Download - Komunikasi dan Informatika
Pedoman Aplikasi
Pedom
an A
plikasi S
oft S
kill O
ne H
ealth
One HealthSoft Skill
INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Pedoman AplikasiSoft Skill
One Health
Bab:
Komunikasi danInformatika
INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Buku ini dapat diterbitkan berkat dukungan United States Agency for International Development (USAID). Opini yang tertulis dalam buku ini murni merupakan pendapat
tim penulis dan tidak merefleksikan pandangan USAID ataupun pemerintah Amerika Serikat. USAID menjamin hak bebas royalti noneksklusif dan permanen untuk mereproduksi, mempublikasi, serta
mempergunakan buku ini dalam bentuk apapun, juga memberikan wewenang bagi pihak lain dalam menggunakannya untuk kepentingan Pemerintah.
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Editor: Tim Indohun
ISBN 978-602-72509-0-1
Diterbitkan oleh:Indohun National Coordinating OfficeKampus Baru UI DepokFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas IndonesiaGedung G Lantai 3 Ruang 316Depok, Jawa Barat 16424Telp./Fax.: 021 2930 2084E-mail: [email protected]: www.indohun.org
i
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Contoh: Modul OH menjadi Paparan PowerPoint
Sub bab: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health
Sub bab: Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat
Sub Bab: Kolaborasi dan Kemitraan
Sub Bab: Komunikasi dan Informatika
Contoh Pemakaian Materi Dalam Mata Kuliah
Sub bab: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health
Sub bab: Kesehatan Ekosistem
Sub Bab: Kepemimpinan
Sub Bab: Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika
Contoh Pemakaian Materi Dalam Pelatihan
iii
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Kata Pengantar
Dalam rahmat Tuhan YME kami dapat menyelesaikan terjemaahan Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health. Buku ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan para ahli yang mempunyai keahlian yang mendalam di dalam displin ilmu mereka untuk bekerjasama lintas disiplin dalam rangka menjawab permasalahan yang kompleks terkait One Health. Terdapat tujuh bab yang akan membantu membangun keahlian, pengetahuan, dan kemampuan para peserta kursus untuk dapat secara efektif mencari jawaban terhadap permasalahan-permasalahan kesehatan masyarakat melebihi disiplin ilmunya, dan juga agar para peserta dapat berfungsi sebagai satu bagian yang menyatu dengan tim ahli yang bersifat multi-disiplin.
Tujuh bab di dalam Buku Panduan Aplikasi SoftSkill One Health meliputi:Kolaborasi dan Kemitraan Komunikasi dan Informatika Budaya, Kepercayaan, Nilai and Etika Kepemimpinan Manajemen Kebijakan, Advokasi and RegulasiSystems Thinking
Buku ini dirancang oleh tim penyusun yang terdiri dari 33 ahli dari berbagai disiplin ilmu mulai dari ilmu kedokteran hewan, kedokteran, kesehatan masyakarat, ekologi, rancangan instruksional, meliputi lima negara termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat, yang telah bekerjasama selama hampir satu tahun untuk menyusun modul-modul One Health ini, tim penyusun terdiri dari:
Dr. Abu Tholib Aman Mr. Irwin Fernandez Chavez Dr. Jeein Chung Dr. Ede Surya Darmawan Dr. Stanley Fenwick Ms. Louise Flynn Dr. Karin Hamilton Dr. Latiffah Hassan Dr. Douglas L. Hatch Dr. Raymond R. Hyatt Ms. Kimberly Kennedy
Dr. Nongyao Kasatpibal Dr. Sumalee Lirtmunlikaporn Dr. Roslaini Bin Abd. Majid Dr. Mohd Rizal Abdul Manaf Dr. Walasinee Moonarmart Dr. Saengduen Moonsom Ms. Pornthip Rujisatian Dr. Sarmin MP Dr. Pham Hong Ngan Dr. Felicia Nutter Dr. Mohd Sham Bin Othman
Dr. Pham Duc Phuc Dr. Trioso Purnawarman Dr. Jennifer Steele Dr. Agik Suprayogi Ms. Roberta Talmage Dr. Metawee Thongdee Dr. Kriangkrai Thongkorn Mr. Luu Quoc Toan Dr. Ronald Morales Vargas Dr. Le Thi Huong Dr. Le Thi Thanh Xuan
Buku ini berasal dari Modul One Health yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga mudah untuk diajarkan kepada mahasiswa kesehatan di Indonesia. Materi yang dirancang dalam buku ini telah dirancang agar anda dapat menyesuaikan isinya terhadap lokasi spesifik anda (universitas, wilayah, negara, dll.). Sebagai contoh, anda mungkin ingin menyesuaikan praktek di lapangan terhadap fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan atau satwa liar di wilayah anda; atau mungkin anda ingin memfokuskan perhatian anda pada penyakit-penyakit zoonotic yang prevalensinya paling tinggi di wilayah anda. Jika anda mengajar mahasiswa S2 dan bukan mahasiswa S1, maka anda mungkin ingin menambahkan pekerjaan akademis ke dalam tugas dan bahan bacaan mahasiswa anda. Anda mungkin dapat memasukkan beberapa aspek dari modul One Health ini di matakuliah mahasiswa S1, anda dapat menggunakan materi-materi di dalam modul untuk digunakan dalam workshop untuk para ahli, atau anda dapat memodifikasi materi-materi tersebut untuk disampaikan kepada para pemangku kepentingan di masyarakat. Setiap bab dan materi telah dirancang agar dapat menyesuaikan dan menyelaraskan dengan rencana pemakaiannya. Berkreasilah dan jadikanlah materi ini berguna untuk anda.
Salam
Koordinator INDOHUN
iv
1
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Pendahuluan
“One Health” merupakan aktivitas global yang penting berdasarkan konsep bahwa kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan/ekosistem bersifat saling bergantung satu sama lain atau interdependen, dan tenaga profesional yang bekerja dalam area tersebut akan dapat memberikan pelayanan terbaik dengan saling berkolaborasi untuk mencapai pemahaman yang lebih baik mengenai semua faktor yang terlibat dalam penyebaran penyakit, kesehatan ekosistem, serta kemunculan patogen baru dan agen zoonotik, juga kontaminan dan toksin lingkungan yag dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas substansial, serta berdampak pada pertumbuhan sosioekonomik, termasuk pada negara berkembang.
Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health dan Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health dapat digunakan secara bersamaan ataupun individual oleh para pengajar. Buku ini terdiri dari masing-masing tujuh bab atau modul. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health yaitu Konsep dan Pengetahuan tentang One Health; Dasar-dasar Penyakit Menular; Manajemen Penyakit Menular; Epidemiologi dan Analisis Risiko; Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat; Kesehatan Ekosistem; dan Perubahan Perilaku. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health yaitu Kolaborasi dan Kemitraan; Komunikasi dan Informatika; Budaya, Kepercayaan, Nilai and Etika; Kepemimpinan; Manajemen; Kebijakan, Advokasi and Regulasi; dan Systems Thinking.
Pemanfaatan buku ini disesuaikan dengan kebutuhan dari pengajar. Pemodifikasian susunan bab dapat dilakukan. Setiap bab memiliki bobot pengajaran yang berbeda, sehingga dapat diajarkan dalam beberapa sesi.
Adapun tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari buku ini adalah untuk: menambah pengetahuan dan meningkatkan kolaborasi lintas-sektor serta
antarprofesi; memberikan strategi praktis yang bermanfaat untuk investigasi lapangan
wabah penyakit sekaligus menjadi paparan realistis bagi mahapeserta dan fakultas mengenai kemunculan penyakit infeksi, temasuk agen infeksi zoonotik, agen infeksi yang baru diidentifikasi yang mampu menyebabkan ancaman pandemi, kampanye peningkatan kesadaran publik dan manajemen penyakit, serta kesehatan ekosistem dan lingkungan; dan
meningkatkan kerja sama di kalangan petugas kesehatan pemerintah tingkat nasional, regional, serta kabupaten yang tertarik pada prinsip One Health, bersama dengan agen kesehatan multilateral (misalnya Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization [WHO], Badan Makanan dan Pertanian Persatuan Bangsa-Bangsa/Food and Agriculture Organization of the United Nations [FAO], serta Badan Kesehatan Satwa Dunia/World Organisation for Animal Health [OIE]), juga lembaga swadaya masyarakat (LSM)/non-governmental organizations (NGOs) dan pihak swasta.
Keterangan berikut wajib dicantumkan oleh siapa saja yang hendak menduplikasi bahan atau isi rangkaian modul One Health: Modul Pendidikan One Health, Southeast Asia One Health Network (SEAOHUN), 2014.
Informasi lebih lanjut mengenai buku ini, hubungi:
INDOHUN NCOKampus Baru UI DepokFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas IndonesiaGedung G Lantai 3 Ruang 316Depok, Jawa Barat 16424Telp./Fax.: 021 2930 2084E-mail: [email protected]: www.indohun.org
131
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Bab 3: Komunikasi dan Informatika
Bab3
Pemaparan Modul dan Hasil Pembelajaran
Modul ini mendorong pemahaman komunikasi efektif dan berbagi informasi lintas disiplin dan sektor. Hasil utama dari modul ini adalah kemampuan untuk:
Menjelaskan bagaimana menggunakan teknik dan perangkat komunikasi dasar yang terdapat dalam pendekatan One Health secara efektif
Menunjukkan bahwa Anda terbiasa dengan berbagai manajemen informasi dan aplikasi teknologi yang digunakan dalam pendekatan One Health
Sasaran Peserta Didik: Mahasiswa Program Sarjana; atau
Rekanan, Praktisi atau Profesional One Health
Peta Pembelajaran
Keterampilan Komunikasi
Strategi Komunikasi Promosi One Health
Pengantar Komunikasi Risiko Menyampaikan Pesan Komunikasi Risiko
Berkomunikasi Dengan/Melalui Media
Informatika
132
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Kompetensi
Kompetensi #1 Tujuan Pemelajaran untuk Pengembangan KompetensiMenjelaskan teknik dan perangkat komunikasi dasar (contoh: komunikasi tertulis, multimedia, media sosial, diskusi interaktif, menyimak)
Menunjukkan keahlian berkomunikasi yang mendorong komunikasi terbuka yang diperlukan selama masa tanggap One Health yang efektif
Memahami berbagai macam teknik komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan dan bertukar ide secara efektif dalam penerapan One Health di berbagai situasi
Menerapkan strategi komunikasi untuk menerapkan konsep One Health (termasuk komunikasi dua arah)
Kompetensi #2 Tujuan Pemelajaran untuk Pengembangan KompetensiMemahami dasar-dasar komunikasi risiko
Mengenali juru bicara yang tepat untuk isu tertentu
Menunjukkan kemampuan untuk menyampaikan risiko dalam berbagai tingkatan
Berkomunikasi secara efektif dengan media dan masyarakat
Kompetensi #3 Tujuan Pemelajaran untuk Pengembangan Kompetensi
Memahami beragam cara mengatur dan berbagi informasi
Mengumpulkan, mengelola, mengatur dan melaporkan data untuk memastikan setiap anggota tim mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
Mengatur dan menganalisis data dan menyebarkan temuan dengan menggunakan perangkat yang tersedia, termasuk database dan jejaring sosial
133
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Gambaran Umum
Waktu/Lama
KegiatanTopik/Kegiatan Bahan
190 menit Pengantar Keahlian Komunikasi Komputer, Proyektor LCD, Layar/Dinding Kosong Papan tulis dan spidolModul PowerPointKlip Video – “Who’s on First?” dan “Mr. Bean”Perangkat perekam video Panduan Siswa
95 menit Strategi Komunikasi Promosi One Health
Komputer, Proyektor LCD, Layar/Dinding Kosong Papan tulis dan spidolModul PowerPointPanduan Siswa
135 Menit Pengantar Komunikasi Risiko Komputer, Proyektor LCD, Layar/Dinding Kosong Papan tulis dan spidolModul PowerPointHalaman Teknis atau Daftar dari Sesi 2KoinPanduan Siswa
60 menit Menyampaikan Pesan Komunikasi Risiko
Pokok Pembicaraan Panduan Siswa
165 Menit Berkomunikasi Dengan atau Melalui Media
Komputer, Proyektor LCD, Layar/Dinding Kosong Papan tulis dan spidolModul PowerPoint Perangkat Perekam Video Selebaran Studi Kasus Pokok Pembicaraan Lembar Observasi Wawancara Media Panduan Siswa
120-145 Menit
Pengantar Informatika Komputer, Proyektor LCD, Layar/Dinding Kosong Papan tulis dan spidolModul PowerPoint Panduan Siswa
60 Menit Evaluasi dan Refleksi Belajar Panduan Siswa
134
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Referensi untuk Peserta
1. Centers for Disease Control and Prevention. (2007). Crisis and Emergency Risk Communication: Pandemic Influenza. Retrieved from http://emergency.cdc.gov/cerc/pdf/CERC-PandemicFlu-OCT07.pdf.
2. U. S. Department of Health & Human Services, National Institutes of Health, National Cancer Institute. (2008). Making Health Communication Programs Work (The Pink Book). Retrieved from http://www.cancer.gov/cancertopics/cancerlibrary/pinkbook.
135
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Sub Bab: Pengantar Keahlian Komunikasi
Tujuan Pemelajaran: Menunjukkan keahlian berkomunikasi yang mendorong komunikasi terbuka yang diperlukan selama masa tanggap One Health yang efektif.
Memahami berbagai macam teknik komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan dan bertukar ide secara efektif dalam penerapan One Health di berbagai situasi.
Cara Belajar: Diskusi Kelompok Besar; Kegiatan Kelompok Besar; Kegiatan Kelompok Kecil; Penilaian Diri Sendiri
Waktu: 190 Menit
Peralatan dan Bahan: Komputer, Proyektor LCD, Layar/Dinding Kosong Papan tulis dan spidolModul PowerPointKlip Video – “Who’s on First?” dan “Mr. Bean”Perangkat perekam videoPanduan Siswa
Catatan untuk Fasilitator
Diskusi Kelompok
Besar
30 menit
Pengantar Keahlian Komunikasi
Mengenalkan modul Komunikasi dan Informatika kepada siswa.
Mengulas singkat kompetensi modul:Menjelaskan teknik dan perangkat komunikasi dasar (contoh: komunikasi
tertulis, multimedia, media sosial, diskusi interaktif, menyimak)Memahami dasar-dasar komunikasi risikoMemahami beragam cara mengatur dan berbagi informasi
Jadwal Modul
Waktu/Lama Kegiatan
Topik/Kegiatan
185 Menit Pengantar Keahlian Komunikasi
95 menit Strategi Komunikasi Promosi One Health
135 Menit Pengantar Komunikasi Risiko
60 menit Menyampaikan Pesan Komunikasi Risiko
165 Menit Berkomunikasi Dengan atau Melalui Media
120-145 Menit Pengantar Informatika
60 Menit Evaluasi dan Refleksi Belajar
Setelah menguraikan kompetensi dan agenda untuk modul, minta siswa untuk menanggapi pertanyaan berikut, “Apakah yang dimaksud dengan komunikasi?”.
136
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Sampaikan definisi umum komunikasi dan jelaskan kaitannya dengan tanggapan-tanggapan mereka Beberapa contoh definisi adalah:...penyampaian atau pertukaran informasi atau berita. ...sarana penghubung antarmanusia atau tempat, khususnya. ...tindakan atau proses penggunaan kata-kata, suara, tanda, atau perilaku
untuk menyatakan atau berbagi informasi atau untuk menyatakan ide, pikiran, perasaan Anda terhadap sesama
...pesan yang disampaikan ke seseorang: surat, panggilan telepon, dll.
Lalu tanyakan, “Keahlian apa yang Anda perlukan untuk menjadi komunikator andal?”
Tambahkan tanggapan-tanggapan ini ke bagan flip dan pastikan untuk memasukkan keterampilan utama komunikasi berikut:
MenyimakBerbicara
MenulisMenafsirkan
Di akhir pelatihan, minta dan catat tanggapan-tanggapan atas pertanyaan pembuka terakhir: “Bagaimana kita berkomunikasi sekarang ini?” Tanggapan harus mencakup telepon (seluler dan rumah), surat elektronik, media sosial, internet, surat kabar, radio, televisi, tatap muka, dan lain sebagainya.
Luangkan beberapa menit untuk membahas tantangan yang muncul dengan hadirnya metode komunikasi modern. Tantangan tersebut harus mencakup privasi, informasi yang berlebihan, pembajakan, ancaman dunia maya, pencurian identitas, tatap muka yang terbatas, dan lain-lain.
Diskusi
Kelompok Besar
30 Menit
Komunikasi Tatap Muka
Sampaikan kepada para peserta:
Sebagaimana yang anda ketahui, komunikasi dapat berbentuk komunikasi langsung maupun tertulis. Komunikasi tatap muka, atau langsung, meliputi berbicara dan menyimak dan dipengaruhi oleh nada suara pembicara dan bahasa tubuh pembicara dan pendengar.
Kenalkan pertanyaan-pertanyaan dasar tentang hal yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan komunikasi berikut. Pertanyaan ini bersangkutan dengan komunikasi verbal, nonverbal dan tertulis. Apa tujuan komunikasi? Apa yang perlu disampaikan dalam komunikasi? Kepada siapa informasi disampaikan? Apa yang Anda ketahui mengenai para individu yang menerima informasi? Bagaimana Anda akan menyampaikan informasi?
137
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Tampilkan video klip “Who’s On First?” Abbott and Costello:YouTube – http://www.youtube.com/watch?v=airT-m9LcoY
Catatan: Klip video tersebut diisi oleh karakter yang berbicara cepat dan logat yang kental sehingga kemungkinan sulit untuk dipahami sepenuhnya bagi penonton yang bukan penutur asli bahasa Inggris. Klip ini dapat diganti dengan klip video lainnya yang sesuai dengan siswa Anda.
Di kelas, minta para peserta berdiskusi tentang hal-hal yang mereka amati di video, termasuk inti dari komunikasi tersebut dan teknik menyimak yang digunakan oleh kedua tokoh. Pastikan para siswa mengenali isi dari diskusi tersebut, nada suara dan bahasa tubuh yang digunakan oleh kedua tokoh.
Gunakan diskusi ini untuk beralih ke ulasan komponen utama komunikasi lisan.
