
gigi, telinga, mata dan lain-lain. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa
SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih, guru UKS
atau dokter kecil di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 97,50% dari
47.719 siswa SD dengan target 100%, sehingga capaian kinerja yang
ada sebesar 97,50% (berhasil). Pencapaian keberhasilan cakupan
indikator ini menunjukkan makin meningkatnya upaya pelayanan
kesehatan yang diberikan untuk siswa SD dan setingkat oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih, guru UKS atau dokter kecil. Hal ini
menunjukkan kepedulian pemerintah dalam upaya meningkatkan
pelayanan kesehatan terutama pada pelajar di Kota Surabaya.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 34
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Gambar 3.14. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkatdi Kota Surabaya Tahun 2013 – 2016
7) Cakupan Peserta KB Aktif
Peserta KB aktif adalah pasangan usia subur yang satu
pasangannya masih menggunakan alat kontrasepsi dan terlindungi oleh
alat kontrasepsi tersebut. Cakupan peserta KB aktif adalah jumlah
pasangan usia subur (PUS) yang menggunakan kontrasepsi di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Cakupan peserta keluarga berencana aktif yang ada di Kota
Surabaya tahun 2016 sebesar 75,58% dari 486.609 pasangan usia subur
dengan target 70% sehingga capaian kinerja yang ada sebesar 107,97%
(berhasil). Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capaian
cakupan peserta KB Aktif menunjukkan peningkatan sebesar 3,63%.
Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat
dilihat pada grafik berikut.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 35
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Gambar 3.15. Cakupan Peserta KB Aktif di Kota SurabayaTahun 2013 – 2016
8) Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
a. Acute Flacid Paralysis Rate Per 100.000 Penduduk < 15
Tahun (non polio)
Kasus Acute Flacid Paralysis adalah semua anak berusia kurang
dari 15 tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flacid (layuh) terjadi
secara akut (mendadak) dan bukan disebabkan oleh rudapaksa. Kasus
Acute Flacid Paralysis (AFP) non polio adalah kasus AFP yang pada
pemeriksaan spesimennya tidak ditemukan virus polio liar atau kasus
AFP yang ditetapkan oleh tim ahli sebagai kasus AFP non polio dengan
kriteria tertentu.
Acute Flacid Paralysis (AFP) non polio rate per 100.000
penduduk di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 0,96 per 100.000
penduduk usia <15 tahun dengan jumlah 626.805 orang. Apabila
dibanding dengan target yaitu ≥2 per 100.000 penduduk usia <15 tahun,
maka target indikator ini tidak tercapai (tidak berhasil). Hal ini
disebabkan karena setelah dilakukan surveilans baik aktif maupun pasif
hanya ditemukan 6 kasus selama tahun 2016.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 36
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan capaian
indikator ini antara lain:
Meningkatkan koordinasi dengan Rumah Sakit melalui Surveilans
Aktif Rumah Sakit (SARS);
Peningkatan Surveilans Epidemiologi atau peningkatan pemantauan
pelacakan Kejadian Luar Biasa (KLB) maupun suspek KLB;
Peningkatan kualitas sistem pencatatan dan pelaporan RS dll.
b. Penemuan dan Penanganan Penderita Pneumonia Balita
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli) yang ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan atau
kesukaran bernafas. Klasifikasi pneumonia didasarkan pada adanya
batuk dan atau kesukaran bernafas disertai adanya nafas cepat.
Cakupan balita pneumonia yang ditemukan dan ditangani adalah
jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani di satu wilayah kerja
pada kurun waktu satu tahun dibanding dengan jumlah perkiraan
penderita pneumonia balita di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama. Cakupan penemuan balita pneumonia yang di sarana
pelayanan kesehatan di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 40,89% dari
9.599 perkiraan sasaran balita. Rumusan indikator pneumonia balita
adalah jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu/jumlah perkiraan penderita di
satu wilayah pada kurun waktu yang sama x 100%. Rumus perkiraan
balita pneumonia adalah 4,45% dari jumlah balita (data proyeksi) yang
jauh lebih tinggi dari jumlah balita riil. Hal ini menyebabkan capaian
pneumonia balita tidak memenuhi target.
Ketidakberhasilan pada capaian kinerja ini tidak serta merta
menunjukkan bahwa program kegiatan pada indikator ini tidak berhasil,
karena dari 9.599 perkiraan balita pneumonia yang ada ternyata balita
pneumonia yang diketemukan sebanyak 3.925 balita dan telah
tertangani semua (100%), sehingga capaian kinerja untuk balita
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 37
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
pneumonia yang dapat ditangani di sarana pelayanan kesehatan di Kota
Surabaya tercapai 100% (berhasil).
c. Penemuan dan Penanganan Pasien Baru TB BTA Positif
Cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif
adalah jumlah pasien baru TB BTA positif yang ditemukan dan
ditangani (diobati) dalam satu wilayah dalam waktu tertentu dibanding
jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dalam satu wilayah
dalam waktu tertentu. Penanganan pasien baru BTA positif yang
dimaksud adalah pemberian pengobatan pada pasien baru TB BTA
positif dengan OAT selama 6 bulan.
Cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif di Kota
Surabaya tahun 2016 sebesar 77,77% dari 3.063 perkiraan penderita TB
BTA positif dengan target 100%, sehingga capaian kinerja untuk
indikator ini sebesar 77,77% (Cukup Berhasil). Apabila dibandingkan
dengan tahun sebelumnya menunjukkan adanya peningkatan sebesar
1,33%.
Sedangkan penanganan pada pasien TB BTA positif yang
ditemukan di Kota Surabaya pada tahun 2016 telah tercapai 100% dari
2.382 penderita TB BTA positif yang ditemukan, sehingga capaian
kinerja pada indikator ini tercapai 100% (berhasil).
d. Penemuan dan Penanganan Penderita Diare
Cakupan penemuan dan penanganan penderita diare adalah
jumlah penderita diare yang datang dan dilayani di sarana kesehatan di
satu wilayah tertentu dibanding dengan jumlah perkiraan penderita
diare pada satu wilayah tertentu.
Cakupan penemuan penderita diare di Kota Surabaya tahun 2016
sebesar 78,45% dari 77.285 perkiraan penderita diare yang ada.
Sedangkan cakupan penanganan pada penderita diare di Kota Surabaya
tahun 2016 yang ditemukan sebanyak 60.627 orang telah tertangani
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 38
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
100% dengan target 100% sehingga capaian kinerja pada indikator ini
tercapai 100% (berhasil).
9) Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Yang Harus Diberikan
Sarana Kesehatan (RS)
Pelayanan gawat darurat level 1 adalah tempat pelayanan gawat
darurat yang memiliki dokter umum on site 24 jam dengan kualifikasi
General Emergency Life Support (GELS), Advance Trauma Life
Support (ATLS), dan Advance Cardiac Life Support (ACLS), serta
memiliki alat transport dan komunikasi.
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan di
sarana kesehatan (RS) adalah jumlah rumah sakit yang memberikan
pelayanan gawat darurat level 1 dibanding jumlah rumah sakit yang ada
di Kota Surabaya. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus
diberikan di sarana kesehatan (RS) yang ada di Kota Surabaya Tahun
2016 sebesar 100% dari 59 rumah sakit dengan target 100% sehingga
capaian kinerja yang ada 100% (berhasil).
Upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka peningkatan
program-program kesehatan di Kota Surabaya antara lain:
Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat dalam
program kesehatan melalui pengembangan posyandu,
pengembangan kelurahan siaga, kegiatan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN), pengembangan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS) dan lain-lain;
Meningkatkan upaya promosi kesehatan;
Meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas
sektor terkait kegiatan bakti sosial dengan layanan terintegrasi;
Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan RS, BPJS,
Akademisi dan sektor swasta untuk berperan serta dalam
pembangunan kesehatan di Kota Surabaya.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 39
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
B. REALISASI ANGGARAN
Alokasi anggaran untuk bidang kesehatan, yang dikelola oleh
Dinas Kesehatan Kota Surabaya dalam menjalankan tugas dan fungsi
pokoknya adalah sebesar Rp 665.439.124.960,- dengan realisasi
sebesar Rp 576.841.111.844,- (86,69%). Penyerapan anggaran tahun
2016 secara keseluruhan dapat dikategorikan berhasil.
Adapun gambaran pemanfaatan anggaran belanja langsung dan
belanja tidak langsung berdasarkan realisasi anggaran dan belanja
daerah adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6. Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota SurabayaTahun 2016
No Uraian AlokasiAnggaran Realisasi Sisa Anggaran
%PenyerapanAnggaran
Belanja Tidak Langsung
1 Belanja Tidak LangsungDinas Kesehatan 138.673.780.272 136.071.810.262 2.601.970.010 98,12%
Belanja Langsung
2 Penyediaan Barang danJasa Perkantoran 100.352.139.750 88.790.829.396 11.561.310.354 88,48%
3Pengadaan DanPemeliharaan Sarana DanPrasarana Perkantoran
14.388.853.127 12.651.098.105 1.737.755.022 87,92%
4Pelayanan KefarmasianDan PerbekalanKesehatan
49.766.083.385 28.933.921.628 20.832.161.757 58,14%
5
Peningkatan SurveylansEpidemiologi,Pencegahan danPenanggulanganPenyakit Tidak Menular
1.751.256.504 1.415.148.996 336.107.508 80,81%
6 Peningkatan PelayananKesehatan Khusus 28.943.221.089 25.889.062.175 3.054.158.914 89,45%
7Pencegahan DanPenanggulanganPenyakit Menular
12.827.564.571 12.119.129.200 708.435.371 94,48%
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 40
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
No Uraian AlokasiAnggaran Realisasi Sisa Anggaran
%PenyerapanAnggaran
8 PenyelenggaraanPenyehatan Lingkungan 4.142.023.003 3.559.276.911 582.746.092 85,93%
9 Peningkatan PengawasanMakanan Olahan 253.179.291 225.892.000 27.287.291 89,22%
10
Pengadaan Obat danPelayanan KesehatanDasar di Puskesmas(DAK BidangKesehatan)
3.030.110.000 1.381.548.950 1.648.561.050 45,59%
11 DAK BantuanOperasional Kesehatan 16.430.929.999 6.658.882.737 9.772.047.262 40,53%
12 DAK Jampersal 2.543.400.000 0 2.543.400.000 0,00%
13Peningkatan danPerbaikan GiziMasyarakat
8.719.420.280 6.602.109.595 2.117.310.685 75,72%
14PeningkatanProfesionalisme SDMKesehatan
4.948.473.598 3.647.672.755 1.300.800.843 73,71%
15 Akreditasi Puskesmas 1.651.964.710 1.501.027.668 150.937.042 90,86%
16 Pelayanan KesehatanRujukan 377.850.560 351.737.360 26.113.200 93,09%
17 Sertifikasi dan AkreditasiSDM Kesehatan 247.502.400 227.464.000 20.038.400 91,90%
18Pembinaan danPengembangan SDMKesehatan
1.042.036.420 932.666.450 109.369.970 89,50%
19 Jaminan KesehatanMasyarakat 214.841.219.311 196.833.145.575 18.008.073.736 91,62%
20 Operasional PelayananKesehatan 16.952.781.374 10.359.545.543 6.593.235.831 61,11%
21Peningkatan Sarana danPengadaan AlatKesehatan Puskesmas
4.434.999.753 3.528.429.721 906.570.032 79,56%
22 Pengembangan SistemInformasi Kesehatan 308.438.431 290.493.600 17.944.831 94,18%
23 Peningkatan KesehatanMasyarakat 1.703.941.540 1.587.418.745 116.522.795 93,16%
24 Pelayanan Kesehatan Ibumelahirkan dan Anak 37.107.955.592 33.282.800.472 3.825.155.120 89,69%
JUMLAH 665.439.124.960 576.841.111.844 88.598.013.116 86,69%
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 41
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Penyerapan anggaran tahun 2016 secara keseluruhan dapat
dikategorikan berhasil (86,69%) dapat dilihat pada Lampiran 5.
Pengukuran Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Tahun 2016.
Dari 24 (dua puluh empat) kegiatan di tahun 2016, penyerapan
yang dikategorikan berhasil (85% - 100%) ada 15 (lima belas)
kegiatan, yaitu kegiatan:
1. Belanja Tidak Langsung;
2. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran;
3. Pengadaan Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Perkantoran;
4. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus;
5. Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular;
6. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan;
7. Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan;
8. Akreditasi Puskesmas;
9. Pelayanan Kesehatan Rujukan;
10. Sertifikasi dan Akreditasi SDM Kesehatan;
11. Pembinaan dan Pengembangan SDM Kesehatan;
12. Jaminan Kesehatan Masyarakat;
13. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan;
14. Peningkatan Kesehatan Masyarakat;
15. Pelayanan Kesehatan Ibu melahirkan dan Anak.
Ada 4 (empat) kegiatan dikategorikan cukup berhasil
(70% - <85%) yaitu kegiatan:
1. Peningkatan Surveylans Epidemiologi, Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Tidak Menular;
2. Peningkatan dan Perbaikan Gizi Masyarakat;
3. Peningkatan Profesionalisme SDM Kesehatan;
4. Peningkatan Sarana dan Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 42
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Kegiatan-kegiatan tersebut di atas secara fisik telah terlaksana
(100%). Sisa anggaran tersebut merupakan efisiensi anggaran yang
berupa sisa Lelang, sisa Pengadaan Langsung (PL) dan sisa Swakelola.
Ada 2 (dua) kegiatan yang dikategorikan kurang berhasil
(55% - <70%) yaitu kegiatan:
1. Pelayanan Kefarmasian Dan Perbekalan Kesehatan;
2. Operasional Pelayanan Kesehatan.
Kegiatan-kegiatan tersebut di atas secara fisik telah terlaksana
(100%). Untuk Kegiatan Pelayanan Kefarmasian dan Perbekalan
Kesehatan sisa anggaran karena adanya efisiensi sisa Lelang, sisa
Pengadaan Langsung (PL), sisa ekatalog, serta adanya tambahan
anggaran Kapitasi JKN dan hanya diserap sesuai kebutuhan di
Puskesmas, sedangkan untuk Kegiatan Operasional Pelayanan
Kesehatan adalah karena terdapat tambahan anggaran Kapitasi JKN dan
hanya diserap sesuai kebutuhan di Puskesmas.
Ada 3 (tiga) kegiatan dikategorikan tidak berhasil (<55 %) yaitu
kegiatan:
1. Pengadaan Obat dan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas
(DAK Bidang Kesehatan);
2. DAK Bantuan Operasional Kesehatan;
3. DAK Jampersal.
Untuk Kegiatan Pengadaan Obat dan Pelayanan Kesehatan Dasar
di Puskesmas (DAK Bidang Kesehatan) sisa anggaran dikarenakan
adanya efisiensi ekatalog. Kegiatan DAK Bantuan Operasional
Kesehatan, terdapat sisa anggaran karena kegiatan sudah terpenuhi oleh
APBD Kota, sedangkan Kegiatan DAK Jampersal tidak dilaksanakan
karena berdasarkan hasil survei tim independen bahwa sasaran program
tidak membutuhkan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK).
