Download - Laporan Classis Amphibia
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
1/21
CLASSIS AMPHIBIA
Oleh :
Nama : Anastasia Sintanora Elizabeth
NIM : B1J0131
!ombon"an : I
#elom$o% : &
LAPO!AN P!A#'I#(M HE!PE'OLO)I
#EMEN'E!IAN !ISE'* 'E#NOLO)I* +AN PEN+I+I#AN 'IN))I
(NI,E!SI'AS JEN+E!AL SOE+I!MAN
-A#(L'AS BIOLO)I
P(!.O#E!'O
&01/
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
2/21
BAB I PEN+AH(L(AN
A Latar Bela%an"
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan
bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam, yakni di air dan di daratan.
Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah.
Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah
tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian
berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di
daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru
(skandar, !""#).
Amfibia merupakan hewan yang kerap disebut berdarah dingin. stilah ini
kurang tepat karena suhu bagian dalam ampfibi terkadang dapat lebih panas daripada
burung dan mamalia (hewan berdarah panas), hal ini disebabkan karena perilaku
aktif dari $lassis ini. %aik amfibi maupun reptil bersifat ectothermic dan
poikilotherm yang berarti mereka menggunakan sumber panas dari lingkungan
untuk memperoleh energi. &erbedaan utama antara 'berdarah dingin dan 'berdarah
panas adalah yang pertama suhu tubuhnya lebih berfluktuasi dengan adanya
masukan dari lingkungan. Sementara hewan berdarah panas (mamalia, misalnya)
adalah homeothermic dimana suhu tubuh dikelola dengan metabolism tubuh (Sidik,
!""#).
orfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme. %entuk
luar dari organisme ini merupakan salah satu $iri yang mudah dilihat dan diingat
dalam mempelajari organisme. %entuk tubuh pada mahluk hidup, termasuk pada
hewan air juga erat kaitannya dengan anatomi, sehingga ada baiknya sebelummelihat anatominya* terlebih dahulu kita melihat bentuk tubuh atau penampilan
(morfologi) hewan tersebut. Adapun yang dimaksud dengan bentuk luar organisme
ini adalah bentuk tubuh, termasuk di dalamnya warna tubuh yang kelihatan dari luar
(skandar, !""#).
+i dunia, Anura terdiri dari familia dengan genera dan #/ spesies.
+i ndonesia terdapat !0 famili Anura yaitu %ufonidae, %ombinatoridae,
yobatra$hidae, egophrydae, 1anidae, 1ha$ophoridae, &elodrydidae, 2ylidae,
dan 3imnodynastidae dengan lebih kurang /#" spesies (4a5ri 6 4ovarino, 00").
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
3/21
7amily %ufonidae yang ditemukan di ndonesia terdiri dari enam genus yaitu
Ansonia, 3eptophryne, &edostibes, &elophryne, &seudobufo dan %ufo. %ufo
merupakan genus yang paling umum dan tersebar diantara semua bufonidae. %ufo
memiliki $iri-$iri tubuh gemuk, tekstur kulitnya sangat kasar, tertutup oleh bintil
besar dan ke$il, terdapat sepasang kelenjar paratoid di belakang mata yang
menghasilkan kelenjar ra$un untuk melindungi diri dari predator (nger 6 Stuebing,
!""8). Anggota 7amilia %ufonidae memiliki kelenjar parotoid yang terletak di post-
orbital yang mampu menghasilkan sekret kental berwarna putih kekuningan (milky)
yang bera$un (4oble, !"! dalam 9ktavina 6 &ratiwi, 0!). Sekret tersebut
berperan sebagai mekanisme pertahanan diri utama bagi kodok dari predator dan
infeksi mikrobia (S$iani et al., 0!). Sekret tersebut mengandung berbagai ma$am
senyawa kimia seperti protein, peptida, steroid dan alkaloid (S$iani et al., 0!).
