![Page 1: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/1.jpg)
1. Keterampilan Menyimak2. Keterampilan Berbicara3. Keterampilan Membaca4. Keterampilan Menulis5. Keterampilan bersastra
![Page 2: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/2.jpg)
1. Pengertian menyimak2. Tujuan menyimak3. Jenis menyimak4. Tahapan menyimak5. Faktor- faktor penentu keberhasilan
menyimak6. Ciri- ciri penyimak yang baik7. Cara meningkatkan perilaku menyimak
![Page 3: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/3.jpg)
1. Tarigan: menyimak adalah proses kegiatan mendengarkan lambang- lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isinya yang disampaikan oleh pembicara melalui bahasa lisan.
2. Thomkins (1991) : menyimak adalah proses bahasa yang terdiri dari bunyi- bunyi yang dimaknai atau dipahami yang diproses lewat pikiran atau syaraf pendengaran seseorang.
![Page 4: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/4.jpg)
1. Menyimak marginal2. Menyimak apresiatif3. Menyimak atentif4. Menyimak kritis
![Page 5: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/5.jpg)
1. Menyimak secara sadar2. Menyimak berseling/ ada gangguan3. Setengah mendengarkan4. Menyimak sungguh- sungguh5. Menyimak sekali- kali6. Menyimak sosiatif7. Menyimak secara berkala8. Menyimak secara seksama9. Menyimak secara aktif
![Page 6: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/6.jpg)
1. Mendengarkan2. Mengidentifikasi3. Menafsirkan4. Memahami5. Menilai6. Menanggapi
![Page 7: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/7.jpg)
1. Mendapatkan fakta2. Menganalisis fakta3. Mendapatkan inspirasi4. Menghibur diri
![Page 8: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/8.jpg)
1. Menyimak ekstensif2. Menyimak intensif
![Page 9: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/9.jpg)
1. Menyimak sekunder2. Menyimak pasif3. Menyimak sosial4. Menyimak estetik
![Page 10: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/10.jpg)
1. Menyimak kritis2. Menyimak konsentratif3. Menyimak kreatif4. Menyimak interogatif5. Menyimak eksploratif
![Page 11: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/11.jpg)
1. Faktor pembicaraa. Penguasaan materib. Berbahasa baik dan benarc. Percaya dirid. Berbicara sistematise. Gaya menarikf. Kontak dengan penyimak
![Page 12: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/12.jpg)
a. Aktualb. Bermaknac. Sistematisd. Seimbang
![Page 13: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/13.jpg)
a. Ruanganb. Waktuc. Ketenangand. peralatan
![Page 14: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/14.jpg)
a. Kondisib. Konsentrasic. Bertujuand. Berminat
![Page 15: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/15.jpg)
1. Berkonsentrasi2. Bermotivasi3. Menyeluruh4. Penyimak menghargai pembicara5. Penyimak harus selektif6. Penyimak harus sungguh- sungguh7. Penyimak tidak mudah terganggu8. Penyimak harus mudah menyesuaikan diri9. Penyimak harus kenal arah pembicaraan10. Penyimak harus kontak dengan pembicara11. Merangkum12. Menilai13. Merespon
![Page 16: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/16.jpg)
1. Siap fisik dan mental2. Konsentrasi3. Bermotivasi4. Objektif5. Menyeluruh6. Selektif7. Tidak mudah terganggu8. Menghargai pembicara9. Cepat menyesuaikan diri dan kenal arah pembicaraan10. Tidak emosi11. Kontak dengan pembicara12. Merangkum13. Menilai14. Mendengarkan tanggapan
![Page 17: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/17.jpg)
1. Menerima keanehan pembicara2. Memperbaiki sikap3. Memperbaiki lingkungan4. Meningkatkan pembuatan catatan5. Menyaring tujuan menyimak yang spesipik6. Memanfaatkan waktu secara bijaksana7. Menyimak secara rasional8. Berlatih menyimak bahan- bahan yang sulit
![Page 18: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/18.jpg)
1. Menyimak tanpa mereaksi2. Menyimak terputus- putus3. Menyimak terpusat4. Menyimak pasif5. Menyimak dangkal6. Menyimak membandingkan7. Menyimak organisasi materi8. Menyimak kritis9. Menyimak kreatif/ apresiatif
![Page 19: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/19.jpg)
Hakikat berbicara:1. Tarigan ( 1983:15): kemampuan
mengucapkan bunyi- bunyi artikulasi atau kata- kata untuk mengekspresikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
2. Sabarti dkk( 2004: 15): proses penyampaian gagasan secara lisan.
3. Saleh Abbas( 2006:83): penyampaian maksud (ide, gagasan, pikiran) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan.