Berdasarkan akuntabilitas untuk capaian dan evaluasi kinerja
serta akuntabilitas keuangan yang telah dicapai pada tahun 2016
menunjukkan tercapainya target baik program kegiatan maupun target
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 43
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
realisasi anggaran sehingga capaian kinerja oleh Dinas Kesehatan Kota
Surabaya berhasil.
C. INOVASI DAN KEBERHASILAN PROGRAM KESEHATAN
Pelayanan kesehatan di Kota Surabaya tahun 2016 telah
meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini diketahui melalui
inovasi-inovasi pelayanan kesehatan terutama di puskesmas yang ada
diwilayah Kota Surabaya. Adapun inovasi atau perkembangan
pelayanan di puskesmas saat ini sebagai berikut:
Tabel 3.7. Perkembangan dan Inovasi Sarana Pelayanan Kesehatandi Kota Surabaya Tahun 2016
No. Perkembangan & Inovasi SaranaPelayanan Kesehatan
JumlahSarana
Keterangan
1.2.3.4.5.6.
7.
8.
9.
10.11.
12.
13.
14.15.16.
Puskesmas IndukPuskesmas PembantuPuskesmas dengan pelayanan rawat inapPuskesmas dengan pelayanan sore hariPuskesmas dengan pelayanan PONEDPuskesmas dengan pelayanan poliSexual Transmitted DiseasePuskesmas dengan pelayananPengobatan Tradisional (Batra)Puskesmas dengan pelayanan kesehatanPeduli Remaja(PKPR)Puskesmas dengan pelayanan SantunLansiaPuskesmas dengan Poli PaliatifPuskesmas dengan pelayanan InfeksiVisual Asetat ( IVA)Puskesmas dengan pelayananCryotheraphyPuskesmas dengan pelayanan HarmReduction :a. Program Terapi Rumatan Metadon)b. Layanan Alat Suntik SterilPosyandu BalitaPosyandu LansiaPosyandu Remaja
63592163814
31
63
63
463
21
26
2.82667063
Pelayanan puskesmassore mulai hari Senin-Jum’at pukul 14.30 s/dpukul 17.30 WIB
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 44
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Upaya yang dilakukan dalam rangka pengembangan program
kesehatan berkelanjutan antara lain :
1. Pendampingan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), tujuan
kegiatan ini untuk mempersiapkan generasi penerus berkualitas atau
generasi platinum yaitu generasi yang sudah dipersiapkan atau telah
mendapatkan intervensi kesehatan sejak masa pra konsepsi
(sebelum pembuahan), dengan sasaran: calon pengantin, ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas, bayi dan baduta (usia bawah dua tahun).
2. Pendampingan Ibu Hamil Resiko Tinggi, tujuan kegiatan ini untuk
menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI-AKB) melalui
upaya mendekatkan akses pelayanan dan mencegah keterlambatan
penanganan pada ibu hamil resiko tinggi, ibu bersalin, ibu nifas dan
bayi.
3. Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Serviks, melalui vaksinasi
Human Papiloma Virus (HPV) pada anak perempuan usia 15 – 17
tahun.
4. Upaya Pencegahan Penyakit Hepatitis yang dilaksanakan melalui
imunisasi Hepatitis pada bayi.
5. Optimalisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) melalui
gerakan Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar
Sembarangan, tujuannya seluruh kelurahan menjadi kelurahan ODF
atau bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dan kampanye
Cuci Tangan Pakai Sabun.
6. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM) melalui Optimalisasi Pembinaan Terpadu (Posbindu),
dengan sasaran awal siswa SMA dan pegawai instansi, selanjutnya
bindu dikembangkan di masyarakat.
7. Pengembagan Sistem Informasi Kesehatan tingkat Kota Surabaya
yang telah mengintegrasikan Sistem Informasi Puskesmas dan
Sistem Informasi Rumah Sakit baik RSUD dr. Moh. Soewandhie
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 45
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
dan RSUD Bhakti Dharma Husada serta Bridging System dengan
P-Care BPJS.
8. Upaya Optimalisasi Pelayanan kesehatan di puskesmas dalam
mendukung rujukan berjenjang pada era Jaminan Kesehatan
Nasional.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB IV - 1
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
BAB IV
P E N U T U P
A. S I M P U L A N
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan dan program Dinas Kesehatan Kota
Surabaya Tahun 2016 sebagaimana yang telah diulas pada bab sebelumnya, maka
dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan program kesehatan Tahun 2016 masih dijumpai beberapa
kendala, namun secara keseluruhan hasil pelaksanaan program menunjukkan
keberhasilan yang didukung dengan kegiatan inovatif berbasis masyarakat
dalam rangka meningkatan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat
melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
2. Indikator kesehatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya meliputi Indikator
Kinerja Utama (IKU), Indikator Kinerja berdasarkan Perjanjian Kinerja, serta
Indikator Kinerja dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan.
3. Indikator kesehatan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan
kewenangan daerah dalam menyelenggarakan pelayanan pada masyarakat
terutama bidang kesehatan di Kota Surabaya yang mempunyai 18 indikator
dan 5 sub indikator, dari indikator dan sub indikator tersebut yang belum
mencapai target ada 1 sub indikator.
4. Dalam akuntabilitas keuangan anggaran tahun 2016, penyerapan anggaran
untuk kegiatan dan program kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya
telah tercapai 86,69% (berhasil) dari anggaran yang ada.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB IV - 2
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
B. S A R A N
1. Peningkatan pemberdayaan dan kemandirian masyarakat dalam upaya
kesehatan juga masih perlu ditingkatkan melalui upaya kemitraan yang setara,
terbuka, dan saling menguntungkan dalam upaya pemberdayaan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
2. Upaya pelaksanaan program-program kesehatan perlu adanya peningkatan
koordinasi lintas program dan lintas sektor secara berkesinambungan dalam
rangka meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan sehingga tercapai
derajat kesehatan yang optimal secara efektif dan efisien bagi masyarakat di
Kota Surabaya.
