Download - KESURUPAN PPT
“KESURUPAN”OLEH :
AHMAD SUHEIL PULUNGAN 0818011046
JOHN ELFRAN SIHOMBING0818011070
SUTAN MALIK MAULANA SYAH 0818011097UNIVERSITAS LAMPUNG
KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU KESEHATAN JIWARUMAH SAKIT JIWA PROVINSI LAMPUNG
BANDAR LAMPUNGMEI 2013
PENDAHULUANMenurut keyakinan sebagian warga kesurupan merupakan keadaan dimana seseorang diganggu oleh makhlus halus atau setan.
Kesurupan di Indonesia sering terjadi pada siswa-siswa atau pelajar sekolah. Siswa sekolahan dalam tahap perkembangan masih dalam rentang usia remaja. Usia remaja merupakan masa storm and stress, artinya pada masa ini seseorang sangat rentan dengan pengaruh lingkungan sosial.
Pada dasarnya, orang yang mengalami kesurupan masuk kedalam keadaan trans dimana dirinya berada dalam level ketidaksadaran bukan pada kesadaran secara spontan merespons segala sesuatu stimulus yang muncul di sekitarnya.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI •Kesurupan atau possession and trance adalah gangguan yang ditandai dengan adanya gejala utama kehilangan sebagian atau seluruh integrasi normal di bawah kendali kesadaran antara ingatan masa lalu, kesadaran identitas dan penginderaan segera, serta kontrol terhadap gerakan tubuh.
SEJARAH•Trans sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno dan digunakan sebagai suatu cara pengobatan penyakit fisik dan mental.•Pada masyarakat modern identifikasikan sebagai hipnosis pertama kali oleh Anton Mesmer (abad 18) dikenal dengan sebutan “magnetisme” dan “Mesmerisme”. Istilah hipnosis diperkenalkan pertama kali oleh James Braid dan digunakan dalam pengobatan gangguan psikosomatik.
Epidemiologi
• Di India yang kultur dan budayanya mirip Indonesia, kesurupan atau possesion syndrome atau possesion hysterical yang paling sering ditemukan dengan angka kejadiannya ± 1 – 4% dari populasi umum.
• Perempuan > laki-laki wanita lebih sugestible atau lebih mudah dipengaruhi dibandingkan lakilaki
• Kesurupan masal berawal dari kesurupan individual dan kemudian berubah menjadi masal orang lain yang melihat peristiwa tersebut menjadi tersugesti.
Etiologi dari gangguan disosiasi ini diduga bersifat psikologis
Faktor Predisposisi
•Keinginan untuk menarik diri dari pengalaman yang menyakitkan secara emosional•Berbagai stressor dan faktor pribadi, seperti finansial, perkawinan, pekerjaan, dan peperangan•Depresi•Usaha bunuh diri•Gangguan organik (khususnya epilepsi)•Riwayat penyalahgunaan zat
ETIOLOGI
Terganggunya emosi dan beratnya tekanan akibat kesulitan hidup
Sistem limbik (mengatur emosi, tindakan dan perilaku)
Kekacauan dari zat pengantar rangsang saraf atau
neurotransmitter (norepinephrin dan serotonin)
Perubahan perilaku atau sebaliknya
PATOFISOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Terdapat dua macam keadaan yang dinamakan kesurupan oleh masyarakat
Orang itu merasa bahwa di dalam dirinya ada kekuatan lain yang berdiri di samping “aku”-nya dan yang dapat
menguasainya
Orang itu telah menjadi lain, ia mengidentifikasikan dirinya
dengan orang yang lain, binatang atau benda
3 STADIUM KESURUPAN
Irradiation
Subjek tetap menyadari dirinya tetapi ada perubahan yang dirasakan pada tubuhnya
Being Diside
Subjek berada dalam dua keadaan yang berbeda, namun ada sebagian yang dialaminya disadarinya
Incorporation
Subjek sepenuhnya dikuasai oleh yang memasukinya dan semua keadaan yang dialami tidak diingatnya
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
Gejala amnesia disosiatif biasanya pulih tiba-tiba dan lengkap dengan sedikit rekurensi.
Klinisi harus memulihkan ingatan pasien sesegera mungkin.
Gangguan disosiasi ini biasanya singkat, beberapa jam sampai beberapa hari. Umumnya pemulihan cepat dan jarang rekurens.
DIAGNOSIS- DSMIV memasukkan kerasukan patologis (pathologic possession) ke dalam diagnosis gangguan disosiatif yang tidak spesifik (dissociative disorder not otherwise specified). - ICD10 mengkategorikan gangguan kerasukan sebagai trance and possession disorder
PPDGJ III adalah adanya kehilangan sementara penghayatan identitas diri dan kesadaran terhadap lingkungannya, individu berperilaku seakan-akan dikuasai oleh kepribadian lain, kekuatan gaib, malaikat, atau kekuatan lain. Hanya gangguan trans yang “involunter” (diluar kemauan individu)dan bukan merupakan aktivitas yang biasa, dan bukan merupakan kegiatan keagamaan ataupun budaya yang boleh dimasukkan dalam pengertian ini. Tidak ada penyebab organik (epilepsi, cedera kepala, intoksikasi zat psikoaktif) dan bukan bagian dari gangguan jiwa tertentu (skizofrenia, gangguan kepribadian multiple)
PENATALAKSANAAN
Terapi kesurupan terbagi menjadi tiga:1. Terapi farmakologik
2. Terapi psikoterapi Pengobatan terpilih
3. Terapi hypnosis
1. Terapi Farmakologik
Barbiturat kerja sedang dan kerja singkat, seperti thiopental dan natrium amobarbital diberikan secara intravena, dan benzodiazepine dapat berguna untuk memulihkan ingatannya yang hilang.
2. Terapi Psikoterapi
Psikoterapi adalah pengobatan dengan secara psikologis untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku
Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien.
3 ciri utama psikoterapi
Segi proses: berupa interaksi antara dua
pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik
psikoterapi.
Segi tujuan: untuk mengubah kondisi
psikologis seseorang, mengatasi masalah
psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah
ada.
Segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan
ilmu psikologi modern yang sudah teruji
efektivitasnya
KESIMPULAN3.1. Kesurupan atau possession and trance adalah gangguan yang ditandai
dengan adanya gejala utama kehilangan sebagian atau seluruh integrasi normal di bawah kendali kesadaran antara ingatan masa lalu, kesadaran identitas dan penginderaan segera, serta kontrol terhadap gerakan tubuh.
3.2. Kesurupan lebih banyak dialami wanita daripada pria.
3.3. Penyebab terjadinya kesurupan diduga bersifat psikologis.
3.4. Tiga stadium kesurupan yaitu irradiation, being diside, dan incorporation.
3.5. Kriteria diagnosis kesurupan atau trans menurut PPDGJ III adalah adanya kehilangan sementara penghayatan identitas diri dan kesadaran terhadap lingkungannya, individu berperilaku seakan-akan dikuasai oleh kepribadian lain, kekuatan gaib, malaikat, atau kekuatan lain.
3.6. Penatalaksanaan kesurupan terbagi menjadi tiga, yakni terapi farmakologik, terapi psikoterapi (terapi pilihan), dan terapi hypnosis.
DAFTAR PUSTAKA1. Setyonegoro RK. Budaya dan Gangguan Jiwa, Jiwa 1995; XXVIII
(1): 12. Joyanna Silberg. Guidelines for the Evaluation and Treatment
of Dissociative Symptoms in Children and Adolescents. Journal of Trauma & Dissociation, Vol. 5(3) 2004.
3. Suryani LK. Adnjana TAK. Kesurupan suatu fenomena masyarakat Hindu Bali. Jiwa 1996. XXIX (2): 57.
4. Maramis WF. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya, Airlangga University Press, 1980: 418.
5. Ingwantoro S. Penelaahan Trans Dan Hubungannya Dengan Hipnosis Serta Manfaatnya Dalam Psikiatri. Jiwa 2000;XXXIII (2); 185-193.
6. Kaplan HI, Sadock BJ. Synopsis of Psychiatry. seventh edition, Baltimore;Williams & Wilkins 1994:651
7. Cameron N. Personality Development and Psychopathology; Boston; Mifflin Company 1963; 338-372
8. Rob McNeilly. Hypnosis, Dissociation and Spontaneous Trance. Australian Society of Hypnosis 19th National Congress 2nd – 7th September, 1989 Sydney, Australia.
TERIMA KASIH