Download - Laporan Kerja Praktek - Pupuk Kaltim
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERDI PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR - BONTANG
Penentuan Kebijakan Inventory Komponen Kritis Menggunakan Pendekatan Konsep Reliability
(Studi Kasus: Departemen Perencanaan Material Bahan Baku dan Pergudangan PT. Pupuk Kaltim)
MOCHAMAD RIFQI ALIAN
HENDRICK HERNANDO
Sistem Persedian Spare Part merupakan salah satu komponen penting dalam menunjang kelancaran sistem produksi
Supply RateInventory Level
Inventory Level
Buffers Demand Rate from Supply Rate
Demand Rate
Latar belakang
Kondisi realitanya...
Demand spare part cenderung tidak pasti
Stock out effect
Value per item tinggiLead time bervariansi
Resiko penyimpanan (depresiasi)
Agustus 201233
Latar belakang
44Agustus 2012
Latar belakang
KESALAHAN DALAM MANAJEMEN PERSEDIAAN SPARE PART
Over stock, biaya persediaan tinggi, resiko penyimpanan Under stock, gangguan proses produksi, lost production cost
55Agustus 2012
Kebijakan Inventory dengan Pendekatan Reliability
- Reliability is predictable -
Latar belakang
Agustus 201266
Research Question
...bagaimana melakukan pengambilan keputusan inventory (jenis dan jumlah) yang tepat untuk menjamin avaibilitas spare part?
Agustus 201277
Tujuan Penelitian
1. Melakukan penentuan kebijakan inventory dengan pendekatan konsep reliability untuk mengoptimalkan sistem persediaan.
2. Membuat analisa perbandingan hasil kebijakan inventory yang menggunakan pendekatan konsep reliability dengan kebijakan eksisting (min-max)
Agustus 201288
Manfaat Penelitian
Memberikan masukan bagi perusahaan khususnya Departemen Perencanaan
Material Bahan Baku & Pergudangan mengenai kebijakan inventory sehingga
tercipta sistem persediaan spare part yang efektif & efisien.
Agustus 201299
Ruang Lingkup Penelitian
1. Penentuan kebijakan inventory dilakukan pada equipment pompa HP Pump P2102-A
2. Data historis yang digunakan adalah data 10 tahun terakhir3. Penyebab kerusakan komponen tidak dikaji lebih lanjut
4. Tidak terjadi perubahan pada proses bisnis, kebijakan inventory, maupun metode kerja selama penelitian
Batasan
Asumsi
Agustus 20121010
Pembahasan
Kegiatan dalam memperkirakan jumlah persediaan dari bahan baku maupun penolong (spare part) yang tepat dengan jumlah yang tidak terlalu besar dan tidak pula kurang atau sedikit dibandingkan dengan jumlah kebutuhan (Ristono,2009)
Manajemen Persediaan . . .
Agustus 20121111
Pembahasan
1212Agustus 2012
Pembahasan
1313
Spare part diklasifikasikan ke dalam jenis independent inventory demand di dalam klasifikasi sistem persediaan
Vollman (1997)
Kebijakan Maintenance
Stockout effect
Agustus 2012
Pembahasan
1414
Menyimpan spare part dikatakan tidak ekonomis
Mungkin saja tidak dipakai
Terdapat kemungkinan terjadi defect saat penyimpanan
Perawatan inventory spare part membutuhkan biaya
Agustus 2012
Pembahasan
1515
“Menyediakan spare part tepat pada saat dibutuhkan ???”