Lampiran 1 : STRUKTUR ORGANISASIDINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA
Catatan UPTD, meliputi:1. Puskesmas2. Laboratorium3. Gudang Farmasi
KEPALA DINASKESEHATAN
Jabatan Fungsional Tertentu Sekretariat
Sub BagianPenyusunan
ProgramSub BagianTata Usaha
Sub BagianKeuangan &
Perlengkapan
Bidang PengendalianMasalah Kesehatan
Bidang PelayananKesehatan
Bidang PengembanganSDM Kesehatan
Bidang Jaminan &Sarana Kesehatan
U P T D
Seksi KesehatanDasar
Seksi KesehatanRujukan
Seksi KesehatanKhusus
SeksiPengendalian &Pemberantasan
Penyakit
Seksi Wabah danBencana
Seksi KesehatanLingkungan
Seksi Perencanaan& PendayagunaanSDM Kesehatan
Seksi Pendidikan &Pelatihan SDM
Kesehatan
Seksi Registrasidan Akreditasi
Seksi JaminanKesehatan
SeksiKefarmasian
Seksi Sarana& PeralatanKesehatan
2016 2017 2018 2019 2020 2021Misi 1.Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan
1.1. Tujuan :Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanankesehatan masyarakat bagi penduduk miskin
1. Persentase penduduk miskin yangterlayani di layanan kesehatan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
2. Indeks kepuasan pelayanankesehatan bagi penduduk miskin(SKPD pengukur : Bagian Kesra /Bagian Ortala)
70% 70% 70% 70% 70% 70%
INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021
KodeMisi/Tujuan/
Sasaran/ SKPDMisi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator
(Tujuan/Sasaran/Program)Target
SKPD : DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYALampiran 2
2. Indeks kepuasan pelayanankesehatan bagi penduduk miskin(SKPD pengukur : Bagian Kesra /Bagian Ortala)
70% 70% 70% 70% 70% 70%
1.1.1. Sasaran :Meningkatnya pelayanan kesehatan khususnya bagipenduduk miskin
Persentase masyarakat miskin yangmemiliki jaminan kesehatan
65% 65% 65% 65% 65% 65%
1.1.1.1 Program :2016 Program Pelayanan kesehatan penduduk miskin Persentase masyarakat miskin yang
memiliki jaminan kesehatan terlayani100%
2017-2021 Program Pemberian jaminan pelayanan kesehatanpenduduk miskin
Persentase kepemilikan JaminanKesehatan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase penduduk miskin yangmemanfaatkan pelayanan kesehatan 11% 12% 13% 14% 15%
2016 2017 2018 2019 2020 2021
KodeMisi/Tujuan/
Sasaran/ SKPDMisi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator
(Tujuan/Sasaran/Program)Target
1.2. Tujuan :Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak Persentase cakupan pelayanan ibu
nifas93.80% 94.04% 94.28% 94.52% 94.76% 95.00%
Angka Kematian Ibu (AKI)per100.000 kelahiran hidup
≤85,72per100.000
KH
≤84,07per100.000
KH
≤82,40per100.000
KH
≤80,67per100.000
KH
≤78,30per100.000
KH
≤75,93per100.000
KHPersentase cakupan pelayanankesehatan bayi
93.69% 94.15% 94.62% 95.08% 95.54% 96.00%
Angka Kematian Bayi (AKB)per1.000 kelahiran hidup
≤6,46per1.000KH
≤6,45per1.000KH
≤6,43per1.000KH
≤6,41per1.000KH
≤6,34per1.000KH
≤6,26per1.000KH
Persentase balita gizi buruk yangmendapat perawatan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
1.2.1. Sasaran :
Lampiran 2
1.2.1. Sasaran :Meningkatnya kesehatan ibu dan anak Persentase Kunjungan pertama ibu
hamil (K1)90% 90% 90% 90% 90% 90%
Persentase Cakupan komplikasikebidanan yang ditangani
90% 90% 90% 90% 90% 90%
Persentase Kunjungan Neonatuspertama (KN1)
90% 90% 90% 90% 90% 90%
Persentase Cakupan neonatusdengan komplikasi yang ditangani
90% 90% 90% 90% 90% 90%
1.2.1.1. Program :2016 Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan
anakCakupan kunjungan bayi
90%
2017-2021 Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dananak
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 98.45% 98.47% 98.48% 98.49% 98.50%
Cakupan pertolongan persalinan olehtenaga kesehatan (Tolinakes)
96.94% 96.95% 96.96% 96.97% 96.98%
Cakupan Kunjungan neonatal lengkap 81% 85% 90% 93% 95%
Imunisasi dasar lengkap 93.81% 93.83% 93.85% 93.87% 94.00%
Lampiran 2
2016 2017 2018 2019 2020 2021
KodeMisi/Tujuan/
Sasaran/ SKPDMisi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator
(Tujuan/Sasaran/Program)Target
1.2.2. Sasaran :Meningkatnya status gizi pada masyaraat terutamabalita
Cakupan balita usia 6 - 59 bulan yangmendapat vitamin A
85% 85% 85% 85% 85%
1.2.2.1. Program :2016 Program Perbaikan Gizi Masyarakat Prevalensi balita kurang gizi (< 20%) < 20%
2017-2021 Program Perbaikan gizi ibu dan anak Prevalensi balita gizi kurang 9.50% 9.50% 9.50% 9.50% 9.50%
Prevalensi balita gizi buruk <1 % <1 % <1 % <1 % <1 %Persentase penimbangan balita 81.30% 81.40% 81.50% 81.60% 81.70%
Persentase ibu hamil yang mendapat 90tablet Fe
94.62% 94.64% 94.66% 94.68% 94.70%
Lampiran 2
2016 2017 2018 2019 2020 2021Misi 2.Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan
2.1. Tujuan :Meningkatkan kualitas sarana, prasarana serta tata kelolalayanan kesehatan
Persentase puskesmas yangterakreditasi
23.81% 39.68% 55.56% 71.43% 85.71% 100.00%
2.1.1. Sasaran :Meningkatnya mutu puskesmas dan akses pelayanankesehatan di puskesmas
Persentase terlaksananya akreditasipuskesmas
26.98% 50.79% 22.22% 26.98% 50.79% 22.22%
2.1.1.1. Program :Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana danprasarana puskesmas/puskesmas pembantu
Persentase Ketersediaan sarana danprasarana puskesmas dan puskesmaspembantu
72% 74% 76% 78% 79% 80%
KodeMisi/Tujuan/
Sasaran/ SKPDMisi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator
(Tujuan/Sasaran/Program)Target
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana danprasarana puskesmas/puskesmas pembantu
Persentase Ketersediaan sarana danprasarana puskesmas dan puskesmaspembantu
72% 74% 76% 78% 79% 80%
2016 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Persentase Ketersediaan Obat danPerbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan
82.00%
2017-2021 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan puskesmas/puskesmas pembantu
Persentase Ketersediaan Obat danPerbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
2.1.2. Sasaran :Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan Persentase Sumber Daya Manusia
Kesehatan yang berizin80.00% 80.00% 80.00% 80.00% 80.00% 80.00%
2016 2017 2018 2019 2020 2021
KodeMisi/Tujuan/
Sasaran/ SKPDMisi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator
(Tujuan/Sasaran/Program)Target
2.1.2.1 Program :2016 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Persentase sarana kesehatan berizin
yang memenuhi standar saranakesehatan
100.00%
Persentase tenaga kesehatan yangteregistrasi
100.00%
2017-2021 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Persentase sarana kesehatan yangmemiliki izin
82.00% 84.00% 86.00% 88.00% 90.00%
Persentase tenaga kesehatan yangmemiliki izin
82.00% 84.00% 86.00% 88.00% 90.00%
2.2. Tujuan :2016 Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah
yang baikPersentase tata kelola administrasiperangkat daerah yang baik
100.00%2016 Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerahyang baik
Persentase tata kelola administrasiperangkat daerah yang baik
100.00%
2017-2021 Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerahyang baik
Indeks kepuasan SKPD terhadappemenuhan kebutuhan sarana danprasarana perkantoran
62.00% 64.00% 66.00% 68.00% 70.00%
Tingkat kepuasan pelayanan kedinasan 76.00% 77.00% 78.00% 79.00% 80.00%
Tingkat capaian keberhasilanpelaksanaan program
90.84% 91.53% 91.96% 92.56% 93.05%
2.2.1. Sasaran :Mengelola sarana dan prasarana serta administrasiperkantoran perangkat daerah
Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana,dan Administrasi PerkantoranPerangkat Daerah
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
2016 2017 2018 2019 2020 2021
KodeMisi/Tujuan/
Sasaran/ SKPDMisi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator
(Tujuan/Sasaran/Program)Target
2.2.1.1. Program :2016 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Indeks Kepuasan Karyawan terhadap