![Page 20: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/20.jpg)
4. KBBI: berbicara adalah :a. Berkata, bercakap, berbahasab. Melahirkan pendapat secara lisanc. Berunding, merundingkan5. Wikipedia: kepandaian manusia untuk
mengeluarkan suara dan menyampaikan pendapat dari pikiran.
6. Suhendar dan Supinah (1997:1): proses perubahan bentuk pikiran/ angan- angan / perasaan menjadi bunyi bahasa yang bermakna.
![Page 21: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/21.jpg)
1. Mendorong atau menstimulasi2. Menyakinkan3. Menggerakan4. Mengimformasikan5. MenghiburMenurut Djago Tarigan (1996:138) tujuan
berbicara:1. Menjelaskan sesuatu proses2. Menginterpretasikan sesuatu hal3. Memberi, menanamkan dan menyebarkan
pengetahuan4. Menjelaskan kaitan, hubungan, relasi antara
benda, hal atau peristiwa.
![Page 22: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/22.jpg)
2. Menurut Jeffrey ( dalam Mas’ud, 2005: 65) tujuan berbicara
a. Bersifat primerb. Bersifat sekunderTujuan primer:a. Menyampaikan pikiran, perasaan,
pengalaman kepada orang lainb. Mempengaruhi orang lainc. Mengekspresikan perasaan
![Page 23: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/23.jpg)
Tujuan sekunder:1. Sudut padang psikologi2. Sudut pandang perspektif
![Page 24: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/24.jpg)
1. Berbicara dan menyimak adalah dua bagian resiprokal
2. Berbicara adalah proses individu berkomunikasi3. Berbicara adalah ekspresi kreatif4. Berbicara adalah tingkah laku5. Berbicara dipengaruhi kekayaan pengalaman6. Berbicara memperluas cakrawala7. Kemampuan linguistik dan lingkungan8. Berbicara adalah pancaran kepribadian ( Logan
dkk).
![Page 25: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/25.jpg)
1. Aminudin ( dalam Mas’ud, 2005: 62-64)a. Ciri- ciri manusia dalam berbicara yaitu
keterlibatan unsur( keramahan, cinta, perhatian)
b. Ciri-ciri konvensional dalm berbicarac. Ciri- ciri prosedurald. Ciri vitalitas dalam berbicara adalah pembicara
menjiwai setiap menyampaikan pembicaraan.e. Ciri penalaran dalam berbicara adalah
penjelasan gagasan kepada pendengar melalui kemampuan emosional, intelektual sesuai pendengar.
![Page 26: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/26.jpg)
1. Pengirim: orang yang menyampaikan pesan2. Pesan: isi pembicaraan3. Penerima: orang yang menerima pesan4. Media: bahasa lisan5. Sarana: waktu, tempat, suasana,
peralatanyang digunakan dalam menyampaikan pesan.
6. Interaksi: searah, dua arah, atau multi arah.
![Page 27: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/27.jpg)
1. Mampu memilih topik2. Menguasai materi3. Memahami latar belakang pendengar4. Mengetahui situasi5. Mampu merumuskan tujuan6. Mampu melakukan kontak dengan pendengar7. Kemampuan linguistik tinggi8. Menguasai pendengar9. Memanfaatkan alat bantu10. Penampilan menyakinkan11. berencana
![Page 28: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/28.jpg)
1. Berbicara satu arah: ceramah, pidato2. Berbicara dua arah: diskusi, debat, seminar,
simposium.Menurut:1. Djago Tarigan (1996:162): a. Situasi:1) informal: Tukar pengalaman, percakapan,
menyampaikan berita, menyampaikan pengumuman, bertelpon, memberi petunjuk.
![Page 29: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/29.jpg)
2) Berbicara formal: ceramah, interview, penilaian, bercerita.
b. Tujuan:1) Berbicara menghibur2) Berbicara mengimformasikan3) Berbicara menstimulasi4) Berbicara menyakinkan5) Berbicara menggerakanc. Metode penyampaian:1) Berbicara mendadak2) Berbicara berdasarkan catatan kecil3) Berbicara hafalan4) Berbicara berdasarkan naskah.