Fast Moving : jumlah dan interval demand tinggi dan sering
Slow Moving : tidak ada variasi besar pada jumlah dan interval demand
Intermitten : tidak ada variasi pada jumlah tetapi banyak periode
dimana tidak ada demand
Eratic : jumlah demand setiap periode irregular
Lumpy : jumlah demand nol pada beberapa periode tetapi di periode lain
demand sangat signifikan
Agustus 2012
Pembahasan
1616Agustus 2012
Kebutuhan jumlah
spare part
Prediksi umur pakai
Pendekatan konsep
reliability
Pola distribusi kerusakan
Data kerusakan
item
Pembahasan
1717
HP PUMP P-2102A
→ frekuensi kerusakan tinggi – assesment pemeliharaan
INTERNAL VALVE: AC213 418 (96EHY10412-1A)No Description S/N Min/Max Qty1 Gasket 06531-5 3/6 12 Gasket 06757-1 3/6 13 Gasket 07068-8 3/6 14 Spring 07274-5 1/3 15 Valve plate 07387-3 2/4 16 Valve seat 07511-6 3/6 17 Valve disc 07640-6 2/3 18 Compresion spring 07865-4 1/3 19 Spring plate/flat spring 08055-1 0/3 1
10 Flange m60x1,5x10 (pipe flange)
08460-3 1/3 1
11 Cap screw 08659-2 5/10 612 Valve guard/valve cage 08742-4 1/2 113 Guide Bushing 31201-0 1/3 114 O'ring 15410-5 10/20 10
S/BOX (REPACKING) AC 213 421 (74-HY9975-B2)No Description S/N Min/Max Qty1 Pump Plunger 22215-1 1/3 32 Sleeve Bearing 05886-6 8/12 63 Packing (black) 05888-2 40/80 514 O ring follower 05885-8 1/3 65 Seal Ring 05883-1 0/52 36 Gasket al (pabrik) Fabrikasi - -7 S/boxes (complete) 37469-5 0/2 38 Check valve spring (s/box) 01742-6 1/3 3
9 Gasket al (check valve spring) Fabrikasi - -
10 Gasket metal 05848-3 5/10 3
11 Packing merkel material 12133-9 15/30 12 Plain Seal 05887-4 20/50 1813 Follower 20317-3 0/1
Agustus 2012
Pembahasan
1818
KLASIFIKASI CRITICAL COMPONENT HP PUMP P-2102A
1 2
Klasifikasi
Estimasi Valuasi Harga Spare Part
Perhitungan Nilai Persediaan
3 4
Persentase Nilai Spare PartPembagian Kelas Spare Part
Agustus 2012
Pembahasan
1919
No Description Unit Price* Last purchased
Estimasi present
valueIDR**
1 Gasket € 179 Jul-11 € 183,83 Rp 2.132.886
2 Gasket € 175 Jul-11 € 179,43 Rp 2.081.768
3 Gasket € 175 Jul-11 € 179,43 Rp 2.081.768
4 Spring € 404 Jul-11 € 414,91 Rp 4.813.887
5 Valve plate € 718 Jul-12 € 719,60 Rp 8.348.967
6 Valve seat € 3.981 Mar-12 € 4.025,44 Rp 46.704.345
7 Valve disc € 962 Jul-10 € 1.014,65 Rp 11.772.266
8 Compresion spring
Rp 3.256.749 no data Rp
3.344.681 Rp 3.344.681
9Spring
plate/flat spring
Rp 12.472.750 Jun-11 Rp
12.837.985 Rp 12.837.985
10Flange
m60x1,5x10 (pipe flange)
Rp 2.059.467 no data Rp
2.115.073 Rp 2.115.073
1
Harga item saat pembelian terakhir Valuasi Ekonomi
FV = PV (1 + i) n
i = tingkat inflasi kawasan euro (consumer price) per Januari 2012 = 2,7%P = present value (last purchased)n = jangka waktu perhitungan (tahun)F = future value (waktu sekarang)
Kurs Rupiah per 1 Agustus 2012
continued table Agustus 2012
Pembahasan
2020
2 S/BOX (REPACKING) AC 213 421 (74-HY9975-B2) - Stuffing Cost
No Description Avg. Qty Issued Harga IDR** Freq Total Biaya
1 Pump Plunger 1,67 40.333.721 6 Rp 403.337.214
2 Sleeve Bearing 3,42 10.203.671 12 Rp 418.350.528
3 Packing (black) 25,13 1.246.336 8 Rp 250.513.558
4 O ring follower 0 205.356 - Rp -
5 Seal Ring 2,75 61.114.918 4 Rp 672.264.098
continued table
Agustus 2012
Pembahasan
2121
3 No Description S/N Biaya Persentase Nilai Item
1 Gasket 06531-5 Rp 44.790.598 1,55%2 Gasket 06757-1 Rp 58.289.500 2,02%3 Gasket 07068-8 Rp 58.289.500 2,02%4 Spring 07274-5 Rp 14.441.661 0,50%5 Valve plate 07387-3 Rp 91.838.636 3,18%6 Valve seat 07511-6 Rp 420.339.106 14,55%7 Valve disc 07640-6 Rp 82.405.859 2,85%
8 Compresion spring 07865-4 Rp - 0,00%
9 Spring plate/flat spring 08055-1 Rp 77.027.910 2,67%
10Flange m60x1,5x10 (pipe flange)
08460-3 Rp - 0,00%
continued table
Agustus 2012
Pembahasan
2222
4
Agustus 2012
I. Valve Seat S/N 07511-6
II. Sleeve Bearing S/N 05886-6
III. Pump Plunger S/N 22215-1
IV. Packing (black) S/N 05888-2
V. Plain Seal S/N 05887-4
VI. Valve plate S/N 07387-3
VII.Gasket S/N 06757-1
VIII.Gasket S/N 07068-8
IX. Gasket S/N 06531-5
X. O’ring S/N 15410-5
Pembahasan
2323
Teknik keandalan sistem adalah studi untuk menganalisis kemampuan suatu peralatan atau sistem dalam menjalankan fungsinya. Konsep keandalan adalah salah satu aplikasi dari ilmu probabilitas (peluang) dan proses stokastik
Konsep Keandalan. . .