Ingatkan para siswa bahwa pesan lisan memiliki 3 komponen yang berkaitan dengan kemungkinan diterimanya pesan yang ingin disampaikan. Verbal (7%) – Kata-kata yang diucapkan dalam pesan Nada suara (38%) – perubahan nada suara ketika berbicara (lembut, autentik,
sarkasme, tertarik, bosan) Nonverbal (55%) – aspek fisik ketika menyampaikan pesan (ekspresi wajah,
gerak tubuh, kontak mata, posture)
Catatan: Butir utama dalam bagian ini bukanlah kata-kata itu tidak penting! Kata-kata sangat penting, tetapi ketika mereka tidak disertai dengan nada bicara dan pesan nonverbal yang mendukung, maka pengaruhnya menjadi kurang kuat atau dapat disalahartikan. Hal ini didasarkan kepada eksperimen penelitian yang dilakukan Albert Mehabrian dari Universitas California Los Angeles yang menemukan kaitan penting antara komunikasi verbal dan nonverbal. Penelitiannya menemukan bahwa ketika bahasa nonverbal (bahasa tubuh dan nada bicara) berbeda dengan kata-kata yang dikeluarkan, orang LEBIH memerhatikan apa yang dikatakan oleh bahasa nonverbal dibandingkan kata-kata.
Untuk memastikan kata-kata, nada bicara dan bahasa tubuh bekerja sama untuk menyampaikan pesan yang sama, penting untuk memikirkan:Apa tujuan komunikasi? Apa yang perlu disampaikan dalam komunikasi? Kepada siapa informasi disampaikan? Apa yang Anda ketahui mengenai para individu yang menerima informasi?Bagaimana Anda akan menyampaikan informasi?
138
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Kegiatan Kelompok Kecil
20 Menit
Beralih ke bahasa tubuh tanpa menyatakan bahwa Anda akan berfokus ke bahasa tubuh. Minta para siswa untuk mencari pasangan dan lakukan instruksi berikut ini:Anda perlu menyampaikan sebuah pesan tentang berita baik atau buruk dari
supervisor untuk teman sejawat Anda. Tentukan apakah pesan tersebut adalah berita baik atau berita buruk.
Beralih ke rekan Anda dan katakan: “Supervisor kita baru saja meminta saya untuk memberi tahu kamu bahwa....” Jangan katakan apapun selain frasa singkat tersebut.
Minta rekan Anda menebak jika pesan tersebut adalah berita baik atau berita buruk dan tanyakan alasan mereka berasumsi seperti itu.
Tukar peran.
Kegiatan Individu
15 Menit
Berikan pengarahan latihan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:Berapa banyak yang menebak dengan tepat? Angkat tangan Anda. Bagaimana Anda mengetahui jikalau pesan tersebut positif atau negatif?Apakah hal ini pernah terjadi sebelumnya dalam hidup Anda?
Pelajaran apa yang bisa diambil dari latihan ini?
Tunjukkan klip video Mr. Bean di kelas. Gunakan salah satu video berikut:
YouTube – http://www.youtube.com/watch?v=uYCIRoHuKNU
Diskusi Kelompok
Besar
10 Menit
Minta para peserta untuk menulis sebuah alinea pendek pada buku Panduan Siswa mereka mengenai interpretasi isi dari klip berdasarkan pengamatan:Ekspresi Wajah Postur/gerak tubuhKontak mata
Ulas tanggapan para siswa mengenai video tersebut dan diskusikan pesan keseluruhan yang Mr. Bean coba sampaikan melalui bahasa tubuh. Anda bisa mendiskusikan keseluruhan klip video atau hanya sebagian kecil.
Diskusikan bersama para siswa makna istilah bahasa tubuh dan bagaimana jenis komunikasi ini dapat mendukung atau menghalangi terciptanya komunikasi yang efektif. Melalui diskusi ini, dapatkan butir-butir berikut:
139
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Komponen Utama Bahasa Tubuh
Postur
Cara Anda duduk dan berdiri dapat menunjukkan tingkat kepercayaan diri serta tingkat ketertarikan Anda terhadap topik yang dimiliki. Postur yang tegak menunjukkan kepercayaan diri, ketenangan dan ketajaman perhatian, sementara bahu yang terkulai atau bungkuk dapat menunjukkan ketidaktegasan, apatis atau kurangnya minat.
Ekspresi Wajah
Ekspresi emosional yang dibuat oleh wajah memiliki unsur komunikatif. Saat Anda membicarakan sesuatu, ekspresi Anda dapat mengatakan hal yang berbeda. Pastikan wajah Anda menunjukkan minat dan antusiasme dan waspadai saat-saat munculnya ekspresi tidak puas, marah, dan lain-lain.
Kontak Mata
Kepantasan intensitas kontak mata tergantung pada budaya setempat, tetapi selalu bertujuan untuk menunjukkan minat dan rasa hormat. Jaga mata Anda untuk fokus kepada tugas dan jangan sampai perhatian Anda terbagi (misalnya melihat jam, dll.)
Gerak Tubuh
Gerakan tangan melengkapi penyampaian lisan sehingga meningkatkan komunikasi. Anda harus mengindari gerak tubuh yang terus-menerus, tetapi Anda dapat menggunakan gerak tubuh singkat untuk menekankan sesuatu. Sebagaimana kontak mata, gerak tubuh tergantung pada budaya setempat dan gerak tubuh di satu budaya dapat memiliki makna yang sangat berbeda pada budaya lainnya.
Gerakan
Gerakan seperti gerak gelisah menunjukkan ketiadaan minat dan ketiadaan perhatian kepada percakapan. Duduk diam dan fokus kepada tugas saat ini (mengecek telepon, surat elektronik atau e-mail, dll. setelah percakapan selesai.)
Gerakan Kepala
Gerakan kepala memiliki peran yang penting dalam komunikasi. Anggukan dan gelengan kepala yang memadai dapat meningkatkan makna atau menunjukkan pemahaman dan kesetujuan/ketidaksetujuan tanpa menggunakan kata-kata
Kegiatan Kelompok Besar
30 Menit
Peralihan ke menyimak atau mendengarkan dengan melakukan latihan berikut ini tanpa memberitahu bahwa Anda fokus menyimak.
Minta para peserta membuat beberapa ‘topik percakapan’ dan tuliskan ide-ide mereka pada flipchart atau papan tulis. Ide-ide tersebut dapat mencakup kejadian terkini dari berita, isu-isu terkini di universitas, isu terkait One Health, dll.
Minta 3-5 peserta sebagai sukarelawan untuk berbincang mengenai salah satu topik percakapan. Berikan waktu beberapa menit saja bagi para peserta untuk mempersiapkan diri. JANGAN beritahu peserta lain di kelas bahwa mereka seharusnya menyimak teman sekelas mereka yang tampil.
140
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Setelah semua peserta berbicara, minta kepada peserta lain di kelas Anda untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini dan buat catatan pada setiap pertanyaan. Berapa banyak yang Anda Ingat dari tiap topik percakapan yang Anda simak?Menurut Anda, apakah Anda menyimak sesi tersebut? Mengapa atau mengapa
tidak? Jika Anda menyimak, Apa rasanya saat kembali duduk? Jika Anda tidak menyimak, Apa yang membuat Anda termenung?
Jika Anda adalah seorang pembawa acara, apa rasanya berada di depan khalayak? Bagaimana Anda mengetahui bahwa khalayak menyimak (atau tidak)?
Berhentilah dan diskusikan tanggapan mereka atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ingatkan para siswa bahwa tujuan diskusi ini bukanlah sesi umpan balik untuk penyaji/pendengar tertentu, tetapi lebih kepada pengamatan umum dan renungan atas pertanyaan yang diuraikan. Ingatlah untuk fokus pada kegiatan MENYIMAK dan bukan kepada PENYAJIAN.
Kemudian, tanyakan di kelas: Apakah Anda mengenal seseorang yang menyimak apa yang Anda bicarakan
dengan saksama?Bagaimana rasanya?Apa yang orang tersebut lakukan sehingga Anda tahu bahwa ia menyimak?
Diskusi Kelompok
Besar
10 Menit
ampaikan kepada para peserta bahwa menyimak melibatkan empat komponen utama:
(Tulisan berikut diambil dari www.state.gov)
Berusaha memahami sebelum meminta dipahami. Jangan menghakimi.
Berikan perhatian yang tak terbagi kepada pembicara.Gunakan kesenyapan secara efektif.
Pilih seorang peserta untuk membaca setiap bagian berikut dengan suara lantang. Minta para peserta lain untuk turut melihat bagian-bagian tersebut di Panduan Siswa milik mereka dan berikan renungan/komentar singkat mengenai setiap bagian.
1. Berusaha memahami sebelum meminta dipahami. Ketika kita berusaha memahami daripada dipahami, modus operandi kita adalah menyimak. Seringkali, ketika kita terlibat dalam percakapan, tujuan kita adalah untuk lebih dipahami. Kita bisa lebih dipahami, jika kita memahami lebih baik terlebih dulu. Seiring dengan bertambahnya usia, kedewasaan, dan pengalaman, muncullah kesenyapan.. Seringkali orang bijak sedikit berkata-kata atau tidak mengatakan apa pun di awal percakapan atau pengalaman menyimak. Ingatlah bahwa kita perlu mengumpulkan informasi sebelum menyebarluaskannya. Kita perlu mengetahui sebelum berbicara.
141
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
2. Jangan menghakimi. Menyimak dengan penuh empati menunjukkan tingkat kecerdasan emosional yang tinggi. Ada penyebab anak-anak tidak berbicara dengan orang dewasa mengenai narkoba, seks, dan musik rock and roll. Anak-anak sudah tahu apa yang akan orang dewasa katakan. sekalinya seorang anak mendapatkan penilaian subjektif Anda, hampir tidak ada alasan untuk bertanya kembali kecuali tujuannya adalah untuk bertengkar. Jika kita hendak berbicara ke siapa saja mengenai isu-isu yang penting bagi mereka, kita perlu menghindari menyampaikan penilaian subjektif kita sampai kita mengetahui penilaian mereka. Perilaku penuh empati ini merupakan indikator kecerdasan emosional sebagaimana dijelaskan pada Bab
3. Berikan perhatian tak terbagi kepada yang berbicara. Simbol huruf Tionghoa yang kita gunakan untuk menjelaskan menyimak menggunakan unsur mata dan perhatian tak terbagi. Sangat penting untuk mempersembahkan perhatian tak terbagi kepada yang berbicara jika Anda ingin berhasil menjadi pendengar aktif. Kontak mata tidak terlalu penting. Dalam kebanyakan situasi menyimak, orang-orang menggunakan kontak mata untuk menegaskan bahwa ia menyimak. Orang yang berbicara menjaga kontak mata untuk memastikan bahwa pendengar memerhatikan. Dari bahasa tubuh mereka, orang yang berbicara dapat mengetahui jikalau ia berbicara terlalu pelan atau keras, terlalu cepat atau lambat, atau jikalau kosakata atau bahasa yang digunakan tidak tepat. Pendengar juga bisa mengirimkan pesan ke orang yang berbicara dengan memanfaatkan bahasa tubuh. Tepuk tangan adalah alasan bagi banyak penampil untuk tampil. Umpan balik yang positif adalah pelepas endorfin bagi penerima dan pemberi pesan. Kontak mata bisa menjadi umpan balik yang positif. AKAN TETAPI, kontak mata bisa menjadi sebuah bentuk keagresifan, yang berusaha menunjukkan dominasi, yang memaksa perilaku submisif. Semua primata menggunakan kontak mata untuk berbagai macam tingkatan. Kita harus hati-hati dengan cara kita menggunakannya ketika menyimak. Jika kita ingin memberikan perhatian tak terbagi bagi seorang anak, cara yang lebih baik untuk menunjukkan perhatian Anda adalah dengan melakukan “berjalan dan berbicara” sebagaimana yang kita diskusikan di Bab 2. Berjalan dan berbicara adalah strategi sukses yang bekerja baik untuk menyimak secara aktif!
4. Gunakan kesenyapan secara efektif. Aturan pamungkas untuk menyimak dengan aktif atau penuh empati adalah dengan menggunakan kesenyapan secara efektif. Seringkali peristiwa pembuka pikiran yang sebenarnya tidak tercapai karena gangguan di saat yang tidak tepat. Sejumlah interogator polisi yang terbaik, konselor, guru dan orang tua belajar lebih banyak dengan menjaga kesenyapan daripada bertanya. Sebagai pendengar yang aktif atau penuh empati, kesenyapan merupakan alat yang sangat berharga. JANGAN menyela pembicaraan kecuali benar-benar harus. Kesenyapan dapat menyakitkan. Kesenyapan lebih menyakitkan bagi yang berbicara daripada pendengar. Jika seseorang sedang berbicara, dan kita ingin mereka melanjutkan berbicara, jangan menyela pembicaraannya. Daripada menyela pembicaraan, kita bisa memberikan umpan balik yang positif dengan memanfaatkan bahasa tubuh, kontak mata, dan suara yang bukan kata seperti “hmm, eh”. Diam adalah emas terutama ketika digunakan untuk mengumpulkan informasi sebagai seorang pendengar.
142
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Faktanya, Simbol huruf Tionghoa untuk menyimak adalah:
Penilaian Mandiri
15 Menit
Penilaian Menyimak Pribadi
Instruksikan para siswa untuk melengkapi Penilaian Menyimak Pribadi, sebuah penilaian mandiri terhadap keterampilan dan perilaku belajar mereka, yang terdapat di Panduan Siswa milik mereka. Sampaikan kepada mereka bahwa Anda akan membahas penilaian mereka di lain waktu di dalam sesi ini.
Tugas Menyimak Pribadi Instruksi: Baca pernyataan di bawah ini dan jawab secara jujur seberapa sering Anda melakukan hal-hal
berikut, lalu jawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
Seberapa sering Anda melakukan hal-hal yang dinyatakan dalam pernyataan-pernyataan berikut.
PernyataanTidak pernah
JarangKadang - kadang
Sering Selalu
1. Keluarga dan teman-teman saya mengatakan saya adalah pendengar yang baik.
2. Saya melamun ketika mencoba mendengarkan.
3. Saya suka berpura-pura mendengarkan
4. Saya banyak bergerak gelisah ketika berusaha mendengarkan orang lain.
5. Saya hanya fokus kepada bagian percakapan yang saya sukai.
6. Jika saya tidak setuju dengan pendapat atau pernyataan orang lain, Saya malas mendengarkannya.
7. Saya suka menyelesaikan kalimat dan pendapat orang lain
8. Saya mendengarkan sebagian cerita orang dan mulai memikirkan hal yang akan saya sampaikan setelahnya.
9. Saya bisa mengulangi perkataan yang seseorang sampaikan ke saya dengan akurat
10.Saya menunjukkan bahwa saya tertarik dengan yang orang katakan dengan bahasa verbal dan non-verbal.
143
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Sangat baikDi atas
Rata-rataRata-rata
Di bawah
Rata-rataBuruk
Menurut skala di bawah, seberapa baik kemampuan menyimak Anda?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Coba jelaskan alasan Anda berada di tingkat kemampuan tersebut
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ayo terapkan yang sudah didapat
Kegiatan Kelompok Kecil
30 Menit
Terapkan yang Sudah Didapat: Berbicara, Bahasa Tubuh & Menyimak
Pada kegiatan ini, para peserta akan melakukan evaluasi terhadap efektivitas keterampilan verbal, bahasa tubuh, dan menyimak mereka. Mereka akan melakukan identifikasi tindakan atau pernyataan yang memicu bantahan di dalam percakapan tersebut, dan juga hal-hal yang menjadi penghambat.
Bagi para peserta ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari tiga orang dan berikan tugas berikut kepada mereka:Berikan peran-peran berikut: pewawancara, orang yang diwawancara dan
pengamat. Topik yang akan Anda diskusikan adalah mengenai Komunikasi dan Budaya Pewawancara diberikan waktu 5 menit untuk berbincang mengenai topik ini
bersama orang yang diwawancara Selama diskusi, pengamat mencatat komunikasi antara pewawancara dan
orang yang diwawancara serta akan merekam diskusi tersebut dalam bentuk video (opsional).
Tukar Peran (jika waktu mengizinkan)
Catatan: Selama latihan ini, setiap kelompok kecil disarankan merekam dalam bentuk video percakapan yang mereka lakukan agar mereka dapat memutar ulang dan memerhatikan bahasa tubuh mereka. Jika Anda tidak memiliki akses terhadap alat perekam video, pengamat merupakan sumber utama pemberi umpan balik.
Setelan wawancara selama 5 menit selesai, minta para peserta untuk mengulas hasil rekaman mereka. Hal ini dapat dilakukan bersama-sama di kelas atau dalam kelompok 3 orang, tergantung dari besar kelompok. Jika sesi tersebut tidak direkamkan, pengamat dapat menyampaikan buah pikirannya terlebih dahulu dilanjutkan dengan umpan balik tambahan dari pewawancara dan terwawancara.
144
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Minta tanggapan kelas, atau kelompok yang lebih kecil, atas pertanyaan-pertanyaan berikut:Apa yang dilakukan pewawancara secara efektif (bahasa tubuh, nada bicara,
dan pilihan kata) yang membantu menggali informasi dari yang diwawancarai? Tindakan apa yang memberi jarak?
Apakah bahasa tubuh orang yang diwawancarai menunjukkan kepercayaan diri dan kompetensi? Apakah mereka saling menerima pesan dan informasi dengan jelas?
Bagi orang yang diwawancara dan pewawancara, apa yang mereka lakukan secara efektif dalam penggunaan bahasa lisan dan nonlisan?
Bagi orang yang diwawancara dan pewawancara, saran apa yang Anda miliki untuk meningkatkan komunikasi?
Catatan: Sebagai penutup opsional, akhiri dengan artikel 10 rahasia komunikasi dari pemimpin-pemimpin besar majalah the Forbes. Tip-tip tersebut mencakup:
Jangan rancu dalam berbicaraGunakan komunikasi yang personalSpesifikFokus pada apa yang ditinggalkan
bukan apa yang dibawaBerpikir terbuka
PerhatikanGanti ego dengan empatiPerhatikan apa yang tersiratKetika bicara, kuasai apa yang Anda
bicarakanBerbicara kepada kelompok seperti
berbicara kepada seseorang
145
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Latihan untuk Peserta
Tujuan Pemelajaran: Menunjukkan keahlian berkomunikasi yang mendorong komunikasi terbuka yang diperlukan selama masa tanggap One Health yang efektif.
