Download - Kelompok x
BIOSEKURITI PADA PETERNAKAN Arthenia D. Manafe (1109011011)
Eky M. Sanu (1109012036)
Steffanie M. C. Noach (1109012043)
BIOSEKURITI
Biosekurity adalah usaha untuk mencegah masuk dan menyebarnya bibit penyakit hewan menular (bakteri, virus, parasit, jamur) ke dalam suatu peternakan sehingga menimbulkan penyakit yang memiliki dampak ekonomi merugikan.
Tujuan utama dari penerapan biosekurity adalah :
meminimalkan keberadaan penyebab penyakit
meminimalkan kesempatan agen berhubungan dengan induk semang
membuat tingkat kontaminasi lingkungan oleh agen penyakit seminimal mungkin ( Zainuddin dan Wibawan, 2007).
BIOSEKURITI PADA PETERNAKAN SAPI
ISOLASI
Ada beberapa langkah untuk melakukan isolasi, yaitu :
1. Karantina Terhadap Sapi yang Baru Masuk
• Setiap ternak yang masuk dari luar wilayah ke dalam farm harus bebas dari penyakit
menular.
• Setiap ternak yang masuk ke dalam farm harus dilakukan isolasi di kandang isolasi/karantina
sekurang-kurangnya 14 hari sampai dengan 90 hari.
• Selama ternak berada di kandang isolasi/karantina dilakukan pengamatan terhadap status
kesehatannya dan pengujian di laboratorium terhadap kemungkinan adanya penyakit.
• Ternak yang sudah keluar dari farm apabila dimasukkan kembali harus melalui prosedur
perlakuan terhadap ternak yang baru masuk.
2. Pemisahan kelompok-kelompok sapi bibit, sapi dara, sapi bunting, sapi
siap partus, sapi laktasi,sapi induk kosong dan pedet.|
3. Fasilitas perkandangan didesinfeksi secara rutin.
4. Mencegah hewan liar maupun hewan peliharaan lain ke dalam kandang.
5. Lokasi peternakan harus berjarak 1 km dari jalan raya, pemukiman,
pasar hewan dan tempat pemotongan ternak, perlu juga membuat pagar
pembatas yang permanen.
6. Vaksinasi ternak secara rutin.
PENGAWASAN LALU LINTAS.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam traffic control,antara lain :
1. Ternak yang keluar masuk dalam peternakan, dan perpindahan ternak di dalam area peternakan.
2. Pembersihan area peternakan sebelum sapi baru masuk.
3. Kontrol terhadap kendaraan yang keluar masuk area peternakan.
4. Kontrol terhadap pengunjung/petugas yang keluar masuk area peternakan.
5. Tempat pembuangan atau pembakaran hewan mati ditempatkan jauh terpisah dari area pembibitan.6. Program pengendalian hewan yang dapat menyebarkan penyakit (misal rodensia,dll). Rodensia berperan sebagai vektor/pembawa agen penyakit.
SANITASI.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam penerapan
program sanitasi dalam peternakan sapi perah, yaitu :
1. Sanitasi orang dan peralatan yang keluar masuk di area
Peternakan.
2. Sanitasi Kandang dan Kendaraan yang masuk area
peternakan
3. Sanitasi pakan.
4. Sanitasi hewan/Ternak.
5. Sanitasi pemerahan.
6. Sanitasi ruang dan peralatan penampungan susu.
Penerapan Biosecuriti pada Peternakan Sapi di Indonesia ?
BIOSEKURITI PADA PETERNAKAN UNGGAS ISOLASI
Isolasi mengandung pengertian penempatan atau pemeliharaan hewan di dalam lingkungan yang terkendali. Isolasi ini diterapkan juga dengan memisahkan ayam berdasarkan kelompok umur. Selanjutnya, penerapan manajemen all-in/all-out pada peternakan besar mempraktekan depopulasi secara berkesinambungan, serta memberi kesempatan pelaksanaan pembersihan dan disinfeksi seluruh kandang dan peralatan untuk memutus siklus penyakit.
PENGENDALIAN LALU LINTAS
Pengendalian lalu lintas ini diterapkan terhadap lalu lintas ke peternakan dan lalu lintas di dalam peternakan. Pengendalian lalu lintas ini diterapkan pada manusia, peralatan, barang, dan bahan. Pengendalian ini data berupa penyediaan fasilitas kolam dipping dan spraying pada pintu masuk untuk kendaraan , penyemprotan desinfektan terhadap peralatan dan kandang, sopir, penjual, dan petugas lainnya dengan mengganti pakaian ganti dengan yang pakaian khusus. (Jeffrey 1997).
SANITASI
Sanitasi ini meliputi praktek disinfeksi bahan, manusia, dan peralatan yang masuk ke dalam peternakan, serta kebersihan pegawai di peternakan (Jeffrey 1997). Sanitasi meliputi pembersihan dan disinfeksi secara teratur terhadap bahan – bahan dan peralatan yang masuk ke dalam peternakan.
BIOSECURITI PADA PETERNAKAN KUDA ISOLASI
• Setiap ternak yang masuk ke dalam farm harus
dilakukan isolasi di kandang isolasi/karantina
sekurang-kurangnya 14 hari sampai dengan 90
hari.
• Selama ternak berada di kandang
isolasi/karantina dilakukan pengamatan
terhadap status kesehatannya dan pengujian di
laboratorium terhadap kemungkinan adanya
penyakit.
SANITASI
1. Fasilitas perkandangan didesinfeksi secara rutin.
2. Sanitasi orang dan peralatan yang keluar masuk di area Peternakan.
3. Sanitasi hewan/Ternak.
PENGAWASAN LALU LINTAS
1. Ternak yang keluar masuk dalam peternakan, dan perpindahan ternak di dalam area peternakan.
.
2. Kontrol terhadap kendaraan yang keluar masuk area peternakan
BIOSECURITI PADA PETERNAKAN BABI
ISOLASI
1. Selama ternak berada di kandang isolasi/karantina dilakukan pengamatan terhadap status kesehatannya dan pengujian di laboratorium terhadap kemungkinan adanya penyakit.
2. Fasilitas perkandangan didesinfeksi secara rutin.
SANITASI
Sanitasi Kandang dan Kendaraan yang masuk area peternakan
.
PENGAWASAN LALU LINTAS
. Ternak yang keluar masuk dalam peternakan, dan perpindahan ternak di dalam area peternakan.
2. Pembersihan area peternakan sebelum sapi baru masuk.
3. Kontrol terhadap kendaraan yang keluar masuk area peternakan.
Terima Kasih…