![Page 30: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/30.jpg)
d. Jumlah penyimak:1) Berbicara antar pribadi2) Berbicara kelompok kecil3) Berbicara kelompok besar.e. Peristiwa khusus:1) Pidato presentasi2) Pidato penyambutan3) Pidato perpisahan4) Pidato jamuan5) Pidato perkenalan6) Pidato nominasi( mengunggulkan)
![Page 31: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/31.jpg)
2. G. Keraf (1993: 315-316):a. Impromptu ( mendadak)b. Ekstemporan( berdasarkan catatan)c. Memoryter ( hapalan)d. Manuskrip ( naskah)3. Logan,dkk (1972: 108):a. Informal: tukar pengalaman, percakapan,
menyampaikan berita, menyampaikan pengumuman, bertelepon, memberi petunjuk.
b. Formal: ceramah, penilaian, interview, bercerita, prosedur parlementer.
![Page 32: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/32.jpg)
1. Situasi2. Tujuan3. Metode penyampaian4. Jumlah penyimak5. Peristiwa khusus
![Page 33: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/33.jpg)
Jeffrey( Mas’ud, 2005: 66-68)1. Berbicara bersifat purposif2. Berbicara bersifat interaktif3. Berbicara bersifat fana4. Berbicara selalu dalam bingkai5. Berbicara diwarnai kekayaan pengalaman6. Berbicara alpa tanda baca7. Berbicara memiliki kosa kata yang lebih
terbatas.
![Page 34: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/34.jpg)
1. Pelafalan bunyi2. Penempatan tekanan, nada, jangka,
intonasi, ritme3. Penggunaan kata dan kalimat4. Aspek- aspek nonkebahasaan: kenyaringan
suara, kelancaran, sikap berbicara, gerak-gerik dan mimik muka, sopan santun, penalaran.
![Page 35: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/35.jpg)
1. Sikap wajar, tenang, tidak kaku2. Pandangan ke audien/ lawan bicara3. Menghargai pendapat orang lain4. Kesediaan mengoreksi diri sendiri5. Keberanian mengemukakan pendapat6. Mimik tepat7. Kenyaringan suara8. Kelancaran9. Relevansi10. Penguasaan topik11. Tujuan.
![Page 36: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/36.jpg)
1. Menirukan ucapan2. Menceritakan hasil pengamatan3. Percakapan4. Mendeskripsikan5. Pertanyaan menggali6. Bercerita7. Berwawancara8. Berpidato9. Berdiskusi.
![Page 37: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/37.jpg)
1. Djago Tarigan( 1996: 206) langkah- langkah:a. Menyeleksi dan memusatkan pokok
pembicaraanb. Menentukan tujuanc. Menganalisis pendengar dan situasid. Mengumpulkan materie. Menyusun kerangkaf. Mengembangkan kerangkag. Berlatih suara keras dan lancarh. Menyajikan pembicaraan.
![Page 38: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/38.jpg)
1. Meneliti masalah2. Menyusun uraian3. Mengadakan latihanDjago Tarigan mengemukakan langkah- langkah:1. Memilih topik2. Memahami dan menguji topik3. Memahami latar belakang pendengar dan
situasi4. Menyusun kerangka pembicaraan5. Menyusun pembicaraan6. Mencobakan7. Menyajikan.
![Page 39: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/39.jpg)
1. Menguasai masalah2. Mulai bicara saat situasi kondusif3. Memancing perhatian pendengar4. Berbicara jelas5. Pandangan dan mimik6. Sopan, hormat, dan kekeluargaan7. Komunikasi dua arah, mulailah jika sudah
dipersilahkan.8. Suara nyaring9. Pembicara maksimal dengan posisi terlihat
seluruh pendengar.
![Page 40: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/40.jpg)
1. Faktor internal:a. Alat ucapb. Ketunaan penguasaan bahasac. Kelelahand. Fisiologise. Psikologis2. Faktor ekstenala. Kebisinganb. Penglihatanc. Kondisi ruangd. Gerak yang atraktife. Mediaf. Cuaca atau kondisi saat berbicara( Saleh Abbas,2006:84)
![Page 41: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/41.jpg)
Hakikat Membaca:Spodek dan Saracho (1994): membaca merupakan
proses memperoleh makna dari barang cetak.Crawley dan Mountain (1995);suatu yang rumit dan
melibatkan banyak hal, tidak hanya melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik,dan metakognitif.
Klein, dkk.(1996): membaca mencakup: (1) membaca adalah suatu proses, (2) strategis, (3) Interaktif. Membaca merupakan suatu proses dimana suatu informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peran utama dalam membentuk makna.
