DI RANGKUM OLEH:
NAMA: M. Rizqi Ngadzimul Fadli
Jurusan/Kelas: Biologi/C
Semester: DUA(2)
NIM: 13620113
PENGEMBANGAN PROFESI GURU
Kenaikan pangkat/jabatan Guru Pembina/Golongan IV-a ke atasmewajibkan adanya angka kreditkegiatan Pengembangan Profesi. Salah satu macam kegiatanpengembangan Profesi Guru adalahmenyusun Karya Tulis Ilmiah.
Macam kegiatan Guru yang termasuk kegiatan
Pengembangan Profesi adalah:
1.Melaksanakan kegiatan karya tulis/karya tulis
ilmiah di bidang pendidikan.
2.Menemukan teknologi tepatguna di bidang
pendidikan.
3.Membuat alat pelajaran /peraga atau
bimbingan.
4.Menciptakan karya seni.
5.Mengikuti Pengembangan kurikulum.
Karya tulis ilmiah dibidang pendidikan terdiri dari:
1.Karya tulis ilmiah hasil dari penelitian, pengkajian,
survey,dan atau evaluasi di bidang pendidikan.
2.Karya tulis atau makalah yang berisi tinjauan atau ulasan
ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang pendidikan.
3.Tulisan ilmiah popular di bidang pendidikan dan kebudayaan
yang disebarluaskan melalui media massa.
4.Prasarana yang berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah
yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah.
5.Buku pelajaran atau modul.
6.Diktat pelajaran.
7.Karya penerjemahan buku pelajaran/karya ilmiah yang
bermanfaat bagi pendidikan.
DASAR-DASAR KARYA TULIS ILMIAH
Kegiatan penelitian , pengembangan dan evaluasi disebut sebagai
kegiatan ilmiah apabila yang dipermasalahkanberada di kawasanilmu dan
menggunakan metode berfikiri lmiah dalam pengkajiannya.
Karya tulis ilmiah memiliki ciri yang khas yaitu: kebenarannya, metode
kajiannya, dan tata cara penulisannya bersifat keilmuan.
Bentuk, format penulisan ilmiah sangat beragam mulai dari laporan
ilmiah yang berbentuk buku atau artikel sampai dengan gagasan yang
ditulis melalui media massa.
Suatu karya tulis, apakah itu berbentuk
laporan, makalah, buku maupun terjemahan,
baru bisa disebut Karya Tulis Ilmiah jika
sedikitnya memiliki tiga syarat, yaitu:
1.Isi kajiannya pada lingkup pengetahuan ilmiah.
2.Langkah pengerjaannya dijiwai atau
menggunakan metode ilmiah (metode berfikir
ilmiah).
3.Sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi
persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.
Terdapat tiga macam kegiatan ilmiah dasar
yakni: penelitian (research), pengembangan
(development) serta evaluasi (evaluation).
Proses kerja ilmiah dicirikan dengan digunakannya
metode keilmuan yang ditandai dengan adanya:
Argumentasi teoritik yang benar, sahih dan
relevan.
Dukangan faktor empiris dan
Analisis kajian yang mempertautkan antara
argumentasi teoriti dengan faktor empirik
terhadap permasalahan yang dikaji.
MACAM KARYA TULIS ILMIAH
Laporan Hasil Kegiatan Ilmiah
Kerja penelitian, pengembangan, dan evaluasi memerlukan
pelaporan hasil. Laporan hasil kegiatan ilmiah tersebut
umumnya berbentuk buku dan disebut sebagai buku laporan
hasil.
Kerangka isi dan format laporan hasil dapat berbeda-beda
sesuai dengan tujuan pelaporan, namun pada umumnya terdiri
dari tiga bagian utama yakni: bagian pendahuluan, bagian isi,
dan bagian penunjang.
Pada bagian pendahuluan masih terdiri dari:
halaman judul.
lembar persetujuan.
kata pengantar.
daftar isi.
daftar table.
daftar gambar.
daftar lampiran.
abstrak/ringkasan.
