Download - Lampiran 30 Laporan Akhir
LAPORAN AKHIR PPL-T
SMP NEGERI 3 BERASTAGIKABUPATEN KARO
Oleh :
ARIANTI EVALIDA BR KARONIM. 4113111007
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat dan
rahnmat-Nya penulis telah berhasil menyusun Laporan Akhir Program Pengalaman
Lapangan Terpadu (PPLT) di SMP Negeri Tahun Ajaran 2014/2015.
Dalam laporan akhir PPL-T ini terdapat pemaparan tentang seluruh kegiatan yang
terjadi disekolah maupun di luar sekolah selama pelaksanaan PPL-T, disertai juga dengan
penyertaan seluruh lampiran-lampiran yang digunakan sebagai data autentik dan
pelaksanaan segala bentuk kegiatan yang dilakukan selama PPL.
Pelaksanaan PPLT ini didasarkan pada Surat Rektor Unimed Nomor
00145/J39/PP/2002 Tanggal 30 Januari 2002. Dengan adanya Surat Rektor ini, maka PPL
Terpadu merupakan perpaduan dua jenis kegiatan, yaitu PPL Keguruan dan Kuliah Kerja
Nyata (KKN).
Pada proses pelaksanaan PPLT ini, penulis telah mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, baik secara material maupun moral. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs.Haserepan Sigalingging,M.Pd selaku
Kepala Dosen Pembimbing Lapangan Kabupaten Karo
2. Bapak Drs.J.B. Sinuraya,M.Pd. selaku Dosen
Pembimbing Lapangan.
3. Bapak Drs. Dharmawisata selaku Kepala Sekolah
SMP Negeri 3 Berastagi
4. Bapak/Ibu Wakil /Pembantu Kepala Sekolah
5. Guru Pamong penulis
6. Bapak Ibu Staf Pengajar
7. Bapak/Ibu Tata Usaha SMP Negeri 3 Berastagi
8. Bapak/Ibu Pegawai SMP Negeri 3 Berastagi
9. Siswa-siswi SMP Negeri 3 Berastagi.
Penulis juga meyadari bahwa laporan akhir PPLT ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan. Untuk itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan untuk
kesempurnaan penulisan laporan akhir PPLT ini untuk selanjutnya. Semoga Laporan Akhir
PPL-T Unimed 2014 ini kiranya dapat dimanfaatkan sebagai petunjuk segala bentuk
operasional pelaksanaan seluruh tahapan kegiatan PPL-T sesuai dengan yang telah
digariskan dalam Tata Cara Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT)
di Universitas Negeri Medan. Atas perhatian dan seluruh kerjasama yang kami
mengucapkan terima kasih.
Berastagi, November 2014Mahasiswa Calon Guru
ARIANTI EVALIDA BR KARO
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan PPLT....................................................... 1
B. Tujuan PPLT......................................................................................... 2
BAB II KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
A. Tahap Orientasi-Observasi................................................................... 3
B. Tahap Latihan Terbimbing................................................................... 3
C. Tahap Latihan Mandiri......................................................................... 4
D. Tahap Ujian Akhir................................................................................ 5
BAB III REFLEKSI TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Refleksi Pembimbingan DPL............................................................... 8
B. Refleksi Pembimbingan Guru Pamong................................................. 8
C. Permasalahan-permasalahan yang ditemui mahasiswa ........................ 9
D. Usaha-Usaha dalam mengatasi Permasalahan..................................... 10
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan........................................................................................... 12
B. Saran.................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan PPL Terpadu
Universitas Negeri Medan merupakan universitas yang menghasilkan calon-calon
guru yang memiliki mutu dan keprofesionalan yang tinggi. Salah satu bentuk pengalaman
belajar yang harus diikuti oleh mahasiswa untuk melatih keprofesionalannya tersebut
adalah dengan melaksanakan program pengalaman belajar terpadu di lapangan (PPLT). Hal
ini juga merupakan syarat untuk kelulusan jenjang S1 program pendidikan.
