HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
OLEH :DRS.SUAIDIN
DINAS DIKPORADOMPU – NTB
HP. 085239756500http://www.suaidinmath.wordpress.com
http://www.dikporadompu.net
1
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
KINERJA GURUSupercisi Akademik
PESRIAPAN PEMBELAJAR (ADMINISTRASI GURU)
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KEG.PROSES PEMB)
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
Supervisi manajerial
KINERJA SEKOLAH
Hambatan terbesar tidak mau mencobaTidak berpikir positif
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Mengapa banyak orang gagal?1. Tidak ada tujuan hidup
2. Tidak pernah mencatat tujuan3. Tidak bertanggung jawab atas tindakannya4. Banyak rencana tanpa tindakan
5. Tidak yakin untuk sukses6. Malas7. Salah Berteman
8. Manajemen waktu lemah
9. Kurang pengembangan diri
10.Tidak ada komitmen untuk sukses
11.Kurangnya hubungan antar manusia
12.Bodoh dan sombongIngat, ‘kegagalan merencanakan = merencanakan kegagalan’
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Mereka yang ‘berdaya juang’
Sebelum menemukan elemen radium, penelitian Marie Curie gagal sebanyak 48 kali. “Sesungguhnya perlu 100 tahun lagi untuk menemukan elemen ini, dan selama saya masih hidup saya tidak akan menghentikan penyelidikan ini”.
Sylvester Stallone. Untuk memasarkan Rocky dia ditolak 1855 kali.
Thomas Alfa Edison dalam proses menciptakan bola lampu gagal 9999 kali. “Aku tidak gagal, aku berhasil membuktikan bahwa 9.999 jenis bahan mentah itu tidak bisa dipakai. Aku akan meneruskan percobaan ini sampai menemukan bahan yang cocok”.
Walt Disney mengajukan proposal “Disneyland” kepada bank-bank di Amerika Serikat ia ditolak sebanyak 302 kali.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
ADMINISTRASI PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Program Tahunan Program Semester Pemetaan SK/KD Silabus RPP Kalender Pendidikan Jadwal Tatap Muka Agenda Harian Daftar Nilai KKM Absensi Siswa
Ada Buku Nilai/Daftar Nilai Melaksanakan Tes
UH,UTS,UAS Penugasan Tersetruktur K M T T Melaksanakan Penilaian
Psikomotor Melaksanakan Penilaian Afektif
akhlak mulia Melaksanakan Penilaian Afektif
Kepribadian. Program dan pelaksanaan
Remidial Analisis Hasil Ulangan Bank Soal/Instrumen Tes
5
ADMINISTRASI PENILAIAN PEMBELAJARAN
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
I. Kegiatan Pendahuluan
II. Kegiatan Intia. Eksplorasi
b. Elaborasi c. KonfirmasiIII. Kegiatan Penutup
6
PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN
PemantauanSupervisiEvaluasi PelaporanTindak lanjut
PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN
PemantauanSupervisiEvaluasi PelaporanTindak lanjut
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
A. Hasil supervisi administrasi guru setiap aspek:
NO.
KRITERA NILAI (%)
A S P E K A B C D E
Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%)
1 Program Tahunan 38 64.41 21 35.59 10 16.95 0 0 0 0
2 Program Semester 38 64.41 10 16.95 8 13.56 0 0 0 0
3 Analisis SK/KD 0 0 13 22.03 46 77.97 0 0 0 0
4 Silabus 4 6.78 53 89.83 2 3.39 0 0 0 0
5 RPP 7 11.86 44 74.58 8 13.56 0 0 0 0
6 Dokumen KKM 0 0 45 76.27 15 25.42 0 0 0 0
7 BukuAbsensi Siswa 37 62.71 21 35.59 1 1.69 0 0 0 0
8 Buku Nilai Siswa 37 62.71 21 35.59 1 1.69 0 0 0 0
9 Agenda Guru 0 0 27 45.76 32 54.24 0 0 0 0
10 Kisi-kisi Soal UH,UTS,US
0 0 22 37.29 37 62.71 0 0 0 0
11 Analisis UH 5 8.475 19 32.20 35 59.32 0 0 0 0
12 Program Remdidi /Pengayaan
5 8.475 19 32.20 35 59.32 0 0 0 0
Kinerja Guru 1 1.695 38 64.41 20 33.900 0 0 0
7
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
B. Hasil Supervisi KBM
NO. A S P E K
KRITERA NILAI (%)
A B C D E
Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%)
1 Keg. Pendahuluan 3 4.05 24 32.43 32 43.24 0 0.00 0 0.00
2 Kegiatan inti 9 12.16 4 5.41 46 62.16 0 0.00 0 0.00
3 Keg. Penutup 2 2.70 27 36.49 30 40.54 0 0.00 0 0.00
Kinerja Guru
1 1.35 13 17.57 45 60.81 0 0.00 0 0.008
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Dalam konteks pembelajaran yang dilakukan guru, maka guru dituntut untuk dapat mengelola
pembelajaran (learning management)
Mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran (lihat Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses).
Di sini, guru lebih berperan sebagai agen pembelajaran (Lihat penjelasan PP 19 tahun 2005), tetapi dalam hal ini saya lebih suka menggunakan istilah manajer pembelajaran, dimana guru bertindak sebagai seorang planner, organizer dan evaluator pembelajaran)
9
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 41 TANGGAL 23 NOVEMBER 2007
PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN meliputi silabus dan (RPP) yang memuat identitas mata
pelajaran, standar kompetensi (SK), kompe tensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembela jaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.
Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, ma teri pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pen capaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sum ber belajar.
Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lu lusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
10
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/ madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD.