Pada bagian isi terdiri dari:
permasalahan atau pendahuluan.
Kajian teori atau pembahasan kepus-
takaan
Metododologi dan prosedur pengkaji-an
Hasil-hasil dan diskusi hasil kajian
Kesimpulan dan saran-saran
Laporan hasil merupakan sajian tertulis dari
hasil kegiatan ilmiah yang telah dilakukan.
Dengan demikian, penulisan laporan merupakan
pekerjaan terakhir dari rangkaian kegiatan
penelitian, pengembangan atau evaluasi.
Tulisan Ilmiah
Publikasi kegiatan ilmiah seperti penelitian, pengembangan
dan evaluasi dapat berbentuk laporan atau pun berbentuk
tulisan ilmiah. Perbadaan laporan dan tuis ilmiah sangat jelas.
Laporan menyajikan secara menyeluruh hasil kegiatan ilmiah
yang dilakukan. Sedangkan pada tulisan ilmiah hanya
menyajikan ringkasan atau hal-hal yang menarik dari suatu hasil
kegiatan ilmiah.
Tulisan ilmiah sering juga disebut sebagai makalah. Makalah
dapat menjadi artikel bila termuat di majalah ilmiah, atau
sebagai baan tulisan dari siaran radio atau televise, atau bahan
tertulis dalam sajian lisan di pertemuan ilmiah.
Tulisan ilmiah yang tersaji dengan bahasa dan format
yang lebih popular disebut bagian tulisan ilmiah
popular.
Tulisan ilmiah mempunyai cirri khusus yakni: isi
sajiannya berada pada kawasan ilmu, penulisannya
cermat, tepat, benar, menggunakan sistematika yang
umum dan jelas, dan bersifat obyektif.
Kerangka tulisan terdiri dari tiga bagian, yakni bagian
pendahuluan, bagian isi dan bagian penunjang.
Tulisan ilmiah yang dipublikasikan melalui
majalah ilmiah pada umumnya berupa laporan
hasil kegiatan ilmiah, khususnya berupa laporan
hasil penelitian.
Jurnal ilmiah acapkali juga menyajikan laporan
hasil evaluas, tinjauan atau ulasan dari sesuatu
kegiatan atau produk pengembangan ilmiah.
BUKU
Menulis buku merupakan salah satu bentuk kegiatan pengembangan
profesi guru. Hasil karya tulisan guru dapat berupa buku pelajaran, modul,
diktat ataupun karya terjemahan.
Sebagai karya ilmiah, kerangka sajian isi buku pun harus berada dan
memiliki kebenaran ilmiah. Di samping itu buku hendaknya menarik dan
mudah dipahami oleh pembacanya.
Kerangka isi buku pelajaran terdiri dari tiga bagian utama:
Pendahuluan, Sajian isi, Penunjang.
Agar buku diktat dan modul mudah dan
menarik untuk dibaca, upayakan memakai:
Kalimat-kalimat pendek tetapi jelas.
Kalimat aktif.
Gambar/ilustrasi yang sesuai untuk memperjelas dan menarik
perhatian.
Berbagi variasi dalam format sajian, bentuk dan besaran huruf guna
penarikan perhatian dan penekanan hal-hal yang penting.
Untuk kepentingan pembelajaran, tidak jarang
diperlukan kerja penerjemah. Karya tulis
terjemahan adalah hasil karya penerjemahan
buku pelajaran atau karya ilmiah dari bahasa
asing ke bahasa Indonesia atau sebaliknya, atau
dari bahasa Daerah ke bahasa Indonesia atau
sebaliknya.
Seorang siswa yang hendak menerjemahkan
buku pelajaran setidak-tidaknya harus memenuhi
persyaratan-persyaratan menguasai materi yang
akan diterjemahkan, menguasai bahasa asing,
menguasai bahasa Indonesia, dan menguasai
teknik menerjemahkan.
TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang bersifat formal
karena sifat formalnya itu, penulisannya harus mengikuti
ketentuan-ketentuan penulisan karya tulis ilmiah.
Teknik penulisan menyangkut sistematika penulisan, cara
merujuk dan menulis daftar rujukan, table/gambar, dan bahasa
termasukmpenerapan ejaan.
Sistematika Penulisan, Skripsi, Tesis, Disertai, Makalah, dan Laporan
penelitian, yakni:
1. Peringkat 1 tulisan bab dan judul bab ditulis dengan huruf besar
semua, bold, dan diletakkan di tengah.
2. Peringkat 2 ditulis dengan huruf besar semua, bold, dan diletakkan di
tepi kiri.
3. Peringkat 3 ditulis dengan huruf besar kecil, bold, dan diletakkan di
tepi kiri.
4. Peringkat 4 ditulis dengan huruf besar kecil dengan cetak miring, bold,
dan diletakkan di tepi kiri.
5. Peringkat 5 ditulis dengan huruf kecil, 1,2 cm dari tepi kiri, bold, dan
diakhiri dengan titik.
Teknik penulisan karya ilmiah, disajikan berikut:
Rujikan kutipan langsung
Contoh: Soebroto (19190: 123) menyimpulkan “Ada hubungan yang erat
antara social ekonomi dengan kemajuan belajar”.
Rujukan kutipan tidak langsung
Contoh: Saliman; (1990: 13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun
ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.
Rujukan dari buku
Contoh: Aqib, Zainal 2002. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran,
Surabaya, Insan Cendekia.
Rujukan dari Artikel dalam Jurnal
Contoh: Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan
Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian, I (I); 33-47
Rujukan dari Artikel dalam Surat Kabar/Majalah
Contoh: Huda, M. 13 November, 1991: Menyiasati Krisis Listrik Musim
Kering, Jawa Pos, Hlm. 6.
Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah
Contoh: UUIR Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
1990, Jakarta: PT. Armas Duta Jaya.
Rujukan dari Lembaga
Contoh: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman
Penilisan Laporan Penelitian, Jakarta: Depdikbud.
Rujukan dari Karya Terjemahan
Contoh: Ary D., Jacobs, Lc. & Razavieh, A. Tanpa Tahun. Pengantar
penelitian pendidikan, Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982, Surabaya:
Usaha Nasional.
Rujukan dari Skripsi, Tesis atau Disertai
Contoh: Pangaribuan, T.T. 1992. Perkembangan kompetensi
Kewacanaan pembelajaran Bahasa Inggris di LPTK. Disertasi Malang PPS
IKIP Malang.
Rujukan dari Makalah (Seminar)
Contoh: Krim, Z. 1987. Tata Kota di Negara-Negara Berkembang.
Makalah disajikan pada Seminar Tata Kota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya:
1-2 September.
Rujukan dari Internet
Contoh: Naga, Sali, S., (IKIP Jkt @ indo.net.id). 1 Oktober 97 Artikel
untuk JIP. E-mail kepada Ali Saukah (jippsi @ mig. Vwcn.org.id)
Rujukan dari CD-ROM
Sama dengan jurnal, ditambah penyebutan CD-ROM dalam kurung.
Penulisan Tabel
Judul table ditulis dengan huruf besar kecil, tanpa diakhiri tanda titik.
Nomor table dengan angka arab.
Penyajian Gambar
Judul gambar ditempatkan di bawah gambar penulisan judul gambar
sama dengan judul table.
Penggunaan Bahasa
Penulisan karya tulis hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, lugas,
tepat dan formal, serta menggunakan ejaan secara tepat.
Pengetikan Naskah
Menggunakan kertas HVS ukuran A4. margin atas 3cm dan margin kanan
3 cm dan margin bawah 3cm.
Daftar Pustaka:Zainal, Aqib. 2006. Karya Tulis Ilmiah Bagi Pengembangan
Profesi Guru. Bandung: Yrama Widya.