Agustus 2012
Pembahasan
2424
Konsep Keandalan. . .
1. Keandalan dari suatu sistem seringkali dinyatakan dalam bentuk angka yang menyatakan ekspektasi masa pakainya.
2. Ekspektasi masa pakai dinotasikan: E [T] atau rata-rata waktu kerusakan atau Mean Time To Failure (MTTF).
Agustus 2012
Pembahasan
2525
Konsep Keandalan. . .
Distribusi Weibull
Distribusi Normal Distribusi LogNormal
E(t) =
Distribusi Eksponensial
Agustus 2012
Pembahasan
2626
Fitting data distribusi umur pakai – EasyFit Software
Contoh Spare part Valve Seat S/N 07511-6
Agustus 2012
2727
Description Lifetime Distribution
Error Parameter
Valve seat Exponential 0,048 = 0,77115
Sleeve Bearing Exponential 0,018 = 1,4747
Pump Plunger Lognormal 0,091 s=0,72688
m=-0,18239 g=0,2405
Packing (black) Normal 0,015 s=0,58743
m=0,76035
Plain Seal Weibull (3P) 0,024 a=0,48571 b=1,5665 g=0,01667
Valve plate Weibull (3P) 0,046 a=0,45113 b=1,372 g=0,19167
Description Lifetime Distribution
Error Parameter
Gasket Weibull (3P) 0,039 a=0,75694 b=0,77849 g=0,16944
Gasket Weibull (3P) 0,039 a=0,75694 b=0,77849 g=0,16944
Gasket Lognormal 0,040 s=0,94309 m=-0,13641
O'ring Gamma (3P) 0,005 a=0,48571 b=1,5665 g=0,01667
Agustus 2012
Pembahasan
2828
Expected Life time (prediksi umur pakai). . .
Description S/N E(t)
Valve seat 07511-6 1,30 Sleeve Bearing 05886-6 0,678 Pump Plunger 22215-1 1,803Packing (black) 05888-2 0,760Plain Seal 05887-4 0,799Valve plate 07387-3 3,573Gasket 06757-1 1,089Gasket 07068-8 1,089 Gasket 06531-5 1,788O'ring 15410-5 0,778
Avg Used Kebutuhan per Tahun (D)
2,14 23,50 61,67 1
25,13 348,6 11
2,50 12,55 32,55 3 3,00 2 5,83 8
Agustus 2012
D = 1/E(t) x rata-rata jumlah penggunaan/kerusakan
Pembahasan
2929
“Kapan dilakukan pemesanan ?”
Reorder Point (ROP) = D x Lt + Safety StockReorder Point (ROP) = D x (+ZLT) + Safety Stock Service Level Stockout Probability Z value
50% 50% 075% 25% 0,6880% 20% 1,0490% 10% 1,2895% 5% 1,6598% 2% 2,0599% 1% 2,33
Safety Stock (SS) = Nmax – N
Quantity order (Q) = Nmax – ROP
Agustus 2012
Pembahasan
3030
“Kapan dilakukan pemesanan ?”