Program Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur
70.00%
2017-2021 Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana danPrasarana Kedinasan
Persentase sarana dan prasaranaperkantoran dalam kondisi baik
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Persentase ketepatan pemenuhan saranadan prasarana perkantoran
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
2016 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Indeks Kepuasan Karyawan terhadapProgram Pelayanan AdministrasiPerkantoran
70.00%2016 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Indeks Kepuasan Karyawan terhadapProgram Pelayanan AdministrasiPerkantoran
70.00%
2017-2021 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Tingkat kepuasan pegawai terhadappelayanan administrasi perkantoran
72.00% 74.00% 76.00% 78.00% 80.00%
2.2.2. Sasaran :
2017-2021 Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan untukmendukung keberhasilan Program
Persentase kesesuaian pelaksanaankegiatan terhadap parameterperencanaan pada Operational Plan
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
2.2.2.1. Program :
2017-2021 Program Perencanaan Pembangunan Daerah Persentase ketepatan waktu penyusunandan pelaporan Dokumen Perencanaanstrategis dan/atau sektoral
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
2016 2017 2018 2019 2020 2021Misi 3.Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan
3.1. Tujuan :Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat Persentase kelurahan siaga aktif 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Persentase Cakupan kelurahanmengalami KLB yang ditangani <20jam
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
3.1.1. Sasaran :Tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidupsehat
Persentase Cakupan kelurahanmengalami KLB yang ditangani <24 jam
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Persentase penderita DemamBerdarah Dengue (DBD) yangditangani
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
3.1.1.1. Program :2016 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Persentase Masyarakat Yang Terlayani
Pelayanan Khusus100.00%
Cakupan kelurahan mengalami KLByang ditangani <24 jam
100.00%
Persentase sampel yang memenuhisyarat keamanan makanan olahan
80.00%
KodeMisi/Tujuan/
Sasaran/ SKPDMisi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator
(Tujuan/Sasaran/Program)Target
2016 2017 2018 2019 2020 2021
KodeMisi/Tujuan/
Sasaran/ SKPDMisi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator
(Tujuan/Sasaran/Program)Target
2017-2021 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Persentase rumah sehat 75.00% 77.00% 78.00% 79.50% 80.00%Persentase TPM memenuhi syarathigienis sanitasi
81.00% 82.00% 83.00% 84.00% 85.00%
Cakupan Kelurahan Yang MemilikiPembinaan Terpadu (Bindu)
82.00% 84.00% 86.00% 88.00% 90.00%
3.2. Tujuan :Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi, dankeamanan pangan
Tingkat kualitas konsumsi dan keamananpangan (Target pertahun berasal dariperhitungan Bappeko berdasarkankontribusi bobot sharing)
20.50% 21.00% 21.50% 22.00% 22.50%
3.2.1. Sasaran :Meningkatnya keamanan pangan di masyarakat Meningkatnya keamanan pangan di
masyarakat2.00% 2.00% 2.00% 2.00% 2.00%
3.2.1.1. Program :
Program Peningkatan Keanekaragaman Konsumsi danKeamanan Pangan
Persentase sample yang memenuhisyarat keamanan makanan
82.00% 84.00% 86.00% 88.00% 90.00%
Target Realisasi Sasaran Capaian CapaianKinerja KET
Misi 1.
Tujuan :Meningkatkan aksesibilitasdan kualitas pelayanankesehatan masyarakat bagipenduduk miskin
Persentase penduduk miskinyang terlayani di layanankesehatan
100% 392,916 392,916 100.00% 100.00% Berhasil
Sasaran :Meningkatnya pelayanankesehatan khususnya bagipenduduk miskin
Persentase masyarakat miskinyang memiliki jaminankesehatan
65% 267,600 291,686 91.74% 141.14% Berhasil
Program :Program Pelayanan kesehatanpenduduk miskin
Persentase masyarakat miskinyang memiliki jaminankesehatan terlayani
100% 101,612 101,612 100.00% 100.00% Berhasil
Tujuan :Meningkatkan kualitaslayanan kesehatan ibu dananak
Persentase cakupan pelayananibu nifas
93.80% 42,548 45,322 93.88% 100.09% Berhasil
Angka Kematian Ibu (AKI)per100.000 kelahiran hidup
≤85,72 per100.000 KH
37 43,164 85,72 per100.000 KH
100.00% Berhasil
CAPAIAN INDIKATOR PERJANJIAN KINERJA
Indikator(Tujuan/Sasaran/Program)Tujuan/Sasaran/Program
DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016
TAHUN 2016
Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan
Lampiran 4
Angka Kematian Ibu (AKI)per100.000 kelahiran hidup
≤85,72 per100.000 KH
37 43,164 85,72 per100.000 KH
100.00% Berhasil
Persentase cakupan pelayanankesehatan bayi
93.69% 40,086 42,767 93.73% 100.04% Berhasil
Angka Kematian Bayi (AKB)per 1.000 kelahiran hidup
≤6,46 per1.000 KH
276 43,164 6,39 per1000 KH
101.08% Berhasil
Persentase balita gizi buruk yangmendapat perawatan
100% 280 280 100.00% 100.00% Berhasil
Sasaran :Meningkatnya kesehatan ibudan anak
Persentase Kunjungan pertamaibu hamil (K1)
90% 45,872 47,480 96.61% 107.34% Berhasil
Persentase Cakupan komplikasikebidanan yang ditangani
90% 8,569 9,496 90.24% 100.27% Berhasil
Persentase Kunjungan Neonatuspertama (KN1)
90% 41,806 43,164 96.85% 107.61% Berhasil
Persentase Cakupan neonatusdengan komplikasi yangditangani
90% 5,879 6,475 90.80% 100.89% Berhasil
Program :Program Peningkatankeselamatan ibu melahirkandan anak
Cakupan kunjungan bayi 90% 40,086 42,767 93.73% 104.14% Berhasil
Program :Program Perbaikan GiziMasyarakat
Prevalensi balita kurang gizi (<20%)
< 20% 36,541 215,713 16.94% 115% Berhasil
Target Realisasi Sasaran Capaian CapaianKinerja KET
Misi 2.
Tujuan :Meningkatkan kualitas sarana,prasarana serta tata kelola layanankesehatan
Persentase puskesmas yangterakreditasi
23.81% 15 63 23.81% 100.00% Berhasil
Sasaran :Meningkatnya mutu puskesmas danakses pelayanan kesehatan dipuskesmas
Persentase terlaksananya akreditasipuskesmas
26.98% 21 63 33.33% 123.54% Berhasil
Program :Program pengadaan, peningkatan danperbaikan sarana dan prasaranapuskesmas/puskesmas pembantu
Persentase Ketersediaan sarana danprasarana puskesmas danpuskesmas pembantu
72% 89 122 72.95% 101.32% Berhasil
Program Obat dan PerbekalanKesehatan
Persentase Ketersediaan Obat danPerbekalan Kesehatan DinasKesehatan
82.00% 225 210 107.14% 130.66% Berhasil
Sasaran :Meningkatnya kualitas Sumber DayaManusia Kesehatan
Persentase Sumber Daya ManusiaKesehatan yang berizin
80.00% 10117 10729 94.30% 117.88% Berhasil
Program :Program Standarisasi PelayananKesehatan
Persentase sarana kesehatan berizinyang memenuhi standar saranakesehatan
100.00% 63 63 100.00% 100.00% Berhasil
Persentase tenaga kesehatan yangteregistrasi
100.00% 1704 1755 97.09% 97.09% Berhasil
Tujuan :Meningkatkan tata kelola administrasiperangkat daerah yang baik
Tingkat kepuasan pelayanankedinasan
70.00% 77.83% 111.19%
Indeks kepuasan SKPD terhadappemenuhan kebutuhan sarana danprasarana perkantoran
70.00% 79.26% 113.23%
Sasaran :Mengelola sarana dan prasarana sertaadministrasi perkantoran perangkatdaerah
Kinerja Pengelolaan Sarana,Prasarana, dan AdministrasiPerkantoran Perangkat Daerah
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Program :Program Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur
Indeks Kepuasan Karyawanterhadap Program PeningkatanSarana dan Prasarana Aparatur
70.00% 79.26% 113.23% Berhasil
Program Pelayanan AdministrasiPerkantoran
Indeks Kepuasan Karyawanterhadap Program PelayananAdministrasi Perkantoran
70.00% 79.41% 113.44% Berhasil
Misi/ Tujuan/ Sasaran/ Program Indikator(Tujuan/ Sasaran/ Program)
TAHUN 2016
Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan
Target Realisasi Sasaran Capaian CapaianKinerja KET
Misi 3.