Memahami berbagai macam teknik komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan dan bertukar ide secara efektif dalam penerapan One Health di berbagai situasi.
Apakah Komunikasi Itu?
Kelompok Besar
Diskusi
Bagaimana Anda mendefinisikan komunikasi?
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Sebelum berbicara, berhenti dan tanyakan kepada diri Anda sendiri:Apa tujuan komunikasi? Apa yang perlu disampaikan dalam komunikasi? Kepada siapa informasi disampaikan? Apa yang Anda ketahui mengenai para individu yang menerima informasi? Bagaimana Anda akan menyampaikan informasi?
Catatan:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
146
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Bahasa Tubuh
Kegiatan
Berpasangan
Anda perlu menyampaikan sebuah pesan tentang berita baik atau buruk. Kemudian beralih ke rekan Anda dan katakan: “Supervisor kita baru saja meminta saya untuk memberi tahu kamu bahwa....”
Apa pendapat Anda mengenai...Berapa banyak yang menebak dengan tepat? Bagaimana Anda mengetahui jikalau pesan tersebut positif atau negatif?Apakah hal ini pernah terjadi sebelumnya dalam hidup Anda?Pelajaran apa yang bisa diambil dari latihan ini?
Catatan:---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kegiatan Individu
Buat tulisan sepanjang satu alinea yang menafsirkan isi dari “Mr. Bean Clip” berdasarkan pengamatan Anda terhadap: Ekspresi wajah, posisi tubuh, kontak mata dan bahasa tubuh lainnya yang Anda perhatikan
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
147
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Komunikasi Tatap Muka
Menyimak
Apa pendapat Anda?Apakah Anda mengenal seseorang yang menyimak omongan Anda dengan saksama?Bagaimana rasanya?Apa yang orang tersebut lakukan sehingga Anda tahu bahwa ia menyimak?
Kementerian Luar Negeri AS menyatakan bahwa menyimak melibatkan empat komponen:Berusaha memahami sebelum meminta dipahami.Jangan menghakimi.Berikan perhatian yang tak terbagi kepada pembicara.Gunakan kesenyapan secara efektif.
Catatan:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tugas Menyimak Pribadi
Instruksi: Baca pernyataan di bawah ini dan jawab secara jujur seberapa sering Anda melakukan hal-hal berikut, lalu jawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
148
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Seberapa sering Anda melakukan hal-hal yang dinyatakan dalam pernyataan-pernyataan berikut.
PernyataanTidak pernah
JarangKadang-kadang
Sering Selalu
1.Keluarga dan teman-teman saya mengatakan saya adalah pendengar yang baik.
2.Saya melamun ketika mencoba mendengarkan.
3.Saya suka berpura-pura mendengarkan
4.Saya banyak bergerak gelisah ketika berusaha mendengarkan orang lain.
5.Saya hanya fokus kepada bagian percakapan yang saya sukai.
6.Jika saya tidak setuju dengan pendapat atau pernyataan orang lain, Saya malas mendengarkannya.
7.Saya suka menyelesaikan kalimat dan pendapat orang lain
8.Saya mendengarkan sebagian cerita orang dan mulai memikirkan hal yang akan saya sampaikan setelahnya.
9.Saya bisa mengulangi perkataan yang seseorang sampaikan ke saya dengan akurat
10.Saya menunjukkan bahwa saya tertarik dengan yang orang katakan dengan bahasa verbal dan non-verbal.
Sangat baikDi atas
Rata-rataRata-rata
Di bawah
Rata-rataBuruk
Menurut skala di bawah, seberapa baik kemampuan menyimak Anda?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
149
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Coba jelaskan alasan Anda berada di tingkat kemampuan tersebut
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ayo terapkan yang sudah didapat
Kelompok Kecil
Kegiatan
Instruksi:Dalam kelompok yang terdiri dari tiga orang anggota, masing-masing anggota berperan
sebagai: pewawancara, orang yang diwawancarai dan pengamatTopik wawancaranya adalah: Komunikasi dan Budaya
Pewawancara melakukan wawancara mengenai topik tersebtu dalam 5 menit.Pengamat harus mencatat: - Apa yang dilakukan pewawancara secara efektif (bahasa tubuh, nada bicara, dan
pilihan kata) yang membantu menggali informasi dari yang diwawancarai? Tindakan apa yang memberi jarak?
- Apakah bahasa tubuh orang yang diwawancarai menunjukkan kepercayaan diri dan kompetensi? Apakah mereka saling menerima pesan dan informasi dengan jelas?
(Refleksi diri) Apa pendapat Anda? Apa yang Anda lakukan secara efektif dalam menggunakan bahasa verbal? Bahasa tubuh?Seberapa efektif Anda dalam menyimak?Apa yang dapat Anda lakukan agar dapat menjadi pembicara dan pendengar yang lebih efektif?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
150
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
10 Rahasia Komunikasi Majalah Forbes
Lakukan hal yang Anda katakan dan tepati janjiGunakan komunikasi yang personalSpesifikFokus kepada kebutuhan orang, bukan kebutuhan AndaBerpikir terbukaPerhatikanGanti ego dengan empatiPerhatikan apa yang tersiratKetika bicara, kuasai apa yang Anda bicarakanBerbicara kepada kelompok seperti berbicara kepada
seseorang
Catatan:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
151
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Sub Bab: Strategi Komunikasi Promosi One Health
Tujuan Pemelajaran: Menerapkan strategi komunikasi untuk promosi Konsep One Health
Cara Belajar: Kegiatan Kelompok Kecil; Diskusi Kelompok Besar
Waktu: 95 Menit
Peralatan dan Bahan: Komputer, Proyektor LCD, Layar/Dinding Kosong Papan tulis dan spidolModul PowerPointPanduan Siswa
Tugas Prakelas Baca Artikel – Communication Strategies Toolkit, U.S. Environmental Protection Agency
Catatan untuk Fasilitator
Prakerja
Sebelum sesi dimulai, minta para siswa untuk membaca artikel mengenai strategi komunikasi berikut ini untuk kemudian didiskusikan.
Artikel—Perangkat Strategi Komunikasi, Badan Perlindungan Lingkungan, Amerika Serikat
10 Menit
Pengantar Strategi Komunikasi
Buka sesi dengan menyampaikan bahwa strategi komunikasi adalah rencana untuk menyampaikan informasi yang berkaitan dengan isu, kejadian, situasi atau khalayak khusus. Strategi komunikasi merupakan cetak biru untuk berkomunikasi dengan masyarakat, pemangku kepentingan atau bahkan kolega.
Minta para peserta untuk mengingat mengenai elemen pokok strategi komunikasi efektif. Tekankan bahwa strategi komunikasi harus mengidentifikasi mengapa, siapa, apa dan bagaimana.
Pada khususnya, strategi harus:Menguraikan objektif/tujuan komunikasi,Mengidentifikasi pemangku kepentingan,Membuat pesan-pesan utama,Menunjukkan metode komunikasi potensial dan kendaraan untuk
menyampaikan informasi untuk tujuan khusus, dan Merinci mekanisme yang akan digunakan untuk mendapatkan umpan balik
terhadap strategi tersebut.
152
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Kegiatan Kelompok Kecil
75 Menit
Mempromosikan Pendekatan One Health
Bagi para peserta ke dalam kelompok yang beranggotakan 3-4 orang (tergantung seberapa besar kelas) dan berikan waktu 40 menit untuk menyelesaikan tugas-tugas berikut:Anda diminta untuk berbicara mengenai One Health kepada sekelompok
masyarakat atau sebuah organisasi. Tujuan Anda adalah untuk melakukan promosi pendekatan One Health karena hal ini berkaitan dengan jangkitan wabah terbaru.
beralih ke Skenario Strategi Komunikasi di Buku Panduan Siswa Anda (diambil dari surat ProMED). Setiap skenario berisi informasi mengenai isu One Health terkini, informasi detail mengenai pemangku kepentingan utama dan batasan-batasan metode komunikasi.
Dalam kelompok, pilih satu skenario, susun strategi komunikasi untuk mengatasi ancaman dan tampilkan dalam bentuk presentasi di depan kelas selama 5-10 menit.
Gunakan Lembar Strategi Komunikasi untuk membimbing proses pengembangan strategi Anda.
Catatan: Untuk mahasiswa tingkat pascasarjana atau profesional, minta mereka mendiskusikan skenario-skenario yang pernah melibatkan diri mereka atau yang mereka ketahui;
Strategi Komunikasi Skenario 1Wabah Salmonellosis dari Resepsi Pernikahan
Hasil uji laboratorium terhadap sampel yang diambil dari para korban keracunan makanan pesta pernikahan di Tanjung Dawai, yang menelan 4 korban nyawa pekan lalu, menyatakan daging ayam yang disajikan terkontaminasi bakteri salmonella.
Kepala Dinas Departemen Kesehatan setempat, Dr. Ismail Abu Taat, mengatakan uji sampel yang kedua membuktikan adanya bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan tersebut. Namun demikian, beliau mengatakan bahwa bakteri salmonella adalah bakteri yang umumnya berada pada daging hewan ternak, dan, Dinas kesehatan menyimpulkan bahwa pihak penyelenggara tidak mencuci daging ayam yang akan dimasak dengan benar.
Dr. Ismail sebelumnya mengungkapkan hasil penyelidikan yang mengungkap bahwa daging ayam mentah yang digunakan untuk memasak menu Ayam Masak Merah tersebut telah dikirimkan ke tempat pesta di Kampung Huma sehari sebelum pesta pernikahan. “Ayam itu sudah dikirim pada hari Jumat [4 Oct 2013?] sore,
tetapi baru dimasak pukul 4 sore di keesokan harinya.. Hal ini menyebabkan bakteri tersebut tumbuh di daging ayam tersebut.”
“Hasil penyelidikan juga menunjukkan bahwa ayam sudah terkontaminasi dan mengeluarkan bau tidak sedap. Akan tetapi, para tukang masak hanya membuang bagian yang busuk dan tetap memasak daging sisanya,” katanya.
Lebih dari 280 tamu, termasuk keluarga mempelai, mengalami gejala-gejala seperti diare dan muntah-muntah. Setelah pesta berakhir, 4 tamu ditemukan tewas.
Menteri Kesehatan Datuk Seri Dr. S. Subramaniam mengatakan penyakit tersebut dapat muncul karena terdapat jeda yang cukup lama antara waktu memasak dan waktu makan.
Disampaikan oleh: ProMED-mail from HealthMap alerts [email protected] Sumber: New Straits Times [edited]
http://www.nst.com.my/nation/general/chicken-dish-cause-of-food-poisoning-at-kenduri-1.370683
153
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Strategi Komunikasi Skenario 2Wabah Leptospirosis di Thailand
Leptospirosis mewabah di bagian timur laut Distrik Surin [Provinsi Surin]. Telah dilaporkan bahwa terdapat 107 kasus Leptospirosis dan telah menelan 7 korban jiwa. Otoritas kesehatan setempat menyatakan bahwa para petani sangat berisiko terjangkit wabah ini dan menyarankan agar mereka memakai sepatu karet serta sarung tangan karet untuk mencegah infeksi pada saat bekerja di lahan pertanian.
Leptospirosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri genus _Leptospira_ gram negatif (inang alami bakteri ini adalah hewan-hewan liar seperti tikus). Leptospirosis merupakan penyakit yang menular melalui hewan. Infeksi bakteri ini terjadi melalui kontak mulut dan melalui kontak kulit dengan air dan tanah. Pada manusia, masa inkubasi bakteri ini adalah sekitar 3-14 hari yang disertai gejala seperti meriang, demam, sakit kepala, lesu, dan nyeri otot. Pada kasus ringan, pasien dapat segera pulih.
Namun demikian, pada kasus berat (penyakit Weil),
pasien dapat akan mengalami sakit kuning, pendarahan, gagal ginjal, dan kerusakan hati. Tingkat kematian pada kasus berat berkisar dalam rentang 5-50 persen. Masa epidemi leptospirosis terjadi setiap bulan Juli hingga September dan terjadi di Asia Tenggara, termasuk Thailand.
[Wabah leptospirosis terjadi bersamaan dengan masa banjir di Thailand sebagai akibat kontaminasi air selama banjir. Kasus terjadi paling banyak di lingkungan para petani, terutama petani beras. Penampungan-penampungan air utama di Thailand terinfeksi leptospirosis dari kontaminasi urin tikus dan anjing yang mengandung _Leptospira_ (lihat ProMED-mail posts Leptospirosis - Thailand (02) 19971121.2345 dan Leptospirosis - Thailand (Nan)(02): background 20060913.2592).
Disampaikan oleh: ProMED-mail from HealthMap alerts [email protected]
Sumber: Bangkok Shuho [in Thai, trans., edited] http://www.bangkokshuho.com/article_detail.php?id=137
Lembar Kerja Strategi KomunikasiIsu/Masalah dan Pesan utama
Deskripsi isu/masalah:
Pesan pokok yang harus disampaikan untuk isu/masalah ini:
Merencanakan Strategi: Khalayak dan Media Komunikasi
Khalayak Media Komunikasi
Penerapan: Kendaraan Komunikasi dan Sumber Daya yang Diperlukan
Media Komunikasi Sumber Daya yang Diperlukan dan Waktu
154
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Minta setiap kelompok melakukan presentasi mengenai tantangan dan strategi komunikasi One Health. Gunakan waktu 10 menit untuk melakukan umpan balik dan minta para peserta menanggapi pertanyaan-pertanyaan berikut. Bagian strategi komunikasi apa yang mungkin efektif diterapkan bagi masyarakat atau organisasi ? Uraikan.Bagian strategi apa yang perlu ditingkatkan?
Diskusi Kelompok
Besar
10 Menit
Kesimpulan Penutup & Pembuatan Halaman ‘Teknis’
Kumpulkan semua komentar akhir peserta atas strategi komunikasi dan One Health
Sebelum menutup sesi, mulai tuliskan halaman ‘teknis’ di papan tulis atau flipchartdengan istilah teknis, data, statistik dan jargon terkait One Health yang para peserta dengar dalam strategi komunikasi. Kata-kata ini adalah kata-kata yang mungkin dipahami sepenuhnya oleh masyarakat umum. Minta mereka mengulas setiap istilah melakukan curah pendapat atau brainstorming untuk mencari cara yang lebih sederhana dalam menyampaikan informasi (contoh: dalam istilah awam dengan bahasa dan deskripsi sederhana). Sampaikan di kelas bahwa Anda akan terus menambahkan daftar kata pada halaman teknis sepanjang sisa sesi.
155
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Latihan untuk Peserta
Tujuan Pemelajaran: Menerapkan strategi komunikasi untuk promosi Konsep One Health
Tugas Prakelas Baca Artikel – Communication Strategies Toolkit, U.S. Environmental Protection Agency
Prakerja - Tugas Membaca
Prakerja
Sebelum sesi dimulai, baca artikel mengenai strategi komunikasi berikut ini untuk kemudian didiskusikan.
Artikel—Communication Strategies Toolkit, Badan Perlindungan Lingkungan, Amerika Serikat
Mempromosikan Pendekatan One Health
Kegiatan Kelompok Kecil
Dalam kelompok, pilih satu skenario, susun strategi komunikasi untuk mengatasi ancaman dan tampilkan dalam bentuk presentasi di depan kelas selama 5-10 menit.
Presentasi Anda perlu memasukkan:Nama komunitas atau organisasiIsu atau tantangan One Health terkiniPara pemangku kepentingan utamaPesan utama
Metode komunikasiBahan dan waktu yang diperlukan
Untuk membuat rencana strategi, Gunakan Lembar Kerja Strategi Komunikasi yang terletak setelah skenario-skenario berikut ini.
Sumber ceruleansanctum.com
Skenario 1: Wabah Salmonellosis dari Resepsi Pernikahan
Hasil uji laboratorium terhadap sampel yang diambil dari para korban keracunan makanan pesta pernikahan di Tanjung Dawai, yang menelan 4 korban nyawa pekan lalu, menyatakan daging ayam yang disajikan terkontaminasi bakteri salmonella. Kepala Dinas Departemen Kesehatan setempat, Dr. Ismail Abu Taat, mengatakan uji sampel yang kedua membuktikan adanya bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan tersebut. Namun demikian, beliau mengatakan bahwa bakteri salmonella adalah bakteri yang umumnya berada pada daging hewan ternak, dan, Dinas kesehatan menyimpulkan bahwa pihak penyelenggara tidak mencuci daging ayam yang akan dimasak dengan benar.
Dr. Ismail sebelumnya mengungkapkan hasil penyelidikan yang mengungkap bahwa daging ayam mentah yang digunakan untuk memasak menu Ayam Masak Merah tersebut telah dikirimkan ke tempat pesta di Kampung
156
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Huma sehari sebelum pesta pernikahan. “Ayam itu sudah dikirim pada hari Jumat [4 Oct 2013?] sore, tetapi baru dimasak pukul 4 sore di keesokan harinya.. Hal ini menyebabkan bakteri tersebut tumbuh di daging ayam tersebut.”
“Hasil penyelidikan juga menunjukkan bahwa ayam sudah terkontaminasi dan mengeluarkan bau tidak sedap. Akan tetapi, para tukang masak hanya membuang bagian yang busuk dan tetap memasak daging sisanya,” katanya.
Lebih dari 280 tamu, termasuk keluarga mempelai, mengalami gejala-gejala seperti diare dan muntah-muntah. Setelah pesta berakhir, 4 tamu ditemukan tewas.
Menteri Kesehatan Datuk Seri Dr. S. Subramaniam mengatakan penyakit tersebut dapat muncul karena terdapat jeda yang cukup lama antara waktu memasak dan waktu makan.