![Page 42: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/42.jpg)
Syafi’ie (1999) : membaca sebagai suatu proses visual merupakan proses menterjemahkan simbol tulis ke dalam bunyi.
Anderson ( Tarigan, 1985) suatu proses mencocokan huruf atau melafalkan lambang- lambang bahasa tulis.
Thorndike (1967) : membaca merupakan proses berpikir atau bernalar.
Bowman and Bowman (Sugiarto,2001): membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang hayat( life-long learning).
Tampubolon (1993) : membaca merupakan kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan walaupun terjadi proses pengenalan huruf-huruf.
![Page 43: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/43.jpg)
Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati ( Combs, 1996) membagi tiga tahap :
1. Tahap persiapan2. Tahap perkembangan3. Tahap transisiSyafi’ie (1981): tahap membaca,1. Tahap pramembaca2. Tahap baca3. Tahap pascabaca.
![Page 44: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/44.jpg)
Burns (1982) menyebutkan 14 prinsip membaca:1. Membaca adalah tindakan komplek dengan
banyak faktor yang dipertimbangkan.2. Membaca merupakan proses menginterpretasi
terhadap makna dari simbol- simbol tertulis.3. Membaca melibatkan kegiatan mengkontruksi
makna dari massage makna tertulis.4. Tidak ada metode yang tepat untuk
mengajarkanmembaca.5. Belajar membaca merupakan proses yang
berkelanjutan.6. Siswa harus dikenalkan pelafalan kata dan
makna kata yang sulit secara indifenden.
![Page 45: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/45.jpg)
7. Guru harus mendiagnosis kemampuan membaca anak.
8. Membaca dan keterampilan bebahasa lain selalu berkaitan.
9. Membaca merupakan bagian integral dari semua isi pembelajaran.
10. Siswa harus tahu mengapa membaca itu penting.11. Hoby membaca merupakan hal yang penting.12. Kesiapan membaca harus mempertimbangkan
semua level pembelajaran.13. Membaca harus diajarkan mengarahkan anak
untuk kesuksesan.14. Perlu dorongan untuk mengarahkan dan memantau
diri dalam proses membaca.
![Page 46: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/46.jpg)
Rivers dan Temperly (1978):1. Memperoleh informasi2. Memperoleh berbagai petunjuk3. Melatih akting4. Berkomunikasi5. Memprediksi6. Memperoleh fakta7. Menghibur diri
![Page 47: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/47.jpg)
Anderson (Tarigan, 1985):1. Menemukan fakta2. Menemukan gagasan utama3. Menemukan urutan organisasi bacaan4. Menyimpulkan5. Mengklasifikasikan6. Menilai7. Membandingkan atau mempertentangkan.
![Page 48: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/48.jpg)
Nurhadi (1989): secara khusus:1. Mendapatkan informasi2. Memdapatkan masalah3. Memperoleh kenikmatan emosi4. Mengisi waktu luang.Secara umum:1. Mendapatkan informasi2. Memperoleh pemahaman3. Memperoleh kesenangan
![Page 49: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/49.jpg)
Farida Rahim( Blanton dkk dan Irwin dalam Burns dkk, 1996) tujuan membaca:
1. Kesenangan2. Menyempurnakan membaca nyaring3. Menggunakan strategi tertentu4. Memperbaharuhi pengetahuan5. Mengaitkan informasi baru dengan informasi
lama6. Memperoleh informasi untuk laporan tulis
maupun lisan7. Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi8. Menampilkan suatu eksperimen9. Menjawab pertanyaan yang spesifik.
![Page 50: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/50.jpg)
Aidh bin Abdullah Al-Qarni dalam buku ‘ La Tahzan’ :
1. Menghilangkan kecemasan2. Menjadikan cerdas3. Kebiasaan membaca menjadikan sibuk4. melatih keterampilan berbicara5. Menjernihkan pikiran6. Meningkatkan pengetahuan7. Mencontoh kearifan orang lain8. Mendapatkan ilmu pengetahuan9. Menyegarkan pikiran10. Menambah perbendaharaan kosa kata
![Page 51: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/51.jpg)
Tarigan (1985) membagi jenis membaca:1. Membaca nyaring2. Membaca dalam hati yang terdiri atas:a. Membaca ekstensif, dibagi:1) Membaca survey2) Membaca sekilas3) Membaca dangkalb. Membaca intensif, dibagi menjadi:1) Membaca telaah isi:a) Membaca telitib) Membaca pemahamanc) Membaca kritisd) Membaca ide- ide2) Membaca telaah bahasa:a) Membaca bahasab) Membaca sastra.