PPLT merupakan perpaduan Program Pengalaman Lapangan (PPL) dengan Kuliah
Kerja Nyata (KKN). Melalui penyatuan dari kedua program ini, maka mahasiswa PPL
Terpadu mengemban misi yang lebih kompleks lagi, baik dari segi tujuan, intensitas, dan
juga pemanfaatan waktu, sebagai konsekuensi logis atas pemberian bobot SKS sebanyak 8
SKS.
Sesuai dengan namanya, kegiatan PPLT ini dilakukan di luar kampus, yaitu setiap
mahasiswa ditempatkan di sekolah-sekolah yang dirujuk oleh pihak UPPL Universitas
Negeri Medan. Namun, sebelumnya setiap mahasiswa diberi kesempatan untuk memilih
daerah yang akan dituju oleh mahasiswa praktikan tersebut.
Sebelum menempatkan mahasiswa di sekolah-sekolah yang telah dirujuk, pihak
UPPL Universitas Negeri Medan terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan
stakeholder, peninjauan lokasi, menetapkan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL),
mempersiapkan administrasi, hingga membekali mahasiswa dan memberangkatkan
mahasiswa ke sekolah-sekolah tempat latihan.
Adapun sekolah-sekolah tempat penyelenggaraan PPL Terpadu merupakan sekolah
yang dianggap pihak UPPL Universitas Negeri Medan layak untuk tempat berlatih bagi
mahasiswa. Sekolah-sekolah tersebut terdiri dari sekolah-sekolah yang terakreditasi, baik
sekolah negeri maupun swasta, program maupun jenisnya sesuai atau dapat menampung
kebutuhan latihan para mahasiswa PPL Terpadu sesuai dengan latar belakang keahliannya
masing-masing
PPL merupakan titik kulminasi dari program pendidikan yang telah dihayati dan
dialami mahasiswa di Unimed, maka PPL merupakan :
1. Program latihan untuk penerapan pengetahuan teoritik
yang diperoleh dalam perkuliahan.
2. Program yang mempersyaratkan kemampuan terapan
dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar selama 6 (enam) semester ke dalam
program latihan kependidikan baik kegiatan mengajar maupun non mengajar.
PPL sengaja dirancang untuk menyiapkan mahasiswa calon guru agar memiliki atau
menguasai kemampuan keguruan yang terpadu secara utuh, sehingga setelah mahasiswa
1
calon guru tersebut menjadi guru dapat mengemban tugas dan tanggungjawabnya secara
profesional.
PPL Terpadu merupakan program yang mengaflikasikan secara terpadu seluruh
pengalaman belajar di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) ke dalam
program pelatihan yang dilaksanakan di sekolah dan di luar sekolah, berupa unjuk kerja
berkaitan dengan pekerjaan guru, baik mengajar maupun non mengajar, secara terjadwal
dan sistematis dibawah bimbingan dosen dan guru yang memenuhi syarat.
B. Tujuan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) terpadu merupakan suatu kegiatan intra
kurikuler yang diwajibkan bagi mahasiswa dalam bentuk latihan atau praktek dalam rangka
pendidikan guru berdasarkan kompetensi tidak diartikan sebagai mengajar saja akan tetapi
meliputi latihan mengajar dan tugas kependidikan lainnya, di luar mengajar baik di sekolah
maupun di luar sekolah yaitu untuk keterpaduan seluruh pengalaman lapangan,
pembentukan ketrampilan-ketrampilan mengajar secara terbatas dan mengajar yang
sesungguhnya dalam pembentukan profesi kependidikan.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) Terpadu mempunyai tujuan yang sifatnya
umum maupun khusus. Secara umum tujuan dilakukannya PPL Terpadu antara lain :
1. Memperoleh pengetahuan akademik tentang pekerjaan yang relevan.
2. Membentuk sikap positif terhadap pekerjaan yang akan dilakukan.
3. Memperkaya pengalaman belajar dan melakukan kegiatan yang relevan
dengan bidang pendidikan.