Tujuan :Mewujudkan lingkungan sehat dimasyarakat
Persentase kelurahan siaga aktif 100.00% 154 154 100.00% 100.00% Berhasil
Persentase Cakupan kelurahanmengalami KLB yang ditangani <20jam
100.00% 38 38 100.00% 100.00% Berhasil
Sasaran :Tercapainya masyarakat yangmandiri dan hidup sehat
Persentase Cakupan kelurahanmengalami KLB yang ditangani <24 jam
100.00% 38 38 100.00% 100.00% Berhasil
Persentase penderita DemamBerdarah Dengue (DBD) yangditangani
100.00% 938 938 100.00% 100.00% Berhasil
Program :Program Upaya Kesehatan MasyarakatPersentase Masyarakat Yang Terlayani
Pelayanan Khusus100.00% 693,215 683,303 101.45% 101.45% Berhasil
Cakupan kelurahan mengalami KLByang ditangani <24 jam
100.00% 38 38 100.00% 100.00% Berhasil
Persentase sampel yang memenuhisyarat keamanan makanan olahan
80.00% 9165 9748 94.02% 117.53% Berhasil
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator(Tujuan/Sasaran/Program)
TAHUN 2016
Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan
INSTANSI : DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA
Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target(1) (2) (3) (4)
Meningkatkan Derajat KesehatanMasyarakat
Program Pelayanan AdministrasiPerkantoran
Indeks Kepuasan Karyawan terhadap ProgramPelayanan Administrasi Perkantoran
70.00%
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Persentase Keberhasilan Penyediaan BarangDan Jasa Perkantoran
100.00%
Program Peningkatan Sarana dan PrasaranaAparatur
Indeks Kepuasan Karyawan terhadap ProgramPersentase Sarana dan Prasarana Aparatur
70.00%
Pengadaan Dan Pemeliharaan Sarana DanPrasarana Perkantoran
Persentase Keberhasilan Pengadaan DanPemeliharaan Sarana Dan PrasaranaPerkantoran
100.00%
Meningkatkan Derajat KesehatanMasyarakatProgram Obat dan Perbekalan Kesehatan Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan Dinas Kesehatan82.00%
Pelayanan Kefarmasian Dan PerbekalanKesehatan
Persentase Keberhasilan Pelayanan KefarmasianDan Perbekalan Kesehatan
100.00%
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Persentase Masyarakat Yang TerlayaniPelayanan Khusus
100.00%
Persentase sampel yang memenuhi syaratkeamanan makanan olahan
80.00%
Cakupan kelurahan mengalami KLB yangditangani <24 jam
100.00%
Peningkatan Surveylans Epidemiologi,Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit TidakMenular
Persentase Keberhasilan PeningkatanSurveylans Epidemiologi, Pencegahan danPenanggulangan Penyakit Tidak Menular
100.00%
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus Persentase Keberhasilan Peningkatan PelayananKesehatan Khusus
100.00%
Pencegahan Dan Penanggulangan PenyakitMenular
Persentase Keberhasilan Pencegahan DanPenanggulangan Penyakit Menular
100.00%
Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan Persentase Keberhasilan PenyelenggaraanPenyehatan Lingkungan
100.00%
Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan Persentase Keberhasilan PeningkatanPengawasan Makanan Olahan
100.00%
Pengadaan Obat dan Pelayanan Kesehatan Dasardi Puskesmas (DAK Bidang Kesehatan)
Persentase Keberhasilan Pengadaan Obat danPelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas(DAK Bidang Kesehatan)
100.00%
DAK Bantuan Operasional Kesehatan Persentase Keberhasilan DAK BantuanOperasional Kesehatan
100.00%
DAK Jampersal Persentase Keberhasilan DAK Jampersal 100.00%
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Prevalensi Balita Kurang Gizi (< 20 %) < 20%Peningkatan dan Perbaikan Gizi Masyarakat Persentase Keberhasilan Peningkatan Dan
Perbaikan Gizi Masyarakat100.00%
Lampiran 5.a. - Rencana Kinerja Tahunan 2016
TAHUN 2016FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN
Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target(1) (2) (3) (4)
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Persentase sarana kesehatan berizin yangmemenuhi standar sarana kesehatan
100.00%
Persentase tenaga kesehatan yang teregistrasi 100.00%Akreditasi Puskesmas Persentase Keberhasilan Akreditasi Puskesmas 100.00%
Pelayanan Kesehatan Rujukan Persentase Keberhasilan Pelayanan KesehatanRujukan
100.00%
Peningkatan Profesionalisme SDM Kesehatan Persentase Keberhasilan PeningkatanProfesionalisme SDM Kesehatan
100.00%
Sertifikasi dan Akreditasi SDM Kesehatan Persentase Keberhasilan Sertifikasi danAkreditasi SDM Kesehatan
100.00%
Pembinaan dan Pengembangan SDM Kesehatan Persentase Keberhasilan Pembinaan DanPengembangan SDM Kesehatan
100.00%
Program Pelayanan Kesehatan PendudukMiskin
Persentase masyarakat miskin yang memilikijaminan kesehatan terlayani
100.00%
Jaminan Kesehatan Masyarakat Persentase Keberhasilan Jaminan KesehatanMasyarakat
100.00%
Program Pengadaan, Peningkatan danPerbaikan Sarana dan PrasaranaPuskesmas/Puskemas Pembantu
Persentase Ketersediaan sarana dan prasaranapuskesmas dan puskesmas pembantu
72.00%
Operasional Pelayanan Kesehatan Persentase Keberhasilan Operasional PelayananKesehatan
100.00%
Peningkatan Sarana dan Pengadaan AlatKesehatan Puskesmas
Persentase Keberhasilan Peningkatan Saranadan Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas
100.00%
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Persentase Keberhasilan Pengembangan SistemInformasi Kesehatan
100.00%
Program peningkatan keselamatan ibumelahirkan dan anak
Cakupan kunjungan bayi 90.00%Prevalensi Balita Kurang Gizi (< 20 %) < 20%
Peningkatan Kesehatan Masyarakat Persentase Keberhasilan Peningkatan KesehatanMasyarakat
100.00%
Pelayanan Kesehatan Ibu melahirkan dan Anak Persentase Keberhasilan Pelayanan KesehatanIbu melahirkan dan Anak
100.00%
INSTANSI : DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian KategoriCapaian
(1) (2) (3) (4) (5) (5)
Program Pelayanan AdministrasiPerkantoran
Indeks Kepuasan Karyawan terhadapProgram Pelayanan AdministrasiPerkantoran
70.00%
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Persentase Keberhasilan PenyediaanBarang Dan Jasa Perkantoran
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Program Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur
Indeks Kepuasan Karyawan terhadapProgram Persentase Sarana dan PrasaranaAparatur
70.00%
Pengadaan Dan Pemeliharaan Sarana DanPrasarana Perkantoran
Persentase Keberhasilan Pengadaan DanPemeliharaan Sarana Dan PrasaranaPerkantoran
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Meningkatkan Derajat KesehatanMasyarakatProgram Obat dan PerbekalanKesehatan
Persentase Ketersediaan Obat danPerbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan
82.00% 107.14% 130.66% Berhasil
Pelayanan Kefarmasian Dan PerbekalanKesehatan
Persentase Keberhasilan PelayananKefarmasian Dan Perbekalan Kesehatan
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Persentase Masyarakat Yang TerlayaniPelayanan Khusus
100.00% 101.45% 101.45% Berhasil