DescriptionSafety Stock
Service level 80% Service level 90% Service level 95%Reorder
PointQuantity
OrderReorder
PointQuantity
OrderReorder
PointQuantity
OrderValve seat 1 3 1 3 1 3 1
Sleeve Bearing 3 6 1 7 1 7 1Pump Plunger 2 3 1 3 1 4 1
Packing (black) 11 34 36 35 36 35 36Plain Seal 6 30 50 30 50 30 50
Valve plate 1 1 2 1 2 1 2Gasket 1 2 1 2 1 2 1Gasket 1 2 1 2 1 2 1Gasket 0 1 2 1 2 1 2O’ring 5 11 10 12 10 12 10
Agustus 2012
Pembahasan
3131
Description Kebutuhan per tahun
Reliability Reorder point min-max
Valve seat 2 3 3/6Sleeve Bearing 6 7 8/12Pump Plunger 1 3 1/3Packing (black) 34 35 40/80
Plain Seal 11 30 20/50Valve plate 1 1 2/4
Gasket 3 2 3/6Gasket 3 2 3/6Gasket 2 1 3/6O'ring 8 12 10/20
Agustus 2012
Pembahasan
3232
Biaya pesan(order cost)
Biaya simpan(holding cost)
Biaya pembelian(purchase)
Biaya kekurangan (shortage)
Biaya persediaan (Yanti, 2008)
Agustus 2012
Pembahasan
3333
Biaya persediaan terbesar adalah biaya simpan (Pujawan, 2006)
Cost of capital (tingkat bunga pasar maupun pendapatan perusahaan pada target investasi) 10% -18% Cost of storage 1% - 3% Loss from damage 1% - 2% Insurance 0,5% – 1,5%
1. Lebih dari 65% tidak menghitung biaya penyimpanan, mereka melakukan estimasi kasar
2. Cost of capital adalah komponen utama dari biaya simpan3. Standar “rule of thumb” dari biaya simpan yakni sebesar 25%.
Penelitian REM Association (Europe Logistic Consulting) menemukan bahwa
Obsolescence 3% - 5% Handling 2% - 3%
Agustus 2012
Pembahasan
34a34aAgustus 2012
HC = [((max – ROP) + DL) + (ROP - DL)] x h 2
Pembahasan
34b34bAgustus 2012
max min demand lead timeRata-rata unit
simpan6 3 1,66 1,033 3,642
12 8 5,15 0,772 8,0133 1 0,93 1,768 1,181
80 40 33,06 0,656 49,15550 20 10,75 2,294 22,6694 2 0,70 0,883 2,6916 3 2,34 0,434 3,9936 3 2,34 0,434 3,9936 3 1,68 0,434 4,136
20 10 7,48 0,836 11,874
max ROP demand lead timeRata-rata unit
simpan5 3 1,66 1,033 3,142
13 7 5,15 0,772 8,0134 3 0,93 1,768 2,681
71 35 33,06 0,656 42,15580 30 10,75 2,294 42,6692 1 0,70 0,883 1,1915 2 2,34 0,434 2,9935 2 2,34 0,434 2,9933 1 1,68 0,434 1,636
22 12 7,48 0,836 13,874
Kebijakan Reliability
Kebijakan eksisting min-max
Pembahasan
34c34c
Description Reliability min-max
Valve seat Rp 330.222.800 Rp 382.765.189
Sleeve Bearing Rp 20.439.646 Rp 20.439.646
Pump Plunger Rp 27.038.532 Rp 11.913.386
Packing (black) Rp 13.134.744 Rp 15.315.833
Plain Seal Rp 11.086.571 Rp 5.890.007
Valve plate Rp 27.344.986 Rp 61.784.474
Gasket Rp 1.595.785 Rp 2.129.007
Gasket Rp 1.557.540 Rp 2.077.982
Gasket Rp 851.412 Rp 2.152.517
O'ring Rp 805.325 Rp 689.230
Rp 434.077.342 Rp 505.157.270
Agustus 2012
Key Performance Indicator
3535
1. Inventory turnover rate → fast moving, slow moving, lumpytidak terdapat data ITR yang khusus untuk spare part. Hanya disusun target keseluruhan persediaan sebesar 70%. Dikutip dari reliabilityweb, saran yang diberikan yakni pembagian ITR berdasarkan pergerakan item.
2. Service leveltingkat pemenuhan service level yaitu 90%. Dari perhitungan reliability, dengan
kuantitas item yang kecil mudah ditingkatkan menjadi 95%.