4. Merupakan pekerjaan dalam konteks sosial yaitu tempat mahasiswa berada.
Tujuan khusus dari Program Pengalaman Lapangan (PPL) Terpadu adalah sebagai
berikut :
1. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif, akademik dan social
psikologis sekolah tempat pelatihan berlangsung dan lingkungannya.
2. Menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan terpadu
dalam situasi nyata di bawah bimbingan.
3. Menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan terpadu dalam situasi
nyata dengan bimbingan ataupun mandiri.
4. Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan sekolah.
5. Menarik kesimpulan nilai edukatif dari penghayatan dn pengalaman selama
pelatihan melalui refleksi dan menuangkan hasil refleksi itu dalam bentuk laporan.
Tujuan inilah yang akan dicapai dengan sebuah targetan dalam pelaksanaan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) Terpadu Tahun 2013 di SMP Negeri 3 Berastagi.
2
BAB II
KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
A. Tahap Orientasi/Observasi
Untuk mengetahui keadaan sekolah tempat latihan mengajar maka selama 1 (satu)
minggu mahasiswa praktikan melakukan observasi untuk mendapatkan
informasi/keterangan yang diperoleh dari wawancara dan pengamatan dengan Kepala
Sekolah, Pembantu Kepala Sekolah (PKS), Pegawai Tata Usaha/Sekolah, Guru dan Siswa/i
dan keadaan sekolah. Pelaksanaannya adalah mulai tanggal 25 Agustus 2014. Pada tanggal
25 Agustus 2014 adalah kegiatan penyerahan mahasiswa PPL Terpadu oleh DPL kepada
kepala Sekolah SMP Negeri 3 Berastagi.
Hal-hal yang berkaitan dengan tahap orientasi/observasi di SMP negeri 3 Berastagi
dilaksanakan dengan mengadakan rapat antara pihak sekolah dan mahasiswa PPL Terpadu.
Ini dilakukan untuk memperoleh informasi/keterangan yang dibutuhkan dalam mendukung
aktivitas PPL Terpadu tersebut. Hasil yang diperoleh dalam pertemuan itu adalah
pembagian guru pamong. Pertemuan selanjutnya adalah melakukan observasi tentang:
1. Lingkungan fisik dan suasana sekolah.
2. Penyelenggaraan administrasi sekolah.
3. Penyelenggaraan Ekstrakurikuler.
4. Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling.
5. Penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) oleh guru pamong
6. Peraturan dan tata tertib sekolah.
7. Perangkat pembelajaran (kurikulum, kalender pendidikan, jadual belajar, Program
tahunan, semester, persiapan yang digunakan).
Selanjutnya melakukan aktivitas menyusun rencana kegiatan mingguan/bulanan
(RK3M) dan mempersiapkan kegiatan di sekolah dan di luar sekolah sesuai lampiran yang
disediakan. Kegiatan ini dilaksanakan minggu pertama selama berada di lapangan dalam
melakukan orientasi dan observasi. Saya selaku mahasiswa PPL Terpadu di SMP Negeri 3
Berastagi melakukan kegiatan ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
B. Tahap Latihan Terbimbing
Satu minggu melakukan observasi di SMP Negeri 3 Berastagi yang merupakan
kegiatan yang sifatnya persiapan di sekolah sebelum terjun untuk mengenal dan memahami
kondisi lingkungan baru baik fisik maupun yang sifatnya non fisik. Sebagai mahasiswa
praktikan selanjutnya melakukan kegiatan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya
secara terbimbing oleh guru pamong.
3
Kegiatan latihan terbimbing ini dilaksanakan dimulai satu minggu setelah observasi
di sekolah atau mulai tanggal 25 Agustus – 21 September 2014. Adapun kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Di dalam sekolah
1. Membuat persiapan mengajar dengan cara :
a. Meminta bahan/materi/pokok bahan/ topik/ tema.
b. Menulis rencana pelaksanaan pembelajaran setelah berdiskusi dengan guru
pamong.
c. Mengkonsultasikan persiapan mengajar dengan guru pamong.