Sekret tersebut dapat menimbulkan beberapa efek yang menyebabkan mun$ulnya
rasa tidak nyaman. Sedangkan kun$i determinasi itu adalah suatu $ara
pengelompokan spesies ikan berdasarkan karakter morfologinya. :unanya kun$i
determinasinya ini adalah untuk mempermudah dalam pengenalan spesies-spesies
ikan, biasanya diukur oleh dua karakter (Sidik, !""#).
B '2an
;ujuan praktikum a$ara
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
4/21
BAB II 'INJA(AN P(S'A#A
Amphibia merupakan kelas dalam vertebrata berkaki empat, fosil pertamanya
adalah stiostegid pada 5aman +evon dan leluhurnya mungkin adalah ikan
Krosopterigi ripidistia. %entuk-bentuk awal memiliki kulit bersisik, hampir
seluruhnya hilang dalam satu anak kelas modern (3issamphibia) dengan tiga bangsa
yaitu bangsa Apoda, $ae$ilia tak berkaki* bangsa >rodela, salamander dan kadal* dan
bangsa Anura, katak dan kodok. +ibanding dengan leluhurnya yang terutama bersifat
akuatik, amfibi yang lebih sesuai dengan daratan mempunyai tulang punggung
dengan sambungan lengkung saraf yang lebih banyak dan intersentra yang lebih
besar. :elang dada lebih bebas dari tengkorak, memungkinkan beberapa gerakan
kepala ke arah samping (Aber$rombie et al., !"").
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
5/21
terlepas dari otot yang ada di dalamnya, sehingga bagian dalam tubuhnya berupa
rongga-rongga yang berisi $airan limpa subkutan (+juhanda, !"#).
Amphibia dikelompokan kedalam empat 9rdo yaitu :ymnophiona
(
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
6/21
depan, menghilangnya ekor dan bergantinya insang dengan paru-paru. Setelah
masanya, berudu ini akan melompat ke darat sebagai kodok atau katak ke$il
(+uellman, 00).
;ahapan identifikasi dan klasifikasi se$ara umum menurut ?asin (00) yaitu=
!. dentifikasi, yaitu tugas untuk men$ari dan mengenal $iri-$iri taksonomi individu
yang beraneka ragam dan memasukkannya dalam suatu takson. &rosedur
identifikasi berdasarkan pemikiran yang bersifat deduktif. dentifikasi
berhubungan dengan $iri-$iri taksonomi dalam jumlah sedikit (idealnya satu $iri),
yang akan membawa spesimen ke dalam satu urutan kun$i identifikasi.
. +eterminasi, yaitu membandingkan suatu hewan dengan hewan lain yang sudah
dikenal sebelumnya (di$o$okkan atau disamakan). +alam dunia ini, tidak ada dua
benda yang identik atau sama persis, maka istilah determinasi dianggap lebih tepatdaripada istilah identifikasi.
. Klasifikasi, yaitu penataan hewan-hewan ke dalam kelompok yang didasarkan
atas kesamaan dan hubungan mereka. &rosedur klasifikasi bersifat induktif,
berhubungan dengan upaya mengevaluasi sejumlah besar $iri-$iri (idealnya
seluruh $iri-$iri yang dimiliki).
/. Berifikasi, yaitu untuk memperjelas hasil temuan yang diteliti.
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
7/21
BAB III MA'E!I +AN ME'O+E
A Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum a$ara
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
8/21
. %erudu kemudian diletakkan pada kertas millimeter, diambil foto tampak
dorsal, ventral, dan lateral. %erudu kemudian diukur morfometrinya.