Persentase sampel yang memenuhi syaratkeamanan makanan olahan
80.00% 94.02% 117.53% Berhasil
Cakupan kelurahan mengalami KLB yangditangani <24 jam
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Peningkatan Surveylans Epidemiologi,Pencegahan dan Penanggulangan PenyakitTidak Menular
Persentase Keberhasilan PeningkatanSurveylans Epidemiologi, Pencegahan danPenanggulangan Penyakit Tidak Menular
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus Persentase Keberhasilan PeningkatanPelayanan Kesehatan Khusus
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Pencegahan Dan Penanggulangan PenyakitMenular
Persentase Keberhasilan Pencegahan DanPenanggulangan Penyakit Menular
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan Persentase Keberhasilan PenyelenggaraanPenyehatan Lingkungan
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan Persentase Keberhasilan PeningkatanPengawasan Makanan Olahan
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Pengadaan Obat dan Pelayanan KesehatanDasar di Puskesmas (DAK BidangKesehatan)
Persentase Keberhasilan Pengadaan Obatdan Pelayanan Kesehatan Dasar diPuskesmas (DAK Bidang Kesehatan)
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
DAK Bantuan Operasional Kesehatan Persentase Keberhasilan DAK BantuanOperasional Kesehatan
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
DAK Jampersal Persentase Keberhasilan DAK Jampersal 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Prevalensi Balita Kurang Gizi (< 20 %) < 20% 16.94% 84.70% Berhasil
PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN
Lampiran 5.b. : Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2016
TAHUN 2016
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian KategoriCapaian
(1) (2) (3) (4) (5) (5)Peningkatan dan Perbaikan GiziMasyarakat
Persentase Keberhasilan Peningkatan DanPerbaikan Gizi Masyarakat
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Program Standarisasi PelayananKesehatan
Persentase sarana kesehatan berizin yangmemenuhi standar sarana kesehatan
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Persentase tenaga kesehatan yangteregistrasi
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Akreditasi Puskesmas Persentase Keberhasilan AkreditasiPuskesmas
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Pelayanan Kesehatan Rujukan Persentase Keberhasilan PelayananKesehatan Rujukan
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Peningkatan Profesionalisme SDMKesehatan
Persentase Keberhasilan PeningkatanProfesionalisme SDM Kesehatan
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Sertifikasi dan Akreditasi SDM Kesehatan Persentase Keberhasilan Sertifikasi danAkreditasi SDM Kesehatan
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Pembinaan dan Pengembangan SDMKesehatan
Persentase Keberhasilan Pembinaan DanPengembangan SDM Kesehatan
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Program Pelayanan KesehatanPenduduk Miskin
Persentase masyarakat miskin yangmemiliki jaminan kesehatan terlayani
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Jaminan Kesehatan Masyarakat Persentase Keberhasilan JaminanKesehatan Masyarakat
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Program Pengadaan, Peningkatan danPerbaikan Sarana dan PrasaranaPuskesmas/Puskemas Pembantu
Persentase Ketersediaan sarana danprasarana puskesmas dan puskesmaspembantu
72.00% 72.95% 101.32% Berhasil
Operasional Pelayanan Kesehatan Persentase Keberhasilan OperasionalPelayanan Kesehatan
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Peningkatan Sarana dan Pengadaan AlatKesehatan Puskesmas
Persentase Keberhasilan PeningkatanSarana dan Pengadaan Alat KesehatanPuskesmas
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Persentase Keberhasilan PengembanganSistem Informasi Kesehatan
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Program peningkatan keselamatan ibumelahirkan dan anak
Cakupan kunjungan bayi 90.00% 93.73% 104.14% Berhasil
Prevalensi Balita Kurang Gizi (< 20 %) < 20% 16.94% 84.70% Berhasil
Peningkatan Kesehatan Masyarakat Persentase Keberhasilan PeningkatanKesehatan Masyarakat
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Pelayanan Kesehatan Ibu melahirkan danAnak
Persentase Keberhasilan PelayananKesehatan Ibu melahirkan dan Anak
100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
INSTANSI : DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA
SATUAN
RENCANATINGKATCAPAIAN(TARGET)
REALISASI
1 4 5 6 7 8
1. Input :Tersedianya Anggaran Rp 100,352,139,750 88,790,829,396 88.48% Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan Penyediaan BarangDan Jasa Perkantoran
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
2. Input :Tersedianya Anggaran Rp 14,388,853,127 12,651,098,105 87.92% Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan Pengadaan DanPemeliharaan Sarana Dan PrasaranaPerkantoran
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
3. Input :Tersedianya Anggaran Rp 49,766,083,385 28,933,921,628 58.14% Kurang Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan PelayananKefarmasian Dan Perbekalan Kesehatan
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :Cakupan Masyarakat yang mendapatkanPelayanan Kesehatan di Puskesmas
Lampiran 5.c. : Pengukuran Kinerja Keuangan Tahun 2016
PENGUKURAN KINERJA KEUANGANTAHUN 2016
Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur
3
Penyediaan Barang Dan JasaPerkantoran
Program PelayananAdministrasi Perkantoran
PROGRAM
KEGIATAN
Program Obat danPerbekalan Kesehatan
PERSENTASEPENCAPAIAN
KATEGORICAPAIANURAIAN INDIKATOR KINERJA
Pengadaan Dan PemeliharaanSarana Dan PrasaranaPerkantoran
Pelayanan Kefarmasian DanPerbekalan Kesehatan
2
SATUAN
RENCANATINGKATCAPAIAN(TARGET)
REALISASI
1 4 5 6 7 83
PROGRAM
KEGIATAN
PERSENTASEPENCAPAIAN
KATEGORICAPAIANURAIAN INDIKATOR KINERJA
24. Input :
Tersedianya Anggaran Rp 1,751,256,504 1,415,148,996 80.81% Cukup Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan PeningkatanSurveylans Epidemiologi, Pencegahan danPenanggulangan Penyakit Tidak Menular
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :Cakupan kelurahan yang memenuhi indikatorsehat mandiri
5. Input :Tersedianya Anggaran Rp 28,943,221,089 25,889,062,175 89.45% Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan PeningkatanPelayanan Kesehatan Khusus
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :Cakupan kelurahan yang memenuhi indikatorsehat mandiri
6. Input :Tersedianya Anggaran Rp 12,827,564,571 12,119,129,200 94.48% Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan Pencegahan DanPenanggulangan Penyakit Menular
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :Cakupan kelurahan yang memenuhi indikatorsehat mandiri
Peningkatan PelayananKesehatan Khusus
Program Upaya KesehatanMasyarakat