2. Melaksanakan Kegiatan pembelajaran dengan ketentuan :
a. Mengajar sesuai jadwal.
b. Berkonsultasi dengan guru pamong setelah selesai mengajar.
c. Meminta bahan untuk kegiatan mengajar berikutnya, demikian seterusnya.
3. Melaksanakan evaluasi hasil belajar sesuai petunjuk guru pamong.
4. Mengerjakan tugas-tugas administrasi sekolah/kelas, dan membuat
laporan kegiatannya.
5. Memberikan bimbingan belajar kepada siswa yang membutuhkan,
dan membuat laporan pelaksanaannya.
6. Melaksanakan kegiatan Ekstrakurikulaer sesuai kebijakan sekolah,
dan membuat laporan pelaksanaannya.
7. Melaksanakan tugas – tugas kependidikan lainnya (piket, upacara,
penyusunan soal evaluasi, koreksi tugas, membuat majalah dinding, rapat guru,
menata UKS, laboratorium, perpustakaan, menyiapkan perangkat-perangkat
pembelajaran,dll).
8. Meminta bahan kepada guru pamong untuk ujian tahap terbimbing.
9. Mengikuti ujian tahap latihan terbimbing.
10. Menyusun RK3M untuk bulan berikutnya.
b. Di luar sekolah
1. Melaksanakan kegiatan pembinaan masyarakat sekitar sekolah melalui penyuluhan,
pelatihan, diskusi/les berdasarkan hasil analisis kebutuhan masyarakat.
2. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di masyarakat
C. Tahap Latihan Mandiri
Tahap latihan mandiri adalah kegiatan yang sifatnya individu dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar (KBM) di dalam kelas. Walaupun sifatnya mandiri tetapi tetap
masih diamati oleh guru pamong. Setelah mengadakan pelatihan keterampilan mengajar
dan tugas keguruan lainnya secara terbimbing oleh guru pamong. Selanjutnya mahasiswa
4
calon guru melakukan latihan secara mandiri selama 6 (enam) minggu dari tanggal 29
September – 9 November kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut;
1. Membuat persiapan mengajar sesuai petunjuk guru pamong.
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran disekolah.
3. Melaksanakan Evaluasi hasil belajar.
4. Melaksanakan tugas administrasi sekolah atau kelas.
5. Melaksanakan layanan bimbingan dan konseling.
6. Melaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler.
7. Melaksanakan tugas kependidikan lainnya.
8. Mempersiapkan bahan dan menulis laporan akhir.
9. Berkonsultasi dengan guru pamong untuk persiapan ujian tahap
latihan mandiri.
10. Mengembalikan tanggungjawab kelas kepada guru pamong.
Selain itu kegiatan yang dilakukan di dalam sekolah yaitu :
a. Membantu Kebersihan Kantor Guru
b. Membantu Menghias Taman dan Lingkungan sekolah
Tahap di luar sekolah terdiri dari melaksanakan kegiatan pembinaan masyarakat
melalui les/bimbingan belajar dari tahap terbimbing, dan membuat laporan pelaksanaan
kegiatan pembinaan masyarakat. Selain hal diatas ada juga kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa calon guru di luar sekolah yaitu mengadakan KKN. Seperti : gotong royong
lingkungan d lingkungan sekitar posko, gotong royong sekitar lingkungan Desa Raya, dan
partisipasi dalam memeriahkan acara pesta kerjaa tahun di rumah orangtua siswa. Adapun
kegiatan tersebut adalah untuk pendekatan kepada masyarakat terutama orangtua siswa
yang sedang melakukan pesta kerja tahun.
D. Tahap Ujian Akhir
Adapun masa tahapan ujian akhir kegiatan PPL Terpadu berlangsung mulai tanggal
17 s/d 18 Nopember 2014, dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Meminta bahan ajar untuk praktek mengajar.