F. Selesai pengamatan, berudu dikembalikkan ke dalam botol flakon.
7 ( aximum height of upper tail fin)
g. ;3 (!otal length)
h. SB3 ("nout#vent length)
i. SS (distance from tip of snout#opening of spiracle)
j. S> (distance from tip of snout#insertion of upper tail fin)
k. 44 ( $nternarial distance)
l. 9+G (%ral disk distance)
m. && ( $nterpupillar distance)
n. 14 ( Rostro#narial distance)
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
9/21
BAB I, HASIL +AN PEMBAHASAN
A Hasil
'abel 1 Hasil $en"amatan Classis Am$hibia
Klasifikasi=
Kingdom = Animalia
&hylum =
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
10/21
+eskripsi=
;ubuh sedang, alur-alur supraorbital dan supratimpanik menyambung, tidak ada
alur parietal. ?ari-jari berselaput renang separuhnya. ;ekstur kulit relatif berkerut,
dengan bintil-bintil atau bonteng yang jelas. Kodok muda umumnya berwarna
kemerahan. Kodok dewasa ke$oklatan kusam, kehitaman atau kemerahan, bintil
atau bonteng hitam $oklat. 2abitat selalu berada di dekat hunian manusia atau
wilayah yang terganggu. ;idak pernah terdapat di hutan tropis.
Klasifikasi=
Kingdom = Animalia
&hylum =
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
11/21
+eskripsi=
Katak pohon berukuran sedang, berwarna $oklat kekuningan, satu warna atau
dengan bintik hitam. ?ari tangan dan jari kaki melebar dengan ujung rata. emiliki
piringan (discs) pada ujung jarinya untuk membantu dalam memanjat. Kulit kepala
menyatu dengan tengkorak. ?ari tangan setengahnya berselaput, jari kaki hampir
sepenuhnya berselaput. ;ekstur kulit seluruhnya halus tanpa indikasi adanya bintil-
bintil lipatan. 2abitatnya sering ditemukan di antara tetumbuhan atau di sekitar
rawa dan bekas tebangan hutan sekunder.
Klasifikasi=
Kingdom = Animalia
&hylum =
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
12/21
ulut ke arah depan ulut ke arah bawah
Sumber: thefrog.org
Klasifikasi=
Kingdom = Animalia
&hylum =
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
13/21
#! (!ostro-narial distance) $,5 mm
#elom$o% & 5Ber Polypedates leucomystax 6
BH (Maximum body height ) mm
BW (Maximum body weight ) 8 mmDPG (Length in transversal plan of dorsal papillae) -ED (Maximum eye diameter ) mmHT (Maximum tail height ) 8 mmLF (Maximum height of lower tail n) / mmUF (Maximum height of upper tail n) ! mm TL (Total length) / mmSVL (Snout-vent length) ! mmVT (distance from opening of vent-tip of tail) -SS (distance from tip of snout-opening of spiracle) mm
SU (distance from tip of snout-insertion of upper tailn)
! mm
!! (Internarial distance ) mm!P (naro-pupillar distance) -"DW (Oral dis distance) mmPP (Interpupillar distance) 8 mm#! (!ostro-narial distance) ! mm#elom$o% 3 5 Polypedates leucomystax 6
BH (Maximum body height ) /! mmBW (Maximum body weight ) 8 mm
DPG (Length in transversal plan of dorsal papillae) -ED (Maximum eye diameter ) F mmHT (Maximum tail height ) mmLF (Maximum height of lower tail n) ! mmUF (Maximum height of upper tail n) mm TL (Total length) 8 mmSVL (Snout-vent length) !/ mmVT (distance from opening of vent-tip of tail) -SS (distance from tip of snout-opening of spiracle) ! mmSU (distance from tip of snout-insertion of upper tail
n)
! mm
!! (Internarial distance ) -!P (naro-pupillar distance) mm"DW (Oral dis distance) mmPP (Interpupillar distance) 8 mm#! (!ostro-narial distance) ! mm
#n7i Ienti4i%asi Ber Polypedates leucomysta
!b. Spirakel di sebelah kiri tubuh, mata di permukaan atas tubuh............................8
a. %ibit membulat ke arah depan atau bawah......................................................./
Fb. %agian ventral sedikit banyak tanpa bentuk, mulut kea rah depan...................98a. %erudu umumnya tidak terlalu ke$il.................................................................11
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
14/21
!!b. ulut normal bentuk dan ukurannya dengan beberapa baris geligi.................1&
!b. ;onjolan terbatas sampai bibir bawah dan bagian-bagian samping................. 13
!b. %erudu tidak hitam, bibir bawah dengan tiga deretan geligi............................18
!b. %ibir dengan paling banyak tiga deret geligi....................................................1/
!Fa. %erudu relatif besar, panjang total lebih dari ! mm..................................... 19
!8a. Dkor kurang dari dua kali lipat panjang kepala dan tubuh, tubuh relatif gemuk,
sirip ekor setinggi tubuh, formula geligi H-E atau H-E!-!H, ekor
merun$ing mulai dari dua pertiga panjangnya......................................