Disampaikan oleh: ProMED-mail from HealthMap alerts [email protected] Sumber: New Straits Times [edited] http://www.nst.com.my/nation/general/chicken-dish-cause-of-food-poisoning-at-kenduri-1.370683
Skenario 2: Wabah Leptospirosis di Thailand
Leptospirosis mewabah di bagian timur laut Distrik Surin [Provinsi Surin]. Telah dilaporkan bahwa terdapat 107 kasus Leptospirosisdan telah menelan 7 korban jiwa. Otoritas kesehatan setempat menyatakan bahwa para petani sangat berisiko terjangkit wabah ini dan menyarankan agar mereka memakai sepatu karet serta sarung tangan karet untuk mencegah infeksi pada saat bekerja di lahan pertanian. Leptospirosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri genus _Leptospira_ gram negatif (inang alami bakteri ini adalah hewan-hewan liar seperti tikus). Leptospirosis merupakan penyakit yang menular melalui hewan. Infeksi bakteri ini terjadi melalui kontak mulut dan melalui kontak kulit dengan air dan tanah. Pada manusia, masa inkubasi bakteri ini adalah sekitar 3-14 hari yang disertai gejala seperti meriang, demam, sakit kepala, lesu, dan nyeri otot. Pada kasus ringan, pasien dapat segera pulih. Namun demikian, pada kasus berat (penyakit Weil), pasien dapat akan mengalami sakit kuning, pendarahan, gagal ginjal, dan kerusakan hati. Tingkat kematian pada kasus berat berkisar dalam rentang 5-50 persen. Masa epidemi leptospirosis terjadi setiap bulan Juli hingga September dan terjadi di Asia Tenggara, termasuk Thailand. [Wabah leptospirosis terjadi bersamaan dengan masa banjir di Thailand sebagai akibat kontaminasi air selama banjir. Mayoritas kasus terjadi di lingkungan para petani, terutama petani beras. Penampungan-penampungan air utama di Thailand terinfeksi leptospirosis dari kontaminasi urin tikus dan anjing yang mengandung _Leptospira_ (lihat ProMED-mail posts Leptospirosis - Thailand (02) 19971121.2345 dan Leptospirosis - Thailand (Nan)(02): background 20060913.2592).
Disampaikan oleh: ProMED-mail from HealthMap alerts [email protected] Sumber Bangkok Shuho [in Thai, trans., edited] http://www.bangkokshuho.com/article_detail.php?id=137
157
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Lembar Kerja Strategi Komunikasi
Deskripsi isu/masalah:
Pesan utama
Pirsawan Media Komunikasi Bahan dan Waktu
Catatan:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
158
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Sub Bab: Pengantar Komunikasi Risiko
Tujuan Pemelajaran: Memahami dasar-dasar komunikasi risiko.
Menunjukkan kemampuan menyampaikan risiko secara efektif terhadap berbagai khalayak (masyarakat awan, politisi, media, pejabat pemerintah, pekerja kesehatan, dll.)
Cara Belajar: Diskusi Kelompok Besar; Kegiatan Individu, Kelompok Kecil dan Kelompok Besar; Ceramah
Waktu: 135 Menit
Peralatan dan Bahan: Komputer, Proyektor LCD, Layar/Dinding Kosong Papan tulis dan spidolModul PowerPointHalaman Teknis atau Daftar dari Sesi 2KoinPanduan Siswa
Catatan untuk Fasilitator
Diskusi Kelompok
Besar
5 Menit Ajak para peserta masuk ke sesi pengenalan komunikasi risiko. Tampilkan halaman teknis untuk menambahkan istilah-istilah One Health yang baru yang muncul sepanjang sesi yang nantinya akan Anda diskusikan di akhir sesi. Ingatkan para siswa bahwa halaman teknis berisi daftar jargon, akronim atau istilah teknis yang tidak boleh digunakan saat melakukan komunikasi dengan masyarakat umum.
Kegiatan Individu
10 Menit
Pengantar Komunikasi Risiko
Minta peserta untuk berpikir mengenai suatu waktu saat mereka:ingin melakukan sesuatu yang orang lain anggap berbahaya; ataumelihat seseorang melakukan hal berbahaya sehingga Anda khawatir.
Minta mereka menuliskan situasi-situasi yang mereka pikirkan di Panduan Siswa milik mereka kemudian jawab pertanyaan-pertanyaan berikut:Bagaimana Anda menyampaikan hal terkait risiko kepada orang lain? (baik
seseorang yang berpikir bahwa Anda mengambil risiko, atau seseorang yang menurut Anda mengambil risiko)
Apakah komunikasi Anda diterima dengan baik?Apa yang membuat pesan Anda efektif atau tidak?
Beri waktu 7 menit kepada peserta lalu dapatkan beberapa contoh dari kelompok
Gunakan contoh-contoh mereka untuk beralih ke presentasi singkat mengenai definisi komunikasi risiko, hal-hal yang membuatnya penting dan yang membuatnya efektif.
159
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Ceramah
65 Menit
Pengajaran mengenai Komunikasi Risiko
Sampaikan presentasi mengenai komunikasi risiko dengan memanfaatkan catatan dosen di bagian catatan PowerPoint. Anda akan menjelaskan butir-butir berikut ini:Apakah yang dimaksud dengan risiko komunikasi?Apa yang dapat dilakukan oleh risiko komunikasi?Kapan komunikasi risiko menjadi sangat efektif?Paradigma Risiko dan EmosiParadigma Analisis RisikoEmosiKeyakinan dan Ketakutan
Setelah bagian Keyakinan dan Ketakutan, berikan jeda presentasi untuk melakukan kegiatan berikut ini yang mengenalkan konsep menafsirkan risiko.
Kegiatan Kelompok Besar
Risiko Penafsiran – Lempar Koin
Tunjukkan sekeping koin dengan dua sisi yang berbeda dan ajak para peserta untuk bermain bersama Anda. Katakan, “Saya akan melempar koin ini. Jika koin ini mendarat dengan sisi ‘kepala’ Saya akan berikan hadiah 500 Baht (atau mata uang lokal). Jika koin ini mendarat dengan sisi ‘ekor’ Anda berhutang kepada saya sebesar 300 Baht (atau mata uang lokal). Siapa yang ingin bermain?”
Minta para peserta untuk angkat tangan jika bersedia lalu diskusikan kegiatan tersebut beserta hasilnya. Tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini: Bagi Anda yang tidak mau ikut bermain, apa alasan Anda? Bagi Anda yang mau ikut bermain, apa alasan Anda?
Setelah diskusi katakan kepada para siswa bahwa ini adalah permainan awam yang digunakan untuk mengajarkan persepsi risiko dalam bidang ekonomi. Dari sudut pandang matematika murni; hampir semua orang seharusnya mau bermain permainan ini, tetapi banyak yang tidak mau. Walaupun penolakan bermain mungkin tidak berkaitan dengan peluang (misalnya sejumlah orang keberatan berjudi sementara yang lainnya takut permainan tersebut diakali), maksud keseluruhan permainan ini adalah bahwa kita menafsirkan risiko secara berbeda-beda dan kebanyakan dari kita ‘diprogram’ untuk menghindari risiko bahkan ketika fakta menyatakan bahwa peluang kita besar.
Ceramah
Lanjutkan Pengajaran mengenai Risiko Komunikasi
Lanjutkan diskusi mengenai topik-topik berikut:Persepsi RisikoMenafsirkan Risiko Melihat Risiko Praktik Terbaik dalam Komunikasi Risiko
160
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Untuk beralih topik dari dasar-dasar komunikasi risiko menuju diskusi mengenai praktik terbaik, tanyakan hal berikut ke para peserta, “Berdasarkan percakapan kita sejauh ini, apa yang menurut Anda praktik-praktik terbaik komunikasi risiko?”
Catat jawaban mereka di papan tulis atau flipchart kemudian minta mereka untuk untuk membaca lembar tambahan berikut yang terdapat di Panduan Siswa mereka.
Minta peserta untuk mengulas daftar dan mencatat setiap pertanyaan yang mereka punya. Beri mereka waktu 5 menit untuk mengulas kemudian mulai sesi tanya jawab.
10 Praktik Komunikasi Risiko Terbaik1. Komunikasi risiko dan krisis merupakan proses yang berkelanjutan2. Lakukan perencanaan prakejadian (misalnya wabah prapenyakit) dan kegiatan
siaga3. Jalin kemitraan dengan masyarakat (misalnya melibatkan para pemangku
kepentingan seperti petani, penegak hukum, dan badan kesehatan dalam perencanaan prakejadian)
4. Berkolaborasi dan berkoordinasi dengan sumber yang dapat dipercaya5. Pastikan kebutuhan media terpenuhi dan mudah didapat6. Perhatikan kekhawatiran masyarakat dan pahami khalayak 7. Berkomunikasi dengan kasih sayang, kepedulian, dan empati8. Tunjukkan kejujuran, ketulusan, dan keterbukaan9. Terima ketidakyakinan dan ketidakpastian (masyarakat tidak menanggapi
dengan baik seseorang yang berkata “Saya tahu segalanya”)10. Berikan tindakan penuh arti kepada masyarakat untuk dilakukan (bangun
efektivitas mandiri) – hal ini bisa sesederhana menasihati masyarakat untuk mencuci tangan mereka dengan benar atau yang lebih khusus adalah memberikan nomor telepon untuk dihubungi masyarakat jika mereka memiliki informasi/pengetahuan yang dapat dibagi mengenai pecahnya wabah.
Diambil dari the National Center for Food Protection and Defense – A Homeland Security Center of Excellence (http://www.ncfpd.umn.edu) Katherine Waters, Jaime Umber, and Meredith Ferris w/ NCFPD
Pokok-Pokok Pembicaraan untuk Komunikasi Risiko
Untuk sisa sesi ini, kelompok akan praktik membuat pokok pembicaraan untuk melakukan komunikasi dengan berbagai macam khalayak. Sampaikan kepada para peserta bahwa pokok pembicaraan yang baik:Adalah ringkasan yang padat dan jelas (seringkali kurang dari satu halaman)
mengenai pesan pokok untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat. Mereka menyediakan hanya informasi yang paling penting sehingga masyarakat tidak terbebani oleh informasi tambahan dan pemakaian bahasa atau jargon nonteknis yang dikenali.
Berikan pesan yang konsisten dari semua juru bicara untuk menghindari kepanikan publik. Kepanikan dapat berakar dari pesan yang inkonsisten atau kontradiktif.
161
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Harus mengangkat kekhawatiran masyarakat, melakukan klarifikasi atasi kesalahan informasi atau kesalahan konsep, memotivasi masyarakat untuk mengambil tindakan yang bisa dilakukan dan berikan saran terkait sarana untuk mendapatkan informasi tambahan (contoh: pelayanan kesehatan, daftar tanya jawab, dll.)
Bisa digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan dan media (contohnya ketika mengunjungi masyarakat yang terkena dampak, ketika berbicara dengan pejabat pemerintah, ketika diwawancara oleh media, atau ketika menyusun media cetak, acara radio, atau di media sosial.)
The ‘Rule of Three’
Pada kasus dengan tingkat stres yang tinggi, pesan harus berdasarkan kepada The ‘Rule of Three’ . Dr. Vincent Covello mengaturkan untuk Pusat Komunikasi Risiko agat dalam kondisi dengan tingkat stres yang tinggi masyarakat dapat mengelola 3 potong informasi. Aturan Tiga menegaskan bahwa dalam kondisi stres, kita harus:Memberikan 3 pesan pokokMengulangi pesan pokok sebanyak 3 kaliMenyiapkan 2--3 pesan pendukung untuk tiap pesan pokok
Minta para peserta mengulas bagian “Bagaimana cara Menulis Pokok Pembicaraan” pada Panduan Siswa. Beri mereka waktu untuk melihat tips dan mengumpulkan pertanyaan.
Kegiatan Kelompok Kecil
50 Menit
Menerapkan Pengetahuan yang Didapat: Mengembangkan Pokok Pembicaraan
Catatan: Terdapat dua studi kasus yang disediakan di bawah dan di buku Panduan Siswa, satu mengenai wabah Rabies di Bali dan satu mengenai Leptospirosis di Kamboja. Sebagai fasilitator, baca setiap studi kasus sebelum kelas dimulai dan pilih salah satu yang ingin Anda gunakan.
Bagi para peserta ke dalam kelompok kecil (yang terdiri dari 4-5 orang) dan minta mereka mengulas studi kasus yang dipilih. Berikan sasaran khalayak yang berbeda-beda kepada setiap kelompok dan beri mereka waktu 15 menit untuk membuat satu set pokok pembicaraan yang sesuai sasaran khalayak mereka. Minta setiap kelompok (atau pilih beberapa kelompok untuk) berbagi pokok pembicaraan.
Contoh sasaran khalayak mencakup:Masyarakat UmumPekerja KesehatanPemimpin/Politisi Lokal
162
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Pilihan Studi Kasus 1: Leptospirosis di Kamboja
Bagian A
Di luar desa pesisir di Kamboja yang terletak di dekat sungai, terjadi banjir bandang yang tidak biasanya terjadi pada musim hujan yang lalu. Para petani yang menanam padi dan tanaman lainnya, beserta hewan ternak mereka, diungsikan sementara ke tempat yang lebih tinggi.
Saat ini, banjir di Kamboja terjadi lebih sering—enam kali lebih sering dalam sepuluh tahun terakhir. Ini merupakan peningkatan yang sangat tajam dibandingkan dekade-dekade sebelumnya. Banjir tersebut juga semakin parah.
Proses menanam padi yang digunakan oleh para petani masih bergantung kepada cuaca. Intensitas hujan menentukan ukuran dan kualitas beras yang dipanen, dengan perbedaan potensial yang besar setiap tahunnya. Ketika banjir terjadi, pertanian terganggu, tanaman pangan rusak, dan para petani merugi.
=Banyak petani yang bertani hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dengan metode tradisional yang produktivitasnya rendah. Mereka bergantung kepada kerbau yang mereka miliki untuk membajak sawah, serta untuk membuat galur dan menggemburkan tanah sebelum mereka menanam padi. Kebanyakan petani hanya memiliki seekor kerbau, sepasang sapi potong, dan sepasang sapi perah dengan anak-anaknya.
Setelah banjir surut, para petani, beserta hewan ternak mereka, kembali dari pengungsian dan mereka menyadari bahwa sapi-sapi mereka mengalami “badai keguguran” satu hingga tiga minggu kemudian. Kemudian, para sapi muda menunjukkan gejala sakit, seperti sakit kuning dan paru. Oleh karena itu, banyak dari sapi muda tersebut tidak dpaat dimanfaatkan untuk membajak tanah. Oleh karena itu, para petani menabur benih padi di tanah yang tidak digemburkan. Tidak lama kemudian, hama tikus melanda dan memakan benih tersebut.
Pada saat bersamaan, para petani dan anggota keluarganya mengalami sakit dengan gejala demam tinggi, sakit kepala, mata memerah, serta badan menguning. Kabar tentang penyakit mereka terdengar oleh dinas kesehatan daerah setempat, yang lalu mengirim petugas kesehatan masyarakat untuk melakukan investigasi atas wabah tersebut.
Ketika petugas kesehatan mendatangi para petani, mereka menyadari bahwa sejumlah hewan juga mengalami gejala sakit.
Bagian B
Leptospirosis merupakan penyakit infeksi yang bergantung kepada interaksi antara manusia, hewan, dan lingkungan.
Peningkatan frekuensi dan intensitas banjir di Kamboja berdampak terhadap keteraturan musim. Perubahan iklim global, termasuk cuaca ekstrim, mengakibatkan peningkatan wabah leptospirosis. Kondisi cuaca dan penurunan populasi hewan ternak memicu turunnya produktivitas pertanian. Populasi penduduk desa, khususnya, sangat bergantung terhadap keteraturan musim dan iklim untuk kesejahteraan mereka.
Karena mayoritas penduduk Kamboja tinggal di pedesaan, banjir yang melanda lahan pertaninan mereka membuat mereka rentan terhadap kemiskinaan. Faktor lainnya, seperti industrialisasi, penggundulan hutan, dan alih fungsi lahan juga menjadi faktor penyebab bencana banjir. Kamboja merupakan salah satu negara yang tingkat penggundulan hutannya tertinggi di dunia. Banjir dan tanah longsor disebabkan oleh penggundulan hutan di lereng pegunungan. Tanpa adanya tumbuhan yang ditanam disekeliling lereng pegunungan menyebabkan tanah tererosi oleh angin dan air. Faktor-faktor ini menjadi tantangan serius dalam mengurangi kemiskinan, memastikan kesetaraan kesejahteraan, dan mengamankan mata pencaharian masyarakat.
163
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Bagian C
Hanya 30% penduduk Kamboja yang memiliki akses terhadap air bersih dan 19% yang memiliki sanitasi yang memadai. Sebagian besar penduduk mendapatkan air untuk minum dengan berjalan kaki cukup jauh ke sungai. Sekitar 75% populasi desa buang air besar di tempat terbuka. Mereka menggunakan sawah, kebun pisang, dan sumber air lainnya sebagai tempat buang air besar. Hal ini mencemari air yang mereka gunakan untuk keseharian mereka. Kurangnya saluran pembuangan yang memadai dan pengolahan air kotor, disertai dengan standar kebersihan yang rendah, mengakibatkan banyaknya penduduk yang terpaksa meminum air yang tercemar.
Kemiskinan yang berkepanjangan, sumber pengelolaan lahan yang terbatas, pembatasan dari pemerintah, sanitasi yang buruk, dan pengendalian tikus, seluruhnya berkontribusi terhadap risiko spiroket seperti leptospirosis yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.
Pilihan Studi Kasus 2: Rabies di BaliPengantar
Pulau Bali adalah salah satu tujuan wisata utama di Indonesia. Setiap tahunnya, terdapat lebih dari satu juta wisatawan luar dan dalam negeri yang berkunjung ke pulau ini. Bisnis pariwisata merupakan sumber penghasilan utama bagi masyarakat pulau ini. Pulau ini merupakan merupakan bagian dari 35 provinsi yang ada di Republik Indonesia. Dengan total 3.980.000 penghuni, Provinsi Bali terdiri dari 9 kabupaten/kota dan 54 kecamatan. Walaupun mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, mayoritas penduduk Bali beragama Hindu. Berdasarkan praktik keagamaan dan keyakinan mereka, Masyarakat Bali memberikan kasih sayang yang sangat besar kepada binatang, terutama anjing. Dalam keyakinan mereka, anjing adalah hewan yang akan mengantarkan jiwa mereka memasuki khayangan. Karena keyakinan tersebut, anjing menjadi sangat jamak ditemui di jalanan karena sebagian besar anjing peliharaan dibiarkan berkeliaran dengan bebas (74%), sementara sisanya dipelihara di dalam rumah. Akibatnya, cakupan vaksinasi menjadi rendah.