2. Menyusun RPP untuk dilaksanakan pada ujian praktek mengajar.
3. Tampil ujian praktek mengajar, di uji oleh DPL dan GP.
4. Melaksanakan acara penutupan Program Pengalaman Lapangan Terpadu.
5
Kegiatan – Kegiatan di Sekolah
Kegiatan di sekolah merupakan kegiatan yang sifatnya dilaksanakan baik di dalam
maupun di luar jam pelajaran sekolah. Kegiatan ini adalah kegiatan mengajar dan non
mengajar di lingkungan sekolah yaitu di SMP Negeri 3 Berastagi. Dimana kegiatannya
dilakukan selama kurang lebih 10 (Sepuluh) minggu yang dimulai dari tanggal 9 September
– 16 Nopember 2014. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh mahasiswa secara kelompok
dengan membawa nama PPL Terpadu Unimed 2014 tetapi dalam laporan dalam bentuk
individu.
1) Kebersihan dan menghias taman lingkungan sekolah
Kegiatan ini dimaksudkan agar lingkungan sekolah tetap bersih dan rapi.
Sebab pihak sekolah juga mengadakan 7K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban,
Keindahan, Kesejukan, Keramahtamahan, Kenangan) dan setiap guru PPL-T
menjadi wali bayangan setiap kelas
2) Menjadi Guru pembimbing Ekstra Kurikuler di Sekolah
Siswa/siswi kelas VII dan kelas VIII mengikuti kegiatan ekstra kurikuler,
diantaranya voli, PASKIBRA, bimbingan Olimpiade, dan tari yang dilaksanakan
setiap hari Rabu dan Kamis pukul 15.00 – 17.00 WIB.
Kegiatan – Kegiatan di Masyarakat
Setelah mengamati kebutuhan masyarakat yang ada di sekitar sekolah/ posko
mahasiswa PPL Terpadu Unimed 2014, maka kegiatan luar sekolah untuk di masyarakat
yang menjadi program kerja yang akan kami lakukan sebagai mahasiswa PPL terpadu di
Desa Raya adalah:
1) Les/Bimbingan Belajar
Sasaran : Siswa/i di sekitar desa Raya dan Korpri.
Tujuan :Membantu kesulitan belajar dan meningkatkan prestasi Siswa/i
yang mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar di
sekolah.
Tempat : SMP Negeri 3 Berastagi
Jumlah Siswa : ± 24 orang / hari
2) Gotong Royong Kebersihan Lingkungan
Sasaran : Lingkungan Desa Raya
Tujuan : Membantu masyarakat membersihkan lingkungan sekitar.
Tempat : Desa Raya.
6
BAB III
REFLEKSI TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Refleksi Tahap Orientasi/Observasi
Orientasi dan observasi merupakan tugas awal calon guru di tempat latihan selama
satu minggu. Adapun yang diobservasikan adalah lingkungan fisik, sistem penyelenggaraan
administrasi, struktur organisasi, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, peraturan dan tata
tertib sekolah.
Observasi ini dilakukan dalam jangka waktu satu minggu. Di dalam observasi ini
kita melihat keadaan yang ada di SMP Negeri 3 Berastagi Kabanjahe, mulai dari luar
sekolah, keadaan ruangan belajar, dan lain-lain. Observasi ini dilakukan dengan baik dan
lancar atas bantuan dari pihak Kepala Sekolah, Pembantu Kepala Sekolah (PKS), guru
pamong, staf pengajar dan pegawai/staf sekolah.
Setelah saya melihat dan mengobservasi keadaan sekolah, maka saya memberi
kesan bahwa Sekolah SMP Negeri 3 Berastagi bila dilihat dari letaknya cukup strategis.
Sekolah ini memiliki fasilitas yang lumayan memadai seperti perpustakaan, kantin,
laboratorium komputer, lapangan voli dan basket. Situasi dan kondisinya sangat baik untuk
mendukung pelaksanaan proses kegaitan belajar mengajar (KBM) karena letaknya yang
jauh dari keramaian. Begitu juga masyarakat yang mendukung terciptanya suasana yang
kondusif dan guru yang memandu dalam keberlangsungan proses KBM.