![Page 52: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/52.jpg)
Nurhadi (1987) membagi jenis membaca menjadi 3 yaitu:
1. Membaca literal2. Membaca kritis3. Membaca kreatif
![Page 53: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/53.jpg)
1. Membaca survey : kegiatan membaca untuk mengetahui secara sekilas terhadap bahan bacaan yang akan dibaca secara mendalam.Kegiatan membaca survey:
a. Memeriksa judul, daftar isi, abstrakb. Memeriksa kesimpulanc. Memeriksa indeks dan apendiks.
![Page 54: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/54.jpg)
2. Membaca sekilas: membaca dengan mengandalkan kecepatan gerak mata dengan tujuan mendapatkan informasi secara cepat.
3. Membaca dangkal: Membaca dengan tujuan mendapatkan pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran tidak mendalam dari bacaan tersebut.
![Page 55: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/55.jpg)
Nurhayati Pandawateknik membaca :1. SQ3R oleh( Francis P. Robinson) a. S ( Survey): teknik mengenal bahan bacaan
sebelum membaca secara lengkap.b. Q ( Question) : pertanyaan 5W +1 Hc. R (read) membacad. R( recite atau recall) memperkuat
pemerolehan dari membacae. R (Review) mengulangi
![Page 56: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/56.jpg)
2. Skimming : membaca dengan mengambil intisari bacaan.
3. Skanning: teknik membaca untuk mendapatkan informasi tanpa membaca yang lain, langsung ke masalah yang dicari.
![Page 57: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/57.jpg)
Nurhayati Pandawa:1. Faktor kognitif2. Faktor afektif3. Faktor teks bacaan4. Faktor penguasaan bahasa.Farida Rahim (1976):1. Faktor fisiologis2. Faktor Intelegtual3. Faktor lingkungana. Di lingkungan rumahb. Sosial ekonomi4. Faktor psikologis:a. Motivasib. Minatc. Kematangan sosio,emosi, penyesuaian diri.
![Page 58: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/58.jpg)
Syafi’ie (1993) dan Burns (1996) :1. Proses membaca ada 9 aspek:a. Sensori visualb. Perseptualc. Urutan, d. Pengalamane. Pikiranf. Pembelajarang. Asosiasih. Sikapi. Gagasan 2. Produk membaca: komunikasi dari pemikiran dan
emosi antara penulis dan pembaca.
![Page 59: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/59.jpg)
1. Pengertian menulisa. Jago Tarigan (1995:117) menulis berarti
mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan.
b. Lado(1964:14) menulis adalah meletakan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain.
c. Semi (1990: 8) menulis merupakan pemindahan pikiran atau perasaan ke dalam bentuk lambang bahasa.
d. Byrne (1988:1) menulis tidak hanya membuat satu kalimat atau beberapa hal yang tidak ada hubungan, tetapi menghasilkan serangkaian hal yang teratur, yang berhubungan satu dengan lainnya dalam gaya tertentu.
![Page 60: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/60.jpg)
e. Rusyana (1984:191) kemampuan menulis atau mengarang adalah kemampuan menggunakan pola- pola bahasa dalam tampilan tertulis untuk mengungkapkan gagasan atau pesan.
f. Kamus Besar Bahasa Indonesia, menulis adalah (1) membuat huruf dengan pena, (2) melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan.
![Page 61: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/61.jpg)
1. Menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data, maupun peristiwa agar pembaca memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal.
2. Membujuk, melalui tulisan penulis mengharapkan pembaca menyetujuhi atau mendukung yang dikemukakan penulis.
3. Mendidik, melalui membaca tulisan diharapkan pembaca memperoleh pengetahuan atau wawasan terus bertambah sehingga akhirnya akan menentukan perilaku seseorang.
4. Menghibur, tulisan- tulisan yang dibaca oleh pembaca dapat menjadi penghibur untuk melepas ketegangan.
![Page 62: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/62.jpg)
Tujuan menulis Hugo Hartig(1973:30-31):1. Assignment purpose ( tujuan penugasan)2. Altruistic purpose ( menyenangkan)3. Persuasive purpose ( mempengaruhi)4. Informational purpose ( Informasi)5. Self Ekspressive purpose ( pernyataan diri)6. Creative purpose ( pernyataan diri)7. Problem solving purpose ( pemecahan
masalah)
![Page 63: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/63.jpg)
1. Eksposisi: pemaparan pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan atau pandangan seseorang.
2. Deskripsi: penggambaran dengan kata- kata suatu benda, tempat, suasana, atau keadaan.
3. Narasi (kisahan): menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.
4. Argumentasi: karangan yang berusaha penulis menyakinkan atau mempengaruhi pembaca agar menerima pendapatnya.
5. Persuasi: karangan yang berusaha mempengaruhi pembacanya sehingga pembaca menuruti ajakannya.
![Page 64: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/64.jpg)
Kejelasan merupakan asas utama dan pertama untuk semua karangan.
