Download - Kelainan Jaringan Periodontal
KELAINAN JARINGAN PERIODONTALFEBRI ANGGRAENY
IGN PUTRA SATRIA ARYAWAN
JARINGAN PERIODONTAL
Gingiva Ligamentum periodontal Tulang alveolar Sementum
ETIOLOGI KELAINAN PERIODONTALEtiologi Primer
plak dan kalkulus, dimana terdapat bakteri periodontopatik : Actinobacillus actinomycetemcomitans, Bacteroides intermedius, Bacteroides gingivais.
• Etiologi Sekunder– Lokal: Karies proximal dan dekat dengan
tepi cervical, Tumpatan yang berlebih, Food debris, Susunan gigi yang tidak teratur,
Merokok, dan Gigi tiruan yang kurang– Seistemik: Genetik (down syndrome),
Defisiensi vitamin C, Hormonal: Pubertas, Masa kehamilan, Diabetes mellitus, anemia, dan Obat-obatan: dilantin.
GINGIVA
• Bagian dari mukosa mulut yang menutupi processus alveolar dan mengelilingi leher gigi
• terdiri dari Marginal Gingiva, Sulkus Gingiva, Attached gingiva dan interdental Gingiva.
• umumnya berwarna pink, kontur bervariasi dan bergantung pada bentuk maupun kesejajarannya dalam lengkung gigi, lokasi dan bentuk daerah kontak , konsistensi padat, keras, kenyal dan melekat erat pada tulang alveolar, tekstur permukaan seperti kulit jeruk yang lembut (stippling)
• fungsi untuk estetik, mempertahankan gigi pada soketnya serta sebagai pertahanan pertama terhadap bakteri
LIGAMENTUM PERIODONTAL
• Jaringan yang mengelilingi akar gigi dan melekat erat pada gigi dan tulang alveolar.
• Fungsi :• Fisikal• Formatif• Nutritif• Sensoris
TULANG ALVEOLAR
merupakan bagian dari tulang rahang yang membentuk dan mendukung gigi geligi (tempat gigi tertanam pada soketnya).
terbentuk selama janin yang terdiri atas matriks yang berkalsifikasi dan osteofit yang terdapat dalam rongga mulut (lakuna)
Secara fisiologis terjadi perubahan struktur, yaitu terjadi proses resobsi dan aposisi tulang yang dinamakan proses remodeling.
SEMENTUM• Merupakan jaringan ikat terkalsifikasi yang
mengelilingi dentin akar tempat tertanamnya ligamen periodontal
• merupakan pelindung dari dentin dan penting untuk perlekatan gigi pada sekelilingnya
• tampak lebih gelap dari enamel , lebih terang dari accelulair cementrum dan celluair cementrum yang letaknya dekat apeks dari akar gigi, daerah sementrum, lebih tebal, dan terdapat sel-sel yang tampak seperti osteosit, disebut cementosit . Sabut-sabut kolagennya dari matriks masuk ke periodontal membran sharpey’s fiber yang berfungsi sebagai peredam suatu getaran.
KELAINAN PERIODONTAL
Gingivitis Periodontitis Trauma oklusi Resesi gingiva
GINGIVITIS
Terjadinya inflamasi gingiva tanpa adanya kehilangan tulang atau perlekatan jaringan ikat
Kejadian Dan Durasi Gingivitis akut : kondisi sakit yang datang secara
tiba-tiba dalam durasi waktu yang singkatGingivitis sub akut : tingkat lebih ringan dan akutGingivitis recurrent : kambuh setelah perawatan
atau menghilang secara tiba-tiba dan muncul lagiGingivitis kronis : muncul perlahan dalam durasi
waktu panjang dan tidak sakit, kecuali ada komplikasi oleh eksaserbasi akut
Distribusi Gingivitis lokal : mengenai satu ataü beberapa gigi Gingivitis general : melibatkan seluruh mulut Gingivitis marginal : melibatkan margin gingiva, tapi
dapat juga melibatkan bagian yang bersebelahan dengan attach gingival
Gingivitis papilari : melibatkan papila interdental dan kadang meluas ke bagian yang berdekatan dengan margin gingival
Gingivitis difus : melibatkan margin, attach dan papila interdental.
Gejala• Warna gingiva, dari warna pink ke warna
merah, merah tua, merah kebiruan • Kontur gingiva, dari bentuk normal seperti
kerah baju (lancip) menjadi membulat dan datar.
• Tekstur gingiva, terjadi pengurangan stippling (gambaran seperti kulit jeruk).
• Konsistensi, dari kenyal, lunak (odematus) menjadi fibrotik.
• Ukuran gingiva, dari normal sampai membesar dan menyebabkan terjadinya proliferasi jaringan (didukung dengan hasil radiograf).
• Perdarahan pada probing• Rasa sakit, terjadi bila ada pembengkakan.
Proses terjadinya gingivitis :
Dilatasi kapiler dan peningkatan aliran darah ➝ Leukosit bermigrasi dan berakumulasi didalam sulkus menyertai peningkatan aliran cairan gingiva ke dalam sulkus ➝ Infiltrasi Makrofaga dan limfoid ➝ jumlah makrofag meningkat. ➝ Didapatkan sel mast dan IgG ➝ Gingiva sekarang berwarna merah, bengkak dan mudah berdarah. ➝ Kondisi makin parah, tepi gingiva dapat dengan mudah dilepas dari permukaan gigi, memperbesar kemungkinan terbetuknya poket gingiva .