B. Refleksi Tahap Latihan Terbimbing
Melaksanakan kegiatan mengajar dan tugas-tugas, mahasiswa praktikan bahwa
tugas melaksanakan belajar mengajar sangatlah berat, dimana mahasiswa praktikan (calon
guru) tidak hanya dituntut untuk dapat dimulai mengajar saja tetapi juga harus mampu
mengelola kelas agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
Namun meskipun demikian, dalam masa terbimbing ini mahasiswa praktikan masih
terus dibantu oleh guru pamong sehingga akhirnya mampu untuk melaksanakan kegiatan
belajar mengajar secara mandiri. Sebagai bahan refleksi bersama bahwa dalam latihan
terbimbing inilah kita masih dibimbing dalam melaksanakan proses kegiatan belajar
mengajar.
Permasalahan yang terlihat pada masa bimbingan adalah kurangnya kesiapan kita
dalam menyiapkan proses kegiatan belajar mengajar karena kekurangan pengalaman kita
dalam mengajar. Oleh karena itu kita sebagai calon guru harus menyiapkan terlebih dahulu
sebelum kita mengajar agar di dalam kelas tidak terjadi permasalahan. Sebagai bahan
refleksi bersama adalah bahwa dalam masa bimbingan inilah kita sebagai calon guru lebih
banyak bahkan harus sering melakukan konsultasi dengan guru pamong agar kita lebih
7
terbimbing dan dapat diarahkan sehingga tidak ada hambatan karena guru pamong lebih
tahu kondisi di dalam kelas.
Proses belajar yang baik adalah dengan menyiapkan perangkat belajar apalagi
sekarang dengan menggunakan Kurikulum 2013 kita diharuskan dapat mengaktifkan siswa
untuk beraktivitas. Calon guru banyak hambatan pada penerapan seutuhnya Kurikulum
2013 ini karena pada tahun inilah baru diterapkannya oleh siswa karena siswa SMP Negeri
3 Berastagi ada yang belum siap dalam menghadapinya. Sebagai bahan refleksi dan pada
masa bimbingan ini kita harus melakukan persiapan dalam menyiapkan perangkat belajar
bersama-sama dengan guru pamong agar proses belajar di dalam kelas dapat berhasil
karena kita masih dalam masa bimbingan.
C. Refleksi Tahap Latihan Mandiri
Pelaksanaan pelatihan ketrampilan mengajar dan tugas-tugas keguruannya lainnya
secara mandiri dilaksanakan selama 6 (enam) minggu, dimana pratikan melaksanakan
kegiatan mengajar di depan kelas secara mandiri tanpa bantuan dari guru pamong. Karena
dianggap telah mampu untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan mengelola kelas
dengan baik.
Dari pelaksanaan kegiatan mengajar dan tugas-tugas lainnya secara mandiri, saya
mendapatkan suatu nilai tambah mengenai bagaimana cara mengelolah orang-orang yang
berlainan karakter agar mau mengikuti instruksi saya sebagai calon guru dalam proses
belajar mengajar. Tetapi dalam latihan mandiri ini masih terdapat hal-hal yang menjadi
hambatan pada proses belajar mengajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Seperti
halnya masa latihan terbimbing hampir sama permasalahaannya dengan masa latihan
mandiri seperti permasalahan klasik yaitu masalah ketidak siapan siswa dalam hal
mengahadapi proses kegiatan belajarnya. Siswa harus disiapkan dalam hal mental dan
fasilitas yang mendukung kegiatan belajarnya dan calon guru harus lebih mematangkan
persiapan dengan kemandirian menyiapkan perangkat belajar seperti kurikulum dan media
yang digunakan.
Dalam 6 (enam) minggu agar masa tahapan latihan mandiri lebih baik yaitu dengan
melakukan persiapan perangkat belajar baik disiapkan oleh siswa sebagai objeknya dan
guru sebagai subjeknya sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Begitu
juga yang berkaitan dan berhubungan dengan proses masa tahap latihan mandiri ini harus
disiapkan jauh-jauh hari sehingga apa yang diinginkan siswa dan guru dapat dicapai.