Polypedates leucomystax
B Pembahasan
&raktikum kali ini membahas pengenalan karakter dari beberapa anggota
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
15/21
dengan perubahan morfologi, anatomi, fisiologi dan kebiasaan hidup. &erubahan-
perubahan yang terjadi se$ara tidak langsung akan meningkatkan variasi di antara
mereka. Bariasi ini dapat terlihat pada setiap tahapan siklus hidupnya. 2al tersebut
dapat terlihat dari bentuk morfologi dua ekor berudu dari dua spesies berbeda.
&erbedaan yang paling jelas terlihat adalah dari warna tubuh, postur tubuh, $orak
warna, sirip ekor, letak spirakel, bentuk alat mulut atau oral disc rumus geligi.
Se$ara umum amphibi memiliki tiga ordo yang masih eksis yaitu ordo
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
16/21
kehitaman. Kodok muda umumnya berwarna kemerahan. Kodok dewasa ke$oklatan
kusam, kehitaman atau kemerahan, bintil atau bonteng hitam $oklat. ;erdapat bintil-
bintil kasar di punggung dengan ujung kehitaman. Sisi bawah tubuh putih keabu-
abuan, berbintil-bintil agak kasar. Kodok tidak memiliki ekor, tungkai lebih pendek
dibandingkan dengan katak. ;ubuh sedang, supratimpanik menyambung, tidak ada
alur parietal. ?ari-jari berselaput renang separuhnya. ;ekstur kulit relatif berkerut,
dengan bintil-bintil atau bonteng yang jelas. 2abitat selalu berada di dekat hunian
manusia atau wilayah yang terganggu. ;idak pernah terdapat di hutan tropis.
&ufo asper (bangkong sungai) termasuk ke dalam anggota ordo Anura dan
familia %ufonidae seperti &ufo melanostictus. Seperti halnya anggota familia
%ufonidae yang lain, kodok ini memiliki tekstur kulit sangat kasar atau berbenjol,
diliputi bintil-bintil berduri atau benjolan. Garna $oklat tua yang kusam, keabu-
abuan atau kehitam-hitaman, di bagian bawah terdapat titik hitam. ;ubuhnya lebih
besar dibandingkan dengan &ufo melanostictus dan kuat, alur supaorbital
dihubungkan dengan kelenjar paratoid oleh alur supratimpanik. Kelenjar paratoid
berbentuk lonjong. ;angan dan kaki dapat berputar. ?ari kaki berselaput renang
sampai ke ujung. 2abitat biasanya terdapat di sepanjang alur tepi sungai.
'olypedates leucomystax (katak pohon) termasuk ke dalam anggota ordo
Anura dan familia 1ha$ophoridae yang memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping
dan berukuran ke$il, kulit mulus tanpa bintil, tubuh memiliki lipatan dorsoventral
pada sisi lateral pada bagian dorsal katak. ?ari tangan setengahnya berselaput,
sedangkan jari kaki hampir sepenuhnya berselaput. Garna tubuh $oklat kekuningan
satu warna atau dengan bintik hitam atau dengan empat atau enam garis yang jelas
memanjang dari kepala sampai ventral, bagian bawah kuning dengan bintik-bintik
$oklat, dagu $oklat tua. ?ari tangan dan jari kaki melebar dengan ujung rata.
emiliki piringan (discs) pada ujung jarinya untuk membantu dalam memanjat.