Penatalaksanaan• Perawatan awal
– Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut meliputi pemberian disclosing solution, teknik dan cara membersihkan gigi (sikat gigi, flossing), pengendalian plak, pola makan dan perawatan gigi rutin
– Scalling– Pemberian obat kumur– Pemberian anastesi pada kasus hipersensitif
• Perawatan bedah/gingivektomiPrognosis• Pada umumnya baik. Keberhasilan perawatan
75%-90%, tergantung dari kooperatif penderita, keparahan penyakit, latar belakang sistemik.
PERIODONTITIS
• Adalah perluasan proses keradangan pada gingiva ke jaringan periodontal penyangga (tulang alveolar, ligamen periodontal dan sementum) secara klinis ditandai terbentuknya saku periodontal.
Tanda klinis :• Mobilitas gigi• Kehilangan tulang atau cacat tulang• Lesi furkasi• Abses periodontal disertai dengan supurasi• Migrasi patologis gigi
Klasifikasi Periodontitis1. Periodontitis Marginalis
Periodontitis dengan Laju Perkembangan Lambat
Periodontitis dengan Laju Perkembangan Cepat
Refractory Periodontitis2. Juvenille Periodontitis
Generalized Juvenille Periodontitis Localized juvenille Periodontitis
3. Necrotizing Ulcer Periodontitis
TRAUMA OKLUSI Adalah perubahan destruktif yang
terjadi pada jaringan pendukung gigi akibat stress atau tekanan oklusal yang berlebihan.
Adanya inflamasi pada gingiva akibat plak atau kalkulus akan mempercepat terjadinya kerusakan jaringan akibat tekanan oklusal.
RESESI GINGIVA
• adalah terbukanya akar gigi oleh karena bergesernya gingiva ke arah apikal mengakibatkan dentin hipersensitif dan rentan terhadap karies.
• Menurut Miller, Resesi Ginginva di Klasifikasikan menjadi 4 (empat) yaitu :
Tipe I Resesi marginal tidak meluas ke Mucogingival JunctionTidak ada kehilangan tulang pada daerah interdentalTipe resesi dapat lebar atau sempit
Tipe II Resesi marginal meluas ke atau apikal
junction, tidak ada kehilangan tulang dan jaringan lunka pada daerah interdental
Tipe resesi dapat luas atau sempit
Tipe III Resesi marginal meluas ke atau
mucogingival junction Ada kehilangan tulang atau jaringan lunak
interdental atau malposisi gigi
Tipe IV Resesi meluas sampai atau ke
mucogingival junction Kehilangan tulang dan jaringan lunak
intrdental yang parah dan atau malposisi yang parah.
Penyebab Trauma fisik Perlekatan jaringan lunak karena ada
inflamasi dan poket Penyakit yang dapat merusak jaringan
gingiva Cacat alveolar yang berhubungan dengan
posisi dan morfologi akar, yaitu :Fenetrasi : akar gigi tidak ditutupi tulang, hanya periostium dan gingiva
Dehiscene : akar gigi tidak ditutupi tulang meluas sampai marginal
Penatalaksanaan tergantung dari keparahan dan penyebab resesi.
ditujukan mengatasi masalah estetik dan hipersensitivitas dentin akibat resesi.
Operasi bedah mukogingiva yaitu menempatkan kembali tepi gingiva ke arah koronal.
Teknik non-bedah dengan pemakaian gingiva tiruan yang diaplikasikan pada daerah yang mengalami resesi.
kontrol yang teratur menjaga oral hygiene untuk mencegah
kekambuhan.
PENCEGAHAN KELAINAN PERIODONTAL
Kontrol Plak secara mekanis (sikat gigi ataupun alat pembersih
intradental) secara kimiawi (obat kumur dan pasta gigi) Kunjungan berkala tiap 6 bulan untuk melakukan
scalling, aplikasi bahan antikaries, dan instruksi untuk kontrol plak.
Diet Makanan Berserat Mengunyah pada kedua sisi
CONTOH KASUS
Anamnesis (Pemeriksaan Subyektif)Keluhan Utama
Kegoyangan GigiRiwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh terdapat kegoyangan pada beberapa gigi depan atas. Keluhan dirasakan oleh pasien sejak sekitar 1 tahun yang lalu. Pasien mengatakan bahwa kegoyangan gigi makin bertambah sejak sekitar 6 bulan terakhir ini. Saat menggosok gigi, gusi pada daerah gigi yang goyang sering berdarah.
Riwayat Penyakit DahuluSebelumnya pasien tidak pernah mengalami sakit seperti ini, riwayat penyakit Diabetes mellitus diasangkal, hipertensi disangkal.
Riwayat Penyakit KeluargaPasien mengatakan di keluarga tidak ada yang mengalami sakit seperti ini.
Riwayat PengobatanPasien mengatakan dulunya rutin untuk kontrol gigi dan membersihkan karang gigi tiap 6 bulan sekali. namun sekitar 3 tahun ini sudah tidak pernah lagi kontrol dan membersihkan karang gigi.
Riwayat PsikososialPasien tidak merokok
Pemeriksaan Fisik (Pemeriksaan Obyektif)
Pemeriksaan Ekstra OralTidak didapatkan Kelainan (Baik)
Pemeriksaan Intra OralDidapatkan Kegoyangan pada gigi 11, 12, 21, 22. Diastema antara gigi 11 dan 21. Pada pemeriksaan probing, gingiva pada daerah gigi 11, 12, 21, 22 mudah berdarah. Pada pemeriksaan perkusi didapatkan respon rasa sakit.
Diagnosis Klinis Periodontitis kronis 11, 12, 21, dan 22 MaloklusiEtiologi Iritasi lokal karena Kalkulus pada 11, 12,
21, dan 22 Malposisi: diastema antara gigi 11 dan 21Rencana Tindakan Pro-Scalling Pro-Orthodonsi dan usulan pemeriksaan
radiologi