D. Refleksi Kegiatan Luar Sekolah
Kegiatan luar sekolah merupakan kegiatan yang berkaitan dengan tahapan
orientasi/observasi ke sekolah dan masyarakat. Kegiatan yang saya laksanakan bersama-
sama mahasiswa lain adalah suatu kegiatan latihan kemandirian dan sifatnya yang
8
berkelompok dan atas nama PPL Terpadu Unimed 2014. Kegiatan di luar sekolah yang
sudah dilaksanakan baik yang ada di sekolah ataupun masyarakat masih terdapat hambatan
walaupun dapat teratasi, tetapi mudah-mudahan hambatan kedepan tidak terjadi lagi.
Hambatan yang terjadi pada tahapan kegiatan luar sekolah adalah masalah
dana/biaya yang dikeluarkan setiap kegiatan. Masalah kekompakan tim PPL Tepadu,
kondisi teknis di lapangan. Inilah hambatan yang dihadapi walaupun tidak secara maksimal
teratasi mudah-mudahan ke depan dapat disikapi dengan berbagai solusinya seperti
mengalokasikan dana/biaya kegiatan dan penghematan dana/biaya dalam setiap kegiatan.
Kekompakan tim melalui rasa gotong royong dan kebersamaan serta saling membutuhkan
dalam setiap penyelesaian masalah. Permasalahan teknis di lapangan harus dipikirkan
bersama agar tidak terjadi kerancuan di dalam pelaksanaan kegiatan di luar sekolah.
Hambatan dan solusi dalam penyelesaian masalah hal yang harus dipikirkan
bersama karena ini akan menjadi bahan pertimbangan kegiatan selanjutnya agar tidak
terdapat hambatan yang akan mengganjal setiap kegiatan atau meminimalisir setiap
permasalahan yang ada agar setiap kegiatan yang dibuat dapat berjalan sesuai dengan
rencana untuk mencapai tujuan dan targetannya yang akan dicapai.
E. Proses Pembimbingan DPL
Pada proses ini Dosen Pembimbing Lapangan berperan penting untuk:
1. Mengantar dan menyerahkan mahasiswa PPLT kepada pihak sekolah.
2. Memantau/ memeriksa absensi kehadiran mahasiswa, mengobservasi
mahasiswa yang sedang melakukan pembelajaran di dalam kelas dan melaksanakan
kepembimbingan terhadap mahasiswa.
3. Memeriksa dan menilai RPP mahasiswa serta memperhatikan dan
menilai mahasiswa yang sedang melaksanakan ujian praktek mengajar bersama-
sama dengan guru pamong.
Selain itu mengingatkan mahasiswa agar tetap menjalin komunikasi yang baik
dengan guru-guru di sekolah, kepala sekolah, PKS, siswa, masyarakat, dan yang lainnya
sehingga nama baik UNIMED tetap terjaga
Pada proses pembibingan DPL ini sudah berjalan dengan baik. Setiap kali DPL
datang, selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada mahasiswa PPLT. DPL sudah
datang beberapa kali ke tempat PPLT. Jika ada kesempatan, DPL akan melihat mahasiswa
PPLT saat mengajar kemudian memberitahukan mana yang sudah baik dan mana yang
kurang baik. DPL akan memberikan saran sehingga kekurangan saat mengajar dapat
diperbaiki.
Mahasiswa calon guru dapat bebas mengungkapkan masalah atau kesulitan yang
dialaminya kepada DPL sehingga jika ada masalah dapat diselesaikan bersama-sama. DPL
9
juga banyak membantu dan memberikan keringanan mahasiswa dalam melaksanakan
tugas-tugasnya selama PPL
F. Proses Pembimbingan Guru Pamong
Pada proses ini Guru pamong sangat berperan penting, antara lain :
1. Memperkenalkan Calon Guru kepada para siswa tempat Calon Guru
melakukan praktik mengajar.
2. Membantu Calon Guru untuk memperoleh berbagai informasi dalam semua
tahap Program Pengalaman Lapangan Terpadu.
3. Membantu Mahasiswa memperoleh pengalaman di sekolah latihan dengan
memberi tugas baik mengajar dan membimbing siswa.