Kulit kepala menyatu dengan tengkorak. 2abitatnya sering ditemukan di antara
tetumbuhan atau di sekitar rawa dan bekas tebangan hutan sekunder.
Rana chalconota (katak kolam) termasuk ke dalam anggota ordo Anura dan
familia 1anidae, familia ini sering disebut katak sejati. %entuk tubuhnya relatif
ramping. ;ungkai relatif panjang dan diantara jari-jarinya terdapat selaput untuk
membantu berenang dan terdapat disc pada ujung jarinya. Kulitnya halus, li$in dan
ada beberapa yang berbintil. Katak berukuran ke$il dan sedang, dengan tympanum
$oklat tua. ?ari-jari kaki dan tangan dengan ujung yang melebar dan jelas. Katak
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
17/21
jantan selalu ditutupi oleh bintil-bintil ke$il. Garna tubuh berubah-ubah, sisi dorsal
(fase terang) sering berwarna krem kekuningan, atau kehijauan. Sisi tubuh (lateral)
keputihan, kekuningan atau hijau kekuningan terang. &ada fase gelap, kebanyakan
berwarna $oklat atau $oklat gelap berbintik-bintik hitam bulat. 2abitat katak ini
sering didapati di sekitar kolam, selokan, saluran air atau sungai ke$il.
Rhacophorus reinwardtii (katak pohon hijau) termasuk ke dalam anggota
ordo Anura dan familia 1ha$ophoridae, familia ini memiliki karakteristik memiliki
piringan (discs) pada ujung jarinya untuk membantu dalam memanjat. Katak akuatik
atau semi-akuatik seperti famili 1anidae memiliki selaput diantara jari-jarinya untuk
membantu dalam berenang. Katak tersebut berukuran ke$il sampai sedang, berwarna
hijau atau oranye. ?ari tangan dan jari kaki berselaput sepenuhnya sampai ke
piringan, berwarna hitam. Sebuah lipatan kulit terdapat di atas tumit dan anus, dan
lipatan serupa sepanjang lengan. ;ekstur kulit halus pada bagian atas, perut, dan
samping tubuh, bagian bawah kaki berbintil-bintil ke$il kasar. 2abitat katak ini di
hutan primer atau sekunder, dan lebih umum pada ketinggian antara 0-!00 m di
atas permukaan laut.
etamorfosis katak dan kodok terdiri dari tiga tahap yaitu telur katak, berudu
bereko, berudu dengan membra depan atau belakang, katak berekor, dan katak
dewasa. Katak dan kodok dikatakan melakukan metamorfosis sempurna karena
dalam pertumbuhannya melalui beberapa tahapan, dalam hal ini melalui empat
tahapan. Katak tidak satu-satunya hewan yang melakukan metamorfosis, sebagian
besar dari amphibi juga mengalami perubahan yang luar biasa sepanjang
metamorfosis mereka. seperti halnya dengan banyak spesies invertebrata lainnya.
%erdasarkan hasil identifikasi berudu dengan menggunakan metode
morfometri data yang didapatkan antara lain aximum &ody Height (%2) sebesar F
mm, aximum body weight (%G) sebesar 8 mm, aximum eye diameter (D+)
sebesar mm, aximum tail height (2;) sebesar 8 mm, aximum height of lower
tail fin (37) sebesar / mm, aximum height of upper tail fin (>7) sebesar ! mm,
!otal length (;3) sebesar / mm, "nout#vent length (SB3) sebesar ! mm, Distance
from tip of snout#opening of spiracle (SS) sebesar mm, Distance from tip of snout#
insertion of upper tail fin (S>) sebesar ! mm, $nternarial distance (44) sebesar
mm, $nterpupillar distance (&&) sebesar 8 mm, Rostro#narial distance (14) sebesar
! mm. +eskripsi berikut ini merupakan hasil identifikasi berudu antara lain mata
berudu terdapat di pemukaan atas tubuh jika dilihat dari ventral, bibir membulat ke
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
18/21
arah depan atau bawah, tipe ekornya "addled , tipe vent yakni Dextral vent , ekornya
berbentuk pipih berselaput, tipe spirakelnya yakni dual spiracle (di sebelah kanan
dan kiri tubuh), warna tubuhnya yakni ke$oklatan, memiliki rumus geligi E, rumus
tersebut tidak sesuai dengan kun$i identifikasi yang seharusnya rumum geligi '.