Peningkatan SurveylansEpidemiologi, Pencegahandan Penanggulangan PenyakitTidak Menular
Pencegahan DanPenanggulangan PenyakitMenular
SATUAN
RENCANATINGKATCAPAIAN(TARGET)
REALISASI
1 4 5 6 7 83
PROGRAM
KEGIATAN
PERSENTASEPENCAPAIAN
KATEGORICAPAIANURAIAN INDIKATOR KINERJA
27. Input :
Tersedianya Anggaran Rp 4,142,023,003 3,559,276,911 85.93% Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan PenyelenggaraanPenyehatan Lingkungan
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :% Cakupan kelurahan mengalamiKLB yang ditangani
8. Input :Tersedianya Anggaran Rp 253,179,291 225,892,000 89.22% Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan PeningkatanPengawasan Makanan Olahan
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :% Cakupan kelurahan mengalamiKLB yang ditangani
9. Input :Tersedianya Anggaran Rp 3,030,110,000 1,381,548,950 45.59% Tidak Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan Pengadaan Obat danPelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas(DAK Bidang Kesehatan)
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :% puskesmas yang telah terakreditasi
Penyelenggaraan PenyehatanLingkungan
Pengadaan Obat danPelayanan Kesehatan Dasar diPuskesmas (DAK BidangKesehatan)
Peningkatan PengawasanMakanan Olahan
SATUAN
RENCANATINGKATCAPAIAN(TARGET)
REALISASI
1 4 5 6 7 83
PROGRAM
KEGIATAN
PERSENTASEPENCAPAIAN
KATEGORICAPAIANURAIAN INDIKATOR KINERJA
210. Input :
Tersedianya Anggaran Rp 16,430,929,999 6,658,882,737 40.53% Tidak Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan DAK BantuanOperasional Kesehatan
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :Cakupan kelurahan yang memenuhi indikatorsehat mandiri
11. Input :Tersedianya Anggaran Rp 2,543,400,000 0 0.00% Tidak Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan DAK Jampersal Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :Cakupan kelurahan yang memenuhi indikatorsehat mandiri
12. Input :Tersedianya Anggaran Rp 8,719,420,280 6,602,109,595 75.72% Cukup Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan Peningkatan DanPerbaikan Gizi Masyarakat
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :Rasio Penurunan Gizi buruk
Peningkatan Dan PerbaikanGizi Masyarakat
Program Perbaikan GiziMasyarakat
DAK Bantuan OperasionalKesehatan
DAK Jampersal
SATUAN
RENCANATINGKATCAPAIAN(TARGET)
REALISASI
1 4 5 6 7 83
PROGRAM
KEGIATAN
PERSENTASEPENCAPAIAN
KATEGORICAPAIANURAIAN INDIKATOR KINERJA
213. Akreditasi Puskesmas Input :
Tersedianya Anggaran Rp 1,651,964,710 1,501,027,668 90.86% Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan AkreditasiPuskesmas
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :1. Cakupan Masyarakat yangmendapatkan Pelayanan Kesehatan diPuskesmas2. Jumlah puskesmas terakreditasi
14. Input :Tersedianya Anggaran Rp 377,850,560 351,737,360 93.09% Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan PelayananKesehatan Rujukan
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :1. Cakupan Masyarakat yangmendapatkan Pelayanan Kesehatan diPuskesmas2. Jumlah puskesmas terakreditasi
15. Input :Tersedianya Anggaran Rp 4,948,473,598 3,647,672,755 73.71% Cukup Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan PeningkatanProfesionalisme SDM Kesehatan
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :1. Cakupan Masyarakat yangmendapatkan Pelayanan Kesehatan diPuskesmas2. Jumlah puskesmas terakreditasi
Pelayanan Kesehatan Rujukan
Program StandarisasiPelayanan Kesehatan
Peningkatan ProfesionalismeSDM Kesehatan
SATUAN
RENCANATINGKATCAPAIAN(TARGET)
REALISASI
1 4 5 6 7 83
PROGRAM
KEGIATAN
PERSENTASEPENCAPAIAN
KATEGORICAPAIANURAIAN INDIKATOR KINERJA
216. Input :
Tersedianya Anggaran Rp 247,502,400 227,464,000 91.90% Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan Sertifikasi danAkreditasi SDM Kesehatan
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :1. Cakupan Masyarakat yangmendapatkan Pelayanan Kesehatan diPuskesmas2. Jumlah puskesmas terakreditasi
17. Input :Tersedianya Anggaran Rp 1,042,036,420 932,666,450 89.50% Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan Pembinaan DanPengembangan SDM Kesehatan
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :1. Cakupan Masyarakat yangmendapatkan Pelayanan Kesehatan diPuskesmas2. Jumlah puskesmas terakreditasi
18. Input :Tersedianya Anggaran Rp 214,841,219,311 196,833,145,575 91.62% Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan Jaminan KesehatanMasyarakat
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :Rasio warga miskin yangterlayani di layanan kesehatan
Sertifikasi dan AkreditasiSDM Kesehatan
Pembinaan danPengembangan SDMKesehatan
Program PelayananKesehatan PendudukMiskin
Jaminan KesehatanMasyarakat
SATUAN
RENCANATINGKATCAPAIAN(TARGET)
REALISASI
1 4 5 6 7 83
PROGRAM
KEGIATAN
PERSENTASEPENCAPAIAN
KATEGORICAPAIANURAIAN INDIKATOR KINERJA
219. Input :
Tersedianya Anggaran Rp 16,952,781,374 10,359,545,543 61.11% Kurang Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan OperasionalPelayanan Kesehatan
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :1. Cakupan Masyarakat yangmendapatkan Pelayanan Kesehatan diPuskesmas2. Jumlah puskesmas terakreditasi
20. Input :Tersedianya Anggaran Rp 4,434,999,753 3,528,429,721 79.56% Cukup Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan Peningkatan Saranadan Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :1. Cakupan Masyarakat yangmendapatkan Pelayanan Kesehatan diPuskesmas2. Jumlah puskesmas terakreditasi
21. Input :Tersedianya Anggaran Rp 308,438,431 290,493,600 94.18% Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan PengembanganSistem Informasi Kesehatan
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Program Pengadaan,Peningkatan danPerbaikan Sarana danPrasaranaPuskesmas/PuskemasPembantu
Pengembangan SistemInformasi Kesehatan
Operasional PelayananKesehatan
Peningkatan Sarana danPengadaan Alat KesehatanPuskesmas
SATUAN
RENCANATINGKATCAPAIAN(TARGET)
REALISASI
1 4 5 6 7 83
PROGRAM
KEGIATAN
PERSENTASEPENCAPAIAN
KATEGORICAPAIANURAIAN INDIKATOR KINERJA
2Outcome :
1. Cakupan Masyarakat yangmendapatkan Pelayanan Kesehatan diPuskesmas2. Jumlah puskesmas terakreditasi
22. Input :Tersedianya Anggaran Rp 1,703,941,540 1,587,418,745 93.16% Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan PeningkatanKesehatan Masyarakat
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :Penurunan AKI dan PenurunanAKB
23. Input :Tersedianya Anggaran Rp 37,107,955,592 33,282,800,472 89.69% Berhasil
Output :Persentase Keberhasilan PelayananKesehatan Ibu melahirkan dan Anak
Persen 100.00% 100.00% 100.00% Berhasil
Outcome :Penurunan AKI dan PenurunanAKB
Program peningkatankeselamatan ibumelahirkan dan anak
Peningkatan KesehatanMasyarakat
Pelayanan Kesehatan Ibumelahirkan dan Anak