3. Variasi harga (price variance)estimasi harga spare part perlu diukur keberhasilannya. Saat ini perusahaan
menggunakan nilai 20%. Sebagai saran, ukuran yang umum digunakan sebesar 5-10% yang merupakan nilai kisaran valuasi ekonomi global.4. Emergency purchases
tidak terdapat data yang dimiliki perusahaan untuk ukuran ini pada saat ini. Untuk saran, ukuran yang dapat diterima untuk kondisi ini yakni lebih rendah dari 2% (reliabilityweb.com)
Agustus 2012
Implikasi pada Unit Kerja dan Perusahaan
3636
Pendekatan reliability dapat digunakan untuk menunjang optimasi kebijakan inventory spare part pada level yang optimum
Optimasi persediaan mereduksi biaya simpan sebagai komponen biaya utama
Persediaan spare part memiliki dua sisi konsekuensi
Secara sepintas, penilaian terhadap kinerja sistem persediaan dilakukan dengan mengukur fill rate, namun ....
Agustus 2012
Implikasi pada Unit Kerja dan Perusahaan
3737Agustus 2012
“Inventory menyembunyikan permasalahan” “Pengurangan Inventory mengekspos permasalahan”
Implikasi pada Unit Kerja dan Perusahaan
3737Agustus 2012
Simpulan
Agustus 20123838
1. Pendekatan reliability dapat digunakan untuk menunjang optimasi
kebijakan inventory spare part pada level yang optimum;
2. Pendekatan konsep reliability menentukan kebutuhan item spare part
melalui estimasi masa pakai (life time);
3. Komponen biaya utama dari persediaan adalah biaya simpan;
4. Penetapan KPI pada inventory spare part berbeda dengan bahan
lainnya dan memerlukan pengkondisian tertentu seperti jenis item
tertentu.
Saran dan Rekomendasi
Agustus 20123939
1. Penilaian kinerja sistem persediaan dapat dilakukan dengan ukuran performansi inventory turnover, inventory acccuracy, service level, emergency purchases, critical parts stock out, dan estimasi nilai persediaan.
2. Biaya simpan perlu diperhitungkan secara lebih mendetail. Lebih dari 65% perusahaan hanya mengestimasikan angka kasar. Komponen biaya ini adalah titik krits dari anggaran persediaan.
3. Integrasi antara aspek pemeliharaan, aspek perencanaan material, dan pengadaan merupakan kunci penting keberhasilan performa sistem persediaan.
4. Performansi turnover rate item fast moving dan slow moving hendaknya dikhususkan.
5. Penetuan critical item dapat merupakan integrasi dari aspek produksi/pemeliharaan, aspek finansial, dan frekuensi penggunaan.
6. Biaya perawatan persediaan spare part digudang dapat direncanakan melalui historis kebutuhan pemeliharaan.
Daftar Pustaka
Dhillon, B.S. 2006. Maintainability, Maintenance, and Reliability for Engineers, Taylor and Francis Group: London
Kocaga, Levent Yasar. 2004. Spare Part Inventory Management with delivery Lead Times and Rationing, Thesis, Industrial Engineering Department of Bilkent University, Turkey
Kurniati, Nani. 2008. Handout Inventory Probabilistik, Teknik Industri ITS, SurabayaPujawan, I Nyoman. 2006. Handout Inventory Management, Teknik Industri ITS, SurabayaAuthor. 2012. Inventory Management, <http://www.purchasing procurement-center.com/spare-parts-
inventory-management. html>, diakses pada 7 Agustus 2012Dewald, Daniel. 2012. Key Performance Indicators for Stores and MRO, <http://reliabilityweb.com/index.php/articles/ key_performance_indicators_for_stores_and_ mro/>, diakses pada 7 Agustus 2012Author. 2012. Spare Parts Inventory Management: Five Critical Steps,<http://www.managementstudyguide.
com/inventory- management.htm>, diakses pada 7 Agustus 2012Yulina, Weni dan Novita, Dewi. 2011. Implementasi Reliability Centered Maintenance (RCM) II pada Sub-
System Evaporation dan Sub-System waste Water Treatment di Pabrik Urea Kaltim-3. Laporan Kerja Praktek, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Nababan, Charles H., 2009. Analisis Keandalan dan Penentuan Persediaan Optimal Komponen Sludge Separatordi PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Pabatu . Tugas Akhir, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Agustus 20124040
30 Agustus 2007