Berdasarkan riwayatnya, Bali sebenarnya bebas rabies. Namun demikian, pada tahun 2008, rabies ditemukan di sebuah tanjung di sebelah selatan pulau, yang kemungkinan dibawa oleh anjing yang terinfeksi rabies saat bepergian bersama nelayan. Pemerintah Bali sangat prihatin dengan penyakit ini, terutama karena penyakit ini terjadi di pulau tujuan liburan favorit bagi para wisatawan, dan kehadiran penyakit ini akan mengguncang industri pariwisata di sana. Mulai Desember 2008, pemerintah Bali memulai pemusnahan dengan menggunakan umpan yang dicampur strychnine-laced baits atau sumpitan untuk membatasi jumlah anjing di wilayah-wilayah di kota besar seperti Denpasar dan Badung yang memiliki kasus rabies yang sudah dikonffirmasi.
Selain itu, pemerintah Bali juga memberikan vaksinasi kepada anjing-anjing peliharaan. Berdasarkan survei di Badung, diperkirakan perbandingan manusia dan anjing mencapai 8,3 manusia banding 1 anjing.
Bab 1
Made, 27 tahun, adalah ayah dari tiga anak yang tinggal di Desa Api-Api, Bali. Pada 11 Agustus 2011, ia digigit oleh anjing tetangganya. Anjing tersebut menggigit tumit kanan Made dan menyebabkan lecet kecil. Kemudian keluarga Made membawanya ke praktek bidan setempat karena di desa tersebut tidak ada fasilitas medis. Bidan tersebut mencuci luka tersebut sesuai dengan prosedur operasi standar. Made mulai mengalami gejala mirip flu seperti meriang, demam, dan sakit kepala. Pada 3 Desember 2011, Made mulai mengigau dan kejang. Dia dibawa oleh keluarganya ke puskesmas kecamatan yang kemudian merujuknya ke rumah sakit umum daerah. Akan tetapi, pada 5 Desember 2011, Made meninggal dunia.
164
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Bab 2
Anjing yang sama yang menyerang Made kabur ke desa sekitar, yaitu Desa Bota , dan menyerang korban-korban baru termasuk seorang manusia, seekor anjing dan binatang ternak. Pada akhirnya, anjing tersebut mati setelah ditimpuki dengan batu oleh Para penduduk Desa Bota yang marah dan bangkai anjing tersebut dibuang ke semak-semak terdekat. Si korban baru, Wayan, dibawa ke rumah sakit umum daerah untuk perawatan antirabies. Luka pada korban dibersihkan dengan disinfektan serta diberikan antitetanus berbarengan dengan HRIG dan vaksin rabies. Wayan pulih15 hari setelah diberikan perawatan antirabies. Rumah sakit umum daerah mengabarkan kasus ini ke Dinas Kesehatan Daerah dan Dinas Peternakan Daerah agar mereka melakukan investigasi lebih lanjut.
Bab 3
Dokter hewan dari Dinas Peternakan Daerah melakukan investigasi di Desa Bota dengan mengumpulkan anjing-anjing, termasuk anjing peliharaan, yang memiliki bekas gigitan di tubuh mereka kemudian mereka dikarantina selama 14 hari. Para penduduk desa marah kepada pihak berwenang dan menjadi kurang kooperatif. Namun demikian, mereka mematuhi imbauan pihak berwenang setelah melakukan dialog umum. Pada saat bersamaan, Dinas Peternakan Daerah melakukan observasi terhadap hewan ternak yang tergigit untuk menemukan perilaku yang tidak biasa dan gejala-gejala klinis.
Pada hari ke-10, anjing yang tergigit ditemukan mati di dalam fasilitas karantina. Sampel yang diambil dari otak anjing malang tersebut dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan mikroskopis. Di saat yang sama, otoritas kesehatan melakukan rekam data pasien. dan mengetahui bahwa Wayan pernah digigit oleh seekor anjing tanpa didahului provokasi oleh korban. Mereka juga mendapati bahwa anjing tersebut baru masuk ke daerah tersebut. Untungnya, hewan-hewan ternak tidak memiliki gejala infeksi rabies.
Diskusi Kelompok
Besar
Cari persamaan dan perbedaan pesan-pesan yang dibuat di antara kelompok yang berbeda-beda. Berikut ini beberapa hal untuk diperhatikan dan direnungkan:Siapa yang terpengaruh dan bagaimana?Apa peran kelompok sasaran dalam mitigasi? Peran apa yang dimainkan
seseorang secara perorangan dalam permainan peran konstituensi ini?Tindakan apa yang harus diambil kelompok sasaran?Bagaimana caranya agar khalayak dapat memperoleh akses medis atau layanan
gawat darurat?
Berikan pengarahan melalui pertanyaan-pertanyaan berikut:Apa yang mempersulit Anda dalam menulis pokok pembicaraan? Apa yang membuat Anda menulis pokok pembicaraan dengan mudah? Apa informasi tambahan yang bisa membantu Anda menulis pokok
pembicaraan?Apa pertanyaan yang ingin Anda tanyakan kepada khalayak target Anda?Seberapa Anda yakin bahwa pesan Anda akan diterima oleh khalayak target?
Mengapa?
Pastikan para siswa menyimpan pokok pembicaraan untuk digunakan pada sesi berikutnya dalam penyampaian pesan komunikasi risiko.
Diskusi Kelompok
Besar
5 Menit Kesimpulan Penutup & Pembaruan Halaman ‘Teknis’
Akhiri sesi ini dan kembali ke halaman teknis. Jika terdapat istilah baru, dan lain-lain yang ditambahkan, minta kelompok untuk mengulas setiap istilah dan memutuskan cara mereka agar bisa membuat konsep yang jelas ke masyarakat.
165
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Latihan untuk Peserta
Tujuan Pemelajaran: Memahami dasar-dasar komunikasi risiko.
Menunjukkan kemampuan menyampaikan risiko secara efektif terhadap berbagai khalayak (masyarakat awan, politisi, media, pejabat pemerintah, pekerja kesehatan, dll.)
Perilaku berisiko
KegiatanIndividu
Ingat saat Anda:ingin melakukan sesuatu yang orang lain anggap berbahaya; ataumelihat seseorang melakukan hal berbahaya sehingga Anda khawatir.
Buat tulisan sepanjang satu alinea mengenai situasi-situasi yang menjawab pertanyaan berikut:Bagaimana Anda menyampaikan hal terkait risiko kepada orang lain? (baik seseorang yang berpikir bahwa
Anda mengambil risiko, atau seseorang yang menurut Anda mengambil risiko)Apakah komunikasi Anda diterima dengan baik?Apa yang membuat pesan Anda efektif atau tidak?
Alinea:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Risiko Komunikasi
Ceramah
Risiko komunikasi adalah pertukaran informasi dan pendapat dua arah secara terbuka yang mengarah kepada pemahaman yang lebih baik dan keputusan manajemen risiko yang lebih baik bagi semua yang terlibat.
Lengkapi kalimat-kalimat berikut:
Saya yakin bahwa risiko adalah. . .
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
166
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
“Ketika saya mengambil risiko, saya merasa...”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Ketika saya melihat orang lain mengambil risiko, saya merasa...”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
10 Praktik Komunikasi Risiko Terbaik
Komunikasi risiko dan krisis merupakan proses yang berkelanjutan
Lakukan perencanaan prakejadian dan kegiatan siaga
Jalin kemitraan dengan masyarakat
Berkolaborasi dan berkoordinasi dengan sumber yang dapat dipercaya
Pastikan kebutuhan media terpenuhi dan mudah didapat
Perhatikan kekhawatiran masyarakat dan pahami khalayak
Berkomunikasi dengan kasih sayang, kepedulian, dan empati
Tunjukkan kejujuran, ketulusan, dan keterbukaan
Terima ketidakpastian dan ketaksaan
Menerapkan Pengetahuan yang Didapat: Mengembangkan Pokok Pembicaraan
Kegiatan Kelompok Kecil
Untuk skenario dan peserta yang ditugaskan, Anda harus menyiapkan pokok-pokok pembicaraan menggunakan lembar kerja “Cara Menulis Pokok Pembicaraan” yang tersedia setelah skenario-skenario berikut.
Skenario 1: Kasus Rabies di Bali
Pulau Bali adalah salah satu tujuan wisata utama di Indonesia. Setiap tahunnya, terdapat lebih dari satu juta wisatawan luar dan dalam negeri yang berkunjung ke pulau ini. Bisnis pariwisata merupakan sumber penghasilan utama bagi masyarakat pulau ini. Pulau ini merupakan merupakan bagian dari 35 provinsi yang ada di Republik Indonesia. Dengan total 3.980.000 penghuni, Provinsi Bali terdiri dari 9 kabupaten/kota dan 54 kecamatan. Walaupun mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, mayoritas penduduk Bali beragama Hindu. Berdasarkan praktik keagamaan dan keyakinan mereka, Masyarakat Bali memberikan kasih sayang yang sangat besar kepada binatang, terutama anjing. Dalam keyakinan mereka, anjing adalah hewan yang akan mengantarkan jiwa mereka memasuki khayangan. Karena keyakinan tersebut, anjing menjadi sangat jamak ditemui di jalanan karena sebagian besar anjing peliharaan dibiarkan berkeliaran dengan bebas (74%), sementara sisanya dipelihara di dalam rumah. Akibatnya, cakupan vaksinasi menjadi rendah.
167
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Berdasarkan riwayatnya, Bali sebenarnya bebas rabies. Namun demikian, pada tahun 2008, rabies ditemukan di sebuah tanjung di sebelah selatan pulau, yang kemungkinan dibawa oleh anjing yang terinfeksi rabies saat bepergian bersama nelayan. Pemerintah Bali sangat prihatin dengan penyakit ini, terutama karena penyakit ini terjadi di pulau tujuan liburan favorit bagi para wisatawan, dan kehadiran penyakit ini akan mengguncang industri pariwisata di sana. Mulai Desember 2008, pemerintah Bali memulai pemusnahan dengan menggunakan umpan yang dicampur strychnine-laced baits atau sumpitan untuk membatasi jumlah anjing di wilayah-wilayah di kota besar seperti Denpasar dan Badung yang memiliki kasus rabies yang sudah dikonffirmasi. Selain itu, pemerintah Bali juga memberikan vaksinasi kepada anjing-anjing peliharaan. Berdasarkan survei di Badung, diperkirakan perbandingan manusia dan anjing mencapai 8,3 manusia banding 1 anjing.
Made, 27 tahun, adalah ayah dari tiga anak yang tinggal di Desa Api-Api, Bali. Pada 11 Agustus 2011, ia digigit oleh anjing tetangganya. Anjing tersebut menggigit tumit kanan Made dan menyebabkan lecet kecil. Kemudian keluarga Made membawanya ke praktik bidan setempat karena di desa tersebut tidak ada fasilitas medis. Bidan tersebut mencuci luka tersebut sesuai dengan prosedur operasi standar. Made mulai mengalami gejala mirip flu seperti meriang, demam, dan sakit kepala. Pada 3 Desember 2011, Made mulai mengigau dan kejang. Dia dibawa oleh keluarganya ke puskesmas kecamatan yang kemudian merujuknya ke rumah sakit umum daerah. Akan tetapi, pada 5 Desember 2011, Made meninggal dunia.
Anjingyang sama yang menyerang Made kabur ke desa sekitar, yaitu Desa Bota , dan menyerang korban-korban baru termasuk seorang manusia, seekor anjing dan binatang ternak. Pada akhirnya, anjing tersebut mati setelah ditimpuki dengan batu oleh Para penduduk Desa Bota yang marah dan bangkai anjing tersebut dibuang ke semak-semak terdekat. Si korban baru, Wayan, dibawa ke rumah sakit umum daerah untuk perawatan antirabies. Luka pada korban dibersihkan dengan disinfektan serta diberikan antitetanus berbarengan dengan HRIG dan vaksin rabies. Wayan pulih15 hari setelah diberikan perawatan antirabies. Rumah sakit umum daerah mengabarkan kasus ini ke Dinas Kesehatan Daerah dan Dinas Peternakan Daerah agar mereka melakukan investigasi lebih lanjut.
Dokter hewan dari Dinas Peternakan Daerah melakukan investigasi di Desa Bota dengan mengumpulkan anjing-anjing, termasuk anjing peliharaan, yang memiliki bekas gigitan di tubuh mereka kemudian mereka dikarantina selama 14 hari. Para penduduk desa marah kepada pihak berwenang dan menjadi kurang kooperatif. Namun demikian, mereka mematuhi imbauan pihak berwenang setelah melakukan dialog umum. Pada saat bersamaan, Dinas Peternakan Daerah melakukan observasi terhadap hewan ternak yang tergigit untuk menemukan perilaku yang tidak biasa dan gejala-gejala klinis.
Pada hari ke-10, anjing yang tergigit ditemukan mati di dalam fasilitas karantina. Sampel yang diambil dari otak anjing malang tersebut dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan mikroskopis. Di saat yang sama, otoritas kesehatan melakukan rekam data pasien. dan mengetahui bahwa Wayan pernah digigit oleh seekor anjing tanpa didahului provokasi oleh korban. Mereka juga mendapati bahwa anjing tersebut baru masuk ke daerah tersebut. Untungnya, hewan-hewan ternak tidak memiliki gejala infeksi rabies.
Di Desa Api-api, lebih banyak anjing yang memiliki perilaku abnormal dan sejumlah warga digigit oleh anjing-anjing tersebut. Kebanyakan korban mendatangi tempat praktik bidan untuk mengobati lukanya, dan mereka juga mendapatkan saran yang sama seperti Made, yaitu mendatangi puskesmas kecamatan di Kuta Selatan untuk mendapatkan vaksin antirabies. Korban mengikuti saran bidan dan melakukan perawatan antirabies. Para korban pulih kembali setelah 15-25 hari dan segera kembali ke aktivitas sehari-hari. Puskesmas kecamatan memberitahukan kasus-kasus tersebut ke Dinas Kesehatan Kabupaten, dan Dinas Peternakan Kabupaten, tempat para anjing mendapatkan perlakuan yang sama.
Sementara itu, hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan bahwa otak anjing yang menggigit Wayan positif terinfeksi rabies. Dinas Peternakan Kabupaten mengambil langkah pengendalian rabies di daerah tersebut dengan memberikan vaksinasi massal kepada anjing peliharaan dan memusnahkan anjing-anjing liar. Program ini
168
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
menimbulkan konflik antara pihak petugas Dinas Peternakan dengan warga desa karena warga menyembunyikan sejumlah anjing ke daerah lain. Vaksinasi anjing secara massal mengurangi kasus rabies di Bali secara signifikan.
Skenario 2: Leptospirosis di Kamboja
Di luar desa pesisir di Kamboja yang terletak di dekat sungai, terjadi banjir bandang yang tidak biasanya terjadi pada musim hujan yang lalu. Para petani yang menanam padi dan tanaman lainnya, beserta hewan ternak mereka, diungsikan sementara ke tempat yang lebih tinggi.
Saat ini, banjir di Kamboja terjadi lebih sering—enam kali lebih sering dalam sepuluh tahun terakhir. Ini merupakan peningkatan yang sangat tajam dibandingkan dekade-dekade sebelumnya. Banjir tersebut juga semakin parah.
Proses menanam padi yang digunakan oleh para petani masih bergantung kepada cuaca. Intensitas hujan menentukan ukuran dan kualitas beras yang dipanen, dengan perbedaan potensial yang besar setiap tahunnya. Ketika banjir terjadi, pertanian terganggu, tanaman pangan rusak, dan para petani merugi. Banyak petani yang bertani hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dengan metode tradisional yang produktivitasnya rendah. Mereka bergantung kepada kerbau yang mereka miliki untuk membajak sawah, serta untuk membuat galur dan menggemburkan tanah sebelum mereka menanam padi. Kebanyakan petani hanya memiliki seekor kerbau, sepasang sapi potong, dan sepasang sapi perah dengan anak-anaknya. Setelah banjir surut, para petani, beserta hewan ternak mereka, kembali dari pengungsian dan mereka menyadari bahwa sapi-sapi mereka mengalami “badai keguguran” satu hingga tiga minggu kemudian. Kemudian, para sapi muda menunjukkan gejala sakit, seperti sakit kuning dan bendungan paru. Oleh karena itu, banyak dari sapi muda tersebut tidak bisa dimanfaatkan untuk membajak tanah. Karena hal ini, para petani menabur benih padi di tanah yang tidak digemburkan. Tidak lama kemudian, hama tikus melanda dan memakan benih tersebut. Pada saat bersamaan, para petani dan anggota keluarganya mengalami sakit dengan gejala demam tinggi, sakit kepala, mata memerah, serta badan menguning. Kabar tentang penyakit mereka terdengar oleh dinas kesehatan daerah setempat, yang lalu mengirim petugas kesehatan masyarakat untuk melakukan investigasi atas wabah tersebut. Ketika petugas kesehatan mendatangi para petani, mereka menyadari bahwa sejumlah hewan juga mengalami gejala sakit.
Leptospirosis merupakan penyakit infeksi yang bergantung kepada interaksi antara manusia, hewan, dan lingkungan. Peningkatan frekuensi dan intensitas banjir di Kamboja berdampak terhadap keteraturan musim. Perubahan iklim global, termasuk cuaca ekstrim, mengakibatkan peningkatan wabah leptospirosis. Kondisi cuaca dan penurunan populasi hewan ternak memicu turunnya produktivitas pertanian. Populasi penduduk desa, khususnya, sangat bergantung kepada keteraturan musim dan iklim untuk kesejahteraan mereka.
Karena mayoritas penduduk Kamboja tinggal di pedesaan, banjir yang melanda lahan pertaninan mereka membuat mereka rentan terhadap kemiskinaan. Faktor lainnya, seperti industrialisasi, penggundulan hutan, dan alih fungsi lahan juga menjadi faktor penyebab bencana banjir. Kamboja merupakan salah satu negara yang tingkat penggundulan hutannya tertinggi di dunia. Banjir dan tanah longsor disebabkan oleh penggundulan hutan di lereng pegunungan. Tanpa adanya tumbuhan yang ditanam disekeliling lereng pegunungan menyebabkan tanah tererosi oleh angin dan air. Faktor-faktor ini menjadi tantangan serius dalam mengurangi kemiskinan, memastikan kesetaraan kesejahteraan, dan mengamankan mata pencaharian masyarakat.