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
11
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Pengelolaan kelasguru mengatur tempat duduk sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;
volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik;
tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;
guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik;
guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan kepatuhan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajar an;
12
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;
guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis kelamin, dan sta tus sosial ekonomi;
guru menghargai pendapat peserta didik;guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan
rapi;pada tiap awal semester, guru menyampaikan
silabus mata pelajaran yang diampunya; danguru memulai dan mengakhiri proses pembela jaran
sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
13
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran; mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
14
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Kegiatan IntiEksplorasiDalam kegiatan eksplorasi, guru:
melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan. 15
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
ElaborasiDalam kegiatan elaborasi, guru:
membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
16
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
17
LANJUTAN
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
KonfirmasiDalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
18
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengar menggunakan bahasa yang baku dan benar;
membantu menyelesaikan masalah;memberi acuan agar peserta didik dapat
melakukan pengecekan hasil eksplorasi;memberi informasi untuk bereksplorasi lebih
jauh;memberikan motivasi kepada peserta didik yang
kurang atau belum berpartisipasi aktif.
19
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Kegiatan PenutupDalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 20
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Modifikasi Perencanaan Pembelajaran (SILABUS dan RPP)
Aspek kegiatan pembelajaranAspek indikator pencapaian
Aspek Teknik penilaian
yang dapat mengembangkan dan/atau mengukur perkembangan karakter
21
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
MODIFIKASI KEG.PEMBELAJARAN
KEGIATAN PENADHULUAN
KEGIATAN INTI(eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi)
KEGIATAN PENUTUP
Stnadra proseR FASILITATOR
22
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Keg. guru internalisasi nilai /karakter pada tahap pembelajaran
(disiplin , santun , peduli , religius )
Guru datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin) Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika
memasuki ruang kelas (: santun, peduli) Berdoa sebelum membuka pelajaran (: religius) Mengecek kehadiran siswa (: disiplin, rajin) Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena
halangan lainnya (: religius, peduli) Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu (: disiplin) Menegur siswa yang terlambat dengan sopan (disiplin, santun,
peduli) Mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajari dengan
karakter Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan
butir karakter yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD 23
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
EVALUASI PROSES Evaluasi proses pembelajaran : kualitas pembelajaran mencakup
tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran
Evaluasi proses pembelajaran cara: membandingkan proses pembel yang dilak guru dg
standar proses,mengidentifikasi kinerja guru dalam proses
pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru.Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada
keseluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran.
24
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PELAPORAN :Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan
evaluasi proses pembelajaran dilaporkan
TINDAK LANJUT
Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar.
Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar.
Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut.
25
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
TIPS : Guru untuk dapat menjadi seorang fasilitator yang sukses
1.Bersikap sabar.(aspek utama):. Jika guru kurang sabar melihat proses yang kurang lancar lalu mengambil alih proses itu, maka hal ini sama dengan guru telah merampas kesempatan belajar siswa.
2.Menghargai dan rendah hati. Guru berupaya menghargai siswa dengan menunjukan minat yang sungguh-sungguh pada pengetahuan dan pengalaman mereka
3.Mau belajar. Seorang guru tidak akan dapat bekerja sama dengan siswa apabila dia tidak ingin memahami atau belajar tentang mereka.
4.Bersikap sederajat. Guru perlu mengembangkan sikap kesederajatan agar bisa diterima sebagai teman atau mitra kerja oleh siswanya 26
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
5.Bersikap akrab dan melebur. Hubungan dengan siswa sebaiknya dilakukan dalam suasana akrab, santai, bersifat (interpersonal realtionship), sehingga siswa tidak merasa kaku dan sungkan dalam berhubungan dengan guru.
6.Tidak berusaha menceramahi. Siswa memiliki pengalaman, pendirian, dan keyakinan tersendiri. Oleh karena itu, guru tidak perlu menunjukkan diri sebagai orang yang serba tahu, tetapi berusaha untuk saling berbagai pengalaman dengan siswanya, sehingga diperoleh pemahaman yang kaya diantara keduanya.
7.Berwibawa. Meskipun pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang akrab dan santai, seorang fasilitator sebaiknya tetap dapat menunjukan kesungguhan di dalam bekerja dengan siswanya, sehingga siswa akan tetap menghargainya.
27
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
8.Tidak memihak dan mengkritik. Di tengah kelompok siswa seringkali terjadi pertentangan pendapat. Dalam hal ini, diupayakan guru bersikap netral dan berusaha memfasilitasi komunikasi di antara pihak-pihak yang berbeda pendapat, untuk mencari kesepakatan dan jalan keluarnya.
9.Bersikap terbuka. Biasanya siswa akan lebih terbuka apabila telah tumbuh kepercayaan kepada guru yang bersangkutan. Oleh karena itu, guru juga jangan segan untuk berterus terang bila merasa kurang mengetahui sesuatu, agar siswa memahami bahwa semua orang selalu masih perlu belajar
10.Bersikap positif. Guru mengajak siswa untuk mamahami keadaan dirinya dengan menonjolkan potensi-potensi yang ada, bukan sebaliknya mengeluhkan keburukan-keburukannya. Perlu diingat, potensi terbesar setiap siswa adalah kemauan dari manusianya sendiri untuk merubah keadaan
28
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
29
SIKAP PENGAWAS SEKOLAH YANG DIHARAPKAN GURU
Bersikap sebagai sahabatSebagai partner kerja
Tempat mengadukan permasalahan Guru dan Kepala sekolah,serta Tenaga
pendidikan lainnya.
SIKAP PENGAWAS SEKOLAH YANG DIHARAPKAN GURU
Bersikap sebagai sahabatSebagai partner kerja
Tempat mengadukan permasalahan Guru dan Kepala sekolah,serta Tenaga
pendidikan lainnya.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
7 langkah yang ditempuh untuk mendukung kualitas profesionalismenya
1) Pemetaan Kompetensi 2) Pembuatan RPP yang baik 3) Pembuatan Lembar Kerja/ Lembar Tugas yang
membantu siswa berpikir kritis 4) Media Pembelajaran yang relevan 5) Rubrik Penilaian yang terukur 6) Pembuatan dan Penilaian karya siswa serta 7) Jurnal Refleksi Guru.