Ciri karangan yang jelas:1. Mudah2. Sederhana3. Langsung4. TepatGunning mengemukakan 10 pedoman untuk
menghasilkan suatu karangan yang jelas:1. Usahakan kalimat- kalimat yang pendek.2. Pilihlah yang sederhana dari pada yang rumit.3. Pilih kata yang umum dikenal.4. Hindari kata- kata yang tidak perlu.
![Page 65: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/65.jpg)
5. Berilah tindakan dalam kata- kata kerja.6. Menulislah seperti bercakap- cakap.7. Pakailah istilah- istilah yang pembaca dapat
menggambarkan.8. Kaitkan dengan pengalaman pembaca.9. Manfaatkan keanekaragaman.10. Mengaranglah untuk mengungkapkan.
![Page 66: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/66.jpg)
1. Perencanaan Karangana. Pemilihan topik1) Topik cukup menarik2) Topik dikenal baik oleh penulis3) Bahan cukup memadahi4) Topik tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.2. Proses penulisana. Draf kasarb. Revisic. Editingd. Penulisan kembalie. evaluasi
![Page 67: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/67.jpg)
1. Faktor eksternal: sarana prasarana2. Faktor internal: Psikologis dan teknis
![Page 68: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/68.jpg)
1. Hubungan menulis dengan membaca2. Hubungan menulis dengan menyimak3. Hubungan menulis dengan berbicara
![Page 69: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/69.jpg)
1. Penulis sebagai penyampai pesan2. Pesan atau isi tulisan3. Saluran / media berupa tulisan4. Pembaca sebagai penerima pesan
![Page 70: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/70.jpg)
1. Peningkatan kecerdasan2. Pengembangan daya inisiatif dan kreatifitas3. Penumbuhan keberanian4. Pendorongan kemauan dan kemampuan
mengumpulkan informasi
![Page 71: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/71.jpg)
1. Pendekatan frekuensi2. Pendekatan gramatikal3. Pendekatan koreksi4. Pendekatan formalAktivitas menulis melalui proses:1. Pramenulis2. Menulis3. pascapenulisan
![Page 72: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/72.jpg)
1. Pilihan kata2. Pengembangan kalimat efektif3. Kiat penyususnan kalimat efektifa. Pengulanganb. Pengedepananc. Penyejajarand. Pengaturan variasi
![Page 73: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/73.jpg)
Syarat pembentukan paragraf:1. Kesatuan2. Kepaduan3. KekompakanJenis paragraf:a. Induktifb. Deduktifc. Kombinasi( deduktif-Induktif)
![Page 74: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/74.jpg)
1. Pemilihan topik2. Penulisan draf3. Penyusunan karangan4. Revisi5. Editing6. Publikasi
![Page 75: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/75.jpg)
Periodisasi sastra Indonesia1. Ajip Rosidi (1969) membagi sejarah sastra
sebagai berikut:a. Masa kelahiran/ kebangkitan 1900-1945:1) Periode awal hingga 19332) Periode 1933- 19423) Periode 1942- 1945b. Masa perkembangan (1945- 1968):1) Periode 1945- 19532) Periode 1953- 19613) Periode 1961- 1968
![Page 76: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/76.jpg)
Jakob Sumardjo:1. Sastra Awal (1900- an)2. Sastra Balai Pustaka (1920- 1942)3. Sastra Pujangga Baru (1930- 1942)4. Sastra Angkatan 45 ( 1942- 1955)5. Sastra Generasi Kisah (1955- 196506. Sastra Generasi Horison (1966- )
![Page 77: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/77.jpg)
Rahmat Joko Pradopo:1. Periode Balai Pustaka 1920- 1940;2. Periode Pujangga Baru 1930- 1945;3. Periode Angkatan 45 : 1940- 1955;4. Periode Angkatan 50 : 1950- 1970;5. Periode Angkatan 70 : 1965- 1984.
![Page 78: KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA.pdf](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012313/5894681a1a28ab86468b7731/html5/thumbnails/78.jpg)