Hanya 30% penduduk Kamboja yang memiliki akses terhadap air bersih dan 19% yang memiliki sanitasi yang memadai. Sebagian besar penduduk mendapatkan air untuk minum dengan berjalan kaki cukup jauh ke sungai. Sekitar 75% populasi desa buang air besar di tempat terbuka. Mereka menggunakan sawah, kebun pisang, dan sumber air lainnya sebagai tempat buang air besar. Hal ini mencemari air yang mereka gunakan untuk keseharian mereka. Kurangnya saluran pembuangan yang memadai dan pengolahan air kotor, disertai dengan standar kebersihan yang rendah, mengakibatkan banyaknya penduduk yang terpaksa meminum air yang tercemar.
169
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Gabungan dari kemiskinan yang berkepanjangan, sumber pengelolaan lahan yang terbatas, pembatasan dari pemerintah, sanitasi dan pengendalian tikus yang buruk menyebabkan risiko spiroket seperti leptospirosis yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.
Latar Belakang Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. Terdapat beragam spesies dan serovar (subspesies) bakteri ini yang dapat menginfeksi berbagai jenis hewan. Bakteri ini hidup di air tawar di pelbagai kawasan dunia, khususnya di kawasan tropis. Epidemi pada manusia seringkali dikaitkan dengan bencana banjir.
Hewan pengerat adalah sumber infeksi leptospira yang menyebar melalui urin hewan pengerat ataupun hewan lainnya yang terinfeksi. Hewan lainnya, terutama mamalia, terinfeksi saat bersentuhan dengan air, tanah, atau permukaan yang tercemari urin tersebut. Baik hewan liar maupun peliharaan dapat terinfeksi dan menyebarkan bakteri ke lingkungan sekitar. Hewan yang terinfeksi dapat meliputi sapi, rusa, babi, tikus, kerbau, domba, kambing, kuda, anjing, dan lain-lain.
Manusia dapat terpapar melaluiMeminum air yang tercemar Memakan makanan yang tercemar urin Kontak langsung dengan kulit, terutama kulit yang terlukaBersentuhan dengan selaput lendir hidung, mulut dan konjungtiva (kelopak mata)Penularan manusia ke manusia biasanya tidak terjadi
Pada manusia, setelah masa inkubasi selama 2-21 hari, leptospirosis dapat menyebabkan demam tinggi, sakit kepala hebat, nyeri otot, mata memerah, sakit perut, sakit kuning, perdarahan di kulit dan selaput lendir (termasuk pendarahan pulmoner), muntah-muntah, diare dan ruam. Komplikasi dapat meliputi meningitis atau pendarahan hebat. Tingkat kematian karena leptospirosis mencapai 20%.
Gejala penyakit ini dapat menyerupai penyakit umum lainnya dan diagnosis leptospirosis dapat menjadi sulit, khususnya di daerah yang memiliki perawatan medis dan kemampuan diagnosis yang buruk. Jika dilakukan diagnosis yang memadai, infeksi ini dapat dirawat dengan pemberian antibiotik yang disertai dengan perawatan pendukung, jika diperlukan. Saat ini belum ada vaksin untuk manusia. Pada hewan, leptospirosis menyebabkan tanda-tanda sistemis yang sama. Pada sapi, leptospirosis dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran mati dan dapat menyebabkan “badai keguguran” (tingkat keguguran mencapai 80%) pada sekelompok hewan. Sapi-sapi muda menjadi sakit secara bersamaan dan menjadi demam, ikterus (sakit kuning), hemoglobinuria, depresi, takikardia, perdarahan petekia, dan selaput lendir memucat karena anemia. Tingkat kematian berkisar dari 5 sampai 15% dan hewan yang sembuh dapat mengalami penurunan kondisi kesehatan akibat kerusakan ginjal yang persisten. Leptospirosis secara tak langsung dapat menyebabkan masalah lain pada sapi, seperti produksi susu yang menurun, peningkatan kerentanan terhadap radang kelenjar susu biasa, dan kesuburan yang buruk.
Diagnosis pada hewan meliputi identifikasi bakteria pada urin atau tes antibodi, namun diagnosis dapat menjadi lebih rumit pada kasus keguguran. Sudah terdapat vaksin untuk sapi, tetapi vaksinasi tidak mencegah penyebaran bakteria apabila sapi-sapi tersebut sudah terinfeksi.
Strategi pencegahan leptospirosis telah meliputi pengendalian hama pengerat, vaksinasi hewan, profilaksis kimia, pemakaian pakaian pelindung, dan penjernihan air.
170
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Bagaimana Cara Mengisi Lembar Pokok Pembicaraan
KHALAYAK
Kenali khalayak.
AFILIASI ANDA
Kenali diri Anda.
SITUASI
Jelaskan situasi terkini atau informasi yang Anda miliki dalam bahasa nonteknis. Kenali ketakutan, ketidakpastian atau rasa sakit.
TINDAKAN
Jelaskan rencana Anda untuk menyelesaikan masalah. Buat yang spesifik. Berikan 2 sampai 3 pernyataan pendukung untuk setiap tindakan termasuk keuntungannya dari sudut pandang khalayak.
Ingat aturan 3:Memberikan 3 pesan pokokMengulangi pesan pokok
sebanyak 3 kaliMenyiapkan 2-3 pesan
pendukung untuk tiap pesan pokok
LANGKAH BERIKUTNYA
Sampaikan kepada khalayak hal yang Anda inginkan untuk mereka lakukan. Sampaikan dengan jelas dan sederhana.
INFORMASI
Sampaikan kepada khalayak tempat untuk mendapatkan informasi rinci.
171
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Apa pendapat Anda?Apa yang mempersulit Anda dalam menulis pokok pembicaraan? Apa yang membuat Anda menulis pokok pembicaraan dengan mudah? Apa informasi tambahan yang bisa membantu Anda menulis pokok pembicaraan?Apa pertanyaan yang ingin Anda tanyakan kepada khalayak target Anda?Seberapa Anda yakin bahwa pesan Anda akan diterima oleh khalayak target? Mengapa?
Catatan:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
172
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Sub Bab: Menyampaikan Pesan Komunikasi Risiko
Tujuan Pemelajaran: Menunjukkan kemampuan untuk menyampaikan risiko dalam berbagai tingkatan
Melakukan komunikasi secara efektif dengan media dan masyarakat
Cara Belajar: Kegiatan Individu, Bermain Peran, Diskusi Kelompok Besar
Waktu: 60 Menit
Peralatan dan Bahan: Komputer, Proyektor LCD, Layar/Dinding Kosong Papan tulis dan spidolModul PowerPointPokok Pembicaraan dari Pengantar Komunikasi RisikoPanduan Siswa
Catatan untuk Fasilitator
10 menit
Pengantar untuk Menyampaikan Pesan Komunikasi Risiko
Sambut para siswa kembali dan kenalkan topik sesi hari ini kepada mereka. Menyampaikan Pesan Komunikasi Risiko Rekapitulasi pemelajaran mereka dari sesi sebelumnya mengenai pokok-pokok pembicaraan dan menghubungkan pemelajaran mereka ke penyampaian pesan risiko.
Prapersiapan Pokok pembicaraan sangat bermanfaat dan membuat Anda menjadi siap berbicara dengan masyarakat mengenai hal yang harus mereka lakukan selama wabah. Setelah dikembangkan, Anda dipersenjatai dengan kata-kata dan fakta-fakta untuk memotivasi dan menolong sesama. Langkah berikutnya adalah belajar cara menyampaikan pesan dalam cara yang paling efektif dan efisien.
Penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan kompetensi dan empati, begitu juga memberikan tindakan khusus yang perlu diambil masyarakat, membantu menghindari panik dan mengizinkan masyarakat untuk menangani kondisi krisis atau darurat dengan lebih baik.
Dalam kegiatan berikutnya, Anda akan menentukan bagaimana mengutarakan pesan dan cara terbaik untuk menunjukkan empati dan kompetensi. Kedua syarat penyampaian pesan tersebut adalah hal pokok karena mereka memotivasi seseorang untuk menerima dan bertindak melawan rekomendasi Anda. Ulas pokok-pokok tulisan berikut dengan para siswa:
Penelitian menunjukkan bahwa proses menentukan perkataan seseorang dapat dipercaya atau tidak terjadi dalam 9-30 detik pertama percakapan..
Rasa percaya, makan dan empati terlihat melalui baik bahasa tubuh dan verbal....
173
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Penting untuk mengatakan bahwa Anda peduli dan memahami rasa takut akan ketidakpastian, dan/atau penderitaan yang dialami khalayak Anda.
Menggunakan bahasa yang sederhana, atau kata-kata yang awam dan istilah yang jamak bagi masyarakat umum, membantu pembicara menjalin hubungan dengan khalayak yang lebih luas.
Masyarakat cenderung mendengarkan dan percaya kepada pembicara yang menjalin rasa percaya dan empati dengan segera.
Kegiatan Individu
10 Menit
Minta para peserta untuk membaca pokok-pokok pembicaraan yang mereka buat di sesi sebelumnya. Minta mereka mempertimbangkan tambahan/revisi berikut ini:Tambahkan unsur-unsur yang membangun empati dan nada bicara yang
menunjukkan kepedulianSederhanakan kata-kata dan bahasanyaJelaskan tindakan yang sedang diambil untuk menyelesaikan masalah
Bermain Peran
25 Menit
Minta para peserta untuk berpasangan dengan seseorang dengan jenis khalayak yang sama jika memungkinkan dan minta mereka melakukan aktivitas berikut:Tentukan siapa yang akan berbagi pesan terlebih dahulu dan minta orang
tersebut menyampaikan pesannya dalam waktu tiga menit. Selama Anda menyampaikan pesan, rekan Anda akan berperan sebagai khalayak yang dituju.
Begitu orang pertama selesai, anggota khalayak sasaran akan menuliskan catatan pengamatan di lembar yang dapat ditemukan di Panduan Siswa. Mereka akan mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut:– Apakah komunikasinya efektif?– Apa yang membuatnya efektif? Apa yang bisa ditingkatkan?
Kemudian ganti peran dan ulang langkah 1 dan 2. Setelah Anda berdua selesai, bagikan hasil pengamatan Anda. (3 menit bagi
setiap orang, 6 menit secara keseluruhan)
Diskusi Kelompok
Besar
15 Menit
Minta peserta untuk berbagi pengalaman dan hasil pengamatan. Gunakan pertanyaan-pertanyaan di bawah untuk membimbing jalannya diskusi:Dalam cara seperti apa waktu yang terbatas mempengaruhi pilihan pesan yang
dapat Anda sampaikan? Hal apa yang membuat Anda sulit menunjukkan empati ataupun keahlian
Anda? Hal apa yang membuat Anda menunjukkan empati ataupun keahlian Anda
dengan lebih mudah? Apa kesulitah yang Anda hadapi dalam menggunakan bahasa sederhana? Siapa yang dapat membantu Anda dalam berbicara dengan masyarakat untuk
membangun kepercayaan dan kredibilitas?Perbedaan-perbedaan apa yang Anda sadari ada dalam khalayak yang berbeda-
beda?
174
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Latihan untuk Peserta
Tujuan Pemelajaran: Menunjukkan kemampuan untuk menyampaikan risiko dalam berbagai tingkatan
Melakukan komunikasi secara efektif dengan media dan masyarakat
Bersiap Menyampaikan Pesan Anda
Kegiatan Individu
Ulas pesan-pesan dan pokok-pokok pembicaraan dari sesi sebelumnya. Unsur apa yang hendak Anda tambahkan? Apakah ada susunan kata yang hendak Anda ubah? Bagaimana caranya membuat pesan Anda semakin efektif?
Catatan:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menyampaikan Pesan Anda
Sandiwara
Praktik menyampaikan pesan risiko Pilih seorang rekan
Tentukan siapa yang mendapat giliran pertama untuk berbagi pesan Sampaikan pesan Anda dalam 3 menit Selama Anda menyampaikan pesan, rekan Andaa
akan berperan sebagai peserta yang dituju.Setelah selesai, berikan rekan Anda waktu untuk menyelesaikan lembar pengamatan.Kemudian ganti peran dan ulang langkah 1 dan 2.
175
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
LEMBAR PENGAMATAN
Pembicara Ya Tidak Catatan
Kenali kekhawatiran, rasa takut, atau emosi lainnya
Personalisasi perhatian Anda (dalam 30 detik awal)
Nyatakan dengan meyakinkan bahwa masalah akan terselesaikan (walaupun informasi yang ada belum utuh)
Gunakan kata-kata yang singkat (< 3 suku kata dalam bahasa Inggris)
Menggunakan istilah yang umum (bahasa awam)
Menggunakan kalimat-kalimat pendek (< 10 detik)
Menjelaskan risiko atau situasi tanpa menggunakan statistik
Menunjukkan persiapan dan keahlian
Menjelaskan komitmen
Apa pendapat Anda?Dalam cara seperti apa waktu yang terbatas mempengaruhi pilihan pesan yang dapat Anda sampaikan? Hal apa yang membuat Anda sulit menunjukkan empati ataupun keahlian Anda? Hal apa yang membuat Anda menunjukkan empati ataupun keahlian Anda dengan lebih mudah? Apa kesulitah yang Anda hadapi dalam menggunakan bahasa sederhana? Siapa yang dapat membantu Anda dalam berbicara dengan masyarakat untuk membangun kepercayaan dan
kredibilitas?Perbedaan-perbedaan apa yang Anda sadari ada dalam khalayak yang berbeda-beda?
176
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Catatan:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
177
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Sub Bab: Berkomunikasi Dengan atau Melalui Media
Tujuan Pemelajaran: Mengenali juru bicara yang tepat untuk isu tertentu
Melakukan komunikasi secara efektif dengan media dan masyarakat
Cara Belajar: Kegiatan wawancara terekam (Kegiatan Perorangan, Kelompok Kecil dan Besar)
Waktu: 165 Menit
Peralatan dan Bahan: Komputer, Proyektor LCD, Layar/Dinding Kosong Papan tulis dan spidolModul PowerPoint Perangkat Perekam Video Lembar Tambahan – Pertanyaan yang Sering Diajukan oleh Reporter Selama
KrisisStudi Kasus dari sesi Pengantar Komunikasi RisikoPokok Pembicaraan dari sesi Pengantar Risiko KomunikasiLembar Pengamatan Wawancara Media (satu lembar per orang)Panduan Siswa
Tugas Prakelas Lembar Ulasan Tambahan – Pertanyaan yang Sering Diajukan oleh Reporter Selama Krisis (jika diperlukan)
Menyampaikan Pesan Anda
Persiapan Prakelas
Jika memungkinkan, undang anggota pers atau media yang masih aktif atau yang sudah pensiun untuk datang mewawancarai para siswa selama sesi ini. Jika Anda tak dapat melakukannya, maka sebelum sesi, cari dan persiapkan sukarelawan untuk menjadi pewawancara media. Pewawancara harus diberikan Studi Kasus yang dipilih untuk kegiatan ini dan minta untuk mengulas daftar pertanyaan dari lembar tambahan “Pertanyaan yang Sering Diajukan oleh Reporter Selama Masa Krisis”.Ingatkan pewawancara untuk melakukan wawancara senyata mungkin.
Lembar Tambahan – Pertanyaan yang Sering Diajukan oleh Reporter Selama Krisis
Diskusi
Kelompok Besar
45 Menit
Pengantar untuk Berkomunikasi Dengan atau Melalui Media
Sambut para peserta di kelas dengan berkomunikasi dengan atau melalui media. Kelompok ini akan menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang baru mereka dapat di sesi ini.
Lakukan diskusi singkat mengenai peristiwa kesehatan di komunitas lokal Anda, seperti influenza H5Nw, dll. Uraikan informasi dasar peristiwa tersebut lalu tanyakan:Bagaimana masyarakat mendapatkan informasi mengenai kegiatan kesehatan
tersebut?
178
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Bagaimana caranya media menyampaikan informasi? Apakah hal tersebut dilakukan dengan baik atau buruk?
Juru bicara apa yang terlibat? Apakah mereka memiliki kredibilitas? Mengapa atau mengapa tidak?
Pimpin diskusi yang membahas siapa yang menjadi juru bicara dan orang-orang yang terlibat dalam tim komunikasi pada skenario wabah penyakit. Contoh orang-orang yang bisa dijadikan juru bicara atau diwawancarai adalah NGO lokal atau regional, pemimpin/politisi lokal, dokter hewan, dokter, perawat, petugas kesehatan/epidemiolog, petugas keamanan/polisi/instasi yang pertama kali tanggap terhadap kejadian.
Tanyakan di kelas, “Apa ciri-ciri juru bicara yang andal?” Anda seharusnya mendapatkan tanggapan seperti: mereka adalah para pakar, layak secara teknis, komunikator andal – memiliki pesan yang jelas, bahasa tubuh yang efektif, dapat dipercaya oleh khalayak, bisa jadi seseorang yang masih terkait dengan khalayak (misalnya salah satu dari mereka sendiri!)
Lanjutkan dengan pertanyaan lain, “Mengapa media sangat penting dalam Komunikasi One Health?”
Ambil sejumlah tanggapan dan kaitkan dengan pentingnya bekerja dengan atau melalui media. Soroti hal-hal berikut:Media dapat menjangkau banyak orang Media dapat menyebarluaskan informasi darurat secara cepat Media dapat memberikan informasi umum yang dapat bermanfaat, seperti
nomor telepon yang bisa dihubungi atau alamat yang bisa dituju jika ada yang ingin membantu
Media dapat menyediakan forum bagi masyarakat menyuarakan kekhawatiran mereka.
Lalu tanyakan, “Apa yang bisa menjadi tantangan dalam bekerja bersama media?” Beberapa contoh yang mungkin terjadi:Media tidak selalu menyampaikan informasi secara positif. Media bisa salah menyajikan situasi atau memberikan informasi yang salah Media hanya mencari berita “buruk”Masyarakat tidak selalu percaya dengan media Wartawan menanyakan pertanyaan-pertanyaan jebakan.