30
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PENYAKIT GURU
(1).KUDIS - KUrang DISiplin .(2). ASMA - ASal Mengisi Absen. (3).TBC - Tidak Bisa Computer.(4).KRAM - Kurang teRAMpil.(5).ASAM URAT - Asal SAMpai sekolh terus Tidur.(6). GINJAL - Gaji Ingin Naik tapi kerJAnya Lamban.(7).PUCAT - PUlang CepAT.
Semoga saya dan Anda sekalian tidak termasuk
kategori yang satu ini dan mari belajar !
33
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Fasilitas internet Era Teknologi Tnformasi guru dapat mengakses informasi
melalui internet seperti fasilitas pendidikan berupa buku, han ajar,RPP, Silbaus,dll
blog Pendidikan
34
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PERTANYAAN MENDASARBagaimanakah formulasi yang tepat
untuk meningkatkan mutu pendidikan?.
Apakah formulasi itu sangat penting sebagai starting point dinilai sebagai pemutus rantai dari serangkaian mata
rantai masalah yang sering disebut vicious circle
35
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
KENAPA KURIKULUM BERUBAH
Kenapa kurikulum harus berubah ? Demikian pertanyaan yang kerapkali dilontarkan
orang, ketika menanggapi terjadinya perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia.
Jawabannya pun sangat beragam, bergantung pada persepsi dan tingkat pemahamannya masing-masing. Sepanjang sejarahnya, di Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan hingga ada kesan di masyarakat bahwa “ganti menteri, ganti kurikulum”.
36
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
KEANEHAN?
Tidak pernah melakukan perubahan apapun. sekolah yang demikian, akan stagnan.
Sekolah membetuk TPK tingkat sekolah yang bertugas untuk memanage kurikulum di sekolah (TPS).
Usaha untuk mendesain, mengimplementasikan, dan mengevaluasi serta mengembangan kurikulum yang lebih inovatif tampaknya kurang diperhatikan.
Dengan adanya Tim Pengembang Kurikulum di sekolah maka kegiatan manajemen kurikulum mungkin akan jauh lebih terarah, sehingga pada gilirannya pendidikan di sekolah pun akan jauh lebih efektif dan efisien 37
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
ESENSI PERBEDAANESENSI PERBEDAAN KURIKULUM 2004KURIKULUM 2004KURIKULUM 2006KURIKULUM 2006
(Sesuai PP No. 19 th 2005)(Sesuai PP No. 19 th 2005)
PENAMAANPENAMAAN Kurikulum 2004 atau KBKKurikulum 2004 atau KBK Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
MANAJEMENMANAJEMEN Ujicoba, pemodelan dan MBS Ujicoba, pemodelan dan MBS dilakukan oleh pusat (Direktiorat dilakukan oleh pusat (Direktiorat dan Balitbang)dan Balitbang)
BSNP sebagai penyusun Standar Isi (Kerangka Dasar, BSNP sebagai penyusun Standar Isi (Kerangka Dasar, Stuktur kurikulum) sekolah mengembangkan dalam Stuktur kurikulum) sekolah mengembangkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikankurikulum tingkat satuan pendidikan
KERANGKA DASAR KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR DAN STRUKTUR KURIKULUMKURIKULUM
memuat :memuat :a.a.Standar kompetensiStandar kompetensib.b.Kompetensi dasarKompetensi dasarc.c.IndikatorIndikatord.d.Materi pokokMateri pokok
memuatmemuata.a.Kelompok Mata PelajaranKelompok Mata Pelajaranb.b.Struktur Kurikulum Tiap JenjangStruktur Kurikulum Tiap Jenjangc.c.Standar kompetensi dan Kompotensi dasarStandar kompetensi dan Kompotensi dasar
PEMBELAJARANPEMBELAJARAN Berbasis kompetensi, guru sebagai Berbasis kompetensi, guru sebagai fasilitatorfasilitator
Berorientasi kompetensi, siswa sebagai pusat Berorientasi kompetensi, siswa sebagai pusat pembelajarpembelajar
PELAKSANAANPELAKSANAAN Diberikan model-model (model Diberikan model-model (model silabus, . model pembelajaean, silabus, . model pembelajaean, model penilaian) dalam dokumen model penilaian) dalam dokumen lengkap yang disusun pusat lengkap yang disusun pusat sebagai acuan/pedomansebagai acuan/pedoman
Sekolah dan komite sekolah mengembangkan Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan: berdasarkan: 1.1.Kerangka dasar kurikKerangka dasar kurikulum, ulum, 2.2.Standar kompetensi, Standar kompetensi, di bawah supervisi dinas kab/kota (SD/MI, di bawah supervisi dinas kab/kota (SD/MI, SMP/MTs, PAKET A & B), dan/atau dinas provinsi SMP/MTs, PAKET A & B), dan/atau dinas provinsi (SMA, SMK, PLB, PAKET C)(SMA, SMK, PLB, PAKET C)
PERBEDAAN KURIKULUM 2004 Dan KTSPPERBEDAAN KURIKULUM 2004 Dan KTSP(Sesuai PP No. 19 th 2005)(Sesuai PP No. 19 th 2005)
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 39
HASIL TEMUAN
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Hasil evaluasi kegiatan Bimtek KTSP tahun 2009 /2010 dan hasil supervisi Direktorat PembinaanSMP/ SMA ditemukan bahwa :
1. guru telah menyusun RPP akan tetapi masih banyak yang
belum memenuhi ketentuan standar proses
2. banyak guru menggunakan RPP yang belum disesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik pada satuan
pendidikan, bahkan pembuatan RPP belum sesuai dengan
tujuan yang telah dirumuskan dalam silabus
3.Guru Melaksanakan remedial dan pengayaan tetapi tidak melalui analisis hasil belajar peserta didik
4.Guru Melakukan tes ulang terhadap peserta didik yang tidak tuntas tanpa melakukan pembelajaran remedial
5.ditemukan bahwa masih banyak guru yang belum mampu mengembangkan bahan ajar secara mandiri.
40
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
BAGAIMANA MENYUSUN SILABUS DAN RRP YANG MUDAH
Penyusunan Silabus dan RPP diawali dengan melakukan analisis :
1.Materi apa yang harus diajarkan kepada siswa (materi ajar)
2.Bagaimana cara mengajarkan materi tersebut (metoda)
3.Tujuan apa yang hendak dicapai dari mengajarkan materi tersebut (Tujuan Pembelajaran)
4.Bagaimana siswa belajar agar tujuan pembelajaran tercapai (Keg Pembelajaran)
5.Bagaimana cara mengukur apakah TP sudah tercapai (penilaian)
42
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
KATA KUNCI SILABUS DAN RPP
terletak pada Tujuan pembelajaranTujuan pemb. (indikator yang ditulis lengkap) 1.Audien = A (siswa)2.Behavior = B Perubahan tingkalaku yang
ingin dicapai dan dapat diukur sebagai hasil belajar
3.Condition =C Situasi /lingkungan KBM4.Degree = D Tingkat kesulitan sesuai
kemampuan siswa5.Content = E Kedalaman materi sebagai isi
Kegiatan belajar
43
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Contoh Tujuan Pembelajaran : Setelah tanya jawab siswa dapat
menuliskan lima ciri ciri mahluk hidup
Rumusan 1.Setelah tanya jawab E ( Konten )2.Siswa A ( Audiens)3.dapat menuliskan B ( Behavior )4.lima D ( Degree )5.ciri ciri mahlk hidup C (Condisi )
44
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Tujuan pembelajaran yang baik didalamnya terdat 5 Aspek
1.Indikator 2.Soal 3.Metoda4. Kegiatan pembelajaran5. Aspek penilaian
Contoh TP : Setelah diskusi siswa dapat menuliskan 5 ciri ciri mahluk hidup
1.Indikator :Menuliskan 5 ciriciri mahluk hidup2.Soal :Tuliskan 5 ciri Mahluk hidup3.Metoda : diskusi4.Keg. pembel:Diskusi tentang ciri ciri mahluk
hidup5.Aspek penilaian : Kognitip, Teknik tertulis
45
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
BAGAIMANA CARA MELAKUKAN ANALISIS SILBUS DAN RPP Yang merupakan gabungan dari silabus dan RPP
KOMPETENSI
DASAR
MATERI POKOK
MATERI AJAR INDIKATOR SOAL METODA
1 2 3 5 4 6
Menyalin dari standar isi
KD buang kata kerja
Uraikan dari Materi pokok seluas mungkin dengan mempertimbangkan alokasi waktu,kemampuan siswa dan guru
Tiap soal satu indikator rumusan indikator yang paling sederhana memiliki 2 penciri yaitu perubahan tingka laku dan pengetahuan (yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik yaitu kegiatan siswa dan materi).
Diambil dari tiap sub materi ajar soal yang baik mengandung 2 aspek pengetahuan dan perubahan tingka laku
Untuk mencapai iundikator tsbMateri ajar disampaikan dengan metoda apa
46
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
TUJUAN PEMBELAJA
RAN
KEGIATAN PEMBELAJA
RAN
JENIS PENILAIAN9
ALOKASI WAKTU
SUMBER BAHAN
7 8 ASPEK TEKNIK K K M 10 11
Tujuan pembelajaran adalah indikator yang ditulis secara lengkap yang memiliki 5 aspek yaitu 1 A 2 B3. C 4 D 5.E
Merupakan pengalaman belajar siswa yang berhubungan dengan metoda pembelajaran dan memiliki 2 penciri yaitu kegiatan siswa dan pengetahuan
Lihat soal sesuaikan dg aspek pada raport
Bisa berupa tertulis,lisan,Unjuk kerja,Produk proyek
Dibuat per indikator atau KD dengan memperhatikanAspek kompleksitas,daya dukung dan intake siswa
Untuk KD sesuaikan denganprogram semester
1 sumber2 Bahan3 alat
47
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
BAGAIMANA CARA MELAKUKAN ANALISIS SILBUS DAN RPP ? Yang merupakan gabungan dari silabus dan RPPKOM
PETENSI DASAR
MATERI
POKOK
MATERI AJAR INDIKATOR SOAL METODA
1 2 3 5 4 6Mengidentifikasi struktur dan fungsi daun tumbuhan
Struktur dan fungsi daun tumbuhan
a.Struktur daun tumbuhan 1 Tangkai daun 2 Tulang daun 3 Helai daun b.Fungsi Daun tumbuhan 1 Tangkai daun berfungsi untuk melekatkan daun pada batang /Ranting 2 Tulang daun berfungsi untuk memberikan bentuk pada daun 3 Helai daun berfungsi untuk memasak makanan dan untuk bernapas
1.Menunjukan mana tangkai,tulang dan helai daun yang diamati 2.Menyebutkan fungsi tangkai daun
1.Amati sehelai daun lalu tunjukkan Mana tangkai,tulang dan helai daun yang diamati tersebut 2.Sebutkan fungsi tangkai daun
1.Observasi/Pengamatan 2.Diskusi
48
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
JENIS PENILAIAN9
ALOKASI WAKTU
SUMBER BAHAN
7 8 ASPEK TEKNIK K K M 10 11
1.Setelah Mengamati helai daun siswa dapat Menunjukkan Mana tangkai,tulang dan helai daun yang di amati dengan benar 2.Setelah diskusi siswa dapat Menyebutkan fungsi tangkai daun dengan tepat
1.Mengamati helai daun 2.Diskusi tentang fungsi tangkai daun
1.Aspek Kinerja ilmiah,
2.Aspek Penguasaan konsep,Teknik Tertulis, KKM 78
Teknik Proses kerjakonsep,
Teknik Tertulis,
KKM 89
KKM 78
2 jam Pelajaran
Sumber ; Buku IPA Bahan ; Daun tumbuha Alat ; -
49
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA April 10, 2023
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
51
PENILAIAN
APA, MENGAPA, dan BAGAIMANA?
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
52/29
PerancanganPenilaian
PerancanganPenilaian
Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan Penilaian
Analisis Hasil Penilaian
Analisis Hasil Penilaian
Tindak lanjut Hasil PenilaianTindak lanjut
Hasil PenilaianPelaporan Hasil
PenilaianPelaporan Hasil
Penilaian
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
CAKUPAN PENILAIAN
NO.
CAKUPAN PERANCANG
1. Ulangan Harian Pendidik
2. Ulangan Tengah Semester
Pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan
3. Ulangan Akhir Semester
4. Ulangan Kenaikan Kelas
5. Ujian Sekolah
6. Ujian Nasional BSNP bekerja sama dengan instansi terkait
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
• Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana peiaksanaan pembelajaran (RPP) – Permendiknas No.20 Tahun 2007, Lampiran D.2
• Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas (PP No.19 Tahun 2005 Pasal 64 ayat 1)
• Penilaian yang didokumentasikan disertai bukti kesahihan, keandalan, dan dievaluasi secara periodik untuk perbaikan metode penilaian (Permendiknas No.19 – Lampiran B.5 butir d.13).
• Penilaian pendidik digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik; bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan memperbaiki proses pembelajaran (PP No.19 Tahun 2005 Pasal 64 ayat 1 dan 2).
Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik (Permendiknas No.20 Tahun 2007 – Lampiran C.1)
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu KD atau lebih (Permendiknas No.20 Tahun 2007 – Lampiran A.4)
Ketuntasan KD ditandai dengan ketuntasan setiap indikator pada KD ybs
Bentuk dan teknik penilaian sesuai dengan penilaian yang direncanakan dalam silabus
Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan KD mengikuti remedial, dan yang sudah tuntas mendapat pengayaan
NO
NAMA SISWA
NILAI HARIAN RATA- RATANH
KD-1 KD-2 KD-3 KD-4 KD-5
Catatan : Nilai Harian setiap KD merupakan kumulatif dari hasil ulangan harian dan nilai penugasan pada KD yang bersangkutan
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 - 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut (Permendiknas No.20 Tahun 2007 – Lampiran A.5)
Pelaksanaannya dikoordinasikan oleh satuan pendidikan
Pencapaian kompetensi peserta didik untuk beberapa kompetensi dasar yang diperoleh dari pelaksanaan ulangan tengah semester menghasilkan satu Nilai Tengah Semester (NTS)/Rapor UTS
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
• Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut (Permendiknas No.20 Tahun 2007 – Lamp A.6)
• Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut (Permendiknas No.20 Tahun 2007 – Lampiran A.7)
• Pencapaian kompetensi peserta didik untuk semua kompetensi dasar yang diperoleh dari pelaksanaan ulangan akhir semester/ulangan kenaikan kelas menghasilkan satu Nilai Akhir Semester (NAS/NKK)
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
• Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dirancang dan dilaksanakan dalam kerangka manajemen berbasis sekolah
• Pelaporan hasil belajar yang dilakukan oleh guru atas perkembangan pembelajaran siswa berupa rapor.
• LHB (Rapor) adalah laporan kemajuan belajar peserta didik dalam kurun waktu satu semester. Laporan prestasi mata pelajaran, berisi informasi tentang pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan
• Pelaporan hasil belajar hendaknya merinci hasil belajar peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaian yang bermanfaat bagi pengembangan peserta didik
• Laporan kemajuan belajar peserta didik disajikan dalam data kuantitatif maupun kualitatif. Data kuantitatif disajikan dalam angka (0-100) untuk setiap mata pelajaran, sedangkan data kualitatif berupa ketercapaian Kompetensi yang berisi deskripsi yang menggambarkan tingkat pencapaian kompetensi utuh peserta didik untuk setiap mata pelajaran.
• Penilaian selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan secara periodik melalui: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
• Nilai pada rapor merupakan gambaran pencapaian kemampuan peserta didik dalam satu semestar. Nilai tersebut berasal dari nilai Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan Akhir Semester
• Kedudukan atau bobot nilai Ulangan Harian , nilai Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan Akhir Semester/Nilai Ulangan Kenaikan kelas merupakan kebijakan satuan pendidikan yang dirumuskan bersama dengan dewan guru
• Hal yang dapat menjadi pertimbangan bagi satuan pendidikan dalam menentukan kedudukan atau bobot adalah cakupan indikator yang diukur, konsistensi dan kontinuitas pengukuran pencapaian kompetensi sehingga kedudukan atau bobot nilai Ulangan Harian sama atau lebih besar nilai Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan Akhir Semester/Nilai Ulangan Kenaikan kelas
• Nilai Harian (kumulatif dari hasil nilai ulangan harian dan nilai penugasan)
• Nilai Ulangan Tengah Semester• Nilai Ulangan Akhir Semester atau Nilai Ulangan
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
KeteranganNH : Nilai HarianNTS : Nilai Ulangan Tengah SemesterNAS/NKK : Nilai Ulangan Akhir Semester/Nilai Ulangan Kenaikan Kelasx, y, z : pembobotan masing-masing nilai
Nilai LHB (rapor) = x NH + y NTS + z (NAS/NKK)
Contoh 1Pembobotan nilai Ulangan Harian lebih besar dari Ulangan Tengah Semester dan Ulangan Akhir Semester, misal: 50% - 25% - 25%Mata Pelajaran Sosiologi : Nilai Ulangan Harian = 75 Nilai Ulangan Tengah Semester = 70 Nilai Ulangan Akhir Semester = 60 Jadi Nilai pada rapor= (50% x 75) + (25% x 70) + (25% x 60)
= 37,5 + 17,5 + 15= 70
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Contoh 2Pembobotan nilai Ulangan Harian sama dengan Ulangan Tengah Semester dan Ulangan Akhir Semester.Mata Pelajaran Pendidikan Seni: Nilai Ulangan Harian = 75 Nilai Ulangan Tengah Semester = 70 Nilai Ulangan Akhir Semester = 65 Jadi Nilai pada rapor= (75 + 70 + 65)/3
= 70
CATATANPenentuan pembobotan dalam menentukan nilai LHB (rapor) diserahkan pada satuan pendidikan
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
62/29
Semua hasil penilaian (UH, Tugas, UTS, UAS dan UKK) dipertimbangkan dalam menentukan nilai rapor
Contoh format berikut tidak baku, sekolah dapat mengembangkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing
PENGOLAHAN NILAI HASIL BELAJAR
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
NO
NAMA SISW
A
NILAI HARIANRT-RT NH
NTS NASNILAI
LHBKD-1
KD-2
KD-3
KD-4
KD-5
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
64/29
Mata Pelajaran : ……………………Kelas/Semester : ……………………
NoNo
NamaNama
Pes.ddkPes.ddk
Ulangan HarianUlangan Harian TugasTugas
NHNH UTSUTS UASUAS NRNR11
R-R-11
22R-R-22
33R-R-33
11 22 33 RtRt
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
65/29
R
NH
:
:
Nilai hasil remedialNilai hasil remedial
Nilai Harian (gabungan Nilai Harian (gabungan dari rata-rata nilai tugas nilai tugas dan rata-rata nilai UH setelah remedial, dua dan rata-rata nilai UH setelah remedial, dua desimal, tidak dibulatkan)desimal, tidak dibulatkan)
UTS : Nilai Ulangan Tengah Semester (dua desimal, Nilai Ulangan Tengah Semester (dua desimal, tidak dibulatkan)tidak dibulatkan)
UAS : Nilai Ulangan Akhir SemesterNilai Ulangan Akhir Semester ( (dua desimal, dua desimal, tidaktidak dibulatkan) dibulatkan)
NR : Nilai Rapor (bilangan bulat)Nilai Rapor (bilangan bulat)
Keterangan :
CONTOH FORMAT
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
akuntabelakuntabel objektif
beracuan kriteria
sistematis
menyeluruh dan berkesinambungan
adil
terpadu
terbuka
PRINSIP PENILAIANPRINSIP PENILAIAN
sahihsahih
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 2
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan.
*KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
*
KKM ditetapkan oleh sekolah pada awal tahun pelajaran dengan memperhatikan :1. Intake (kemampuan rata-rata peserta didik)2. Kompleksitas (mengidentifikasi kerumitan indikator
sebagai penanda tercapainya kompetensi dasar)3. Kemampuan daya pendukung (berorientasi pada
sumber belajar)
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 4
KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mapel di satuan pendidikan
*RAMBU - RAMBU*
Ketuntasan Belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100%.
Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 – 100
Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah nilai ketuntasan belajar maksimal, dan berupaya secara bertahap meningkatkan untuk mencapai ketuntasan maksimal
Nilai KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar Peserta didik
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Tingkat Kompleksitas: (kesulitan dan kerumitan) setiap KD atau indikator yang harus dicapai oleh peserta didik
Kompleksitas tinggi, apabila dalam mencapai kompetensi diperlukan :
1. memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta didik;
2. kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi;
3. menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan;
Pendidik
*KOMPLEKSITAS1
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
1. kemampuan penalaran tinggi;2. cakap/terampil menerapkan konsep;3. cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian
tugas/pekerjaan;4. tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi
agar dapat mencapai ketuntasan belajar
Peserta didik
Memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan.
Waktu
*KOMPLEKSITAS1
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
*KOMPLEKSITAS1
Jika suatu indikator hanya meliputi sebagian dari kondisi tersebut di atas dapat dinyatakan memiliki kompleksitas sedang dan apabila tidak memerlukan kondisi tersebut indikator dapat dinyatakan memiliki kompleksitas rendah.
Selanjutnya
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
*DAYA DUKUNG2
* Ketersediaan TenagaKetersediaan Tenaga
*Sarana dan prasarana pendidikan Sarana dan prasarana pendidikan yang diperlukanyang diperlukan
* Biaya operasional pendidikanBiaya operasional pendidikan
* Manajemen SekolahManajemen Sekolah
* Kepedulian Kepedulian stakeholders stakeholders sekolahsekolah
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
intake
Kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Nilai Ujian Nasional (NUN), Rapor kelas 3 SMP, tes seleksi masuk, atau psikotes
Kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Nilai Ujian Nasional (NUN), Rapor kelas 3 SMP, tes seleksi masuk, atau psikotes
Kelas XI dan XII didasarkan pada tingkat pencapaian KKM peserta didik pada semester atau kelas sebelumnya keterkaitan antara indikator dengan indikator sebelumnya yang telah di capai oleh peserta didik
Kelas XI dan XII didasarkan pada tingkat pencapaian KKM peserta didik pada semester atau kelas sebelumnya keterkaitan antara indikator dengan indikator sebelumnya yang telah di capai oleh peserta didik
*INTAKE(Tingkat Kemampuan Rata-rata Peserta
Didik)
3
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
NO. KRITERIANILAI
Tinggi Sedang Rendah
1 Kompleksitas 1 2 32 Daya Dukung 3 2 13 Intake 3 2 1
Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan intake peserta didik sedang nilainya adalah
88,89100 x
9233
89
A. Dengan memberikan poin :
Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai* *
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
B. Dengan menggunakan rentang nilai B. Dengan menggunakan rentang nilai :
NO. KRITERIANILAI
Tinggi Sedang Rendah
1 Kompleksitas 50 - 64 65 - 80 81 - 100
2 Daya Dukung 81 - 100 65 - 80 50 - 64
3 Intake 81 - 100 65 - 80 50 - 64
Nilai KKM indikator adalah rata-rata dari nilai ketiga kriteria yang ditentukan. Contoh : kompleksitas sedang (75), daya dukung tinggi (95), dan intake sedang (70), maka nilai KKM indikator = (75 + 95 + 70) : 3 = 80
Penentuan rentang nilai dan penetapan nilai dari setiap kriteria merupakan kesepakatan forum MGMP sekolah, misalnya :
Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai* *
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
KompleksitasKompleksitasKompleksitasKompleksitas Daya DukungDaya Dukung IntakeIntakeIntakeIntake
• Tinggi• Sedang• Rendah
• Tinggi• Sedang• Rendah
• Tinggi• Sedang• Rendah
Contoh :
Jika indikator memiliki kriteria: kompleksitas rendah, daya dukung tinggi
dan intake peserta didik sedang maka terdapat dua komponen yang
memungkinkan untuk menetapkan nilai KKM 100 yaitu kompleksitas
rendah dan daya dukung tinggi. Karena intake peserta didik sedang,
guru dapat mengurangi nilai KKM, misalnya menjadi antara 80 – 80 – 9090.
Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai* *
C. Dengan memberikan pertimbangan professional judgement pada setiap kriteria untuk menetapkan nilai
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
* PENETAPAN KKM
Contoh : Dengan Memberi PoinContoh : Dengan Memberi Poin
Kompetensi dasar dan Indikator
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Penetapan Ketuntasan Nilai KKM
Kompleksitas
Daya dukung
Intake
1.1. Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya negara
75.25
•Menguraikan pengertian bangsa Rendah 3
Tinggi3
Sedang2
89
•Mendeskripsikan unsur terbentuknya bangsa
Tinggi1
Sedang2
Sedang2
56
•Mendeskripsikan pengertian negara Sedang2
Tinggi3
Sedang2
78
•Mengidentifikasi unsur terbentuknya Negara
Sedang2
Tinggi3
Sedang2
78
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
* PENETAPAN KKM
Contoh : Dengan Memberi RentangContoh : Dengan Memberi Rentang
Kompetensi dasar dan Indikator
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Penetapan Ketuntasan Nilai KKM
Kompleksitas
Daya dukung
Intake
1.1. Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya negara
75.5
•Menguraikan pengertian bangsa Sedang75
Tinggi90
Sedang70
78
•Mendeskripsikan unsur terbentuknya bangsa
Tinggi55
Sedang80
Sedang70
68
•Mendeskripsikan pengertian negara Sedang78
Tinggi85
Sedang70
78
•Mengidentifikasi unsur terbentuknya Negara
Sedang76
Tinggi90
Sedang78
78
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Analisis ketuntasan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui tingkat ketercapaian KKM yang telah ditetapkan
Hasil analisis ditindaklanjuti dengan memberikan perbaikan (remedial) bagi peserta didik yang belum tuntas dan pengayaan (enrichment) bagi yang sudah tuntas.
ANALISIS KETUNTASAN* *
Manfaat Analisis:
1. Sebagai dasar untuk menetapkan KKM
pada tahun berikutnya
2. Perbaikan proses pembelajaran
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
DALAM 1 KD
JML INDIKATOR YG TUNTAS LEBIH DARI 50%:
LANJUT KE KD BERIKUTNYA
JML INDIKATOR BELUM TUNTAS SAMA ATAU LEBIH DARI 50%:
MENGULANG KD YANG SAMA
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL
TATAP MUKA DENGAN GURU BELAJAR SENDIRI → dinilaiKEGIATAN: MENJAWAB PERTANYAAN,
MEMBUAT RANGKUMAN, MENGERJAKAN TUGAS, MENGUMPULKAN DATA.
PADA ATAU DI LUAR JAM EFEKTIF
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PROGRAM PENGAYAAN :
SISWA BERPRESTASI BAIKMEMPERKAYA KOMPETENSIKEGIATAN :
MEMBERI MATERI TAMBAHAN, LATIHAN TAMBAHAN TUGAS INDIVIDUAL
HASIL PENILAIAN MENAMBAH NILAI MATA PELAJARAN BERSANGKUTAN
SETIAP SAAT, PADA ATAU DI LUAR JAM EFEKTIF.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PERBAIKAN PROGRAM & KEGIATAN
ProgramStrategiBahan
Tidak efektif?
ProgramStrategiBahan
Tidak efektif?
DievaluasiDievaluasi
Direvisi Direvisi Diganti Diganti
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
*Alur prosedur kerja*
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
KKM Indikator
KKM Kompetensi Dasar
KKM Standar Kompetensi
11Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut:
*LANGKAH-LANGKAH PENETAPAN KKMB
KKM Mata Pelajaran
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PROSES PEMBELAJARAN
PENILAIAN / ULANGAN
< KKM
PEMB. REMEDIAL
ULANGAN
LULUS
KKM
PEMB. PENGAYAAN
FORTOFOLIO
TUNTAS
KD BERIKUTNYA
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
87 - 39
Sistem penilaian menggunakan ulangan berkelanjutan, yang ciri-cirinya adalah:
UH dilaksanakan untuk melihat ketuntasan setiap Kompetensi Dasar.
UH dapat dilaksanakan untuk satu atau lebih Kompetensi Dasar.
Hasil UH dianalisis dan ditindaklanjuti melalui program remedial, program pengayaan.
UH mencakup aspek kognitif dan psikomotor.Aspek afektif diukur melalui kegiatan inventori afektif
seperti:pengamatan, kuesioner, dsb.
PENILAIAN
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
1. Kompetensi yang ingin dicapai peserta didik dirumuskan dalam urutan yang hirarkis
2. Evalusi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap kompetensi harus diberikan feedback
3. Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang diperlukan
4. Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar lebih awal
1. Kompetensi yang ingin dicapai peserta didik dirumuskan dalam urutan yang hirarkis
2. Evalusi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap kompetensi harus diberikan feedback
3. Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang diperlukan
4. Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar lebih awal
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
2. Memberikan Perlakuan(treatment)PembelajaranRemedial
Langkah-langkah
1. Mendiagnosis Kesulitan
Belajar
• Kesulitan belajar ringan. • Kesulitan belajar sedang. • Kesulitan belajar berat.
• Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda
• Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan
• Pemberian tugas-tugas kelompok• Pemanfaatan tutorial teman sebaya.
Diakhiri dengan tes ulang dilakukan di luar jam tatap muka
Dilakukan dengan tes prasyarat, tes diagnostik, wawancara, pengamatan, dsb.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PEMBELAJARAN REMEDIAL
Pembelajaran remedial adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan pada KD tertentu, menggunakan berbagai metode yang diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat ketuntasan belajar peserta didik.
Pada hakikatnya semua peserta didik akan dapat mencapai standar kompetensi yang ditentukan, hanya waktu pencapaian yang berbeda. Oleh karenanya perlu adanya program pembelajaran remedial (perbaikan)
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Penilaian ulang diberikan kepada
peserta didik yang telah mengikuti
program pembelajaran remedial agar
dapat diketahui apakah peserta didik
telah mencapai ketuntasan dalam
penguasaan kompetensi yang telah
ditetapkan.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
92 - 39
Pembelajaran remedial diberikan setelah peserta didik mempelajari satu atau beberapa KD tertentu yang diuji melalui Ulangan Harian.
Waktu Pelaksanaan
Pembelajaran Remedial
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
93 - 39
PELAKSANAAN REMEDIAL Pembelajaran ulang dengan metode
dan media yang berbeda, Belajar mandiri atau pemberian
bimbingan secara khusus, Pemberian tugas/latihan, Belajar kelompok dengan bimbingan
alumni atau tutor sebaya, dan lain-lain, yang semuanya
diakhiri dengan ulangan.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
94 - 39
TES
ULANG
Tes ulang diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti program pembelajaran remedial agar dapat diketahui apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan dalam penguasaan kompetensi yang telah ditetapkan.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
95 - 39
Nilai Remedial Nilai remedi idealnya dapat lebih tinggi dari
KKM. Apabila kebijakan ini diberlakukan, maka setiap peserta didik (termasuk yang sudah mencapai KKM) berhak mengikuti remedi/perbaikan nilai sehingga mencapai nilai maksimal (100).
Oleh karena itu, mempertimbangkan kepraktisan dalam pelaksanaan remedial sekolah dapat menetapkan nilai remedi sama dengan nilai KKM. Kebijakan ini harus disosialisasikan sejak awal tahun pelajaran.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Guru ;
1.Menentukan jenis program remedial atau pengayaan berdasarkan pencapaian kompetensi peserta didik dengan analisis ketuntasan KKM.
a. Program remedial jika pencapaian kompetensi peserta didik kurang dari KKM
b. Program pengayaan jika pencapaian kompetensi peserta didik lebih atau sama dengan nilai KKM
2.Melaksanakan program remedial dan pengayaan berdasarkan hasil klasifikasi pencapaian hasil peserta didik
3.Melaksanakan penilaian ulang bagi peserta didik yang remedial dan hasilnya sebagai nilai pencapaian kompetensi peserta didik
4.Melaksanakan penilaian bagi siswa yang mengikuti program pengayaan yang hasilnya dimasukkan dalam fortofolio.
Guru ;
1.Menentukan jenis program remedial atau pengayaan berdasarkan pencapaian kompetensi peserta didik dengan analisis ketuntasan KKM.
a. Program remedial jika pencapaian kompetensi peserta didik kurang dari KKM
b. Program pengayaan jika pencapaian kompetensi peserta didik lebih atau sama dengan nilai KKM
2.Melaksanakan program remedial dan pengayaan berdasarkan hasil klasifikasi pencapaian hasil peserta didik
3.Melaksanakan penilaian ulang bagi peserta didik yang remedial dan hasilnya sebagai nilai pencapaian kompetensi peserta didik
4.Melaksanakan penilaian bagi siswa yang mengikuti program pengayaan yang hasilnya dimasukkan dalam fortofolio.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
97 - 39
Contoh: Teknik pelaksanaan
penugasan/pembelajaran remedial
Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%.
Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%.
Pembelajaran ulang diakhiri dengan tes individual (tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.dan atau lebih dari 50% rata2 pencapaian Indikator yang diujika lebih dari 50%
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
2. Bentuk Pelaksanaan PembelajaranPengayaan
Langkah-langkah
1. Identifikasi KelebihanKemampuanBelajar
• Siswa yang belajar lebih cepat. • Siswa yang menyimpan informasi lebih mudah• Siswa dengan keingintahuan yang tinggi• Siswa dengan kemampuan berfikir mandiri• Siswa yang superior berfikir abstrak• Siswa yang memiliki banyak minat
• Belajar Kelompok• Belajar Mandiri• Pembelajaran berbasis Tema• Pemadatan Kurikulum
Dilakukan dengan ; Tes IQ, Tes Inventori, Wawancara, Pengamata (Observasi)
Penilaian dilakukan dengan penilaian fortofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Peserta didik yang telah mencapai kompetensi lebih cepat dari peserta didik lain dapat mengembangkan dan memperdalam kecakapannya secara optimal melalui pembelajaran pengayaan.
Pembelajaran pengayaan dapat diartikan sebagai suatu pengalaman atau kegiatan peserta didik yang telah melampaui persyaratan minimal (KKM) yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PEMBELAJARAN PENGAYAAN(lanjutan ….)
Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sehingga mereka dapat mengembangkan minat dan bakat serta mengoptimalkan kecakapannya.
Pengayaan merupakan penguatan pada KD tertentu dengan memberi tugas membaca, tutor sebaya, diskusi, dan lain-lain
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
101 - 39
Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
1. Belajar Kelompok2. Belajar mandiri3. Pembelajaran
berbasis tema4. Pemadatan
kurikulum
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
102 - 39
Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan pengayaan ini tidak lepas dengan penilaian.
Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa tetapi cukup dalam bentuk portofolio dan harus dihargai sebagai nilai lebih dari peserta didik yang lainnya
Penilaian
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 105
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA