Download - Kerajaan Banten dan Kerajaan Demak
Lara Gusti Yonica
Melisa Oktapiani
Muhammad Ikhsan Zukri
Kerajaan Islam Di Indonesia
Kerajaan DemakSejarah Terbentuk Kerajaan
Demak
Kerajaan ini pada awalnya adalah sebuah wilayah dengan nama Glagah atau Bintoro yang berada di bawah kerajaan
Majapahit. Majapahit mengalami kemunduran pada akhir abad ke-15. kemuduran ini memberi peluang bagi Demak untuk berkembang menjadi kota besar dan pusat perdangangan.
Dengan bantuan para ulama walisongo, Demak berkembang menjadi pusat penyebaran agama islam di jawa dan wilayah
timur Nusantara
Kerajaan Demak Terletak di daerah Bintoro dekat muara sungai Demak Jawa Tengah. Pusat
Kerajaannya terletak antara pelabuhan Bergota dan Jepara.
1) . Letak Geografis
2.Kehidupan Politik
Raden Patah (Tahun 1500 – 1518)Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah yang bergelar Sultan
Alam Akhbar al Fatah. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Demak berkembang pesat. Daerah kekuasaannya meliputi Demak,
Semarang, Tegal, Jepara dan sekitanya.
Adipati Unus (Tahun 1518-1521)Adipati Unus di juluki sebagai Pangeran Sabrang Lor karena keberaniannya menyerang kedudukan Portugis di Malaka.
Sultan Trenggono (Tahun 1521-1546)Pada masa pemerintahanya Kerajaan Demak mencapai masa
kejayaan. Trenggono berhasih memperluas wilayah kekuasaannya. Pada masa pemerintahannya agama Islam juga telah berkembang
lebih luas.
Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Demak adalah sebagai berikut :
3) Kehidupan EkonomiPosisi Kerajaan Demak
sangat srategis dalam perdaganan laut, pelabuhannya
sering dipakai transit kapal-kapal dagang dari wilayah Barat yang hendak ke Selat Malaka,
begitu pun sebaliknya.Keinginan untuk menjadi kerajaan
maritim dilakukan dengan usaha menaklukan Malaka dari Portugis.
Usaha ini gagal, walau demikian tidak meruntuhkan perekonomian Demak karena didukung oleh hasil
pertanian dan memperoleh keuntungan ekonomi yang besar.
4.Kehidupan Sosial
Keadaan sosial masyarakat Demak tidak jauh berbeda dengan massa berkuasanya Majapahit. Perbedaan yang mencolok terdapat pada penggunaan aturan-aturan dan hukum yang sesuai dengan ajaran Islam, sehingga terasa
lebih tertibdan teratur.
Demak merupakan pusat penyebaran agama Islam di Nusantara. Sebagai pusat penyebaran Islam Demak
menjdi tempat para wali seperti Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus, dan Sunan Bonar.
5. Kehidupan Budaya
Salah satu hasil peninggalan budaya Kerajaan Demak adalah Masjid Agung Demak yang dibangun atas pimpinan Sunan Kalijaga. , dimana salah satu tiang utamanya terbuat dari pecahan-pecahan kayu yang di sebut Soko Tatal.
6) Masa Keruntuhan Kerajaan Demak
Pada tahun 1554 terjadilan Pemberontakan dilakukan oleh adipati Pajang Joko Tingkir
(Hadiwijoyo) untuk merebut kekuasaan dari Arya Penangsang. Dalam Peristiwa ini Arya
Penangsangsang dibunuh oleh Sutawijaya, anak angkat Joko Tingkir. Dengan terbunuhnya Arya Penangsang sebagai Raja Demak ke 5, maka berakhirlah era Kerajaan Demak. Joko Tingkir
(Hadiwijoyo)memindahkan Pusat Pemerintahan ke Pajang dan mendirikan Kerajaan Pajang
Kerajaan BantenSejarah berdirinya kerajaan Banten
Pada awalnya kerajaan ini merupakan bagian dari kerajaan Demak.
Setelah Demak mengalami kemunduran, Banten melepaskan diri
dari demak. Dan berdirilah Kerajaan
Demak dengan rajanya Sultan Hasanuddin.
Kerajaan Banten terletak di daerah Banten sekarang,
yaitu di ujung barat Pulau Jawa.
1) Letak Geografis
2) Kehidupan Politik
a) Sultan HasanuddinDaerah Banten setelah diislamkan oleh Fatahillah, kemudian diserahkan pada putranya yang bernama Hasanuddin.
b) Pangeran YusufPangeran Yusuf ialah anak dari Sultan Hasanuddin yang berhasil merebut Pajajaran dan Pakuan.
c) Maulana MuhammadMaulana Muhammad diangkat menjadi raja pada saat ia berumur 9 tahun. Oleh sesab itu, dlam menjalankan pemerintahan ia dibantu oleh Mangkubumi.
d) Abu MufakirAbu Mufakir ialah anak dari Maulana Muhammad yang di angkat menjadi raja pada usia lima tahun.
e) Sultan Ageng TirtayasaSultan Ageng Tirtayasa menjadikan Banten sebagai sebuah kerajaan yang maju dan pesat.
Berikut raja-raja yang pernah memerintah :
3) Kehidupan Ekonomi
Banten di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa dapat berkembang menjadi bandar perdagangan dan pusat penyebaran agama
Islam. Adapun faktor-faktornya ialah:
(1)letaknya strategis dalam lalu lintas perdagangan;
(2) jatuhnya Malaka ke tangan Portugis, sehingga para pedagang Islam tidak lagi singgah di Malaka namun langsung menuju Banten;
(3) Banten mempunyai bahan ekspor penting yakni lada.
Dalam bidang bangunan,
Kerajaan Banten meninggalkan
bangunan Masjid Agung Banten
yang di bangun sekitar abad ke-
16 M.
4) Kehidupan Sosial - Budaya
5) Masa Keruntuhan
Sultan Ajeng Tirtayasa mendirikan Banten sebagai kerajaan yang maju dengan pesat. Untuk membantunya pada tahun 1671 ia mengangkat putranya, Sultan Abdukar sebagai raja pembantu. Namun, Sultan memiliki hubungan dengan Belanda. Oleh karna Sultan Ajeng Tirtayasa tidak menyukai hal itu ia berusaha untuk mengambil alih kontrol kekuasaan, tetapi ia tidak berhasil karna sultan abdukar dibantu oleh belanda. Akhirnya pecahlah perang saudara. Sultan Ajeng Tirtayasa tertangkap dan dipenjarakan. Dengan demikian, lambat laun Banten mengalami kemunduran karna tersisih oleh batavia yang berada di bawah kekuasaan Belanda.
Thank’s For Your Attention“XI IPA 1”
- CESIO -