Minta para peserta mengulas bagian “Enam Bahan untuk Wawancara yang Sukses” di dalam buku Panduan Siswa mereka. TIndaklanjuti dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan dan menyoroti butir-butir yang diuraikan di bawah ini: Sebagai perwakilan One Health, Anda harus: Siap bertemu pers dan sampaikan pesan Anda terlebih dahulu.Bertemu dan bekerja bersama wartawan sebelum kondisi darurat atau wabah
sehingga Anda bisa menjalin hubungan kerja berdasarkan rasa percaya dan saling hormat agar dapat menyampaikan informasi ke masyarakat dengan lebih baik.
179
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
- Memiliki hubungan yang positif dengan media penting untuk menyebarluaskan informasi yang benar pada waktu yang tepat.
Siapkan pesan-pesan Anda dan percaya diri dalam presentasi Anda.Pilih juru bicara terbaik.
Kegiatan Individu
10 Menit
Kegiatan Wawancara Media: Persiapan
Pada kegiatan ini, para peserta akan menggunakan pokok pembicaraan yang dikembangkan pada sesi berikutnya dalam simulasi wawancara media.
Katakan di kelas bahwa mereka akan menggunakan skenario dan pokok pembicaran yang terkait dari sesi tiga dan empat. Tugaskan para peserta untuk mewakili berbagai macam orang yang mungkin terlibah dalam tim komunikasi One Health. Hal ini mencakupi walikota/pemimpin lokal, komunitas pekerja kesehatan, petugas tanggap darurat, dll. Kemudian, berikan intruksi berikut kepada para siswa.
Anda ditunjuk sebagai perwakilan dari One Health yang bertanggung jawab untuk berbicara dengan media. Anda akan diwawancara oleh perwakilan media setempat dan memiliki wawancara tiga menit (atau 10 menit jika Anda berada dalam kelompok kecil) yang akan disiarkan dalam berita malam.
Anda diberi waktu 10 menit untuk mengulas dan memperbaiki pokok-pokok pembicaraan yang diperlukan sebelum wawancara.
Kegiatan
Berpasangan
90 Menit
Kegiatan Wawancara Media: Latihan
Catatan: Kegiatan ini dapat dilaksanakan perorangan maupun dalam kelompok kecil sesuai dengan ukuran kelompok Andan. Waktu yang diberikan untuk kegiatan ini mewakili 10 peserta yang menjalani wawancara individu. Sesuaikan waktu dengan ukuran kelas Anda. Kami juga menyarankan Anda merekam setiap wawancara ke dalam video agar bisa diulas setelah kegiatan. Jika Anda tidak bisa memvideokan wawancara, minta setiap pewawancara menuliskan hasil pengamatan mereka ke dalam Lembar Pengamatan Media setiapkali selesai wawancara.
Kenalkan kelompok kepada pewawancara media. Agar lebih menyenangkan, Anda dapat menyebutkan dari kantor berita mana mereka berasal (misalnya saluran berita lokal atau internasional, dll.).
Lalu berikan tugas berikut:
Wawancara Individual Wawancara Kelompok Kecil
Seorang perwakilan media akan mewawancarai setiap perwakilan One Health mengenai wabah yang baru saja terjadi. Setiap individu diberikan waktu tiga menit untuk menjawab. Setiap wawancara akan direkam untuk diulang.
Seorang perwakilan media akan melaksanakan wawancara panel dengan tim dari perwakilan One Health. Setiap orang akan menerima pertanyaaan yang berbeda-beda. Setiap kelompok diberikan waktu 6 menit untuk menjawab pertanyaan.
180
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Diskusi Kelompok
Besar
Diskusi Kelompok Besar – (5 menit per orang)
Ulas video dalam kelompok besar dan minta siswa mengidentifikasi satu kekuatan dan satu ruang perbaikan bagi setiap terwawancara. Sebagai fasilitator, baca dengan teliti komentar-komentar yang ada di Lembar Pengamatan Wawancara Media (bisa didapat di bagian lembar tambahan pada panduan ini) lalu sampaikan hasil renungan Anda sendiri. Jika Anda tidak merekam wawancaranya, maka Anda harus menyampaikan hasil pengamatan dengan kelompok—sampaikan satu kekuatan dan satu kelemahan yang dimiliki kelompok.
Minta setiap kelompok untuk berbagi hasil pengamatan dan rekomendasikan satu kekuatan dan satu ruang perbaikan bagi setiap siswa. Minta relawan pewawancara media untuk menjadi fasilitator dalam percakapan tersebut. Pastikan setiap peserta menerima salinan lembar pengamatan mereka setelah sesi selesai.
Diskusi Kelompok
Besar
20 Menit
Kegiatan Wawancara Media: Diskusi dan Ringkasan Pengarahan
Fasilitasi diskusi dengan kelompok mengenai pengamatan keseluruhan dan pembnelajaran yang didapat dari pengalaman ini. Gunakan pertanyaan panduan berikut:
Apa yang membuat Anda menggunakan pokok pembicaraan dengan mudah?
Apa tantangan dalam menggunakan pokok pembicaraan?
Apakah ada informasi yang ingin Anda berikan? Jika ada, apa dan mengapa?
Pertanyaan apa yang diberikan oleh pewawancara yang keluar topik? Apakah sulit atau mudah untuk mengarahkannya ke topik semula?
Pertanyaan apa yang Anda miliki terkait kemampuan-kemampuan pada lembar pengamatan?
Jika Anda memiliki kesempatan untuk memilih juru bicara terbaik untuk topik ini, siapakah yang Anda pilih? Mengapa?
5 Menit Kesimpulan Penutup
Akhiri sesi ini dan pastikan apakah ada istilah One Health yang perlu ditambahkan dan didefinisikan di halaman teknis.
181
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Latihan untuk Peserta
Tujuan Pemelajaran: Mengenali juru bicara yang tepat untuk isu tertentu
Melakukan komunikasi secara efektif dengan media dan masyarakat
Tugas Prakelas Lembar Ulasan Tambahan – Pertanyaan yang Sering Diajukan oleh Reporter Selama Krisis (jika diperlukan)
Menyampaikan Pesan Anda
Diskusi Kelompok
Besar
Ingat-ingat sebuah kegiatan kesehatan yang baru diselenggarakan di sekitar Anda:Bagaimana caranya masyarakat mendapatkan informasi mengenai acara kesehatan
tersebut?Bagaimana caranya media menyampaikan informasi? Apakah hal tersebut dilakukan
dengan baik atau buruk?Juru bicara seperti apa yang terlibat? Apakah mereka memiliki kredibilitas? Mengapa
atau mengapa tidak?
Catatan:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagaimana caranya menjadi juru bicara yang baik?
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Mengapa media sangat penting dalam Komunikasi One Health?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
182
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Apa yang bisa menjadi tantangan dalam bekerja bersama media?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Catatan tambahan dalam melakukan komunikasi dengan Media:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Enam Bahan untuk Meramu Wawancara yang Berhasil (Komunikasi Risiko AFENET)
Keberadaan media sangat penting selama masa awal wabah. Media adalah cara yang tercepat dan terkadang satu-satunya cara untuk mencapai masyarakat dan warga yang terkena dampak. Enam bahan untuk interaksi yang berhasil dengan pers adalah sebagai berikut.1. Kerjakan pekerjaan rumah Anda. Sebelum berangkat wawancara, pelajari sebanyak mungkin orang yang
mewawancarai Anda dan khalayak yang hendak Anda capai. Akrabkan diri Anda dengan gaya wawancara dan tulisan mereka sangat membantu Anda dalam menyiapkan diri untuk wawancara.
2. Dapatkan tujuan Anda. Jalani setiap wawancara media dengan pesan yang jelas. Jika Anda tidak punya pesan yang padat dan jelas (tiga pesan atau kurang), sebaiknya Anda tidak melakukan wawancara.
3. Fokus kepada pesan pokok. Buat informasi ataupun tindakan terkait menjadi tidak lebih dari tiga poin. Gunakan bahasa sederhana yang bisa dipahami hingga tingkat sekolah dasar. Anda boleh mengulang pesan – pengulangan merupakan perangkat belajar yang bagus.
4. Hanya sampaikan apa yang Anda ketahui. Memang membuat kesimpulan atau menjawab pertanyaan hipotetis cukup mudah, tetapi hal tersebut dapat menyebabkan kesalahan penerimaan informasi dan rumor. Jawab semua yang Anda ketahui, dan untuk yang tidak ketahui, katakan Saya tidak tahu dan saya akan cari tahu dan sampaikan hasilnya kepada Anda.
5. Jangan mau diwawancara oleh media tayang ulang (off the record) Dalam sebuah krisis seperti wabah, apapun yang Anda dan perwakilan Anda katakan kepada media mengandung nilai yang tinggi dan karenanya memiliki implikasi yang mendalam. Ini berarti pers selalu memperhatikan setiap kata yang Anda katakan. Pilih kata-kata Anda dengan bijak.
6. Tampilkan kepercayaan diri dan aturlah ekspektasi. Anda adalah sang ahli dan perlu menampilkan kepercayaan ketika mengelola ekspektasi sehingga khalayak tidak menjadi panik maupun tidak mendapat informasi.
Jebakan dan Perangkap WawancaraSampaikan pesan utama Anda dengan padat dan jelas terlebih dahulu.Dengarkan dengan saksama pertanyaan yang dilontarkan dan bingkai ulang pertanyaan yang bias atau
mengarahkan.Gunakan kata-kata dan bahasa Anda sendiri. Jangan biarkan reporter mengarahkan Anda ke jawaban yang
tidak Anda inginkan.Jangan anggap benar fakta yang disampaikan oleh reporter. Katakan, “Saya tidak mengetahui hal tersebut.”Jika mikrofon masih terarah ke Anda, jangan terus berbicara setelah Anda selesai menjawab pertanyaannya.
Katakan, “Apa masih ada yang ingin Anda tanyakan?”Antisipasi pertanyaan. Gunakan pertanyaan yang paling umum dan siapkan jawabannya terlebih dahulu.Jangan menyalahkan dan jangan melepaskan tanggung jawab. Dalam situasi ini, Anda adalah pemimpin dan
pemegang otoritas.
183
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Hindari jawaban, “Tak ada komentar.” Semua informasi (kecuali informasi rahasia) harus segera disebarluaskan. Jika Anda tidak mengetahui jawaban atas sebuah pertanyaan, jelaskan langkah yang akan Anda ambil untuk mendapatkan jawabannya.
Jika Anda tidak punya kewenangan untuk berbicara mengenai isu atau topik tertentu, katakan apa adanya dan sarankan orang lain yang lebih berwenang menjawab. Kemudian beralih ke pertanyaan berikutnya
Menyiapkan Wawancara Kedua
Kegiatan Individu
Gunakan skenario Kasus Rabies di Bali atau Leptospirosis di Kamboja dari modul sebelumnya: Anda ditunjuk sebagai perwakilan dari One Health yang bertanggung jawab untuk
berbicara dengan media. Anda akan diwawancara oleh perwakilan media setempat dan memiliki wawancara tiga menit (atau 10 menit jika Anda berada dalam kelompok kecil) yang akan disiarkan dalam berita malam.
Anda diberi waktu 10 menit untuk mengulas dan memperbaiki pokok-pokok pembicaraan yang diperlukan sebelum wawancara.
Untuk membantu Anda, berikut ini adalah daftar pertanyaan yang biasanya diatanyakan media di dalam situasi krisis atau darurat.
Siapa nama dan apa jabatan Anda?Bagaimana cara mengeja dan mengucapkan nama
Anda?Apa tanggung jawab pekerjaan Anda? Anda bekerja
untuk siapa?Bisa Anda ceritakan apa yang terjadi? Apakah Anda
berada di sana? Berapa lama Anda mengetahui hal yang Anda sampaikan?
Kapan hal ini terjadi?Di mana hal ini terjadi?Apa ada yang terluka?Berapa banyak korban yang terluka?Apa para korban mendapatkan bantuan?Bagaimana para korban tersebut mendapatkan
bantuan?Apakah situasinya terkendali?Bagaimana Anda bisa yakin bahwa situasi saat ini
terkendali?Apakah ada ancaman bahaya langsung?Apa yang sudah dilakukan dalam memberikan
respons atas yang terjadi?Siapa pejabat yang berwenang?Apa yang dapat kami harapkan selanjutnya?Apa saran Anda bagi masyarakat? Apa yang
masyarakat bisa lakukan – sekarang dan nanti – untuk melindungi diri dan keluarga mereka dari bahaya?
Kapan Anda mulai menanggapi hal ini?Kapan Anda mengetahui ada yang terjadi?Apakah Anda dan organisasi lain sesegera mungkin
mengungkapkan informasi yang ada? Sudahkah Anda dan organisasi lain bersikap transparan?
Siapa yang melakukan investigasi? Apakah hasilnya akan disampaikan kepada masyarakat?
Apa yang akan Anda lakukan setelah investigasi ini?Apa yang sudah Anda ketahui sejauh ini?Mengapa belum banyak yang dilakukan untuk
mencegah hal ini terjadi?Apa pendapat pribadi Anda?Apa yang Anda sampaikan kepada keluarga Anda?Apakah semua yang terlibat sepakat?Apakah masyarakat memberikan reaksi yang
berlebihan?Hukum yang mana yang diterapkan?Apakah ada yang melanggar hukum?Seberapa yakin Anda bahwa hukum telah dilanggar?Apakah ada yang melakukan kesalahan?Seberapa yakin Anda belum ada kesalahan yang
dilakukan?Apakah Anda sudah menyampaikan semua yang
Anda ketahui?Apa yang Anda tidak sampaikan?Dampak apa yang akan dirasakan oleh orang-orang
yang terlibat?
184
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Berapa lama situasi akan kembali normal?Bantuan apa yang telah diminta atau ditawarkan
oleh pihak lain?Tanggapan apa yang Anda terima?Apakah Anda bisa lebih spesifik menjelaskan jenis
kerusakan yang terjadi?Bisa sebutkan nama, usia, dan asal para korban?Bolehkah kami berbicara dengan mereka?Berapa besar kerusakan yang terjadi?Kerusakan apa lagi yang mungkin terjadi?Seberapa Anda yakin mengenai kerusakan tersebut?Seberapa besar kerusakan yang Anda perkirakan?Apa tindakan Anda saat ini?Siapa lagi yang terlibat dalam menanggapi kejadian
ini?Mengapa hal ini terjadi?Apa penyebabnya?Apakah Anda mendapatkan peringatan dini
mengenai bencana ini?Mengapa tidak ada tindakan pencegahan
sebelumnya? Apakah hal ini bisa dihindari?Bagaimana seharusnya menghindari hal ini?Apa lagi yang bisa salah?Jika Anda tidak yakin dengan penyebabnya, apa
tebakan terbaik Anda?Siapa yang menyebabkan hal ini?Siapa yang harus disalahkan?Apakah menurut Anda pihak-pihak terkait
menangani situasi ini dengan baik? Apa lagi yang sudah dapat atau
seharusnya dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat?
Tindakan peringatan apa yang dilakukan?Apakah Anda bertanggung jawab atas apa yang
terjadi?Apakah bencana ini pernah terjadi sebelumnya?Apakah bencana ini bisa terjadi di tempat lain?Apakah ini kemungkinan yang terburuk?Apa hikmah yang bisa diambil?Apa yang bisa dilakukan saat ini untuk mencegah
terulangnya bencana ini? Langkah apa yang perlu diambl untuk menghindari terjadinya kejadian serupa?
Apa yang ingin Anda sampaikan kepada mereka yang terluka beserta keluarga mereka?
Apakah ada ancaman bahaya yang berkelanjutan?Apakah masyarakat sudah terlepas dari ancaman
bahaya? Apakah masyarakat dalam keadaan aman?Apakah akan ada ketidaknyamanan bagi para
karyawan atau masyarakat? Apa yang bisa dilakukan masyarakat untuk membantu?
Berapa kerugian yang ditimbulkan bencana ini?Apakah Anda mampu dan akan mengganti
kerugian tersebut?Siapa lagi yang akan membayarkan kerugian
tersebut?Kapan kami bisa mendapatkan informasi lebih
lengkap?Langkah apa yang perlu diambil untuk
menghindari terjadinya kejadian serupa? Apakah langkah-langkah ini sudah dilaksanakan? Jika tidak, mengapa?
Mengapa kami harus memperayain Anda?Apa maksud dari semua ini?
Catatan Persiapan:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
185
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Menyiapkan Wawancara Kedua
Refleksi Individu:
Bagaimana wawancara media yang Anda lakukan? Apa yang Anda lakukan dengan baik? Apa yang akan Anda lakukan secara berbeda?
Catatan:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Diskusi Kelompok
Besar
Apa pendapat Anda?Apa yang membuat Anda menggunakan pokok pembicaraan dengan mudah? Apa tantangan dalam menggunakan pokok pembicaraan? Apakah ada informasi yang ingin Anda berikan? Jika ada, apa dan mengapa? Pertanyaan apa yang diberikan oleh pewawancara yang keluar topik? Apakah sulit atau
mudah untuk mengarahkannya ke topik semula? Pertanyaan apa yang Anda miliki terkait kemampuan-kemampuan pada lembar
pengamatan?Jika Anda memiliki kesempatan untuk memilih juru bicara terbaik untuk topik ini,
siapakah yang Anda pilih? Mengapa?
Catatan:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
186
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Sub Bab: Pengantar Informatika
Tujuan Pemelajaran: Mengumpulkan, mengelola, mengatur dan melaporkan data untuk memastikan setiap anggota tim mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
Mengatur dan menganalisis data dan menyebarkan temuan dengan menggunakan perangkat yang tersedia, termasuk database dan jejaring sosial
Cara Belajar: Kegiatan Individu atau Kelompok Kecil, Diskusi Kelompok
Waktu: 120-145 Menit
Peralatan dan Bahan: Komputer, Proyektor LCD, Layar/Dinding Kosong Papan tulis dan spidolModul PowerPoint Sambungan Internet (untuk komputer siswa—tidak wajib)Laptop yang memiliki Excel TemplatePanduan Siswa
Tugas Prakelas Lengkapi Tabel Data Diri (jika memilih “kegiatan cepat atau quick activity”)
Catatan untuk Fasilitator
PersiapanPrakerja & Fasilitator
Jika Anda memutuskan untuk melakukan “kegiatan cepat” pada akhir sesi ini, minta para peserta mengisi bagan di bawah pada akhir sesi sebelumnya dan kirimkan ke Anda sebelum kelas dimulai.
Pastikan para peserta mengetahui bahwa data ini bersifat pilihan. Mereka dimungkinkan menyediakan sebanyak atau sesedikit apapun informasi yang mereka pilih.
Jenis
Kelamin
Tinggi
Badan
Berat
BadanUsia
Bulan
Lahir
Tahun
Mengikuti
Program
Etnis
Masukkan data ke dalam dokumen Excel sehingga siswa dapat merekayasa data selama latihan.
187
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
10 Menit
Pengantar Informatika
Kenalkan siswa kepada sesi Informatika. Mulai dengan menunjukkan video mengenai Informatika Kesehatan berikut dan sampaikan definisi umum mengenai informatika berikut ini.
YouTube—Health Informatics http://www.youtube. comwatch?v=rFxewUq1cE4
“Informatika mempelajari pemanfaatan teknologi informasi dalam berbagai bidang, serta mendalami dampaknya terhadap individu, organisasi, dan masyarakat. Menggunakan hitungan matematis sebagai perangkat universal untuk menyelesaikan masalah di bidang lain, untuk berkomunikasi, dan untuk menyampaikan ide.” – Institut Informatika Illinois
Minta para peserta menyampaikan reaksi umum mereka terhadap video dan definisi. Lalu tanya mereka, “Bagaimana kehidupan Anda sehari-hari bersentuhan dengan informatika?” Dapatkan beberapa tanggapan sebelum melanjutkan.
Lihat bagian Catatan Singkat Fasilitator pada halaman 37 untuk bacaan latar informatika.
Ceramah
10 Menit
Berikan presentasi singkat dan interaktif mengenai dasar-dasar informatika yang mengangkat butir-butir yang diuraikan di bawah ini. Catatan terperinci fasilitator dapat ditemukan di bagian catatan PowerPoint.Mengapa Informatika Penting?Cara Informatika Memengaruhi KitaTujuan InformatikaBanjir InformasiUnsur Penting InformatikaKInformatika dan One Health
This information is adapted from a presentation by Dianne Hansford and a presentation by Mark H. Spohr, World Health Organization.
Kegiatan Individu
40 Menit
Kegiatan Informatika (Pilihan Ringkas/Dasar)
Sampaikan di kelas bahwa para siswa akan mempraktikkan apa yang baru saja mereka pelajari mengenai informatika. Bagi para peserta ke dalam kelompok kecil dan berikan waktu 20 menit untuk menyelesaikan tugas yang diuraikan di bawah. Jika memungkinkan, pastikan setiap kelompok memiliki seseorang yang mengerti Microsoft Excel untuk membantu mempermudah pelaksanaan tugas.
Tugas Anda adalah menganalisis data yang dikumpulkan di kelas ini dan menentukan cara yang digunakan untuk berbagi informasi tersebut kepada kelompok.
Berikan komputer yang dilengkapi dengan berkas Excel yang berisi templat entri data dan periksa secara berkala untuk membantu kelompok yang memiliki pertanyaan atau masalah.
188
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Pada akhir latihan, minta setiap kelompok untuk berbagi butir data tambahan yang mereka kumpulkan dan informasi/pengetahuan baru yang mereka dapat dari data. Kemudian tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut:Apakah Anda yakin data yang Anda kumpulkan memiliki kredibilitas?
Mengapa atau mengapa tidak?Seperti apa rasanya menggunakan Excel untuk menyimpan dan merekayasa
data? Proses apa yang Anda gunakan untuk menentukan pokok informasi/
pengetahunan Anda? Bagaimana caranya Anda mengubah data menjadi informasi dan menjadi pengetahuan?
Dalam hal apa pengelaman Anda dalam latihan ini berhubungan dengan tantangan dan kesempatan yang sebenarnya dalam Informatika One Health?
Kegiatan Kelompok Kecil
60-75 Menit
Kegiatan Perburuan Harta Informatika (Pilihan yang Lebih Panjang/ Mahir)
Minta para peserta untuk membuat kelompok untuk permainan berburu harta berbasis web. Berikan topik One Health bagi setiap kelompok untuk mereka bahas lalu berikan tugas berikut:Untuk topik yang didapat, Anda diberi waktu 45 menit untuk mencari,
menyimpan dan membuat presentasi selama 3 menit dari data yang tersedia di Internet.
Setiap kelompok harus mencari hal-hal berikut dengan minimal: -Satu sumber data tentang kesehatan manusia - Satu sumber data tentang kesehatan hewan - Satu sumber data tentang lingkungan - Satu bahan tentang negara
Catatan: Anda dapat menugaskan negara yang berbeda atau sarankan sebuah situs web yang memiliki data terbuka semacam ini jika ada)
Berikan komputer/laptop dengan akses internet kepada peserta. Setelah 40 menit, minta setiap kelompok melakukan presentasi. Setelah setiap kelompok menyajikan presentasi, diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:Apakah sulit atau mudah untuk mencari data? Mengapa atau mengapa
tidak? Apakah Anda yakin data yang Anda kumpulkan memiliki kredibilitas? Mengapa atau mengapa tidak?
Bagaimana Anda “menyimpan” data yang Anda dapat? Apakah cara penyimpanan Anda memungkinkan And berbagi informasi dengan lainnya? Bagaimana jika dalam 6 bulan -- 1 tahun dari sekarang?
Proses apa yang Anda lakukan untuk membuat presentasi? Bagaimana caranya Anda mengubah data menjadi informasi dan menjadi pengetahuan?
Dalam hal apa pengelaman Anda dalam latihan ini berhubungan dengan tantangan dan kesempatan yang sebenarnya dalam Informatika One Health?
189
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Catatan Terperinci Fasilitator – Apa itu Informatika?Diambil dari: The Illinois Informatics Institute at www.informatics.illinois.edu
Informatika mempelajari pemanfaatan teknologi informasi dalam berbagai bidang, serta mendalami dampaknya terhadap individu, organisasi, dan masyarakat. Menggunakan hitungan matematis sebagai perangkat universal untuk menyelesaikan masalah di bidang lain, untuk berkomunikasi, dan untuk menyampaikan ide.”
Secara formal, informatika adalah kajian struktur dan perilaku sistem alamiah dan artifisial yang menghasilkan, memproses, menyimpan, dan menyampaikan informasi. Informatika juga mencakup (1) kajian kognitif, dampak sosial, legal dan ekonomis dari sistem informasi; (2) penelitian dan pengembangan teknologi yang diperlukan untuk melakukan implementasi informasi artifisial yang meningkatkan kemampuan kognitif kita; dan (3) pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi tingkat lanjut dalam ilmu alam, teknik, seni, humaniora, pendidikan, dan niaga. Karena terdapat banyak informasi yang dapat disimpan secara digital, kita dapat merekayasanya menggunakan komputer. Dan karena terdapat begitu banyak informasi, pengolahan terkomputerisasi seringkali merupakan satu-satunya cara untuk membuat informasi bermanfaat bagi kehidupan kemanusiaan.
Kemampuan menangani sejumlah besar informasi dengan murah telah mengubah cara kita hidup. Kemajuan-kemajuan di dunia komputer, World Wide Web, mesin pencari, dan prakarsa kolaboratif skala besar seperti Wikipedia telah melakukan revolusi cara memperoleh dan berbagi pengetahuan.
Kita memiliki berbagai bentuk interaksi sosial — dari surat elektronil (email), IM, dan blog hingga eBay, Facebook, dan YouTube — dan seni serta hiburan kolaboratif - dari Limewire dan podcasts hingga Guitar Hero dan Second Life. Teknologi Informasi (IT) telah menjadi komponen kehidupan sehari-hari yang serba bisa, dan tergantikan, membantu — atau menunda —kita saat kita mengelola informasi, membentuk pengetahuan, dan membuat keputusan.
Dalam bidang humaniora, konten digital mengubah cara kita melakukan visualisasi, menyajikan presentasi, memahami, dan mengalami sejarah dan sastra. Dalam dunia seni, para seniman menggunakan alat-alat berteknologi tinggi untuk membangun dunia virtual, menghasilkan animasi, dan membuat musik. Dalam ilmu pengetahuan sosial, biologi, dan fisika, analisis pola, pengumpulan data, visualisasi set data masif, dan simulasi proses biologis dan fisika, menghasilkan penemuan dan membuka wawasan baru.
Untuk mempercepat kemajuan-kemajuan demi memecahkan masalah lintasdisiplin dibutuhkan pengetahuan dalam cara merepresentasi masalah dan data domain khusus, cara membuat struktur proses, cara menangani alur kerja, cara mengelola kompleksitas, dan cara menafsirkan hasil. Untuk berpartisipasi secara penuh sebagai anggota masyarakat yang berpendidikan, kita harus menghargai implikasi historis, etis, dan sosial atas percepatan perubahan ini.
Informatika mengangkat isu-isu ini dan menyediakan perangkat untuk menanganinya.
190
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Latihan untuk Peserta
Tujuan Pemelajaran: Mengenali juru bicara yang tepat untuk isu tertentu
Melakukan komunikasi secara efektif dengan media dan masyarakat
Tugas Prakelas Lembar Ulasan Tambahan – Pertanyaan yang Sering Diajukan oleh Reporter Selama Krisis (jika diperlukan)
Pengantar Informatika
“Informatika mempelajari pemanfaatan teknologi informasi secara praktis dalam berbagai bidang, serta mendalami dampaknya terhadap individu, organisasi, dan masyarakat. Informatika menggunakan hitungan matematis sebagai perangkat universal untuk menyelesaikan masalah di bidang lain, untuk berkomunikasi, dan untuk menyampaikan ide.” – Illinois Informatics Institute
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kegiatan
Kelompok
Tugas Anda adalah “menganalisis” data yang dikumpulkan di kelas ini dan menentukan cara yang digunakan untuk berbagi informasi tersebut kepada kelompok. Buat sebuah kertas kerja yang berisi hal-hal berikut:
Anda DIBOLEHKAN berbagi informasi ini.
Jenis Kelamin
Tinggi Badan
Berat Badan Usia Bulan LahirTahun
Mengikuti Program
Etnis
Peserta 1
Peserta 2
Peserta 3
Peserta 4
Peserta 5
Peserta 6
191
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Rangkuman Analisis
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Apa pendapat Anda?Apakah Anda yakin data yang Anda kumpulkan memiliki kredibilitas? Mengapa atau mengapa tidak?Seperti apa rasanya menggunakan Excel untuk menyimpan dan merekayasa data? Proses apa yang Anda gunakan untuk menentukan pokok informasi/pengetahunan Anda? Bagaimana caranya
Anda mengubah data menjadi informasi dan menjadi pengetahuan?Dalam hal apa pengelaman Anda dalam latihan ini berhubungan dengan tantangan dan kesempatan yang
sebenarnya dalam Informatika One Health?
Catatan:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perburuan Informatika Internet
Kegiatan Kelompok Kecil
Untuk topik yang didapat, Anda diberi waktu 45 menit untuk mencari, menyimpan dan membuat presentasi selama 3 menit dari data yang tersedia di Internet. Presentasi Anda perlu memasukkan:Satu sumber data tentang kesehatan manusiaSatu sumber data tentang kesehatan hewanSatu sumber data tentang lingkunganSatu bahan tentang negara
Catatan:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
192
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Apa pendapat Anda?
Apakah sulit atau mudah untuk mencari data? Mengapa atau mengapa tidak? Apakah Anda yakin data yang Anda kumpulkan memiliki kredibilitas? Mengapa atau mengapa tidak?
Bagaimana Anda “menyimpan” data yang Anda dapat? Apakah cara penyimpanan Anda memungkinkan Anda berbagi informasi dengan yang lainnya? Bagaimana jika dalam 6 bulan -- 1 tahun dari sekarang?
Proses apa yang Anda lakukan untuk membuat presentasi? Bagaimana caranya Anda mengubah data menjadi informasi dan menjadi pengetahuan?
Dalam hal apa pengalaman Anda dalam latihan ini berhubungan dengan tantangan dan kesempatan yang sebenarnya dalam Informatika One Health?
Catatan:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
193
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Sub Bab: Evaluasi dan Refleksi Belajar
Tujuan Pemelajaran: Untuk merenungkan apa yang Anda pelajari dari modul Komunikasi dan Informatika.
Untuk menerima umpan balik dari para peserta mengenai kekuatan modul serta bagian yang dapat diperbaiki dari modul.
Cara Belajar: Penilaian Individu; Balikan Kelompok
Waktu: 60 Menit
Peralatan dan Bahan: Panduan Siswa
Catatan untuk Fasilitator
Penilaian Hasil Belajar Individu
Minta para peserta untuk melengkapi penilaian pemelajaran modul Komunikasi dan Informatika di dalam Panduan Siswa: Seselesainya mereka, kumpulkan tanggapan untuk memberitahu cara penyampaian modul di masa yang akan datang.
Berada di tahap apakah Anda dalam kompetensi Modul Komunikasi & Informatika berikut:
Men
geri
Men
erap
kan
Men
geva
luas
i/M
embu
at
Menjelaskan teknik dan perangkat komunikasi dasar (contoh: komunikasi tertulis, multimedia, media sosial, diskusi interaktif, menyimak)
Memahami dasar-dasar komunikasi risiko.
Memahami beragam cara mengatur dan berbagi informasi.
Tuliskan dua atau tiga hal yang Anda pelajari dari sesi ini. Pikirkan tentang: Apa hal baru atau yang mengejutkan Anda?Apakah pola pikir Anda ada yang berubah?Hal apa yang masih membuat Anda gamang?Apa yang menarik bagi Anda/apa yang Anda ingin pelajari lebih mendalam?Apakah ada perilaku baru berdasarkan kelas ini yang ingin Anda terapkan?Topik-topik apakah dari kelas yang akan Anda bagikan kepada orang lain selain yang
mengikuti kelas ini?
194
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Diskusi Kelompok
Kecil
10 Menit
Dalam kelompok kecil, minta setiap siswa untuk berbagi tentang:Pemelajaran penting yang mereka dapatkan dari modul.Cara yang mereka lakukan untuk menerapkan konsep, pengetahuan, keahlian
yang Anda dapatkan dari modul.
Umpan Balik
Kelompok
10 Menit
Tanyakan kepada para siswa:Unsur apa dari modul ini yang mereka sukai/menurut mereka merupakan
kekuatan dari modul?Hal apa dari modul yang mereka sarankan untuk diubah?Ada komentar tambahan?
Referensi untuk Peserta
1. Center for Disease Control, Public Health Surveillance and Informatics Program Office. (2012). The Role of Public Health Informatics in Enhancing Public Health Surveillance by T. G. Savel and S. Foldy. Diambil dari http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/su6103a5.htm
2. Centers for Disease Control and Prevention. (2007). Crisis and Emergency Risk Communication: Pandemic Influenza. Retrieved from http://emergency.cdc.gov/cerc/pdf/CERC-PandemicFlu-OCT07.pdf.
3. Spohr, M. H. Health Informatics Series: Introduction to Health Informatics [PowerPoint Presentation]. Retrieved from University of Pittsburg website www.pitt.edu/~super4/36011-37001/36991.ppt.
4. The Rockafeller Foundation. (2010) Public Health Informatics. In From Silos to Systems: An Overview of eHealth’s Transformative Power (Chapter 2). Retrieved from: http://www.rockefellerfoundation.org/ uploads/files/7d1832b5-96a1-4a70-8089-288f0b3235e7-silos-to.pdf.
5. United States Agency for International Development PREVENT Project. (2011). Outbreak Response and Risk Communication Guide. http://h1n1vax.aed.org/docs/Outbreak%20Response% 20and%20Risk%20Communication%20Guide.pdf.
6. United States Agency for International Development PREVENT Project. (2011). Risiko Komunikasi 7. Planning and Action Guide. http://h1n1vax.aed.org/docs/Risk%20Communication%20Planning %20and%20
Action%20Guide.pdf8. United States Department of Health & Human Services, National Institutes of Health, National Cancer Institute. (2008).
Making Health Communication Programs Work (The Pink Book). Retrieved from http://www.cancer.gov/cancertopics/cancerlibrary/pinkbook.
9. United States Environmental Protection Agency. (n.d) Communication Strategies. Retrieved from http://www.epa.gov/superfund/community/pdfs/toolkit/comstrats.pdf
195
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN
Latihan untuk Peserta
Tujuan Pemelajaran: Untuk merenungkan apa yang Anda pelajari dari modul Komunikasi dan Informatika.
Untuk menerima umpan balik dari para peserta mengenai kekuatan modul serta bagian yang dapat diperbaiki dari modul.
Evaluasi Diri
Penilaian Hasil Belajar Individu
Bagaimana Anda menilai tingkat kompetensi Modul Komunikasi dan Informatika berikut:
Men
geri
Men
erap
kan
Men
geva
luas
i/ M
embu
at
Menjelaskan teknik dan perangkat komunikasi dasar (contoh: komunikasi tertulis, multimedia, media sosial, diskusi interaktif, menyimak).
Memahami dasar-dasar komunikasi risiko.
Memahami beragam cara mengatur dan berbagi informasi.
Tuliskan dua atau tiga hal yang Anda pelajari dari sesi ini. Renungkan mengenai: Apa hal baru atau yang mengejutkan bagi Anda?Apakah pola pikir Anda ada yang berubah?Hal apa yang masih membuat Anda gamang?Apa yang menarik bagi Anda/apa yang Anda ingin pelajari lebih mendalam?Apakah ada perilaku baru berdasarkan kelas ini yang ingin Anda terapkan?Topik-topik apakah dari kelas yang akan Anda bagikan kepada orang lain selain yang
mengikuti kelas ini?
Catatan:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
196
Pedoman Aplikasi Soft Skill One HealthINDOHUN
Berbagi Hasil Belajar
Kelompok Kecil
Diskusi
Dalam kelompok kecil, silakan berbagi:
Pemelajaran penting yang Anda dapatkan dari modul.
Cara yang Anda lakukan untuk menerapkan konsep, pengetahuan, keahlian yang Anda dapatkan dari modul.
Catatan:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pedoman Aplikasi
Pedoman Aplikasi S
oft Skill O
ne Health
One HealthSoft Skill
INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK