1
KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN
PENYULUHAN PERIKANAN
NOMOR: B. 1287/BRSDM-BBRBLPP/RC.220/V/2020
TENTANG
RENCANA STRATEGIS
BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN TAHUN 2020 – 2024
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mendukung visi dan misi Kementerian
Kelautan dan Perikanan serta sasaran pembangunan jangka
menengah 2020 – 2024 yaitu mewujudkan masyarakat sektor KP
yang mandiri, maju, adil, dan makmur dalam Rencana Strategis
Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Program Riset dan
Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan diperlukan
adanya Rencana Strategis Balai Besar Riset Budidaya Laut dan
Penyuluhan Perikanan Tahun 2020 – 2024;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Balai Besar Riset
Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan tentang Rencana
Strategis Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan
Perikanan Tahun Tahun 2020 - 2024;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017, tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS);
3. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 Tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan;
4. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2016, tentang Percepatan
2
Pembangunan Industri Perikanan Nasional
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7/PERMEN-
KP/2018 tentang Perubahan Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;
6. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 22/PERMEN-KP/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Balai Besar Riset Budidaya Laut Dan Penyuluhan Perikanan
7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 68/PERMEN-
KP/2017 tentang Pedoman Pengelolaan Kinerja Organisasi di
lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;
8. Peraturan Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia
Kelautan dan Perikanan Nomor 8/Per-BRSDM/2020 tentang
Rencana Strategis Badan Riset dan Sumber Daya Manusia
Kelautan dan Perikanan Tahun 2020-2024.
9. Keputusan Pelaksana Tugas Kepala Pusat Riset Perikanan
Nomor: SK. 394 /BRSDM.3/RC.221/V/2020 tentang Rencana
Strategis Pusat Riset Perikanan Tahun 2020 - 2024.
10. Keputusan Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan
Perikanan Nomor: SK.434/BRSDM.05/RC.221/V/2020 tentang
Rencana Strategis Pusat Penyuluhan Perikanan
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT
DAN PENYULUHAN PERIKANAN TENTANG RENCANA
STRATEGIS BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN
PENYULUHAN PERIKANAN TAHUN 2020 – 2024
Pasal 1
3
Dalam Keputusan Kepala Balai ini, yang dimaksud dengan:
1. Rencana Strategis Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Tahun
2020 – 2024, yang selanjutnya disebut Renstra BBRBLPP, adalah dokumen
perencanaan Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan untuk periode
5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2020 sampai dengan tahun 2024.
2. Balai adalah Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan.
Pasal 2
(1) Renstra BBRBLPP merupakan pedoman dalam menyusun kegiatan dan anggaran Balai
Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Tahun 2020 – 2024.
(2) Renstra BBRBLPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan sebagaimana tercantum
dalam lampiran I merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Balai
ini.
Pasal 3
Ruang lingkup dari Renstra BBRBLPP, meliputi:
a. Pendahuluan, yang berisi latar belakang, kondisi umum, potensi, permasalahan, dan
lingkungan strategis serta isu-isu strategis;
b. Tujuan dan Sasaran Strategis;
c. Arah kebijakan, strategi, kerangka regulasi, kerangka kelembagaan dan ketenagaan;
d. Target kinerja dan kerangka pendanaan; dan
e. Penutup.
Pasal 4
Renstra BBRBLPP sebagai pedoman terdiri dari Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Kerangka
Pendanaan kegiatan riset dan penyuluhan perikanan tercantum dalam Lampiran II dan III
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Balai ini.
Pasal 5
4
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkannya Keputusan Kepala Balai ini.
Ditetapkan di Gondol Pada Tanggal 28 Mei 2020 KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN, BAMBANG SUSANTO
1
RENCANA STRATEGIS
BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN
2020 – 2024
Lampiran I. Keputusan Kepala Balai Besar Riset
Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan
Nomor: B. 735 /BRSDM-
BBRBLPP/RC.221/III/2020 Tentang
Rencana Strategis Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Tahun 2020-2024
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyusunan Rencana Strategis Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan
(Renstra BBRBLPP) dilakukan sebagai tindak lanjut dari penataan kelembagaan yang ditetapkan
melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 22/PERMEN-KP Tahun 2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan.
Renstra Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Tahun 2020 – 2024
sebagai acuan pelaksanaan program kegiatan Riset Perikanan dan Penyuluhan merupakan
turunan dari Renstra BRSDM, Renstra Pusat Riset Perikanan dan Renstra Pusat Pelatihan dan
Penyuluhan.
Tujuan pembangunan kelautan dan perikanan (KP) jangka panjang pada periode
pembangunan tahap ke 4 (2020-2024) adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri,
maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan
menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan
kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing. Renstra
KKP menjelaskan Visi KKP, ditetapkan selaras dengan visi pembangunan nasional serta bertujuan
untuk mendukung terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia. Visi KKP adalah
“Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat dan berbasis
kepentingan nasional”, yang mana di dalamnya mengandung tiga pilar yang menjadi Misi KKP
yaitu: Kedaulatan (sovereignty), Keberlanjutan (sustainability), dan Kesejahteraan (prosperity).
Keberadaan BBRBLPP memiliki peran yang strategis untuk menjabarkan pencapaian visi misi
tersebut melalui:
1. Peningkatan riset inovatif dan implementatif melalui rekayasa teknologi dan genetik
induk/benih/bibit unggul budidaya laut
2. Peningkatan pengelolaan alih teknologi bidang Kelautan dan Perikanan secara efektif
dan efisien serta tepat sasaran melalui diseminasi dan penyuluhan
Pasca terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada
Lampiran Y Sub Urusan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, dimana
penyelenggaraan penyuluhan perikanan menjadi kewenangan pusat, sehingga BRSDM melalui
Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan harus mampu memainkan peran
strategisnya agar penyelenggaraan penyuluhan perikanan dapat berjalan efektif, efisien dan
kompeten. Keberhasilan pembangunan perikanan sangat tergantung pada perubahan perilaku
pelaku utama dalam menyikapi tantangan mewujudkan misi pembangunan kelautan dan
3
perikanan. Selain peningkatan sumberdaya manusia yang berkualitas, penyuluhan perikanan
mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan perikanan, karena mempunyai
tugas dan fungsi untuk menyelenggarakan proses alih informasi dan teknologi (transfer of
knowledge) bagi pelaku utama beserta keluarganya serta anggota masyarakat lainnya.
Keberadaan Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan dibawah Badan
Riset dan Sumber Daya Manusia memiliki peran yang strategis dalam mendukung visi dan misi
KKP melalui:
1. Peningkatkan keterampilan dan kompetensi SDM sehingga dapat meningkatkan produksi
dan produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan perikanan secara
optimal melalui pelatihan dan sertifikasi;
2. Mewujudkan pelaku utama yang mandiri, kompeten, sadar dan peduli terhadap inovasi
teknologi, kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya kelautan dan perikanan;
3. Membantu dalam meningkatkan ekonomi para pelaku usaha melalui penumbuhan dan
pembentukan usaha mikro, kecil dan koperasi sektor kelautan dan perikanan; serta
4. Meningkatkan pengelolaan alih teknologi bidang kelautan dan perikanan secara efektif
dan efisien dan tepat sasaran melalui diseminasi dan pelatihan.
Tujuan dari penyusunan rencana strategis BBRBLPP ini adalah untuk memberikan arah
tentang target dan sasaran pencapaian balai dalam rangka menciptakan institusi yang mempunyai
komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan nasional bidang Kelautan dan Perikanan. Untuk
itu Renstra disusun berdasarkan analisis strategis dan potensi, peluang, permasalahan termasuk
isu strategis terkini yang dihadapi pembangunan KP dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
1.2. Kondisi umum
Capaian Kinerja Tahun 2015–2019
Dalam periode tahun 2015–2019, sasaran utama kegiatan riset dan kebijakan berupa riset
yang mampu menjawab permasalahan dan kebutuhan masyarakat Kelautan dan Perikanan
dengan menghasilkan produk perikanan budidaya yang TUMBUH CEPAT (fast growth), TAHAN
PENYAKIT (diseases tolerance), RAMAH LINGKUNGAN (environmentally friendly), TEKNOLOGI
ADAPTIF (adaptive technology), dan BIAYA MURAH (at low cost). Pelaksanaan riset selama
kurun waktu tahun 2020–2024 diharapkan akan menghasilkan kinerja sesuai dengan yang
diharapkan.
Koordinasi pelaksanaan penelitian budidaya laut di BBRBLPP dibagi berdasarkan bidang
ilmu yang tergabung dalam 4 kelompok penelitian, yakni:
1. Kelompok Penelitian Genetik, Breeding dan Bioteknologi
2. Kelompok Penelitian Teknik dan Teknologi Akuakultur
3. Kelompok Penelitian Nutrisi dan Teknologi Pakan
4
4. Kelompok Penelitian Kesehatan Ikan dan Lingkungan
Keluaran/output yang dihasilkan berupa komoditas marikultur yang unggul, TUMBUH CEPAT
(fast growth), TAHAN PENYAKIT (diseases tolerance), RAMAH LINGKUNGAN/environmentally
friendly, BIAYA MURAH (low cost production) dan TEKNOLOGI ADAPTIF/adaptive technology.
Implementasi kapasitas riset terukur dari inovasi teknologi berupa jumlah produk biologi hasil
riset perikanan dan teknologi perikanan yang dihasilkan. Implementasi kapasitas R&D terukur dari
inovasi teknologi yaitu jumlah data dan informasi, teknologi perikanan yang dihasilkan dan KTI
yang dipublikasikan.
Dalam kurun waktu 2015 – 2019 telah dihasilkan teknologi hasil riset dan dilakukan
diseminasi di beberapa lokasi di Indonesia diantaranya pada tahun 2015: Diseminasi teknik
pembesaran Abalon (Haliotis squamata) di Desa. Pare Mas, Lombok Timur, NTB, Pengembangan
Teknologi Pendederan dan Budidaya Kerapu untuk Pemberdayaan Masyarakat Pesisir di Bontang
Kaltim; Pengembangan Teknologi Pendederan dan Pembesaran Ikan Kerapu di Belitung Timur;
Pengembangan Model Budidaya Laut Terpadu Berbasis Integrated Multi Trophic Aquaculture
(IMTA) di teluk Tomini; Pengembangan budidaya lobster pasir (Panulirus homarus) di Yogyakarta
Tahun 2016: Uji Aplikasi Teknologi Adaptif Lokasi Pendederan Ikan Kerapu dan Teripang
Pasir di Belitung Timur; Uji Aplikasi Teknologi Adaptip Lokasi Pembenihan dan Pendederan
Kerapu di Bontang Kalimantan Timur; Uji Aplikasi Teknologi Pembenihan dan Pendederan Abalon
H. squamata di BPBAPL Wilayah Selatan Kab. Pangandaran; Uji Aplikasi Adaftif Lokasi Budidaya
Ikan Kerapu hybrida dalam keramba jaring apung di Teluk Pegametan. Kabupaten Buleleng.
Tahun 2017: Probiotik berbahan dasar bakteri untuk pertumbuhan lobster (paten); Formulasi
pakan buatan berbasis rumput laut untuk pendederan teripang pasir (Holothuria scabra)(paten);
Metode pendederan teripang pasir (Holothuria scabra) berbasis pakan alami benthos (paten);
Formulasi pakan dalam bentuk flake untuk benih abalon (paten); Alat untuk meningkatkan
produksi benih kepiting bakau (paten); Metode untuk meningkatkan kelangsungan hidup larva dan
benih ikan kerapu sunu (paten).
Tahun 2018: Kegiatan Percontohan Penyuluhan Diversivikasi Usaha Pengolahan Rumput
Laut di Kabupaten Buleleng; Kegiatan Percontohan Penyuluhan Teknologi Introduksi Benih
Bandeng Di Bendungan Palasari Kabupaten Jembrana Bali; Kegiatan Percontohan Penyuluhan
Produksi Garam Rakyat Melalui Terapan Teknologi Buka Tutup (Katup) Di Kabupaten
Karangasem Bali; Kegiatan Percontohan Penyuluhan Optimalisasi Usaha Pengolahan Rumput
Laut Mendukung Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pasca Gempa.
Tahun 2019: Budidaya Kakap Putih Sistem Minakoda Di Kabupaten Tabanan; Budidaya
Kepiting Bakau Di Kabupaten Badung; Budidaya Teripang Pasir Di Kabupaten Buleleng
5
1.3 POTENSI
a. Organisasi
Berdasarkan SK. Menteri Kelautan dan Perikanan No.22/PERMEN-KP/2017
tertanggal 27 Maret Tahun 2017 di Jakarta tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar
Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP), yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Eselon I BRSDM dan dibina secara teknis oleh Pusat Riset
Perikanan (Puriskan).
BBRBLPP telah berhasil mengembangkan teknologi perbenihan beberapa spesies
ikan laut, krustase dan kekerangan bahkan pembenihan ikan bandeng dan kerapu telah
berkembang ditingkat pertani dengan prototype hatcheri skala rumah tangga (HSRT).
Dewasa ini tidak kurang dari 6,700 bak hatcheri di Kabupaten Buleleng secara fleksibel
dan aktif melakukan kegiatan produksi benih bandeng maupun kerapu bebek dan kerapu
macan. Keberhasilan ini telah memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan taraf
ekonomi masyarakat. Namun demikian, masih teridentifikasi berbagai masalah teknis yang
menghambat perkembangan budidaya laut antara lain mutu induk, telur, benih, penyakit,
pakan dan teknologi budidaya pembesaran. Oleh karena itu, penelitian yang berkaitan
dengan permasalahan tersebut perlu lebih diintensifkan.
Selain penelitian untuk mengatasi berbagai kekurangan pada berbagai aspek
budidaya, penelitian terapan dalam rangka pengembangan kawasan budidaya laut perlu
mendapat porsi yang lebih besar. Hal ini perlu dilakukan agar penelitian skala laboratorium
dapat diterapkan pada skala usaha sehingga hasil penelitian dapat termanfaatkan oleh
masyarakat pembudidaya. Sekitar 30 jenis ikan dan non-ikan yang telah dan sedang diteliti
di BBRBLPP pada tahun 1984-2009 namun teknologi perbenihan secara utuh dengan
penerbitan petunjuk teknis baru dilakukan pada 12 jenis yaitu udang windu (Penaeus
monodon), Udang vannamei (Litopenaeus vannamei), bandeng (Chanos chanos), kerapu
bebek (Cromileptis altivelis), kerapu sunu (Plectropomus leopardus), Kerapu raja sunu
(Plectropoma laevis), kerapu macan (Ephinephelus fuscoguttatus), kerapu batik (E.
microdon), kerapu lumpur (E. coioides), kakap merah (Lutjanus argentimaculatus), kepiting
bakau (Scylla paramamosain), rajungan (Portunus pelagicus), dan teripang (Holothurea
scabra).
Tugas pokok BBRBLPP adalah melaksanakan riset strategis dalam bidang
budidaya laut meliputi: perbenihan dan genetika populasi, nutrisi dan teknologi pakan,
kesehatan ikan, lingkungan dan toksikologi, teknologi budidaya dan penyuluhan perikanan.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BBRBLPP dipimpin oleh seorang Kepala
Balai Besar dan dibantu oleh Kepala Bagian, Kepala Bidang dan Kelompok Jabatan
6
Fungsional. Secara struktural Bagian dan Subbagian pada BBRBLPP adalah sebagai
berikut.
A. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha Mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan rumah
tangga
Menyelenggarakan fungsi : pelaksanaan urusan kepegawaian, administrasi jabatan
fungsional dan tata laksana, Pelaksanaan urusan keuangan, persuratan, kearsipan,
rumah tangga dan perlengkapan.
(A.1). Sub Bagian Kepegawaian
Sub Bagian Kepegawaian, dengan tugas melakukan urusan kepegawaian
administrasi jabatan fungsional dan tata laksana.
(A.2). Sub Bagian Keuangan dan Umum
Subbagian Keuangan dan Umum dengan tugas melakukan urusan keuangan
persuratandan kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan
B. Bidang Tata Operasional
Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana program dan anggaran
pengumpulan data, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan.
Menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana program dan anggaran
pengumpulan data, pemantauan dan evaluasi serta penyusunan pelaporan.
(B.1). Seksi Program dan Anggaran
Seksi Program dan Anggaran, mempunyai tugas penyiapan bahan penyusunan
rencana program dan anggaran.
(B.2). Seksi Monitoring dan Evaluasi
Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengumpulan data, pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan.
C. Bidang Pelayanan Teknis, Sarana dan Penyuluhan
Bidang Pelayanan Teknis dan Sarana mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan kerjasama, pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, publikasi
serta pengelolaan prasarana dan sarana penelitian dan pengembangan
budidaya laut.
Menyelenggarakan fungsi penyiapan kerjasama, pelayanan teknis, jasa
diseminasi, informasi, komunikasi, publikasi hasil penelitian dan pengembangan
budidaya laut serta pengelolaan perpustakaan.
7
Pengelolaan prasarana dan sarana riset budidaya laut
(C.1) Seksi Kerjasama dan Pelayanan Riset
Seksi kerjasama dan pelayanan Riset, informasi, komunikai publikasi hasil riset dan
pengembangan budidaya laut, serta pengelolaan.
(C.2). Seksi Prasarana dan Sarana
Seksi Prasarana dan sarana mempunyai tugas melakukan pengelolaan prasarana
dan sarana penelitian dan pengembangan budidaya laut.
(C.3) Seksi Penyuluhan
Seksi Penyuluhan mempunyai tugas melakukan pemantauan dan pengelolaan
berkaitan dengan tugas dan fungsi para penyuluh perikanan di lapangan.
D. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas Peneliti, Teknisi Litkayasa, Pustakawan,
Arsiparis dan jabatan fungsional lainnya yang diatur berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
Untuk pelaksanaan kegiatan penelitian, pada tingkat BBRBLPP dibentuk empat kelompok
peneliti yaitu kelompok genetika, breeding dan bioteknologi, nutrisi dan teknologi pakan,
teknologi budidaya serta kesehatan ikan. Selain tenaga fungsional peneliti, jabatan
fungsional non peneliti yaitu jabatan fungsional teknisi litkayasa, pustakawan, arsiparis, dan
pranata komputer.
STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN
PERIKANAN, GONDOL – BALI
Gambar 1. Struktur Organisasi BBRBLPP
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG PELAYANAN TEKNIS, SARANA DAN PENYULUHAN
BAGIAN TATA USAHA
BIDANG TATA OPERASIONAL
KEPALA BALAI
SEKSI KERJASAMA
& PELAYANAN
SEKSI PRASARANA
DAN SARANA
SEKSI PROGRAM DAN
ANGGARAN
SEKSI MONITORIN
G DAN EVALUASI
SUB BAGIAN KEPEGAWAI
AN
SUB BAGIAN KEUANGAN DAN UMUM
SEKSI PENYULUHAN
8
b. Sumber Daya
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BBRBLPP ditunjang oleh sumber daya
manusia, sumber daya fisik, dan sumber daya keuangan. Sumber daya manusia terdiri atas
tenaga fungsional peneliti, penyuluh maupun tenaga fungsional lainnya dan tenaga
administrasi. Sumber daya fisik berupa aset Balai yang meliputi tanah, bangunan kantor, guest
house, prosesing, hatchery, kolam percobaan, laboratorium, ruang pertemuan, dan
perpustakaan. Sumber daya keuangan dalam pengelolaan riset, penyuluhan, dan
pengembangan perikanan budidaya laut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN). Selain itu, pendanaan penelitian dapat berasal dari kegiatan kerjasama riset
dengan institusi dalam negeri maupun luar negeri.
Bertitik tolak dari Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang klasifikasi
potensi sumberdaya perikanan secara umum dibedakan menjadi sumber daya terbaharukan
(renewable resources) dan tidak terbaharukan (non-renewable resources). Sumberdaya
terbaharukan meliputi perikanan (perikanan tangkap dan budidaya), mangrove, terumbu
karang, padang lamun, mineral air laut dan air laut dalam, energi gelombang, pasang surut,
angin dan OTEC (ocean thermal energy conversion). Sumber daya tidak terbaharukan (non-
renewable resources)meliputi minyak dan gas bumi serta berbagai jenis mineral yang
terkandung didalamnya.
Potensi pengembangan budidaya perikanan laut memiliki prospek yang sangat tinggi
untuk dikembangkan. Hal ini didukung oleh kondisi geografis Indonesia yang merupakan
negara kepulauan serta memiliki sumberdaya berbagai spesies ikan ekonomis penting.
Komoditas potensial budidaya laut yang mempunyai daya saing tinggi antara lain ikan tuna sirip
kuning, kakap putih, kerapu sunu, abalone, teripang, dan lobster untuk dikembangkan sangat
menjanjikan.Oleh karena itu, penelitian mengenai berbagai aspek budidaya beberapa
komoditas tersebut perlu dilakukan secara ilmiah.
Peningkatan produksi perikanan dapat dicapai melalui inovasi teknologi yang efektif dan
efisien, berdaya saing tinggi serta berkelanjutan. Berbagai komponen dan paket teknologi
perikanan telah banyak dihasilkan oleh BBRBLPP yang dihasilkan ini harus segera secara
intensif dikomunikasikan kepada pengguna agar dapat diimplementasikan dalam usaha yang riil
sebagai upaya peningkatan efisiensinya. Aplikasi teknologi yang lebih inovatif akan menjadikan
sektor perikanan menjadi ladang usaha yang lebih menarik bagi masyarakat untuk dijadikan
sumber penghasilan yang menguntungkan.
Prospek pengembangan perikanan sebagai unit usaha sangat terbuka lebar mengingat
melimpahnya sumber daya ikan yang dapat dijadikan sebagai bahan atau modal awal usaha
tersebut serta tersedianya paket teknologi perikanan yang tepat guna. Balai Besar Riset
Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan telah menghasilkan paket teknologi pembenihan
9
seperti kepiting, rajungan, ikan kobia, kakap merah, ikan kue dan udang windu. Sedangkan
terdapat komoditas yang masih digunakan dalam kegiatan riset di tahun 2019 diantaranya
adalah tuna sirip kuning, lobster laut, ikan kerapu sunu, kakap putih, teripang dan abalone.
Potensi SDM Penyuluhan yang tersebar di 4 Provinsi yaitu Bali, NTB, NTT dan Kalimantan
tengah menjadi ujung tombak pengembangan teknologi yang dihasilkan oleh BBRBLPP.
1.4. Permasalahan
Masalah dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program riset Perikanan untuk
mendukung pembangunan KP adalah belum tersedianya kerangka regulasi yang mengikat untuk
pemanfaatan hasil riset oleh ditjen teknis sebagai landasan penyusunan kebijakan, sehingga
peran BRSDM sebagai Inhouse Consultant lebih optimal, belum tersedia. Disini lain menurunnya
fokus riset untuk upaya antisipatif dari BBRBLPP untuk menjawab permasalahan yang dihadapi
perikanan budidaya laut saat ini antara lain; penurunan kualitas benih, merebaknya berbagai
macam penyakit yang terdapat pada ikan laut dan udang, ketersediaan benih dan induk unggul
yang belum memadai, pakan yang tidak efektif dan mahal, penurunan kualitas lingkungan serta
perubahan iklim global yang mempengaruhi tingkat produktivitas dan keberlanjutan perikanan laut.
Strategi untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut di atas adalah melalui penelitian
yang bersifat dasar, terapan maupun pengembangan untuk menemukan teknologi tepat guna
dalam perbenihan dan pembesaran ikan laut serta pengembangan kapasitas SDM yang
kompeten. Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan
Perikanan merupakan acuan bagi pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi perikanan
budidaya laut serta sintesis kebijakannya. Dengan demikian, teknologi dan kebijakan yang
dihasilkan dapat diimplementasikan dalam mengantisipasi berbagai dampak dari pengaruh
eraglobalisasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
1.5 Lingkungan Strategis
Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) merupakan Unit
Pelaksana Teknis Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan yang berada
di bawah koordinasi dua pusat yaitu Pusat Riset Perikanan dan Pusat Pelatihan dan Penyuluhan
Kelautan dan Perikanan. BBRBLPP mendapat mandat untuk melaksanakan kegiatan
penyelenggaraan riset dan juga kegiatan penyuluhan perikanan. Mandat tersebut harus diikuti
penyusunan rencana strategis yang memperhatikan perkembangan lingkungan strategis. Hal ini
akan mempengaruhi pencapaian kinerja pembangunan sektor KP di Indonesia (khususnya melalui
peran riset dan penyuluhan perikanan).
Lingkungan strategis ini secara teoritis dapat diartikan sebagai situasi strategis baik internal
maupun eksternal yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan BRSDM KP tahun 2020-2024.
10
Situasi strategis bersumber dari faktor internal dan eksternal yang bersifat statis maupun dinamis
yang tercakup dalam perspektif wilayah (sektoral, regional, nasional, dan global). Situasi internal
dan eksternal dalam lingkungan strategis yang dihadapi Balai Besar Riset Budidaya laut dan
Penyuluhan Perikanan meliputi:
1. Faktor Strategis Lingkungan Eksternal
a. Tingkat Global
1. Perkembangan era revolusi industri 4.0 dan Society 5.0 telah memicu digitalisasi dan
otomatisasi di berbagai sektor dalam proses industri serta menyeimbangkan kemajuan
ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial melalui sistem yang sangat mengintegrasikan
ruang maya dan ruang fisik;
2. Kemampuan diplomasi sains dibutuhkan oleh SDM KP untuk mampu bersaing dalam
pergaulan riset global;
3. Kompetensi pada bidang teknologi informasi yang harus dimiliki SDM KP untuk menghadapi
persaingan di era globalisasi dan ekonomi digital;
4. Adanya perubahan pola makan ikan masyarakat dunia ke arah produk ikan siap masak dan
saji (ready to cook & eat), sehingga menuntut riset pengembangan dan diversifikasi produk
olahan ikan tersebut;
5. Adanya kecenderungan penggunaan sumberdaya perikanan dan kelautan sebagai bahan bio
farmakologi;
6. Adanya perubahan fungsi pangan untuk kesehatan dan pencegahan penyakit menuntut riset
pangan fungsional berbasis sumber daya hayati perairan.
b. Tingkat Regional
1. Implementasi kerjasama ekonomi dan perdagangan yang bersifat regional (APEC, MEA, dan
WTO) maupun antar negara yang bersifat bilateral, membutuhkan penyiapan riset dan SDM
yang unggul;
2. Pertumbuhan penduduk sebagai modal SDM dan potensi meningkatkan konsumsi ikan;
3. Isu lingkungan (sampah plastik di laut, karbon biru dan kesehatan laut) serta pengelolaan
perikanan (IUUF) dalam wilayah regional membutuhkan rekomendasi kebijakan BRSDM KP.
c. Faktor Strategis Lingkungan Internal di Tingkat Nasional
1. Konektivitas antar pulau;
2. Potensi sumber daya KP yang melimpah dimanfaatkan secara optimal karena 90% pemanfaat
didominasi skala kecil baik di laut maupun perairan umum daratan;
11
3. Produk perikanan primer yang memiliki nilai tambah rendah masih mendominasi struktur
perekonomian sektor KP;
1.6. Isu-Isu Strategis
BBRBLPP memiliki peran untuk mendorong pengelolaan riset sebagai landasan
pengembangan dan peningkatan kompetensi SDM melalui penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dalam merespon sejumlah isu yang berkembang, keberadaan riset perikanan berperan
sangat penting. Beberapa isu strategis yang memerlukan kontribusi dari hasil riset perikanan,
yaitu :
1. Penguatan hilirisasi hasil – hasil riset guna mempercepat pemanfaatannya oleh masyarakat
kelautan dan Perikanan.
2. Mendukung pengembangan institusi riset dan peningkatan kapasitas SDM riset berbasis
industri 4.0.
3. Pengembangan riset sesuai kebutuhan dan permasalahan yang terjadi di masyarakat.
4. Mengantisipasi terjadinya perubahan iklim global pada sektor kelautan dan peran laut dalam
perubahan iklim, sehingga perlu antisipasi dan cara beradaptasi terhadap dampak yang
terjadi.
5. Perbaikan standar mutu produk, manajemen dan pengelolaan sumberdaya serta daya saing
produk perikanan untuk m enghadapi globalisasi perdagangan.
6. Pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) untuk percepatan
pembangunan kelautan dan perikanan di sentra-sentra produksi di pulau terdepan, dengan
sasaran untuk : (a) meningkatkan ekonomi rumah tangga kelautan dan perikanan, (b)
menambah usaha kelautan dan perikanan menengah ke atas menjadi berdaya saing,
dan (c) menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai penggerak ekonomi nasional.
7. Pengembangan enterprenuership menuju technopreneurship, penguatan dan pemberdayaan
kelompok masyarakat yang mampu memanfaatkan iptek untuk meningkatkan produktifitas dan
daya saing dengan didukung oleh tata kelola yang baik (good governance). Para pelaku usaha
KP perlu difasilitasi untuk pemenuhan kebutuhan sarana prasarana, akses terhadap
permodalan, pemasaran hasil dan akses terhadap teknologi serta informasi, termasuk
peningkatan kemampuan dalam menjalankan co-management pengelolaan sumberdaya KP
melalui peningkatan kompetensi dan pendampingan.
8. Peningkatan keterampilan dan kompetensi dibidang teknik budidaya ikan (akuakultur),
penangkapan, pengolahan produk dan peningkatan nilai tambah, keamanan pangan,
konservasi melalui pengenalan alat tangkap ramah lingkungan dan pengelolaan sumberdaya
pesisir dan laut serta adaptasi perubahan iklim, termasuk didalamnya memperkenalkan mata
pencaharian alternatif.
12
Secara sistematis, Implikasi kondisi lingkungan strategis (lingstra) dan isu isu strategis
terhadap BBRBLPP dikaji dalam analisis dengan menggunakan metode SWOT sebagai berikut:
1. Faktor Kekuatan
BBRBLPP memiliki faktor kekuatan yang dapat dijadikan aset dasar dalam pelaksanaan
pembangunan perikanan budidaya ke depan. Faktor kekuatan itu antara lain adalah:
a) Kebijakan pemerintah terhadap pengembangan perikanan budidaya yang tinggi.
b) Dikuasainya berbagai teknologi budidaya yang dapat menghasilkan benih dan induk ikan unggul
untukmendukung peningkatan produksi ikan pada skala nasional.
c) Kelembagaan BBRBLPP telah menjadi PUI (Pusat Unggulan Iptek) Perbenihan Ikan Laut pada
tanggal 13 Desember 2017 oleh Kemenristek-Dikti, Akreditasi Kelembagaan: KNAPPP (Komite
Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan), Akreditasi Kelembagaan: ISO
9001:2008, Akreditasi Laboratorium: KAN ISO 17025. Sarana riset yang dimiliki yaitu; hatchery,
kolam, tambak, dan karamba jaring apung yang merupakan aset penting untuk menghasilkan
paket–paket teknologi yang aplikatif dan efisien.
d) Semangat Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdiri atas peneliti, teknisi/ litkayasa, dan tenaga
administrasi siap melaksanakan kegiatan–kegiatan yang telah di programkan secara akurat dan
terencana.
2. Faktor Kelemahan
Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan perikanan Laut BBRBLPPmasih
menghadapi beberapa kelemahan yaitu:
a) Keterbatasan sumber dana, sarana dan peralatan laboratorium untuk pelaksanaan kegiatan
penelitian, sehingga berbagai komponen hasil penelitian belum memberikan data dan informasi
yang dibutuhkan.
b) Keterbatasan kualitas SDM merupakan salah satu kelemahan yang dapat menghambat
kecepatan dalam menghasilkan output dan outcome insitusi.
d) Implementasi jaringan kerja antar institusi pada lingkup Puslitbang Perikanan (P4) belum efisien,
sehingga masih diperlukan upaya peningkatan koordinasi dan pembinaan yang konsisten.
3. Faktor Peluang
Peluang besar yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong pelaksanaan penelitian
perikanan budidaya laut yaitu:
a) Dalam era globalisasi produk perikanan budidaya diprediksi akan menjadi komoditas strategis
bagi masyarakat dunia.
b) Permintaan akan produk perikanan budidaya yang cenderung makin tinggi dari tahun ke tahun.
c) Peluang pasar yang meningkat untuk produk perikanan budidaya pada level nasional dan
internasional.
4. Faktor Tantangan
13
Tantangan yang perlu menjadi perhatian dalam penelitian perikanan budidaya budidaya
laut berkelanjutan adalah sebagai berikut:
a) Peningkatan jumlah teradopsinya paket teknologi di masyarakat;
b) Inovasi teknologi secara komersial;
c) Peningkatan keterkaitan dan kerjasama lintas sektoral;
d) Tuntutan kualitas pasar global terhadap standarisasi dan traceability untuk jaminan mutu dan
keamanan pangan, sehingga perlu diantisipasi upaya akreditasi laboratorium–laboratorium,
cara budidaya dan kelembagaan
f) Kondisi iklim dan lingkungan budidaya yang memburuk, dengan demikian diperlukan upaya
teknologi yang efisien, hemat air dan energi, ramah lingkungan dan produktif dalam
pelaksanaan kegiatan perikanan budidaya.
14
BAB II.
VISI-MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Kondisi Umum BaPenelitian
2.1. Visi
Dalam upaya pencapaian target pembangunan yang telah diprogramkan oleh Kementerian
Kelautan dan perikanan BBRBLPP sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Pusat Riset Perikanan dan
Pusat pelatihan dan Penyuluhan Perikanan, Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan
Perikanan, membuat program kerja dan arah kebijakan yang dituangkan dalam visi, misi, serta
sasaran strategis yang mendukung pada arah kebijakan Pusat Riset Perikanan, Pusat pelatihan
dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan serta BRSDM KP.
Visi didasarkan pada visi Indonesia 2045 yaitu mewujudkan Indonesia sebagai negara
yang berdaulat, adil dan makmur. Visi Presiden 2020-2024 adalah “Terwujudnya Indonesia Maju
yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, berlandaskan Gotong Royong". Sebagai organisasi
yang membantu Presiden untuk urusan kelautan dan perikanan, maka visi KKP 2020-2024
ditetapkan untuk mendukung terwujudnya Visi Presiden.
Visi KKP 2020-2024 adalah “Terwujudnya Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang
Sejahtera dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan” untuk mewujudkan
“Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, berlandaskan Gotong Royong”
Visi BRSDM pada tahun 2020-2024 adalah mendukung visi KKP yaitu “Terwujudnya
Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang Sejahtera dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
yang Berkelanjutan” untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian, berlandaskan gotong-royong.
Visi Puslatluh KP pada tahun 2020-2024 adalah mendukung visi KKP dan visi BRSDM
yaitu “Terwujudnya Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang Sejahtera dan Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan” untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat,
mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong-royong.
Visi dari BBRBLPP adalah: “Terwujudnya Lembaga Riset dan Penyuluhan Perikanan Yang
Terkemuka Dalam Penyediaan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Budidaya
Laut yang Berkualitas dan Berdaya Saing untuk mewujudkan Masyarakat Kelautan dan Perikanan
yang Sejahtera dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan”.
15
2.2. Misi
Misi BBRBLPP adalah menjalankan misi Presiden, KKP dan BRSDM dalam bidang kelautan
dan perikanan. Dari 9 (sembilan) misi Presiden, KKP mendukung 4 (empat) misi yaitu :
1. Misi ke-1 yakni Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia melalui Peningkatan Daya Saing
SDM KP dan Pengembangan Inovasi dan Riset Kelautan dan Perikanan
2. Misi ke-2 yakni Struktur Ekonomi Yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing melalui
Peningkatan Kontribusi Ekonomi Sektor Kelautan dan Perikanan terhadap Perekonomian
Nasional
3. Misi ke-4 yakni Mencapai Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan melalui Peningkatan
Kelestarian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.
4. Misi ke-8 yakni Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya melalui
Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan di KKP.
2.3. Tujuan
Tujuan yang diharapkan adalah penjabaran lebih lanjut dari Visi dan Misi BBRBLPP dalam
rangka mencapai sasaran strategis pembangunan sektor perikanan 2020 – 2024 adalah :
Terselenggaranya riset perikanan secara terpadu dengan tata kelola yang baik (good
governance) dan menghasilkan IPTEK yang mampu menjawab isu dan permasalahan
Kelautan dan Perikanan.
Tercapainya pemanfaatan hasil riset perikanan yang lebih cepat dalam lingkup internal
KKP dan stakeholder strategis lainnya.
Meningkatnya kompetensi SDM riset perikanan yang mampu meningkatkan produksi dan
produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk perikanan secara optimal.
Jumlah kelompok pelaku utama yang meningkat kapasitas dan kemandiriannya
Penyuluh perikanan yang kompeten dan berdaya saing.
2.4. Sasaran Strategis
Sasaran strategis pembangunan kelautan dan perikanan melalui pelaksanaan program
riset dan SDM merupakan kondisi yang diinginkan dapat dicapai dalam mendukung target kinerja
sebagai suatu outcome/impact dari program yang dilaksanakan. Sasaran Strategis KKP adalah
sebagai berikut:
SS-1 Kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan meningkat
SS-2 Ekonomi sektor KP meningkat
SS-3 Sumber daya kelautan dan perikanan berkelanjutan
SS-4 Kapasitas dan kompetensi SDM KP meningkat
SS-5 Hasil riset dan inovasi dimanfaatkan
16
SS-6 Tatakelola SDKP bertanggung jawab
SS-7 Industrialisasi KP berdaya saing
SS-8 Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan Integratif
SS-9 Tatakelola pemerintahan yang baik
Dengan memperhatikan misi KKP dan tujuan BRSDMKP tahun 2020-2024, maka
BBRBLPP mendukung sasaran strategis yang akan dicapai BRSDM pada tahun 2020-2024
mengacu pada sasaran strategis KKP adalah sebagai berikut :
SS-1 Kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan meningkat
SS-4 Kapasitas dan kompetensi SDM KP meningkat
SS-5 Hasil riset dan inovasi dimanfaatkan
SS-9 Tatakelola pemerintahan yang baik
Keempat Sasaran Strategis KKP tersebut diterjemahkan menjadi empat sasaran kegiatan
yaitu:
SS1.Terlaksananya pendampingan kelompok pelaku usaha/utama dalam mendukung terwujudnya
kesejahteraan masyarakat KP
SS2. Kapasitas dan kompetensi SDM KP yang meningkat
SS3. Hasil riset dan inovasi yang dimanfaatkan
SS4. Tatakelola pemerintahan yang baik
Peta Strategis BBRBLPP
Stakeholder Perspective
Kesejahteraan masyarakat Kelautan dan Perikanan yang meningkat
Internal Process Perspective
Hasil Riset dan Inovasi BBRBLPP yang dimanfaatkan
Kapasitas dan kompetensi SDM KP yang meningkat
Learn and Growth Perspective
Tata Kelola pemerintahan BBRBLPP yang baik
Penjabaran Peta Strategis
1. Stakeholder Persepctive
Menjabarkan misi “Kesejahteraan”, maka sasaran kegiatan 1 (SS-1) yang akan dicapai adalah
“Terlaksananya pendampingan kelompok pelaku usaha/utama dalam mendukung terwujudnya
kesejahteraan masyarakat KP”, dengan Indikator Kinerja Utama :
17
1) Jumlah kelompok pelaku utama/usaha yang disuluh di satminkal BBRBLPP, target tahun
2020-2024: 24.045 kelompok
2) Kelompok yang dinilai kelas kelompoknya di satminkal BBRBLPP, target tahun 2020-2024:
1.000 kelompok
3) Calon kelompok pelaku utama yang disiapkan untuk ditumbuhkan menjadi kelompok pelaku
utama perikanan di Satminkal BBRBLPP, target tahun 2020-2024: 1.050 kelompok
3. Internal Process Perspective
Sasaran kegiatan kedua (SS2) “Kapasitas dan kompetensi SDM KP yang meningkat”
dan sasaran kegiatan ketiga (SS3) ”Hasil riset dan inovasi BBRBLPP yang dimanfaatkan”, dengan
Indikator Kinerja Utama (IKU) :
1) Jumlah Teknologi Hasil Riset Perikanan yang dihasilkan, target total 2020-2024 sebanyak 27
paket, dengan target pada tahun 2020 sebanyak 6 paket.
2) Jumlah Produk Biologi Hasil Riset Perikanan. Pada tahun 2020, IKU ini berjumlah 2 paket
3) Jumlah Lembaga Riset Perikanan yang terstandar. Pada tahun 2020 targetnya 1 lembaga
4) Jumlah jejaring dan/atau kerjasama BBRBLPP yang disepakati dan/atau ditindaklanjuti pada
tahun 2020 sebanyak 4 buah.
5) Jumlah Sarana dan Prasarana Pusat Riset Perikanan yang ditingkatkan kapasitasnya (paket)
pada tahun 2020 targetnya 1 paket
6) Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang dipublikasikan pada tahun 2020 targetnya 18 KTI
7) Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Koperasi sektor KP di Satminkal BBRBLPP pada tahun
2020 targetnya 648
8) Tersedianya Metode Percontohan Penyuluhan KP target total tahun 2020-2024 sebanyak 20
lokasi
4. Learning and Growth Perspective
Pencapaian sasaran strategis sebagaimana tersebut di atas, membutuhkan input yang dapat
mendukung terlaksananya proses untuk menghasilkan output dan outcome BRSDM. sasaran
strategis yang akan dicapai yakni Sasaran Kegiatan keempat (SS4) ‟ Tatakelola pemerintahan
BBRBLPP yang baik „ dengan Indikator kinerja Utama:
1. Indeks Profesionalitas ASN BBRBL-PP dengan target pada tahun 2020 (indeks): 72
2. Persentase unit kerja BBRBL-PP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang
terstandar dengan target pada tahun 2020 (%): 82
3. Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran BBRBLPP pada tahun 2020 dengan target Baik (88).
18
4. Batas Tertinggi Presentase Temuan LHP BPK atas Laporan Keuangan (LK) BBRBLPP
dibandingkan Realisasi Anggaran TA 2019 dengan target sebesar 1 %.
19
BAB III.
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI
DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
Fokus RPJMN periode IV (2020-2024) dalam siklus RPJPN 2005-2025 adalah untuk
menciptakan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan
pembangunan di berbagai bidang. Pembangunan tersebut diprioritaskan untuk memperkuat
struktur perekonomian berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung
oleh sumber daya manusia berkualitas serta berdaya saing.
RPJMN 2020-2024 telah mengarusutamakan Sustainable Development Goals (SDGs).
Target-target dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) beserta indikatornya telah
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam 7 agenda pembangunan Indonesia sebagai berikut:
1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan.
2. Agenda Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan & Menjamin
Pemerataan.
3. Agenda Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing.
4. Agenda Membangun Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan.
5. Agenda Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengem bangan Ekonomi &
Pelayanan Dasar.
6. Agenda Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan
Perubahan Iklim.
7. Agenda Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik.
Dalam rangka melaksanakan Agenda Pembangunan Nasional (Prioritas Nasional) RPJMN
2020-2024, telah disusun Proyek Prioritas Strategis (Major Project) yang merupakan proyek yang
memiliki nilai stategis dan daya ungkit tinggi untuk mencapai untuk mencapai sasaran prioritas
pembangunan. Major Project di KKP yaitu Revitalisasi Tambak di Kawasan Sentra Produksi
Udang dan Bandeng, dan Integrasi Pelabuhan Perikanan dan Fish Market Bertaraf Internasional.
Selain itu KKP juga mendukung mayor project lainnya antara lain tekait dengan pariwisata dan
Penguatan Jaminan Usaha Serta 350 Korporasi Petani dan Nelayan.
Agenda pembangunan nasional tahun 2020-2024 adalah arahan pembangunan nasional
yang mempunyai visi “terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
berlandaskan gotong royong”. Agenda pembangunan Nasional ini harus diimplementasikan oleh
kementerian yang ada sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dua diantaranya mempunyai kaitan
langsung yang penting dengan Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan.
20
Pertama adalah tentang meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
Sedangkan yang kedua adalah mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-
sektor strategis ekonomi dan domestik.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024,
agenda nasional tersebut telah dilengkapi dengan program “quick wins” yaitu program yang
diharapkan dapat menjadikan pendongkrak keberhasilan dalam mewujudkan visi pembangunan
nasional. Isu dan fokus kegiatan riset pada Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan
Perikanan didasarkan pada penetapan isu kegiatan BRSDM KP. Adapun isu kegiatan BRSDM KP
didasarkan pada arah kebijakan nasional dengan mempertimbangkan agenda riset nasional,
Rencana Kerja Pemerintah, issue KP baik regional dan internasional serta kebutuhan eselon I
lingkup KKP.
Strategi Agenda Pembangunan Nasional yang terkait dengan tugas KKP antara lain
adalah:
1. Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan,
yeng meliputi Peningkatan pengelolaan kemaritiman, perikanan dan kelautan, memperkuat
komitmen pelaksanaan target SDG 14 Ekosistem Lautan (Life Below Water), dan Peningkatan nilai
tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi.
2. Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan,
dengan strategi penguatan basis produksi dan pengolahan komoditas unggulan daerah yang
tersebar pada sentra-sentra hilirisasi pertanian dan perikanan di Kawasan Perdesaan Prioritas
Nasional (KPPN), kawasan transmigrasi, Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN), dan Sentra
Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT)/Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP);
3. Membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim,
dengan strategi konservasi kawasan dan perlindungan keanekaragaman hayati di daratan maupun
pesisir, perlindungan kerentanan pesisir dan sektor kelautan, dan pengembangan rendah karbon
pesisir dan laut.
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kelautan dan Perikanan
Arah dan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan, adalah sebagai berikut :
1. Memperbaiki komunikasi dengan nelayan, evaluasi kebijakan, penyederhanaan izin,
pengembangan pelabuhan, penangkapan ikan sampai dengan ZEE dan laut lepas,
peningkatan pendapatan melalui akses permodalan, perlindungan dan perbaikan hidup
nelayan. Arah kebijakan ini menjabarkan misi KKP yang terkait dengan Peningkatan
Kontribusi Ekonomi sektor KP (DJPT)
2. Mongoptimalkan dan memperkuat perikanan budidaya untuk penyerapan lapangan kerja,
peningkatan protein dan nilai tambah melalui akses permodalan, dan perlindungan usaha
21
budidaya. Arah kebijakan menjabarkan misi KKP yang terkait dengan Peningkatan kontribusi
ekonomi sektor KP (DJPB)
3. Membangkitkan industri kelautan dan perikanan melalui pemenuhan kebutuhan bahan baku
industri, peningkatan kualitas mutu produk, penguatan sistem karantina ikan, peningkatan
nilai tambah untuk peningkatan devisa. Arah kebijakan menjabarkan misi KKP yang terkait
dengan Peningkatan kontribusi ekonomi sektor KP. (DJPDS, BKIPM).
4. Pengelolaan wilayah laut, pesisir dan pulau – pulau kecil serta penguatan pengawasan
sumber daya kelautan dan perikanan melalui koordinasi dengan instansi terkait Arah
kebijakan menjabarkan misi KKP yang terkait dengan Peningkatan Kelestarian Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan. (PRL, PSDKP dan BKIPM).
5. Penguatan SDM dan inovasi riset kelautan dan perikanan. Strategi yang akan dilaksanakan
adalah:
a. Penguatan kegiatan riset yang dimanfaatkan oleh masyarakat, inovasi teknologi dan riset
kemaritiman, kelautan dan perikanan, serta peningkatan database kelautan dan perikanan
b. Penerapan Teknologi Adaptif Lokasi (TAL) Hasil Riset, diseminasi teknologi perikanan dan
kelautan yang berkelanjutan dan produktif,
c. Pengembangan/pembentukan pusat unggulan riset kelautan dan perikanan;
d. Pengembangan, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan, termasuk yang berbasis digital;
e. Pengembangan kewirausahaan perikanan, pengembangan angkatan kerja perikanan
generasi milenial, peningkatan daya saing SDM kelautan dan perikanan melalui diklat agar
dapat terserap di Dunia Usaha dan Dunia Industri serta membentuk startup (usaha rintisan),
penguatan literasi maritim,
f. Pelatihan masyarakat kelautan dan perikanan yang bersertifikasi kompetensi
g. Pembentukan kelompok kelautan dan perikanan mandiri
h. Penguatan pendidikan vokasi kelautan dan perikanan
i. Peningkatan sarana dan prasarana riset, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kelautan dan
perikanan;
j. Peningkatan UPT riset, pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan kelautan dan perikanan.
3.3. Arah Kebijakan BRSDM KP
Arah kebijakan BRSDM KP 2020-2024 mengacu pada arah kebijakan pembangunan
kelautan dan perikanan nasional (RPJMN) dan arah kebijakan pembangunan KP yang ada.
Berdasarkan penjabaran strategi pembangunan KP 2020 – 2024, strategi penguatan daya saing
SDM, inovasi teknologi dan riset merupakan prioritas utama BRSDM KP yang diperoleh dari hasil
analisis SWOT. Upaya yang akan dilaksanakan untuk memenuhi hal tersebut diantaranya adalah:
1. Menyelenggarakan riset untuk menyelesaikan isu dan permasalahan.
22
2. Meningkatkan peran riset serta inovasi teknologi dalam mendukung percepatan pembangunan
kelautan dan perikanan.
3. Meningkatkan diseminasi hasil riset sesuai dengan upaya pengembangan industri kelautan
dan perikanan.
4. Membangun hubungan melalui jaringan kemitraan dalam kerangka kerjasama riset dan
industri.
5. Mengembangkan sistem pendidikan vokasi dan pelatihan sesuai kebutuhan dunia usaha dan
dunia industri (DUDI).
6. Meningkatkan kompetensi ASN KP yang unggul dan berdaya saing global.
7. Membangun sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan berbasis digital.
8. Membangun sistem penyuluhan yang bersinergi dengan riset dan pengembangan SDM.
9. Memperkuat kelembagaan dan manajerial riset dan SDM.
3.4. Arah, Kebijakan, Strategi Penyuluhan Perikanan
Penataan kembali sistem penyelenggaraan penyuluhan, terutama pasca terbitnya Undang-
Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintah daerah, dimana kewenangan penyelenggaraan
penyuluhan menjadikewenangan pusat, dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Penyuluhan kelautan dan perikanan dilaksanakan dengan fokus kepada 37 ketenagaan,
kelembagaan, penyelenggaraan penyuluhan, pembinaan dan pengawasan, pembiayaan dan
sarana prasarana penyuluhan.
Kegiatan penyuluhan berdasarkan kepada metoda dan materi penyuluhan yang partisipatif
dan inovatif dilaksanakan melalui:
1) Peningkatan kemandirian melalui penguatan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha
kelautan dan perikanan (penumbuhan kelompok, peningkatan kelas kelompok)
2) Peningkatan skala usaha pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan (UMKM dan
Koperasi)
3) Peningkatan akses informasi dan teknologi, akses pasar, dan akses permodalan
4) Peningkatan kolaborasi Penyuluhan dengan Pendidikan, Pelatihan dan Riset dalam sinergi
pendidikan, pemanfaatan hasil kajiwidya, dan diseminasi hasil riset terekomendasi kepada
masyarakat pelaku utama dan pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan.
Penyuluhan kelautan dan perikanan dilaksanakan dengan fokus kepada ketenagaan,
kelembagaan, penyelenggaraan penyuluhan, pembinaan dan pengawasan, pembiayaan dan
sarana prasarana penyuluhan. Kegiatan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan dibagi dalam 4
(empat) kelompok kegiatan, meliputi:
a. Pengembangan dan Penataan Kelembagaan dan Ketenagaan;
• Peningkatan kelas kelompok mandiri
• Percontohan dan pengembangan kelembagaan penyuluhan pusat di daerah
23
• Penempatan dan penyebaran penyuluh di seketariat penyuluhan di kab/kota
• Membuat piramida model penyuluh (PNS, PPB dan Penyuluh Swadaya)
b. Peningkatan Kapasitas Penyuluh;
• Peningkatan daya saing penyuluh PNS
• Pengembangan dan pembinaan penyuluh perikanan bantu (PPB)
• Pembinaan Penyuluh Perikanan swadaya
c. Pengembangan Penyelenggaraan Penyuluhan berbasis digital;
• Pengembangan materi cyber extention
• Peningkatan kualitas dan kuantitas media penyuluhan berbasis inovasi dan teknologi
• Pengembangan penyuluhan wilayah potensi perikanan (mapping)
• Membangun Sistem Penyuluhan Digital, yang memuat sistem absensi, sistem pelaporan
kinerja, dan sistem konsultasi/ pendampingan
• Membangun sistem penilaian kinerja penyuluh PNS, P3K & Swadaya berbasis lokasi
(gps)
• Membangun standar digital library, dengan memuat modul-modul yang lengkap sehingga
penyuluhan dapat menjadi Pool knowledge
d. Pengembangan dan Penataan Sarana dan Prasarana Penyuluhan;
• Penataan sarana dan prasarana penyuluhan
• Pengelolaan Balai/Pos/Satker Penyuluhan
• Pengembangan sarana dan prasarana penyuluhan
e. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Penyuluhan
• Pembinaan reorientasi penyuluh berbasis kinerja
• Peningkatan sistem evaluasi dan monitoring penyuluh
• Pengembangan sistem pengawasan penyuluhan interkoneksi
Berkaitan dengan agenda peningkatan kompetensi pelaku utama dan pelaku usaha sebagai
pilar pembangunan ekonomi berbasis kelautan dan perikanan, disusun 4 (empat) sasaran pokok
dengan prioritas dan arah kebijakan sebagai berikut:
1) Sasaran Pertama Penguatan Kelembagaan Ekonomi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha
Perikanan. Untuk mencapai sasaran tersebut prioritas pengembangan diletakkan pada: (1)
Perencanaan partisipatif; (2) Pelatihan dan pendampingan; (3) Tahap peningkatan skala
usaha kelompok menuju UMKM KP unggulan (4) Tahap penumbuhan kelompok usaha
mandiri; (5) Tahap pemantapan kelompok; (6) Tahap pengembangan kelompok; dan (7)
Kegiatan pendampingan kelompok atau gabungan kelompok pada tahap pra-produksi,
produksi, dan diversifikasi produk.
2) Sasaran Kedua Peningkatan Penguasaan Manajemen Usaha, Teknologi dan penjaminan
mutu produksi. Untuk mencapai sasaran tersebut prioritas pengembangan diletakkan pada:
24
(1) Penguasaan kelompok masyarakat mitra terhadap manajemen usaha; (2) Pengusaaan
masyarakat mitra terhadap teknologi produksi; (3) Peningkatan mutu dan nilai tambah; (4)
Segmentasi pasar dan preferensi konsumen; dan (5) Pengawasan mutu produk.
3) Sasaran Ketiga Pengembangan Permodalan. Untuk mencapai sasaran tersebut prioritas
pengembangan diletakkan pada: (1) Mobilisasi dana bersama dalam kelompok; (2)
Bimbingan pengelolaan dana bersama; dan (3) Bimbingan pengenalan sumber-sumber
permodalan.
4) Sasaran Keempat Pengenalan dan Perluasan Pasar. Untuk mencapai sasaran tersebut
prioritas pengembangan diletakkan pada: (1) Pengenalan kelompok atau gabungan
kelompok kepada akses pasar lokal; (2) Pengenalan pada pasar regional maupun
internasional; dan (3) Pengenalan kelompok pada diversifikasi produk.
3.5. Arah kebijakan riset perikanan
Arah kebijakan Riset Perikanan mengacu pada arah kebijakan pembangunan kelautan
dan perikanan nasional (RPJMN) dan arah kebijakan pembangunan KP yang ada. Berdasarkan
penjabaran strategi pembangunan KP 2020 – 2024, strategi penguatan daya saing SDM,
inovasi teknologi dan riset merupakan prioritas utama BRSDM KP 2020-2024 yang diperoleh
dari hasil analisis SWOT. Upaya yang akan dilaksanakan untuk memenuhi hal tersebut
diantaranya adalah:
1. Menyelenggarakan riset untuk menyelesaikan isu dan permasalahan.
2. Meningkatkan peran riset serta inovasi teknologi dalam mendukung pembangunan kelautan
dan perikanan berkelanjutan.
3. Meningkatkan hilirisasi dan komersialisasi hasil riset dan HKI dengan pemerintah daerah,
UKM dan industri.
4. Penataan Kelembagaan riset dan SDM yang ditekankan kepada peningkatan kapasitas dan
perluasan jangkauan pelayanan secara nasional (National Covered Area) dengan
Pengelolaan Keuangan yang mandiri (BLU).
5. Perluasan Kerjasama Nasional dan Internasional Pemanfaatan (resource sharing) setingkat
kawasan (regional) dan global.
Riset perikanan periode 2020-2024 diarahkan untuk menghasilkan inovasi riset dan
teknologi yang mendukung pembangunan kelautan dan perikanan berkelanjutan. Sepuluh fokus
kegiatan riset kelautan dan perikanan yang dilaksanakan di BRSDM KP adalah: 1) Sustainable
fisheries; 2) Konservasi dan mitigasi serta rehabilitasi; 3) Sustainable aquaculture; 4) Inovasi
teknologi; 5) Perubahan iklim; 6) Poverty reduction dan pemberdayaan masyarakat; 7) Jasa
kelautan; 8) Pengembangan usaha, sistem bisnis dan trading; 9) Kemandirian pangan dan
25
bahan baku industri; dan 10) Kajian kewilayahan dan geopolitik. Berdasarkan fokus program
tersebut ditetapkan kebijakan alokasi sumberdaya riset menurut fokus bidang dan kewilayahan
Adapun Topik riset perikanan 2020 -2024 adalah:
(1) modernisasi dan penguatan integrasi hulu hilir perikanan tangkap, akuakultur dan industri
pengolahan;
(2) klaster komoditas unggulan berbasis kewilayahan;
(3) daya saing dan nilai tambah industri KP;
(4) revitalisasi peran nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan petambak garam;
(5) dukungan program kesejahteraan;
(6) pengelolaan perikanan berbasis WPP;
(7) pengelolaan zonasi, tata ruang laut dan batas maritim;
(8) tata kelola sumberdaya kelautan perikanan;
(9) restorasi dan rehabilitasi ekosistem pesisir, dan pencegahan pencemaran laut;
(10) konservasi laut dan keanekaragaman hayati;
Klasifikasi riset mengacu ketentuan LIPI dikategorikan ke dalam riset dasar, riset terapan
dan riset pengembangan eksperimental. Riset dasar adalah kegiatan riset yang bersifat
eksploratif dan atau eksperimental untuk memperoleh ilmu pengetahuan baru sebagai acuan
bagi riset terapan perikanan. Riset terapan merupakan kegiatan riset yang memanfaatkan hasil
riset dasar perikanan, dan diarahkan untuk tujuan praktis guna memperoleh pengetahuan dan
teknologi dibidang perikanan. Pengembangan eksperimental merupakan kegiatan sistematik
dengan menggunakan pengetahuan yang sudah ada yang diperoleh melalui riset dasar
perikanan dan atau riset terapan perikanan, untuk memperoleh sistem teknologi yang lebih
efektif dan efisien serta menghasilkan produk unggulan di bidang perikanan.
Riset bidang kelautan, perikanan, pengolahan produk dan bioteknologi KP disusun sesuai
dengan tingkat kesiapan teknologinya (TKT). Untuk meningkatkan manfaat dan daya dukung
hasil riset yang telah dilakukan, diperlukan pengembangan melalui peningkatan skala (scaling
up) sebagai bagian dari uji adaptasi. Selanjutnya uji lapang bersama masyarakat diharapkan
dapat memudahkan proses diseminasi dan asimilasi hasil inovasi kepada calon pengguna
(stakeholder). Dari kegiatan riset dan pengembangan tersebut akan dihasilkan keluaran berupa
data dan informasi, teknologi, dan rekomendasi, serta publikasi ilmiah.
Dengan strategi untuk meningkatkan pendayagunaan sumberdaya riset baik SDM maupun
sarana parasarana berupa layanan riset unggulan di sektor kelautan dan perikanan dalam
mengisi peluang peningkatan stok sumberdaya ikan nasional dan pengembangan energi
terbarukan melalui kegiatan riset pemanfaatan sumber daya secara lestari dan berkelanjutan.
Diharapkan di tahun 2024 hasil riset teknologi/kajian mampu meningkatkan produktivitas
perikanan tangkap sebesar 30%, produktivitas budidaya perikanan sebesar 300%, dan
26
produktivitas penanganan dan pengolahan hasil perikanan sebesar 200%, serta meningkatnya
produktivitas sumber daya ikan yang dipulihkan sebesar 50%.
3.6. Arah Kebijakan dan Strategi Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan
Perikanan (BBRBLPP)
a. Kegiatan Riset
Dalam rangka menghadapi tantangan dan peluang di sektor perikanan budidaya ikan laut,
BBRBLPP berupaya meningkatkan kinerja untuk menghasilkan inovasi teknologi unggulan sebagai
dukungan terhadap upaya peningkatan ekonomi masyarakat dan mendukung pemulihan ekonomi
nasional dan peningkatan daya saing. Pembuatan dan pemanfaatan teknologi harus
memperhatikan kelestarian sumber daya dan lingkungan, kelayakan dan efisiensi secara teknis
serta secara sosial diterima masyarakat.