Dalam pembimbingan, antara Guru pamong dan Mahasiswa calon guru terjalin
dengan baik, sehingga mahasiswa calon dapat bebas mengungkapkan masalah atau
kesulitan yang dialaminya. Guru pamong banyak memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk mengelola pembelajaran di kelas. Guru pamong juga banyak membantu
kesulitan – kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa.
10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat diambil beberapa poin kesimpulan dalam
pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Terpadu Unimed 2014 yang
dilaksanakan selama 12 (dua belas) minggu di SMP Negeri 3 Berastagi antara lain :
1. Program Pengalaman Lapangan Terpadu merupakan bagian dari perkuliahan yang
dilakukan dalam bentuk praktek di lapangan (sekolah ). PPLT memiliki manfaat
yang sangat besar bagi mahasiswa.
2. Keadaan fisik dan lingkungan SMP Negeri 3 Berastagi cukup kondusif untuk
mendukung kegiatan proses belajar mengajar.
3. Hubungan antara siswa, guru, dan tenaga administrasi baik dan lancar dalam
hubungannya sehingga kegiatan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
4. Mahasiswa yang melaksanakan latihan mengajar terbimbing oleh guru pamong
yang telah ditetapkan sehingga proses kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan
belajar mengajar berjalan dengan baik sesuai rencana hingga proses ujian akhir.
5. Kegiatan yang menjadi program kerja PPL Terpadu Unimed 2014 di SMP Negeri 3
Berastagi berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan baik kegiatan yang
dilaksanakan sekolah maupun di luar sekolah. Walaupun ada hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan namun dapat teratasi dengan beberapa solusi yang dianggap
relevan mengenai masalah tersebut. Sehingga dengan demikian pelaksanaan PPL
Terpadu Unimed 2014 di SMP Negeri 3 Berastagi dapat berjalan dengan baik atas
kerja sama antara mahasiswa, pihak sekolah maupun masyarakat dan DPL
B. Saran
1. Pihak Universitas Negeri Medan
a. Pihak Universitas Negeri Medan diharapakan dapat memberikan pembekalan yang
cukup sebelum mahasiswa calon guru melaksanakan praktek pengalaman lapangan.
Disisi lain bimbingan dari pihak Universitas hendaknya juga dilakukan di sekolah
yang dimana praktekan mengajar, dengan kata lain Dosen Pembimbing melakukan
pengawasan secara langsung dilapangan, sehingga mahasiswa mendapatkan
masukan (kritik dan saran) tidak hanya dari guru pembimbing dan pihak sekolah
saja, melainkan dari dosen pembimbing juga.
b. Keberhasilan pelaksanaan PPL-T merupakan tanggung jawab bersama antara
mahasiswa praktekan, sekolah tempat praktek, maupun pihak universitas dan semua
pihak yang bersangkutan. Oleh karna itu dalam upaya meningkatkan kualitas PPL-T
ini sebaiknya diperlukan adanya kerjasama yang baik antara semua komponen yang
11
yang terlibat didalamnya. Hal ini dimaksudkan agar adanya peningkatan peran dan
fungsi masing-masing komponen.
2. Pihak Sekolah
a. Dalam upaya meningkatkan kualitas PPL-T, kiranya perlu adanya suatu rangcangan
program untuk mengoptimalkan fungsi dan peran mahasiswa praktekan bagi
pengembangan dan fungsi masing-masing komponen.
b. Fasilitas yang ada disekolah, misalnya : perpustakaan, ruang UKS, dan fasilitas
pembelajaran hendaknya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh siswa sekolah
sehingga dapat meningkatkan kualitas siswa.
3. Mahasiswa PPL
a. Perlu penguasaan materi, mata pelajaran tertentu, misalnya matematika sehingga
dalam praktek mengajar dapat berjalan dengan baik.
b. Menjaga nama baik almamater dan memiliki kepribadian yang baik dan luhur.
c. Bersikap disiplin dan tetap mengikuti kegiatan PPL-T, sampai penarikan kembali
mahasiswa PPL.
12