leucomystax adalah H-E atau H-E!-!H hal ini dikarenakan kurang teliti
dalam mengamati geligi berudu menggunakan mikroskop stereo, keratinisasi paruh
lebar, tipe paruhnya serrate, pelebaran paruh medium, dan bentuk mulutnya
marginal, tonjolan terbatas sampai bibir bawah dan bagian-bagian samping, berudu
tidak hitam, dan berudu relatif besar, panjang total lebih dari ! mm. Dkor kurang
dari dua kali lipat panjang kepala dan tubuh, tubuh relatif gemuk, sirip ekor setinggi
tubuh, ekor merun$ing mulai dari dua pertiga panjangnya. %erdasarkan penjelasan di
atas dapat disimpulkan bahwa berudu merupakan spesies 'olypedates leucomystax.
BAB , #ESIMP(LAN +AN SA!AN
A #esim$lan
%erdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa=
!. %erudu dari ordo Anura yang telah diidentifikasi diantaranya 'olypedates
leucomystax dan &ufo melanostictus.
. %eberapa karakter penting untuk identifikasi berudu adalah postur tubuh (dorsal,
ventral, lateral), $orak warna (tubuh, otot ekor, sirip), sirip ekor (lebar atau
sempit), letak spirakel (kiri, tengah, atau ganda), dan morfologi oral disc dan
rumus geligi.
. Anggota ordo Anura yang telah diindentifikasi diantaranya adalah &ufo
melanotictus, &ufo asper dari familia %ufonidae, Rhacophorus reindwardtii dari
familia 1ha$ophoridae, 'olypedates leucomystax dan Rana chalconata dari
familia 1anidae.
%eberapa karakter penting untuk identifikasi anggota ordo Anura adalah
permukaan tubuh, ada tidaknya lipatan dorsoventral, habitat, ekstrimitas, ada
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
19/21
tidaknya web, postur tubuh, $orak warna (spesimen hidup), karakter kepala,
tungkai jari, selain itu karakter spesifik seperti kelenjar paratoid dan nuptial pad .
B Saran
Saran untuk praktikum kali ini yakni sebaiknya dalam mengidentifikasi
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
20/21
+A-'A! !E-E!ENSI
Aber$ombie, , . 2i$kman, . 3. ?ohnson, 6 . ;hain. !"". Kamus (engkap
&iologi )disi Kedelapan. ?akarta= Drlangga.
+as, Abhijit, itali tama.
?asin, . 00. "istematika Hewan $nvertebrata dan ertebrata. Surabaya= Sinar
Gijaya.
uetya. 0!!. 'engantar 'raktikum +mphibia. %andung= Armi$o.
4a5ri, . 6 4ovarino G. 00". 'enuntun 'raktikum !aksonomi Hewan ertebrata.
&adang= >niversitas Andalas.
9ktavina, .A. 6 1arastoeti &. 0!. 'ola 'rotein "ekret Kelen2ar 'arotoid !iga
"pesies Kodok dan "ekret Kelen2ar Kulit Katak Kongkang Racun
3%dorrana hosii &oulenger,45647 elalui "D"#'+0) . Surakarta= Seminar 4asional Konservasi dan &emanfaatan Sumber +aya Alam, 7K& >4S.
S$iani, ?..,
-
8/17/2019 Laporan Classis Amphibia
21/21