Penciptaan teknologi perbenihan dan pembesaran ikan laut yang semakin berkembang
harus ditunjang oleh sumber daya manusia yang handal, kelembagaan yang memadai dan biaya
yang cukup untuk meningkatkan profesionalisme lembaga penelitian. Peningkatan kapasitas
sumber daya penelitian harus mampu mengantisipasi pergeseran komposisi sumber dana di masa
yang akan datang. Salah satu alternative yang dapat dilakukan adalahmemanfaatankan
sumberdana alternatif melalui kerja sama dengan lembaga penelitian lainnya dan lembaga industri
dalam dan luar negeri. Selain itu penelitian yang bersifat holistik melibatkan berbagai aspek dalam
budidaya ikan perlu dilakukan dalam penelitian. Oleh karena itu, kreatifitas dan kehandalan
sumberdaya yang terlibat dalam penelitian perlu terus ditingkatkan. Strategi yang dilakukan
adalah:
1. Merencanakan kegiatan riset sesuai kebutuhan pemangku kepentingan dalam mendukung
pengembangan sektor KP
27
2. Mengembangkan inovasi teknologi yang mampu meningkatkan produktifitas guna
mempercepat pembangunan kelautan dan perikanan.
3. Meningkatkan diseminasi hasil riset sesuai dengan upaya pengembangan industri kelautan
dan perikanan.
4. Merancang kegiatan riset bersama untuk membentuk pengetahuan baru sebagai upaya
memecahkan persoalan sektor KP
5. Meningkatkan hilirisasi hasil riset untuk mewujudkan masyarakat KP yang berdaya saing
berbasis pengetahuan.
6. Memperbaiki/ meningkatkan sarpras untuk mendukung internasionalisasi diseminasi ilmiah
hasil riset
7. Meningkatkan kuantitas, kualitas dan kapabilitas sumberdaya riset melalui perbaikan
sistem rekrutmen dan pelatihan SDM, penambahan sarana dan prasarana, dan struktur
penganggaran yang sesuai dengan kebutuhan institusi dalam mendukung percepatan
industrialisasi kelautan dan perikanan.
8. Memperkuat kelembagaan dan manajerial riset dan SDM.
PROGRAM UNGGULAN
Gambar 2. Program Unggulan Riset BBRBLPP berbasis komoditas dan bidang ilmu
b. Kegiatan Penyuluhan
Penataan kembali sistem penyelenggaraan penyuluhan, terutama pasca terbitnya Undang-
Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintah daerah, dimana kewenangan penyelenggaraan
penyuluhan menjadikewenangan pusat, dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Penyuluhan kelautan dan perikanan dilaksanakan dengan fokus kepada 37 ketenagaan,
kelembagaan, penyelenggaraan penyuluhan, pembinaan dan pengawasan, pembiayaan dan
sarana prasarana penyuluhan.
1. Breeding / Genetik / Bioteknologi
2. Teknik dan Teknologi Akuakultur
3. Nutrisi / Teknologi Pakan 4. Penyakit, Kesehatan Ikan,
Lingkungan
BIDANG ILMU KOMODITAS
1. Riset dan Aplikasi Teknologi budidaya Lobster
2. Riset dan Aplikasi Teknologi budidaya Ikan Kerapu (sunu dan hybrid)
3. Riset dan Aplikasi Teknologi budidaya Ikan Kakap putih
PROGRAM UNGGULAN MARIKULTUR
1. Lobster
2. Kerapu
3. Kakap
28
Kegiatan penyuluhan berdasarkan kepada metoda dan materi penyuluhan yang partisipatif
dan inovatif dilaksanakan melalui:
1. Peningkatan kemandirian melalui penguatan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha
kelautan dan perikanan (penumbuhan kelompok, peningkatan kelas kelompok)
2. Peningkatan skala usaha pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan (UMKM dan
Koperasi)
3. Peningkatan akses informasi dan teknologi, akses pasar, dan akses permodalan
4. Peningkatan kolaborasi Penyuluhan dengan Pendidikan, Pelatihan dan Riset dalam sinergi
pendidikan, pemanfaatan hasil kajiwidya, dan diseminasi hasil riset terekomendasi kepada
masyarakat pelaku utama dan pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan.
Penyuluhan kelautan dan perikanan dilaksanakan dengan fokus kepada ketenagaan,
kelembagaan, penyelenggaraan penyuluhan, pembinaan dan pengawasan, pembiayaan dan
sarana prasarana penyuluhan. Kegiatan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan dibagi dalam 4
(empat) kelompok kegiatan, meliputi:
1. Pengembangan dan Penataan Kelembagaan dan Ketenagaan;
2. Peningkatan Kapasitas Penyuluh;
3. Pengembangan Penyelenggaraan Penyuluhan berbasis digital;
4. Pengembangan dan Penataan Sarana dan Prasarana Penyuluhan;
5. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Penyuluhan
3.7. Kerangka Regulasi
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional kita selain mengenal kerangka anggaran,
juga terdapat kerangka regulasi yang digunakan dalam mempengaruhi kinerja pembangunan
nasional. Kementerian Kelautan dan Perikanan, dalam Renstra BRSDM Tahun2020-2024, untuk
melaksanakan arah kebijakan dan strategi pembangunan tahun 2020-2024, memerlukan pula
kerangka regulasi yang merupakan perencanaan pembentukan regulasi dalam rangka
memfasilitasi, mendorong dan mengatur perilaku masyarakat dan penyelenggara negara dalam
rangka mencapai tujuan bernegara. Untuk itu, pada Rencana Strategis BBRBLPP Tahun 2020-
2024, kerangka regulasi akan disiapkan, mengacu Renstra BRSDM Tahun 2020-2024 pada
program legislasi Kementerian Kelautan dan Perikanan dan nasional.
3.8. Kerangka Kelembagaan
Perubahan kelembagaan terkait struktur organisasi menjadi faktor pendukung capaian
kinerja lingkup BBRBLPP. Kerangka kelembagaan merupakan perangkat kementerian/lembaga
(struktur organisasi, ketatalaksanaan, dan pengelolaan aparatur sipil negara) untuk melaksanakan
visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, serta kegiatan pembangunan, sesuai dengan tugas
maupun fungsi kementerian/lembaga yang disusun (berpedoman pada RPJM Nasional). Pedoman
29
penyusunan kerangka kelembagaan BBRBLPP, berpedoman pada target kinerja dan struktur
kelembagaan yang ada di tingkat KKP.
Penguatan kapasitas kelembagaan KKP berdasarkan Renstra KKP Tahun 2020-2024,
dilaksanakan dengan memperhatikan:
• Perubahan paradigma pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan dari production
oriented ke people oriented.
• Mandat yang diberikan (konstitusional, teknis, pembangunan, serta organisasi).
• Kebijakan pembangunan, kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah, peraturan
perundangan terkait yang berlaku.
• Prinsip-prinsip pengorganisasian yang right sizing, unified function, efektif, efisien, serta
transparan, sesuai dengan bisnis proses (Business Process Management) pembangunan
kelautan dan perikanan.
30
BAB IV.
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1 Target Kinerja
1. Indikator Kinerja Sasaran Strategis KKP Tahun 2020 – 2024
Sasaran Strategis yang telah ditetapkan KKP merupakan kondisi yang akan dicapai
secara nyata yangmencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil
(outcome/impact) dari satu atau beberapa program. Indikator Kinerja Sasaran Strategis KKP
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja KKP Tahun 2020 – 2024
SASARAN STATEGIS DAN
INDIKATOR KINERJA
T A H U N
2020 2021 2022 2023 2024
STAKEHOLDERS PERSPECTIVE
SS 1. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP
1 Indeks Kesejahteraan Masyarakat KP 59,16 60,31 61,47 62,66 63,87
CUSTOMERS PERSPECTIVE
SS 2. Ekonomi sektor KP yang meningkat
2 Pertumbuhan PDB Perikanan (%) 7,9 8,11 8,31 8,51 8,71
3 Nilai ekspor hasil perikanan (USD
miliar) 6,17 6,43 6,86 7,27 7,55
4 Konsumsi ikan (kg/kap/thn) 56,39 58,08 59,53 61,02 62,05
SS 3. Sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan”
5
Proporsi tangkapan jenis ikan yang
berada dalam batasan biologis yang
aman (%)
≤53,7 ≤80 ≤80 ≤80
≤80
6 Luas Kawasan konservasi (juta Ha) 23,4 24,1 25,1 26 26,9
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
SS 4. Kapasitas dan kompetensi SDM KP yang meningkat
7
Jumlah lulusan pendidikan dan
pelatihan yang terserap di Dunia
Usaha dan Dunia Industri
17.175
17.696
18.296
18.916
19.546
SS 5. Hasil riset dan inovasi yang dimanfaatkan
8 Jumlah hasil riset kelautan dan
perikanan yang diadopsi/diterapkan 5 10 10 10 15
31
(paket)
SS 6. Tatakelola SDKP yang bertanggung jawab
9 WPP yang menjadi model
percontohan penguatan tata kelola 3 5 7 11 11
10 Jumlah penyelesaian penataan ruang
laut dan zonasi pesisir 24 102
SS 7. Industrialisasi KP yang berdaya saing
11 Produksi perikanan (juta ton) 26,46 27,86 29,39 30,98 32,72
12 Produksi garam rakyat (juta ton) 3 3,1 3,2 3,3 3,4
SS 8. Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang Integratif
16 Persentase cakupan WPP NRI yang
dipantau dari kegiatan illegal fishing 54,18 60 65 70 75
17
Persentase Kepatuhan (Compliance)
Pelaku Usaha Kelautan dan
Perikanan
89 90 91 92 93
18 Indeks efektifitas operasi armada
pengawasan SDKP 7,85 7,95 8,05 8,15 8,25
19 Tingkat keberhasilan pengawasan di
wilayah perbatasan (%) 77 79 81 82 82
LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE
SS 9. Tatakelola pemerintahan yang baik
20 Indeks profesionalisme ASN (indek) 72 73 74 75 76
21 Indeks SPBE 70 71 72 73 74
22 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi KKP 85 85 85 85 85
23 Level maturitas SPIP 3 3 3 3 3
24 Nilai kinerja anggaran KKP Baik
(80-90)
Baik
(80-90)
Baik
(80-90)
Sangat
Baik
(>90)
Sangat Baik
(>90)
25 Predikat Sakip KKP A A A A A
26 Opini atas Laporan Keuangan KKP WTP WTP WTP WTP WTP
Sumber: Paparan Rancangan Teknokratik Renstra KKP Tahun 2020 -2024
4.2 Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan BBRBLPP Tahun 2020- 2024
Renstra ini merupakan penjabaran operasional dari Pusat Riset perikanan (Puriskan) dan
Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP (Puslatluh) yang membutuhkan percepatan dalam
pencapaian tujuan, sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan.
32
Untuk dapat mewujudkan sasaran kegiatan, BBRBLPP menetapkan Indikator Kinerja
Utama (IKU) seperti terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama BBRBLPP TA 2020 - 2024
(IKU Riset dan Penyuluhan)
NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STAKEHOLDER PERSPECTIVE 2020 2021 2022 2023 2024
SS1 Terlaksananya
pendampingan
kelompok pelaku
usaha/utama dalam
mendukung
terwujudnya
kesejahteraan
masyarakat KP
IKU1 Jumlah Kelompok Pelaku
Utama/ Usaha yang
disuluh (kelompok)
4.609 4.709 4.809 4.909 5.009
IKU2 Jumlah kelompok yang
dinilai kelas kelompoknya
di Satminkal BBRBLPP
(kelompok)
200 200 200 200 200
IKU3 Calon kelompok pelaku
utama yang disiapkan
untuk ditumbuhkan
menjadi kelompok pelaku
utama perikanan di
Satminkal BBRBLPP
(kelompok)
210 210 210 210 210
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 2020 2021 2022 2023 2024
SS3 Hasil riset dan inovasi
BBRBLPP yang
dimanfaatkan
IKU4 Jumlah Teknologi Hasil
Riset KP yang dihasilkan
6 3 6 6 6
IKU5 Jumlah Produk Biologi
yang dihasilkan
2 - - - -
IKU6 Jumlah Lembaga Riset
Perikanan yang terstandar
1 1 1 1 1
IKU7 Jumlah sarana dan
prasarana BBRBLPP yang
ditingkatkan kapasitasnya
(Unit)
1 1 1 1 1
33
NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
IKU8 Jumlah jejaring dan/atau
kerjasama BBRBLPP
yang disepakati dan
ditindaklanjuti
(Dokumen)
4 4 4 4 4
IKU9 Jumlah Karya Tulis Ilmiah
(KTI) yang dipublikasikan
(Buah)
18 20 20 20 20
SS3 Kapasitas dan
kompetensi SDM KP
yang meningkat
IKU10 Tersedianya Metode
Percontohan
Penyuluhan KP (lokasi)
1 4 4 5 6
IKU11 Pembinaan Usaha Kecil
Mikro dan Koperasi sektor
KP
648 648 648 648 648
LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE 2020 2021 2022 2023 2024
SS4 Tata kelola
pemerintahan
BBRBLPP yang baik
IKU12 Indeks Profesionalitas
ASN Lingkup BBRBLPP
(indeks)
72 72 72 72 72
IKU13
Persentase unit kerja
BBRBL-PP yang
menerapkan sistem
manajemen pengetahuan
yang terstandar (%)
82 82 82 82 82
IKU14 Nilai Kinerja Pelaksanaan
Anggaran BBRBLPP (nilai)
88
(baik)
88
(baik)
88
(baik)
88
(baik)
88
(baik)
34
NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
IKU15 Batas Tertinggi
Persentase nilai temuan
LHP BPK Atas Laporan
Keuangan (LK) BBRBLPP
dibandingkan realisasi
anggaran BBRBLPP TA
sebelumnya.
1 % 1 % 1 % 1% 1 %
IKU 16 Nilai Kinerja Anggaran
BBRBLPP
85 85 85 85 85
Untuk dapat melaksanakan arah kebijakan, strategi dan kegiatan pembangunan perikanan
budidaya menuju tercapainya sasaran target dan indikator kinerja sebagaimana telah dirumuskan
sebelumnya, diperlukan kerangka pendanaan/pembiayaan yang memadai guna tercapainya terget
tersebut. Sinergitas berbagai sumber pembiayaan sangat diperlukan mengingat peran pemerintah
yang dibatasi oleh ketersediaan anggaran, tugas serta kewenangan. Dana APBN hanya bersifat
stimulus yang difokuskan untuk pencapaian output kegiatan litbang. Adapun kerangka pendanaan
BBRBLPP selama periode 2020 - 2024 tercantum pada Lampiran 3.
35
BAB V.
PENUTUP
Rencana strategis riset dan penyuluhan perikanan budidaya laut pada BBRBLPP tahun
2020 - 2024 diselaraskan dengan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan. Diharapkan
rencana riset dan penyuluhan perikanan tersebut dapat mencapai tujuan dan sasaran strategis.
Disadari bahwa keberhasilan pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan tidak hanya
ditentukan dengan adanya dokumen RENSTRA, melainkan diperlukan dukungan seluruh SDM
yang ada dan masyarakat sekitar, melalui pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya kelautan
dan perikanan secara berkelanjutan. Semoga apa yang menjadi Slogan BBRBLPP “Bersama Riset
Gondol, Ekonomi Masyarakat Menonjol” dengan Motto “Iptekku Untukmu” dan “Iptek Yes, Korupsi
No” dapat diwujudkan melalui berbagai teknologi adaptif yang dapat diadopsi dan bermanfaat bagi
masyarakat.
1
LAMPIRAN. II
KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN
NOMOR B. /BRSDM-BBRBLPP/RC.221/V/2020
TENTANG RENCANA STRATEGIS
BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN TAHUN 2020 - 2024
INDIKATOR KINERJA UTAMA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
2020 2021 2022 2023 2024
Terlaksananya
pendampingan kelompok
pelaku usaha/utama
dalam mendukung
terwujudnya
kesejahteraan
masyarakat KP
Jumlah Kelompok Pelaku Utama/ Usaha yang disuluh di Satminkal
BBRBLPP (kelompok) 4.609 4.709 4.809 4.909 5.009
Kelompok yang dinilai kelas kelompoknya di Satminkal BBRBLPP
(kelompok) 200 200 200 200 200
Calon kelompok pelaku utama yang disiapkan untuk ditumbuhkan
menjadi kelompok pelaku utama perikanan di Satminkal BBRBLPP
(kelompok)
210 210 210 210 210
Hasil riset dan inovasi
BBRBLPP yang
dimanfaatkan
Jumlah Teknologi Hasil Riset KP yang dihasilkan 6 3 6 6 6
Jumlah Produk Biologi yang dihasilkan 2 2 2 2 3
Jumlah Lembaga Riset Perikanan yang terstandar 1 1 1 1 1
Jumlah sarana dan prasarana BBRBLPP yang ditingkatkan
kapasitasnya (Unit) 1 1 1 1 1
Jumlah jejaring dan/atau kerjasama BBRBLPP yang disepakati dan
ditindaklanjuti 4 4 4 4 4
2
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
2020 2021 2022 2023 2024
Kapasitas dan
kompetensi SDM KP
yang meningkat
Tersedianya Metode Percontohan
Penyuluhan KP (lokasi)
1 4 4 5 6
Pembinaan Usaha Kecil Mikro dan Koperasi sektor KP 648 648 648 648 648
Tata kelola
pemerintahan BBRBLPP
yang baik
Indeks Profesionalitas ASN Lingkup BBRBLPP (indeks) 72 72 72 72 72
Persentase unit kerja BBRBL-PP yang menerapkan sistem
manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 82 82 82 82 82
Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran BBRBLPP (nilai) 88 88 88 88 88
Batas Tertinggi Persentase nilai temuan LHP BPK Atas Laporan
Keuangan (LK) BBRBLPP dibandingkan realisasi anggaran BBRBLPP
TA 2019 (%)
1 1 1 1 1
Nilai Kinerja Anggaran BBRBLPP (nilai) 85 85 85 85 85
KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN
PENYULUHAN PERIKANAN,
ttd
BAMBANG SUSANTO
3
LAMPIRAN. III
KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN
NOMOR B. /BRSDM-BBRBLPP/RC.221/V/2020
TENTANG RENCANA STRATEGIS
BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN TAHUN 2020 - 2024
KERANGKA PENDANAAN BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN TAHUN 2020-2024
Kode
Program / Kegiatan Output Indikator Output
Target Anggaran (Rp. Miliar)
Pro Keg 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
05 Riset dan Sumber
Daya Manusia
Kelautan Dan
Perikanan
99.50 101.41 102.37 103.80 105.90
2375
Pelatihan dan
Penyuluhan
Kelautan dan
Perikanan
57,43 63,61 64,28 64,94 64,95
Kelompok Pelaku
Utama/Usaha yang
Mendapatkan
Pendampingan dari
Penyuluh KP
Jumlah Kelompok Pelaku
Utama/Usaha yang Disuluh
di satminkal BBRBLPP 4.609 4.709 4.809 4.909 5.009 10,46 12,35 12,65 12,90 13,20
Percontohan
Penyuluhan
Kelautan dan
Perikanan yang
Diterapkan
Jumlah Percontohan
Penyuluhan Kelautan dan
Perikanan yang Diterapkan
4 4 4 4 4 0,09 0,36 0,39 0,39 0,40
Layanan Dukungan
Manajemen Satker
Jumlah layanan Dukungan
Manajemen Satker
1 1 1 1 1 0,21 0,47 0,47 0,47 0,47
4
Kode
Program / Kegiatan Output Indikator Output
Target Anggaran (Rp. Miliar)
Pro Keg 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
Layanan
Perkantoran
Jumlah Layanan
Perkantoran
1 1 1 1 1 46,67 50,43 50,78 51,18 50,88
2427 Riset Perikanan 31,04 34,59 40,92 42,26 44,26
Teknologi Hasil Riset Perikanan
Jumlah Teknologi Hasil Riset Perikanan
6 6 6 6 6 2,59 2,59 6.47 6.72 6.97
Sarana dan Prasarana Riset Perikanan
Jumlah Sarana dan Prasarana Riset Perikanan
1 1 1 1 1 0,15 1,57 1.80 2.45 3.60
Produk Biologi Hasil Riset Perikanan
Jumlah Produk Biologi Hasil Riset Perikanan 2 2 2 2 3 0,50 0,80 0,80 0,79 1,17
Layanan Dukungan Manajemen Satker
Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Satker 1 1 1 1 1 0,43 0,91 1.00 1.00 1.00
Layanan Perkantoran
Jumlah layanan Perkantoran
1 1 1 1 1 27,36 21,32 31.17 31.58 32.16
KEPALA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN
PENYULUHAN PERIKANAN,
ttd
BAMBANG SUSANTO